2. Profesi Farmasi
• Profesi yang berhubungan dengan seni &
ilmu dalam hal penyediaan dan pengolahan
bahan sumber alam serta bahan sintetis
yang cocok dan menyenangkan untuk
didistribusikan serta digunakan dalam
pengobatan dan pencegahan suatu penyakit
3. Farmasi
• Ilmu yang mempelajari cara membuat ,
mencampur, meracik, memformulasi,
mengidentifikasi, mengkombinasi,
mennganalisis, serta menstandarkan obat
dan pengobatan juga sifat-sifat obat beserta
pendistribusian dan penggunaannya secara
aman.
• Farmasi (yunani = greek) : Farmakon →
medika atau obat
4. Apotek
• Suatu tempat tertentu untuk melakukan
pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
obat kepada masyarakat (PP.25 / 1980)
5. Permenkes no.26/menkes/Per/11/1981
• Resep harus ditulis jelas & lengkap
Apabila resep tidak dapat dibaca dengan
jelas atau tidak lengkap, apoteker wajib
menanyakan kepada dokter penulis
resep.
• Resep harus dirahasiakan dan disimpan
apotek dengan baik dalam jangka waktu
tiga tahun.
6. Kelengkapan R/
• Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter,
dokter gigi dan dokter hewan
• Tanggal penulisan resep
• Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan
resep. Nama setiap obat atau komposisi obat
(invocatio)
• Aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura)
• Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep,
sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku (subscriptio)
• Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya
untuk resep dokter hewan
• Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang
mengandung obat yang jumlahnya melebihi
dosis maksimal
7. R/ yang tidak boleh diulang
• Resep yang mengandung obat narkotik
atau obat lain yang ditetapkan oleh
Menkes. C.q.Dirjen.POM. Harus dengan
resep baru.
• Resep yang mengandung obat keras
yang pada aslinya diberi tanda N.I. atau
Ne Iteratur
8. Pembuat R/ atau meracik obat
• Apoteker
• Asisten apoteker dibawah pengawasan
apoteker
9. “Copie” Resep
• Salinan tertulis dari suatu resep
• = apograph, exemplum, afschrift
• Isi :
– Semua keterangan yang termuat pada
resep asli
– Nama & alamat apotik
– Nama & Nomor SIA
– Tanda tangan / paraf APA
– Tanda “det.” = “detur” untuk obat yang
sudah diserahkan, atau tanda “ne det.” =
“ne detur” untuk obat yang belum
diserahkan
– Nomor resep & tanggal pembuatan
10. Penyimpanan
• Suhu kamar : suhu 15° - 30°
• Tempat sejuk : 5° - 15°
• Tempat dingin : 0°- 5°
• Tempat lewat dingin : -15° - 0°
11. Daluwarsa (ED)
• Waktu yang menunjukkan batas akhir
obat masih memenuhi syarat baku dan
dinyatakan dalam bulan dan tahun, dan
harus dicantumkan pada etiket
12. PENULISAN JUMLAH OBAT
• Penulisan jumlah obat dinyatakan dalam
angka romawi :
I = 1
V = 5
X = 10
L = 50
C = 100
M = 1000
13. BAHASA LATIN & BENTUK SEDIAAN
• Capsule = Kapsul
• Pulveres = Puyer
• Pulvis Adspersious = Serbuk tak terbagi
• Tabulae compresi = Tablet
• Pilulae = Pil
• Suppositoria = pil taruh /bentuk peluru
• Bacilla = Supositoria bentuk batang
• Ovula = Supositoria bentuk telur
15. CARA/KETENTUAN PEMBUATAN
• Cara / ketentuan pembuatan “Subscriptio”
kmd diikuti bentuk sediaan
• Pada umumnya sediaan bentuk racikan
• Subscriptio dalam bahasa latin :
• m.
• m.f
• m.f.l.a
• m.d.s
16. ATURAN PEMAKAIAN
• Aturan pemakaian atau “Signatura” (S)
• Dalam peresepan ditulis dengan tanda
S......
• Signatura menginformasikan :
- Waktu penggunaan
- Takaran Suatu Obat
- Cara Penggunaan
- Jumlah Penggunaan
17. ATURAN PEMAKAIAN
aa= sama banyak
a.c = sebelum makan
a.n = malam sebelum tidur
ad lib = secukupnya
a.u.e = untuk obat luar
18. ATURAN PEMAKAIAN
C = sendok makan (15 ml)
cth = sendok teh (5 ml)
conc = pekat
dc = sedang makan
dd= sehari
dext = kanan
dil = encer
dtd = da tales doses
20. ATURAN PEMAKAIAN
f. = buat, harap dibuatkan
f.l.a = buat menurut cara semestinya
g = gram
gr = grain
pulvis = serbuk tunggal
pulveres = serbuk terbagi
S = tandailah
sol = larutan
21. ATURAN PEMAKAIAN
i.m.m = berikan ke tangan dokter
inf = infus
inj = injeksi
iter = harap diulang
lot = obat cair untuk obat luar
m = campur , harap dicampur
m.f = campurlah dan buatlah
mg = miligram
22. u.c = aturan pakai diketahui
u.e = obat luar
Ungt = salep
Vespere = sore
Mane
Clysma
Enema
Collut or
Emplastrum
ATURAN PEMAKAIAN
23. RESEP CITO
• Krn suatu hal Penderita harus mendapat
obat dg segera maka dokter memberi
tanda pada bagian atas resep dg menulis
CITO !
• Resep cito pembuatannya harus
didahulukan
• Dokter yg meminta resep cito hendaknya
betul-betul bila Pasien dalam kondisi
gawat dan penundaan pemberian obat
akan membahayakan jiwa pasien.
• Persamaan istilah cito statim (amat
segera) atau P.I.M (Periculum in Mora =
berbahaya bila ditunda)