3. Latar Belakang
kurang berfungsinya drainase yang
telah dibangun akibat lemahnya
koordinasi dan sinkronisasi dengan
komponen infrastruktur yang lain,
Adanya genangan sementara, akibat
tidak seimbangnya debit air dengan
dimensi saluran air yang ada dari
tinggi debit air, sedangkan drainase
yang ada tidak dapat mengalirkan air
tersebut, sehingga terjadilah genangan
Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan peningkatan penanganan
pengelolaan sampah terutama untuk pengelolaan TPA yang baik dan
efisien.
Drainase dalam kawasan TPA memegang peran penting dalam pengaturan
air limpasan hujan yang berpotensi menjadi genangan air dan banjir yang
dapat mengganggu sirkulasi pengolahan sampah di daerah Landfill.
Hal ini sering terjadi akibat dari tidak
adanya informasi yang akurat,
dokumen tidak ada, atau
perencanaan atau pematokan di
lapangan tidak melibatkan instansi
pengendali tata ruang.
dampak dari perkembangan kota
adalah adanya peningkatan jumlah
volume sampah yang menuntut
peningkatan sarana dan prasarana
4. Maksud dan Tujuan
Maksud pelaksanaan kegiatan Desain Engineering Detail Saluran Drainase Kawasan
TPA adalah:
1. Memberikan hasil pengamatan terhadap kondisi eksisting sistem drainase
lingkungan dan pengelolaan sistem drainase;
2. Tergambarnya secara lengkap potensi permasalahan sistem drainase dan
penyebab genangan;
3. Memberikan hasil analisa dan skenario / alternatif pemecahan masalah genangan
baik secara struktural maupun nonstruktural terhadap kondisi eksisting dan potensi
permasalahan sistem drainase;
4. Menstimulasi skenario/alternatif menggunakan model hidrolika;
5. Memberikan suatu pedoman acuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang untuk pengembangan pembangunan kedepan sistem drainase
berwawasan lingkungan dengan memperhatikan perkembangan kota, pendanaan,
penyediaan lahan, pendanaan operasi dan pemeliharaan, dan lain lain yang dapat
dipertanggung jawabkan untuk pengembangan pada tahap - tahap berikutnya
Sedangkan Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah tersedianya perencanaan
dasar sistem drainase di lingkungan yang menyeluruh untuk jangka pendek, menengah
dan panjang.
5. Sasaran
Adapun Sasaran dari kegiatan Desain Engineering Detail Saluran Drainase Kawasan
TPA adalah:
1. Tersedianya data dan informasi termasuk di dalamnya pemetaan sistem drainase
lingkungan untuk penanggulangan genangan secara menyeluruh dan berkelanjutan
2. Terencananya sistem jaringan drainase lingkungan di wilayah lokasi kegiatan;
3. Terukurnya daerah tangkapan air di wilayah lokasi kegiatan, yang mempengaruhi
sistem drainase;
4. Teridentifikasikannya permasalahan sistem drainasedan prakiraan luas area
genangan;
5. Tersedianya analisa yang mendetil dan dapat di pertanggung jawabkan sehingga
nantinya dokumen yang dihasilkan dapat digunakan oleh pemerintah daerah di
dalam melakukan pembangunan sistem drainase;
6. Kriteria Perencanaan
Kriteria yang dipakai adalah standar sesuai tercantum dalam daftar standar
bidang pekerjaan umum yang dipakai di lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum, antara lain: SNI, SK-SNI, SKBI dengan menunjuk referensi lainnya
yang ada relevansinya dengan perencanaan sistem jaringan drainase
perkotaan, berikut perundang-undangan a.l PP 35 tahun 1991 tentang sungai,
Keppres 55 tahun 1993 tentang pembebasan tanah dan permukiman, PP.29
tahun 1986 tentang Analisa Dampak Lingkungan, dan lain-lain
7. Ruang Lingkup Perencanaan
Ketentuan Umum
◦ Melakukan koordinasi secara
intensif dan mensinkronisasikan
perencanaan Teknis Desain
Engineering Detail Saluran
Drainase Kawasan TPA Kota
Makassar lingkungan
berdasarkan Master Plan /
Outline Plan yang telah ada.
◦ Berkoordinasi dengan instansi
terkait khususnya Instansi
yang mengelola Pelaksanaan
Operasional TPA agar nantinya
perencanaan yang sudah dibuat
dapat dilaksanakan.
Teknis
1. Penyusunan
Perencanaan Teknis
Drainase lingkungan
rtanggung jawabkan.
2. Penyusunan Detail
Engineering Design
terhadap prioritas;
Wilayah
Lokasi Pekerjaan
Desain Engineering
Detail Saluran Drainase
Kawasan TPA ini,
Lokasi kegiatan yaitu
dalam Kawasan TPA
Kota Makassar
8. Sistematika Penyusunan Laporan
BAB I
Pendahuluan
BAB II
Tanggapan
Terhadap
Kerangka
Acuan Kerja
BAB III
Gambaran
Umum Wiayah
Perencanaan
BAB IV
Pendekatan
dan Metodologi
Pelaksanaan
yang akan
digunakan
BAB V
Program Kerja
Konsultan
BAB II
Penutup
10. “
Secara garis besar pemahaman konsultan terhadap pekerjaan
Penyusunan Desain Engineering Detail Saluran Drainase Kawasan
TPA adalah sebagai salah satu konsep pengelolaan drainase yang
berwawasan ramah lingkungan. Drainase ramah lingkungan
didefinisikan sebagai upaya untuk mengelola air kelebihan (air
hujan/limbah) melalui berbagai metode dengan maksud menjamin
sirkulasi limpasan air hujan dalam kawasan TPA.
Konsultan memahami bahwa kegiatan pembangunan Drainase
Kawasan TPA ini sebagaimana tersebut di atas, adalah merupakan
sebuah Perencanaan drainase yang di desain untuk mengurangi
genangan air hujan / limbah di TPA Tamangapa Kota Makassar dan
sekitarnya dengan pertimbangan pertimbangan sebagai berikut :
1. Tingginya genagan air yang terjadi di Kawasan TPA pada saat
hujan akibat Kurangnya koneksi antara saluran yang satu
dengan saluran yang lain.
2. Kondisi tebing utamanya pada kedua sisi jalan memungkinkan
untuk dibuatkan saluran drainase tertutup,
3. Mengurangi pengaruh dampak pencemaran yang ditimbulkan
aliran limbah dan air hujan terhadap aktivitas masyarakat di
sekitarnya.
11. GAMBARAN UMUM WILAYAH
PERENCANAAN
Kota Makassar adalah Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Sebagai
ibukota provinsi, Kota Makassar yang mempunyai luas 175,77 km2
dengan garis pantai yang cukup panjang dari utara ke selatan. Secara
geografis berada pada posisi antara 119º 24' 17'38” Bujur Timur dan
5º8 '6' 19” Lintang Selatan dengan batas wilayah :
Sebelah utara dengan Kabupaten Maros.
Sebelah timur Kabupaten Maros.
Sebelah selatan Kabupaten Gowa .
Sebelah barat adalah Selat Makassar
3
15. Kondisi Geologi
Kondisi geologi secara umum di wilayah kota Makassar tergolong dalam dua
kelompok utama yakni batuan sedimen dan batuan vulkanik. Sebaran batuan
sedimen relatif menyebar diantaranya mencakup keseluruhan wilayah kota
Makassar. Jenis tanah yang tersebar di wilayah kota Makassar terdapat 18
(delapan belas) kategori jenis tanah, sedangkan jenis tanah yang tersebar di
wilayah kota Makassar adalah tanah grukosol kekelabuan, tanah komplek
mediteran coklat, tanah komplek mediteran merah kekuningan dan litosol,
tanah kompleks mediteran merah dan litosol, tanah komplek mediteran
merah coklat regosol dan latosol. Pengukuran kemampuan tanah untuk
kawasan perkotaan cukup penting untuk memberikan informasi mengenai
tingkat kedalaman tanah, tekstur tanah, drainase dan erosi serta pembatas
fisik lainnya. Dari hasil kemampuan tanah di kota Makassar tersebar dua
kategori yakni daerah dengan simbol A2cT memiliki kedalaman efektif tanah
lebih dari 80 cm, tekstur tanah sedang, pada umumnya drainase tergenang
dan tidak terjadi erosi, dan daerah simbol A3aT memiliki kedalaman efektif
tanah lebih dari 90 cm pada umumnya drainase tidak tergenang dan tidak
terjadi erosi.
16. Kondisi Iklim, Suhu, Kelembaban dan Curah Hujan
Tabel Rata-Rata Suhu Udara Dirinci Menurut Bulan Pada Stasiun Paotere
Kota Makassar
NO BULAN
SUHU UDARA
RATA RATA MAKSIMUM MINIMUM
(1) (2) (3) (4) (5)
1 JANUARI 26.90 26.90 26.90
2 FEBRUARI 25.70 25.70 25.70
3 MARET 27.20 33.20 21.20
4 APRIL 28.10 28.10 28.10
5 MEI 28.00 28.00 28.00
6 JUNI 27.60 27.60 27.60
7 JULI 27.20 27.20 27.20
8 AGUSTUS 27.50 27.50 27.50
9 SEPTEMBER 28.00 28.00 28.00
10 OKTOBER 29.10 29.10 29.10
11 NOPEMBER 28.90 28.90 28.90
12 DESEMBER 27.90 27.90 27.90
RATA RATA
2015 27.68 28.18 27.18
2016 27.68 31.90 24.40
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Wilayah. IV, Stasiun Maritim
Paotere Makassar
17. Kondisi Iklim, Suhu, Kelembaban dan Curah Hujan
Tabel Kelembaban Udara Dan Penyinaran Matahari Dirinci Tiap Bulan Pada
Stasiun Maritim Paotere
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Wilayah. IV, Stasiun Maritim
Paotere Makassar
NO BULAN
KELEMBABAN
UDARA RATA RATA
PENYINARAN
MATAHARI
(1) (2) (3) (4)
1 JANUARI 84.00 45.00
2 FEBRUARI 84.00 51.00
3 MARET 85.00 52.00
4 APRIL 78.00 65.00
5 MEI 78.00 70.00
6 JUNI 76.00 75.00
7 JULI 76.00 70.00
8 AGUSTUS 71.00 88.00
9 SEPTEMBER 71.00 91.00
10 OKTOBER 76.00 93.00
11 NOVEMBER 78.00 79.00
12 DESEMBER 84.00 52.00
RATA RATA
2015 78.42 69.25
2016 79.20 68.70
18. Kondisi Iklim, Suhu, Kelembaban dan Curah Hujan
Tabel Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Menurut Bulan Pada Stasiun
Maritim Paotere
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Wilayah. IV, Stasiun Maritim
Paotere Makassar
NO BULAN
CURAH HUJAN
Rainfall (Mm)
JUMLAH HUJAN
Total of Rainy Day
(Hari)
(1) (2) (3) (4)
1 JANUARI 519.80 24.00
2 FEBRUARI 371.00 23.00
3 MARET 634.70 24.00
4 APRIL 75.60 19.00
5 MEI 206.80 13.00
6 JUNI 35.40 9.00
7 JULI 68.50 9.00
8 AGUSTUS - 1.00
9 SEPTEMBER - 2.00
10 OKTOBER 9.80 6.00
11 NOVEMBER 71.00 16.00
12 DESEMBER 445.00 24.00
RATA RATA
2015 203.13 14.17
2016 275.90 15.00
19. Kependudukan
Jumlah Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan Di Kota Makassar
Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035, BPS (Makassar Dalam
Angka 2017)
NO. KECAMATAN
PENDUDUK
LAJU
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
2015 2016 2002 - 2012
1 MARISO 58.815 59.292 0,81
2 MAMAJANG 60.779 61.007 0,38
3 TAMALATE 190.694 194.493 1,99
4 RAPPOCINI 162.539 164.563 1,25
5 MAKASSAR 84.396 84.758 0,43
6 UJUNG PANDANG 28.278 28.497 0,77
7 WAJO 30.722 30.933 0,69
8 BONTOALA 56.243 56.536 0,52
9 UJUNG TANAH 48.882 49.223 0,70
10 TALLO 138.598 139.167 0,41
11 PANAKUKANG 146.968 147.783 0,55
12 MANGGALA 135.049 138.659 2,67
13 BIRINGKANAYA 196.612 202.520 3,00
14 TAMALANREA 110.826 112.170 1,21
JUMLAH 1.429.242 1.469.601 1.39
20. Perkembangan Kemampuan Ekonomi Kota
Tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi yang dicapai suatu daerah
dalam kurun waktu tertentu, antara lain dapat dilihat dari data Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB). Dari data PDRB kita dapat melihat seperti: Pendapatan
Regional, Pendapatan Perkapita dan Pertumbuhan Ekonomi Regional. Ini
merupakan salah satu pencerminan kemajuan ekonomi suatu daerah, yang di
definisikan sebagai keseluruhan nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan
dalam waktu 1 tahun di wilayah tersebut
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar (Makassar Dalam Angka 2017)
URAIAN 2014 2015 2016
PDRB ATAS DASAR HARGA (juta
Rp)
100.398.532,8 114.171.731,0 127.623.171,0
PENDUDUK (Jiwa) 1.429.242 1.449.401 1.469.601
ANGKA PERKAPITA PDRB
PERKAPITA (Juta Rupiah)
70,24 78,77 86,84
21. Kondisi Umum Prasarana dan Sarana Dasar (PSD) jalan Kota
Makassar
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum (Makassar Dalam Angka 2017)
Tabel Panjang Jalan Menurut Status Di Kota Makassar (Dalam Kilometer)
STATUS JALAN 2015 2016
(1) (2) (3)
1. NASIONAL 35,64 35,64
2. PROPINSI 15,73 19,52
3. KABUPATEN 1.578,64 2.977,50
4. TOL 17,00 17,00
JUMLAH Total 1,647.01 3,049,66
22. Kondisi Umum Prasarana dan Sarana Dasar (PSD) jalan Kota
Makassar
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum (Makassar Dalam Angka 2017)
Tabel Panjang Jalan Menurut Konstruksi Jalan Di Kota Makassar (Dalam
Kilometer)
KONSTRUKSI JALAN
PANJANG JALAN (km)
2015 2016
(1) (2) (3)
1. ASPAL 1,269.52 1,264.50
2 . BERBATU 19.55 17.06
3. KRIKIL -- --
4. TANAH 52.90 89.10
5. PAVING BLOK 191.41 191.41
6. BETON 60.09 74.39
7. TIDAK DIRINCI -- --
JUMLAH Total 1,593.47 1,636.46
23. Kondisi Umum Prasarana dan Sarana Dasar (PSD) jalan Kota
Makassar
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum (Makassar Dalam Angka 2017)
Tabel Panjang Jalan Dirinci Menurut Kondisi Jalan Di Kota Makassar (Dalam
Kilometer)
KONDISI JALAN
PANJANG JALAN (km)
2015 2016
(1) (2) (3)
1. BAIK 1.789,02 1.989,02
2. SEDANG 389,77 400,77
3. RUSAK RINGAN 415,81 442,81
4. RUSAK BERAT 142,90 144,90
JUMLAH Total 2,676.50 2,977.50
24. PENDEKATAN DAN METODOLOGI
PELAKSANAAN YANG AKAN DIGUNAKAN
Pendekatan teknis, metodologi dan program kerja ini disusun dan
diajukan oleh Konsultan PT. VERTIKAL HORIZON ENG berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja dan klausul-klausul pada dokumen seleksi, yang
dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar Pada
Pekerjaan Perencanaan Desain Engineering Detail Saluran Drainase
Kawasan TPA Tahun Anggaran 2017
4
25. Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan
Pendekatan Umum
1. Organisasi Para pelaksana pekerjaan ini terdiri dari para tenaga ahli
dan tenaga pendukung yang telah berpengalaman pada
bidangnya masing- masing.
Organisasi Tim Penyedia Jasa sebagai pelaksana, personalia
tenaga ahli yang ditugaskan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini
2. Tata Cara
Pelaksanaan
Mempertimbangkan sifat dan jenis studi, Tim Penyedia Jasa
dalam melaksanakan pekerjaan ini akan menerapkan
"Sistem Analisis Koordinatif" artinya dalam melaksanakan
studi akan dilakukan pembahasan secara bertingkat
berdasarkan tahapan-tahapan studi. Sehingga setiap
tenaga ahli akan melakukan koordinasi, baik yang
menyangkut intern maupun ekstern dalam sistem alir
koordinasi pelaksanaan yang telah direncanakan
3. Pusat
Kegiatan
Dalam upaya dicapainya tata laksana pelaksanaan
pekerjaan yang efisien dan pemanfaatan software serta
peralatan komputerisasi yang maksimal, maka kegiatan
pelaksanaan pekerjaan studi akan dipusatkan di Kantor PT.
VERTIKAL HORIZON ENG yang berada Di Makassar.
26. Lanjutan Pendekatan Teknis
SNI 03-3961-1995 Metode Pengujian Kadar Sedimen Layang Secara Gravimetri
dengan Pengendapan.
Pd T-06-2004-A Tentang peramalan debit aliran sungai
Pd T-02-2005-A Analisis Daya Dukung tanah Pondasi Dangkal pada
Bangunan Air.
Pd T-07-2004-A Perbaikan Muara Sungai dengan Jeti
Pd T-23-2004-A Peramalan Banjir dan Peringatan Dini
27. Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan
Referensi Hukum
Undang Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
PERPRES NOMOR 54 TAHUN 2010
beserta perubahannya dan aturan turunannya
Buku jilid IB “Tata Cara penyusunan Studi Kelayakan Sistem Drainase
Perkotaan” Edisi Tahun 2012 Kementerian Pekerjaan Umum
Direktorat Jenderal Cipta Karya
28. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan Persiapan
Kegiatan persiapan pada dasarnya adalah kegiatan awal sebelum tim
memulai kegiatan, yaitu meliputi inventarisasi, antara lain :
•Membuat program kerja secara keseluruhan
•Menentukan sasaran kegiatan
•Menetapkan metoda survey yang akan dilakukan
•Menggali sumber data yang ada
•Menyusun format pendataan
•Menyiapkan peralatan survey
•Menyusun jadwal kegiatan
29. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan Survey dan Pengumpulan Data
• Melakukan survey lapangan tentang kondisi existing sistem
drainase internal yang ada
• Melakukan pengukuran topografi pada area terpilih
• Melakukan survey lapangan tentang kondisi existing dan pola
aliran sistem drainase yang ada di Kota Makassar
• Melakukan tinjauan pustaka, studi literature, as built drawing
sistem drainase existing dan lain-lain sesuai kebutuhannya.
• Inventarisasi data dan studi yang ada berkaitan dengan sistem
drainase Kota
Kompilasi dan Pemrosesan Data
Mengelompokkan data kuantitatif dan kualitatif sebagai bahan analisis
30. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Perencanaan Teknis Drainase
Perencanaan Teknis Drainase Kota Makassar secara lengkap meliputi:
o Analisa Hidrologi
o Analisa Hidrolika
o Perhitungan struktur saluran drainase dan bangunan pelengkapnya
o Detail Engineering Design secara umum lengkap dengan gambar
o layout (skala 1:100), gambar konstruksi (skala 1:10) dan gambar
o lainnya (skala 1:10) yang berkaitan
o Perhitungan rencana Anggaran Biaya Pekerjaan fisik Jadwal
pentahapan tahunan kegiatan pembangunan fisik (tahun 2012-
2016)
Pelaporan
31. PROGRAM KERJA
5
Program Kerja Perencanaan Desain Engineering Detail Saluran
Drainase Kawasan TPA Kota Makassar mengikuti skema
pelaksanaan kegiatan yang telah disusun
32. KEGIATAN PENDAHULUAN
Persiapan dan Mobilisasi
Kegiatan ini meliputi Persiapan Administrasi, perijinan, dan
pengumpulan data awal seperti peta-peta atau study terdahulu
Orientasi Lapangan dan Pengumpulan Data
Kegiatan ini meliputi identifikasi lapangan dan kantor instansi
terkait guna mendapatkan gambaran mengenai kualitas dan
kuantitas data-data yang ada/studi terdahulu dibanding dengan
kondisi sekarang untuk diambil langkah-langkah penyempurnaan
nantinya
Menyusun laporan pendahuluan
Kegiatan ini meliputi Penyusunan program/schedule kerja dan
Diskusi formal/presentase untuk akurasi rencana kerja
(mendapatkan masukan dari berbagai pihak).
33. SURVEI DAN INVESTIGASI LAPANGAN
Persiapan Lapangan
Kegiatan ini terdiri dari Kalibrasi alat survey dan Pengarahan
dari tim direksi untuk menyamakan persepsi kerja
Pemetaan Topografi, Situasi & Trase
Kegiatan ini meliputi Pengukuran topografi yang dilakukan
dengan pengukuran kerangka dasar pemetaan, Horisontal dan
Vertikal, situasi detail, situasi tapak bangunan
Inventarisasi
Kegiatan ini meliputi Inventarisasi saluran – saluran alam atau
jalur-jalur eksisting. Inventarisasi bangunan – bangunan yang
sudah ada maupun kondisi tata guna lahan dan pemilikan lahan
pada trase rencana
34. ANALISA DAN EVALUASI
Pada kegiatan ini masing – masing tenaga ahli melakukan
analisa dan evaluasi data dan memberikan rumusan – rumusan
untuk selanjutnya saling tukar pendapat dalam rangka
menghasilkan solusi / desain yang optimal
ANALISA
FISIK
ANALISA
HIDROLOGI
Hasil analisa
pada kegiatan
ini sebagai
input rencana
Outline Plan
Drainase
Kawasan TPA
35. PERENCANAAN TEKNIS / DETAIL
Input data hasil analisis
Seluruh data hasil analisis yang sudah mendapat legalitas /
persetujuan direksi sehingga layak dipergunakan dalam
perencanaan teknis (Rekomendasi dan gambar – gambar)
Perencanaan Jaringan Drainase
Meliputi :
1. Kontrol keterpaduan rencana dengan system yang sudah ada
2. Perhitungan Debit Banjir Rencana
3. Perhitungan Dimensi Saluran ( Penentuan/pemilihan jenis
konstruksi /type)
36. PERENCANAAN STRUKTUR
Kegiatan ini meliputi Perhitungan struktur beton bertulang,
kestabilan lereng, kestabilan pasangan batu. Perhitungan
struktur gorong-gorong beton persegi (tunggal, ganda, atau
banyak lubang).
Peraturan – peraturan yang dipakai antara lain peraturan Beton
Indonesia, peraturan muatan jalan raya, Tabel – table
perhitungan Lentur “n” / Elastisitas
37. DOKUMEN TENDER DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA
Kegiatan ini meliputi Perhitungan struktur beton bertulang,
kestabilan lereng, kestabilan pasangan batu. Perhitungan
struktur gorong-gorong beton persegi (tunggal, ganda, atau
banyak lubang).
Peraturan – peraturan yang dipakai antara lain peraturan Beton
Indonesia, peraturan muatan jalan raya, Tabel – table
perhitungan Lentur “n” / Elastisitas
38. RENCANA OPERASI & PEMELIHARAAN
Kegiatan ini meliputi :
a.Institusi dan Kelembagaan
b.Pemeliharaan Berkala dan Rutin
c.Pembiayaan dan Pelaksanaan
d.Pendataan dan Pelaporan