SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
LAPORAN AKULTURASI MASJID AGUNG KEBUMEN
SEJARAH INDONESIA
Oleh:
A. MUZADQY Q.W. (01)
HERYAN DWIYOGA PUTRA (17)
XI MIA 7
SMA NEGERI 1 KEBUMEN
Jalan Mayjen Sutoyo 7, Kebumen 54316, Telepon (0287) 381407, Faksimile (0287) 385012
E-mail: sma_1_kbm@yahoo.com, Website: www.sman1-kebumen.sch.id
2015
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt., karena atas limpahan rahmat dan
karunia – Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sejarah ini sesuai waktunya.
Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan dapat
membantu pembaca dalam memahami akulturasi budaya di sekitar yang merupakan judul dari
Makalah kami, yaitu “Akulturasi Masjid Agung Kebumen” Disamping itu, kami berharap bahwa
Makalah Sejarah ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk melangkah ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi lagi.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah Sejarah ini masih ada
kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya dari
guru mata pelajaran PKn agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya. Akhir
kata kami ucapkan terima kasih.
Kebumen, 14 Mei 2015
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Cover ..................................................................................................................i
Kata Pengantar ...................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................iii
BAB 1 Pendahuluan............................................................................................1
BAB 2 Pembahasan............................................................................................3
BAB 3 Penutup....................................................................................................11
DaftarPustaka .....................................................................................................12
Lampiran.............................................................................................................13
1
BAB I
PENDAHULUAN
Akulturasi adalah bertemunya dua kebudayaan yang berbeda dan melebur menjadi satu
yang menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan sifat kebudayaan aslinya.
Kebudayaan baru hasil akulturasi tersebut masing masing tidak kehilangan kepribadian atau
cirri khasnya. Olehkarena itu, untuk dapat berakulturasi, masing-masing kebudayaan harus
seimbang. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, meliputi dalam bidang sistem, agama, dan politik,adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu, masyarakat Indonesia telah memiliki
kebudayaan yang cukup maju. Unsur-unsur kebudayaan asli Indonesia telah tumbuh dan
berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke
Indonesia telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
Kebudayaan Hindu-Buddha yang masuk ke Indonesia tidak diterima begitusaja. Kebudayaan
Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima seperti apa adanya, tetapi diolah, ditelaah
dan disesuaikan dengan budaya yang dimiliki penduduk Indonesia, sehingga budaya tersebut
berpadu dengan kebudayaan asli Indonesia menjadi bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia
Hindu-Budha.
Hal ini disebabkan, pertama, masyarakat Indonesia memiliki dasar-dasar kebudayaan yang
cukup tinggi sehingga masuknya kebudayaan asing ke Indonesia menambah perbendaharaan
kebudayaan Indonesia. Kedua, bangsa Indonesia memiliki apa yang disebut dengan istilah
Local Genius, yaitu kecakapan suatu bangsa untuk menerim aunsur-unsur kebudayaan asing
dan mengolahnya sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Di bawah ini beberapa faktor-
faktor yang menyebabkan timbulnya suatu proses Akulturasi. Diantaranya:
1. Faktor Intern (dalam), antara lain:
o Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
o Adanya Penemuan Baru:
o Konflik yang terjadi di dalam masyarakat
o Pemberontakan atau revolusi
2. Faktor Ekstern (luar), antara lain:
o Perubahan alam
2
o Peperangan
o Pengaruh kebudayaan lain melalui difusi(penyebaran kebudayaan), akulturasi
(pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi
(pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas
budaya lama tidak tampak lagi)
Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-kelompok manusia
yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara
langsung dan terus-menerus; yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan
yang original dari salah satu kelompok atau kedua-duanya (Harsoyo). Dari definisi di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa akulturasi sama dengan kontak budaya yaitu bertemunya dua
kebudayaan yang berbeda melebur menjadi satu menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak
menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan aslinya. Salah satu wujud akulturasi tersebut
terdapat pada salah satu masjid yang ada di Kebumen yaitu Masjid Agung Kauman. Wujud
akulturasi tersebut terlihat pada arsitektur masjid dan ornamen-ornamen di dalamnya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH
Keberadaan Masjid Agung Kebumen tak bisa
dilepaskan dari sosok KH Imanadi. Dialah pendiri
Masjid Agung Kebumen atau yang sering disebut
Masjid Agung Kauman pada tahun 1832 M. Hampir dua
abad berdiri, masjid agung yang berada di sebelah
barat Alun-alun Kebumen itu masih kokoh berdiri.
KH Imanadi merupakan putra Kiai Nurmadin atau Pangeran Nurudin bin Pangeran Abdurahman
alias Kiai Marbut Roworejo. KH Imanadi merupakan salah satu penggawa Pangeran Diponegoro
yang gigih melawan penjajah. Dia merupakan seorang ahli fikih dan hukum ketatanegaraan. Ulama
yang diyakini hidup pada 1775-1850 M itu dimakamkan di Dusun Pesucen, Desa Wonosari,
Kecamatan/Kabupaten kebumen.
Belum ada referensi tertulis yang bisa dijadikan rujukan untuk menyingkap sejarah berdirinya
Masjid Agung "Kauman" Kebumen itu. Sumber yang bisa dijadikan patokan hanyalah cerita lisan
turun-temurun, termasuk dari keturunan KH Imanadi yang masih hidup.
Salah satu keturunan ke-6 KH Imanadi, Muhammad Sudjangi (53) menuturkan, saat perang
Diponegoro (1825-1830), KH Imanadi yang paling gigih menentang Belanda. Saat ini, Keraton
Ngayogyakarta Hadiningrat telah dikuasai Belanda. Pangeran Diponegoro menjadi Hamengku
Buwono IV (1814-1822 M). Padahal mestinya Pangeran Diponegoro yang berhak menjadi Sultan.
Kegigihan Imanadi yang pernah bermukim di Mekah sekaligus menunaikan ibadah haji
melanjutkan perjuangan ayahnya Kiai Nurmadin dan kakeknya Pangeran Abdurrohman atau Kiai
Marbut. Kiai Marbut diyakini saudara kandung Pangeran Diponegoro yang juga putra kandung
Hamengku Buwono III.
Saat itu, Pangeran Abdurahman diperintahkan Keraton Ngayogyakarta untuk mencari kakak
kandungnya yakni Kiai Mursid yang pergi entah ke mana. Dia kontra dengan keraton yang sudah
dikuasai Belanda. Singkat cerita, Pangeran Abdurahman bertemu dengan Kiai Mursid di tempat lain
yang sekarang diberi nama Desa Roworejo.
4
Maksud hati ingin mengajak kakaknya pulang, namun justru yang terjadi sebaliknya. Kiai Mursid
meminta Pangeran Abdurahman untuk tidak pulang dan bersama-sama melawan Belanda. Akhirnya
dia menerima dan bermukim di Desa Roworejo. Sedangkan Kiai Mursid pindah ke Legok, Pejagoan
beranak pinak dan mendirikan Masjid Legok. Makam Kiai Mursid berada di belakang masjid tersebut.
Menurut Sudjangi, Adipati Arungbingang IV yang menjadi penguasa Kebumen saat ini berkenan
mengeluarkan KH Imanadi dari penjara karena menjadi tahanan politik Belanda. Arungbinang IV
konon mendapat wangsit jika ingin kuat maka harus menemui dan bekerja sama dengan KH
Imanadi yang menjadi tahanan politik. Bahkan KH Imanadi diangkat menjadi Penghulu Landrat atau
Kepala Depag dan Pengadilan agama pertama di Kebumen.
Setelah diangkat Penghulu Landrat I dengan didampingi KH Zaenal Abidin Banjursari
Buluspesantren, KH Imanadi diberi hadiah tanah yang cukup luas di barat Alun-alun Kebumen yang
kini dikenal dengan Dusun Kauman. Sebagian tanahnya seluas 1.872 m2 diwakafkan untuk
pembangunan masjid tahun 1832 M. Masjid itu hingga kini dikenal sebagai Masjid agung Kauman
Kebumen.
 Bantuan Khodam
Ulama kharismatik itu tidak mau asal-asalan memilih kayu untuk soko guru. Dia
mendatangkan kayu jati dari Kadipaten Ambal. KH Imanadi memboyong empat pohon jati,
padahal jarak Ambal-Kebumen sekitar 25 kilometer. Dalam versi lainnya kayu jati yang
digunakan sebagai soko guru diambil dari hutan di wilayah selatan Kebumen yakni Buayan dan
Petanahan.
Pemasangan empat soko guru itu, konon dilakukan hanya dalam waktu semalam.
Yakni atas bantuan Khodam (jin Islam-red) yang bernama Jin Taliwangsa atau Syekh
Abdurahman dari Timur Tengah. Jin Islam itu kala tanding dengan KH Imanadi di Mekkah. Lalu
dia minta ikut KH Imanadi kembali ke Kebumen. Konon jin tersebut hingga saat ini masih
menghuni di masjid tersebut.
"Dia diperbolehkan ikut asalkan tidak mengganggu anak cucu keturunan KH Imanadi di
Kebumen," ujar Sudjangi menyebutkan cerita itu diperoleh dari turun temurun dari
keluarganya.
Empat soko guru masjid pusat kegiatan Islam di Kebumen itu sampai sekarang masih
digunakan sebagai tiang penyangga masjid meskipun sudah dibantu cor. Namun kayu jati
5
aslinya tetap digunakan. Itu untuk mempertahankan nilai sejarah soko guru masjid. Sejak
didirikan 1832 M Masjid Agung sudah lima kali direnovasi. Renovasi paling besar dilakukan
pada 2005.
"Masjid yang berdiri diatas tanah seluas 1.872 m2 itu sudah tidak mampu menampung
jamaah. Akhirnya disepakati untuk ditingkat," imbuh Sudjangi yang merupakan Ketua
Bidang Idaroh Takmir Masjid Agung Kebumen. Di depan masjid, dulu terdapat kolam
untuk wudhu yang mengandalkan air dari saluran irigasi yang ada di tepi jalan. Namun
sekarang sudah dipindah ke sebelah utara. Hingga sekarang Imam Masjid Agung
sudah berganti 20 kali yang sebagian besar masih keturunan KH Imanadi.
KH Imanadi yang menikah dua perempuan dan dikaruniai delapan putra. Dia juga
meninggalkan 12 tombak pusaka yang digunakan untuk berperang melawan penjajah Belanda.
Dulu 12 tombak itu sering dicuci dan dirawat. Namun sekarang tombak disimpan di gudang
Masjid.
 Riwayat Singkat Syekh Kyai Haji Imanadi Kauman Kebumen
K.H Imanadi adalah putra dari Kyai Nurmadin bin Syekh Kyai Marbut Roworejo Kebumen.
Menurut riwayat, Kyai Marbut adalah salah seorang putra dari Patih Dipotirto Solotiyang pada
masa kerajaan Mataram yang memberontak kepada Belanda. Kyai Marbut adalah adik dari
Syekh Pangeran Mursyid / Said Legok Pejagoan Kebumen. Kyai Marbut melarikan diri dari
Mataram dan mengungsi ke arah barat hingga akhirnya sampai di desa Roworejo Kebumen.
Salah satu putra dari Syekh Kyai Marbut adalah Kyai Nurmadin yang kemudian
mempunyai putra Syekh Kyai Haji Imanadi. Beliau menetap di tanah keputihan ( bebas pajak )
yang kemudian dinamakan desa Pesucen Wonosari. Di daerah tersebut beliau menjadi kyai
dan ditunjuk oleh Pangeran Diponegoro untuk menjadi panglima perang wilayah Kebumen dan
sekitarnya. Adapun yang menjadi panglima pusat adalah putra Kyai Nur Iman ( KGP Hangabehi
Kartosuro Sandeyo / Kyai Ageng Mlangi ).
Kyai Imanadi sangat dikenal oleh Belanda sebagai sosok yang pandai dan tangguh.
Strateginya sangat bagus hingga beliau sangat sulit ditemukan. Pada suatu ketika Kyai Imanadi
terpojok dalam pertempuran dengan Belanda. Pertempuran tersebut berada di tepi sungai.
Akhirnya beliau melompat masuk kedalam sungai dan lama tidak muncul dipermukaan.
Belanda yang mengetahui kehebatan Kyai Imanadi tersebut akhirnya dengan sabar menyusuri
sungai tersebut sampai ke muara sungai Lukulo. Kyai Imanadi pun akhirnya tertangkap.
6
Kecerdasan beliau dalam menyelesaikan berbagai masalah pemerintahan, sosial, hukum dan
lain – lainnya membuat Belanda memperlakukannya dengan baik. Beliau kemudian sering
dimintai bantuan Belanda dalam meyelesaikan masalah – masalah yang ada. Akhirnya karena
keterbatasan SDM saat itu dan orang yang seperti Kyai Imanadi sangat langka, maka Belanda
kemudian menjadikan beliau sebagai Pengulu Landrat I ( Kepala Pengadilan Negeri ) di
Kebumen. Beliau menerima tawaran tersebut dengan syarat ; Belanda mengangkat Kyai
Zaenal Abidin dari Banjursari Buluspesantren sebagai wakil beliau. Hal itu dikarenakan mereka
adalah sahabat dekat dan Kyai Imanadi sangat percaya dengan Kyai Zaenal Abidin, dimana
sebelumnya Kyai Zaenal Abidin juga menjadi asisten Kyai Imanadi saat bertempur dengan
Belanda. Akhirnya karena tugas yang diembannya tersebut, Kyai Imanadi pindah ke daerah
Kebumen. Beliau membeli tanah di sebelah barat alun – alun Kebumen. Tepatnya di daerah
Kauman. Dari keseluruhan tanah miliknya, beliau kemudian mengambil bagian yang tengah
dan menjadikannya sebuah masjid yang kini menjadi masjid Agung Kebumen. Angka Tahun
Pendirian Masjid tersebut tertera dalam prasasti yang kini ada di dalam masjid tersebut.
Beliau sekaligus menjadi imam pertama masjid Agung Kebumen. Setelah beliau wafat
maka imam dan pengganti beliau dalam jabatan Pengulu Landrat adalah:
1. Pengulu Landrat II dijabat oleh KH. Moh. Alwi ( salah satu purta KH. Imanadi )
2. Pengulu Landrat III dijabat oleh KH. Ali Kusen ( mertua dari KH. Ali Awal , dikarenakan pada
saat itu anak - anak KH. Moh. Alwi masih muda.
3. Pengulu Landrat IV dijabat oleh KH. Ali Awal (salah satu putra KH. Moh. Alwi ).
4. Pengulu Landrat V dijabat oleh KH. Abdul Fatah ( dikarenakan purta - putra KH. Ali Awal
saat itu masih sangat muda )
5. Pengulu Landrat VI ( pengulu Landrat terakhir ) dijabat oleh KH. Abdullah Ibrahim ( Putra
pertama KH. Ali Awal dari isteri kedua ). Masjid yang tadinya masih milik keluarga pun kini
telah diwakafkan, sedang Imam Masjid sampai sekarang tetap dari keturunan Beliau.
Kyai Imanadi wafat di Kauman Kebumen akan tetapi jenazahnya dimakamkan di desa
Pesucen Wonosari, tempat beliau bermukim dahulu, sedangkan Kyai Nurmadin ( ayahnya ) dan
Kyai Marbut ( kakeknya ) dimakamkan di desa Roworejo.
 Silsilah Keluarga Besar Kyai Haji Imanadi
Pangeran Marbut, berputra :
1. Pangeran Nurmadin, berputra :
7
2. Kyai Haji Imanadi, berputra : Nyai Warna, Kyai Bashar Kahfi, KH. Moh. Alwi, Nyai Warna,
Nyai Djawahir ( menantu kyai Zaenal Abidin Banjursari Buluspesantren ), H. Ahmad
3. Kyai Haji Moh. Alwi, berputra( salah satunya ) :
4. Kyai Haji Ali Awal, berputra :
dari isteri pertama :
1. Nyai Abdul Manan I ( Kemangguan Alian )
2. Nyai Abdul Manan II ( Kemangguan Alian )
3. Nyai Zaenudin ( Pekeyongan, nenek Kyai Darobi dan Kyai Baehaqi Pekeyongan )
4. Nyai Haji Hanan ( Plumbon )
5. Kyai Ismail ( Karanganyar Kebumen )
6. Kyai Kosim ( Kedung Tawon Kutowinangun Kebumen )
7. Kyai Haji Tohir ( Kedung Tawon Kutowinangun Kebumen )
dari isteri kedua :
1. Kyai Haji Abdullah Ibrahim ( Kauman )
2. Kyai Haji Soleh ( Kauman )
3. Kyai Haji Ali II ( Kauman )
4. Kyai Abdul Wahab ( Kauman )
Nyai Haji Hanan Plumbon berputra :
Kyai Pengulu Rilwan / Rokhanah ( Plumbon ), berputra :
1. Roghoyah / Makmun ( Plumbon / Kauman Kebumen )
2. Rofqoniah / Kyai Matori ( Jatisari Kebumen )
3. Sanusi ( Prembun )
4. Sugeng
5. Dulkodir
Rughoyah / Makmun berputra :
1. Rokhimah ( Tasikmalaya )
2. Kharisoh ( Rantewringin Kebumen )
3. Khotmah ( Tasikmalaya )
4. Halimah ( Tasik Pamijahan )
5. Honimah ( Kebumen )
6. Soimah ( Kebumen ).
Honimah berputra :
1. Sayyid R. Muh. Raffie Ananda / Tuti Khusniati Al Maki
2. RA. Aila Rezannia
8
B. ANALISIS AKULTURASI BUDAYA PADA MASJID AGUNG KEBUMEN
No Gambar Keterangan
1.
Gerbang merupakan kaidah-kaidah dalam Hindu.
2.
Menara tunggal masjid berada di sebelah kiri dengan
tangga besi ulir telanjang tanpa penutup. Speaker yang
mengarah ke empat penjuru mata angin berada di atas
atap dek pengamatan. Pada puncak terdapat tulisan
Arab berbunyi
“Allah”.InimerupakanbentukakulturasiHindhudan
Nusantara.
3.
Identitas Masjid Agung Kebumen merupakan hasilke
budayaan Islam.
4.
Memiliki bentuk atap yang tumpang tindih seperti
punden berundak, dan pada atap yang tumpang tindih
itu ganjil sama seperti budaya Hindu pada pembuatan
pura atau candi yang berjumlah 3-11.Seperti pada
arsitektur Jawa pada umumnya termasuk masjid-masjid
di Jawa atapnya bersusun tiga. Bagian ke tiga atau
puncak berbentuk piramidal tersebut disangga oleh
empat tiang utama yang terbuat dari kayu jati atau soko
guru yang sangat besar.Inimerupakanasimilasi
Nusantara, Hindu-Buddha, dan Islam.
9
5.
Kentongan sebagai peringatan tanda masuk shalat
yang terdapat di Masjid Agung Kebumen merupakan
kebudayaan asli Nusantara.
6.
Bedug sebagai peringatan tanda masuk shalat yang
terdapat di Masjid Agung Kebumen merupakan
kebudayaan asli Nusantara.
7.
Ruang utama Masjid Agung Kebumen yang bagian
tengahnya ditopang oleh delapan tiang. Soko guru
masjid awalnya dibuat dari empat pohon jati yang
dibawa dari Ambal, sekitar 25 km dari Kebumen.
Namun ada yang menyebutkan bahwa kayunya
berasal dari hutan Buayan dan Petanahan di daerah
selatan Kebumen.Inimerupakaninteraksikebudayaan
Nusantara dan Islam.
8.
Tempat Imam (Maihrab) merupakan hasil dari
kebudayaan Islam.
10
9.
Mimbar sebagai sarana kyai menyampaikan
khotbah/ceramah yang terdapat di Masjid Agung
Kebumen merupakan kebudayaan Nusantara dan
Islam.
10.
Jam yang terdapat di kanan kiri mihrab (tempat imam)
merupakan hasil dari kebudayaan modern.
11.
Lafadz Allah yang terdapat pada dinding ruang utama
Masjid Agung merupakan hasil kebudayaan Islam.
12.
Kaligrafi yang terdapat pada dinding ruang utama
Masjid Agung merupakan hasil kebudayaan Islam.
13.
Serambi yang memberikesan mengayomi,merupakan
kaidah– kaidah asli dari bumi Nusantara.
11
BAB III
PENUTUP
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai Masjid Agung Kebumen, yaitu:
MASJID AGUNG KEBUMEN
Tahun Berdiri 1832 M
Pendiri KH Imanadi
Letak Dusun Kauman, Kutosari
Luas Tanah 1.872 m2
Luas Bangunan ± 1250 m2
Jumlah Lantai 2 Lantai
Bagian-bagian masjid
Halaman Masjid
Serambi Masjid
Menara Masjid
Ruang Utama
Tempat Wudhu & Toilet
Jumlah Bedug 2 buah ( kecil dan besar)
Renovasi 5 kali, terbesar tahun 2005
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.thearoengbinangproject.com/masjid-agung-kebumen/
https://anakbumen.wordpress.com/2010/12/15/sejarah-masjid-agung-kebumen/
http://kebumenkab.go.id/index.php/public/news/detail/1485
http://maps.google.com
13
LAMPIRAN
Masjid Agung Kebumen
Lokasi Masjid Agung Kebumen

More Related Content

What's hot

Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)
Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)
Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)
Ayu Aliyatun
 

What's hot (20)

Masuknya agama hindu di indonesia
Masuknya agama hindu di indonesiaMasuknya agama hindu di indonesia
Masuknya agama hindu di indonesia
 
SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)
SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)
SEJARAH KELAS 11 - BUDI UTOMO (ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL)
 
Biografi dan profil lengkap bob sadino sebagai tokoh pengusaha sukses berpena...
Biografi dan profil lengkap bob sadino sebagai tokoh pengusaha sukses berpena...Biografi dan profil lengkap bob sadino sebagai tokoh pengusaha sukses berpena...
Biografi dan profil lengkap bob sadino sebagai tokoh pengusaha sukses berpena...
 
perekonomian indonesia sejarah ekonomi
perekonomian indonesia sejarah ekonomiperekonomian indonesia sejarah ekonomi
perekonomian indonesia sejarah ekonomi
 
Budaya thailand
Budaya thailandBudaya thailand
Budaya thailand
 
Jalur Perdagangan Nusantara
Jalur Perdagangan NusantaraJalur Perdagangan Nusantara
Jalur Perdagangan Nusantara
 
Dari Rengasdengklok Hingga Pegangsaan Timur
Dari Rengasdengklok Hingga Pegangsaan Timur Dari Rengasdengklok Hingga Pegangsaan Timur
Dari Rengasdengklok Hingga Pegangsaan Timur
 
kedatangan islam di nusantara
kedatangan islam di nusantarakedatangan islam di nusantara
kedatangan islam di nusantara
 
akulturasi perkembangan budaya islam
akulturasi perkembangan budaya islamakulturasi perkembangan budaya islam
akulturasi perkembangan budaya islam
 
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budha
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budhaPresentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budha
Presentasi kehidupan politik ekonomi sosial budaya pada masa hindu budha
 
Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"
Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"
Kelompok II Intrinsik Cerpen "Rumah"
 
Ppt pert i
Ppt pert iPpt pert i
Ppt pert i
 
Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)
Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)
Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)
 
Seni Rupa Zaman Hindu Buddha
Seni Rupa Zaman Hindu BuddhaSeni Rupa Zaman Hindu Buddha
Seni Rupa Zaman Hindu Buddha
 
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan ImperialismePPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
PPT IPS Terpadu kelas 8 Latar Belakang Kolonialisme dan Imperialisme
 
Makalah Masalah ekonomi
Makalah Masalah ekonomiMakalah Masalah ekonomi
Makalah Masalah ekonomi
 
Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan
Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi KemerdekaanReaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan
Reaksi Rakyat Terhadap Proklamasi Kemerdekaan
 
Kaitan antara manusia purba dan manusia modern
Kaitan antara manusia purba dan  manusia modernKaitan antara manusia purba dan  manusia modern
Kaitan antara manusia purba dan manusia modern
 
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesiaakulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
 
Politik Etis
Politik EtisPolitik Etis
Politik Etis
 

Similar to Laporan Akulturasi Masjid Agung Kebumen - Sejarah Indonesia

Kliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan BaliKliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan Bali
Dede Adi Nugraha
 
Sejarah perkembangan islam di indonesia
Sejarah perkembangan islam di indonesiaSejarah perkembangan islam di indonesia
Sejarah perkembangan islam di indonesia
niltyshofiyya
 
Perkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di IndonesiaPerkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di Indonesia
Fernalia Halim
 
LAPORAN STUDY tour(3).docx
LAPORAN STUDY tour(3).docxLAPORAN STUDY tour(3).docx
LAPORAN STUDY tour(3).docx
VioAyra1
 
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesiaProses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Dian Anisa Putri
 

Similar to Laporan Akulturasi Masjid Agung Kebumen - Sejarah Indonesia (20)

LKPD AKTIVITAS MASA HINDU-BUDDHA-IPS KELAS 7
LKPD AKTIVITAS MASA HINDU-BUDDHA-IPS KELAS 7LKPD AKTIVITAS MASA HINDU-BUDDHA-IPS KELAS 7
LKPD AKTIVITAS MASA HINDU-BUDDHA-IPS KELAS 7
 
Kliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan BaliKliping sejarah kebudayaan Bali
Kliping sejarah kebudayaan Bali
 
Makalah sejarah seni rupa islam mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara...
Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara...Makalah sejarah seni rupa islam   mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara...
Makalah sejarah seni rupa islam mengenal arsitektur mesjid-mesjid di negara...
 
Bahan ajar SKI rekonstruktif
Bahan ajar SKI rekonstruktifBahan ajar SKI rekonstruktif
Bahan ajar SKI rekonstruktif
 
Sejarah perkembangan islam di indonesia
Sejarah perkembangan islam di indonesiaSejarah perkembangan islam di indonesia
Sejarah perkembangan islam di indonesia
 
Sejarah perkembangan islam di indonesia
Sejarah perkembangan islam di indonesiaSejarah perkembangan islam di indonesia
Sejarah perkembangan islam di indonesia
 
Perkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di IndonesiaPerkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di Indonesia
 
Sejarah Perkembangan Islam Di Indonesia
Sejarah Perkembangan Islam Di IndonesiaSejarah Perkembangan Islam Di Indonesia
Sejarah Perkembangan Islam Di Indonesia
 
Zaman Islam di indonesia
Zaman Islam di indonesiaZaman Islam di indonesia
Zaman Islam di indonesia
 
LAPORAN STUDY tour(3).docx
LAPORAN STUDY tour(3).docxLAPORAN STUDY tour(3).docx
LAPORAN STUDY tour(3).docx
 
Cara cara dakwah di nusantara
Cara cara dakwah di nusantaraCara cara dakwah di nusantara
Cara cara dakwah di nusantara
 
BAB_6_TARIKH_Islam_di_Indonesia.pptx
BAB_6_TARIKH_Islam_di_Indonesia.pptxBAB_6_TARIKH_Islam_di_Indonesia.pptx
BAB_6_TARIKH_Islam_di_Indonesia.pptx
 
Penyebaran Agama Islam ke Indonesia, Sejarah Masjid Agung Demak, Tari Bedhoyo...
Penyebaran Agama Islam ke Indonesia, Sejarah Masjid Agung Demak, Tari Bedhoyo...Penyebaran Agama Islam ke Indonesia, Sejarah Masjid Agung Demak, Tari Bedhoyo...
Penyebaran Agama Islam ke Indonesia, Sejarah Masjid Agung Demak, Tari Bedhoyo...
 
Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau
Islam dan Jaringan Perdagangan Antar PulauIslam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau
Islam dan Jaringan Perdagangan Antar Pulau
 
Perkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di IndonesiaPerkembangan Islam di Indonesia
Perkembangan Islam di Indonesia
 
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesiaProses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
Proses interaksi antara tradisi lokal, hindu-buddha dan islam di indonesia
 
Media gambar
Media gambarMedia gambar
Media gambar
 
Bab ii muhammadiyah sesudah kemerdekaan
Bab ii muhammadiyah sesudah kemerdekaanBab ii muhammadiyah sesudah kemerdekaan
Bab ii muhammadiyah sesudah kemerdekaan
 
Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8Sejarah pendidikan islam 8
Sejarah pendidikan islam 8
 
Tokoh - tokoh Islam
Tokoh - tokoh IslamTokoh - tokoh Islam
Tokoh - tokoh Islam
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

Laporan Akulturasi Masjid Agung Kebumen - Sejarah Indonesia

  • 1. LAPORAN AKULTURASI MASJID AGUNG KEBUMEN SEJARAH INDONESIA Oleh: A. MUZADQY Q.W. (01) HERYAN DWIYOGA PUTRA (17) XI MIA 7 SMA NEGERI 1 KEBUMEN Jalan Mayjen Sutoyo 7, Kebumen 54316, Telepon (0287) 381407, Faksimile (0287) 385012 E-mail: sma_1_kbm@yahoo.com, Website: www.sman1-kebumen.sch.id 2015
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt., karena atas limpahan rahmat dan karunia – Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sejarah ini sesuai waktunya. Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan dapat membantu pembaca dalam memahami akulturasi budaya di sekitar yang merupakan judul dari Makalah kami, yaitu “Akulturasi Masjid Agung Kebumen” Disamping itu, kami berharap bahwa Makalah Sejarah ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah Sejarah ini masih ada kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya dari guru mata pelajaran PKn agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Kebumen, 14 Mei 2015 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI Cover ..................................................................................................................i Kata Pengantar ...................................................................................................ii Daftar Isi..............................................................................................................iii BAB 1 Pendahuluan............................................................................................1 BAB 2 Pembahasan............................................................................................3 BAB 3 Penutup....................................................................................................11 DaftarPustaka .....................................................................................................12 Lampiran.............................................................................................................13
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN Akulturasi adalah bertemunya dua kebudayaan yang berbeda dan melebur menjadi satu yang menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan sifat kebudayaan aslinya. Kebudayaan baru hasil akulturasi tersebut masing masing tidak kehilangan kepribadian atau cirri khasnya. Olehkarena itu, untuk dapat berakulturasi, masing-masing kebudayaan harus seimbang. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, meliputi dalam bidang sistem, agama, dan politik,adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu, masyarakat Indonesia telah memiliki kebudayaan yang cukup maju. Unsur-unsur kebudayaan asli Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Masuknya pengaruh Hindu-Buddha ke Indonesia telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Kebudayaan Hindu-Buddha yang masuk ke Indonesia tidak diterima begitusaja. Kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima seperti apa adanya, tetapi diolah, ditelaah dan disesuaikan dengan budaya yang dimiliki penduduk Indonesia, sehingga budaya tersebut berpadu dengan kebudayaan asli Indonesia menjadi bentuk akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu-Budha. Hal ini disebabkan, pertama, masyarakat Indonesia memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi sehingga masuknya kebudayaan asing ke Indonesia menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia. Kedua, bangsa Indonesia memiliki apa yang disebut dengan istilah Local Genius, yaitu kecakapan suatu bangsa untuk menerim aunsur-unsur kebudayaan asing dan mengolahnya sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Di bawah ini beberapa faktor- faktor yang menyebabkan timbulnya suatu proses Akulturasi. Diantaranya: 1. Faktor Intern (dalam), antara lain: o Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi) o Adanya Penemuan Baru: o Konflik yang terjadi di dalam masyarakat o Pemberontakan atau revolusi 2. Faktor Ekstern (luar), antara lain: o Perubahan alam
  • 5. 2 o Peperangan o Pengaruh kebudayaan lain melalui difusi(penyebaran kebudayaan), akulturasi (pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi) Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus; yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau kedua-duanya (Harsoyo). Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akulturasi sama dengan kontak budaya yaitu bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur menjadi satu menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan kepribadian/sifat kebudayaan aslinya. Salah satu wujud akulturasi tersebut terdapat pada salah satu masjid yang ada di Kebumen yaitu Masjid Agung Kauman. Wujud akulturasi tersebut terlihat pada arsitektur masjid dan ornamen-ornamen di dalamnya.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. SEJARAH Keberadaan Masjid Agung Kebumen tak bisa dilepaskan dari sosok KH Imanadi. Dialah pendiri Masjid Agung Kebumen atau yang sering disebut Masjid Agung Kauman pada tahun 1832 M. Hampir dua abad berdiri, masjid agung yang berada di sebelah barat Alun-alun Kebumen itu masih kokoh berdiri. KH Imanadi merupakan putra Kiai Nurmadin atau Pangeran Nurudin bin Pangeran Abdurahman alias Kiai Marbut Roworejo. KH Imanadi merupakan salah satu penggawa Pangeran Diponegoro yang gigih melawan penjajah. Dia merupakan seorang ahli fikih dan hukum ketatanegaraan. Ulama yang diyakini hidup pada 1775-1850 M itu dimakamkan di Dusun Pesucen, Desa Wonosari, Kecamatan/Kabupaten kebumen. Belum ada referensi tertulis yang bisa dijadikan rujukan untuk menyingkap sejarah berdirinya Masjid Agung "Kauman" Kebumen itu. Sumber yang bisa dijadikan patokan hanyalah cerita lisan turun-temurun, termasuk dari keturunan KH Imanadi yang masih hidup. Salah satu keturunan ke-6 KH Imanadi, Muhammad Sudjangi (53) menuturkan, saat perang Diponegoro (1825-1830), KH Imanadi yang paling gigih menentang Belanda. Saat ini, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat telah dikuasai Belanda. Pangeran Diponegoro menjadi Hamengku Buwono IV (1814-1822 M). Padahal mestinya Pangeran Diponegoro yang berhak menjadi Sultan. Kegigihan Imanadi yang pernah bermukim di Mekah sekaligus menunaikan ibadah haji melanjutkan perjuangan ayahnya Kiai Nurmadin dan kakeknya Pangeran Abdurrohman atau Kiai Marbut. Kiai Marbut diyakini saudara kandung Pangeran Diponegoro yang juga putra kandung Hamengku Buwono III. Saat itu, Pangeran Abdurahman diperintahkan Keraton Ngayogyakarta untuk mencari kakak kandungnya yakni Kiai Mursid yang pergi entah ke mana. Dia kontra dengan keraton yang sudah dikuasai Belanda. Singkat cerita, Pangeran Abdurahman bertemu dengan Kiai Mursid di tempat lain yang sekarang diberi nama Desa Roworejo.
  • 7. 4 Maksud hati ingin mengajak kakaknya pulang, namun justru yang terjadi sebaliknya. Kiai Mursid meminta Pangeran Abdurahman untuk tidak pulang dan bersama-sama melawan Belanda. Akhirnya dia menerima dan bermukim di Desa Roworejo. Sedangkan Kiai Mursid pindah ke Legok, Pejagoan beranak pinak dan mendirikan Masjid Legok. Makam Kiai Mursid berada di belakang masjid tersebut. Menurut Sudjangi, Adipati Arungbingang IV yang menjadi penguasa Kebumen saat ini berkenan mengeluarkan KH Imanadi dari penjara karena menjadi tahanan politik Belanda. Arungbinang IV konon mendapat wangsit jika ingin kuat maka harus menemui dan bekerja sama dengan KH Imanadi yang menjadi tahanan politik. Bahkan KH Imanadi diangkat menjadi Penghulu Landrat atau Kepala Depag dan Pengadilan agama pertama di Kebumen. Setelah diangkat Penghulu Landrat I dengan didampingi KH Zaenal Abidin Banjursari Buluspesantren, KH Imanadi diberi hadiah tanah yang cukup luas di barat Alun-alun Kebumen yang kini dikenal dengan Dusun Kauman. Sebagian tanahnya seluas 1.872 m2 diwakafkan untuk pembangunan masjid tahun 1832 M. Masjid itu hingga kini dikenal sebagai Masjid agung Kauman Kebumen.  Bantuan Khodam Ulama kharismatik itu tidak mau asal-asalan memilih kayu untuk soko guru. Dia mendatangkan kayu jati dari Kadipaten Ambal. KH Imanadi memboyong empat pohon jati, padahal jarak Ambal-Kebumen sekitar 25 kilometer. Dalam versi lainnya kayu jati yang digunakan sebagai soko guru diambil dari hutan di wilayah selatan Kebumen yakni Buayan dan Petanahan. Pemasangan empat soko guru itu, konon dilakukan hanya dalam waktu semalam. Yakni atas bantuan Khodam (jin Islam-red) yang bernama Jin Taliwangsa atau Syekh Abdurahman dari Timur Tengah. Jin Islam itu kala tanding dengan KH Imanadi di Mekkah. Lalu dia minta ikut KH Imanadi kembali ke Kebumen. Konon jin tersebut hingga saat ini masih menghuni di masjid tersebut. "Dia diperbolehkan ikut asalkan tidak mengganggu anak cucu keturunan KH Imanadi di Kebumen," ujar Sudjangi menyebutkan cerita itu diperoleh dari turun temurun dari keluarganya. Empat soko guru masjid pusat kegiatan Islam di Kebumen itu sampai sekarang masih digunakan sebagai tiang penyangga masjid meskipun sudah dibantu cor. Namun kayu jati
  • 8. 5 aslinya tetap digunakan. Itu untuk mempertahankan nilai sejarah soko guru masjid. Sejak didirikan 1832 M Masjid Agung sudah lima kali direnovasi. Renovasi paling besar dilakukan pada 2005. "Masjid yang berdiri diatas tanah seluas 1.872 m2 itu sudah tidak mampu menampung jamaah. Akhirnya disepakati untuk ditingkat," imbuh Sudjangi yang merupakan Ketua Bidang Idaroh Takmir Masjid Agung Kebumen. Di depan masjid, dulu terdapat kolam untuk wudhu yang mengandalkan air dari saluran irigasi yang ada di tepi jalan. Namun sekarang sudah dipindah ke sebelah utara. Hingga sekarang Imam Masjid Agung sudah berganti 20 kali yang sebagian besar masih keturunan KH Imanadi. KH Imanadi yang menikah dua perempuan dan dikaruniai delapan putra. Dia juga meninggalkan 12 tombak pusaka yang digunakan untuk berperang melawan penjajah Belanda. Dulu 12 tombak itu sering dicuci dan dirawat. Namun sekarang tombak disimpan di gudang Masjid.  Riwayat Singkat Syekh Kyai Haji Imanadi Kauman Kebumen K.H Imanadi adalah putra dari Kyai Nurmadin bin Syekh Kyai Marbut Roworejo Kebumen. Menurut riwayat, Kyai Marbut adalah salah seorang putra dari Patih Dipotirto Solotiyang pada masa kerajaan Mataram yang memberontak kepada Belanda. Kyai Marbut adalah adik dari Syekh Pangeran Mursyid / Said Legok Pejagoan Kebumen. Kyai Marbut melarikan diri dari Mataram dan mengungsi ke arah barat hingga akhirnya sampai di desa Roworejo Kebumen. Salah satu putra dari Syekh Kyai Marbut adalah Kyai Nurmadin yang kemudian mempunyai putra Syekh Kyai Haji Imanadi. Beliau menetap di tanah keputihan ( bebas pajak ) yang kemudian dinamakan desa Pesucen Wonosari. Di daerah tersebut beliau menjadi kyai dan ditunjuk oleh Pangeran Diponegoro untuk menjadi panglima perang wilayah Kebumen dan sekitarnya. Adapun yang menjadi panglima pusat adalah putra Kyai Nur Iman ( KGP Hangabehi Kartosuro Sandeyo / Kyai Ageng Mlangi ). Kyai Imanadi sangat dikenal oleh Belanda sebagai sosok yang pandai dan tangguh. Strateginya sangat bagus hingga beliau sangat sulit ditemukan. Pada suatu ketika Kyai Imanadi terpojok dalam pertempuran dengan Belanda. Pertempuran tersebut berada di tepi sungai. Akhirnya beliau melompat masuk kedalam sungai dan lama tidak muncul dipermukaan. Belanda yang mengetahui kehebatan Kyai Imanadi tersebut akhirnya dengan sabar menyusuri sungai tersebut sampai ke muara sungai Lukulo. Kyai Imanadi pun akhirnya tertangkap.
  • 9. 6 Kecerdasan beliau dalam menyelesaikan berbagai masalah pemerintahan, sosial, hukum dan lain – lainnya membuat Belanda memperlakukannya dengan baik. Beliau kemudian sering dimintai bantuan Belanda dalam meyelesaikan masalah – masalah yang ada. Akhirnya karena keterbatasan SDM saat itu dan orang yang seperti Kyai Imanadi sangat langka, maka Belanda kemudian menjadikan beliau sebagai Pengulu Landrat I ( Kepala Pengadilan Negeri ) di Kebumen. Beliau menerima tawaran tersebut dengan syarat ; Belanda mengangkat Kyai Zaenal Abidin dari Banjursari Buluspesantren sebagai wakil beliau. Hal itu dikarenakan mereka adalah sahabat dekat dan Kyai Imanadi sangat percaya dengan Kyai Zaenal Abidin, dimana sebelumnya Kyai Zaenal Abidin juga menjadi asisten Kyai Imanadi saat bertempur dengan Belanda. Akhirnya karena tugas yang diembannya tersebut, Kyai Imanadi pindah ke daerah Kebumen. Beliau membeli tanah di sebelah barat alun – alun Kebumen. Tepatnya di daerah Kauman. Dari keseluruhan tanah miliknya, beliau kemudian mengambil bagian yang tengah dan menjadikannya sebuah masjid yang kini menjadi masjid Agung Kebumen. Angka Tahun Pendirian Masjid tersebut tertera dalam prasasti yang kini ada di dalam masjid tersebut. Beliau sekaligus menjadi imam pertama masjid Agung Kebumen. Setelah beliau wafat maka imam dan pengganti beliau dalam jabatan Pengulu Landrat adalah: 1. Pengulu Landrat II dijabat oleh KH. Moh. Alwi ( salah satu purta KH. Imanadi ) 2. Pengulu Landrat III dijabat oleh KH. Ali Kusen ( mertua dari KH. Ali Awal , dikarenakan pada saat itu anak - anak KH. Moh. Alwi masih muda. 3. Pengulu Landrat IV dijabat oleh KH. Ali Awal (salah satu putra KH. Moh. Alwi ). 4. Pengulu Landrat V dijabat oleh KH. Abdul Fatah ( dikarenakan purta - putra KH. Ali Awal saat itu masih sangat muda ) 5. Pengulu Landrat VI ( pengulu Landrat terakhir ) dijabat oleh KH. Abdullah Ibrahim ( Putra pertama KH. Ali Awal dari isteri kedua ). Masjid yang tadinya masih milik keluarga pun kini telah diwakafkan, sedang Imam Masjid sampai sekarang tetap dari keturunan Beliau. Kyai Imanadi wafat di Kauman Kebumen akan tetapi jenazahnya dimakamkan di desa Pesucen Wonosari, tempat beliau bermukim dahulu, sedangkan Kyai Nurmadin ( ayahnya ) dan Kyai Marbut ( kakeknya ) dimakamkan di desa Roworejo.  Silsilah Keluarga Besar Kyai Haji Imanadi Pangeran Marbut, berputra : 1. Pangeran Nurmadin, berputra :
  • 10. 7 2. Kyai Haji Imanadi, berputra : Nyai Warna, Kyai Bashar Kahfi, KH. Moh. Alwi, Nyai Warna, Nyai Djawahir ( menantu kyai Zaenal Abidin Banjursari Buluspesantren ), H. Ahmad 3. Kyai Haji Moh. Alwi, berputra( salah satunya ) : 4. Kyai Haji Ali Awal, berputra : dari isteri pertama : 1. Nyai Abdul Manan I ( Kemangguan Alian ) 2. Nyai Abdul Manan II ( Kemangguan Alian ) 3. Nyai Zaenudin ( Pekeyongan, nenek Kyai Darobi dan Kyai Baehaqi Pekeyongan ) 4. Nyai Haji Hanan ( Plumbon ) 5. Kyai Ismail ( Karanganyar Kebumen ) 6. Kyai Kosim ( Kedung Tawon Kutowinangun Kebumen ) 7. Kyai Haji Tohir ( Kedung Tawon Kutowinangun Kebumen ) dari isteri kedua : 1. Kyai Haji Abdullah Ibrahim ( Kauman ) 2. Kyai Haji Soleh ( Kauman ) 3. Kyai Haji Ali II ( Kauman ) 4. Kyai Abdul Wahab ( Kauman ) Nyai Haji Hanan Plumbon berputra : Kyai Pengulu Rilwan / Rokhanah ( Plumbon ), berputra : 1. Roghoyah / Makmun ( Plumbon / Kauman Kebumen ) 2. Rofqoniah / Kyai Matori ( Jatisari Kebumen ) 3. Sanusi ( Prembun ) 4. Sugeng 5. Dulkodir Rughoyah / Makmun berputra : 1. Rokhimah ( Tasikmalaya ) 2. Kharisoh ( Rantewringin Kebumen ) 3. Khotmah ( Tasikmalaya ) 4. Halimah ( Tasik Pamijahan ) 5. Honimah ( Kebumen ) 6. Soimah ( Kebumen ). Honimah berputra : 1. Sayyid R. Muh. Raffie Ananda / Tuti Khusniati Al Maki 2. RA. Aila Rezannia
  • 11. 8 B. ANALISIS AKULTURASI BUDAYA PADA MASJID AGUNG KEBUMEN No Gambar Keterangan 1. Gerbang merupakan kaidah-kaidah dalam Hindu. 2. Menara tunggal masjid berada di sebelah kiri dengan tangga besi ulir telanjang tanpa penutup. Speaker yang mengarah ke empat penjuru mata angin berada di atas atap dek pengamatan. Pada puncak terdapat tulisan Arab berbunyi “Allah”.InimerupakanbentukakulturasiHindhudan Nusantara. 3. Identitas Masjid Agung Kebumen merupakan hasilke budayaan Islam. 4. Memiliki bentuk atap yang tumpang tindih seperti punden berundak, dan pada atap yang tumpang tindih itu ganjil sama seperti budaya Hindu pada pembuatan pura atau candi yang berjumlah 3-11.Seperti pada arsitektur Jawa pada umumnya termasuk masjid-masjid di Jawa atapnya bersusun tiga. Bagian ke tiga atau puncak berbentuk piramidal tersebut disangga oleh empat tiang utama yang terbuat dari kayu jati atau soko guru yang sangat besar.Inimerupakanasimilasi Nusantara, Hindu-Buddha, dan Islam.
  • 12. 9 5. Kentongan sebagai peringatan tanda masuk shalat yang terdapat di Masjid Agung Kebumen merupakan kebudayaan asli Nusantara. 6. Bedug sebagai peringatan tanda masuk shalat yang terdapat di Masjid Agung Kebumen merupakan kebudayaan asli Nusantara. 7. Ruang utama Masjid Agung Kebumen yang bagian tengahnya ditopang oleh delapan tiang. Soko guru masjid awalnya dibuat dari empat pohon jati yang dibawa dari Ambal, sekitar 25 km dari Kebumen. Namun ada yang menyebutkan bahwa kayunya berasal dari hutan Buayan dan Petanahan di daerah selatan Kebumen.Inimerupakaninteraksikebudayaan Nusantara dan Islam. 8. Tempat Imam (Maihrab) merupakan hasil dari kebudayaan Islam.
  • 13. 10 9. Mimbar sebagai sarana kyai menyampaikan khotbah/ceramah yang terdapat di Masjid Agung Kebumen merupakan kebudayaan Nusantara dan Islam. 10. Jam yang terdapat di kanan kiri mihrab (tempat imam) merupakan hasil dari kebudayaan modern. 11. Lafadz Allah yang terdapat pada dinding ruang utama Masjid Agung merupakan hasil kebudayaan Islam. 12. Kaligrafi yang terdapat pada dinding ruang utama Masjid Agung merupakan hasil kebudayaan Islam. 13. Serambi yang memberikesan mengayomi,merupakan kaidah– kaidah asli dari bumi Nusantara.
  • 14. 11 BAB III PENUTUP Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai Masjid Agung Kebumen, yaitu: MASJID AGUNG KEBUMEN Tahun Berdiri 1832 M Pendiri KH Imanadi Letak Dusun Kauman, Kutosari Luas Tanah 1.872 m2 Luas Bangunan ± 1250 m2 Jumlah Lantai 2 Lantai Bagian-bagian masjid Halaman Masjid Serambi Masjid Menara Masjid Ruang Utama Tempat Wudhu & Toilet Jumlah Bedug 2 buah ( kecil dan besar) Renovasi 5 kali, terbesar tahun 2005