SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Timbulnya Pembiayaan
Bermasalah
1. Hilman Adi Wicaksono 20190420098
2. Uswatun Khasana J. 20190420239
3. Risa Apriyani 20190420246
4. Puji Utami 20190420248
Pengertian
Pembiayaan Bermasalah
Secara umum, Pembiayaan Bermasalah atau Non Performing Financing
(NPF) adalah pembiayaan yang diakibatkan oleh nasabah yang tidak
menepati jadwal pembayaran angsuran dan tidak memenuhi
persyaratan yang tertuang dalam akad. Hal ini menimbulkan
permasalahan berantai dalam pelaksanaan operasional bank, mulai dari
tidak terealisasinya target penyaluran dana sampai dengan pendapatan laba
yang lebih kecil. Akibatnya bank mengalami defisit dan berefek kepada
nasabah yang menginvestasikan modalnya (Azharsyah Ibrahim dan Arinal
Rahmati). 2
Jenis kualitas pembiayaan pada
perbankan:
1. Lancar
2. Dalam Perhatian Khusus
3. Kurang Lancar
4. Diragukan
5. Macet
Kualitas pembiayaan dinilai
berdasarkan:
1. Prospek Usaha
2. Kinerja Nasabah
3. Kemampuan Membayar
Pembiayaan
Bermasalah
Penyebab Pembiayaan
Bermasalah
(Internal Bank)
a. Kurang baiknya pemahaman atas bisnis nasabah;
b. Kurang dilakukan evaluasi keuangan nasabah;
c. Kesalahan setting fasilitas pembiayaan (berpeluang melakukan sidestreaming);
d. Perhitungan modal kerja tidak didasarkan kepada bisnis usaha nasabah;
e. Proyeksi penjualan terlalu optimis;
f. Proyeksi penjualan tidak memperhitungkan kebiasaan bisnis dan kurang memperhitungkan
aspek kompetitor;
g. Aspek jaminan tidak diperhitungkan aspek marketabel;
h. Lemahnya supervisi dan monitoring;
i. Terjadinya erosi mental: kondisi ini dipengaruhi timbal balik antara nasabah dengan pejabat
bank sehingga mengakibatkan proses pemberian pembiayaan tidak didasarkan pada praktek
perbankan yang sehat.
18/09/2022 JUDUL PRESENTASI 4
1. Menurunnya kondisi usaha bisnis perusahaan yang disebabkan merosotnya kondisi
ekonomi.
2. Adanya salah urus dalam pengelolaan usaha bisnis perusahaan (miss management).
3. Masalah pribadi debitur, misalnya perceraian,kematian, sakit, gaya hidup yang boros dan
lainnya.
4. Debitur memiliki banyak bidang usaha yang mengalami kegagalan pada salah satu
bidang bisnissehingga berimplikasi pada bisnis lainnya.
5. Kesalahan debitur dalam manajemen likuiditas di perusahaannya.
6. Faktor di luar kendali debitur misalnya bencana alam.
7. Karakter yang buruk sehingga tidak ada kemauan untuk membayar angsuran
pembiayaan.
Penyebab Pembiayaan
Bermasalah
(Debitur)
Faktor Fiktif
Faktor fiktif merupakan faktor- faktor yang diakibatkan oleh adanya manipulasi
terhadap permohonan pembiayaan dan jaminan, baik yang dilakukan oleh nasabah
maupun bank.
Bentuk-bentuk manipulasi yang pernah terjadi adalah sebagai berikut:
1. Fiktif Pembiayaan
2. Fikif Terhadap Jaminan
18/09/2022 JUDUL PRESENTASI 6
Gejala Pembiayaan Bermasalah
1. Penyimpangan dari berbagai ketentuan dalam per janjian pembiayaan
2. Penurunan kondisi keuangan perusahaan
3. Frekuensi pergantian pimpinan dan tenaga inti
4. Penyajian bahan masukan secara tidak benar
5. Menurunnya sikap kooperatif debitur
6. Penurunan nilai jaminan yang disediakan
7. Problem keuangan atau pribadi
Pengawasan
Pembiayaan Bermasalah
Administratife, yaitu melalui laporan-laporan, financial statement, kelengkapan
dokumen, dan lain-lain.
Pengawasan pihak bank turun langsung kelapangan baik sebagian, menyeluruh
atau khusus, untuk membuktikan pelaksanaan kebijakan pembiayaan.
Pemantauan pembiayaan dnegan memberikan tekanan kepada hal-hal yang telah
berjalan baik, dan hal-hal yang telah berjalan sesuai dengan terms of lending,
dikurangi intensitasnya.
8
Penyelamatan
Pembiayaan Bermasalah
Setiap terjadi pembiayaan bermasalah maka bank syariah
akan berupaya untuk menyelamatkan pembiayaan.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor
13/9/PBI/2011 Tentang perubahan atas Peraturan Bank
Indonesia Nomor 10/PBI/2008 Tentang Restrukturisasi
Pembiayaan bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah.
Restrukturisasi pembiayaan adalah upaya yang dilakukan
bank untuk membantu nasabah agar dapat menyelesaikan
kewajibannya.
9
Restrukturisasi
Penjadwalan kembali
(rescheduling), yaitu perubahan
jadwal pembayaran kewajiban
nasabah atau jangka waktunya;
Persyaratan kembali
(reconditioning), yaitu
perubahan sebagian atau
seluruh persyaratan
Pembiayaan tanpa menambah
sisa pokok kewajiban nasabah
yang harus dibayarkan kepada
Bank
Penataan kembali
(restructuring), yaitu perubahan
persyaratan Pembiayaan
18/09/2022 JUDUL PRESENTASI 10
Bank hanya dapat melakukan restrukturisasi pembiayaan
terhadap nasabah yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
Nasabah mengalami penurunan kemampuan pembayaran
Nasabah memiliki prospek usaha yang baik dan mampu
memenuhi kewajiban setelah restrukturisasi.
18/09/2022 JUDUL PRESENTASI 11
Penyelesaian
Pembiayaan Bermasalah
1.Organisasi Intern Bank
2.Pengadilan dan Non Pengadilan
Penjadwalan Kembali (rescheduling)
Peninjauan Kembali (reconditioning)
Penataan Kembali (reorganozation and recapitalization)
3.Penagihan
4.PUNPN dan BUPLN (sekarang KPKNL)
5.Jasa Pengacara

More Related Content

Similar to Kelompok 7_MPS.pptx

Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdfKel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
NovaIndriyani025
 
Utang pemerintah dan kesinambungan fiskal 2
Utang pemerintah dan kesinambungan fiskal 2Utang pemerintah dan kesinambungan fiskal 2
Utang pemerintah dan kesinambungan fiskal 2
Mulyadi Yusuf
 

Similar to Kelompok 7_MPS.pptx (20)

KREDIT TANPA AGUNAN
KREDIT TANPA AGUNANKREDIT TANPA AGUNAN
KREDIT TANPA AGUNAN
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Bank & Lembaga Keuangan lainnya
Bank & Lembaga Keuangan lainnyaBank & Lembaga Keuangan lainnya
Bank & Lembaga Keuangan lainnya
 
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdfKel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
Kel 4 - manajemen risiko perbankan.pdf
 
Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptx
Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptxFaktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptx
Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah Pert.12.pptx
 
Manajemen kredit dan macam-macam kredit di Indonesia
Manajemen kredit dan macam-macam kredit di IndonesiaManajemen kredit dan macam-macam kredit di Indonesia
Manajemen kredit dan macam-macam kredit di Indonesia
 
Manajemen perbankan (manajemen risiko likuiditas)
Manajemen perbankan (manajemen risiko likuiditas)Manajemen perbankan (manajemen risiko likuiditas)
Manajemen perbankan (manajemen risiko likuiditas)
 
RESIKO KREDIT MACET
RESIKO KREDIT MACETRESIKO KREDIT MACET
RESIKO KREDIT MACET
 
ppt bab 5.pptx
ppt bab 5.pptxppt bab 5.pptx
ppt bab 5.pptx
 
PPT PENYALURAN DANA KELOMPOK 2.pptx
PPT PENYALURAN DANA KELOMPOK 2.pptxPPT PENYALURAN DANA KELOMPOK 2.pptx
PPT PENYALURAN DANA KELOMPOK 2.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
penghimpunan dan penyaluran dana.pptx
penghimpunan dan penyaluran dana.pptxpenghimpunan dan penyaluran dana.pptx
penghimpunan dan penyaluran dana.pptx
 
Utang pemerintah dan kesinambungan fiskal 2
Utang pemerintah dan kesinambungan fiskal 2Utang pemerintah dan kesinambungan fiskal 2
Utang pemerintah dan kesinambungan fiskal 2
 
17981045.ppt
17981045.ppt17981045.ppt
17981045.ppt
 
P-5-6 Kredit.pptx
P-5-6 Kredit.pptxP-5-6 Kredit.pptx
P-5-6 Kredit.pptx
 
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Pada Bank Su...
 
analisis keuangan bank bukopin dan skema akad syariah
analisis keuangan bank bukopin dan skema akad syariahanalisis keuangan bank bukopin dan skema akad syariah
analisis keuangan bank bukopin dan skema akad syariah
 
BANK DAN PERKREDITAN
BANK DAN PERKREDITANBANK DAN PERKREDITAN
BANK DAN PERKREDITAN
 
Makalah_Alokasi_Dana.docx
Makalah_Alokasi_Dana.docxMakalah_Alokasi_Dana.docx
Makalah_Alokasi_Dana.docx
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

Kelompok 7_MPS.pptx

  • 1. Timbulnya Pembiayaan Bermasalah 1. Hilman Adi Wicaksono 20190420098 2. Uswatun Khasana J. 20190420239 3. Risa Apriyani 20190420246 4. Puji Utami 20190420248
  • 2. Pengertian Pembiayaan Bermasalah Secara umum, Pembiayaan Bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) adalah pembiayaan yang diakibatkan oleh nasabah yang tidak menepati jadwal pembayaran angsuran dan tidak memenuhi persyaratan yang tertuang dalam akad. Hal ini menimbulkan permasalahan berantai dalam pelaksanaan operasional bank, mulai dari tidak terealisasinya target penyaluran dana sampai dengan pendapatan laba yang lebih kecil. Akibatnya bank mengalami defisit dan berefek kepada nasabah yang menginvestasikan modalnya (Azharsyah Ibrahim dan Arinal Rahmati). 2
  • 3. Jenis kualitas pembiayaan pada perbankan: 1. Lancar 2. Dalam Perhatian Khusus 3. Kurang Lancar 4. Diragukan 5. Macet Kualitas pembiayaan dinilai berdasarkan: 1. Prospek Usaha 2. Kinerja Nasabah 3. Kemampuan Membayar Pembiayaan Bermasalah
  • 4. Penyebab Pembiayaan Bermasalah (Internal Bank) a. Kurang baiknya pemahaman atas bisnis nasabah; b. Kurang dilakukan evaluasi keuangan nasabah; c. Kesalahan setting fasilitas pembiayaan (berpeluang melakukan sidestreaming); d. Perhitungan modal kerja tidak didasarkan kepada bisnis usaha nasabah; e. Proyeksi penjualan terlalu optimis; f. Proyeksi penjualan tidak memperhitungkan kebiasaan bisnis dan kurang memperhitungkan aspek kompetitor; g. Aspek jaminan tidak diperhitungkan aspek marketabel; h. Lemahnya supervisi dan monitoring; i. Terjadinya erosi mental: kondisi ini dipengaruhi timbal balik antara nasabah dengan pejabat bank sehingga mengakibatkan proses pemberian pembiayaan tidak didasarkan pada praktek perbankan yang sehat. 18/09/2022 JUDUL PRESENTASI 4
  • 5. 1. Menurunnya kondisi usaha bisnis perusahaan yang disebabkan merosotnya kondisi ekonomi. 2. Adanya salah urus dalam pengelolaan usaha bisnis perusahaan (miss management). 3. Masalah pribadi debitur, misalnya perceraian,kematian, sakit, gaya hidup yang boros dan lainnya. 4. Debitur memiliki banyak bidang usaha yang mengalami kegagalan pada salah satu bidang bisnissehingga berimplikasi pada bisnis lainnya. 5. Kesalahan debitur dalam manajemen likuiditas di perusahaannya. 6. Faktor di luar kendali debitur misalnya bencana alam. 7. Karakter yang buruk sehingga tidak ada kemauan untuk membayar angsuran pembiayaan. Penyebab Pembiayaan Bermasalah (Debitur)
  • 6. Faktor Fiktif Faktor fiktif merupakan faktor- faktor yang diakibatkan oleh adanya manipulasi terhadap permohonan pembiayaan dan jaminan, baik yang dilakukan oleh nasabah maupun bank. Bentuk-bentuk manipulasi yang pernah terjadi adalah sebagai berikut: 1. Fiktif Pembiayaan 2. Fikif Terhadap Jaminan 18/09/2022 JUDUL PRESENTASI 6
  • 7. Gejala Pembiayaan Bermasalah 1. Penyimpangan dari berbagai ketentuan dalam per janjian pembiayaan 2. Penurunan kondisi keuangan perusahaan 3. Frekuensi pergantian pimpinan dan tenaga inti 4. Penyajian bahan masukan secara tidak benar 5. Menurunnya sikap kooperatif debitur 6. Penurunan nilai jaminan yang disediakan 7. Problem keuangan atau pribadi
  • 8. Pengawasan Pembiayaan Bermasalah Administratife, yaitu melalui laporan-laporan, financial statement, kelengkapan dokumen, dan lain-lain. Pengawasan pihak bank turun langsung kelapangan baik sebagian, menyeluruh atau khusus, untuk membuktikan pelaksanaan kebijakan pembiayaan. Pemantauan pembiayaan dnegan memberikan tekanan kepada hal-hal yang telah berjalan baik, dan hal-hal yang telah berjalan sesuai dengan terms of lending, dikurangi intensitasnya. 8
  • 9. Penyelamatan Pembiayaan Bermasalah Setiap terjadi pembiayaan bermasalah maka bank syariah akan berupaya untuk menyelamatkan pembiayaan. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/9/PBI/2011 Tentang perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/PBI/2008 Tentang Restrukturisasi Pembiayaan bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah. Restrukturisasi pembiayaan adalah upaya yang dilakukan bank untuk membantu nasabah agar dapat menyelesaikan kewajibannya. 9
  • 10. Restrukturisasi Penjadwalan kembali (rescheduling), yaitu perubahan jadwal pembayaran kewajiban nasabah atau jangka waktunya; Persyaratan kembali (reconditioning), yaitu perubahan sebagian atau seluruh persyaratan Pembiayaan tanpa menambah sisa pokok kewajiban nasabah yang harus dibayarkan kepada Bank Penataan kembali (restructuring), yaitu perubahan persyaratan Pembiayaan 18/09/2022 JUDUL PRESENTASI 10
  • 11. Bank hanya dapat melakukan restrukturisasi pembiayaan terhadap nasabah yang memenuhi kriteria sebagai berikut : Nasabah mengalami penurunan kemampuan pembayaran Nasabah memiliki prospek usaha yang baik dan mampu memenuhi kewajiban setelah restrukturisasi. 18/09/2022 JUDUL PRESENTASI 11
  • 12. Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah 1.Organisasi Intern Bank 2.Pengadilan dan Non Pengadilan Penjadwalan Kembali (rescheduling) Peninjauan Kembali (reconditioning) Penataan Kembali (reorganozation and recapitalization) 3.Penagihan 4.PUNPN dan BUPLN (sekarang KPKNL) 5.Jasa Pengacara