1. FORM: CM-101 PT REZEKI ARTANUSANTARA Page N#. 14 Agustus 2000June 27, 2005FORM: CM-001
VIBRATION and ALIGNMENT REPORT
MEI SectionPIC: Puji HarjonoReport to:
Maintenance Department
Production Department
MACHINE SPESIFICATION
2GB-401A Vacuum Pump
8H
8V
Machine Name : 2GB-401A
Power Drive : AC Motor Driven : Vacuum Pump
Manufacture : Reliance Electric Manufacture : NASH US
Mode/Type : CHEM-Duty Master No.of Impeller : 16
Rotation/Minute : 1500 RPM. Speed : 500 RPM
Volt/Phase/Freq : 380V/3/50Hz Inboard Bearing : TIMKEN 71000 Series
IP Code : IP55 Outboard Bearing : TIMKEN 71000 Series
No. of Pole : 4
Power Output : 125 HP
Insulation Class : F
Amphere : 127 Amp
NDE Bearing : SKF 90BC03J
DE Bearing : SKF 90BC03J
Coupling : Gear Box
Manufacture : The FALK Corp.
HS Shaft : 1470 RPM
LS Shaft : 500 RPM
No.of Teeth : 17/50
SF : 2.93
2. 1. Pemantauan hasil pengukuran overall getaran di pompa vakum 2GB-401B
menunjukkan trend kenaikan. Ini bisa dilihat di Gambar-1 di bawah ini:
GAMBAR-1 Trend Vibration
Pengukuran tanggal 18 Maret 2005 jam 10:29:14 AM amplitudo 0.9836 mm/s
RMS
6 April 2005 jam 09:40:01 AM amplitude 0.9690 mm/s RMS
16 Mei 2005 jam 09:46:25 AM amplitudo 2.8764 mm/s RMS
15 Juni 2005 jam 09:26:54 AM amplitudo 3.9735 mm/s RMS
20 Juni 2005 jam 01:55:50 PM amplitudo 4.2563 mm/s RMS
Trend kenaikan overall getaran dimulai tanggal 16 Mei 2005 (tanda panah
merah).
2. Bila dilihat di spectrum yang ada maka terlihat seperti adanya “looseness” di
pompa di posisi 8. Terlihat di Gambar-2 (BCU) dan Gambar-3 (spectrum)
terjadi harmonik rotor pompa sampai ~11x. Muncul juga 0.5x, 1.5x-nya. Juga
tampak ada peningkatan “noise floor” di spectrum tersebut. Hal ini
menunjukkan adanya looseness. Amplitudo masih di bawah 1 mm/s RMS
3. 0.5x
1x
1.5x
2x
2.5x
3x
4x
Noise
floor
8x
11x
GAMBAR-2 Spectra BCS
1x
0.5x
3x
Noise
floor
2x 7x 8x
1.5x 9x
GAMBAR-3 Spectrum
3. Mengacu ke trend getaran overall pada Gambar-1, terlihat kenaikan yang
signifikan, pengecekan spectrum secara umum masih dibawah 2.81 mm/s
RMS. Pengecekan selanjutnya adalah melihat trend BCU (Bearing Condition
Unit) dan spectra dari BCS (Bearing Condition Signature) serta spectra di SED
4. (Selective Envelopping Detection) di posisi 8V dan 8H, maka terlihat kenaikan
yang cukup signifikan dan juga muncul BPFO yang disertai juga dengan
sideband baik di sisi atas maupun sisi bawah. Bearing sudah masuk dalam
kategori kerusakan Stage-3. Ini bisa dilihat di Gambar-4, Gambar-5, Gambar-
6.
New bearing after pump
overhaul
GAMBAR-4 Trending BCU
4. Pada Gambar-4 di atas, pada tanggal 16 Mei 2005, masalah di bearing di
posisi 8 mulai menunjukkan severity yang meningkat. Puncaknya adalah
tanggal 20 Juni 2005. Kemudian pada tanggal 23 Juni 2005, severity di
bearing tersebut mulai jenuh/saturated.
Inilah mengapa pompa 2GB-401A tetap dijalankan selain untuk melihat
perubahan yang terjadi terhadap kondisi bearing juga untuk menerapkan
philosophy dari PdM yaitu if It’s running, don’t fix it
Kejenuhan ini diikuti dengan munculnya FTF dari bearing tersebut serta
harmoniknya dan juga sideband-sideband dari BPFO mulai turun/hilang. Hal
ini tampak jelas di Gambar-7 .
6. 1xBPFO
2xBPFO
6x
5x
4x
3x
2x
1x
FTF
GAMBAR-7 Spectra BCS
5. Untuk selanjutnya, pada Gambar-4 BCU trending, terlihat penurunan spectra
BCU sesudah pompa 2GB-401A di overhaul. Data diukur tanggal 22 Agustus
2005 dengan nilai 0.3896 BCU p-p yang sebelumnya mencapai 6.3567 BCU p-
p pada tanggal 20 Juni 2005.
7. GAMBAR-8 Spectrum
New bearing spectrum
GAMBAR-9 BCS Spectrum
6. Pada Gambar-8 dan Gambar-9 di atas, bisa dilihat spectrum dan BCU
spectra dari pompa vakum 2GB-401A di posisi 8V. Warna biru adalah
spectrum dari bearing yang baru dan warna merah adalah spectrum
bearing yang bermasalah.
7. Gambar-10 di bawah ini adalah bearing yang bermasalah. Bearing pompa
tersebut adalah jenis tappered merk Timken 71000 seri. Terjadi “flaking” pada
bearing tersebut. Ini dikarenakan adanya gaya axial yang berlebihan dan
juga adanya benda asing (air) yang masuk ke dalam sistem pelumasan
pada pompa 2GB-401A. Pada saat di overhaul, ditemukan kesalahan
pemasangan lock nut bearing terlalu tight. Seharusnya ada clearance
sebesar 0.05 mm untuk mengakomodir bearing sehingga dapat float pada
saat ada gaya thrust axial.