SlideShare a Scribd company logo
Effective Budgeting and
Cost Control
Narasumber:
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM.
Pandangan ke depan untuk
melihat tindakan apa yang
seharusnya dilakukan agar
dapat mewujudkan tujuan-
tujuan tertentu
APA ITU
PERENCANAAN?
APA ITU
PENGENDALIAN?
Melihat ke belakang,
menentukan apa yang
sebenarnya telah terjadi dan
membandingkannya dengan
hasil yang direncanakan
sebelumnya.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Komponen kunci dari perencanaan,
yaitu rencana keuangan untuk masa
depan yang mengidentifikasi tujuan dan
tindakan yang diperlukan untuk
mencapainya
APA ITU ANGGARAN?
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
PERLU DIINGAT!
"Rencana strategis mengidentifikasi
strategi-strategi untuk aktivitas dan
operasi di masa depan, setidaknya
lima tahun ke depan.
Strategi umum diterjemahkan
dalam tujuan jangka panjang dan
jangka pendek yang membentuk
dasar anggaran"
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Perencanaan & Pengendalian
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Manfaat Anggaran
Memaksa para manajer untuk
melakukan perencanaan
Menyediakan informasi yang dapat
digunakan untuk memperbaiki
pengambilan keputusan
Menyediakan standar evaluasi kinerja
Memperbaiki komunikasi dan koordinasi
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Anggaran
Induk
AnggaranInduk(Master Budget)
adalahrencana keuangan
komprehensif bagi organisasi
secara keseluruhan, biasanya
untukperiodesatu tahunsesuai
dengan tahunfiskal perusahaan.
Operasional ( Operational
Komponen 1
Anggaran
Budget)
Komponen 2
Anggaran Keuangan (Financial Budget)
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Anggaran Operasional
"Operational Budget mendeskripsikan aktivitas
yang menghasilkan pendapatan bagi suatu
perusahaan seperti penjualan, produksi dan
persediaan barang jadi. Hasil akhir anggaran
operasional adalah proforma atau perkiraan
laporan laba rugi"
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Anggaran operasional terdiri atas perkiraan laporan laba rugi yang disertai dengan
laporan pendukung yaitu:
Anggaran Penjualan
Anggaran Produksi
Anggaran Pembelian
Bahan Baku
Anggaran Tenaga Kerja
Langsung
Anggaran Overhead
Anggaran Persediaan Barang Jadi
Anggaran Harga Pokok Penjualan
Anggaran Beban Penjualan &
Administrasi
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Mengembangkan prediksi
penjualan
Anggaran Penjualan
Sales Budget adalah proyeksi yang disetujui komite anggaran yang menjelaskan
penjualan yang diharapkan dalam satuan unit dan uang.
Tahap-Tahap Pembuatan Sales Budget:
pendekatan bottom-up
approach dan
mempertimbangkan
faktor- faktor lain seperti
iklim ekonomi secara
umum, persaingan, iklan,
kebijakan penetapan harga
Pertimbangan dari komite
anggaran terhadap sales
budget yang dibuat
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Pemahaman terhadap Planning dan
Budgeting Cycle
1. Mengenal siklus perencanaan dan penganggaran:
• Perencanaan dan penganggaran adalah proses yang terstruktur
untuk merumuskan tujuan organisasi dan alokasi sumber daya
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
• Siklus perencanaan dan penganggaran meliputi langkah-langkah
seperti identifikasi tujuan, analisis situasi, penetapan sasaran,
pengembangan strategi, penentuan anggaran, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Pemahaman terhadap Planning dan
Budgeting Cycle (2)
2. Mengintegrasikan perencanaan strategis dalam proses
penganggaran:
• Perencanaan strategis merupakan proses pengembangan tujuan jangka panjang
dan strategi organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
• Integrasi perencanaan strategis dalam proses penganggaran penting untuk
memastikan bahwa alokasi sumber daya yang diajukan dalam anggaran
mendukung tujuan strategis organisasi.
• Proses penganggaran harus mempertimbangkan rencana strategis organisasi, misi,
nilai-nilai, dan arah yang telah ditetapkan untuk mengarahkan alokasi sumber daya
dengan tepat.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Pemahaman terhadap Planning dan
Budgeting Cycle (3)
3. Langkah-langkah untuk mengintegrasikan perencanaan strategis dalam proses penganggaran:
a. Menetapkan visi dan misi organisasi: Memahami tujuan jangka panjang organisasi dan nilai-
nilai yang mendasari keputusan anggaran.
b. Analisis situasi: Menganalisis kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi organisasi,
termasuk tren pasar, persaingan, kekuatan dan kelemahan internal organisasi.
c. Penetapan sasaran: Menetapkan tujuan spesifik yang ingin dicapai dalam periode anggaran
yang ditetapkan.
d. Pengembangan strategi: Mengidentifikasi strategi yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
e. Penentuan anggaran: Mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung
strategi dan mencapai tujuan organisasi.
f. Pelaksanaan: Melakukan kegiatan operasional sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
g. Pemantauan dan evaluasi: Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan anggaran dan
melakukan evaluasi terhadap kinerja organisasi.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Strategic Planning
1. Pengertian perencanaan strategis:
• Perencanaan strategis adalah proses sistematis untuk
mengidentifikasi tujuan jangka panjang suatu organisasi dan memilih
tindakan-tindakan strategis yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut. Ini melibatkan penetapan visi, misi, nilai-nilai, dan arah
strategis organisasi.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Strategic Planning (2)
2. Langkah-langkah dalam membuat perencanaan strategis:
a. Analisis situasi: Melakukan analisis menyeluruh terhadap kondisi internal dan eksternal organisasi. Hal ini melibatkan evaluasi
kekuatan dan kelemahan internal organisasi, serta peluang dan ancaman eksternal yang dapat mempengaruhi pencapaian
tujuan organisasi.
b. Penetapan visi, misi, dan nilai-nilai: Menentukan arah strategis jangka panjang organisasi dengan merumuskan visi (gambaran
masa depan yang diinginkan), misi (tujuan inti organisasi), dan nilai-nilai (prinsip-prinsip yang membimbing perilaku
organisasi).
c. Penetapan tujuan: Merumuskan tujuan jangka panjang yang spesifik, terukur, mencapai kesepakatan, relevan, dan terbatas
waktu (SMART) yang akan dikejar oleh organisasi.
d. Identifikasi strategi: Mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi harus sejalan dengan visi, misi, dan
nilai-nilai organisasi serta mempertimbangkan analisis situasi yang telah dilakukan.
e. Penetapan rencana taktis: Merancang rencana taktis yang lebih rinci untuk menerjemahkan strategi ke dalam tindakan nyata.
Rencana taktis mencakup alokasi sumber daya, penugasan tanggung jawab, jadwal pelaksanaan, dan langkah-langkah
tindakan konkret.
f. Implementasi: Mengimplementasikan rencana taktis melalui tindakan yang terkoordinasi dan memantau kemajuan dalam
mencapai tujuan.
g. Evaluasi dan pengawasan: Melakukan evaluasi berkala terhadap kemajuan dan kinerja organisasi, serta melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan strategi. Jika diperlukan, melakukan penyesuaian atau perubahan strategi untuk mencapai
tujuan dengan lebih efektif.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Strategic Planning (3)
3. Analisis kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi penganggaran:
a. Analisis kondisi internal: Melibatkan identifikasi kekuatan dan kelemahan internal organisasi
seperti sumber daya manusia, infrastruktur, keahlian, dan kapabilitas yang relevan dengan
proses penganggaran. Analisis ini membantu organisasi untuk memahami aset dan sumber
daya yang tersedia untuk mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan.
b. Analisis kondisi eksternal: Melibatkan penilaian terhadap faktor-faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi penganggaran, seperti tren pasar, persaingan, perubahan peraturan, dan
faktor-faktor ekonomi yang lebih luas. Analisis ini membantu organisasi untuk mengantisipasi
dan menyesuaikan rencana penganggaran dengan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal
yang signifikan.
• Dengan pemahaman yang baik tentang perencanaan strategis dan analisis kondisi internal dan
eksternal, organisasi dapat mengembangkan rencana penganggaran yang lebih akurat, relevan,
dan berkelanjutan. Hal ini akan membantu memastikan bahwa alokasi sumber daya keuangan
tepat sasaran, sesuai dengan strategi organisasi, dan mampu menghadapi tantangan yang
dihadapi di lingkungan eksternal.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Budgeting Preparation Process
1. Alur dan siklus penganggaran:
a. Identifikasi kebutuhan: Mengumpulkan informasi dan menganalisis kebutuhan organisasi
serta sasaran yang ingin dicapai.
b. Perencanaan awal: Merumuskan anggaran awal berdasarkan kebutuhan dan sasaran
organisasi.
c. Pengumpulan data: Mengumpulkan data yang relevan seperti data historis, proyeksi
pendapatan, biaya operasional, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi anggaran.
d. Penetapan target: Menetapkan target kinerja keuangan yang ingin dicapai, misalnya
peningkatan pendapatan atau pengurangan biaya.
e. Penyusunan anggaran: Mengalokasikan sumber daya keuangan sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan organisasi dalam bentuk anggaran yang terinci.
f. Persetujuan anggaran: Membahas dan mendapatkan persetujuan dari manajemen atau
pihak yang berwenang.
g. Implementasi dan pemantauan: Melaksanakan anggaran yang disetujui serta melakukan
pemantauan terhadap kinerja keuangan untuk memastikan bahwa anggaran terpenuhi.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Budgeting Preparation Process (2)
2. Elemen-elemen dalam penganggaran:
a. Pendapatan: Merupakan estimasi atau target pendapatan yang
diharapkan diperoleh oleh organisasi.
b. Biaya operasional: Meliputi biaya rutin yang terkait dengan operasional
organisasi, seperti gaji karyawan, biaya sewa, listrik, bahan baku, dan
lain-lain.
c. Investasi: Merupakan alokasi dana untuk investasi jangka panjang,
seperti pembelian aset tetap atau pengembangan produk baru.
d. Pembiayaan: Menyertakan sumber dan penggunaan dana untuk
mendanai kegiatan organisasi, termasuk pinjaman atau modal dari
pemegang saham.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Budgeting Preparation Process (3)
3. Format penganggaran yang komprehensif:
a. Ringkasan: Menyajikan gambaran umum tentang anggaran secara keseluruhan,
termasuk tujuan, target, dan gambaran besar alokasi sumber daya.
b. Anggaran pendapatan: Mencantumkan perkiraan atau target pendapatan dari
berbagai sumber seperti penjualan produk atau jasa, investasi, atau dana hibah.
c. Anggaran biaya: Memperinci berbagai jenis biaya operasional yang harus
ditanggung oleh organisasi, termasuk biaya produksi, gaji, overhead, promosi, dan
lain-lain.
d. Anggaran investasi: Menggambarkan alokasi dana untuk investasi jangka panjang,
termasuk perluasan fasilitas, pengadaan peralatan baru, penelitian, atau
pengembangan produk.
e. Anggaran pembiayaan: Menyajikan sumber dan penggunaan dana yang berkaitan
dengan pembiayaan organisasi, seperti pinjaman, ekuitas, atau pendapatan internal
yang dialokasikan untuk pembiayaan proyek tertentu.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Budgeting Preparation Process (4)
4. Cara meningkatkan proses penganggaran:
a. Melibatkan pihak terkait: Melibatkan semua pihak yang terkait dalam penyusunan anggaran, termasuk
manajemen tingkat atas, departemen terkait, dan tim keuangan, untuk mendapatkan perspektif yang
komprehensif.
b. Menggunakan data historis dan proyeksi: Menggunakan data historis untuk memperkirakan perkiraan
pendapatan dan biaya di masa depan, serta mempertimbangkan proyeksi tren dan perubahan kondisi
pasar.
c. Melakukan penilaian risiko: Mempertimbangkan faktor risiko yang mungkin mempengaruhi pencapaian
anggaran, dan menyediakan cadangan atau rencana kontingensi untuk mengatasi risiko tersebut.
d. Melakukan revisi dan pemantauan berkala: Mengadakan revisi anggaran secara berkala untuk
mengatasi perubahan kondisi atau kebutuhan yang muncul, serta melakukan pemantauan terhadap
kinerja keuangan secara rutin untuk mengidentifikasi penyimpangan dan mengambil tindakan yang
diperlukan.
e. Menerapkan teknologi yang tepat: Menggunakan perangkat lunak atau sistem manajemen anggaran
yang sesuai untuk memudahkan proses penyusunan, pemantauan, dan pelaporan anggaran.
• Dengan meningkatkan proses penganggaran, organisasi dapat menghasilkan anggaran yang lebih akurat,
relevan, dan dapat diandalkan. Hal ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, alokasi
sumber daya yang tepat, serta mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Membuat Budget Operasional
1. Langkah-langkah dalam pembuatan anggaran operasional:
a. Identifikasi tujuan: Tentukan tujuan yang ingin dicapai melalui anggaran operasional, misalnya
meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi biaya operasional, atau meningkatkan kualitas produk atau
layanan.
b. Analisis data historis: Menganalisis data historis terkait penjualan, biaya operasional, dan kinerja
operasional sebelumnya. Hal ini membantu dalam memahami tren dan pola yang dapat digunakan
sebagai dasar dalam mengestimasi anggaran operasional ke depan.
c. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran: Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpotensi
mempengaruhi anggaran operasional, seperti fluktuasi harga bahan baku, perubahan kebijakan
pemerintah, atau perubahan tren pasar.
d. Penetapan target dan parameter: Menetapkan target dan parameter kinerja yang ingin dicapai dalam
anggaran operasional, misalnya target penjualan, tingkat efisiensi, atau persentase pengurangan biaya.
e. Pengalokasian sumber daya: Mengalokasikan sumber daya, seperti tenaga kerja, bahan baku, dan
peralatan, yang diperlukan untuk mencapai target dan parameter yang telah ditetapkan.
f. Penyusunan anggaran: Merancang anggaran operasional dengan memperhitungkan alokasi sumber daya
yang telah ditentukan, termasuk penjualan, biaya operasional, dan investasi yang diperlukan.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Membuat Budget Operasional (2)
2. Menyiapkan anggaran penjualan dan biaya penjualan:
a. Anggaran penjualan: Menganalisis data penjualan historis dan
tren pasar untuk memperkirakan volume penjualan di masa
depan. Faktor-faktor seperti perubahan harga, perubahan
permintaan, dan kampanye pemasaran harus dipertimbangkan
dalam estimasi ini.
b. Anggaran biaya penjualan: Mengestimasi biaya-biaya yang terkait
dengan penjualan, seperti biaya iklan, promosi, distribusi,
penjualan langsung, dan biaya penjualan lainnya.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Membuat Budget Operasional (3)
3. Menghitung ketersediaan jam kerja dan rencana jumlah karyawan:
a.Ketersediaan jam kerja: Menghitung jumlah jam kerja yang
tersedia dalam periode anggaran, termasuk mengidentifikasi hari
libur, cuti, atau perubahan jam kerja yang dapat mempengaruhi
produktivitas.
b.Rencana jumlah karyawan: Menentukan jumlah karyawan yang
diperlukan untuk menjalankan operasional dengan efisien,
berdasarkan ketersediaan jam kerja dan target produktivitas yang
ditetapkan.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Membuat Budget Operasional (4)
4. Menghitung anggaran biaya overhead manufaktur:
a. Identifikasi elemen biaya overhead: Mengidentifikasi elemen-
elemen biaya overhead yang relevan dengan proses manufaktur,
seperti biaya penyusutan peralatan, biaya listrik, biaya perawatan
dan perbaikan, dan biaya administrasi produksi.
b. Menghitung biaya overhead: Menghitung estimasi biaya
overhead berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi, seperti
volume produksi, jam kerja, atau biaya tetap yang terkait dengan
overhead.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Membuat Budget Operasional (5)
5. Proses perencanaan material:
a. Analisis kebutuhan material: Menganalisis kebutuhan material berdasarkan rencana
produksi dan perkiraan penjualan. Mengidentifikasi jenis, kuantitas, dan waktu
pengadaan material yang diperlukan.
b. Perkiraan biaya material: Menghitung perkiraan biaya material berdasarkan harga,
kuantitas, dan sumber pengadaan material yang telah ditentukan.
c. Mempertimbangkan faktor risiko: Mengidentifikasi dan mempertimbangkan faktor
risiko yang dapat mempengaruhi pasokan material, seperti fluktuasi harga,
perubahan kebijakan perdagangan, atau keterlambatan pengiriman.
• Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, organisasi dapat menyusun anggaran
operasional yang lebih terperinci, akurat, dan dapat diandalkan. Hal ini membantu dalam
perencanaan dan pengendalian operasional, pengambilan keputusan yang efektif, serta
mencapai tujuan kinerja dan keuangan yang telah ditetapkan.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Menyiapkan Departmental Budget
1. Konsep dan aplikasi anggaran belanja:
• Anggaran belanja adalah suatu rencana pengeluaran keuangan yang dibuat oleh
departemen atau unit kerja dalam suatu organisasi. Tujuan utama dari anggaran belanja
adalah untuk mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien, serta
mengendalikan pengeluaran agar sesuai dengan rencana dan tujuan organisasi.
• Konsep anggaran belanja melibatkan identifikasi kebutuhan, penetapan tujuan, estimasi
biaya, dan alokasi sumber daya. Departemen-departemen dalam organisasi akan
membuat anggaran belanja mereka sendiri berdasarkan kebutuhan unik mereka.
Anggaran belanja dapat mencakup berbagai item, seperti bahan baku, peralatan, gaji
karyawan, biaya overhead, pelatihan, pemasaran, dan lain-lain.
• Aplikasi anggaran belanja melibatkan tahapan seperti identifikasi kebutuhan,
pengumpulan data dan informasi, estimasi biaya, perencanaan alokasi sumber daya,
peninjauan dan persetujuan anggaran, serta pemantauan dan evaluasi pengeluaran.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Menyiapkan Departmental Budget (2)
2. Meningkatkan akurasi anggaran pengeluaran:
a. Analisis historis: Melakukan analisis data historis tentang pengeluaran sebelumnya untuk mendapatkan pemahaman yang
baik tentang tren pengeluaran, fluktuasi biaya, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran di masa lalu. Hal ini
membantu dalam membuat perkiraan yang lebih akurat untuk anggaran pengeluaran di masa depan.
b. Melibatkan pemangku kepentingan: Melibatkan departemen terkait dan pemangku kepentingan dalam proses penyusunan
anggaran pengeluaran. Kolaborasi antara departemen dapat membantu dalam mendapatkan informasi yang lebih lengkap
dan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan estimasi biaya yang relevan.
c. Konsultasi dengan ahli atau tim keuangan: Menggandeng ahli keuangan atau tim keuangan untuk membantu dalam
melakukan analisis dan estimasi yang lebih cermat terhadap anggaran pengeluaran. Mereka dapat membantu dalam
mengidentifikasi faktor-faktor risiko, mempertimbangkan aspek-aspek penting, dan memberikan perspektif yang objektif.
d. Perencanaan cadangan atau kontingensi: Memasukkan cadangan atau rencana kontingensi dalam anggaran pengeluaran
untuk mengantisipasi kemungkinan perubahan situasi atau kebutuhan mendesak yang mungkin timbul di masa depan. Hal ini
membantu dalam menghadapi tantangan yang tidak terduga tanpa mengganggu anggaran utama.
e. Pemantauan dan evaluasi berkala: Melakukan pemantauan terhadap pengeluaran secara berkala untuk memastikan bahwa
anggaran pengeluaran tetap sesuai dengan rencana. Melakukan evaluasi rutin terhadap perbedaan antara perkiraan dan
pengeluaran aktual, dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
• Dengan menerapkan langkah-langkah ini, organisasi dapat meningkatkan akurasi anggaran pengeluaran, mengurangi risiko
kelebihan biaya atau kekurangan dana, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya keuangan yang tersedia.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Capital Budgeting
1. Konsep Time Value of Money (nilai waktu uang):
• Konsep nilai waktu uang dalam capital budgeting mengakui bahwa nilai uang akan
berubah seiring waktu. Dalam konteks penganggaran modal, konsep ini menunjukkan
bahwa nilai uang yang diterima atau dibayarkan di masa depan akan memiliki nilai yang
berbeda dari nilai yang sama saat ini.
• Dua konsep utama dalam nilai waktu uang adalah diskon (discounting) dan penjumlahan
(compounding). Diskon adalah proses mengurangi nilai uang di masa depan ke nilai
sekarang, sementara penjumlahan adalah proses menghitung nilai uang di masa depan
berdasarkan suku bunga atau tingkat pengembalian tertentu.
• Konsep nilai waktu uang penting dalam capital budgeting karena membantu dalam
menghitung nilai sekarang bersih (Net Present Value/NPV), tingkat pengembalian
internal (Internal Rate of Return/IRR), dan indeks profitabilitas (Profitability Index) dari
proyek investasi.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Capital Budgeting (2)
2. Aturan umum dalam capital budgeting:
a. Mengidentifikasi proyek investasi yang relevan: Pertama-tama, organisasi harus
mengidentifikasi proyek investasi yang potensial dan relevan dengan tujuan strategis dan
keuangan mereka.
b. Mengestimasi arus kas proyek: Mengestimasi arus kas yang diharapkan dari proyek investasi
selama periode waktu tertentu, termasuk investasi awal, arus kas masuk, dan arus kas keluar.
c. Menerapkan kriteria penilaian: Menerapkan kriteria penilaian yang tepat untuk mengevaluasi
proyek investasi, seperti NPV, IRR, Payback Period, dan Profitability Index.
d. Memperhitungkan faktor risiko: Memperhitungkan faktor risiko yang terkait dengan proyek
investasi, seperti fluktuasi pasar, perubahan regulasi, atau perubahan dalam lingkungan
bisnis.
e. Melakukan perbandingan dan seleksi proyek: Membandingkan hasil evaluasi proyek investasi
dan memilih proyek yang paling menguntungkan dan sesuai dengan kriteria organisasi.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Capital Budgeting (3)
3. Menyiapkan anggaran modal:
a. Identifikasi kebutuhan modal: Mengidentifikasi kebutuhan modal
untuk membiayai proyek investasi, termasuk investasi awal, biaya
operasional, dan biaya pemeliharaan.
b. Penentuan sumber modal: Menentukan sumber modal yang akan
digunakan untuk membiayai proyek, seperti pinjaman bank,
modal internal, atau pendanaan eksternal.
c. Penjadwalan pengeluaran modal: Menentukan jadwal dan
tahapan pengeluaran modal selama periode waktu tertentu
sesuai dengan kebutuhan proyek.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Capital Budgeting (4)
4. Evaluasi capital budgeting menggunakan metode NPV, Payback Period, IRR, dan Profitability
Index:
a. Net Present Value (NPV): NPV menghitung selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar
yang didiskontokan ke nilai sekarang. Jika NPV positif, proyek dianggap menguntungkan.
b. Payback Period: Payback Period adalah waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali
investasi awal dari arus kas masuk. Semakin pendek payback period, semakin baik proyek
investasi.
c. Internal Rate of Return (IRR): IRR adalah tingkat pengembalian yang membuat NPV sama
dengan nol. Jika IRR lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan, proyek dianggap
menguntungkan.
d. Profitability Index: Profitability Index mengukur rasio antara nilai sekarang dari arus kas
masuk dan nilai sekarang dari arus kas keluar. Jika indeks profitabilitas lebih besar dari satu,
proyek dianggap menguntungkan.
• Dengan mengaplikasikan konsep nilai waktu uang dan metode evaluasi yang tepat, organisasi
dapat mengambil keputusan yang lebih terinformasi dalam pemilihan dan penganggaran proyek
investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan mereka.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Capital Budgeting (5)
4. Evaluasi capital budgeting menggunakan metode NPV, Payback Period, IRR, dan Profitability
Index:
a. Net Present Value (NPV): NPV menghitung selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar
yang didiskontokan ke nilai sekarang. Jika NPV positif, proyek dianggap menguntungkan.
b. Payback Period: Payback Period adalah waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali
investasi awal dari arus kas masuk. Semakin pendek payback period, semakin baik proyek
investasi.
c. Internal Rate of Return (IRR): IRR adalah tingkat pengembalian yang membuat NPV sama
dengan nol. Jika IRR lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan, proyek dianggap
menguntungkan.
d. Profitability Index: Profitability Index mengukur rasio antara nilai sekarang dari arus kas
masuk dan nilai sekarang dari arus kas keluar. Jika indeks profitabilitas lebih besar dari satu,
proyek dianggap menguntungkan.
• Dengan mengaplikasikan konsep nilai waktu uang dan metode evaluasi yang tepat, organisasi
dapat mengambil keputusan yang lebih terinformasi dalam pemilihan dan penganggaran proyek
investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan mereka.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Proses Approval Budget
1. Review proses yang efektif:
a. Pemahaman terhadap tujuan dan kebutuhan: Memastikan bahwa semua pemangku
kepentingan terlibat dalam pemahaman yang jelas tentang tujuan organisasi dan kebutuhan
anggaran. Ini membantu mengarahkan proses approval budget ke arah yang sesuai dengan
visi dan strategi perusahaan.
b. Penilaian akurat: Melakukan penilaian akurat terhadap rencana anggaran yang diajukan,
termasuk memeriksa kecukupan sumber daya yang dialokasikan, kesesuaian dengan tujuan
organisasi, dan konsistensi dengan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi.
c. Transparansi dan akuntabilitas: Memastikan transparansi dalam penyajian data dan informasi
terkait anggaran kepada pemangku kepentingan yang terlibat. Selain itu, memperjelas
mekanisme akuntabilitas dalam penggunaan dana dan pelaporan keuangan.
d. Pengambilan keputusan yang terinformasi: Menggunakan data dan informasi yang relevan
untuk membuat keputusan tentang persetujuan anggaran. Ini melibatkan evaluasi kualitas
rencana, risiko yang terkait, potensi manfaat, serta dampak terhadap tujuan jangka pendek
dan jangka panjang.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Proses Approval Budget (2)
2. Membuat rencana kontingensi: Rencana kontingensi adalah langkah-langkah yang diambil untuk
menghadapi kemungkinan situasi atau perubahan yang tidak terduga yang dapat mempengaruhi
anggaran. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan rencana kontingensi
adalah:
a. Identifikasi risiko potensial: Mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi, seperti fluktuasi
pasar, perubahan kebijakan pemerintah, atau kondisi ekonomi yang tidak stabil.
b. Evaluasi dampak risiko: Menilai dampak dari masing-masing risiko yang diidentifikasi terhadap
anggaran dan menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengurangi
dampaknya.
c. Penentuan alternatif: Mengidentifikasi alternatif dalam penggunaan sumber daya atau alokasi
anggaran jika risiko terjadi. Misalnya, menyiapkan cadangan dana darurat atau merencanakan
skenario alternatif yang dapat dilakukan jika anggaran asli tidak dapat direalisasikan.
d. Komunikasi dan koordinasi: Mengkomunikasikan rencana kontingensi kepada pemangku
kepentingan terkait dan memastikan koordinasi yang baik dalam pelaksanaannya.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Proses Approval Budget (3)
3. Mengidentifikasi cadangan dalam anggaran: Cadangan dalam anggaran adalah alokasi dana tambahan yang
disisihkan untuk mengantisipasi biaya yang tidak terduga atau perubahan kondisi yang mungkin muncul selama
periode anggaran. Identifikasi cadangan dalam anggaran melibatkan:
a. Analisis risiko dan ketidakpastian: Menganalisis risiko yang mungkin terjadi dan mempertimbangkan
tingkat ketidakpastian yang terkait dengan estimasi biaya atau pendapatan yang digunakan dalam
anggaran.
b. Penetapan persentase cadangan: Menetapkan persentase atau jumlah tertentu dari anggaran untuk
cadangan. Persentase ini dapat bervariasi tergantung pada sektor industri, tingkat risiko, atau kebijakan
organisasi.
c. Penggunaan cadangan: Menentukan batasan atau kriteria yang harus terpenuhi sebelum menggunakan
cadangan dalam anggaran. Hal ini membantu memastikan bahwa cadangan digunakan dengan bijaksana
dan hanya untuk situasi yang memang memerlukan.
d. Monitoring dan evaluasi: Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap penggunaan
cadangan dalam anggaran. Jika cadangan tidak terpakai, dapat dipertimbangkan untuk dialokasikan
kembali ke area yang membutuhkan atau disimpan untuk penggunaan di masa depan.
• Dengan melalui proses review yang efektif, menyusun rencana kontingensi, dan mengidentifikasi cadangan
dalam anggaran, organisasi dapat meningkatkan fleksibilitas dan kemampuan mereka dalam menghadapi
perubahan dan risiko yang terkait dengan anggaran.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Pengukuran Kinerja Terhadap
Anggaran
Pengukuran kinerja keuangan berdasarkan anggaran adalah proses memantau dan mengevaluasi
kinerja keuangan organisasi dengan membandingkannya dengan anggaran yang telah disetujui.
Tujuan utama dari pengukuran kinerja terhadap anggaran adalah untuk menilai sejauh mana
organisasi telah mencapai target keuangan yang telah ditetapkan dalam anggaran dan
mengidentifikasi penyimpangan atau ketidaksesuaian yang mungkin terjadi. Berikut adalah
beberapa langkah yang terlibat dalam pengukuran kinerja terhadap anggaran:
1. Pemantauan keuangan:
a. Pengumpulan data keuangan: Mengumpulkan data keuangan yang relevan, termasuk
pendapatan, biaya, investasi, dan arus kas.
b. Pelacakan pengeluaran: Memantau pengeluaran yang sebenarnya dengan anggaran yang
telah ditetapkan untuk memastikan ketaatan terhadap alokasi dana.
c. Pencatatan transaksi: Mencatat secara akurat setiap transaksi keuangan yang terjadi selama
periode anggaran.
d. Rekonsiliasi: Melakukan rekonsiliasi antara data keuangan yang ada dengan anggaran yang
telah disetujui.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Pengukuran Kinerja Terhadap
Anggaran (2)
2. Analisis penyimpangan:
a. Identifikasi penyimpangan: Menganalisis perbedaan antara anggaran
yang direncanakan dengan kinerja keuangan aktual yang terjadi.
b. Penyebab penyimpangan: Menganalisis penyebab penyimpangan, baik
faktor internal maupun eksternal, yang menyebabkan hasil yang
berbeda dari yang direncanakan.
c. Evaluasi dampak: Mengevaluasi dampak penyimpangan terhadap
kinerja keuangan secara keseluruhan dan tujuan organisasi.
d. Tindakan perbaikan: Mengidentifikasi tindakan perbaikan yang perlu
dilakukan untuk mengatasi penyimpangan dan memastikan pencapaian
tujuan keuangan yang telah ditetapkan.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Pengukuran Kinerja Terhadap
Anggaran (3)
3. Laporan kinerja:
a. Laporan varian: Membuat laporan varian yang menunjukkan perbedaan antara anggaran dan
kinerja aktual untuk setiap elemen anggaran yang signifikan.
b. Analisis tren: Melakukan analisis tren untuk melihat pola kinerja keuangan dari waktu ke
waktu dan mengidentifikasi perubahan yang signifikan.
c. Indikator kinerja: Menggunakan indikator kinerja keuangan seperti rasio keuangan, margin
keuntungan, atau tingkat pertumbuhan untuk mengevaluasi kinerja keuangan secara
komprehensif.
d. Laporan manajemen: Menyusun laporan kinerja keuangan yang terperinci untuk disajikan
kepada manajemen dan pemangku kepentingan lainnya.
• Pengukuran kinerja terhadap anggaran membantu organisasi dalam memahami sejauh mana
pencapaian tujuan keuangan dan mengidentifikasi area di mana perbaikan diperlukan. Hal ini
memungkinkan manajemen untuk mengambil tindakan yang tepat, seperti penyesuaian
anggaran, perubahan strategi, atau inisiatif penghematan biaya, untuk mencapai kinerja
keuangan yang lebih baik.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
SUPLEMEN
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
KUARTAL
Unit
Harga Jual Per
Unit
Anggaran
Penjualan
1
1.000
$10
$10.000
2
1.200
$10
$12.000
3
1.500
$10
$15.000
4
2.000
$10
$20.000
Tahun
5.700
$10
$57.000
Contoh Anggaran Penjualan (Sales Budget)
Laporan 1
Texas Inc.
Anggaran Penjualan
Untuk Tahun berakhir 31Desember 2008
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Unit yang
akan
diproduksi
Perkiraan penjualan
unit
Anggaran Produksi (Production Budget)
Anggaran produksi menjelaskan banyaknya unit yang harus diproduksi
untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan kebutuhan persediaan
akhir.
Untuk menghitung unit yang akan diproduksi, rumus:
Unit dalam persediaan
akhir
Unit dalam persediaan
awal
= + -
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Anggaran Produksi (Production Budget)
Contoh:
Texas Inc. menjual kaus di tahun 2008 dengan anggaran penjualan seperti contoh
sebelumnya. Kebijakan perusahaan mensyaratkan 20 persen penjualan kuartal
berikutnya harus tersedia di persediaan akhir, dan persediaan awal kaus tersebut
untuk kuartal pertama tahun berjalan adalah 180. Anggaplah penjualan kuartal
pertama tahun 2009 diperkirakan 1.000 unit.
Uraian:
Penjualan pada kuartal pertama adalah 1.000 kaus , persediaan awal adalah 180
kaus, dan persediaan akhir pada kuartal pertama adalah 240 kaus (1.200 x 20%).
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Anggaran Produksi (Production Budget)
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Bahan Baku
Langsung
(BBL)
u/produksi
BBL yang
diinginkan
u/persediaa
n akhir
BBL dalam
persedian
awal
Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung
Anggaran pembelian bahan baku langsung menyatakan jumlah dan biaya bahan
baku yang dibeli tiap periode; jumlahnya bergantung pada perkiraan penggunaan
bahan baku dalam produksi dan persediaan bahan baku yang dibutuhkan
perusahaan.
Rumus:
Pembelian = + -
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung
Contoh:
Anggaplah kaus berlogo Texas Inc. membutuhkan dua jenis bahan baku: kaus
polos seharga $3 dan tinta untuk cetakan seharga $ 0.20 per ons. Dalam
satuan unit, pabrik membutuhkan satu kaus dan lima ons tinta untuk tiap
kaus berlogo yang diproduksi.
Kebijakan:
Perusahaan memiliki 10 persen dari kebutuhan produksi bulan berikutnya
dalam persediaan akhir mereka. Asumsikan pabrik memilki 58 kaus polos dan
390 ons tinta pada 1Januari.
Asumsikan persediaan akhir kuartal keempat tahun 2008 adalah 106 kaus
polos dan 530 ons tinta
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Anggaran tenaga kerja langsung menunjukkan jumlah jam tenaga kerja
langsung yang dibutuhkan dan biaya terkait yang berhubungan dengan jumlah
unit dalam anggaran produksi.
Contoh:
Berdasarkan contoh sebelumnya, jika suatu batch yang menghasilkan 100
kaus berlogo membutuhkan 12jam tenaga kerja langsung, maka waktu tenaga
kerja langsung untuk menghasilkan satu kaus berlogo adalah 0,12 jam
(12/100).
Diasumsikan tarif upah rata-rata yang dibayarkan kepada tenaga kerja
langsung yang berhubungan dengan produksi kaus adalah $ 10 per
jam.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Anggaran Overhead
Anggaran Overhead menunjukkan biaya yang diharapkan dari semua
komponen produksi tidak langsung
Contoh:
Berdasarkan contoh sebelumnya, tarif overhead variabel adalah $ 5per jam
tenaga kerja langsung , overhead tetap dianggarkan sebesar $6.580 ($1.645
per kuartal).
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Anggaran Overhead
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Anggaran Persediaan Barang Akhir Jadi
"Anggaran persediaan akhir barang jadi
memberikan informasi yang dibutuhkan
untuk neraca dan juga bertindak
sebagai input penting untuk persiapan
anggaran harga pokok penjualan."
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Anggaran Persediaan Barang Akhir Jadi
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Anggaran Harga Pokok Penjualan
"Anggaran harga pokok penjualan
mengungkapkan harga yang
diharapkan untuk barang yang akan di
jual".
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Anggaran Harga Pokok Penjualan
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Anggaran Beban Penjualan & Administrasi
Anggaran beban penjualan & administrasi menguraikan pengeluaran
yang direncanakan untuk aktivitas non produksi. Terbagi dalam
komponen tetap dan variabel.
Contoh komponen variabel: komisi penjualan & biaya pengiriman.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Anggaran Beban Penjualan & Administrasi
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Laporan Laba Rugi (L/R) yang Dianggarkan
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
CONTOH KASUS
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Contoh Kasus: Restoran XYZ
• Restoran XYZ adalah sebuah bisnis restoran yang ingin
meningkatkan efektivitas dalam penganggaran dan
pengendalian biaya. Mereka ingin mengoptimalkan keuntungan
mereka dengan menerapkan praktik budgeting dan cost control
yang efektif.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
1.Budgeting yang Efektif:
a. Mengidentifikasi Tujuan: Restoran XYZ perlu mengidentifikasi tujuan mereka,
seperti meningkatkan pendapatan, mengendalikan biaya, atau meningkatkan
profitabilitas.
b. Analisis Historis: Melakukan analisis historis terhadap data keuangan dan
kinerja sebelumnya untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
tren dan pola pengeluaran.
c. Membuat Anggaran Terperinci: Membuat anggaran terperinci untuk setiap
aspek operasional, seperti biaya bahan baku, upah karyawan, overhead,
pemasaran, dan lain-lain.
d. Melibatkan Tim Terkait: Melibatkan tim manajemen dan departemen terkait
dalam proses penganggaran untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang kebutuhan dan proyeksi masing-masing departemen.
e. Peninjauan dan Penyesuaian: Melakukan peninjauan berkala terhadap
anggaran, mengidentifikasi penyimpangan, dan membuat penyesuaian jika
diperlukan. Hal ini memungkinkan restoran untuk tetap fleksibel dan responsif
terhadap perubahan pasar.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
2. Cost Control yang Efektif:
a. Analisis Biaya: Melakukan analisis biaya secara teratur untuk
mengidentifikasi area yang memerlukan pengendalian lebih lanjut,
seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.
b. Pengendalian Persediaan: Mengelola persediaan dengan baik untuk
menghindari pemborosan, penumpukan stok yang tidak perlu, atau
kerugian akibat kadaluwarsa.
c. Pemantauan Konsumsi Energi: Memantau dan mengendalikan
penggunaan energi, seperti listrik, gas, atau air, untuk mengurangi biaya
operasional yang tidak perlu.
d. Evaluasi Supplier: Melakukan evaluasi rutin terhadap para supplier untuk
memastikan bahwa mereka memberikan harga yang kompetitif dan
kualitas bahan baku yang baik.
e. Pelatihan Karyawan: Memberikan pelatihan kepada karyawan mengenai
pentingnya pengendalian biaya dan memberikan insentif bagi karyawan
yang berkontribusi dalam pengendalian biaya.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
• Dengan mengimplementasikan budgeting yang efektif, Restoran XYZ
dapat memiliki rencana keuangan yang terperinci dan dapat
mengendalikan pengeluaran mereka dengan lebih baik. Dengan membuat
anggaran yang terperinci, restoran dapat mengidentifikasi area yang
memerlukan perhatian lebih, melakukan peninjauan berkala, dan
membuat penyesuaian jika ada perubahan dalam keadaan bisnis.
• Penerapan cost control yang efektif membantu restoran mengendalikan
biaya operasional mereka. Dengan menganalisis biaya secara teratur,
restoran dapat mengidentifikasi area yang memerlukan tindakan
pengendalian lebih lanjut dan mengambil langkah-langkah untuk
mengurangi pemborosan atau kerugian yang tidak perlu. Pengendalian
persediaan, pemantauan konsumsi energi, evaluasi supplier, dan
pelatihan karyawan juga merupakan faktor penting dalam mengendalikan
biaya.
• Dengan menggabungkan budgeting yang efektif dan cost control yang
efektif, Restoran XYZ dapat mengoptimalkan pengeluaran mereka,
meningkatkan profitabilitas, dan mencapai tujuan keuangan yang telah
ditetapkan. Dalam prosesnya, penting untuk melakukan pemantauan
secara teratur, mengevaluasi kinerja, dan melakukan penyesuaian jika
diperlukan guna menjaga keefektifan dan kesuksesan dari praktik
budgeting dan cost control yang diimplementasikan.
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
Selesai
Terima Kasih
I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023

More Related Content

What's hot

Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDA
Mahyuni Bjm
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
rusdiman1
 
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
 
Sistem pengendalian manajemen sektor publik
Sistem pengendalian manajemen sektor publikSistem pengendalian manajemen sektor publik
Sistem pengendalian manajemen sektor publikOcta Libriyanti
 
Akuntansi manajemen sektor publik
Akuntansi manajemen sektor publikAkuntansi manajemen sektor publik
Akuntansi manajemen sektor publik
dianakholifah
 
Kertas kerja-audit
Kertas kerja-auditKertas kerja-audit
Kertas kerja-audit
271065
 
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian
Ilham Akbar
 
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
Ilham Sousuke
 
APBN DAN APBD.ppt
APBN DAN APBD.pptAPBN DAN APBD.ppt
APBN DAN APBD.ppt
zaenudinmuhtar
 
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAAkuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Mahyuni Bjm
 
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah II
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah IILatihan Soal Akuntansi Pemerintah II
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah IIMuhammad Amri
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalian
Ilham Akbar
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorRose Meea
 
ruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemenruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemen
luk nun
 
Pembukuan keuangan bendahara
Pembukuan keuangan bendaharaPembukuan keuangan bendahara
Pembukuan keuangan bendahara
Tatang Suwandi
 
anggaran komprehensif
 anggaran komprehensif anggaran komprehensif
anggaran komprehensif
Adietya Selamet
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Ahmad Abdul Haq
 

What's hot (20)

Laporan audit bentu baku
Laporan audit bentu bakuLaporan audit bentu baku
Laporan audit bentu baku
 
Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDA
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
 
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
ppt pengantar perpajakan bab Surat pemberitahuan (pelaporan pajak)
 
Modul anggaran budgeting
Modul anggaran   budgetingModul anggaran   budgeting
Modul anggaran budgeting
 
Sistem pengendalian manajemen sektor publik
Sistem pengendalian manajemen sektor publikSistem pengendalian manajemen sektor publik
Sistem pengendalian manajemen sektor publik
 
Akuntansi manajemen sektor publik
Akuntansi manajemen sektor publikAkuntansi manajemen sektor publik
Akuntansi manajemen sektor publik
 
Kertas kerja-audit
Kertas kerja-auditKertas kerja-audit
Kertas kerja-audit
 
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus produksi, pengujian pengendalian
 
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
 
APBN DAN APBD.ppt
APBN DAN APBD.pptAPBN DAN APBD.ppt
APBN DAN APBD.ppt
 
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAAkuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
 
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah II
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah IILatihan Soal Akuntansi Pemerintah II
Latihan Soal Akuntansi Pemerintah II
 
Perencanaan Audit
Perencanaan AuditPerencanaan Audit
Perencanaan Audit
 
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalianMakalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalian
Makalah audit terhadap siklus pengeluaran, pengujian pengendalian
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
 
ruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemenruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemen
 
Pembukuan keuangan bendahara
Pembukuan keuangan bendaharaPembukuan keuangan bendahara
Pembukuan keuangan bendahara
 
anggaran komprehensif
 anggaran komprehensif anggaran komprehensif
anggaran komprehensif
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
 

Similar to Budgeting dan Cost Control by IWAN SURYADI.pptx

Perencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran PerusahaanPerencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran PerusahaanEko Mardianto
 
konsep_dasr_angga dan strategi untuk menyusun anggaran yang baik(1).ppt
konsep_dasr_angga dan strategi untuk menyusun anggaran yang baik(1).pptkonsep_dasr_angga dan strategi untuk menyusun anggaran yang baik(1).ppt
konsep_dasr_angga dan strategi untuk menyusun anggaran yang baik(1).ppt
HalomoanHutajulu3
 
Pedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggi
Pedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggiPedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggi
Pedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggi
aghaku
 
Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...
Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...
Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...
AaySuwardie
 
konsep-konsep dasar pengangaran dana dalam perusahaan.ppt
konsep-konsep dasar pengangaran dana dalam perusahaan.pptkonsep-konsep dasar pengangaran dana dalam perusahaan.ppt
konsep-konsep dasar pengangaran dana dalam perusahaan.ppt
anditurnip
 
1-KONSEP-DASAR-PENGANGGARAN.ppt
1-KONSEP-DASAR-PENGANGGARAN.ppt1-KONSEP-DASAR-PENGANGGARAN.ppt
1-KONSEP-DASAR-PENGANGGARAN.ppt
Yuriyanto1
 
TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1
RinahPuspitasari
 
Menyusun sasaran dan tujuan perusahaan
Menyusun sasaran dan tujuan perusahaanMenyusun sasaran dan tujuan perusahaan
Menyusun sasaran dan tujuan perusahaan
Na Sank Mangure
 
KONSEP-DASAR-PENGANGGARAN PEMERINTAH INDONESIA.ppt
KONSEP-DASAR-PENGANGGARAN PEMERINTAH INDONESIA.pptKONSEP-DASAR-PENGANGGARAN PEMERINTAH INDONESIA.ppt
KONSEP-DASAR-PENGANGGARAN PEMERINTAH INDONESIA.ppt
abdul800639
 
Budgeting pertemuan 1
Budgeting pertemuan 1Budgeting pertemuan 1
Budgeting pertemuan 1
budieto
 
TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1
Iftitah Istifarizka
 
TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1
SupriahPiyah
 
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji SusantiRingkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
dwipuji95
 
Anggaran perusahaan
Anggaran perusahaanAnggaran perusahaan
Anggaran perusahaan
Yuliana Atok
 
Perencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran PerusahaanPerencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran PerusahaanEko Mardianto
 
Anggaran HRD Departement
Anggaran HRD DepartementAnggaran HRD Departement
Anggaran HRD Departement
Eko Mardianto
 
Perencanaan Laba
Perencanaan LabaPerencanaan Laba
Perencanaan Laba
Widia Ratnasari Samosir
 

Similar to Budgeting dan Cost Control by IWAN SURYADI.pptx (20)

2.ppt
2.ppt2.ppt
2.ppt
 
Anggaran
AnggaranAnggaran
Anggaran
 
Perencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran PerusahaanPerencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
 
konsep_dasr_angga dan strategi untuk menyusun anggaran yang baik(1).ppt
konsep_dasr_angga dan strategi untuk menyusun anggaran yang baik(1).pptkonsep_dasr_angga dan strategi untuk menyusun anggaran yang baik(1).ppt
konsep_dasr_angga dan strategi untuk menyusun anggaran yang baik(1).ppt
 
Pedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggi
Pedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggiPedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggi
Pedoman penyusunan renstra bidang pendidikan tinggi
 
Penyusunan rencana strategis
Penyusunan rencana strategisPenyusunan rencana strategis
Penyusunan rencana strategis
 
Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...
Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...
Paparan sespimti polri - manajemen strategis sektor publik penyusunan probis ...
 
konsep-konsep dasar pengangaran dana dalam perusahaan.ppt
konsep-konsep dasar pengangaran dana dalam perusahaan.pptkonsep-konsep dasar pengangaran dana dalam perusahaan.ppt
konsep-konsep dasar pengangaran dana dalam perusahaan.ppt
 
1-KONSEP-DASAR-PENGANGGARAN.ppt
1-KONSEP-DASAR-PENGANGGARAN.ppt1-KONSEP-DASAR-PENGANGGARAN.ppt
1-KONSEP-DASAR-PENGANGGARAN.ppt
 
TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1
 
Menyusun sasaran dan tujuan perusahaan
Menyusun sasaran dan tujuan perusahaanMenyusun sasaran dan tujuan perusahaan
Menyusun sasaran dan tujuan perusahaan
 
KONSEP-DASAR-PENGANGGARAN PEMERINTAH INDONESIA.ppt
KONSEP-DASAR-PENGANGGARAN PEMERINTAH INDONESIA.pptKONSEP-DASAR-PENGANGGARAN PEMERINTAH INDONESIA.ppt
KONSEP-DASAR-PENGANGGARAN PEMERINTAH INDONESIA.ppt
 
Budgeting pertemuan 1
Budgeting pertemuan 1Budgeting pertemuan 1
Budgeting pertemuan 1
 
TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1
 
TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1
 
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji SusantiRingkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
 
Anggaran perusahaan
Anggaran perusahaanAnggaran perusahaan
Anggaran perusahaan
 
Perencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran PerusahaanPerencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
Perencanaan dan Pengaanggaran Perusahaan
 
Anggaran HRD Departement
Anggaran HRD DepartementAnggaran HRD Departement
Anggaran HRD Departement
 
Perencanaan Laba
Perencanaan LabaPerencanaan Laba
Perencanaan Laba
 

Recently uploaded

Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hanhan140379
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANA
PPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANAPPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANA
PPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANA
Sutan Maulana
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
Alfaiz21
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
MuhammadIqbal24956
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
MiscoTamaela1
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdf
Ikhsan Maulana
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
helenenolaloren
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
13FitriDwi
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 

Recently uploaded (20)

Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANA
PPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANAPPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANA
PPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANA
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdf
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 

Budgeting dan Cost Control by IWAN SURYADI.pptx

  • 1. Effective Budgeting and Cost Control Narasumber: I Gede Iwan Suryadi, SE., MM.
  • 2. Pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan- tujuan tertentu APA ITU PERENCANAAN? APA ITU PENGENDALIAN? Melihat ke belakang, menentukan apa yang sebenarnya telah terjadi dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan sebelumnya. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 3. Komponen kunci dari perencanaan, yaitu rencana keuangan untuk masa depan yang mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya APA ITU ANGGARAN? I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 4. PERLU DIINGAT! "Rencana strategis mengidentifikasi strategi-strategi untuk aktivitas dan operasi di masa depan, setidaknya lima tahun ke depan. Strategi umum diterjemahkan dalam tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang membentuk dasar anggaran" I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 5. Perencanaan & Pengendalian I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 6. Manfaat Anggaran Memaksa para manajer untuk melakukan perencanaan Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengambilan keputusan Menyediakan standar evaluasi kinerja Memperbaiki komunikasi dan koordinasi I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 7. Anggaran Induk AnggaranInduk(Master Budget) adalahrencana keuangan komprehensif bagi organisasi secara keseluruhan, biasanya untukperiodesatu tahunsesuai dengan tahunfiskal perusahaan. Operasional ( Operational Komponen 1 Anggaran Budget) Komponen 2 Anggaran Keuangan (Financial Budget) I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 8. Anggaran Operasional "Operational Budget mendeskripsikan aktivitas yang menghasilkan pendapatan bagi suatu perusahaan seperti penjualan, produksi dan persediaan barang jadi. Hasil akhir anggaran operasional adalah proforma atau perkiraan laporan laba rugi" I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 9. Anggaran operasional terdiri atas perkiraan laporan laba rugi yang disertai dengan laporan pendukung yaitu: Anggaran Penjualan Anggaran Produksi Anggaran Pembelian Bahan Baku Anggaran Tenaga Kerja Langsung Anggaran Overhead Anggaran Persediaan Barang Jadi Anggaran Harga Pokok Penjualan Anggaran Beban Penjualan & Administrasi I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 10. Mengembangkan prediksi penjualan Anggaran Penjualan Sales Budget adalah proyeksi yang disetujui komite anggaran yang menjelaskan penjualan yang diharapkan dalam satuan unit dan uang. Tahap-Tahap Pembuatan Sales Budget: pendekatan bottom-up approach dan mempertimbangkan faktor- faktor lain seperti iklim ekonomi secara umum, persaingan, iklan, kebijakan penetapan harga Pertimbangan dari komite anggaran terhadap sales budget yang dibuat I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 11. Pemahaman terhadap Planning dan Budgeting Cycle 1. Mengenal siklus perencanaan dan penganggaran: • Perencanaan dan penganggaran adalah proses yang terstruktur untuk merumuskan tujuan organisasi dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. • Siklus perencanaan dan penganggaran meliputi langkah-langkah seperti identifikasi tujuan, analisis situasi, penetapan sasaran, pengembangan strategi, penentuan anggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 12. Pemahaman terhadap Planning dan Budgeting Cycle (2) 2. Mengintegrasikan perencanaan strategis dalam proses penganggaran: • Perencanaan strategis merupakan proses pengembangan tujuan jangka panjang dan strategi organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. • Integrasi perencanaan strategis dalam proses penganggaran penting untuk memastikan bahwa alokasi sumber daya yang diajukan dalam anggaran mendukung tujuan strategis organisasi. • Proses penganggaran harus mempertimbangkan rencana strategis organisasi, misi, nilai-nilai, dan arah yang telah ditetapkan untuk mengarahkan alokasi sumber daya dengan tepat. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 13. Pemahaman terhadap Planning dan Budgeting Cycle (3) 3. Langkah-langkah untuk mengintegrasikan perencanaan strategis dalam proses penganggaran: a. Menetapkan visi dan misi organisasi: Memahami tujuan jangka panjang organisasi dan nilai- nilai yang mendasari keputusan anggaran. b. Analisis situasi: Menganalisis kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi organisasi, termasuk tren pasar, persaingan, kekuatan dan kelemahan internal organisasi. c. Penetapan sasaran: Menetapkan tujuan spesifik yang ingin dicapai dalam periode anggaran yang ditetapkan. d. Pengembangan strategi: Mengidentifikasi strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. e. Penentuan anggaran: Mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung strategi dan mencapai tujuan organisasi. f. Pelaksanaan: Melakukan kegiatan operasional sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. g. Pemantauan dan evaluasi: Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan anggaran dan melakukan evaluasi terhadap kinerja organisasi. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 14. Strategic Planning 1. Pengertian perencanaan strategis: • Perencanaan strategis adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi tujuan jangka panjang suatu organisasi dan memilih tindakan-tindakan strategis yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Ini melibatkan penetapan visi, misi, nilai-nilai, dan arah strategis organisasi. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 15. Strategic Planning (2) 2. Langkah-langkah dalam membuat perencanaan strategis: a. Analisis situasi: Melakukan analisis menyeluruh terhadap kondisi internal dan eksternal organisasi. Hal ini melibatkan evaluasi kekuatan dan kelemahan internal organisasi, serta peluang dan ancaman eksternal yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. b. Penetapan visi, misi, dan nilai-nilai: Menentukan arah strategis jangka panjang organisasi dengan merumuskan visi (gambaran masa depan yang diinginkan), misi (tujuan inti organisasi), dan nilai-nilai (prinsip-prinsip yang membimbing perilaku organisasi). c. Penetapan tujuan: Merumuskan tujuan jangka panjang yang spesifik, terukur, mencapai kesepakatan, relevan, dan terbatas waktu (SMART) yang akan dikejar oleh organisasi. d. Identifikasi strategi: Mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan organisasi. Strategi harus sejalan dengan visi, misi, dan nilai-nilai organisasi serta mempertimbangkan analisis situasi yang telah dilakukan. e. Penetapan rencana taktis: Merancang rencana taktis yang lebih rinci untuk menerjemahkan strategi ke dalam tindakan nyata. Rencana taktis mencakup alokasi sumber daya, penugasan tanggung jawab, jadwal pelaksanaan, dan langkah-langkah tindakan konkret. f. Implementasi: Mengimplementasikan rencana taktis melalui tindakan yang terkoordinasi dan memantau kemajuan dalam mencapai tujuan. g. Evaluasi dan pengawasan: Melakukan evaluasi berkala terhadap kemajuan dan kinerja organisasi, serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan strategi. Jika diperlukan, melakukan penyesuaian atau perubahan strategi untuk mencapai tujuan dengan lebih efektif. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 16. Strategic Planning (3) 3. Analisis kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi penganggaran: a. Analisis kondisi internal: Melibatkan identifikasi kekuatan dan kelemahan internal organisasi seperti sumber daya manusia, infrastruktur, keahlian, dan kapabilitas yang relevan dengan proses penganggaran. Analisis ini membantu organisasi untuk memahami aset dan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan. b. Analisis kondisi eksternal: Melibatkan penilaian terhadap faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi penganggaran, seperti tren pasar, persaingan, perubahan peraturan, dan faktor-faktor ekonomi yang lebih luas. Analisis ini membantu organisasi untuk mengantisipasi dan menyesuaikan rencana penganggaran dengan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang signifikan. • Dengan pemahaman yang baik tentang perencanaan strategis dan analisis kondisi internal dan eksternal, organisasi dapat mengembangkan rencana penganggaran yang lebih akurat, relevan, dan berkelanjutan. Hal ini akan membantu memastikan bahwa alokasi sumber daya keuangan tepat sasaran, sesuai dengan strategi organisasi, dan mampu menghadapi tantangan yang dihadapi di lingkungan eksternal. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 17. Budgeting Preparation Process 1. Alur dan siklus penganggaran: a. Identifikasi kebutuhan: Mengumpulkan informasi dan menganalisis kebutuhan organisasi serta sasaran yang ingin dicapai. b. Perencanaan awal: Merumuskan anggaran awal berdasarkan kebutuhan dan sasaran organisasi. c. Pengumpulan data: Mengumpulkan data yang relevan seperti data historis, proyeksi pendapatan, biaya operasional, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi anggaran. d. Penetapan target: Menetapkan target kinerja keuangan yang ingin dicapai, misalnya peningkatan pendapatan atau pengurangan biaya. e. Penyusunan anggaran: Mengalokasikan sumber daya keuangan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan organisasi dalam bentuk anggaran yang terinci. f. Persetujuan anggaran: Membahas dan mendapatkan persetujuan dari manajemen atau pihak yang berwenang. g. Implementasi dan pemantauan: Melaksanakan anggaran yang disetujui serta melakukan pemantauan terhadap kinerja keuangan untuk memastikan bahwa anggaran terpenuhi. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 18. Budgeting Preparation Process (2) 2. Elemen-elemen dalam penganggaran: a. Pendapatan: Merupakan estimasi atau target pendapatan yang diharapkan diperoleh oleh organisasi. b. Biaya operasional: Meliputi biaya rutin yang terkait dengan operasional organisasi, seperti gaji karyawan, biaya sewa, listrik, bahan baku, dan lain-lain. c. Investasi: Merupakan alokasi dana untuk investasi jangka panjang, seperti pembelian aset tetap atau pengembangan produk baru. d. Pembiayaan: Menyertakan sumber dan penggunaan dana untuk mendanai kegiatan organisasi, termasuk pinjaman atau modal dari pemegang saham. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 19. Budgeting Preparation Process (3) 3. Format penganggaran yang komprehensif: a. Ringkasan: Menyajikan gambaran umum tentang anggaran secara keseluruhan, termasuk tujuan, target, dan gambaran besar alokasi sumber daya. b. Anggaran pendapatan: Mencantumkan perkiraan atau target pendapatan dari berbagai sumber seperti penjualan produk atau jasa, investasi, atau dana hibah. c. Anggaran biaya: Memperinci berbagai jenis biaya operasional yang harus ditanggung oleh organisasi, termasuk biaya produksi, gaji, overhead, promosi, dan lain-lain. d. Anggaran investasi: Menggambarkan alokasi dana untuk investasi jangka panjang, termasuk perluasan fasilitas, pengadaan peralatan baru, penelitian, atau pengembangan produk. e. Anggaran pembiayaan: Menyajikan sumber dan penggunaan dana yang berkaitan dengan pembiayaan organisasi, seperti pinjaman, ekuitas, atau pendapatan internal yang dialokasikan untuk pembiayaan proyek tertentu. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 20. Budgeting Preparation Process (4) 4. Cara meningkatkan proses penganggaran: a. Melibatkan pihak terkait: Melibatkan semua pihak yang terkait dalam penyusunan anggaran, termasuk manajemen tingkat atas, departemen terkait, dan tim keuangan, untuk mendapatkan perspektif yang komprehensif. b. Menggunakan data historis dan proyeksi: Menggunakan data historis untuk memperkirakan perkiraan pendapatan dan biaya di masa depan, serta mempertimbangkan proyeksi tren dan perubahan kondisi pasar. c. Melakukan penilaian risiko: Mempertimbangkan faktor risiko yang mungkin mempengaruhi pencapaian anggaran, dan menyediakan cadangan atau rencana kontingensi untuk mengatasi risiko tersebut. d. Melakukan revisi dan pemantauan berkala: Mengadakan revisi anggaran secara berkala untuk mengatasi perubahan kondisi atau kebutuhan yang muncul, serta melakukan pemantauan terhadap kinerja keuangan secara rutin untuk mengidentifikasi penyimpangan dan mengambil tindakan yang diperlukan. e. Menerapkan teknologi yang tepat: Menggunakan perangkat lunak atau sistem manajemen anggaran yang sesuai untuk memudahkan proses penyusunan, pemantauan, dan pelaporan anggaran. • Dengan meningkatkan proses penganggaran, organisasi dapat menghasilkan anggaran yang lebih akurat, relevan, dan dapat diandalkan. Hal ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, alokasi sumber daya yang tepat, serta mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 21. Membuat Budget Operasional 1. Langkah-langkah dalam pembuatan anggaran operasional: a. Identifikasi tujuan: Tentukan tujuan yang ingin dicapai melalui anggaran operasional, misalnya meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi biaya operasional, atau meningkatkan kualitas produk atau layanan. b. Analisis data historis: Menganalisis data historis terkait penjualan, biaya operasional, dan kinerja operasional sebelumnya. Hal ini membantu dalam memahami tren dan pola yang dapat digunakan sebagai dasar dalam mengestimasi anggaran operasional ke depan. c. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran: Mengidentifikasi faktor-faktor yang berpotensi mempengaruhi anggaran operasional, seperti fluktuasi harga bahan baku, perubahan kebijakan pemerintah, atau perubahan tren pasar. d. Penetapan target dan parameter: Menetapkan target dan parameter kinerja yang ingin dicapai dalam anggaran operasional, misalnya target penjualan, tingkat efisiensi, atau persentase pengurangan biaya. e. Pengalokasian sumber daya: Mengalokasikan sumber daya, seperti tenaga kerja, bahan baku, dan peralatan, yang diperlukan untuk mencapai target dan parameter yang telah ditetapkan. f. Penyusunan anggaran: Merancang anggaran operasional dengan memperhitungkan alokasi sumber daya yang telah ditentukan, termasuk penjualan, biaya operasional, dan investasi yang diperlukan. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 22. Membuat Budget Operasional (2) 2. Menyiapkan anggaran penjualan dan biaya penjualan: a. Anggaran penjualan: Menganalisis data penjualan historis dan tren pasar untuk memperkirakan volume penjualan di masa depan. Faktor-faktor seperti perubahan harga, perubahan permintaan, dan kampanye pemasaran harus dipertimbangkan dalam estimasi ini. b. Anggaran biaya penjualan: Mengestimasi biaya-biaya yang terkait dengan penjualan, seperti biaya iklan, promosi, distribusi, penjualan langsung, dan biaya penjualan lainnya. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 23. Membuat Budget Operasional (3) 3. Menghitung ketersediaan jam kerja dan rencana jumlah karyawan: a.Ketersediaan jam kerja: Menghitung jumlah jam kerja yang tersedia dalam periode anggaran, termasuk mengidentifikasi hari libur, cuti, atau perubahan jam kerja yang dapat mempengaruhi produktivitas. b.Rencana jumlah karyawan: Menentukan jumlah karyawan yang diperlukan untuk menjalankan operasional dengan efisien, berdasarkan ketersediaan jam kerja dan target produktivitas yang ditetapkan. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 24. Membuat Budget Operasional (4) 4. Menghitung anggaran biaya overhead manufaktur: a. Identifikasi elemen biaya overhead: Mengidentifikasi elemen- elemen biaya overhead yang relevan dengan proses manufaktur, seperti biaya penyusutan peralatan, biaya listrik, biaya perawatan dan perbaikan, dan biaya administrasi produksi. b. Menghitung biaya overhead: Menghitung estimasi biaya overhead berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi, seperti volume produksi, jam kerja, atau biaya tetap yang terkait dengan overhead. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 25. Membuat Budget Operasional (5) 5. Proses perencanaan material: a. Analisis kebutuhan material: Menganalisis kebutuhan material berdasarkan rencana produksi dan perkiraan penjualan. Mengidentifikasi jenis, kuantitas, dan waktu pengadaan material yang diperlukan. b. Perkiraan biaya material: Menghitung perkiraan biaya material berdasarkan harga, kuantitas, dan sumber pengadaan material yang telah ditentukan. c. Mempertimbangkan faktor risiko: Mengidentifikasi dan mempertimbangkan faktor risiko yang dapat mempengaruhi pasokan material, seperti fluktuasi harga, perubahan kebijakan perdagangan, atau keterlambatan pengiriman. • Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, organisasi dapat menyusun anggaran operasional yang lebih terperinci, akurat, dan dapat diandalkan. Hal ini membantu dalam perencanaan dan pengendalian operasional, pengambilan keputusan yang efektif, serta mencapai tujuan kinerja dan keuangan yang telah ditetapkan. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 26. Menyiapkan Departmental Budget 1. Konsep dan aplikasi anggaran belanja: • Anggaran belanja adalah suatu rencana pengeluaran keuangan yang dibuat oleh departemen atau unit kerja dalam suatu organisasi. Tujuan utama dari anggaran belanja adalah untuk mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien, serta mengendalikan pengeluaran agar sesuai dengan rencana dan tujuan organisasi. • Konsep anggaran belanja melibatkan identifikasi kebutuhan, penetapan tujuan, estimasi biaya, dan alokasi sumber daya. Departemen-departemen dalam organisasi akan membuat anggaran belanja mereka sendiri berdasarkan kebutuhan unik mereka. Anggaran belanja dapat mencakup berbagai item, seperti bahan baku, peralatan, gaji karyawan, biaya overhead, pelatihan, pemasaran, dan lain-lain. • Aplikasi anggaran belanja melibatkan tahapan seperti identifikasi kebutuhan, pengumpulan data dan informasi, estimasi biaya, perencanaan alokasi sumber daya, peninjauan dan persetujuan anggaran, serta pemantauan dan evaluasi pengeluaran. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 27. Menyiapkan Departmental Budget (2) 2. Meningkatkan akurasi anggaran pengeluaran: a. Analisis historis: Melakukan analisis data historis tentang pengeluaran sebelumnya untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tren pengeluaran, fluktuasi biaya, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran di masa lalu. Hal ini membantu dalam membuat perkiraan yang lebih akurat untuk anggaran pengeluaran di masa depan. b. Melibatkan pemangku kepentingan: Melibatkan departemen terkait dan pemangku kepentingan dalam proses penyusunan anggaran pengeluaran. Kolaborasi antara departemen dapat membantu dalam mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan estimasi biaya yang relevan. c. Konsultasi dengan ahli atau tim keuangan: Menggandeng ahli keuangan atau tim keuangan untuk membantu dalam melakukan analisis dan estimasi yang lebih cermat terhadap anggaran pengeluaran. Mereka dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor risiko, mempertimbangkan aspek-aspek penting, dan memberikan perspektif yang objektif. d. Perencanaan cadangan atau kontingensi: Memasukkan cadangan atau rencana kontingensi dalam anggaran pengeluaran untuk mengantisipasi kemungkinan perubahan situasi atau kebutuhan mendesak yang mungkin timbul di masa depan. Hal ini membantu dalam menghadapi tantangan yang tidak terduga tanpa mengganggu anggaran utama. e. Pemantauan dan evaluasi berkala: Melakukan pemantauan terhadap pengeluaran secara berkala untuk memastikan bahwa anggaran pengeluaran tetap sesuai dengan rencana. Melakukan evaluasi rutin terhadap perbedaan antara perkiraan dan pengeluaran aktual, dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. • Dengan menerapkan langkah-langkah ini, organisasi dapat meningkatkan akurasi anggaran pengeluaran, mengurangi risiko kelebihan biaya atau kekurangan dana, serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya keuangan yang tersedia. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 28. Capital Budgeting 1. Konsep Time Value of Money (nilai waktu uang): • Konsep nilai waktu uang dalam capital budgeting mengakui bahwa nilai uang akan berubah seiring waktu. Dalam konteks penganggaran modal, konsep ini menunjukkan bahwa nilai uang yang diterima atau dibayarkan di masa depan akan memiliki nilai yang berbeda dari nilai yang sama saat ini. • Dua konsep utama dalam nilai waktu uang adalah diskon (discounting) dan penjumlahan (compounding). Diskon adalah proses mengurangi nilai uang di masa depan ke nilai sekarang, sementara penjumlahan adalah proses menghitung nilai uang di masa depan berdasarkan suku bunga atau tingkat pengembalian tertentu. • Konsep nilai waktu uang penting dalam capital budgeting karena membantu dalam menghitung nilai sekarang bersih (Net Present Value/NPV), tingkat pengembalian internal (Internal Rate of Return/IRR), dan indeks profitabilitas (Profitability Index) dari proyek investasi. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 29. Capital Budgeting (2) 2. Aturan umum dalam capital budgeting: a. Mengidentifikasi proyek investasi yang relevan: Pertama-tama, organisasi harus mengidentifikasi proyek investasi yang potensial dan relevan dengan tujuan strategis dan keuangan mereka. b. Mengestimasi arus kas proyek: Mengestimasi arus kas yang diharapkan dari proyek investasi selama periode waktu tertentu, termasuk investasi awal, arus kas masuk, dan arus kas keluar. c. Menerapkan kriteria penilaian: Menerapkan kriteria penilaian yang tepat untuk mengevaluasi proyek investasi, seperti NPV, IRR, Payback Period, dan Profitability Index. d. Memperhitungkan faktor risiko: Memperhitungkan faktor risiko yang terkait dengan proyek investasi, seperti fluktuasi pasar, perubahan regulasi, atau perubahan dalam lingkungan bisnis. e. Melakukan perbandingan dan seleksi proyek: Membandingkan hasil evaluasi proyek investasi dan memilih proyek yang paling menguntungkan dan sesuai dengan kriteria organisasi. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 30. Capital Budgeting (3) 3. Menyiapkan anggaran modal: a. Identifikasi kebutuhan modal: Mengidentifikasi kebutuhan modal untuk membiayai proyek investasi, termasuk investasi awal, biaya operasional, dan biaya pemeliharaan. b. Penentuan sumber modal: Menentukan sumber modal yang akan digunakan untuk membiayai proyek, seperti pinjaman bank, modal internal, atau pendanaan eksternal. c. Penjadwalan pengeluaran modal: Menentukan jadwal dan tahapan pengeluaran modal selama periode waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan proyek. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 31. Capital Budgeting (4) 4. Evaluasi capital budgeting menggunakan metode NPV, Payback Period, IRR, dan Profitability Index: a. Net Present Value (NPV): NPV menghitung selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar yang didiskontokan ke nilai sekarang. Jika NPV positif, proyek dianggap menguntungkan. b. Payback Period: Payback Period adalah waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali investasi awal dari arus kas masuk. Semakin pendek payback period, semakin baik proyek investasi. c. Internal Rate of Return (IRR): IRR adalah tingkat pengembalian yang membuat NPV sama dengan nol. Jika IRR lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan, proyek dianggap menguntungkan. d. Profitability Index: Profitability Index mengukur rasio antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan nilai sekarang dari arus kas keluar. Jika indeks profitabilitas lebih besar dari satu, proyek dianggap menguntungkan. • Dengan mengaplikasikan konsep nilai waktu uang dan metode evaluasi yang tepat, organisasi dapat mengambil keputusan yang lebih terinformasi dalam pemilihan dan penganggaran proyek investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan mereka. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 32. Capital Budgeting (5) 4. Evaluasi capital budgeting menggunakan metode NPV, Payback Period, IRR, dan Profitability Index: a. Net Present Value (NPV): NPV menghitung selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar yang didiskontokan ke nilai sekarang. Jika NPV positif, proyek dianggap menguntungkan. b. Payback Period: Payback Period adalah waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali investasi awal dari arus kas masuk. Semakin pendek payback period, semakin baik proyek investasi. c. Internal Rate of Return (IRR): IRR adalah tingkat pengembalian yang membuat NPV sama dengan nol. Jika IRR lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan, proyek dianggap menguntungkan. d. Profitability Index: Profitability Index mengukur rasio antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan nilai sekarang dari arus kas keluar. Jika indeks profitabilitas lebih besar dari satu, proyek dianggap menguntungkan. • Dengan mengaplikasikan konsep nilai waktu uang dan metode evaluasi yang tepat, organisasi dapat mengambil keputusan yang lebih terinformasi dalam pemilihan dan penganggaran proyek investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan mereka. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 33. Proses Approval Budget 1. Review proses yang efektif: a. Pemahaman terhadap tujuan dan kebutuhan: Memastikan bahwa semua pemangku kepentingan terlibat dalam pemahaman yang jelas tentang tujuan organisasi dan kebutuhan anggaran. Ini membantu mengarahkan proses approval budget ke arah yang sesuai dengan visi dan strategi perusahaan. b. Penilaian akurat: Melakukan penilaian akurat terhadap rencana anggaran yang diajukan, termasuk memeriksa kecukupan sumber daya yang dialokasikan, kesesuaian dengan tujuan organisasi, dan konsistensi dengan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi. c. Transparansi dan akuntabilitas: Memastikan transparansi dalam penyajian data dan informasi terkait anggaran kepada pemangku kepentingan yang terlibat. Selain itu, memperjelas mekanisme akuntabilitas dalam penggunaan dana dan pelaporan keuangan. d. Pengambilan keputusan yang terinformasi: Menggunakan data dan informasi yang relevan untuk membuat keputusan tentang persetujuan anggaran. Ini melibatkan evaluasi kualitas rencana, risiko yang terkait, potensi manfaat, serta dampak terhadap tujuan jangka pendek dan jangka panjang. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 34. Proses Approval Budget (2) 2. Membuat rencana kontingensi: Rencana kontingensi adalah langkah-langkah yang diambil untuk menghadapi kemungkinan situasi atau perubahan yang tidak terduga yang dapat mempengaruhi anggaran. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan rencana kontingensi adalah: a. Identifikasi risiko potensial: Mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi, seperti fluktuasi pasar, perubahan kebijakan pemerintah, atau kondisi ekonomi yang tidak stabil. b. Evaluasi dampak risiko: Menilai dampak dari masing-masing risiko yang diidentifikasi terhadap anggaran dan menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengurangi dampaknya. c. Penentuan alternatif: Mengidentifikasi alternatif dalam penggunaan sumber daya atau alokasi anggaran jika risiko terjadi. Misalnya, menyiapkan cadangan dana darurat atau merencanakan skenario alternatif yang dapat dilakukan jika anggaran asli tidak dapat direalisasikan. d. Komunikasi dan koordinasi: Mengkomunikasikan rencana kontingensi kepada pemangku kepentingan terkait dan memastikan koordinasi yang baik dalam pelaksanaannya. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 35. Proses Approval Budget (3) 3. Mengidentifikasi cadangan dalam anggaran: Cadangan dalam anggaran adalah alokasi dana tambahan yang disisihkan untuk mengantisipasi biaya yang tidak terduga atau perubahan kondisi yang mungkin muncul selama periode anggaran. Identifikasi cadangan dalam anggaran melibatkan: a. Analisis risiko dan ketidakpastian: Menganalisis risiko yang mungkin terjadi dan mempertimbangkan tingkat ketidakpastian yang terkait dengan estimasi biaya atau pendapatan yang digunakan dalam anggaran. b. Penetapan persentase cadangan: Menetapkan persentase atau jumlah tertentu dari anggaran untuk cadangan. Persentase ini dapat bervariasi tergantung pada sektor industri, tingkat risiko, atau kebijakan organisasi. c. Penggunaan cadangan: Menentukan batasan atau kriteria yang harus terpenuhi sebelum menggunakan cadangan dalam anggaran. Hal ini membantu memastikan bahwa cadangan digunakan dengan bijaksana dan hanya untuk situasi yang memang memerlukan. d. Monitoring dan evaluasi: Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap penggunaan cadangan dalam anggaran. Jika cadangan tidak terpakai, dapat dipertimbangkan untuk dialokasikan kembali ke area yang membutuhkan atau disimpan untuk penggunaan di masa depan. • Dengan melalui proses review yang efektif, menyusun rencana kontingensi, dan mengidentifikasi cadangan dalam anggaran, organisasi dapat meningkatkan fleksibilitas dan kemampuan mereka dalam menghadapi perubahan dan risiko yang terkait dengan anggaran. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 36. Pengukuran Kinerja Terhadap Anggaran Pengukuran kinerja keuangan berdasarkan anggaran adalah proses memantau dan mengevaluasi kinerja keuangan organisasi dengan membandingkannya dengan anggaran yang telah disetujui. Tujuan utama dari pengukuran kinerja terhadap anggaran adalah untuk menilai sejauh mana organisasi telah mencapai target keuangan yang telah ditetapkan dalam anggaran dan mengidentifikasi penyimpangan atau ketidaksesuaian yang mungkin terjadi. Berikut adalah beberapa langkah yang terlibat dalam pengukuran kinerja terhadap anggaran: 1. Pemantauan keuangan: a. Pengumpulan data keuangan: Mengumpulkan data keuangan yang relevan, termasuk pendapatan, biaya, investasi, dan arus kas. b. Pelacakan pengeluaran: Memantau pengeluaran yang sebenarnya dengan anggaran yang telah ditetapkan untuk memastikan ketaatan terhadap alokasi dana. c. Pencatatan transaksi: Mencatat secara akurat setiap transaksi keuangan yang terjadi selama periode anggaran. d. Rekonsiliasi: Melakukan rekonsiliasi antara data keuangan yang ada dengan anggaran yang telah disetujui. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 37. Pengukuran Kinerja Terhadap Anggaran (2) 2. Analisis penyimpangan: a. Identifikasi penyimpangan: Menganalisis perbedaan antara anggaran yang direncanakan dengan kinerja keuangan aktual yang terjadi. b. Penyebab penyimpangan: Menganalisis penyebab penyimpangan, baik faktor internal maupun eksternal, yang menyebabkan hasil yang berbeda dari yang direncanakan. c. Evaluasi dampak: Mengevaluasi dampak penyimpangan terhadap kinerja keuangan secara keseluruhan dan tujuan organisasi. d. Tindakan perbaikan: Mengidentifikasi tindakan perbaikan yang perlu dilakukan untuk mengatasi penyimpangan dan memastikan pencapaian tujuan keuangan yang telah ditetapkan. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 38. Pengukuran Kinerja Terhadap Anggaran (3) 3. Laporan kinerja: a. Laporan varian: Membuat laporan varian yang menunjukkan perbedaan antara anggaran dan kinerja aktual untuk setiap elemen anggaran yang signifikan. b. Analisis tren: Melakukan analisis tren untuk melihat pola kinerja keuangan dari waktu ke waktu dan mengidentifikasi perubahan yang signifikan. c. Indikator kinerja: Menggunakan indikator kinerja keuangan seperti rasio keuangan, margin keuntungan, atau tingkat pertumbuhan untuk mengevaluasi kinerja keuangan secara komprehensif. d. Laporan manajemen: Menyusun laporan kinerja keuangan yang terperinci untuk disajikan kepada manajemen dan pemangku kepentingan lainnya. • Pengukuran kinerja terhadap anggaran membantu organisasi dalam memahami sejauh mana pencapaian tujuan keuangan dan mengidentifikasi area di mana perbaikan diperlukan. Hal ini memungkinkan manajemen untuk mengambil tindakan yang tepat, seperti penyesuaian anggaran, perubahan strategi, atau inisiatif penghematan biaya, untuk mencapai kinerja keuangan yang lebih baik. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 39. SUPLEMEN I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 40. KUARTAL Unit Harga Jual Per Unit Anggaran Penjualan 1 1.000 $10 $10.000 2 1.200 $10 $12.000 3 1.500 $10 $15.000 4 2.000 $10 $20.000 Tahun 5.700 $10 $57.000 Contoh Anggaran Penjualan (Sales Budget) Laporan 1 Texas Inc. Anggaran Penjualan Untuk Tahun berakhir 31Desember 2008 I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 41. Unit yang akan diproduksi Perkiraan penjualan unit Anggaran Produksi (Production Budget) Anggaran produksi menjelaskan banyaknya unit yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan kebutuhan persediaan akhir. Untuk menghitung unit yang akan diproduksi, rumus: Unit dalam persediaan akhir Unit dalam persediaan awal = + - I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 42. Anggaran Produksi (Production Budget) Contoh: Texas Inc. menjual kaus di tahun 2008 dengan anggaran penjualan seperti contoh sebelumnya. Kebijakan perusahaan mensyaratkan 20 persen penjualan kuartal berikutnya harus tersedia di persediaan akhir, dan persediaan awal kaus tersebut untuk kuartal pertama tahun berjalan adalah 180. Anggaplah penjualan kuartal pertama tahun 2009 diperkirakan 1.000 unit. Uraian: Penjualan pada kuartal pertama adalah 1.000 kaus , persediaan awal adalah 180 kaus, dan persediaan akhir pada kuartal pertama adalah 240 kaus (1.200 x 20%). I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 43. Anggaran Produksi (Production Budget) I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 44. Bahan Baku Langsung (BBL) u/produksi BBL yang diinginkan u/persediaa n akhir BBL dalam persedian awal Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung Anggaran pembelian bahan baku langsung menyatakan jumlah dan biaya bahan baku yang dibeli tiap periode; jumlahnya bergantung pada perkiraan penggunaan bahan baku dalam produksi dan persediaan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan. Rumus: Pembelian = + - I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 45. Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung Contoh: Anggaplah kaus berlogo Texas Inc. membutuhkan dua jenis bahan baku: kaus polos seharga $3 dan tinta untuk cetakan seharga $ 0.20 per ons. Dalam satuan unit, pabrik membutuhkan satu kaus dan lima ons tinta untuk tiap kaus berlogo yang diproduksi. Kebijakan: Perusahaan memiliki 10 persen dari kebutuhan produksi bulan berikutnya dalam persediaan akhir mereka. Asumsikan pabrik memilki 58 kaus polos dan 390 ons tinta pada 1Januari. Asumsikan persediaan akhir kuartal keempat tahun 2008 adalah 106 kaus polos dan 530 ons tinta I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 46. Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 47. Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 48. Anggaran Tenaga Kerja Langsung Anggaran tenaga kerja langsung menunjukkan jumlah jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan dan biaya terkait yang berhubungan dengan jumlah unit dalam anggaran produksi. Contoh: Berdasarkan contoh sebelumnya, jika suatu batch yang menghasilkan 100 kaus berlogo membutuhkan 12jam tenaga kerja langsung, maka waktu tenaga kerja langsung untuk menghasilkan satu kaus berlogo adalah 0,12 jam (12/100). Diasumsikan tarif upah rata-rata yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsung yang berhubungan dengan produksi kaus adalah $ 10 per jam. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 49. Anggaran Tenaga Kerja Langsung I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 50. Anggaran Overhead Anggaran Overhead menunjukkan biaya yang diharapkan dari semua komponen produksi tidak langsung Contoh: Berdasarkan contoh sebelumnya, tarif overhead variabel adalah $ 5per jam tenaga kerja langsung , overhead tetap dianggarkan sebesar $6.580 ($1.645 per kuartal). I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 51. Anggaran Overhead I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 52. Anggaran Persediaan Barang Akhir Jadi "Anggaran persediaan akhir barang jadi memberikan informasi yang dibutuhkan untuk neraca dan juga bertindak sebagai input penting untuk persiapan anggaran harga pokok penjualan." I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 53. Anggaran Persediaan Barang Akhir Jadi I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 54. Anggaran Harga Pokok Penjualan "Anggaran harga pokok penjualan mengungkapkan harga yang diharapkan untuk barang yang akan di jual". I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 55. Anggaran Harga Pokok Penjualan I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 56. Anggaran Beban Penjualan & Administrasi Anggaran beban penjualan & administrasi menguraikan pengeluaran yang direncanakan untuk aktivitas non produksi. Terbagi dalam komponen tetap dan variabel. Contoh komponen variabel: komisi penjualan & biaya pengiriman. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 57. Anggaran Beban Penjualan & Administrasi I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 58. Laporan Laba Rugi (L/R) yang Dianggarkan I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 59. CONTOH KASUS I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 60. Contoh Kasus: Restoran XYZ • Restoran XYZ adalah sebuah bisnis restoran yang ingin meningkatkan efektivitas dalam penganggaran dan pengendalian biaya. Mereka ingin mengoptimalkan keuntungan mereka dengan menerapkan praktik budgeting dan cost control yang efektif. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 61. 1.Budgeting yang Efektif: a. Mengidentifikasi Tujuan: Restoran XYZ perlu mengidentifikasi tujuan mereka, seperti meningkatkan pendapatan, mengendalikan biaya, atau meningkatkan profitabilitas. b. Analisis Historis: Melakukan analisis historis terhadap data keuangan dan kinerja sebelumnya untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang tren dan pola pengeluaran. c. Membuat Anggaran Terperinci: Membuat anggaran terperinci untuk setiap aspek operasional, seperti biaya bahan baku, upah karyawan, overhead, pemasaran, dan lain-lain. d. Melibatkan Tim Terkait: Melibatkan tim manajemen dan departemen terkait dalam proses penganggaran untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan proyeksi masing-masing departemen. e. Peninjauan dan Penyesuaian: Melakukan peninjauan berkala terhadap anggaran, mengidentifikasi penyimpangan, dan membuat penyesuaian jika diperlukan. Hal ini memungkinkan restoran untuk tetap fleksibel dan responsif terhadap perubahan pasar. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 62. 2. Cost Control yang Efektif: a. Analisis Biaya: Melakukan analisis biaya secara teratur untuk mengidentifikasi area yang memerlukan pengendalian lebih lanjut, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. b. Pengendalian Persediaan: Mengelola persediaan dengan baik untuk menghindari pemborosan, penumpukan stok yang tidak perlu, atau kerugian akibat kadaluwarsa. c. Pemantauan Konsumsi Energi: Memantau dan mengendalikan penggunaan energi, seperti listrik, gas, atau air, untuk mengurangi biaya operasional yang tidak perlu. d. Evaluasi Supplier: Melakukan evaluasi rutin terhadap para supplier untuk memastikan bahwa mereka memberikan harga yang kompetitif dan kualitas bahan baku yang baik. e. Pelatihan Karyawan: Memberikan pelatihan kepada karyawan mengenai pentingnya pengendalian biaya dan memberikan insentif bagi karyawan yang berkontribusi dalam pengendalian biaya. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 63. • Dengan mengimplementasikan budgeting yang efektif, Restoran XYZ dapat memiliki rencana keuangan yang terperinci dan dapat mengendalikan pengeluaran mereka dengan lebih baik. Dengan membuat anggaran yang terperinci, restoran dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian lebih, melakukan peninjauan berkala, dan membuat penyesuaian jika ada perubahan dalam keadaan bisnis. • Penerapan cost control yang efektif membantu restoran mengendalikan biaya operasional mereka. Dengan menganalisis biaya secara teratur, restoran dapat mengidentifikasi area yang memerlukan tindakan pengendalian lebih lanjut dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi pemborosan atau kerugian yang tidak perlu. Pengendalian persediaan, pemantauan konsumsi energi, evaluasi supplier, dan pelatihan karyawan juga merupakan faktor penting dalam mengendalikan biaya. • Dengan menggabungkan budgeting yang efektif dan cost control yang efektif, Restoran XYZ dapat mengoptimalkan pengeluaran mereka, meningkatkan profitabilitas, dan mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan. Dalam prosesnya, penting untuk melakukan pemantauan secara teratur, mengevaluasi kinerja, dan melakukan penyesuaian jika diperlukan guna menjaga keefektifan dan kesuksesan dari praktik budgeting dan cost control yang diimplementasikan. I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023
  • 64. Selesai Terima Kasih I Gede Iwan Suryadi, SE., MM. | 12-13 Juni 2023