Teks tersebut membahas tentang pilihan antara bekerja keras untuk mendapatkan materi atau mengutamakan waktu bersama keluarga. Meski bekerja siang malam dapat mengumpulkan uang dengan cepat, hal itu dapat mengabaikan keluarga dan merusak hubungan sosial. Uang tidak dapat menggantikan waktu berharga bersama orang-orang terkasih.

1. Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Menganalisis dengan tema Kerja Secukupnya! Karena Uang Tidak Akan Bisa Mengganti
Waktu Bersama Keluarga dan Orang-Orang Tercinta yang Sudah Dikorbankan
Dosen pengampu: Elsa Rosyidah, S.TP.,M.I.L
Bahasa Indonesia
KELOMPOK 5
Oleh:
Zahrotul Choiriyah ( D24180081 )
Duwi Noviana ( D24180070 )
Siti Fatimatus Jahroh ( D24180078 )
Sutriana Rahayu ( D24180079 )
Muhammad Mustanjihillah ( D24180073 )
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
http://www.unusida.ac.id
sabtu, 08 Desember 2018
zahrotulchoiria@gmail.com

2. Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Kerja Secukupnya! Karena Uang Tidak Akan Bisa Mengganti Waktu Bersama Keluarga
dan Orang-Orang Tercinta yang Sudah Dikorbankan
“Ji, kamu mau kemana ntar malem?”
“Mau ada rapat nih sama klien”
“Yaah… Padahal kan malam ini ulang tahun Ibu…”
“Aduuh… Lupa. Maaf ya… Ada rapat penting nih”
Mencari nafkah demi keluarga menjadi tuntutan tersendiri yang dihadapi oleh para pria masa kini. Karena
pria memang yang ditunjuk sebagai kepala keluarga, tak heran kalau mereka berangkat pagi dan pulang
malam demi mengais rezeki. Persaingan yang semakin ketat ditambah lagi dengan semakin banyaknya
kebutuhan memaksa banyak pria cenderung melupakan segalanya demi mengumpulkan materi yang
berguna untuk membangun keluarga bersama wanita yang dia cintai. Itulah yang menjadi alasan mengapa
banyak pria memilih untuk bekerja keras siang dan malam agar mendapatkan lembaran Rupiah demi
membahagiakan keluarganya.
Salahkah mereka dengan memilih memberikan porsi yang lebih pada pekerjaan dari pada keluarga dan
pasangan? Benarkah bahwa dengan menyimpan banyak materi, untuk masa depan yang lebih baik itu?
Maka secara otomatis mendatangkan kebahagiaan bagimu dan keluargamu nantinya. Layaknya cerita-
cerita yang sudah sering kita dengar, banyaknya materi tidak menjamin kebahagian secara instan.
Banyaknya uang yang ada dalam tabungan tidak serta-merta membuatmu bahagia.
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo © 2018

3. Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Bekerja siang dan malam memang membuat tabunganmu semakin banyak. Namun selama prosesnya
kamu jadikan lupa akan semuanya.
Sudah jadi rahasia umum ketika kamu bekerja dengan giat, maka hasil yang kamu dapatkan juga akan
lebih berlipat. Bekerja keras siang dan malam memang membuatmu bisa mengumpulkan banyak harta
dengan cepat, hanya saja selama prosesnya ada banyak hal juga yang akhirnya kamu lalaikan. Ada
konsekuensi yang akan kamu dapatkan jika kamu bekerja keras siang dan malam. Termasuk konsekuensi
dimana kamu akan merasa sendiri karena tak punya waktu untuk dibagi dengan orang-orang yang dicinta.
Kedekatan bersama keluarga sejak dahulu perlu dijaga agar tidak sirna karena orientasi materi. Setelah
kamu mendapatkan banyak uang, kepada siapa kamu akan berbagi?
Salah satu konsekuensi besar yang kamu dapatkan jika kamu memutuskan untuk bekerja tak
kenal waktu adalah retaknya hubungan keluarga yang selama ini kamu jaga. Saat kamu kecil dulu,
kamu selalu menjaga dengan erat urusan keluargamu. Apapun yang terjadi, keluarga itu nomor
satu. Namun semua berubah jika kamu mulai berorientasi soal materi. Kamu mendahulukan
pekerjaan dari pada keluarga. Semakin lama akan ada jarak yang semakin terbuka antara kamu
dan keluargamu. Meski pada akhirnya kamu bisa mengumpulkan banyak uang dengan bekerja
siang-malam, tetapi apalah arti sebuah materi saat kamu tidak ada waktu untuk berbagi dengan
keluarga yang kamu cintai? Demikian juga disaat kamu sudah mempunyai pasangan, kemesraan
berdua akan tergerus oleh kesibukanmu mencari sebuah materi. Akhirnya, tak ada lagi perasaan
cinta dalam hati
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo © 2018

4. Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo
Tidak jauh beda dengan urusan keluarga. Jika kamu yang sudah mempunyai pasangan akan mengalami
nasib yang sama. Meski pada awalnya kamu sangat mencintai pasanganmu, lama-kelamaan perasaan itu
akan luntur secara perlahan. Ketika materi sudah kamu jadikan tujuan, kamu tidak akan lagi menghiraukan
orang-orang yang ada di sekitarmu. Pasanganmu yang sejak dulu mendukungmu untuk bekerja keras demi
keluarga juga pada akhirnya akan kecewa dengan pilihanmu yang lebih mementingkan urusan pekerjaan.
Perlahan tapi pasti, rasa cinta yang kamu dan dia rasakan akan terkikis dan mati. Pada akhirnya, tak ada
lagi cinta yang kamu rasa. Lantas buat apa materi saat kamu tidak lagi mempunyai hati untuk berbagi
cerita nanti?
Memang benar dalam memilih materi atau keluarga itu hak diri kamu sendiri. Tetapi, nantinya kamu akan
sedih saat orang-orang terdekatmu akan pergi.
Persoalan dalam memilih cara mengutamakan pekerjaan atau mengutamakan keluarga itu memang
hakmu. Orang lain tak punya hak untuk mengatur permasalahan hidupmu. Antara bekerja keras atau
mementingkan waktu bersama keluarga, ada konsekuensi masing-masing yang akan kamu dapatkan pada
akhirnya. Namun, jangan pernah sesekali pilihanmu itu nanti dikala sibuk dengan yang kamu jalani
perlahan dengan mengusir orang yang kamu cinta. Mereka pergi dengan rasa kecewa karna kamu
menduakan dengan bekerja keras siang dan malam, bukanlah lebih bijak jikalau kamu menyisakan
sedikit waktu untuk mereka yang kamu cinta? Mereka adalah orang-orang yang terpenting dalam
hidupmu, tolong jangan diusir orang yang terpenting dalam hidupmu hanya karena materi Saja.
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo © 2018