SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
Please
check
• Seorang jurnalis, dalam menjalankan tugasnya sehari-
hari tidak terlepas dari dua elemen kegiatan
• Peliputan (reportase) dan wawancara
• Hasilnya dituangkan kedalam sebuah tulisan berupa
berita atau artikel
Karakter Jurnalis
• Selalu ingin tahu (curiosity)
• Peka atas fakta-fakta yang terpapar di masyarakat
(sense of news)
• Berimbang (balance/cover multi side)
• Akurat dan teliti
Berita yang berimbang dan akurat dapat
menghindarkan kemungkinan adanya
somasi pihak2 yg merasa dirugikan
SportsActionSingles
• Fahami topik liputan yang akan dilakukan
• Tentukan sumber berita yang tepat
• Persiapkan berbagai perlengkapan reportase
Sumber Berita
• Bahan tertulis (siaran pers, naskah pidato, makalah
seminar, hasil penelitian, dll)
• Wawancara nara sumber (pejabat, pakar, saksi mata,
korban, tersangka, dll)
• Peristiwa/event (terjadual atau tidak)
Sumber Tertulis
• Pastikan naskah benar-benar resmi dan
dapat dipertanggungjawabkan
• Apabila ada yang tidak jelas, minta
penjelasan dari pengirim atau pemilik
bahan tertulis tsb
• Jangan menambah isi (contents) dengan
opini pribadi, kecuali dikembangkan
dengan wawancara lagi ke sumber bahan
tertulis itu, atau pihak lain yang terkait
• Cantumkan nama pengirim/penulis bahan
tsb, beserta waktu diterimanya.
• Formal:
- "face to face"
- konperensi pers
• Informal :
- mencegat/”memburu”
- lewat telepon
Narasumber
• Berdasarkan keahlian : pakar, akademisi, peneliti dll.
• Narasumber resmi : akibat jabatan resmi yang
disandangnya (dalam pemerintahan, perusahaan,
organisasi dll.)
• Narasumber peristiwa : saksi mata, korban,
tersangka, pemain, pelatih dll.
• Terjadual (pidato, peresmian, peringatan hari
besar, pertandingan olah raga, dll)
• Tidak terjadual (bencana, kecelakaan, kebakaran,
dll)
• Dari kedua peristiwa itu, berita yang dihasilkan
berupa :
- Berita pantauan (Factual news)
• Kenali tempat dan situasinya.
• Kenali para pelaku peristiwa dan
perangkat yang menyertainya.
• Amati proses aksi dan reaksi pelaku
dalam peristiwa itu.
• Apabila ada hal-hal asing atau tak
dimengerti, harus mencari tahu.
• Sebagai kelengkapan berita, perlu
mencari latar belakang peristiwa
• Reportase Dasar (Straight News)
pada hakekatnya adalah peliputan dan
buat berita yang memenuhi standar 5W
+ 1H
• Reportase Madya (News Feature)
Mengandung lebih banyak informasi atau
pendalaman masalah
• Reportase Lanjutan (News Analysis)
Berupa analisa dari suatu berita atau
what behind the news
DEFINISI
• Berasal dari bahasa Inggris :
interview yang mengadopsi bahasa
Perancis entrevoir.
• Entre berarti antar atau diantara dan
Voir bermakna melihat, mengetahui
atau mengerti.
• Secara harfiah interview berarti
saling melihat bersama atau bertemu
untuk melihat bersama-sama
Perlu Diperhatikan !!!
• Tetap menjaga etika dan hormati nara
sumber
- Perkenalkan diri anda dan meminta
wawancara secara "on the record“ sblm
mulai
- Jika narasumber meminta "off the
record" maka itu harus anda
menghormatinya.
- Jika narasumber tidak mau disebutkan
nama dan/atau jabatannya, minta
alasannya dan hormati keinginannya dan
Anda pun harus merahasiakannya,
bahkan bila terjadi tuntutan di
• Rancanglah strategi waktu dalam berwawancara
- Bila nara sumber memiliki banyak waktu, anda
bisa mulai dengan pertanyaan ringan.
- Namun bila waktu sempit atau terbatas, anda
harus langsung ke pokok permasalahan.
Hindari….
• Hindari pertanyaan panjang dan bertele-
tele
- Ada dua jenis pertanyaan, yaitu
pertanyaan tertutup (ya/tidak) dan
pertanyaan terbuka.
- Demi kelengkapan bahan berita,
upayakan mencakup 5W+1H.
• Setiap jawaban sumber yang dinilai
kurang dalam, dilanjuti dengan
pertanyaan pendalaman.
• Keluarkan notes atau tape recorder
anda untuk merekam dengan
mempertimbangkan situasi dan ijin
narasumber.
TIGA TEKNIK WAWANCARA
• Teknik Eksplorasi
• Teknik Konfrontasi
• Teknik Konfirmasi
Teknik Eksplorasi
• Efektif untuk tahap awal penggalian data
saat anda datang ke nara sumber dengan
modal nol atau hanya secuil data saja
• Sumber-sumber yang dieksplorasi masih
sangat variatif
• Pertanyaan detil, simpel, tapi bisa
mengantarkan anda pada eksplorasi lebih
lanjut
• Gunakan bahasa dan logika yang mudah
diserap narasumber
Teknik Konfrontasi
• Pada tahap ini, kekayaan informasi sudah cukup
luas dan anda bisa sedikit berkonfrontasi dengan
nara sumber selanjutnya
• Sodorkan bukti-bukti yang ada dan
konfrontasikan keterangannya dengan bukti itu
Teknik Konfirmasi
• Dalam satu penelusuran informasi yang
sifatnya investigatif, ketika anda sudah
memiliki segudang informasi dan tinggal
tersisa satu tokoh sebagai sumber
utamanya, maka teknik wawancara
konfirmasi merupakan pamungkas dari
dua teknik sebelumnya
Kasus Ilegal Logging
Contoh Wawancara dgn Teknik Eksplorasi
• Jurnalis (J) : Dalam sehari biasanya
berapa pohon yang anda tebang ?
• Penebang (P) : Rata-rata lima pohon.
Kalau anak saya mbantu bisa 8 pohon
• J : Artinya dalam sehari bisa antara 5-
8 pohon yang rebah?
• P : Betul Pak
• J : Seluruh penebang yang bekerja
untuk Pak A ada berapa ?
• P : Ya, setahu saya ada kurang lebih
100 orang
• J : Lo, apa semuanya kuat menebang
lima pohon seperti bapak?
• P : Harus itu Pak. Lima paling kurang.
Soalnya kalo nggak sampe lima, toke
enggak mau bayar
• J : Dari sini, kayu dibawa ke mana ?
• P : Dimuat ke tongkang di pinggir
sungai situ Pak. Satu tongkang bisa
muat 100 gelondong kayu.
Contoh Teknik Konfrontasi
• Jurnalis (J) : Berapa muatan kapal
X
• Syahbandar (S) : Tiga ton kayu
• J : Mengapa dengan muatan tiga ton
saja lambung kapal bisa tenggelam
sampai ke bawah? Dengan posisi seperti
ini muatan kapal seharusnya sampai
enam ton ?
• S : Wah, saya tida tahu
• J : Bukannya anda seharusnya
mengecek ?
• S : Sudah saya cek. Lagipula saya tidak
kenal pemilik kapal, Pak Y. Saya hanya
berhubungan dengan anak buahnya.
• J : Maaf, bukannya pada tanggal 2 Juli
lalu anda berlibur ke rumah Pak Y dan
tinggal di Hotel Z di Surabaya ?
Contoh Teknik Konfirmasi
• Jurnalis (J) : Anda pemilik PT Maju Perkasa ?
• Mr X (X) : Bukan
• (J) : Dalam Lembaran Negara yang kami
pegang, nama anda tercatat sebagai pendiri
dan pemiliknya.
• (X) : Itu dulu dan hanya sebagai komisaris.
Sejak dua tahun lalu saya sudah mundur total
dari perusahaan.
• (J) : Anda tahu PT Maju Perkasa dituduh
Laluunsur-unsurapasajayangperludiperhatikandalam
menulisfeature?
• Kreativitas: Tak seperti penulisan berita biasa,
penulisan feature memungkinkan sang penulis
menciptakan sebuah cerita. Cerita disini dalam
pengertian “news-story”. Tapi ia madih diikat
etika bahwa tulisan harus akurat. Karangan fiktif
dan khayalan tidak boleh.
• Subyektifitas: Feature dapat ditulis dalam
dalam bentuk ”aku”. Tapi bentuk ini sangat
jarang diterapkan wartawan, kecuali wartawan
petualang seperti Gerson Poyk. Wartawan baru
dianjurkan menghindari bentuk ini karena bisa
terjerumus untuk menonjolkan diri.
•Informatif: Feature bisa
memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai situasi atau
aspek kehidupan yang mungkin
diabaikan dalam penulisan berita
biasa. Misalnya, anda menulis
tentang pelestarian hutan atau
feature bahaya merokok yang
sarat informasi bagi pembaca.
FUNGSI FEATURE
• Menghibur: Feature merupakan variasi dari
berita rutin. Tulisan ringan tentang cara polisi
melatih anjing pelacak, cara guru sekolah di
daerah terisolir mendidik murid-muridnya bisa
memberikan hiburan selingan. Feature bisa juga
berkisah tentang peristiwa yang lucu. (majalah
Time pernah menulis feature lucu tentang suami
Sharon Stone yang dipatok (digigit?) biawak di
sebuah kebun binatang di AS. Poin empat ini
sebenarnya merupakan “roh” feature, yang
sering dirumuskan sebagai unsur human entere
• Panjangnya: Bisa hanya 200 kata bisa 20000 kata.
(ini bukan esensi sebuah tulisan
Teknik penulisan
• Jika dalam penulisan berita yang diutamakan ialah pengaturan fakta-fakta, dalam
penulisan feature kita dapat memakai teknik ''mengisahkan sebuah cerita''. Memang
itulah kunci perbedaan antara berita ''keras'' (spot news) dan feature.
• Penulis feature pada hakikatnya adalah seorang yang berkisah.
• Penulis melukis gambar dengan kata-kata: ia menghidupkan imajinasi pembaca; ia
menarik pembaca agar masuk ke dalam cerita itu dengan membantunya
mengidentifikasikan diri dengan tokoh utama.
TEKNIK MENULIS
• Teknik penyajiannya boleh dikatakan mirip teknik menyajikan
sebuah cerita pendek yang hebat. Penulis harus pandai
mengatur alur cerita. Mau runtut atau flashback? Ini tergantung
kebutuhan.
• Pemilihan diksi, kata juga amat penting. Pilih kata benda yang
konkret. Pilih verba yang kuat: “dipagut” lebih kuat dan spesifik
dari pada “digigit” (ular). Jadi ketepatan dan spesifikasi
penggunaan kata harus diperhatikan betul. Tapi jangan sampai
terjerumus ke dalam hyperbole, bombasme, vurgaritas dan
semacamnya.
• Berbeda dengan berita, struktur penulisan feature bukan
piramida terbalik. (lihat contoh kecelakaan pesawat).
• Artinya, jika dalam menulis berita kita langsung ke masalah
yang paling utama, maka dalam feature kita menjadikan
masalah utama itu sebagai latar belakang.
JUDUL
• Judul Feature lebih bebas atau luwes disbanding judul berita
lempang
• Judul tetap mewakili isi
• Usahakan membuat judul yang menggugah
• Coba beri sentuhan efek puitis pada judul
CONTOH JUDUL
• MENGAPA UNDUR-UNDUR BERJALAN MUNDUR?
• KASMARAN MAUT DI SARANG ELANG
• PEROMPAK YANG HALUS DAN RAMAH
• SUKA DUKA SANG PENYELAM
• TRAGEDI DI KEBUN KARET
• MENYULAP KAWASAN KUMUH
• HIDUP ATAU MATI; GENDUT DICARI
• GARA GARA NAMA SAMA
Lead alias teras
• Ada yang mengatakan bahwa lead feature ibarat
umpan dalam kail. Begitu pentingnya lead ini
sehingga feature yang baik tanpa lead yang
mempesona akan kehilangan daya tariknya bagi
pembaca. Namun ada yang membantah
pendapat ini. Argumennya : ada feature yang
memikat meski leadnya bisa-biasa saja. Feature
yang ditulis Sindhunata umumnya memiliki lead
yang biasa-biasa saja meskipun secara
keseluruhan menarik sebagai sebuah feature
Lead alias teras
• Lead alias teras
• Ada yang mengatakan bahwa lead feature ibarat umpan dalam
kail. Begitu pentingnya lead ini sehingga feature yang baik
tanpa lead yang mempesona akan kehilangan daya tariknya
bagi pembaca. Namun ada yang membantah pendapat ini.
Argumennya : ada feature yang memikat meski leadnya bisa-
biasa saja. Feature yang ditulis Sindhunata umumnya memiliki
lead yang biasa-biasa saja meskipun secara keseluruhan
menarik sebagai sebuah feature
• Banyak kajian yang membahas soal lead atau teras ini,
termasuk jenis-jenis teras yang bisa digunakan penulis agar
tulisannya tidak monoton.
LKBN ANTARA punya jenis-jenis teras
sebagai berikut
Teras rangkuman berita (news summary lead)
• Sama dengan yang dipergunakan dalam berita lempang. Teras ini
merupakan pemadatan dari seluruh cerita dan menyajikan keseluruhan
unsur lima W (who, what, when, where dan why) dan satu H (how).
Contoh :
(1)Dengan gayanya yang kocak Jaelani Naro menyatakan tiak mau
mundur dari pencalonan wakil presiden sampai tanggal 11 Maret 1988,
tengah hari, hanya beberapa jam sebelum pemilihan wakil presiden oleh
Sidang Umum MPR dilaksanakan.
Ia telah ikut menulis sejarah baru politk Indonesia, sebab ia tercatat
sebagai orang pertama yang memberanikan dirinya tampil sebagai calon
tandingan Sudharmono yang sudah diunggulkan dan sekaligus berusaha
mengakhiri budaya “calon tunggal” untuk jabatan orang kedua di republik
ini.
Teras kutipan (quotation lead)
• Teras ini dimulai dengan sebuah kutipan ucapan atau tulisan orang terkenal.
Contoh :
“Oh, East is East and West is West and never the twain shall meet!”
Jika Rudyard Kipling sempat mengunjungi Wisma Antarbangsa di salah satu kampus
Amerika Serikat, ia mungkin akan merevisi baris-baris dalam puisinya yang terkenal itu, sebab
ia akan menyaksikan Timur dan Barat bukan hanya bertemu, tetapi juga hidup dan bekerja
berdampingan dalam suasana penuh persahabatan.
“Tangkap hidup atau mati,”
Dengan suara baritonnya, Kapolri Jendral Sutanto memerintahkan anak buahnya agar
tidak memberi ampun kepada Edy Gendut, aktor utama perampokan di bank BNI cabang
kramat
“Allahu Akbar”. Setelah itu, ia melakukan sujud syukur untuk menyampaikan terima
kasihnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena ia telah terpilih sebagai salah seorang
menteri dalam Kabinet Pembangunan V.
Teras kalimat tanya (question lead)
• Teras jenis ini sama dengan teras kalimat pendek, tetapi dituliskan dalam
bentuk interogasi, bukannya pernyataan, dengan tujuan menguji
pengetahuan atau merangsang minat pembaca.
Contoh :
Berapa harga sebuah nyawa? Ia bisa berharga milyaran rupiah, jika
tubuh yang dihidupinya kebetulan seorang kaya raya, tetapi ia bisa juga
hanya berharga ribuan rupiah saja atau sama sekali tak bernilai.
Yayasan Jantung Indonesia, Palang Merah Indonesia dan Lembaga
Bantuan Hukum Indonesia dengan cara masing-masing berusaha keras agar
nyawa seseorang --yang sebenarnya tak ternilai harganya—tidak dibedakan
dengan yang lain, karena kekayaan atau status sosialnya.
Apa yang membuat sekelompok orang ngotot menolak pindah, meski
gubuk tempat mereka tinggal terus dirayapi air yang menggenang?
Teras kontras (contrast lead)
• Teras jenis ini mengungkapkan dua fakta yang sangat berbeda
dengan tujuan untuk memberi tekanan pada fakta yang akan
menjadi tema ceritera.
• Contoh :
• Di sini, 45 tahun yang lalu, mereka saling menembak,
berbunuh-bunuhan. Kini di tempat ini, muda-mudi Belanda
dan Indonesia bercengkerama ria, memadu kasih, menjalin
asmara.
• Itulah pemandangan di Pantai Cinta, yang kini giat
dipromosikan sebagai salah satu tujuan wisata.
• Teras analogi (analogy lead)
• Teras ini sama dengan teras kontras, tetapi ia
menampilkan kesamaan antara fakta yang sudah
dikenal dengan fakta yang akan menjadi tema
ceritera.
• Contoh :
• Keduanya doyan apa saja mulai dari sayur-
sayuran beras, daging, buah-buahan sampai
dengan kertas. Tak salah lagi, koruptor yang
tertangkap basah itu dijuluki “tikus berkepala
hitam”.
• Teras deskriptif (descriptive/picture lead)
• Teras ini dimulai dengan melukiskan keadaan
seseorang atau sesuatu.
• Contoh :
• Senyum selalu tersungging di bibirnya,
rambutnya selalu tersisir rapi, sederet pulpen
bertengger di saku baju safarinya dan bicaranya
selalu lemah-lembut dan berhati-hati. Itulah ciri-
ciri penampilan calon pejabat masa kini.
JENIS TERAS
• Teras bermuka dua (janus-faced lead)
• Teras jenis ini melihat ke belakang atau ke depan dengan
maksud menampilkan perbandingan dengan masa kini yang
menjadi tema cerita.
• Contoh :
• Celana dengan bentuk bagian pinggang ke bawah lebar,
sehingga mengesankan agak kedodoran, adalah idaman
banyak remaja masa kini. Padahal, itu adalah mode 30 tahun
lalu yang telah ditinggalkan penggemarnya yang kini sudah
menjadi bapak-bapak atau kakek-kakek. Memang, sejarah
selalu berulang dalam mode.
Teras deskriptif (descriptive/picture
lead)
• Teras ini dimulai dengan melukiskan keadaan seseorang atau
sesuatu.
• Contoh :
• Senyum selalu tersungging di bibirnya, rambutnya selalu tersisir rapi,
sederet pulpen bertengger di saku baju safarinya dan bicaranya
selalu lemah-lembut dan berhati-hati. Itulah ciri-ciri penampilan
calon pejabat masa kini.
• Laksana tarian peri langit, asap membumbung di atas Hotel Bali
Beach yang membara terpanggang api.
• Bola mata Juani berkaca-kaca ketika mengintip kemenakannya,
Soleka, yang sedang mandi sore waktu itu. Dari bslik pagar sumur
yang jarang, ia melihat kain basahan Soleka yang sering tersibak
Lead Menuding Langsung
• Dengan lead model ini, reporter berkomunikasi
langsung dengan pembaca. Ciri-ciri lead ini
adalah ditemukannya kata “anda”, dengan
maksud pembaca menjadi bagian dari cerita.
Contoh:
Bila anda punya nama “kodian”, harap hati-
hati. Salah-salah anda kena cekal tidak boleh ke
luar negeri
Bila harus memilih antara diet koleterol dan
penyakit jantung, tentu anda memilih yang
pertama
Lead Penggoda
• Lead ini adalah cara untuk mengelabui pembaca dengan cara
bergurau.
• Biasanya pendek dan umumnya memakai teka-teki
Contoh:
Pendatang baru itu tampak misterius dan agak
menakutkan. Namanya memang bagus, Chlamydia
pneumoniae, tapi wataknya merepotkan para peneliti.
. Pembaca yang tak tahu apa atau siapa nama itu, tentunya bisa
punya asosiasi beragam atas nama itu. Barulah pada kalimat
berikutnya dijelaskan yang sebenarnya
Itulah kuman penyebab penyakit radang paru-paru,
yang tidak tergolong jenis bakteri, tapi juga bukan virus.
Para ahli mengatakan, kuman itu membawa sebagian
sifat bakteri dan sebagian lagi sifat virus.
ENDING
• Berbeda dengan berita lempang, ending
dalam karangan khas memegang peranan
penting karena di akhir tulisannya, penulis
bisa memberi penekanan kembali misi dari
tulisannya.
• Pada bagian ending, penulis feature yang
bagus akan meninggalkan kesan yang
membekas kepada pembacanya.
Ending
.
Ringkasan. Feature bisa diakhiri dengan memberikan kesimpulan dari -------
seluruh cerita
Contoh:
Misal feature tentang Musik dan kaum remaja bisa diakhiri dengan:
Para peneliti menemukan remaja-remaja itu
kelihatan bahagia, rileks dan bergairah saat
menikmati musik, karena musik bagi mereka
adalah suatui pengalaman sensasional yang
mampu menggugah emosi dan kognitif. Apalagi
kalau lirik lagu itu dapat mewakili isi hati mereka.
https://docs.google.com/open?id=0BwqyAt_QxANwRFk2WDdRdkU2am8

More Related Content

Similar to SINGKAT

Jenis jenis karangan - Type of texts
Jenis jenis karangan - Type of textsJenis jenis karangan - Type of texts
Jenis jenis karangan - Type of textsAyu Monita
 
Teknik Menulis Artikel Tematik, Ramah SEO.pptx.pdf
Teknik Menulis Artikel Tematik, Ramah SEO.pptx.pdfTeknik Menulis Artikel Tematik, Ramah SEO.pptx.pdf
Teknik Menulis Artikel Tematik, Ramah SEO.pptx.pdfIndraKlobot
 
How To Write Biography Text.pptx
How To Write Biography Text.pptxHow To Write Biography Text.pptx
How To Write Biography Text.pptxssuserc718ca
 
" Melatih teknik menulis berita Bagi pegawai Humas Seskab"
" Melatih teknik menulis berita Bagi pegawai Humas Seskab"" Melatih teknik menulis berita Bagi pegawai Humas Seskab"
" Melatih teknik menulis berita Bagi pegawai Humas Seskab"Indiwan Seto wahyu wibowo
 
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan Pena Minang
 
Teknik Peliputan Pada Jurnalisme Warga
Teknik Peliputan Pada Jurnalisme WargaTeknik Peliputan Pada Jurnalisme Warga
Teknik Peliputan Pada Jurnalisme Wargaiwan setiawan
 
PENGANTAR JURNALISTIK - WEEK III.pptx
PENGANTAR JURNALISTIK - WEEK III.pptxPENGANTAR JURNALISTIK - WEEK III.pptx
PENGANTAR JURNALISTIK - WEEK III.pptxHasbulloh4
 
Indepth dan investigative reporting
Indepth dan investigative reportingIndepth dan investigative reporting
Indepth dan investigative reportingajijogja
 
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahli
Bahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahliBahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahli
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahliBinus University
 
Jurnalisme warga - wawancara
Jurnalisme warga - wawancaraJurnalisme warga - wawancara
Jurnalisme warga - wawancaraiwan setiawan
 

Similar to SINGKAT (20)

Tor
TorTor
Tor
 
Workshop Junalistik Indiwan untuk Perpamsi
Workshop Junalistik  Indiwan untuk  PerpamsiWorkshop Junalistik  Indiwan untuk  Perpamsi
Workshop Junalistik Indiwan untuk Perpamsi
 
Jenis jenis karangan - Type of texts
Jenis jenis karangan - Type of textsJenis jenis karangan - Type of texts
Jenis jenis karangan - Type of texts
 
Teknik Menulis Artikel Tematik, Ramah SEO.pptx.pdf
Teknik Menulis Artikel Tematik, Ramah SEO.pptx.pdfTeknik Menulis Artikel Tematik, Ramah SEO.pptx.pdf
Teknik Menulis Artikel Tematik, Ramah SEO.pptx.pdf
 
How To Write Biography Text.pptx
How To Write Biography Text.pptxHow To Write Biography Text.pptx
How To Write Biography Text.pptx
 
Mulai menulis dengan 5 w 1 h
Mulai menulis dengan 5 w 1 hMulai menulis dengan 5 w 1 h
Mulai menulis dengan 5 w 1 h
 
Makalah feature
Makalah featureMakalah feature
Makalah feature
 
Menulis feature
Menulis featureMenulis feature
Menulis feature
 
" Melatih teknik menulis berita Bagi pegawai Humas Seskab"
" Melatih teknik menulis berita Bagi pegawai Humas Seskab"" Melatih teknik menulis berita Bagi pegawai Humas Seskab"
" Melatih teknik menulis berita Bagi pegawai Humas Seskab"
 
Workshop menulis itu mudah
Workshop menulis  itu  mudahWorkshop menulis  itu  mudah
Workshop menulis itu mudah
 
WORKSHOP KIAT JITU MENULIS DI MAJALAH
WORKSHOP  KIAT JITU MENULIS DI  MAJALAH WORKSHOP  KIAT JITU MENULIS DI  MAJALAH
WORKSHOP KIAT JITU MENULIS DI MAJALAH
 
Menulis opini
Menulis opiniMenulis opini
Menulis opini
 
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan
 
Teknik Peliputan Pada Jurnalisme Warga
Teknik Peliputan Pada Jurnalisme WargaTeknik Peliputan Pada Jurnalisme Warga
Teknik Peliputan Pada Jurnalisme Warga
 
PENGANTAR JURNALISTIK - WEEK III.pptx
PENGANTAR JURNALISTIK - WEEK III.pptxPENGANTAR JURNALISTIK - WEEK III.pptx
PENGANTAR JURNALISTIK - WEEK III.pptx
 
Feature dan human interest
Feature dan human interestFeature dan human interest
Feature dan human interest
 
Indepth dan investigative reporting
Indepth dan investigative reportingIndepth dan investigative reporting
Indepth dan investigative reporting
 
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahli
Bahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahliBahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahli
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan tingkat ahli
 
Menulis berita
Menulis beritaMenulis berita
Menulis berita
 
Jurnalisme warga - wawancara
Jurnalisme warga - wawancaraJurnalisme warga - wawancara
Jurnalisme warga - wawancara
 

Recently uploaded

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 

Recently uploaded (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 

SINGKAT

  • 1.
  • 2.
  • 4. • Seorang jurnalis, dalam menjalankan tugasnya sehari- hari tidak terlepas dari dua elemen kegiatan • Peliputan (reportase) dan wawancara • Hasilnya dituangkan kedalam sebuah tulisan berupa berita atau artikel
  • 5. Karakter Jurnalis • Selalu ingin tahu (curiosity) • Peka atas fakta-fakta yang terpapar di masyarakat (sense of news) • Berimbang (balance/cover multi side) • Akurat dan teliti
  • 6.
  • 7. Berita yang berimbang dan akurat dapat menghindarkan kemungkinan adanya somasi pihak2 yg merasa dirugikan
  • 8.
  • 9.
  • 11.
  • 12. • Fahami topik liputan yang akan dilakukan • Tentukan sumber berita yang tepat • Persiapkan berbagai perlengkapan reportase
  • 13. Sumber Berita • Bahan tertulis (siaran pers, naskah pidato, makalah seminar, hasil penelitian, dll) • Wawancara nara sumber (pejabat, pakar, saksi mata, korban, tersangka, dll) • Peristiwa/event (terjadual atau tidak)
  • 14. Sumber Tertulis • Pastikan naskah benar-benar resmi dan dapat dipertanggungjawabkan • Apabila ada yang tidak jelas, minta penjelasan dari pengirim atau pemilik bahan tertulis tsb • Jangan menambah isi (contents) dengan opini pribadi, kecuali dikembangkan dengan wawancara lagi ke sumber bahan tertulis itu, atau pihak lain yang terkait • Cantumkan nama pengirim/penulis bahan tsb, beserta waktu diterimanya.
  • 15. • Formal: - "face to face" - konperensi pers • Informal : - mencegat/”memburu” - lewat telepon
  • 16. Narasumber • Berdasarkan keahlian : pakar, akademisi, peneliti dll. • Narasumber resmi : akibat jabatan resmi yang disandangnya (dalam pemerintahan, perusahaan, organisasi dll.) • Narasumber peristiwa : saksi mata, korban, tersangka, pemain, pelatih dll.
  • 17. • Terjadual (pidato, peresmian, peringatan hari besar, pertandingan olah raga, dll) • Tidak terjadual (bencana, kecelakaan, kebakaran, dll) • Dari kedua peristiwa itu, berita yang dihasilkan berupa : - Berita pantauan (Factual news)
  • 18. • Kenali tempat dan situasinya. • Kenali para pelaku peristiwa dan perangkat yang menyertainya. • Amati proses aksi dan reaksi pelaku dalam peristiwa itu. • Apabila ada hal-hal asing atau tak dimengerti, harus mencari tahu. • Sebagai kelengkapan berita, perlu mencari latar belakang peristiwa
  • 19. • Reportase Dasar (Straight News) pada hakekatnya adalah peliputan dan buat berita yang memenuhi standar 5W + 1H • Reportase Madya (News Feature) Mengandung lebih banyak informasi atau pendalaman masalah • Reportase Lanjutan (News Analysis) Berupa analisa dari suatu berita atau what behind the news
  • 20.
  • 21. DEFINISI • Berasal dari bahasa Inggris : interview yang mengadopsi bahasa Perancis entrevoir. • Entre berarti antar atau diantara dan Voir bermakna melihat, mengetahui atau mengerti. • Secara harfiah interview berarti saling melihat bersama atau bertemu untuk melihat bersama-sama
  • 22. Perlu Diperhatikan !!! • Tetap menjaga etika dan hormati nara sumber - Perkenalkan diri anda dan meminta wawancara secara "on the record“ sblm mulai - Jika narasumber meminta "off the record" maka itu harus anda menghormatinya. - Jika narasumber tidak mau disebutkan nama dan/atau jabatannya, minta alasannya dan hormati keinginannya dan Anda pun harus merahasiakannya, bahkan bila terjadi tuntutan di
  • 23. • Rancanglah strategi waktu dalam berwawancara - Bila nara sumber memiliki banyak waktu, anda bisa mulai dengan pertanyaan ringan. - Namun bila waktu sempit atau terbatas, anda harus langsung ke pokok permasalahan.
  • 24. Hindari…. • Hindari pertanyaan panjang dan bertele- tele - Ada dua jenis pertanyaan, yaitu pertanyaan tertutup (ya/tidak) dan pertanyaan terbuka. - Demi kelengkapan bahan berita, upayakan mencakup 5W+1H.
  • 25. • Setiap jawaban sumber yang dinilai kurang dalam, dilanjuti dengan pertanyaan pendalaman. • Keluarkan notes atau tape recorder anda untuk merekam dengan mempertimbangkan situasi dan ijin narasumber.
  • 26. TIGA TEKNIK WAWANCARA • Teknik Eksplorasi • Teknik Konfrontasi • Teknik Konfirmasi
  • 27. Teknik Eksplorasi • Efektif untuk tahap awal penggalian data saat anda datang ke nara sumber dengan modal nol atau hanya secuil data saja • Sumber-sumber yang dieksplorasi masih sangat variatif • Pertanyaan detil, simpel, tapi bisa mengantarkan anda pada eksplorasi lebih lanjut • Gunakan bahasa dan logika yang mudah diserap narasumber
  • 28. Teknik Konfrontasi • Pada tahap ini, kekayaan informasi sudah cukup luas dan anda bisa sedikit berkonfrontasi dengan nara sumber selanjutnya • Sodorkan bukti-bukti yang ada dan konfrontasikan keterangannya dengan bukti itu
  • 29. Teknik Konfirmasi • Dalam satu penelusuran informasi yang sifatnya investigatif, ketika anda sudah memiliki segudang informasi dan tinggal tersisa satu tokoh sebagai sumber utamanya, maka teknik wawancara konfirmasi merupakan pamungkas dari dua teknik sebelumnya
  • 30. Kasus Ilegal Logging Contoh Wawancara dgn Teknik Eksplorasi • Jurnalis (J) : Dalam sehari biasanya berapa pohon yang anda tebang ? • Penebang (P) : Rata-rata lima pohon. Kalau anak saya mbantu bisa 8 pohon • J : Artinya dalam sehari bisa antara 5- 8 pohon yang rebah? • P : Betul Pak • J : Seluruh penebang yang bekerja untuk Pak A ada berapa ?
  • 31. • P : Ya, setahu saya ada kurang lebih 100 orang • J : Lo, apa semuanya kuat menebang lima pohon seperti bapak? • P : Harus itu Pak. Lima paling kurang. Soalnya kalo nggak sampe lima, toke enggak mau bayar • J : Dari sini, kayu dibawa ke mana ? • P : Dimuat ke tongkang di pinggir sungai situ Pak. Satu tongkang bisa muat 100 gelondong kayu.
  • 32. Contoh Teknik Konfrontasi • Jurnalis (J) : Berapa muatan kapal X • Syahbandar (S) : Tiga ton kayu • J : Mengapa dengan muatan tiga ton saja lambung kapal bisa tenggelam sampai ke bawah? Dengan posisi seperti ini muatan kapal seharusnya sampai enam ton ? • S : Wah, saya tida tahu • J : Bukannya anda seharusnya mengecek ?
  • 33. • S : Sudah saya cek. Lagipula saya tidak kenal pemilik kapal, Pak Y. Saya hanya berhubungan dengan anak buahnya. • J : Maaf, bukannya pada tanggal 2 Juli lalu anda berlibur ke rumah Pak Y dan tinggal di Hotel Z di Surabaya ?
  • 34. Contoh Teknik Konfirmasi • Jurnalis (J) : Anda pemilik PT Maju Perkasa ? • Mr X (X) : Bukan • (J) : Dalam Lembaran Negara yang kami pegang, nama anda tercatat sebagai pendiri dan pemiliknya. • (X) : Itu dulu dan hanya sebagai komisaris. Sejak dua tahun lalu saya sudah mundur total dari perusahaan. • (J) : Anda tahu PT Maju Perkasa dituduh
  • 35. Laluunsur-unsurapasajayangperludiperhatikandalam menulisfeature? • Kreativitas: Tak seperti penulisan berita biasa, penulisan feature memungkinkan sang penulis menciptakan sebuah cerita. Cerita disini dalam pengertian “news-story”. Tapi ia madih diikat etika bahwa tulisan harus akurat. Karangan fiktif dan khayalan tidak boleh. • Subyektifitas: Feature dapat ditulis dalam dalam bentuk ”aku”. Tapi bentuk ini sangat jarang diterapkan wartawan, kecuali wartawan petualang seperti Gerson Poyk. Wartawan baru dianjurkan menghindari bentuk ini karena bisa terjerumus untuk menonjolkan diri.
  • 36. •Informatif: Feature bisa memberikan informasi kepada masyarakat mengenai situasi atau aspek kehidupan yang mungkin diabaikan dalam penulisan berita biasa. Misalnya, anda menulis tentang pelestarian hutan atau feature bahaya merokok yang sarat informasi bagi pembaca.
  • 37. FUNGSI FEATURE • Menghibur: Feature merupakan variasi dari berita rutin. Tulisan ringan tentang cara polisi melatih anjing pelacak, cara guru sekolah di daerah terisolir mendidik murid-muridnya bisa memberikan hiburan selingan. Feature bisa juga berkisah tentang peristiwa yang lucu. (majalah Time pernah menulis feature lucu tentang suami Sharon Stone yang dipatok (digigit?) biawak di sebuah kebun binatang di AS. Poin empat ini sebenarnya merupakan “roh” feature, yang sering dirumuskan sebagai unsur human entere • Panjangnya: Bisa hanya 200 kata bisa 20000 kata. (ini bukan esensi sebuah tulisan
  • 38. Teknik penulisan • Jika dalam penulisan berita yang diutamakan ialah pengaturan fakta-fakta, dalam penulisan feature kita dapat memakai teknik ''mengisahkan sebuah cerita''. Memang itulah kunci perbedaan antara berita ''keras'' (spot news) dan feature. • Penulis feature pada hakikatnya adalah seorang yang berkisah. • Penulis melukis gambar dengan kata-kata: ia menghidupkan imajinasi pembaca; ia menarik pembaca agar masuk ke dalam cerita itu dengan membantunya mengidentifikasikan diri dengan tokoh utama.
  • 39. TEKNIK MENULIS • Teknik penyajiannya boleh dikatakan mirip teknik menyajikan sebuah cerita pendek yang hebat. Penulis harus pandai mengatur alur cerita. Mau runtut atau flashback? Ini tergantung kebutuhan. • Pemilihan diksi, kata juga amat penting. Pilih kata benda yang konkret. Pilih verba yang kuat: “dipagut” lebih kuat dan spesifik dari pada “digigit” (ular). Jadi ketepatan dan spesifikasi penggunaan kata harus diperhatikan betul. Tapi jangan sampai terjerumus ke dalam hyperbole, bombasme, vurgaritas dan semacamnya. • Berbeda dengan berita, struktur penulisan feature bukan piramida terbalik. (lihat contoh kecelakaan pesawat). • Artinya, jika dalam menulis berita kita langsung ke masalah yang paling utama, maka dalam feature kita menjadikan masalah utama itu sebagai latar belakang.
  • 40. JUDUL • Judul Feature lebih bebas atau luwes disbanding judul berita lempang • Judul tetap mewakili isi • Usahakan membuat judul yang menggugah • Coba beri sentuhan efek puitis pada judul
  • 41. CONTOH JUDUL • MENGAPA UNDUR-UNDUR BERJALAN MUNDUR? • KASMARAN MAUT DI SARANG ELANG • PEROMPAK YANG HALUS DAN RAMAH • SUKA DUKA SANG PENYELAM • TRAGEDI DI KEBUN KARET • MENYULAP KAWASAN KUMUH • HIDUP ATAU MATI; GENDUT DICARI • GARA GARA NAMA SAMA
  • 42. Lead alias teras • Ada yang mengatakan bahwa lead feature ibarat umpan dalam kail. Begitu pentingnya lead ini sehingga feature yang baik tanpa lead yang mempesona akan kehilangan daya tariknya bagi pembaca. Namun ada yang membantah pendapat ini. Argumennya : ada feature yang memikat meski leadnya bisa-biasa saja. Feature yang ditulis Sindhunata umumnya memiliki lead yang biasa-biasa saja meskipun secara keseluruhan menarik sebagai sebuah feature
  • 43. Lead alias teras • Lead alias teras • Ada yang mengatakan bahwa lead feature ibarat umpan dalam kail. Begitu pentingnya lead ini sehingga feature yang baik tanpa lead yang mempesona akan kehilangan daya tariknya bagi pembaca. Namun ada yang membantah pendapat ini. Argumennya : ada feature yang memikat meski leadnya bisa- biasa saja. Feature yang ditulis Sindhunata umumnya memiliki lead yang biasa-biasa saja meskipun secara keseluruhan menarik sebagai sebuah feature • Banyak kajian yang membahas soal lead atau teras ini, termasuk jenis-jenis teras yang bisa digunakan penulis agar tulisannya tidak monoton.
  • 44. LKBN ANTARA punya jenis-jenis teras sebagai berikut Teras rangkuman berita (news summary lead) • Sama dengan yang dipergunakan dalam berita lempang. Teras ini merupakan pemadatan dari seluruh cerita dan menyajikan keseluruhan unsur lima W (who, what, when, where dan why) dan satu H (how). Contoh : (1)Dengan gayanya yang kocak Jaelani Naro menyatakan tiak mau mundur dari pencalonan wakil presiden sampai tanggal 11 Maret 1988, tengah hari, hanya beberapa jam sebelum pemilihan wakil presiden oleh Sidang Umum MPR dilaksanakan. Ia telah ikut menulis sejarah baru politk Indonesia, sebab ia tercatat sebagai orang pertama yang memberanikan dirinya tampil sebagai calon tandingan Sudharmono yang sudah diunggulkan dan sekaligus berusaha mengakhiri budaya “calon tunggal” untuk jabatan orang kedua di republik ini.
  • 45. Teras kutipan (quotation lead) • Teras ini dimulai dengan sebuah kutipan ucapan atau tulisan orang terkenal. Contoh : “Oh, East is East and West is West and never the twain shall meet!” Jika Rudyard Kipling sempat mengunjungi Wisma Antarbangsa di salah satu kampus Amerika Serikat, ia mungkin akan merevisi baris-baris dalam puisinya yang terkenal itu, sebab ia akan menyaksikan Timur dan Barat bukan hanya bertemu, tetapi juga hidup dan bekerja berdampingan dalam suasana penuh persahabatan. “Tangkap hidup atau mati,” Dengan suara baritonnya, Kapolri Jendral Sutanto memerintahkan anak buahnya agar tidak memberi ampun kepada Edy Gendut, aktor utama perampokan di bank BNI cabang kramat “Allahu Akbar”. Setelah itu, ia melakukan sujud syukur untuk menyampaikan terima kasihnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena ia telah terpilih sebagai salah seorang menteri dalam Kabinet Pembangunan V.
  • 46. Teras kalimat tanya (question lead) • Teras jenis ini sama dengan teras kalimat pendek, tetapi dituliskan dalam bentuk interogasi, bukannya pernyataan, dengan tujuan menguji pengetahuan atau merangsang minat pembaca. Contoh : Berapa harga sebuah nyawa? Ia bisa berharga milyaran rupiah, jika tubuh yang dihidupinya kebetulan seorang kaya raya, tetapi ia bisa juga hanya berharga ribuan rupiah saja atau sama sekali tak bernilai. Yayasan Jantung Indonesia, Palang Merah Indonesia dan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia dengan cara masing-masing berusaha keras agar nyawa seseorang --yang sebenarnya tak ternilai harganya—tidak dibedakan dengan yang lain, karena kekayaan atau status sosialnya. Apa yang membuat sekelompok orang ngotot menolak pindah, meski gubuk tempat mereka tinggal terus dirayapi air yang menggenang?
  • 47. Teras kontras (contrast lead) • Teras jenis ini mengungkapkan dua fakta yang sangat berbeda dengan tujuan untuk memberi tekanan pada fakta yang akan menjadi tema ceritera. • Contoh : • Di sini, 45 tahun yang lalu, mereka saling menembak, berbunuh-bunuhan. Kini di tempat ini, muda-mudi Belanda dan Indonesia bercengkerama ria, memadu kasih, menjalin asmara. • Itulah pemandangan di Pantai Cinta, yang kini giat dipromosikan sebagai salah satu tujuan wisata.
  • 48. • Teras analogi (analogy lead) • Teras ini sama dengan teras kontras, tetapi ia menampilkan kesamaan antara fakta yang sudah dikenal dengan fakta yang akan menjadi tema ceritera. • Contoh : • Keduanya doyan apa saja mulai dari sayur- sayuran beras, daging, buah-buahan sampai dengan kertas. Tak salah lagi, koruptor yang tertangkap basah itu dijuluki “tikus berkepala hitam”.
  • 49. • Teras deskriptif (descriptive/picture lead) • Teras ini dimulai dengan melukiskan keadaan seseorang atau sesuatu. • Contoh : • Senyum selalu tersungging di bibirnya, rambutnya selalu tersisir rapi, sederet pulpen bertengger di saku baju safarinya dan bicaranya selalu lemah-lembut dan berhati-hati. Itulah ciri- ciri penampilan calon pejabat masa kini.
  • 50. JENIS TERAS • Teras bermuka dua (janus-faced lead) • Teras jenis ini melihat ke belakang atau ke depan dengan maksud menampilkan perbandingan dengan masa kini yang menjadi tema cerita. • Contoh : • Celana dengan bentuk bagian pinggang ke bawah lebar, sehingga mengesankan agak kedodoran, adalah idaman banyak remaja masa kini. Padahal, itu adalah mode 30 tahun lalu yang telah ditinggalkan penggemarnya yang kini sudah menjadi bapak-bapak atau kakek-kakek. Memang, sejarah selalu berulang dalam mode.
  • 51. Teras deskriptif (descriptive/picture lead) • Teras ini dimulai dengan melukiskan keadaan seseorang atau sesuatu. • Contoh : • Senyum selalu tersungging di bibirnya, rambutnya selalu tersisir rapi, sederet pulpen bertengger di saku baju safarinya dan bicaranya selalu lemah-lembut dan berhati-hati. Itulah ciri-ciri penampilan calon pejabat masa kini. • Laksana tarian peri langit, asap membumbung di atas Hotel Bali Beach yang membara terpanggang api. • Bola mata Juani berkaca-kaca ketika mengintip kemenakannya, Soleka, yang sedang mandi sore waktu itu. Dari bslik pagar sumur yang jarang, ia melihat kain basahan Soleka yang sering tersibak
  • 52. Lead Menuding Langsung • Dengan lead model ini, reporter berkomunikasi langsung dengan pembaca. Ciri-ciri lead ini adalah ditemukannya kata “anda”, dengan maksud pembaca menjadi bagian dari cerita. Contoh: Bila anda punya nama “kodian”, harap hati- hati. Salah-salah anda kena cekal tidak boleh ke luar negeri Bila harus memilih antara diet koleterol dan penyakit jantung, tentu anda memilih yang pertama
  • 53. Lead Penggoda • Lead ini adalah cara untuk mengelabui pembaca dengan cara bergurau. • Biasanya pendek dan umumnya memakai teka-teki Contoh: Pendatang baru itu tampak misterius dan agak menakutkan. Namanya memang bagus, Chlamydia pneumoniae, tapi wataknya merepotkan para peneliti. . Pembaca yang tak tahu apa atau siapa nama itu, tentunya bisa punya asosiasi beragam atas nama itu. Barulah pada kalimat berikutnya dijelaskan yang sebenarnya Itulah kuman penyebab penyakit radang paru-paru, yang tidak tergolong jenis bakteri, tapi juga bukan virus. Para ahli mengatakan, kuman itu membawa sebagian sifat bakteri dan sebagian lagi sifat virus.
  • 54. ENDING • Berbeda dengan berita lempang, ending dalam karangan khas memegang peranan penting karena di akhir tulisannya, penulis bisa memberi penekanan kembali misi dari tulisannya. • Pada bagian ending, penulis feature yang bagus akan meninggalkan kesan yang membekas kepada pembacanya.
  • 55. Ending . Ringkasan. Feature bisa diakhiri dengan memberikan kesimpulan dari ------- seluruh cerita Contoh: Misal feature tentang Musik dan kaum remaja bisa diakhiri dengan: Para peneliti menemukan remaja-remaja itu kelihatan bahagia, rileks dan bergairah saat menikmati musik, karena musik bagi mereka adalah suatui pengalaman sensasional yang mampu menggugah emosi dan kognitif. Apalagi kalau lirik lagu itu dapat mewakili isi hati mereka.