Dokumen ini memberikan ringkasan tentang distribusi jumlah kasus kronis filariasis di Indonesia dari tahun 2013 hingga 2018. Data menunjukkan angka kasus tertinggi pada tahun 2014 dengan 14.932 kasus, sedangkan angka terendah pada tahun 2016 dan 2017 dengan 12.677 kasus. Secara umum, jumlah kasus cenderung menurun setelah puncaknya pada tahun 2014.
2. PENDAHULUAN
• Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria sp. yang dapat
menyerang kelenjar dan saluran getah bening. Penyakit ini dapat merusak limfe, menimbulkan
pembengkakan pada tangan, kaki, glandula mammae, dan scrotum, menimbulkan kecacatan
serta stigma negatif bagi penderita dan keluarganya. Penyakit ini berdampak pada penurunan
produktivitas kerja, menambah beban keluarga dan menimbulkan kerugian ekonomi bagi
negara yang tidak sedikit.
• Penyakit ini diperkirakan dapat menyerang 1.1 milyar penduduk, terutama di daerah tropis
seperti Indonesia, dan beberapa daerah subtropis. Filariasis tersebar luas hampir di seluruh
provinsi di Indonesia. Berdasarkan data jumlah kasus klinis filariasis yang dilaporkan dari tahun
ke tahun menunjukkan adanya peningkatan.
• Filariasis disebabkan oleh cacing Filaria sp. pada manusia, yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia
malayi, Brugia timori, Loa loa, Onchocerca volvulus, Acanthocheilonema perstants, Mansonella
azzardi. Yang terpenting ada tiga spesies, yaitu: W.bancrofti, B.malayi, dan B.timori. 4 Tipe
B.malayi yang dapat hidup pada hewan merupakan sumber infeksi utama bagi manusia.
3. TABELDISTRIBUSI JUMALAH KASUS KRONIS
FILARIASIS
TAHUN JUMLAH KASUS
2013 12.917
2014 14.932
2015 13.032
2016 13.009
2017 12.677
2018 12.677
4. GRAFIK DISTRIBUSI JUMALAH KASUS
KRONIS FILARIASIS
11,500
12,000
12,500
13,000
13,500
14,000
14,500
15,000
JUMLAH KASUS
12,917
14,932
13,032 13,009
12,677 12,677
GRAFIK JUMALAH KASUS KRONIS FILARIASIS
2013 2014 2015 2016 2017 2018
5. KESIMPULAN
Berdasarkan data Tabel diatas menunjuka bahwa sebagian besar Angka
jumalah kasus kronis filariasis tahun 2013 yaitu sebayak (12.917) dan
ditahun 2014 sebanyak (14,932) perbedaan begitu jauh dari tahun 2016
dengan 2017 angka kesakitan di tahun 2018 lebih banyak di banding tahun
2013