Laporan ini membahas pelaksanaan kegiatan imunisasi pada balita di desa Manjeppu. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh balita terhadap penyakit melalui pemberian vaksinasi rutin seperti BCG, DPT, polio dan campak. Evaluasi menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap program imunisasi ini untuk mencegah penyakit pada anak-anak.
1. LAPORAN KEGIATAN
PELAKSANAAN KEGIATAN IMUNISASI
A. Latar Belakang
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak
diimunisasi, berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu.
Anak kebal atau resisten terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal
terhadap penyakit yang lain. Imunisasi adalah suatu upaya untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak
akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2015). Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif
untuk mencegah penularan penyakit dan upaya menurunkan angka kesakitan
dan kematian pada bayi dan balita.
Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan
efisien dalam mencegah beberapa penyakit berbahaya (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2020). Imunisasi merupakan upaya
pencegahan primer yang efektif untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi
yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Jadi Imunisasi ialah tindakan yang dengan sengaja memberikan
antigen atau bakteri dari suatu patogen yang akan menstimulasi sistem imun
dan menimbulkan kekebalan, sehingga hanya mengalami gejala ringan apabila
terpapar dengan penyakit tersebut.
Manfaat imunisasi tidak bisa langsung dirasakan atau tidak langsung
terlihat. Manfaat imunisasi yang sebenarnya adalah menurunkan angka
kejadian penyakit, kecacatan maupun kematian akibat penyakit-penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi tidak hanya dapat memberikan
perlindungan kepada individu namun juga dapat memberikan perlindungan
kepada populasi Imunisasi adalah paradigma sehat dalam upaya pencegahan
yang paling efektif (Mardianti & Farida, 2020). Imunisasi merupakan
investasi kesehatan untuk masa depan karena dapat memberikan perlindungan
2. terhadap penyakit infeksi, dengan adanya imunisasi dapat memberikan
perlindunga kepada indivudu dan mencegah seseorang jatuh sakit dan
membutuhkan biaya yang lebih mahal.
Peran seorang ibu pada program imunisasi sangatlah penting, karena
orang terdekat dengan bayi dan anak adalah ibu. Demikian juga tentang
pengetahuan, kepercayaan dan perilaku kesehatan ibu. Pengetahuan,
kepercayaan dan perilaku kesehatan seorang ibu akan mempengaruhi
kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi dan anak.
B. Permasalahan Di Masyarakat
Sebagian besar masyarakat memiliki perilaku yang tidak sehat karena
belum mengetahui dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta
seringnya tidak mengkonsumsi makanan yang sehat. Selain itu status
ekonomi menjadi salah satu penyebab terjadinya penyakit karena pencegahan
yang tidak hanya dari status imunisasi saja tetapi dari faktor lingkungan
sekitar kurang sehat yang menjadi layak untuk perkembangbiakan penyakit.
Secara umum banyak rumah penduduk memenuhi kriteria rumah
sehat. Baik dari segi pencahayaan, dinding, ventilasinya dan lantai. Penataan
rumah yang tidak rapi dan tidak bersih bisa menjadi sarang berbagai macam
penyakit. Lingkungan sekitar yang padat penduduk dan agak kumuh juga
sangat berpengaruh dalam proses penularan penyakit.
C. Pemilihan Intervensi
Berdasarkan masalah di atas, maka diadakan pelaksanaan kegiatan
imunisasi pada bayi maupun anak. Kegiatan tersebut meliputi penguatan
imunisasi rutin bayi (<1tahun), memantau kualitas dan manajemen rantai
vaksin, memantau dan membina kompetensi petugas pengelola vaksin
maupun koordinator program imunisasi, melakukan imunisasi ulang kepada
penderita yang sudah sembuh sesuai kelompok umurnya, serta penderita
dengan imunisasi parsial harus melengkapi imunisasi dasar sesuai jadwal
menurut rekomendasi nasional. Pemberian imunisasi meliputi imunisasi BCG
3. (Bacillus Calmette-Guerin), hepatitis B, DPT (Difteri Pertusis Tetanus),
Polio, dan campak.
D. Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di Manjeppu wilayah Puskesmas Lau pada
hari Senin 12 Juli 2022. Sasaran imunisasi adalah balita yang berada dan
tinggal di lingkungan sekitar lokasi kegiatan Manjeppu.
E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Persiapan kegiatan imunisasi dilakukan satu hari sebelumnya. Telah
dilakukan koordinasi dengan tim pelaksana imunisasi puskesmas Lau.
Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan pengukuran status gizi balita.
2. Evaluasi Proses
Dokter bersama tim pelaksana imunisasi puskesmas Lau pada Pukul 09.00.
Balita yang ada kurang lebih 5 orang, sebagian besar berumur kurang dari
setahun yang terdiri dari BCG 1 anak, DPT 1 1 anak, DPT 2 1 anak, DPT
3 1 anak, dan Bian 1 anak
3. Evaluasi Hasil
Banyaknya balita yang dibawa ke lokasi pemberian imunisasi
menunjukkan adanya antusias masyarakat yang sangat tinggi. Sehingga
dengan imunisasi dapat memberikan kekebalan tubuh bagi balita agar
terhindar dari penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi.
Di daeragh Manjeppu memang hanya terdapat sedikit penduduk yang
mempunyai balita