SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
PENGANTAR
METROLOGI
DIPLOMA METROLOGI & INSTRUMENTASI
F-VOKASI 2022
PERTUMBUHAN EKONOMI
 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS
 EFISIENSI
PROGRAM PEMBANGUNAN DI SEKTOR EKONOMI SBG
PENGGERAK UTAMA EKONOMI YG EFISIEN, BERDAYA SAING TINGGI
DAN BERSTRUKTUR MANTAP
STANDARDISASI
 MENDUKUNG PRODUK NASIONAL DALAM MENGHADAPI
PERSAINGAN GLOBAL
 TERCIPTANYA PERDAGANGAN YG ADIL DAN JUJUR
 MENUNJANG PERTUMBUHAN PRODUK NASIONAL
 PERLINDUNGAN THD MASYARAKAT DALAM HAL K3 DAN FUNGSI
LINGKUNGAN HIDUP
PENGEMBANGAN PRASARANA
TEKNIS STANDARDISASI
 KEMETROLOGIAN
 STANDAR
 PENGUJIAN DAN PENILAIAN MUTU
DI DALAM PRAKTIK METROLOGI
TERDIRI DARI 3 JENIS
 METROLOGI LEGAL ; MENGELOLA SATUAN-SATUAN UKURAN,
METODA-METODA PENGUKURAN DAN ALAT UTTP YG
MENYANGKUT PERSYARATAN TEKNIK DAN PERATURAN
PERUNDANGUNDANGAN BERTUJUAN UNTUK MELINDUNGI
KEPENTINGAN UMUM DALAM HAL KEBENARAN PENGUKURAN
 METROLOGI RADIASI NUKLIR; MENYANGKUT PERSYARATAN
TEKNIK DALAM PEMAKAIAN ZAT RADIO AKTIF DAN/ATAU
SUMBER RADIASI LAINNYA YG BERDASARKAN PERATURAN
PERUNDANGUNDANGAN YG BERLAKU BERTUJUAN MENJAMIN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN DAN MEMBERIKAN KETELITIAN
DAN KEANDALAN YG DPT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
METROLOGI TEKNIK
 MENYANGKUT PERSYARATAN TEKNIK DAN PENGEMBANGAN
METODA PENGUKURAN, PERAWATAN DAN
PENGEMBANGANSTANDAR NASIONAL UNTUK SATUAN UKURAN
DAN ALAT UKUR SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN IP-TEK
UNTUK MEMBERIKAN KEPASTIAN DAN KEBENARAN DI DALAM
PENGUKURAN
SEJARAH DAN KEGIATAN
KEMETROLOGIAN
 DIULAS OLEH BULETIN METROLOGI EROPA EDISI TAHUN 2004;
PADA ZAMAN MESIR KUNO (3000 BC), STANDAR UKURAN
PANJANG DIBERI NAMA “THE FIRST ROYAL CUBIT”, STANDAR
BERUPA BATU GRANIT BERWARNA HITAM DAN STANDAR KERJA
DARI KAYU ATAU BATU GRANIT JUGA, DENGAN SEGALA
KETENTUAN YANG MENGIKAT LAINNYA.
REVOLUSI PRANCIS TH. 1789;
MELALUI L’ASSEMBLEE NATIONALE
MENGADAKAN PERUBAHAN
 SISTEM SATUAN
 PEMBAGIAN DESIMAL DLM PEMBAGIAN WAKTU ( 1 S/D 10)
 PEMBAGIAN TAHUN DESIMAL (1 S/D 10)
CONVENTION DU METRE
 SUATU PERJANJIAN DIIKUTI OLEH 17 NEGARA MENGENAI
KESERAGAMAN PENGUKURAN , KESERAGAMAN SISTEM SATUAN
UKURAN DAN PENGGUNAAN METER DAN KILOGRAM SEBAGAI
STANDAR UKURAN PANJANG DAN TIMBANGAN, INDONESIA
MENJADI ANGGOTA KONVENSI METER PADA TAHUN 1960 SAMPAI
SEKARANG.
(17 NEGARA ANGGOTA : ARGENTINA, AUSTRIA, BELGIA, DENMARK, SPANYOL, USA, PRANCIS, ITALIA, NORWEGIA, PORTUGAL,SWISS, UNI
SOVYET, TUTKI, BRASIL, VENEZUELA, PERU DAN JERMAN)
SEJARAH REGULASI
KEMETROLOGIAN DI INDONESIA
 TAHUN 1619; BUKU Placaat boeken van de Staddt Jacatra en des
Costeels Batavia, MENERANGKAN BAHWA PENGAWASAN THD
UKURAN DAN TIMBANGAN SUDAH DILAKSANAKAN SEJAK Batavia
BERDIRI
 2 JANUARI 1621; KEPUTUSAN PEMERINTAH HINDIA BELANDA,
MENENTUKAN BAHWA DILARANG MEMPERDAGANGKAN DAN
MENYERAHKAN BARANG SEBELUM DITIMBANG DENGAN ALAT
TIMBANG YANG DITUNJUK ( Daatse )
 30 OKTOBER 1635; GUB-JEND HENDRIK BROUWER BERDASARKAN
SUATU ORDONANTIE MENETAPKAN KETENTUAN TENTANG Eyken
(tera) TERHADAP ALAT TIMBANG DI WAKTU ITU.
 TAHUN 1882; PEJABAT TINGGI PEMERINTAH HINDIA BELANDA, Mr.
Venema, mengusulkan waktu itu agar semua alar ukur dan timbang
diberlakukan wajib tera
 TAHUN 1889; SEMUA ALAT UKUR DAN TIMBANG MILIK
PEMERINTAH WAJIB TERA DAN MILIK MASYARAKAT BERSIFAT SUKA
RELA
11 DESEMBER 1907; DITERBITKAN 2 PRODUK PERUNDANGUNDANGAN (staadsblad
no.505 dan 506) ttg Wajib Tera dan Tera Ulang bagi alat UTTP milik Pemerintah dan
mencabut Ordonantie 19 Januari 1899 yg akan diperlakukan secara bertahap wajib
Tera dan Tera Ulang alat UTTP milik masyarakat.
24 Pebruari 1923; diundangkan Ijk Ordonantie atau Ordonantie Tera 1923 yang berisi
pokok-pokok pengaturan tentang :
1. wajib diberlakukan sistem metrik dengan mengesampingkan satuan-
satuan lainnya
2. wajib tera dan tera ulang terhadap alat UTTP
3. dibentuk Jawatan khusus menyelenggarakan Ordonantie Tera
4. ditetapkan waktu peralihan selama 10 tahun
5. menyeragamkan dan membimbing penggunaan alat UTTP yang di
pergunakan dalam transaksi kuanta barang
JANUARI 1928; diundangkan Ordonantie Tera 1928,
diantaranya berisi ketentuan :
1. mengubah transisi pelaksanaan Ordonantie Tera tahun
1923 menjadi 15 tahun
2. menetapkan “Hoofd van de Dienst” di kota Bandung
1 JANUARI 1928
BERDASARKAN ORDONANTIE-ORDONANTIE TERSEBUT SEMUA
SATUAN UKURAN- UKURAN TRADISIONAL DI INDONESIA secara
resmi dinyatakan tidak berlaku lagi.
1 JULI 1949, terjadi penyempurnaan dari Ordonantie Tera 1923 dan 1928
sudah dianggap tidak sesuai lagi diubah menjadi ORDONANTIE TERA
1949; ditegaskan bahwa ada 2 (dua) Standar Nasional; yaitu :
-. Standar meter
-. Standar kilogran
1 APRIL 1981; PERKEMBANGAN IP-TEK YANG DEMIKIAN PESAT;
dipandang perlu dan mendesak Ordonantie Tera 1949 agar segera
diganti, maka pada tanggal 1 April 1981 mulai berlaku UUML sebagai
pengganti Ordonantie
Tera 1949, perihal penting di dalamnya adalah
1. Satuan Ukuran Yang berlaku adalah Sistem Internasional
2. di dalamnya ada 7 (tujuh) satuan dasar
DIREKTORAT METROLOGI DAN
UNIT METROLOGI DI DAERAH
 KANTOR METROLOGI JAKARTA DAN SURABAYA (Staatsblad 1923
No.59)
 KANTOR METROLGI SEMARANG (Staatsblad 1923 No.610)
 KANTOR METROLOGI BANDUNG (Staatsblad 1924 No. 577)
 KANTOR METROLOGI MEDAN, MAKASAR, YOGYAKARTA DAN
CIREBON (Staatsblad 1925 No.646)
 KANTOR METROLOGI MALANG, PALEMBANG DAN BANJARMASIN
(Staatsblad 1927 No.38)
UNIT METROLOGI DI DAERAH
 3 JANUARI 1995
 MELALUI SSURAT KEPUTUSAN MENTERI PERDAGANGAN NO.
09/KP/I/1995 tentang Pembentukan wilayah kerja Bidang dan Seksi
Metrologi , telah terbentuk 55 (lima puluh lima) unit kantor, dimana
masing-masing mempunyai identitas penomoran kantor : seperti
kantor Jakarta No.1 , Surabaya No.2 , Semarang No. 3, Bnadung
No. 4 ......dst
ERA OTONOMI DAERAH
 SETELAH BEBERAPA KALI PERUBAHAN REGULASI TETANG
OTONOMI DAERAH SAMPAI DENGAN UU NO.23 TAHUN 2014,
 KEWENANGAN ;
- TERA DAN TERA ULANG ALAT UTTP
- PENGAWASAN
MENJADI KEWAJIBAN PEMERINTAH KAB/KOTA UNTUK DAPAT HADIR
DAN MENDEKATKAN PELAYANAN KEMETROLOGIAN KEPADA
MASYARAKAT
AKTIFITAS METROLOGI
 SISTEM SATUAN UKURAN
 PENGELOLAAN STANDAR UKURAN
 METODA PENGUJIAN
 MLAKSANAKAN KETENTUAN LAINNYA
ALAT UTTP WAJIB TERA/TERA
ULANG SESUAI DENGAN PP
. NO. 2
TAHUN 1985
 KEPENTINGAN UMUM
 USAHA
 MENYERAHKAN ATAU MENERIMA BARANG
 MENENTUKAN PUNGUTAN ATAU UPAH
 MENENTUKAN PRUDUK AKHIR DLM PERUSAHAAN
 MELAKSANAKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
WAJIB TERA DAN BEBAS TERA
ULANG SERTA BEBAS DARI KE
DUANYA
 DILARANG UNTUK BERDAGANG, HANYA UNTUK KONTROL
PERUSAHAAN
 HANYA UNTUK KEPENTINGAN RUMAH TANGGA DILARANG
UNTUK BERDAGANG
PENGERTIAN ALAT UKUR
(INSTRUMEN)
Untuk melakukan kegiatan pengukuran, diperlukan suatu perangkat yang
dinamakan instrumen (alat) ukur. Jadi instrumen adalah sesuatu yang digunakan
untuk membantu kerja indera untuk melakukan proses pengukuran. Misalnya
pada mobil, manometer (pressure gauge) pengukur tekanan udara dalam ban,
termometer ( pengukur suhu mesin), speedometer (pengukur kecepatan)
levelmeter (pengukur bahan bakar pada tangki), pH meter (pengukur derajat
keasaman dalam batere) dst.
KELOMPOK BESARAN FISIK
1) alat ukur dimensi: mistar, jangka sorong, mikrometer, bilah sudut, balok
ukur, profile proyector, universal measuring machine dst.
2) alat ukur massa : timbangan,comparator elektronik, weight set, dst.
3) alat ukur mekanik; tachometer, torquemeter, stroboscope dll.
4) alat ukur fisik : gelas ukur, densitometer, visosimeter, flowmeter.
5) alat ukur listrik: voltmeter, amperemeter, jembatan Wheatstone
6) alat ukur suhu: termometer gelas,
7) alat ukur optik: luxmeter,fotometer, spektrometer
8) dan lain-lain
ISTILAH-ISTILAH PADA ALAT
UKUR
1) Rentang Ukur (Range) besarnya daerah pengukuran mutlak suatu alat ukur.
Sebuah jangka sorong mempunyai range 0 sd 150 mm
2) Daya baca (sering disebut resolusi/atau resolution) jarak ukur antara dua garis
skala yang berdampingan pada alat ukur analog, atau perbedaan penunjukkan
terbaca dengan jelas pada alat ukur digital.
3) Span: besarnya kapasitas ukur suatu alat ukur, misal mikrometer luar mempunyai
span ukur 25 mm, artinya rentang ukur 0 – 25, 25 – 50, 50 – 75 …………….dst.
4) Kepekaan (sensitivity) perbandingan antara perubahan besarnya keluaran dan
masukan pada suatu alat ukur setelah kesetimbangan tercapai
5) Kemampuan ulang (repeatibility) kesamaan penunjukkan suatu alat ukur jika
digunakan untuk mengukur obyek yang sama, ditempat yang sama, serta dalam
waktu yang hampir tidak ada berselisih antara pengukuran-pengukuran tersebut.
BAGIAN DARI ALAT UKUR
1) Sensor atau peraba
2) Pengubah /pengolah sinyal atau tranduser
3) Penunjuk atau indikator/ display dan pencatat atau rekorder
ELEMEN PENGAMBIL DATA
 OBYEK UKUR
 STANDAR UKUR
 ALAT UKUR
 OPERATOR PENGUKUR
 LINGKUNGAN
PROSES PENGUKURAN
1) Uji visual dimaksudkan untuk melihat kelengkapan alat ukur, dan
cacat yang dapat dilihat mata.
2) Uji fungsional untuk memeriksa tanggapan yang terjadi sebagai
akibat input yang diberikan dengan mengubah posisi setiap tombol.
3) Apabila semua fungsinya dapat bekerja alat ukur tersebut dapat
digunakan dengan catatan terdapat hasil uji unjuk kerja secara
tertulis, yang berupa laporan kalibrasi atau sertifikat kalibrasi.
OBYEK PENDATAAN
− obyek tunggal – pengambilan data satu kali
− obyek tunggal – pengambilan data berulang
− obyek majemuk homogen – pengambilan data satu kali
− obyek majemuk homogen – pengambilan data berulang
KALIBRASI ALAT UKUR
 Definisi
 Kalibrasi bagian dari kegiatan Metrologi untuk menentukan
kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur.
atau Kalibrasi adalah memastikan hubungan antara harga-harga
yang ditunjukkan oleh suatu alat ukur atau sistem pengukuran, atau
harga-harga yang diabadikan pada suatu bahan ukur dengan harga
yang “sebenarnya” dari besaran yang diukur.
KALIBRASI INDUSTRI
 Kalibrasi di industri
 Menjamin ketertelusuran peralatan ukur yang digunakan dalam
pengukuran dan pengujian suatu produk industri. Atau menjamin
suatu hasil pengukuran, maka alat ukur dan bahan ukur yang
digunakan dalam proses pengukuran harus dikalibrasi.
KALIBRASI ALAT UKUR
Kalibrasi adalah kegiatan untuk mengetahui kebenaran konvensional
nilai penunjukkan suatu alat ukur. Kalibrasi dilakukan dengan cara
membandingkan alat ukur yang diperiksa terhadap standar ukur yang
relevan dan diketahui lebih tinggi nilai ukurnya. Selanjutnya untuk
mengetahui nilai ukur standar yang dipakai, standarnya juga harus
dikalibrasi terhadap standar yang lebih tinggi akurasinya. Dengan
demikian setiap alat ukur dapat ditelusuri (traceable) tingkat akurasinya
sampai ke tingkat standar nasional dan/atau standar internasional.
FUNGSI INSTRUMEN
 mengurangi kesalahan manusia
 mempertinggi kualitas hasil
 menurunkan biaya produksi
 cepat dan efisien
MENGAPA HARUS DIKALIBRASI
1) Memastikan bahwa penunjukan alat tersebut sesuai dengan hasil
pengukuran lain
2) Menentukan akurasi penunjukan alat.
3) Mengetahui keandalan alat,yaitu alat ukur dapat dipercaya.
MANFAAT KALIBRASI
1) untuk pengukuran yang baik langsung atau tidak langsung
menyangkut keselamatan.
2) hasil produk yang cacat atau menyimpang dapat dihindari/ditekan
sekecil mungkin
3) untuk menjamin bahwa hasil pengukuran yang dilakukan dapat
tertelusur ke standar nasional/internasional.
INTERVAL KALIBRASI
1) tingkat akurasinya lebih rendah
2) lokasi pemakaian/penyimpanan yang mengakibatkan kondisi alat
ukur makin cepat memburuk.
3) lebih tinggi frekuensi pemakaiannya.
PERSIAPAN KALIBRASI
1. Obyek kalibrasi yang berupa alat ukur
2. Standar ukur
3. Sistem kalibrasi (kalibrator)
4. Standar dokumenter
5. Operator kalibrasi
6. Lingkungan yang terkondisi (ruang ukur)
INSTRUMEN KONTROL
 Lokal kontrol
 Central kontrol (Kontrol Room)
 Satu alat untuk satu pengendali
 Butuh alat banyak
 Personil banyak
 Informasi terbatas.
SUPERVISI KONTROL
− Kontrol analog masih digunakan sebagai kontrol utama
− Komputer sebagai supervisi dan melakukan akuisisi data
(mengambil, menyiapan, dan menampilkan data)
− Informasi lebih cepat, akurat dan variatif
− Monitoring dapat diterapkan
DIRECT DIGITAL KONTROL
− Pengukuran dan pengendalian proses dilakukan langsung
oleh komputer.
− Bisa menangani banyak loop pengendalian, 1000 loop-2000 loop
− Resiko tinggi, semua tergantung kepada alat.
− Untuk keamanan pakai back up (redundant komputer)
− Sistem stabil tidak ada driff untuk nilai parameter dan set point
− Masalah rumit dapat diaplikasikan.
TRACEABILITY
1) Standar Kerja (Working Standard) – merupakan pembanding dari alat-
alat ukur industri berada di Lab.Kalibrasi industri-industri
2) Standar Acuan (Reference Standard) – merupakan pembanding dari
standar-standar kerja dan berada di Pusat- pusat Kalibrasi yang
terakreditasi (KAN)
3) Standar Nasional (National Standard) – merupakan pembanding dari
pusat- pusat kalibrasi. Standar tersebut berada di Puslit KIM-LIPI,
Serpong.
4) Standar Internasional (International Standard) – merupakan pembanding
dari Institusi Metrologi Nasional (NMI) di masing-masing negara yang
dikordinasikan secara regional yang berpusat di BIPM, International
Intercomparation
STANDARDISASI
1) memudahkan perdagangan internasional
2) memudahkan komunikasi teknis
3) memberikan petunjuk-petunjuk praktis pada persoalan khusus dalam
bidang teknologi bagi negara berkembang.
PENGGUNAAN HASIL
KALIBRASI
1) untuk pengukuran yang baik langsung atau tidak langsung
menyangkut keselamatan.
2) hasil produk yang cacat atau menyimpang dapat dihindari/ditekan
sekecil mungkin
3) untuk menjamin bahwa hasil pengukuran yang dilakukan dapat
tertelusur ke standar nasional/internasional.
PERLAKUAN KALIBRASI
1) tingkat akurasinya lebih rendah
2) lokasi pemakaian/penyimpanan yang mengakibatkan kondisi alat
ukur makin cepat memburuk.
3) lebih tinggi frekuensi pemakaiannya.
DDC TERPUSAT
− Komputer terlalu sibuk
− Instalasi komplek, banyak saluran kabel
− Resiko masih tinggi
− Untuk lop banyak, real time menjadi lambat
D C S
− Mempertahankan keunggulan dan menghilangkan kelemahan sistem
kontrol terpusat.
− Mudah dikembangkan (expand) karena moduler
− Capability lebih baik
− Waktu proses lebih cepat
− Instalasi cost rendah, wiring sedikit, diganti system komunikasi
− Maiteinability bagus, jenis modul sedikit, suku cadang terdiri dari
RAGAM SUKU CADANG
1) Local Control Unit (LCU) atau Field Control Unit (FCU)
2) Master Control – berfungsi sebagai supervisi.
JENIS-JENIS LAIN
− Telemetri - Mengukur Jarak jauh
− Telecontrol- Mengontrol jarak jauh
− SCADA – Supervisory Control and Data Acquisision, seperti
DRONE, SATELITE dan alat penginderaan jarak jauh lainnya
RAGAM PENGUJIAN
 Pengujian keandalan (Reliability Test)
 Pengujian keamanan (Safety Test)
 Pengujian Fungsi ( Function Test)
EFEK LINGKUNGAN
 Efek temperatur
 Efek kelembaban
 Efek tekanan
EFEK DINAMIK
− Efek getaran (vibrasi)
− Efek jatuhan
− Efek denyut (shock)
− Efek bump
EFEK KELISTRIKAN
− Arus denyut
− Variabel voltage
− On-Off
− Kebocoran arus (Current Leakage)
− Efek elektro magnit (Electromagnetic Compatibility)
KRITERIA ALAT UJI
 HANDAL
 AKURAT
 MAMPU TELUSUR
SEKIAN DAN TERIMAKASIH..........

More Related Content

What's hot

5b manajemen perawatan dan kalibrasi alat 1
5b manajemen perawatan dan kalibrasi alat 15b manajemen perawatan dan kalibrasi alat 1
5b manajemen perawatan dan kalibrasi alat 1riski albughari
 
Pengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Pengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatanPengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Pengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatanBhekti Agus Ryanto
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARMOSES HADUN
 
Pompa & kompresor; sularso, haruo tahara
Pompa & kompresor; sularso, haruo taharaPompa & kompresor; sularso, haruo tahara
Pompa & kompresor; sularso, haruo taharaAzzam Robbani
 
95161192 gelas-penduga
95161192 gelas-penduga95161192 gelas-penduga
95161192 gelas-pendugaBenny Padly
 
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...Ir. Najamudin, MT
 
Sambungan baut dan mur
Sambungan baut dan murSambungan baut dan mur
Sambungan baut dan murJANUAR NOAH
 
6 prinsip penggunaan cutter
6 prinsip penggunaan cutter6 prinsip penggunaan cutter
6 prinsip penggunaan cutterApin Sofyan
 
1.penggunaan dan pemeliharaan alat ukur
1.penggunaan dan pemeliharaan alat ukur1.penggunaan dan pemeliharaan alat ukur
1.penggunaan dan pemeliharaan alat ukurWicah
 
ISO-IEC 17020 -2012 (General)
ISO-IEC 17020 -2012 (General)ISO-IEC 17020 -2012 (General)
ISO-IEC 17020 -2012 (General)Dwi Kurniawan
 
Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja
Keselamatan  Kerja dan Kesehatan KerjaKeselamatan  Kerja dan Kesehatan Kerja
Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerjaakhmadrivandi
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Mokh Afifuddin
 
Metrologi pengukuran
Metrologi pengukuranMetrologi pengukuran
Metrologi pengukuranartyudy
 

What's hot (20)

Tugas 2 perbedaan qa vs qc kelompok 6
Tugas 2 perbedaan qa vs qc kelompok 6Tugas 2 perbedaan qa vs qc kelompok 6
Tugas 2 perbedaan qa vs qc kelompok 6
 
5b manajemen perawatan dan kalibrasi alat 1
5b manajemen perawatan dan kalibrasi alat 15b manajemen perawatan dan kalibrasi alat 1
5b manajemen perawatan dan kalibrasi alat 1
 
Pengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Pengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatanPengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Pengetahuan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
 
Laporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasanLaporan uji kekerasan
Laporan uji kekerasan
 
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBARATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN GAMBAR
 
Pompa & kompresor; sularso, haruo tahara
Pompa & kompresor; sularso, haruo taharaPompa & kompresor; sularso, haruo tahara
Pompa & kompresor; sularso, haruo tahara
 
95161192 gelas-penduga
95161192 gelas-penduga95161192 gelas-penduga
95161192 gelas-penduga
 
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...
 
Venturimeter
VenturimeterVenturimeter
Venturimeter
 
Metrologi linier
Metrologi linierMetrologi linier
Metrologi linier
 
Sambungan baut dan mur
Sambungan baut dan murSambungan baut dan mur
Sambungan baut dan mur
 
6 prinsip penggunaan cutter
6 prinsip penggunaan cutter6 prinsip penggunaan cutter
6 prinsip penggunaan cutter
 
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambarPengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
Pengenalan bentuk dan fungsi garis gambar
 
1.penggunaan dan pemeliharaan alat ukur
1.penggunaan dan pemeliharaan alat ukur1.penggunaan dan pemeliharaan alat ukur
1.penggunaan dan pemeliharaan alat ukur
 
P2K3
P2K3P2K3
P2K3
 
ISO-IEC 17020 -2012 (General)
ISO-IEC 17020 -2012 (General)ISO-IEC 17020 -2012 (General)
ISO-IEC 17020 -2012 (General)
 
Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja
Keselamatan  Kerja dan Kesehatan KerjaKeselamatan  Kerja dan Kesehatan Kerja
Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 
Metrologi pengukuran
Metrologi pengukuranMetrologi pengukuran
Metrologi pengukuran
 
Manfaat Ekonomi Standar
Manfaat Ekonomi StandarManfaat Ekonomi Standar
Manfaat Ekonomi Standar
 

Similar to PENGANTAR METROLOGI 2022 (1).pptx

2. mego presentasi standard waktu-31_okt2016
2. mego presentasi standard waktu-31_okt20162. mego presentasi standard waktu-31_okt2016
2. mego presentasi standard waktu-31_okt2016direktoratkaminfo
 
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015Suryati Purba
 
TUGAS ABDUL KOHAR SKK PEMELIHARAAN SUNGAI J-4.pptx
TUGAS ABDUL KOHAR SKK PEMELIHARAAN SUNGAI J-4.pptxTUGAS ABDUL KOHAR SKK PEMELIHARAAN SUNGAI J-4.pptx
TUGAS ABDUL KOHAR SKK PEMELIHARAAN SUNGAI J-4.pptxmastova1
 
Bab vi pgn sicanang
Bab vi pgn sicanangBab vi pgn sicanang
Bab vi pgn sicanangEka Regar
 
2. st anak timbangan
2. st anak timbangan2. st anak timbangan
2. st anak timbangandelevar
 
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiLaporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiJoel mabes
 
TUGAS 1 PTI (teknis industri smester 1).pptx
TUGAS 1 PTI (teknis industri smester 1).pptxTUGAS 1 PTI (teknis industri smester 1).pptx
TUGAS 1 PTI (teknis industri smester 1).pptxsandisatria8
 
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiunAgroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiunRiski Lubis
 
Dasar kompetensi keahlian multimedia ( K3: KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)
Dasar kompetensi keahlian multimedia ( K3: KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)Dasar kompetensi keahlian multimedia ( K3: KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)
Dasar kompetensi keahlian multimedia ( K3: KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)EVER RORING
 
K3(Kesehatan dan Keselamatan kerja)
K3(Kesehatan dan Keselamatan kerja)K3(Kesehatan dan Keselamatan kerja)
K3(Kesehatan dan Keselamatan kerja)Roring Ever
 
Pelatihan KKM Satlak.pptx
Pelatihan KKM Satlak.pptxPelatihan KKM Satlak.pptx
Pelatihan KKM Satlak.pptxGustinaLusiani1
 
Penggunaan alat ukur_dan_instrumen_ukur
Penggunaan alat ukur_dan_instrumen_ukurPenggunaan alat ukur_dan_instrumen_ukur
Penggunaan alat ukur_dan_instrumen_ukurginasaja
 
04-Dokumen LH Melalui Sistem OSS 04-05 Agustus 2018.pptx
04-Dokumen LH Melalui Sistem OSS 04-05 Agustus 2018.pptx04-Dokumen LH Melalui Sistem OSS 04-05 Agustus 2018.pptx
04-Dokumen LH Melalui Sistem OSS 04-05 Agustus 2018.pptxAdindaNmmc
 
POP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptx
POP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptxPOP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptx
POP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptxHSEHasscoLP
 

Similar to PENGANTAR METROLOGI 2022 (1).pptx (20)

Kesling ttu
Kesling ttuKesling ttu
Kesling ttu
 
2. mego presentasi standard waktu-31_okt2016
2. mego presentasi standard waktu-31_okt20162. mego presentasi standard waktu-31_okt2016
2. mego presentasi standard waktu-31_okt2016
 
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
Laporan resmi klimatologi dasar 2014/2015
 
Uu 02 1981
Uu 02 1981Uu 02 1981
Uu 02 1981
 
TUGAS ABDUL KOHAR SKK PEMELIHARAAN SUNGAI J-4.pptx
TUGAS ABDUL KOHAR SKK PEMELIHARAAN SUNGAI J-4.pptxTUGAS ABDUL KOHAR SKK PEMELIHARAAN SUNGAI J-4.pptx
TUGAS ABDUL KOHAR SKK PEMELIHARAAN SUNGAI J-4.pptx
 
Kebijakan_K3.pptx
Kebijakan_K3.pptxKebijakan_K3.pptx
Kebijakan_K3.pptx
 
Alat ukur
Alat ukurAlat ukur
Alat ukur
 
Bab vi pgn sicanang
Bab vi pgn sicanangBab vi pgn sicanang
Bab vi pgn sicanang
 
2. st anak timbangan
2. st anak timbangan2. st anak timbangan
2. st anak timbangan
 
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologiLaporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
Laporan agroklimatologi alat-alat agroklimatologi
 
TUGAS 1 PTI (teknis industri smester 1).pptx
TUGAS 1 PTI (teknis industri smester 1).pptxTUGAS 1 PTI (teknis industri smester 1).pptx
TUGAS 1 PTI (teknis industri smester 1).pptx
 
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiunAgroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
Agroklimat acara 1 pengenalan stasiun dan peralatan stasiun
 
Dasar kompetensi keahlian multimedia ( K3: KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)
Dasar kompetensi keahlian multimedia ( K3: KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)Dasar kompetensi keahlian multimedia ( K3: KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)
Dasar kompetensi keahlian multimedia ( K3: KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)
 
K3(Kesehatan dan Keselamatan kerja)
K3(Kesehatan dan Keselamatan kerja)K3(Kesehatan dan Keselamatan kerja)
K3(Kesehatan dan Keselamatan kerja)
 
Pelatihan KKM Satlak.pptx
Pelatihan KKM Satlak.pptxPelatihan KKM Satlak.pptx
Pelatihan KKM Satlak.pptx
 
a
aa
a
 
Penggunaan alat ukur_dan_instrumen_ukur
Penggunaan alat ukur_dan_instrumen_ukurPenggunaan alat ukur_dan_instrumen_ukur
Penggunaan alat ukur_dan_instrumen_ukur
 
04-Dokumen LH Melalui Sistem OSS 04-05 Agustus 2018.pptx
04-Dokumen LH Melalui Sistem OSS 04-05 Agustus 2018.pptx04-Dokumen LH Melalui Sistem OSS 04-05 Agustus 2018.pptx
04-Dokumen LH Melalui Sistem OSS 04-05 Agustus 2018.pptx
 
POP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptx
POP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptxPOP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptx
POP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptx
 
Bahan kuliah metrologi 1
Bahan kuliah metrologi 1Bahan kuliah metrologi 1
Bahan kuliah metrologi 1
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMRiniGela
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

PENGANTAR METROLOGI 2022 (1).pptx

  • 1. PENGANTAR METROLOGI DIPLOMA METROLOGI & INSTRUMENTASI F-VOKASI 2022
  • 2. PERTUMBUHAN EKONOMI  PENINGKATAN PRODUKTIFITAS  EFISIENSI PROGRAM PEMBANGUNAN DI SEKTOR EKONOMI SBG PENGGERAK UTAMA EKONOMI YG EFISIEN, BERDAYA SAING TINGGI DAN BERSTRUKTUR MANTAP
  • 3. STANDARDISASI  MENDUKUNG PRODUK NASIONAL DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL  TERCIPTANYA PERDAGANGAN YG ADIL DAN JUJUR  MENUNJANG PERTUMBUHAN PRODUK NASIONAL  PERLINDUNGAN THD MASYARAKAT DALAM HAL K3 DAN FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP
  • 4. PENGEMBANGAN PRASARANA TEKNIS STANDARDISASI  KEMETROLOGIAN  STANDAR  PENGUJIAN DAN PENILAIAN MUTU
  • 5. DI DALAM PRAKTIK METROLOGI TERDIRI DARI 3 JENIS  METROLOGI LEGAL ; MENGELOLA SATUAN-SATUAN UKURAN, METODA-METODA PENGUKURAN DAN ALAT UTTP YG MENYANGKUT PERSYARATAN TEKNIK DAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN BERTUJUAN UNTUK MELINDUNGI KEPENTINGAN UMUM DALAM HAL KEBENARAN PENGUKURAN  METROLOGI RADIASI NUKLIR; MENYANGKUT PERSYARATAN TEKNIK DALAM PEMAKAIAN ZAT RADIO AKTIF DAN/ATAU SUMBER RADIASI LAINNYA YG BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN YG BERLAKU BERTUJUAN MENJAMIN KESEHATAN DAN KESELAMATAN DAN MEMBERIKAN KETELITIAN DAN KEANDALAN YG DPT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
  • 6. METROLOGI TEKNIK  MENYANGKUT PERSYARATAN TEKNIK DAN PENGEMBANGAN METODA PENGUKURAN, PERAWATAN DAN PENGEMBANGANSTANDAR NASIONAL UNTUK SATUAN UKURAN DAN ALAT UKUR SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN IP-TEK UNTUK MEMBERIKAN KEPASTIAN DAN KEBENARAN DI DALAM PENGUKURAN
  • 7. SEJARAH DAN KEGIATAN KEMETROLOGIAN  DIULAS OLEH BULETIN METROLOGI EROPA EDISI TAHUN 2004; PADA ZAMAN MESIR KUNO (3000 BC), STANDAR UKURAN PANJANG DIBERI NAMA “THE FIRST ROYAL CUBIT”, STANDAR BERUPA BATU GRANIT BERWARNA HITAM DAN STANDAR KERJA DARI KAYU ATAU BATU GRANIT JUGA, DENGAN SEGALA KETENTUAN YANG MENGIKAT LAINNYA.
  • 8. REVOLUSI PRANCIS TH. 1789; MELALUI L’ASSEMBLEE NATIONALE MENGADAKAN PERUBAHAN  SISTEM SATUAN  PEMBAGIAN DESIMAL DLM PEMBAGIAN WAKTU ( 1 S/D 10)  PEMBAGIAN TAHUN DESIMAL (1 S/D 10)
  • 9. CONVENTION DU METRE  SUATU PERJANJIAN DIIKUTI OLEH 17 NEGARA MENGENAI KESERAGAMAN PENGUKURAN , KESERAGAMAN SISTEM SATUAN UKURAN DAN PENGGUNAAN METER DAN KILOGRAM SEBAGAI STANDAR UKURAN PANJANG DAN TIMBANGAN, INDONESIA MENJADI ANGGOTA KONVENSI METER PADA TAHUN 1960 SAMPAI SEKARANG. (17 NEGARA ANGGOTA : ARGENTINA, AUSTRIA, BELGIA, DENMARK, SPANYOL, USA, PRANCIS, ITALIA, NORWEGIA, PORTUGAL,SWISS, UNI SOVYET, TUTKI, BRASIL, VENEZUELA, PERU DAN JERMAN)
  • 10. SEJARAH REGULASI KEMETROLOGIAN DI INDONESIA  TAHUN 1619; BUKU Placaat boeken van de Staddt Jacatra en des Costeels Batavia, MENERANGKAN BAHWA PENGAWASAN THD UKURAN DAN TIMBANGAN SUDAH DILAKSANAKAN SEJAK Batavia BERDIRI  2 JANUARI 1621; KEPUTUSAN PEMERINTAH HINDIA BELANDA, MENENTUKAN BAHWA DILARANG MEMPERDAGANGKAN DAN MENYERAHKAN BARANG SEBELUM DITIMBANG DENGAN ALAT TIMBANG YANG DITUNJUK ( Daatse )
  • 11.  30 OKTOBER 1635; GUB-JEND HENDRIK BROUWER BERDASARKAN SUATU ORDONANTIE MENETAPKAN KETENTUAN TENTANG Eyken (tera) TERHADAP ALAT TIMBANG DI WAKTU ITU.  TAHUN 1882; PEJABAT TINGGI PEMERINTAH HINDIA BELANDA, Mr. Venema, mengusulkan waktu itu agar semua alar ukur dan timbang diberlakukan wajib tera  TAHUN 1889; SEMUA ALAT UKUR DAN TIMBANG MILIK PEMERINTAH WAJIB TERA DAN MILIK MASYARAKAT BERSIFAT SUKA RELA
  • 12. 11 DESEMBER 1907; DITERBITKAN 2 PRODUK PERUNDANGUNDANGAN (staadsblad no.505 dan 506) ttg Wajib Tera dan Tera Ulang bagi alat UTTP milik Pemerintah dan mencabut Ordonantie 19 Januari 1899 yg akan diperlakukan secara bertahap wajib Tera dan Tera Ulang alat UTTP milik masyarakat. 24 Pebruari 1923; diundangkan Ijk Ordonantie atau Ordonantie Tera 1923 yang berisi pokok-pokok pengaturan tentang : 1. wajib diberlakukan sistem metrik dengan mengesampingkan satuan- satuan lainnya 2. wajib tera dan tera ulang terhadap alat UTTP 3. dibentuk Jawatan khusus menyelenggarakan Ordonantie Tera 4. ditetapkan waktu peralihan selama 10 tahun 5. menyeragamkan dan membimbing penggunaan alat UTTP yang di pergunakan dalam transaksi kuanta barang
  • 13. JANUARI 1928; diundangkan Ordonantie Tera 1928, diantaranya berisi ketentuan : 1. mengubah transisi pelaksanaan Ordonantie Tera tahun 1923 menjadi 15 tahun 2. menetapkan “Hoofd van de Dienst” di kota Bandung
  • 14. 1 JANUARI 1928 BERDASARKAN ORDONANTIE-ORDONANTIE TERSEBUT SEMUA SATUAN UKURAN- UKURAN TRADISIONAL DI INDONESIA secara resmi dinyatakan tidak berlaku lagi.
  • 15. 1 JULI 1949, terjadi penyempurnaan dari Ordonantie Tera 1923 dan 1928 sudah dianggap tidak sesuai lagi diubah menjadi ORDONANTIE TERA 1949; ditegaskan bahwa ada 2 (dua) Standar Nasional; yaitu : -. Standar meter -. Standar kilogran
  • 16. 1 APRIL 1981; PERKEMBANGAN IP-TEK YANG DEMIKIAN PESAT; dipandang perlu dan mendesak Ordonantie Tera 1949 agar segera diganti, maka pada tanggal 1 April 1981 mulai berlaku UUML sebagai pengganti Ordonantie Tera 1949, perihal penting di dalamnya adalah 1. Satuan Ukuran Yang berlaku adalah Sistem Internasional 2. di dalamnya ada 7 (tujuh) satuan dasar
  • 17. DIREKTORAT METROLOGI DAN UNIT METROLOGI DI DAERAH  KANTOR METROLOGI JAKARTA DAN SURABAYA (Staatsblad 1923 No.59)  KANTOR METROLGI SEMARANG (Staatsblad 1923 No.610)  KANTOR METROLOGI BANDUNG (Staatsblad 1924 No. 577)  KANTOR METROLOGI MEDAN, MAKASAR, YOGYAKARTA DAN CIREBON (Staatsblad 1925 No.646)  KANTOR METROLOGI MALANG, PALEMBANG DAN BANJARMASIN (Staatsblad 1927 No.38)
  • 18. UNIT METROLOGI DI DAERAH  3 JANUARI 1995  MELALUI SSURAT KEPUTUSAN MENTERI PERDAGANGAN NO. 09/KP/I/1995 tentang Pembentukan wilayah kerja Bidang dan Seksi Metrologi , telah terbentuk 55 (lima puluh lima) unit kantor, dimana masing-masing mempunyai identitas penomoran kantor : seperti kantor Jakarta No.1 , Surabaya No.2 , Semarang No. 3, Bnadung No. 4 ......dst
  • 19. ERA OTONOMI DAERAH  SETELAH BEBERAPA KALI PERUBAHAN REGULASI TETANG OTONOMI DAERAH SAMPAI DENGAN UU NO.23 TAHUN 2014,  KEWENANGAN ; - TERA DAN TERA ULANG ALAT UTTP - PENGAWASAN MENJADI KEWAJIBAN PEMERINTAH KAB/KOTA UNTUK DAPAT HADIR DAN MENDEKATKAN PELAYANAN KEMETROLOGIAN KEPADA MASYARAKAT
  • 20. AKTIFITAS METROLOGI  SISTEM SATUAN UKURAN  PENGELOLAAN STANDAR UKURAN  METODA PENGUJIAN  MLAKSANAKAN KETENTUAN LAINNYA
  • 21. ALAT UTTP WAJIB TERA/TERA ULANG SESUAI DENGAN PP . NO. 2 TAHUN 1985  KEPENTINGAN UMUM  USAHA  MENYERAHKAN ATAU MENERIMA BARANG  MENENTUKAN PUNGUTAN ATAU UPAH  MENENTUKAN PRUDUK AKHIR DLM PERUSAHAAN  MELAKSANAKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
  • 22. WAJIB TERA DAN BEBAS TERA ULANG SERTA BEBAS DARI KE DUANYA  DILARANG UNTUK BERDAGANG, HANYA UNTUK KONTROL PERUSAHAAN  HANYA UNTUK KEPENTINGAN RUMAH TANGGA DILARANG UNTUK BERDAGANG
  • 23. PENGERTIAN ALAT UKUR (INSTRUMEN) Untuk melakukan kegiatan pengukuran, diperlukan suatu perangkat yang dinamakan instrumen (alat) ukur. Jadi instrumen adalah sesuatu yang digunakan untuk membantu kerja indera untuk melakukan proses pengukuran. Misalnya pada mobil, manometer (pressure gauge) pengukur tekanan udara dalam ban, termometer ( pengukur suhu mesin), speedometer (pengukur kecepatan) levelmeter (pengukur bahan bakar pada tangki), pH meter (pengukur derajat keasaman dalam batere) dst.
  • 24. KELOMPOK BESARAN FISIK 1) alat ukur dimensi: mistar, jangka sorong, mikrometer, bilah sudut, balok ukur, profile proyector, universal measuring machine dst. 2) alat ukur massa : timbangan,comparator elektronik, weight set, dst. 3) alat ukur mekanik; tachometer, torquemeter, stroboscope dll. 4) alat ukur fisik : gelas ukur, densitometer, visosimeter, flowmeter. 5) alat ukur listrik: voltmeter, amperemeter, jembatan Wheatstone 6) alat ukur suhu: termometer gelas, 7) alat ukur optik: luxmeter,fotometer, spektrometer 8) dan lain-lain
  • 25. ISTILAH-ISTILAH PADA ALAT UKUR 1) Rentang Ukur (Range) besarnya daerah pengukuran mutlak suatu alat ukur. Sebuah jangka sorong mempunyai range 0 sd 150 mm 2) Daya baca (sering disebut resolusi/atau resolution) jarak ukur antara dua garis skala yang berdampingan pada alat ukur analog, atau perbedaan penunjukkan terbaca dengan jelas pada alat ukur digital. 3) Span: besarnya kapasitas ukur suatu alat ukur, misal mikrometer luar mempunyai span ukur 25 mm, artinya rentang ukur 0 – 25, 25 – 50, 50 – 75 …………….dst. 4) Kepekaan (sensitivity) perbandingan antara perubahan besarnya keluaran dan masukan pada suatu alat ukur setelah kesetimbangan tercapai 5) Kemampuan ulang (repeatibility) kesamaan penunjukkan suatu alat ukur jika digunakan untuk mengukur obyek yang sama, ditempat yang sama, serta dalam waktu yang hampir tidak ada berselisih antara pengukuran-pengukuran tersebut.
  • 26. BAGIAN DARI ALAT UKUR 1) Sensor atau peraba 2) Pengubah /pengolah sinyal atau tranduser 3) Penunjuk atau indikator/ display dan pencatat atau rekorder
  • 27. ELEMEN PENGAMBIL DATA  OBYEK UKUR  STANDAR UKUR  ALAT UKUR  OPERATOR PENGUKUR  LINGKUNGAN
  • 28. PROSES PENGUKURAN 1) Uji visual dimaksudkan untuk melihat kelengkapan alat ukur, dan cacat yang dapat dilihat mata. 2) Uji fungsional untuk memeriksa tanggapan yang terjadi sebagai akibat input yang diberikan dengan mengubah posisi setiap tombol. 3) Apabila semua fungsinya dapat bekerja alat ukur tersebut dapat digunakan dengan catatan terdapat hasil uji unjuk kerja secara tertulis, yang berupa laporan kalibrasi atau sertifikat kalibrasi.
  • 29. OBYEK PENDATAAN − obyek tunggal – pengambilan data satu kali − obyek tunggal – pengambilan data berulang − obyek majemuk homogen – pengambilan data satu kali − obyek majemuk homogen – pengambilan data berulang
  • 30. KALIBRASI ALAT UKUR  Definisi  Kalibrasi bagian dari kegiatan Metrologi untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur. atau Kalibrasi adalah memastikan hubungan antara harga-harga yang ditunjukkan oleh suatu alat ukur atau sistem pengukuran, atau harga-harga yang diabadikan pada suatu bahan ukur dengan harga yang “sebenarnya” dari besaran yang diukur.
  • 31. KALIBRASI INDUSTRI  Kalibrasi di industri  Menjamin ketertelusuran peralatan ukur yang digunakan dalam pengukuran dan pengujian suatu produk industri. Atau menjamin suatu hasil pengukuran, maka alat ukur dan bahan ukur yang digunakan dalam proses pengukuran harus dikalibrasi.
  • 32. KALIBRASI ALAT UKUR Kalibrasi adalah kegiatan untuk mengetahui kebenaran konvensional nilai penunjukkan suatu alat ukur. Kalibrasi dilakukan dengan cara membandingkan alat ukur yang diperiksa terhadap standar ukur yang relevan dan diketahui lebih tinggi nilai ukurnya. Selanjutnya untuk mengetahui nilai ukur standar yang dipakai, standarnya juga harus dikalibrasi terhadap standar yang lebih tinggi akurasinya. Dengan demikian setiap alat ukur dapat ditelusuri (traceable) tingkat akurasinya sampai ke tingkat standar nasional dan/atau standar internasional.
  • 33. FUNGSI INSTRUMEN  mengurangi kesalahan manusia  mempertinggi kualitas hasil  menurunkan biaya produksi  cepat dan efisien
  • 34. MENGAPA HARUS DIKALIBRASI 1) Memastikan bahwa penunjukan alat tersebut sesuai dengan hasil pengukuran lain 2) Menentukan akurasi penunjukan alat. 3) Mengetahui keandalan alat,yaitu alat ukur dapat dipercaya.
  • 35. MANFAAT KALIBRASI 1) untuk pengukuran yang baik langsung atau tidak langsung menyangkut keselamatan. 2) hasil produk yang cacat atau menyimpang dapat dihindari/ditekan sekecil mungkin 3) untuk menjamin bahwa hasil pengukuran yang dilakukan dapat tertelusur ke standar nasional/internasional.
  • 36. INTERVAL KALIBRASI 1) tingkat akurasinya lebih rendah 2) lokasi pemakaian/penyimpanan yang mengakibatkan kondisi alat ukur makin cepat memburuk. 3) lebih tinggi frekuensi pemakaiannya.
  • 37. PERSIAPAN KALIBRASI 1. Obyek kalibrasi yang berupa alat ukur 2. Standar ukur 3. Sistem kalibrasi (kalibrator) 4. Standar dokumenter 5. Operator kalibrasi 6. Lingkungan yang terkondisi (ruang ukur)
  • 38. INSTRUMEN KONTROL  Lokal kontrol  Central kontrol (Kontrol Room)  Satu alat untuk satu pengendali  Butuh alat banyak  Personil banyak  Informasi terbatas.
  • 39. SUPERVISI KONTROL − Kontrol analog masih digunakan sebagai kontrol utama − Komputer sebagai supervisi dan melakukan akuisisi data (mengambil, menyiapan, dan menampilkan data) − Informasi lebih cepat, akurat dan variatif − Monitoring dapat diterapkan
  • 40. DIRECT DIGITAL KONTROL − Pengukuran dan pengendalian proses dilakukan langsung oleh komputer. − Bisa menangani banyak loop pengendalian, 1000 loop-2000 loop − Resiko tinggi, semua tergantung kepada alat. − Untuk keamanan pakai back up (redundant komputer) − Sistem stabil tidak ada driff untuk nilai parameter dan set point − Masalah rumit dapat diaplikasikan.
  • 41. TRACEABILITY 1) Standar Kerja (Working Standard) – merupakan pembanding dari alat- alat ukur industri berada di Lab.Kalibrasi industri-industri 2) Standar Acuan (Reference Standard) – merupakan pembanding dari standar-standar kerja dan berada di Pusat- pusat Kalibrasi yang terakreditasi (KAN) 3) Standar Nasional (National Standard) – merupakan pembanding dari pusat- pusat kalibrasi. Standar tersebut berada di Puslit KIM-LIPI, Serpong. 4) Standar Internasional (International Standard) – merupakan pembanding dari Institusi Metrologi Nasional (NMI) di masing-masing negara yang dikordinasikan secara regional yang berpusat di BIPM, International Intercomparation
  • 42. STANDARDISASI 1) memudahkan perdagangan internasional 2) memudahkan komunikasi teknis 3) memberikan petunjuk-petunjuk praktis pada persoalan khusus dalam bidang teknologi bagi negara berkembang.
  • 43. PENGGUNAAN HASIL KALIBRASI 1) untuk pengukuran yang baik langsung atau tidak langsung menyangkut keselamatan. 2) hasil produk yang cacat atau menyimpang dapat dihindari/ditekan sekecil mungkin 3) untuk menjamin bahwa hasil pengukuran yang dilakukan dapat tertelusur ke standar nasional/internasional.
  • 44. PERLAKUAN KALIBRASI 1) tingkat akurasinya lebih rendah 2) lokasi pemakaian/penyimpanan yang mengakibatkan kondisi alat ukur makin cepat memburuk. 3) lebih tinggi frekuensi pemakaiannya.
  • 45. DDC TERPUSAT − Komputer terlalu sibuk − Instalasi komplek, banyak saluran kabel − Resiko masih tinggi − Untuk lop banyak, real time menjadi lambat
  • 46. D C S − Mempertahankan keunggulan dan menghilangkan kelemahan sistem kontrol terpusat. − Mudah dikembangkan (expand) karena moduler − Capability lebih baik − Waktu proses lebih cepat − Instalasi cost rendah, wiring sedikit, diganti system komunikasi − Maiteinability bagus, jenis modul sedikit, suku cadang terdiri dari
  • 47. RAGAM SUKU CADANG 1) Local Control Unit (LCU) atau Field Control Unit (FCU) 2) Master Control – berfungsi sebagai supervisi.
  • 48. JENIS-JENIS LAIN − Telemetri - Mengukur Jarak jauh − Telecontrol- Mengontrol jarak jauh − SCADA – Supervisory Control and Data Acquisision, seperti DRONE, SATELITE dan alat penginderaan jarak jauh lainnya
  • 49. RAGAM PENGUJIAN  Pengujian keandalan (Reliability Test)  Pengujian keamanan (Safety Test)  Pengujian Fungsi ( Function Test)
  • 50. EFEK LINGKUNGAN  Efek temperatur  Efek kelembaban  Efek tekanan
  • 51. EFEK DINAMIK − Efek getaran (vibrasi) − Efek jatuhan − Efek denyut (shock) − Efek bump
  • 52. EFEK KELISTRIKAN − Arus denyut − Variabel voltage − On-Off − Kebocoran arus (Current Leakage) − Efek elektro magnit (Electromagnetic Compatibility)
  • 53. KRITERIA ALAT UJI  HANDAL  AKURAT  MAMPU TELUSUR SEKIAN DAN TERIMAKASIH..........