SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
INFEKSI OPORTUNISTIK DAN PENGONTROLAN PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
KELOMPOK 3
ILMU DASAR KEPERAWATAN II
PROGRAM STUDI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK)
MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2021
1
Infeksi Oportunistik (IO)
Infeksi oportunistik (IO) adalah infeksi yang ambil kesempatan (‘opportunity’) yang
disediakan oleh kerusakan pada sistem kekebalan tubuh untuk menimbulkan penyakit.
Kerusakan pada sistem kekebalan tubuh ini adalah salah satu akibat dari infeksi HIV, dan
menjadi cukup berat sehingga IO timbul rata-rata 7-10 tahun setelah kita terinfeksi HIV.
Kerusakan pada sistem kekebalan tubuh kita dapat dihindari dengan penggunaan terapi
antiretroviral (ART) sebelum kita mengalami IO
2
Dalam tubuh anda terdapat banyak kuman – bakteri, protozoa, jamur dan virus. Saat sistim
kekebalan anda bekerja dengan baik, sistim tersebut mampu mengendalikan kuman-kuman
ini. Tetapi bila sistim kekebalan dilemahkan oleh penyakit HIV atau oleh beberapa jenis obat,
kuman ini mungkin tidak terkuasai lagi dan dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Jenis – jenis IO
Kandidiasis adalah infeksi oportunistik yang sangat umum pada orang dengan HIV. Infeksi
ini disebabkan oleh sejenis jamur yang umum, yang disebut kandida. Jamur ini, semacam
ragi, ditemukan di tubuh kebanyakan orang. Sistim kekebalan tubuh yang sehat dapat
mengendalikan jamur ini. Jamur ini biasa menyebabkan penyakit pada mulut, tenggorokan
dan vagina
3
1. Kandidiasis
Pengobatan Kandidiasis : Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat menjaga supaya
kandida tetap seimbang. Bakteri yang biasa ada di tubuh juga dapat membantu
mengendalikan kandida. Beberapa antibiotik membunuh bakteri pengendali ini dan dapat
menyebabkan kandidiasis. Mengobati kandidiasis tidak dapat memberantas raginya.
Pengobatan akan mengendalikan jamur agar tidak berlebihan
Virus sitomegalia (cytomegalovirus/CMV) adalah infeksi oportunistik. Virus ini sangat umum.
Antara 50 persen sampai 85 persen masyarakat Amerika Serikat adalah CMV-positif waktu
mereka berusia 40 tahun. Statistik untuk Indonesia belum diketahui. Sistem kekebalan
tubuh yang sehat menahan virus ini agar tidak mengakibatkan penyakit. Waktu pertahanan
kekebalan menjadi lemah, CMV dapat menyerang beberapa bagian tubuh. Kelemahan
tersebut dapat disebabkan oleh bebagai penyakit termasuk HIV.
4
2. Virus Sitomegalia (CMV)
Penyakit yang paling lazim disebabkan CMV adalah retinitis. Penyakit ini adalah kematian sel
pada retina, bagian belakang mata. Ini secara cepat dapat menyebabkan kebutaan jika
tidak diobati. CMV dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menginfeksikan beberapa organ
sekaligus. Risiko CMV tertinggi waktu jumlah CD4 di bawah 50
Pengobatan CMV : Pengobatan CMV mengalami kemajuan dramatis selama
beberapa tahun terakhir ini. Saat ini ada tujuh jenis pengobatan CMV yang
telah disetujui oleh FDA di AS. ART dapat memperbaiki sistem kekebalan
tubuh. Pasien dapat berhenti memakai obat CMV jika jumlah CD4-nya di atas
100 hingga 150 dan tetap begitu selama tiga bulan.
5
Lanjutan . .
Mycobacterium Avium Complex (MAC) adalah penyakit berat yang disebabkan oleh bakteri
umum. MAC juga dikenal sebagai MAI (Mycobacterium Avium Intracellulare). Infeksi MAC
bisa lokal (terbatas pada satu bagian tubuh) atau tersebar luas pada seluruh tubuh
(DMAC). Infeksi MAC sering terjadi pada paru, usus, sumsum tulang, hati dan limpa.
6
3. MAC (Mycobacterium Avium Complex)
Bakteri yang menyebabkan MAC sangat lazim. Kuman ini ditemukan di air, tanah, debu dan
makanan. Hampir setiap orang memiliki bakteri ini dalam tubuhnya. Sistem kekebalan tubuh
yang sehat dapat mengendalikan MAC, tetapi orang dengan sistem kekebalan yang lemah
dapat mengembangkan penyakit MAC. Hingga 50 persen Odha mengalami penyakit MAC,
terutama jika jumlah CD4 di bawah 50.
Tanda dan gejalah MAC : Gejala MAC dapat meliputi demam tinggi, panas
dingin, diare, kehilangan berat badan, sakit perut, kelelahan, dan anemia
(kurang sel darah merah). Jika MAC menyebar dalam tubuh, bakteri ini
dapat menyebabkan infeksi darah, hepatitis, pneumonia, dan masalah berat
lain.
7
Lanjutan . .
Pengobatan MAC : Bakteri MAC dapat bermutasi dan menjadi resisten
terhadap beberapa obat yang dipakai untuk mengobatinya. Dokter
memakai kombinasi obat antibakteri (antibiotik) untuk mengobati MAC.
Sedikitnya dua obat dipakai: biasanya azitromisin atau klaritromisin
ditambah hingga tiga obat lain. Pengobatan MAC harus diteruskan seumur
hidup, agar penyakit tidak kembali (kambuh).
Pneumonia Pneumocystis (PCP) adalah infeksi oportunistik (IO) paling umum terjadi pada
orang HIV-positif. Tanpa pengobatan, lebih dari 85 persen orang dengan HIV pada akhirnya
akan mengembangkan penyakit PCP. PCP menjadi salah satu pembunuh utama Odha. PCP
disebabkan oleh jamur yang ada dalam tubuh hampir setiap orang. Dahulu jamur tersebut
disebut Pneumocystis carinii, tetapi para ilmuwan kini menggunakan nama Pneumocystis
jiroveci, namun penyakit masih disingkatkan sebagai PCP.
8
4. PCP (Pneumonia Pneumocystis)
Jamur Pneumocystis hampir selalu mempengaruhi paru, menyebabkan bentuk pneumonia
(radang paru). Orang dengan jumlah CD4 di bawah 200 mempunyai risiko paling tinggi
mengalami penyakit PCP. Orang dengan jumlah CD4 di bawah 300 yang telah mengalami IO
lain juga berisiko. Tanda pertama PCP adalah sesak napas, demam, dan batuk tanpa dahak.
Pencegahan PCP : Cara terbaik untuk mencegah PCP adalah dengan
memakai terapi antiretroviral (ART). Orang dengan jumlah CD4 di bawah
200 dapat mencegah PCP dengan memakai obat yang juga dipakai untuk
mengobati PCP. ART dapat meningkatkan jumlah CD4.
9
Lanjutan . .
Pengobatan PCP : Selama bertahun-tahun, antibiotik dipakai untuk
mencegah PCP pada pasien kanker dengan sistim kekebalan yang lemah.
Obat yang dipakai untuk mengobati PCP mencakup kotrimoksazol, dapson,
pentamidin, dan atovakuon.
Toksoplasmosis (tokso) adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii.
Parasit hidup dalam organisme hidup lain (induknya) dan mengambil semua nutrisi dari
induknya. Parasit tokso sangat umum ditemukan pada tinja kucing, sayuran mentah dan
tanah. Kuman ini juga umumnya ditemu dalam daging mentah, terutama daging babi,
kambing dan rusa.
10
5. Toksoplasmosis
Parasit tersebut dapat masuk ke tubuh waktu anda menghirup debu. Hingga 50 persen
penduduk terinfeksi tokso. Sistim kekebalan tubuh yang sehat dapat mencegah agar tokso
tidak mengakibatkan penyakit ini. Tokso tampaknya tidak menular dari manusia ke manusia.
Penyakit yang paling umum diakibatkan tokso adalah infeksi pada otak (ensefalitis). Tokso
juga dapat menginfeksikan bagian tubuh lain. Tokso dapat menyebabkan koma dan
kematian. Risiko tokso paling tinggi waktu jumlah CD4 di bawah 100.
Gejala pertama tokso termasuk demam, kekacauan, kepala nyeri,
disorientasi, perubahan pada kepribadian, gemetaran dan kejang-kejang.
Tokso biasanya didiagnosis dengan tes antibodi terhadap T. gondii.
Perempuan hamil dengan infeksi tokso juga dapat menularkannya pada
bayinya.
1
1
Lanjutan . .
Tes antibodi tokso menunjukkan apakah seseorang terinfeksi tokso. Hasil
positif bukan berarti menderita penyakit ensefalitis tokso. Namun, hasil tes
negatif berarti tidak terinfeksi tokso. Pengamatan otak (brain scan) dengan
computerized tomography (CT scan) atau magnetic resonance imaging
(MRI scan) juga dipakai untuk mendiagnosis tokso.
Pengobatan Toksoplasmosis : Tokso diobati dengan kombinasi pirimetamin
dan sulfadiazin. Kedua obat ini dapat melalui sawar-darah otak. Parasit
tokso membutuhkan vitamin B untuk hidup. Pirimetamin menghambat
pemerolehan vitamin B oleh tokso. Sulfadiazin menghambat pemakaiannya.
12
Lanjutan . .
Tuberkulosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri. TB biasanya mempengaruhi paru-
paru, tapi kadang-kadang dapat juga mempengaruhi organ tubuh lain, terutama pada Odha
dengan jumlah CD4 di bawah 200. TB adalah penyakit yang sangat parah di seluruh dunia.
Hampir sepertiga penduduk dunia terinfeksi TB, tetapi sistem kekebalan tubuh yang sehat
biasanya dapat mencegah penyakit aktif.
13
6. Tuberkulosis (TB)
Nama tuberkulosis berasal dari tuberkel. Tuberkel adalah tonjolan kecil dan keras yang
terbentuk waktu sistem kekebalan membangun tembok mengelilingi bakteri TB dalam
paru. Ada dua jenis TB aktif. TB primer baru terjadi setelah anda terinfeksi TB untuk pertama
kali. Keaktifan kembali TB terjadi pada orang yang sebelumnya terinfeksi TB. Jika sistem
kekebalan tubuhnya melemah, TB dapat lolos dari tuberkel dan mengakibatkan penyakit
aktif. Kebanyakan kasus TB pada orang dengan HIV diakibatkan keaktifan kembali infeksi TB
sebelumnya.
TB aktif dapat menyebabkan gejala berikut: batuk lebih dari tiga minggu;
hilang berat badan; kelelahan terus menerus; keringat basah kuyup pada
malam hari; dan demam, terutama pada sore hari. Gejala ini mirip dengan
gejala yang disebabkan PCP, tetapi TB dapat terjadi pada jumlah CD4 yang
tinggi. TB ditularkan melalui udara, waktu seseorang dengan TB aktif batuk
atau bersin.
14
Lanjutan . .
TB dan HIV: pasangan yang buruk . Banyak jenis virus dan bakteri hidup di
tubuh anda. Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat mengendalikan
kuman ini agar mereka tidak menyebabkan penyakit. Jika HIV melemahkan
sistem kekebalan, kuman ini dapat mengakibatkan infeksi oportunistik (IO)
Angka TB pada Odha sering kali 40 kali lebih tinggi dibanding angka untuk
orang yang tidak terinfeksi HIV. Angka TB di seluruh dunia meningkat karena
HIV. TB dapat merangsang HIV agar lebih cepat menggandakan diri, dan
memperburuk infeksi HIV. Karena itu, penting bagi orang dengan HIV untuk
mencegah dan mengobati TB.
15
Lanjutan . .
Untuk mendiagnosis penyakit Ada tes kulit yang sederhana untuk TB.
Sebuah protein yang ditemukan pada bakteri TB disuntik pada kulit lengan.
Jika kulit anda bereaksi dengan bengkak, itu berarti anda kemungkinan
terinfeksi bakteri TB. Jika HIV atau penyakit lain sudah merusak sistem
kekebalan
Pencegahan IO
Sebagian besar kuman yang menyebabkan IO sangat umum, dan untuk
dapat mengurangi risiko infeksi baru dengan tetap menjaga kebersihan dan
menghindari sumber kuman yang diketahui yang menyebabkan IO.
Meskipun telah terinfeksi beberapa IO, dapat memakai obat yang akan
mencegah pengembangan penyakit aktif. Pencegahan ini disebut
profilaksis. Cara terbaik untuk mencegah IO adalah untuk memakai ART.
16
Pengontrolan Pertumbuhan
Mikroorganisme
17
Definisi Pertumbuhan Mikoorganisme
Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai pertambahan secara
teratur semua komponen di dalam sel hidup. Pada organisme
multiseluler, pertumbuhan adalah peningkatan jumlah sel
perorganisme, dimana ukuran sel juga menjadi lebih besar. Pada
organisme uniseluler yang disebut pertumbuhan adalah
pertambahan jumlah sel, yang berarti juga pertambahan jumlah
organisme.
18
Syarat-Syarat Pertumbuhan
Mikroorganisme
1. Energi : mikroorganisme dapat dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan kebutuhan
energinya, yaitu : mikroorganisme fototrof dan kemotrof. Mikroorganisme fototrof
menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energinya, sedangkan mikroorganisme
kemotrof sumber energi berasal dari oksidasi senyawa organik seperti glukosa atau
senyawa anorganik seperti H2S atau NaNO2
19
2. Sumber karbon : berdasarkan kebutuhan karbonnya mikroorganisme dapat dibedakan
menjadi 2 kelompok, yaitu : mikroorganisme autotrof dan heterotrof. Mikroorganisme
autotrof adalah mikroorganisme yang menggunakan karbon anorganik (CO2) sebagai
sumber karbonnya, sedangkan mikroorganisme heterotrof memerlukan sumber karbon
organik, misalnya glukosa.
Lanjutan..
3. Sumber nitrogen :mikroorganisme mengambil sumber N dalam bentuk gas nitrogen,
amonium, garam nitrat atau berupa N dari senyawa organik (mis. Asam amino).
20
4. Elemen non metal, terutama sulfur dan fosfor.
5. Elemen metal, terdiri dari Ca2+, Zn 2+, Na, Cu2+, Mn2+ ,Mg2+, Fe2+, Fe2+ dalam bentuk
garam-garam anorganik. Ion-ion ini berperan penting dalam osmoregulasi,
mengatur aktivitas enzim, dan transfer elektron.
6. Vitamin, penting dalam pertumbuhan sel dan diperlukan dalam jumlah sedikit. Juga
berperan sebagai koenzim.
7. Air, semua sel memerlukan air dalam mediumnya sebagai pelarut, sehingga nutrien
dengan berat molekul rendah dapat melewati membran sel.
Medium pertumbuhan mikroorganisme, harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
 Mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan
dan perkembangan mikoorganisme.
 Mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan, dan pH yang
sesuai dengan kebutuhan mikroba.
 Media harus dalam keadaan steril, artinya sebelum ditanami
mikroorganisme yang diinginkan, tidak ditumbuhi oleh mikroba lain
yang tidak diharapkan.
21
Lanjutan..
Pengendalian Mikroorganisme
Pengendalian pertumbuhan mikroba pada prinsipnya adalah menghambat atau mencegah
pertumbuhan mikroorganisme.
Pengendalian mikroorganisme berdasarkan dua hal :
 Dengan membunuh mikroorganisme
 Dengan menghambat pertumbuhan mikroorganisme
22
Pengendalian pertumbuhan mikroorganisme biasanya secara fisika dan secara kimia baik
membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Agen yang membunuh sel-sel
yang diistilahkan sidal, agen yang menghambat pertumbuhan sel-sel (tanpa membunuh
mereka) yang disebut sebagai statis. Dengan demikian, bakterisida berarti membunuh
bakteri, dan bakteriostatik berarti menghambat pertumbuhan sel-sel bakteri. Bakterisida
berarti membunuh bakteri, fungisida berarti membunuh jamur, dan sebagainya.
Dalam pengendalian mikroorganisme umumnya dikenal :
1. Secara Fisikaa
Pemanasan suhu tinggi : Pendidihan, Pasteurisasi, Tyndalisasi,
Autoklaf
Pendinginan dan pembekuan :Pengeringan (pengangkatan H2O),
Radiasi ( Radiasi Ultraviolet, Cahaya Ultraviolet, Radiasi sinar-X dan
pengion lainnya)
Filtrasi : Filter bakteriologis
2. Secara Kimia
Antimikroba : Antiseptik, Desinfektan ( Pengawet, Antibiotik,
Antimikrobal inhibisi )
23
Lanjutan..
Teknologi fisika maupun kimia yang banyak digunakan untuk mengendalikan
pertumbuhan mikroba (tertentu), walaupun mungkin tidak sampai sempurna
steril. Namun umumnya mencegah pembusukan makanan atau
menyembuhkan penyakit menular merupakan tujuan utama.
24
Lanjutan..
THANK YOU

More Related Content

Similar to IO OPORTUNISTIK (20)

Tbc
TbcTbc
Tbc
 
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitSemoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
 
Aids
AidsAids
Aids
 
Laporan pendahuluan hiv
Laporan pendahuluan hivLaporan pendahuluan hiv
Laporan pendahuluan hiv
 
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiAsuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
 
Hiv aids kelas xi
Hiv aids kelas xiHiv aids kelas xi
Hiv aids kelas xi
 
Penyakit Hiv Pada Ibu Hamil dan dampaknya.pptx
Penyakit Hiv Pada Ibu Hamil dan dampaknya.pptxPenyakit Hiv Pada Ibu Hamil dan dampaknya.pptx
Penyakit Hiv Pada Ibu Hamil dan dampaknya.pptx
 
Penyakit menular yang bisa dicegah melalui imunisasi
Penyakit menular yang bisa dicegah melalui imunisasiPenyakit menular yang bisa dicegah melalui imunisasi
Penyakit menular yang bisa dicegah melalui imunisasi
 
askephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptxaskephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptx
 
Makalah hiv
Makalah hivMakalah hiv
Makalah hiv
 
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan ImunodefisiensiAsuhan Keperawatan Imunodefisiensi
Asuhan Keperawatan Imunodefisiensi
 
Makalah tuberculosis
Makalah tuberculosisMakalah tuberculosis
Makalah tuberculosis
 
Makalah tuberculosis
Makalah tuberculosisMakalah tuberculosis
Makalah tuberculosis
 
Artikel tentang virus hiv
Artikel tentang virus hivArtikel tentang virus hiv
Artikel tentang virus hiv
 
Copy sendiri
Copy sendiriCopy sendiri
Copy sendiri
 
Kata penganta3
Kata penganta3Kata penganta3
Kata penganta3
 
Xii tkj 2 hiv aids
Xii tkj 2 hiv aidsXii tkj 2 hiv aids
Xii tkj 2 hiv aids
 
Konsep hiv
Konsep hivKonsep hiv
Konsep hiv
 
Askep TB.docx
Askep TB.docxAskep TB.docx
Askep TB.docx
 
Askep hiv
Askep hivAskep hiv
Askep hiv
 

Recently uploaded

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 

Recently uploaded (20)

Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 

IO OPORTUNISTIK

  • 1. INFEKSI OPORTUNISTIK DAN PENGONTROLAN PERTUMBUHAN MIKROORGANISME KELOMPOK 3 ILMU DASAR KEPERAWATAN II PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK) MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2021 1
  • 2. Infeksi Oportunistik (IO) Infeksi oportunistik (IO) adalah infeksi yang ambil kesempatan (‘opportunity’) yang disediakan oleh kerusakan pada sistem kekebalan tubuh untuk menimbulkan penyakit. Kerusakan pada sistem kekebalan tubuh ini adalah salah satu akibat dari infeksi HIV, dan menjadi cukup berat sehingga IO timbul rata-rata 7-10 tahun setelah kita terinfeksi HIV. Kerusakan pada sistem kekebalan tubuh kita dapat dihindari dengan penggunaan terapi antiretroviral (ART) sebelum kita mengalami IO 2 Dalam tubuh anda terdapat banyak kuman – bakteri, protozoa, jamur dan virus. Saat sistim kekebalan anda bekerja dengan baik, sistim tersebut mampu mengendalikan kuman-kuman ini. Tetapi bila sistim kekebalan dilemahkan oleh penyakit HIV atau oleh beberapa jenis obat, kuman ini mungkin tidak terkuasai lagi dan dapat menyebabkan masalah kesehatan.
  • 3. Jenis – jenis IO Kandidiasis adalah infeksi oportunistik yang sangat umum pada orang dengan HIV. Infeksi ini disebabkan oleh sejenis jamur yang umum, yang disebut kandida. Jamur ini, semacam ragi, ditemukan di tubuh kebanyakan orang. Sistim kekebalan tubuh yang sehat dapat mengendalikan jamur ini. Jamur ini biasa menyebabkan penyakit pada mulut, tenggorokan dan vagina 3 1. Kandidiasis Pengobatan Kandidiasis : Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat menjaga supaya kandida tetap seimbang. Bakteri yang biasa ada di tubuh juga dapat membantu mengendalikan kandida. Beberapa antibiotik membunuh bakteri pengendali ini dan dapat menyebabkan kandidiasis. Mengobati kandidiasis tidak dapat memberantas raginya. Pengobatan akan mengendalikan jamur agar tidak berlebihan
  • 4. Virus sitomegalia (cytomegalovirus/CMV) adalah infeksi oportunistik. Virus ini sangat umum. Antara 50 persen sampai 85 persen masyarakat Amerika Serikat adalah CMV-positif waktu mereka berusia 40 tahun. Statistik untuk Indonesia belum diketahui. Sistem kekebalan tubuh yang sehat menahan virus ini agar tidak mengakibatkan penyakit. Waktu pertahanan kekebalan menjadi lemah, CMV dapat menyerang beberapa bagian tubuh. Kelemahan tersebut dapat disebabkan oleh bebagai penyakit termasuk HIV. 4 2. Virus Sitomegalia (CMV) Penyakit yang paling lazim disebabkan CMV adalah retinitis. Penyakit ini adalah kematian sel pada retina, bagian belakang mata. Ini secara cepat dapat menyebabkan kebutaan jika tidak diobati. CMV dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menginfeksikan beberapa organ sekaligus. Risiko CMV tertinggi waktu jumlah CD4 di bawah 50
  • 5. Pengobatan CMV : Pengobatan CMV mengalami kemajuan dramatis selama beberapa tahun terakhir ini. Saat ini ada tujuh jenis pengobatan CMV yang telah disetujui oleh FDA di AS. ART dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Pasien dapat berhenti memakai obat CMV jika jumlah CD4-nya di atas 100 hingga 150 dan tetap begitu selama tiga bulan. 5 Lanjutan . .
  • 6. Mycobacterium Avium Complex (MAC) adalah penyakit berat yang disebabkan oleh bakteri umum. MAC juga dikenal sebagai MAI (Mycobacterium Avium Intracellulare). Infeksi MAC bisa lokal (terbatas pada satu bagian tubuh) atau tersebar luas pada seluruh tubuh (DMAC). Infeksi MAC sering terjadi pada paru, usus, sumsum tulang, hati dan limpa. 6 3. MAC (Mycobacterium Avium Complex) Bakteri yang menyebabkan MAC sangat lazim. Kuman ini ditemukan di air, tanah, debu dan makanan. Hampir setiap orang memiliki bakteri ini dalam tubuhnya. Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat mengendalikan MAC, tetapi orang dengan sistem kekebalan yang lemah dapat mengembangkan penyakit MAC. Hingga 50 persen Odha mengalami penyakit MAC, terutama jika jumlah CD4 di bawah 50.
  • 7. Tanda dan gejalah MAC : Gejala MAC dapat meliputi demam tinggi, panas dingin, diare, kehilangan berat badan, sakit perut, kelelahan, dan anemia (kurang sel darah merah). Jika MAC menyebar dalam tubuh, bakteri ini dapat menyebabkan infeksi darah, hepatitis, pneumonia, dan masalah berat lain. 7 Lanjutan . . Pengobatan MAC : Bakteri MAC dapat bermutasi dan menjadi resisten terhadap beberapa obat yang dipakai untuk mengobatinya. Dokter memakai kombinasi obat antibakteri (antibiotik) untuk mengobati MAC. Sedikitnya dua obat dipakai: biasanya azitromisin atau klaritromisin ditambah hingga tiga obat lain. Pengobatan MAC harus diteruskan seumur hidup, agar penyakit tidak kembali (kambuh).
  • 8. Pneumonia Pneumocystis (PCP) adalah infeksi oportunistik (IO) paling umum terjadi pada orang HIV-positif. Tanpa pengobatan, lebih dari 85 persen orang dengan HIV pada akhirnya akan mengembangkan penyakit PCP. PCP menjadi salah satu pembunuh utama Odha. PCP disebabkan oleh jamur yang ada dalam tubuh hampir setiap orang. Dahulu jamur tersebut disebut Pneumocystis carinii, tetapi para ilmuwan kini menggunakan nama Pneumocystis jiroveci, namun penyakit masih disingkatkan sebagai PCP. 8 4. PCP (Pneumonia Pneumocystis) Jamur Pneumocystis hampir selalu mempengaruhi paru, menyebabkan bentuk pneumonia (radang paru). Orang dengan jumlah CD4 di bawah 200 mempunyai risiko paling tinggi mengalami penyakit PCP. Orang dengan jumlah CD4 di bawah 300 yang telah mengalami IO lain juga berisiko. Tanda pertama PCP adalah sesak napas, demam, dan batuk tanpa dahak.
  • 9. Pencegahan PCP : Cara terbaik untuk mencegah PCP adalah dengan memakai terapi antiretroviral (ART). Orang dengan jumlah CD4 di bawah 200 dapat mencegah PCP dengan memakai obat yang juga dipakai untuk mengobati PCP. ART dapat meningkatkan jumlah CD4. 9 Lanjutan . . Pengobatan PCP : Selama bertahun-tahun, antibiotik dipakai untuk mencegah PCP pada pasien kanker dengan sistim kekebalan yang lemah. Obat yang dipakai untuk mengobati PCP mencakup kotrimoksazol, dapson, pentamidin, dan atovakuon.
  • 10. Toksoplasmosis (tokso) adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit hidup dalam organisme hidup lain (induknya) dan mengambil semua nutrisi dari induknya. Parasit tokso sangat umum ditemukan pada tinja kucing, sayuran mentah dan tanah. Kuman ini juga umumnya ditemu dalam daging mentah, terutama daging babi, kambing dan rusa. 10 5. Toksoplasmosis Parasit tersebut dapat masuk ke tubuh waktu anda menghirup debu. Hingga 50 persen penduduk terinfeksi tokso. Sistim kekebalan tubuh yang sehat dapat mencegah agar tokso tidak mengakibatkan penyakit ini. Tokso tampaknya tidak menular dari manusia ke manusia. Penyakit yang paling umum diakibatkan tokso adalah infeksi pada otak (ensefalitis). Tokso juga dapat menginfeksikan bagian tubuh lain. Tokso dapat menyebabkan koma dan kematian. Risiko tokso paling tinggi waktu jumlah CD4 di bawah 100.
  • 11. Gejala pertama tokso termasuk demam, kekacauan, kepala nyeri, disorientasi, perubahan pada kepribadian, gemetaran dan kejang-kejang. Tokso biasanya didiagnosis dengan tes antibodi terhadap T. gondii. Perempuan hamil dengan infeksi tokso juga dapat menularkannya pada bayinya. 1 1 Lanjutan . . Tes antibodi tokso menunjukkan apakah seseorang terinfeksi tokso. Hasil positif bukan berarti menderita penyakit ensefalitis tokso. Namun, hasil tes negatif berarti tidak terinfeksi tokso. Pengamatan otak (brain scan) dengan computerized tomography (CT scan) atau magnetic resonance imaging (MRI scan) juga dipakai untuk mendiagnosis tokso.
  • 12. Pengobatan Toksoplasmosis : Tokso diobati dengan kombinasi pirimetamin dan sulfadiazin. Kedua obat ini dapat melalui sawar-darah otak. Parasit tokso membutuhkan vitamin B untuk hidup. Pirimetamin menghambat pemerolehan vitamin B oleh tokso. Sulfadiazin menghambat pemakaiannya. 12 Lanjutan . .
  • 13. Tuberkulosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri. TB biasanya mempengaruhi paru- paru, tapi kadang-kadang dapat juga mempengaruhi organ tubuh lain, terutama pada Odha dengan jumlah CD4 di bawah 200. TB adalah penyakit yang sangat parah di seluruh dunia. Hampir sepertiga penduduk dunia terinfeksi TB, tetapi sistem kekebalan tubuh yang sehat biasanya dapat mencegah penyakit aktif. 13 6. Tuberkulosis (TB) Nama tuberkulosis berasal dari tuberkel. Tuberkel adalah tonjolan kecil dan keras yang terbentuk waktu sistem kekebalan membangun tembok mengelilingi bakteri TB dalam paru. Ada dua jenis TB aktif. TB primer baru terjadi setelah anda terinfeksi TB untuk pertama kali. Keaktifan kembali TB terjadi pada orang yang sebelumnya terinfeksi TB. Jika sistem kekebalan tubuhnya melemah, TB dapat lolos dari tuberkel dan mengakibatkan penyakit aktif. Kebanyakan kasus TB pada orang dengan HIV diakibatkan keaktifan kembali infeksi TB sebelumnya.
  • 14. TB aktif dapat menyebabkan gejala berikut: batuk lebih dari tiga minggu; hilang berat badan; kelelahan terus menerus; keringat basah kuyup pada malam hari; dan demam, terutama pada sore hari. Gejala ini mirip dengan gejala yang disebabkan PCP, tetapi TB dapat terjadi pada jumlah CD4 yang tinggi. TB ditularkan melalui udara, waktu seseorang dengan TB aktif batuk atau bersin. 14 Lanjutan . . TB dan HIV: pasangan yang buruk . Banyak jenis virus dan bakteri hidup di tubuh anda. Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat mengendalikan kuman ini agar mereka tidak menyebabkan penyakit. Jika HIV melemahkan sistem kekebalan, kuman ini dapat mengakibatkan infeksi oportunistik (IO)
  • 15. Angka TB pada Odha sering kali 40 kali lebih tinggi dibanding angka untuk orang yang tidak terinfeksi HIV. Angka TB di seluruh dunia meningkat karena HIV. TB dapat merangsang HIV agar lebih cepat menggandakan diri, dan memperburuk infeksi HIV. Karena itu, penting bagi orang dengan HIV untuk mencegah dan mengobati TB. 15 Lanjutan . . Untuk mendiagnosis penyakit Ada tes kulit yang sederhana untuk TB. Sebuah protein yang ditemukan pada bakteri TB disuntik pada kulit lengan. Jika kulit anda bereaksi dengan bengkak, itu berarti anda kemungkinan terinfeksi bakteri TB. Jika HIV atau penyakit lain sudah merusak sistem kekebalan
  • 16. Pencegahan IO Sebagian besar kuman yang menyebabkan IO sangat umum, dan untuk dapat mengurangi risiko infeksi baru dengan tetap menjaga kebersihan dan menghindari sumber kuman yang diketahui yang menyebabkan IO. Meskipun telah terinfeksi beberapa IO, dapat memakai obat yang akan mencegah pengembangan penyakit aktif. Pencegahan ini disebut profilaksis. Cara terbaik untuk mencegah IO adalah untuk memakai ART. 16
  • 18. Definisi Pertumbuhan Mikoorganisme Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai pertambahan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Pada organisme multiseluler, pertumbuhan adalah peningkatan jumlah sel perorganisme, dimana ukuran sel juga menjadi lebih besar. Pada organisme uniseluler yang disebut pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel, yang berarti juga pertambahan jumlah organisme. 18
  • 19. Syarat-Syarat Pertumbuhan Mikroorganisme 1. Energi : mikroorganisme dapat dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan kebutuhan energinya, yaitu : mikroorganisme fototrof dan kemotrof. Mikroorganisme fototrof menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energinya, sedangkan mikroorganisme kemotrof sumber energi berasal dari oksidasi senyawa organik seperti glukosa atau senyawa anorganik seperti H2S atau NaNO2 19 2. Sumber karbon : berdasarkan kebutuhan karbonnya mikroorganisme dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu : mikroorganisme autotrof dan heterotrof. Mikroorganisme autotrof adalah mikroorganisme yang menggunakan karbon anorganik (CO2) sebagai sumber karbonnya, sedangkan mikroorganisme heterotrof memerlukan sumber karbon organik, misalnya glukosa.
  • 20. Lanjutan.. 3. Sumber nitrogen :mikroorganisme mengambil sumber N dalam bentuk gas nitrogen, amonium, garam nitrat atau berupa N dari senyawa organik (mis. Asam amino). 20 4. Elemen non metal, terutama sulfur dan fosfor. 5. Elemen metal, terdiri dari Ca2+, Zn 2+, Na, Cu2+, Mn2+ ,Mg2+, Fe2+, Fe2+ dalam bentuk garam-garam anorganik. Ion-ion ini berperan penting dalam osmoregulasi, mengatur aktivitas enzim, dan transfer elektron. 6. Vitamin, penting dalam pertumbuhan sel dan diperlukan dalam jumlah sedikit. Juga berperan sebagai koenzim. 7. Air, semua sel memerlukan air dalam mediumnya sebagai pelarut, sehingga nutrien dengan berat molekul rendah dapat melewati membran sel.
  • 21. Medium pertumbuhan mikroorganisme, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :  Mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikoorganisme.  Mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroba.  Media harus dalam keadaan steril, artinya sebelum ditanami mikroorganisme yang diinginkan, tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan. 21 Lanjutan..
  • 22. Pengendalian Mikroorganisme Pengendalian pertumbuhan mikroba pada prinsipnya adalah menghambat atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Pengendalian mikroorganisme berdasarkan dua hal :  Dengan membunuh mikroorganisme  Dengan menghambat pertumbuhan mikroorganisme 22 Pengendalian pertumbuhan mikroorganisme biasanya secara fisika dan secara kimia baik membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Agen yang membunuh sel-sel yang diistilahkan sidal, agen yang menghambat pertumbuhan sel-sel (tanpa membunuh mereka) yang disebut sebagai statis. Dengan demikian, bakterisida berarti membunuh bakteri, dan bakteriostatik berarti menghambat pertumbuhan sel-sel bakteri. Bakterisida berarti membunuh bakteri, fungisida berarti membunuh jamur, dan sebagainya.
  • 23. Dalam pengendalian mikroorganisme umumnya dikenal : 1. Secara Fisikaa Pemanasan suhu tinggi : Pendidihan, Pasteurisasi, Tyndalisasi, Autoklaf Pendinginan dan pembekuan :Pengeringan (pengangkatan H2O), Radiasi ( Radiasi Ultraviolet, Cahaya Ultraviolet, Radiasi sinar-X dan pengion lainnya) Filtrasi : Filter bakteriologis 2. Secara Kimia Antimikroba : Antiseptik, Desinfektan ( Pengawet, Antibiotik, Antimikrobal inhibisi ) 23 Lanjutan..
  • 24. Teknologi fisika maupun kimia yang banyak digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan mikroba (tertentu), walaupun mungkin tidak sampai sempurna steril. Namun umumnya mencegah pembusukan makanan atau menyembuhkan penyakit menular merupakan tujuan utama. 24 Lanjutan..