SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
PERENCANAAN SISTEM
DRAINASE DI KELURAHAN
ULUJAMI
Disusun oleh : Rizki Hambali
Dipresentasikan oleh : Debora Elluisa Manurung
SMTS 06 B
ABSTRAK
Rizki Hambali/19310910
Jalan Swadarma Raya berada di Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Drainase yang
ada di Jalan Swadarma Raya tidak dapat menampung debit banjir yang ada dikarenakan dimensi saluran
drainase tersebut lebih kecil daripada debit banjir. Hasil perhitungan yang didapatkan dengan kala ulang 5 tahun
dengan metode rasional didapatkan debit banjir sebesar 4,923 m3/detik, sedangkan debit yang dapat ditampung
oleh dimensi saluran drainase eksisting yang paling baik ialah sebesar 0,697 m3/detik. Oleh karena itu harus
direncanakan ulang dimensinya dengan nilai H = 1,75 m dan b = 1,50 m agar mampu menampung debit banjir.
Kata Kunci : Jalan Swadarma Raya, Kelurahan Ulujami, Drainase, Debit Banjir, Metode Rasional.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan struktur dan infrastruktur di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Dampak dari pembangunan terhadap
ketersediaan ruang terbuka ialah semakin sedikit ruang terbuka karena bangunan – bangunan tersebut berdiri diatas tanah. Ruang
terbuka memiliki fungsi sebagai daerah resapan air untuk menanggulangi banjir menjadi kurang berfungsi lagi karena daerah
resapannya semakin sedikit. Penyelesaian terhadap masalah tersebut ialah dengan perencanaan ulang dimensi saluran drainase
karena air yang tidak terserap oleh ruang terbuka yang tertutupi oleh bangunan akan mengalir ke drainase.
1.2 TUJUAN PENULISAN TUGAS AKHIR
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah merencanakan dimensi saluran drainase di kelurahan Ulujami.
1.3 BATASAN MASALAH
Batasan masalah pada penulisan tugas akhir ini ialah :
a. Debit yang ditinjau hanya dari air hujan.
b. Perencanaan dimensi saluran drainase di wilayah kecamatan Pesanggrahan hanya untuk wilayah yang
paling parah tergenang banjir, yaitu kelurahan Ulujami atau lebih tepatnya di Jalan Swadarma Raya.
c. Analisis biaya pada perencanaan saluran drainase tidak dibahas.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 URAIAN UMUM
Drainase perkotaan merupakan sistem pengeringan dan pengaliran air dari wilayah perkotaan yang meliputi :
1. Pemukiman.
2. Kawasan industri dan perdagangan.
3. Kampus dan sekolah.
4. Rumah sakit dan fasilitas umum.
5. Lapangan olahraga.
6. Lapangan parkir.
7. Instalasi militer, listrik, telekomunikasi.
8. Pelabuhan udara.
9. Dll.
Kriteria desain drainase perkotaan memiliki kekhususan, sebab untuk perkotaan ada tambahan variabel desain seperti :
1. Keterkaitan dengan tata guna lahan.
2. Keterkaitan dengan masterplan drainase kota.
3. Keterkaitan dengan masalah sosial budaya.
2.2 ANALISIS HIDROLOGI
Siklus hidrologi adalah proses yang diawali oleh evaporasi/penguapan kemudian terjadinya kondensasi dari awan hasil
evaporasi. Awan terus terproses sehingga terjadi salju dan atau hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebagai air run off dan
sebgaian infiltrasi/meresap kedalam lapisan tanah.
2.2.1 Analisis Curah Hujan Rencana
• Metode Rata-Rata Aljabar
• Metode Polygon Thiessen
• Metode Isohyet
2.2.2 Analisis Frekuensi
Perhitungan debit banjir rencana dengan metode empiris dapat ditentukan dengan menggunakan data periode ulang tertentu
untuk curah hujan maksimum. Metode yang digunakan :
• Distribusi Normal
• Distribusi Log Normal
• Distribusi Log Pearson III
• Distribusi Gumbel
2.2.3 Uji Kecocokan Distribusi
Pengujian parameter yang sering dipakai adalah uji chi-kuadrat dan uji smirnov-kolmogorov.
• Uji Chi-Kuadrat
• Uji Smirnov-Kolmogorof
2.2.4 Intensitas Hujan
Mengubah intensitas hujan harian ke intensitas hujan dengan lama waktu yang lebih pendek digunakan rumus Mononobe.
Lama hujan (time of concentration) tc disini dianggap lamanya hujan yang akan menyebabkan debit banjir dan t dihitung
dengan rumus Kirpich.
2.2.5 Koefisien Pengaliran
Konsep penting dalam upaya mengendalikan banjir adalah koefisien aliran permukaan (runoff) yang biasa dilambangkan
dengan C. Koefisien C didefinisikan sebagai nisbah antara laju puncak aliran permukaan terhadap intensitas hujan. Faktor
utama yang mempengaruhi nilai C adalah laju infiltrasi tanah atau persentase lahan kedap air, kemiringan lahan, dan intensitas
hujan. Faktor lain yang juga mempengaruhi nilai C adalah air tanah, derajat kepadatan tanah, porositas tanah dan simpanan
depresi.
2.2.6 Curah Hujan Netto
Hujan netto adalah bagian hujan total yang menghasilkan limpasan langsung (direct run-off). hujan netto (R) dapat dinyatakan
sebagai berikut :
2.2.7 Analisis Debit Banjir Rencana
Debit banjir rencana adalah debit maksimum pada saat curah hujan maksimum. Perhitungan debit banjir rencana menggunakan
metode berikut ini :
• Metode Rasional
• Metode Haspers
2.3 ANALISIS HIDRAULIKA
Analisis hidraulika berguna dalam pengendalian banjir, yaitu untuk mengetahui profil muka air, baik kondisi yang ada (eksisting)
maupun kondisi perencanaan. Untuk mendukung analisa hitungan guna memperoleh parameterisasi desain yang handal, dibutuhkan
validasi data dan metode hitungan yang representatif (Soewarno, 1991).
• Aliran Air pada Saluran Terbuka
• Aliran Air pada Saluran Pipa
• Sifat – sifat Aliran
• Dimensi Saluran
• Analisis Tinggi Muka Air Rencana
BAB 3 METODE PERENCANAAN
Metode perencanaan sistem drainase akan dijelaskan melalui diagram alir dan keterangan lebih detailnya akan dijelaskan pada
tahapan perencanaan, serta jadwal pelaksanaan penyusunan skripsi akan dijelaskan pada jadwal pelaksanaan.
3.1 DIAGRAM ALIR PERENCANAAN
3.2 TAHAPAN PERENCANAAN DRAINASE
3.2.1 Studi Literatur
3.2.2 Pengumpulan Data
3.2.3 Perhitungan Hidrologi
3.2.4 Perhitungan Hidraulika
3.2.5 Pembahasan
3.2.6 Kesimpulan
Mulai Studi Literatur
Pengumpulan Data :
Data Hidrologi & Data Hidraulika
Perhitungan Hidrologi Perhitungan Hidraulika
PembahasanKesimpulanSelesai
BAB 4 DATA PENELITIAN
4.1 DATA UMUM
4.11 Lokasi
Wilayah studi dilakukan di Kawasan Kelurahan Ulujami, Kotamadya Jakarta Selatan. Berdasarkan data pada Bappeda DKI Jakarta
diketahui Kelurahan Ulujami memiliki luas wilayah 1,71 km2, mempunyai 5.480 kepala keluarga dengan RT sebanyak 88 dan RW
sebanyak 8.
Adapun batas – batas wilayah Kelurahan Ulujami sebagai berikut :
• Batas Utara : Kelurahan Srengseng
• Batas Timur : Kelurahan Sukabumi Selatan dan Kelurahan Grogol Selatan
• Batas Selatan : Kelurahan Pesanggrahan
• Batas Barat : Kelurahan Petukangan Utara
4.2 DATA CURAH HUJAN
Bulan
Curah Hujan (mm)
20
02
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Maksimum
Januari 90 0 79 87 46 83 36 65 35 29 90
Februari 67 95 79 52 59 178 168 38 78 34 178
Maret 45 55 85 47 38 30 90 61 30 125 125
April 56 56 127 43 72 52 40 87 40 54 127
Mei 40 64 87 30 61 47 51 77 39 38 87
Juni 5 3 12 68 23 56 21 31 38 8 68
Juli 17 0 122 58 40 4 11 42 40 122
Agustus 3 0 0 30 34 17 29 38 64 64
September 2 38 0 3 0 73 66 10 90 90
Oktober 55 72 10 67 3 23 13 42 119 119
Nopember 1 69 32 49 49 57 71 62 29 71
Desember 0 38 75 53 49 109 21 56 38 109
Maksimum 90 95 127 87 72 178 168 87 119 125
Tabel 4.1 Curah Hujan Bulanan di Stasiun Paku Buwono
Bulan
Curah Hujan (mm)
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Maksimum
Januari 109,2 96 94 90 65 76,5 98 59 61 30 109,2
Februari 49,3 107,4 54,6 104 61,2 339,8 160 114 59,5 27 339,8
Maret 55,3 46,6 68,6 79 57 33,4 71 69,3 30,2 22 71
April 56,4 33,1 57,6 116 79,3 52,8 43 47 59 62 79,3
Mei 40,9 119,2 46,4 68 28,1 63 72 45,6 40 23 119,2
Juni 31,7 1 9 34 41,3 28 58 19 67 38 67
Juli 69,2 0 68 52 47,6 1,5 9 5 61 69,2
Agustus 2,6 0 23 28 6,2 29 43 27 63 63
September 14 90,5 10,6 9 0 120,5 32 20,5 109 120,5
Oktober 40 103,4 6,7 35 5 66 10 65 103,6 103,6
Nopember 62 106 45,5 51 27,7 61 70 32 37 106
Desember 63,4 24,8 58,2 56 67 104,5 28 52 25 104,5
Maksimum 109,2 119,2 94 116 79,3 339,8 160 114 109 62
Tabel 4.2 Curah Hujan Bulanan di Stasiun Ciledug
Bulan
Curah Hujan (mm)
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Maksimum
Januari
103,
6 46 29 78 50,8 62,6 99,5 75,7 35 21 103,6
Februari
107,
6 68,7 91 56 91,6 259,1 136,1 53 0 38 259,1
Maret 75,9 81 50,6 37 88,5 43 39 69 21 24 88,5
April 98,8 43 92 55 57 58 102,2 140 15 22 140
Mei 53,1 35,6 54 27 36,9 11 35 102 0 20 102
Juni 11 0,3 18,2 90 41,9 55,3 52 30 0 8 55,3
Juli 22,4 0 122,6 84 33 6,1 0,1 37 0 122,6
Agustus 0 2 0 30 2 14 22 5 3 22
September 2 50 4 0 1 2 23 95 20 95
Oktober 15 98,8 72 46 6 32,9 63 152 84 152
Nopember 42 63,4 40,2 37 32 51 33 82 50 82
Desember 45 40,9 67 44 83 76,1 51,8 53 37 83
Maksimum
107,
6 98,8 122,6 90 91,6 259,1 136,1 152 84 38
Tabel 4.3 Curah Hujan Bulanan di Stasiun Halim Perdana Kusuma Tabel 4.4 Curah Hujan Bulanan di Stasiun Depok
Bulan
Curah Hujan (mm)
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Maksimum
Januari 148 33 249 110 84 144 63 91 30 35 249
Februari 150 90 162 134 155 132 55 57 46 22 162
Maret 60 68 100 90 82 82 116 134 55 128 134
April 61 48 280 154 240 62 84 110 70 48 280
Mei 30 83 70 54 24 44 19 60 55 40 83
Juni 87 29 4 82 50 55 40 49 62 35 87
Juli 49 0 26 76 91 46 6 67 46 91
Agustus 0 12 3 40 32 41 64 8 100 100
September 11 54 21,2 5 63 55 118 59 72 118
Oktober 14 223 80 54 79 51 76 80 86 223
Nopember 83 224 90 65 118 204 117 43 110 224
Desember 36 172 85 70 74 105 54 61 24 172
Maksimum 150 224 280 154 240 204 118 134 110 128
BAB 5 PERHITUNGAN DAN ANALISIS
5.1 ANALISIS HIDROLOGI
5.1.1 Analisis Hujan Rata – Rata
Tabel 5.1 Rata – Rata Curah Hujan Maksimum Metode Aljabar Berdasarkan Data Curah Hujan Tabel
4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4.
Bulan
Curah Hujan (mm)
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Maksimum
Januari 148 96 249 110 84 144 99,5 91 61 35 249
Februari 150 107,4 162 134 155 339,8 168 114 78 38 339,8
Maret 75,9 81 100 90 88,5 82 116 134 55 128 134
April 98,8 56 280 154 240 62 102,2 140 70 62 280
Mei 53,1 119,2 87 68 61 63 72 102 55 40 119,2
Juni 87 29 18,2 90 50 56 58 49 67 38 90
Juli 69,2 0 122,6 84 91 46 11 67 61 0,00 122,6
Agustus 3 12 23 40 34 41 64 38 100 0,00 100
September 14 90,5 21,2 9 63 120,5 118 95 109 0,00 120,5
Oktober 55 223 80 67 79 66 76 152 119 0,00 223
Nopember 83 224 90 65 118 204 117 82 110 0,00 224
Desember 63,4 172 85 70 83 109 54 61 38 0,00 172
Maksimum 150 224 280 154 240 339,8 168 152 119 128
5.1.2 Analisis Frekuensi dan Probabilitas
Periode ulang yang digunakan untuk analisis frekuensi adalah
periode ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, dan 25 tahun. Parameter
yang diperlukan untuk analisis frekuensi dan probabilitas seperti
nilai rata – rata ( ) , standar deviasi (S), faktor frekuensi (KT), dan
koefisisen kemencengan (Cs). Metode distribusi frekuensi yang
digunakan yaitu metode distribusi normal, metode log normal,
metode gumbel dan metode log pearson III.
Tabel 5.2 Curah Hujan Maksimum Tahunan.
No.Urutan Tahun Maks
1 2007 339,8
2 2004 280
3 2006 240
4 2003 224
5 2008 168
6 2005 154
7 2009 152
8 2002 150
9 2011 128
10 2010 119
X
A. Distribusi Normal
Tabel 5.3 Perhitungan Hujan Rancangan Metode Distribusi Normal Tabel 5.4 Nilai Hujan Rancangan Berbagai Periode Ulang dengan
Metode Distribusi Normal
XTKTX
Distribusi normal atau kurva normal disebut juga distribusi Gauss,
adapun perhitungan distribusi frekuensinya, yaitu:
B. Distribusi Log Normal
Tabel 5.5 Perhitungan Hujan Rancangan Metode Distribusi Log
Normal
Tabel 5.6 Nilai Hujan Rancangan Berbagai Periode Ulang dengan
Metode Distribusi Log Normal
Distribusi Log Normal merupakan bentuk logaritmik dari
distribusi normal, adapun perhitungan distribusi frekuensi
menggunakan metode Log Normal adalah sebagai berikut :
C. Distribusi Log Pearson III
Tabel 5.7 Perhitungan Hujan Rancangan Metode Distribusi Log Pearson III Tabel 5.8 Nilai Hujan Rancangan Berbagai Periode Ulang
dengan Metode Distribusi Log Pearson III
Distribusi Log Pearson III menambahkan koefisien kemencengan
(G) sebagai parameter perhitungannya, adapun Perhitungan distribusi
frekuensinya, yaitu:
D. Distribusi Gumbel
Tabel 5.9 Perhitungan Hujan Rancangan
Metode Distribusi Normal
Tabel 5.11 Nilai Hujan Rancangan Berbagai Periode
Ulang dengan Metode Distribusi Gumbel
TY nY
nS
Distribusi Gumbel menggunakan harga ekstrim sebagai parameter perhitungannya,
harga ekstrim tersebut yaitu reduksi variasi ( ), reduksi rata – rata ( ) dan reduksi standar
deviasi ( ). Aapun Perhitungan distribusi frekuensinya, yaitu:
5.1.3 Uji Kesesuaian Distribusi Frekuensi
A. Uji Chi Kuadrat (X2)
Tabel 5.12 Urutan Data Curah Hujan Tahunan
Maksimum – Minimum.
• Uji Chi – Kuadrat Terhadap Distribusi Normal
• Uji Chi – Kuadrat Terhadap Distribusi Log Normal
Tabel 5.13 Uji Chi Kuadrat Metode Distribusi
Normal
Tabel 5.14 Uji Chi Kuadrat Metode Distribusi Log
Normal
• Uji Chi – Kuadrat Terhadap Distribusi Log Pearson III
• Uji Chi – Kuadrat Terhadap Distribusi Gumbel
Tabel 5.15 Uji Chi Kuadrat Metode Log Pearson III
Tabel 5.16 Uji Chi Kuadrat Metode Distribusi
Gumbel
B. Uji Smirnov-Kolmogorov
Adapun persamaan yang digunakan untuk uji Smirnov – Kolmogorov yaitu :
• Uji Smirnov – Kolmogorov untuk Distribusi Normal dan Gumbel
Tabel 5.18 Perhitungan Uji Smirnov – Kolmogorov
Distribusi Normal dan Gumbel
• Uji Smirnov – Kolmogorov untuk Distribusi Log Normal dan Log Pearson III
Tabel 5.19 Perhitungan Uji Smirnov – Kolmogorov
Distribusi Log Normal dan Log Pearson III
Tabel 5.20 Rekapitulasi Perhitungan Uji Smirnov
Kolmogorov
Tabel 5.21 Resume Pengujian Distribusi Frekuensi
Curah Hujan Maksimum
5.1.4 Koefisien Pengaliran Rencana (C)
5.1.5 Intensitas Hujan Rencana
Analisis intensitas hujan rencana dilakukan untuk curah hujan dengan periode ulang 5 tahun, persamaan analisis menggunakan persamaan
Mononobe.
Tabel 5.22 Hasil Perhitungan Hujan Rancangan
Metode Distribusi Log Normal
5.1.6 Debit Banjir Rencana
Perhitungan debit banjir rencana menggunakan metode rasional, dengan persamaan yang digunakan yaitu :
5.2 ANALISIS HIDRAULIKA
5.2.1 Analisis Drainase Eksisting
Mengecek dimensi saluran dengan debit rencana total :
Syarat Qstotal ≥
QT
1,614 m3/dtk < 4,923 m3/dtk (Terjadi Genangan)
Oleh karena itu harus dilakukan perencanaan desain ulang dimensi saluran drainase karena dimensi drainase yang paling besar tidak dapat
menampung debit banjir.
5.3 DESAIN SALURAN DRAINASE
Faktor – faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan bentuk saluran ini meliputi :
1. Tata guna tanah daerah perencanaan yang akan berpengaruh terhadap ketersediaan tanah dan kepadatan lalu lintas.
2. Kemampuan pengaliran dengan memperhatikan jenis bahan saluran yang dipergunakan.
3. Kemudahan pembuatan dan pemeliharaannya.
Saluran drainase ada 2 macam, yaitu :
1. Saluran tertutup
2. Saluran terbuka
Mengecek dimensi saluran dengan debit rencana total :
Syarat Qstotal ≥
QT
5,039 m3/dtk > 4,923 m3/dtk (AMAN)
BAB 6 KESIMPULAN
6.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Debit banjir rencana untuk periode ulang 5 tahun (Q5) dengan metode rasional ialah 4,923 m3/detik.
2. Dimensi drainase eksisting yang ada tidak aman karena hasil dari debit saluran lebih kecil daripada debit rencana
periode ulang 5 tahun. Hasilnya sebagai berikut :
Dimensi 1 : H = 0,42 m dan b = 0,52 m, hasilnya Qs = 0,310 m3/detik.
Dimensi 1 : H = 0,60 m dan b = 0,60 m, hasilnya Qs = 0,697 m3/detik.
3. Dimensi perencanaan drainase yang dipakai sebagai berikut :
H = 1,75 m dan b = 1,50 m dengan kemiringan saluran 0,0025 dan dimensi saluran tersebut dapat menampung
debit sebesar 5,088 m3/detik.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

bangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap pptbangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap pptzadha
 
Bab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranBab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranAde Rohima
 
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1Joy Irman
 
Kp 05 2010 petak tersier
Kp 05 2010 petak tersierKp 05 2010 petak tersier
Kp 05 2010 petak tersierArizki_Hidayat
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasbangkit bayu
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirYahya M Aji
 
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]Yahya M Aji
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Harsanty Seran
 
Dasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalanDasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalanArtdian Hudaya
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseinfosanitasi
 
Contoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaanContoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaanSyahrul Ilham
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)afifsalim
 
Dokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftDokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftHAFIZ ILHAM
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Dian Werokila
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1infosanitasi
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasidwidam
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Joy Irman
 

What's hot (20)

bangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap pptbangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap ppt
 
Bab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranBab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluran
 
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan -  bagian 1
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 1
 
Kp 05 2010 petak tersier
Kp 05 2010 petak tersierKp 05 2010 petak tersier
Kp 05 2010 petak tersier
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintas
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya Air
 
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
Aliran Melalui Lubang [Hidraulika]
 
Perancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik JalanPerancangan Geometrik Jalan
Perancangan Geometrik Jalan
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
Grafik nomogram
Grafik nomogramGrafik nomogram
Grafik nomogram
 
Dasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalanDasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalan
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainase
 
Contoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaanContoh perhitungan drainase perkotaan
Contoh perhitungan drainase perkotaan
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
 
Dokumen gaya uplift
Dokumen gaya upliftDokumen gaya uplift
Dokumen gaya uplift
 
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
Analisa Koefisien Limpasan pada Persamaan Rasional untuk Menghitung Debit Ban...
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp1
 
Eksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasiEksentrisitas pada-pondasi
Eksentrisitas pada-pondasi
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
Perencanaan Teknis Bangunan Pelengkap Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat ...
 

Viewers also liked

87280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp01
87280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp0187280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp01
87280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp01Yosep Kristiawan
 
Almanak BIG 2015
Almanak BIG 2015Almanak BIG 2015
Almanak BIG 2015Kunto Adji
 
Pengelolaan lingkungan bandar udara
Pengelolaan lingkungan bandar udaraPengelolaan lingkungan bandar udara
Pengelolaan lingkungan bandar udaraWahyu Yuns
 
Drainase jalan raya 12
Drainase jalan raya 12Drainase jalan raya 12
Drainase jalan raya 12Yadi Adwan
 
Drainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangDrainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangAgung Noorsamsi
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseReski Aprilia
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseinfosanitasi
 
Analisis data curah hujandi Indonesia tahun 1994-2003
Analisis data curah hujandi Indonesia tahun 1994-2003Analisis data curah hujandi Indonesia tahun 1994-2003
Analisis data curah hujandi Indonesia tahun 1994-2003Rasyid Abdillah
 
Presentasi draft drainase
Presentasi draft drainasePresentasi draft drainase
Presentasi draft drainaseYudi Arimbawa
 
Beny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainaseBeny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainaseEko Prihartanto
 
Rdb 03 uji_kecocokan
Rdb 03 uji_kecocokanRdb 03 uji_kecocokan
Rdb 03 uji_kecocokanjhonpol
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanJoy Irman
 
Aspek praktis dan desain drainase besar
Aspek praktis dan desain drainase besarAspek praktis dan desain drainase besar
Aspek praktis dan desain drainase besarinfosanitasi
 
DRAINASE: Spesifikasi Saluran Air Hujan Pracetak Berlubang untuk Lingkungan P...
DRAINASE: Spesifikasi Saluran Air Hujan Pracetak Berlubang untuk Lingkungan P...DRAINASE: Spesifikasi Saluran Air Hujan Pracetak Berlubang untuk Lingkungan P...
DRAINASE: Spesifikasi Saluran Air Hujan Pracetak Berlubang untuk Lingkungan P...Maytri Handayani
 
Kerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalanKerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalanKHRISTIAN MAUKO
 
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 2Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 2Joy Irman
 
Dukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas Nasional
Dukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas NasionalDukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas Nasional
Dukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas Nasionalinfosanitasi
 

Viewers also liked (20)

87280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp01
87280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp0187280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp01
87280501 perencanaan-sistem-drainase-130227011440-phpapp01
 
Almanak BIG 2015
Almanak BIG 2015Almanak BIG 2015
Almanak BIG 2015
 
Pengelolaan lingkungan bandar udara
Pengelolaan lingkungan bandar udaraPengelolaan lingkungan bandar udara
Pengelolaan lingkungan bandar udara
 
Drainase jalan raya 12
Drainase jalan raya 12Drainase jalan raya 12
Drainase jalan raya 12
 
Drainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangDrainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbang
 
Sistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan DrainaseSistem Penerapan Drainase
Sistem Penerapan Drainase
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
 
Analisis data curah hujandi Indonesia tahun 1994-2003
Analisis data curah hujandi Indonesia tahun 1994-2003Analisis data curah hujandi Indonesia tahun 1994-2003
Analisis data curah hujandi Indonesia tahun 1994-2003
 
Presentasi draft drainase
Presentasi draft drainasePresentasi draft drainase
Presentasi draft drainase
 
Beny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainaseBeny mukhtar perencanaan drainase
Beny mukhtar perencanaan drainase
 
Rdb 03 uji_kecocokan
Rdb 03 uji_kecocokanRdb 03 uji_kecocokan
Rdb 03 uji_kecocokan
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
 
Chi square
Chi squareChi square
Chi square
 
drainase kota tugas
drainase kota tugasdrainase kota tugas
drainase kota tugas
 
Aspek praktis dan desain drainase besar
Aspek praktis dan desain drainase besarAspek praktis dan desain drainase besar
Aspek praktis dan desain drainase besar
 
DRAINASE: Spesifikasi Saluran Air Hujan Pracetak Berlubang untuk Lingkungan P...
DRAINASE: Spesifikasi Saluran Air Hujan Pracetak Berlubang untuk Lingkungan P...DRAINASE: Spesifikasi Saluran Air Hujan Pracetak Berlubang untuk Lingkungan P...
DRAINASE: Spesifikasi Saluran Air Hujan Pracetak Berlubang untuk Lingkungan P...
 
Klasifikasi tipe iklim
Klasifikasi tipe iklim Klasifikasi tipe iklim
Klasifikasi tipe iklim
 
Kerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalanKerangka acuan kerja perencanaan jalan
Kerangka acuan kerja perencanaan jalan
 
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 2Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 2
Tata Cara Penyusunan Detail Desain (DED) Drainase Perkotaan - bagian 2
 
Dukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas Nasional
Dukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas NasionalDukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas Nasional
Dukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas Nasional
 

Similar to Perencanaan Sistem Drainase di Kelurahan Ulujami (Teknik penulisan dan Presentasi)

Tugas Akhir PPT Banjir di kota palembang sumatera selatan.pptx
Tugas Akhir PPT Banjir di kota palembang sumatera selatan.pptxTugas Akhir PPT Banjir di kota palembang sumatera selatan.pptx
Tugas Akhir PPT Banjir di kota palembang sumatera selatan.pptxdwijuwitaptr
 
Analisis dan Pembahasan Kajian Neraca SDA Kota Depok.pptx
Analisis dan Pembahasan Kajian Neraca SDA Kota Depok.pptxAnalisis dan Pembahasan Kajian Neraca SDA Kota Depok.pptx
Analisis dan Pembahasan Kajian Neraca SDA Kota Depok.pptxsugiripurnama1
 
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...Rendiswan Dhana
 
curah hujan unutk sistem penyaliran tambang
curah hujan unutk sistem penyaliran tambangcurah hujan unutk sistem penyaliran tambang
curah hujan unutk sistem penyaliran tambangssuser99d91c1
 
7. Alrafizra Muhaya_Bab 1.pdf
7. Alrafizra Muhaya_Bab 1.pdf7. Alrafizra Muhaya_Bab 1.pdf
7. Alrafizra Muhaya_Bab 1.pdfAlrafizraMuhaya1
 
EXPOSE PENDAHULUAN.pdf
EXPOSE PENDAHULUAN.pdfEXPOSE PENDAHULUAN.pdf
EXPOSE PENDAHULUAN.pdfsyahrul891
 
PPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi Sungai
PPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi SungaiPPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi Sungai
PPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi SungaiWahyuSetiyono8
 
PPT PENDAHULUAN TRITIS.pptx
PPT PENDAHULUAN TRITIS.pptxPPT PENDAHULUAN TRITIS.pptx
PPT PENDAHULUAN TRITIS.pptxssuser6b795e
 
Kebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airKebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airMunzirkamala
 
jilid_1 tatacara perencanaandrainase.pdf
jilid_1 tatacara perencanaandrainase.pdfjilid_1 tatacara perencanaandrainase.pdf
jilid_1 tatacara perencanaandrainase.pdfKevinKharisma
 
05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombangDevian Tri Andriana
 
Alokasi air bws nt ii 2015 [autosaved]
Alokasi air bws   nt ii 2015 [autosaved]Alokasi air bws   nt ii 2015 [autosaved]
Alokasi air bws nt ii 2015 [autosaved]Willem Sidharno
 
Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan afdhal amri
 
01_PPT Lawe Sikap rev04
01_PPT Lawe Sikap rev0401_PPT Lawe Sikap rev04
01_PPT Lawe Sikap rev04Putri Hidayati
 

Similar to Perencanaan Sistem Drainase di Kelurahan Ulujami (Teknik penulisan dan Presentasi) (20)

Tugas Akhir PPT Banjir di kota palembang sumatera selatan.pptx
Tugas Akhir PPT Banjir di kota palembang sumatera selatan.pptxTugas Akhir PPT Banjir di kota palembang sumatera selatan.pptx
Tugas Akhir PPT Banjir di kota palembang sumatera selatan.pptx
 
Analisis dan Pembahasan Kajian Neraca SDA Kota Depok.pptx
Analisis dan Pembahasan Kajian Neraca SDA Kota Depok.pptxAnalisis dan Pembahasan Kajian Neraca SDA Kota Depok.pptx
Analisis dan Pembahasan Kajian Neraca SDA Kota Depok.pptx
 
EXPOSE PENDAHULUAN.pptx
EXPOSE PENDAHULUAN.pptxEXPOSE PENDAHULUAN.pptx
EXPOSE PENDAHULUAN.pptx
 
Psda 5
Psda 5  Psda 5
Psda 5
 
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
Sistem perencanaan drainase dan sawerage perumahan griya asri cikarang, kab. ...
 
curah hujan unutk sistem penyaliran tambang
curah hujan unutk sistem penyaliran tambangcurah hujan unutk sistem penyaliran tambang
curah hujan unutk sistem penyaliran tambang
 
7. Alrafizra Muhaya_Bab 1.pdf
7. Alrafizra Muhaya_Bab 1.pdf7. Alrafizra Muhaya_Bab 1.pdf
7. Alrafizra Muhaya_Bab 1.pdf
 
EXPOSE PENDAHULUAN.pdf
EXPOSE PENDAHULUAN.pdfEXPOSE PENDAHULUAN.pdf
EXPOSE PENDAHULUAN.pdf
 
PPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi Sungai
PPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi SungaiPPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi Sungai
PPT Pendahuluan Inventarisasi dan Identifikasi Sungai
 
Bandung
Bandung Bandung
Bandung
 
PPT PENDAHULUAN TRITIS.pptx
PPT PENDAHULUAN TRITIS.pptxPPT PENDAHULUAN TRITIS.pptx
PPT PENDAHULUAN TRITIS.pptx
 
Kebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian airKebutuhan air dan pemberian air
Kebutuhan air dan pemberian air
 
jilid_1 tatacara perencanaandrainase.pdf
jilid_1 tatacara perencanaandrainase.pdfjilid_1 tatacara perencanaandrainase.pdf
jilid_1 tatacara perencanaandrainase.pdf
 
Hidrologi Terapan
Hidrologi TerapanHidrologi Terapan
Hidrologi Terapan
 
05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang05. bab 5 kajian analisis gelombang
05. bab 5 kajian analisis gelombang
 
Alokasi air bws nt ii 2015 [autosaved]
Alokasi air bws   nt ii 2015 [autosaved]Alokasi air bws   nt ii 2015 [autosaved]
Alokasi air bws nt ii 2015 [autosaved]
 
Bab iv kondisi umum
Bab iv kondisi umumBab iv kondisi umum
Bab iv kondisi umum
 
BAB 5 PALING BENAR.pdf
BAB 5 PALING BENAR.pdfBAB 5 PALING BENAR.pdf
BAB 5 PALING BENAR.pdf
 
Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan
 
01_PPT Lawe Sikap rev04
01_PPT Lawe Sikap rev0401_PPT Lawe Sikap rev04
01_PPT Lawe Sikap rev04
 

More from Debora Elluisa Manurung

REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKREDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKDebora Elluisa Manurung
 
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratTugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratDebora Elluisa Manurung
 
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Debora Elluisa Manurung
 
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Debora Elluisa Manurung
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda Debora Elluisa Manurung
 
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Debora Elluisa Manurung
 
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...Debora Elluisa Manurung
 
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"Debora Elluisa Manurung
 

More from Debora Elluisa Manurung (20)

REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOKREDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
REDESIGN DRAINASE DI PERUMAHAN BUKIT CENGKEH II KOTA DEPOK
 
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat BeratTugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
Tugas Perencanaan Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat-Alat Berat
 
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
Tugas Administrasi Kontrak dan Anggaran Borongan
 
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
Tugas Aspek Hukum dalam Pembangunan Kelompok 1
 
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
 
Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3Sistem outrigger Kelompok 3
Sistem outrigger Kelompok 3
 
Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3Analisa pushover kelompok 3
Analisa pushover kelompok 3
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
 
Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2Tugas Teknik Gempa 2
Tugas Teknik Gempa 2
 
Sistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momenSistem rangka pemikul momen
Sistem rangka pemikul momen
 
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
Studi Kelayakan Investasi Hotel Best Western Premier Kapasitas Hotel Bintang ...
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
PPT Kerja Praktek Proyek One Casablanca Reside debora elluisa manurung (11312...
 
PPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan WadukPPT Perencanaan Waduk
PPT Perencanaan Waduk
 
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
Paper PKN "Manfaat Jembatan Selat Sunda Bagi Ketahanan Nasional"
 
Tugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Tugas PKN V Politik & Strategi NasionalTugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Tugas PKN V Politik & Strategi Nasional
 
Tugas PKN IV Ketahanan Nasional
Tugas PKN IV Ketahanan NasionalTugas PKN IV Ketahanan Nasional
Tugas PKN IV Ketahanan Nasional
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Tugas pkn II Demokrasi
Tugas pkn II DemokrasiTugas pkn II Demokrasi
Tugas pkn II Demokrasi
 
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
Pendidikan Kewarganegaraan Part 1
 

Recently uploaded

APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 

Recently uploaded (20)

APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 

Perencanaan Sistem Drainase di Kelurahan Ulujami (Teknik penulisan dan Presentasi)

  • 1. PERENCANAAN SISTEM DRAINASE DI KELURAHAN ULUJAMI Disusun oleh : Rizki Hambali Dipresentasikan oleh : Debora Elluisa Manurung SMTS 06 B
  • 2. ABSTRAK Rizki Hambali/19310910 Jalan Swadarma Raya berada di Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Drainase yang ada di Jalan Swadarma Raya tidak dapat menampung debit banjir yang ada dikarenakan dimensi saluran drainase tersebut lebih kecil daripada debit banjir. Hasil perhitungan yang didapatkan dengan kala ulang 5 tahun dengan metode rasional didapatkan debit banjir sebesar 4,923 m3/detik, sedangkan debit yang dapat ditampung oleh dimensi saluran drainase eksisting yang paling baik ialah sebesar 0,697 m3/detik. Oleh karena itu harus direncanakan ulang dimensinya dengan nilai H = 1,75 m dan b = 1,50 m agar mampu menampung debit banjir. Kata Kunci : Jalan Swadarma Raya, Kelurahan Ulujami, Drainase, Debit Banjir, Metode Rasional.
  • 3. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan struktur dan infrastruktur di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Dampak dari pembangunan terhadap ketersediaan ruang terbuka ialah semakin sedikit ruang terbuka karena bangunan – bangunan tersebut berdiri diatas tanah. Ruang terbuka memiliki fungsi sebagai daerah resapan air untuk menanggulangi banjir menjadi kurang berfungsi lagi karena daerah resapannya semakin sedikit. Penyelesaian terhadap masalah tersebut ialah dengan perencanaan ulang dimensi saluran drainase karena air yang tidak terserap oleh ruang terbuka yang tertutupi oleh bangunan akan mengalir ke drainase. 1.2 TUJUAN PENULISAN TUGAS AKHIR Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah merencanakan dimensi saluran drainase di kelurahan Ulujami.
  • 4. 1.3 BATASAN MASALAH Batasan masalah pada penulisan tugas akhir ini ialah : a. Debit yang ditinjau hanya dari air hujan. b. Perencanaan dimensi saluran drainase di wilayah kecamatan Pesanggrahan hanya untuk wilayah yang paling parah tergenang banjir, yaitu kelurahan Ulujami atau lebih tepatnya di Jalan Swadarma Raya. c. Analisis biaya pada perencanaan saluran drainase tidak dibahas.
  • 5. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 URAIAN UMUM Drainase perkotaan merupakan sistem pengeringan dan pengaliran air dari wilayah perkotaan yang meliputi : 1. Pemukiman. 2. Kawasan industri dan perdagangan. 3. Kampus dan sekolah. 4. Rumah sakit dan fasilitas umum. 5. Lapangan olahraga. 6. Lapangan parkir. 7. Instalasi militer, listrik, telekomunikasi. 8. Pelabuhan udara. 9. Dll. Kriteria desain drainase perkotaan memiliki kekhususan, sebab untuk perkotaan ada tambahan variabel desain seperti : 1. Keterkaitan dengan tata guna lahan. 2. Keterkaitan dengan masterplan drainase kota. 3. Keterkaitan dengan masalah sosial budaya.
  • 6. 2.2 ANALISIS HIDROLOGI Siklus hidrologi adalah proses yang diawali oleh evaporasi/penguapan kemudian terjadinya kondensasi dari awan hasil evaporasi. Awan terus terproses sehingga terjadi salju dan atau hujan yang jatuh ke permukaan tanah sebagai air run off dan sebgaian infiltrasi/meresap kedalam lapisan tanah. 2.2.1 Analisis Curah Hujan Rencana • Metode Rata-Rata Aljabar • Metode Polygon Thiessen • Metode Isohyet
  • 7. 2.2.2 Analisis Frekuensi Perhitungan debit banjir rencana dengan metode empiris dapat ditentukan dengan menggunakan data periode ulang tertentu untuk curah hujan maksimum. Metode yang digunakan : • Distribusi Normal • Distribusi Log Normal • Distribusi Log Pearson III • Distribusi Gumbel 2.2.3 Uji Kecocokan Distribusi Pengujian parameter yang sering dipakai adalah uji chi-kuadrat dan uji smirnov-kolmogorov. • Uji Chi-Kuadrat • Uji Smirnov-Kolmogorof
  • 8. 2.2.4 Intensitas Hujan Mengubah intensitas hujan harian ke intensitas hujan dengan lama waktu yang lebih pendek digunakan rumus Mononobe. Lama hujan (time of concentration) tc disini dianggap lamanya hujan yang akan menyebabkan debit banjir dan t dihitung dengan rumus Kirpich. 2.2.5 Koefisien Pengaliran Konsep penting dalam upaya mengendalikan banjir adalah koefisien aliran permukaan (runoff) yang biasa dilambangkan dengan C. Koefisien C didefinisikan sebagai nisbah antara laju puncak aliran permukaan terhadap intensitas hujan. Faktor utama yang mempengaruhi nilai C adalah laju infiltrasi tanah atau persentase lahan kedap air, kemiringan lahan, dan intensitas hujan. Faktor lain yang juga mempengaruhi nilai C adalah air tanah, derajat kepadatan tanah, porositas tanah dan simpanan depresi. 2.2.6 Curah Hujan Netto Hujan netto adalah bagian hujan total yang menghasilkan limpasan langsung (direct run-off). hujan netto (R) dapat dinyatakan sebagai berikut :
  • 9. 2.2.7 Analisis Debit Banjir Rencana Debit banjir rencana adalah debit maksimum pada saat curah hujan maksimum. Perhitungan debit banjir rencana menggunakan metode berikut ini : • Metode Rasional • Metode Haspers 2.3 ANALISIS HIDRAULIKA Analisis hidraulika berguna dalam pengendalian banjir, yaitu untuk mengetahui profil muka air, baik kondisi yang ada (eksisting) maupun kondisi perencanaan. Untuk mendukung analisa hitungan guna memperoleh parameterisasi desain yang handal, dibutuhkan validasi data dan metode hitungan yang representatif (Soewarno, 1991). • Aliran Air pada Saluran Terbuka • Aliran Air pada Saluran Pipa • Sifat – sifat Aliran • Dimensi Saluran • Analisis Tinggi Muka Air Rencana
  • 10. BAB 3 METODE PERENCANAAN Metode perencanaan sistem drainase akan dijelaskan melalui diagram alir dan keterangan lebih detailnya akan dijelaskan pada tahapan perencanaan, serta jadwal pelaksanaan penyusunan skripsi akan dijelaskan pada jadwal pelaksanaan. 3.1 DIAGRAM ALIR PERENCANAAN 3.2 TAHAPAN PERENCANAAN DRAINASE 3.2.1 Studi Literatur 3.2.2 Pengumpulan Data 3.2.3 Perhitungan Hidrologi 3.2.4 Perhitungan Hidraulika 3.2.5 Pembahasan 3.2.6 Kesimpulan Mulai Studi Literatur Pengumpulan Data : Data Hidrologi & Data Hidraulika Perhitungan Hidrologi Perhitungan Hidraulika PembahasanKesimpulanSelesai
  • 11. BAB 4 DATA PENELITIAN 4.1 DATA UMUM 4.11 Lokasi Wilayah studi dilakukan di Kawasan Kelurahan Ulujami, Kotamadya Jakarta Selatan. Berdasarkan data pada Bappeda DKI Jakarta diketahui Kelurahan Ulujami memiliki luas wilayah 1,71 km2, mempunyai 5.480 kepala keluarga dengan RT sebanyak 88 dan RW sebanyak 8. Adapun batas – batas wilayah Kelurahan Ulujami sebagai berikut : • Batas Utara : Kelurahan Srengseng • Batas Timur : Kelurahan Sukabumi Selatan dan Kelurahan Grogol Selatan • Batas Selatan : Kelurahan Pesanggrahan • Batas Barat : Kelurahan Petukangan Utara
  • 12. 4.2 DATA CURAH HUJAN Bulan Curah Hujan (mm) 20 02 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Maksimum Januari 90 0 79 87 46 83 36 65 35 29 90 Februari 67 95 79 52 59 178 168 38 78 34 178 Maret 45 55 85 47 38 30 90 61 30 125 125 April 56 56 127 43 72 52 40 87 40 54 127 Mei 40 64 87 30 61 47 51 77 39 38 87 Juni 5 3 12 68 23 56 21 31 38 8 68 Juli 17 0 122 58 40 4 11 42 40 122 Agustus 3 0 0 30 34 17 29 38 64 64 September 2 38 0 3 0 73 66 10 90 90 Oktober 55 72 10 67 3 23 13 42 119 119 Nopember 1 69 32 49 49 57 71 62 29 71 Desember 0 38 75 53 49 109 21 56 38 109 Maksimum 90 95 127 87 72 178 168 87 119 125 Tabel 4.1 Curah Hujan Bulanan di Stasiun Paku Buwono Bulan Curah Hujan (mm) 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Maksimum Januari 109,2 96 94 90 65 76,5 98 59 61 30 109,2 Februari 49,3 107,4 54,6 104 61,2 339,8 160 114 59,5 27 339,8 Maret 55,3 46,6 68,6 79 57 33,4 71 69,3 30,2 22 71 April 56,4 33,1 57,6 116 79,3 52,8 43 47 59 62 79,3 Mei 40,9 119,2 46,4 68 28,1 63 72 45,6 40 23 119,2 Juni 31,7 1 9 34 41,3 28 58 19 67 38 67 Juli 69,2 0 68 52 47,6 1,5 9 5 61 69,2 Agustus 2,6 0 23 28 6,2 29 43 27 63 63 September 14 90,5 10,6 9 0 120,5 32 20,5 109 120,5 Oktober 40 103,4 6,7 35 5 66 10 65 103,6 103,6 Nopember 62 106 45,5 51 27,7 61 70 32 37 106 Desember 63,4 24,8 58,2 56 67 104,5 28 52 25 104,5 Maksimum 109,2 119,2 94 116 79,3 339,8 160 114 109 62 Tabel 4.2 Curah Hujan Bulanan di Stasiun Ciledug
  • 13. Bulan Curah Hujan (mm) 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Maksimum Januari 103, 6 46 29 78 50,8 62,6 99,5 75,7 35 21 103,6 Februari 107, 6 68,7 91 56 91,6 259,1 136,1 53 0 38 259,1 Maret 75,9 81 50,6 37 88,5 43 39 69 21 24 88,5 April 98,8 43 92 55 57 58 102,2 140 15 22 140 Mei 53,1 35,6 54 27 36,9 11 35 102 0 20 102 Juni 11 0,3 18,2 90 41,9 55,3 52 30 0 8 55,3 Juli 22,4 0 122,6 84 33 6,1 0,1 37 0 122,6 Agustus 0 2 0 30 2 14 22 5 3 22 September 2 50 4 0 1 2 23 95 20 95 Oktober 15 98,8 72 46 6 32,9 63 152 84 152 Nopember 42 63,4 40,2 37 32 51 33 82 50 82 Desember 45 40,9 67 44 83 76,1 51,8 53 37 83 Maksimum 107, 6 98,8 122,6 90 91,6 259,1 136,1 152 84 38 Tabel 4.3 Curah Hujan Bulanan di Stasiun Halim Perdana Kusuma Tabel 4.4 Curah Hujan Bulanan di Stasiun Depok Bulan Curah Hujan (mm) 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Maksimum Januari 148 33 249 110 84 144 63 91 30 35 249 Februari 150 90 162 134 155 132 55 57 46 22 162 Maret 60 68 100 90 82 82 116 134 55 128 134 April 61 48 280 154 240 62 84 110 70 48 280 Mei 30 83 70 54 24 44 19 60 55 40 83 Juni 87 29 4 82 50 55 40 49 62 35 87 Juli 49 0 26 76 91 46 6 67 46 91 Agustus 0 12 3 40 32 41 64 8 100 100 September 11 54 21,2 5 63 55 118 59 72 118 Oktober 14 223 80 54 79 51 76 80 86 223 Nopember 83 224 90 65 118 204 117 43 110 224 Desember 36 172 85 70 74 105 54 61 24 172 Maksimum 150 224 280 154 240 204 118 134 110 128
  • 14. BAB 5 PERHITUNGAN DAN ANALISIS 5.1 ANALISIS HIDROLOGI 5.1.1 Analisis Hujan Rata – Rata Tabel 5.1 Rata – Rata Curah Hujan Maksimum Metode Aljabar Berdasarkan Data Curah Hujan Tabel 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4. Bulan Curah Hujan (mm) 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Maksimum Januari 148 96 249 110 84 144 99,5 91 61 35 249 Februari 150 107,4 162 134 155 339,8 168 114 78 38 339,8 Maret 75,9 81 100 90 88,5 82 116 134 55 128 134 April 98,8 56 280 154 240 62 102,2 140 70 62 280 Mei 53,1 119,2 87 68 61 63 72 102 55 40 119,2 Juni 87 29 18,2 90 50 56 58 49 67 38 90 Juli 69,2 0 122,6 84 91 46 11 67 61 0,00 122,6 Agustus 3 12 23 40 34 41 64 38 100 0,00 100 September 14 90,5 21,2 9 63 120,5 118 95 109 0,00 120,5 Oktober 55 223 80 67 79 66 76 152 119 0,00 223 Nopember 83 224 90 65 118 204 117 82 110 0,00 224 Desember 63,4 172 85 70 83 109 54 61 38 0,00 172 Maksimum 150 224 280 154 240 339,8 168 152 119 128
  • 15. 5.1.2 Analisis Frekuensi dan Probabilitas Periode ulang yang digunakan untuk analisis frekuensi adalah periode ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, dan 25 tahun. Parameter yang diperlukan untuk analisis frekuensi dan probabilitas seperti nilai rata – rata ( ) , standar deviasi (S), faktor frekuensi (KT), dan koefisisen kemencengan (Cs). Metode distribusi frekuensi yang digunakan yaitu metode distribusi normal, metode log normal, metode gumbel dan metode log pearson III. Tabel 5.2 Curah Hujan Maksimum Tahunan. No.Urutan Tahun Maks 1 2007 339,8 2 2004 280 3 2006 240 4 2003 224 5 2008 168 6 2005 154 7 2009 152 8 2002 150 9 2011 128 10 2010 119 X
  • 16. A. Distribusi Normal Tabel 5.3 Perhitungan Hujan Rancangan Metode Distribusi Normal Tabel 5.4 Nilai Hujan Rancangan Berbagai Periode Ulang dengan Metode Distribusi Normal XTKTX Distribusi normal atau kurva normal disebut juga distribusi Gauss, adapun perhitungan distribusi frekuensinya, yaitu:
  • 17. B. Distribusi Log Normal Tabel 5.5 Perhitungan Hujan Rancangan Metode Distribusi Log Normal Tabel 5.6 Nilai Hujan Rancangan Berbagai Periode Ulang dengan Metode Distribusi Log Normal Distribusi Log Normal merupakan bentuk logaritmik dari distribusi normal, adapun perhitungan distribusi frekuensi menggunakan metode Log Normal adalah sebagai berikut :
  • 18. C. Distribusi Log Pearson III Tabel 5.7 Perhitungan Hujan Rancangan Metode Distribusi Log Pearson III Tabel 5.8 Nilai Hujan Rancangan Berbagai Periode Ulang dengan Metode Distribusi Log Pearson III Distribusi Log Pearson III menambahkan koefisien kemencengan (G) sebagai parameter perhitungannya, adapun Perhitungan distribusi frekuensinya, yaitu:
  • 19. D. Distribusi Gumbel Tabel 5.9 Perhitungan Hujan Rancangan Metode Distribusi Normal Tabel 5.11 Nilai Hujan Rancangan Berbagai Periode Ulang dengan Metode Distribusi Gumbel TY nY nS Distribusi Gumbel menggunakan harga ekstrim sebagai parameter perhitungannya, harga ekstrim tersebut yaitu reduksi variasi ( ), reduksi rata – rata ( ) dan reduksi standar deviasi ( ). Aapun Perhitungan distribusi frekuensinya, yaitu:
  • 20. 5.1.3 Uji Kesesuaian Distribusi Frekuensi A. Uji Chi Kuadrat (X2) Tabel 5.12 Urutan Data Curah Hujan Tahunan Maksimum – Minimum.
  • 21. • Uji Chi – Kuadrat Terhadap Distribusi Normal • Uji Chi – Kuadrat Terhadap Distribusi Log Normal Tabel 5.13 Uji Chi Kuadrat Metode Distribusi Normal Tabel 5.14 Uji Chi Kuadrat Metode Distribusi Log Normal
  • 22. • Uji Chi – Kuadrat Terhadap Distribusi Log Pearson III • Uji Chi – Kuadrat Terhadap Distribusi Gumbel Tabel 5.15 Uji Chi Kuadrat Metode Log Pearson III Tabel 5.16 Uji Chi Kuadrat Metode Distribusi Gumbel
  • 23. B. Uji Smirnov-Kolmogorov Adapun persamaan yang digunakan untuk uji Smirnov – Kolmogorov yaitu : • Uji Smirnov – Kolmogorov untuk Distribusi Normal dan Gumbel Tabel 5.18 Perhitungan Uji Smirnov – Kolmogorov Distribusi Normal dan Gumbel
  • 24. • Uji Smirnov – Kolmogorov untuk Distribusi Log Normal dan Log Pearson III Tabel 5.19 Perhitungan Uji Smirnov – Kolmogorov Distribusi Log Normal dan Log Pearson III Tabel 5.20 Rekapitulasi Perhitungan Uji Smirnov Kolmogorov Tabel 5.21 Resume Pengujian Distribusi Frekuensi Curah Hujan Maksimum
  • 25. 5.1.4 Koefisien Pengaliran Rencana (C) 5.1.5 Intensitas Hujan Rencana Analisis intensitas hujan rencana dilakukan untuk curah hujan dengan periode ulang 5 tahun, persamaan analisis menggunakan persamaan Mononobe. Tabel 5.22 Hasil Perhitungan Hujan Rancangan Metode Distribusi Log Normal
  • 26. 5.1.6 Debit Banjir Rencana Perhitungan debit banjir rencana menggunakan metode rasional, dengan persamaan yang digunakan yaitu : 5.2 ANALISIS HIDRAULIKA 5.2.1 Analisis Drainase Eksisting Mengecek dimensi saluran dengan debit rencana total : Syarat Qstotal ≥ QT 1,614 m3/dtk < 4,923 m3/dtk (Terjadi Genangan) Oleh karena itu harus dilakukan perencanaan desain ulang dimensi saluran drainase karena dimensi drainase yang paling besar tidak dapat menampung debit banjir.
  • 27. 5.3 DESAIN SALURAN DRAINASE Faktor – faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan bentuk saluran ini meliputi : 1. Tata guna tanah daerah perencanaan yang akan berpengaruh terhadap ketersediaan tanah dan kepadatan lalu lintas. 2. Kemampuan pengaliran dengan memperhatikan jenis bahan saluran yang dipergunakan. 3. Kemudahan pembuatan dan pemeliharaannya. Saluran drainase ada 2 macam, yaitu : 1. Saluran tertutup 2. Saluran terbuka Mengecek dimensi saluran dengan debit rencana total : Syarat Qstotal ≥ QT 5,039 m3/dtk > 4,923 m3/dtk (AMAN)
  • 28. BAB 6 KESIMPULAN 6.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Debit banjir rencana untuk periode ulang 5 tahun (Q5) dengan metode rasional ialah 4,923 m3/detik. 2. Dimensi drainase eksisting yang ada tidak aman karena hasil dari debit saluran lebih kecil daripada debit rencana periode ulang 5 tahun. Hasilnya sebagai berikut : Dimensi 1 : H = 0,42 m dan b = 0,52 m, hasilnya Qs = 0,310 m3/detik. Dimensi 1 : H = 0,60 m dan b = 0,60 m, hasilnya Qs = 0,697 m3/detik. 3. Dimensi perencanaan drainase yang dipakai sebagai berikut : H = 1,75 m dan b = 1,50 m dengan kemiringan saluran 0,0025 dan dimensi saluran tersebut dapat menampung debit sebesar 5,088 m3/detik.

Editor's Notes

  1. R = curah hujan maksimum rata-rata (mm) n = jumlah stasiun pengamatan R1 = curah hujan pada stasiun pengamatan satu (mm) R2 = curah hujan pada stasiun pengamatan dua (mm) R3 = curah hujan pada stasiun pengamatan n (mm) 2. R = curah hujan maksimum rata-rata (mn) R1, R2,....Rn = curah hujan pada stasiun 1,2,..........,n (mm) A1, A2,.....An = luas daerah pada polygon 1,2,.....,n (km2) 3. R = curah hujan maksimum rata-rata (mn) R1, R2,....Rn = curah hujan pada stasiun 1,2,..........,n (mm) A1, A2,.....An = luas bagian yang dibatasi oleh isohyet-isohyet (km2)
  2. 1. = Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T-tahunan = Nilai rata – rata hitung variat S = Deviasi standar nilai variat KT = Faktor frekuensi, merupakan fungsi dari peluang atau periode ulang dan tipe model matematik distribusi peluang yang digunakan untuk analisis peluang 2. = Variat yang di ekstrapolasikan, yaitu besarnya curah hujan rancangan untuk periode ulang T tahun = Harga rata – rata dari data 𝐿𝑜𝑔 𝑋 𝑛 = Standar deviasi = 3. = Variat yang diekstrapolasikan, yaitu besarnya curah hujan rancangan untuk periode ulang T tahun = Harga rata – rata dari data 𝐿𝑜𝑔 𝑋 𝑛 = Standar deviasi = = Koefisien frekuensi, didapat berdasarkan hubungan nilai Cs dengan periode ulang T tahun Cs = Koefisien kemencengan 4. XT = Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T - tahunan = Harga rata – rata yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T - tahunan S = Simpangan baku (standar deviasi) data sampel curah hujan = Faktor frekuensi/faktor probabilitas 5. χ2hit = Uji statistik OF = Nilai yang diamati (Observed frequency) OF = Nilai yang diharapkan (Expected frequency) 6. ∆maks = Selisih data probabilitas dan empiris Pt(x) = Posisi data x menurut sebaran empiris
  3. 1. It = Intensitas hujan untuk lama hujan jam (mm/jam) I24 = R24 = Curah hujan efektif dalam 1 hari (mm) t = Lama hujan (jam) 2. tc = Waktu konsentrasi (jam) L = Panjang saluran (km) S = Kemiringan saluran (m/m) 3. Rnetto = Curah Hujan Netto C = Koefisien Pengaliran R = Curah Hujan
  4. 1. Q = Debit Banjir (m3/det) C = Koefisien aliran limpasan I = Intensitas hujan selama waktu konsentrasi (mm/jam) A = Luas Daerah Aliran Sungai (km2) 2. Qmaks = Debit maksimum (m3/dt) α = Koefisien pengaliran = (1+0,012xA0.7)/( 1+0,075xA0.7) β = Koefisien reduksi = 1/β = 1+((1+3,7x100,4xt)/(t2+15))x(A3/4/12) 3. Aliran Laminer, Aliran Turbulen 4. Qb = Debit saluran (m3/det) V = Kecepatan aliran (m/det2) A = Luas penampang saluran (m2) R = Jari – jari hidrolis (m) S = Kemiringan saluran n = Koefisien kekasaran manning P = Keliling basah saluran (m) 5. Metode Tahapan Langsung (Direct Step Method) Metode Tahapan Standar (Standard Step Method)
  5. 3.2.1 Studi literatur yang digunakan pada perencanaan sistem drainase di kelurahan Ulujami ialah berasal dari buku – buku, jurnal – jurnal, skripsi, peraturan – peraturan, dan berita yang berkaitan dengan sistem drainase. 3.2.2 Data hidrologi meliputi data lokasi, luas wilayah, peta topografi yang akan ditinjau, dan curah hujan dari stasiun penakar hujan di Jakarta. Sedangkan data hidraulika ialah data dimensi saluran drainase eksisting yang akan direncanakan ulang. 3.2.3Perhitungan tersebut digunakan sebagai dasar perencanaan sistem drainase untuk mengetahui langkah atau solusi dalam membuat sistem drainase. 3.2.4 Perhitungan tersebut digunakan sebagai dasar perencanaan sistem drainase untuk mengetahui langkah atau solusi dalam membuat sistem drainase. 3.2.5 Hasil dari semua perhitungan data hidrologi dan data hidraulika akan dibahas untuk mengetahui solusi yang akan diberikan dalam merencanakan sistem drainase. 3.2.6 Kesimpulan merupakan ringkasan dari semua penulisan skripsi. Kesimpulan tersebut harus menjawab tujuan dari penulisan proposal ini.
  6. Analisis data curah hujan rata – rata pada 4 stasiun hujan menggunakan metode rata – rata aljabar untuk data hujan maksimum tiap bulan selama 10 tahun.
  7. Seri data yang digunakan untuk analisis frekuensi adalah data hujan maksimum tahunan, berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa curah hujan tertinggi terdapat pada tahun 2007 sebesar 227,23 mm dan curah hujan terendah terdapat pada tahun 2011 sebesar 74,75 mm . Periode ulang yang digunakan untuk analisis frekuensi adalah periode ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, dan 25 tahun. Parameter yang diperlukan untuk analisis frekuensi dan probabilitas seperti nilai rata – rata ( ), standar deviasi (S), faktor frekuensi (KT), dan koefisisen kemencengan (Cs). Metode distribusi frekuensi yang digunakan yaitu metode distribusi normal, metode log normal, metode gumbel dan metode log pearson III.
  8. 5.3 Perkiraan nilai curah hujan maksimum yang diharapkan untuk periode ulang tertentu pada distribusi normal dapat diketahui : Variabel reduksi Gauss ( ) digunakan nilai : = 0, = 0,840, = 1,280 , = 1,708.
  9. 5.19 Kolom 1 = Urutan (m) Kolom 2 = Data curah hujan logaritmik dari besar ke kecil Kolom 3 = Peluang pengamatan (berdasarkan persamaan weibull) Kolom 4 = Koreksi Peluang pengamatan Kolom 5 = Parameter untuk pembacaan luas wilayah dibawah kurva normal. Kolom 6 = Peluang teoritis = 1 – luas wilayah dibawah kurva normal Kolom 7 = Koreksi peluang teoritis = 1 – P’(X) atau sama dengan luas wilayah dibawah kurva normal Kolom 8 = Nilai uji Smirnov – Kolmogorov terdapat pada data m = 6 = 0,150
  10. Berdasarkan perhitungan curah hujan metode log normal diketahui nilai curah hujan harian maksimum (R24) = 246,603 mm, sedangkan waktu konsentrasi hujan (tc) untuk wilayah Indonesia adalah 6 jam (Hidrologi Terapan, 2010).
  11. Adapun luas daerah tinjauan (A) = 1,71 km2, nilai koefisien pengaliran rencana (C) = 0,4 dan intensitas hujan rencana (I) = 41,100 mm/jam.
  12. Tertutup : Berfungsi mengalirkan air, baik yang sudah tercemar maupun yang belum tercemar, saluran ini dibangun untuk daerah dengan kepadatan tinggi dan lahan yang sempit, misalnya komersil, perkantoran, dan lain – lain. Terbuka : Saluran terbuka berfungsi untuk menyalurkan air yang belum tercemar atau kualitasnya tidak membahayakan. Lokasinya terletak pada daerah yang masih tersedia lahan serta tidak pada daerah yang sibuk.