1. LANDASAN PSIKOLOGI DAN SOSIAL BUDADAYA
KELOMPOK 1
Oleh:
Dwi Aminudin S. (1115500025)
Fika Adi Tiyani (1115500032)
Isna Adib Darmawan (1115500099)
Alind Khalida Z (111550006)
2. Pengertian landasan psikologis
Psikologi merupakan kajian tentang tingkah laku individu.
Landasan psikologis dalam bimbingan dan konseling
memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu yang
menjadi sasaran layanan.
3. KAJIAN LANDASAN PSIKOLOGI
1.Motif dan motivasi
2.Pembawaan dan
lingkungan
3.Perkembangan individu
4.Belajar, balikan, dan penguatan
5.Kepribadian
4. Bimbingan dan Konseling Antar Budaya
Beberapa Hipotesis yang dikemukakan Pedersen dkk (1976) tentang
berbagai aspek konseling budaya antara lain:
a.Makin besar kesamaan harapan tentang tujuan konseling
antara budaya pada diri konselor dan klien maka konseling akan
berhasil
b.Makin besar kesamaan pemohonan tentang ketergantungan,
komunikasi terbuka, maka makin efektif konseling tersebut
c.Makin sederhana harapan yang diinginkan oleh klien maka
makin berhasil konseling tersebut
d.Makin bersifat personal, penuh suasana emosional suasana
konseling antar budaya makin memudahkan konselor memahami
klien.
5. e.Keefektifan konseling antara budaya tergantung pada kesensitifan
konselor terhadap proses komunikasi
f.Keefektifan konseling akan meningkat jika ada latihan khusus serta
pemahaman terhadap permasalahan hidup yang sesuai dengan budaya
tersebut.
g.Makin klien kurang memahami proses konseling makin perlu konselor
/program konseling antara budaya memberikan pengarahan tentang
proses ketrampilan berkomunikasi, pengambilan keputusan dan transfer.
h.Model konseling yang khusus dirancang untuk pola budaya tertentu
akan efektif digunakan terhadap klien-klien yang berasal dari budaya
tersebut daripada budaya lainnya
i.Konseling antarbudaya akan efektif apabila konselor memperlihatkan
perhatian kepada kliennya sebagai seorang individu yang spesial.
6. Karakteristik Konselor Agar dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling lintas
budaya dapat berjalan efektif
1. Konselor yang secara budaya efektif mengenali nilai-nilai
dan asumsi mana yang mereka pegang mengenai perilaku
manusia yang diinginkan atau tidak diinginkan
2. Konselor yang secara budaya efektif adalah mereka yang
menyadari karakteristik umum dari konseling yang melintasi
beberapa pikiran/ anggapan yang diperoleh dari sekolah
3. Konselor yang secara budaya efektif bisa berbagi
pandangan dunia dengan konseli mereka tanpa meniadakan
hak kekuasaan mereka
4. Konselor yang secara budaya efektif sungguh-sungguh
ekletik dalam konseling mereka
7. Landasan sosial budaya dalam bimbingan dan konseling
Landasan sosial-budaya merupakan landasan yang dapat
memberikan pemahaman kepada konselor tentang dimensi
kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang
mempengaruhi terhadap perilaku individu.
8. Berikut faktor-faktor sosial budaya yang menimbulkan
kebutuhan manusia akan bimbingan:
1. Perubahan konstelasi keluarga
2. Perkembangan pendidikan
3. Dunia kerja
4. Perkembangan kota metropolitan
5. Perkembangan komunikasi
6. Saksisme atau rasisme
7. Kesehatan mental
8. Perkembangan teknologi
9. Kondisi moral
10.Kondisi sosial ekonomi
9. Permasalahan-permasalahan yang Terjadi dalam Landasan
Sosial Budaya
1.Perbedaan Bahasa
2.Komunikasi NonVerbal
3.Stereotipe
4.Kecenderungan Menilai
5.Kecemasan
10. Solusi dari Permasalahan-permasalahan yang Terjadi
dalam Landasan Sosial Budaya
Solusi utama dari permasalahan-permasalahan yang
terjadi dalam Landasan Sosial Budaya, yaitu dengan
adanya konseling profesional yang bersifat antarbudaya,
atau bahkan multibudaya, yang merupakan kebutuhan
yang amat mendesak bagi terselenggaranya pelayanan
yang etis, dan hal ini merupakan bagian yang integral dari
tugas profesional bimbingan dan konseling.
11. Selain itu, meskipun agakmya tidak mungkin mengharapkan sebagian besar
konselor memiliki keakraban dan keterampilan yang tinggi terhadap spektrum sosial
budaya yang luas dan berbeda-beda, adalah tetap dimungkinkan, dan bahkan menjadi
kewajiban kita, untuk menekankan (kepada seluruh konselor) penting dan perlunya
sikap menghargai dan menjadi pertimbangan utama segenap aspek lingkungan sosial
budaya yang unik yang berpengaruh terhadap tingkah laku klien.