Emosi, perkembangan sosial dalam pembentukan karakter
Aspek ei anak
1. Aspek-Aspek Kecerdasan Emosional
Daniel Goleman (dalam Widayati, 2008:18) mengklasifikasikan kecerdasan emosional
menjadi lima komponen penting, yaitu:
1) Kemampuan mengenali emosi diri
Aspek ini mengacu pada kemampuan untuk mengenali dan menyadari perasaan yang muncul
dalam dirinya sendiri sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan pribadi.
2) Kemampuan mengelola emosi diri
Kemampuan mengelola emosi terbentuk berdasarkan kesadaran diri. Anak yang kurang
mampu mengelola perasaan akan selalu dirundung kesedihan atau keterpurukan. Sebaliknya,
anak yang mampu mengelola emosinya akan mampu bangkit dengan cepat dari kesedihannya.
3) Kemampuan memotivasi diri
Anak mampu menguasai diri sendiri, menahan diri, terhadap kepuasan dan mengendalikan
keinginan.
4) Kemampuan mengenali emosi orang lain
Kemampuan mengenali orang lain sering disebut dengan empati
5) Kemampuan membina hubungan
Indikator Kecerdasan Emosional
Indikator merupakan variabel-variabel yang mengindikasikan atau member petunjuk kepada
kita tentang suatu keadaan tertentu, sehingga dapat digunakan untuk mengukur adanya
perubahan yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Dalam pembelajaran
indikator merupakan ukuran pencapaian perkembangan untuk melihat ketercapaian tujuan
pembelajaran setelah pembelajaran tersebut dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Dengan
kata lain jika indikator telah tercapai maka target kompetensi dasar telah terpenuh.
Dalam bahasan ini disebutkan bahwa indikator kecerdasan emosional dalam Peraturan
Pemerintah No.58 tahun 2009 adalah sebagai berikut:
1) Bersikap koopertif dengan teman.
2) Menunjukkan sikap toleran.
3) Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi yang ada.
4) Mengenal tata karma dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat.
5) Memahami peraturan dan disiplin.
6) Menunjukkan rasa empati memiliki sikap gigih (tidak mudah menyerah)
Berbeda dengan Permen No.58, Sujiono dan Sujiono (2010:104) mengartikan kecerdasan
emosional itu sendiri meliputi kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal.
Sehingga beliau membedakan antara indikator kecerdasan interpersonal dengan kecerdasan
intrapersonal sebagai berikut :
a) Kecerdasan Interpersonal
1. Dapat menunjukkan rasa percaya diri saat mengerjakan tugas.
2. Dapat melakukan kegiatan sendiri.
3. Dapat mengenal dan mengikuti aturan.
4. Dapat berdisiplin melalui kegiatan sehari-hari.
b) Kecerdasan Intrapersonal
1. Dapat menunjukkan rasa sayang pada anggota keluarga.
2. Dapat mengenal sikap dan sifat yang baik dari anggota keluarga.
3. Dapat menunjukkan empati kepada orang lain.
4. Dapat sabar menunggu giliran.
2. Dari indikator kecerdasan interpersonal serta intrapersonal di atas dapat disimpulkan bahwa
indikator kecerdasan emosional adalah sebagai berikut:
1) Dapat menunjukkan rasa percaya diri.
2) Dapat menunjukkan sikap mandiri.
3) Dapat mengenal dan menunjukka sikap disiplin.
4) Dapat menunjukkan sikap empati kepada orang lain.
5) Dapat mengendalikan emosi, misalnya sabar menunggu giliran.
Menurut Carol & Allen (dalam Aisyah, 2008:1.34), karakteristik perkembangan anak dalam
aspek emosi sosial dijelaskan dalam tabel berikut:
Dari beberapa sumber di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi indikator
kecerdasan emosional pada anak adalah sebagai berikut:
1) Mengenal dan mengekspresikan emosi secara tepat, baik emosi diri maupun emosi orang
lain .
2) Menunjukkan sikap mandiri dan percaya diri.
3) Mampu mengontrol atau mengendalikan emosi diri.
4) Menunjukkan hubungan baik dengan teman (orang lain)
5) Menunjukkan sikap toleran serta empati terhadap orang lain.
6) Mengenal tata karma dan sopan santun
7) Memahami peraturan dan disiplin.