SlideShare a Scribd company logo
AFIQ AL HISAB
- 1121600032
MOH. MIGHROSUL FIQRI
RUAEIFI -1121600020
NAMA :
PSIKOLOGI KONSELING
KETERAMPILAN-KETERAM
PILAN DASAR KONSELING
01
02
. Masalah-Masalah yang berkaitan dengan konselor
1. Konflik dan Frustasi
Dalam kehidupan sehari-hari biasanya individu, kadang-kadang mengahadapi beberapa motif yan
g saling bertentangan. Dengan demikian individu mengalami konflik psikis, yaitu pertentangan batin, suatu
kebimbangan, suatu keragu raguan.
2. Stres
Stres adalah fenomena siko fisik yang dapat dialami oleh setiap orang. Stres adalah perasaan tidak
enak, tidak nyaman, atau tertekan, baik fisik ataupun psikis sebagai respon atau reaksi individu terhadap str
essor (stimulus yang berupa peristiwa, objek atau orang) yang mengancam, mengganggu, membebani, ata
u membhayakan keselamatan, kepentingan, keinginan, dan kesejahteraan hidup.
3. Kebosanan
Masalah-masalah yang mungkin imbul karena kebosanan adalah :
a. Konselor mengambil jarak dari kliennya, makin lama makin menjauh.
b. Konselor terkadang mengambil cara negatif dalam menangani kebosanannya. Ia mungkin akan daydrea
ming, atau berfantasi sendiri. Ada pula konselor yang mengira dirinya begitu pandai mendengar dengan "s
atu"telinga saja. Ia mengangguk, tersenyum dan mencoba memberi impresi bahwa ia atentif. Atau ia sengaj
a "menyerang" klien supaya seru.
c. Kemungkinan konselor kehilangan informasi penting, kalau ia dikuasai kebosanannya, karena ia menjadi
kurang perhatian, kurang konsentrasi dan mungkin malah memikirkan masalahnya sendiri.
. Masalah-Masalah yang berkaitan dengan konselor
4. Hostilitas
Beberapa hal yang menjadi sumber hostilitas :
a. Berasal dari frustrated needs. Mereka yang lapar psikologis mempunyai resistensi rendah ter
hadap stress. Dikarenakan hipersensitif, maka pertanyaan-pertanyaan yang biasa sudah dirasak
an sangat mengancam mereka.
b. Hostilitas bisa ditujukan kepada konselor yang merupakan simbolisasi dari konflik internal at
au eksternal yang dipunyai klien. Bisa jadi, konselor adalah representasi dari orangtua yang tida
k disukai, pasangan atau mantan pasangan yang dibenci, atau tokoh otoritas.
c. Tekanan yang sangat intens (intense pressure) yang berasal dari orang lain maupun dari dala
m dirinya sendiri. Seperti balon yang melembung, dengan sedikit cubitan balon itu akan meled
ak. Jadi, kalau ada sedikit saja pressure dari konselor, klien akan meledak
. Masalah-Masalah yang berkaitan dengan konselor
5. Distansi Emosional
Konselor yang distan secara emosional tidak dapat “masuk” kedalam diri klien. Ia tidak dapt menyatuka
n diri denagn pikiran, perasaan, dan persepsi diri klien sehingga benar-benar berempati.
6. Kesalahan-kesalahan konselor
Semua konselor pasti pernah melakukan kesalahan. Subjek pekerjaan konselor dan tingkah laku manusi
a adalah hal yang sangat kompleks. Tidak dapat diukur dengan tepat, tidak dapt dipahami dengan tep
at. Jadi, pasti akan terjadi sesuatu kesalahan. Ini harus diakui dan kemudian belajar dari kesalahan ini.
7. Kelekatan emosional
Kelekatan emosional bararti bahwa konselor dan/atau klien bergantung pada yang lain untuk pemuasa
n kebutuhan dasar mereka. Kebutuhan dasar yang terpenuhi dalam hubungan semacam ini merupakan
kebutuhan untuk merasa aman, untuk menerima dan memberi cinta, untuk dikagumi dan dibutuhkan (
Lesmana 2006).
. Masalah-Masalah yang berkaitan dengan konselor
5. Penderitaan (suffering/psichological bleeding)
Konselor adalalah penyebab penderitaan, meskipun bukan penyebab utama.konselor bisa meni
mbulkan pendeeritaan ketika ia mendorong kliennya untuki berkembang, padahal klien ini mempunyai
keinginan besar untuk menetap pada suatu keadaan atau bahkan mundur. Konselor yang tidak mampu
menjadi sebab penderitaan atau tidak dapat mengizinkan kliennya mengalami penderitaan dapat meny
ebabkan kerugian.
6. Burnout
Burnout adalah suatu suasana kepadaman gairah kerja dan bereprestasi, kadang-kadang juga
bisa dinamakan stress kerja (mappiare, 2006). Untuk mempertahankan pendekatan yang sehat, konselor
yang sukses memakai cara-cara preventif untuk mencegah burnout.
7. Daya tarik seksual
Tidak dapat dihindari bahwa para konselor mengalami daya tarik seksual kliennya. Hal penting
adalah konselor dapat membuat batasan-batasan
yang jelas pada awal sesi konseling (misalnya dengan menggunakan teknik strukturing).

More Related Content

Similar to PPT PSIKOLOGI KONSELING.pptx

Aji setiawan (2010 31 014)
Aji setiawan (2010 31 014)Aji setiawan (2010 31 014)
Aji setiawan (2010 31 014)Aji Returned
 
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresTingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresBengkulu Univercity
 
EMOTIONAL AGILITY.pptx
EMOTIONAL AGILITY.pptxEMOTIONAL AGILITY.pptx
EMOTIONAL AGILITY.pptxSuryaPurwanti
 
dasar-dasar perilaku individu
dasar-dasar perilaku individudasar-dasar perilaku individu
dasar-dasar perilaku individukeziageofany
 
Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasipjj_kemenkes
 
kecemasan.pptx
kecemasan.pptxkecemasan.pptx
kecemasan.pptxBybaMelda
 
Terapi rasional emotif
Terapi rasional emotifTerapi rasional emotif
Terapi rasional emotifikko nurullita
 
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatikPengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatikKepli Mancs
 
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatikPengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatikKepli Mancs
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiFeri Prilopandi
 
Empati sebagai salah satu aspek pengendalian emosi
Empati sebagai salah satu aspek pengendalian emosiEmpati sebagai salah satu aspek pengendalian emosi
Empati sebagai salah satu aspek pengendalian emositarmizitaher
 

Similar to PPT PSIKOLOGI KONSELING.pptx (20)

Pertemuan I0.pptx
Pertemuan I0.pptxPertemuan I0.pptx
Pertemuan I0.pptx
 
Psisos.9.05
Psisos.9.05Psisos.9.05
Psisos.9.05
 
Aji setiawan (2010 31 014)
Aji setiawan (2010 31 014)Aji setiawan (2010 31 014)
Aji setiawan (2010 31 014)
 
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresTingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
EMOTIONAL AGILITY.pptx
EMOTIONAL AGILITY.pptxEMOTIONAL AGILITY.pptx
EMOTIONAL AGILITY.pptx
 
dasar-dasar perilaku individu
dasar-dasar perilaku individudasar-dasar perilaku individu
dasar-dasar perilaku individu
 
Askep depresi AKPER PEMDA MUNA
Askep depresi AKPER PEMDA MUNAAskep depresi AKPER PEMDA MUNA
Askep depresi AKPER PEMDA MUNA
 
Kepimpinan islam
Kepimpinan islamKepimpinan islam
Kepimpinan islam
 
Emosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan AdaptasiEmosi, Stress dan Adaptasi
Emosi, Stress dan Adaptasi
 
kecemasan.pptx
kecemasan.pptxkecemasan.pptx
kecemasan.pptx
 
Terapi rasional emotif
Terapi rasional emotifTerapi rasional emotif
Terapi rasional emotif
 
Wz manual kaunselor
Wz manual kaunselorWz manual kaunselor
Wz manual kaunselor
 
Rebt
RebtRebt
Rebt
 
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatikPengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
 
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatikPengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
Pengertian dan tujuan layanan konseling traumatik
 
Laporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasiLaporan pendahuluan halusinasi
Laporan pendahuluan halusinasi
 
Harbang gestalt
Harbang gestaltHarbang gestalt
Harbang gestalt
 
Teori Psikologi Person-centered.pdf
Teori Psikologi Person-centered.pdfTeori Psikologi Person-centered.pdf
Teori Psikologi Person-centered.pdf
 
Empati sebagai salah satu aspek pengendalian emosi
Empati sebagai salah satu aspek pengendalian emosiEmpati sebagai salah satu aspek pengendalian emosi
Empati sebagai salah satu aspek pengendalian emosi
 

Recently uploaded

RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnorazizahnaa21
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawassuprihatin1885
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARcakrasyid
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024SABDA
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paudMamanDiana
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxd2spdpnd9185
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfSEMUELSAMBOKARAENG
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...haryonospdsd011
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxMasHari12
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfTarkaTarka
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptDedi Dwitagama
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufalKhawariz
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfMIN1Sumedang
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfHernowo Subiantoro
 

Recently uploaded (20)

RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 

PPT PSIKOLOGI KONSELING.pptx

  • 1. AFIQ AL HISAB - 1121600032 MOH. MIGHROSUL FIQRI RUAEIFI -1121600020 NAMA : PSIKOLOGI KONSELING KETERAMPILAN-KETERAM PILAN DASAR KONSELING 01 02
  • 2. . Masalah-Masalah yang berkaitan dengan konselor 1. Konflik dan Frustasi Dalam kehidupan sehari-hari biasanya individu, kadang-kadang mengahadapi beberapa motif yan g saling bertentangan. Dengan demikian individu mengalami konflik psikis, yaitu pertentangan batin, suatu kebimbangan, suatu keragu raguan. 2. Stres Stres adalah fenomena siko fisik yang dapat dialami oleh setiap orang. Stres adalah perasaan tidak enak, tidak nyaman, atau tertekan, baik fisik ataupun psikis sebagai respon atau reaksi individu terhadap str essor (stimulus yang berupa peristiwa, objek atau orang) yang mengancam, mengganggu, membebani, ata u membhayakan keselamatan, kepentingan, keinginan, dan kesejahteraan hidup. 3. Kebosanan Masalah-masalah yang mungkin imbul karena kebosanan adalah : a. Konselor mengambil jarak dari kliennya, makin lama makin menjauh. b. Konselor terkadang mengambil cara negatif dalam menangani kebosanannya. Ia mungkin akan daydrea ming, atau berfantasi sendiri. Ada pula konselor yang mengira dirinya begitu pandai mendengar dengan "s atu"telinga saja. Ia mengangguk, tersenyum dan mencoba memberi impresi bahwa ia atentif. Atau ia sengaj a "menyerang" klien supaya seru. c. Kemungkinan konselor kehilangan informasi penting, kalau ia dikuasai kebosanannya, karena ia menjadi kurang perhatian, kurang konsentrasi dan mungkin malah memikirkan masalahnya sendiri.
  • 3. . Masalah-Masalah yang berkaitan dengan konselor 4. Hostilitas Beberapa hal yang menjadi sumber hostilitas : a. Berasal dari frustrated needs. Mereka yang lapar psikologis mempunyai resistensi rendah ter hadap stress. Dikarenakan hipersensitif, maka pertanyaan-pertanyaan yang biasa sudah dirasak an sangat mengancam mereka. b. Hostilitas bisa ditujukan kepada konselor yang merupakan simbolisasi dari konflik internal at au eksternal yang dipunyai klien. Bisa jadi, konselor adalah representasi dari orangtua yang tida k disukai, pasangan atau mantan pasangan yang dibenci, atau tokoh otoritas. c. Tekanan yang sangat intens (intense pressure) yang berasal dari orang lain maupun dari dala m dirinya sendiri. Seperti balon yang melembung, dengan sedikit cubitan balon itu akan meled ak. Jadi, kalau ada sedikit saja pressure dari konselor, klien akan meledak
  • 4. . Masalah-Masalah yang berkaitan dengan konselor 5. Distansi Emosional Konselor yang distan secara emosional tidak dapat “masuk” kedalam diri klien. Ia tidak dapt menyatuka n diri denagn pikiran, perasaan, dan persepsi diri klien sehingga benar-benar berempati. 6. Kesalahan-kesalahan konselor Semua konselor pasti pernah melakukan kesalahan. Subjek pekerjaan konselor dan tingkah laku manusi a adalah hal yang sangat kompleks. Tidak dapat diukur dengan tepat, tidak dapt dipahami dengan tep at. Jadi, pasti akan terjadi sesuatu kesalahan. Ini harus diakui dan kemudian belajar dari kesalahan ini. 7. Kelekatan emosional Kelekatan emosional bararti bahwa konselor dan/atau klien bergantung pada yang lain untuk pemuasa n kebutuhan dasar mereka. Kebutuhan dasar yang terpenuhi dalam hubungan semacam ini merupakan kebutuhan untuk merasa aman, untuk menerima dan memberi cinta, untuk dikagumi dan dibutuhkan ( Lesmana 2006).
  • 5. . Masalah-Masalah yang berkaitan dengan konselor 5. Penderitaan (suffering/psichological bleeding) Konselor adalalah penyebab penderitaan, meskipun bukan penyebab utama.konselor bisa meni mbulkan pendeeritaan ketika ia mendorong kliennya untuki berkembang, padahal klien ini mempunyai keinginan besar untuk menetap pada suatu keadaan atau bahkan mundur. Konselor yang tidak mampu menjadi sebab penderitaan atau tidak dapat mengizinkan kliennya mengalami penderitaan dapat meny ebabkan kerugian. 6. Burnout Burnout adalah suatu suasana kepadaman gairah kerja dan bereprestasi, kadang-kadang juga bisa dinamakan stress kerja (mappiare, 2006). Untuk mempertahankan pendekatan yang sehat, konselor yang sukses memakai cara-cara preventif untuk mencegah burnout. 7. Daya tarik seksual Tidak dapat dihindari bahwa para konselor mengalami daya tarik seksual kliennya. Hal penting adalah konselor dapat membuat batasan-batasan yang jelas pada awal sesi konseling (misalnya dengan menggunakan teknik strukturing).