SlideShare a Scribd company logo
PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
PT. PETROKIMIA GRESIK
DEPARTEMEN INSPEKSI TEKNIK
Jl. A Yani Gresik - 61119
Telp.: 031 – 3981811; 3982100 - 3982200 Fax.: 031 – 3981722 Telex : 31477 PETROG IA
LAPORAN
PEKERJAAN ANALISA VIBRASI & BALANCING PADA
PT. POLOWIJO GOSARI – SIDAYU - GRESIK
Konsumen : PT POLOWIJO GOSARI – SIDAYU - GRESIK
No. Kontrak / Order :
No. Referrensi : /PR.02.01/MI/2013
Jenis Pekerjaan : Analisa Getaran Impact Mill dan Blower
Ringkasan : Identifikasi kelainan atau kerusakan Crusher Mill dengan
pengukuran vibrasi. Berdasar analisis spectrum vibrasi
diidentifikasi penyebab utama dari kelainan peralatan
tersebut. Hasil dari analisis berupa rekomendasi perbaikan
dari kelainan tersebut.
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik
Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Mengetahui :
Dimas Aryo Budi S, S.T Dwijanto Edy Ir. Dani Rustiawan
1
PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
A. INFORMASI MESIN/TEKNIS
I. Mesin : Impact Mill
Power : 315 KW
Speed motor : 1450 Rpm
Speed Crusher : 950 Rpm
Transmission system : V-belt
Standard Vibrasi ditetapkan : max 11.2 mm/s-RMS (ditentukan berdasarkan ISO 10816-3,
terlampir)
Standard Balancing : max 16 mm/s ( ditentukan berdasar ISO-1940 terlampir )
Waktu Analisa/balancing : Senin 17 Juni 2013 dan Senin, 15 Juli 2013
Alat yang digunakan : CSI-2130®
Machinery Analyzer & Balancer serta
Machinery Health Manager®
PC Software.
Configurasi Mesin :
Gambar 1. Konfigurasi Impact Mill dan titik pengukuran
II. Mesin : Radial Fan C04
Power : 160 KW
Speed motor : 1450 Rpm
Speed Crusher : 1860 Rpm
Transmission system : V-belt
Pondasi : Flexible (Rubber Foundation)
Standard Vibrasi ditetapkan : max 14.2 mm/s-RMS
Waktu Analisa/balancing : Senin 17 Juni 2013 dan Senin, 15 Juli 2013
Alat yang digunakan : CSI-2130®
Machinery Analyzer & Balancer serta
Machinery Health Manager®
PC Software.
Configurasi Mesin :
Gambar 2. Konfigurasi Radial Fan dan titik pengukuran
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 2
234
5 6
1
2
3 4
1
PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
III.Mesin : Vent Gas Mix C02
Power : 13.6 KW
Speed motor : 1450 Rpm
Speed Crusher : 936 Rpm
Transmission system : V-belt
Pondasi : Flexible (Rubber Foundation)
Standard Vibrasi ditetapkan : max 7.1 mm/s-RMS (ditentukan berdasarkan ISO 10816-3,
terlampir)
Waktu Analisa/balancing : Senin 17 Juni 2013 dan Senin, 15 Juli 2013
Alat yang digunakan : CSI-2130®
Machinery Analyzer & Balancer serta
Machinery Health Manager®
PC Software.
Configurasi Mesin :
Gambar 3. Konfigurasi Vent Gas Mix dan titik pengukuran
B. DESKRIPSI PEKERJAAN
I. Analisa Vibrasi
Pengukuran vibrasi pada Mesin Crusher Mill dan 2 buah mesin blower dilakukan pada
titik ukur yang telah ditentukan. Dari data pengukuran dapat dianalisis indikasi-indikasi
adanya kelainan / kerusakan pada komponen baik dari sisi mekanikal maupun elektrikal.
II. Kronologi serta Analisa Hasil Pengukuran Impact Mill
Pengukuran dilakukan dalam dua tahap yaitu pada hari senin tanggal 17 Juni 2013 dan
hari Senin tanggal 15 Juli 2013. Pengukuran tahap pertama (17 Juni 2013) dilakukan pada
mesin impact mill tanpa adanya impact hammer. Metode pengukuran yang dilakukan ialah
analisa vibrasi, phasa dan metode SPM. Gambar 4 menunjukkan hasil dari analisa phasa.
Gambar 4. Hasil pembacaan Phasa dari Proses Pengukuran
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 3
2
3 4
1
Sensor Accelerometer
posisi Horizontal
Sensor Accelerometer
posisi Vertikal
Beda Phasa 162o
Beda Phasa 171o Sensor Acc.
posisi AksialBeda Phasa 158o
Sensor Acc.
Posisi HorizontalBeda Phasa 160o
PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
Dari hasil analisis phasa tampak bahwa Impact Mill mengalami kondisi misalignment
pada Belt maupun koplingnya. Sensor accelerometer diletakkan pada posisi Horizontal dan
Vertikal (pembacaan Phasa normal 90o
) pada titik ukur point 4 (Bearing yang dekat dengan
belt) dan titik ukur point 1 dimana pembacaan yang terjadi adalah 158o
dan 162o
.
Pembacaan tersebut mengindikasikan adanya kondisi misalignment pada belt. Sensor
accelerometer juga diletakkan pada posisi Aksial dan Horizontal antara titik ukur point 2
(sisi motor) dan titik ukur point 3 (sisi bearing). Dari hasil pembacaan juga
mengindikasikan adanya kondisi misalignment pada kopling motor (pembacaan phasa
normal adalah 0-30o
). Selain pengukuran dari analisa phasa, juga dilakukan pengukuran
vibrasi dan metode SPM dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Pengukuran Vibrasi Impact Mill
Titik
Ukur
DESKRIPSI
VELOCITY RMS-mm/s
Zona/Status
SPM
awal
Pengukuran
Awal
(Tanpa
Hammer)
Setelah
Perbaikan
15 Juli
2013
Setelah
Baut
dikencangi
1
MOH Motor Outboard Horizontal
30
23.38 11.47 10.22 D→C→C
MOV Motor Outboard Vertial 16.85 3.63 4.51 D→B→B
MOA Motor Outboard Aksial 25.37 8.3 4.25 D→C→B
2
MIH Motor Inboard Horizontal
21
35.91 14.18 10.38 D→C→C
MIV Motor Inboard Vertikal 23.17 6.37 6.05 D→B→B
MIA Motor Inboard Aksial 29.23 5.01 5.21 D→B→B
3
B1H Bearing Inboard Horizontal
28
23.43 12.2 7.43 D→C→B
B1V Bearing Inboard Vertikal 13.14 3.84 1.88 D→A→A
B1A Bearing Inboard Aksial 21.2 8.33 4.12 D→C→B
4
BOH
Bearing Outboard
Horizontal
28
19.13 13.65 7.07 D→D→B
BOV Bearing Outboard Vertikal 12.31 5.11 1.49 D→B→A
BOA Bearing Outboard Aksial 14.78 2.27 2.76 D→A→A
5
C1H Crusher Inboard Horizontal
5
2.54 7.07 10.53 A→B→C
C1V Crusher Inboard Vertikal 4.51 4.92 3.99 A→A→A
C1A Crusher Inboard Aksial 6.51 2.13 2.95 B→A→A
6
COH
Crusher Outboard
Horizontal
7
5.81 7.56 11.3 B→C→C
COV Crusher Outboard Vertikal 7.97 3.88 1.97 C→A→A
COA Crusher Outboard Aksial 8.29 2.93 3.61 C→A→A
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 4
PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
Dari hasil pengukuran vibrasi tampak bahwa titik pengukuran arah aksial selalu
menunjukkan nilai yang tinggi sehingga dapat diindikasikan bahwa telah terjadi kondisi
misalignment baik pada sisi kopling motor maupun pada belt-nya. Analisis ini diperkuat
dengan adanya spektrum dominan 2 X RPM (lihat gambar 5). Pengukuran SPM pada
bearing point 3 dan point 4 menunjukkan angka yang tinggi yaitu 28 dBM (batas atas 35
dBM). Nilai tersebut mengindikasikan adanya beban kejut/impak yang terjadi di point 3
dan point 4. Beban kejut tersebut berasal dari rotating looseness pada bearing dengan
timbulnya spektrum harmonic yang tinggi (lihat gambar 6).
Berdasarkan hasil pengukuran phasa, vibrasi maupun SPMnya maka dapat
direkomendasikan hal-hal sebagai berikut :
- Re-alignment kopling motor
- Re-alignment belt
- Cek kondisi bearing point 3 & point 4
Pihak polowijo melakukan perbaikan sebagai berikut :
- Alignment ulang belt dan mengganti belt yang terpasang
- Alignment ulang kopling dan mengganti rubber kopling
- Mengganti bearing point 3 dan bearing point 4.
Setelah perbaikan, pengukuran kembali dilakukan pada tanggal 15 Juli 2013. Dari hasil
pengukuran vibrasi tampak bahwa titik pengukuran arah aksial telah turun secara drastis
yang menandakan kondisi misalignment tidak terjadi pada kopling (lihat gambar 5).
Kondisi rotating looseness juga sudah tidak terjadi dimana spektrum harmonik tinggi tidak
muncul (lihat gambar 6).
Indikasi adanya looseness pada baseplate motor ditunjukkan dengan adanya
kemunculan spektum 1 X RPM yang tinggi dimana perbedaan nilai vibrasi horizontal lebih
tinggi 2 x lipat dibandingkan dengan nilai vibrasi posisi vertikal. Setelah dilakukan
perbaikan pada kondisi baseplate motor nilai titik ukur horizontal dapat turun secara drastis
(lihat gambar 7). Balancing pada crusher tidak dilakukan karena nilai vibrasi yang terjadi
masih di bawah ambang batas dari standar ISO 10816-3.
Gambar 5. Spektrum 2 X RPM turun secara drastis
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 5
Titik ukur Motor Inboard Aksial (point 2)
Spektrum 2 X RPM (17 Juni 2013)
Spektrum 2 X RPM setelah dilakukan
re-alignment Kopling motor dan belt
(15 Juli 2013) Spektrum harmonik Tinggi
mengindikasikan adanya rotating
looseness (17 Juni 2013)
Spektrum harmonik tidak muncul kembali
setelah dilakukan pergantian bearing point
3 dan 4 serta pemasangan house bearing
secara tepat (15 Juli 2013)
PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
Gambar 6. Spektrum Harmonik
Gambar 7. Spektrum 1 X RPM turun secara drastis
III. Kronologi serta Analisa Hasil Pengukuran Radial Fan (C04)
Pengukuran Radial Fan (C04) dilakukan pada tanggal 15 Juli 2013. Metode pengukuran
yang dilakukan ialah analisa vibrasi dan analisa phasa. Pengukuran phasa dilakukan dengan
cara yang sama dengan Impact Mill. Gambar 8 Menunjukkan hasil dari analisa phasa.
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 6
Titik ukur Bearing Inboard Horizontal (Point 3)
Spektrum 1 X RPM tinggi sebelum
pengencangan baut (15 Juli 2013)
Spektrum 1 X RPM setelah dilakukan
pengencangan baut (15 Juli 2013)
Titik ukur Bearing Outboard Horizontal (Point 4)
PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
Tabel 2. Hasil Pengukuran Vibrasi Radial Fan (C04)
Gambar 8. Pembacaan Analisa Phasa Radial Fan (C04)
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 7
3
Beda phasa 167o
4
Beda phasa 82o
PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
Berdasarkan analisa phasa, beda phasa dari accelerometer pada point 4 yaitu 82o
yang
mengindikasikan adanya kondisi unbalance pada impeller. Setelah dilakukan balancing,
spektrum 1 x RPM dapat turun secara signifikan. Nilai vibrasi tersebut masih tinggi
diakibatkan karena masih adanya kondisi misalignment pada belt. Pembacaan phasa 167o
pada bearing point 3 (bearing yang deka dengan belt) membuktikan bahwa kondisi
misalignment belt masih ada. Gambar 9 menunjukkan penurunan signifikan dari spectrum
1 X RPM.
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik
Titik
Ukur
DESKRIPSI
VELOCITY RMS-
mm/s
Zona/Status
Sebelum
Balancing
Setelah
Balancing
1
MOH Motor Outboard Horizontal 15.2 5.3 D→A
MOV Motor Outboard Vertikal 27.6 11.6 D→C
MOA Motor Outboard Aksial 29.3 8.6 D→B
2
MIH Motor Inboard Horizontal 41.3 4.7 D→A
MIV Motor Inboard Vertikal 13.2 11.1 C→C
MIA Motor Inboard Aksial 23.3 7.6 D→B
3
B1H Bearing Inboard Horizontal 46.1 12.6 D→C
B1V Bearing Inboard Vertikal 5.17 5.7 B→B
B1A Bearing Inboard Aksial 14.1 15.6 C→C
4
BOH Bearing Outboard Horizontal 33.2 9.2 D→B
BOV Bearing Outboard Vertikal 4.5 4.8 A→A
BOA Bearing Outboard Aksial 12.3 13.6 C→C
8
Spektrum 1 X RPM tinggi
(Sebelum balancing)
Spektrum 1 X RPM
(Setelah
balancing)
Titik ukur Bearing Inboard Horizontal (point 3)
PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
Gambar 9. Spektrum 1 X RPM pada Radial Fan C04
IV. Kronologi serta Analisa Hasil Pengukuran Vent Gas Mix (C02)
Pengukuran Vent Gas Mix (C02) dilakukan pada tanggal 15 Juli 2013. Metode
pengukuran yang dilakukan ialah analisa vibrasi. Pada spektrum tersebut menunjukkan
bahwa telah terjadi kondisi unbalance pada impeller. Gambar 10 menunjukkan penurunan
yang signifikan dari spectrum 1 X RPM yang terjadi.
Gambar 10. Spektrum 1 X RPM pada Vent Gas Mix C02
Tabel 3. Hasil Pengukuran Vibrasi Vent Gas Mix (C02)
Titik
Ukur
DESKRIPSI
VELOCITY RMS-mm/s
Zona/Status
Sebelum
Balancing
Setelah
Balancing
1
MOH Motor Outboard Horizontal 3.55 3.12 B→B
MOV Motor Outboard Vertial 6 3.63 C→B
MOA Motor Outboard Aksial 3.37 4.08 B→B
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 9
Spektrum 1 X RPM sebelum Balancing
Spektrum 1 X RPM setelah Balancing
Titik ukur Bearing Inboard Horizontal (point 3)
PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
2
MIH Motor Inboard Horizontal 3.76 2.63 B→B
MIV Motor Inboard Vertikal 3.63 3.53 B→B
MIA Motor Inboard Aksial 4.77 3.26 C→B
3
B1H Bearing Inboard Horizontal 8.69 3.81 D→B
B1V Bearing Inboard Vertikal 7.2 4.05 C→B
B1A Bearing Inboard Aksial 2.99 1.28 B→A
4 BOH
Bearing Outboard
Horizontal
7.91 4.54 D→B
BOV Bearing Outboard Vertikal 11.74 5.76 D→C
BOA Bearing Outboard Aksial 1.81 1.65 A→A
V. Kesimpulan dan Saran
Berdasakan hasil analisa vibrasi serta hasil pengukuran vibrasi setelah dilakukannya
perbaikan pada mesin Impact Mill, Radial Fan, dan Vent Gas Mix maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
- Nilai vibrasi pada semua mesin setelah dilakukan perbaikan (15 Juli 2013) masuk
dalam kategori “allowable operation” berdasarkan standar ISO 10816-3 (ada di
lampiran)
- Kondisi Impact Mill (dengan hammer terpasang dan tanpa load) dalam kondisi layak
operasi.
- Nilai vibrasi aksial pada Radial Fan C04 masih tinggi diakibatkan oleh adanya
kondisi misalignment pada belt.
- Re-alignment belt pada Radial Fan C04. Proses alignment sebaiknya jangan
menggunakan benang karena rawan terjadi kesalahan. Dial Indicator merupakan alat
yang tepat dan akurat untuk proses alignment (Ideal menggunakan metode laser
alignment).
- Gunakanlah pasangan pulley yang sesuai (Contoh : Pulley 5 groove dipasangkan
dengan pulley 5 groove).
Referensi :
Un-Balance
Unbalance Overhung Rotor :
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 10
1. Vibration frequency equals rotor speed.
2. Vibration predominantly RADIAL in
direction.
3. Stable vibration phase measurement.
4. Vibration increases as square of speed.
5. Vibration phase shifts in direct
proportion to measurement direction.
900
900
PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
Misalignment Rotor :
Looseness :
Typical Spectrum Phase Relationship
Type 'A'
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 11
PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
Type 'B'
Type 'C'
Mechanical Looseness is indicated by either type A, B or C spectra. Type 'A' is caused by structural
looseness/weakness of machine feet, baseplate or foundation, also by deteriorated grouting, loose hold-
down bolts at the base and distortion of the frame or base (i.e Soft Foot). Phase analysis may reveal
approx. 180° phase difference between vertical measurements on the machine foot, baseplate and base
itself. Type 'B' is generally caused by loose pillowblock bolts, cracks in the frame structure or bearing
pedestal. Type 'C' is normally generated by improper fit between component parts which will cause many
harmonics due to non linear response of loose parts to dynamic forces from the rotor. Causes a
truncation of time waveform. Type 'C' is often caused by a bearing liner loose in its cap, excessive
clearance in either a sleeve or rolling element bearing or a loose impeller on a shaft. Type 'C' phase is
often unstable and may vary widely from one measurement to the next, particularly if the rotor shifts
position on the shaft from one start-up to the next. Mechanical looseness is often highly directional and
may cause noticeably different readings if you compare levels at 30° increments in the radial direction all
the way around one bearing housing. Also note that looseness will often cause subharmonic multiples at
exactly 1/2 or 1/3 x rpm (.5x, 1.5x, 2.5x etc.)
ISO 10816-3 :
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 12
PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
Eccentricity Rotor :
Tabel. 2. BALANCING QUALITY GRADES FOR VARIOUS GROUPS
of REPRESENTATIVE RIGID ROTORS
ISO-1940.1-1986
QUALITY
GRADE
EXAMPLES of BALANCING BODIES of MACHINES
630 Crankshaft drive of rigidly-mounted four stroke Motors and soft-mounted
ship diesel motors
250 Crankshaft drive of rigidly-mounted, high-speed 4-cylinder diesel engines
100 Crankshaft drive of rigidly-mounted, high-speed 4-cylinder diesel engines
with six or more cylinders
40 Autowheels, wheel rims, wheel sets, drive shafts crankshaft drive of
soft-mounted, high-speed four-stroke motor with six or more cylinders
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 13
PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
16 Crankshaft drive components of automobile, truck and train motor,
crankshaft drive of six or more cylinder motors with special requirements
Parts of Crushing Machines, parts of agricultural machinery
6,3 Fans, flywheels, centrifugal pumps, machine building and machine tool
building parts
2,5 Turbines of jet power plants, gas and steam turbines, turbo blowers
and generators
1 Gramophone and tape deck drives. Grinding machines drive parts
0,4 High precision grinding machine "rotor, shafts and disc. Gyroscopes
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 14

More Related Content

What's hot

Analisa vibrasi Turbine-Generator unit 1 PLTU AMURANG 2x25MW
Analisa vibrasi Turbine-Generator  unit 1 PLTU AMURANG 2x25MWAnalisa vibrasi Turbine-Generator  unit 1 PLTU AMURANG 2x25MW
Analisa vibrasi Turbine-Generator unit 1 PLTU AMURANG 2x25MW
Idabagus Mahartana
 
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan KarburatorJobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Charis Muhammad
 
5 dua puluh poin service
5 dua puluh poin service5 dua puluh poin service
5 dua puluh poin serviceBisrul Tambunan
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Charis Muhammad
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
Charis Muhammad
 
MC-11i monocopter design (college final assignment)
MC-11i monocopter design (college final assignment)MC-11i monocopter design (college final assignment)
MC-11i monocopter design (college final assignment)
iphong
 

What's hot (6)

Analisa vibrasi Turbine-Generator unit 1 PLTU AMURANG 2x25MW
Analisa vibrasi Turbine-Generator  unit 1 PLTU AMURANG 2x25MWAnalisa vibrasi Turbine-Generator  unit 1 PLTU AMURANG 2x25MW
Analisa vibrasi Turbine-Generator unit 1 PLTU AMURANG 2x25MW
 
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan KarburatorJobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
Jobsheet Pemeriksaan Dan Penyetelan Karburator
 
5 dua puluh poin service
5 dua puluh poin service5 dua puluh poin service
5 dua puluh poin service
 
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada KendaraanJobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
Jobsheet Pemeriksaan Sistem Pengisian Pada Kendaraan
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
 
MC-11i monocopter design (college final assignment)
MC-11i monocopter design (college final assignment)MC-11i monocopter design (college final assignment)
MC-11i monocopter design (college final assignment)
 

Viewers also liked

JamesMollFinalResume2015A
JamesMollFinalResume2015AJamesMollFinalResume2015A
JamesMollFinalResume2015AJames Moll
 
2013-12-05_crs_framework_brochure_16_pages_v11_web_1
2013-12-05_crs_framework_brochure_16_pages_v11_web_12013-12-05_crs_framework_brochure_16_pages_v11_web_1
2013-12-05_crs_framework_brochure_16_pages_v11_web_1Prasun Sarkar
 
Mohamed El Sayed - Updated CV Nov. 2015
Mohamed El Sayed - Updated CV Nov. 2015Mohamed El Sayed - Updated CV Nov. 2015
Mohamed El Sayed - Updated CV Nov. 2015Mohamed Elsayed
 
hem y haw
hem y hawhem y haw
hem y haw
2225276620
 
Character profiles
Character profilesCharacter profiles
Character profiles
batchelortyrellqb
 
Cespedes deisy unidad 3 (1)
Cespedes deisy unidad 3 (1)Cespedes deisy unidad 3 (1)
Cespedes deisy unidad 3 (1)
YODEI
 
Prime Auto social media ads 4.23-4.30
Prime Auto social media ads 4.23-4.30Prime Auto social media ads 4.23-4.30
Prime Auto social media ads 4.23-4.30Nicholas Morciglio
 
Timely & Creative Marketing Requires Controlling Frequency
Timely & Creative Marketing Requires Controlling FrequencyTimely & Creative Marketing Requires Controlling Frequency
Timely & Creative Marketing Requires Controlling Frequency
iMedia Connection
 
Antropologia
AntropologiaAntropologia
Antropologia
vinicius caldeira
 
Workplace Equipment
Workplace EquipmentWorkplace Equipment
Workplace Equipment
Alan Bassett
 
A Mentoring Startup: The How, What, and Why of it All
A Mentoring Startup: The How, What, and Why of it AllA Mentoring Startup: The How, What, and Why of it All
A Mentoring Startup: The How, What, and Why of it All
Susanne Markgren
 

Viewers also liked (15)

Herstory flyer
Herstory flyerHerstory flyer
Herstory flyer
 
JamesMollFinalResume2015A
JamesMollFinalResume2015AJamesMollFinalResume2015A
JamesMollFinalResume2015A
 
2013-12-05_crs_framework_brochure_16_pages_v11_web_1
2013-12-05_crs_framework_brochure_16_pages_v11_web_12013-12-05_crs_framework_brochure_16_pages_v11_web_1
2013-12-05_crs_framework_brochure_16_pages_v11_web_1
 
Mohamed El Sayed - Updated CV Nov. 2015
Mohamed El Sayed - Updated CV Nov. 2015Mohamed El Sayed - Updated CV Nov. 2015
Mohamed El Sayed - Updated CV Nov. 2015
 
hem y haw
hem y hawhem y haw
hem y haw
 
CMS Main Map Departments
CMS Main Map DepartmentsCMS Main Map Departments
CMS Main Map Departments
 
Character profiles
Character profilesCharacter profiles
Character profiles
 
Cespedes deisy unidad 3 (1)
Cespedes deisy unidad 3 (1)Cespedes deisy unidad 3 (1)
Cespedes deisy unidad 3 (1)
 
Prime Auto social media ads 4.23-4.30
Prime Auto social media ads 4.23-4.30Prime Auto social media ads 4.23-4.30
Prime Auto social media ads 4.23-4.30
 
josemcv
josemcvjosemcv
josemcv
 
Timely & Creative Marketing Requires Controlling Frequency
Timely & Creative Marketing Requires Controlling FrequencyTimely & Creative Marketing Requires Controlling Frequency
Timely & Creative Marketing Requires Controlling Frequency
 
Antropologia
AntropologiaAntropologia
Antropologia
 
Workplace Equipment
Workplace EquipmentWorkplace Equipment
Workplace Equipment
 
A Mentoring Startup: The How, What, and Why of it All
A Mentoring Startup: The How, What, and Why of it AllA Mentoring Startup: The How, What, and Why of it All
A Mentoring Startup: The How, What, and Why of it All
 
10.penetapan kkm
10.penetapan kkm10.penetapan kkm
10.penetapan kkm
 

Similar to Proyek-Polowijo

Presentasi Instrumentasi Geoteknik 1C.pptx
Presentasi Instrumentasi Geoteknik 1C.pptxPresentasi Instrumentasi Geoteknik 1C.pptx
Presentasi Instrumentasi Geoteknik 1C.pptx
CandykaRidhoHerdana
 
Bab iii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...
Bab iii ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...Bab iii ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...
Bab iii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...
bram santo
 
Peningkatan jalan
Peningkatan jalanPeningkatan jalan
Peningkatan jalan
Emerson Emerson
 
Laporan ts mjjk
Laporan ts mjjkLaporan ts mjjk
Laporan ts mjjk
isan sell
 
Laporan ts mjjk
Laporan ts mjjkLaporan ts mjjk
Laporan ts mjjk
isan sell
 
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterJob Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Charis Muhammad
 
Roche alimin p227-232
Roche alimin p227-232Roche alimin p227-232
Roche alimin p227-232Darman Syah
 
Paper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truckPaper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truckheny novi
 
Laporan OJT AK3 listrik
Laporan OJT AK3 listrikLaporan OJT AK3 listrik
Laporan OJT AK3 listrik
Fidri Chaerul Umam
 
Dwi Irfan Kurniawan hal 7-14.pptx
Dwi Irfan Kurniawan hal 7-14.pptxDwi Irfan Kurniawan hal 7-14.pptx
Dwi Irfan Kurniawan hal 7-14.pptx
DwiKurniawan84
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringanWinarto Winartoap
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)Winarto Winartoap
 
Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Pertemuan 9 pesawat angkat ok Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Marfizal Marfizal
 
05. Studi Kasus Quality Control Circle .pptc
05. Studi Kasus Quality Control Circle .pptc05. Studi Kasus Quality Control Circle .pptc
05. Studi Kasus Quality Control Circle .pptc
17mfachri
 
06.teknik perawatan sarana transportasi vertikal dalam bangunan gedung
06.teknik perawatan sarana transportasi vertikal dalam bangunan gedung06.teknik perawatan sarana transportasi vertikal dalam bangunan gedung
06.teknik perawatan sarana transportasi vertikal dalam bangunan gedung
Firmansyah Kusasi
 
Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)
Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)
Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)
Handoko Subekti
 
Ipi293800
Ipi293800Ipi293800
Ipi293800
rantividia
 
MATERI TUNE UP KARBURATOR.pptx
MATERI  TUNE UP KARBURATOR.pptxMATERI  TUNE UP KARBURATOR.pptx
MATERI TUNE UP KARBURATOR.pptx
didik92
 
Analisa Getaran Di Main Condenser Ec 301
Analisa Getaran Di Main Condenser Ec 301Analisa Getaran Di Main Condenser Ec 301
Analisa Getaran Di Main Condenser Ec 301gibran5150
 

Similar to Proyek-Polowijo (20)

WI mengangkat rotor 5001 Kujang
WI mengangkat rotor 5001 KujangWI mengangkat rotor 5001 Kujang
WI mengangkat rotor 5001 Kujang
 
Presentasi Instrumentasi Geoteknik 1C.pptx
Presentasi Instrumentasi Geoteknik 1C.pptxPresentasi Instrumentasi Geoteknik 1C.pptx
Presentasi Instrumentasi Geoteknik 1C.pptx
 
Bab iii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...
Bab iii ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...Bab iii ANALISA PENGARUH  PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...
Bab iii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASA...
 
Peningkatan jalan
Peningkatan jalanPeningkatan jalan
Peningkatan jalan
 
Laporan ts mjjk
Laporan ts mjjkLaporan ts mjjk
Laporan ts mjjk
 
Laporan ts mjjk
Laporan ts mjjkLaporan ts mjjk
Laporan ts mjjk
 
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterJob Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
 
Roche alimin p227-232
Roche alimin p227-232Roche alimin p227-232
Roche alimin p227-232
 
Paper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truckPaper analisis kerusakan ban dump truck
Paper analisis kerusakan ban dump truck
 
Laporan OJT AK3 listrik
Laporan OJT AK3 listrikLaporan OJT AK3 listrik
Laporan OJT AK3 listrik
 
Dwi Irfan Kurniawan hal 7-14.pptx
Dwi Irfan Kurniawan hal 7-14.pptxDwi Irfan Kurniawan hal 7-14.pptx
Dwi Irfan Kurniawan hal 7-14.pptx
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
 
Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Pertemuan 9 pesawat angkat ok Pertemuan 9 pesawat angkat ok
Pertemuan 9 pesawat angkat ok
 
05. Studi Kasus Quality Control Circle .pptc
05. Studi Kasus Quality Control Circle .pptc05. Studi Kasus Quality Control Circle .pptc
05. Studi Kasus Quality Control Circle .pptc
 
06.teknik perawatan sarana transportasi vertikal dalam bangunan gedung
06.teknik perawatan sarana transportasi vertikal dalam bangunan gedung06.teknik perawatan sarana transportasi vertikal dalam bangunan gedung
06.teknik perawatan sarana transportasi vertikal dalam bangunan gedung
 
Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)
Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)
Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)
 
Ipi293800
Ipi293800Ipi293800
Ipi293800
 
MATERI TUNE UP KARBURATOR.pptx
MATERI  TUNE UP KARBURATOR.pptxMATERI  TUNE UP KARBURATOR.pptx
MATERI TUNE UP KARBURATOR.pptx
 
Analisa Getaran Di Main Condenser Ec 301
Analisa Getaran Di Main Condenser Ec 301Analisa Getaran Di Main Condenser Ec 301
Analisa Getaran Di Main Condenser Ec 301
 

Proyek-Polowijo

  • 1. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK PT. PETROKIMIA GRESIK DEPARTEMEN INSPEKSI TEKNIK Jl. A Yani Gresik - 61119 Telp.: 031 – 3981811; 3982100 - 3982200 Fax.: 031 – 3981722 Telex : 31477 PETROG IA LAPORAN PEKERJAAN ANALISA VIBRASI & BALANCING PADA PT. POLOWIJO GOSARI – SIDAYU - GRESIK Konsumen : PT POLOWIJO GOSARI – SIDAYU - GRESIK No. Kontrak / Order : No. Referrensi : /PR.02.01/MI/2013 Jenis Pekerjaan : Analisa Getaran Impact Mill dan Blower Ringkasan : Identifikasi kelainan atau kerusakan Crusher Mill dengan pengukuran vibrasi. Berdasar analisis spectrum vibrasi diidentifikasi penyebab utama dari kelainan peralatan tersebut. Hasil dari analisis berupa rekomendasi perbaikan dari kelainan tersebut. Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Mengetahui : Dimas Aryo Budi S, S.T Dwijanto Edy Ir. Dani Rustiawan 1
  • 2. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK A. INFORMASI MESIN/TEKNIS I. Mesin : Impact Mill Power : 315 KW Speed motor : 1450 Rpm Speed Crusher : 950 Rpm Transmission system : V-belt Standard Vibrasi ditetapkan : max 11.2 mm/s-RMS (ditentukan berdasarkan ISO 10816-3, terlampir) Standard Balancing : max 16 mm/s ( ditentukan berdasar ISO-1940 terlampir ) Waktu Analisa/balancing : Senin 17 Juni 2013 dan Senin, 15 Juli 2013 Alat yang digunakan : CSI-2130® Machinery Analyzer & Balancer serta Machinery Health Manager® PC Software. Configurasi Mesin : Gambar 1. Konfigurasi Impact Mill dan titik pengukuran II. Mesin : Radial Fan C04 Power : 160 KW Speed motor : 1450 Rpm Speed Crusher : 1860 Rpm Transmission system : V-belt Pondasi : Flexible (Rubber Foundation) Standard Vibrasi ditetapkan : max 14.2 mm/s-RMS Waktu Analisa/balancing : Senin 17 Juni 2013 dan Senin, 15 Juli 2013 Alat yang digunakan : CSI-2130® Machinery Analyzer & Balancer serta Machinery Health Manager® PC Software. Configurasi Mesin : Gambar 2. Konfigurasi Radial Fan dan titik pengukuran Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 2 234 5 6 1 2 3 4 1
  • 3. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK III.Mesin : Vent Gas Mix C02 Power : 13.6 KW Speed motor : 1450 Rpm Speed Crusher : 936 Rpm Transmission system : V-belt Pondasi : Flexible (Rubber Foundation) Standard Vibrasi ditetapkan : max 7.1 mm/s-RMS (ditentukan berdasarkan ISO 10816-3, terlampir) Waktu Analisa/balancing : Senin 17 Juni 2013 dan Senin, 15 Juli 2013 Alat yang digunakan : CSI-2130® Machinery Analyzer & Balancer serta Machinery Health Manager® PC Software. Configurasi Mesin : Gambar 3. Konfigurasi Vent Gas Mix dan titik pengukuran B. DESKRIPSI PEKERJAAN I. Analisa Vibrasi Pengukuran vibrasi pada Mesin Crusher Mill dan 2 buah mesin blower dilakukan pada titik ukur yang telah ditentukan. Dari data pengukuran dapat dianalisis indikasi-indikasi adanya kelainan / kerusakan pada komponen baik dari sisi mekanikal maupun elektrikal. II. Kronologi serta Analisa Hasil Pengukuran Impact Mill Pengukuran dilakukan dalam dua tahap yaitu pada hari senin tanggal 17 Juni 2013 dan hari Senin tanggal 15 Juli 2013. Pengukuran tahap pertama (17 Juni 2013) dilakukan pada mesin impact mill tanpa adanya impact hammer. Metode pengukuran yang dilakukan ialah analisa vibrasi, phasa dan metode SPM. Gambar 4 menunjukkan hasil dari analisa phasa. Gambar 4. Hasil pembacaan Phasa dari Proses Pengukuran Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 3 2 3 4 1 Sensor Accelerometer posisi Horizontal Sensor Accelerometer posisi Vertikal Beda Phasa 162o Beda Phasa 171o Sensor Acc. posisi AksialBeda Phasa 158o Sensor Acc. Posisi HorizontalBeda Phasa 160o
  • 4. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK Dari hasil analisis phasa tampak bahwa Impact Mill mengalami kondisi misalignment pada Belt maupun koplingnya. Sensor accelerometer diletakkan pada posisi Horizontal dan Vertikal (pembacaan Phasa normal 90o ) pada titik ukur point 4 (Bearing yang dekat dengan belt) dan titik ukur point 1 dimana pembacaan yang terjadi adalah 158o dan 162o . Pembacaan tersebut mengindikasikan adanya kondisi misalignment pada belt. Sensor accelerometer juga diletakkan pada posisi Aksial dan Horizontal antara titik ukur point 2 (sisi motor) dan titik ukur point 3 (sisi bearing). Dari hasil pembacaan juga mengindikasikan adanya kondisi misalignment pada kopling motor (pembacaan phasa normal adalah 0-30o ). Selain pengukuran dari analisa phasa, juga dilakukan pengukuran vibrasi dan metode SPM dengan hasil sebagai berikut : Tabel 1. Hasil Pengukuran Vibrasi Impact Mill Titik Ukur DESKRIPSI VELOCITY RMS-mm/s Zona/Status SPM awal Pengukuran Awal (Tanpa Hammer) Setelah Perbaikan 15 Juli 2013 Setelah Baut dikencangi 1 MOH Motor Outboard Horizontal 30 23.38 11.47 10.22 D→C→C MOV Motor Outboard Vertial 16.85 3.63 4.51 D→B→B MOA Motor Outboard Aksial 25.37 8.3 4.25 D→C→B 2 MIH Motor Inboard Horizontal 21 35.91 14.18 10.38 D→C→C MIV Motor Inboard Vertikal 23.17 6.37 6.05 D→B→B MIA Motor Inboard Aksial 29.23 5.01 5.21 D→B→B 3 B1H Bearing Inboard Horizontal 28 23.43 12.2 7.43 D→C→B B1V Bearing Inboard Vertikal 13.14 3.84 1.88 D→A→A B1A Bearing Inboard Aksial 21.2 8.33 4.12 D→C→B 4 BOH Bearing Outboard Horizontal 28 19.13 13.65 7.07 D→D→B BOV Bearing Outboard Vertikal 12.31 5.11 1.49 D→B→A BOA Bearing Outboard Aksial 14.78 2.27 2.76 D→A→A 5 C1H Crusher Inboard Horizontal 5 2.54 7.07 10.53 A→B→C C1V Crusher Inboard Vertikal 4.51 4.92 3.99 A→A→A C1A Crusher Inboard Aksial 6.51 2.13 2.95 B→A→A 6 COH Crusher Outboard Horizontal 7 5.81 7.56 11.3 B→C→C COV Crusher Outboard Vertikal 7.97 3.88 1.97 C→A→A COA Crusher Outboard Aksial 8.29 2.93 3.61 C→A→A Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 4
  • 5. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK Dari hasil pengukuran vibrasi tampak bahwa titik pengukuran arah aksial selalu menunjukkan nilai yang tinggi sehingga dapat diindikasikan bahwa telah terjadi kondisi misalignment baik pada sisi kopling motor maupun pada belt-nya. Analisis ini diperkuat dengan adanya spektrum dominan 2 X RPM (lihat gambar 5). Pengukuran SPM pada bearing point 3 dan point 4 menunjukkan angka yang tinggi yaitu 28 dBM (batas atas 35 dBM). Nilai tersebut mengindikasikan adanya beban kejut/impak yang terjadi di point 3 dan point 4. Beban kejut tersebut berasal dari rotating looseness pada bearing dengan timbulnya spektrum harmonic yang tinggi (lihat gambar 6). Berdasarkan hasil pengukuran phasa, vibrasi maupun SPMnya maka dapat direkomendasikan hal-hal sebagai berikut : - Re-alignment kopling motor - Re-alignment belt - Cek kondisi bearing point 3 & point 4 Pihak polowijo melakukan perbaikan sebagai berikut : - Alignment ulang belt dan mengganti belt yang terpasang - Alignment ulang kopling dan mengganti rubber kopling - Mengganti bearing point 3 dan bearing point 4. Setelah perbaikan, pengukuran kembali dilakukan pada tanggal 15 Juli 2013. Dari hasil pengukuran vibrasi tampak bahwa titik pengukuran arah aksial telah turun secara drastis yang menandakan kondisi misalignment tidak terjadi pada kopling (lihat gambar 5). Kondisi rotating looseness juga sudah tidak terjadi dimana spektrum harmonik tinggi tidak muncul (lihat gambar 6). Indikasi adanya looseness pada baseplate motor ditunjukkan dengan adanya kemunculan spektum 1 X RPM yang tinggi dimana perbedaan nilai vibrasi horizontal lebih tinggi 2 x lipat dibandingkan dengan nilai vibrasi posisi vertikal. Setelah dilakukan perbaikan pada kondisi baseplate motor nilai titik ukur horizontal dapat turun secara drastis (lihat gambar 7). Balancing pada crusher tidak dilakukan karena nilai vibrasi yang terjadi masih di bawah ambang batas dari standar ISO 10816-3. Gambar 5. Spektrum 2 X RPM turun secara drastis Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 5 Titik ukur Motor Inboard Aksial (point 2) Spektrum 2 X RPM (17 Juni 2013) Spektrum 2 X RPM setelah dilakukan re-alignment Kopling motor dan belt (15 Juli 2013) Spektrum harmonik Tinggi mengindikasikan adanya rotating looseness (17 Juni 2013) Spektrum harmonik tidak muncul kembali setelah dilakukan pergantian bearing point 3 dan 4 serta pemasangan house bearing secara tepat (15 Juli 2013)
  • 6. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK Gambar 6. Spektrum Harmonik Gambar 7. Spektrum 1 X RPM turun secara drastis III. Kronologi serta Analisa Hasil Pengukuran Radial Fan (C04) Pengukuran Radial Fan (C04) dilakukan pada tanggal 15 Juli 2013. Metode pengukuran yang dilakukan ialah analisa vibrasi dan analisa phasa. Pengukuran phasa dilakukan dengan cara yang sama dengan Impact Mill. Gambar 8 Menunjukkan hasil dari analisa phasa. Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 6 Titik ukur Bearing Inboard Horizontal (Point 3) Spektrum 1 X RPM tinggi sebelum pengencangan baut (15 Juli 2013) Spektrum 1 X RPM setelah dilakukan pengencangan baut (15 Juli 2013) Titik ukur Bearing Outboard Horizontal (Point 4)
  • 7. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK Tabel 2. Hasil Pengukuran Vibrasi Radial Fan (C04) Gambar 8. Pembacaan Analisa Phasa Radial Fan (C04) Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 7 3 Beda phasa 167o 4 Beda phasa 82o
  • 8. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK Berdasarkan analisa phasa, beda phasa dari accelerometer pada point 4 yaitu 82o yang mengindikasikan adanya kondisi unbalance pada impeller. Setelah dilakukan balancing, spektrum 1 x RPM dapat turun secara signifikan. Nilai vibrasi tersebut masih tinggi diakibatkan karena masih adanya kondisi misalignment pada belt. Pembacaan phasa 167o pada bearing point 3 (bearing yang deka dengan belt) membuktikan bahwa kondisi misalignment belt masih ada. Gambar 9 menunjukkan penurunan signifikan dari spectrum 1 X RPM. Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik Titik Ukur DESKRIPSI VELOCITY RMS- mm/s Zona/Status Sebelum Balancing Setelah Balancing 1 MOH Motor Outboard Horizontal 15.2 5.3 D→A MOV Motor Outboard Vertikal 27.6 11.6 D→C MOA Motor Outboard Aksial 29.3 8.6 D→B 2 MIH Motor Inboard Horizontal 41.3 4.7 D→A MIV Motor Inboard Vertikal 13.2 11.1 C→C MIA Motor Inboard Aksial 23.3 7.6 D→B 3 B1H Bearing Inboard Horizontal 46.1 12.6 D→C B1V Bearing Inboard Vertikal 5.17 5.7 B→B B1A Bearing Inboard Aksial 14.1 15.6 C→C 4 BOH Bearing Outboard Horizontal 33.2 9.2 D→B BOV Bearing Outboard Vertikal 4.5 4.8 A→A BOA Bearing Outboard Aksial 12.3 13.6 C→C 8 Spektrum 1 X RPM tinggi (Sebelum balancing) Spektrum 1 X RPM (Setelah balancing) Titik ukur Bearing Inboard Horizontal (point 3)
  • 9. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK Gambar 9. Spektrum 1 X RPM pada Radial Fan C04 IV. Kronologi serta Analisa Hasil Pengukuran Vent Gas Mix (C02) Pengukuran Vent Gas Mix (C02) dilakukan pada tanggal 15 Juli 2013. Metode pengukuran yang dilakukan ialah analisa vibrasi. Pada spektrum tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi kondisi unbalance pada impeller. Gambar 10 menunjukkan penurunan yang signifikan dari spectrum 1 X RPM yang terjadi. Gambar 10. Spektrum 1 X RPM pada Vent Gas Mix C02 Tabel 3. Hasil Pengukuran Vibrasi Vent Gas Mix (C02) Titik Ukur DESKRIPSI VELOCITY RMS-mm/s Zona/Status Sebelum Balancing Setelah Balancing 1 MOH Motor Outboard Horizontal 3.55 3.12 B→B MOV Motor Outboard Vertial 6 3.63 C→B MOA Motor Outboard Aksial 3.37 4.08 B→B Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 9 Spektrum 1 X RPM sebelum Balancing Spektrum 1 X RPM setelah Balancing Titik ukur Bearing Inboard Horizontal (point 3)
  • 10. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK 2 MIH Motor Inboard Horizontal 3.76 2.63 B→B MIV Motor Inboard Vertikal 3.63 3.53 B→B MIA Motor Inboard Aksial 4.77 3.26 C→B 3 B1H Bearing Inboard Horizontal 8.69 3.81 D→B B1V Bearing Inboard Vertikal 7.2 4.05 C→B B1A Bearing Inboard Aksial 2.99 1.28 B→A 4 BOH Bearing Outboard Horizontal 7.91 4.54 D→B BOV Bearing Outboard Vertikal 11.74 5.76 D→C BOA Bearing Outboard Aksial 1.81 1.65 A→A V. Kesimpulan dan Saran Berdasakan hasil analisa vibrasi serta hasil pengukuran vibrasi setelah dilakukannya perbaikan pada mesin Impact Mill, Radial Fan, dan Vent Gas Mix maka dapat disimpulkan sebagai berikut : - Nilai vibrasi pada semua mesin setelah dilakukan perbaikan (15 Juli 2013) masuk dalam kategori “allowable operation” berdasarkan standar ISO 10816-3 (ada di lampiran) - Kondisi Impact Mill (dengan hammer terpasang dan tanpa load) dalam kondisi layak operasi. - Nilai vibrasi aksial pada Radial Fan C04 masih tinggi diakibatkan oleh adanya kondisi misalignment pada belt. - Re-alignment belt pada Radial Fan C04. Proses alignment sebaiknya jangan menggunakan benang karena rawan terjadi kesalahan. Dial Indicator merupakan alat yang tepat dan akurat untuk proses alignment (Ideal menggunakan metode laser alignment). - Gunakanlah pasangan pulley yang sesuai (Contoh : Pulley 5 groove dipasangkan dengan pulley 5 groove). Referensi : Un-Balance Unbalance Overhung Rotor : Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 10 1. Vibration frequency equals rotor speed. 2. Vibration predominantly RADIAL in direction. 3. Stable vibration phase measurement. 4. Vibration increases as square of speed. 5. Vibration phase shifts in direct proportion to measurement direction. 900 900
  • 11. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK Misalignment Rotor : Looseness : Typical Spectrum Phase Relationship Type 'A' Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 11
  • 12. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK Type 'B' Type 'C' Mechanical Looseness is indicated by either type A, B or C spectra. Type 'A' is caused by structural looseness/weakness of machine feet, baseplate or foundation, also by deteriorated grouting, loose hold- down bolts at the base and distortion of the frame or base (i.e Soft Foot). Phase analysis may reveal approx. 180° phase difference between vertical measurements on the machine foot, baseplate and base itself. Type 'B' is generally caused by loose pillowblock bolts, cracks in the frame structure or bearing pedestal. Type 'C' is normally generated by improper fit between component parts which will cause many harmonics due to non linear response of loose parts to dynamic forces from the rotor. Causes a truncation of time waveform. Type 'C' is often caused by a bearing liner loose in its cap, excessive clearance in either a sleeve or rolling element bearing or a loose impeller on a shaft. Type 'C' phase is often unstable and may vary widely from one measurement to the next, particularly if the rotor shifts position on the shaft from one start-up to the next. Mechanical looseness is often highly directional and may cause noticeably different readings if you compare levels at 30° increments in the radial direction all the way around one bearing housing. Also note that looseness will often cause subharmonic multiples at exactly 1/2 or 1/3 x rpm (.5x, 1.5x, 2.5x etc.) ISO 10816-3 : Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 12
  • 13. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK Eccentricity Rotor : Tabel. 2. BALANCING QUALITY GRADES FOR VARIOUS GROUPS of REPRESENTATIVE RIGID ROTORS ISO-1940.1-1986 QUALITY GRADE EXAMPLES of BALANCING BODIES of MACHINES 630 Crankshaft drive of rigidly-mounted four stroke Motors and soft-mounted ship diesel motors 250 Crankshaft drive of rigidly-mounted, high-speed 4-cylinder diesel engines 100 Crankshaft drive of rigidly-mounted, high-speed 4-cylinder diesel engines with six or more cylinders 40 Autowheels, wheel rims, wheel sets, drive shafts crankshaft drive of soft-mounted, high-speed four-stroke motor with six or more cylinders Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 13
  • 14. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK 16 Crankshaft drive components of automobile, truck and train motor, crankshaft drive of six or more cylinder motors with special requirements Parts of Crushing Machines, parts of agricultural machinery 6,3 Fans, flywheels, centrifugal pumps, machine building and machine tool building parts 2,5 Turbines of jet power plants, gas and steam turbines, turbo blowers and generators 1 Gramophone and tape deck drives. Grinding machines drive parts 0,4 High precision grinding machine "rotor, shafts and disc. Gyroscopes Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 14