SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MAKALAH
MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)
COMPUTED TOMOGRAPHY SCANNER (CT SCAN)
Oleh :
Qudrotun M0210053
Fahmi Syahriza M0211026
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FISIKA 2013
I. LATAR BELAKANG
Kedokteran adalah ilmu yang sarat teknologi tinggi dan selalu berkembang setiap
saat. Penggunaan zat-zat radioaktif merupakan bagian dari teknologi nuklir yang relatif
cepat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini disebabkan zat-zat radioaktif
mempunyai sifat-sifat yang spesifik, yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur lain. Dengan
memanfaatkan sifat-sifat radioaktif tersebut, maka banyak persoalan yang rumit yang dapat
disederhanakan sehingga penyelesaiannya menjadi lebih mudah.
Salah satu sifat dari radiasi nuklir yaitu mampu untuk menembus benda padat. Sifat
inibanyak digunakan dalam teknik radiografi yaitu pemotretan bagian dalam suatu benda
dengan menggunakan radiasi nuklir seperti sinar-x, sinar gamma dan neutron. Hasil
pemotretan tersebut direkam dalam film sinar-x.
Zat radioaktif banyak digunakan dalam bidang industri dan kedokteran. Dalam
bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui bagian dalam dari organ tubuh
seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam radiografi dengan menggunakan film sinar-x,
maka obyek yang diamati sering tertutup oleh jaringan struktur lainnya, sehingga
didapatkan pola gambar bayangan yang didominasi oleh struktur jaringan yang tidak
diinginkan. Hal ini akan membingungkan para dokter untuk mendiagnosa organ tubuh
tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka dikembangkan teknologi yang lebih canggih yaitu
CT-Scanner (Computed Tomography Scanner) dengan menggunakan radiasi nuklir seperti
neutron, sinar gamma dan sinar-x.
Ketepatan suatu diagnosa akan sangat membantu dalam penanganan terapi suatu
penyakit, oleh karena itu, dibutuhkan fasilitas yang dapat menunjang prosedur tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan itu dihadirkan failitas pemeriksaan CT-Scan yang merupakan
modalitas radiodiagnostik canggih.
Selain menggunakan Sinar-X dalam radiodiognostik dapat juga menggunakan
prinsip resonansi magnetik inti atom hidrogen. Teknik penggambaran ini disebut Magnetik
Resonance Imaging (MRI).
II. BATASAN MASALAH
a. Mengetahui mekanisme kerja dari CT Scan dan MRI
b. Mengetahui kelebihan dari CT Scan dan MRI
III. TUJUAN
a. Dapat mengetahui mekanisme kerja dari CT Scan dan MRI
b. Dapat mengetahui kelebihan dari CT Scan dan MRI
IV. TINJAUAN PUSTAKA
a. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran dibidang
pemeriksaan diagnostik radiologi, yang menghasilkan rekaman gambar potongan
penampang tubuh atau organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan
antara 0,064 – 1,5 Tesla (1 Tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom
hidrogen. (Mulyono ; 2004)
Struktur atom hidrogen dalam tubuh manusia saat diluar medan magnet
mempunyai arah yang acak dan tidak membentuk keseimbangan. Kemudian saat
diletakan dalam alat MRI (gantry), maka atom H akan sejajar dengan arah medan magnet
demekian juga arah spinning dan preccesing akan sejajar dengan arah medan magnet.
Saat diberikan frekuensi radio maka atom H akan mengabsorbsi energi dari frekuensi
radio tersebut akibatnya dengan bertambahnya energi, atom H akan mengalami
pembelokan sedangkan besarnya pembelokan arah, dipengaruhi oleh besar dan lamanya
energi radio frekuensi yang diberikan. Sewaktu radio frekuensi dihentikan maka atom H
akan disejajarkan kembali dengan arah medan magnet pada saat kembali inilah atom H
akan memancarkan energi yang dimilikinya. Kemudian energi yang berupa sinyal
tersebut dideteksi dengan detektor yang khusus dan diperkuat. Selanjutnya komputer
akan mengolah dan merekkonstruksi citra berdasarkan sinyal yang diperoleh dari
berbagai irisan. (Barry R ; 1988).
Secara garis besar instrumen MRI terdiri dari: a. Sistem magnet yang berfungsi
membentuk medan magnet. Agar dapat mengoperasikan MRI dengan baik, kita perlu
mengetahui tentang : tipe magnet, efek medan magnet, magnet shielding ; shimming
coil dari pesawat MRI tersebut ; b. Sistem pencitraan berfungsi membentuk citra yang
terdiri dari tiga buah kumparan koil, yaitu : 1.Gradien koil X, untuk membuat citra
potongan sagittal. 2 . Gardien koil Y, untuk membuat citra potongan koronal. 3. Gradien
koil Z untuk membuat citra potongan aksial . Bila gradien koil X, Y dan Z bekerja secara
bersamaan maka akan terbentuk potongan oblik; c. Sistem frequensi radio berfungsi
membangkitkan dan memberikan radio frequensi serta mendeteksi sinyal ; d. Sistem
komputer berfungsi untuk membangkitkan sekuens pulsa, mengontrol semua komponen
alat MRI dan menyimpan memori beberapa citra; e. Sistem pencetakan citra,
berfungsinya untuk mencetak gambar pada film rongent atau untuk menyimpan citra.
Pasien ditempatkan dalam medan magnet, dan gelombang elektromagnet pulsa
diterapkan untuk membangkitkan “objective nuclide” di dalam tubuh. Nuclide yang
dibangkitkan akan kembali ke dalam energi semula dan akan melepaskan energi yang
diserap sebagai gelombang elektromagnet. Gelombang elektromagnet yang dilepas ini
adalah sinyal MR. Sinyal ini dideteksi dengan kumparan (coil) untuk membentuk suatu
gambar (image).
Yang perlu diperhatikan dengan memakai MR adalah nucleus (proton di dalam
tubuh). Nucleus mempunyai massa dan muatan positif serta berputar pada sumbunya.
Nucleus yang berputar ini dianggap sebagai suatu magnet batang kecil (small bar
magnet). Karena nucleus ditempatkan di dalam medan magnet statis, maka akan berputar
(precession). Ketika suatu pulsa RF yang mempunyai frekuensi sama dengan
kecepatan/frekuensi dari putaran diberikan, nucleus menyerap energi dari pulsa (yang
disebut gejala resonansi). Pulsa RF adalah gelombang elektromagnet dan disebut pulsa
RF (Radio Frequency) karena band frekuensinya. Ketika pulsa RF dimatikan, nucleus
kembali ke keadaan semula sambil melepaskan energi yang diserap (yang disebut
relaxation). Dengan membuat nucleus memancarkan sinyal ketika melepaskan energi
yang diserap, suatu gambar (image) dihasilkan.
Pemeriksaan MRI bertujuan mengetahui karakteristik morpologik (lokasi,
ukuran, bentuk, perluasan dan lain-lain dari keadaan patologis. Tujuan tersebut dapat
diperoleh dengan menilai salah satu atau kombinasi gambar penampang tubuh aksial,
sagittal, koronal atau oblik tergantung pada letak organ dan kemungkinan patologinya.
Adapun jenis pemeriksaan MRI sesuai dengan organ yang akan dilihat, misalnya
:
1. Pemeriksaan kepala untuk melihat kelainan pada: kelenjar pituitary, lobang
telinga dalam, rongga mata, sinus.
Image
Processing
system
SignalRf
Display
Permanent magnet (generating a constant static
magnetic field)
Gradient magnetic field coil (providing MR signal with positional
information)
Transmitter coil (applying an RF
pulse)Receiver coil (receiving MR
signal)
Nc
2. Pemeriksaan otak untuk mendeteksi : stroke / infark, gambaran fungsi otak,
pendarahan, infeksi; tumor, kelainan bawaan, kelainan pembuluh darah
seperti aneurisma, angioma, proses degenerasi, atrofi.
3. Pemeriksaan tulang belakang untuk melihat proses Degenerasi (HNP), tumor,
infeksi, trauma, kelainan bawaan.
4. Pemeriksaan Musculo-skeletal untuk organ : lutut, bahu , siku, pergelangan
tangan, pergelangan kaki , kaki , untuk mendeteksi robekan tulang rawan,
tendon, ligamen, tumor, infeksi/abses dan lain lain.
5. Pemeriksaan Abdomen untuk melihat hati , ginjal, kantong dan saluran
empedu, pakreas, limpa, organ ginekologis, prostat, buli-buli.
6. Pemeriksaan Thorax untuk melihat : paru –paru, jantung.
Ada beberapa kelebihan MRI dibandingkan dengan pemeriksaan CT Scan yaitu
:
1. MRI lebihunggul untuk mendeteksi beberapa kelainan padajaringan lunak
seperti otak, sumsum tulang serta muskuloskeletal.
2. Mampu memberi gambarandetail anatomi dengan lebih jelas.
3. Mampumelakukan pemeriksaan fungsional sepertipemeriksaan difusi, perfusi
dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan.
4. Mampu membuat gambaran potongan melintang,tegak, dan miring tanpa
merubah posisi pasien.
5. MRI tidak menggunakan radiasi pengion.
b. CT Scan
CT Scan ( Computed Tomography Scanner ) adalah suatu prosedur yang
digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak
dan otak.CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi yang
universal utk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti sususan saraf pusat, otot dan
tulang, tenggorokan, rongga perut.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memperjelas adanya dugaan yang kuat
antara suatu kelainan, yaitu :
1. Gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses.
2. Perubahan vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark.
3. Brain contusion.
4. Brain atrofi.
5. Hydrocephalus.
6. Inflamasi.
Peralatan sistem CT Scan terdiri atas tiga
bagian, yaitu:
1. Sistem Pemroses Citra
2. Sistem Komputer dan Kendali
3. Stasiun Operasi dan Stasiun Pengamat
Sistem Pemroses Citra (Scanner)
Sistem pemroses citra terdapat dalam frame pipa dari mesin dan merupakan
bagian sistem yang langsung berhadapan dengan objek/pasien. Scanner terdiri atas
sumber sinar-x, collimator, detektor, dan bagian akuisisi data. Diagram blok dari scanner
mesin CT Scan dapat dilihat pada Gambar 2.
Sumber sinar-x (x-ray tube dalam gambar di atas) menembakkan sinar-x ke arah
pasien. Collimator adalah penghalang sinar radiasi dan berfungsi memfokuskan sinar-x
yang ditembakkan oleh x-ray tube pada satu slice (potongan) saja. Detektor radiasi
biasanya berupa detektor ionisasi gas. Jika tabung pada detektor ditembus oleh radiasa
maka akan terjadi ionisasi gas-gas di dalamnya. Ionisasi tersebut menimbulkan arus
listrik pada keluaran detektor yang sebanding dengan intensitas sinar radiasi yang
mengenai receiver detektor. Keluaran detektor kemudian dikirim ke bagian akuisisi data
yang berfungsi mengubah besaran-besaran listrik dari detektor menjadi sinyal analog
yang kemudian akan melalui konversi Analog-to-Digital. Hasil pengkonversian A/D itu
dikirim ke bagian komputer dan kendali untuk di-compile oleh komputer.
Sistem Komputer dan Kendali
Bagian komputer bertanggung jawab atas rekonstruksi gambar dan sistem
kendali seluruh sistem CT Scan. Sistem Komputer dan Kendali ini terdiri atas prosesor,
sistem I/O, dan hard disk.
Processor atau CPU (unit pemroses pusat) mempunyai fungsi untuk membaca
dan menginterprestasikan instruksi, melakukan penghitungan, dan menyimpan hasil-hasil
dalam memory. CPU yang digunakan mempunyai bus data 16,32 atau 64 bit. Tipe
komputer yang digunakan bisa mikro komputer dan bisa mini komputer, namun harus
memenuhi unjuk kerja dan kebutuhan sistem CT Scanner. Harddisk mempunyai fungsi
untuk menyimpan data dan software.
Stasiun Operator dan Stasiun Pengamat
CT Scanner pada umumnya dilengkapi dengan dua buah monitor dan keyboard.
Masing-masing sebagai operator station dan viewer station dan keduanya mempunyai
tugas yang berbeda. Operation Station mempunyai fungsi sebagai operator kontrol untuk
mengontrol beberapa parameter scan seperti tegangan anoda, waktu scan dan besarnya
arus filamen. Sedangkan viewer station mempunyai fungsi untuk memanipulasi sistem
pemroses citra. Bagian ini mempunyai sistem kontrol yang dihubungkan dengan sistem
keluaran seperti hard copy film, magnetic tape, dan paper print out. Dari bagian ini dapat
dilakukan pekerjaan untuk menganalisa hasil scanning.
Manfaat dari penggunaan CT Scanner antara lain:
1. CT scan tidak menimbulkan rasa sakit, non-invasif dan akurat.
2. Keuntungan utama dari CT Scan adalah kemampuannya untuk pencitraan
tulang, jaringan lunak dan pembuluh darah, semua pada waktu yang sama.
3. CT scan memberikan gambar sangat rinci dari banyak jenis jaringan seperti
paru-paru, tulang, dan pembuluh darah.
4. Pemeriksaan CT Scan cepat dan sederhana dan dalam kasus-kasus darurat
dapat menunjukkan luka atau pendarahan dengan cukup cepat untuk
membantu menyelamatkan nyawa.
5. Diagnosis dengan CT scan dapat menghilangkan kebutuhan untuk eksplorasi
operasi dan biopsi bedah.
6. Tidak ada radiasi yang masih berada dalam tubuh pasien setelah pemeriksaan
dan Sinar-X yang digunakan dalam CT scan biasanya tidak memiliki efek
samping.
Selain itu terdapat beberapa resiko dari penggunaan CT Scan, antara lain:
1. Ada sedikit kemungkinan timbulnya kanker dari paparan radiasi yang
berlebihan. Namun, manfaat dari diagnosis yang akurat jauh melampaui
risiko.
2. CT scan tidak dianjurkan untuk wanita hamil, kecuali jika secara medis
diperlukan karena potensi resiko bagi bayi sedangkan pemeriksaan pada ibu
yang sedang dalam masa menyusui harus menunggu selama 24 jam setelah
injeksi bahan kontras sebelum melanjutkan menyusui.
V. KESIMPULAN
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran dibidang pemeriksaan
diagnostik radiologi, yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh
atau organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5
Tesla (1 Tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen.
CT Scan ( Computed Tomography Scanner ) adalah suatu prosedur yang digunakan
untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan
otak.CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi yang
universal utk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti sususan saraf pusat, otot dan
tulang, tenggorokan, rongga perut.
Keunggulan MRI dari radiodiagnostik yang lain antara lain, MRI lebih unggul untuk
mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang serta
muskuloskeletal.Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas. Dapat
melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan spektroskopi
yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan. Mampu membuat gambaran potongan
melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien. Selain itu pada MRI tidak
menggunakan radiasi pengion.
Kelebihan dari CT scan antara lain, CT scan tidak menimbulkan rasa sakit, non-invasif
dan akurat. Keuntungan utama dari CT Scan adalah kemampuannya untuk pencitraan
tulang, jaringan lunak dan pembuluh darah, semua pada waktu yang sama.CT scan
memberikan gambar sangat rinci dari banyak jenis jaringan seperti paru-paru, tulang, dan
pembuluh darah. Pemeriksaan CT Scan cepat dan sederhana dan dalam kasus-kasus
darurat dapat menunjukkan luka atau pendarahan dengan cukup cepat untuk membantu
menyelamatkan nyawa. Diagnosis dengan CT scan dapat menghilangkan kebutuhan
untuk eksplorasi operasi dan biopsi bedah. Tidak ada radiasi yang masih berada dalam
tubuh pasien setelah pemeriksaan dan Sinar-X yang digunakan dalam CT scan biasanya
tidak memiliki efek samping.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Nuruljihad, X-ray computated tomography scan, Jurusan Elektro Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin, Makassar, 2011
Barry R. Friedman, et al. Principles of MRI.Mc Graw Hill Information Service
Company, New York , 1988
Muhammad Ilyas DKK, The Role of Computed Tomography Scans (CT Scans) In
Predicting Outcome of Patients With Acute Ischemic Stroke, Physiology
Department, Medical Faculty, Hasanuddin University, Makassar, Indonesia, 2009
Mulyono Notosiswoyo & Susy Suswati, Pemanfaatan Magnetic Resonance Imaging
(MRI) Sebagai Sarana Diagnosa Pasien,Jurnal Media Litbang Kesehatan Volume
XIV Nomor 3, 2004

More Related Content

What's hot

Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary surveyIra Rahmawati
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensiNirma Syari Vutry
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienzulindarisma
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratAris Rahmanda
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalMitha Khair
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)Adam Muhammad
 
Modul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound TherapyModul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound Therapyaditya romadhon
 
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakitALIYAH MS
 

What's hot (20)

Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Anfis sistem sensori
Anfis sistem sensoriAnfis sistem sensori
Anfis sistem sensori
 
Makalah biooptik
Makalah biooptikMakalah biooptik
Makalah biooptik
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary survey
 
contoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensicontoh soal kasus uji kompetensi
contoh soal kasus uji kompetensi
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Makalah ekg
Makalah ekg Makalah ekg
Makalah ekg
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
 
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajalKonsep pasien terminal & menjelang ajal
Konsep pasien terminal & menjelang ajal
 
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat KesadaranGCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
ppt_Penatalaksanaan Syok (Adam_FIK UI)
 
Airway & Breathing Management
Airway & Breathing Management Airway & Breathing Management
Airway & Breathing Management
 
Modul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound TherapyModul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound Therapy
 
Bahan ekg
Bahan ekgBahan ekg
Bahan ekg
 
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
8537398 analisis-kebutuhan-tenaga-perawatan-rumah-sakit
 
Bioakustik
BioakustikBioakustik
Bioakustik
 

Similar to Makalah mri dan ct scan

Makalah pencitraan diagnosa mutakhir ( kelompok 3 )(1)
Makalah pencitraan diagnosa mutakhir ( kelompok 3 )(1)Makalah pencitraan diagnosa mutakhir ( kelompok 3 )(1)
Makalah pencitraan diagnosa mutakhir ( kelompok 3 )(1)AliviaElena1
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Septian Muna Barakati
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Septian Muna Barakati
 
KEL 6_2A_PET&SPECT.pptx
KEL 6_2A_PET&SPECT.pptxKEL 6_2A_PET&SPECT.pptx
KEL 6_2A_PET&SPECT.pptxssuser41952d
 
Penerapan pengolahan citra dalam bidang kedokteran
Penerapan pengolahan citra dalam bidang kedokteranPenerapan pengolahan citra dalam bidang kedokteran
Penerapan pengolahan citra dalam bidang kedokteranBaguss Chandrass
 
Peranan fisika dalam kehidupan
Peranan fisika dalam kehidupan Peranan fisika dalam kehidupan
Peranan fisika dalam kehidupan Shinta Fathia
 
dr. Adnan (Referat) Gambaran MRI Kanker Prostat.pdf
dr. Adnan (Referat)  Gambaran MRI Kanker Prostat.pdfdr. Adnan (Referat)  Gambaran MRI Kanker Prostat.pdf
dr. Adnan (Referat) Gambaran MRI Kanker Prostat.pdfssuser86266b
 
Ct scan kimnal presentation
Ct scan kimnal presentationCt scan kimnal presentation
Ct scan kimnal presentationKoko Ekayana
 
Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4Ishak Majid
 
Teori Gelombang Elektromagnetik.docx
Teori Gelombang Elektromagnetik.docxTeori Gelombang Elektromagnetik.docx
Teori Gelombang Elektromagnetik.docxAlifiaaDevi
 

Similar to Makalah mri dan ct scan (20)

Makalah pencitraan diagnosa mutakhir ( kelompok 3 )(1)
Makalah pencitraan diagnosa mutakhir ( kelompok 3 )(1)Makalah pencitraan diagnosa mutakhir ( kelompok 3 )(1)
Makalah pencitraan diagnosa mutakhir ( kelompok 3 )(1)
 
MRI
MRIMRI
MRI
 
7@pet dan spect
7@pet dan spect7@pet dan spect
7@pet dan spect
 
Radiofarmasi
RadiofarmasiRadiofarmasi
Radiofarmasi
 
Manfaat magnet dalam bidang kesehatan
Manfaat magnet dalam bidang kesehatanManfaat magnet dalam bidang kesehatan
Manfaat magnet dalam bidang kesehatan
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
 
Ct scan kel viii
Ct scan kel viiiCt scan kel viii
Ct scan kel viii
 
Nuklir
NuklirNuklir
Nuklir
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
 
KEL 6_2A_PET&SPECT.pptx
KEL 6_2A_PET&SPECT.pptxKEL 6_2A_PET&SPECT.pptx
KEL 6_2A_PET&SPECT.pptx
 
Penerapan pengolahan citra dalam bidang kedokteran
Penerapan pengolahan citra dalam bidang kedokteranPenerapan pengolahan citra dalam bidang kedokteran
Penerapan pengolahan citra dalam bidang kedokteran
 
Peranan fisika dalam kehidupan
Peranan fisika dalam kehidupan Peranan fisika dalam kehidupan
Peranan fisika dalam kehidupan
 
dr. Adnan (Referat) Gambaran MRI Kanker Prostat.pdf
dr. Adnan (Referat)  Gambaran MRI Kanker Prostat.pdfdr. Adnan (Referat)  Gambaran MRI Kanker Prostat.pdf
dr. Adnan (Referat) Gambaran MRI Kanker Prostat.pdf
 
Makalah bahaya radiasi akbdi muna
Makalah bahaya radiasi akbdi munaMakalah bahaya radiasi akbdi muna
Makalah bahaya radiasi akbdi muna
 
Ct scan kimnal presentation
Ct scan kimnal presentationCt scan kimnal presentation
Ct scan kimnal presentation
 
Gamma Camera Imaging
Gamma Camera ImagingGamma Camera Imaging
Gamma Camera Imaging
 
CT SCAN KLP 1.pptx
CT SCAN KLP 1.pptxCT SCAN KLP 1.pptx
CT SCAN KLP 1.pptx
 
Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4Radiologi & laboratorium a4
Radiologi & laboratorium a4
 
sinar x
sinar xsinar x
sinar x
 
Teori Gelombang Elektromagnetik.docx
Teori Gelombang Elektromagnetik.docxTeori Gelombang Elektromagnetik.docx
Teori Gelombang Elektromagnetik.docx
 

Makalah mri dan ct scan

  • 1. MAKALAH MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI) COMPUTED TOMOGRAPHY SCANNER (CT SCAN) Oleh : Qudrotun M0210053 Fahmi Syahriza M0211026 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FISIKA 2013
  • 2. I. LATAR BELAKANG Kedokteran adalah ilmu yang sarat teknologi tinggi dan selalu berkembang setiap saat. Penggunaan zat-zat radioaktif merupakan bagian dari teknologi nuklir yang relatif cepat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini disebabkan zat-zat radioaktif mempunyai sifat-sifat yang spesifik, yang tidak dimiliki oleh unsur-unsur lain. Dengan memanfaatkan sifat-sifat radioaktif tersebut, maka banyak persoalan yang rumit yang dapat disederhanakan sehingga penyelesaiannya menjadi lebih mudah. Salah satu sifat dari radiasi nuklir yaitu mampu untuk menembus benda padat. Sifat inibanyak digunakan dalam teknik radiografi yaitu pemotretan bagian dalam suatu benda dengan menggunakan radiasi nuklir seperti sinar-x, sinar gamma dan neutron. Hasil pemotretan tersebut direkam dalam film sinar-x. Zat radioaktif banyak digunakan dalam bidang industri dan kedokteran. Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui bagian dalam dari organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam radiografi dengan menggunakan film sinar-x, maka obyek yang diamati sering tertutup oleh jaringan struktur lainnya, sehingga didapatkan pola gambar bayangan yang didominasi oleh struktur jaringan yang tidak diinginkan. Hal ini akan membingungkan para dokter untuk mendiagnosa organ tubuh tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka dikembangkan teknologi yang lebih canggih yaitu CT-Scanner (Computed Tomography Scanner) dengan menggunakan radiasi nuklir seperti neutron, sinar gamma dan sinar-x. Ketepatan suatu diagnosa akan sangat membantu dalam penanganan terapi suatu penyakit, oleh karena itu, dibutuhkan fasilitas yang dapat menunjang prosedur tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan itu dihadirkan failitas pemeriksaan CT-Scan yang merupakan modalitas radiodiagnostik canggih. Selain menggunakan Sinar-X dalam radiodiognostik dapat juga menggunakan prinsip resonansi magnetik inti atom hidrogen. Teknik penggambaran ini disebut Magnetik Resonance Imaging (MRI). II. BATASAN MASALAH a. Mengetahui mekanisme kerja dari CT Scan dan MRI b. Mengetahui kelebihan dari CT Scan dan MRI
  • 3. III. TUJUAN a. Dapat mengetahui mekanisme kerja dari CT Scan dan MRI b. Dapat mengetahui kelebihan dari CT Scan dan MRI IV. TINJAUAN PUSTAKA a. Magnetic Resonance Imaging (MRI) Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran dibidang pemeriksaan diagnostik radiologi, yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh atau organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 Tesla (1 Tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen. (Mulyono ; 2004) Struktur atom hidrogen dalam tubuh manusia saat diluar medan magnet mempunyai arah yang acak dan tidak membentuk keseimbangan. Kemudian saat diletakan dalam alat MRI (gantry), maka atom H akan sejajar dengan arah medan magnet demekian juga arah spinning dan preccesing akan sejajar dengan arah medan magnet. Saat diberikan frekuensi radio maka atom H akan mengabsorbsi energi dari frekuensi radio tersebut akibatnya dengan bertambahnya energi, atom H akan mengalami pembelokan sedangkan besarnya pembelokan arah, dipengaruhi oleh besar dan lamanya energi radio frekuensi yang diberikan. Sewaktu radio frekuensi dihentikan maka atom H akan disejajarkan kembali dengan arah medan magnet pada saat kembali inilah atom H akan memancarkan energi yang dimilikinya. Kemudian energi yang berupa sinyal tersebut dideteksi dengan detektor yang khusus dan diperkuat. Selanjutnya komputer akan mengolah dan merekkonstruksi citra berdasarkan sinyal yang diperoleh dari berbagai irisan. (Barry R ; 1988). Secara garis besar instrumen MRI terdiri dari: a. Sistem magnet yang berfungsi membentuk medan magnet. Agar dapat mengoperasikan MRI dengan baik, kita perlu mengetahui tentang : tipe magnet, efek medan magnet, magnet shielding ; shimming coil dari pesawat MRI tersebut ; b. Sistem pencitraan berfungsi membentuk citra yang terdiri dari tiga buah kumparan koil, yaitu : 1.Gradien koil X, untuk membuat citra potongan sagittal. 2 . Gardien koil Y, untuk membuat citra potongan koronal. 3. Gradien koil Z untuk membuat citra potongan aksial . Bila gradien koil X, Y dan Z bekerja secara bersamaan maka akan terbentuk potongan oblik; c. Sistem frequensi radio berfungsi membangkitkan dan memberikan radio frequensi serta mendeteksi sinyal ; d. Sistem komputer berfungsi untuk membangkitkan sekuens pulsa, mengontrol semua komponen alat MRI dan menyimpan memori beberapa citra; e. Sistem pencetakan citra, berfungsinya untuk mencetak gambar pada film rongent atau untuk menyimpan citra.
  • 4. Pasien ditempatkan dalam medan magnet, dan gelombang elektromagnet pulsa diterapkan untuk membangkitkan “objective nuclide” di dalam tubuh. Nuclide yang dibangkitkan akan kembali ke dalam energi semula dan akan melepaskan energi yang diserap sebagai gelombang elektromagnet. Gelombang elektromagnet yang dilepas ini adalah sinyal MR. Sinyal ini dideteksi dengan kumparan (coil) untuk membentuk suatu gambar (image). Yang perlu diperhatikan dengan memakai MR adalah nucleus (proton di dalam tubuh). Nucleus mempunyai massa dan muatan positif serta berputar pada sumbunya. Nucleus yang berputar ini dianggap sebagai suatu magnet batang kecil (small bar magnet). Karena nucleus ditempatkan di dalam medan magnet statis, maka akan berputar (precession). Ketika suatu pulsa RF yang mempunyai frekuensi sama dengan kecepatan/frekuensi dari putaran diberikan, nucleus menyerap energi dari pulsa (yang disebut gejala resonansi). Pulsa RF adalah gelombang elektromagnet dan disebut pulsa RF (Radio Frequency) karena band frekuensinya. Ketika pulsa RF dimatikan, nucleus kembali ke keadaan semula sambil melepaskan energi yang diserap (yang disebut relaxation). Dengan membuat nucleus memancarkan sinyal ketika melepaskan energi yang diserap, suatu gambar (image) dihasilkan. Pemeriksaan MRI bertujuan mengetahui karakteristik morpologik (lokasi, ukuran, bentuk, perluasan dan lain-lain dari keadaan patologis. Tujuan tersebut dapat diperoleh dengan menilai salah satu atau kombinasi gambar penampang tubuh aksial, sagittal, koronal atau oblik tergantung pada letak organ dan kemungkinan patologinya. Adapun jenis pemeriksaan MRI sesuai dengan organ yang akan dilihat, misalnya : 1. Pemeriksaan kepala untuk melihat kelainan pada: kelenjar pituitary, lobang telinga dalam, rongga mata, sinus. Image Processing system SignalRf Display Permanent magnet (generating a constant static magnetic field) Gradient magnetic field coil (providing MR signal with positional information) Transmitter coil (applying an RF pulse)Receiver coil (receiving MR signal) Nc
  • 5. 2. Pemeriksaan otak untuk mendeteksi : stroke / infark, gambaran fungsi otak, pendarahan, infeksi; tumor, kelainan bawaan, kelainan pembuluh darah seperti aneurisma, angioma, proses degenerasi, atrofi. 3. Pemeriksaan tulang belakang untuk melihat proses Degenerasi (HNP), tumor, infeksi, trauma, kelainan bawaan. 4. Pemeriksaan Musculo-skeletal untuk organ : lutut, bahu , siku, pergelangan tangan, pergelangan kaki , kaki , untuk mendeteksi robekan tulang rawan, tendon, ligamen, tumor, infeksi/abses dan lain lain. 5. Pemeriksaan Abdomen untuk melihat hati , ginjal, kantong dan saluran empedu, pakreas, limpa, organ ginekologis, prostat, buli-buli. 6. Pemeriksaan Thorax untuk melihat : paru –paru, jantung. Ada beberapa kelebihan MRI dibandingkan dengan pemeriksaan CT Scan yaitu : 1. MRI lebihunggul untuk mendeteksi beberapa kelainan padajaringan lunak seperti otak, sumsum tulang serta muskuloskeletal. 2. Mampu memberi gambarandetail anatomi dengan lebih jelas. 3. Mampumelakukan pemeriksaan fungsional sepertipemeriksaan difusi, perfusi dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan. 4. Mampu membuat gambaran potongan melintang,tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien. 5. MRI tidak menggunakan radiasi pengion. b. CT Scan CT Scan ( Computed Tomography Scanner ) adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi yang universal utk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti sususan saraf pusat, otot dan tulang, tenggorokan, rongga perut. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memperjelas adanya dugaan yang kuat antara suatu kelainan, yaitu : 1. Gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses. 2. Perubahan vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark. 3. Brain contusion.
  • 6. 4. Brain atrofi. 5. Hydrocephalus. 6. Inflamasi. Peralatan sistem CT Scan terdiri atas tiga bagian, yaitu: 1. Sistem Pemroses Citra 2. Sistem Komputer dan Kendali 3. Stasiun Operasi dan Stasiun Pengamat Sistem Pemroses Citra (Scanner) Sistem pemroses citra terdapat dalam frame pipa dari mesin dan merupakan bagian sistem yang langsung berhadapan dengan objek/pasien. Scanner terdiri atas sumber sinar-x, collimator, detektor, dan bagian akuisisi data. Diagram blok dari scanner mesin CT Scan dapat dilihat pada Gambar 2. Sumber sinar-x (x-ray tube dalam gambar di atas) menembakkan sinar-x ke arah pasien. Collimator adalah penghalang sinar radiasi dan berfungsi memfokuskan sinar-x
  • 7. yang ditembakkan oleh x-ray tube pada satu slice (potongan) saja. Detektor radiasi biasanya berupa detektor ionisasi gas. Jika tabung pada detektor ditembus oleh radiasa maka akan terjadi ionisasi gas-gas di dalamnya. Ionisasi tersebut menimbulkan arus listrik pada keluaran detektor yang sebanding dengan intensitas sinar radiasi yang mengenai receiver detektor. Keluaran detektor kemudian dikirim ke bagian akuisisi data yang berfungsi mengubah besaran-besaran listrik dari detektor menjadi sinyal analog yang kemudian akan melalui konversi Analog-to-Digital. Hasil pengkonversian A/D itu dikirim ke bagian komputer dan kendali untuk di-compile oleh komputer. Sistem Komputer dan Kendali Bagian komputer bertanggung jawab atas rekonstruksi gambar dan sistem kendali seluruh sistem CT Scan. Sistem Komputer dan Kendali ini terdiri atas prosesor, sistem I/O, dan hard disk. Processor atau CPU (unit pemroses pusat) mempunyai fungsi untuk membaca dan menginterprestasikan instruksi, melakukan penghitungan, dan menyimpan hasil-hasil dalam memory. CPU yang digunakan mempunyai bus data 16,32 atau 64 bit. Tipe komputer yang digunakan bisa mikro komputer dan bisa mini komputer, namun harus memenuhi unjuk kerja dan kebutuhan sistem CT Scanner. Harddisk mempunyai fungsi untuk menyimpan data dan software. Stasiun Operator dan Stasiun Pengamat CT Scanner pada umumnya dilengkapi dengan dua buah monitor dan keyboard. Masing-masing sebagai operator station dan viewer station dan keduanya mempunyai tugas yang berbeda. Operation Station mempunyai fungsi sebagai operator kontrol untuk mengontrol beberapa parameter scan seperti tegangan anoda, waktu scan dan besarnya arus filamen. Sedangkan viewer station mempunyai fungsi untuk memanipulasi sistem pemroses citra. Bagian ini mempunyai sistem kontrol yang dihubungkan dengan sistem keluaran seperti hard copy film, magnetic tape, dan paper print out. Dari bagian ini dapat dilakukan pekerjaan untuk menganalisa hasil scanning. Manfaat dari penggunaan CT Scanner antara lain: 1. CT scan tidak menimbulkan rasa sakit, non-invasif dan akurat. 2. Keuntungan utama dari CT Scan adalah kemampuannya untuk pencitraan tulang, jaringan lunak dan pembuluh darah, semua pada waktu yang sama. 3. CT scan memberikan gambar sangat rinci dari banyak jenis jaringan seperti paru-paru, tulang, dan pembuluh darah.
  • 8. 4. Pemeriksaan CT Scan cepat dan sederhana dan dalam kasus-kasus darurat dapat menunjukkan luka atau pendarahan dengan cukup cepat untuk membantu menyelamatkan nyawa. 5. Diagnosis dengan CT scan dapat menghilangkan kebutuhan untuk eksplorasi operasi dan biopsi bedah. 6. Tidak ada radiasi yang masih berada dalam tubuh pasien setelah pemeriksaan dan Sinar-X yang digunakan dalam CT scan biasanya tidak memiliki efek samping. Selain itu terdapat beberapa resiko dari penggunaan CT Scan, antara lain: 1. Ada sedikit kemungkinan timbulnya kanker dari paparan radiasi yang berlebihan. Namun, manfaat dari diagnosis yang akurat jauh melampaui risiko. 2. CT scan tidak dianjurkan untuk wanita hamil, kecuali jika secara medis diperlukan karena potensi resiko bagi bayi sedangkan pemeriksaan pada ibu yang sedang dalam masa menyusui harus menunggu selama 24 jam setelah injeksi bahan kontras sebelum melanjutkan menyusui. V. KESIMPULAN Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu alat kedokteran dibidang pemeriksaan diagnostik radiologi, yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh atau organ manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan antara 0,064 – 1,5 Tesla (1 Tesla = 1000 Gauss) dan resonansi getaran terhadap inti atom hidrogen. CT Scan ( Computed Tomography Scanner ) adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi yang universal utk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti sususan saraf pusat, otot dan tulang, tenggorokan, rongga perut. Keunggulan MRI dari radiodiagnostik yang lain antara lain, MRI lebih unggul untuk mendeteksi beberapa kelainan pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang serta muskuloskeletal.Mampu memberi gambaran detail anatomi dengan lebih jelas. Dapat melakukan pemeriksaan fungsional seperti pemeriksaan difusi, perfusi dan spektroskopi yang tidak dapat dilakukan dengan CT Scan. Mampu membuat gambaran potongan melintang, tegak, dan miring tanpa merubah posisi pasien. Selain itu pada MRI tidak menggunakan radiasi pengion.
  • 9. Kelebihan dari CT scan antara lain, CT scan tidak menimbulkan rasa sakit, non-invasif dan akurat. Keuntungan utama dari CT Scan adalah kemampuannya untuk pencitraan tulang, jaringan lunak dan pembuluh darah, semua pada waktu yang sama.CT scan memberikan gambar sangat rinci dari banyak jenis jaringan seperti paru-paru, tulang, dan pembuluh darah. Pemeriksaan CT Scan cepat dan sederhana dan dalam kasus-kasus darurat dapat menunjukkan luka atau pendarahan dengan cukup cepat untuk membantu menyelamatkan nyawa. Diagnosis dengan CT scan dapat menghilangkan kebutuhan untuk eksplorasi operasi dan biopsi bedah. Tidak ada radiasi yang masih berada dalam tubuh pasien setelah pemeriksaan dan Sinar-X yang digunakan dalam CT scan biasanya tidak memiliki efek samping.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Andi Nuruljihad, X-ray computated tomography scan, Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar, 2011 Barry R. Friedman, et al. Principles of MRI.Mc Graw Hill Information Service Company, New York , 1988 Muhammad Ilyas DKK, The Role of Computed Tomography Scans (CT Scans) In Predicting Outcome of Patients With Acute Ischemic Stroke, Physiology Department, Medical Faculty, Hasanuddin University, Makassar, Indonesia, 2009 Mulyono Notosiswoyo & Susy Suswati, Pemanfaatan Magnetic Resonance Imaging (MRI) Sebagai Sarana Diagnosa Pasien,Jurnal Media Litbang Kesehatan Volume XIV Nomor 3, 2004