SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
STOIKIOMETRI
Oleh kelompok B :
1. Diyas Fadriyanto (221910101040)
2. Nur Cahyo Dwi Arvianto (221910101037)
3. Rafael Samhan Pribadi (221910101103)
4. Mohammad Syahrul Ramadhan (221910101021)
STOIKIOMETRI
Jadi Stoikiometri berarti mengukur “unsur-unsur”.
• Stoikiometri adalah perhitungan kimia yang menyangkut hubungan
kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi
Stoikiometri
(Yunani)
Stoicheion
(unsur)
Metrain
(mengukur)
HUKUM DASAR KIMIA
HUKUM LAVOISIER
(hukum kekekalan massa)
Dalam suatu reaksi kimia, massa
zat sebelum dan sesudah reaksi
tidak berubah
Awal perkembangan ilmu kimia dimulai dengan proses
menemukan hukum, menyusun hipotesis, dan teori
untuk menjelaskan hukum.
Contoh
1. Dalam tabung tertutup ditimbang 32 gram belerang dan 63,5 gram tembaga. Setelah dicampur
lalu dipanaskan dalam tabung tertutup dan reaksi berjalan sempurna maka terjadi zat baru,
yaitu tembaga (II) sulfida sebanyak 95,5 gram. Gunakan data tersebut untuk menguji
berlakunya hukum Lavoisier.
Jawab :
Massa sebelum reaksi Massa sesudah
reaksi
Belerang Tembaga tembaga (II) sulfida
32 gram
Persamaan Reaksi : Cu(s) + S(s) → CuS(s)
63,5 gram 95,5 gram
Massa total sebelum reaksi = 32 + 63,5 = 95,5 gram
Massa total setelah reaksi = 95,5 gram
Kesimpulan : Hukum Lavoiser berlaku karena massa zat sebelum dan
sesudah reaksi tetap
HUKUM PROUST (1799)
(hukum perbandingan tetap)
“Pada setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi dengan sejumlah tertentu zat
lain selalu tetap”. Suatu senyawa murni selalu terdiri atas unsur-unsur yang sama,
yang tergabung dalam perbandingan tertentu.
Atau dengan kata lain, perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun molekul
senyawa adalah tetap.
Perbandingan massa C dan O dalam CO2 selalu 3 : 8
Perbandingan massa H dan O dalam H2O selalu 1 : 8
Perbandingan massa C , H dan O dalam asam cuka selalu 6 : 1 : 8
Dan lain sebagainya
Contoh
1. Pada percobaan pembuatan senyawa tembaga (II) sulfida,
tembaga dicampur dengan belerang kemudian
dipanaskan. Dari hasil pengamatan diperoleh data sebagai
berikut
6
X
Percobaan
ke-
Massa
Tembaga
(gram)
Massa
Belerang
(gram)
Perbandingan
massa tembaga :
belerang
1 1,0 0,5
2 2,0 1,0
3 3,0 1,5
4 4,0 2,0
5 5,0 2,5
2 : 1
2 : 1
2 : 1
2 : 1
2 : 1
Perbandingan massa tembaga dan belerang
yang membentuk tembaga (II) sulfida selalu 2 : 1
(memenuhi hukum Proust)
Kesimpulan:
“Apabiladua macam unsur membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka
perbandingan massa unsur yang mengikat sejumlah yang sama unsur yang
lain merupakan bilangan bulat dan sederhana.”
Unsur N dan O dapat membentuk senyawa NO, N2O3, NO2,, N2O5, maka
perbandingan unsur O yang diikat sejumlah sama unsur N adalah 2 : 3 : 4
: 5 (bulat dan sederhana)
HUKUM DALTON
(hukum perbandingan berganda)
Jadi perbandingan massa oksigen yang mengikat sejumlah
unsur karbon yang sama =
Kesimpulan :
Senyawa Massa Karbon Massa Oksigen
CO 0,12 gram 0,16 gram
CO2 0,24 gram 0,64 gram
Senyawa
Perbandingan Massa Karbon :
Massa Oksigen
CO
CO2
1. Unsur Karbon dan Oksigen dapat membentuk dua macam
senyawa dengan data sebagai berikut
Gunakan data tersebut untuk menguji berlakunya
hukum Dalton
Jawab :
0,12 : 0,16 = 3 : 4
0,24 : 0,64 = 3 : 8
4 : 8 = 1 : 2
Hukum dalton berlaku, karena
perbandingan massa oksigen antara senyawa I
dan senyawa II merupakan bilangan bulat dan
sederhana
HUKUM GAY LUSSAC
(hukum perbandingan volume)
“Apabila diukur pada suhu dan tekanan yang
sama, maka perbandingan volume gas yang
bereaksi dan hasil reaksi merupakan
bilangan bulat dan sederhana. “
Dalam reaksi kimia perbandingan volume gas
= perbandingan koefisien
1. Berapa volume gas belerang trioksida yang terbentuk
apabila 2 Liter gas belerang dioksida bereaksi
sempurna dengan gas oksigen?
Jawab :
Persamaan reaksi :
Perbandingan volume :
Volume :
2SO2(g) + O2(g)  2SO3(g)
1
2
2 L
2
Jadi volume gas belerang trioksida yang terbentuk 2 L
1 L 2L
KONSEP MOL
• Dalam mempelajari ilmu kimia perlu diketahui satuan
kuantitas yang berkaitan dengan jumlah atom, molekul,
ion, atau elektron dalam suatu cuplikan zat. Dalam satuan
Internasional (SI), satuan dasar dari kuantitas ini di sebut
mol.
Mol adalah jumlah zat suatu sistem yang mengandung
sejumlah besaran elementer (atom, molekul, dsb) sebanyak
atom yang terdapat dalam 12 gram tepat isotop karbon-12
(12C). Jumlah besaran elementer ini disebut tetapan Avogadro
(dahulu disebut bilangan Avogadro) dengan lambang L
(dahulu N).
Besarnya tetapan Avogadro ditentukan secara eksperimen dan harganya
yang disetujui sesuai dengan skala karbon-12 untuk massa atom relatif
ialah:
L = (6,02245 ,000031) x 1023 partikel/mol
Jadi :
Dalam 1 mol besi terdapat 6,0220 x 1023 atom besi.
Dalam 1 molekul air mengandung 6,0220 x 1023 molekul air.
Dalam 1 mol ion natrium mengandung 6,0220 x 1023 ion natrium.
Dsb...
MASSAATOM RELATIF
• Massa atom relatif dengan lambang Ar, adalah istilah
modern sebagai pengganti istilah massa atom.
• Dalton : hidrogen digunakan sebagai unsur standar
mempunyai atom paling ringan dan massanya ditentukan
sebesar 1 satuan. Demikian pula valensi, yang merupakan
kemampuan suatu atom untuk bergabung (bersenyawa)
dengan atom lain, dan hidrogen digunakan sebagai dasar
skala.
Menurut definisi lama: Ar =
hidrogen
atom
1
Massa
unsur
atom
1
Massa
Sejak tahun 1961 ditetapkan isotop karbon-12 sebagai dasar
penentuan Ar.
Ar =
12
karbon
atom
sato
massa
12
/
1
unsur
atom
satu
Massa

Contoh:
Massa atom rata-rata oksigen 1,33 kali lebih besar dari pada
massa atom karbon –12.
Maka: Ar O = 1,33 –> Ar C–12
= 1,33 x 12
= 15,96
**Para ahli memutuskan untuk menggunakan C–12
atau isotop 12C karena mempunyai kestabilan inti yang
inert dibanding atom lainnya.
MASSA MOLEKUL RELATIF, MASSA RUMUS RELATIF,
DAN MASSA MOLAR
• Massa molekul relatif dilambangkan dengan Mr, yang
dirumuskan:
Mr =
12
karbon
atom
satu
massa
12
/
1
senyawa
molekul
satu
Massa

Mr suatu senyawa yang dinyatakan dalam gram adalah 1
mol senyawa. Delapan belas gram air adalah satu mol air
dan mengandung 6,02 x 1023 molekul.
Jadi Massa molekul relatif (Mr) sama dengan jumlah Ar
dari semua massa penyusunnya.
Mr = Jumlah Ar
Massa Atom Relatif (Ar)
Unsur Ar Unsur Ar Unsur Ar Unsur Ar
Al 27 Au 197 K 39 O 16
Ba 137 P 31 Na 23 Mg 24
Br 80 F 19 Ca 40 N 14
Fe 56 H 1 C 12 Cu 63.5
S 32 I 127 Cl 35.5 Pb 207
Ag 108 Mn 55 Hg 201 Zn 65
Mr Senyawa AB = Ar A + Ar B
Contoh :
Mr C2H5OH = (2 x Ar C) + (6 x Ar H) + (1 x Ar O)
= (2 x 12) + (6 x 1) + (1 x 16)
= 46
Massa Molar
• Istilah massa molar mencakup massa molekul relatif, massa rumus
relatif, dan massa atom relatif.
** Oleh karena massa molar relatif tidak mempunyai satuan,
maka sering digunakan massa molar**
• Besarnya massa molar zat adalah massa atom relatif atau massa
molekul relatif zat yang dinyatakan dalam satuan gram per mol.
Massa molar relatif =
12
karbon
mol
satu
Massa
12
/
1
zat
mol
satu
Massa

Misalnya:
Massa molar Al = 27,0 g mol-
Massa molar Ag = 108 g mol-
Massa molar NaOH = 40,0 g mol-
Massa molar HCl = 36,5 g mol-
• Jika kita mempunyai suatu zat sebanyak x gram dan massa
molarnya Mr (g mol-), maka jumlah mol, n dinyatakan dengan:
Mol = gr/BM
Penerapan Konsep Mol
a. Pada gas
Persamaan gas ideal yang terkenal adalah pV = nRT. Dengan R
adalah tetapan gas untuk semua gas dan n adalah jumlah mol
gas. Pada tekanan standar, 1 atm (101,324 kPa) dan suhu 273 K
(STP), satu mol gas menempati volume 22,414 liter. Atau secara
sederhana digunakan 22,4 liter.
b. Pada Larutan
Larutan 1 M (molar) adalah larutan yang mengandung 1
mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Molaritas = mol/L = mmol/mL
Atau
Atau Jumlah mol zat terlarut yang terdapat dalam sejumlah volume
larutan dapat dinyata-kan dengan: Jumlah mol = M x V.
Molalitas ( m ) : banyaknya mol zat dalam 1000 gr
pelarut
m = n /kg pelarut
Atau
Jurnal Pengaruh Ukuran Partikel, Suhu, Stoikiometri
NaOH Terhadap Ekstraksi Alumina dan Kandungan
Silika Terlarutnya Dari Bauksit Kalimantan Barat.
DESSYAMALIA, SUGANAL, TATANG WAHYUDI dan HUSAINI.
Komposisi mineral yang terkandung dalam bijih
menunjukkan bahwa gibsit yang dominan dalam bijih
bauksit tersebut. Mineral pengotor yang terdapat dalam
bijih adalah gutit dan hematit yang merupakan mineral besi
serta kuarsa. Komposisi kimia bauksit tercuci telah mengalami
peningkatan kadar karena telah melalui proses pencucian
sehingga kadar Al2O3.
Diagram alir percobaan:
Terimakasih !!!

More Related Content

Similar to Stoikiometri.ppt

KONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdf
KONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdfKONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdf
KONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdf
MYUSRILMAHENRA16
 
Bab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas xBab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas x
Sinta Sry
 

Similar to Stoikiometri.ppt (20)

Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
KONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdf
KONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdfKONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdf
KONSEPPPPP MOL DAN STOIKIOMETRI 2023.pdf
 
konsep-mol-dll.ppt
konsep-mol-dll.pptkonsep-mol-dll.ppt
konsep-mol-dll.ppt
 
244739951-STOIKIOMETRI-ppt.ppt
244739951-STOIKIOMETRI-ppt.ppt244739951-STOIKIOMETRI-ppt.ppt
244739951-STOIKIOMETRI-ppt.ppt
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
4 stoikiometri
4 stoikiometri4 stoikiometri
4 stoikiometri
 
Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)Kd meeting 3 (stoikiometri)
Kd meeting 3 (stoikiometri)
 
Materi kimia dasar
Materi kimia dasarMateri kimia dasar
Materi kimia dasar
 
Massa atom jumlah partikel dan mol
Massa atom jumlah partikel dan molMassa atom jumlah partikel dan mol
Massa atom jumlah partikel dan mol
 
Pengantar laboratorium medik
Pengantar laboratorium medikPengantar laboratorium medik
Pengantar laboratorium medik
 
Tugas kimia massa mol
Tugas kimia massa molTugas kimia massa mol
Tugas kimia massa mol
 
Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri
Kimia dan Pengetahuan Lingkungan IndustriKimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri
Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri
 
Perhitungan Konsentrasi Larutan I (bobot ekuivalensi)_Ari2015.ppt
Perhitungan Konsentrasi Larutan I (bobot ekuivalensi)_Ari2015.pptPerhitungan Konsentrasi Larutan I (bobot ekuivalensi)_Ari2015.ppt
Perhitungan Konsentrasi Larutan I (bobot ekuivalensi)_Ari2015.ppt
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1Resume kimia dasar 1 kelompok 1
Resume kimia dasar 1 kelompok 1
 
Tugas kimia dan pengetahuan lingkunagn industri fix
Tugas kimia dan pengetahuan lingkunagn industri fixTugas kimia dan pengetahuan lingkunagn industri fix
Tugas kimia dan pengetahuan lingkunagn industri fix
 
Tugas kimia dan pengetahuan lingkunagn industri fix
Tugas kimia dan pengetahuan lingkunagn industri fixTugas kimia dan pengetahuan lingkunagn industri fix
Tugas kimia dan pengetahuan lingkunagn industri fix
 
Bab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas xBab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas x
 
Bab5 stoi
Bab5 stoiBab5 stoi
Bab5 stoi
 
Bab5 stoikiometri | Kimia X
Bab5 stoikiometri | Kimia XBab5 stoikiometri | Kimia X
Bab5 stoikiometri | Kimia X
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 

Stoikiometri.ppt

  • 1. STOIKIOMETRI Oleh kelompok B : 1. Diyas Fadriyanto (221910101040) 2. Nur Cahyo Dwi Arvianto (221910101037) 3. Rafael Samhan Pribadi (221910101103) 4. Mohammad Syahrul Ramadhan (221910101021)
  • 2. STOIKIOMETRI Jadi Stoikiometri berarti mengukur “unsur-unsur”. • Stoikiometri adalah perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi Stoikiometri (Yunani) Stoicheion (unsur) Metrain (mengukur)
  • 3. HUKUM DASAR KIMIA HUKUM LAVOISIER (hukum kekekalan massa) Dalam suatu reaksi kimia, massa zat sebelum dan sesudah reaksi tidak berubah Awal perkembangan ilmu kimia dimulai dengan proses menemukan hukum, menyusun hipotesis, dan teori untuk menjelaskan hukum.
  • 4. Contoh 1. Dalam tabung tertutup ditimbang 32 gram belerang dan 63,5 gram tembaga. Setelah dicampur lalu dipanaskan dalam tabung tertutup dan reaksi berjalan sempurna maka terjadi zat baru, yaitu tembaga (II) sulfida sebanyak 95,5 gram. Gunakan data tersebut untuk menguji berlakunya hukum Lavoisier. Jawab : Massa sebelum reaksi Massa sesudah reaksi Belerang Tembaga tembaga (II) sulfida 32 gram Persamaan Reaksi : Cu(s) + S(s) → CuS(s) 63,5 gram 95,5 gram Massa total sebelum reaksi = 32 + 63,5 = 95,5 gram Massa total setelah reaksi = 95,5 gram Kesimpulan : Hukum Lavoiser berlaku karena massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap
  • 5. HUKUM PROUST (1799) (hukum perbandingan tetap) “Pada setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi dengan sejumlah tertentu zat lain selalu tetap”. Suatu senyawa murni selalu terdiri atas unsur-unsur yang sama, yang tergabung dalam perbandingan tertentu. Atau dengan kata lain, perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun molekul senyawa adalah tetap. Perbandingan massa C dan O dalam CO2 selalu 3 : 8 Perbandingan massa H dan O dalam H2O selalu 1 : 8 Perbandingan massa C , H dan O dalam asam cuka selalu 6 : 1 : 8 Dan lain sebagainya
  • 6. Contoh 1. Pada percobaan pembuatan senyawa tembaga (II) sulfida, tembaga dicampur dengan belerang kemudian dipanaskan. Dari hasil pengamatan diperoleh data sebagai berikut 6 X Percobaan ke- Massa Tembaga (gram) Massa Belerang (gram) Perbandingan massa tembaga : belerang 1 1,0 0,5 2 2,0 1,0 3 3,0 1,5 4 4,0 2,0 5 5,0 2,5 2 : 1 2 : 1 2 : 1 2 : 1 2 : 1 Perbandingan massa tembaga dan belerang yang membentuk tembaga (II) sulfida selalu 2 : 1 (memenuhi hukum Proust) Kesimpulan:
  • 7. “Apabiladua macam unsur membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka perbandingan massa unsur yang mengikat sejumlah yang sama unsur yang lain merupakan bilangan bulat dan sederhana.” Unsur N dan O dapat membentuk senyawa NO, N2O3, NO2,, N2O5, maka perbandingan unsur O yang diikat sejumlah sama unsur N adalah 2 : 3 : 4 : 5 (bulat dan sederhana) HUKUM DALTON (hukum perbandingan berganda)
  • 8. Jadi perbandingan massa oksigen yang mengikat sejumlah unsur karbon yang sama = Kesimpulan : Senyawa Massa Karbon Massa Oksigen CO 0,12 gram 0,16 gram CO2 0,24 gram 0,64 gram Senyawa Perbandingan Massa Karbon : Massa Oksigen CO CO2 1. Unsur Karbon dan Oksigen dapat membentuk dua macam senyawa dengan data sebagai berikut Gunakan data tersebut untuk menguji berlakunya hukum Dalton Jawab : 0,12 : 0,16 = 3 : 4 0,24 : 0,64 = 3 : 8 4 : 8 = 1 : 2 Hukum dalton berlaku, karena perbandingan massa oksigen antara senyawa I dan senyawa II merupakan bilangan bulat dan sederhana
  • 9. HUKUM GAY LUSSAC (hukum perbandingan volume) “Apabila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, maka perbandingan volume gas yang bereaksi dan hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana. “ Dalam reaksi kimia perbandingan volume gas = perbandingan koefisien
  • 10. 1. Berapa volume gas belerang trioksida yang terbentuk apabila 2 Liter gas belerang dioksida bereaksi sempurna dengan gas oksigen? Jawab : Persamaan reaksi : Perbandingan volume : Volume : 2SO2(g) + O2(g)  2SO3(g) 1 2 2 L 2 Jadi volume gas belerang trioksida yang terbentuk 2 L 1 L 2L
  • 11. KONSEP MOL • Dalam mempelajari ilmu kimia perlu diketahui satuan kuantitas yang berkaitan dengan jumlah atom, molekul, ion, atau elektron dalam suatu cuplikan zat. Dalam satuan Internasional (SI), satuan dasar dari kuantitas ini di sebut mol. Mol adalah jumlah zat suatu sistem yang mengandung sejumlah besaran elementer (atom, molekul, dsb) sebanyak atom yang terdapat dalam 12 gram tepat isotop karbon-12 (12C). Jumlah besaran elementer ini disebut tetapan Avogadro (dahulu disebut bilangan Avogadro) dengan lambang L (dahulu N). Besarnya tetapan Avogadro ditentukan secara eksperimen dan harganya yang disetujui sesuai dengan skala karbon-12 untuk massa atom relatif ialah: L = (6,02245 ,000031) x 1023 partikel/mol
  • 12. Jadi : Dalam 1 mol besi terdapat 6,0220 x 1023 atom besi. Dalam 1 molekul air mengandung 6,0220 x 1023 molekul air. Dalam 1 mol ion natrium mengandung 6,0220 x 1023 ion natrium. Dsb...
  • 13. MASSAATOM RELATIF • Massa atom relatif dengan lambang Ar, adalah istilah modern sebagai pengganti istilah massa atom. • Dalton : hidrogen digunakan sebagai unsur standar mempunyai atom paling ringan dan massanya ditentukan sebesar 1 satuan. Demikian pula valensi, yang merupakan kemampuan suatu atom untuk bergabung (bersenyawa) dengan atom lain, dan hidrogen digunakan sebagai dasar skala. Menurut definisi lama: Ar = hidrogen atom 1 Massa unsur atom 1 Massa Sejak tahun 1961 ditetapkan isotop karbon-12 sebagai dasar penentuan Ar. Ar = 12 karbon atom sato massa 12 / 1 unsur atom satu Massa 
  • 14. Contoh: Massa atom rata-rata oksigen 1,33 kali lebih besar dari pada massa atom karbon –12. Maka: Ar O = 1,33 –> Ar C–12 = 1,33 x 12 = 15,96 **Para ahli memutuskan untuk menggunakan C–12 atau isotop 12C karena mempunyai kestabilan inti yang inert dibanding atom lainnya.
  • 15. MASSA MOLEKUL RELATIF, MASSA RUMUS RELATIF, DAN MASSA MOLAR • Massa molekul relatif dilambangkan dengan Mr, yang dirumuskan: Mr = 12 karbon atom satu massa 12 / 1 senyawa molekul satu Massa  Mr suatu senyawa yang dinyatakan dalam gram adalah 1 mol senyawa. Delapan belas gram air adalah satu mol air dan mengandung 6,02 x 1023 molekul. Jadi Massa molekul relatif (Mr) sama dengan jumlah Ar dari semua massa penyusunnya. Mr = Jumlah Ar
  • 16. Massa Atom Relatif (Ar) Unsur Ar Unsur Ar Unsur Ar Unsur Ar Al 27 Au 197 K 39 O 16 Ba 137 P 31 Na 23 Mg 24 Br 80 F 19 Ca 40 N 14 Fe 56 H 1 C 12 Cu 63.5 S 32 I 127 Cl 35.5 Pb 207 Ag 108 Mn 55 Hg 201 Zn 65
  • 17. Mr Senyawa AB = Ar A + Ar B Contoh : Mr C2H5OH = (2 x Ar C) + (6 x Ar H) + (1 x Ar O) = (2 x 12) + (6 x 1) + (1 x 16) = 46 Massa Molar • Istilah massa molar mencakup massa molekul relatif, massa rumus relatif, dan massa atom relatif. ** Oleh karena massa molar relatif tidak mempunyai satuan, maka sering digunakan massa molar** • Besarnya massa molar zat adalah massa atom relatif atau massa molekul relatif zat yang dinyatakan dalam satuan gram per mol. Massa molar relatif = 12 karbon mol satu Massa 12 / 1 zat mol satu Massa 
  • 18. Misalnya: Massa molar Al = 27,0 g mol- Massa molar Ag = 108 g mol- Massa molar NaOH = 40,0 g mol- Massa molar HCl = 36,5 g mol- • Jika kita mempunyai suatu zat sebanyak x gram dan massa molarnya Mr (g mol-), maka jumlah mol, n dinyatakan dengan: Mol = gr/BM
  • 19. Penerapan Konsep Mol a. Pada gas Persamaan gas ideal yang terkenal adalah pV = nRT. Dengan R adalah tetapan gas untuk semua gas dan n adalah jumlah mol gas. Pada tekanan standar, 1 atm (101,324 kPa) dan suhu 273 K (STP), satu mol gas menempati volume 22,414 liter. Atau secara sederhana digunakan 22,4 liter. b. Pada Larutan Larutan 1 M (molar) adalah larutan yang mengandung 1 mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Molaritas = mol/L = mmol/mL Atau Atau Jumlah mol zat terlarut yang terdapat dalam sejumlah volume larutan dapat dinyata-kan dengan: Jumlah mol = M x V.
  • 20. Molalitas ( m ) : banyaknya mol zat dalam 1000 gr pelarut m = n /kg pelarut Atau
  • 21. Jurnal Pengaruh Ukuran Partikel, Suhu, Stoikiometri NaOH Terhadap Ekstraksi Alumina dan Kandungan Silika Terlarutnya Dari Bauksit Kalimantan Barat. DESSYAMALIA, SUGANAL, TATANG WAHYUDI dan HUSAINI.
  • 22. Komposisi mineral yang terkandung dalam bijih menunjukkan bahwa gibsit yang dominan dalam bijih bauksit tersebut. Mineral pengotor yang terdapat dalam bijih adalah gutit dan hematit yang merupakan mineral besi serta kuarsa. Komposisi kimia bauksit tercuci telah mengalami peningkatan kadar karena telah melalui proses pencucian sehingga kadar Al2O3.