SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Gatotkaca (Dewanagari: घटोत्कच; IAST: Ghaṭotkacha) adalah seorang tokoh dalam wiracarita
Mahabharata, putra Bimasena (Bima) atau Wrekodara dari keluarga Pandawa. Ibunya bernama
Hidimbi (Harimbi), berasal dari bangsa rakshasa. Gatotkaca dikisahkan memiliki kekuatan luar
biasa. Dalam perang besar di Kurukshetra, ia menewaskan banyak sekutu Korawa sebelum
akhirnya gugur di tangan Karna.
Di Indonesia, Gatotkaca menjadi tokoh pewayangan yang sangat populer. Misalnya dalam
pewayangan Jawa, ia dikenal dengan sebutan Gatutkaca (bahasa Jawa: Gathutkaca).
Kesaktiannya dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan
sayap, serta terkenal dengan julukan "otot kawat tulang besi".
Etimologi
Dalam bahasa Sanskerta, nama Ghatotkacha secara harfiah bermakna "memiliki kepala seperti
kendi". Nama ini terdiri dari dua kata, yaitu ghaṭ(tt)am yang berarti "buli-buli" atau "kendi", dan
utkacha yang berarti "kepala". Nama ini diberikan kepadanya karena sewaktu lahir kepalanya
konon mirip dengan buli-buli atau kendi.
Kelahiran
Menurut versi Mahabharata, Gatotkaca adalah putra Bimasena dari keluaga Pandawa yang lahir
dari seorang rakshasa perempuan bernama Hidimbi. Hidimbi sendiri merupakan raksasa
penguasa sebuah hutan; tinggal bersama kakaknya yang bernama Hidimba (dalam pewayangan
Jawa, ibu Gatotkaca lebih terkenal dengan sebutan Arimbi. Menurut versi ini, Arimbi bukan
sekadar penghuni hutan biasa, melainkan putri dari Kerajaan Pringgadani, negeri bangsa
rakshasa).
Kisah kelahiran Gatotkaca dikisahkan secara tersendiri dalam pewayangan Jawa. Namanya
sewaktu masih bayi adalah Jabang Tetuka. Sampai usia satu tahun, tali pusarnya belum bisa
dipotong walau menggunakan senjata apa pun. Arjuna (adik Bimasena) pergi bertapa untuk
mendapatkan petunjuk dewa demi menolong keponakannya itu. Pada saat yang sama Karna,
panglima Kerajaan Hastina juga sedang bertapa mencari senjata pusaka. Karena wajah keduanya
mirip, Batara Narada selaku utusan kahyangan memberikan senjata Kontawijaya kepada Karna,
bukan kepada Arjuna. Setelah menyadari kesalahannya, Narada pun menemui Arjuna yang
sebenarnya. Lalu Arjuna mengejar Karna untuk merebut senjata Konta, sehingga pertarungan
pun terjadi. Karna berhasil meloloskan diri bersama senjata Konta, sedangkan Arjuna hanya
berhasil merebut sarung pembungkus pusaka tersebut. Sarung pusaka Konta terbuat dari kayu
mastaba yang ternyata bisa digunakan untuk memotong tali pusar Tetuka. Saat dipakai untuk
memotong, kayu mastaba musnah dan bersatu dalam perut Tetuka. Kresna yang ikut serta
menyaksikannya berpendapat bahwa pengaruh kayu Mastaba akan menambah kekuatan bayi
Tetuka. Ia juga meramalkan bahwa kelak Tetuka akan tewas di tangan pemilik senjata Konta.
Jagoan para dewa
Menurut versi pewayangan Jawa, Tetuka diasuh di kahyangan oleh Narada yang saat itu sedang
digempur oleh Patih Sekipu dari Kerajaan Trabelasuket. Patih tersebut diutus rajanya,
Kalapracona untuk melamar bidadari bernama Batari Supraba. Tetuka dihadapkan sebagai lawan
Sekipu. Semakin dihajar, Tetuka justru semakin kuat. Karena malu, Sekipu mengembalikan
Tetuka kepada Narada untuk dibesarkan saat itu juga. Narada menceburkan tubuh Tetuka ke
dalam kawah Candradimuka, di Gunung Jamurdipa. Para dewa kemudian melemparkan berbagai
jenis senjata pusaka ke dalam kawah. Beberapa saat kemudian, Tetuka muncul ke permukaan
sebagai seorang laki-laki dewasa. Segala jenis pusaka para dewa telah melebur dan bersatu ke
dalam dirinya. Kemudian Tetuka bertarung melawan Sekipu dan berhasil membunuhnya dengan
gigitan taringnya. Kresna dan para Pandawa saat itu datang menyusul ke kahyangan. Kresna
memotong taring Tetuka dan menyuruhnya berhenti menggunakan sifat-sifat kaum raksasa.
Batara Guru, raja kahyangan menghadiahkan seperangkat pakaian pusaka, yaitu Caping
Basunanda, Kotang Antrakusuma, dan Terompah Padakacarma untuk dipakai Tetuka, yang
sejak saat itu berganti nama menjadi Gatotkaca. Dengan mengenakan pakaian pusaka tersebut,
Gatotkaca mampu terbang menuju Kerajaan Trabelasuket dan membunuh Kalapracona.
Pernikahan
Gatotkaca sebagai tokohwayangkulitJawa.
Dalam versi Mahabharata, Gatotkaca menikahi Ahilawati, gadis dari Kerajaan Naga dan
mempunyai anak bernama Barbarika. Dalam versi pewayangan Jawa, Gatotkaca menikah dengan
sepupunya, yaitu Pergiwa, putri Arjuna. Ia berhasil menikahi Pergiwa setelah melalui perjuangan
berat, yaitu menyingkirkan saingannya, bernama Laksmana Mandrakumara, putra Duryodana
dari keluarga Korawa. Dari perkawinannya dengan Pergiwa, Gatotkaca memiliki putra bernama
Sasikirana, yang menjadi panglima perang Hastinapura pada masa pemerintahan Prabu Parikesit,
putra Abimanyu atau cucu Arjuna. Versi lain mengisahkan, Gatotkaca memiliki dua orang istri
lagi selain Pregiwa, yaitu Suryawati dan Sumpaniwati. Dari keduanya masing-masing lahir
Suryakaca dan Jayasumpena.
Raja Pringgandani
Gatotkaca versi Jawa adalah manusia setengah raksasa, namun bukan raksasa hutan. Ibunya
adalah putri Prabu Tremboko dari Kerajaan Pringgadani. Tremboko tewas di tangan Pandu ayah
para Pandawa akibat adu domba yang dilancarkan Sangkuni. Ia kemudian digantikan oleh anak
sulungnya yang bernama Arimba. Arimba sendiri tewas di tangan Bimasena pada saat para
Pandawa membangun Kerajaan Amarta. Takhta Pringgadani kemudian dipegang oleh Arimbi
yang telah diperistri Bima. Suksesi kepemimpinan kelak diserahkan kepada putra mereka setelah
dewasa.
Arimbi memiliki lima orang adik bernama Brajadenta, Brajamusti, Brajalamadan, Brajawikalpa,
dan Kalabendana. Brajadenta diangkat sebagai patih dan diberi tempat tinggal di Kasatrian
Glagahtinunu. Sangkuni dari Kerajaan Hastina datang menghasut Brajadenta bahwa takhta
Pringgadani seharusnya menjadi miliknya, bukan milik Gatotkaca. Akibat hasutan tersebut,
Brajadenta memberontak untuk merebut takhta dari tangan Gatotkaca yang baru saja dilantik
sebagai raja. Brajamusti yang memihak Gatotkaca bertarung menghadapi Brajadenta. Kedua
raksasa tersebut tewas bersama. Roh mereka menyusup masing-masing ke dalam kedua telapak
tangan Gatotkaca, sehingga menambah kesaktian keponakan mereka tersebut. Setelah peristiwa
itu, Gatotkaca mengangkat Brajalamadan sebagai patih baru, dengan gelar Patih Prabakiswa.
Kematian
Versi Mahabharata
Kematian Gatotkaca terdapat dalam jilid ketujuh kitab Mahabharata yang berjudul Dronaparwa,
pada bagian Ghattotkacabadhaparwa. Ia dikisahkan gugur dalam perang di Kurukshetra pada
malam hari ke-14. Perang besar tersebut adalah perang saudara antara keluarga Pandawa
melawan Korawa. Mahabharata mengisahkan, sebagai seorang raksasa, Gatotkaca memiliki
kekuatan luar biasa terutama pada malam hari. Setelah kematian Jayadrata di tangan Arjuna,
pertempuran seharusnya dihentikan untuk sementara karena senja telah tiba. Namun Gatotkaca
menghadang pasukan Korawa saat mereka dalam perjalanan menuju perkemahan mereka.
Pertempuran berlanjut; semakin malam, kesaktian Gatotkaca semakin meningkat. Banyak
prajurit Korawa yang dibunuhnya. Seorang sekutu Korawa dari bangsa rakshasa bernama
Alambusa maju menghadapinya. Gatotkaca menghajarnya dengan kejam karena Alambusa telah
membunuh sepupunya, yaitu Irawan putra Arjuna pada pertempuran hari kedelapan. Tubuh
Alambusa ditangkap dan dibawa terbang tinggi, kemudian dibanting ke tanah sampai hancur
berantakan.
Ilustrasi kematianGatotkaca,diambildari kitab Mahabharata yangditulisulangoleh
RamanarayanadattaAstri.
Duryodana, pemimpin Korawa merasa ngeri melihat keganasan Gatotkaca. Ia memaksa Karna
menggunakan senjata pusaka Indrastra pemberian Dewa Indra yang bernama Vasavishakti
(senjata Konta menurut pewayangan Jawa) untuk membunuh rakshasa itu. Semula Karna
menolak karena pusaka tersebut hanya bisa digunakan sekali saja dan akan dipergunakannya
untuk membunuh Arjuna. Karena terus didesak, akhirnya Karna melemparkan pusakanya ke arah
Gatotkaca. Menyadari ajalnya sudah dekat, Gatotkaca memikirkan cara untuk membunuh
prajurit Korawa dalam jumlah besar sekaligus sekali serang. Gatotkaca pun memperbesar ukuran
tubuhnya sampai ukuran maksimal dan kemudian roboh menimpa ribuan prajurit Korawa setelah
senjata pamungkas Karna menembus dadanya. Pandawa sangat terpukul dengan gugurnya
Gatotkaca. Dalam barisan Pandawa, hanya Kresna yang tersenyum melihat kematian Gatotkaca.
Ia gembira karena Karna telah kehilangan pusaka andalannya sehingga nyawa Arjuna dapat
dikatakan aman.
Versi Jawa
Perang di Kurukshetra dalam pewayangan Jawa biasa disebut dengan nama Baratayuda.
Kisahnya diadaptasi dan dikembangkan dari naskah Kakawin Bharatayuddha yang ditulis tahun
1157 pada zaman Kerajaan Kadiri. Versi pewayangan mengisahkan, Gatotkaca sangat akrab
dengan sepupunya yang bernama Abimanyu, putra Arjuna. Abimanyu menikah dengan Utari
putri Kerajaan Wirata, setelah ia mengaku masih perjaka. Kenyataannya, Abimanyu telah
menikah dengan Sitisundari putri Kresna. Sitisundari yang dititipkan di istana Gatotkaca
mendengar kabar bahwa suaminya telah menikah lagi. Paman Gatotkaca yang bernama
Kalabendana datang menemui Abimanyu untuk mengajaknya pulang (Kalabendana adalah adik
bungsu Arimbi yang berwujud raksasa bulat kerdil tapi berhati polos dan mulia). Hal itu
membuat Utari merasa cemburu. Abimanyu terpaksa bersumpah bahwa jika dirinya memang
telah beristri selain Utari, maka ia rela mati dikeroyok musuhnya di kemudian hari. Kalabendana
menemui Gatotkaca untuk melaporkan sikap Abimanyu. Gatotkaca justru memarahi
Kalabendana yang dianggapnya lancang mencampuri urusan rumah tangga sepupunya itu.
Karena terlalu marah, Gatotkaca memukul kepala Kalabendana. Mekipun perbuatan tersebut
dilakukan tanpa sengaja, namun pamannya itu tewas seketika.
Ketika perang Baratayuda meletus, Abimanyu benar-benar tewas dikeroyok para Korawa pada
hari ke-13. Pada hari ke-14, Arjuna berhasil membalas kematian putranya itu dengan cara
memenggal kepala Jayadrata.Duryodana sangat sedih atas kematian Jayadrata, adik iparnya
sendiri. Ia memaksa Karna menyerang perkemahan Pandawa pada malam itu juga. Karna
berangkat meskipun hal itu melanggar peraturan perang. Setelah tahu bahwa para Korawa
melancarkan serangan malam, pihak Pandawa mengirim Gatotkaca untuk menghadang.
Gatotkaca sengaja dipilih karena Kotang Antrakusuma yang ia pakai mampu memancarkan
cahaya terang benderang. Gatotkaca berhasil menewaskan sekutu Korawa yang bernama
Lembusa. Sementara itu dua pamannya, yaitu Brajalamadan dan Brajawikalpa, tewas di tangan
musuh mereka, masing-masing bernama Lembusura dan Lembusana.
Gatotkaca berhadapan dengan Karna, pemilik senjata Kontawijaya. Ia menciptakan kembaran
dirinya sebanyak seribu orang sehingga membuat Karna merasa kebingungan. Atas petunjuk
ayahnya, yaitu Batara Surya, Karna berhasil menemukan Gatotkaca yang asli. Ia pun melepaskan
senjata Konta ke arah Gatotkaca. Gatotkaca mencoba menghindar dengan cara terbang setinggi-
tingginya. Namun arwah Kalabendana tiba-tiba muncul menangkap Kontawijaya sambil
menyampaikan berita dari kahyangan bahwa ajal Gatotkaca telah ditetapkan malam itu.
Gatotkaca yang pasrah terhadap takdirnya berpesan supaya mayatnya bisa digunakan untuk
membunuh musuh. Kalabendana setuju, kemudian menusuk pusar Gatotkaca menggunakan
senjata Konta. Pusaka itu melebur dengan sarungnya, yaitu kayu mastaba yang masih tersimpan
di dalam perut Gatotkaca. Setelah Gatotkaca gugur, arwah Kalabendana melemparkan
jenazahnya ke arah Karna. Karna berhasil melompat sehingga lolos dari maut. Namun keretanya
hancur berkeping-keping akibat tertimpa tubuh Gatotkaca. Pecahan kereta tersebut melesat ke
segala arah dan menewaskan para prajurit Korawa yang berada di sekitarnya
Nama Gatotkaca
Ejaan
Dewanagari
घटोत्कच
Ejaan IAST Ghaṭotkacha
Nama lain
Bhimasuta,
Hidimbyatmaja,
Kacanegara, Tetuka,
Purubaya, Bimasiwi,
Arimbiatmaja, Kancing
Jaya, Krincing Wesi,
Guritna, Guruputra,
Suryanarada,Arimbiputra.
Kitab
referensi
Mahabharata
Asal wilayah timur laut India
Kediaman Kerajaan Rakshasa
Ras Rakshasa
Ayah Bimasena
Ibu Hidimbi
Istri Ahilawati
Anak Barbarika

More Related Content

What's hot

Tugas esai, judul galau
Tugas esai, judul galauTugas esai, judul galau
Tugas esai, judul galauAkbar Syada
 
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulitCerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulitdaniasasqia
 
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016Yeni Rahayu
 
Dinamika Pelanggaran Hukum
Dinamika Pelanggaran HukumDinamika Pelanggaran Hukum
Dinamika Pelanggaran HukumMuhamad Yogi
 
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumAlat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumEkoNurcahyaningrum1
 
Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)
Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)
Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)Lianita Dian
 
Sistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia pptSistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia ppthome
 
OFFERING SERVICE / HELP
OFFERING SERVICE / HELPOFFERING SERVICE / HELP
OFFERING SERVICE / HELPNesha Mutiara
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitianEndah Aibara
 
Energi dan Perubahannya
Energi dan PerubahannyaEnergi dan Perubahannya
Energi dan Perubahannyagigihdhestyane
 
ppt Bahasa indonesia penulisan karya ilmiah
ppt Bahasa indonesia penulisan karya ilmiahppt Bahasa indonesia penulisan karya ilmiah
ppt Bahasa indonesia penulisan karya ilmiahSiti Purwaningsih
 
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaOperator Warnet Vast Raha
 
Contoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
Contoh Program Kebugaran jasmani selama semingguContoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
Contoh Program Kebugaran jasmani selama seminggudenson siburian
 
Daftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionDaftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionVJ Asenk
 

What's hot (20)

Tugas esai, judul galau
Tugas esai, judul galauTugas esai, judul galau
Tugas esai, judul galau
 
Wayang
WayangWayang
Wayang
 
Perlawanan Peta Di Blitar
Perlawanan Peta Di BlitarPerlawanan Peta Di Blitar
Perlawanan Peta Di Blitar
 
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulitCerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
Cerpen Robohnya Surau Kami, strukturnya, majas dan kata-kata sulit
 
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
 
Dinamika Pelanggaran Hukum
Dinamika Pelanggaran HukumDinamika Pelanggaran Hukum
Dinamika Pelanggaran Hukum
 
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumAlat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
 
Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)
Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)
Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)
 
Sistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia pptSistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia ppt
 
Gaya dan gerak
Gaya dan gerakGaya dan gerak
Gaya dan gerak
 
OFFERING SERVICE / HELP
OFFERING SERVICE / HELPOFFERING SERVICE / HELP
OFFERING SERVICE / HELP
 
Ada 4 jenis teknik produksi
Ada 4 jenis teknik produksiAda 4 jenis teknik produksi
Ada 4 jenis teknik produksi
 
Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Energi dan Perubahannya
Energi dan PerubahannyaEnergi dan Perubahannya
Energi dan Perubahannya
 
ppt Bahasa indonesia penulisan karya ilmiah
ppt Bahasa indonesia penulisan karya ilmiahppt Bahasa indonesia penulisan karya ilmiah
ppt Bahasa indonesia penulisan karya ilmiah
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remajaKarya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
Karya ilmiah pergaulan bebas di kalangan remaja
 
Contoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
Contoh Program Kebugaran jasmani selama semingguContoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
Contoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
 
Proposal kerja bakti
Proposal kerja baktiProposal kerja bakti
Proposal kerja bakti
 
Daftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anionDaftar nama dan rumus kation dan anion
Daftar nama dan rumus kation dan anion
 

Viewers also liked

Dư âm một thời trên yahoo blog
Dư âm một thời trên yahoo blogDư âm một thời trên yahoo blog
Dư âm một thời trên yahoo blogDam Nguyen
 
Nhà thờ núi nha trang
Nhà thờ núi nha trangNhà thờ núi nha trang
Nhà thờ núi nha trangDam Nguyen
 
Our U.S Constitution
Our U.S ConstitutionOur U.S Constitution
Our U.S ConstitutionPhilip
 
Session 4B & 5 Recruitment & job search
Session 4B & 5 Recruitment & job searchSession 4B & 5 Recruitment & job search
Session 4B & 5 Recruitment & job searchGTTSlide
 

Viewers also liked (9)

초반
초반초반
초반
 
Dư âm một thời trên yahoo blog
Dư âm một thời trên yahoo blogDư âm một thời trên yahoo blog
Dư âm một thời trên yahoo blog
 
Rich Young Ruler
Rich Young RulerRich Young Ruler
Rich Young Ruler
 
Entrevista a irvin yalom
Entrevista a irvin yalomEntrevista a irvin yalom
Entrevista a irvin yalom
 
Nhà thờ núi nha trang
Nhà thờ núi nha trangNhà thờ núi nha trang
Nhà thờ núi nha trang
 
The $25,000 Idea
The $25,000 IdeaThe $25,000 Idea
The $25,000 Idea
 
354.compressed
354.compressed354.compressed
354.compressed
 
Our U.S Constitution
Our U.S ConstitutionOur U.S Constitution
Our U.S Constitution
 
Session 4B & 5 Recruitment & job search
Session 4B & 5 Recruitment & job searchSession 4B & 5 Recruitment & job search
Session 4B & 5 Recruitment & job search
 

Similar to Gatotkaca

Modul 5 Hindu KB 3 "Mahabharta"
Modul 5 Hindu KB 3 "Mahabharta"Modul 5 Hindu KB 3 "Mahabharta"
Modul 5 Hindu KB 3 "Mahabharta"Istna Zakia Iriana
 
Baratayuda Perang menuai karma : Buku-3
Baratayuda  Perang menuai karma : Buku-3Baratayuda  Perang menuai karma : Buku-3
Baratayuda Perang menuai karma : Buku-3Pranowo Budi Sulistyo
 
Kerajaan kediri
Kerajaan kediriKerajaan kediri
Kerajaan kediriAzzah Hani
 
Baratayuda Perang menuai karma : Buku-1
Baratayuda  Perang menuai karma : Buku-1Baratayuda  Perang menuai karma : Buku-1
Baratayuda Perang menuai karma : Buku-1Pranowo Budi Sulistyo
 
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI modul 9 kb 3.pdf
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI modul 9 kb 3.pdfLK- RESUME PENDALAMAN MATERI modul 9 kb 3.pdf
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI modul 9 kb 3.pdfNorkaDiputra
 
Telaah Sastra Parwa dalam bahasa jawa kuno
Telaah Sastra Parwa dalam bahasa jawa kunoTelaah Sastra Parwa dalam bahasa jawa kuno
Telaah Sastra Parwa dalam bahasa jawa kunossuser35dee3
 
Baratayuda Perang menuai karma : Buku-4
Baratayuda  Perang menuai karma : Buku-4Baratayuda  Perang menuai karma : Buku-4
Baratayuda Perang menuai karma : Buku-4Pranowo Budi Sulistyo
 
Sekilas tentang siwagama
Sekilas tentang siwagamaSekilas tentang siwagama
Sekilas tentang siwagamaPutu Ajus
 
Banjir darah di tegal kuru
Banjir darah di tegal kuruBanjir darah di tegal kuru
Banjir darah di tegal kuruORCHIDSIGN
 
Profil lengkap gajah mada
Profil lengkap gajah madaProfil lengkap gajah mada
Profil lengkap gajah madakhairun nisa
 
wayang sengkuni
wayang sengkuniwayang sengkuni
wayang sengkunibetriscan
 

Similar to Gatotkaca (14)

Modul 5 Hindu KB 3 "Mahabharta"
Modul 5 Hindu KB 3 "Mahabharta"Modul 5 Hindu KB 3 "Mahabharta"
Modul 5 Hindu KB 3 "Mahabharta"
 
Baratayuda Perang menuai karma : Buku-3
Baratayuda  Perang menuai karma : Buku-3Baratayuda  Perang menuai karma : Buku-3
Baratayuda Perang menuai karma : Buku-3
 
Kerajaan kediri
Kerajaan kediriKerajaan kediri
Kerajaan kediri
 
Baratayuda 1
Baratayuda 1Baratayuda 1
Baratayuda 1
 
Baratayuda Perang menuai karma : Buku-1
Baratayuda  Perang menuai karma : Buku-1Baratayuda  Perang menuai karma : Buku-1
Baratayuda Perang menuai karma : Buku-1
 
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI modul 9 kb 3.pdf
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI modul 9 kb 3.pdfLK- RESUME PENDALAMAN MATERI modul 9 kb 3.pdf
LK- RESUME PENDALAMAN MATERI modul 9 kb 3.pdf
 
Buku baratayudha (part 1)
Buku baratayudha (part 1)Buku baratayudha (part 1)
Buku baratayudha (part 1)
 
Teater petruk
Teater petrukTeater petruk
Teater petruk
 
Telaah Sastra Parwa dalam bahasa jawa kuno
Telaah Sastra Parwa dalam bahasa jawa kunoTelaah Sastra Parwa dalam bahasa jawa kuno
Telaah Sastra Parwa dalam bahasa jawa kuno
 
Baratayuda Perang menuai karma : Buku-4
Baratayuda  Perang menuai karma : Buku-4Baratayuda  Perang menuai karma : Buku-4
Baratayuda Perang menuai karma : Buku-4
 
Sekilas tentang siwagama
Sekilas tentang siwagamaSekilas tentang siwagama
Sekilas tentang siwagama
 
Banjir darah di tegal kuru
Banjir darah di tegal kuruBanjir darah di tegal kuru
Banjir darah di tegal kuru
 
Profil lengkap gajah mada
Profil lengkap gajah madaProfil lengkap gajah mada
Profil lengkap gajah mada
 
wayang sengkuni
wayang sengkuniwayang sengkuni
wayang sengkuni
 

More from Eddy_TKJ

Wireless lan
Wireless lanWireless lan
Wireless lanEddy_TKJ
 
Welcome to our community for dota 2 workshop
Welcome to our community for dota 2 workshopWelcome to our community for dota 2 workshop
Welcome to our community for dota 2 workshopEddy_TKJ
 
Tutorial menginstal linux debian
Tutorial menginstal linux debianTutorial menginstal linux debian
Tutorial menginstal linux debianEddy_TKJ
 
Tutorial instalasi mail server budi edy hery ahmad
Tutorial instalasi mail server budi edy hery ahmadTutorial instalasi mail server budi edy hery ahmad
Tutorial instalasi mail server budi edy hery ahmadEddy_TKJ
 
Tutorial instalas linux menggunakan virtualbox
Tutorial instalas linux menggunakan virtualboxTutorial instalas linux menggunakan virtualbox
Tutorial instalas linux menggunakan virtualboxEddy_TKJ
 
Tutorial firmware basic call 7 d
Tutorial firmware basic call 7 dTutorial firmware basic call 7 d
Tutorial firmware basic call 7 dEddy_TKJ
 
Tutorial cara installasi linux debian
Tutorial cara installasi linux debianTutorial cara installasi linux debian
Tutorial cara installasi linux debianEddy_TKJ
 
Tutorial cara installasi linux debian copy
Tutorial cara installasi linux debian   copyTutorial cara installasi linux debian   copy
Tutorial cara installasi linux debian copyEddy_TKJ
 
Tugas kewirausahaan
Tugas kewirausahaanTugas kewirausahaan
Tugas kewirausahaanEddy_TKJ
 
Tugas instalasi software
Tugas instalasi softwareTugas instalasi software
Tugas instalasi softwareEddy_TKJ
 
Troubleshooting layanan ntp server
Troubleshooting layanan ntp serverTroubleshooting layanan ntp server
Troubleshooting layanan ntp serverEddy_TKJ
 
Topologi jaringan
Topologi jaringanTopologi jaringan
Topologi jaringanEddy_TKJ
 
Teknik komputer jaringan(register)
Teknik komputer jaringan(register)Teknik komputer jaringan(register)
Teknik komputer jaringan(register)Eddy_TKJ
 
Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)Eddy_TKJ
 
Struktur kontrol dalam php
Struktur kontrol dalam phpStruktur kontrol dalam php
Struktur kontrol dalam phpEddy_TKJ
 
Sistem informasi berbasis web
Sistem informasi berbasis webSistem informasi berbasis web
Sistem informasi berbasis webEddy_TKJ
 
Shotrcut key di ms word
Shotrcut key di ms wordShotrcut key di ms word
Shotrcut key di ms wordEddy_TKJ
 
Sampah plastik
Sampah plastikSampah plastik
Sampah plastikEddy_TKJ
 

More from Eddy_TKJ (20)

Wireless lan
Wireless lanWireless lan
Wireless lan
 
Welcome to our community for dota 2 workshop
Welcome to our community for dota 2 workshopWelcome to our community for dota 2 workshop
Welcome to our community for dota 2 workshop
 
Webhost
WebhostWebhost
Webhost
 
Tutorial menginstal linux debian
Tutorial menginstal linux debianTutorial menginstal linux debian
Tutorial menginstal linux debian
 
Tutorial instalasi mail server budi edy hery ahmad
Tutorial instalasi mail server budi edy hery ahmadTutorial instalasi mail server budi edy hery ahmad
Tutorial instalasi mail server budi edy hery ahmad
 
Tutorial instalas linux menggunakan virtualbox
Tutorial instalas linux menggunakan virtualboxTutorial instalas linux menggunakan virtualbox
Tutorial instalas linux menggunakan virtualbox
 
Tutorial firmware basic call 7 d
Tutorial firmware basic call 7 dTutorial firmware basic call 7 d
Tutorial firmware basic call 7 d
 
Tutorial cara installasi linux debian
Tutorial cara installasi linux debianTutorial cara installasi linux debian
Tutorial cara installasi linux debian
 
Tutorial cara installasi linux debian copy
Tutorial cara installasi linux debian   copyTutorial cara installasi linux debian   copy
Tutorial cara installasi linux debian copy
 
Tugas kewirausahaan
Tugas kewirausahaanTugas kewirausahaan
Tugas kewirausahaan
 
Tugas instalasi software
Tugas instalasi softwareTugas instalasi software
Tugas instalasi software
 
Troubleshooting layanan ntp server
Troubleshooting layanan ntp serverTroubleshooting layanan ntp server
Troubleshooting layanan ntp server
 
Topologi jaringan
Topologi jaringanTopologi jaringan
Topologi jaringan
 
Tembang
TembangTembang
Tembang
 
Teknik komputer jaringan(register)
Teknik komputer jaringan(register)Teknik komputer jaringan(register)
Teknik komputer jaringan(register)
 
Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)Teknik komputer jaringan(algoritma)
Teknik komputer jaringan(algoritma)
 
Struktur kontrol dalam php
Struktur kontrol dalam phpStruktur kontrol dalam php
Struktur kontrol dalam php
 
Sistem informasi berbasis web
Sistem informasi berbasis webSistem informasi berbasis web
Sistem informasi berbasis web
 
Shotrcut key di ms word
Shotrcut key di ms wordShotrcut key di ms word
Shotrcut key di ms word
 
Sampah plastik
Sampah plastikSampah plastik
Sampah plastik
 

Gatotkaca

  • 1. Gatotkaca (Dewanagari: घटोत्कच; IAST: Ghaṭotkacha) adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata, putra Bimasena (Bima) atau Wrekodara dari keluarga Pandawa. Ibunya bernama Hidimbi (Harimbi), berasal dari bangsa rakshasa. Gatotkaca dikisahkan memiliki kekuatan luar biasa. Dalam perang besar di Kurukshetra, ia menewaskan banyak sekutu Korawa sebelum akhirnya gugur di tangan Karna. Di Indonesia, Gatotkaca menjadi tokoh pewayangan yang sangat populer. Misalnya dalam pewayangan Jawa, ia dikenal dengan sebutan Gatutkaca (bahasa Jawa: Gathutkaca). Kesaktiannya dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap, serta terkenal dengan julukan "otot kawat tulang besi". Etimologi Dalam bahasa Sanskerta, nama Ghatotkacha secara harfiah bermakna "memiliki kepala seperti kendi". Nama ini terdiri dari dua kata, yaitu ghaṭ(tt)am yang berarti "buli-buli" atau "kendi", dan utkacha yang berarti "kepala". Nama ini diberikan kepadanya karena sewaktu lahir kepalanya konon mirip dengan buli-buli atau kendi. Kelahiran Menurut versi Mahabharata, Gatotkaca adalah putra Bimasena dari keluaga Pandawa yang lahir dari seorang rakshasa perempuan bernama Hidimbi. Hidimbi sendiri merupakan raksasa penguasa sebuah hutan; tinggal bersama kakaknya yang bernama Hidimba (dalam pewayangan Jawa, ibu Gatotkaca lebih terkenal dengan sebutan Arimbi. Menurut versi ini, Arimbi bukan sekadar penghuni hutan biasa, melainkan putri dari Kerajaan Pringgadani, negeri bangsa rakshasa). Kisah kelahiran Gatotkaca dikisahkan secara tersendiri dalam pewayangan Jawa. Namanya sewaktu masih bayi adalah Jabang Tetuka. Sampai usia satu tahun, tali pusarnya belum bisa dipotong walau menggunakan senjata apa pun. Arjuna (adik Bimasena) pergi bertapa untuk mendapatkan petunjuk dewa demi menolong keponakannya itu. Pada saat yang sama Karna, panglima Kerajaan Hastina juga sedang bertapa mencari senjata pusaka. Karena wajah keduanya mirip, Batara Narada selaku utusan kahyangan memberikan senjata Kontawijaya kepada Karna, bukan kepada Arjuna. Setelah menyadari kesalahannya, Narada pun menemui Arjuna yang sebenarnya. Lalu Arjuna mengejar Karna untuk merebut senjata Konta, sehingga pertarungan pun terjadi. Karna berhasil meloloskan diri bersama senjata Konta, sedangkan Arjuna hanya berhasil merebut sarung pembungkus pusaka tersebut. Sarung pusaka Konta terbuat dari kayu mastaba yang ternyata bisa digunakan untuk memotong tali pusar Tetuka. Saat dipakai untuk memotong, kayu mastaba musnah dan bersatu dalam perut Tetuka. Kresna yang ikut serta menyaksikannya berpendapat bahwa pengaruh kayu Mastaba akan menambah kekuatan bayi Tetuka. Ia juga meramalkan bahwa kelak Tetuka akan tewas di tangan pemilik senjata Konta.
  • 2. Jagoan para dewa Menurut versi pewayangan Jawa, Tetuka diasuh di kahyangan oleh Narada yang saat itu sedang digempur oleh Patih Sekipu dari Kerajaan Trabelasuket. Patih tersebut diutus rajanya, Kalapracona untuk melamar bidadari bernama Batari Supraba. Tetuka dihadapkan sebagai lawan Sekipu. Semakin dihajar, Tetuka justru semakin kuat. Karena malu, Sekipu mengembalikan Tetuka kepada Narada untuk dibesarkan saat itu juga. Narada menceburkan tubuh Tetuka ke dalam kawah Candradimuka, di Gunung Jamurdipa. Para dewa kemudian melemparkan berbagai jenis senjata pusaka ke dalam kawah. Beberapa saat kemudian, Tetuka muncul ke permukaan sebagai seorang laki-laki dewasa. Segala jenis pusaka para dewa telah melebur dan bersatu ke dalam dirinya. Kemudian Tetuka bertarung melawan Sekipu dan berhasil membunuhnya dengan gigitan taringnya. Kresna dan para Pandawa saat itu datang menyusul ke kahyangan. Kresna memotong taring Tetuka dan menyuruhnya berhenti menggunakan sifat-sifat kaum raksasa. Batara Guru, raja kahyangan menghadiahkan seperangkat pakaian pusaka, yaitu Caping Basunanda, Kotang Antrakusuma, dan Terompah Padakacarma untuk dipakai Tetuka, yang sejak saat itu berganti nama menjadi Gatotkaca. Dengan mengenakan pakaian pusaka tersebut, Gatotkaca mampu terbang menuju Kerajaan Trabelasuket dan membunuh Kalapracona. Pernikahan Gatotkaca sebagai tokohwayangkulitJawa. Dalam versi Mahabharata, Gatotkaca menikahi Ahilawati, gadis dari Kerajaan Naga dan mempunyai anak bernama Barbarika. Dalam versi pewayangan Jawa, Gatotkaca menikah dengan
  • 3. sepupunya, yaitu Pergiwa, putri Arjuna. Ia berhasil menikahi Pergiwa setelah melalui perjuangan berat, yaitu menyingkirkan saingannya, bernama Laksmana Mandrakumara, putra Duryodana dari keluarga Korawa. Dari perkawinannya dengan Pergiwa, Gatotkaca memiliki putra bernama Sasikirana, yang menjadi panglima perang Hastinapura pada masa pemerintahan Prabu Parikesit, putra Abimanyu atau cucu Arjuna. Versi lain mengisahkan, Gatotkaca memiliki dua orang istri lagi selain Pregiwa, yaitu Suryawati dan Sumpaniwati. Dari keduanya masing-masing lahir Suryakaca dan Jayasumpena. Raja Pringgandani Gatotkaca versi Jawa adalah manusia setengah raksasa, namun bukan raksasa hutan. Ibunya adalah putri Prabu Tremboko dari Kerajaan Pringgadani. Tremboko tewas di tangan Pandu ayah para Pandawa akibat adu domba yang dilancarkan Sangkuni. Ia kemudian digantikan oleh anak sulungnya yang bernama Arimba. Arimba sendiri tewas di tangan Bimasena pada saat para Pandawa membangun Kerajaan Amarta. Takhta Pringgadani kemudian dipegang oleh Arimbi yang telah diperistri Bima. Suksesi kepemimpinan kelak diserahkan kepada putra mereka setelah dewasa. Arimbi memiliki lima orang adik bernama Brajadenta, Brajamusti, Brajalamadan, Brajawikalpa, dan Kalabendana. Brajadenta diangkat sebagai patih dan diberi tempat tinggal di Kasatrian Glagahtinunu. Sangkuni dari Kerajaan Hastina datang menghasut Brajadenta bahwa takhta Pringgadani seharusnya menjadi miliknya, bukan milik Gatotkaca. Akibat hasutan tersebut, Brajadenta memberontak untuk merebut takhta dari tangan Gatotkaca yang baru saja dilantik sebagai raja. Brajamusti yang memihak Gatotkaca bertarung menghadapi Brajadenta. Kedua raksasa tersebut tewas bersama. Roh mereka menyusup masing-masing ke dalam kedua telapak tangan Gatotkaca, sehingga menambah kesaktian keponakan mereka tersebut. Setelah peristiwa itu, Gatotkaca mengangkat Brajalamadan sebagai patih baru, dengan gelar Patih Prabakiswa. Kematian Versi Mahabharata Kematian Gatotkaca terdapat dalam jilid ketujuh kitab Mahabharata yang berjudul Dronaparwa, pada bagian Ghattotkacabadhaparwa. Ia dikisahkan gugur dalam perang di Kurukshetra pada malam hari ke-14. Perang besar tersebut adalah perang saudara antara keluarga Pandawa melawan Korawa. Mahabharata mengisahkan, sebagai seorang raksasa, Gatotkaca memiliki kekuatan luar biasa terutama pada malam hari. Setelah kematian Jayadrata di tangan Arjuna, pertempuran seharusnya dihentikan untuk sementara karena senja telah tiba. Namun Gatotkaca menghadang pasukan Korawa saat mereka dalam perjalanan menuju perkemahan mereka. Pertempuran berlanjut; semakin malam, kesaktian Gatotkaca semakin meningkat. Banyak prajurit Korawa yang dibunuhnya. Seorang sekutu Korawa dari bangsa rakshasa bernama Alambusa maju menghadapinya. Gatotkaca menghajarnya dengan kejam karena Alambusa telah membunuh sepupunya, yaitu Irawan putra Arjuna pada pertempuran hari kedelapan. Tubuh Alambusa ditangkap dan dibawa terbang tinggi, kemudian dibanting ke tanah sampai hancur berantakan.
  • 4. Ilustrasi kematianGatotkaca,diambildari kitab Mahabharata yangditulisulangoleh RamanarayanadattaAstri. Duryodana, pemimpin Korawa merasa ngeri melihat keganasan Gatotkaca. Ia memaksa Karna menggunakan senjata pusaka Indrastra pemberian Dewa Indra yang bernama Vasavishakti (senjata Konta menurut pewayangan Jawa) untuk membunuh rakshasa itu. Semula Karna menolak karena pusaka tersebut hanya bisa digunakan sekali saja dan akan dipergunakannya untuk membunuh Arjuna. Karena terus didesak, akhirnya Karna melemparkan pusakanya ke arah Gatotkaca. Menyadari ajalnya sudah dekat, Gatotkaca memikirkan cara untuk membunuh prajurit Korawa dalam jumlah besar sekaligus sekali serang. Gatotkaca pun memperbesar ukuran tubuhnya sampai ukuran maksimal dan kemudian roboh menimpa ribuan prajurit Korawa setelah senjata pamungkas Karna menembus dadanya. Pandawa sangat terpukul dengan gugurnya Gatotkaca. Dalam barisan Pandawa, hanya Kresna yang tersenyum melihat kematian Gatotkaca. Ia gembira karena Karna telah kehilangan pusaka andalannya sehingga nyawa Arjuna dapat dikatakan aman. Versi Jawa Perang di Kurukshetra dalam pewayangan Jawa biasa disebut dengan nama Baratayuda. Kisahnya diadaptasi dan dikembangkan dari naskah Kakawin Bharatayuddha yang ditulis tahun 1157 pada zaman Kerajaan Kadiri. Versi pewayangan mengisahkan, Gatotkaca sangat akrab dengan sepupunya yang bernama Abimanyu, putra Arjuna. Abimanyu menikah dengan Utari putri Kerajaan Wirata, setelah ia mengaku masih perjaka. Kenyataannya, Abimanyu telah menikah dengan Sitisundari putri Kresna. Sitisundari yang dititipkan di istana Gatotkaca mendengar kabar bahwa suaminya telah menikah lagi. Paman Gatotkaca yang bernama Kalabendana datang menemui Abimanyu untuk mengajaknya pulang (Kalabendana adalah adik bungsu Arimbi yang berwujud raksasa bulat kerdil tapi berhati polos dan mulia). Hal itu membuat Utari merasa cemburu. Abimanyu terpaksa bersumpah bahwa jika dirinya memang telah beristri selain Utari, maka ia rela mati dikeroyok musuhnya di kemudian hari. Kalabendana menemui Gatotkaca untuk melaporkan sikap Abimanyu. Gatotkaca justru memarahi Kalabendana yang dianggapnya lancang mencampuri urusan rumah tangga sepupunya itu. Karena terlalu marah, Gatotkaca memukul kepala Kalabendana. Mekipun perbuatan tersebut dilakukan tanpa sengaja, namun pamannya itu tewas seketika.
  • 5. Ketika perang Baratayuda meletus, Abimanyu benar-benar tewas dikeroyok para Korawa pada hari ke-13. Pada hari ke-14, Arjuna berhasil membalas kematian putranya itu dengan cara memenggal kepala Jayadrata.Duryodana sangat sedih atas kematian Jayadrata, adik iparnya sendiri. Ia memaksa Karna menyerang perkemahan Pandawa pada malam itu juga. Karna berangkat meskipun hal itu melanggar peraturan perang. Setelah tahu bahwa para Korawa melancarkan serangan malam, pihak Pandawa mengirim Gatotkaca untuk menghadang. Gatotkaca sengaja dipilih karena Kotang Antrakusuma yang ia pakai mampu memancarkan cahaya terang benderang. Gatotkaca berhasil menewaskan sekutu Korawa yang bernama Lembusa. Sementara itu dua pamannya, yaitu Brajalamadan dan Brajawikalpa, tewas di tangan musuh mereka, masing-masing bernama Lembusura dan Lembusana. Gatotkaca berhadapan dengan Karna, pemilik senjata Kontawijaya. Ia menciptakan kembaran dirinya sebanyak seribu orang sehingga membuat Karna merasa kebingungan. Atas petunjuk ayahnya, yaitu Batara Surya, Karna berhasil menemukan Gatotkaca yang asli. Ia pun melepaskan senjata Konta ke arah Gatotkaca. Gatotkaca mencoba menghindar dengan cara terbang setinggi- tingginya. Namun arwah Kalabendana tiba-tiba muncul menangkap Kontawijaya sambil menyampaikan berita dari kahyangan bahwa ajal Gatotkaca telah ditetapkan malam itu. Gatotkaca yang pasrah terhadap takdirnya berpesan supaya mayatnya bisa digunakan untuk membunuh musuh. Kalabendana setuju, kemudian menusuk pusar Gatotkaca menggunakan senjata Konta. Pusaka itu melebur dengan sarungnya, yaitu kayu mastaba yang masih tersimpan di dalam perut Gatotkaca. Setelah Gatotkaca gugur, arwah Kalabendana melemparkan jenazahnya ke arah Karna. Karna berhasil melompat sehingga lolos dari maut. Namun keretanya hancur berkeping-keping akibat tertimpa tubuh Gatotkaca. Pecahan kereta tersebut melesat ke segala arah dan menewaskan para prajurit Korawa yang berada di sekitarnya Nama Gatotkaca Ejaan Dewanagari घटोत्कच Ejaan IAST Ghaṭotkacha Nama lain Bhimasuta, Hidimbyatmaja, Kacanegara, Tetuka, Purubaya, Bimasiwi, Arimbiatmaja, Kancing Jaya, Krincing Wesi, Guritna, Guruputra, Suryanarada,Arimbiputra. Kitab referensi Mahabharata Asal wilayah timur laut India Kediaman Kerajaan Rakshasa Ras Rakshasa Ayah Bimasena Ibu Hidimbi