Bab 3 membahas UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi dan sumber hukum tertinggi di Indonesia. UUD NRI Tahun 1945 telah mengalami beberapa perubahan, termasuk empat kali amandemen antara 1999-2002 yang mengubah struktur pemerintahan dan hak asasi manusia. UUD NRI Tahun 1945 menjadi patokan bagi peraturan perundang-undangan lainnya.
2. Setelah mempelajari materi bab ini, peserta
didik diharapkan mampu:
• menjelaskan keberadaan UUD NRI Tahun
1945;
• mengidentifikasi periodisasi pemberlakuan
UUD NRI Tahun 1945;
• menguraikan proses perubahan UUD NRI
Tahun 1945; dan
• menerangkan UUD NRI Tahun 1945 sebagai
sumber hukum tertinggi.
Tujuan Pembelajaran
BAB 3
UUD NRI TAHUN 1945 DALAM SISTEM HUKUM NASIONAL
PENDIDIKAN PANCASILA
3. A. UUD NRI Tahun 1945
Sebagai konstitusi, artinya UUD NRI
Tahun 1945 adalah hukum tertinggi yang
menjadi patokan untuk mencapai dan
mewujudkan tujuan tertinggi dalam
negara, yaitu menghadirkan keadilan
(justice); memberi ketertiban (order);
dan mewujudkan nilai-nilai ideal,
seperti kebebasan (freedom) serta
kemakmuran dan kesejahteraan
(prosperity and welfare) bersama.
PENDIDIKAN PANCASILA
4. A. UUD NRI Tahun 1945
Setelah menyelesaikan
tugasnya, BPUPK dibubarkan
dan digantikan oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI). PPKI
mengadakan sidang pertamanya
tanggal 18 Agustus 1945
dengan agenda menetapkan dan
mengesahkan Rancangan UUD
yang disusun BPUPK.
PENDIDIKAN PANCASILA
Sumber: Id.Wikipedia.org
5. B. Periodisasi Pemberlakuan UUD NRI Tahun 1945
sebagai Konstitusi
Dalam pelaksanaannya,
sempat terjadi
beberapa penyimpangan
yang dilakukan
pemerintah pada masa
awal kemerdekaan
(1945–1949).
PENDIDIKAN PANCASILA
Sumber: Id.Wikipedia.org
6. B. Periodisasi Pemberlakuan UUD NRI Tahun 1945
sebagai Konstitusi
Sejak 17 Agustus 1950, RIS
bubar dan Indonesia kembali
berbentuk kesatuan.
Konstitusi yang digunakan
adalah Undang-Undang Dasar
Sementara (UUDS) Tahun 1950.
PENDIDIKAN PANCASILA
Sumber: shutterstock.com
7. B. Periodisasi Pemberlakuan UUD NRI Tahun 1945
sebagai Konstitusi
Pada tanggal 5 Juli 1959,
Presiden Soekarno menetapkan
Keputusan Presiden No. 150
Tahun 1959 tentang Kembali
kepada Undang-Undang Dasar
1945.
PENDIDIKAN PANCASILA
Sumber: Id.Wikipedia.org
8. C. Perubahan terhadap UUD NRI Tahun 1945
PENDIDIKAN PANCASILA
Perubahan terhadap UUD
NRI Tahun 1945
dilakukan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat
(MPR). Perubahan
dilakukan sebanyak
satu kali dalam empat
tahap dari tahun 1999
hingga tahun 2002.
Sumber: Id.Wikipedia.org
9. C. Perubahan terhadap UUD NRI Tahun 1945
PENDIDIKAN PANCASILA
Prinsip-Prinsip Perubahan
a. Tidak mengubah Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.
b. Mempertahankan bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
c. Mempertegas sistem pemerintahan presidensial.
d. Memasukkan materi yang normatif, yang ada pada
Penjelasan ke dalam pasal-pasal (batang tubuh)
UUD NRI Tahun 1945.
e. Melakukan perubahan secara addendum.
10. C. Perubahan terhadap UUD NRI Tahun 1945
PENDIDIKAN PANCASILA
Empat tahap amandemen UUD NRI Tahun 1945
14 – 19 Oktober
1999
Mengubah 25
pasal
1 – 18 Agustus
2000
Mengubah 9
pasal
1 – 18 November
2001
Mengubah 23
pasal
1 – 10 Agustus
2002
Mengubah 13 pasal,
3 pasal Aturan
Peralihan, 2 pasal
Aturan Tambahan
11. C. Perubahan terhadap UUD NRI Tahun 1945
PENDIDIKAN PANCASILA
Secara kualitatif, amendemen UUD NRI Tahun 1945 menghasilkan perubahan-perubahan sebagai
berikut
(Taufiqurrohman Syahuri, 2011).
a. Posisi MPR bukan lagi sebagai lembaga tertinggi negara. Anggotanya terdiri dari anggota
DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilu.
b. Kekuasaan pembentukan UU tidak lagi dipegang presiden melainkan oleh DPR.
c. Kewenangan presiden mengangkat dan menerima duta negara lain serta memberi amnesti dan
abolisi tidak lagi sebagai hak prerogratif presiden, tetapi harus atas pertimbangan DPR.
d. Adanya penambahan lembaga baru, antara lain DPD, Mahkamah Konstitusi, Komisi yudisial,
Komisi Pemilihan Umum, dan Bank Sentral.
e. Presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat, bukan lagi oleh MPR.
f. Pemilihan kepala daerah secara demokratis, yang sebelumnya diusulkan oleh DPRD kepada
presiden.
g. Penambahan ketentuan-ketentuan mengenai hak asasi manusia.
h. Penambahan ketentuan mengenai tata cara perubahan UUD.
12. D. UUD NRI Tahun 1945 Sebagai Hukum Tertinggi
PENDIDIKAN PANCASILA
Keterkaitan antara Pembukaan
dan pasal-pasal UUD NRI Tahun
1945 mencakup hal-hal berikut
(Herdiawanto, dkk., 2019).
a.Suasana kebatinan
b.Cita-cita hukum.
c.Penjabaran Pembukaan
UUD NRI Tahun 1945.
13. D. UUD NRI Tahun 1945 Sebagai Hukum Tertinggi
PENDIDIKAN PANCASILA
UUD NRI
Tahun 1945
Peraturan Perundang-
undangan yang lainnya
Sebagai konstitusi, artinya UUD NRI Tahun 1945 adalah hukum tertinggi yang menjadi patokan untuk mencapai dan mewujudkan tujuan tertinggi dalam negara, yaitu menghadirkan keadilan (justice); memberi ketertiban (order); dan mewujudkan nilai-nilai ideal, seperti kebebasan (freedom) serta kemakmuran dan kesejahteraan (prosperity and welfare) bersama.
Setelah menyelesaikan tugasnya, BPUPK dibubarkan dan digantikan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). PPKI mengadakan sidang pertamanya tanggal 18 Agustus 1945 dengan agenda menetapkan dan mengesahkan Rancangan UUD yang disusun BPUPK.
Periode Awal Kemerdekaan (18 Agustus–27 Desember 1949)
Dalam pelaksanaannya, sempat terjadi beberapa penyimpangan yang dilakukan pemerintah pada masa awal kemerdekaan (1945–1949).
Periode Demokrasi Liberal (17 Agustus 1950–5 Juli 1959)
Sejak 17 Agustus 1950, RIS bubar dan Indonesia kembali berbentuk kesatuan. Konstitusi yang digunakan adalah Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) Tahun 1950.
Periode Demokrasi Terpimpin–Sekarang
Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno menetapkan Keputusan Presiden No. 150 Tahun 1959 tentang Kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945. Isi Keppres ini adalah menetapkan pembubaran Konstituante, menetapkan UUD NRI Tahun 1945 berlaku kembali dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950.
Perubahan terhadap UUD NRI Tahun 1945 dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Perubahan dilakukan sebanyak satu kali dalam empat tahap dari tahun 1999 hingga tahun 2002.
Prinsip-Prinsip Perubahan
Ada lima prinsip yang ditetapkan oleh anggota MPR terkait perubahan terhadap UUD NRI Tahun 1945. Prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut.
a. Tidak mengubah Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.
b. Mempertahankan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Mempertegas sistem pemerintahan presidensial.
d. Memasukkan materi yang normatif, yang ada pada Penjelasan ke dalam pasal-pasal (batang tubuh) UUD NRI Tahun 1945.
e. Melakukan perubahan secara addendum.
Amendemen UUD NRI Tahun 1945 dilakukan melalui sidang MPR dan berlangsung selama empat tahap.
Secara kualitatif, amendemen UUD NRI Tahun 1945 menghasilkan perubahan-perubahan sebagai berikut
(Taufiqurrohman Syahuri, 2011).
a. Posisi MPR bukan lagi sebagai lembaga tertinggi negara. Anggotanya terdiri dari anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilu.
b. Kekuasaan pembentukan UU tidak lagi dipegang presiden melainkan oleh DPR.
c. Kewenangan presiden mengangkat dan menerima duta negara lain serta memberi amnesti dan abolisi tidak lagi sebagai hak prerogratif presiden, tetapi harus atas pertimbangan DPR.
d. Adanya penambahan lembaga baru, antara lain DPD, Mahkamah Konstitusi, Komisi yudisial, Komisi Pemilihan Umum, dan Bank Sentral.
e. Presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat, bukan lagi oleh MPR.
f. Pemilihan kepala daerah secara demokratis, yang sebelumnya diusulkan oleh DPRD kepada presiden.
g. Penambahan ketentuan-ketentuan mengenai hak asasi manusia.
h. Penambahan ketentuan mengenai tata cara perubahan UUD.
Hubungan Pembukaan dengan Pasal-Pasal UUD NRI Tahun 1945
Keterkaitan antara Pembukaan dan pasal-pasal UUD NRI Tahun 1945 mencakup hal-hal berikut (Herdiawanto, dkk., 2019).
a. Suasana kebatinan. Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 meliputi suasana kebatinan dari UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Cita-cita hukum. Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 mewujudkan cita-cita hukum yang menguasai hukum dasar, baik tertulis maupun tidak tertulis.
c. Penjabaran Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. Pasal-pasal UUD NRI Tahun 1945 merupakan penjabaran pokok-pokok pikiran pada Pembukaan UUD NRI Tahun 1945.
UUD NRI Tahun 1945 memiliki kedudukan paling tinggi dan fundamental bagi Negara Indonesia. Oleh karena itu, UUD NRI Tahun 1945 menjadi landasan atau dasar bagi berbagai peraturan perundang-undangan di Indonesia.