SlideShare a Scribd company logo
1 of 96
METODOLOGI
PENELITIAN
Muntaha Mardhatillah, S.A.P., M.A.P.
MANUSIA MENCARI KEBENARAN
 Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat
(common sense) dan dengan ilmu pengetahuan.
 Letak perbedaan yang mendasar antara keduanya ialah
berkisar pada kata “sistematik” dan “terkendali”.
 Lima hal pokok yang membedakan antara ilmu dan akal
sehat.
 Ilmu pengetahuan dikembangkan melalui struktur2 teori, & diuji
konsistensi internalnya (dilakukan tes/pengujian secara empiris).
 Teori dan hipotesis selalu diuji secara empiris/faktual. Halnya
dengan orang yang bukan ilmuwan dengan cara “selektif”.
 Adanya pengertian kendali (kontrol) dalam penelitian ilmiah, tidak
dapat mempunyai pengertian yang bermacam-macam.
 Menekankan adanya hubungan antara fenomena secara sadar dan
sistematis. Pola penghubungnya tidak dilakukan secara asal-asalan.
 Cara memberi penjelasan yang berlainan dalam mengamati suatu
fenomena. Ilmuwan melakukan dengan hati-hati dan menghindari
penafsiran yang bersifat metafisis. Proposisi yang dihasilkan selalu
terbuka untuk pengamatan dan pengujian secara ilmiah.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
Berbagai Cara Mencari Kebenaran
 Secara kebetulan, (penemuan terjadi scr kebetulan
saja)
 Trial And Error, (bersifat untung-untungan)
 Melalui Otoritas, (kebenaran bisa didapat melalui
otoritas seseorang yang memegang kekuasaan)
 Berpikir Kritis/Berdasarkan Pengalaman, (berpikir
secara deduktif dan induktif).
Secara deduktif artinya berpikir dari yang umum ke
khusus; sedang induktif dari yang khusus ke yang
umum. Metode deduktif sudah dipakai selama ratusan
tahun semenjak jamannya Aristoteles.
 Melalui Penyelidikan Ilmiah, (kebenaran baru bisa
didapat dengan menggunakan penyelidikan ilmiah,
berpikir kritis dan induktif).
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
DASAR-DASAR PENGETAHUAN
 Penalaran
 Kegiatan berpikir menurut pola/logika tertentu dgn
tujuan untuk menghasilkan pengetahuan
 Aliran yang menggunakan penalaran sebagai sumber
kebenaran disebut rasionalisme & yg menganggap
fakta dapat tertangkap melalui pengalaman sebagai
kebenaran disebut aliran empirisme.
 Logika (Cara Penarikan Kesimpulan)
 Pengkajian untuk berpikir secara sahih (valid)
 Logika induktif dan deduktif
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
SUMBER PENGETAHUAN
 Sumber pengetahuan dalam dunia ini
berawal dari sikap manusia yang meragukan
setiap gejala yg ada di alam semesta ini.
Manusia tidak mau menerima saja hal-hal
yang ada termasuk nasib dirinya sendiri.
 Rene Descartes pernah berkata “DE
OMNIBUS DUBITANDUM” yang berarti,
bahwa “segala sesuatu harus diragukan”.
 Persoalan mengenai kriteria utk menetapkan
kebenaran itu sulit dipercaya. Dari berbagai
aliran, mk muncul berbagai kriteria kebenaran.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
KRITERIA KEBENARAN
 Salah satu kriteria kebenaran adalah adanya konsistensi
dengan pernyataan terdahulu yang dianggap benar
 Beberapa kriteria kebenaran
 Teori Koherensi (Konsisten), suatu pernyataan dianggap
benar bila pernyataan itu bersifat koheren dan konsisten
 Teori Korespondensi (Pernyataan sesuai kenyataan), suatu
pernyataan dianggap benar apabila materi pengetahuan yang
dikandung berkorespondensi dengan objek yang dituju oleh
pernyataan tersebut (Bertrand Russel)
 Teori Pragmatis (Kegunaan di lapangan), kebenaran suatu
pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan
tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis (Charles
S Pierce), suatu teori tidak akan abadi, dalam jangka waktu
tertentu itu dapat diubah dengan mengadakan revisi
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
ONTOLOGI (apa yang dikaji)
 hakikat apa yang dikaji atau ilmunya itu sendiri
 Democritus, menerangkan prinsip-2 materialisme :
Hanya berdasarkan kebiasaan saja maka manis itu
manis, panas itu panas, dingin itu dingin, warna itu
warna. Artinya, objek penginderaan sering kita
anggap nyata, padahal tidak demikian. Hanya atom
dan kehampaan itulah yang bersifat nyata. Jadi
istilah “manis, panas dan dingin” itu hanyalah
merupakan terminology yang kita berikan kepada
gejala yang ditangkap dengan pancaindera.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
EPISTIMOLOGI (Cara
mendapatkan kebenaran)
 bagaimana mendapatkan pengetahuan yang benar
 hal yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan pengetahuan :
 Batasan kajian ilmu
 Cara menyusun pengetahuan
 Diperlukan landasan yg sesuai dengan ontologis & aksiologis
ilmu itu sendiri
 Penjelasan diarahkan pada deskripsi mengenai hubungan
berbagai faktor yang terikat
 Metode ilmiah harus bersifat sistematik dan eksplisit
 Metode ilmiah tidak dapat diterapkan disiplin ilmu yang sama
 Ilmu mencoba mencari penjelasan mengenai alam dan
menjadikan kesimpulan yang bersifat umum dan impersonal.
 Karakteristik yang menonjol kerangka pemikiran teoritis :
Ilmu eksakta dan ilmu sosial
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
BEBERAPA PENGERTIAN DASAR
 Konsep,
istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan gejala
secara abstrak. Diharapkan peneliti mampu mem-formulasikan
pemikirannya kedalam konsep secara jelas dalam kaitannya dng
penyederhanaan beberapa masalah yg berkaitan satu dengan
yang lainnya.
 Konstruk (construct),
suatu konsep yang diciptakan dan digunakan dengan kesengajaan
dan kesadaran untuk tujuan-tujuan ilmiah tertentu.
 Proposisi
hubungan yang logis antara dua konsep. Dalam penelitian sosial
dikenal ada dua jenis proposisi : yang pertama aksioma atau
postulat, yang kedua teorema. Aksioma ialah proposisi yang
kebenarannya sudah tidak lagi dalam penelitian; sedang teorema
ialah proposisi yag dideduksikan dari aksioma.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
BEBERAPA PENGERTIAN DASAR
(lanjutan)
 Teori,
 serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi dan proposisi untuk
menerangkan suatu fenomena secara sistematis dengan cara
merumuskan hubungan antar konsep (Kerlinger, FN)
 Teori mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut : harus
konsisten dengan teori-teori sebelumnya, harus cocok dengan fakta-fakta
empiris.
 Ada empat cara teori dibangun menurut Melvin Marx :
 Model Based Theory, berdasarkan teori pertama teori berkembang
adanya jaringan konseptual yang kemudian diuji secara empiris.
 Teori Deduktif, suatu teori yang menekankan pada struktur konseptual
dan validitas substansialnya. Teori ini juga berfokus pada pembangunan
konsep sebelum pengujian empiris.
 Teori Induktif, menekankan pada pendekatan empiris untuk
mendapatkan generalisasi.
 Teori Fungsional, suatu teori dikembangkan melalui interaksi yang
berkelanjutan antara proses konseptualisasi dan pengujian empiris yang
mengikutinya
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
BEBERAPA PENGERTIAN DASAR
(lanjutan)
 Logika Ilmiah, gabungan antara logika deduktif dan induktif
dimana rasionalisme dan empirisme bersama-sama dalam suatu
system dengan mekanisme korektif.
 Hipotesis, jawaban sementara terhadap permasalahan yang
sedang diteliti. Hipotesis merupakan saran penelitian ilmiah
karena hipotesis adalah instrumen kerja dari suatu teori dan
bersifat spesifik yang siap diuji secara empiris. Dalam
merumuskan hipotesis pernyataannya harus merupakan
pencerminan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih.
 Variabel ialah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang
dipelajari Ada lima tipe variable yang dikenal dalam penelitian,
yaitu: variable bebas (independent), variable tergantung
(dependent), variable perantara (moderate), variable pengganggu
(intervening) dan variable kontrol (control)
 Definisi Operasional, spesifikasi kegiatan peneliti dalam
mengukur atau memanipulasi suatu variabel
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
KERANGKA ILMIAH
 Perumusan masalah : pertanyaan tentang obyek
empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat
diidentifikasikan faktor-2 yang terkait didalamnya.
 Penyusunan kerangka dalam pengajuan hipotesis :
 Menjelaskan hubungan antara faktor yang terkait
 Disusun secara rasional
 Didasarkan pada premis-premis ilmiah
 Memperhatikan faktor-faktor empiris yang cocok
 Pengujian hipotesis :
 mencari fakta-fakta yang mendukung hipotesis
 Penarikan kesimpulan
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
SARANA BERPIKIR ILMIAH
 Bahasa, ialah bahasa ilmiah yg merupakan sarana komunikasi
ilmiah yang ditujukan untuk menyampaikan informasi berupa
pengetahuan, syarat-syarat :
 bebas dari unsur emotif
 reproduktif
 obyektif
 eksplisit
 Matematika, pengetahuan sbg sarana berpikir deduktif sifat :
 jelas, spesifik dan informatif
 tidak menimbulkan konotasi emosional
 Kuantitatif
 Statistika, pengetahuan sebagai sarana berpikir induktif sifat :
 dapat digunakan untuk menguji tingkat ketelitian
 untuk menentukan hubungan kausalitas antar factor terkait
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
AKSIOLOGI (Nilai Guna Ilmu)
 Aksiologi ialah menyangkut masalah nilai
kegunaan ilmu.
 Ilmu tidak bebas nilai. Artinya pada tahap-2
tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dng
nilai-nilai budaya & moral suatu masyarakat;
sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat
dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya
meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan
sebaliknya malahan menimbulkan bencana.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
MODUL - 2
PENGERTIAN PENELITIAN
APAKAH PENELITIAN ITU?
Pengertian yang salah tentang Penelitian
1. Penelitian bukan hanya mengumpulkan informasi
(data)
2. Penelitian bukan hanya memindahkan fakta dari suatu
tempat ke tempat lain
3. Penelitian bukan hanya membongkar-bongkar mencari
informasi
4. Penelitian bukan suatu kata besar untuk menarik
perhatian.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 2)
APAKAH PENELITIAN ITU?
 Research (Inggris) dan recherche (Prancis)
 re (kembali)
 to search (mencari)
 Studi yang dilakukan seseorang melalui
penyelidikan yg hati-hati dan sempurna terhadap suatu
masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat
terhadap masalah tersebut.
(T. Hillway)
 Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai (secara
sistematis dan didukung oleh data) jawaban terhadap suatu
pertanyaan, penyelesaian terhadap permasalahan, atau
pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena (Leedy,
1997: 5)
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 2)
Pengertian yang benar tentang Penelitian
dan Karakteristik Proses Penelitian
1. Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan.
2. Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.
3. Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik.
4. Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub-
sub masalah yang lebih dapat dikelola.
5. Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, atau
hipotesis penelitian yang spesifik.
6. Penelitian menerima asumsi kritis tertentu.
7. Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data
dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali
penelitian.
8. Penelitian adalah, secara alamiahnya, berputar secara siklus;
atau lebih tepatnya,
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 2)
Macam Tujuan Penelitian
1. Eksplorasi (exploration), berkaitan dengan upaya untuk
menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak.
2. Deskripsi (description), berkaitan dengan pengkajian fenomena
secara lebih rinci atau membedakannya dgn fenomena yang lain
3. Prediksi (prediction), berupaya mengidentifikasi hubungan
(keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung)
tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain
(Y).
4. Eksplanasi (explanation), mengkaji hubungan sebab-akibat
diantara dua fenomena atau lebih.
5. Aksi (action), dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan
penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak
sesuatu.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 2)
Hubungan Penelitian dengan
Perancangan
 Menurut Zeisel (1981), perancangan mempunyai tiga
langkah utama, yaitu: imaging, presenting dan testing,
sedangkan imaging dilakukan berdasar empirical knowledge.
 Perancangan/perencanaan/pengembangan, selain meng-
gunakan pengetahuan dari khazanah ilmu pengetahuan,
juga mempertimbangkan hal-hal lain, seperti estetika,
perhitungan ekonomis, dan kadang pertimbangan politis,
dan lain-lain.
 Terhadap hasil perencanaan/perancangan/pengembangan
juga dapat dilakukan penelitian evaluasi yang hasilnya juga
akan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 2)
RAGAM
PENELITIAN
MODUL - 3
RAGAM PENELITIAN MENURUT
BIDANG ILMU
 Secara umum, ilmu-ilmu dapat dibedakan antara ilmu-ilmu
dasar dan ilmu-ilmu terapan.
 Termasuk kelompok ilmu dasar, antara lain ilmu-ilmu yang
dikembangkan di fakultas-fakultas (Mathematika, Fisika, Kimia,
Geofosika), Biologi, dan Geografi.
 Kelompok ilmu terapan meliputi antara lain: ilmu-ilmu teknik,
ilmu kedokteran, ilmu teknologi pertanian, ilmu ekonomi, dll.
 Ilmu-ilmu dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa
disebut sebagai “penelitian dasar” (basic research), sedangkan
penelitian terapan (applied research) menghasilkan ilmu-ilmu
terapan. Penelitian terapan (misalnya di bidang fisika
bangunan) dilakukan dengan memanfaatkan ilmu dasar
(misal: fisika).
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
RAGAM PENELITIAN MENURUT
PEMBENTUKAN ILMU
 Ilmu dapat dibentuk lewat penelitian induktif
atau penelitian deduktif. Secara sederhana,
penelitian induktif adalah penelitian yang
menghasilkan teori atau hipotesis, sedangkan
penelitian deduktif merupakan penelitian yang
menguji (mengetes) teori atau hipotesis (Buckley
dkk., 1976: 21).
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
RAGAM PENELITIAN MENURUT
BENTUK DATA (kuantitatif atau kualitatif)
Macam penelitian dapat pula dibedakan dari
“bentuk” datanya, dalam arti data berupa data
kuantitatif atau data kualitatif. Data kuantitatif
diartikan sebagai data yang berupa angka yang
dapat diolah dengan matematika atau statistik,
sedangkan data kualitatif adalah sebaliknya
(yaitu: datanya bukan berupa angka yang dapat
diolah dengan matematika atau statistik).
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
RAGAM PENELITIAN MENURUT
PARADIGMA KEILMUAN
Menurut Muhajir (1990), terdapat tiga
macam paradigma keilmuan yang berkaitan
dengan penelitian, yaitu :
(1) Positivisme,
(2) Rasionalisme, dan
(3) Fenomenologi.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
Beda Ketiganya
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
RAGAM PENELITIAN MENURUT
STRATEGI
 Penelitian Opini
 Penelitian Empiris
 Penelitian Kearsipan
 Penelitian Analitis
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
Penelitian Opini
Bila peneliti mencari pandangan atau persepsi orang-orang
terhadap suatu permasalahan, maka ia melakukan
penelitian opini. Orang-orang tersebut dapat merupakan
kelompok atau perorangan (jadi domain-nya dapat berupa
kelompok atau individual).
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
Penelitian Empiris
Penelitian Kearsipan
“Arsip”, dalam hal ini, diartikan sebagai rekaman
fakta yang disimpan. Kita bedakan tiga tipe
arsip, yaitu: (1) primer, (2) sekunder, dan (3)
fisik.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
Penelitian Analitis
• Terdapat problema penelitian yang tidak dapat
dipecahkan dengan penelitian opini, empiris
atau kearsipan.
• Penelitian analitis mendasarkan diri pada filsafat
atau logika.
Ragam Penelitian menurut Lain-lain (1)
Ragam Penelitian menurut pendekatan-sumber:
Arikunto (1998: 9-10)
a. Penelitian dengan pendekatan longitudinal (satu
obyek penelitian dilihat bergerak sejalan dengan
waktu)
b. Penelitian dengan pendekatan penampang-silang
(cross-sectional—yaitu banyak obyek penelitian
dilihat pada satu waktu yang sama).
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
Ragam Penelitian menurut Lain-lain (2)
Ragam Penelitian-sumber: Suryabrata (1983: 15-64)
1. Historis (membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif)
2. Deskriptif (membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan
sifat populasi atau daerah tertentu)
3. Perkembangan (menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai
fungsi waktu)
4. Kasus/Lapangan (mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan
interaksi lingkungan suatu obyek)
5. Korelasional (mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor
lain berdasar koefisien korelasi)
6. Eksperimental sungguhan (menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan
melakukan kontrol/kendali)
7. Eksperimental semu (mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang
tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi
situasi dengan pengendalian)
8. Kausal-komparatif (menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan
jalan eksperimen—dilakukan denganpengamatan terhadap data dari faktor yang diduga
menjadi penyebab, sebagai pembanding)
9. Tindakan (mengembangkan ketrampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan
langsung serta dikaji hasilnya).
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
Menurut Yin
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
Ragam Penelitian & Syarat penelitian
 Melihat banyak ragam penelitian dari berbagai sudut
pandang dan dari berbagai pendapat para penulis, maka
kita perlu hati-hati dalam menyebut ragam penelitian kita,
karena dengan istilah yang sama tapi orang lain mungkin
menangkap artinya secara berbeda.
 Selain itu, perlu diperhatikan bahwa penelitian perlu
dilakukan dengan syarat :
 SISTEMATIK (menuruti prosedur tertentu, tidak ruwet), dan
 OBYEKTIF (tidak subyektif, dengan sampel yang cukup,
dipublikasikan agar dapat dievaluasi oleh kelompok pakar
bidangnya/ peer)
(Catatan: syarat menjadi peneliti yang baik meliputi antara
lain: mampu berpikir sistematis, dan jujur)
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
UNSUR-UNSUR
PROPOSAL
PENELITIAN
MODUL - 4
PROPOSAL
 Proposal atau usulan penelitian diperlukan untuk
mengawali suatu kegiatan penelitian
 Proposal tersebut perlu dikaji atau dievaluasi
oleh pembimbing penelitian
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
UNSUR-UNSUR PROPOSAL
PENELITIAN
1. Judul
2. Latar belakang & perumusan permasalahan
(& keaslian penelitian, dan faedah yang
dapat diharapkan)
3. Tujuan dan Lingkup penelitian
4. Tinjauan Pustaka/Landasan Teori
5. Hipotesis
6. Cara penelitian
7. Jadwal penelitian
8. Daftar Pustaka
9. Lampiran
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
Keterkaitan antar unsur
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
Judul, Latar belakang, dan Rumusan
Permasalahan
 Bagian pertama atau awal sebuah proposal
dimulai dengan (1) judul, disusul dengan (2) latar
belakang, (3) rumusan masalah, (4) keaslian
penelitian, dan (5) faedah atau manfaat
penelitian.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
Judul proposal penelitian
 Judul merupakan gerbang pertama seseorang membaca
sebuah proposal penelitian.
 karena merupakan gerbang pertama, maka judul
proposal penelitian perlu dapat menarik minat orang
lain untuk membaca.
 Judul perlu singkat tapi bermakna dan tentu saja harus
jelas terkait dengan isinya. Judul karya ilmiah berbeda
dengan judul novel atau semacamnya dalam hal
kejelasan kaitannya dengan isi.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
Latar belakang
 Mengapa kita memilih permasalahan ini?
 Apakah ada opini independen yang menunjang
diperlukannya penelitian ini?
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
Rumusan permasalahan
 Rumusan permasalahan perlu dituliskan secara
singkat, jelas, mudah dipahami dan mudah
dipertahankan
 Tuliskanlah rumusan permasalahan sebagai
kalimat terakhir dari bagian ini agar mudah
dibaca (dan mudah dicari) bahasan lebih panjang
lebar tentang cara-2 merumuskan permasalahan
termuat di bab tersendiri.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
Keaslian penelitian
 Dalam bagian ini, pada dasarnya, perlu kita tunjukkan
(dengan dasar kajian pustaka) bahwa permasalahan yang
akan kita teliti belum pernah diteliti sebelumnya. Tapi
bila sudah pernah diteliti, maka perlu kita tunjukkan
bahwa teori yang ada belum mantap dan perlu diuji
kembali.
 Kondisi sebaliknya juga berlaku, yaitu bila
permasalahan tersebut sudah pernah diteliti dan teori
yang ada telah dianggap mantap, maka kita perlu
mengganti permasalahan (dalam arti: mencari judul
lain).
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
Faedah yang diharapkan
 Dalam bagian ini perlu ditunjukkan manfaat atau faedah
yang diharapkan dari penelitian ini untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan atau
pembangunan negara.
 Manfaat bagi ilmu pengetahuan dapat berupa
penemuan/pengembangan teori baru atau pemantapan
teori yang telah ada.
 Bagi pembangunan negara, apakah hasil penelitian ini
dapat diterapkan langsung ke praktek nyata? atau bila
tidak langsung, jalur atau batu-batu loncatannya apa
saja?
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
Tujuan dan Lingkup Penelitian
1. mengkaji (examine), mendeskripsikan (describe), atau
menjelaskan (explain) suatu fenomena unik;
2. meluaskan generalisasi suatu temuan tertentu;
3. menguji validitas suatu teori;
4. menutup kesenjangan antar teori (penjelasan,
explanasions) yang ada;
5. memberikan penjelasan terhadap bukti-bukti yang
bertentangan;
6. memperbaiki metodologi yang keliru;
7. memperbaiki interpretasi yang keliru;
8. mengatasi kesulitan dalam praktek;
9. memperbarui informasi, mengembangkan bukti
longitudinal (dari masa ke masa).
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
Tinjauan Pustaka
Menurut Castetter dan Heisler (1984), tinjauan pustaka berfungsi:
 untuk mempelajari sejarah permasalahan penelitian (sehingga dapat
ditunjukkan bahwa permasalahan tersebut belum pernah diteliti
atau bila sudah pernah, teori yang ada belum mantap);
 untuk membantu pemilihan cara penelitian (dengan belajar dari
pengalaman penelitian sebelumnya);
 untuk memahami kerangka atau latar belakang teoritis dari
permasalahan yang diteliti (hasil pemahaman tersebut dituliskan
tersendiri sebagai “Landasan Teori”);
 untuk memahami kelebihan atau kekurangan studi-studi terdahulu
(tidak semua penelitian menghasilkan temuan yang mantap);
 untuk menghindarkan duplikasi yang tidak perlu (hasil fungsi ini
dituliskan sebagai “Keaslian penelitian”);
 untuk memberi penalaran atau alasan pemilihan permasalahan (hasil
fungsi ini dituliskan sebagai “latar belakang”).
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
Landasan Teori dan Hipotesis
 Landasan teori merupakan satu set teori yang
dipilih oleh peneliti sebagai tuntunan untuk
mengerjakan penelitian lebih lanjut dan juga
termasuk untuk menulis hipotesis.
 Hipotesis memuat pernyataan singkat yang
disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan
pustaka dan merupakan jawaban sementara
(dugaan) terhadap permasalahan yang diteliti.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
Hipotesis masih perlu diuji
kebenarannya
Menurut Borg dan Gall (dalam Arikunto, 1998: 70),
penulisan hipotesis perlu mengikuti persayaratan
sebagai berikut:
 a) dirumuskan secara singkat tapi jelas;
 b) dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara
dua variabel atau lebih;
 c) didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh
para ahli atau peneliti yang terkait (tercantum dalam
landasan teori atau tinjauan pustaka).
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
Cara Penelitian dan Jadwal
Penelitian
Jadwal penelitian menguraikan kegiatan dan
waktu yang direncanakan dalam: (a) tahap-tahap
penelitian, (b) rincian kegiatan pada setiap tahap,
dan (c) waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan tiap tahap. Jadwal dapat
dipresentasikan dalam bentuk tabel/matriks atau
uraian narasi.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
Daftar Pustaka dan Lampiran
 Daftar Pustaka memuat informasi pustaka-
pustaka yang diacu dalam proposal penelitian.
 Dalam daftar pustaka, biasanya, buku dan
majalah tidak dipisahkan dalam daftar sendiri-
sendiri.
 Untuk penulisan daftar pustaka terdapat banyak
corak tata penulisan— ikutilah petunjuk yang
berlaku dan terapkan corak tersebut secara
konsisten.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
Hubungan isi Prop – Isi Laporan
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
Tugas 2
 Copy Panduan Penulisan Usulan Penelitian dan
Skripsi STIE ANINDYAGUNA
Baca dan hayati untuk persiapan membuat
proposal penelitian/Skripsi
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
TAHAP- TAHAP PROSES
PENELITIAN & PERUMUSAN
PERMASALAHAN
MODUL - 5
TAHAP- TAHAP PROSES
PENELITIAN
 Mengidentifikasi Masalah
 Membuat Hipotesis
 Studi Literature
 Mengidentifikasi dan Menamai Variabel
 Membuat Definisi Operasional
 Memanipulasi dan Mengontrol Variabel
 Menyusun Desain Penelitian
 Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran
 Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview
 Melakukan Analisa Statistik
 Menggunakan Komputer untuk Analisa Data
 Menulis Laporan Hasil Penelitian
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
Penemuan Permasalahan
Permasalahan dapat diidentifikasikan
sebagai kesenjangan antara fakta dengan
harapan, antara tren perkembangan dengan
keinginan pengembangan, antara kenyataan
dengan ide.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
Cara Menemukan permasalahan
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
Cara-cara Formal Penemuan
Permasalahan
 Rekomendasi suatu riset. Biasanya, suatu laporan
penelitian pada bab terakhir memuat kesimpulan dan
saran. Saran (rekomendasi) umumnya menunjukan
kemungkinan penelitian lanjutan atau penelitian lain
yang berkaitan dengan kesimpulan yang dihasilkan.
Saran ini dapat dikaji sebagai arah untuk menemukan
permasalahan.
 Analogi adalah suatu cara penemuan permasalahan
dengan cara “mengambil” pengetahuan dari bidang ilmu
lain dan menerapkannya ke bidang yang diteliti. Dalam
hal ini, dipersyaratkan bahwa kedua bidang tersebut
haruslah sesuai dalam tiap hal-hal yang penting.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
Cara-cara Formal Penemuan
Permasalahan
 Renovasi. Cara renovasi dapat dipakai untuk mengganti
komponen yang tidak cocok lagi dari suatu teori.
 Dialektik, dalam hal ini, berarti tandingan atau sanggahan.
 Ekstrapolasi adalah cara untuk menemukan permasalahan
dengan membuat tren (trend) suatu teori atau tren permasalahan
yang dihadapi.
 Morfologi adalah suatu cara untuk mengkaji kemungkinan-
kemungkinan kombinasi yang terkandung dalam suatu
permasalahan yang rumit, kompleks.
 Dekomposisi merupakan cara penjabaran (pemerincian) suatu
pemasalahan ke dalam komponen-komponennya.
 Agregasi merupakan kebalikan dari dekomposisi.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
Cara-cara Informal Penemuan
Permasalahan
 Konjektur (naluriah). Seringkali permasalahan dapat
ditemukan secara konjektur (naluriah), tanpa dasar-
dasar yang jelas.
 Fenomenologi. Banyak permasalahan baru dapat
ditemukan berkaitan dengan fenomena (kejadian,
perkembangan) yang dapat diamati.
 Konsensus juga merupakan sumber untuk
mencetuskan permasalahan.
 Pengalaman. Tak perlu diragukan lagi, pengalaman
merupakan sumber bagi permasalahan.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
Bentuk Rumusan Permasalahan
1. bentuk satu pertanyaan (question);
2. bentuk satu pertanyaan umum disusul oleh
beberapa pertanyaan yang spesifik;
3. bentuk satu penyataan (statement) disusul oleh
beberapa pertanyaan (question).
4. bentuk hipotesis; dan
5. bentuk pernyataan umum disusul oleh
beberapa hipotesis.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
Pertanyaan:
 “Seberapa pengaruh tingkat penghasilan pada
perubahan fisik rumah perumahan KPR?”
 “Faktor-faktor apa saja dan seberapa besar
pengaruh masing-masing faktor pada persepsi
penghuni terhadap desain rumah sub–inti?”
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
Pernyataan
 “Maksud penelitian ini adalah untuk
mengetahui seberapa pengaruh tingkat
penghasilan pada perubahan fisik rumah
perumahan KPR.”
 “Maksud penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja dan seberapa
besar pengaruh masing-masing faktor pada
persepsi terhadap desain rumah sub–inti.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
Karakteristik Rincian Permasalahan
1. Setiap rincian permasalahan haruslah merupakan satuan
yang dapat diteliti (a researchable unit ).
2. Setiap rincian terkait dengan interpretasi data.
3. Semua rincian permasalahan perlu terintegrasi menjadi satu
kesatuan permasalahan yang lebih besar (sistemik).
4. Rincian yang penting saja yang diteliti (tidak perlu semua
rincian permasalahan diteliti)
5. Hindari rincian permasalahan yang pengatasannya tidak
realistik.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
Contoh Rumusan Permasalahan
 Di bawah ini diberikan beberapa contoh
rumusan masalah, sebagai berikut:
 “. . . . . . . permasalahan sebagai berikut: Apakah
kepemimpinan mempunyai pengaruh langsung
terhadap kinerja perusahaan, dan apakah motivasi
kerja berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?”
 “. . . . . . . . . dengan penelitian ini ingin diketahui
faktor – faktor apa yang dapat mempengaruhi
perilaku ibu – ibu dalam membeli produk X”.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
PENULISAN
TINJAUAN PUSTAKA
MODUL - 6
Tinjauan Pustaka mempunyai
arti:
 peninjauan kembali pustaka-pustaka yang
terkait (review of related literature).
 Relevan dengan permasalahan penelitian
anda
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
Kegunaan Tinjauan Pustaka
 mengkaji sejarah permasalahan;
 membantu pemilihan prosedur penelitian;
 mendalami landasan teori yang berkaitan dengan
permasalahan;
 mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil
penelitian terdahulu;
 menghindari duplikasi penelitian; dan
 menunjang perumusan permasalahan.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
Sumber-Sumber Pustaka
1) abstrak hasil penelitian
2) indeks
3) review
4) jurnal
5) buku referensi
6) Internet
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
Indeks
 Indeks menyediakan judul-judul buku yang disusun berdasarkan
deskripsi utama masing-masing buku tetapi tidak menyediakan
abstraknya,
 misalnya Indeks Internet akan ditampilkan sebagai berikut:
bagian heading (kepala berita) Internet, proxy server. Heading
memberikan informasi pada kita buku mengenai Internet, hal
utama yang dibahas ialah mengenai proxy server.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
Review
 Review berisi tulisan-tulisan yang mensintesis karya-
karya atau buku yang pernah ditulis dalam suatu
periode waktu tertentu. Tulisan disusun berdasarkan
topik dan isi.
 Dalam review biasanya penulisnya memberikan
perbandingan dan bahkan juga kritik terhadap buku
atau karya yang direview oleh yang bersangkutan.
Kadang penulis review juga memberikan kesimpulan
alternatif kepada pihak pembaca yang tujuannya ialah
agar pembaca dapat memperoleh pandangan yang
berbeda dari buku yang dibacanya.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
Jurnal
 Jurnal berisi tulisan-tulisan dalam satu bidang disiplin ilmu yang
sama, misalnya ilmu manajemen dalam ilmu ekonomi atau teknik
informatika dalam ilmu komputer.
 Kegunaan utama jurnal ialah dapat digunakan sebagai sumber
data sekunder karena pada umumnya tulisan-tulisan di jurnal
merupakan hasil penelitian. Kita dapat juga menggunakan tulisan
di jurnal sebagai bahan kutipan untuk referensi dalam penelitian
kita sebagaimana buku-buku referensi.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
Buku referensi
 Buku referensi berisi tulisan yang umum dalam disiplin ilmu
tertentu. Ada baiknya kita memilih buku yang bersifat referensi
bukn buku yang bersifat sebagai penuntun dalam menggunakan
atau membuat sesuatu.
 Buku referensi yang baik akan berisi tulisan yang mendalam
mengenai topik tertentu dan disertai dengan teori-teori
penunjangnya sehingga kita akan dapat mengetahui
perkembangan teori dalam ilmu yang dibahas dalam buku
tersebut.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
Cara Pencarian Pustaka
 Manual
 mengunjungi perpustakaan
 tempat-tempat sumber informasi (BPS)
 Online
 http://www.google.com
 http://www.yahoo.com
 http://www.msn.com
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
CARA MERUJUK
 Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama
akhir dan tahun
 Jika terdapat dua pengarang, perujukan dilakukan
dengan cara menyebut nama akhir kedua pengarang
tersebut
 Jika ada tiga pengarang atau lebih, penulisan
rujukan dilakukan dengan cara menulis nama
pertama dari pengarang tersebut diikuti dengan dkk.
Atau et al.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
Penulisan Kutipan (Nama penulis yang
diacu dalam uraian)
Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama
akhirya saja, dan kalau lebih dari 2 orang, hanya nama akhir penulis
pertama yang dicantumkan dlikuti dengan dkk atau et al:
a. Menurut Calvin (1978) .........
b. Pirolisis ampas tebu (Othmer dan Fernstrom, 1943) menghasilkan....
c. Bensin dapat dibuat dari metanol (Meisel dkk, 1976) ...Yang membuat
tulisan pada contoh (c) berjumiah 4 orang, yaitu Meisel, S.L.,
McCullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B.
 Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan Skripsi STIE ANINDYAGUNA terbaru….!
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
Merujuk Kutipan Langsung Kurang
dari 40 kata
 Nama pengarang disebut dalam teks secara terpadu :
 Soebronto ( 1990 : 123 ) menyimpulkan “ ada hubungan yang
erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar “
 Nama pengarang disebut bersama dengan tahun penerbitan dan
nomor halaman.
 Kesimpulan dari penelitian ini adalah “ ada hubungan yang erat
antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar “
(Soebronto, 1990 : 13 ).
 Jika ada tanda kutip dalam kutipan digunakan tanda kutip
tunggal.
 Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ terdapat
kecenderungan semakin banyak ‘ campur tangan ‘ pimpinan
perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di
daerah perkotaan ( Soewignyo, 1991 : 101 )
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
Merujuk kutipan langsung 40 kata atau lebih
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda
kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, dimulai
pada ketukan ke 6 dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik
dengan spasi tunggal :
Smith ( 1990 : 276 ) menarik kesimpulan sebagai berikut :
The “ placebo effect “, with had been verified in previous
studies, disappeared when behavior were studied in the manner.
Furthermore, the behavior ere never exhibited again, even when
real drug well administered. Earlier studies were clearly
premature in attributing the results to a placebo effect.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
Kutipan yang sebagian dihilangkan :
“ Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ….
Diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru “ ( Manan, 1995 : 278 )
Jika ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan 4
titik :
“ Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara
mata, tangan, atau bagian tubuh lain …. Yang termasuk bagian manipulatif
antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar “
(Asin, 1995 : 315 )
Nama pengarang disebut terpadu dalam teks :
Salminin ( 1990 : 13 ) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik
daripada mahasiswa tahun keempat.
Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya :
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat
( Salimi, 1990 : 13 )
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
Penulisan Daftar Pustaka
 Dalam daftar pustaka, semua penulis harus dicantumkan
namanya, dan tidak boleh hanya penulis pertama diambah dkk
atau et al. saja.
Contoh:
 Meisei, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B., 1
976, ....
Tidak boleh hanya:
 Meisel, S.L. dkk atau Meisel, S.L. et al.
 Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan Skripsi STIE
ANINDYAGUNA terbaru….!
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
Derajat kesarjanaan
Derajat kesarjanaan tidak
boleh dicantumkan (tanpa
penulisan Gelar akademik
atau profesi penulis)
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
Pencarian Pustaka secara
elektronis/on-line
 Informasi ilmiah tersebut tersedia dari media seperti:
CD-ROM (yang dibaca lewat komputer), pita rekaman
suara, pita rekaman video, dan lewat internet.
 Komponen dasar dari sitasi (pengacuan) pustaka adalah sebagai
berikut: Nama akhir pengarang, Inisial. Tahun publikasi
(bila ada). Judul karya. Judul tempat atau media
informasi (tanggal informasi dikumpulkan dari media
tersebut).
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
Contoh penulisan daftar pustaka
hasil penelusan online
Contoh untuk situs FTP (File Transfer Protocol):
Johnson, P. 1994. Tropical Indonesian Architecture
ftp://indoarch.com/Pub/CCC94/johnson-p (22 Apr. 2000).
Contoh untuk situs WWW (World Wide Web):
Djunaedi, A. 2000. The History of Indonesian Urban Planning..
http://www.mpkd -ugm.ac.id/adj/riset99/ (18 Apr. 2000).
Contoh untuk informasi lewat e -mail:
Djunaedi, A. 22 Maret 2000. The urban pattern of some coastal cities
in the northern Central Java.. research-news@ugm.ac.id (19 Apr.
2000).
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
Kita Merujuk Metode pengutipan APA
Style
 Apa itu APA Style?
(American Psychological Association)
Bandingkan dengan BUKU PEDOMAN
PENULISAN SKRIPSI STIE
ANINDYAGUNA!
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
PENULISAN
SKRIPSI
MODUL - 8
Penulisan skripsi untuk semua jenis penelitian
di sajikan dalam lima bab sebagai berikut:
 Bab I : Pendahuluan
 Bab II : Tinjauan Pustaka
 Bab III : Metode Penelitian
 Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
 Bab V : Kesimpulan dan Saran
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
BAB I
PENDAHULUAN
 Latar Belakang Permasalahan
 Rumusan Permasalahan
 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
Latar Belakang Permasalahan
 Latar Belakang Permasalahan merupakan penjelasan
fenomena yang diamati dan menarik perhatian peneliti dan
bukan merupakan alasan pemilihan judul.
 Latar Belakang Penelitian apabila memungkinkan dapat
didukung oleh data penunjang, yang dapat digali dari
sumber utama dan/atau sumber kedua seperti Biro Pusat
Statistik, hasil penelitian terdahulu, jurnal dan internet
 Latar Belakang Penelitian memuat hasil penelitian
terdahulu (dari jurnal) dengan menyebutkan sumber jurnal
yang dipakai sebagai referensi.
 Apabila perusahaan (sebagai sumber utama) belum
menyajikan laporan keuangan, misalnya rasio keuangan
(financial ratio), maka dalam Latar Belakang Penelitian
disajikan minimal 3 periode atau tahun.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
Rumusan Permasalahan
 Rumusan permasalahan disajikan secara singkat
dalam bentuk kalimat tanya, yang isinya
mencerminkan adanya permasalahan yang perlu
dipecahkan atau adanya permasalahan yang perlu
untuk dijawab.
 Rumusan permasalahan merupakan inti
penelitian, sehingga bisa dipakai pertimbangan
menyusun judul dan hipotesis
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
 Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian merupakan sasaran
yang hendak dicapai oleh peneliti sebelum melakukan
penelitian dan mengacu pada permasalahan. Berikut ini
beberapa contoh cara pengungkapan tujuan penelitian
yang umumnya diawali dengan kalimat tujuan penelitian
adalah untuk …………. atau penelitian ini bertujuan
untuk …………………dan sebagainya.
 Kegunaan Penelitian: Kegunaan penelitian,
menguraikan kontribusi yang diharapkan dari hasil
penelitian itu sendiri.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 Kerangka teori sebaiknya menggunakan acuan yang
berhubungan dengan permasalahan yg diteliti dan acuan-
2 yg berupa hasil penelitian terdahulu (bisa disajikan di
Bab II atau dibuat sub-bab tersendiri)
 Hipotesis Penelitian
Jika penelitian bersifat korelasional maka :
 Hipotesis penelitian beraspek empiris disajikan pada akhir bab II
dalam sub-sub tersendiri dengan memperhatikan teori pendukungnya,
sedangkan hipotesis penelitian beraspek statistik disajikan dalam bab
III.
 Apabila analisis data (akhir bab IV) direncanakan tidak untuk
menganalisis data secara luas baik masalah utama (mayor) maupun
bagian-bagiannya (minor) maka dalam hipotesis tidak perlu
dicantumkan hipotesis mayor dan minor.
 Hipotesis harus berlandaskan teori, jika ingin mengubah harus
mencantumkan alasan mengapa merubah teori tersebut.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
BAB III
METODE PENELITIAN
 Jenis Penelitian
 Variabel dan Pengukuran
 Populasi dan Sampel
 Metode Pengumpulan Data
 Metode Analisis
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
JENIS PENELITIAN
Penelitian bisa bersifat kuantitaif maupun kualitatif,
misalnya:
 Historis;
 Deskriptif;
 Perkembangan;
 Kasus dan penelitian lapangan;
 Korelasional;
 Kausal komparatif;
 Eksperimen murni;
 Eksperimen semu;
 Kaji tindak.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
Pemilihan jenis penelitian dilakukan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan berikut :
 Daya tarik permasalahan;
 Kesesuaian dengan kemampuan dan latar
belakang pendidikan;
 Tersedianya alat dan kondisi kerja;
 Kesesuaian dengan kemampuan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan;
 Kesesuaian dengan waktu, tenaga dan biaya;
 Resiko kegagalan.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
Variabel dan Pengukuran
 “Perubah (Variable) merupakan suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya.” ( Sugiyono, 2003, 32)
 Peubah harus terukur
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
Populasi dan Sampel
 “Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek
yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal
dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset
khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan
dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.” (Santoso &
Tjiptono, 2002, 79)
 “Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari
populasinya” (Santoso & Tjiptono, 2002, 80)
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data misalnya :
 “Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun
tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka
(face to face) maupun dengan menggunakan telpon.
 Kuesioner (angket) dapat dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.
 Observasi merupakan suatu proses yang komplek , suatu
proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan
psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-
proses pengamatan dan ingatan.” (Sugiyono, 2003, 130-141)
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
Metode Analisis
 Metode analisis disesuaikan dengan Rumusan
Permasalahan pada Bab I
 Jika metode analisis menggunakan regresi
dengan Ordinary Least Square (OLS)
Estimators, maka uji asumsi klasik harus
dilakukan. Lihat buku "Ekonometrika Dasar"
oleh Damodar Gujarati alih bahasa Sumarno
Zain, 2000.
M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)

More Related Content

Similar to Metode-Penelitian7 (1).ppt

S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9JAmal ZLluztia
 
Apa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalahApa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalahYf Indah
 
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan StrukturMakalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktursayid bukhari
 
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soalTugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soalYossytaAryanto
 
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianSigit Kindarto
 
Teori teori komunikasi
Teori teori komunikasiTeori teori komunikasi
Teori teori komunikasiHafiza .h
 
Pert. 1 KTI sebagai Produk Berfikir Ilmiah.pptx
Pert. 1 KTI sebagai Produk Berfikir Ilmiah.pptxPert. 1 KTI sebagai Produk Berfikir Ilmiah.pptx
Pert. 1 KTI sebagai Produk Berfikir Ilmiah.pptxArsyulMunir1
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Alfis Khisoli
 

Similar to Metode-Penelitian7 (1).ppt (20)

S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9S2bontang 1213032068278452-9
S2bontang 1213032068278452-9
 
Apa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalahApa yang dimaksud masalah
Apa yang dimaksud masalah
 
Dasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitianDasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitian
 
Apa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.pptApa itu Ilmu.ppt
Apa itu Ilmu.ppt
 
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan StrukturMakalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
Makalah Sejarah Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Struktur
 
Makalah Filsafat
Makalah FilsafatMakalah Filsafat
Makalah Filsafat
 
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soalTugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Metodologi
MetodologiMetodologi
Metodologi
 
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajianFilosofi ilmu dalam 3 kajian
Filosofi ilmu dalam 3 kajian
 
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat IlmuModul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
 
Teori teori komunikasi
Teori teori komunikasiTeori teori komunikasi
Teori teori komunikasi
 
Pert. 1 KTI sebagai Produk Berfikir Ilmiah.pptx
Pert. 1 KTI sebagai Produk Berfikir Ilmiah.pptxPert. 1 KTI sebagai Produk Berfikir Ilmiah.pptx
Pert. 1 KTI sebagai Produk Berfikir Ilmiah.pptx
 
Ilmu
IlmuIlmu
Ilmu
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 

More from IilMuntaha

Panduan Menambahkan Sumber Belajar.pptx
Panduan Menambahkan Sumber Belajar.pptxPanduan Menambahkan Sumber Belajar.pptx
Panduan Menambahkan Sumber Belajar.pptxIilMuntaha
 
tahapan manajemen bencana.pptx
tahapan manajemen bencana.pptxtahapan manajemen bencana.pptx
tahapan manajemen bencana.pptxIilMuntaha
 
LANJUTAN-BAB-III.-BENTUK-PEMILIKAN-PERUSAHAAN.ppt
LANJUTAN-BAB-III.-BENTUK-PEMILIKAN-PERUSAHAAN.pptLANJUTAN-BAB-III.-BENTUK-PEMILIKAN-PERUSAHAAN.ppt
LANJUTAN-BAB-III.-BENTUK-PEMILIKAN-PERUSAHAAN.pptIilMuntaha
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptIilMuntaha
 
Materi_KP_FORMULASI_K_P.ppt
Materi_KP_FORMULASI_K_P.pptMateri_KP_FORMULASI_K_P.ppt
Materi_KP_FORMULASI_K_P.pptIilMuntaha
 
Ethical Hacking Thesis Defense by Slidesgo.pptx
Ethical Hacking Thesis Defense by Slidesgo.pptxEthical Hacking Thesis Defense by Slidesgo.pptx
Ethical Hacking Thesis Defense by Slidesgo.pptxIilMuntaha
 
Apa-itu-BUMN-ppt.pptx
Apa-itu-BUMN-ppt.pptxApa-itu-BUMN-ppt.pptx
Apa-itu-BUMN-ppt.pptxIilMuntaha
 
PROFIL PRODI Administrasi Publik 2021.pptx
PROFIL PRODI Administrasi Publik 2021.pptxPROFIL PRODI Administrasi Publik 2021.pptx
PROFIL PRODI Administrasi Publik 2021.pptxIilMuntaha
 
pengantar-ilmu-administrasi-negara-2.ppt
pengantar-ilmu-administrasi-negara-2.pptpengantar-ilmu-administrasi-negara-2.ppt
pengantar-ilmu-administrasi-negara-2.pptIilMuntaha
 

More from IilMuntaha (11)

Panduan Menambahkan Sumber Belajar.pptx
Panduan Menambahkan Sumber Belajar.pptxPanduan Menambahkan Sumber Belajar.pptx
Panduan Menambahkan Sumber Belajar.pptx
 
tahapan manajemen bencana.pptx
tahapan manajemen bencana.pptxtahapan manajemen bencana.pptx
tahapan manajemen bencana.pptx
 
3300776.ppt
3300776.ppt3300776.ppt
3300776.ppt
 
3793495.ppt
3793495.ppt3793495.ppt
3793495.ppt
 
LANJUTAN-BAB-III.-BENTUK-PEMILIKAN-PERUSAHAAN.ppt
LANJUTAN-BAB-III.-BENTUK-PEMILIKAN-PERUSAHAAN.pptLANJUTAN-BAB-III.-BENTUK-PEMILIKAN-PERUSAHAAN.ppt
LANJUTAN-BAB-III.-BENTUK-PEMILIKAN-PERUSAHAAN.ppt
 
pengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.pptpengambilankeputusan.ppt
pengambilankeputusan.ppt
 
Materi_KP_FORMULASI_K_P.ppt
Materi_KP_FORMULASI_K_P.pptMateri_KP_FORMULASI_K_P.ppt
Materi_KP_FORMULASI_K_P.ppt
 
Ethical Hacking Thesis Defense by Slidesgo.pptx
Ethical Hacking Thesis Defense by Slidesgo.pptxEthical Hacking Thesis Defense by Slidesgo.pptx
Ethical Hacking Thesis Defense by Slidesgo.pptx
 
Apa-itu-BUMN-ppt.pptx
Apa-itu-BUMN-ppt.pptxApa-itu-BUMN-ppt.pptx
Apa-itu-BUMN-ppt.pptx
 
PROFIL PRODI Administrasi Publik 2021.pptx
PROFIL PRODI Administrasi Publik 2021.pptxPROFIL PRODI Administrasi Publik 2021.pptx
PROFIL PRODI Administrasi Publik 2021.pptx
 
pengantar-ilmu-administrasi-negara-2.ppt
pengantar-ilmu-administrasi-negara-2.pptpengantar-ilmu-administrasi-negara-2.ppt
pengantar-ilmu-administrasi-negara-2.ppt
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Metode-Penelitian7 (1).ppt

  • 2. MANUSIA MENCARI KEBENARAN  Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat (common sense) dan dengan ilmu pengetahuan.  Letak perbedaan yang mendasar antara keduanya ialah berkisar pada kata “sistematik” dan “terkendali”.  Lima hal pokok yang membedakan antara ilmu dan akal sehat.  Ilmu pengetahuan dikembangkan melalui struktur2 teori, & diuji konsistensi internalnya (dilakukan tes/pengujian secara empiris).  Teori dan hipotesis selalu diuji secara empiris/faktual. Halnya dengan orang yang bukan ilmuwan dengan cara “selektif”.  Adanya pengertian kendali (kontrol) dalam penelitian ilmiah, tidak dapat mempunyai pengertian yang bermacam-macam.  Menekankan adanya hubungan antara fenomena secara sadar dan sistematis. Pola penghubungnya tidak dilakukan secara asal-asalan.  Cara memberi penjelasan yang berlainan dalam mengamati suatu fenomena. Ilmuwan melakukan dengan hati-hati dan menghindari penafsiran yang bersifat metafisis. Proposisi yang dihasilkan selalu terbuka untuk pengamatan dan pengujian secara ilmiah. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
  • 3. Berbagai Cara Mencari Kebenaran  Secara kebetulan, (penemuan terjadi scr kebetulan saja)  Trial And Error, (bersifat untung-untungan)  Melalui Otoritas, (kebenaran bisa didapat melalui otoritas seseorang yang memegang kekuasaan)  Berpikir Kritis/Berdasarkan Pengalaman, (berpikir secara deduktif dan induktif). Secara deduktif artinya berpikir dari yang umum ke khusus; sedang induktif dari yang khusus ke yang umum. Metode deduktif sudah dipakai selama ratusan tahun semenjak jamannya Aristoteles.  Melalui Penyelidikan Ilmiah, (kebenaran baru bisa didapat dengan menggunakan penyelidikan ilmiah, berpikir kritis dan induktif). M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
  • 4. DASAR-DASAR PENGETAHUAN  Penalaran  Kegiatan berpikir menurut pola/logika tertentu dgn tujuan untuk menghasilkan pengetahuan  Aliran yang menggunakan penalaran sebagai sumber kebenaran disebut rasionalisme & yg menganggap fakta dapat tertangkap melalui pengalaman sebagai kebenaran disebut aliran empirisme.  Logika (Cara Penarikan Kesimpulan)  Pengkajian untuk berpikir secara sahih (valid)  Logika induktif dan deduktif M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
  • 5. SUMBER PENGETAHUAN  Sumber pengetahuan dalam dunia ini berawal dari sikap manusia yang meragukan setiap gejala yg ada di alam semesta ini. Manusia tidak mau menerima saja hal-hal yang ada termasuk nasib dirinya sendiri.  Rene Descartes pernah berkata “DE OMNIBUS DUBITANDUM” yang berarti, bahwa “segala sesuatu harus diragukan”.  Persoalan mengenai kriteria utk menetapkan kebenaran itu sulit dipercaya. Dari berbagai aliran, mk muncul berbagai kriteria kebenaran. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
  • 6. KRITERIA KEBENARAN  Salah satu kriteria kebenaran adalah adanya konsistensi dengan pernyataan terdahulu yang dianggap benar  Beberapa kriteria kebenaran  Teori Koherensi (Konsisten), suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren dan konsisten  Teori Korespondensi (Pernyataan sesuai kenyataan), suatu pernyataan dianggap benar apabila materi pengetahuan yang dikandung berkorespondensi dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut (Bertrand Russel)  Teori Pragmatis (Kegunaan di lapangan), kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis (Charles S Pierce), suatu teori tidak akan abadi, dalam jangka waktu tertentu itu dapat diubah dengan mengadakan revisi M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
  • 7. ONTOLOGI (apa yang dikaji)  hakikat apa yang dikaji atau ilmunya itu sendiri  Democritus, menerangkan prinsip-2 materialisme : Hanya berdasarkan kebiasaan saja maka manis itu manis, panas itu panas, dingin itu dingin, warna itu warna. Artinya, objek penginderaan sering kita anggap nyata, padahal tidak demikian. Hanya atom dan kehampaan itulah yang bersifat nyata. Jadi istilah “manis, panas dan dingin” itu hanyalah merupakan terminology yang kita berikan kepada gejala yang ditangkap dengan pancaindera. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
  • 8. EPISTIMOLOGI (Cara mendapatkan kebenaran)  bagaimana mendapatkan pengetahuan yang benar  hal yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan pengetahuan :  Batasan kajian ilmu  Cara menyusun pengetahuan  Diperlukan landasan yg sesuai dengan ontologis & aksiologis ilmu itu sendiri  Penjelasan diarahkan pada deskripsi mengenai hubungan berbagai faktor yang terikat  Metode ilmiah harus bersifat sistematik dan eksplisit  Metode ilmiah tidak dapat diterapkan disiplin ilmu yang sama  Ilmu mencoba mencari penjelasan mengenai alam dan menjadikan kesimpulan yang bersifat umum dan impersonal.  Karakteristik yang menonjol kerangka pemikiran teoritis : Ilmu eksakta dan ilmu sosial M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
  • 9. BEBERAPA PENGERTIAN DASAR  Konsep, istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan gejala secara abstrak. Diharapkan peneliti mampu mem-formulasikan pemikirannya kedalam konsep secara jelas dalam kaitannya dng penyederhanaan beberapa masalah yg berkaitan satu dengan yang lainnya.  Konstruk (construct), suatu konsep yang diciptakan dan digunakan dengan kesengajaan dan kesadaran untuk tujuan-tujuan ilmiah tertentu.  Proposisi hubungan yang logis antara dua konsep. Dalam penelitian sosial dikenal ada dua jenis proposisi : yang pertama aksioma atau postulat, yang kedua teorema. Aksioma ialah proposisi yang kebenarannya sudah tidak lagi dalam penelitian; sedang teorema ialah proposisi yag dideduksikan dari aksioma. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
  • 10. BEBERAPA PENGERTIAN DASAR (lanjutan)  Teori,  serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep (Kerlinger, FN)  Teori mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut : harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya, harus cocok dengan fakta-fakta empiris.  Ada empat cara teori dibangun menurut Melvin Marx :  Model Based Theory, berdasarkan teori pertama teori berkembang adanya jaringan konseptual yang kemudian diuji secara empiris.  Teori Deduktif, suatu teori yang menekankan pada struktur konseptual dan validitas substansialnya. Teori ini juga berfokus pada pembangunan konsep sebelum pengujian empiris.  Teori Induktif, menekankan pada pendekatan empiris untuk mendapatkan generalisasi.  Teori Fungsional, suatu teori dikembangkan melalui interaksi yang berkelanjutan antara proses konseptualisasi dan pengujian empiris yang mengikutinya M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
  • 11. BEBERAPA PENGERTIAN DASAR (lanjutan)  Logika Ilmiah, gabungan antara logika deduktif dan induktif dimana rasionalisme dan empirisme bersama-sama dalam suatu system dengan mekanisme korektif.  Hipotesis, jawaban sementara terhadap permasalahan yang sedang diteliti. Hipotesis merupakan saran penelitian ilmiah karena hipotesis adalah instrumen kerja dari suatu teori dan bersifat spesifik yang siap diuji secara empiris. Dalam merumuskan hipotesis pernyataannya harus merupakan pencerminan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih.  Variabel ialah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari Ada lima tipe variable yang dikenal dalam penelitian, yaitu: variable bebas (independent), variable tergantung (dependent), variable perantara (moderate), variable pengganggu (intervening) dan variable kontrol (control)  Definisi Operasional, spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur atau memanipulasi suatu variabel M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
  • 12. KERANGKA ILMIAH  Perumusan masalah : pertanyaan tentang obyek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-2 yang terkait didalamnya.  Penyusunan kerangka dalam pengajuan hipotesis :  Menjelaskan hubungan antara faktor yang terkait  Disusun secara rasional  Didasarkan pada premis-premis ilmiah  Memperhatikan faktor-faktor empiris yang cocok  Pengujian hipotesis :  mencari fakta-fakta yang mendukung hipotesis  Penarikan kesimpulan M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
  • 13. SARANA BERPIKIR ILMIAH  Bahasa, ialah bahasa ilmiah yg merupakan sarana komunikasi ilmiah yang ditujukan untuk menyampaikan informasi berupa pengetahuan, syarat-syarat :  bebas dari unsur emotif  reproduktif  obyektif  eksplisit  Matematika, pengetahuan sbg sarana berpikir deduktif sifat :  jelas, spesifik dan informatif  tidak menimbulkan konotasi emosional  Kuantitatif  Statistika, pengetahuan sebagai sarana berpikir induktif sifat :  dapat digunakan untuk menguji tingkat ketelitian  untuk menentukan hubungan kausalitas antar factor terkait M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
  • 14. AKSIOLOGI (Nilai Guna Ilmu)  Aksiologi ialah menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu.  Ilmu tidak bebas nilai. Artinya pada tahap-2 tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dng nilai-nilai budaya & moral suatu masyarakat; sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malahan menimbulkan bencana. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 1)
  • 15. MODUL - 2 PENGERTIAN PENELITIAN
  • 16. APAKAH PENELITIAN ITU? Pengertian yang salah tentang Penelitian 1. Penelitian bukan hanya mengumpulkan informasi (data) 2. Penelitian bukan hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain 3. Penelitian bukan hanya membongkar-bongkar mencari informasi 4. Penelitian bukan suatu kata besar untuk menarik perhatian. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 2)
  • 17. APAKAH PENELITIAN ITU?  Research (Inggris) dan recherche (Prancis)  re (kembali)  to search (mencari)  Studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yg hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. (T. Hillway)  Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai (secara sistematis dan didukung oleh data) jawaban terhadap suatu pertanyaan, penyelesaian terhadap permasalahan, atau pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena (Leedy, 1997: 5) M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 2)
  • 18. Pengertian yang benar tentang Penelitian dan Karakteristik Proses Penelitian 1. Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan. 2. Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan. 3. Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik. 4. Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub- sub masalah yang lebih dapat dikelola. 5. Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian yang spesifik. 6. Penelitian menerima asumsi kritis tertentu. 7. Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian. 8. Penelitian adalah, secara alamiahnya, berputar secara siklus; atau lebih tepatnya, M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 2)
  • 19. Macam Tujuan Penelitian 1. Eksplorasi (exploration), berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak. 2. Deskripsi (description), berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dgn fenomena yang lain 3. Prediksi (prediction), berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y). 4. Eksplanasi (explanation), mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua fenomena atau lebih. 5. Aksi (action), dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 2)
  • 20. Hubungan Penelitian dengan Perancangan  Menurut Zeisel (1981), perancangan mempunyai tiga langkah utama, yaitu: imaging, presenting dan testing, sedangkan imaging dilakukan berdasar empirical knowledge.  Perancangan/perencanaan/pengembangan, selain meng- gunakan pengetahuan dari khazanah ilmu pengetahuan, juga mempertimbangkan hal-hal lain, seperti estetika, perhitungan ekonomis, dan kadang pertimbangan politis, dan lain-lain.  Terhadap hasil perencanaan/perancangan/pengembangan juga dapat dilakukan penelitian evaluasi yang hasilnya juga akan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 2)
  • 22. RAGAM PENELITIAN MENURUT BIDANG ILMU  Secara umum, ilmu-ilmu dapat dibedakan antara ilmu-ilmu dasar dan ilmu-ilmu terapan.  Termasuk kelompok ilmu dasar, antara lain ilmu-ilmu yang dikembangkan di fakultas-fakultas (Mathematika, Fisika, Kimia, Geofosika), Biologi, dan Geografi.  Kelompok ilmu terapan meliputi antara lain: ilmu-ilmu teknik, ilmu kedokteran, ilmu teknologi pertanian, ilmu ekonomi, dll.  Ilmu-ilmu dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa disebut sebagai “penelitian dasar” (basic research), sedangkan penelitian terapan (applied research) menghasilkan ilmu-ilmu terapan. Penelitian terapan (misalnya di bidang fisika bangunan) dilakukan dengan memanfaatkan ilmu dasar (misal: fisika). M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
  • 23. RAGAM PENELITIAN MENURUT PEMBENTUKAN ILMU  Ilmu dapat dibentuk lewat penelitian induktif atau penelitian deduktif. Secara sederhana, penelitian induktif adalah penelitian yang menghasilkan teori atau hipotesis, sedangkan penelitian deduktif merupakan penelitian yang menguji (mengetes) teori atau hipotesis (Buckley dkk., 1976: 21). M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
  • 24. RAGAM PENELITIAN MENURUT BENTUK DATA (kuantitatif atau kualitatif) Macam penelitian dapat pula dibedakan dari “bentuk” datanya, dalam arti data berupa data kuantitatif atau data kualitatif. Data kuantitatif diartikan sebagai data yang berupa angka yang dapat diolah dengan matematika atau statistik, sedangkan data kualitatif adalah sebaliknya (yaitu: datanya bukan berupa angka yang dapat diolah dengan matematika atau statistik). M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
  • 25. RAGAM PENELITIAN MENURUT PARADIGMA KEILMUAN Menurut Muhajir (1990), terdapat tiga macam paradigma keilmuan yang berkaitan dengan penelitian, yaitu : (1) Positivisme, (2) Rasionalisme, dan (3) Fenomenologi. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
  • 26. Beda Ketiganya M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
  • 27. RAGAM PENELITIAN MENURUT STRATEGI  Penelitian Opini  Penelitian Empiris  Penelitian Kearsipan  Penelitian Analitis M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
  • 28. Penelitian Opini Bila peneliti mencari pandangan atau persepsi orang-orang terhadap suatu permasalahan, maka ia melakukan penelitian opini. Orang-orang tersebut dapat merupakan kelompok atau perorangan (jadi domain-nya dapat berupa kelompok atau individual). M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3) Penelitian Empiris
  • 29. Penelitian Kearsipan “Arsip”, dalam hal ini, diartikan sebagai rekaman fakta yang disimpan. Kita bedakan tiga tipe arsip, yaitu: (1) primer, (2) sekunder, dan (3) fisik. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3) Penelitian Analitis • Terdapat problema penelitian yang tidak dapat dipecahkan dengan penelitian opini, empiris atau kearsipan. • Penelitian analitis mendasarkan diri pada filsafat atau logika.
  • 30. Ragam Penelitian menurut Lain-lain (1) Ragam Penelitian menurut pendekatan-sumber: Arikunto (1998: 9-10) a. Penelitian dengan pendekatan longitudinal (satu obyek penelitian dilihat bergerak sejalan dengan waktu) b. Penelitian dengan pendekatan penampang-silang (cross-sectional—yaitu banyak obyek penelitian dilihat pada satu waktu yang sama). M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
  • 31. Ragam Penelitian menurut Lain-lain (2) Ragam Penelitian-sumber: Suryabrata (1983: 15-64) 1. Historis (membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif) 2. Deskriptif (membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu) 3. Perkembangan (menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu) 4. Kasus/Lapangan (mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu obyek) 5. Korelasional (mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasar koefisien korelasi) 6. Eksperimental sungguhan (menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali) 7. Eksperimental semu (mengkaji kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan pengendalian) 8. Kausal-komparatif (menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen—dilakukan denganpengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi penyebab, sebagai pembanding) 9. Tindakan (mengembangkan ketrampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya). M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
  • 32. Menurut Yin M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
  • 33. Ragam Penelitian & Syarat penelitian  Melihat banyak ragam penelitian dari berbagai sudut pandang dan dari berbagai pendapat para penulis, maka kita perlu hati-hati dalam menyebut ragam penelitian kita, karena dengan istilah yang sama tapi orang lain mungkin menangkap artinya secara berbeda.  Selain itu, perlu diperhatikan bahwa penelitian perlu dilakukan dengan syarat :  SISTEMATIK (menuruti prosedur tertentu, tidak ruwet), dan  OBYEKTIF (tidak subyektif, dengan sampel yang cukup, dipublikasikan agar dapat dievaluasi oleh kelompok pakar bidangnya/ peer) (Catatan: syarat menjadi peneliti yang baik meliputi antara lain: mampu berpikir sistematis, dan jujur) M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 3)
  • 35. PROPOSAL  Proposal atau usulan penelitian diperlukan untuk mengawali suatu kegiatan penelitian  Proposal tersebut perlu dikaji atau dievaluasi oleh pembimbing penelitian M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
  • 36. UNSUR-UNSUR PROPOSAL PENELITIAN 1. Judul 2. Latar belakang & perumusan permasalahan (& keaslian penelitian, dan faedah yang dapat diharapkan) 3. Tujuan dan Lingkup penelitian 4. Tinjauan Pustaka/Landasan Teori 5. Hipotesis 6. Cara penelitian 7. Jadwal penelitian 8. Daftar Pustaka 9. Lampiran M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
  • 37. Keterkaitan antar unsur M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
  • 38. Judul, Latar belakang, dan Rumusan Permasalahan  Bagian pertama atau awal sebuah proposal dimulai dengan (1) judul, disusul dengan (2) latar belakang, (3) rumusan masalah, (4) keaslian penelitian, dan (5) faedah atau manfaat penelitian. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
  • 39. Judul proposal penelitian  Judul merupakan gerbang pertama seseorang membaca sebuah proposal penelitian.  karena merupakan gerbang pertama, maka judul proposal penelitian perlu dapat menarik minat orang lain untuk membaca.  Judul perlu singkat tapi bermakna dan tentu saja harus jelas terkait dengan isinya. Judul karya ilmiah berbeda dengan judul novel atau semacamnya dalam hal kejelasan kaitannya dengan isi. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
  • 40. Latar belakang  Mengapa kita memilih permasalahan ini?  Apakah ada opini independen yang menunjang diperlukannya penelitian ini? M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
  • 41. Rumusan permasalahan  Rumusan permasalahan perlu dituliskan secara singkat, jelas, mudah dipahami dan mudah dipertahankan  Tuliskanlah rumusan permasalahan sebagai kalimat terakhir dari bagian ini agar mudah dibaca (dan mudah dicari) bahasan lebih panjang lebar tentang cara-2 merumuskan permasalahan termuat di bab tersendiri. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
  • 42. Keaslian penelitian  Dalam bagian ini, pada dasarnya, perlu kita tunjukkan (dengan dasar kajian pustaka) bahwa permasalahan yang akan kita teliti belum pernah diteliti sebelumnya. Tapi bila sudah pernah diteliti, maka perlu kita tunjukkan bahwa teori yang ada belum mantap dan perlu diuji kembali.  Kondisi sebaliknya juga berlaku, yaitu bila permasalahan tersebut sudah pernah diteliti dan teori yang ada telah dianggap mantap, maka kita perlu mengganti permasalahan (dalam arti: mencari judul lain). M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
  • 43. Faedah yang diharapkan  Dalam bagian ini perlu ditunjukkan manfaat atau faedah yang diharapkan dari penelitian ini untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan atau pembangunan negara.  Manfaat bagi ilmu pengetahuan dapat berupa penemuan/pengembangan teori baru atau pemantapan teori yang telah ada.  Bagi pembangunan negara, apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan langsung ke praktek nyata? atau bila tidak langsung, jalur atau batu-batu loncatannya apa saja? M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
  • 44. Tujuan dan Lingkup Penelitian 1. mengkaji (examine), mendeskripsikan (describe), atau menjelaskan (explain) suatu fenomena unik; 2. meluaskan generalisasi suatu temuan tertentu; 3. menguji validitas suatu teori; 4. menutup kesenjangan antar teori (penjelasan, explanasions) yang ada; 5. memberikan penjelasan terhadap bukti-bukti yang bertentangan; 6. memperbaiki metodologi yang keliru; 7. memperbaiki interpretasi yang keliru; 8. mengatasi kesulitan dalam praktek; 9. memperbarui informasi, mengembangkan bukti longitudinal (dari masa ke masa). M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
  • 45. Tinjauan Pustaka Menurut Castetter dan Heisler (1984), tinjauan pustaka berfungsi:  untuk mempelajari sejarah permasalahan penelitian (sehingga dapat ditunjukkan bahwa permasalahan tersebut belum pernah diteliti atau bila sudah pernah, teori yang ada belum mantap);  untuk membantu pemilihan cara penelitian (dengan belajar dari pengalaman penelitian sebelumnya);  untuk memahami kerangka atau latar belakang teoritis dari permasalahan yang diteliti (hasil pemahaman tersebut dituliskan tersendiri sebagai “Landasan Teori”);  untuk memahami kelebihan atau kekurangan studi-studi terdahulu (tidak semua penelitian menghasilkan temuan yang mantap);  untuk menghindarkan duplikasi yang tidak perlu (hasil fungsi ini dituliskan sebagai “Keaslian penelitian”);  untuk memberi penalaran atau alasan pemilihan permasalahan (hasil fungsi ini dituliskan sebagai “latar belakang”). M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
  • 46. Landasan Teori dan Hipotesis  Landasan teori merupakan satu set teori yang dipilih oleh peneliti sebagai tuntunan untuk mengerjakan penelitian lebih lanjut dan juga termasuk untuk menulis hipotesis.  Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara (dugaan) terhadap permasalahan yang diteliti. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
  • 47. Hipotesis masih perlu diuji kebenarannya Menurut Borg dan Gall (dalam Arikunto, 1998: 70), penulisan hipotesis perlu mengikuti persayaratan sebagai berikut:  a) dirumuskan secara singkat tapi jelas;  b) dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih;  c) didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau peneliti yang terkait (tercantum dalam landasan teori atau tinjauan pustaka). M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
  • 48. Cara Penelitian dan Jadwal Penelitian Jadwal penelitian menguraikan kegiatan dan waktu yang direncanakan dalam: (a) tahap-tahap penelitian, (b) rincian kegiatan pada setiap tahap, dan (c) waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tiap tahap. Jadwal dapat dipresentasikan dalam bentuk tabel/matriks atau uraian narasi. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
  • 49. Daftar Pustaka dan Lampiran  Daftar Pustaka memuat informasi pustaka- pustaka yang diacu dalam proposal penelitian.  Dalam daftar pustaka, biasanya, buku dan majalah tidak dipisahkan dalam daftar sendiri- sendiri.  Untuk penulisan daftar pustaka terdapat banyak corak tata penulisan— ikutilah petunjuk yang berlaku dan terapkan corak tersebut secara konsisten. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
  • 50. Hubungan isi Prop – Isi Laporan M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
  • 51. Tugas 2  Copy Panduan Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi STIE ANINDYAGUNA Baca dan hayati untuk persiapan membuat proposal penelitian/Skripsi M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 4)
  • 52. TAHAP- TAHAP PROSES PENELITIAN & PERUMUSAN PERMASALAHAN MODUL - 5
  • 53. TAHAP- TAHAP PROSES PENELITIAN  Mengidentifikasi Masalah  Membuat Hipotesis  Studi Literature  Mengidentifikasi dan Menamai Variabel  Membuat Definisi Operasional  Memanipulasi dan Mengontrol Variabel  Menyusun Desain Penelitian  Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran  Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview  Melakukan Analisa Statistik  Menggunakan Komputer untuk Analisa Data  Menulis Laporan Hasil Penelitian M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
  • 54. Penemuan Permasalahan Permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai kesenjangan antara fakta dengan harapan, antara tren perkembangan dengan keinginan pengembangan, antara kenyataan dengan ide. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
  • 55. Cara Menemukan permasalahan M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
  • 56. Cara-cara Formal Penemuan Permasalahan  Rekomendasi suatu riset. Biasanya, suatu laporan penelitian pada bab terakhir memuat kesimpulan dan saran. Saran (rekomendasi) umumnya menunjukan kemungkinan penelitian lanjutan atau penelitian lain yang berkaitan dengan kesimpulan yang dihasilkan. Saran ini dapat dikaji sebagai arah untuk menemukan permasalahan.  Analogi adalah suatu cara penemuan permasalahan dengan cara “mengambil” pengetahuan dari bidang ilmu lain dan menerapkannya ke bidang yang diteliti. Dalam hal ini, dipersyaratkan bahwa kedua bidang tersebut haruslah sesuai dalam tiap hal-hal yang penting. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
  • 57. Cara-cara Formal Penemuan Permasalahan  Renovasi. Cara renovasi dapat dipakai untuk mengganti komponen yang tidak cocok lagi dari suatu teori.  Dialektik, dalam hal ini, berarti tandingan atau sanggahan.  Ekstrapolasi adalah cara untuk menemukan permasalahan dengan membuat tren (trend) suatu teori atau tren permasalahan yang dihadapi.  Morfologi adalah suatu cara untuk mengkaji kemungkinan- kemungkinan kombinasi yang terkandung dalam suatu permasalahan yang rumit, kompleks.  Dekomposisi merupakan cara penjabaran (pemerincian) suatu pemasalahan ke dalam komponen-komponennya.  Agregasi merupakan kebalikan dari dekomposisi. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
  • 58. Cara-cara Informal Penemuan Permasalahan  Konjektur (naluriah). Seringkali permasalahan dapat ditemukan secara konjektur (naluriah), tanpa dasar- dasar yang jelas.  Fenomenologi. Banyak permasalahan baru dapat ditemukan berkaitan dengan fenomena (kejadian, perkembangan) yang dapat diamati.  Konsensus juga merupakan sumber untuk mencetuskan permasalahan.  Pengalaman. Tak perlu diragukan lagi, pengalaman merupakan sumber bagi permasalahan. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
  • 59. Bentuk Rumusan Permasalahan 1. bentuk satu pertanyaan (question); 2. bentuk satu pertanyaan umum disusul oleh beberapa pertanyaan yang spesifik; 3. bentuk satu penyataan (statement) disusul oleh beberapa pertanyaan (question). 4. bentuk hipotesis; dan 5. bentuk pernyataan umum disusul oleh beberapa hipotesis. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
  • 60. Pertanyaan:  “Seberapa pengaruh tingkat penghasilan pada perubahan fisik rumah perumahan KPR?”  “Faktor-faktor apa saja dan seberapa besar pengaruh masing-masing faktor pada persepsi penghuni terhadap desain rumah sub–inti?” M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
  • 61. Pernyataan  “Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa pengaruh tingkat penghasilan pada perubahan fisik rumah perumahan KPR.”  “Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja dan seberapa besar pengaruh masing-masing faktor pada persepsi terhadap desain rumah sub–inti. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
  • 62. Karakteristik Rincian Permasalahan 1. Setiap rincian permasalahan haruslah merupakan satuan yang dapat diteliti (a researchable unit ). 2. Setiap rincian terkait dengan interpretasi data. 3. Semua rincian permasalahan perlu terintegrasi menjadi satu kesatuan permasalahan yang lebih besar (sistemik). 4. Rincian yang penting saja yang diteliti (tidak perlu semua rincian permasalahan diteliti) 5. Hindari rincian permasalahan yang pengatasannya tidak realistik. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
  • 63. Contoh Rumusan Permasalahan  Di bawah ini diberikan beberapa contoh rumusan masalah, sebagai berikut:  “. . . . . . . permasalahan sebagai berikut: Apakah kepemimpinan mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan, dan apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?”  “. . . . . . . . . dengan penelitian ini ingin diketahui faktor – faktor apa yang dapat mempengaruhi perilaku ibu – ibu dalam membeli produk X”. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 5)
  • 65. Tinjauan Pustaka mempunyai arti:  peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait (review of related literature).  Relevan dengan permasalahan penelitian anda M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
  • 66. Kegunaan Tinjauan Pustaka  mengkaji sejarah permasalahan;  membantu pemilihan prosedur penelitian;  mendalami landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan;  mengkaji kelebihan dan kekurangan hasil penelitian terdahulu;  menghindari duplikasi penelitian; dan  menunjang perumusan permasalahan. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
  • 67. Sumber-Sumber Pustaka 1) abstrak hasil penelitian 2) indeks 3) review 4) jurnal 5) buku referensi 6) Internet M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
  • 68. Indeks  Indeks menyediakan judul-judul buku yang disusun berdasarkan deskripsi utama masing-masing buku tetapi tidak menyediakan abstraknya,  misalnya Indeks Internet akan ditampilkan sebagai berikut: bagian heading (kepala berita) Internet, proxy server. Heading memberikan informasi pada kita buku mengenai Internet, hal utama yang dibahas ialah mengenai proxy server. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
  • 69. Review  Review berisi tulisan-tulisan yang mensintesis karya- karya atau buku yang pernah ditulis dalam suatu periode waktu tertentu. Tulisan disusun berdasarkan topik dan isi.  Dalam review biasanya penulisnya memberikan perbandingan dan bahkan juga kritik terhadap buku atau karya yang direview oleh yang bersangkutan. Kadang penulis review juga memberikan kesimpulan alternatif kepada pihak pembaca yang tujuannya ialah agar pembaca dapat memperoleh pandangan yang berbeda dari buku yang dibacanya. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
  • 70. Jurnal  Jurnal berisi tulisan-tulisan dalam satu bidang disiplin ilmu yang sama, misalnya ilmu manajemen dalam ilmu ekonomi atau teknik informatika dalam ilmu komputer.  Kegunaan utama jurnal ialah dapat digunakan sebagai sumber data sekunder karena pada umumnya tulisan-tulisan di jurnal merupakan hasil penelitian. Kita dapat juga menggunakan tulisan di jurnal sebagai bahan kutipan untuk referensi dalam penelitian kita sebagaimana buku-buku referensi. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
  • 71. Buku referensi  Buku referensi berisi tulisan yang umum dalam disiplin ilmu tertentu. Ada baiknya kita memilih buku yang bersifat referensi bukn buku yang bersifat sebagai penuntun dalam menggunakan atau membuat sesuatu.  Buku referensi yang baik akan berisi tulisan yang mendalam mengenai topik tertentu dan disertai dengan teori-teori penunjangnya sehingga kita akan dapat mengetahui perkembangan teori dalam ilmu yang dibahas dalam buku tersebut. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
  • 72. Cara Pencarian Pustaka  Manual  mengunjungi perpustakaan  tempat-tempat sumber informasi (BPS)  Online  http://www.google.com  http://www.yahoo.com  http://www.msn.com M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
  • 73. CARA MERUJUK  Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun  Jika terdapat dua pengarang, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua pengarang tersebut  Jika ada tiga pengarang atau lebih, penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama pertama dari pengarang tersebut diikuti dengan dkk. Atau et al. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
  • 74. Penulisan Kutipan (Nama penulis yang diacu dalam uraian) Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama akhirya saja, dan kalau lebih dari 2 orang, hanya nama akhir penulis pertama yang dicantumkan dlikuti dengan dkk atau et al: a. Menurut Calvin (1978) ......... b. Pirolisis ampas tebu (Othmer dan Fernstrom, 1943) menghasilkan.... c. Bensin dapat dibuat dari metanol (Meisel dkk, 1976) ...Yang membuat tulisan pada contoh (c) berjumiah 4 orang, yaitu Meisel, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B.  Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan Skripsi STIE ANINDYAGUNA terbaru….! M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
  • 75. Merujuk Kutipan Langsung Kurang dari 40 kata  Nama pengarang disebut dalam teks secara terpadu :  Soebronto ( 1990 : 123 ) menyimpulkan “ ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar “  Nama pengarang disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah “ ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar “ (Soebronto, 1990 : 13 ).  Jika ada tanda kutip dalam kutipan digunakan tanda kutip tunggal.  Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ terdapat kecenderungan semakin banyak ‘ campur tangan ‘ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan ( Soewignyo, 1991 : 101 ) M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
  • 76. Merujuk kutipan langsung 40 kata atau lebih Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, dimulai pada ketukan ke 6 dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik dengan spasi tunggal : Smith ( 1990 : 276 ) menarik kesimpulan sebagai berikut : The “ placebo effect “, with had been verified in previous studies, disappeared when behavior were studied in the manner. Furthermore, the behavior ere never exhibited again, even when real drug well administered. Earlier studies were clearly premature in attributing the results to a placebo effect. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
  • 77. Kutipan yang sebagian dihilangkan : “ Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah …. Diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru “ ( Manan, 1995 : 278 ) Jika ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan 4 titik : “ Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain …. Yang termasuk bagian manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar “ (Asin, 1995 : 315 ) Nama pengarang disebut terpadu dalam teks : Salminin ( 1990 : 13 ) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat. Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya : Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat ( Salimi, 1990 : 13 ) M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
  • 78. Penulisan Daftar Pustaka  Dalam daftar pustaka, semua penulis harus dicantumkan namanya, dan tidak boleh hanya penulis pertama diambah dkk atau et al. saja. Contoh:  Meisei, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B., 1 976, .... Tidak boleh hanya:  Meisel, S.L. dkk atau Meisel, S.L. et al.  Lebih lengkap Baca buku pedoman penulisan Skripsi STIE ANINDYAGUNA terbaru….! M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
  • 79. Derajat kesarjanaan Derajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan (tanpa penulisan Gelar akademik atau profesi penulis) M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
  • 80. Pencarian Pustaka secara elektronis/on-line  Informasi ilmiah tersebut tersedia dari media seperti: CD-ROM (yang dibaca lewat komputer), pita rekaman suara, pita rekaman video, dan lewat internet.  Komponen dasar dari sitasi (pengacuan) pustaka adalah sebagai berikut: Nama akhir pengarang, Inisial. Tahun publikasi (bila ada). Judul karya. Judul tempat atau media informasi (tanggal informasi dikumpulkan dari media tersebut). M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
  • 81. Contoh penulisan daftar pustaka hasil penelusan online Contoh untuk situs FTP (File Transfer Protocol): Johnson, P. 1994. Tropical Indonesian Architecture ftp://indoarch.com/Pub/CCC94/johnson-p (22 Apr. 2000). Contoh untuk situs WWW (World Wide Web): Djunaedi, A. 2000. The History of Indonesian Urban Planning.. http://www.mpkd -ugm.ac.id/adj/riset99/ (18 Apr. 2000). Contoh untuk informasi lewat e -mail: Djunaedi, A. 22 Maret 2000. The urban pattern of some coastal cities in the northern Central Java.. research-news@ugm.ac.id (19 Apr. 2000). M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
  • 82. Kita Merujuk Metode pengutipan APA Style  Apa itu APA Style? (American Psychological Association) Bandingkan dengan BUKU PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI STIE ANINDYAGUNA! M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 6)
  • 84. Penulisan skripsi untuk semua jenis penelitian di sajikan dalam lima bab sebagai berikut:  Bab I : Pendahuluan  Bab II : Tinjauan Pustaka  Bab III : Metode Penelitian  Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan  Bab V : Kesimpulan dan Saran M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
  • 85. BAB I PENDAHULUAN  Latar Belakang Permasalahan  Rumusan Permasalahan  Tujuan dan Kegunaan Penelitian M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
  • 86. Latar Belakang Permasalahan  Latar Belakang Permasalahan merupakan penjelasan fenomena yang diamati dan menarik perhatian peneliti dan bukan merupakan alasan pemilihan judul.  Latar Belakang Penelitian apabila memungkinkan dapat didukung oleh data penunjang, yang dapat digali dari sumber utama dan/atau sumber kedua seperti Biro Pusat Statistik, hasil penelitian terdahulu, jurnal dan internet  Latar Belakang Penelitian memuat hasil penelitian terdahulu (dari jurnal) dengan menyebutkan sumber jurnal yang dipakai sebagai referensi.  Apabila perusahaan (sebagai sumber utama) belum menyajikan laporan keuangan, misalnya rasio keuangan (financial ratio), maka dalam Latar Belakang Penelitian disajikan minimal 3 periode atau tahun. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
  • 87. Rumusan Permasalahan  Rumusan permasalahan disajikan secara singkat dalam bentuk kalimat tanya, yang isinya mencerminkan adanya permasalahan yang perlu dipecahkan atau adanya permasalahan yang perlu untuk dijawab.  Rumusan permasalahan merupakan inti penelitian, sehingga bisa dipakai pertimbangan menyusun judul dan hipotesis M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
  • 88. Tujuan dan Kegunaan Penelitian  Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh peneliti sebelum melakukan penelitian dan mengacu pada permasalahan. Berikut ini beberapa contoh cara pengungkapan tujuan penelitian yang umumnya diawali dengan kalimat tujuan penelitian adalah untuk …………. atau penelitian ini bertujuan untuk …………………dan sebagainya.  Kegunaan Penelitian: Kegunaan penelitian, menguraikan kontribusi yang diharapkan dari hasil penelitian itu sendiri. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
  • 89. BAB II TINJAUAN PUSTAKA  Kerangka teori sebaiknya menggunakan acuan yang berhubungan dengan permasalahan yg diteliti dan acuan- 2 yg berupa hasil penelitian terdahulu (bisa disajikan di Bab II atau dibuat sub-bab tersendiri)  Hipotesis Penelitian Jika penelitian bersifat korelasional maka :  Hipotesis penelitian beraspek empiris disajikan pada akhir bab II dalam sub-sub tersendiri dengan memperhatikan teori pendukungnya, sedangkan hipotesis penelitian beraspek statistik disajikan dalam bab III.  Apabila analisis data (akhir bab IV) direncanakan tidak untuk menganalisis data secara luas baik masalah utama (mayor) maupun bagian-bagiannya (minor) maka dalam hipotesis tidak perlu dicantumkan hipotesis mayor dan minor.  Hipotesis harus berlandaskan teori, jika ingin mengubah harus mencantumkan alasan mengapa merubah teori tersebut. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
  • 90. BAB III METODE PENELITIAN  Jenis Penelitian  Variabel dan Pengukuran  Populasi dan Sampel  Metode Pengumpulan Data  Metode Analisis M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
  • 91. JENIS PENELITIAN Penelitian bisa bersifat kuantitaif maupun kualitatif, misalnya:  Historis;  Deskriptif;  Perkembangan;  Kasus dan penelitian lapangan;  Korelasional;  Kausal komparatif;  Eksperimen murni;  Eksperimen semu;  Kaji tindak. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
  • 92. Pemilihan jenis penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut :  Daya tarik permasalahan;  Kesesuaian dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan;  Tersedianya alat dan kondisi kerja;  Kesesuaian dengan kemampuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan;  Kesesuaian dengan waktu, tenaga dan biaya;  Resiko kegagalan. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
  • 93. Variabel dan Pengukuran  “Perubah (Variable) merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.” ( Sugiyono, 2003, 32)  Peubah harus terukur M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
  • 94. Populasi dan Sampel  “Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang akan diteliti harus didefinisikan dengan jelas sebelum penelitian dilakukan.” (Santoso & Tjiptono, 2002, 79)  “Sampel adalah semacam miniatur (mikrokosmos) dari populasinya” (Santoso & Tjiptono, 2002, 80) M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
  • 95. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data misalnya :  “Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telpon.  Kuesioner (angket) dapat dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.  Observasi merupakan suatu proses yang komplek , suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses- proses pengamatan dan ingatan.” (Sugiyono, 2003, 130-141) M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)
  • 96. Metode Analisis  Metode analisis disesuaikan dengan Rumusan Permasalahan pada Bab I  Jika metode analisis menggunakan regresi dengan Ordinary Least Square (OLS) Estimators, maka uji asumsi klasik harus dilakukan. Lihat buku "Ekonometrika Dasar" oleh Damodar Gujarati alih bahasa Sumarno Zain, 2000. M. Laksono Tri R- METODOLOGI PENELITIAN (Modul – 8)