SlideShare a Scribd company logo
1 of 182
Download to read offline
(No. 1)
SEMBAHLAH ALLAH YANG MAHA MULIA
(O Worship the King =L.S. No.4)
Pengarang Naskah : Sir Robert G rant, 1779-1838
Penggubahan Lagu: J, Muchael Haydn, 1737-1806
Mazmur 47:7,8 Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi
Raja kita, bermazmurlah! Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi,
bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran!
Kata “sembah” atau “puja” berasal dari kata “Worship” sebagai ekspresi
susunan bahasa Inggris “Woerth-scipe” yang berarti memberi pujaan dengan rasa
hormat kepada oknum yang lebih tinggi dan berkuasa. Pujaan yang benar ialah
suatu tindakan seseorang yang telah ditebus, yaitu tindakan seorang ciptaan
terhadap Pencipta, di mana keinginan, intelek dan emosinya menyambut dengan
rasa syukur akan kasih karunia Allah melalui pekerjaan penebusan dari Yesus
Kristus, sementara Roh Kudus menerangkan Firman ke dalam hatinya.
Hymne ini untuk pertama kali di karang dan dipublikasikan di tahun 1833
dalam sebuah buku lagu berjudul Christian psalmody, merupakan salah satu lagu
terbaik di Era Romantik permulaan abad XIX. Seringkali disebut sebuah teladan
Hymne perbaktian, lagu ini melaui lirik-liriknya di tujukan bagi kemuliaan Yang
Mahabesar Tuhan. Masing-masing epitata diaplikasikan kepada Allah Raja,
Pelindung, Pembela, Yang Tidak Berkesudahan Hari, Pencipta, Juruselamat dan
Sahabat. Referensi lagi ini ditujukan bagi lambang kekuasaan, kekuatan, kasih
karunia, kepedulian dan kasih, diungkapkan dalam kefasikan bahasa dan
kehangatan rohaniah mengenai keagungan dan kelayakan Allah untuk menerima
puja dan puji.
Pengarang naskah lagu, Sir Rober Grant, lahir di Bengal, India tahun 1779
yang menjelaskan tentang dirinya sebagai “anak-anak debu yang lemah”,
walaupun dia sendiri termasuk salah seorang anggota keluarga politik tersohor di
Inggris. Ayahnya, Charles, adalah seorang pemimpin India dan Sirektur East India
Company. Robert sendiri juga anggota Parlemen Inggris asal Skotlandia dan untuk
beberapa waktu menjadi Gubernur Bombay, india tahau 1834. meskipun terlibat
dalam bidang politik, Rober Grant adalah seorang Kristen setia yang mendukung
sepenuhnya jangkauan keluar penginjilan gerejanya dan membuktikan kasihnya
kepada rakyat India oleh mendirikan sebuah perguruan tinggi kedokteran di
Bombay.
Tahun 1839, setahun setelah kematinnya di India, saudaranya yang bernama
Charles mencetak 12 syair karangan Robert dengan name Sacred Poems.
Meskipun sebagai dari syair pujian rohani ini diterima, hanya satu saja yang terus
digunakan dalam lagu pujian kita sekarang. Nada untuk syair “Lions”, pertama
muncul dalam jilid 2 “Sacred Melodies”nya William Gardiner di London tahun
1815 yang dipersembahan kepada J. Michael Haydn pengguba lagunya. Tahun
1818 di Amerika untuk pertama kali lagi ini dinyatakan dalam koleksi Sacred
Melodies oleh Oliver Shaw.
Statistik membuktikan bahwa gereja adalah tempat teraman:
20% dari semua kecelakaan fatal diakibatkan karena kecelakaan mobil;
17% karena kecelakaan di rumah;
14% karena yang terjadi bagi pejalan kaki di jalan;
16% kecelakaan dalam perjalan di udara, laut dan kereta api.
Namun dari sejuah kecelakaan yang mengakibatkan kematian, dilaporkan
hanya 0,001% terjadi di gereja saat kebaktian berlangsung. Tempat teraman
ialah tempat di mana terdapat para pemuja yang sementera berbakti memuji
Tuhan. Executive Speechwriter Newsletter, Vol. 8, No. 1.
Yohanes 4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang,
bahwa penyembahan-pemyembahan benar akan menyembah Bapa dalam roh
dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki pemyembahan-peyembahan
demikian. Yohanes 4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus
menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”
Bacaan tambahan: Mazmur 22:28-31; 104; 145: 1-13; I Timotius 6:15,16.
(No 2)
PERHUBUNGAN KITA
(Blest be the Tie that Binds = L.S. No. 7)
Pengaran Naskah : John Fawcett, 1740-1817
Pengubah Lagu : Hans G. Naegeli, 1773-1836
1 petrus 3:8 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sakat,
seperasaan,mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
John Rawcett lahir dari keluarga miskin di Lidget Green,Yorkshire, Inggris.
Ia bertobat pada usia 16 tahun melalui pelayanan George Whitrfiekd. Di usia 26
tahun ia diurapi menjadi pendeta Baptis dan mendapat panggilan melayani sebuah
gereja kecil di Wainsgate, Inggris Utara. Setelah beberap tahun melayani dengan
gaji kecil sedangkan anggota keluarganya semakin bertambah, John mendapat
panggilan untuk menjadi pendeta jemaat Baptist Carter’s Lane di London
menggantikan Dr Gill ysng tersohor itu.
Mendapat berita panggilan ini John segera menjawabnya dan bersiap-siap
untuk berangkat ke jemaat dengan gaji yang lebih besar di London. Sebaliknya
anggota jemaat Wainsgate yang telah begitu mencintai pendeta John Fawcett
sekeluaraga merasakan suatu kehilangan besar. Setelah semua barang dan perabot
rumah tangga dinaikan keatas kereta dan semua anggota berkumpul dengan wajah
sedih, Ny. Fawcett menarik tangan suaminya dan berkata: “John, apakah benar-
benar engkau telah mengambil keputusan untuk berangkat?” : Tentu”, jawab
suaminya. Isterinya kembali berkata: “Saya tidak sanggup tinggalkan jemaat ini
dengan anggotanya yang sudah sangat mengasihi kita dan pekerjaan Tuhan.” John
berkata: “Saya pun demikian. Saya telah bersalah kepada Allah karena terlalu
tergesa-gesa menjawab panggilan tersebut sebelum berdoa. Segera perintahkan
anggota-anggota membongkar lagi muatan itu dan saya akan mengirim berita ke
London, meminta agar kita tetap saja melayani di Wainsgate.
Dalam salah satu khotbahnya dengan ayat tema Lukas 12:15 “Jangan takut,
hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk diatas seekor anak keledai.”
John Fawcett membagikan syair lagu ini kepada anggota jemaat. Tahun 1782
syairnya dicetak pertama kali dengan judul “Kasih Persaudaraan” bersama dengan
koleksi 166 syair-syair lainnya. John Fawcett melayani jemaat Wainsgate lebih
dari 50 tahun dengan gaji hanya sekitar $200 setahun. Tidak lama kemudian ia
menjadi terkenal sebagai seorang pendeta dan sarjana. Pada tahun 1777 ia
memulaikan sebuah sekolah bagi pendeta-pendeta muda. Tahun 1793 ia diundang
untuk menjadi kepala sekolah Babtist Academy di Bristol, Inggris tetapi ia
menolak panggilan tersebut.
Ia menulis sejumlah buku dengan berbagai aspek ke Kristenan praktis yang
tersebar luas. Untuk pengakuan terhadap pelayanan dan apa yang telah ia capai,
Brown University di Amerika Serikat menganugerahkan kepadanya gelar Doctor
of Divinity di tahun 1811, juga ia mendapat penghargaan dari Raja George III. Dia
tetap melayani jemaat kecilnya di Wainsgate selama 54 tahun sampai penyakit
stroke menyerangnya dan ia meninggal dunia 25 Juli 1817. Kehidupan John
Fawcett dapat diceritakan sebagai sebuah teladan seorang pemimpin rohani dia
mengorbankan ambisi dan keuntungan pribadi demi pelayanan bagi Kristus.
Penggubah lagu ini adalah Hans G. Naegeli yang lahir 26 Mei 1773 dekat
Zurich, Swiss. Ia seorang penerbit musik dan lagu dan ketua Asosiasi Pengolah
Musik Swiss. Dia terkenal sebagai seorang pionir bidang musik. Metode
pengajarannya sangat berkesan dan berpengaruh kepada Lowell Mason, yang
disebut papa atau pendiri sekolah umum dan musik gerejani di Amerika Serikat.
Nada lagu “Dennis” yang bermula dari Swiss dibeli oleh Lowell Mason tahun
1837 ketika ia belajar di Eropa. Lagu ini mucul pertama kali dalam “The Psaltery”
yang diedit oleh Mason dan George J. Webb dengan catatan: “Gubahan dari H. G.
Naegeli”.
Besama Tennyson Ulysses kita dapat berkata: “Aku adalah bagian dari
semua yang tinggi, pertumbuhan, pemenuhan dan berkat. Hidup kita diberkati
dengan limpah oleh kasih dan dorongan orang lain. Sebagai anak-anak dari Bapa
Surgawi, kita diberkati oleh “persekutuan yang mengikat hati dalam kasih
keKristenan”. Di ikat dengan tali kasih, kita mendapatkan kekuatan untuk berdiri
teguh menghadapi ujian hidup.
Bacaan tambahan : 2 Korintus 8:4; Galatia 2:9; Pilipi 3:10; 2 Tesalonika
2:13-17; 1 Yohanes 1:3,6,7.
(No. 3)
YA ALLAH KOTA YANG TEGUH
(A Mighty Fortress Is Our God=L.S. No. 15)
pengarang Naskah : Martin Luther, 1483-1546
Penggubah Lagu : Martin Luther, 1483-1546
Alih Bahasa : Frederick H. Hedge, 1805-1890
Mazmur 46:2,3 Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai
penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut,
sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut;
31 Oktober 1517 merupakan penaggalan penting dalam sejarah Protestan.
Inilah harinya di mana Martin Luther, seorang biarawan Augustinian dan Profesor
theologia memakukan di pintu kathedral Wittenberg, Jerman, 95 thesis
(pengaduan) terhadap ajaran dan praktek gereja Roma Katholik abad pertengahan.
Peristiwa ini menandai lahirnya Reformasi Protestan abad XVI.
Gerakan Reformasi Protestan ini dibangun atas 3 prisip: (1) Pembinaan
kembali oleh Alkitab, (2) Menjelaskan arti keselamatan dan (3) Memulihkan
nyanyian berjemaat. 95 thesis atau pengaduan itu ditujukan kepada Gereja Roma
katholik, termasuk didalamnya mengenai penjualan surat pengampunan dosa yang
menjanjikan kelepasan dari api neraka kekal, kalau mereka menyumbangkan uang
untuk pembangunan Gereja St. Peter. Tindakan penuh keberanian ini memicu
reformasi berdasarkan ajaran dari otoritas Alkitab, pembenaran oleh iman, dan
keimamatan semua umat percaya. Semua ini membuat Luther dikucilkan oleh
Paus.
Dalam depresinya, Luther menulis hymne-hymne, menerjemahkan Alkitab
ke dalam bahasa rakyat dan memugar kembali nyanyi pujian oleh jemaat. Ia
bahkan mengijinkan para wanita menyanyi di umum, suatu kesempatan yang telah
dirampas dari wanita selama seribu tahun. Tanggal karangan dan gubahan lagu
oleh Martin Luther ini sukar ditentukan tetapi diyakini itu ditulis dan ditujukan
kepada Konvensi Spires tahun 1529 di mana kata “protestan” pertama kali
digunakan. Lagu ini menjadi kekuatan besar reformasi. Luther dikucilkan oleh
Paus yang membakar buku-buku karangannya. Luther juga membakar surat
keputusan Paus tersebut di umum.
Kehidupan Martin Luther penuh dengan tantangan dan pergumulan.
Kesusahan demi kesusahan menimpa dirinya. Tetapi ia teringat akan kata-kata
Yesus ketika tergantung di salib: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-
ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Dia sadar bahwa kata
seruan yang pertama keluar dari bibir Yesus ialah “Allah-Ku” yaitu suatu
penegasan iman. Dan Martin Luther yang telah memberikan Alkitab dalam bahasa
Jerman kepada bangsanya, sekarang menciptakan lagu untuk dinyanyikan bukan
hanya oleh para biduan gereja tetapi oleh seluruh anggota jemaat. Kemudian lagu
tersebut diterjemahkan oleh Frederick Hedge tahun 1853.
Tahun 1529 merupaka tahun yang sukar dan gelap bagi Martin Luther. Ia
diserang penyakit, keputus-asaan dan bahaya. Dalam masa itu ia berpaling ke
mazmur 46 yang telah merupakan penghiburan besar baginya. Ia ulang-ulangi
kata-katanya dalam ayat pertama yang daripadanya ia mendapatkan kekuatan.
Dengan kata-kata lagu yang membakar jiwanya, ia bertekad terus maju. Lagu ini
dinyanyikan pada upacara penguburan Martin Luther. Teguh bagaikan
pengarangnya, lagu ini merupakan klasik besar iman kita. Kita mungkin saja tidak
mengetahui atau mengalami tantangan seru seperti yang dialami Luther. Tetapi
kita dapat mengenal Allah yang sama sebagai tempat berlindung dan kekuatan,
yang bagi kita adalah “Kota Yang Teguh”.
Bacaan tambahan : Ulangan 33:27; 2 Samuel 22:2; Mazmur 46; Yesaya
26:4.
(No.4)
TUHAN SELALU PIMPIN AKU
(All The Way My Saviour Leads Me=L.S. No. 17)
Pengarang Naskah : Fanny J Crosby, 1820-1915
Penggubah Lagu : Robert Lowry, 1826-1899
Mazmur 48:15 Sesungguhnya inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan
untuk selamanya! Dialah yang memimpin kita!
Seringkali kita merasa kecewa karena kita tidak melihat rencana jangka
panjang Allah dalam menuntun hidup ini. Kita harus sadar bahwa Allah telah
berjanji untuk menuntun setiap langkah kita dan bukan hanya setiap mil
perjalanan. Mazmur 37:23 Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang
hidupnya berkenan kepadaNya; Fanny Jane Crosby lahir dari keluarga sederhana
di Southeast, New York, 24 Maret 1823. dia menjadi buta pada usia 6 minggu
karena malpraktek dokter. Seumur hidupnya dia menjadi anggota setia dari gereja
St. John Methodist Episcopal di kota New York. Dia belajar di New York School
for the Blind. Dari tahun 1847-1858 ia menjadi guru di sekolah tersebut dan di
tahun 1858 menikah dengan seorang musisi buta bernama Alexander Van Alstyne,
seorang guru musik terhormat di Institusi orang buta.
Mula-mula ia menulis lirik-lirik sajak lagu sekuler. Salah satu lagu
terkenalnya: “Rosalie, The Prairie Flower” yang menghasilkan royalty atau uang
hak paten hampir 3.000 dollar, suatu jumlah sangat besar saat itu. Melalui
pengaruh seorang musisi gereja bernama W.B Bradbury, maka Fanny di usia 40-an
mulai menulis dengan tekun lirik-lirik lagu gospel. Dikatakan bahwa Fanny
Crosby tidak pernah menulis sebuah teks lagu tanpa berdoa memohon petunjuk
Ilahi. Selama karirnya ia didampingi para musisi gereja terkenal seperti: Ira D.
Sankey, William H Doane, John Sweney, George Stebbins, George Root, William
Kirkpatrick, dll.
Lagu ini merupakan ekspresi sukurnya kepada Allah atas jawaban doa.
Dilaporkan bahwa pada suatu hari Fanny Crossby sangat membutuhkan 5 dollar
dan seperti biasanya dia berdoa untuk mendapatkannya. Tidak lama kemudian
seorang asing muncul di rumahnya dengan membawa 5 dollar. Kata Fanny : “saya
tidak dapat berbuat lain kecuali bersyukur kepada Tuhan dalam jawaban doa saya
dimana Ia menggerakan hati orang baik ini untuk memberikan uangnya. Segera
saya menulis liriknya dan Dr. Lowry menggubah musiknya.” Lagu ini pertama
kali muncul dalam koleksi lagu-lagu sekolah minggu, Brighest and Best, yang
dikompilasi William H Doane dan Robert Lowry.
Bacaan tambahan : Mazmur 32:8; Yohanes 10:3-5; Roma 8:28; I Korintus
10:4.
(No. 5)
YESUS TERINDAH
(Fairest Lord Jesus = L.S No. 19)
Naskah dari : Munster Gesangbuch, 1677
Lagu dari : Schlesische Volkslieder, 1842
Digubah oleh : Richard S. Willis, 1819-1900
Kolose 1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di
dalam sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan,
baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala
sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
Lagu indah ini menyanjung keindahan dan keagungan Kristus yang
menuntun kita untuk memuja dan memuji kesucian Tuhan kita Yesus Kristus.
Perbandingan yang cerah atas semua pemandangan alam dengan Yesus, yang
menjadi sumber keindahan dan keharuman, membuat kita terpesona bersama rasa
kagum. Dan kepada kita diingatkan bahwa Juruselamat bersinar lebih terang dari
semua mahluk Tuhan termasuk malaikat. Betapa berlayaknya Dia untuk
mendapatkan “kemuliaan dan hormat, puji dan puja, sekarang sampai selama-
lamanya.”
Sedikit sekali diketahui tentang asal asul lagu inspirasi ini. Beberapa orang
berpikir bahwa lagu ini dinyanyikan pada abad XII oleh para prajurit Perang Salip
asal Jerman ketika mereka manadakan perjalanan yang melelahkan dan berbahaya
ke Tahan Suci. Sumber lain mengatakan perjalanan yang melelahkan dan
berbahaya ke Tanah Suci. Sumber lain mengatakan bahwa ini adalah salah satu
lagu yang yang diusir keluar dari Bohemia dalam pembersihan berdarah anti-
reformasi tahun 1620. Mereka memetap si Silesia, bagian dari Polandia. “Yesus
Terindah” dipikirkan sabagai lagu rakyat yang berasal dari para petani Silesia.
Ayat ke-empat merupakan terjemahan indah dari Joseph A, Seiss menekankan
tentang dua sifat Yesus-: Anak Allah dan Anak Manusia” –sama seperti pujaan
yang selama-lamanya menjadi hak-Nya.
Maskah lagi ini untuk pertama kali terbit dalam Munster Gesangbuch gereja
Roma Katholik tahau 1677 ketika dicetak sebagai nomor 1 dari 3 lagu baru yang
terpilih sabagai lagu-lagu terindah. Kemudian seorang yang bernama Hoffman
Fallersleben mendengar para penyanyi Silesia menyanyikannya di gereja, ia
mencatat kata dan musiknya dan menerbitkannya dalam Schlesische Volkslieder
tahun 1842. Tidak seorang pun tahu siapa yan menerjemahkannya tetapi adaptasi
ke dalam bahasa Inggris di buat oleh Richhar Storrs Willis, lahir di Boston,
Mussachestts, 10 Pebruari 1819, yang menerbitkannya dalam buku lagu Church
Choralas and Choir Studies, tahun 1850.
Bacaan tambahan : Yohanes 1:1,3,14; 5:23; 20:31; Philip 2:9-11; Kolose
1:13, 15; 2:9; Ibrani 1:2,3.
(No.6)
SUCI, SUCI, SUCI
(Holy, Holy, Holy=L.S. No 21)
Pengarang Naskah : Teginald Heber, 178301826
Penggubah Lagu : John B. Dykes, 1823-1876
Mazmur 95:6,7 Masuklan, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan
TUHAN yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat
gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini,
sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
Reginald Heber lahir di Cheshire, Inggris, 21 April 1783, dari keluarga
berpendidikan yang kaya. Pada usia 17 tahun ia mendaftar di Oxford University, di
mana kesarjanaan dan kesanggupan menulisnya sangat dihargai. Setelah diurapi
menjadi pendeta Gereja Anglikan, ia melayani sebuah gereja terpencil di desa
Hodnet, Inggris selatan selama 16 tahun. Selama itu ia dikenal dan dihormati
sebagai seorang yang berbudi halus dengan kharakter Kristiani yang agung. Ia juga
terkenal dengan penulisan syair, esai dan lagu dalam beberapa majalah.
Pada tahun 1823, 3 tahun sebelum kematiannya di usia 43 tahun, Heber
dikirim sebagai uskup di Kalkuta. Tekanan pekerjaan dan iklim lembab terlalu
berat baginya. Pada suatu pagi hari Miggu setelah berkhotbah di lapangan terbuka
kepada sejumlah besar orang India, dia menderita hantaman panas matahari, jatuh
sakit dan meninggal dunia. Setahun setelah kematiannya, isterinya mengumpulkan
57 lagu pilihan karangannya dan dicetak.
Lagu ini ditulis Heber khusus untuk liturgy mengenai Trinitas.
Penekanannya adalah untuk memuja Tuhan, Allah Tritunggal. Nada lagunya untuk
pertama kali di sebut “Nicaea”, menurut nama Konsili di Nicaea di Asia Kecil
tahun 325 AD. Di Konsili inilah doktrin Trinitas diteliti dan dan diakui sebagai
doktrin penting iman Kristiani. Pada tahun 1861 nada lagu ini digubah khusus oleh
salah seorang musisi Inggris terkenal, Dr.John Bacchus Dykes. Penggubah ternama
ini telah menyumbang sekitar 300 nada lagu, sebagian besar masih tetap digunakan
sampai sekarang.
“Perbaktian adalah menghidupkan suara hati oleh kekudusan Allah,
memberi makan pikiran dengan kebenaran Allah, memurnikan angan-angan oleh
keindahan Allah, membuka hati bagi kasih Allah, dan mengabdikan kuasa
kehindak untuk digunakan oleh Allah.”- William Temple
“Kata ‘suci’ dibahas sebanyak 900 kali dalam Alkitab. Pertama kali itu
ditemukan dalam buku Kejadian ketika Allah menciptakan semesta alam, langit
dan bumi. Kata itu juga ditemukan dalam fatsal terakhir buku Wahyu ketika Allah
menciptakan langit dam bumi baru. Kita mendapatkan kata “kesalehan” dan:
penyucian” dari akar kata yang sama. Semua terminologi ini menyatakan ide
mengenai “menyisihkan atau mengkhususkan sesuatu.” Sama seperti spektrum
semua warna warni yang bersatu menghasilkan warna putih, sedemikian pula
semua sifat Allah menjadi satu dalam kesucian-Nya.”- Jim Killiom, “Set Apart.”
Bacaan tambahan : Mazmur 145:8-21; Yesaya 6:3; Wahyu 4:5-11;5:13
(No.7)
IMAN ORANG SALEH KEKAL
(Faith of Our Father= L.S.No 24)
Pengarang Naskah : Frederick W. Faver, 1814-1863
Penggubah Lagu : Henri F. Hemy, 1818-1888
Diadaptasi oleh : James G. Walton. 1821-1905
Yudas 1:3 Saudara –saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh-
sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku
merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihatkan kamu,
supaya kamu tetep berjuang untuk memepertahankan iman yang telah
disampaikan kepada orang-orang kudus.
Ibrani pasal 11 diberi julukan “panggung iman Kristiani yang gagah berani”,
suatu riwayat menggetarkan dari mereka yang sedia memberikan segalanya demi
memepertahankan iman mereka kepada Allah. Di setiap abad selalu saja terdapat
mereka yang mati sahid, yang diperkirakan sejak penyalipan Kristus sudah lebih
dari 50 juta orang. Bahkan dalam kultur peradaban modern inipun banyak yang
menderita dan mati karena iman dan pengakuan mereka akan Kristus sebagai
Juruselamat dan Tuhan.
Lagu “Iman Orang Saleh Kekal” ini tanpa diragukan merupakan lagu
mengenai para pimpinan gereja Roma Katholik yang mati shaid selama abad XVI
saat pemerintahan Raja Hendri VIII. Saksi mata mengatakan bahwa raja
menyembelih para martir termasuk orang terkenal, Thomas More. Pengarang
naskah adalah Frederick Willian Faber, lahir 28 Juni 1814 di Calverly, Yoskshire,
Inggris dan dibesarkan dengan ketat sebagai sorang Calvinis oleh si ayah yang
pendeta. Setelah tamat dari Oxford University tahun 1843, ia menjadi pendeta
sebuah jemaat kecil di Elten, Inggris.
Semasa muda ia menentang keras ajaran gereja Roma Katholik (RK) dan
saat itu sebuah gerakan yang disebut Oxford atau Tractarian Movement sangat
mempengaruhi gereja Anglikan. Dari 1833-1850 Oxford Movement ini dengan
gigih memimpin keagamaan di Inggris di mana saat itu banyak pimpinan gereja
Anglikan berpindah ke RK dan yang lainnya mendirikan Anglo-Catholics. Faber
setelah melayani 3 tahun sebagai pendeta Anglikan berpindah ke gereaja RK dan
terkenal sebagai Father Wilfrid.
Syair lagu ini di tulis Feber untuk memperingati para pemimpin gereja RK
yang mati syahid selama pemerintahan raja Henry VIII saat berdirinya gereja
Anglikan di Britania Raya. Naskahnya pertama kali terbit dalam koleksi Feber
berjudul Jesus and Mary; atau Catholic Hymns for Singing and Reading. Nada
lagunya terkanal sabagai “St, Catherine Tune”, digubah oleh seorang RK tekanal
benama Henri Hemy, lahir 12 November 1818 di Castle-Upon-Tyne, Inggris. Dia
seorang organis dan pengguah lagu tekenal yang di tahun 1864 menyusun buku
lagu Katholik berjudual Crown of Jesus. James G. Walton mengadaptasi lagu ini
dan menggunakannya dalam koleksi Plain Song Musik for the Holy Communion
Office, di cetak tahun 1874.
3 stansa yang terdapat dalam buku Lagu Sion kita menjadi sangat hidup bagi
kebaktian evangelikal. Ini dapat ditafsirkan sebagai suatu tantangan bagi
komitmen dan loyalitas kita kapada Injil Yesus Kristus bahwa kita tidak akan
menyangkal iman bahkan “jikalau dibunun pun, sungguh mulia kematiannya”.
Semoga kita tetap setia terhadap iman para leluhur dan semua yang telah
tinggalkan pada kita warisan iman yang sangat berharga.
Pada tahun 1968, pesawat angkasa luar “Eagle” mendarat di bulan dan
memasang Tranquility Base. Neil Armstrong mendaratkan pesawatnya dengan
bahan bakar yang habis dalam waktu 11 detik, dan ia lakukan itu dengan tenaga
mesin computer yang sangat minim. NASA membuktikan prinsip Alkitab bahwa
anda dapat memiliki kedamaian di tengah-tengah kekacauan. Para ahi samudera
mengatakan bahwa tempat yang tenang di laut terdapat pada kedalaman di bawah
25 kaki dari permukaan air laut. Walapun tejadi topan di atas laut, selalu terdapat
ketenangan di bagian yang paling dalam. Orang Kristen mendapatkan kedamaian
pada kedalaman iman yang stabil. “The Innovating Man,” – Tony Evans,
Innovative Church Growth Comference, 1994.
Bacaan tambahan : Mazmur 22:4,5; I Timotius 6: 13,14; 2 Timotius 4:7;
Ibrani 11.
(No. 8)
JIKA KU KENANGKAN TUHAN
(Jesus, the Very Thought of Thee= L.S. No 25)
Pengarang Naskah : Bernard of Clairvaux, 1090-1153
Penggubah Lagu : John B. Dykes, 1823-1876
Alih Bahasa : Edward Caswall, 1814-1878
Mazmur 42:2,3 Seperti rusa yan merindukan sungai yang berair, demikianlan
jiwaku merinduakan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada
Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
Syair ini muncul pada puncak Abad Pertengahan yang disebut “Abad
Kegelapan” yaitu kegelapan rohani dan moral gereja. Gereja yang ditemukan
Kristus 1.000 tahun sebelumnya, sekarang telah sangat merosot dan tidak murni.
Standart moral beberapa pimpinan gereja terkenal telah membuat aib yang
memalukan.
Benard lahir dari kelurga terhormat di Fontaine, Burgundy, Perancis.
Ayahnya seorang ksatria dan ibunya seorang yang bercahaya dengan ekebaikan.
Sejak muda Bernad telah menunjukan kesalehan dan kesederhanaannya meskipun
kesempatan banyak dia peroleh untuk suatu kehidupan sekuler. Di usia 20-an ia
menjadi biarawan di biara Citeaux. Dalam waktu 3 tahun personalita, talenta dan
kwalitas kepemimpinan sudah terlihat. Ia diminta membuka cabang biara di
berbagai tempat dan selama hidupnya telah membuka 162 biara baru. Salah satu
biara terdapat di Clairvaux, Perancis di mana Bernard berkediaman sampai
meninggal dunia di tahun 1153.
Pada abad 16 Marthin Luther menulis mengenai Bernard bahwa “ia adalah
biarawan terbaik yang pernah hidup, yang saya sangat hormati melebihi gabungan
sumua biarawan.” Pengaruhnya terasa di seluruh Eropa dan ia dapat mengatur
raja, kaisar dan uskup untuk menurut. Ia menuliskan banyak buku berhubungan
dengan gerejani, kebiaraan, dan topik-topik gerejani lainnya. Ia juga menulis 196
baris syair berjudul “Delcis Jesu Memorial” (“Joyful Rhytm on the Name of
Jesus”).
Dari syair tersebut Edward Caswall di abad XIX menerjemahkannya untuk
lagu ini. Edward Caswall tekenal sebagai penerjemah lagu-lagu purba. Ia lahir di
Yately, Hampshire, Inggris pada 15 juli 1847. ia menjadi pastor gereja Anglikan
dan turut terlibat dalam Oxford Movement. Tahun 1847 ia meninggalkan gereja
Anglikan dan bergabung dengan gereja RK ia telah menyalin lebih dari 197 lagu
Latin. Nada lagu ini, “St. Agnes” digubah oleh John B. Dykes yang juga telah
menggubah 300 nada lagu lainya.
Walaupun kita tidak lagi hidup di abad kegelapan, sekarang kita berada di
antara kekacau-balauan dunia. Namun di tengah-tengah kekacauan dan
kebingungan ini kita perlu merenungkan kekudusan, kasih dan keindahan Yesus
agar hidup kita diisi dengan keharuman dan sukacita kehadiranNya. Beberapa
abad lalu seorang bijaksana menulis: “Sebab seperti orang yang membuat
perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia.”Amsal 232:7. Biarlah kita
bermeditasi dan memikirkan lebih banyak mengenai Kristus dan menjadi semakin
hari semakin seperti Dia.
Bacaan tambahan : Mazmur 66:2; 130:7; Yeremia 17:7; Efesus 3:19.
(No.9)
BRIKANLAH, YA TUHAN
(Break Thou the Breat of life= L.S. No 29)
Pengarang Naskah : Mary Ann Lathbury, 1841-1913
Penggubah Lagu : William F. Sherwin, 1826-1888
Yohanes 6:35 Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa
datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-
Ku, ia tidak akan haus lagi.
Sebagai orang Kristen, kegiatan terbesar kita adalah selalu bersama dengan
Kristus-bukan hanya dengan jemaat kita. Denominasi atau sistem keagamaan kita.
Menyelidik Alkitab dan menggunakan waktu untuk berdoa sangat vital bagi
kekuatan rohani. Walaupun lagu ini sering digunakan dalam pelayanan perjamuan
kudus, inti ajarannya ialah bahwa Firman Allah merupakan Roti Hidup, harus
memupuk kehidupan rohani kita dan membawa kita semakin erat dalam hubungan
dengan Tuhan kita.
Nn. Lathbury dalam kemampuannya bertugas sebagai editoral membantu
pendeta John H. Vincent, Sekretaris Uni Sekolah Minggu gereja Methodist.
William F. Sherwin, directur musik dan pembantunya George Stebbins tidak
pernah bermimpi bahwa perkemahan musim panas tahun 1877 itu merupakan
salah satu perkemahan yang sangat mengesankan dalam kehidupan mereka. Atas
permohonan pendeta Vincent, Nm. Lathbury menulis kata-kata sebuah lagu indah
berjudul “Matahari Terbenam” yang dengan cepat lagunya digubah oleh Sherwin.
Karena mereka juga mensponsori sebuah kelas studi Alkitab, maka kembali
Nn. Lathbury pembantu dalam perkumpulan Chautauqua, sebuah perkemahan
Methodist terletak di danau Chautauqua yang indah di New York diminta unuk
menulis kata-kata lagu baru untuk digunakan sebagai lagu thema Konferensi Studi
Alkitab. Musiknya di gubah oleh direktur musik bertalenta, William F. Shrwin.
Sejak itu lagu “Brikanlah Ya Tuhan” digunakan seterusnya di perkemahan-
perkamahan, sebagaimana oleh orang Kristen lainnya di seluruh dunia.
Meskipun lagu ini banyak kali digunakan dalam upacara Perjamuan Kudus,
itu tetap berada dalam kolom “Kitab Kudus”. Dan sampai sekarang menjadi lagu
favorit jutaan orang yang mengasihi dan mempelajari Alkitab.
Bacaan tambahan : Mazmur 63:1; 119:45; Yeremia 15:16; Matius 14:13-21.
(No.10)
RAJA KEKAL, PIMPINLAH
(Lead on, O King Eternal= L.S No. 30)
Pengarang Naskah : Ernest W. Shurtleff, 1862-1917
Penggubah Lagu : Henry Smart, 1813-1879
2 Timotius 4:7,8 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah
mencapai garis akhir dan aku teleh memelihara iman. Sekarang telah tersedia
bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan,
Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga
kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.
53 tahun setelah Henry Smart memberi nada sebuah lagu di Inggis, seorang
tamatan Seminari Theologia di Amerika menulis syair bagi lagu tersbut.
Keduanya telah menulis bertahun tahun, tinggal dalam jarak bemil-mil, tetapi
dapat mengawinkan syair dan nada sebuah lagu gereja yang militan. Henry Smart
adalah seorang pemain organ, penggubah lagu dan penyetel organ di gereja Parish,
Blackburn, Lancashire, Inggris tahun 1813-1836. ia menulis sebuah syair untuk di
nyanyikan pada Reformasi Inggis yang jatuh pada tanggal 4 Oktober 1835. judul
syairnya “Lancashire”.
Karena kekuatan daya ingat musiknya ia tetap menjadi pemain organ di
gereja St. Pancras, London sampai kematiannya. Pada tahun 1888, kelas tamatan
Seminari Theologia Andover, Amerika mempersiapakan diri untuk upacara
penamatan. Ernest W. Shurtleff adalah salah seorang dari para tamatan. Juga
seorang penulis syair lagu pujian.
Teman-teman para tamatan mendesak dia untuk menulis sebuah syair untuk
dinyanyikan pada upacara penamatan mereka. Calon pendeta berumur 26 tahun ini
bertanya syair yang bagaimana, sebab ia juga selalu menulis syair dalam buletin
seminari mereka. Mereka katakan haruslah sebuah syair yang hidup-hidup penuh
semangat, yang militan dengan gaya mares. Ernest Shurtleff menyanggupi dan
lahirlah naskah lagu ini.
Setelah para tamatan ini berkumpul dan mencari lagu yang tepat untuk syair
Shurtleff, mereka memilih nada “Lancashire”-nya Henry Smart. Beberapa hari
kemudian. Mereka melagukan nyanyian ini untuk pertama kalinya dalam upacara
penamatan mereka. Para pendeta muda ini dengan penuh semangat melagukan:
“Raja kekal pimpinlah, Kami sedia berperang. Oleh kuasa Allah, Kami pasti
menang. Kami skarang besedia, Brikanlah kekauatan, Raja kekal pimpinlah,
pada kemenangan.”
Dengan semangat lagu ini, para pendeta muda tersebut tinggalkan ruangan
penamatan dengan tekad bulat keluat bersama Tuhan untuk berperang melawan
kuasa kegelapan dan berjanji akan sedia sampai mati. Setelah melayani bebagai
jemaat di Amerika, Ernest W. Shurtleff berangkat keluar negeri. Pada tahun 1895
ia mendirikan gereja Amerika di Fankfurt, Jerman dan sejak 1906 sampai
kematiannya di tahun 1917 ia bekerja besama-sama mahasiswa di Paris. Bagi dia
dan sama seperti bagi semua pemuda: “Mahkota disediakan bagi orang yang
menang.”
Baccan tambahan: Mazmur 25:4,9, 10; Yesaya 48:17; I Korintus 16:13;
Philip 1:27-30.
(No. 11)
KASIH SURGA YANG TERINDAH
(Love divine, all love excelling = LS No. 31)
Pengarang naskah : Charles Wesley, 1707-1778
Penggubah lagu : John Zundel, 1815-1882
I Yoh 4:9, Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan ditengah-tengah kita, yaitu
bahwa Allah telah mengutus AnakNya yang tunggal kedalam dunia, supaya kita
hidup olehNya.
Jangan pernah kita menaksir rendah kuasa kasih sayang dalam hubungan
bersama sesama kita-apakah itu pernikahan, keluarga, rekan pengusaha, ataupun
persahabatan. Kasih Ilahi kepada manusia jauh melebihi semua bentuk cinta kasih.
“Kasih surga” merupakan salah satu dari lebih 6.500 naskah lagu karangan
Charles Wesley, penyair tekenal gereja Methodist. Naskah yang di tulis tahun
1747 ini menyentuh berbagai elemen doktrin Kristen. Itu meninggikan kasih
Tuhan sebagaimana yang diekpresikan dalam inkarnasi Kristus. Kemudian
mengacu kepada Konsep Wesley mengenai pengudusan sejuruhnya-bahwa setiap
umat percaya dapat hidup tanpa berbuat dosa secara sadar, sehingga dengan
demikian mendapatkan “Perhatian” sebagaimana yang dijanjikan Ibrani 4:9. Jadi
masih tersedia satu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.
“Alpha dan Omega” (huruf pertama dan terakhir dari alphabet Grika) yaitu
“Yang Awal dan Yang Akhir” dalam ayat 2 juga memantulkan ajaran
Wesly bahwa pengalaman pertobatan dan pengudusan adalah “Permulaaan” dan
“akhir” iman. Ayat ketiga mengemukakan kebenaran bahwa roh Allah tinggal
dalam kaabah tubuh setiap umat percaya, sementara ayat ke-empat mengantisipasi
kulminasi kemuliaan iman ketika kita menghamparkan mahkota kita di kaki Yesus,
penuh kekaguman, kasih dan puja.
Kasih ialah:
Berdiam diri ketika disakit
Menjadi sabar ketika dikasati
Belagak tuli ketika skandal, fitnah dan gosip dibeberkan
Memperhatikan dan peduli akan kesulitan sesama
Kepatuhan dan kesiapan tepat waktu bila tugas memanggil
Keberanian menghadapi nasib buruk. (Roy B. Zuck, The Speaker’s
quote Book p. 236)
(No. 12)
HAI PUJILAH NAMA YESUS
(All Hail the Power=L. S. No. 33)
Pengarang Naskah : Edward Perronet, 1726-1792
Penggubah Lagu : John Rippon, 1751-1836
Nada “Coronation” : Oliver Holden, 1765-1844
Nada “Miles Lane” : William Shrubsole, 1760-1806
Wahyu 4:11 “Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian
dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan
oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.”
Lagu ini banyak kali disebut sebagai “Lagu Kebangsaan Kristiani”.
Merupakan salah satu lagu perbaktian yang besar dan pertama kali muncul dalam
Gospel Magazine, November 1779 di-edit oleh Augustus Toplady, pengarang lagu
“Rock of Ages”. Syairnya telah diterjemahkan ke hampir setiap bahasa di mana
ke-Kristenan dikenal dan kapanpun lagu ini dinyanyikan, itu mengkomunikasikan
kebutuhan rohani bagi hati manusia.
Edward Perronet lahir di Sundridge, kent, Inggris tahun 1726. ia keturunan
khas keluarga Huguenot Perancis yang melarikan diri ke Swiss dan kemudian ke
Inggris karena penganiayaan di Perancis. Ayah Edward adalah seorang pendeta
gereja negara di Inggris dan bersimpati dengan gerakan evangelisasi oleh keluarga
Wesley dan George Whitefield. Edward juga menjadi pendeta gereja anglikan
tetapi selalu mengritik cara perbaktian mereka. Ia kemudian ditinggalkan gereja
dan bergabung dengan John dan Charles Wesley selama 1740-an sampai 1750-an.
Saat itulah Wesley dan para pengikutnya menderita banyak aniaya dan kekerasan
dari orang-orang yang tidak setuju dengan pelayanan mereka.
Walaupun Perronet menulis banyak lirik lagu dan syair, tetapi inilah satu-
satunya hasil pekerjaannya yang bertahan. Keberhasilan teks lagu ini ditunjang
oleh 3 nada indah yaitu “Coronation” gubahan Oliver Holden, seorang tukang kayu
dari Massachusetts, musisi yang belajar sendiri dan guru nyanyi di sekolah. “Miles
lane” oleh William Shrubsole, teman dekat Perronet, sangat terkenal di Britania
Raya. Sedangkan nada pesta dari “Diadem” digubah pada tahun 1838 oleh James
Ellor, seorang anggota biasa, yang menggunakan lagu ini sebagai salah satu nomor
biduan gereja.
Salah satu cerita menarik dari E. P. Scott, seorang misionari pionir ke India.
Pada suatu hari ia dicegat oleh sekelompok penjahat yang menggunakan tombak.
Secara naluri ia mengambil biola dari tasnya dan mulai memainkan sekaligus
menyanyikan lagu ini. Ketika ia tiba pada bait ke 3 yang mengatakan: “Hai segala
kaum dan bangsa, Di dalam dunia. Puji Dia yang mulia, Dan rajakan Yesus.” Ia
dan sebagian mereka mencucurkan air mata. Scott menghabiskan sisa hidupnya
untuk berkhotba dan melayani mereka dengan kasih dan penebusan Kristus.
Bacaan tambahan : Pilipi 2:9-11; Kolose 1:15-19; Ibrani 2:7,8
(No. 13)
KU PUJI TUHAN YANG JADIKAN
(I Sing the Mighty Power of God=L.S. No. 34)
Pengarang Naskah : Isaac Watts, 1674-1748
Lagu Dari : Gesangbuch der Herzigl, Wurttemberg, 1784
Mazmur 72:8 Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari sungai Efrat sampat
ke ujung bumi!
` Issac Watts, bapa lagu pujian Inggris, adalah seorang yang lemah dan tidak
sehat sepanjang hidupnya. Selama 30 tahun akhir hidupnya ia menjadi seorang
invalid di rumah sahabatnya, Sir Thomas Abney, di mana Watts mendapatkan
ketenangan untuk menulis lagu-lagu yang sampai sekarang masih digunakan.
Meskipun kurus dan tidak sehat, Watts terkenal dengan kejeniusannya dalam
berbagai bidang. Ia menulis esai, psikhologi, 3 jilid khotbah, katekismus, 29 buku
ulasan mengenai theologia, buku teks tentang logika, dan berbagai topik lainnya.
Walaupun ia tidak menikah, ia senantiasa mencintai anak-anak dan menulis
banyak buat mereka. Pada tahun 1715 ia menulis sebuah buku lagu anak-anak
barjudul Divine Songs for Children, yang baru-baru ini dicetak ulang oleh Oxford
University Press. Buku nyanyi ini adalah buku nyanyi khusus pertama yang
pernah ditulis untuk anak-anak. Kecintaannya kepada anak-anak diperingati
dengan sebuah patungnya di Southampton, Inggris.
Sangat menarik untuk menyadari bahwa apakah kita seorang dewasa atau
seorang anak kecil, kita harus memuji kuasa kebesaran Allah, Pencipta kita. Lagu
ini juga mengajarkan kita bahwa kita harus nyanyikan kebaikan dan kebijaksanaan
Tuhan sama seperti ke-MahadiranNya. Umat Tuhan memiliki banyak hal yang
patut dinyanyikan.
Bacaan tambahan : 1 Tawarikh 29:11-13; Mazmur 95:3-5; 107:8; Yesaya
40:26,28; Wahyu 4:11
(No. 14)
ADA TEMPAT DIAM TEDUH
(Near to the Heart of God=L.S. No. 35)
Syair dan Lagu : Clelang B. McAfee, 1866-1944
Mazmur 94:19 Apabila bertambah banyak pikiran dalam batinku,
penghiburanMu menyenangkan jiwaku.
Kehidupan ini penuh dengan masalah dan krisis yang datang tanpa diduga.
Kegelisahan dan keputusasaan akan mengelapkan bahkan orang saleh yang paling
kuat sekalipun. Ingat Ayub dalam Ayub 5:7...”melainkan manusia
menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi.”
Namun orang kristen, karena perlindungan yang didapatkan dalam kristus, harus
mampu berjuang mempertahankan ketenangan dan stabilitas walaupun tertekan
dan berbeban berat. Kita tidak dapat melepasklan diri dari tekanan dan bayang-
bayang gelap kehidupan, tetapi harus dihadapi dengan kekuatan rohani yang
disediakan Tuhan kita. Ketika kita didekap erat dan aman “dekat di hati Tuhan”,
ktia mendapatkan ketenangan, penghiburan, sukacita dan kedamaian yang hanya
Yesus, Juruselamat kita akan berikan. Untuk itulah kita dapat hidup setiap hari
dengan kedamaian hati dan keberanian.
Inilah pekabaran yang Clelang McAfee expresikan dalam lagu penghiburan
ini saat dia sendiri dipenuhi dukacita. Ketika ia melayani sebagai pendeta di gereja
First Presbyterian, Chicago, Dr. McAfee terkejut mendengar berita kematian 2
orang kemanakannya karena penyakit Diptheria. Menghadap Tuhan dan Alkitab,
McAfee segera mendapatkan nada dan lirik lagu ini yang mengalir dari hatinya
yang berduka. Pada hari penguburan ke 2 kemanakannya ini ia berdiri di luar
rumah saudaranya Howard yang sudah dikarantina tersebut sambil menemukan
lagu dan liriknya disela-sela airmatanya. Hari minggu berikut lagu ini dinyanyikan
oleh paduan suara di gereja McAfee. Segera lagunya menjadi terkenal luas dan
sejak itu telah menghibur dan menyembuhkan banyak umat Tuhan disaat yang
diperlukan. Jaminan dan doa lagu ini dapat kita miliki dimasa sukar dan saat
teruji.
Bacaan tambahan : Maz 34:18; 73:28; Pkh 5:1; Mat 11:28-30; Ibrani 4:16.
(No. 15)
APABILA DAMAI PERJALANANKU
(It is well with my soul=L.S. No. 37)
Pengarang Naskah : Horatio G. Spafford, 1828-1888
Penggubah Lagu : Philip P. Bliss 1838-1876
Maz 46:2 Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai
penolong dalam kesesakan sangat terbukti.
Kedamaian hati melalui kepercayaan mutlak dalam kasih Allah merupakan
bukti nyata iman seorang Kristen dewasa. Hanya dengan jenis keyakinan
demikian kepada Bapanya yang di Surga ini sajalah maka Horatio Spafford setelah
dilanda tragedi demi tragedi dapat berkata: “Baiklah, baiklah, bagiku”.
Spafford pernah mengalami kedamaian dan keberhasilan dihari-hari penuh
sukacita sebagai seorang pengacara sukses di Chicago. Ia adalah Ayah dari 4
orang anak perempuan, anggota aktif gereja Presbyterian, juga teman serta
pendukung setia D. L. Moody dan para evangelis lainnya. Kemudian datanglah
malapetaka demi malapetaka yang dimulai dengan kebakaran besar di Chicago
pada tahun 1871 yang mengahabiskan investasi besar keluarga Spafford. Ketika
pendeta Moody dan pembantu musiknya, Ira Sankey berangkat ke Inggris untuk
evangelisasi, Spafford memutuskan untuk menyenangkan keluarganya dengan
mengambil cuti bersama-sama keluarga di Inggris sekaligus membantu dalam
evangelisasi Moody.
November 1873 Spafford begitu sibuk dengan pekerjaannya sehingga ia
tidak dapat berangkat bersama istri dan 4 orang anak perempuannya: Magie,
Tanetta, Annie, dan Bessie bersama kapal S. S. Ville du Havre. Namun ia berjanji
akan segera menyusul mereka ke London. Pada jam 2.00 subuh tanggal 22
November 1873, kapal Perancis yang mewah ini ditabrak hampir putus menjadi 2
oleh kapal besi Inggris, Lochearn. Hanya dalam waktu 12 menit Ville du Havre
tenggelam dengan korban 226 jiwa termasuk empat anak perempuan keluarga
Spafford. Dalam kekacauan para penumpang Ny. Spafford menyaksikan keempat
anaknya tenggelam. Ia sendiri tertimpa salah satu tiang kapal dan pingsan namun
sadar kembali dan diselamatkan. Sembilan hari kemudian setelah semua orang
selamat tiba di Cardiff, Wales, Ny. Spafford mengirim telegram kepada suaminya
berbunyi: “Sendiri selamat”.
Segera Spafford berangkat menyusul istrinya ke London dengan kapal
berikut. Dalam pelayaran dibulan Desember itu, ia diundang oleh kapten kapal ke
kabinnya. Kapten berkata: “saya yakin betul bahwa ditempat inilah Ville du Havre
tenggelam”. Malam itu Spafford tidak dapat tidur. Berjam-jam lamanya ia
merenungkan dan mengingat akan anak-anaknya dan di tengah samudera Atlantik
itu, dari dalam hatinya yang hancur, Spafford menulis lima bait lagu ini. Ketika ia
bertemu dengan istrinya, Ny. Spafford berkata: “Saya tidak kehilangan anak-anak
saya. Kita hanya berpisah untuk sementara.”
Tuan Spafford dan Philip Paul Bliss, seorang pemimpin biduan dan
penggubahan lagu, adalah sahabat lama. Keduanya menjadi pembantu utama
Moody dan Sankey. Atas permintaan Spafford, Bliss bersedia menggubah lagu
untuk syairnya. Pada hari Jumat, November 1876 di Farwell Hall, Chicago, Bliss
memeperkenalkan lagu: “It is Well with My Soul” sebagai lagu solo rohani di
hadapan lebih dari 1.000 pendeta.
Sebulan kemudian, di bulan Desember, sementara tinta nada-nada lagu ini
belum sempat kering, Tn. dan Ny. Bliss menitipkan 2 anak mereka kepada ibu Tn.
Bliss. Mereka menumpang kereta api dari Buffalom New York menuju Chicago
untuk mengatur jadwal suatu seri evangelisasi setelah Tahun Baru nanti. Mereka
tinggalkan Bufalo pada Jumat,29 Desember 1876 sore. Pada jam 8 malam itu
ketika mendekati Ashtubula, Ohio, sebuah jembatan yang menyeberangi sebuah
jurang ambruk sehingga 7 gerbong kereta api yang ditumpangi Bliss suami istri
bersama seluruh penumpang uatuk ke dalam jurang penuh air yang sementara
membeku. Api dari mesin mulai membakar badan gerbong yang sementara
tergantung di pinggir jurang. Mereka yang selamat dari tenggelam, tidak dapat
luput dari amukan api.
Dari 160 penumpang, hanya 14 orang yang selamat sedangkan mayat yang
ditemukan hanya berjumlah 59 orang. Saksi mata menceritakan bahwa Tn. Bliss
sebenarnya selamat dari amukan api, tetapi ketika ia melihat isterinya terjepit di
antara rerutuhan gerbong dan api mulai menjilat gerbong itu, Philip Bliss, yang
saat itu berusia 38 tahun memeluk isterinya dan keduanya disambar api. Untuk 3
hari lamanya sahabat-sahabat Bliss mencari mayat Bliss dan isterinya tetapi tidak
ada yang di temukan karena kereta dan penumpang yang lain sudah menjadi abu.
Walaupun jenazah semua mereka ini, 4 anak Spafford, Philip Bliss dan
isterinya, tidak di temukan dan kuburan merekapun tidak dapat di kenal, namun
lagu mereka yang telah melewati tragedi demi tragedi, tetap hidup di hati umat
Kristiani di seluruh dunia. Mereka bersyukur karena keluarga Spafford dan Bliss
dengan setia dan dengan kemenangan dapat berkata: “Baiklah, Baiklah, Bagiku”.
Sebuah lagu penuh kekuatan, kedamaian dan pengharapan.
Bacaan tambahan : Mazmur 31:14; 142:3; Galatia 2:20; 1 Petrus 4:19.
Petrus 4:19.
(No. 16)
TIADA LAIN PELINGUNG SEPERTI YESUS
(No One Ever Cared for Me Like Jesus=L. S. No. 40)
Pengarang Nakah : Charles F. Weigle, 1871-1966
Penggubah Lagu : Charles F. Weigle, 1871-1966
Ayat 35:10...tetapi orang tidak bertanya: Di manakan Allah, yang membuah
kita, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam;
Lagu Charles Weigle “No One Ever Cared for Me Like Jesus” ini
merupakan hasil produksi dari salah satu masa tergelap dalam kehidupannya.
Weigle menggunakan sebagian besar waktunya untuk evangelisasi dan menulis
lagu. Pada suatu malam setelah kembali dari kebaktian evangelisasinya, ia dapati
sepucuk surat dai isterinya. Catatan dalam surat itu mengatakan bahwa isterinya
sudah tidak tahan lagi hidup dengan seorang evangelist seperti itu dan sekarang
meninggalkan dia.
Weigle mengatakan bahwa dia begitu putus asa selama beberapa tahun
terakhir sampai berencana untuk bunuh diri. Tidak ada seorang pun yang peduli
dan memperhatikannya. Tetapi lama kelamaan imannya mulai pulih dan ia
kembali aktif dalam pelayanan penarikan jiwa. Segera ia merasa harus menulis
syair dan menggubah sebuah lagu sehubungan dengan pengalaman tragisnya.
Dari hati yang hancur lahirlah kata-kata yang Allah berikan kepada Weigle.
Tidak sulit untuk bernyanyi bila semuanya menjadi hancur. Namun sering
Allah memberikan sebuah lagu istimewa kepada salah seorang anak-Nya yang
tersakiti dan terluka hati selama malam-malam kegelapan dalam hidupnya. Umat
percaya akan temukan kebahagiaan baru di dalam kesusahan dan keputus asaan,
dan mereka mendapatkan kedekatan yang erat dengan Tuhan mereka. Rasul
Yohanes menulis buku Wahyu sementara berada di pulau Patmos yang kering.
John Bunyan menyelesaikan cerita klasik Pilgrim’s Progress ketika dalam keadaan
tuli berat. Dan Fanny Crosby pernah brekata : “ Sekiranya saya tidak buta, saya
tidak akan pernah mengarang semua lagu pujian ini yang Tuhan telah berikan bagi
saya.
Dewasa ini banyak orang mengalami sakitnya kehancuran pernikanan,
keretakan keluarga dan putus asa di tengah hubungan lembut kehidupan. Marilah
kita menyatakan jaminan kebenaran bahwa Allah kita peduli dan mengerti serta
sedia memancarkan terang dalam kegelapan hidup kita. Kita harus menambahkan
catatan pada hymne ini, undangan Rasul Petrus dalam I Petrus 5:7 “Serahkanlah
segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.”
Bacaan tambahan: Maz 144:3,4; Yer 31:2,3; Ef 3:18,19; I Yoh 3:1.
(No17)
YESUS SPERTINYA GEMBALA
( Savior, Like a Shepherd lesd Us= L.S. No 41)
Pengarang Naskah : Dorothy A. Thrupp, 1779-1847
Penggubah Lagu : William B. Bradbury, 1816-1868
Mazmur 32:8 Aku hendah mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang
harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.
Pengarang syair lagu terkenal ini, Dorothy Thrupp, lahir dan tinggal di
London, Inggris. Dia adalah penulis lagu yang berhasil, kususnya lagu anak-anak.
Sebagian besar syair lagunya tidak ia tanda tangani karena hanya menggunakan
nama samaran. Dengan demikian orang berpikir bahwa lagu ini bukan
karangannya. Pada tahun 1836, syair lagu ini pertama kali muncul tanpa tanda
tangannya, tetapi kitemukan di antara koleksi naskah-naskah lainnya.
Bimbingan Tuhan adalah pokok iman Kristiani. Iman yang di imbangi
dengan penyelidikan akan Kitab Suci bahwa tuntunan Toh Kudus, membuat
“semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah”. (Roma 8:14).
Dan sama seperti anak-anak yang seringkali memberontak terhadap otoritas
orangtua, sedemikian pula kita seringkali mengabaikan bimbingan Allah dalam
hidupnya, bahkan berusaha menjalani jalan kita sendiri. Jika demikian, pimpinan
Allah tidak akan tejadi. Haruslah ada kerinduan dan kemauan yang serius untuk
pimpinan oleh Allah. Dengan iman yang teguh kita harus menyadari bahwa Allah
mempunyai rencana bagi setiap anak-Nya dan kita harus rindu mengikuti jalan itu
ke manapun dipimpin.
Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang
apa pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan
damai sejahtere dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan
kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Bacaan tambahan : Mazmur 23; Amsal 16:1,3,6,9; Yes 40:11; Yohanes
10:14-16,27.
(No. 18)
RAHMAT TUHAN
(Grace Greater than Our Sin= L.S. No. 44)
Pengarang Naskah : Julia H. Johnston, 1849-1919
Penggubah Lagu : Daniel B. Towner, 1850-1919
Roma 5:20,21 Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi
semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia
menjadi belimpah-limpah, supaya, sama sepaerti dosa berkuasa dalam alam
maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang
kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan Kita.
Bertahun tahun Julia Hohnston bekerja dan sibuk melayani Sekolah Minggu
di gereja First Presbyterian Peoria, Illinois. Dia juga adalah penulis buku pelajaran
anak anak unuk David C. Cook Publising Company. Selain itu dia juga menulis
sekitar 500 naskah lagu adalah Daniel B. Tooner, seorang direktur departemen
musik dari Moody Belble Insitute. Lagu ini pertama kali muncul dalam kompilasi
Tooner, Hymns Tried and True, tahun 1911.
Rahmat Tuhan bukan sekedar suatu rahmat yang berkecukupan, tetapi lebih
dari itu, yaitu rahmat yang berkelimpahan. 2 korintus 9:8 Dan Allah sanggup
melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa
berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam
pelbagai kebajikan. Rahmat-Nya menyediakan keselamatan kekal bagi kita dan
juga menyanggupkan kita mengerti akan hidup ini dengan limpahnya. Itu
dipersiapkan bagi kita untuk menghadapi setiap masaalah dan kebutuhan.
Seringkali diargumentasikan bahwa karena rahmat Allah itu menutup semua
dosa maka kita bebas melakukan apa saja sesuka hati kita. Memang rahmat Allah
disediakan bagi kebebasan kita, yaitu kebebasan dari perbudakan dosa, cinta diri,
sifat alami dosa, agar sesudah dibebaskan, kita akan mengejar “pelbagai
kebajikan”, dan mejadi seperti yang Allah inginkan dari kita.
Bacaan tambahan: Roma 3:24-26; 1Korintus 15:10; 2 Korintus 8:9;
Efesus 1:6-8; Titus 2:11.
(No.19)
SALIB DI BUKIT GOLGOTHA
(The Old Rugged Cross= L.S. No 45)
Pengarang Naskah : George Bennard, 1873-1958
Penggubah Lagu : George Bennard, 1873-1958
I Petus 2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu
salib, supaya kita, yang telah mati tehadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh
bilur-bilurNya kamu telah di sembuhkan.
Lagu “Salib Di Bukit Golgotha” merupakan lagu yang sering dipromosikan
dan dinyanyikan. Para editor buku lagu sepakat bahwa lagu ini sangat populer
melebihi lagu-lagu lainnya. Selama 30 tahun sejak di publikasikan di tahun 1913,
telah terjual sebanyak lebih dari 20 juta salinan, melebihi komposisi musik
manapun. “Salib Di Bukit Golgotha” mengungkapkan kata-kata sederhana namun
mulia mengenai pusat kebenaran Injil yang berbicara tentang kebutuhan setiap
umat percaya.
Bila seorang pemimpin lagu meminta anggota gereja memilih lagu kecintaan
mereka untuk dinyanyikan bersama, senantiasa lagu ini diusulkan dan jarang di
lewatkan. Selalu saja ada permohonan untuk menyanyikan lagu “Salib di Bukit
Golgotha”. Lagu Injil yang sentimentil ini telah menjadi favorit orang Kristen dan
non-Kristen sejak ditulis George Bennard pada tahun 1913 dan terkenal sebagai
lagu terpopuler dari semua lagu abad XX.
George Bennard lahir di Youngstown, Ohio, tapi orangtuanya segera pindah
ke Albia, Iowa dan kemudian berpindah lagi ke kota Lucas di negara bagian yang
sama. Ketika ayahnya meninggal dunia, George Bennard baru berusia 16 tahun
dan harus menjadi tumpuan harapan keluatga bersama ibu dan ke-empat adik
perempunnya. Ia masuk menjadi anggota Salvation Army dan bersama isteri
pertamanya menjadi pimpinan di organisasi gereja tersebut. Namun kemudian dia
diurapi menjadi pendeta gereja Methodist Episcopal di mana pelayanannya sangat
di hargai.
Bennard sangat sibuk dengan peninjilan dan pelayanan peningkatan
kerohaian jemaat di negara bagian Michigan dan New York. Pada suatu ketika
saat pulang ke Michigan ia mengalami suatu peristiwa yang membuatnya bepikir
keras mengenai salib dan apa yang di maksud Rasul Paulus ketika ia berbicara
mengenai “Persukutuan dengan salib Kristus”. Sementara Bennard memusatkan
pikiran kepada kebenaran ini ia dapati bahwa salib itu bukan sekedar suatu simbol
keagamaan, tetapi adalah inti dari Injil. Pada tahun 1913 ia mulai menulis naskah
dan lagu “The Old Rugged Cross”. Menurut Bennard, “Kata-kata lagu ini telah
menyentuh hati saya sebagai jawaban bagi semua pertanyaan.”
Saat itu ia tinggal bersama keluarga Methodist tekenal di Pokagon, Michigan
ketika melayani kebaktian peningkatan kerohain di sana. Dengan ditemanai
seguah gitar, Bennard menyanyikan lagu ini di hadapan tuan rumah, Pendeta dan
Ny. L.O. Bostwick. Di dapur keluarga inilah lagu tersebut diperdengarkan yang
kemudian mendapat tanggapan dari Pendeta Bostwick: “Tuhan telah memberikan
lagu indah kepadamu. Itu akan bertahan terus karena telah menyentuh hati kami
melebihi lagu lagu lainnya”. Pada tanggal 7 Juni 1913 malam, Pendeta Bostwick
memperkanalkan lagu tersebut kepada anggota jemaat dan 5 penyanyi jemaat
menyanyikannya dari catatan pinsil. Ke 5 anggota tarsebut adalah: Frank Virgin,
Olive Mars, Clara Virgil, William Thaldorf dan Florence Jones.
Segera lagunya tekenal dan diperkenalkan di hadapan peserta konvensi di
Chicago. Kemasyhurannya tersebar cepat di dunia Kristen. John Bowring setelah
terinspirasi dengan kata-kata lagu tersebut, menulis “In the Cross of Our Christ I
Glory”. Bennard melanjutkan pelayanannya sebagai pendeta evangelist 40 tahun
lagi setelah menulis dan menggubah lagu di atas. Pada tanggal 9 Oktober 1958, di
usia 85 tahun, Bennard meninggal dunia. Salibnya ditukar dengan makhota. Ia
telah menerima Kristus dari salib itu. Semoga kita dapat mengenal keselamatan
dan kehidupan kekal yang diterima oleh iman di dalam Dia yang telah mengadakan
korban agung “di atas salib di bukit Golgota.”
Bacaan tambahan : Galatia 6:12,14; Efesus 2:16;Pilipi 2:8; Kolose 1:20.
(No. 20)
SUCIKAN HATIMU
(Take Time to Be Holy= L.S. No. 46)
Pengarang Naskah : William D. Longstaff, 1822-1894
Penggubah Lagu : George C. Stubbins, 1846-1945
I Petrus 1:15,16 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh
hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memenggil kamu, sebab ada
tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
William Longstaff, anak seorang pemilik kapal di Inggrs, meskipun kaya
adalah seorang yang rendah hati dan anggota gereja yang setia. Ia juga merupakan
sahabat dari Pendera Dwight L. Moody dan penyanyi Ira D. Sankey dalam
evangelisasi di Inggris. Evangelisasi mereka mengguncangkan Inggris di akhir
abad XIX. Setelah mendengar khotbah mengenai I Petrus 1:16 yang diambil
referensinya dari buku Imamat, maka William mulai membuat pencapaian
kesucian sebagai tujuan utama hidupnya. Meskipun ini hanya sebuah lagu, kata-
katanya telah mempengaruhi umat yang setia di mana-mana agar setia
menghidupkan kehidupan ke Kristenan yang benar.
Nilai berharga untuk hidup Kudus menurut petunjuk yang diberikan lagu ini
begitu berkaitan dengan umat percaya dewasa ini sama dengan jaman William
Longstaff ketika menulis lagu tesebut lebih se-abad lalu. Allah tetap masih
menuntut sebuah gaya hidup suci bagi umatNya. Kadangkala kita bingung
membedakan kesucian dan kesetiaan hanya merupakan sifat pura-pura melalui
kebaikan yang menutup nutupi kemunafikan dan kenajisan. Suatu kehidupan yang
benar-benar kudus dan berperilaku seperti Kristus menyatakan: “Justru karena
itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan
kepada imannya kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada
pengetahuan pengusaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada
ketetekunan kesalehan,” 2 Petrus 1:5,6.
Dewasa ini kita di kelilingi dengan begitu banyak kepura-puraan dan ketidak
tulusan hati yang mana kita sendiri tanpa sadar telah terpengaruh dengan keadaan
tersebut. Untuk mempertahankan kwalitas hidup yang di tuntut Allah. Kita harus
menyediakan waktu untuk mengembangkan suatu kehidupan yang benar dan
konsisten, bahkan kudus dalam segala bidang.
Bacaan tambahan : Im 20L7,8; II Kor 7:1; Ef 4:23,24; I Tim 4:8; Ibr 12:14.
(No. 21)
KU DENGAR SUARA ALMASIH
(I Heard the Voice of Jesus Say= L.S. No 47)
Pengarang Naskah : Horatius Bonar, 1808-1889
Penggubah Lagu : John B. Dykes, 1823-1876
Yesaya 55:1 Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan
hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa
uang pembeli dan makanlan, juga anggur dan susu tanpa bayaran!
Lagu ini dengan cara yang sangat berarti mempersembahkan 3 undangan
pribadi Allah kita kepada manusia. Yang diikuti dengan sambutan manusia dan
hasil kerohaniannya.
Bait pertama: Matius 11:28 Marilah kepad-Ku, semua yang letih lesu
dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Aku datang,
aku mendapatkan kelegaan dan sukacita.
Bait kedua: Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadany: “Jikalau engkau tahu
tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku
minum! Niscaya engkau telah meminta kepadaNya dan Ia telah memberikan
kepadamu air hidup.” Yohanes 4:13 Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa
minum air ini, ia akan haus lagi, Yohanes 4:14, tetapi barangsiapa minum air
yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang
terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” Aku datang, aku
minum dan hidupku di segarkan.
Bait ketiga: Yohenes 8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang
banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak
akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
Aku memandang, dan untuk selanjutnya berjalan dalam terang.
Musik untuk naskah lagu yang indah ini di tulis pada tahun 1868 oleh John
B. Dykes, seorang musisi Inggris terkenal di abad XIX. Ia menghubungkan
undangan Tuhan yang penuh rahmat itu dalam kunci minor, sedangkan
jawabannya diberi simbol sistem tangga nada mayor. Sama seperti lagu-lagu indah
gubahan Dykes, maka musik ini di tandai oleh romantika khas lagu-lagu lain
gubahan John B. Dykes adalah “Suci, Suci, Suci”, “Jika Ku Kenangkan Tuhan”,
dll
Horatius Bonar diakui sebagai salah seorang yang bertalenta, pendeta Injil
yang bersemangat dan penggubah lagu terkenal dari Skotlandia. Ia lahir 19
Desember 1808 di Edinburd, Skotlandia. Ketika terjaadi perpecahan di gereja
Skotlandia, Bonar aktif mempromosikan Free Church Movement. Sepanjang
pelayanannya, ia tekenal sebagai seseorang dengan kekuatan dan kesanggupan
tanpa batas. Selain menjadi pendeta Presbyterian, penarik jiwa yang sungguh-
sungguh, pelajar Alkitab yang keranjingan, Bonar juga menggubah sekitar 600
lagu, 100 daripadanya masih di gunakan dewasa ini. Lagu “Ku Dengar Suara
Almasih” merupakan lagu terbaik dari semau lagu gubahannya. Pertama kali
muncul dalam koleksinya, Hymns, Original and Selescted tahun 1846 dan
kemudian dalam Hymns of Faith and Hope tahun 1862. Bonar menulis lagu ini
sementara ia menggembalakan jemaat Presbyterian di Kelso, Skotlandia.
Sebagaimana lagu-lagu lainnya, ia menulis lagu ini sambil memikirkan kerohanian
anak-anak.
Bacaan tambahan : Yes 55:1-3; Mat 11:28; Yoh 4:14; 8:12; Why
3:20’22:17.
(No.22)
YA YESUS KU TELAH JANJI
(O Jesus, I Have Promided= L.S.No. 51)
Pengarang Naskah : John E. Bode, 1816-1874
Penggubah lagu : Arthur H. Mann. 1850-1929
Ibrani 6:10,11 Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan
pekerjaanmu dan kasihnya yang kamu tunjukkan tehadap namaNya oleh
pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai
sekarang. Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan
kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapannya suatu yang pasti,
sampai pada akhirnya,
Dengan dimulainya tahun baru, tibalah saatnya untuk mengedakan evaluasi
dan merefleksi hidup kita sama juga seperti meletakkan tujuan-tujuan masa depan.
Tugas dan rencana sepanjang tahun menanti kita. Dan agar kita tidak terjebak
dengan rutinitas tugas harian, maka hari dan peristiwa menjadi penting dalam
kehidupan. Kita perlu menyoroti hal ini demi pertumbuhan dan perkembangan
pelayanan.
Lagu ini ditulis oleh seorang pendeta Inggris, John Bode, pada satu hari
istimewa bagi konfirmasi suatu pelayanan seorang anak wanita dan dua anak laki-
lakinya. Ketika itu ketiga anak ini mengambil keputusan dan membuat komitmen
bagi Allah dan pelayanan bagiNya. Ia berkata kepada anak-anakny: “Saya telah
menulis sebuah lagu yang mengundang semua kebenaran penting yang saya mau
kamu mengingatnya saat kamu mempersiapkan diri sepenuhnya bagi pekerjaan
Allah.” Tanpa ragu anak-anak John Bode tidak pernah melupakan konfirmasi
pelayanan mereka dan perhatian ayah mereka ketika mereka menyanyikan lagu
tersebut seumur hidup mereka.
Bacaan tambahan : Pkh 5:5; Yoh 12:26; Rm 12:11; Kol 3:24; Why 14:13.
(No.23)
YESUS, KEMUDIAKANLAH
(Jesus, Saviour, Pilot Me =L.S.No. 55)
Pengarang Naskah : Edward Hopper, 1818-18888
Penggubah Lagu : John E.Gould, 1822-1875
Mazmur 16:11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di
hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat
senantiasa.
“Tuhan selamatkan kami, kami binasa,” demikianlah teriakan para murid,
maka segera Kristus bangun dan menghardik angin ribut itu dan laut pun tenang.
Lagu kita hari ini mengekspresikan bahasa pelaut abad XIX, yaitu bahasa universal
mengenai kebutuhan manusia akan pertolongan Ilahi.
Edward Hopper seorang yang lemah lembut dan rendah hati menjadi
pendeta gereja Presbyterian dengan gelar Doctor of Divinity. Pelayananya yang
sangat berhasil ialah berada bersama pata pelaut di salah satu gereja kecil di
pelabuhan New York. Di sana ia melayani sampai meninggal dunia. Hopper
menulis naskah lagu ini demi kebutuhan rohani para pelaut yang datang dari
seluruh bagian dunia.Lagu ini juga menjadi lagu kesukaan para pelaut tersebut.
Lagu “Yesus, kemudikanlah” memiliki 6 bait tetapi hangya 3 yang
digynakan. Salah satu dari yang tidak digunakan itu berbunyi sebagai berikut:
“Walaupun laut menjadi licin dan tenang, berkilauan dengan cahaya bintang di
malam hari, dan jalur pelayaranku terang bagaikan hari siang, aku tetap mengingat
dan membutuhkan Engkau ya Yesus, kemudikanlah”.
Edward Hopper meninggal dunia di usia 70 tahun. Ia ditemukan sementara
memegang pinsil di meja kerjanya menulis syair baru mengenai surga. Di
pekuburannya, syair baru itu dibacakan: “Yesus, dengan suara-Nya yang merdi
membisikkan, “Jangan takut, Aku akan mengemudikan perahumu.”
Bacaan tambahan :Maz 89:9; 107:28-30; Mat 8:23-27;Yak 1:6.
(No.24)
TUHAN PELIHARAKAN
(God Will Take Care of You=L.S.No.59)
pengarang Naskah: Civilla D. Martin, 1869-1948
Pengubah lagu : W. Stillman Martin, 1862-1935
Mazmur 55:23 serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara
emgkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.
Civilla Martin menulis naskah lagu ini ketika ia sendiri perlu belajar
bersandar pada pemeliharaan Allah. Suaminya, pendeta W. Stillman Martin adalah
seorang evangelisrt terkenal dari gereja Babtist. Pada suatu hari Minggu tahun
1904, Ny. Martin sakit keras sehingga tidak sanggup menemani suaminya
melayani jemaat yang agak jauh dari rumah mereka. Ketika pendeta Martin
merencanakan untuk menunda perjalana ke jemaat tersebut, anak bugsunya
berkata: “Ayah, coba pikirkan baik-baik. Kalau Allah sudah tentukan ahwa ayah
harus melayani umat-Nya, tidakkah ayah percaya bahwa Tuhan juga akan
memelihara ibu sementara ayah berada jauh dari ibu yang sakit?”
Ungkapan ini sangant menyentuh hatinya. Ia segera berangkat dan melayani
jemaat tersebut sepanjang hari. Sekembalinya ke tumah malam itu ia dapati bahwa
isterinya dalam keadaan semakin membaik dan sibuk menulis bait demi bait lagu
ini sesuai apa yang diungkapkan anak mereka tadi kepada pendeta Martin. Ketika
ia menunjukkan naskahnya, pendeta Martin menggubah lagunya yang kemudian
menjadi populer dalam mempersiapkan umat-umat Tuhan untuk mengatasi hati
yang terluka.
Lagu terkenal ini di sejajarkan dengan ilustrasi mengenai seseorang yang di
ijinkan Tuhan untuk jaqlan hidupnya dalam sebuah mimpi ketika ia melihat dua
pasang jejak kaki sepanjang pantai berpasir putih. Itulah jejak-jejak kakinya dan
kaki Tuhanya. Tetapi ketika ia memperhatikan dengan teliti, ia dapati bahwa saat-
saat hidup menjadi kasar, berbatu, penuh dukacita, dan penderitaan hanya terlihat
sepasang jejak kaki.
Ia berkata kepada Tuhan: “engkau telah berjanji bahwa jika aku mengikuti
maka Engkau akan senantiasa berjalan bersamaku. Tetapi aku memperhatikan
bahwa di periode hidup penuh ujian hanya telihat sepansang jejak kaki. Dan
mengapa Engkau tidak bersamakku ketika aku sangt memerlukanMu?” Tuhan
menjawas: “AnakKu, Aku tidak pernak meinggalkan engkau. Saat engkau berada
dalam bahaya, ketika suasana kehidupan sangat berat untuk di pikul, Aku
sementara menggendong engkau. Itulah sebabnya engkau melihat hanya sepasang
jejak kaki.”
Apakah kita sebagai orang Kristen, yaitu orang yang percaya akan
keselamatan dan hidup kekal dari Yesus Kristus, kadangkala meragukan
pemeliharaanNya? Adakah pengalaman kerohanian kita di uji dan kita kedapatan
bimbang atas pemeliharaan Allah? Kelihatannya kita semua memerlukan jaminan
kekuatan dan kedamaian di saat-saat sukar dan sulit. Lagu ini telah membawa
banyak penghiburan bagi sebagian besar umat Tuhan. Itu megingatkan kita bahwa
Allah memelihara dan memperhatikan anak-anakNya. Kita tidak perlu ragu
betapapun besarnya tanggung jawab, betapapun beratnya ujian, betapapun
kerasnya ancaman bahaya, atau betapapun banyaknya kebutuhan kita. “Tetapkan
hatimu, Tentu Tuhan pliharakan.” Kita bisa saja tergoda dengan kesepian,
ditinggalkan dan di lupakan. Bila megnhadapi hal-hal sedemikian, ingatlah bahwa
Allah senantiasa dekat dan memlihara kita. Ia menjanjikan kasih karunia yang
membawa kita kepada kemenangan. Sekali lagi: “Tetapkan hatimu, Tentu Tuhan
pliharakan.”
Tuhan memelilhar dan menjaga:
“.....seperti bijin mata,” Maz 17:8
“.....di segala jalanmu.” Maz 91:11
“.....apa yang telah di percayakanNya kepadaku hingga pada hari
Tuhan.” II Tim 1:12.
“.....seperti gembala tehadap kawanan dombanya!” Yer 31:10.
“.....yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera,” Yesaya
26:3.
“.....jalan ke luat,” I Kor 10;13
“.....berkuasa menjaga supaya jangan kamu tesandung” Yudas 1:24.
Bacaan tambahan: Ayub 23:10; Maz 57:1; Yes 42:10; I Kor 10:13; Pilipi
4:19; I Petrus 5:7.
(No. 25)
TARIK AKU YA YESUS
(Near the Cross= L.S. No. 62)
Pengarang Naskah : Fanny J. Crosby, 2820-1915
Penggubah Lagu : William H. Doane, 1832-1915
Kolose 1:19,20 Karena seluruh kepenuhan Allah bekenan diam di dalam Dia,
dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diriNya, baik yang
ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian
oleh darah salib Kristus.
Sebagaimana yang di lakukan dengan lebih dari 9,000 naskah lagunya,
Fanny Crosby menulis syair ini untuk mencocokkannya dengan nada lagu yang
digubah William H. Doane. Kebiasaan para penyair ialah menciptakan dulu
syairnya dan kaemudian penggubah lagu menciptakan lagu untuk syair tersebut.
Tetapi Fanny Crosby menulis syair untuk mencocokkannya dengan lagu yang telah
digubah.
Walaupun ia subah bekarja sama dengan sejumlah penggubah lagu dan
musisi, William Doane dan Fanny Crosby merupakan pasangan kerjasama penting.
Doane adalah seorang pengusaha sukses di Cincinnati, dan juga penggubah lagu
dan pencetak lagu-lagu Gospel tekenal. Ia seorang yang sangat kaya dan ketika
meninggal dunia mewariskan sejumlah besar hartanya, termasuk pembangunan
Doane Memorial Music Building di Moody Bible Institute, Chicago.
Salib merupakan kemenangan sangat gemilang atas Setan, maut dan neraka.
Tidak pernah ada yang melebihi Kristus ketika Ia berseru di kayu salib; ”Sudah
selesai.” Terpancar dari penderitaanNya di Kalvari, Ia mengukir kemenangan dari
KerajaanNya. Kemenangan di salib menjamin kita bahwa kita tidak perlu tepisah
dari Tuhan apakah dalam kehidupan ini maupun kehidupan kekal. Bahkan
sekarang kita dapat datang kepadNya. “...dengan penuh keberanian menghampiri
takhta kasih karunia, supaya kit menerima rahmat dan menemukan ksih karunia
untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya,” (Ibr 4:16).
Sebagai umat Tuhan, kita harus hidup setiap hari dengan suatu kesadaran
yang peka akan salib Kristus. Kita harus merenaungkan penderitaan sama seperti
kemenangan yang dicapai Kristus. Lagu Fanny Crosby ini telah tersebar luas dan
digunakan untuk mengajarkan kebenaran salib sejak pertama kali diterbitkan pada
tahyun 1869. Dua perbedaan besr arti salib: (1) Pada salib itu Kristus di salibkan
bagiku. Mengartikan bahwa Ia membebaskan kita dari kutuk dosa. (2) Pada salib
itu aku disalibkan bersama Kristus. Ini berarti kita di bebaskan dari kuasa dosa. –
John George Mantle-
Bacaan tambahan : Yoh 6:47-51; 19:17,18; Gal 6:14; Ef 2:13.
(No.26)
YESUS, AKU RINDU JADI SUCI
(Lord Jesus, I Long to be Perfectly Whole= L.S. No. 64)
Pengarang Naskah : James Nicholson, 1828-1876
Penggubah Lagu : William G. Fischer, 1835-1912
Mazmur 51:9 Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku
menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!
Umat Tuhan telah di tempatkan dalam lingkaran pengaruh khusus agar
mereka dapat mendemonstrasikan kekudusan dan kepedulian terhadap perilaku
benar. Kalu kita tidak memerankan hal ini, siapa lagi? Kelihatannya mudah sekali
karena kita telah terbiasa dan dikekerasan oleh nafsu dan dosa sekeliling kita
sehingga kita kehilangan ketajaman mata pedang kesaksian Kristen. Bahkan
sebenarnya tanpa pengudusan dan pembaharuan setiap hari, kita sangat mudah
dimasuki dan dipengaruhi gaya hidup yang kita sendiri tolak bila gaya hidup itu
terlihat dalam diri orang lain.
Dosa yang tidak diakui akan menjadi racun pembasmi kehidupan kita, bukan
saja secara rohani, tetapi juga secara emosional dan phisikal. Pertobatan dan
pengkauan dosa senantiasa menjadi titik mula pemulihan persahabatan dengan
Allah. Sebagaimana yang dilakukan Daud, pemazmur yang mengucapkan doanya
dalam Mazmur 51, sedemikian pula kit memerlukan pengalaman pengudusan dan
pembersihan dari Allah. Dengan demikian kita dapat menolong orang lain dan
menuntun orang berdosa kepada Allah.
Mazmur 51:14, 15 Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamt
yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela! Maka aku akan
mengajarkan jalanMu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya
orang-orang berdosa berbalik kepadaMu. Ini adalah sebuah naskah lagu yang
indah ditulis oleh seorang Kristen biasa. Hames Nicholson menghabiskan segaian
besar hidupnya sebagai pegawai kantor pos Philadelphia, namun ia juga aktif
melayani jemaat gereja Methodist Episcopal. Lagu ini pertama kali di terbitkan
dalam sebuah pamphlet berjudul “Joyful Songs” di tahun 1872. kepopulerannya
semakin bertambah ketika dimaksukkan dalam seri Gospel Hymns yang diterbitkan
Sankey dan Bliss. Sejak itu banyak doa dna ekspresi umat Kristen dikumandang
setiap hari melalui inspirasi lagu ini.
Bacaan tambahan: Maz 32: 3-5; Yes 1:18; Rm 3:23-25; I Kor 6:11.
(No.27)
KU SERAHKAN HIDUPKU
(I Gave My Life for Thee= L.S. No. 66)
pengarang Naskah : Frances R. Havergal, 1836-1879
Pengubah Lagu : Philip P. Bless, 1838-1876
2 Korintus 5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang
hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati
dan telah dibangkitkan untuk mereka.
Francis Ridley Hevergal sering dihubungkan dengan “suara manis seorang
penyanyi”, dilahirkan 14 Desember 1836 di Astley, Worcestershire, Inggris. Dia
adalah anak termuda dari pendeta William Henry Havergal, seorang pengarang
syair dan musisi gereja. Sebagai tambahan bagi talenta musiknya, Nn Havergal
juga dilatih dalam ilmu bahasa dan musik. Meskipun ia seorang terpelajar dan
menguasai bidang seni, musik dan sastra, ia seorang yang rendah hati dan
mempertahankan iman dan kepercayaannya kepada Tuhan. Dia tidak pernah
menulis sebaris syairpun tanpa berdoa. Hicupnya ditandai dengan kesalehan.
Walaupun sakit-sakitan, dia aktif dan produktif sampai kematiannya di usia 43
tahun.
Sabagai bagian dari pendidikannya ia belajar di Dusseldorf, Jerman. Ketika
mengunjungi museum Dusseldorf, ia terpesona dengan sebuah lukisan Kristus
yang memakai mahkota duri, berdiri di hadapan Pilatus dan para pengejek yang
marah. Di bagian bawah lukisan Sternberg tersebut terdapat tulisan ini; “ini yang
telah Ku buat bagimu,apa yang engkau buat bagiKu?” Hati Frances tersentuh dan
air matanya mengalir. Segera ia ambil secarik kertas dan menulis sebuah naskah
syair. Setiba di rumah ia teliti tulisannya dan dapati bahwa itu tidak berarti apa-
apa. Ia lemparkan kertas itu dalam api pemanas, namun kertas itu melayang keluar
dan ditemukan ayahnya, pendeta Havergal, seorang pelayan geraja Anglikan. Ia
memberi dorongan untuk melanjutkan syair tersegut yang pada akhirnya
digubahlah sebuah lagu oleh Philip P. Bliss, penggubah lagu-lagu Gospel terkenal
dari Amerika.
Ketika Kristus berseru di salib: “sudah selesai,” maka kemenangan atas
dosa telah dekukuhkan. Yang diutuhkan dari masing-masing kita dewasa ini adalah
kelayakan kita mendapatkan manfaat dari pelayanan dan pengorbanan Kristus.
Untuk menunjukkan syukur kita kepada-Nya, maka sambutan kita haruslah:
“Terima kasih Tuhan Yesus karena telah menyerahkan hidup-Mu bagiku. Sekarang
aku mau hidup bagiMu dan melayani Engkau sampai akhir hayat.” Nada bagi syair
ini diambil dari “Kenosis”, digubah oeh Philip P. Bliss didedikasikan kepada
Railroad Chapel Sunday School di Chicago. Pertama kali muncul dalam Sunshine
for Sunday Schools tahun 1873.
Bacaan tambahan : Mazmur 1166:12-14; Yohanes 19:30; Roma 12:1,2;
Galatia 2:20.
(No.28)
YESUS, KU PIKUL SALIBKU
(Jesus, I My Cross Have Taken=L.S. No. 68)
Pengaran Naskah : Henry F. Lyte, 1793-1847
Penggubah Lagu : Aransemen dadri Mozart oleh Hubert P. Main, 1873
Matius 16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid-muridNya: “Setiap orang yang
mau menikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan
mengikut Aku.
Henry Lyte menghabiskan sisa 23 tahun akhir hidupnya melayani sebah
gereja Anglikan kecil di desa Devonshire, Inggris. Kesehatannya yang tidak prima
merupakan salib baginya namun pun demikian ia bekerja tanpa mengenal lelah
membangun sekolah Minggu dengan lebih 800 anak-anak. Selain itu juga
mengadakan konstribusi besar bagi kerohanian dan moral masyarakat nelayan yang
keras. Selama tahun-tahun ini ia menulis sejumlah buku dna mengarang 80 naskah
lagu. Dalam menghadapi berbagai kesulitan, Henry Lyte membuktikan bahwa ia
benar-benar menyangkal diri, mengangkat salib dan dengan setia mengikuti dan
melayani Tuhannya.
Masing-masing umat percaya memiliki jenis salib yang berbeda yang
Kristus inginikan ia pikul dengan sukacita setiap hari sebagai pembuktian akan
pemuridannya. Hidup adalah pilihan. Jika kita telah membuat keputusan untuk
mengikut Kristus, dengan sendirinya sudah harus telihat penyangkalan diri, jika
tidak maka kita bellum mengerti akan arti pemuridan. Keselamatan itu diperoleh
dengan bebes, tetapi pemuridan sangat mahal. Memikul salib artinya mau melihat
deseberang urusan kita dan turut berbagi beban orang lain sehingga mereka juga
mendapatkan hubungan pribadi dengan Juruselamat.
Bacaan tambahan: II Raja-raja 18:1-7; Mat 10:38; Mark 10:21; Luk
9:23,62; I Pet 2:21.
(No.29)
LENYAP NAFSU DUNIA
(Fade, Fade, Each Earthly Joy=L.S.No 71)
Pengarang Naskah : Jane C. Bonar, 1821-1884
Penggubah Lagu : Theodore E. Perkins 1831-1912
Mazmur 31:24,25 Kasihilah TUHAN, hai semua orang yang dikasihiNya!
TUHAN menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang-orang yang berbuat
congkak diganjarNya dengan tidak tanggung-tanggung. Kuatkanlah dan
teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!
Penulis naskah lagu tercinta ini adalah Jane C. Bonar, isteri dadri Dr.
Horatius Bonar, yang dikenal sebagai ebangelist terbesar dan penulis lagu dari
Skotlandia. Jane juga adalah seorang penulis berkarunia dan seorang pemimpin
Kristen sejati. Lebih dadri 40 tahun keluarga Bonar telah memebagikan dukacita
dan sukacita bersama-sama dalam pekerjaan yang kaya pelayanan bagi Allah.
Buah pikiran yang luas dari lagu ini sampai sekarang telah menyentuh hati setiap
pengikut Kristus.
Masing-masing kita telah dijadikan dengan tujuan untuk menikmati
persekutuan dengan Allah yang Mahakuasa. Jiw kita telah dijadikan untuk
kekekalan, bukan hanya sekedar sebagai musafir sementara di dunia ini.
Kehidupan ke-Kristenan harus dihidupkan sedemikian rupa setiap hari seakan-akan
kita telah menikmati berkat-berkar surgawi. Kita menghalangi diri sendiri dari hart
terbesar kehidupan saat kita kehilangan perspektif dan teperosok dalam lumpur
hal-hal sepele dunia ini.
Persekutuan yang intim dengan Allah kita harus menghasilkan paling kurang
3 dasar perbedaan dalam hidup: (1) Lebih rendah hati = suatu kesadaran tebesar
atas keterbatasan kita dan membutuhkan ketergantungan pada Allah. (2) Lebih
berbahagia = suatu kesadaran bahwa hidup ini mempunyai tujuan dan keluhuran
saat kita menampilkan Tuhan dalam hidup. Selanjutnya kekekalan yang di
janjikan di Surga bersama Allah. (3) Lebih kudus = suatu kerinduan besar untuk
kelayakan menjadi umat Allah dan menghidupkan suatu kehidupan yang murni
dan kudus.
Bacaan tambahan : Maz 16:8,11; 37:4,23; 40:8; Ams 11:20; Kol 3:2.
(No.30)
BATU ZAMAN ITU MEMBERI LINDUNGAN
(Hiding in Thee= L. S. No72)
Pengarang Naskah : William O. Cushing, 1823-1902
Penggubah Lagu : Ira D. Sankey, 1840-1908
Mazmur 94:22 Tetapi Tuhan adalah kota bentangku dan Allahku adalah
gunung batu perlingunganku.
Lebih 20 tahun lamanya William O. Cushing menjadi pendeta yang berhasil
di bagian timur Amerika Serikat. Stelah kematian isterinya pada thayn 1870,
William mulai menderita sakit sehingga ia dipaksakan untuk pensiun pelayanan
aktifnya. Naskah lagu ini ia tulis tahun 1876 di Moravia, New york dengan banyak
air mata, konflik dan kerinduan bersama-sama bekecamuk di hati yang funia tidak
pernah mengathuinya. Sejarah pergumulan di hatilah yang menjadi latar belakang
penulisan lagu ini. Selama itu ia mulai merasa tertarik untuk menulis dan telah
menulis lebih 300 naskah setelah bekerja sama dengan beberapa musisi terkenal
seperti Ira Sankey, Robert Lowry, George Root, dan lain-lain.
Pada suatu hari Ira Sankey berkata kepada William: “Segera kirimkan
kepada saya sesuatu yang baru untuk membantu saya dalam penginjilan.”
Panggilan sedemikian dari orang yang memerlukannya demi pelayanan bagi
Tuhan, kelihatannya datang dari Tuhan. Dengan banyak berdoa lahirlah lagu ini.
William O. Cushing juga menulis banyak naskah lagu lainnya.
Ira D. Sankey sering disebut: “Bapa lagu-lagu Gospel”, karena ia yang
memulaikan jenis lagu sedemikian dalam penginjilannya bersama Dwight L.
Moody dan rajin mencetak dan membagikan koleksi lagu-lagu. Satu koleksi saja,
Sacred Songs and Solos laku terjual sebanyak 80 juta buah dalam waktu 50 tahun
pertama. Buku tersebut masih dicetak dan dikual dewasa ini. Koleksi ini dan juga
yang dicetak Sankey dengan kerja sama P.P.Bliss dan George C. Stebbins, Gospel
Hymns Numbers 1-6 telah berpengaruh besar terhadap musik evangelisasi gereja
sampai sekarang. Lagu “Hidding in Thee” pertama kali muncul dalam koleksi
berjudul Welcome Tidding yang dikompolasi Robert Lowry, William H. Doane
dan Ira Sankey.
Bacaam tambahan : Mazmur 4:8; 31”2; Yesaya 26:3,4; 2 Korintus 1:9,10.
(No. 31)
DIBAWAH SALIB YESUS
(Beneath the Cross of Jesus = L. S. No. 73)
Pengarang Naskah : Elizabeth C. Clephene, 1830-1869
Penggubah Lagu : Frederick C. Maker, 1844-1927
1 Korintus 1;18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan
bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan
itu adalah kekuatan Allah.
Salib merupakan simbol kesuciaan iman Kristiani. Di sanalah beban dosa
manusia diangkat. Disana kita mengalami kasih karunia ajaib dari Tuhan dan
Juruselamat kita, keselamtan dan kelimpahan hidup kekal. Semua dosadan
pelanggaran kita dipakukan di sana. Sejak menghampiri salib itu, kita menjadi
orang yang berbeda.
Tidak ada kenetralan bagi seseorang bila menghadapi salib. Apakah kita
akan menerima penebusan dan menjadi manusia baru atau menolaknya dan tetap
tinggi dalam pri keberdosaan itu terletak atas pilihan kita. Naskah Lagu ini ditulis
seorang wanita Skotlandia kurus dari Presbyterian. Walaupun dalam keadaan
phisik yang lemah, ia dikenal di masyarakat sebagai seseorang yang suka
menolong, dan berkepribadian gembira. Elizabeth Cecilia Douglas Clephane, salah
seorang dari segelintir penulis wanita Skotlandia, lahir di Ediburg, Skotlandia
namun dibesarkan di Melrose di wilayah indah Abbotsford dekat jembatan tua
yang dibahas penulis terkenal, Sir Walter Scott dalam bukunya; The Abbot and the
Monastery. Ayahnya adalah seorang sheriff dan ibunya keturunan terkenal
keluarga Douglas.
Elizabeth adalah salah seorang dari 3 bersaudara perempuan. Ia senang
menolong orang miskin dan sakit dan bersama saudara-saudaranya memberikan
bantuan apa saja dari milik mereka demi kesejahteraan masyarakat. Elizabeth
dikenal di seluruh Melrose sebagai “sinar matahari”. Ia suka menulis naskah lagu
dan terbitkan oleh Majalah Scottish Presbyterian dengan judul “The Family
Treasury”. Namun sebagian besar penulisannya nanti diterbitkan setelah 3 tahun
kematian di usia 39 tahun. Ia menerima salib dengan serius setelah membaca
Matius 16:24 lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang
mau mengikut Aku ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan
mengikut Aku.” “Beneath the Cross of Jesus” ditulis oleh Nn. Clephane pada
tahun 1868, setahun sebelum kematiannya dan nanti diterbitkan pada thun 1872
dalam The Family Treaury bersama-sama naskah/syair lain miliknya. Naskah asli
memiliki 5 bait tetapi hanya digunakan 3 saja di kebanyakan buku lagu. Mudah
dipahami bahwa Elizabeth seperti juga para anggota Presbyuterian adalah pelajar
Alkitab yang rajin, karena lagu ini penuh dengan symbol dan perumpamaan
Alkitab.
Seumpamanya bait satu diambil dari Yesaya 32:2 dan mereka masing-
masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan
terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan
batu yang besar, di tanah yang tandus. Mazmur 63:2 Ya Allah, Engkaulah
Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu,
seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Yeremia 9:2 Sekiranya di
padang gurun aku mempunyai tempat pneginapan bagi orang-orang yang sedang
dalam perjalanan, maka aku akan meninggalkan bangsaku dan menyingkir dari
pada mereka!
Yesaya 28:12 Dea yang telah berfirman kepada mereka: “Inilah tempat
perhentian, berilah perhentian kepada orang yang lelah; inilah tempat
peristirahatan!” Tetapi mereka tidak mau medengarkan. Yesaya 4:6 dan sebagai
pondok tempat bernaung pada waktu siang terhadap panas terik dan sebagai
perlindungan dan persembunyian terhadap angin ribut dan hujan. Matius 11:30
sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
Nada lagunya diberi nama “St. Christopher”’ yang secara emotimologi (ilmu
asal usul kata) berarti “utusan Kristus”. Penggubahnya bernama Frederick C.
Maker, seorang pemain organ terkenal Inggris, lahir di Bristol, Inggris dan
menghabiskan sebagian besar hidupnya memainkan organ di berbagai gereja di
kota tersebut. Salah satu dari 2 lagunya yang bertahan sampai dewasa ini ialah
lagu “Sembilahpuluh Sembilah Domba Di Kandang” yang diperkenalkan oleh
penyanyi Ira D. Sankey dalam kebaktian kebangunan rohani Dwight L. Moody di
Amerika Serikat dan Britania Raya. Nn. Clephane tidak sempat mendengarkan
lagu ciptaannya yang telah memberkati jutaan manusia. Kata-katanya jelas dan
menceritakan arti salib. Kiranya lagu ini menjadi pengalaman dan memberikan
kesaksian bagi kita untuk terus setia “berdiri di bawah salib Yesus.”
Bacaan tambahan : Mazmur 22:7; Matius 27:33,37 Lukas 9:23; Galatia 6:14.
( No. 32)
AKU MAU MENJADI KRISTEN
(Lord I want to be a Christian = L.S.No.74)
2 Petrus 1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji
yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu beroleh mengambil
bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang
membinasakan dunia.
Seorang Kristen ialah:
Sebuah pikiran melaluinya Kristus berpikir
Sebuah hati melaluinya Kristus mengasihi
Sebuah suara melaluinya Kristus berbicara
Sebuah tangan melaluinya Kristus melayani.
Naskah lagu ini diperkirakan berasal dari isi hati seorang budak Negro yang
dikemukakan kepada seorang pendeta bernama William Davis sekitar pertengahan
abad XVIII. “Tuan, saya mau menjadi seorang Kristen”
Bagaimana jawaban anda atas permohonan di atas? Banyak orang dewasa
ini menggunakan kata “Kristen” sekedar arti bahwa seorang Kristen itu berbeda
dari seorang kafir, Budha, Hindu atau yang lainnya. Atau mereka menyamakan itu
dengan seorang anggota gereja, atau mungkin juga seseorang yang
berperikemanusiaan dan peduli pada orang lain.
Kata Kristen mula-mula di gunakan di Anthiokhia. “...di Antiokhialah
murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen, (Kisah 11:26), karena
mereka percaya akan Injil dan secara pribadi menerima karunia Allah dan
menjadikan Kristus Juruselamat dan Tuhan atas hidup mereka. Mereka secara
harafiah telah menjadi “CHIRST-ians” atau Kristus kecil. Setelah seseorang
mengambil langkah-langkah penting bagi keselamatan, seorang Kristen harus
mengembangkan suatu pola kemurnian tabiat. Alkitab mengajarkan bahwa:
“Justru kerana itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk
menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada penguasaan diri ketekunan,
dan kepada ketekuan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih dakan saudara-
saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang, 2 Petrus
1:5-7. Kristen, artinya secara efektifmewasskili Tuhan dalam dunia yang jahat dan
merupakan suatu peragaan transformasi kuasa Injil.
Salah seorang prajurit Alexander Agung membuat suatu kesalahan fatal
yang mengharuskan ia dihukum mati. Sevelum pelaksanaan eksekusi, ia di suruh
menghadap di markas besar ketentaraan. Alexander Agung bertanya: “Siapa
namamu?” Prajurit ini menjawab: “Alexander, tuan”. “Hah,” kata Alexander
Agung dalam keheranannya. “Apakah engkau benar-benar bernama Alexander?”
“Benar tuan, tapi tanpa Agung,” jawabnya.
Dengan nada tegas Alexander Agung berkata: “Kamu tidak akan dihukum mati,
tetapi sekarang segera kembali ke pasukanmu. Dan mulai detik ini juga kamu
harus merubah tabiatmu, dan kalau tidak, segera rubah namamu”.
Adakah kita sebagai orang Kristen, pengikut Kristus telah menghidupkan
kehidupan Kristus? Dan bagaimana seandainya Kristus dakan berkata: “Segera
rubah tabiatmu atau rubah nama Kristenmu.” Apakah jawaban keta?
Bacaan tambahan : Kisah 4:12; 16:30,31; Roma 10:10;n 1Korintus 15:49;
Kolose 3:9, 10; 2 Petrus 1:5-10.
(No. 33)
YA ALLAH AKU MAU
(Nearer, My God to Thee = L. S. No. 81)
Pengarang Naskah : Sarah F. Adams, 1805-1848
Penggubah Lagu : Lowel Nason, 1792-1872
Yakobus 4:8 Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu.
Lagu ini dimainkan dengan orkes saat ratusan penumpang kapal Titanic
tenggelam pada tahun 1912 ketika kapal itu menambrak gunung es sekitar 1.600
mil menjelang New York dalam pelayaran perdananya dari Inggris. Ketika sekoci-
sekoci penyelamat terakhir meninggalkan kapal dengan membawa sekitar 600
orang, maka seluruh pengharapan pun lenyap bagi mereka yang tertinggal. Di
saat-saat terakhir ketika kapal semakin tenggelam dengan lebih dari 1.500
penumpang, mereka yang berada di sekoci mendengar sayup-sayup lagu ini
melalui gesekan dan tiupan alat musik bersama suara penumpang lainnya yang
hampir tenggelam. Sekitar 100 tahun setelah lagu ini dicetak, seorang pedagang
Amerika bernama David Randall menual sebuah buku lagu “Hymns and
Anthems” (London 1841) seharga $25.00. Mengapa semahal itu? Karena di
dalam buku tersebut terdapat lagu “Nearer, My God to Thee” karangan Sarah
Flower Adams.
Ketika editor Benyamin Flower, ayah sarah dan Elizabeth dipenjarakan di
penjara Newgate karena mengeritik aktivitas politik Uskup dari Landlaff dalam
tajuk korannya “The Cambridge Intelligencer,” salah seorang tamunya bernama
Eliza Gould, seorang guru sekolah sangat mengagumi penulisan-penulisan dan
pandangan-pandangannya. Persahabatan mereka berakhir dalam pernikahan
setelah Flower dibebaskan dari penjara. Lagu yang sangat dicintai ini ditulis oleh
Sarah Flower, wanita muda bertalenta dari Inggris, yang hidupnya hanya mencapai
43 tahun. Meskipun kesehatannya sering terganggu, Sarah adalah seorang yang
aktif dan produktif. Setelah sukses di panggung teater London dan bermain
sebagai Lady Macbeth-nya Sheakespear, ia mulai banyak menulis dan menjadi
terkenal. Kata Salib yang ditulis dalam bait pertama itu adalah ungkapan isi
hatinya mengenai keterbatasan kondisi fisiknya untuk mencapai berbagai ambisi.
Adik perempuan Sarah, Elizabeth juga adalah seorang yang dikaruniai
talenta musisi dan berkemampuan menggubah lagu untuk naskah-naskah
saudaranya. Bersama-sama keduanya mengkontribusi 13 naskah dan 62 gubahan
lagu untuk buku lagu yang dikomplikasikan pendeta mereka. Pada suatu hari
pendeta William J. Fox meminta sebuah lagu baru untuk khotbahnya tentang Esau
dan Yakub. Sarah segerea menggunakan cukup waktu untuk mempelajari
Kejadian 28:10-22 dan tidak lama naskah “Nearer, My God to Thee” diselesaikan.
Lagu baru ini untuk pertama kalinya dilagukan di South Place Chapel,
London di musim gugur 1840. Karena penulisnya menghadiri Unitarian Church
ketika menulis naskahnya dan tidak ada nama Yesus di dalamnya maka untuk
beberapa waktu lagi ini dikritik. Namun atas gubahan Lowell Mason di tahun
1856, lagu tersebut mendapat tempat di hati umat percaya di seluruh dunia. Lagu
ini pula menjadi sangat terkenal dan dicetak dalam berbagai buku lagu rohani dan
merupakan lagu favorit Presiden William McKnley. Presiden ini terbunuh
dikantornya, sementara dalam keadaan sekarat ia membisikan kata-kata hiburan
lagu tersebut. Tanggal 19 September, 1901 pada saat upacara penguburan Persiden
McKinley, seluruh warga menghening cipta selama 5 menit mengenang prsiden
mereka ketika lagu ini dinyanyikan.
Sejak saat itu, lagu ini telah menjadi lagu hiburan bagi kerohanian mereka
yang tersakiti di seluruh dunia. Bait demi bait yang menggambarkan Yakub tidur
berbantalkan batu, jauh dari rumah, bermimpi tentang malaikat dan kemudian
menamakan tempat itu Bethel artinya “Rumah Allah”, merefleksikan suatu
kerinduan, teristimewa disaat tertekan, untuk mengalami kedekatan dengan Tuhan
dalam cara yang sangat nyata. Kita juga dalam nenghadapi tantangan dan salib
dapat mengenal kehadiran dan kedekatan Tuhan kita yang telah berjanji dalam
Matius 28:20...Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada
akhir zaman.”
Bacaan tambahan :Kejadian 28:10-22; Mazmur 16:7,8; 73:28; 145:18;
Yeremia 29:13; Kisah 17:27.
(No. 34)
BERSERAH KEPADA YESUS
(All to Jesus I Surender = L.S. No. 83)
Pengarang Naskah : Judson V. Van De Venter, 1855-1939
Pengubah Lagu : Winfield S. Weeden, 1847-1908
Matius 10:38,39 Barang siapa tidak memikul salibnya dan mengikut aku, ia
tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya, dan barang sipa kehiangan nyawanya karena Aku, ia
akan memperolehnya.
Alkitab mengajarkan kita bahwa hancur hati merupakan prasyarat bagi
berkata dan kegunaan. Tidak seorangpun dapat mencapai kebesaran rohani
sebelum ia menyerah sepenuhnya kepada Allah. Kehidpan yang menang hanya
diperoleh kalau kita menyerahkan diri kita sepenuhnya untuk diperintah oleh
Allah, menjadi hamba kasihNya. Yang terbaik yang Allah sediakan bagi
kehidupan kita bukanlah hasil pergumulan. Sederhana saja, ialah penerimaan akan
kehendakNya yang sempurna itu dan pengakuan akan otoritasNya dalam setiap
bidah kehidupan kita.
Lebih tinggi dari langit tertinggi
Penuhilah doa permohonanku ini
Lebih dalam dari lautan terdalam
Tuhan, kasihMu sajalah yang telah mengalahkan
Tak sesuatupun datang dari diri-ku
Semuanya berasal daripada-Mu
Judson Van De Venter memiliki banyak talenta. Ia menulis naskah lagu ini
setelah menyerahkan seluruh talentanya kepada Allah. Ia berkata: “untuk
beberapa waktu lamanya saya bergumul antara mengembahkan talenta saya di
bidang seni dan bekerja sepenuhnya dalam pekerjaan evangelisasi. Akhirnya
waktu terpenting dalam kehidupan saya pun tiba, dan saya berserah
sepenuhnya. Suatu hari baru muncul dalam hidup saya. Saya menjadi seorang
evangelisasi dan mendapatkan di kedalaman jiwa suatu talenta yang sampai
sekarang saya tidak mengerti. Allah telah menyimpan sebuah lagu dalam hati
saya, menyentuh nadanya dan membuat saya menyanyi.”
Setelah mengambil keputusan untuk mendedikasikan kehidupannya dalam
pelayfanan Kristiani, Van De Venter berhasil dalam pelayanan evangelisasi di
tempatnya maupun ditanah seberang. Billy Graham merupakan salah seorang dari
sekian banyak yang mengatakan bahwa Van De Venter telah mempengaruhi hiudp
mereka dengan limpah bagi pelayanan.
Bacaan tambahan : Roma 6:8-11; 1 Korintus 6:19,20; Efesus 3:16,17.
(No. 35)
JADILAH TUHAN KEHENDAKMU
(HAVE Thine Own Way, Lord=L.S. No. 84)
Yesaya 64:8 Tetapi sekarang, ya Tuhan, engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah
liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan
tangan-Mu.
Seorang wanita tua dalam sebuah kumpulan doa berdoa demikian: “Tidak
dipersoalkan apapun yang Engkau buat bagi kami Tuhan, lakukanlah cara-Mu dan
apa yang terbaik bagiMu dalam kehidupan kami.” Dalam kumpulan doa ini hadir
Adelaide Pollard, seorang guru Alkitab berkeliling, yang malam itu sementara
merasa susah karena ia tidak dapat mengumpulkan dana bagi perjalanan
misionarinya ke Afrika. Ia tergerak dengan doa yang bersungguh-sungguh dari ibu
tua tadi.
Malam itu ia pulang ke rumah dan bermeditasi atas Yermia 18:3,4 lalu
pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan
pelarikan. Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya
itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain
menurut apa yang baik pada pemandangannya. Sebelum beristirahat ia
menyelesaikan naskah lagu yang kita nyanyikan saat ini dalam 4 bait. Lagunya
pertama kali terbit di tahun 1907.
Seringkali datang kekecewaan dan sakit hati dalam kehidupan kita, yang kita
tidak mengerti. Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus belajar untuk tidak akan
pernah bertanya-tanya cara Allah yang berkuasa itu, hanya dalam kerendahan hati
dan kesederhanaanlah kita patut berkata: “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu.”
Bacaan tambahan: Mazmur 27:14; Roma 6:13,14; 9:20,21; galati 2:20.
(No. 36)
HAI PUJILAH, YESUS JURUSELAMAT KITA
(Praise Him! Praise Him! = L.S. No. 88)
Pengarang Naskah : Fanny J. Crosby, 1820-1915
Penggubah Lagu : Chester C. Allen, 1838-1878
Mazmur 146:2 Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan
bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
“Ke-Kristenan bukanlah sebuah theori atau spekulasi, tetapi suatu
kehidupan; bukan suatu falsafah hidup, tetapi suatu kehadiran nyata.
Kesadaran akan hal ini dapat merubah kemurungan menjadi nyanyian
sukacita.” – S. T. Coleridge.
Puji syukur adalah kelayakan kudus yang patut diterima Allah. Itu bukan
suatu pilihan apakah kita mau atau tidak mau, tetapi merupakan suatu perintah.
Alkitab mengatakan “Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa
mempersembahakan korba syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang
memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi
bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah,”
Ibrani 13:15,16.
Korban syukur kita kepada Tuhan mencakup lagu pujian sukacita bagi siapa
sebenarnya Kristus itu, yaitu Dia yang adalah “Juruselamat kita yang diberkati.”
Kemudian kita patut bersyukur atas berkat-berkat harianNya yang tak dapat
dihitung. Kita harus bersyukur untuk ujian kehidupan karena itu merupakan
karunia tersembunyi. Akhirnya syukur kita harus mencakup pujian atas
bimbinganNya yang perlu kita alami.
Ini adalah sebuah lagu Gospel yang ditulis Fanny Crosby, penyair buta dari
Amerika. Semua naskahnya berjumlah antara 8000-9000 syair lagu yang sampai
sekarang membekali lagu-lagu pujian kita melebihi penulis lainnya. “Praise Him.
Praise Him” pertama kali muncul dalam buku lagu sekolah minggu Bright Jewels,
yang dicetak pada tahun 1869, judul aslinya adalah : “Praise, Give Thanks”. Dan
hingga kini kata-katanya menggugah pujian dan syukur keluar dari hati semua
umat percaya.
Matthew Hendry (1662-1714) dikenal sebagai seorang yang selalu berterima
kasih dan bersyukur kepada Tuhan. Pada suatu hari dia dirampok dan semua yang
berharga dilarikan para perampok. Matthew menulis dalam buku hariannya: “Aku
bersyukur kepada Tuhan bahwa aku sebelumnya tidak pernah dirampok. Dan
walaupun uangku diambil mereka tidak mengambil nyawaku. Akhirnya aku
bersyukur dan memuji Tuhan bahwa akulah yang dirampok dan bukan aku
perampok itu.” Have a good day, Nov. 1963,p.4.
Bacaan tambahan : Maz 71:23; Ibrani 1 :3-8; 13:8; Wahyu 1:5,6; 5:11-14.
(No.37)
PERCAYA YANG MENANG
(Faith is the Victory= L.S. No.90)
Pengarang Naskah : John H. Yates, 1837-1900
Penggubah lagu : Ira D. Sankey, 1840-1908
I Yohanes 5:4...sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan
inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.
Iman yang menyelamatkan harus di pulihkan dalam iman yang diamalkan.
Sambutan iman atas yang memotivasi Kristus merubah kita; tetapi kita
membutuhka iman yang memotivasi kehidupan harian kita jika rindu
menghidupkan suatu kehidupan penuh kemenangan. Hidup oleh iman ialah
percaya dengan keyakinan bahwa maksud Tuhan bagi kita akan sungguh-sungguh
berhasil. Bahkan, iman yang sempurna mengantisipasi kemenangan dan
merayakan sebelum itu terjadi. Seumpamanya yang tertulis dalam Perjanjian
Lama bagaimana para penyanyi mendahului pasukan pertempuran dan kekalahan
musuh pun tercapai.
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH
SEMBAH ALLAH

More Related Content

What's hot

1. keselamatan dalam Kristus Yesus
1. keselamatan dalam Kristus Yesus1. keselamatan dalam Kristus Yesus
1. keselamatan dalam Kristus YesusChris Hukubun
 
Makna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus KristusMakna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus KristusJohan Setiawan
 
AKULAH POKOK ANGGUR YANG BENAR NEW.pptx
AKULAH POKOK ANGGUR YANG BENAR NEW.pptxAKULAH POKOK ANGGUR YANG BENAR NEW.pptx
AKULAH POKOK ANGGUR YANG BENAR NEW.pptxGilbertFibriyantAdan
 
Tanda Pertama: Air menjadi Anggur
Tanda Pertama: Air menjadi AnggurTanda Pertama: Air menjadi Anggur
Tanda Pertama: Air menjadi AnggurJohan Setiawan
 
Tinggal di Dalam Kristus (Yoh 15:1-11)
Tinggal di Dalam Kristus (Yoh 15:1-11)Tinggal di Dalam Kristus (Yoh 15:1-11)
Tinggal di Dalam Kristus (Yoh 15:1-11)Johan Setiawan
 
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptxKhotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptxjustin224056
 
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 3
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 3Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 3
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 3Adam Hiola
 
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 8
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 8Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 8
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 8Adam Hiola
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2023 - Pelajaran 10
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2023 - Pelajaran 10Sekolah Sabat - Triwulan 2 2023 - Pelajaran 10
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2023 - Pelajaran 10Adam Hiola
 
Membangun hubungan intim dengan tuhan
Membangun hubungan intim dengan tuhanMembangun hubungan intim dengan tuhan
Membangun hubungan intim dengan tuhanHendra Kasenda
 
Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)
Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)
Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)Johan Setiawan
 
3 Pelajaran Dari Petrus, Sang Batu Karang
3 Pelajaran Dari Petrus, Sang Batu Karang3 Pelajaran Dari Petrus, Sang Batu Karang
3 Pelajaran Dari Petrus, Sang Batu KarangTogar Sianturi
 
27 september 2014 kedatangan yesus kedua kali
27 september 2014   kedatangan yesus kedua kali 27 september 2014   kedatangan yesus kedua kali
27 september 2014 kedatangan yesus kedua kali gmahkjerusalem
 

What's hot (20)

Dipenuhi ROH Kudus
Dipenuhi ROH KudusDipenuhi ROH Kudus
Dipenuhi ROH Kudus
 
Nuh dan Air Bah
Nuh dan Air BahNuh dan Air Bah
Nuh dan Air Bah
 
Bahan khotbah kristen
Bahan khotbah kristenBahan khotbah kristen
Bahan khotbah kristen
 
1. keselamatan dalam Kristus Yesus
1. keselamatan dalam Kristus Yesus1. keselamatan dalam Kristus Yesus
1. keselamatan dalam Kristus Yesus
 
Menjadi Seperti Yesus
Menjadi Seperti YesusMenjadi Seperti Yesus
Menjadi Seperti Yesus
 
Makna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus KristusMakna Kenaikan Yesus Kristus
Makna Kenaikan Yesus Kristus
 
AKULAH POKOK ANGGUR YANG BENAR NEW.pptx
AKULAH POKOK ANGGUR YANG BENAR NEW.pptxAKULAH POKOK ANGGUR YANG BENAR NEW.pptx
AKULAH POKOK ANGGUR YANG BENAR NEW.pptx
 
Tanda Pertama: Air menjadi Anggur
Tanda Pertama: Air menjadi AnggurTanda Pertama: Air menjadi Anggur
Tanda Pertama: Air menjadi Anggur
 
Tinggal di Dalam Kristus (Yoh 15:1-11)
Tinggal di Dalam Kristus (Yoh 15:1-11)Tinggal di Dalam Kristus (Yoh 15:1-11)
Tinggal di Dalam Kristus (Yoh 15:1-11)
 
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptxKhotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
Khotbah Rohani Timotius Pemuda Setiawan, Menawan dan Budiman.pptx
 
Lebih dari pemenang
Lebih dari pemenangLebih dari pemenang
Lebih dari pemenang
 
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 3
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 3Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 3
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 3
 
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 8
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 8Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 8
Sekolah Sabat - Triwulan 3 2023 - Pelajaran 8
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2023 - Pelajaran 10
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2023 - Pelajaran 10Sekolah Sabat - Triwulan 2 2023 - Pelajaran 10
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2023 - Pelajaran 10
 
Membangun hubungan intim dengan tuhan
Membangun hubungan intim dengan tuhanMembangun hubungan intim dengan tuhan
Membangun hubungan intim dengan tuhan
 
Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)
Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)
Kekuatan dari Kelemahan (2 Kor 12:1-10)
 
Minggu trinitas
Minggu trinitasMinggu trinitas
Minggu trinitas
 
3 Pelajaran Dari Petrus, Sang Batu Karang
3 Pelajaran Dari Petrus, Sang Batu Karang3 Pelajaran Dari Petrus, Sang Batu Karang
3 Pelajaran Dari Petrus, Sang Batu Karang
 
10 perintah allah
10 perintah allah10 perintah allah
10 perintah allah
 
27 september 2014 kedatangan yesus kedua kali
27 september 2014   kedatangan yesus kedua kali 27 september 2014   kedatangan yesus kedua kali
27 september 2014 kedatangan yesus kedua kali
 

Similar to SEMBAH ALLAH

ALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptx
ALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptxALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptx
ALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptxHansTobing
 
Jejak Darah: Melacak Jejak Kekristenan Sepanjang Abad
Jejak Darah: Melacak Jejak Kekristenan Sepanjang AbadJejak Darah: Melacak Jejak Kekristenan Sepanjang Abad
Jejak Darah: Melacak Jejak Kekristenan Sepanjang Abadalkitabiah
 
PERPECAHAN_DALAM_GEREJA_Ulasan_Biblika_t.pdf
PERPECAHAN_DALAM_GEREJA_Ulasan_Biblika_t.pdfPERPECAHAN_DALAM_GEREJA_Ulasan_Biblika_t.pdf
PERPECAHAN_DALAM_GEREJA_Ulasan_Biblika_t.pdf13ClarkKentTimothyGu
 
Makalah Mengapa kita menyanyi dalam ibadah kristen
Makalah Mengapa kita menyanyi dalam ibadah  kristenMakalah Mengapa kita menyanyi dalam ibadah  kristen
Makalah Mengapa kita menyanyi dalam ibadah kristenPurnawan Kristanto
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
Pand mg biasa ii c (16-17 jan 2016)
Pand mg biasa ii c (16-17 jan 2016)Pand mg biasa ii c (16-17 jan 2016)
Pand mg biasa ii c (16-17 jan 2016)karangpanas
 
PENITEN REKOLEKTIN di leuven.pptx
PENITEN REKOLEKTIN di leuven.pptxPENITEN REKOLEKTIN di leuven.pptx
PENITEN REKOLEKTIN di leuven.pptxDanialGintingSpd
 
SEJARAH SSV di tanah provinsi lampung ini
SEJARAH SSV di tanah provinsi lampung iniSEJARAH SSV di tanah provinsi lampung ini
SEJARAH SSV di tanah provinsi lampung inisebastianchristandi4
 
Konsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen ProtestanKonsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen Protestanpjj_kemenkes
 
MAKALAH SEJARAH MUSIK DUNIA.docx
MAKALAH SEJARAH MUSIK DUNIA.docxMAKALAH SEJARAH MUSIK DUNIA.docx
MAKALAH SEJARAH MUSIK DUNIA.docxDwiSetyorini32
 
Penginjilan Medis - Medical Ministry
Penginjilan Medis - Medical MinistryPenginjilan Medis - Medical Ministry
Penginjilan Medis - Medical MinistryEunikePurba
 
Martyrs of Vietnam (Malayo - Indonesia)
Martyrs of Vietnam (Malayo - Indonesia)Martyrs of Vietnam (Malayo - Indonesia)
Martyrs of Vietnam (Malayo - Indonesia)Martin M Flynn
 
Virgin of Sheshan,China (Indonesian).pptx
Virgin of Sheshan,China (Indonesian).pptxVirgin of Sheshan,China (Indonesian).pptx
Virgin of Sheshan,China (Indonesian).pptxMartin M Flynn
 
Reformasi Gereja
Reformasi GerejaReformasi Gereja
Reformasi Gerejarenoapril
 
Persentasi musik GBt 2018...........pptx
Persentasi musik GBt 2018...........pptxPersentasi musik GBt 2018...........pptx
Persentasi musik GBt 2018...........pptxTunglingVTobing
 
(TUGAS PRESENTASI) TEKS EKSPLANASI.pptx
(TUGAS PRESENTASI) TEKS EKSPLANASI.pptx(TUGAS PRESENTASI) TEKS EKSPLANASI.pptx
(TUGAS PRESENTASI) TEKS EKSPLANASI.pptxssuser39b092
 

Similar to SEMBAH ALLAH (19)

ALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptx
ALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptxALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptx
ALIRAN-ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA.pptx
 
4. reformasi gereja
4. reformasi gereja4. reformasi gereja
4. reformasi gereja
 
Jejak Darah: Melacak Jejak Kekristenan Sepanjang Abad
Jejak Darah: Melacak Jejak Kekristenan Sepanjang AbadJejak Darah: Melacak Jejak Kekristenan Sepanjang Abad
Jejak Darah: Melacak Jejak Kekristenan Sepanjang Abad
 
PERPECAHAN_DALAM_GEREJA_Ulasan_Biblika_t.pdf
PERPECAHAN_DALAM_GEREJA_Ulasan_Biblika_t.pdfPERPECAHAN_DALAM_GEREJA_Ulasan_Biblika_t.pdf
PERPECAHAN_DALAM_GEREJA_Ulasan_Biblika_t.pdf
 
Makalah Mengapa kita menyanyi dalam ibadah kristen
Makalah Mengapa kita menyanyi dalam ibadah  kristenMakalah Mengapa kita menyanyi dalam ibadah  kristen
Makalah Mengapa kita menyanyi dalam ibadah kristen
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
Pand mg biasa ii c (16-17 jan 2016)
Pand mg biasa ii c (16-17 jan 2016)Pand mg biasa ii c (16-17 jan 2016)
Pand mg biasa ii c (16-17 jan 2016)
 
PENITEN REKOLEKTIN di leuven.pptx
PENITEN REKOLEKTIN di leuven.pptxPENITEN REKOLEKTIN di leuven.pptx
PENITEN REKOLEKTIN di leuven.pptx
 
SEJARAH SSV di tanah provinsi lampung ini
SEJARAH SSV di tanah provinsi lampung iniSEJARAH SSV di tanah provinsi lampung ini
SEJARAH SSV di tanah provinsi lampung ini
 
Konsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen ProtestanKonsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen Protestan
 
MAKALAH SEJARAH MUSIK DUNIA.docx
MAKALAH SEJARAH MUSIK DUNIA.docxMAKALAH SEJARAH MUSIK DUNIA.docx
MAKALAH SEJARAH MUSIK DUNIA.docx
 
95 dalil luther
95 dalil luther95 dalil luther
95 dalil luther
 
Penginjilan Medis - Medical Ministry
Penginjilan Medis - Medical MinistryPenginjilan Medis - Medical Ministry
Penginjilan Medis - Medical Ministry
 
Martyrs of Vietnam (Malayo - Indonesia)
Martyrs of Vietnam (Malayo - Indonesia)Martyrs of Vietnam (Malayo - Indonesia)
Martyrs of Vietnam (Malayo - Indonesia)
 
Virgin of Sheshan,China (Indonesian).pptx
Virgin of Sheshan,China (Indonesian).pptxVirgin of Sheshan,China (Indonesian).pptx
Virgin of Sheshan,China (Indonesian).pptx
 
Reformasi Gereja
Reformasi GerejaReformasi Gereja
Reformasi Gereja
 
Persentasi musik GBt 2018...........pptx
Persentasi musik GBt 2018...........pptxPersentasi musik GBt 2018...........pptx
Persentasi musik GBt 2018...........pptx
 
Menyanyi
MenyanyiMenyanyi
Menyanyi
 
(TUGAS PRESENTASI) TEKS EKSPLANASI.pptx
(TUGAS PRESENTASI) TEKS EKSPLANASI.pptx(TUGAS PRESENTASI) TEKS EKSPLANASI.pptx
(TUGAS PRESENTASI) TEKS EKSPLANASI.pptx
 

More from Herwan oroh

Khotbah kedatangan yesus ke 2 dan ke 3 26 oktober 2018
Khotbah kedatangan yesus ke 2 dan ke 3   26 oktober 2018Khotbah kedatangan yesus ke 2 dan ke 3   26 oktober 2018
Khotbah kedatangan yesus ke 2 dan ke 3 26 oktober 2018Herwan oroh
 
Khotbah kedatangan yesus 26 oktober 2018
Khotbah kedatangan yesus  26 oktober 2018Khotbah kedatangan yesus  26 oktober 2018
Khotbah kedatangan yesus 26 oktober 2018Herwan oroh
 
Kelas 09 smp_pendidikan_agama_kristen_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 09 smp_pendidikan_agama_kristen_dan_budi_pekerti_siswaKelas 09 smp_pendidikan_agama_kristen_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 09 smp_pendidikan_agama_kristen_dan_budi_pekerti_siswaHerwan oroh
 
File pendidikan agama kristen k 13 kelas xi kristen 2018
File pendidikan agama kristen k 13 kelas xi kristen 2018File pendidikan agama kristen k 13 kelas xi kristen 2018
File pendidikan agama kristen k 13 kelas xi kristen 2018Herwan oroh
 
File kelas 12 sma_pendidikan_agama_kristen_dan_budi_pekerti_siswa o_ke..........
File kelas 12 sma_pendidikan_agama_kristen_dan_budi_pekerti_siswa o_ke..........File kelas 12 sma_pendidikan_agama_kristen_dan_budi_pekerti_siswa o_ke..........
File kelas 12 sma_pendidikan_agama_kristen_dan_budi_pekerti_siswa o_ke..........Herwan oroh
 
10 hal yang perlu guru ketahui di kelas
10 hal yang perlu  guru ketahui di kelas10 hal yang perlu  guru ketahui di kelas
10 hal yang perlu guru ketahui di kelasHerwan oroh
 
Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang 28 doktrin-alkitab-GMAKH
Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang 28 doktrin-alkitab-GMAKHApa yang Perlu Anda Ketahui Tentang 28 doktrin-alkitab-GMAKH
Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang 28 doktrin-alkitab-GMAKHHerwan oroh
 

More from Herwan oroh (7)

Khotbah kedatangan yesus ke 2 dan ke 3 26 oktober 2018
Khotbah kedatangan yesus ke 2 dan ke 3   26 oktober 2018Khotbah kedatangan yesus ke 2 dan ke 3   26 oktober 2018
Khotbah kedatangan yesus ke 2 dan ke 3 26 oktober 2018
 
Khotbah kedatangan yesus 26 oktober 2018
Khotbah kedatangan yesus  26 oktober 2018Khotbah kedatangan yesus  26 oktober 2018
Khotbah kedatangan yesus 26 oktober 2018
 
Kelas 09 smp_pendidikan_agama_kristen_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 09 smp_pendidikan_agama_kristen_dan_budi_pekerti_siswaKelas 09 smp_pendidikan_agama_kristen_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 09 smp_pendidikan_agama_kristen_dan_budi_pekerti_siswa
 
File pendidikan agama kristen k 13 kelas xi kristen 2018
File pendidikan agama kristen k 13 kelas xi kristen 2018File pendidikan agama kristen k 13 kelas xi kristen 2018
File pendidikan agama kristen k 13 kelas xi kristen 2018
 
File kelas 12 sma_pendidikan_agama_kristen_dan_budi_pekerti_siswa o_ke..........
File kelas 12 sma_pendidikan_agama_kristen_dan_budi_pekerti_siswa o_ke..........File kelas 12 sma_pendidikan_agama_kristen_dan_budi_pekerti_siswa o_ke..........
File kelas 12 sma_pendidikan_agama_kristen_dan_budi_pekerti_siswa o_ke..........
 
10 hal yang perlu guru ketahui di kelas
10 hal yang perlu  guru ketahui di kelas10 hal yang perlu  guru ketahui di kelas
10 hal yang perlu guru ketahui di kelas
 
Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang 28 doktrin-alkitab-GMAKH
Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang 28 doktrin-alkitab-GMAKHApa yang Perlu Anda Ketahui Tentang 28 doktrin-alkitab-GMAKH
Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang 28 doktrin-alkitab-GMAKH
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

SEMBAH ALLAH

  • 1. (No. 1) SEMBAHLAH ALLAH YANG MAHA MULIA (O Worship the King =L.S. No.4) Pengarang Naskah : Sir Robert G rant, 1779-1838 Penggubahan Lagu: J, Muchael Haydn, 1737-1806 Mazmur 47:7,8 Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja kita, bermazmurlah! Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran! Kata “sembah” atau “puja” berasal dari kata “Worship” sebagai ekspresi susunan bahasa Inggris “Woerth-scipe” yang berarti memberi pujaan dengan rasa hormat kepada oknum yang lebih tinggi dan berkuasa. Pujaan yang benar ialah suatu tindakan seseorang yang telah ditebus, yaitu tindakan seorang ciptaan terhadap Pencipta, di mana keinginan, intelek dan emosinya menyambut dengan rasa syukur akan kasih karunia Allah melalui pekerjaan penebusan dari Yesus Kristus, sementara Roh Kudus menerangkan Firman ke dalam hatinya. Hymne ini untuk pertama kali di karang dan dipublikasikan di tahun 1833 dalam sebuah buku lagu berjudul Christian psalmody, merupakan salah satu lagu terbaik di Era Romantik permulaan abad XIX. Seringkali disebut sebuah teladan Hymne perbaktian, lagu ini melaui lirik-liriknya di tujukan bagi kemuliaan Yang Mahabesar Tuhan. Masing-masing epitata diaplikasikan kepada Allah Raja, Pelindung, Pembela, Yang Tidak Berkesudahan Hari, Pencipta, Juruselamat dan Sahabat. Referensi lagi ini ditujukan bagi lambang kekuasaan, kekuatan, kasih karunia, kepedulian dan kasih, diungkapkan dalam kefasikan bahasa dan kehangatan rohaniah mengenai keagungan dan kelayakan Allah untuk menerima puja dan puji. Pengarang naskah lagu, Sir Rober Grant, lahir di Bengal, India tahun 1779 yang menjelaskan tentang dirinya sebagai “anak-anak debu yang lemah”, walaupun dia sendiri termasuk salah seorang anggota keluarga politik tersohor di Inggris. Ayahnya, Charles, adalah seorang pemimpin India dan Sirektur East India Company. Robert sendiri juga anggota Parlemen Inggris asal Skotlandia dan untuk beberapa waktu menjadi Gubernur Bombay, india tahau 1834. meskipun terlibat dalam bidang politik, Rober Grant adalah seorang Kristen setia yang mendukung sepenuhnya jangkauan keluar penginjilan gerejanya dan membuktikan kasihnya kepada rakyat India oleh mendirikan sebuah perguruan tinggi kedokteran di Bombay.
  • 2. Tahun 1839, setahun setelah kematinnya di India, saudaranya yang bernama Charles mencetak 12 syair karangan Robert dengan name Sacred Poems. Meskipun sebagai dari syair pujian rohani ini diterima, hanya satu saja yang terus digunakan dalam lagu pujian kita sekarang. Nada untuk syair “Lions”, pertama muncul dalam jilid 2 “Sacred Melodies”nya William Gardiner di London tahun 1815 yang dipersembahan kepada J. Michael Haydn pengguba lagunya. Tahun 1818 di Amerika untuk pertama kali lagi ini dinyatakan dalam koleksi Sacred Melodies oleh Oliver Shaw. Statistik membuktikan bahwa gereja adalah tempat teraman: 20% dari semua kecelakaan fatal diakibatkan karena kecelakaan mobil; 17% karena kecelakaan di rumah; 14% karena yang terjadi bagi pejalan kaki di jalan; 16% kecelakaan dalam perjalan di udara, laut dan kereta api. Namun dari sejuah kecelakaan yang mengakibatkan kematian, dilaporkan hanya 0,001% terjadi di gereja saat kebaktian berlangsung. Tempat teraman ialah tempat di mana terdapat para pemuja yang sementera berbakti memuji Tuhan. Executive Speechwriter Newsletter, Vol. 8, No. 1. Yohanes 4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembahan-pemyembahan benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki pemyembahan-peyembahan demikian. Yohanes 4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” Bacaan tambahan: Mazmur 22:28-31; 104; 145: 1-13; I Timotius 6:15,16. (No 2) PERHUBUNGAN KITA (Blest be the Tie that Binds = L.S. No. 7) Pengaran Naskah : John Fawcett, 1740-1817
  • 3. Pengubah Lagu : Hans G. Naegeli, 1773-1836 1 petrus 3:8 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sakat, seperasaan,mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati, John Rawcett lahir dari keluarga miskin di Lidget Green,Yorkshire, Inggris. Ia bertobat pada usia 16 tahun melalui pelayanan George Whitrfiekd. Di usia 26 tahun ia diurapi menjadi pendeta Baptis dan mendapat panggilan melayani sebuah gereja kecil di Wainsgate, Inggris Utara. Setelah beberap tahun melayani dengan gaji kecil sedangkan anggota keluarganya semakin bertambah, John mendapat panggilan untuk menjadi pendeta jemaat Baptist Carter’s Lane di London menggantikan Dr Gill ysng tersohor itu. Mendapat berita panggilan ini John segera menjawabnya dan bersiap-siap untuk berangkat ke jemaat dengan gaji yang lebih besar di London. Sebaliknya anggota jemaat Wainsgate yang telah begitu mencintai pendeta John Fawcett sekeluaraga merasakan suatu kehilangan besar. Setelah semua barang dan perabot rumah tangga dinaikan keatas kereta dan semua anggota berkumpul dengan wajah sedih, Ny. Fawcett menarik tangan suaminya dan berkata: “John, apakah benar- benar engkau telah mengambil keputusan untuk berangkat?” : Tentu”, jawab suaminya. Isterinya kembali berkata: “Saya tidak sanggup tinggalkan jemaat ini dengan anggotanya yang sudah sangat mengasihi kita dan pekerjaan Tuhan.” John berkata: “Saya pun demikian. Saya telah bersalah kepada Allah karena terlalu tergesa-gesa menjawab panggilan tersebut sebelum berdoa. Segera perintahkan anggota-anggota membongkar lagi muatan itu dan saya akan mengirim berita ke London, meminta agar kita tetap saja melayani di Wainsgate. Dalam salah satu khotbahnya dengan ayat tema Lukas 12:15 “Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk diatas seekor anak keledai.” John Fawcett membagikan syair lagu ini kepada anggota jemaat. Tahun 1782 syairnya dicetak pertama kali dengan judul “Kasih Persaudaraan” bersama dengan koleksi 166 syair-syair lainnya. John Fawcett melayani jemaat Wainsgate lebih dari 50 tahun dengan gaji hanya sekitar $200 setahun. Tidak lama kemudian ia menjadi terkenal sebagai seorang pendeta dan sarjana. Pada tahun 1777 ia memulaikan sebuah sekolah bagi pendeta-pendeta muda. Tahun 1793 ia diundang untuk menjadi kepala sekolah Babtist Academy di Bristol, Inggris tetapi ia menolak panggilan tersebut. Ia menulis sejumlah buku dengan berbagai aspek ke Kristenan praktis yang tersebar luas. Untuk pengakuan terhadap pelayanan dan apa yang telah ia capai,
  • 4. Brown University di Amerika Serikat menganugerahkan kepadanya gelar Doctor of Divinity di tahun 1811, juga ia mendapat penghargaan dari Raja George III. Dia tetap melayani jemaat kecilnya di Wainsgate selama 54 tahun sampai penyakit stroke menyerangnya dan ia meninggal dunia 25 Juli 1817. Kehidupan John Fawcett dapat diceritakan sebagai sebuah teladan seorang pemimpin rohani dia mengorbankan ambisi dan keuntungan pribadi demi pelayanan bagi Kristus. Penggubah lagu ini adalah Hans G. Naegeli yang lahir 26 Mei 1773 dekat Zurich, Swiss. Ia seorang penerbit musik dan lagu dan ketua Asosiasi Pengolah Musik Swiss. Dia terkenal sebagai seorang pionir bidang musik. Metode pengajarannya sangat berkesan dan berpengaruh kepada Lowell Mason, yang disebut papa atau pendiri sekolah umum dan musik gerejani di Amerika Serikat. Nada lagu “Dennis” yang bermula dari Swiss dibeli oleh Lowell Mason tahun 1837 ketika ia belajar di Eropa. Lagu ini mucul pertama kali dalam “The Psaltery” yang diedit oleh Mason dan George J. Webb dengan catatan: “Gubahan dari H. G. Naegeli”. Besama Tennyson Ulysses kita dapat berkata: “Aku adalah bagian dari semua yang tinggi, pertumbuhan, pemenuhan dan berkat. Hidup kita diberkati dengan limpah oleh kasih dan dorongan orang lain. Sebagai anak-anak dari Bapa Surgawi, kita diberkati oleh “persekutuan yang mengikat hati dalam kasih keKristenan”. Di ikat dengan tali kasih, kita mendapatkan kekuatan untuk berdiri teguh menghadapi ujian hidup. Bacaan tambahan : 2 Korintus 8:4; Galatia 2:9; Pilipi 3:10; 2 Tesalonika 2:13-17; 1 Yohanes 1:3,6,7. (No. 3) YA ALLAH KOTA YANG TEGUH (A Mighty Fortress Is Our God=L.S. No. 15) pengarang Naskah : Martin Luther, 1483-1546 Penggubah Lagu : Martin Luther, 1483-1546 Alih Bahasa : Frederick H. Hedge, 1805-1890
  • 5. Mazmur 46:2,3 Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; 31 Oktober 1517 merupakan penaggalan penting dalam sejarah Protestan. Inilah harinya di mana Martin Luther, seorang biarawan Augustinian dan Profesor theologia memakukan di pintu kathedral Wittenberg, Jerman, 95 thesis (pengaduan) terhadap ajaran dan praktek gereja Roma Katholik abad pertengahan. Peristiwa ini menandai lahirnya Reformasi Protestan abad XVI. Gerakan Reformasi Protestan ini dibangun atas 3 prisip: (1) Pembinaan kembali oleh Alkitab, (2) Menjelaskan arti keselamatan dan (3) Memulihkan nyanyian berjemaat. 95 thesis atau pengaduan itu ditujukan kepada Gereja Roma katholik, termasuk didalamnya mengenai penjualan surat pengampunan dosa yang menjanjikan kelepasan dari api neraka kekal, kalau mereka menyumbangkan uang untuk pembangunan Gereja St. Peter. Tindakan penuh keberanian ini memicu reformasi berdasarkan ajaran dari otoritas Alkitab, pembenaran oleh iman, dan keimamatan semua umat percaya. Semua ini membuat Luther dikucilkan oleh Paus. Dalam depresinya, Luther menulis hymne-hymne, menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa rakyat dan memugar kembali nyanyi pujian oleh jemaat. Ia bahkan mengijinkan para wanita menyanyi di umum, suatu kesempatan yang telah dirampas dari wanita selama seribu tahun. Tanggal karangan dan gubahan lagu oleh Martin Luther ini sukar ditentukan tetapi diyakini itu ditulis dan ditujukan kepada Konvensi Spires tahun 1529 di mana kata “protestan” pertama kali digunakan. Lagu ini menjadi kekuatan besar reformasi. Luther dikucilkan oleh Paus yang membakar buku-buku karangannya. Luther juga membakar surat keputusan Paus tersebut di umum. Kehidupan Martin Luther penuh dengan tantangan dan pergumulan. Kesusahan demi kesusahan menimpa dirinya. Tetapi ia teringat akan kata-kata Yesus ketika tergantung di salib: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah- ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Dia sadar bahwa kata seruan yang pertama keluar dari bibir Yesus ialah “Allah-Ku” yaitu suatu penegasan iman. Dan Martin Luther yang telah memberikan Alkitab dalam bahasa Jerman kepada bangsanya, sekarang menciptakan lagu untuk dinyanyikan bukan hanya oleh para biduan gereja tetapi oleh seluruh anggota jemaat. Kemudian lagu tersebut diterjemahkan oleh Frederick Hedge tahun 1853.
  • 6. Tahun 1529 merupaka tahun yang sukar dan gelap bagi Martin Luther. Ia diserang penyakit, keputus-asaan dan bahaya. Dalam masa itu ia berpaling ke mazmur 46 yang telah merupakan penghiburan besar baginya. Ia ulang-ulangi kata-katanya dalam ayat pertama yang daripadanya ia mendapatkan kekuatan. Dengan kata-kata lagu yang membakar jiwanya, ia bertekad terus maju. Lagu ini dinyanyikan pada upacara penguburan Martin Luther. Teguh bagaikan pengarangnya, lagu ini merupakan klasik besar iman kita. Kita mungkin saja tidak mengetahui atau mengalami tantangan seru seperti yang dialami Luther. Tetapi kita dapat mengenal Allah yang sama sebagai tempat berlindung dan kekuatan, yang bagi kita adalah “Kota Yang Teguh”. Bacaan tambahan : Ulangan 33:27; 2 Samuel 22:2; Mazmur 46; Yesaya 26:4. (No.4) TUHAN SELALU PIMPIN AKU (All The Way My Saviour Leads Me=L.S. No. 17) Pengarang Naskah : Fanny J Crosby, 1820-1915 Penggubah Lagu : Robert Lowry, 1826-1899 Mazmur 48:15 Sesungguhnya inilah Allah, Allah kitalah Dia seterusnya dan untuk selamanya! Dialah yang memimpin kita! Seringkali kita merasa kecewa karena kita tidak melihat rencana jangka panjang Allah dalam menuntun hidup ini. Kita harus sadar bahwa Allah telah berjanji untuk menuntun setiap langkah kita dan bukan hanya setiap mil perjalanan. Mazmur 37:23 Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepadaNya; Fanny Jane Crosby lahir dari keluarga sederhana di Southeast, New York, 24 Maret 1823. dia menjadi buta pada usia 6 minggu karena malpraktek dokter. Seumur hidupnya dia menjadi anggota setia dari gereja St. John Methodist Episcopal di kota New York. Dia belajar di New York School for the Blind. Dari tahun 1847-1858 ia menjadi guru di sekolah tersebut dan di tahun 1858 menikah dengan seorang musisi buta bernama Alexander Van Alstyne, seorang guru musik terhormat di Institusi orang buta. Mula-mula ia menulis lirik-lirik sajak lagu sekuler. Salah satu lagu terkenalnya: “Rosalie, The Prairie Flower” yang menghasilkan royalty atau uang hak paten hampir 3.000 dollar, suatu jumlah sangat besar saat itu. Melalui
  • 7. pengaruh seorang musisi gereja bernama W.B Bradbury, maka Fanny di usia 40-an mulai menulis dengan tekun lirik-lirik lagu gospel. Dikatakan bahwa Fanny Crosby tidak pernah menulis sebuah teks lagu tanpa berdoa memohon petunjuk Ilahi. Selama karirnya ia didampingi para musisi gereja terkenal seperti: Ira D. Sankey, William H Doane, John Sweney, George Stebbins, George Root, William Kirkpatrick, dll. Lagu ini merupakan ekspresi sukurnya kepada Allah atas jawaban doa. Dilaporkan bahwa pada suatu hari Fanny Crossby sangat membutuhkan 5 dollar dan seperti biasanya dia berdoa untuk mendapatkannya. Tidak lama kemudian seorang asing muncul di rumahnya dengan membawa 5 dollar. Kata Fanny : “saya tidak dapat berbuat lain kecuali bersyukur kepada Tuhan dalam jawaban doa saya dimana Ia menggerakan hati orang baik ini untuk memberikan uangnya. Segera saya menulis liriknya dan Dr. Lowry menggubah musiknya.” Lagu ini pertama kali muncul dalam koleksi lagu-lagu sekolah minggu, Brighest and Best, yang dikompilasi William H Doane dan Robert Lowry. Bacaan tambahan : Mazmur 32:8; Yohanes 10:3-5; Roma 8:28; I Korintus 10:4. (No. 5) YESUS TERINDAH (Fairest Lord Jesus = L.S No. 19) Naskah dari : Munster Gesangbuch, 1677 Lagu dari : Schlesische Volkslieder, 1842 Digubah oleh : Richard S. Willis, 1819-1900 Kolose 1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di dalam sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
  • 8. Lagu indah ini menyanjung keindahan dan keagungan Kristus yang menuntun kita untuk memuja dan memuji kesucian Tuhan kita Yesus Kristus. Perbandingan yang cerah atas semua pemandangan alam dengan Yesus, yang menjadi sumber keindahan dan keharuman, membuat kita terpesona bersama rasa kagum. Dan kepada kita diingatkan bahwa Juruselamat bersinar lebih terang dari semua mahluk Tuhan termasuk malaikat. Betapa berlayaknya Dia untuk mendapatkan “kemuliaan dan hormat, puji dan puja, sekarang sampai selama- lamanya.” Sedikit sekali diketahui tentang asal asul lagu inspirasi ini. Beberapa orang berpikir bahwa lagu ini dinyanyikan pada abad XII oleh para prajurit Perang Salip asal Jerman ketika mereka manadakan perjalanan yang melelahkan dan berbahaya ke Tahan Suci. Sumber lain mengatakan perjalanan yang melelahkan dan berbahaya ke Tanah Suci. Sumber lain mengatakan bahwa ini adalah salah satu lagu yang yang diusir keluar dari Bohemia dalam pembersihan berdarah anti- reformasi tahun 1620. Mereka memetap si Silesia, bagian dari Polandia. “Yesus Terindah” dipikirkan sabagai lagu rakyat yang berasal dari para petani Silesia. Ayat ke-empat merupakan terjemahan indah dari Joseph A, Seiss menekankan tentang dua sifat Yesus-: Anak Allah dan Anak Manusia” –sama seperti pujaan yang selama-lamanya menjadi hak-Nya. Maskah lagi ini untuk pertama kali terbit dalam Munster Gesangbuch gereja Roma Katholik tahau 1677 ketika dicetak sebagai nomor 1 dari 3 lagu baru yang terpilih sabagai lagu-lagu terindah. Kemudian seorang yang bernama Hoffman Fallersleben mendengar para penyanyi Silesia menyanyikannya di gereja, ia mencatat kata dan musiknya dan menerbitkannya dalam Schlesische Volkslieder tahun 1842. Tidak seorang pun tahu siapa yan menerjemahkannya tetapi adaptasi ke dalam bahasa Inggris di buat oleh Richhar Storrs Willis, lahir di Boston, Mussachestts, 10 Pebruari 1819, yang menerbitkannya dalam buku lagu Church Choralas and Choir Studies, tahun 1850. Bacaan tambahan : Yohanes 1:1,3,14; 5:23; 20:31; Philip 2:9-11; Kolose 1:13, 15; 2:9; Ibrani 1:2,3. (No.6) SUCI, SUCI, SUCI (Holy, Holy, Holy=L.S. No 21) Pengarang Naskah : Teginald Heber, 178301826
  • 9. Penggubah Lagu : John B. Dykes, 1823-1876 Mazmur 95:6,7 Masuklan, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! Reginald Heber lahir di Cheshire, Inggris, 21 April 1783, dari keluarga berpendidikan yang kaya. Pada usia 17 tahun ia mendaftar di Oxford University, di mana kesarjanaan dan kesanggupan menulisnya sangat dihargai. Setelah diurapi menjadi pendeta Gereja Anglikan, ia melayani sebuah gereja terpencil di desa Hodnet, Inggris selatan selama 16 tahun. Selama itu ia dikenal dan dihormati sebagai seorang yang berbudi halus dengan kharakter Kristiani yang agung. Ia juga terkenal dengan penulisan syair, esai dan lagu dalam beberapa majalah. Pada tahun 1823, 3 tahun sebelum kematiannya di usia 43 tahun, Heber dikirim sebagai uskup di Kalkuta. Tekanan pekerjaan dan iklim lembab terlalu berat baginya. Pada suatu pagi hari Miggu setelah berkhotbah di lapangan terbuka kepada sejumlah besar orang India, dia menderita hantaman panas matahari, jatuh sakit dan meninggal dunia. Setahun setelah kematiannya, isterinya mengumpulkan 57 lagu pilihan karangannya dan dicetak. Lagu ini ditulis Heber khusus untuk liturgy mengenai Trinitas. Penekanannya adalah untuk memuja Tuhan, Allah Tritunggal. Nada lagunya untuk pertama kali di sebut “Nicaea”, menurut nama Konsili di Nicaea di Asia Kecil tahun 325 AD. Di Konsili inilah doktrin Trinitas diteliti dan dan diakui sebagai doktrin penting iman Kristiani. Pada tahun 1861 nada lagu ini digubah khusus oleh salah seorang musisi Inggris terkenal, Dr.John Bacchus Dykes. Penggubah ternama ini telah menyumbang sekitar 300 nada lagu, sebagian besar masih tetap digunakan sampai sekarang. “Perbaktian adalah menghidupkan suara hati oleh kekudusan Allah, memberi makan pikiran dengan kebenaran Allah, memurnikan angan-angan oleh keindahan Allah, membuka hati bagi kasih Allah, dan mengabdikan kuasa kehindak untuk digunakan oleh Allah.”- William Temple “Kata ‘suci’ dibahas sebanyak 900 kali dalam Alkitab. Pertama kali itu ditemukan dalam buku Kejadian ketika Allah menciptakan semesta alam, langit dan bumi. Kata itu juga ditemukan dalam fatsal terakhir buku Wahyu ketika Allah menciptakan langit dam bumi baru. Kita mendapatkan kata “kesalehan” dan:
  • 10. penyucian” dari akar kata yang sama. Semua terminologi ini menyatakan ide mengenai “menyisihkan atau mengkhususkan sesuatu.” Sama seperti spektrum semua warna warni yang bersatu menghasilkan warna putih, sedemikian pula semua sifat Allah menjadi satu dalam kesucian-Nya.”- Jim Killiom, “Set Apart.” Bacaan tambahan : Mazmur 145:8-21; Yesaya 6:3; Wahyu 4:5-11;5:13 (No.7) IMAN ORANG SALEH KEKAL (Faith of Our Father= L.S.No 24) Pengarang Naskah : Frederick W. Faver, 1814-1863 Penggubah Lagu : Henri F. Hemy, 1818-1888 Diadaptasi oleh : James G. Walton. 1821-1905 Yudas 1:3 Saudara –saudaraku yang kekasih, sementara aku bersungguh- sungguh berusaha menulis kepada kamu tentang keselamatan kita bersama, aku merasa terdorong untuk menulis ini kepada kamu dan menasihatkan kamu, supaya kamu tetep berjuang untuk memepertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus. Ibrani pasal 11 diberi julukan “panggung iman Kristiani yang gagah berani”, suatu riwayat menggetarkan dari mereka yang sedia memberikan segalanya demi memepertahankan iman mereka kepada Allah. Di setiap abad selalu saja terdapat mereka yang mati sahid, yang diperkirakan sejak penyalipan Kristus sudah lebih dari 50 juta orang. Bahkan dalam kultur peradaban modern inipun banyak yang
  • 11. menderita dan mati karena iman dan pengakuan mereka akan Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan. Lagu “Iman Orang Saleh Kekal” ini tanpa diragukan merupakan lagu mengenai para pimpinan gereja Roma Katholik yang mati shaid selama abad XVI saat pemerintahan Raja Hendri VIII. Saksi mata mengatakan bahwa raja menyembelih para martir termasuk orang terkenal, Thomas More. Pengarang naskah adalah Frederick Willian Faber, lahir 28 Juni 1814 di Calverly, Yoskshire, Inggris dan dibesarkan dengan ketat sebagai sorang Calvinis oleh si ayah yang pendeta. Setelah tamat dari Oxford University tahun 1843, ia menjadi pendeta sebuah jemaat kecil di Elten, Inggris. Semasa muda ia menentang keras ajaran gereja Roma Katholik (RK) dan saat itu sebuah gerakan yang disebut Oxford atau Tractarian Movement sangat mempengaruhi gereja Anglikan. Dari 1833-1850 Oxford Movement ini dengan gigih memimpin keagamaan di Inggris di mana saat itu banyak pimpinan gereja Anglikan berpindah ke RK dan yang lainnya mendirikan Anglo-Catholics. Faber setelah melayani 3 tahun sebagai pendeta Anglikan berpindah ke gereaja RK dan terkenal sebagai Father Wilfrid. Syair lagu ini di tulis Feber untuk memperingati para pemimpin gereja RK yang mati syahid selama pemerintahan raja Henry VIII saat berdirinya gereja Anglikan di Britania Raya. Naskahnya pertama kali terbit dalam koleksi Feber berjudul Jesus and Mary; atau Catholic Hymns for Singing and Reading. Nada lagunya terkanal sabagai “St, Catherine Tune”, digubah oleh seorang RK tekanal benama Henri Hemy, lahir 12 November 1818 di Castle-Upon-Tyne, Inggris. Dia seorang organis dan pengguah lagu tekenal yang di tahun 1864 menyusun buku lagu Katholik berjudual Crown of Jesus. James G. Walton mengadaptasi lagu ini dan menggunakannya dalam koleksi Plain Song Musik for the Holy Communion Office, di cetak tahun 1874. 3 stansa yang terdapat dalam buku Lagu Sion kita menjadi sangat hidup bagi kebaktian evangelikal. Ini dapat ditafsirkan sebagai suatu tantangan bagi komitmen dan loyalitas kita kapada Injil Yesus Kristus bahwa kita tidak akan menyangkal iman bahkan “jikalau dibunun pun, sungguh mulia kematiannya”. Semoga kita tetap setia terhadap iman para leluhur dan semua yang telah tinggalkan pada kita warisan iman yang sangat berharga. Pada tahun 1968, pesawat angkasa luar “Eagle” mendarat di bulan dan memasang Tranquility Base. Neil Armstrong mendaratkan pesawatnya dengan
  • 12. bahan bakar yang habis dalam waktu 11 detik, dan ia lakukan itu dengan tenaga mesin computer yang sangat minim. NASA membuktikan prinsip Alkitab bahwa anda dapat memiliki kedamaian di tengah-tengah kekacauan. Para ahi samudera mengatakan bahwa tempat yang tenang di laut terdapat pada kedalaman di bawah 25 kaki dari permukaan air laut. Walapun tejadi topan di atas laut, selalu terdapat ketenangan di bagian yang paling dalam. Orang Kristen mendapatkan kedamaian pada kedalaman iman yang stabil. “The Innovating Man,” – Tony Evans, Innovative Church Growth Comference, 1994. Bacaan tambahan : Mazmur 22:4,5; I Timotius 6: 13,14; 2 Timotius 4:7; Ibrani 11. (No. 8) JIKA KU KENANGKAN TUHAN (Jesus, the Very Thought of Thee= L.S. No 25) Pengarang Naskah : Bernard of Clairvaux, 1090-1153 Penggubah Lagu : John B. Dykes, 1823-1876 Alih Bahasa : Edward Caswall, 1814-1878 Mazmur 42:2,3 Seperti rusa yan merindukan sungai yang berair, demikianlan jiwaku merinduakan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah? Syair ini muncul pada puncak Abad Pertengahan yang disebut “Abad Kegelapan” yaitu kegelapan rohani dan moral gereja. Gereja yang ditemukan Kristus 1.000 tahun sebelumnya, sekarang telah sangat merosot dan tidak murni. Standart moral beberapa pimpinan gereja terkenal telah membuat aib yang memalukan. Benard lahir dari kelurga terhormat di Fontaine, Burgundy, Perancis. Ayahnya seorang ksatria dan ibunya seorang yang bercahaya dengan ekebaikan. Sejak muda Bernad telah menunjukan kesalehan dan kesederhanaannya meskipun kesempatan banyak dia peroleh untuk suatu kehidupan sekuler. Di usia 20-an ia menjadi biarawan di biara Citeaux. Dalam waktu 3 tahun personalita, talenta dan
  • 13. kwalitas kepemimpinan sudah terlihat. Ia diminta membuka cabang biara di berbagai tempat dan selama hidupnya telah membuka 162 biara baru. Salah satu biara terdapat di Clairvaux, Perancis di mana Bernard berkediaman sampai meninggal dunia di tahun 1153. Pada abad 16 Marthin Luther menulis mengenai Bernard bahwa “ia adalah biarawan terbaik yang pernah hidup, yang saya sangat hormati melebihi gabungan sumua biarawan.” Pengaruhnya terasa di seluruh Eropa dan ia dapat mengatur raja, kaisar dan uskup untuk menurut. Ia menuliskan banyak buku berhubungan dengan gerejani, kebiaraan, dan topik-topik gerejani lainnya. Ia juga menulis 196 baris syair berjudul “Delcis Jesu Memorial” (“Joyful Rhytm on the Name of Jesus”). Dari syair tersebut Edward Caswall di abad XIX menerjemahkannya untuk lagu ini. Edward Caswall tekenal sebagai penerjemah lagu-lagu purba. Ia lahir di Yately, Hampshire, Inggris pada 15 juli 1847. ia menjadi pastor gereja Anglikan dan turut terlibat dalam Oxford Movement. Tahun 1847 ia meninggalkan gereja Anglikan dan bergabung dengan gereja RK ia telah menyalin lebih dari 197 lagu Latin. Nada lagu ini, “St. Agnes” digubah oleh John B. Dykes yang juga telah menggubah 300 nada lagu lainya. Walaupun kita tidak lagi hidup di abad kegelapan, sekarang kita berada di antara kekacau-balauan dunia. Namun di tengah-tengah kekacauan dan kebingungan ini kita perlu merenungkan kekudusan, kasih dan keindahan Yesus agar hidup kita diisi dengan keharuman dan sukacita kehadiranNya. Beberapa abad lalu seorang bijaksana menulis: “Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia.”Amsal 232:7. Biarlah kita bermeditasi dan memikirkan lebih banyak mengenai Kristus dan menjadi semakin hari semakin seperti Dia. Bacaan tambahan : Mazmur 66:2; 130:7; Yeremia 17:7; Efesus 3:19. (No.9) BRIKANLAH, YA TUHAN (Break Thou the Breat of life= L.S. No 29) Pengarang Naskah : Mary Ann Lathbury, 1841-1913 Penggubah Lagu : William F. Sherwin, 1826-1888
  • 14. Yohanes 6:35 Kata Yesus kepada mereka: “Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada- Ku, ia tidak akan haus lagi. Sebagai orang Kristen, kegiatan terbesar kita adalah selalu bersama dengan Kristus-bukan hanya dengan jemaat kita. Denominasi atau sistem keagamaan kita. Menyelidik Alkitab dan menggunakan waktu untuk berdoa sangat vital bagi kekuatan rohani. Walaupun lagu ini sering digunakan dalam pelayanan perjamuan kudus, inti ajarannya ialah bahwa Firman Allah merupakan Roti Hidup, harus memupuk kehidupan rohani kita dan membawa kita semakin erat dalam hubungan dengan Tuhan kita. Nn. Lathbury dalam kemampuannya bertugas sebagai editoral membantu pendeta John H. Vincent, Sekretaris Uni Sekolah Minggu gereja Methodist. William F. Sherwin, directur musik dan pembantunya George Stebbins tidak pernah bermimpi bahwa perkemahan musim panas tahun 1877 itu merupakan salah satu perkemahan yang sangat mengesankan dalam kehidupan mereka. Atas permohonan pendeta Vincent, Nm. Lathbury menulis kata-kata sebuah lagu indah berjudul “Matahari Terbenam” yang dengan cepat lagunya digubah oleh Sherwin. Karena mereka juga mensponsori sebuah kelas studi Alkitab, maka kembali Nn. Lathbury pembantu dalam perkumpulan Chautauqua, sebuah perkemahan Methodist terletak di danau Chautauqua yang indah di New York diminta unuk menulis kata-kata lagu baru untuk digunakan sebagai lagu thema Konferensi Studi Alkitab. Musiknya di gubah oleh direktur musik bertalenta, William F. Shrwin. Sejak itu lagu “Brikanlah Ya Tuhan” digunakan seterusnya di perkemahan- perkamahan, sebagaimana oleh orang Kristen lainnya di seluruh dunia. Meskipun lagu ini banyak kali digunakan dalam upacara Perjamuan Kudus, itu tetap berada dalam kolom “Kitab Kudus”. Dan sampai sekarang menjadi lagu favorit jutaan orang yang mengasihi dan mempelajari Alkitab. Bacaan tambahan : Mazmur 63:1; 119:45; Yeremia 15:16; Matius 14:13-21. (No.10) RAJA KEKAL, PIMPINLAH (Lead on, O King Eternal= L.S No. 30)
  • 15. Pengarang Naskah : Ernest W. Shurtleff, 1862-1917 Penggubah Lagu : Henry Smart, 1813-1879 2 Timotius 4:7,8 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku teleh memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. 53 tahun setelah Henry Smart memberi nada sebuah lagu di Inggis, seorang tamatan Seminari Theologia di Amerika menulis syair bagi lagu tersbut. Keduanya telah menulis bertahun tahun, tinggal dalam jarak bemil-mil, tetapi dapat mengawinkan syair dan nada sebuah lagu gereja yang militan. Henry Smart adalah seorang pemain organ, penggubah lagu dan penyetel organ di gereja Parish, Blackburn, Lancashire, Inggris tahun 1813-1836. ia menulis sebuah syair untuk di nyanyikan pada Reformasi Inggis yang jatuh pada tanggal 4 Oktober 1835. judul syairnya “Lancashire”. Karena kekuatan daya ingat musiknya ia tetap menjadi pemain organ di gereja St. Pancras, London sampai kematiannya. Pada tahun 1888, kelas tamatan Seminari Theologia Andover, Amerika mempersiapakan diri untuk upacara penamatan. Ernest W. Shurtleff adalah salah seorang dari para tamatan. Juga seorang penulis syair lagu pujian. Teman-teman para tamatan mendesak dia untuk menulis sebuah syair untuk dinyanyikan pada upacara penamatan mereka. Calon pendeta berumur 26 tahun ini bertanya syair yang bagaimana, sebab ia juga selalu menulis syair dalam buletin seminari mereka. Mereka katakan haruslah sebuah syair yang hidup-hidup penuh semangat, yang militan dengan gaya mares. Ernest Shurtleff menyanggupi dan lahirlah naskah lagu ini. Setelah para tamatan ini berkumpul dan mencari lagu yang tepat untuk syair Shurtleff, mereka memilih nada “Lancashire”-nya Henry Smart. Beberapa hari kemudian. Mereka melagukan nyanyian ini untuk pertama kalinya dalam upacara penamatan mereka. Para pendeta muda ini dengan penuh semangat melagukan: “Raja kekal pimpinlah, Kami sedia berperang. Oleh kuasa Allah, Kami pasti menang. Kami skarang besedia, Brikanlah kekauatan, Raja kekal pimpinlah, pada kemenangan.”
  • 16. Dengan semangat lagu ini, para pendeta muda tersebut tinggalkan ruangan penamatan dengan tekad bulat keluat bersama Tuhan untuk berperang melawan kuasa kegelapan dan berjanji akan sedia sampai mati. Setelah melayani bebagai jemaat di Amerika, Ernest W. Shurtleff berangkat keluar negeri. Pada tahun 1895 ia mendirikan gereja Amerika di Fankfurt, Jerman dan sejak 1906 sampai kematiannya di tahun 1917 ia bekerja besama-sama mahasiswa di Paris. Bagi dia dan sama seperti bagi semua pemuda: “Mahkota disediakan bagi orang yang menang.” Baccan tambahan: Mazmur 25:4,9, 10; Yesaya 48:17; I Korintus 16:13; Philip 1:27-30. (No. 11) KASIH SURGA YANG TERINDAH (Love divine, all love excelling = LS No. 31) Pengarang naskah : Charles Wesley, 1707-1778 Penggubah lagu : John Zundel, 1815-1882 I Yoh 4:9, Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan ditengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus AnakNya yang tunggal kedalam dunia, supaya kita hidup olehNya. Jangan pernah kita menaksir rendah kuasa kasih sayang dalam hubungan bersama sesama kita-apakah itu pernikahan, keluarga, rekan pengusaha, ataupun persahabatan. Kasih Ilahi kepada manusia jauh melebihi semua bentuk cinta kasih. “Kasih surga” merupakan salah satu dari lebih 6.500 naskah lagu karangan Charles Wesley, penyair tekenal gereja Methodist. Naskah yang di tulis tahun 1747 ini menyentuh berbagai elemen doktrin Kristen. Itu meninggikan kasih Tuhan sebagaimana yang diekpresikan dalam inkarnasi Kristus. Kemudian mengacu kepada Konsep Wesley mengenai pengudusan sejuruhnya-bahwa setiap umat percaya dapat hidup tanpa berbuat dosa secara sadar, sehingga dengan demikian mendapatkan “Perhatian” sebagaimana yang dijanjikan Ibrani 4:9. Jadi masih tersedia satu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah. “Alpha dan Omega” (huruf pertama dan terakhir dari alphabet Grika) yaitu “Yang Awal dan Yang Akhir” dalam ayat 2 juga memantulkan ajaran
  • 17. Wesly bahwa pengalaman pertobatan dan pengudusan adalah “Permulaaan” dan “akhir” iman. Ayat ketiga mengemukakan kebenaran bahwa roh Allah tinggal dalam kaabah tubuh setiap umat percaya, sementara ayat ke-empat mengantisipasi kulminasi kemuliaan iman ketika kita menghamparkan mahkota kita di kaki Yesus, penuh kekaguman, kasih dan puja. Kasih ialah: Berdiam diri ketika disakit Menjadi sabar ketika dikasati Belagak tuli ketika skandal, fitnah dan gosip dibeberkan Memperhatikan dan peduli akan kesulitan sesama Kepatuhan dan kesiapan tepat waktu bila tugas memanggil Keberanian menghadapi nasib buruk. (Roy B. Zuck, The Speaker’s quote Book p. 236) (No. 12) HAI PUJILAH NAMA YESUS (All Hail the Power=L. S. No. 33) Pengarang Naskah : Edward Perronet, 1726-1792 Penggubah Lagu : John Rippon, 1751-1836 Nada “Coronation” : Oliver Holden, 1765-1844 Nada “Miles Lane” : William Shrubsole, 1760-1806 Wahyu 4:11 “Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.” Lagu ini banyak kali disebut sebagai “Lagu Kebangsaan Kristiani”. Merupakan salah satu lagu perbaktian yang besar dan pertama kali muncul dalam Gospel Magazine, November 1779 di-edit oleh Augustus Toplady, pengarang lagu “Rock of Ages”. Syairnya telah diterjemahkan ke hampir setiap bahasa di mana ke-Kristenan dikenal dan kapanpun lagu ini dinyanyikan, itu mengkomunikasikan kebutuhan rohani bagi hati manusia. Edward Perronet lahir di Sundridge, kent, Inggris tahun 1726. ia keturunan khas keluarga Huguenot Perancis yang melarikan diri ke Swiss dan kemudian ke Inggris karena penganiayaan di Perancis. Ayah Edward adalah seorang pendeta gereja negara di Inggris dan bersimpati dengan gerakan evangelisasi oleh keluarga Wesley dan George Whitefield. Edward juga menjadi pendeta gereja anglikan tetapi selalu mengritik cara perbaktian mereka. Ia kemudian ditinggalkan gereja
  • 18. dan bergabung dengan John dan Charles Wesley selama 1740-an sampai 1750-an. Saat itulah Wesley dan para pengikutnya menderita banyak aniaya dan kekerasan dari orang-orang yang tidak setuju dengan pelayanan mereka. Walaupun Perronet menulis banyak lirik lagu dan syair, tetapi inilah satu- satunya hasil pekerjaannya yang bertahan. Keberhasilan teks lagu ini ditunjang oleh 3 nada indah yaitu “Coronation” gubahan Oliver Holden, seorang tukang kayu dari Massachusetts, musisi yang belajar sendiri dan guru nyanyi di sekolah. “Miles lane” oleh William Shrubsole, teman dekat Perronet, sangat terkenal di Britania Raya. Sedangkan nada pesta dari “Diadem” digubah pada tahun 1838 oleh James Ellor, seorang anggota biasa, yang menggunakan lagu ini sebagai salah satu nomor biduan gereja. Salah satu cerita menarik dari E. P. Scott, seorang misionari pionir ke India. Pada suatu hari ia dicegat oleh sekelompok penjahat yang menggunakan tombak. Secara naluri ia mengambil biola dari tasnya dan mulai memainkan sekaligus menyanyikan lagu ini. Ketika ia tiba pada bait ke 3 yang mengatakan: “Hai segala kaum dan bangsa, Di dalam dunia. Puji Dia yang mulia, Dan rajakan Yesus.” Ia dan sebagian mereka mencucurkan air mata. Scott menghabiskan sisa hidupnya untuk berkhotba dan melayani mereka dengan kasih dan penebusan Kristus. Bacaan tambahan : Pilipi 2:9-11; Kolose 1:15-19; Ibrani 2:7,8 (No. 13) KU PUJI TUHAN YANG JADIKAN (I Sing the Mighty Power of God=L.S. No. 34) Pengarang Naskah : Isaac Watts, 1674-1748 Lagu Dari : Gesangbuch der Herzigl, Wurttemberg, 1784 Mazmur 72:8 Kiranya ia memerintah dari laut ke laut, dari sungai Efrat sampat ke ujung bumi! ` Issac Watts, bapa lagu pujian Inggris, adalah seorang yang lemah dan tidak sehat sepanjang hidupnya. Selama 30 tahun akhir hidupnya ia menjadi seorang invalid di rumah sahabatnya, Sir Thomas Abney, di mana Watts mendapatkan ketenangan untuk menulis lagu-lagu yang sampai sekarang masih digunakan. Meskipun kurus dan tidak sehat, Watts terkenal dengan kejeniusannya dalam
  • 19. berbagai bidang. Ia menulis esai, psikhologi, 3 jilid khotbah, katekismus, 29 buku ulasan mengenai theologia, buku teks tentang logika, dan berbagai topik lainnya. Walaupun ia tidak menikah, ia senantiasa mencintai anak-anak dan menulis banyak buat mereka. Pada tahun 1715 ia menulis sebuah buku lagu anak-anak barjudul Divine Songs for Children, yang baru-baru ini dicetak ulang oleh Oxford University Press. Buku nyanyi ini adalah buku nyanyi khusus pertama yang pernah ditulis untuk anak-anak. Kecintaannya kepada anak-anak diperingati dengan sebuah patungnya di Southampton, Inggris. Sangat menarik untuk menyadari bahwa apakah kita seorang dewasa atau seorang anak kecil, kita harus memuji kuasa kebesaran Allah, Pencipta kita. Lagu ini juga mengajarkan kita bahwa kita harus nyanyikan kebaikan dan kebijaksanaan Tuhan sama seperti ke-MahadiranNya. Umat Tuhan memiliki banyak hal yang patut dinyanyikan. Bacaan tambahan : 1 Tawarikh 29:11-13; Mazmur 95:3-5; 107:8; Yesaya 40:26,28; Wahyu 4:11 (No. 14) ADA TEMPAT DIAM TEDUH (Near to the Heart of God=L.S. No. 35) Syair dan Lagu : Clelang B. McAfee, 1866-1944 Mazmur 94:19 Apabila bertambah banyak pikiran dalam batinku, penghiburanMu menyenangkan jiwaku. Kehidupan ini penuh dengan masalah dan krisis yang datang tanpa diduga. Kegelisahan dan keputusasaan akan mengelapkan bahkan orang saleh yang paling kuat sekalipun. Ingat Ayub dalam Ayub 5:7...”melainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi.” Namun orang kristen, karena perlindungan yang didapatkan dalam kristus, harus mampu berjuang mempertahankan ketenangan dan stabilitas walaupun tertekan dan berbeban berat. Kita tidak dapat melepasklan diri dari tekanan dan bayang- bayang gelap kehidupan, tetapi harus dihadapi dengan kekuatan rohani yang disediakan Tuhan kita. Ketika kita didekap erat dan aman “dekat di hati Tuhan”, ktia mendapatkan ketenangan, penghiburan, sukacita dan kedamaian yang hanya
  • 20. Yesus, Juruselamat kita akan berikan. Untuk itulah kita dapat hidup setiap hari dengan kedamaian hati dan keberanian. Inilah pekabaran yang Clelang McAfee expresikan dalam lagu penghiburan ini saat dia sendiri dipenuhi dukacita. Ketika ia melayani sebagai pendeta di gereja First Presbyterian, Chicago, Dr. McAfee terkejut mendengar berita kematian 2 orang kemanakannya karena penyakit Diptheria. Menghadap Tuhan dan Alkitab, McAfee segera mendapatkan nada dan lirik lagu ini yang mengalir dari hatinya yang berduka. Pada hari penguburan ke 2 kemanakannya ini ia berdiri di luar rumah saudaranya Howard yang sudah dikarantina tersebut sambil menemukan lagu dan liriknya disela-sela airmatanya. Hari minggu berikut lagu ini dinyanyikan oleh paduan suara di gereja McAfee. Segera lagunya menjadi terkenal luas dan sejak itu telah menghibur dan menyembuhkan banyak umat Tuhan disaat yang diperlukan. Jaminan dan doa lagu ini dapat kita miliki dimasa sukar dan saat teruji. Bacaan tambahan : Maz 34:18; 73:28; Pkh 5:1; Mat 11:28-30; Ibrani 4:16. (No. 15) APABILA DAMAI PERJALANANKU (It is well with my soul=L.S. No. 37) Pengarang Naskah : Horatio G. Spafford, 1828-1888 Penggubah Lagu : Philip P. Bliss 1838-1876 Maz 46:2 Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Kedamaian hati melalui kepercayaan mutlak dalam kasih Allah merupakan bukti nyata iman seorang Kristen dewasa. Hanya dengan jenis keyakinan demikian kepada Bapanya yang di Surga ini sajalah maka Horatio Spafford setelah dilanda tragedi demi tragedi dapat berkata: “Baiklah, baiklah, bagiku”. Spafford pernah mengalami kedamaian dan keberhasilan dihari-hari penuh sukacita sebagai seorang pengacara sukses di Chicago. Ia adalah Ayah dari 4 orang anak perempuan, anggota aktif gereja Presbyterian, juga teman serta pendukung setia D. L. Moody dan para evangelis lainnya. Kemudian datanglah malapetaka demi malapetaka yang dimulai dengan kebakaran besar di Chicago pada tahun 1871 yang mengahabiskan investasi besar keluarga Spafford. Ketika pendeta Moody dan pembantu musiknya, Ira Sankey berangkat ke Inggris untuk
  • 21. evangelisasi, Spafford memutuskan untuk menyenangkan keluarganya dengan mengambil cuti bersama-sama keluarga di Inggris sekaligus membantu dalam evangelisasi Moody. November 1873 Spafford begitu sibuk dengan pekerjaannya sehingga ia tidak dapat berangkat bersama istri dan 4 orang anak perempuannya: Magie, Tanetta, Annie, dan Bessie bersama kapal S. S. Ville du Havre. Namun ia berjanji akan segera menyusul mereka ke London. Pada jam 2.00 subuh tanggal 22 November 1873, kapal Perancis yang mewah ini ditabrak hampir putus menjadi 2 oleh kapal besi Inggris, Lochearn. Hanya dalam waktu 12 menit Ville du Havre tenggelam dengan korban 226 jiwa termasuk empat anak perempuan keluarga Spafford. Dalam kekacauan para penumpang Ny. Spafford menyaksikan keempat anaknya tenggelam. Ia sendiri tertimpa salah satu tiang kapal dan pingsan namun sadar kembali dan diselamatkan. Sembilan hari kemudian setelah semua orang selamat tiba di Cardiff, Wales, Ny. Spafford mengirim telegram kepada suaminya berbunyi: “Sendiri selamat”. Segera Spafford berangkat menyusul istrinya ke London dengan kapal berikut. Dalam pelayaran dibulan Desember itu, ia diundang oleh kapten kapal ke kabinnya. Kapten berkata: “saya yakin betul bahwa ditempat inilah Ville du Havre tenggelam”. Malam itu Spafford tidak dapat tidur. Berjam-jam lamanya ia merenungkan dan mengingat akan anak-anaknya dan di tengah samudera Atlantik itu, dari dalam hatinya yang hancur, Spafford menulis lima bait lagu ini. Ketika ia bertemu dengan istrinya, Ny. Spafford berkata: “Saya tidak kehilangan anak-anak saya. Kita hanya berpisah untuk sementara.” Tuan Spafford dan Philip Paul Bliss, seorang pemimpin biduan dan penggubahan lagu, adalah sahabat lama. Keduanya menjadi pembantu utama Moody dan Sankey. Atas permintaan Spafford, Bliss bersedia menggubah lagu untuk syairnya. Pada hari Jumat, November 1876 di Farwell Hall, Chicago, Bliss memeperkenalkan lagu: “It is Well with My Soul” sebagai lagu solo rohani di hadapan lebih dari 1.000 pendeta. Sebulan kemudian, di bulan Desember, sementara tinta nada-nada lagu ini belum sempat kering, Tn. dan Ny. Bliss menitipkan 2 anak mereka kepada ibu Tn. Bliss. Mereka menumpang kereta api dari Buffalom New York menuju Chicago untuk mengatur jadwal suatu seri evangelisasi setelah Tahun Baru nanti. Mereka tinggalkan Bufalo pada Jumat,29 Desember 1876 sore. Pada jam 8 malam itu ketika mendekati Ashtubula, Ohio, sebuah jembatan yang menyeberangi sebuah jurang ambruk sehingga 7 gerbong kereta api yang ditumpangi Bliss suami istri
  • 22. bersama seluruh penumpang uatuk ke dalam jurang penuh air yang sementara membeku. Api dari mesin mulai membakar badan gerbong yang sementara tergantung di pinggir jurang. Mereka yang selamat dari tenggelam, tidak dapat luput dari amukan api. Dari 160 penumpang, hanya 14 orang yang selamat sedangkan mayat yang ditemukan hanya berjumlah 59 orang. Saksi mata menceritakan bahwa Tn. Bliss sebenarnya selamat dari amukan api, tetapi ketika ia melihat isterinya terjepit di antara rerutuhan gerbong dan api mulai menjilat gerbong itu, Philip Bliss, yang saat itu berusia 38 tahun memeluk isterinya dan keduanya disambar api. Untuk 3 hari lamanya sahabat-sahabat Bliss mencari mayat Bliss dan isterinya tetapi tidak ada yang di temukan karena kereta dan penumpang yang lain sudah menjadi abu. Walaupun jenazah semua mereka ini, 4 anak Spafford, Philip Bliss dan isterinya, tidak di temukan dan kuburan merekapun tidak dapat di kenal, namun lagu mereka yang telah melewati tragedi demi tragedi, tetap hidup di hati umat Kristiani di seluruh dunia. Mereka bersyukur karena keluarga Spafford dan Bliss dengan setia dan dengan kemenangan dapat berkata: “Baiklah, Baiklah, Bagiku”. Sebuah lagu penuh kekuatan, kedamaian dan pengharapan. Bacaan tambahan : Mazmur 31:14; 142:3; Galatia 2:20; 1 Petrus 4:19. Petrus 4:19. (No. 16) TIADA LAIN PELINGUNG SEPERTI YESUS (No One Ever Cared for Me Like Jesus=L. S. No. 40) Pengarang Nakah : Charles F. Weigle, 1871-1966 Penggubah Lagu : Charles F. Weigle, 1871-1966 Ayat 35:10...tetapi orang tidak bertanya: Di manakan Allah, yang membuah kita, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam; Lagu Charles Weigle “No One Ever Cared for Me Like Jesus” ini merupakan hasil produksi dari salah satu masa tergelap dalam kehidupannya. Weigle menggunakan sebagian besar waktunya untuk evangelisasi dan menulis lagu. Pada suatu malam setelah kembali dari kebaktian evangelisasinya, ia dapati sepucuk surat dai isterinya. Catatan dalam surat itu mengatakan bahwa isterinya
  • 23. sudah tidak tahan lagi hidup dengan seorang evangelist seperti itu dan sekarang meninggalkan dia. Weigle mengatakan bahwa dia begitu putus asa selama beberapa tahun terakhir sampai berencana untuk bunuh diri. Tidak ada seorang pun yang peduli dan memperhatikannya. Tetapi lama kelamaan imannya mulai pulih dan ia kembali aktif dalam pelayanan penarikan jiwa. Segera ia merasa harus menulis syair dan menggubah sebuah lagu sehubungan dengan pengalaman tragisnya. Dari hati yang hancur lahirlah kata-kata yang Allah berikan kepada Weigle. Tidak sulit untuk bernyanyi bila semuanya menjadi hancur. Namun sering Allah memberikan sebuah lagu istimewa kepada salah seorang anak-Nya yang tersakiti dan terluka hati selama malam-malam kegelapan dalam hidupnya. Umat percaya akan temukan kebahagiaan baru di dalam kesusahan dan keputus asaan, dan mereka mendapatkan kedekatan yang erat dengan Tuhan mereka. Rasul Yohanes menulis buku Wahyu sementara berada di pulau Patmos yang kering. John Bunyan menyelesaikan cerita klasik Pilgrim’s Progress ketika dalam keadaan tuli berat. Dan Fanny Crosby pernah brekata : “ Sekiranya saya tidak buta, saya tidak akan pernah mengarang semua lagu pujian ini yang Tuhan telah berikan bagi saya. Dewasa ini banyak orang mengalami sakitnya kehancuran pernikanan, keretakan keluarga dan putus asa di tengah hubungan lembut kehidupan. Marilah kita menyatakan jaminan kebenaran bahwa Allah kita peduli dan mengerti serta sedia memancarkan terang dalam kegelapan hidup kita. Kita harus menambahkan catatan pada hymne ini, undangan Rasul Petrus dalam I Petrus 5:7 “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” Bacaan tambahan: Maz 144:3,4; Yer 31:2,3; Ef 3:18,19; I Yoh 3:1. (No17) YESUS SPERTINYA GEMBALA ( Savior, Like a Shepherd lesd Us= L.S. No 41)
  • 24. Pengarang Naskah : Dorothy A. Thrupp, 1779-1847 Penggubah Lagu : William B. Bradbury, 1816-1868 Mazmur 32:8 Aku hendah mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu. Pengarang syair lagu terkenal ini, Dorothy Thrupp, lahir dan tinggal di London, Inggris. Dia adalah penulis lagu yang berhasil, kususnya lagu anak-anak. Sebagian besar syair lagunya tidak ia tanda tangani karena hanya menggunakan nama samaran. Dengan demikian orang berpikir bahwa lagu ini bukan karangannya. Pada tahun 1836, syair lagu ini pertama kali muncul tanpa tanda tangannya, tetapi kitemukan di antara koleksi naskah-naskah lainnya. Bimbingan Tuhan adalah pokok iman Kristiani. Iman yang di imbangi dengan penyelidikan akan Kitab Suci bahwa tuntunan Toh Kudus, membuat “semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah”. (Roma 8:14). Dan sama seperti anak-anak yang seringkali memberontak terhadap otoritas orangtua, sedemikian pula kita seringkali mengabaikan bimbingan Allah dalam hidupnya, bahkan berusaha menjalani jalan kita sendiri. Jika demikian, pimpinan Allah tidak akan tejadi. Haruslah ada kerinduan dan kemauan yang serius untuk pimpinan oleh Allah. Dengan iman yang teguh kita harus menyadari bahwa Allah mempunyai rencana bagi setiap anak-Nya dan kita harus rindu mengikuti jalan itu ke manapun dipimpin. Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang apa pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtere dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Bacaan tambahan : Mazmur 23; Amsal 16:1,3,6,9; Yes 40:11; Yohanes 10:14-16,27. (No. 18) RAHMAT TUHAN (Grace Greater than Our Sin= L.S. No. 44) Pengarang Naskah : Julia H. Johnston, 1849-1919 Penggubah Lagu : Daniel B. Towner, 1850-1919
  • 25. Roma 5:20,21 Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi belimpah-limpah, supaya, sama sepaerti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan Kita. Bertahun tahun Julia Hohnston bekerja dan sibuk melayani Sekolah Minggu di gereja First Presbyterian Peoria, Illinois. Dia juga adalah penulis buku pelajaran anak anak unuk David C. Cook Publising Company. Selain itu dia juga menulis sekitar 500 naskah lagu adalah Daniel B. Tooner, seorang direktur departemen musik dari Moody Belble Insitute. Lagu ini pertama kali muncul dalam kompilasi Tooner, Hymns Tried and True, tahun 1911. Rahmat Tuhan bukan sekedar suatu rahmat yang berkecukupan, tetapi lebih dari itu, yaitu rahmat yang berkelimpahan. 2 korintus 9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Rahmat-Nya menyediakan keselamatan kekal bagi kita dan juga menyanggupkan kita mengerti akan hidup ini dengan limpahnya. Itu dipersiapkan bagi kita untuk menghadapi setiap masaalah dan kebutuhan. Seringkali diargumentasikan bahwa karena rahmat Allah itu menutup semua dosa maka kita bebas melakukan apa saja sesuka hati kita. Memang rahmat Allah disediakan bagi kebebasan kita, yaitu kebebasan dari perbudakan dosa, cinta diri, sifat alami dosa, agar sesudah dibebaskan, kita akan mengejar “pelbagai kebajikan”, dan mejadi seperti yang Allah inginkan dari kita. Bacaan tambahan: Roma 3:24-26; 1Korintus 15:10; 2 Korintus 8:9; Efesus 1:6-8; Titus 2:11. (No.19) SALIB DI BUKIT GOLGOTHA (The Old Rugged Cross= L.S. No 45) Pengarang Naskah : George Bennard, 1873-1958 Penggubah Lagu : George Bennard, 1873-1958
  • 26. I Petus 2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati tehadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilurNya kamu telah di sembuhkan. Lagu “Salib Di Bukit Golgotha” merupakan lagu yang sering dipromosikan dan dinyanyikan. Para editor buku lagu sepakat bahwa lagu ini sangat populer melebihi lagu-lagu lainnya. Selama 30 tahun sejak di publikasikan di tahun 1913, telah terjual sebanyak lebih dari 20 juta salinan, melebihi komposisi musik manapun. “Salib Di Bukit Golgotha” mengungkapkan kata-kata sederhana namun mulia mengenai pusat kebenaran Injil yang berbicara tentang kebutuhan setiap umat percaya. Bila seorang pemimpin lagu meminta anggota gereja memilih lagu kecintaan mereka untuk dinyanyikan bersama, senantiasa lagu ini diusulkan dan jarang di lewatkan. Selalu saja ada permohonan untuk menyanyikan lagu “Salib di Bukit Golgotha”. Lagu Injil yang sentimentil ini telah menjadi favorit orang Kristen dan non-Kristen sejak ditulis George Bennard pada tahun 1913 dan terkenal sebagai lagu terpopuler dari semua lagu abad XX. George Bennard lahir di Youngstown, Ohio, tapi orangtuanya segera pindah ke Albia, Iowa dan kemudian berpindah lagi ke kota Lucas di negara bagian yang sama. Ketika ayahnya meninggal dunia, George Bennard baru berusia 16 tahun dan harus menjadi tumpuan harapan keluatga bersama ibu dan ke-empat adik perempunnya. Ia masuk menjadi anggota Salvation Army dan bersama isteri pertamanya menjadi pimpinan di organisasi gereja tersebut. Namun kemudian dia diurapi menjadi pendeta gereja Methodist Episcopal di mana pelayanannya sangat di hargai. Bennard sangat sibuk dengan peninjilan dan pelayanan peningkatan kerohaian jemaat di negara bagian Michigan dan New York. Pada suatu ketika saat pulang ke Michigan ia mengalami suatu peristiwa yang membuatnya bepikir keras mengenai salib dan apa yang di maksud Rasul Paulus ketika ia berbicara mengenai “Persukutuan dengan salib Kristus”. Sementara Bennard memusatkan pikiran kepada kebenaran ini ia dapati bahwa salib itu bukan sekedar suatu simbol keagamaan, tetapi adalah inti dari Injil. Pada tahun 1913 ia mulai menulis naskah dan lagu “The Old Rugged Cross”. Menurut Bennard, “Kata-kata lagu ini telah menyentuh hati saya sebagai jawaban bagi semua pertanyaan.” Saat itu ia tinggal bersama keluarga Methodist tekenal di Pokagon, Michigan ketika melayani kebaktian peningkatan kerohain di sana. Dengan ditemanai
  • 27. seguah gitar, Bennard menyanyikan lagu ini di hadapan tuan rumah, Pendeta dan Ny. L.O. Bostwick. Di dapur keluarga inilah lagu tersebut diperdengarkan yang kemudian mendapat tanggapan dari Pendeta Bostwick: “Tuhan telah memberikan lagu indah kepadamu. Itu akan bertahan terus karena telah menyentuh hati kami melebihi lagu lagu lainnya”. Pada tanggal 7 Juni 1913 malam, Pendeta Bostwick memperkanalkan lagu tersebut kepada anggota jemaat dan 5 penyanyi jemaat menyanyikannya dari catatan pinsil. Ke 5 anggota tarsebut adalah: Frank Virgin, Olive Mars, Clara Virgil, William Thaldorf dan Florence Jones. Segera lagunya tekenal dan diperkenalkan di hadapan peserta konvensi di Chicago. Kemasyhurannya tersebar cepat di dunia Kristen. John Bowring setelah terinspirasi dengan kata-kata lagu tersebut, menulis “In the Cross of Our Christ I Glory”. Bennard melanjutkan pelayanannya sebagai pendeta evangelist 40 tahun lagi setelah menulis dan menggubah lagu di atas. Pada tanggal 9 Oktober 1958, di usia 85 tahun, Bennard meninggal dunia. Salibnya ditukar dengan makhota. Ia telah menerima Kristus dari salib itu. Semoga kita dapat mengenal keselamatan dan kehidupan kekal yang diterima oleh iman di dalam Dia yang telah mengadakan korban agung “di atas salib di bukit Golgota.” Bacaan tambahan : Galatia 6:12,14; Efesus 2:16;Pilipi 2:8; Kolose 1:20. (No. 20) SUCIKAN HATIMU (Take Time to Be Holy= L.S. No. 46) Pengarang Naskah : William D. Longstaff, 1822-1894 Penggubah Lagu : George C. Stubbins, 1846-1945 I Petrus 1:15,16 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memenggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. William Longstaff, anak seorang pemilik kapal di Inggrs, meskipun kaya adalah seorang yang rendah hati dan anggota gereja yang setia. Ia juga merupakan
  • 28. sahabat dari Pendera Dwight L. Moody dan penyanyi Ira D. Sankey dalam evangelisasi di Inggris. Evangelisasi mereka mengguncangkan Inggris di akhir abad XIX. Setelah mendengar khotbah mengenai I Petrus 1:16 yang diambil referensinya dari buku Imamat, maka William mulai membuat pencapaian kesucian sebagai tujuan utama hidupnya. Meskipun ini hanya sebuah lagu, kata- katanya telah mempengaruhi umat yang setia di mana-mana agar setia menghidupkan kehidupan ke Kristenan yang benar. Nilai berharga untuk hidup Kudus menurut petunjuk yang diberikan lagu ini begitu berkaitan dengan umat percaya dewasa ini sama dengan jaman William Longstaff ketika menulis lagu tesebut lebih se-abad lalu. Allah tetap masih menuntut sebuah gaya hidup suci bagi umatNya. Kadangkala kita bingung membedakan kesucian dan kesetiaan hanya merupakan sifat pura-pura melalui kebaikan yang menutup nutupi kemunafikan dan kenajisan. Suatu kehidupan yang benar-benar kudus dan berperilaku seperti Kristus menyatakan: “Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imannya kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan pengusaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketetekunan kesalehan,” 2 Petrus 1:5,6. Dewasa ini kita di kelilingi dengan begitu banyak kepura-puraan dan ketidak tulusan hati yang mana kita sendiri tanpa sadar telah terpengaruh dengan keadaan tersebut. Untuk mempertahankan kwalitas hidup yang di tuntut Allah. Kita harus menyediakan waktu untuk mengembangkan suatu kehidupan yang benar dan konsisten, bahkan kudus dalam segala bidang. Bacaan tambahan : Im 20L7,8; II Kor 7:1; Ef 4:23,24; I Tim 4:8; Ibr 12:14. (No. 21) KU DENGAR SUARA ALMASIH (I Heard the Voice of Jesus Say= L.S. No 47) Pengarang Naskah : Horatius Bonar, 1808-1889 Penggubah Lagu : John B. Dykes, 1823-1876 Yesaya 55:1 Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlan, juga anggur dan susu tanpa bayaran!
  • 29. Lagu ini dengan cara yang sangat berarti mempersembahkan 3 undangan pribadi Allah kita kepada manusia. Yang diikuti dengan sambutan manusia dan hasil kerohaniannya. Bait pertama: Matius 11:28 Marilah kepad-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Aku datang, aku mendapatkan kelegaan dan sukacita. Bait kedua: Yohanes 4:10 Jawab Yesus kepadany: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! Niscaya engkau telah meminta kepadaNya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup.” Yohanes 4:13 Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, Yohanes 4:14, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” Aku datang, aku minum dan hidupku di segarkan. Bait ketiga: Yohenes 8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” Aku memandang, dan untuk selanjutnya berjalan dalam terang. Musik untuk naskah lagu yang indah ini di tulis pada tahun 1868 oleh John B. Dykes, seorang musisi Inggris terkenal di abad XIX. Ia menghubungkan undangan Tuhan yang penuh rahmat itu dalam kunci minor, sedangkan jawabannya diberi simbol sistem tangga nada mayor. Sama seperti lagu-lagu indah gubahan Dykes, maka musik ini di tandai oleh romantika khas lagu-lagu lain gubahan John B. Dykes adalah “Suci, Suci, Suci”, “Jika Ku Kenangkan Tuhan”, dll Horatius Bonar diakui sebagai salah seorang yang bertalenta, pendeta Injil yang bersemangat dan penggubah lagu terkenal dari Skotlandia. Ia lahir 19 Desember 1808 di Edinburd, Skotlandia. Ketika terjaadi perpecahan di gereja Skotlandia, Bonar aktif mempromosikan Free Church Movement. Sepanjang pelayanannya, ia tekenal sebagai seseorang dengan kekuatan dan kesanggupan tanpa batas. Selain menjadi pendeta Presbyterian, penarik jiwa yang sungguh- sungguh, pelajar Alkitab yang keranjingan, Bonar juga menggubah sekitar 600 lagu, 100 daripadanya masih di gunakan dewasa ini. Lagu “Ku Dengar Suara Almasih” merupakan lagu terbaik dari semau lagu gubahannya. Pertama kali muncul dalam koleksinya, Hymns, Original and Selescted tahun 1846 dan
  • 30. kemudian dalam Hymns of Faith and Hope tahun 1862. Bonar menulis lagu ini sementara ia menggembalakan jemaat Presbyterian di Kelso, Skotlandia. Sebagaimana lagu-lagu lainnya, ia menulis lagu ini sambil memikirkan kerohanian anak-anak. Bacaan tambahan : Yes 55:1-3; Mat 11:28; Yoh 4:14; 8:12; Why 3:20’22:17. (No.22) YA YESUS KU TELAH JANJI (O Jesus, I Have Promided= L.S.No. 51) Pengarang Naskah : John E. Bode, 1816-1874 Penggubah lagu : Arthur H. Mann. 1850-1929 Ibrani 6:10,11 Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihnya yang kamu tunjukkan tehadap namaNya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang. Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapannya suatu yang pasti, sampai pada akhirnya, Dengan dimulainya tahun baru, tibalah saatnya untuk mengedakan evaluasi dan merefleksi hidup kita sama juga seperti meletakkan tujuan-tujuan masa depan. Tugas dan rencana sepanjang tahun menanti kita. Dan agar kita tidak terjebak dengan rutinitas tugas harian, maka hari dan peristiwa menjadi penting dalam kehidupan. Kita perlu menyoroti hal ini demi pertumbuhan dan perkembangan pelayanan. Lagu ini ditulis oleh seorang pendeta Inggris, John Bode, pada satu hari istimewa bagi konfirmasi suatu pelayanan seorang anak wanita dan dua anak laki- lakinya. Ketika itu ketiga anak ini mengambil keputusan dan membuat komitmen bagi Allah dan pelayanan bagiNya. Ia berkata kepada anak-anakny: “Saya telah menulis sebuah lagu yang mengundang semua kebenaran penting yang saya mau kamu mengingatnya saat kamu mempersiapkan diri sepenuhnya bagi pekerjaan Allah.” Tanpa ragu anak-anak John Bode tidak pernah melupakan konfirmasi pelayanan mereka dan perhatian ayah mereka ketika mereka menyanyikan lagu tersebut seumur hidup mereka. Bacaan tambahan : Pkh 5:5; Yoh 12:26; Rm 12:11; Kol 3:24; Why 14:13.
  • 31. (No.23) YESUS, KEMUDIAKANLAH (Jesus, Saviour, Pilot Me =L.S.No. 55) Pengarang Naskah : Edward Hopper, 1818-18888 Penggubah Lagu : John E.Gould, 1822-1875 Mazmur 16:11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa. “Tuhan selamatkan kami, kami binasa,” demikianlah teriakan para murid, maka segera Kristus bangun dan menghardik angin ribut itu dan laut pun tenang. Lagu kita hari ini mengekspresikan bahasa pelaut abad XIX, yaitu bahasa universal mengenai kebutuhan manusia akan pertolongan Ilahi. Edward Hopper seorang yang lemah lembut dan rendah hati menjadi pendeta gereja Presbyterian dengan gelar Doctor of Divinity. Pelayananya yang sangat berhasil ialah berada bersama pata pelaut di salah satu gereja kecil di pelabuhan New York. Di sana ia melayani sampai meninggal dunia. Hopper menulis naskah lagu ini demi kebutuhan rohani para pelaut yang datang dari seluruh bagian dunia.Lagu ini juga menjadi lagu kesukaan para pelaut tersebut. Lagu “Yesus, kemudikanlah” memiliki 6 bait tetapi hangya 3 yang digynakan. Salah satu dari yang tidak digunakan itu berbunyi sebagai berikut: “Walaupun laut menjadi licin dan tenang, berkilauan dengan cahaya bintang di malam hari, dan jalur pelayaranku terang bagaikan hari siang, aku tetap mengingat dan membutuhkan Engkau ya Yesus, kemudikanlah”. Edward Hopper meninggal dunia di usia 70 tahun. Ia ditemukan sementara memegang pinsil di meja kerjanya menulis syair baru mengenai surga. Di pekuburannya, syair baru itu dibacakan: “Yesus, dengan suara-Nya yang merdi membisikkan, “Jangan takut, Aku akan mengemudikan perahumu.” Bacaan tambahan :Maz 89:9; 107:28-30; Mat 8:23-27;Yak 1:6. (No.24) TUHAN PELIHARAKAN (God Will Take Care of You=L.S.No.59)
  • 32. pengarang Naskah: Civilla D. Martin, 1869-1948 Pengubah lagu : W. Stillman Martin, 1862-1935 Mazmur 55:23 serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara emgkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah. Civilla Martin menulis naskah lagu ini ketika ia sendiri perlu belajar bersandar pada pemeliharaan Allah. Suaminya, pendeta W. Stillman Martin adalah seorang evangelisrt terkenal dari gereja Babtist. Pada suatu hari Minggu tahun 1904, Ny. Martin sakit keras sehingga tidak sanggup menemani suaminya melayani jemaat yang agak jauh dari rumah mereka. Ketika pendeta Martin merencanakan untuk menunda perjalana ke jemaat tersebut, anak bugsunya berkata: “Ayah, coba pikirkan baik-baik. Kalau Allah sudah tentukan ahwa ayah harus melayani umat-Nya, tidakkah ayah percaya bahwa Tuhan juga akan memelihara ibu sementara ayah berada jauh dari ibu yang sakit?” Ungkapan ini sangant menyentuh hatinya. Ia segera berangkat dan melayani jemaat tersebut sepanjang hari. Sekembalinya ke tumah malam itu ia dapati bahwa isterinya dalam keadaan semakin membaik dan sibuk menulis bait demi bait lagu ini sesuai apa yang diungkapkan anak mereka tadi kepada pendeta Martin. Ketika ia menunjukkan naskahnya, pendeta Martin menggubah lagunya yang kemudian menjadi populer dalam mempersiapkan umat-umat Tuhan untuk mengatasi hati yang terluka. Lagu terkenal ini di sejajarkan dengan ilustrasi mengenai seseorang yang di ijinkan Tuhan untuk jaqlan hidupnya dalam sebuah mimpi ketika ia melihat dua pasang jejak kaki sepanjang pantai berpasir putih. Itulah jejak-jejak kakinya dan kaki Tuhanya. Tetapi ketika ia memperhatikan dengan teliti, ia dapati bahwa saat- saat hidup menjadi kasar, berbatu, penuh dukacita, dan penderitaan hanya terlihat sepasang jejak kaki. Ia berkata kepada Tuhan: “engkau telah berjanji bahwa jika aku mengikuti maka Engkau akan senantiasa berjalan bersamaku. Tetapi aku memperhatikan bahwa di periode hidup penuh ujian hanya telihat sepansang jejak kaki. Dan mengapa Engkau tidak bersamakku ketika aku sangt memerlukanMu?” Tuhan menjawas: “AnakKu, Aku tidak pernak meinggalkan engkau. Saat engkau berada dalam bahaya, ketika suasana kehidupan sangat berat untuk di pikul, Aku
  • 33. sementara menggendong engkau. Itulah sebabnya engkau melihat hanya sepasang jejak kaki.” Apakah kita sebagai orang Kristen, yaitu orang yang percaya akan keselamatan dan hidup kekal dari Yesus Kristus, kadangkala meragukan pemeliharaanNya? Adakah pengalaman kerohanian kita di uji dan kita kedapatan bimbang atas pemeliharaan Allah? Kelihatannya kita semua memerlukan jaminan kekuatan dan kedamaian di saat-saat sukar dan sulit. Lagu ini telah membawa banyak penghiburan bagi sebagian besar umat Tuhan. Itu megingatkan kita bahwa Allah memelihara dan memperhatikan anak-anakNya. Kita tidak perlu ragu betapapun besarnya tanggung jawab, betapapun beratnya ujian, betapapun kerasnya ancaman bahaya, atau betapapun banyaknya kebutuhan kita. “Tetapkan hatimu, Tentu Tuhan pliharakan.” Kita bisa saja tergoda dengan kesepian, ditinggalkan dan di lupakan. Bila megnhadapi hal-hal sedemikian, ingatlah bahwa Allah senantiasa dekat dan memlihara kita. Ia menjanjikan kasih karunia yang membawa kita kepada kemenangan. Sekali lagi: “Tetapkan hatimu, Tentu Tuhan pliharakan.” Tuhan memelilhar dan menjaga: “.....seperti bijin mata,” Maz 17:8 “.....di segala jalanmu.” Maz 91:11 “.....apa yang telah di percayakanNya kepadaku hingga pada hari Tuhan.” II Tim 1:12. “.....seperti gembala tehadap kawanan dombanya!” Yer 31:10. “.....yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera,” Yesaya 26:3. “.....jalan ke luat,” I Kor 10;13 “.....berkuasa menjaga supaya jangan kamu tesandung” Yudas 1:24. Bacaan tambahan: Ayub 23:10; Maz 57:1; Yes 42:10; I Kor 10:13; Pilipi 4:19; I Petrus 5:7. (No. 25) TARIK AKU YA YESUS (Near the Cross= L.S. No. 62) Pengarang Naskah : Fanny J. Crosby, 2820-1915 Penggubah Lagu : William H. Doane, 1832-1915
  • 34. Kolose 1:19,20 Karena seluruh kepenuhan Allah bekenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diriNya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. Sebagaimana yang di lakukan dengan lebih dari 9,000 naskah lagunya, Fanny Crosby menulis syair ini untuk mencocokkannya dengan nada lagu yang digubah William H. Doane. Kebiasaan para penyair ialah menciptakan dulu syairnya dan kaemudian penggubah lagu menciptakan lagu untuk syair tersebut. Tetapi Fanny Crosby menulis syair untuk mencocokkannya dengan lagu yang telah digubah. Walaupun ia subah bekarja sama dengan sejumlah penggubah lagu dan musisi, William Doane dan Fanny Crosby merupakan pasangan kerjasama penting. Doane adalah seorang pengusaha sukses di Cincinnati, dan juga penggubah lagu dan pencetak lagu-lagu Gospel tekenal. Ia seorang yang sangat kaya dan ketika meninggal dunia mewariskan sejumlah besar hartanya, termasuk pembangunan Doane Memorial Music Building di Moody Bible Institute, Chicago. Salib merupakan kemenangan sangat gemilang atas Setan, maut dan neraka. Tidak pernah ada yang melebihi Kristus ketika Ia berseru di kayu salib; ”Sudah selesai.” Terpancar dari penderitaanNya di Kalvari, Ia mengukir kemenangan dari KerajaanNya. Kemenangan di salib menjamin kita bahwa kita tidak perlu tepisah dari Tuhan apakah dalam kehidupan ini maupun kehidupan kekal. Bahkan sekarang kita dapat datang kepadNya. “...dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kit menerima rahmat dan menemukan ksih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya,” (Ibr 4:16). Sebagai umat Tuhan, kita harus hidup setiap hari dengan suatu kesadaran yang peka akan salib Kristus. Kita harus merenaungkan penderitaan sama seperti kemenangan yang dicapai Kristus. Lagu Fanny Crosby ini telah tersebar luas dan digunakan untuk mengajarkan kebenaran salib sejak pertama kali diterbitkan pada tahyun 1869. Dua perbedaan besr arti salib: (1) Pada salib itu Kristus di salibkan bagiku. Mengartikan bahwa Ia membebaskan kita dari kutuk dosa. (2) Pada salib itu aku disalibkan bersama Kristus. Ini berarti kita di bebaskan dari kuasa dosa. – John George Mantle- Bacaan tambahan : Yoh 6:47-51; 19:17,18; Gal 6:14; Ef 2:13.
  • 35. (No.26) YESUS, AKU RINDU JADI SUCI (Lord Jesus, I Long to be Perfectly Whole= L.S. No. 64) Pengarang Naskah : James Nicholson, 1828-1876 Penggubah Lagu : William G. Fischer, 1835-1912 Mazmur 51:9 Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! Umat Tuhan telah di tempatkan dalam lingkaran pengaruh khusus agar mereka dapat mendemonstrasikan kekudusan dan kepedulian terhadap perilaku benar. Kalu kita tidak memerankan hal ini, siapa lagi? Kelihatannya mudah sekali karena kita telah terbiasa dan dikekerasan oleh nafsu dan dosa sekeliling kita sehingga kita kehilangan ketajaman mata pedang kesaksian Kristen. Bahkan sebenarnya tanpa pengudusan dan pembaharuan setiap hari, kita sangat mudah dimasuki dan dipengaruhi gaya hidup yang kita sendiri tolak bila gaya hidup itu terlihat dalam diri orang lain. Dosa yang tidak diakui akan menjadi racun pembasmi kehidupan kita, bukan saja secara rohani, tetapi juga secara emosional dan phisikal. Pertobatan dan pengkauan dosa senantiasa menjadi titik mula pemulihan persahabatan dengan Allah. Sebagaimana yang dilakukan Daud, pemazmur yang mengucapkan doanya dalam Mazmur 51, sedemikian pula kit memerlukan pengalaman pengudusan dan pembersihan dari Allah. Dengan demikian kita dapat menolong orang lain dan menuntun orang berdosa kepada Allah. Mazmur 51:14, 15 Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamt yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela! Maka aku akan
  • 36. mengajarkan jalanMu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepadaMu. Ini adalah sebuah naskah lagu yang indah ditulis oleh seorang Kristen biasa. Hames Nicholson menghabiskan segaian besar hidupnya sebagai pegawai kantor pos Philadelphia, namun ia juga aktif melayani jemaat gereja Methodist Episcopal. Lagu ini pertama kali di terbitkan dalam sebuah pamphlet berjudul “Joyful Songs” di tahun 1872. kepopulerannya semakin bertambah ketika dimaksukkan dalam seri Gospel Hymns yang diterbitkan Sankey dan Bliss. Sejak itu banyak doa dna ekspresi umat Kristen dikumandang setiap hari melalui inspirasi lagu ini. Bacaan tambahan: Maz 32: 3-5; Yes 1:18; Rm 3:23-25; I Kor 6:11. (No.27) KU SERAHKAN HIDUPKU (I Gave My Life for Thee= L.S. No. 66) pengarang Naskah : Frances R. Havergal, 1836-1879 Pengubah Lagu : Philip P. Bless, 1838-1876 2 Korintus 5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. Francis Ridley Hevergal sering dihubungkan dengan “suara manis seorang penyanyi”, dilahirkan 14 Desember 1836 di Astley, Worcestershire, Inggris. Dia adalah anak termuda dari pendeta William Henry Havergal, seorang pengarang syair dan musisi gereja. Sebagai tambahan bagi talenta musiknya, Nn Havergal juga dilatih dalam ilmu bahasa dan musik. Meskipun ia seorang terpelajar dan menguasai bidang seni, musik dan sastra, ia seorang yang rendah hati dan mempertahankan iman dan kepercayaannya kepada Tuhan. Dia tidak pernah menulis sebaris syairpun tanpa berdoa. Hicupnya ditandai dengan kesalehan. Walaupun sakit-sakitan, dia aktif dan produktif sampai kematiannya di usia 43 tahun. Sabagai bagian dari pendidikannya ia belajar di Dusseldorf, Jerman. Ketika mengunjungi museum Dusseldorf, ia terpesona dengan sebuah lukisan Kristus yang memakai mahkota duri, berdiri di hadapan Pilatus dan para pengejek yang marah. Di bagian bawah lukisan Sternberg tersebut terdapat tulisan ini; “ini yang telah Ku buat bagimu,apa yang engkau buat bagiKu?” Hati Frances tersentuh dan air matanya mengalir. Segera ia ambil secarik kertas dan menulis sebuah naskah
  • 37. syair. Setiba di rumah ia teliti tulisannya dan dapati bahwa itu tidak berarti apa- apa. Ia lemparkan kertas itu dalam api pemanas, namun kertas itu melayang keluar dan ditemukan ayahnya, pendeta Havergal, seorang pelayan geraja Anglikan. Ia memberi dorongan untuk melanjutkan syair tersegut yang pada akhirnya digubahlah sebuah lagu oleh Philip P. Bliss, penggubah lagu-lagu Gospel terkenal dari Amerika. Ketika Kristus berseru di salib: “sudah selesai,” maka kemenangan atas dosa telah dekukuhkan. Yang diutuhkan dari masing-masing kita dewasa ini adalah kelayakan kita mendapatkan manfaat dari pelayanan dan pengorbanan Kristus. Untuk menunjukkan syukur kita kepada-Nya, maka sambutan kita haruslah: “Terima kasih Tuhan Yesus karena telah menyerahkan hidup-Mu bagiku. Sekarang aku mau hidup bagiMu dan melayani Engkau sampai akhir hayat.” Nada bagi syair ini diambil dari “Kenosis”, digubah oeh Philip P. Bliss didedikasikan kepada Railroad Chapel Sunday School di Chicago. Pertama kali muncul dalam Sunshine for Sunday Schools tahun 1873. Bacaan tambahan : Mazmur 1166:12-14; Yohanes 19:30; Roma 12:1,2; Galatia 2:20. (No.28) YESUS, KU PIKUL SALIBKU (Jesus, I My Cross Have Taken=L.S. No. 68) Pengaran Naskah : Henry F. Lyte, 1793-1847 Penggubah Lagu : Aransemen dadri Mozart oleh Hubert P. Main, 1873 Matius 16:24 Lalu Yesus berkata kepada murid-muridNya: “Setiap orang yang mau menikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Henry Lyte menghabiskan sisa 23 tahun akhir hidupnya melayani sebah gereja Anglikan kecil di desa Devonshire, Inggris. Kesehatannya yang tidak prima merupakan salib baginya namun pun demikian ia bekerja tanpa mengenal lelah membangun sekolah Minggu dengan lebih 800 anak-anak. Selain itu juga mengadakan konstribusi besar bagi kerohanian dan moral masyarakat nelayan yang keras. Selama tahun-tahun ini ia menulis sejumlah buku dna mengarang 80 naskah lagu. Dalam menghadapi berbagai kesulitan, Henry Lyte membuktikan bahwa ia benar-benar menyangkal diri, mengangkat salib dan dengan setia mengikuti dan melayani Tuhannya.
  • 38. Masing-masing umat percaya memiliki jenis salib yang berbeda yang Kristus inginikan ia pikul dengan sukacita setiap hari sebagai pembuktian akan pemuridannya. Hidup adalah pilihan. Jika kita telah membuat keputusan untuk mengikut Kristus, dengan sendirinya sudah harus telihat penyangkalan diri, jika tidak maka kita bellum mengerti akan arti pemuridan. Keselamatan itu diperoleh dengan bebes, tetapi pemuridan sangat mahal. Memikul salib artinya mau melihat deseberang urusan kita dan turut berbagi beban orang lain sehingga mereka juga mendapatkan hubungan pribadi dengan Juruselamat. Bacaan tambahan: II Raja-raja 18:1-7; Mat 10:38; Mark 10:21; Luk 9:23,62; I Pet 2:21. (No.29) LENYAP NAFSU DUNIA (Fade, Fade, Each Earthly Joy=L.S.No 71) Pengarang Naskah : Jane C. Bonar, 1821-1884 Penggubah Lagu : Theodore E. Perkins 1831-1912 Mazmur 31:24,25 Kasihilah TUHAN, hai semua orang yang dikasihiNya! TUHAN menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang-orang yang berbuat congkak diganjarNya dengan tidak tanggung-tanggung. Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN! Penulis naskah lagu tercinta ini adalah Jane C. Bonar, isteri dadri Dr. Horatius Bonar, yang dikenal sebagai ebangelist terbesar dan penulis lagu dari Skotlandia. Jane juga adalah seorang penulis berkarunia dan seorang pemimpin Kristen sejati. Lebih dadri 40 tahun keluarga Bonar telah memebagikan dukacita dan sukacita bersama-sama dalam pekerjaan yang kaya pelayanan bagi Allah. Buah pikiran yang luas dari lagu ini sampai sekarang telah menyentuh hati setiap pengikut Kristus. Masing-masing kita telah dijadikan dengan tujuan untuk menikmati persekutuan dengan Allah yang Mahakuasa. Jiw kita telah dijadikan untuk kekekalan, bukan hanya sekedar sebagai musafir sementara di dunia ini. Kehidupan ke-Kristenan harus dihidupkan sedemikian rupa setiap hari seakan-akan kita telah menikmati berkat-berkar surgawi. Kita menghalangi diri sendiri dari hart terbesar kehidupan saat kita kehilangan perspektif dan teperosok dalam lumpur hal-hal sepele dunia ini.
  • 39. Persekutuan yang intim dengan Allah kita harus menghasilkan paling kurang 3 dasar perbedaan dalam hidup: (1) Lebih rendah hati = suatu kesadaran tebesar atas keterbatasan kita dan membutuhkan ketergantungan pada Allah. (2) Lebih berbahagia = suatu kesadaran bahwa hidup ini mempunyai tujuan dan keluhuran saat kita menampilkan Tuhan dalam hidup. Selanjutnya kekekalan yang di janjikan di Surga bersama Allah. (3) Lebih kudus = suatu kerinduan besar untuk kelayakan menjadi umat Allah dan menghidupkan suatu kehidupan yang murni dan kudus. Bacaan tambahan : Maz 16:8,11; 37:4,23; 40:8; Ams 11:20; Kol 3:2. (No.30) BATU ZAMAN ITU MEMBERI LINDUNGAN (Hiding in Thee= L. S. No72) Pengarang Naskah : William O. Cushing, 1823-1902 Penggubah Lagu : Ira D. Sankey, 1840-1908 Mazmur 94:22 Tetapi Tuhan adalah kota bentangku dan Allahku adalah gunung batu perlingunganku. Lebih 20 tahun lamanya William O. Cushing menjadi pendeta yang berhasil di bagian timur Amerika Serikat. Stelah kematian isterinya pada thayn 1870, William mulai menderita sakit sehingga ia dipaksakan untuk pensiun pelayanan aktifnya. Naskah lagu ini ia tulis tahun 1876 di Moravia, New york dengan banyak air mata, konflik dan kerinduan bersama-sama bekecamuk di hati yang funia tidak pernah mengathuinya. Sejarah pergumulan di hatilah yang menjadi latar belakang penulisan lagu ini. Selama itu ia mulai merasa tertarik untuk menulis dan telah menulis lebih 300 naskah setelah bekerja sama dengan beberapa musisi terkenal seperti Ira Sankey, Robert Lowry, George Root, dan lain-lain. Pada suatu hari Ira Sankey berkata kepada William: “Segera kirimkan kepada saya sesuatu yang baru untuk membantu saya dalam penginjilan.” Panggilan sedemikian dari orang yang memerlukannya demi pelayanan bagi Tuhan, kelihatannya datang dari Tuhan. Dengan banyak berdoa lahirlah lagu ini. William O. Cushing juga menulis banyak naskah lagu lainnya. Ira D. Sankey sering disebut: “Bapa lagu-lagu Gospel”, karena ia yang memulaikan jenis lagu sedemikian dalam penginjilannya bersama Dwight L.
  • 40. Moody dan rajin mencetak dan membagikan koleksi lagu-lagu. Satu koleksi saja, Sacred Songs and Solos laku terjual sebanyak 80 juta buah dalam waktu 50 tahun pertama. Buku tersebut masih dicetak dan dikual dewasa ini. Koleksi ini dan juga yang dicetak Sankey dengan kerja sama P.P.Bliss dan George C. Stebbins, Gospel Hymns Numbers 1-6 telah berpengaruh besar terhadap musik evangelisasi gereja sampai sekarang. Lagu “Hidding in Thee” pertama kali muncul dalam koleksi berjudul Welcome Tidding yang dikompolasi Robert Lowry, William H. Doane dan Ira Sankey. Bacaam tambahan : Mazmur 4:8; 31”2; Yesaya 26:3,4; 2 Korintus 1:9,10. (No. 31) DIBAWAH SALIB YESUS (Beneath the Cross of Jesus = L. S. No. 73) Pengarang Naskah : Elizabeth C. Clephene, 1830-1869 Penggubah Lagu : Frederick C. Maker, 1844-1927 1 Korintus 1;18 Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. Salib merupakan simbol kesuciaan iman Kristiani. Di sanalah beban dosa manusia diangkat. Disana kita mengalami kasih karunia ajaib dari Tuhan dan Juruselamat kita, keselamtan dan kelimpahan hidup kekal. Semua dosadan pelanggaran kita dipakukan di sana. Sejak menghampiri salib itu, kita menjadi orang yang berbeda. Tidak ada kenetralan bagi seseorang bila menghadapi salib. Apakah kita akan menerima penebusan dan menjadi manusia baru atau menolaknya dan tetap tinggi dalam pri keberdosaan itu terletak atas pilihan kita. Naskah Lagu ini ditulis seorang wanita Skotlandia kurus dari Presbyterian. Walaupun dalam keadaan phisik yang lemah, ia dikenal di masyarakat sebagai seseorang yang suka menolong, dan berkepribadian gembira. Elizabeth Cecilia Douglas Clephane, salah seorang dari segelintir penulis wanita Skotlandia, lahir di Ediburg, Skotlandia namun dibesarkan di Melrose di wilayah indah Abbotsford dekat jembatan tua yang dibahas penulis terkenal, Sir Walter Scott dalam bukunya; The Abbot and the Monastery. Ayahnya adalah seorang sheriff dan ibunya keturunan terkenal keluarga Douglas.
  • 41. Elizabeth adalah salah seorang dari 3 bersaudara perempuan. Ia senang menolong orang miskin dan sakit dan bersama saudara-saudaranya memberikan bantuan apa saja dari milik mereka demi kesejahteraan masyarakat. Elizabeth dikenal di seluruh Melrose sebagai “sinar matahari”. Ia suka menulis naskah lagu dan terbitkan oleh Majalah Scottish Presbyterian dengan judul “The Family Treasury”. Namun sebagian besar penulisannya nanti diterbitkan setelah 3 tahun kematian di usia 39 tahun. Ia menerima salib dengan serius setelah membaca Matius 16:24 lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” “Beneath the Cross of Jesus” ditulis oleh Nn. Clephane pada tahun 1868, setahun sebelum kematiannya dan nanti diterbitkan pada thun 1872 dalam The Family Treaury bersama-sama naskah/syair lain miliknya. Naskah asli memiliki 5 bait tetapi hanya digunakan 3 saja di kebanyakan buku lagu. Mudah dipahami bahwa Elizabeth seperti juga para anggota Presbyuterian adalah pelajar Alkitab yang rajin, karena lagu ini penuh dengan symbol dan perumpamaan Alkitab. Seumpamanya bait satu diambil dari Yesaya 32:2 dan mereka masing- masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus. Mazmur 63:2 Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Yeremia 9:2 Sekiranya di padang gurun aku mempunyai tempat pneginapan bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan, maka aku akan meninggalkan bangsaku dan menyingkir dari pada mereka! Yesaya 28:12 Dea yang telah berfirman kepada mereka: “Inilah tempat perhentian, berilah perhentian kepada orang yang lelah; inilah tempat peristirahatan!” Tetapi mereka tidak mau medengarkan. Yesaya 4:6 dan sebagai pondok tempat bernaung pada waktu siang terhadap panas terik dan sebagai perlindungan dan persembunyian terhadap angin ribut dan hujan. Matius 11:30 sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan." Nada lagunya diberi nama “St. Christopher”’ yang secara emotimologi (ilmu asal usul kata) berarti “utusan Kristus”. Penggubahnya bernama Frederick C. Maker, seorang pemain organ terkenal Inggris, lahir di Bristol, Inggris dan menghabiskan sebagian besar hidupnya memainkan organ di berbagai gereja di kota tersebut. Salah satu dari 2 lagunya yang bertahan sampai dewasa ini ialah lagu “Sembilahpuluh Sembilah Domba Di Kandang” yang diperkenalkan oleh
  • 42. penyanyi Ira D. Sankey dalam kebaktian kebangunan rohani Dwight L. Moody di Amerika Serikat dan Britania Raya. Nn. Clephane tidak sempat mendengarkan lagu ciptaannya yang telah memberkati jutaan manusia. Kata-katanya jelas dan menceritakan arti salib. Kiranya lagu ini menjadi pengalaman dan memberikan kesaksian bagi kita untuk terus setia “berdiri di bawah salib Yesus.” Bacaan tambahan : Mazmur 22:7; Matius 27:33,37 Lukas 9:23; Galatia 6:14. ( No. 32) AKU MAU MENJADI KRISTEN (Lord I want to be a Christian = L.S.No.74) 2 Petrus 1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu beroleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Seorang Kristen ialah: Sebuah pikiran melaluinya Kristus berpikir Sebuah hati melaluinya Kristus mengasihi Sebuah suara melaluinya Kristus berbicara Sebuah tangan melaluinya Kristus melayani. Naskah lagu ini diperkirakan berasal dari isi hati seorang budak Negro yang dikemukakan kepada seorang pendeta bernama William Davis sekitar pertengahan abad XVIII. “Tuan, saya mau menjadi seorang Kristen” Bagaimana jawaban anda atas permohonan di atas? Banyak orang dewasa ini menggunakan kata “Kristen” sekedar arti bahwa seorang Kristen itu berbeda dari seorang kafir, Budha, Hindu atau yang lainnya. Atau mereka menyamakan itu dengan seorang anggota gereja, atau mungkin juga seseorang yang berperikemanusiaan dan peduli pada orang lain. Kata Kristen mula-mula di gunakan di Anthiokhia. “...di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen, (Kisah 11:26), karena mereka percaya akan Injil dan secara pribadi menerima karunia Allah dan menjadikan Kristus Juruselamat dan Tuhan atas hidup mereka. Mereka secara harafiah telah menjadi “CHIRST-ians” atau Kristus kecil. Setelah seseorang mengambil langkah-langkah penting bagi keselamatan, seorang Kristen harus mengembangkan suatu pola kemurnian tabiat. Alkitab mengajarkan bahwa:
  • 43. “Justru kerana itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekuan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih dakan saudara- saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang, 2 Petrus 1:5-7. Kristen, artinya secara efektifmewasskili Tuhan dalam dunia yang jahat dan merupakan suatu peragaan transformasi kuasa Injil. Salah seorang prajurit Alexander Agung membuat suatu kesalahan fatal yang mengharuskan ia dihukum mati. Sevelum pelaksanaan eksekusi, ia di suruh menghadap di markas besar ketentaraan. Alexander Agung bertanya: “Siapa namamu?” Prajurit ini menjawab: “Alexander, tuan”. “Hah,” kata Alexander Agung dalam keheranannya. “Apakah engkau benar-benar bernama Alexander?” “Benar tuan, tapi tanpa Agung,” jawabnya. Dengan nada tegas Alexander Agung berkata: “Kamu tidak akan dihukum mati, tetapi sekarang segera kembali ke pasukanmu. Dan mulai detik ini juga kamu harus merubah tabiatmu, dan kalau tidak, segera rubah namamu”. Adakah kita sebagai orang Kristen, pengikut Kristus telah menghidupkan kehidupan Kristus? Dan bagaimana seandainya Kristus dakan berkata: “Segera rubah tabiatmu atau rubah nama Kristenmu.” Apakah jawaban keta? Bacaan tambahan : Kisah 4:12; 16:30,31; Roma 10:10;n 1Korintus 15:49; Kolose 3:9, 10; 2 Petrus 1:5-10. (No. 33) YA ALLAH AKU MAU (Nearer, My God to Thee = L. S. No. 81) Pengarang Naskah : Sarah F. Adams, 1805-1848 Penggubah Lagu : Lowel Nason, 1792-1872 Yakobus 4:8 Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Lagu ini dimainkan dengan orkes saat ratusan penumpang kapal Titanic tenggelam pada tahun 1912 ketika kapal itu menambrak gunung es sekitar 1.600 mil menjelang New York dalam pelayaran perdananya dari Inggris. Ketika sekoci- sekoci penyelamat terakhir meninggalkan kapal dengan membawa sekitar 600 orang, maka seluruh pengharapan pun lenyap bagi mereka yang tertinggal. Di saat-saat terakhir ketika kapal semakin tenggelam dengan lebih dari 1.500 penumpang, mereka yang berada di sekoci mendengar sayup-sayup lagu ini
  • 44. melalui gesekan dan tiupan alat musik bersama suara penumpang lainnya yang hampir tenggelam. Sekitar 100 tahun setelah lagu ini dicetak, seorang pedagang Amerika bernama David Randall menual sebuah buku lagu “Hymns and Anthems” (London 1841) seharga $25.00. Mengapa semahal itu? Karena di dalam buku tersebut terdapat lagu “Nearer, My God to Thee” karangan Sarah Flower Adams. Ketika editor Benyamin Flower, ayah sarah dan Elizabeth dipenjarakan di penjara Newgate karena mengeritik aktivitas politik Uskup dari Landlaff dalam tajuk korannya “The Cambridge Intelligencer,” salah seorang tamunya bernama Eliza Gould, seorang guru sekolah sangat mengagumi penulisan-penulisan dan pandangan-pandangannya. Persahabatan mereka berakhir dalam pernikahan setelah Flower dibebaskan dari penjara. Lagu yang sangat dicintai ini ditulis oleh Sarah Flower, wanita muda bertalenta dari Inggris, yang hidupnya hanya mencapai 43 tahun. Meskipun kesehatannya sering terganggu, Sarah adalah seorang yang aktif dan produktif. Setelah sukses di panggung teater London dan bermain sebagai Lady Macbeth-nya Sheakespear, ia mulai banyak menulis dan menjadi terkenal. Kata Salib yang ditulis dalam bait pertama itu adalah ungkapan isi hatinya mengenai keterbatasan kondisi fisiknya untuk mencapai berbagai ambisi. Adik perempuan Sarah, Elizabeth juga adalah seorang yang dikaruniai talenta musisi dan berkemampuan menggubah lagu untuk naskah-naskah saudaranya. Bersama-sama keduanya mengkontribusi 13 naskah dan 62 gubahan lagu untuk buku lagu yang dikomplikasikan pendeta mereka. Pada suatu hari pendeta William J. Fox meminta sebuah lagu baru untuk khotbahnya tentang Esau dan Yakub. Sarah segerea menggunakan cukup waktu untuk mempelajari Kejadian 28:10-22 dan tidak lama naskah “Nearer, My God to Thee” diselesaikan. Lagu baru ini untuk pertama kalinya dilagukan di South Place Chapel, London di musim gugur 1840. Karena penulisnya menghadiri Unitarian Church ketika menulis naskahnya dan tidak ada nama Yesus di dalamnya maka untuk beberapa waktu lagi ini dikritik. Namun atas gubahan Lowell Mason di tahun 1856, lagu tersebut mendapat tempat di hati umat percaya di seluruh dunia. Lagu ini pula menjadi sangat terkenal dan dicetak dalam berbagai buku lagu rohani dan merupakan lagu favorit Presiden William McKnley. Presiden ini terbunuh dikantornya, sementara dalam keadaan sekarat ia membisikan kata-kata hiburan lagu tersebut. Tanggal 19 September, 1901 pada saat upacara penguburan Persiden McKinley, seluruh warga menghening cipta selama 5 menit mengenang prsiden mereka ketika lagu ini dinyanyikan.
  • 45. Sejak saat itu, lagu ini telah menjadi lagu hiburan bagi kerohanian mereka yang tersakiti di seluruh dunia. Bait demi bait yang menggambarkan Yakub tidur berbantalkan batu, jauh dari rumah, bermimpi tentang malaikat dan kemudian menamakan tempat itu Bethel artinya “Rumah Allah”, merefleksikan suatu kerinduan, teristimewa disaat tertekan, untuk mengalami kedekatan dengan Tuhan dalam cara yang sangat nyata. Kita juga dalam nenghadapi tantangan dan salib dapat mengenal kehadiran dan kedekatan Tuhan kita yang telah berjanji dalam Matius 28:20...Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Bacaan tambahan :Kejadian 28:10-22; Mazmur 16:7,8; 73:28; 145:18; Yeremia 29:13; Kisah 17:27. (No. 34) BERSERAH KEPADA YESUS (All to Jesus I Surender = L.S. No. 83) Pengarang Naskah : Judson V. Van De Venter, 1855-1939 Pengubah Lagu : Winfield S. Weeden, 1847-1908 Matius 10:38,39 Barang siapa tidak memikul salibnya dan mengikut aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barang sipa kehiangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Alkitab mengajarkan kita bahwa hancur hati merupakan prasyarat bagi berkata dan kegunaan. Tidak seorangpun dapat mencapai kebesaran rohani sebelum ia menyerah sepenuhnya kepada Allah. Kehidpan yang menang hanya diperoleh kalau kita menyerahkan diri kita sepenuhnya untuk diperintah oleh Allah, menjadi hamba kasihNya. Yang terbaik yang Allah sediakan bagi kehidupan kita bukanlah hasil pergumulan. Sederhana saja, ialah penerimaan akan kehendakNya yang sempurna itu dan pengakuan akan otoritasNya dalam setiap bidah kehidupan kita. Lebih tinggi dari langit tertinggi Penuhilah doa permohonanku ini Lebih dalam dari lautan terdalam Tuhan, kasihMu sajalah yang telah mengalahkan Tak sesuatupun datang dari diri-ku Semuanya berasal daripada-Mu
  • 46. Judson Van De Venter memiliki banyak talenta. Ia menulis naskah lagu ini setelah menyerahkan seluruh talentanya kepada Allah. Ia berkata: “untuk beberapa waktu lamanya saya bergumul antara mengembahkan talenta saya di bidang seni dan bekerja sepenuhnya dalam pekerjaan evangelisasi. Akhirnya waktu terpenting dalam kehidupan saya pun tiba, dan saya berserah sepenuhnya. Suatu hari baru muncul dalam hidup saya. Saya menjadi seorang evangelisasi dan mendapatkan di kedalaman jiwa suatu talenta yang sampai sekarang saya tidak mengerti. Allah telah menyimpan sebuah lagu dalam hati saya, menyentuh nadanya dan membuat saya menyanyi.” Setelah mengambil keputusan untuk mendedikasikan kehidupannya dalam pelayfanan Kristiani, Van De Venter berhasil dalam pelayanan evangelisasi di tempatnya maupun ditanah seberang. Billy Graham merupakan salah seorang dari sekian banyak yang mengatakan bahwa Van De Venter telah mempengaruhi hiudp mereka dengan limpah bagi pelayanan. Bacaan tambahan : Roma 6:8-11; 1 Korintus 6:19,20; Efesus 3:16,17. (No. 35) JADILAH TUHAN KEHENDAKMU (HAVE Thine Own Way, Lord=L.S. No. 84) Yesaya 64:8 Tetapi sekarang, ya Tuhan, engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu. Seorang wanita tua dalam sebuah kumpulan doa berdoa demikian: “Tidak dipersoalkan apapun yang Engkau buat bagi kami Tuhan, lakukanlah cara-Mu dan apa yang terbaik bagiMu dalam kehidupan kami.” Dalam kumpulan doa ini hadir Adelaide Pollard, seorang guru Alkitab berkeliling, yang malam itu sementara merasa susah karena ia tidak dapat mengumpulkan dana bagi perjalanan misionarinya ke Afrika. Ia tergerak dengan doa yang bersungguh-sungguh dari ibu tua tadi. Malam itu ia pulang ke rumah dan bermeditasi atas Yermia 18:3,4 lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan. Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. Sebelum beristirahat ia menyelesaikan naskah lagu yang kita nyanyikan saat ini dalam 4 bait. Lagunya pertama kali terbit di tahun 1907.
  • 47. Seringkali datang kekecewaan dan sakit hati dalam kehidupan kita, yang kita tidak mengerti. Sebagai anak-anak Tuhan, kita harus belajar untuk tidak akan pernah bertanya-tanya cara Allah yang berkuasa itu, hanya dalam kerendahan hati dan kesederhanaanlah kita patut berkata: “Jadilah Tuhan Kehendak-Mu.” Bacaan tambahan: Mazmur 27:14; Roma 6:13,14; 9:20,21; galati 2:20. (No. 36) HAI PUJILAH, YESUS JURUSELAMAT KITA (Praise Him! Praise Him! = L.S. No. 88) Pengarang Naskah : Fanny J. Crosby, 1820-1915 Penggubah Lagu : Chester C. Allen, 1838-1878 Mazmur 146:2 Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada. “Ke-Kristenan bukanlah sebuah theori atau spekulasi, tetapi suatu kehidupan; bukan suatu falsafah hidup, tetapi suatu kehadiran nyata. Kesadaran akan hal ini dapat merubah kemurungan menjadi nyanyian sukacita.” – S. T. Coleridge. Puji syukur adalah kelayakan kudus yang patut diterima Allah. Itu bukan suatu pilihan apakah kita mau atau tidak mau, tetapi merupakan suatu perintah. Alkitab mengatakan “Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahakan korba syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah,” Ibrani 13:15,16. Korban syukur kita kepada Tuhan mencakup lagu pujian sukacita bagi siapa sebenarnya Kristus itu, yaitu Dia yang adalah “Juruselamat kita yang diberkati.” Kemudian kita patut bersyukur atas berkat-berkat harianNya yang tak dapat dihitung. Kita harus bersyukur untuk ujian kehidupan karena itu merupakan karunia tersembunyi. Akhirnya syukur kita harus mencakup pujian atas bimbinganNya yang perlu kita alami. Ini adalah sebuah lagu Gospel yang ditulis Fanny Crosby, penyair buta dari Amerika. Semua naskahnya berjumlah antara 8000-9000 syair lagu yang sampai
  • 48. sekarang membekali lagu-lagu pujian kita melebihi penulis lainnya. “Praise Him. Praise Him” pertama kali muncul dalam buku lagu sekolah minggu Bright Jewels, yang dicetak pada tahun 1869, judul aslinya adalah : “Praise, Give Thanks”. Dan hingga kini kata-katanya menggugah pujian dan syukur keluar dari hati semua umat percaya. Matthew Hendry (1662-1714) dikenal sebagai seorang yang selalu berterima kasih dan bersyukur kepada Tuhan. Pada suatu hari dia dirampok dan semua yang berharga dilarikan para perampok. Matthew menulis dalam buku hariannya: “Aku bersyukur kepada Tuhan bahwa aku sebelumnya tidak pernah dirampok. Dan walaupun uangku diambil mereka tidak mengambil nyawaku. Akhirnya aku bersyukur dan memuji Tuhan bahwa akulah yang dirampok dan bukan aku perampok itu.” Have a good day, Nov. 1963,p.4. Bacaan tambahan : Maz 71:23; Ibrani 1 :3-8; 13:8; Wahyu 1:5,6; 5:11-14. (No.37) PERCAYA YANG MENANG (Faith is the Victory= L.S. No.90) Pengarang Naskah : John H. Yates, 1837-1900 Penggubah lagu : Ira D. Sankey, 1840-1908 I Yohanes 5:4...sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Iman yang menyelamatkan harus di pulihkan dalam iman yang diamalkan. Sambutan iman atas yang memotivasi Kristus merubah kita; tetapi kita membutuhka iman yang memotivasi kehidupan harian kita jika rindu menghidupkan suatu kehidupan penuh kemenangan. Hidup oleh iman ialah percaya dengan keyakinan bahwa maksud Tuhan bagi kita akan sungguh-sungguh berhasil. Bahkan, iman yang sempurna mengantisipasi kemenangan dan merayakan sebelum itu terjadi. Seumpamanya yang tertulis dalam Perjanjian Lama bagaimana para penyanyi mendahului pasukan pertempuran dan kekalahan musuh pun tercapai.