SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
Sertifikasi Halal :
Kriteria
Tujuan :
Peserta dapat memahami kriteria
pada Sistem Jaminan Halal
Kriteria :
“Pernyataan yang menjadi syarat
kunci bahwa perusahaan memenuhi
kehalalan produk”
Kriteria meliputi 11 Kategori :
1. Kebijakan Halal
2. Tim Manajemen Halal
3. Pendidikan dan Pelatihan
4. Bahan
5. Produk
6. Fasilitas Produksi
7. Prosedur Tertulis untuk aktivitas kritis
8. Penanganan produk untuk yang tidak memenuhi kriteria
9. Mampu Telusur (Traceability)
10. Internal audit
11. Kaji Ulang Manajemen (Management Review)
Pimpinan perusahaan harus memiliki kebijakan
tertulis yang menunjukkan bahwa perusahaan
berkomitmen untuk memproduksi produk halal
secara konsisten.
Kebijakan halal disosialisasikan kepada semua
pihak yang berkepentingan.
I. KEBIJAKAN HALAL
Pimpinan perusahaan harus mengadakan Tim
Manajemen Halal yang memiliki otoritas untuk
membangun, mengatur dan mengevaluasi Sistem
Jaminan Halal
Tugas dan Tanggung jawan Tim Manajemen Halal harus
didefiniskan secara jelas.
Pimpinan perusahaan harus menyediakan sumberdaya
yang dibutuhkan untuk mempersiapkan, menerapkan
dan memperbaiki secara berkesinambungan dari SJH.
Tim Manajemen Halal terdiri dari semua bagian yang
terlibat dalam aktivitas yang kritis.
II. TIM MANAJEMEN HALAL
Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk melatih semua
personil yang terlibat dalam produksi halal.
Pelatihan (internal & eksternal) terjadwal sedikitnya sekali
dalam setahun atau lebih jika memungkinkan.
Pelaksanaan training memenuhi kritetia untuk menjamin
kompetensi personil.
Keryawan baru yg terlihat dalam proses produksi halal harus
mengikuti training dan dievaluasi untuk menjamin kompetensi
yang diharapkan.
Bukti pelatihan dipelihara.
III. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Bahan : bahan baku, tambahan dan penolong
1. Bahan bukan dari babi atau turunannya.
2. Bahan tidak mengandung bahan dari babi dan
turunannya.
3. Bahan bukan khamr (minuman beralkohol) atau
turunannya yg diperoleh melalui pemisahan secara
fisik.
4. Bahan tidak mengandung Khamr dan turunannya
yang diperoleh melalui pemisahan secara fisik
5. Bahan bukan darah, bangkai, dan bagian dari tubuh
manusia.
6. Bahan tidak mengandung darah, bangkai dan
bagian dari tubuh manusia
IV. BAHAN
7. Bahan tidak diproduksi dari fasilitas yang dipergunakan untuk
produk yang menggunakan babi atau turunannya sebagai
salah satu bahannya.
8. Bahan tidak bercampur dengan bahan haram dan najis yang
dapat diturunkan dari bahan tambahan, bahan penolong dan
fasilitas produksi.
9. Bahan yang memiliki kemungkinan diproduksi dengan fasilitas
yang sama dengan bahan dari babi dan atau turunannya harus
didukung dengan surat pernyataan bahwa fasilitas bebas
bahan babi.
10. Bahan turunan hewani : bahan harus dari hewan halal. Untuk
hewan yang disembelih, proses penyembelihan harus sesuai
dengan syariat Islamn(dibuktikan dengan sertifikat halal MUI
atau lembaga yang diakui MUI).
11. Produk Mikrobial
Bahan yang tidak menyebabkan bahaya bagi manusia dan memabukkan.
Media pertumbuhan dan bahan penolong tidak mengandung bahan
dari babi atau turunannya.
Produk mikrobial yang diperoleh tanpa pemisahan, maka media
pertumbuhan harus suci dan dari bahan halal.
Produk mikrobial yang tumbuh pada media yg terkena najis (tersentuh
bahan najis namun bukan berasal dari babi) adalah halal jika produk
dapat dipisahkan dan disucikan menggunakan tathir syar’i
(pembersiahan menggunakan air sejumlah tertentu untuk
membersihkan najis).
Produk Mikrobial yang menggunakan mikroba rekombinan, maka
mikroba yang terlibat tidak menggunakan gen yang berasal dari babi.
12. Alkohol/Ethanol
Alkohol bukan berasal dari industri minuman beralkohol (khamr)
Pada produk yang dikonsumsi langsung, maka kadar alkohol harus tidak
terdeteksi.
Kadar ethanol pada produk intermediet tidak lebih dari 1 %
Produk samping dari industri minuman beralkohol atau turunannya dalam
bentuk cair tidak boleh digunakan jika diperoleh melalui pemisahan
secara fisik.
Produk samping industri minuman beralkohol atau turunannya dalam
bentuk padatan, seperti brewer yeast, dapat digunakan jika telah dicuci
untuk menghilangkan rasa, bau dan warna.
Produk samping minuman beralkohol atau turunannya dapat digunakan
jika bahan/produk merupakan bahan baru yang dihasilkan dari reaksi
kimia atau biotransformasi (menggunakan enzim atau mikroba)
13.Perusahaan memiliki dokumen pendukung
terhadap semua bahan yang digunakan.
14. Perusahaan memiliki prosedur untuk
meyakinkan bahan semua dokumen yang
digunakan adalah valid.
Produk : produk akhir, produk intermediet (dijual retail atau bulk). Pada
kasus restoran, menu mencakup seluruh produk yang dijual.
1. Merk / nama produk tidak ber-asosiasi dengan produk haram atau
peribadatan agama/kepercayaan lain.
2. Karakteristik/ Profil sensori produk tidak mengarah atau sama pada
produk haram.
3. Jika suatu produk retail dengan suatu nama telah didaftarkan, maka
semua produk dengan nama yang sama harus didaftarkan.
4. Khusus restoran :
(i) Semua menu yang disajikan harus terdaftar untuk sertifikasi,
(ii) Pengunjung restoran tidak mengkonsumsi makanan dari luar
yang tidak memiliki status halal yang jelas.
V. PRODUK
Fasilitas produksi termasuk semua fasilitas yang digunakan untuk memproduksi
produk, dapat dimiliki perusahaan itu sendiri atau menyewa dari perusahaan lain.
Fasilitas produksi termasuk semua fasilitas yang digunakan pada proses
produksi sejak tahap persiapan bahan, proses produksi samapi penyimpanan
produk.
1. Semua nama dan alamat pabrik/fasilitas yang digunakan harus terdaftar.
2. Lini produksi dan peralatan produksi tidak boleh digunakan bergantian untuk
memproduksi produk halal dengan produk yang mengandung babi atau
turunannya.
3. Lini produksi dan peralatan produksi yang pernah digunakan untuk
memproduksi produk yang mengandung babi dan turunannya, jika akan
digunakan untuk memproduksi produk halal, harus dibersihkan dengan
dicuci sebanyak 7x yang salah satunya menggunakan tanah atau bahan lain
yang dapat menghilangkan rasa, bau dan warna. Setelah proses ini, proses
produksi tidak boleh digunakan bergantian dengan produk yang
mengandung babi atau turunannya.
VI. FASILITAS PRODUKSI
4. Lini produksi dan peralatannya yang digunakan secara bersamaan
antara produk yang disertifikasi dan tidak disertifikasi (note: bukan
bahan dari babi atau turunannya) harus dicuci/dibersihkan untuk
meyakinkan tidak terjadi kontaminasi silang.
5. Bahan dan produk yang disimpan di gudang sementara harus
menjamin tidak terjadi kontaminasi silang dengan bahan atau
produk yang berasal dari babi atau turunannya.
6. Metode sampling (untuk bahan dan produk) harus menjamin
bahwa tidak terjadi kontaminasi dengan bahan dari babi dan
turunannya.
7. Fasilitas/tempat Peralatan pencucian tidak digunakan bersamaan
dengan atau bergantian dengan peralatan yang kontak dengan
bahan mengandung babi atau turunannya.
Aktivitas Kritis : proses produksi yang terkait yang dapat berpengaruh
terhadap status kehalalan dari produk.
Perusahaan harus memiliki prosedur tertulis yang terkait dengan
penerapan akitivitas kritis
Prosedur tertulis harus dikomunikasikan kepada seluruh pihak yang
terlibat pada aktivitas kritis dan efektivitasnya dievaluasi sedikitnya
sekali setahu.
Hasil evaluasi diberikan kepada semua pihak yang bertanggung jawab
pada tiap aktivitas kritis.
Tindakan koreksi dijalankan dengan batas waktu yang jelas.
VII. PROSEDUR TERTULIS UNTUK AKTIVITAS KRITIS
Seleksi Bahan Baru
Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk pemilihan
bahan baru.
Prosedur seleksi harus menjamin bahwa bahan yang
akan digunakan untuk produk yang terdaftar telah
mendapat persetujuan LPPOM MUI.
Bukti persetujuan bahan baru dipelihara.
Pembelian (Purchasing)
Perusahaan harus memiliki prosedur tertulis dari
pembelian bahan.
Prosedur harus menjamin bahwa bahan yang dibeli untuk
digunakan pada produk yang disertifikasi telah disetujui
LPPOM MUI
Bukti pembelian bahan dipelihara (maintained)
Product Formulation (If Any)
Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk formulasi produk
Perusahaan memiliki formula standar yang tertulis
Prosedur untuk formulasi produk harus menjamin bahwa semua
bahan yang digunakan disetujui oleh LPPOM MUI.
Pengecekan Bahan Datang
Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk mengecek
bahan yang datang
Prosedur harus dapat menjamin kesesuaian dengan
informasi yang ada di dokumen pendukung dan tertulis
pada label. Informasi mencakup nama bahan, produsen,
negara asal, logo halal jika dokumen pendukung
menyatakan harus ada logo.
Untuk bahan dengan sertifikat halal per pengapalan,
pengecekan bahan harus meyakinkan kesesuaian
informasi yang dinyatakan di sertifikat dengan di label.
Bukti pengecekan barang datang dipelihara.
Produksi
Perusahaan harus memiliki prosedur produksi yang
tertulis
Prosedur produksi menjamin bahwa semua bahan yang
digunakan disetujui oleh LPPOM MUI
Prosedur menjamin bahwa formula yang digunakan
sesuai dengan formula standar
Bukti/catatan produksi dipelihara
Pencucian (Cleaning)
Perusahaan harus memiliki prosedur tertulis untuk
pencucian fasilitas dan alat produksi.
Prosedur dapat menjamin bahwa tidak terjadi kontaminasi
dari bahan yang tidak halal/najis.
Bahan yang digunakan untuk pembersihan harus tidak
mengandung najis.
Bukti pembersihan dipelihara.
Penyimpanan (Storage)
Perusahaan memiliki prosedur tertulis penyimpanan
bahan dan produk.
Prosedur penyimpanan harus menjamin tidak terjadi
kontaminasi bahan dari bahan haram/najis.
Bukti penyimpanan bahan dan produk dipelihara.
Perusahaan harus memiliki prosedur tertulis untuk
menanganani produk yang telah dibuat dari bahan dan
fasilitas yang tidak memenuhi kriteria.
Produk yang tidak memenuhi kriteria tidak dijual kepada
konsumen yang membutuhkan produk halal.
Produk yang telah dijual ditarik kembali.
Bukti penanganan produk untuk produk yang tidak
memenuhi kriteria dipelihara.
VIII. PENANGANAN PRODUK YANG TIDAK
SESUAI DENGAN KRITERIA
Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk menjamin
mampu telusur dari produk yang disertifikasi.
Prosedur dapat meyakinkan bahwa produk yang
disertifikasi berasal dari bahan yang telah disetujui dan
diproduksi pada fasilitas yang sesuai dengan kriteria.
Jika perusahaan menerapkan sistem pengkodean, maka
perusahaan harus menjamin bahwa : (i) bahan dengan
kode yang sama memiliki status halal yg sama (ii)
Kemamputelusuran dari informasi bahan pada aktivitas
kritis.
IX. MAMPU TELUSUR (Traceability)
Perusahaan memiliki prosedur tertulis terkait penerapan audit internal
dari Sistem Jaminan Halal.
Audit internal dilaksanakan minimal setiap enam bulan atau lebih
sering (jika diperlukan).
Audit Internal dilakukan oleh Auditor Halal Internal yang independen
pada wilayah yang akan diaudit.
Hasil audit internal menjadi menjadi perhatian dari personil yang di
audit.
Tindakan koreksi dan batas waktu pelaksanaanya harus ditetapkan.
Hasil tindakan perbaikan diverifikasi untuk meyakinkan tindakan
perbaikan telah tuntas dilaksanakan.
Hasil audit internal dilaporkan ke LPPOM MUI dalam bentuk laporan
berkala (Laporan enam bulanan)
X. AUDIT INTERNAL
Pimpinan perusahaan harus melakukan kaji ulang terhadap
efektifitas SJH sedikitnya satu tahun sekali, atau lebih sering jika
diperlukan.
Hasil evaluasi disampaikan kepada semua pohak yang bertanggung
jawab.
Tindaklanjut penyelesaian dan batas waktunya juga ditetapkan
dengan jelas.
Bukti kaji ulang manajemen di pelihara.
XI. KAJI ULANG MANAJEMEN
Kriteria SJH.pdf

More Related Content

Similar to Kriteria SJH.pdf

Pengenalan Sertifikat Halal MUI dan Sistem Jaminan Halal
Pengenalan Sertifikat Halal MUI dan Sistem Jaminan HalalPengenalan Sertifikat Halal MUI dan Sistem Jaminan Halal
Pengenalan Sertifikat Halal MUI dan Sistem Jaminan HalalJarwadi MJ
 
Prosedur dan isu halal 2011 a
Prosedur dan isu halal 2011 aProsedur dan isu halal 2011 a
Prosedur dan isu halal 2011 aRidzaludin
 
MATERI PENDAMPINGAN DAN PENDAMPING PPH.pdf
MATERI PENDAMPINGAN DAN PENDAMPING PPH.pdfMATERI PENDAMPINGAN DAN PENDAMPING PPH.pdf
MATERI PENDAMPINGAN DAN PENDAMPING PPH.pdfHijauLestari1
 
Panduan umum sistem jaminan halal lppom mui
Panduan umum  sistem jaminan halal lppom muiPanduan umum  sistem jaminan halal lppom mui
Panduan umum sistem jaminan halal lppom muiGuide_Consulting
 
Modul 2. Pengenalan 11 Kriteria SJH_2021 Rev.00 (Video Streaming).pdf
Modul 2. Pengenalan 11 Kriteria SJH_2021 Rev.00 (Video Streaming).pdfModul 2. Pengenalan 11 Kriteria SJH_2021 Rev.00 (Video Streaming).pdf
Modul 2. Pengenalan 11 Kriteria SJH_2021 Rev.00 (Video Streaming).pdfanggitapriantary1
 
Proses Produk Halal (PPH) BPJPH Kab. Semarang
Proses Produk Halal (PPH) BPJPH Kab. SemarangProses Produk Halal (PPH) BPJPH Kab. Semarang
Proses Produk Halal (PPH) BPJPH Kab. SemarangRokhimahNingsih
 
Penerapan Good Manufacturing Practices Industri
Penerapan Good Manufacturing Practices IndustriPenerapan Good Manufacturing Practices Industri
Penerapan Good Manufacturing Practices IndustriMeilanyAstining
 
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptxsitiquraniati1
 
Digitalisasi dan Registrasi SIHALAL.pptx
Digitalisasi dan Registrasi SIHALAL.pptxDigitalisasi dan Registrasi SIHALAL.pptx
Digitalisasi dan Registrasi SIHALAL.pptxMuliaEducation
 
Menjamin industri halal melalui UU JPH
Menjamin industri halal melalui UU JPHMenjamin industri halal melalui UU JPH
Menjamin industri halal melalui UU JPHBimo Prasetio
 
PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBERPEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBERSitiKhayisatuzahroNu
 
Sosialisasi halal Rosy Hutami
Sosialisasi halal Rosy HutamiSosialisasi halal Rosy Hutami
Sosialisasi halal Rosy HutamiRosy Hutami
 
EDARAN_PENGGUNAAN_MANUAL_SJPH (2).pdf
EDARAN_PENGGUNAAN_MANUAL_SJPH (2).pdfEDARAN_PENGGUNAAN_MANUAL_SJPH (2).pdf
EDARAN_PENGGUNAAN_MANUAL_SJPH (2).pdfekobimas123budianto
 
EDARAN_PENGGUNAAN_MANUAL_SJPH (2).pdf
EDARAN_PENGGUNAAN_MANUAL_SJPH (2).pdfEDARAN_PENGGUNAAN_MANUAL_SJPH (2).pdf
EDARAN_PENGGUNAAN_MANUAL_SJPH (2).pdfekobimas123budianto
 
Manual cerol manufacturing-(idn-2.3)
Manual cerol manufacturing-(idn-2.3)Manual cerol manufacturing-(idn-2.3)
Manual cerol manufacturing-(idn-2.3)AnggitaPriantary
 

Similar to Kriteria SJH.pdf (20)

Pengenalan Sertifikat Halal MUI dan Sistem Jaminan Halal
Pengenalan Sertifikat Halal MUI dan Sistem Jaminan HalalPengenalan Sertifikat Halal MUI dan Sistem Jaminan Halal
Pengenalan Sertifikat Halal MUI dan Sistem Jaminan Halal
 
Apa itu cpkb
Apa itu cpkbApa itu cpkb
Apa itu cpkb
 
CPKB.pptx
CPKB.pptxCPKB.pptx
CPKB.pptx
 
Standar Bahan Halal berdasar Fatwa MUI
Standar Bahan Halal berdasar Fatwa MUIStandar Bahan Halal berdasar Fatwa MUI
Standar Bahan Halal berdasar Fatwa MUI
 
Prosedur dan isu halal 2011 a
Prosedur dan isu halal 2011 aProsedur dan isu halal 2011 a
Prosedur dan isu halal 2011 a
 
MATERI PENDAMPINGAN DAN PENDAMPING PPH.pdf
MATERI PENDAMPINGAN DAN PENDAMPING PPH.pdfMATERI PENDAMPINGAN DAN PENDAMPING PPH.pdf
MATERI PENDAMPINGAN DAN PENDAMPING PPH.pdf
 
Panduan umum sistem jaminan halal lppom mui
Panduan umum  sistem jaminan halal lppom muiPanduan umum  sistem jaminan halal lppom mui
Panduan umum sistem jaminan halal lppom mui
 
Modul 2. Pengenalan 11 Kriteria SJH_2021 Rev.00 (Video Streaming).pdf
Modul 2. Pengenalan 11 Kriteria SJH_2021 Rev.00 (Video Streaming).pdfModul 2. Pengenalan 11 Kriteria SJH_2021 Rev.00 (Video Streaming).pdf
Modul 2. Pengenalan 11 Kriteria SJH_2021 Rev.00 (Video Streaming).pdf
 
Proses Produk Halal (PPH) BPJPH Kab. Semarang
Proses Produk Halal (PPH) BPJPH Kab. SemarangProses Produk Halal (PPH) BPJPH Kab. Semarang
Proses Produk Halal (PPH) BPJPH Kab. Semarang
 
Penerapan Good Manufacturing Practices Industri
Penerapan Good Manufacturing Practices IndustriPenerapan Good Manufacturing Practices Industri
Penerapan Good Manufacturing Practices Industri
 
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx9. C P K B  Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
9. C P K B Harmonisasi ASEAN (wecompress.com).pptx
 
Cpotb
CpotbCpotb
Cpotb
 
Digitalisasi dan Registrasi SIHALAL.pptx
Digitalisasi dan Registrasi SIHALAL.pptxDigitalisasi dan Registrasi SIHALAL.pptx
Digitalisasi dan Registrasi SIHALAL.pptx
 
Menjamin industri halal melalui UU JPH
Menjamin industri halal melalui UU JPHMenjamin industri halal melalui UU JPH
Menjamin industri halal melalui UU JPH
 
Materi Halal .pdf
Materi Halal .pdfMateri Halal .pdf
Materi Halal .pdf
 
PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBERPEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
 
Sosialisasi halal Rosy Hutami
Sosialisasi halal Rosy HutamiSosialisasi halal Rosy Hutami
Sosialisasi halal Rosy Hutami
 
EDARAN_PENGGUNAAN_MANUAL_SJPH (2).pdf
EDARAN_PENGGUNAAN_MANUAL_SJPH (2).pdfEDARAN_PENGGUNAAN_MANUAL_SJPH (2).pdf
EDARAN_PENGGUNAAN_MANUAL_SJPH (2).pdf
 
EDARAN_PENGGUNAAN_MANUAL_SJPH (2).pdf
EDARAN_PENGGUNAAN_MANUAL_SJPH (2).pdfEDARAN_PENGGUNAAN_MANUAL_SJPH (2).pdf
EDARAN_PENGGUNAAN_MANUAL_SJPH (2).pdf
 
Manual cerol manufacturing-(idn-2.3)
Manual cerol manufacturing-(idn-2.3)Manual cerol manufacturing-(idn-2.3)
Manual cerol manufacturing-(idn-2.3)
 

Recently uploaded

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Recently uploaded (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

Kriteria SJH.pdf

  • 2. Tujuan : Peserta dapat memahami kriteria pada Sistem Jaminan Halal
  • 3. Kriteria : “Pernyataan yang menjadi syarat kunci bahwa perusahaan memenuhi kehalalan produk”
  • 4. Kriteria meliputi 11 Kategori : 1. Kebijakan Halal 2. Tim Manajemen Halal 3. Pendidikan dan Pelatihan 4. Bahan 5. Produk 6. Fasilitas Produksi 7. Prosedur Tertulis untuk aktivitas kritis 8. Penanganan produk untuk yang tidak memenuhi kriteria 9. Mampu Telusur (Traceability) 10. Internal audit 11. Kaji Ulang Manajemen (Management Review)
  • 5. Pimpinan perusahaan harus memiliki kebijakan tertulis yang menunjukkan bahwa perusahaan berkomitmen untuk memproduksi produk halal secara konsisten. Kebijakan halal disosialisasikan kepada semua pihak yang berkepentingan. I. KEBIJAKAN HALAL
  • 6. Pimpinan perusahaan harus mengadakan Tim Manajemen Halal yang memiliki otoritas untuk membangun, mengatur dan mengevaluasi Sistem Jaminan Halal Tugas dan Tanggung jawan Tim Manajemen Halal harus didefiniskan secara jelas. Pimpinan perusahaan harus menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mempersiapkan, menerapkan dan memperbaiki secara berkesinambungan dari SJH. Tim Manajemen Halal terdiri dari semua bagian yang terlibat dalam aktivitas yang kritis. II. TIM MANAJEMEN HALAL
  • 7. Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk melatih semua personil yang terlibat dalam produksi halal. Pelatihan (internal & eksternal) terjadwal sedikitnya sekali dalam setahun atau lebih jika memungkinkan. Pelaksanaan training memenuhi kritetia untuk menjamin kompetensi personil. Keryawan baru yg terlihat dalam proses produksi halal harus mengikuti training dan dievaluasi untuk menjamin kompetensi yang diharapkan. Bukti pelatihan dipelihara. III. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
  • 8. Bahan : bahan baku, tambahan dan penolong 1. Bahan bukan dari babi atau turunannya. 2. Bahan tidak mengandung bahan dari babi dan turunannya. 3. Bahan bukan khamr (minuman beralkohol) atau turunannya yg diperoleh melalui pemisahan secara fisik. 4. Bahan tidak mengandung Khamr dan turunannya yang diperoleh melalui pemisahan secara fisik 5. Bahan bukan darah, bangkai, dan bagian dari tubuh manusia. 6. Bahan tidak mengandung darah, bangkai dan bagian dari tubuh manusia IV. BAHAN
  • 9. 7. Bahan tidak diproduksi dari fasilitas yang dipergunakan untuk produk yang menggunakan babi atau turunannya sebagai salah satu bahannya. 8. Bahan tidak bercampur dengan bahan haram dan najis yang dapat diturunkan dari bahan tambahan, bahan penolong dan fasilitas produksi. 9. Bahan yang memiliki kemungkinan diproduksi dengan fasilitas yang sama dengan bahan dari babi dan atau turunannya harus didukung dengan surat pernyataan bahwa fasilitas bebas bahan babi. 10. Bahan turunan hewani : bahan harus dari hewan halal. Untuk hewan yang disembelih, proses penyembelihan harus sesuai dengan syariat Islamn(dibuktikan dengan sertifikat halal MUI atau lembaga yang diakui MUI).
  • 10. 11. Produk Mikrobial Bahan yang tidak menyebabkan bahaya bagi manusia dan memabukkan. Media pertumbuhan dan bahan penolong tidak mengandung bahan dari babi atau turunannya. Produk mikrobial yang diperoleh tanpa pemisahan, maka media pertumbuhan harus suci dan dari bahan halal. Produk mikrobial yang tumbuh pada media yg terkena najis (tersentuh bahan najis namun bukan berasal dari babi) adalah halal jika produk dapat dipisahkan dan disucikan menggunakan tathir syar’i (pembersiahan menggunakan air sejumlah tertentu untuk membersihkan najis). Produk Mikrobial yang menggunakan mikroba rekombinan, maka mikroba yang terlibat tidak menggunakan gen yang berasal dari babi.
  • 11. 12. Alkohol/Ethanol Alkohol bukan berasal dari industri minuman beralkohol (khamr) Pada produk yang dikonsumsi langsung, maka kadar alkohol harus tidak terdeteksi. Kadar ethanol pada produk intermediet tidak lebih dari 1 % Produk samping dari industri minuman beralkohol atau turunannya dalam bentuk cair tidak boleh digunakan jika diperoleh melalui pemisahan secara fisik. Produk samping industri minuman beralkohol atau turunannya dalam bentuk padatan, seperti brewer yeast, dapat digunakan jika telah dicuci untuk menghilangkan rasa, bau dan warna. Produk samping minuman beralkohol atau turunannya dapat digunakan jika bahan/produk merupakan bahan baru yang dihasilkan dari reaksi kimia atau biotransformasi (menggunakan enzim atau mikroba)
  • 12. 13.Perusahaan memiliki dokumen pendukung terhadap semua bahan yang digunakan. 14. Perusahaan memiliki prosedur untuk meyakinkan bahan semua dokumen yang digunakan adalah valid.
  • 13. Produk : produk akhir, produk intermediet (dijual retail atau bulk). Pada kasus restoran, menu mencakup seluruh produk yang dijual. 1. Merk / nama produk tidak ber-asosiasi dengan produk haram atau peribadatan agama/kepercayaan lain. 2. Karakteristik/ Profil sensori produk tidak mengarah atau sama pada produk haram. 3. Jika suatu produk retail dengan suatu nama telah didaftarkan, maka semua produk dengan nama yang sama harus didaftarkan. 4. Khusus restoran : (i) Semua menu yang disajikan harus terdaftar untuk sertifikasi, (ii) Pengunjung restoran tidak mengkonsumsi makanan dari luar yang tidak memiliki status halal yang jelas. V. PRODUK
  • 14. Fasilitas produksi termasuk semua fasilitas yang digunakan untuk memproduksi produk, dapat dimiliki perusahaan itu sendiri atau menyewa dari perusahaan lain. Fasilitas produksi termasuk semua fasilitas yang digunakan pada proses produksi sejak tahap persiapan bahan, proses produksi samapi penyimpanan produk. 1. Semua nama dan alamat pabrik/fasilitas yang digunakan harus terdaftar. 2. Lini produksi dan peralatan produksi tidak boleh digunakan bergantian untuk memproduksi produk halal dengan produk yang mengandung babi atau turunannya. 3. Lini produksi dan peralatan produksi yang pernah digunakan untuk memproduksi produk yang mengandung babi dan turunannya, jika akan digunakan untuk memproduksi produk halal, harus dibersihkan dengan dicuci sebanyak 7x yang salah satunya menggunakan tanah atau bahan lain yang dapat menghilangkan rasa, bau dan warna. Setelah proses ini, proses produksi tidak boleh digunakan bergantian dengan produk yang mengandung babi atau turunannya. VI. FASILITAS PRODUKSI
  • 15. 4. Lini produksi dan peralatannya yang digunakan secara bersamaan antara produk yang disertifikasi dan tidak disertifikasi (note: bukan bahan dari babi atau turunannya) harus dicuci/dibersihkan untuk meyakinkan tidak terjadi kontaminasi silang. 5. Bahan dan produk yang disimpan di gudang sementara harus menjamin tidak terjadi kontaminasi silang dengan bahan atau produk yang berasal dari babi atau turunannya. 6. Metode sampling (untuk bahan dan produk) harus menjamin bahwa tidak terjadi kontaminasi dengan bahan dari babi dan turunannya. 7. Fasilitas/tempat Peralatan pencucian tidak digunakan bersamaan dengan atau bergantian dengan peralatan yang kontak dengan bahan mengandung babi atau turunannya.
  • 16. Aktivitas Kritis : proses produksi yang terkait yang dapat berpengaruh terhadap status kehalalan dari produk. Perusahaan harus memiliki prosedur tertulis yang terkait dengan penerapan akitivitas kritis Prosedur tertulis harus dikomunikasikan kepada seluruh pihak yang terlibat pada aktivitas kritis dan efektivitasnya dievaluasi sedikitnya sekali setahu. Hasil evaluasi diberikan kepada semua pihak yang bertanggung jawab pada tiap aktivitas kritis. Tindakan koreksi dijalankan dengan batas waktu yang jelas. VII. PROSEDUR TERTULIS UNTUK AKTIVITAS KRITIS
  • 17. Seleksi Bahan Baru Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk pemilihan bahan baru. Prosedur seleksi harus menjamin bahwa bahan yang akan digunakan untuk produk yang terdaftar telah mendapat persetujuan LPPOM MUI. Bukti persetujuan bahan baru dipelihara.
  • 18. Pembelian (Purchasing) Perusahaan harus memiliki prosedur tertulis dari pembelian bahan. Prosedur harus menjamin bahwa bahan yang dibeli untuk digunakan pada produk yang disertifikasi telah disetujui LPPOM MUI Bukti pembelian bahan dipelihara (maintained)
  • 19. Product Formulation (If Any) Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk formulasi produk Perusahaan memiliki formula standar yang tertulis Prosedur untuk formulasi produk harus menjamin bahwa semua bahan yang digunakan disetujui oleh LPPOM MUI.
  • 20. Pengecekan Bahan Datang Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk mengecek bahan yang datang Prosedur harus dapat menjamin kesesuaian dengan informasi yang ada di dokumen pendukung dan tertulis pada label. Informasi mencakup nama bahan, produsen, negara asal, logo halal jika dokumen pendukung menyatakan harus ada logo.
  • 21. Untuk bahan dengan sertifikat halal per pengapalan, pengecekan bahan harus meyakinkan kesesuaian informasi yang dinyatakan di sertifikat dengan di label. Bukti pengecekan barang datang dipelihara.
  • 22. Produksi Perusahaan harus memiliki prosedur produksi yang tertulis Prosedur produksi menjamin bahwa semua bahan yang digunakan disetujui oleh LPPOM MUI Prosedur menjamin bahwa formula yang digunakan sesuai dengan formula standar Bukti/catatan produksi dipelihara
  • 23. Pencucian (Cleaning) Perusahaan harus memiliki prosedur tertulis untuk pencucian fasilitas dan alat produksi. Prosedur dapat menjamin bahwa tidak terjadi kontaminasi dari bahan yang tidak halal/najis. Bahan yang digunakan untuk pembersihan harus tidak mengandung najis. Bukti pembersihan dipelihara.
  • 24. Penyimpanan (Storage) Perusahaan memiliki prosedur tertulis penyimpanan bahan dan produk. Prosedur penyimpanan harus menjamin tidak terjadi kontaminasi bahan dari bahan haram/najis. Bukti penyimpanan bahan dan produk dipelihara.
  • 25. Perusahaan harus memiliki prosedur tertulis untuk menanganani produk yang telah dibuat dari bahan dan fasilitas yang tidak memenuhi kriteria. Produk yang tidak memenuhi kriteria tidak dijual kepada konsumen yang membutuhkan produk halal. Produk yang telah dijual ditarik kembali. Bukti penanganan produk untuk produk yang tidak memenuhi kriteria dipelihara. VIII. PENANGANAN PRODUK YANG TIDAK SESUAI DENGAN KRITERIA
  • 26. Perusahaan memiliki prosedur tertulis untuk menjamin mampu telusur dari produk yang disertifikasi. Prosedur dapat meyakinkan bahwa produk yang disertifikasi berasal dari bahan yang telah disetujui dan diproduksi pada fasilitas yang sesuai dengan kriteria. Jika perusahaan menerapkan sistem pengkodean, maka perusahaan harus menjamin bahwa : (i) bahan dengan kode yang sama memiliki status halal yg sama (ii) Kemamputelusuran dari informasi bahan pada aktivitas kritis. IX. MAMPU TELUSUR (Traceability)
  • 27. Perusahaan memiliki prosedur tertulis terkait penerapan audit internal dari Sistem Jaminan Halal. Audit internal dilaksanakan minimal setiap enam bulan atau lebih sering (jika diperlukan). Audit Internal dilakukan oleh Auditor Halal Internal yang independen pada wilayah yang akan diaudit. Hasil audit internal menjadi menjadi perhatian dari personil yang di audit. Tindakan koreksi dan batas waktu pelaksanaanya harus ditetapkan. Hasil tindakan perbaikan diverifikasi untuk meyakinkan tindakan perbaikan telah tuntas dilaksanakan. Hasil audit internal dilaporkan ke LPPOM MUI dalam bentuk laporan berkala (Laporan enam bulanan) X. AUDIT INTERNAL
  • 28. Pimpinan perusahaan harus melakukan kaji ulang terhadap efektifitas SJH sedikitnya satu tahun sekali, atau lebih sering jika diperlukan. Hasil evaluasi disampaikan kepada semua pohak yang bertanggung jawab. Tindaklanjut penyelesaian dan batas waktunya juga ditetapkan dengan jelas. Bukti kaji ulang manajemen di pelihara. XI. KAJI ULANG MANAJEMEN