SlideShare a Scribd company logo
1 of 57
WORKSHOP
 Visualisasi Struktural Menuju Mind
Mapping (Susilo et al, 2018)
 Disampaikan dalam workshop di
Pusat Studi Peradaban, LPPM
Universitas Brawijaya, Mei 2018
Edi Susilo
Dosen, Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Indonesia
Anggota Pusat Studi Peradaban LPPM Universitas Brawijaya,
2018
Pelaksanaan Workshop
 Tahap I: Visualisasi Struktural
• Peserta membawa bahan (artikel) yang akan
dianalisis.
• Pilih tiga artikel yang dapat diidentifikasi
statusnya.
• Artikel yang disiapkan lebih baik berbeda topik
dengan artikel yang lain
 Tahap II: Mind Mapping
• Mengumpulkan empat artikel yang bertopik
sama/sejenis dan relevan dengan tema yang
telah dihasilkan pada Tahap I.
Dua hal yang dilakukan
Visualisasi Struktural
Mindmap
Visualisasi Struktural menuju
Mind Mapping
Berasal dari bahan kuliah untuk Mata Kuliah
STRUKTUR SOSIAL ,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Brawijaya Malang
Edi Susilo (2008),
(direvisi), menjadi bahan utama untuk praktikum dalam
Mata Kuliah Sosiologi Perikanan
Langkah Pertama
Filosofi Analisis Struktural
 Pertama, selalu berusaha
meningkatkan kapasitas ruang
struktur sosial agar memiliki daya
tampung pembentuk struktur
seoptimal mungkin
 Kedua, berupaya keras untuk
menjauhkan diri dari titik kritis
struktur sosial, agar mampu
membangun kehidupan sosial yang
berkeadilan.
Kapasitas Ruang dan Titik Kritis Struktur Sosial
Titik
kritis
RUANG PERTUKARAN PEMBATAS SOSIAL BUDAYA
dalam BERADAPTASI
Kapasitas Ruang dan Titik Kritis
titik
kritis
1950 2008
1965 1975 1990
Kapasitas
Ruang
Masa
Isolasi
Masa
Terbuka-1
Masa
Terbuka-2
komunal individual
Model Pengembangan Struktur Progr-Int
Berkembang
Struktur Sosial
Disintegrasi
Titik
Kritis
Kapasitas
Ruang
Morfogenik
Morfostatik
Konflik
Subyektif
Obyektif
Respon:
(Komunal-
Individual)
Akses
Adaptasi
Maladaptasi
Gagal
Akses
ANALISIS STRUKTURAL
 Unsur-Unsur Analisis:
• Visualisasi Struktur
• Posisi dan Stratifikasi Status dalam
Struktur
• Pembentuk Jaringan Struktural
(keturunan, politik, ekonomi,
campuran)
• Sistem Nilai dan Norma Dominan
• Menemukan unsur Kekuasaan
DINAMIKA STRUKTUR
Disebutkan dalam
http/en.wikipedia.org (2006),
Struktur sosial merupakan sebuah
istilah yang sering digunakan dalam
teori sosial, namun jarang
dedefinisikan secara jelas (Jary and
Jary 1991, Abercrombie et al 2000).
Definisi Struktur Sosial
Penyusunan orang-orang secara
berkesinambungan atas status
dan peran dalam sebuah social
grouping atau tersusun dalam
stratifikasi tertentu, yang
perilakunya dikendalikan oleh nilai
dan norma, dan di dalam proses
berinteraksi ada unsur kekuasaan
(Susilo, 2010).
TUJUAN
 Mencari peluang memperluas
kapasitas ruang struktur sosial
 Mencari jalan keluar atau
menjauh dari titik kritis struktur
sosial
 Mengendalikan dan
mengantisipasi perubahan sosial
Teknik Analisis
 Identifikasi Status dan Peran
 Pemetaan Jaringan Antar Status dan Sistem Stratifikasi
 Penentuan Pembentuk Jaringan
 Penentuan Nilai Dominan
 Deskripsikan Norma dalam Interaksi antar Status
 Identifikasi adanya kekuasaan dalam interaksi antar status
 Menyusun struktur hipotetis
CONTOH ANALISIS STRUKTURAL
FIRST
CASE
 Sumber Bacaan: Hartanto, Agung Eko, 1997.
“Perkembangan Teknologi Dunia dan
Persoalan yang Dihadapi Indonesia” dalam
ANALISIS CSIS. Tahun XXVI. No. 5. Sep-Okt. Halaman: 522-534.
 Abstrak: Perkembangan Teknologi
berperanan penting untuk pertumbuhan
ekonomi. Selama 50 tahun terakhir
separuh dari pertumbuhan ekonomi
negara industri maju berasal dari
kemajuan teknologi. Bersamaan dengan
ini pengembangan sains juga penting,
karena sains merupakan motor utama
kemajuan teknologi. Menghadapi
globalisasi ekonomi dalam persaingan
pasar bebas, jelas bangsa Indonesia harus
selalu menguatkan daya saing produk-
produknya dengan meningkatkan kualitas
teknologi, didukung pengembangan sains.
Lanjutan abstrak
 Riset unggulan teknologi diperlukan untuk
menghasilkan produk komersial dan riset sains
perlu mempertahankan momentum kelanjutan
riset teknologi. Apalagi kegiatan riset yang
dilakukan Indonesia kurang memadai. Mulai dari
kualitas SDM, anggaran, penggunaan sarana
informasi, fasilitas laboratorium, koordinasi dan
kerjasama antar lembaga riset, sampai publikasi
hasil riset masih minimal. Maka keseluruhannya
itu sangat mendesak untuk segera diperbaiki,
ditunjang oleh kebijakan industri yang baik dan
konsisten, di mana kebijakan ini jangan menjadi
monopoli pemerintah, tetapi perlu bekerjasama
dengan lembaga riset swasta, terutama industri
swasta.
Daftar Status dan Peran
No Status Peran Norma
1
Perusahaa
n MNC
Produsen (komputer,
telkom, material,
biologi, kedokteran)
Perdagangan Bebas
2
Negara
Blok Barat
Produsen
3
Negara
Blok Timur
Produsen
4 Indonesia Konsumen
5 Jepang Produsen
6
Lembaga
Penelitian
di
Indonesia
Penghasil barang dan
jasa
7 WTO
Keuntungan
ekonomi/politik
8 ASEAN Solidaritas
9 APEC Solidaritas
MNC
Negara
Maju
Indonesia
LP
Swasta
LP Negeri
ASEAN
WTO
NAFTA
APEC
MEE
Visualisasi
Struktural
Kriteria Analisis
 Kapasitas ruang struktur sosial dunia,
jangan sampai menjadi titik kritis bagi
Indonesia.
 Lembaga-lembaga dan kerjasama
regional, harus memperkuat posisi
Indonesia dalam melakukan perdagangan
dalam sistem global.
 Indonesia perlu meningkatkan kapasitas
ruangnya, terutama untuk menumbuhkan
iklim riset agar menghasilkan produk yang
mampu bersaing dengan produk negara-
negara maju, agar bangsa ini tidak
mencapai titik kritisnya.
Apa Komentar Anda?
(1) Pembangun Struktur?
(2) Problems
(3) Solutions
Second Case
 Hamidi, J. dan M. Fadli. 2004. “Tindakan Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan Propinsi Jawa Timur dalam Mengurangi Industri
Pencemar Air Sungai di Era Otonomi Daerah (Studi Kasus PT.
AKN Mojokerto” dalam Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol.16 Nomor 1. Feb. 2004.
Halaman 11-19
• Penelitian bertujuan: (1) mengetahui tindakan
Bapedal terhadap industri yang sering mencemari
sungai, dan (2) menganalisis dasar hukum
tindakan Bapedal. Kesimpulan riset adalah; (1)
tindakan Bapedal memberi peringatan tertulis
menerapkan sangsi administratif, mengawasi dan
bahkan menarik uang paksa “dwangson”, (2)
semua tindakan Bapedal dibenarkan dari segi
hukum positif maupun ilmu hukum administrasi
No Status Peran Norma
1
Bapedalda
Jatim
Pengendali dampak
lingkungan
Penanggulangan
pencemaran
2 PT. ANK
Produsen barang
dan penghasil
limbah
Industri Ramah
Lingkungan (ISO
9000?)
3
Gubernur dan
Sekda
Pimpinan Propinsi
Sesuai Hukum dan
Perundangan
4 Tim KPPLH
Pemantau
Lingkungan
5
Balai Teknis
Kesehatan
Lingkungan
(BTKL)
Analisis Kualitas
Lingkungan
6
PemKot
Mojokerto
Pimpinan Kota
7
Penegak
Hukum
Menegakkan hukum
8
Masyarakat di
Pengguna
sumberdaya air
Visualisasi Struktural
PemProp
PemKota
Bapeldal
da
KPPLH BTKL
Masyarakat
PT ANK
Penegak
Hukum
Komentar Anda?
 Bagaimana sistem pengendalian dampak
lingkungan dilaksanakan oleh Bapedalda?
 Bagaimana prosedur pengaduan
dilakukan?
 Jika sebuah pencemaran terjadi, artinya
pihak pencemar telah melanggar pasal-
pasal dari UU-PLH, UU-KSDA&E dan
Peraturan tentang B3
 Apakah yang membangun menjadi sebuah
struktur ?
 Sampai mana Penegak Hukum
menjalankan perannya?
• Memperluas Kapasitas Ruang
• Atau mempersempit dan bahkan mendekati
titik kritis?
Third Case
Ibrahim, Linda Darmajanti. 2002. “Kehidupan
Berorganisasi Sebagai Modal Sosial Komunitas
Jakarta” dalam MASYARAKAT (Jurnal Sosiologi) No. 11 Tahun
2002. Halaman: 62-88
• Abstract: This research survey (227 household) was done in
Kelurahan Gandaria Utara and expected to represent the
heterogeneous on social strata and complex characteristic of
Jakarta’s communities. The finding of the study is no relationship
between the organizational life and sociability life as social
capital resources. The dynamics of organizational life depends
heavily on the existence of individual and social actors. These
actors play greater role in sociability life. The existing social capital
sources are likely rely on social actors but unrelated to the
organizational life between people. Moreover, the social cohesion
between neighbors tend to weaken the social control mechanisms
in the neighborhood level. The significant relationship between length
of stay of household and the social concern between community
members and the local organization life can be found in the
prediction of social capital models.
No Status Peran Norma
1 Rumah tangga Ruang kehidupan individu
2 Kelurahan Pemerintahan
3 Rukun Warga
Satuan komunitas di atas
RT
4 Rukun Tetangga Satuan komunitas terbawah
5 LKMD Perencana Pembangunan
6 PKK
Koordinator kegiatan
perempuan
7
Lembaga
Ekonomi Lokal
Penyedia dana
pembangunan
8 Tetangga
Pembangun solidaritas
maupun konflik
9
Organisasi
Perempuan
Pemberdaya Kaum
Perempan
LKMD
RT
RW
PKK
Warga
Kelurahan
Tetangga
Kehidupan
berorganisasi
Modal Sosial
Organisasi
Pemberdaya
Perempuan
Visualisasi
Struktural
Pertanyaan-2 Kritis
 Apakah pengembangan modal sosial
mampu meningkatkan kapasitas
ruang struktur sosial di komunitas
perumahan?
 Apakah kelembagaan LKMD dan PKK
mampu menjadi “aktor organisasi”
yang mampu meningkatkan
kapasitas modal sosial masyarakat
sehingga menjauh dari titik
kritisnya?
LANGKAH
KEDUA
PENGGABUNGAN
VISUALISASI STRUKTURAL
PEMIKIRAN/
STRUKTUR BARU
Mampu
menghasilkan
Langkah Analisis
 Tampilkan Visualisasi Struktural dari dua atau
lebih artikel
 Pilihlah sistem tetentu dari visualisasi tersebut
untuk menemukan “benang merah”-nya.
 “Benang merah” diperlukan untuk merangkai
visualisasi struktural.
 Anda bebas menentukan “benang merah”,
disesuaikan dengan tema pikiran anda.
Kita tampilkan lagi
visualisasi struktural
MNC
Negara
Maju
Indonesia
LP
Swasta
LP Negeri
ASEAN
WTO
NAFTA
APEC
MEE
Sistem
Industri
Multi
Nasional
Sistem Pengendalian Dampak Lingkungan
PemProp
PemKota
Bapeldal
da
KPPLH BTKL
Masyarakat
PT ANK
Penegak
Hukum
LKMD
RT
RW
PKK
Warga
Kelurahan
Tetangga
Kehidupan
berorganisasi
Modal Sosial
Organisasi
Pemberdaya
Perempuan
Sistem
organisasi
sosial
masyarakat
Sistem
pengendalian
dampak
lingkungan
Sistem
Industri
MNC
Sistem
organisasi
sosial
What the problems?
 Optimasi kapasitas produksi dan konsumsi
 Optimasi perolehan pajak dan retribusi
 Optimasi pengendalian dampak
lingkungan
 ??????
What the system will be
construct?
What your ideas?
Sistem pengendalian
dampak lingkungan
yang efektif
Sebagai contoh, kita pilih
“benang merah” yang ini.
Struktur Gabungan:  pemikiran baru
 Di dalam sebuah sistem terdapat struktur, dan di
dalam sebuah struktur terdapat suatu sistem.
 Industri yang dikembangkan oleh MNC mampu
menembus wilayah negara untuk ekspansi modal
dan distribusi barang.
 Sistem itu dapat diupayakan untuk tidak atau sekecil
mungkin memberikan dampak negatif kepada
lingkungan.
 Karena itu pemerintah (daerah dan pusat) perlu
menciptakan sistem pengendalian dampak
lingkungan, yang efektif untuk menjamin
pembangunan berkelanjutan.
 Masyarakat lokal, dengan berbekal sebuah modal
sosial, memberikan ruang partisipasi dalam sistem
industri. Pada umumnya mereka menderita, tetapi
tidak cukup kuat untuk “melawan” ketidakadilan
dalam memperoleh hak lingkungan hidup yang
layak.
Bagaimana membangun
struktur ?
1. Kembali pada definisi struktur yang
anda setujui (anda boleh memilih
salah satu dari definisi yang tersedia)
 pilih satu
2. Elemen struktur sosial:
Penyusunan secara berkelanjutan
Status
Peran
Social Grouping
Nilai
Norma
Stratifikasi
Kekuasaan
1. Daftarkan elemen struktur
N
o
Status Peran Nilai Norma dst
1 MNC Produksi keuntungan
2 Pem Prop 
Bapedalda Prop
(?)
Pengawasan Sesuai aturan
3 Pem Kab/Kota Pengawasan Sesuai aturan
4 Pemerintah
Desa/
Dusun/Warga
Pengawasan Sesuai aturan
dan tidak
terkena
dampak
5 LSM (?) Meningkatkan
kapasitas
pengawasan
Membantu
yang benar
6 Perguruan
Tinggi (?)
Tenaga ahli
dalam
mengukur
dampak
Kebebasan
mimbar
7 Pemerintah RI
REPUBLIK
INDONESIA
PEMPROP
PEMKAB/
KOT
PEMDES/
WARGA
MNC
PT
LSM
2. Konstruksi
Struktur
Sosial
3.Pokok Pokok Pikiran Kritis Analitis
 Sampai manakah MNC mampu mempengaruhi
kebijakan Pemerintah Pusat?
 Sampai mana Pemerintah melindungi warga
untuk memperoleh hak, kewajiban dan peran
dalam lingkungan hidup yang layak sesuai UU
23/1997 (Bab III, Pasal 5, 6 dan 7).
 Sampai mana Perguruan Tinggi menjalankan
Tri Dharmanya, demikian juga LSM
memperjuangkan keadilan bagi warga
 Apakah badan pengedali dampak lingkungan
menjalanan perannya dengan baik, sesuai
dengan standard operation procedure?
PERTANYAAN KRITIS-ANALITIS
PROGRAM
AKSI
AKTIVITAS
RISET
Conceptual
Framework
Program Aksi

 Penguatan kelembagaan masyarakat
dalam meningkatkan partisipasinya
pada pengelolaan lingkungan hidup.
a. Organisasi masyarakat
b. Pengkajian produk hukum
c. Potensi konflik dalam masyarakat
d. Kualitas Lingkungan Hidup
e. Efektivitas kerja badan pengendali dampak
lingkungan
Riset
4. Menyusun Rencana Kerja Masyarakat
Social Planning
 Analisis stuktural yang dilakukan ini
adalah salah satu bentuk dari ragam
analisis yang ada.
 Saya hanya berpengalaman
melakukan analisis deskriptif seperti
ini.
 Jika anda ingin mempelajari analisis
non-deskriftif, silahkan mengunjungi
situs: http//www.social structure
 Temukan Journal of Social Structure
(JoSS).
Langkah Terakhir
MIND MAPPING
Menemukan inti dari tulisan (extract)
1. Rambo (1985) membahas keterkaitan antara
ekosistem dengan sistem sosial.
2. Moran (1982), Sukadana (1983), Koentjaraningrat
(1985)  manusia bagian integral ekosistem,
beradaptasi dan ber-evolusi.
3. Brown (1982) daya dukung lingkungan berkurang
dan masuk hari ke-29.
4. Ismawan (1999) adanya resiko ekologis dalam
pembangunan.
5. Nuitja (1992) tantangan negara bahari
bagi nelayan.
6. Salim (1992) terabaikannya dimensi
ekologis pada proses pembangunan =
kesinambungan.
7. Simarmata (1992) analisis ekonomi untuk
mengukur pencemaran.
Meng-Construct
dari extract
Ekologis
Humanistik
Catatan: EnMaIn =
Energi, Materi dan
Informasi
Sistem
sosial
Eko-
sistem
EnMaIn
E
V
O
L
U
S
I
A
D
A
P
T
A
S
I
Tahapan
evolusi sosio-
budaya,
sebagai
proses
adaptasi
manusia yang
bertang-gung
jawab
• Daya dukung
lingkungan
berkurang (laut,
tanah, padang
gembala hutan)
• Ekologi Laut dan
tantangan negara
bahari
• Ekologi Daratan
Manusia bagian
integral
ekosistem
Instrumen ekonomi untuk
pengelolaan pencemaran
Kesi-
nam-
bungan
Dalam bentuk sebuah alinea (Keberlanjutan
kehidupan)
 Bumi sebagai planet kecil yang rapuh (Korten, 1984) perlu dijaga
kelestariannya (Rahz, 2000), sebelum hari kiamat datang.
Kesadaran tentang pembangunan berkelanjutan pada tingkat
dunia disadari sejak tahun 1960-an atau 1970-an
(www.sustreport.org., 2012; www.lboro.ac.uk., ) dan bumi telah
masuk pada hari ke-29 (Brown, 1983). Oleh karena itu perlu
melakukan perubahan paradigma pengelolaan sumberdaya dari
keterkaitan antara ekologi, ekonomi dan sosial ke arah piramida,
di mana piramida tersebut dilandasi oleh religi (Susilo, 2010),
yang sesuai dengan pendapat Daly dalam Jalal (2010) tentang
piramida berkelanjutan. Pengelolaan sumberdaya dibingkai oleh
adanya perangsang ekonomi untuk keanekaragam hayati (Mc
Neely, 1983) dan pembangunan perikanan perlu memperhatikan
lokasi lokal atau spesifik lokasi (Susilo, 2012) dalam jiwa
nasionalisme lingkungan (Purwanto, 2007).
edisusilo 54
Perangsang
Ekonomi untuk
keanekagaram
an hayati
Kesadaran tentang
Pembangunan
Berkelanjutan
Perubahan paradigma
pengelolaan
sumberdaya dari
lingkaran ke piramida.
Perlu dirawat
sebelum
kiamat
Sumberdaya
Alam Lestari,
pendapatan
masyarakat dan
daerah memadai.
Bumi
Masuk Hari
ke - 29
Bumi sebagai
planet kecil
yang rapuh
Jiwa Nasionalisme
Lingkungan
Perhatikan
spesifik
lokasi
Keberlanjutan
kehidupan (Susilo,
2013)
Apa manfaat bisa membuat
mind mapping?
 Meningkatkan kemampuan bekreasi
(kreativitas)
 Meningkatkan daya adaptasi anda
dalam berkomunikasi ilmiah
 Membantu anda untuk menyusun
Kerangka Pemikiran (theoretical
framework).
Daftar Pustaka
Brown, Lester R., 1982. Hari yang keduapuluh sembilan, Erlanga, Jakarta.
Daly HE. (1990). Sustainable development: from concept and theory to operational principles.
Population council, 16: 25-43.
Hamidi, J. dan M. Fadli. 2004. “Tindakan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Propinsi Jawa Timur
dalam Mengurangi Industri Pencemar Air Sungai di Era Otonomi Daerah (Studi Kasus PT. AKN
Mojokerto) dalam Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol.16 Nomor 1. Feb. 2004. Halaman 11-19.
Hartanto, Agung Eko. 1997. “Perkembangan Teknologi Dunia dan Persoalan yang Dihadapi Indonesia”
dalam ANALISIS CSIS. Tahun XXVI. No. 5. Sep-Okt. Halaman: 522-534.
History of Sustainable Development [Internet]. (2012). [cited 2012 November 6]. Available from
www.lboro.ac.uk/research/susdesign/LTSN/SD.ppt.
Ibrahim, Linda Darmajanti. 2002. “Kehidupan Berorganisasi Sebagai Modal Sosial Komunitas Jakarta”
dalam MASYARAKAT (Jurnal Sosiologi) No. 11 Tahun 2002. Halaman: 62-88
Korten, David C., 1984. Pembangunan yang memihak rakyat: kupasan tentang teori dan metode
pembangunan, Lembaga Studi Pembangunan. Jakarta.
McNeely, Jeffrey A. 1983. Ekonomi dan keanekaragaman hayati: mengembangkan dan
memanfaatkan perangsang ekonomi untuk melestarikan sumberdaya hayati. Yayasan
Obor Indonesia, Jakarta
Purwanto, Edi. 2012. Nasionalisme Lingkungan (Pesan Konservasi dari Lambusango). Cetakan Kedua
Penerbit: Wallacea.
Salim, Agus. 2002. Perubahan Sosial: Sketsa Teori dan Refleksi Metodologi Kasus Indonsia. Tiara
Wacana. Yogyakarta.
Susilo, Edi. 2010. Perubahan Paradigma Pengelolaan Pesisir. Kompas 22 Desember 2010.
Susilo, Edi. 2015. Pembangunan Spesifik Lokasi dan Adaptor Sosial Untuk Nelayan. Dalam Arif
Abdulrakhim (ed) Ironi Negeri Sejuta Nyiur Hijau di Pantai: Pemberdayaan Nelayan dan
Pembangunan Maritim Indonesia. Graha Ilmu. Yogyakarta. Halaman 127-162.
VISUALISASISTRUKTURALmenujuMINDMAPPING1.pptx

More Related Content

Similar to VISUALISASISTRUKTURALmenujuMINDMAPPING1.pptx

Anugerah yuka budaya inovasi
Anugerah yuka budaya inovasiAnugerah yuka budaya inovasi
Anugerah yuka budaya inovasi
cidino
 
SISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdf
SISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdfSISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdf
SISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdf
FauzanYusuf3
 
09. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi -.docx
09. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi -.docx09. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi -.docx
09. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi -.docx
imam61
 
238746887 rpt-sivik-ting-4
238746887 rpt-sivik-ting-4238746887 rpt-sivik-ting-4
238746887 rpt-sivik-ting-4
tajul azhar
 

Similar to VISUALISASISTRUKTURALmenujuMINDMAPPING1.pptx (20)

Anugerah yuka budaya inovasi
Anugerah yuka budaya inovasiAnugerah yuka budaya inovasi
Anugerah yuka budaya inovasi
 
Sosiologi XII; RPP
Sosiologi XII; RPPSosiologi XII; RPP
Sosiologi XII; RPP
 
Materi Analisis sosial
Materi Analisis sosialMateri Analisis sosial
Materi Analisis sosial
 
SISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdf
SISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdfSISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdf
SISTEM-SOSIAL-DAN-POLITIK-INDO_Uk.pdf
 
Prosiding bambang shergi
Prosiding  bambang shergiProsiding  bambang shergi
Prosiding bambang shergi
 
Prosiding bambang shergi
Prosiding  bambang shergiProsiding  bambang shergi
Prosiding bambang shergi
 
sosiologi sastra
sosiologi sastrasosiologi sastra
sosiologi sastra
 
Modul 13 kel 2
Modul 13 kel 2Modul 13 kel 2
Modul 13 kel 2
 
09. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi -.docx
09. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi -.docx09. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi -.docx
09. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi -.docx
 
ATP SOSIOLOGI ROM.pdf
ATP SOSIOLOGI ROM.pdfATP SOSIOLOGI ROM.pdf
ATP SOSIOLOGI ROM.pdf
 
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...
Hbl,An Nisa Rizki,Hapzi Ali,Artikel Studi Kasus Hukum Bisnis&Lingkungan,Unive...
 
Ernawati - Peran dan Fungsi Sosiologis.pptx
Ernawati - Peran dan Fungsi Sosiologis.pptxErnawati - Peran dan Fungsi Sosiologis.pptx
Ernawati - Peran dan Fungsi Sosiologis.pptx
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
47. ki kd biologi sma versi 12022016
47. ki kd biologi sma versi 1202201647. ki kd biologi sma versi 12022016
47. ki kd biologi sma versi 12022016
 
238746887 rpt-sivik-ting-4
238746887 rpt-sivik-ting-4238746887 rpt-sivik-ting-4
238746887 rpt-sivik-ting-4
 
ATP Sosiologi 22-23 FIX.pdf
ATP Sosiologi 22-23 FIX.pdfATP Sosiologi 22-23 FIX.pdf
ATP Sosiologi 22-23 FIX.pdf
 
JFAK Dalam Pusaran Gap Riset Kebijakan & Proses Kebijakan
JFAK Dalam Pusaran Gap Riset Kebijakan & Proses KebijakanJFAK Dalam Pusaran Gap Riset Kebijakan & Proses Kebijakan
JFAK Dalam Pusaran Gap Riset Kebijakan & Proses Kebijakan
 
Bab 1 Pengenalan Sekolah dan Masyarakat.pptx
Bab 1 Pengenalan Sekolah dan Masyarakat.pptxBab 1 Pengenalan Sekolah dan Masyarakat.pptx
Bab 1 Pengenalan Sekolah dan Masyarakat.pptx
 
Grup5 model integratif-reviewe jurnal
Grup5 model integratif-reviewe jurnalGrup5 model integratif-reviewe jurnal
Grup5 model integratif-reviewe jurnal
 
hilirisasi.pdf
hilirisasi.pdfhilirisasi.pdf
hilirisasi.pdf
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAHCeramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
Ceramah Antidadah SEMPENA MINGGU ANTIDADAH DI PERINGKAT SEKOLAH
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

VISUALISASISTRUKTURALmenujuMINDMAPPING1.pptx

  • 1.
  • 2. WORKSHOP  Visualisasi Struktural Menuju Mind Mapping (Susilo et al, 2018)  Disampaikan dalam workshop di Pusat Studi Peradaban, LPPM Universitas Brawijaya, Mei 2018 Edi Susilo Dosen, Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Indonesia Anggota Pusat Studi Peradaban LPPM Universitas Brawijaya, 2018
  • 3. Pelaksanaan Workshop  Tahap I: Visualisasi Struktural • Peserta membawa bahan (artikel) yang akan dianalisis. • Pilih tiga artikel yang dapat diidentifikasi statusnya. • Artikel yang disiapkan lebih baik berbeda topik dengan artikel yang lain  Tahap II: Mind Mapping • Mengumpulkan empat artikel yang bertopik sama/sejenis dan relevan dengan tema yang telah dihasilkan pada Tahap I.
  • 4. Dua hal yang dilakukan Visualisasi Struktural Mindmap
  • 5. Visualisasi Struktural menuju Mind Mapping Berasal dari bahan kuliah untuk Mata Kuliah STRUKTUR SOSIAL , Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang Edi Susilo (2008), (direvisi), menjadi bahan utama untuk praktikum dalam Mata Kuliah Sosiologi Perikanan
  • 7. Filosofi Analisis Struktural  Pertama, selalu berusaha meningkatkan kapasitas ruang struktur sosial agar memiliki daya tampung pembentuk struktur seoptimal mungkin  Kedua, berupaya keras untuk menjauhkan diri dari titik kritis struktur sosial, agar mampu membangun kehidupan sosial yang berkeadilan.
  • 8. Kapasitas Ruang dan Titik Kritis Struktur Sosial Titik kritis RUANG PERTUKARAN PEMBATAS SOSIAL BUDAYA dalam BERADAPTASI
  • 9. Kapasitas Ruang dan Titik Kritis titik kritis 1950 2008 1965 1975 1990 Kapasitas Ruang Masa Isolasi Masa Terbuka-1 Masa Terbuka-2 komunal individual
  • 10. Model Pengembangan Struktur Progr-Int Berkembang Struktur Sosial Disintegrasi Titik Kritis Kapasitas Ruang Morfogenik Morfostatik Konflik Subyektif Obyektif Respon: (Komunal- Individual) Akses Adaptasi Maladaptasi Gagal Akses
  • 11. ANALISIS STRUKTURAL  Unsur-Unsur Analisis: • Visualisasi Struktur • Posisi dan Stratifikasi Status dalam Struktur • Pembentuk Jaringan Struktural (keturunan, politik, ekonomi, campuran) • Sistem Nilai dan Norma Dominan • Menemukan unsur Kekuasaan DINAMIKA STRUKTUR
  • 12. Disebutkan dalam http/en.wikipedia.org (2006), Struktur sosial merupakan sebuah istilah yang sering digunakan dalam teori sosial, namun jarang dedefinisikan secara jelas (Jary and Jary 1991, Abercrombie et al 2000).
  • 13. Definisi Struktur Sosial Penyusunan orang-orang secara berkesinambungan atas status dan peran dalam sebuah social grouping atau tersusun dalam stratifikasi tertentu, yang perilakunya dikendalikan oleh nilai dan norma, dan di dalam proses berinteraksi ada unsur kekuasaan (Susilo, 2010).
  • 14. TUJUAN  Mencari peluang memperluas kapasitas ruang struktur sosial  Mencari jalan keluar atau menjauh dari titik kritis struktur sosial  Mengendalikan dan mengantisipasi perubahan sosial
  • 15. Teknik Analisis  Identifikasi Status dan Peran  Pemetaan Jaringan Antar Status dan Sistem Stratifikasi  Penentuan Pembentuk Jaringan  Penentuan Nilai Dominan  Deskripsikan Norma dalam Interaksi antar Status  Identifikasi adanya kekuasaan dalam interaksi antar status  Menyusun struktur hipotetis
  • 17.  Sumber Bacaan: Hartanto, Agung Eko, 1997. “Perkembangan Teknologi Dunia dan Persoalan yang Dihadapi Indonesia” dalam ANALISIS CSIS. Tahun XXVI. No. 5. Sep-Okt. Halaman: 522-534.  Abstrak: Perkembangan Teknologi berperanan penting untuk pertumbuhan ekonomi. Selama 50 tahun terakhir separuh dari pertumbuhan ekonomi negara industri maju berasal dari kemajuan teknologi. Bersamaan dengan ini pengembangan sains juga penting, karena sains merupakan motor utama kemajuan teknologi. Menghadapi globalisasi ekonomi dalam persaingan pasar bebas, jelas bangsa Indonesia harus selalu menguatkan daya saing produk- produknya dengan meningkatkan kualitas teknologi, didukung pengembangan sains.
  • 18. Lanjutan abstrak  Riset unggulan teknologi diperlukan untuk menghasilkan produk komersial dan riset sains perlu mempertahankan momentum kelanjutan riset teknologi. Apalagi kegiatan riset yang dilakukan Indonesia kurang memadai. Mulai dari kualitas SDM, anggaran, penggunaan sarana informasi, fasilitas laboratorium, koordinasi dan kerjasama antar lembaga riset, sampai publikasi hasil riset masih minimal. Maka keseluruhannya itu sangat mendesak untuk segera diperbaiki, ditunjang oleh kebijakan industri yang baik dan konsisten, di mana kebijakan ini jangan menjadi monopoli pemerintah, tetapi perlu bekerjasama dengan lembaga riset swasta, terutama industri swasta.
  • 19. Daftar Status dan Peran No Status Peran Norma 1 Perusahaa n MNC Produsen (komputer, telkom, material, biologi, kedokteran) Perdagangan Bebas 2 Negara Blok Barat Produsen 3 Negara Blok Timur Produsen 4 Indonesia Konsumen 5 Jepang Produsen 6 Lembaga Penelitian di Indonesia Penghasil barang dan jasa 7 WTO Keuntungan ekonomi/politik 8 ASEAN Solidaritas 9 APEC Solidaritas
  • 21. Kriteria Analisis  Kapasitas ruang struktur sosial dunia, jangan sampai menjadi titik kritis bagi Indonesia.  Lembaga-lembaga dan kerjasama regional, harus memperkuat posisi Indonesia dalam melakukan perdagangan dalam sistem global.  Indonesia perlu meningkatkan kapasitas ruangnya, terutama untuk menumbuhkan iklim riset agar menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan produk negara- negara maju, agar bangsa ini tidak mencapai titik kritisnya.
  • 22. Apa Komentar Anda? (1) Pembangun Struktur? (2) Problems (3) Solutions
  • 23. Second Case  Hamidi, J. dan M. Fadli. 2004. “Tindakan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Propinsi Jawa Timur dalam Mengurangi Industri Pencemar Air Sungai di Era Otonomi Daerah (Studi Kasus PT. AKN Mojokerto” dalam Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol.16 Nomor 1. Feb. 2004. Halaman 11-19 • Penelitian bertujuan: (1) mengetahui tindakan Bapedal terhadap industri yang sering mencemari sungai, dan (2) menganalisis dasar hukum tindakan Bapedal. Kesimpulan riset adalah; (1) tindakan Bapedal memberi peringatan tertulis menerapkan sangsi administratif, mengawasi dan bahkan menarik uang paksa “dwangson”, (2) semua tindakan Bapedal dibenarkan dari segi hukum positif maupun ilmu hukum administrasi
  • 24. No Status Peran Norma 1 Bapedalda Jatim Pengendali dampak lingkungan Penanggulangan pencemaran 2 PT. ANK Produsen barang dan penghasil limbah Industri Ramah Lingkungan (ISO 9000?) 3 Gubernur dan Sekda Pimpinan Propinsi Sesuai Hukum dan Perundangan 4 Tim KPPLH Pemantau Lingkungan 5 Balai Teknis Kesehatan Lingkungan (BTKL) Analisis Kualitas Lingkungan 6 PemKot Mojokerto Pimpinan Kota 7 Penegak Hukum Menegakkan hukum 8 Masyarakat di Pengguna sumberdaya air
  • 26. Komentar Anda?  Bagaimana sistem pengendalian dampak lingkungan dilaksanakan oleh Bapedalda?  Bagaimana prosedur pengaduan dilakukan?  Jika sebuah pencemaran terjadi, artinya pihak pencemar telah melanggar pasal- pasal dari UU-PLH, UU-KSDA&E dan Peraturan tentang B3  Apakah yang membangun menjadi sebuah struktur ?  Sampai mana Penegak Hukum menjalankan perannya? • Memperluas Kapasitas Ruang • Atau mempersempit dan bahkan mendekati titik kritis?
  • 27. Third Case Ibrahim, Linda Darmajanti. 2002. “Kehidupan Berorganisasi Sebagai Modal Sosial Komunitas Jakarta” dalam MASYARAKAT (Jurnal Sosiologi) No. 11 Tahun 2002. Halaman: 62-88 • Abstract: This research survey (227 household) was done in Kelurahan Gandaria Utara and expected to represent the heterogeneous on social strata and complex characteristic of Jakarta’s communities. The finding of the study is no relationship between the organizational life and sociability life as social capital resources. The dynamics of organizational life depends heavily on the existence of individual and social actors. These actors play greater role in sociability life. The existing social capital sources are likely rely on social actors but unrelated to the organizational life between people. Moreover, the social cohesion between neighbors tend to weaken the social control mechanisms in the neighborhood level. The significant relationship between length of stay of household and the social concern between community members and the local organization life can be found in the prediction of social capital models.
  • 28. No Status Peran Norma 1 Rumah tangga Ruang kehidupan individu 2 Kelurahan Pemerintahan 3 Rukun Warga Satuan komunitas di atas RT 4 Rukun Tetangga Satuan komunitas terbawah 5 LKMD Perencana Pembangunan 6 PKK Koordinator kegiatan perempuan 7 Lembaga Ekonomi Lokal Penyedia dana pembangunan 8 Tetangga Pembangun solidaritas maupun konflik 9 Organisasi Perempuan Pemberdaya Kaum Perempan
  • 30. Pertanyaan-2 Kritis  Apakah pengembangan modal sosial mampu meningkatkan kapasitas ruang struktur sosial di komunitas perumahan?  Apakah kelembagaan LKMD dan PKK mampu menjadi “aktor organisasi” yang mampu meningkatkan kapasitas modal sosial masyarakat sehingga menjauh dari titik kritisnya?
  • 33. Langkah Analisis  Tampilkan Visualisasi Struktural dari dua atau lebih artikel  Pilihlah sistem tetentu dari visualisasi tersebut untuk menemukan “benang merah”-nya.  “Benang merah” diperlukan untuk merangkai visualisasi struktural.  Anda bebas menentukan “benang merah”, disesuaikan dengan tema pikiran anda. Kita tampilkan lagi visualisasi struktural
  • 35. Sistem Pengendalian Dampak Lingkungan PemProp PemKota Bapeldal da KPPLH BTKL Masyarakat PT ANK Penegak Hukum
  • 38. What the problems?  Optimasi kapasitas produksi dan konsumsi  Optimasi perolehan pajak dan retribusi  Optimasi pengendalian dampak lingkungan  ?????? What the system will be construct? What your ideas?
  • 39. Sistem pengendalian dampak lingkungan yang efektif Sebagai contoh, kita pilih “benang merah” yang ini.
  • 40. Struktur Gabungan:  pemikiran baru  Di dalam sebuah sistem terdapat struktur, dan di dalam sebuah struktur terdapat suatu sistem.  Industri yang dikembangkan oleh MNC mampu menembus wilayah negara untuk ekspansi modal dan distribusi barang.  Sistem itu dapat diupayakan untuk tidak atau sekecil mungkin memberikan dampak negatif kepada lingkungan.  Karena itu pemerintah (daerah dan pusat) perlu menciptakan sistem pengendalian dampak lingkungan, yang efektif untuk menjamin pembangunan berkelanjutan.  Masyarakat lokal, dengan berbekal sebuah modal sosial, memberikan ruang partisipasi dalam sistem industri. Pada umumnya mereka menderita, tetapi tidak cukup kuat untuk “melawan” ketidakadilan dalam memperoleh hak lingkungan hidup yang layak.
  • 41. Bagaimana membangun struktur ? 1. Kembali pada definisi struktur yang anda setujui (anda boleh memilih salah satu dari definisi yang tersedia)  pilih satu 2. Elemen struktur sosial: Penyusunan secara berkelanjutan Status Peran Social Grouping Nilai Norma Stratifikasi Kekuasaan
  • 42. 1. Daftarkan elemen struktur N o Status Peran Nilai Norma dst 1 MNC Produksi keuntungan 2 Pem Prop  Bapedalda Prop (?) Pengawasan Sesuai aturan 3 Pem Kab/Kota Pengawasan Sesuai aturan 4 Pemerintah Desa/ Dusun/Warga Pengawasan Sesuai aturan dan tidak terkena dampak 5 LSM (?) Meningkatkan kapasitas pengawasan Membantu yang benar 6 Perguruan Tinggi (?) Tenaga ahli dalam mengukur dampak Kebebasan mimbar 7 Pemerintah RI
  • 44. 3.Pokok Pokok Pikiran Kritis Analitis  Sampai manakah MNC mampu mempengaruhi kebijakan Pemerintah Pusat?  Sampai mana Pemerintah melindungi warga untuk memperoleh hak, kewajiban dan peran dalam lingkungan hidup yang layak sesuai UU 23/1997 (Bab III, Pasal 5, 6 dan 7).  Sampai mana Perguruan Tinggi menjalankan Tri Dharmanya, demikian juga LSM memperjuangkan keadilan bagi warga  Apakah badan pengedali dampak lingkungan menjalanan perannya dengan baik, sesuai dengan standard operation procedure?
  • 46. Program Aksi   Penguatan kelembagaan masyarakat dalam meningkatkan partisipasinya pada pengelolaan lingkungan hidup. a. Organisasi masyarakat b. Pengkajian produk hukum c. Potensi konflik dalam masyarakat d. Kualitas Lingkungan Hidup e. Efektivitas kerja badan pengendali dampak lingkungan Riset 4. Menyusun Rencana Kerja Masyarakat Social Planning
  • 47.  Analisis stuktural yang dilakukan ini adalah salah satu bentuk dari ragam analisis yang ada.  Saya hanya berpengalaman melakukan analisis deskriptif seperti ini.  Jika anda ingin mempelajari analisis non-deskriftif, silahkan mengunjungi situs: http//www.social structure  Temukan Journal of Social Structure (JoSS).
  • 50. Menemukan inti dari tulisan (extract) 1. Rambo (1985) membahas keterkaitan antara ekosistem dengan sistem sosial. 2. Moran (1982), Sukadana (1983), Koentjaraningrat (1985)  manusia bagian integral ekosistem, beradaptasi dan ber-evolusi. 3. Brown (1982) daya dukung lingkungan berkurang dan masuk hari ke-29. 4. Ismawan (1999) adanya resiko ekologis dalam pembangunan.
  • 51. 5. Nuitja (1992) tantangan negara bahari bagi nelayan. 6. Salim (1992) terabaikannya dimensi ekologis pada proses pembangunan = kesinambungan. 7. Simarmata (1992) analisis ekonomi untuk mengukur pencemaran. Meng-Construct dari extract
  • 52. Ekologis Humanistik Catatan: EnMaIn = Energi, Materi dan Informasi Sistem sosial Eko- sistem EnMaIn E V O L U S I A D A P T A S I Tahapan evolusi sosio- budaya, sebagai proses adaptasi manusia yang bertang-gung jawab • Daya dukung lingkungan berkurang (laut, tanah, padang gembala hutan) • Ekologi Laut dan tantangan negara bahari • Ekologi Daratan Manusia bagian integral ekosistem Instrumen ekonomi untuk pengelolaan pencemaran Kesi- nam- bungan
  • 53. Dalam bentuk sebuah alinea (Keberlanjutan kehidupan)  Bumi sebagai planet kecil yang rapuh (Korten, 1984) perlu dijaga kelestariannya (Rahz, 2000), sebelum hari kiamat datang. Kesadaran tentang pembangunan berkelanjutan pada tingkat dunia disadari sejak tahun 1960-an atau 1970-an (www.sustreport.org., 2012; www.lboro.ac.uk., ) dan bumi telah masuk pada hari ke-29 (Brown, 1983). Oleh karena itu perlu melakukan perubahan paradigma pengelolaan sumberdaya dari keterkaitan antara ekologi, ekonomi dan sosial ke arah piramida, di mana piramida tersebut dilandasi oleh religi (Susilo, 2010), yang sesuai dengan pendapat Daly dalam Jalal (2010) tentang piramida berkelanjutan. Pengelolaan sumberdaya dibingkai oleh adanya perangsang ekonomi untuk keanekaragam hayati (Mc Neely, 1983) dan pembangunan perikanan perlu memperhatikan lokasi lokal atau spesifik lokasi (Susilo, 2012) dalam jiwa nasionalisme lingkungan (Purwanto, 2007).
  • 54. edisusilo 54 Perangsang Ekonomi untuk keanekagaram an hayati Kesadaran tentang Pembangunan Berkelanjutan Perubahan paradigma pengelolaan sumberdaya dari lingkaran ke piramida. Perlu dirawat sebelum kiamat Sumberdaya Alam Lestari, pendapatan masyarakat dan daerah memadai. Bumi Masuk Hari ke - 29 Bumi sebagai planet kecil yang rapuh Jiwa Nasionalisme Lingkungan Perhatikan spesifik lokasi Keberlanjutan kehidupan (Susilo, 2013)
  • 55. Apa manfaat bisa membuat mind mapping?  Meningkatkan kemampuan bekreasi (kreativitas)  Meningkatkan daya adaptasi anda dalam berkomunikasi ilmiah  Membantu anda untuk menyusun Kerangka Pemikiran (theoretical framework).
  • 56. Daftar Pustaka Brown, Lester R., 1982. Hari yang keduapuluh sembilan, Erlanga, Jakarta. Daly HE. (1990). Sustainable development: from concept and theory to operational principles. Population council, 16: 25-43. Hamidi, J. dan M. Fadli. 2004. “Tindakan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Propinsi Jawa Timur dalam Mengurangi Industri Pencemar Air Sungai di Era Otonomi Daerah (Studi Kasus PT. AKN Mojokerto) dalam Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol.16 Nomor 1. Feb. 2004. Halaman 11-19. Hartanto, Agung Eko. 1997. “Perkembangan Teknologi Dunia dan Persoalan yang Dihadapi Indonesia” dalam ANALISIS CSIS. Tahun XXVI. No. 5. Sep-Okt. Halaman: 522-534. History of Sustainable Development [Internet]. (2012). [cited 2012 November 6]. Available from www.lboro.ac.uk/research/susdesign/LTSN/SD.ppt. Ibrahim, Linda Darmajanti. 2002. “Kehidupan Berorganisasi Sebagai Modal Sosial Komunitas Jakarta” dalam MASYARAKAT (Jurnal Sosiologi) No. 11 Tahun 2002. Halaman: 62-88 Korten, David C., 1984. Pembangunan yang memihak rakyat: kupasan tentang teori dan metode pembangunan, Lembaga Studi Pembangunan. Jakarta. McNeely, Jeffrey A. 1983. Ekonomi dan keanekaragaman hayati: mengembangkan dan memanfaatkan perangsang ekonomi untuk melestarikan sumberdaya hayati. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta Purwanto, Edi. 2012. Nasionalisme Lingkungan (Pesan Konservasi dari Lambusango). Cetakan Kedua Penerbit: Wallacea. Salim, Agus. 2002. Perubahan Sosial: Sketsa Teori dan Refleksi Metodologi Kasus Indonsia. Tiara Wacana. Yogyakarta. Susilo, Edi. 2010. Perubahan Paradigma Pengelolaan Pesisir. Kompas 22 Desember 2010. Susilo, Edi. 2015. Pembangunan Spesifik Lokasi dan Adaptor Sosial Untuk Nelayan. Dalam Arif Abdulrakhim (ed) Ironi Negeri Sejuta Nyiur Hijau di Pantai: Pemberdayaan Nelayan dan Pembangunan Maritim Indonesia. Graha Ilmu. Yogyakarta. Halaman 127-162.