Identifikasi kelainan pada crusher mill dan dua mesin blower dengan mengukur vibrasi. Analisis spektrum vibrasi mengidentifikasi penyebab utama kelainan seperti misalignment pada belt dan kopling motor serta kerusakan bearing. Rekomendasi perbaikan seperti re-alignment, penggantian belt dan bearing menyebabkan penurunan vibrasi sehingga mesin beroperasi normal kembali.
Operasional dan fungsional check pada tail section saat overhoul B737-200Teuku Arriessa Sukhairi
This was a presentation for my internship program at PT. Aero Nusantara Indonesia. It explains the procedure of functional and operational check on Tail section (Horizontal Stabilizer, Elevator, and Rudder) of B737-200 at . This presentation is written in the Indonesian language and was presented on my internship seminar in Adisutjipto school of technology on February 2009.
Operasional dan fungsional check pada tail section saat overhoul B737-200Teuku Arriessa Sukhairi
This was a presentation for my internship program at PT. Aero Nusantara Indonesia. It explains the procedure of functional and operational check on Tail section (Horizontal Stabilizer, Elevator, and Rudder) of B737-200 at . This presentation is written in the Indonesian language and was presented on my internship seminar in Adisutjipto school of technology on February 2009.
1. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
PT. PETROKIMIA GRESIK
DEPARTEMEN INSPEKSI TEKNIK
Jl. A Yani Gresik - 61119
Telp.: 031 – 3981811; 3982100 - 3982200 Fax.: 031 – 3981722 Telex : 31477 PETROG IA
LAPORAN
PEKERJAAN ANALISA VIBRASI & BALANCING PADA
PT. POLOWIJO GOSARI – SIDAYU - GRESIK
Konsumen : PT POLOWIJO GOSARI – SIDAYU - GRESIK
No. Kontrak / Order :
No. Referrensi : /PR.02.01/MI/2013
Jenis Pekerjaan : Analisa Getaran Impact Mill dan Blower
Ringkasan : Identifikasi kelainan atau kerusakan Crusher Mill dengan
pengukuran vibrasi. Berdasar analisis spectrum vibrasi
diidentifikasi penyebab utama dari kelainan peralatan
tersebut. Hasil dari analisis berupa rekomendasi perbaikan
dari kelainan tersebut.
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik
Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Mengetahui :
Dimas Aryo Budi S, S.T Dwijanto Edy Ir. Dani Rustiawan
1
2. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
A. INFORMASI MESIN/TEKNIS
I. Mesin : Impact Mill
Power : 315 KW
Speed motor : 1450 Rpm
Speed Crusher : 950 Rpm
Transmission system : V-belt
Standard Vibrasi ditetapkan : max 11.2 mm/s-RMS (ditentukan berdasarkan ISO 10816-3,
terlampir)
Standard Balancing : max 16 mm/s ( ditentukan berdasar ISO-1940 terlampir )
Waktu Analisa/balancing : Senin 17 Juni 2013 dan Senin, 15 Juli 2013
Alat yang digunakan : CSI-2130®
Machinery Analyzer & Balancer serta
Machinery Health Manager®
PC Software.
Configurasi Mesin :
Gambar 1. Konfigurasi Impact Mill dan titik pengukuran
II. Mesin : Radial Fan C04
Power : 160 KW
Speed motor : 1450 Rpm
Speed Crusher : 1860 Rpm
Transmission system : V-belt
Pondasi : Flexible (Rubber Foundation)
Standard Vibrasi ditetapkan : max 14.2 mm/s-RMS
Waktu Analisa/balancing : Senin 17 Juni 2013 dan Senin, 15 Juli 2013
Alat yang digunakan : CSI-2130®
Machinery Analyzer & Balancer serta
Machinery Health Manager®
PC Software.
Configurasi Mesin :
Gambar 2. Konfigurasi Radial Fan dan titik pengukuran
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 2
234
5 6
1
2
3 4
1
3. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
III.Mesin : Vent Gas Mix C02
Power : 13.6 KW
Speed motor : 1450 Rpm
Speed Crusher : 936 Rpm
Transmission system : V-belt
Pondasi : Flexible (Rubber Foundation)
Standard Vibrasi ditetapkan : max 7.1 mm/s-RMS (ditentukan berdasarkan ISO 10816-3,
terlampir)
Waktu Analisa/balancing : Senin 17 Juni 2013 dan Senin, 15 Juli 2013
Alat yang digunakan : CSI-2130®
Machinery Analyzer & Balancer serta
Machinery Health Manager®
PC Software.
Configurasi Mesin :
Gambar 3. Konfigurasi Vent Gas Mix dan titik pengukuran
B. DESKRIPSI PEKERJAAN
I. Analisa Vibrasi
Pengukuran vibrasi pada Mesin Crusher Mill dan 2 buah mesin blower dilakukan pada
titik ukur yang telah ditentukan. Dari data pengukuran dapat dianalisis indikasi-indikasi
adanya kelainan / kerusakan pada komponen baik dari sisi mekanikal maupun elektrikal.
II. Kronologi serta Analisa Hasil Pengukuran Impact Mill
Pengukuran dilakukan dalam dua tahap yaitu pada hari senin tanggal 17 Juni 2013 dan
hari Senin tanggal 15 Juli 2013. Pengukuran tahap pertama (17 Juni 2013) dilakukan pada
mesin impact mill tanpa adanya impact hammer. Metode pengukuran yang dilakukan ialah
analisa vibrasi, phasa dan metode SPM. Gambar 4 menunjukkan hasil dari analisa phasa.
Gambar 4. Hasil pembacaan Phasa dari Proses Pengukuran
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 3
2
3 4
1
Sensor Accelerometer
posisi Horizontal
Sensor Accelerometer
posisi Vertikal
Beda Phasa 162o
Beda Phasa 171o Sensor Acc.
posisi AksialBeda Phasa 158o
Sensor Acc.
Posisi HorizontalBeda Phasa 160o
4. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
Dari hasil analisis phasa tampak bahwa Impact Mill mengalami kondisi misalignment
pada Belt maupun koplingnya. Sensor accelerometer diletakkan pada posisi Horizontal dan
Vertikal (pembacaan Phasa normal 90o
) pada titik ukur point 4 (Bearing yang dekat dengan
belt) dan titik ukur point 1 dimana pembacaan yang terjadi adalah 158o
dan 162o
.
Pembacaan tersebut mengindikasikan adanya kondisi misalignment pada belt. Sensor
accelerometer juga diletakkan pada posisi Aksial dan Horizontal antara titik ukur point 2
(sisi motor) dan titik ukur point 3 (sisi bearing). Dari hasil pembacaan juga
mengindikasikan adanya kondisi misalignment pada kopling motor (pembacaan phasa
normal adalah 0-30o
). Selain pengukuran dari analisa phasa, juga dilakukan pengukuran
vibrasi dan metode SPM dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Pengukuran Vibrasi Impact Mill
Titik
Ukur
DESKRIPSI
VELOCITY RMS-mm/s
Zona/Status
SPM
awal
Pengukuran
Awal
(Tanpa
Hammer)
Setelah
Perbaikan
15 Juli
2013
Setelah
Baut
dikencangi
1
MOH Motor Outboard Horizontal
30
23.38 11.47 10.22 D→C→C
MOV Motor Outboard Vertial 16.85 3.63 4.51 D→B→B
MOA Motor Outboard Aksial 25.37 8.3 4.25 D→C→B
2
MIH Motor Inboard Horizontal
21
35.91 14.18 10.38 D→C→C
MIV Motor Inboard Vertikal 23.17 6.37 6.05 D→B→B
MIA Motor Inboard Aksial 29.23 5.01 5.21 D→B→B
3
B1H Bearing Inboard Horizontal
28
23.43 12.2 7.43 D→C→B
B1V Bearing Inboard Vertikal 13.14 3.84 1.88 D→A→A
B1A Bearing Inboard Aksial 21.2 8.33 4.12 D→C→B
4
BOH
Bearing Outboard
Horizontal
28
19.13 13.65 7.07 D→D→B
BOV Bearing Outboard Vertikal 12.31 5.11 1.49 D→B→A
BOA Bearing Outboard Aksial 14.78 2.27 2.76 D→A→A
5
C1H Crusher Inboard Horizontal
5
2.54 7.07 10.53 A→B→C
C1V Crusher Inboard Vertikal 4.51 4.92 3.99 A→A→A
C1A Crusher Inboard Aksial 6.51 2.13 2.95 B→A→A
6
COH
Crusher Outboard
Horizontal
7
5.81 7.56 11.3 B→C→C
COV Crusher Outboard Vertikal 7.97 3.88 1.97 C→A→A
COA Crusher Outboard Aksial 8.29 2.93 3.61 C→A→A
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 4
5. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
Dari hasil pengukuran vibrasi tampak bahwa titik pengukuran arah aksial selalu
menunjukkan nilai yang tinggi sehingga dapat diindikasikan bahwa telah terjadi kondisi
misalignment baik pada sisi kopling motor maupun pada belt-nya. Analisis ini diperkuat
dengan adanya spektrum dominan 2 X RPM (lihat gambar 5). Pengukuran SPM pada
bearing point 3 dan point 4 menunjukkan angka yang tinggi yaitu 28 dBM (batas atas 35
dBM). Nilai tersebut mengindikasikan adanya beban kejut/impak yang terjadi di point 3
dan point 4. Beban kejut tersebut berasal dari rotating looseness pada bearing dengan
timbulnya spektrum harmonic yang tinggi (lihat gambar 6).
Berdasarkan hasil pengukuran phasa, vibrasi maupun SPMnya maka dapat
direkomendasikan hal-hal sebagai berikut :
- Re-alignment kopling motor
- Re-alignment belt
- Cek kondisi bearing point 3 & point 4
Pihak polowijo melakukan perbaikan sebagai berikut :
- Alignment ulang belt dan mengganti belt yang terpasang
- Alignment ulang kopling dan mengganti rubber kopling
- Mengganti bearing point 3 dan bearing point 4.
Setelah perbaikan, pengukuran kembali dilakukan pada tanggal 15 Juli 2013. Dari hasil
pengukuran vibrasi tampak bahwa titik pengukuran arah aksial telah turun secara drastis
yang menandakan kondisi misalignment tidak terjadi pada kopling (lihat gambar 5).
Kondisi rotating looseness juga sudah tidak terjadi dimana spektrum harmonik tinggi tidak
muncul (lihat gambar 6).
Indikasi adanya looseness pada baseplate motor ditunjukkan dengan adanya
kemunculan spektum 1 X RPM yang tinggi dimana perbedaan nilai vibrasi horizontal lebih
tinggi 2 x lipat dibandingkan dengan nilai vibrasi posisi vertikal. Setelah dilakukan
perbaikan pada kondisi baseplate motor nilai titik ukur horizontal dapat turun secara drastis
(lihat gambar 7). Balancing pada crusher tidak dilakukan karena nilai vibrasi yang terjadi
masih di bawah ambang batas dari standar ISO 10816-3.
Gambar 5. Spektrum 2 X RPM turun secara drastis
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 5
Titik ukur Motor Inboard Aksial (point 2)
Spektrum 2 X RPM (17 Juni 2013)
Spektrum 2 X RPM setelah dilakukan
re-alignment Kopling motor dan belt
(15 Juli 2013) Spektrum harmonik Tinggi
mengindikasikan adanya rotating
looseness (17 Juni 2013)
Spektrum harmonik tidak muncul kembali
setelah dilakukan pergantian bearing point
3 dan 4 serta pemasangan house bearing
secara tepat (15 Juli 2013)
6. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
Gambar 6. Spektrum Harmonik
Gambar 7. Spektrum 1 X RPM turun secara drastis
III. Kronologi serta Analisa Hasil Pengukuran Radial Fan (C04)
Pengukuran Radial Fan (C04) dilakukan pada tanggal 15 Juli 2013. Metode pengukuran
yang dilakukan ialah analisa vibrasi dan analisa phasa. Pengukuran phasa dilakukan dengan
cara yang sama dengan Impact Mill. Gambar 8 Menunjukkan hasil dari analisa phasa.
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 6
Titik ukur Bearing Inboard Horizontal (Point 3)
Spektrum 1 X RPM tinggi sebelum
pengencangan baut (15 Juli 2013)
Spektrum 1 X RPM setelah dilakukan
pengencangan baut (15 Juli 2013)
Titik ukur Bearing Outboard Horizontal (Point 4)
7. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
Tabel 2. Hasil Pengukuran Vibrasi Radial Fan (C04)
Gambar 8. Pembacaan Analisa Phasa Radial Fan (C04)
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 7
3
Beda phasa 167o
4
Beda phasa 82o
8. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
Berdasarkan analisa phasa, beda phasa dari accelerometer pada point 4 yaitu 82o
yang
mengindikasikan adanya kondisi unbalance pada impeller. Setelah dilakukan balancing,
spektrum 1 x RPM dapat turun secara signifikan. Nilai vibrasi tersebut masih tinggi
diakibatkan karena masih adanya kondisi misalignment pada belt. Pembacaan phasa 167o
pada bearing point 3 (bearing yang deka dengan belt) membuktikan bahwa kondisi
misalignment belt masih ada. Gambar 9 menunjukkan penurunan signifikan dari spectrum
1 X RPM.
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik
Titik
Ukur
DESKRIPSI
VELOCITY RMS-
mm/s
Zona/Status
Sebelum
Balancing
Setelah
Balancing
1
MOH Motor Outboard Horizontal 15.2 5.3 D→A
MOV Motor Outboard Vertikal 27.6 11.6 D→C
MOA Motor Outboard Aksial 29.3 8.6 D→B
2
MIH Motor Inboard Horizontal 41.3 4.7 D→A
MIV Motor Inboard Vertikal 13.2 11.1 C→C
MIA Motor Inboard Aksial 23.3 7.6 D→B
3
B1H Bearing Inboard Horizontal 46.1 12.6 D→C
B1V Bearing Inboard Vertikal 5.17 5.7 B→B
B1A Bearing Inboard Aksial 14.1 15.6 C→C
4
BOH Bearing Outboard Horizontal 33.2 9.2 D→B
BOV Bearing Outboard Vertikal 4.5 4.8 A→A
BOA Bearing Outboard Aksial 12.3 13.6 C→C
8
Spektrum 1 X RPM tinggi
(Sebelum balancing)
Spektrum 1 X RPM
(Setelah
balancing)
Titik ukur Bearing Inboard Horizontal (point 3)
9. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
Gambar 9. Spektrum 1 X RPM pada Radial Fan C04
IV. Kronologi serta Analisa Hasil Pengukuran Vent Gas Mix (C02)
Pengukuran Vent Gas Mix (C02) dilakukan pada tanggal 15 Juli 2013. Metode
pengukuran yang dilakukan ialah analisa vibrasi. Pada spektrum tersebut menunjukkan
bahwa telah terjadi kondisi unbalance pada impeller. Gambar 10 menunjukkan penurunan
yang signifikan dari spectrum 1 X RPM yang terjadi.
Gambar 10. Spektrum 1 X RPM pada Vent Gas Mix C02
Tabel 3. Hasil Pengukuran Vibrasi Vent Gas Mix (C02)
Titik
Ukur
DESKRIPSI
VELOCITY RMS-mm/s
Zona/Status
Sebelum
Balancing
Setelah
Balancing
1
MOH Motor Outboard Horizontal 3.55 3.12 B→B
MOV Motor Outboard Vertial 6 3.63 C→B
MOA Motor Outboard Aksial 3.37 4.08 B→B
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 9
Spektrum 1 X RPM sebelum Balancing
Spektrum 1 X RPM setelah Balancing
Titik ukur Bearing Inboard Horizontal (point 3)
10. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
2
MIH Motor Inboard Horizontal 3.76 2.63 B→B
MIV Motor Inboard Vertikal 3.63 3.53 B→B
MIA Motor Inboard Aksial 4.77 3.26 C→B
3
B1H Bearing Inboard Horizontal 8.69 3.81 D→B
B1V Bearing Inboard Vertikal 7.2 4.05 C→B
B1A Bearing Inboard Aksial 2.99 1.28 B→A
4 BOH
Bearing Outboard
Horizontal
7.91 4.54 D→B
BOV Bearing Outboard Vertikal 11.74 5.76 D→C
BOA Bearing Outboard Aksial 1.81 1.65 A→A
V. Kesimpulan dan Saran
Berdasakan hasil analisa vibrasi serta hasil pengukuran vibrasi setelah dilakukannya
perbaikan pada mesin Impact Mill, Radial Fan, dan Vent Gas Mix maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
- Nilai vibrasi pada semua mesin setelah dilakukan perbaikan (15 Juli 2013) masuk
dalam kategori “allowable operation” berdasarkan standar ISO 10816-3 (ada di
lampiran)
- Kondisi Impact Mill (dengan hammer terpasang dan tanpa load) dalam kondisi layak
operasi.
- Nilai vibrasi aksial pada Radial Fan C04 masih tinggi diakibatkan oleh adanya
kondisi misalignment pada belt.
- Re-alignment belt pada Radial Fan C04. Proses alignment sebaiknya jangan
menggunakan benang karena rawan terjadi kesalahan. Dial Indicator merupakan alat
yang tepat dan akurat untuk proses alignment (Ideal menggunakan metode laser
alignment).
- Gunakanlah pasangan pulley yang sesuai (Contoh : Pulley 5 groove dipasangkan
dengan pulley 5 groove).
Referensi :
Un-Balance
Unbalance Overhung Rotor :
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 10
1. Vibration frequency equals rotor speed.
2. Vibration predominantly RADIAL in
direction.
3. Stable vibration phase measurement.
4. Vibration increases as square of speed.
5. Vibration phase shifts in direct
proportion to measurement direction.
900
900
12. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
Type 'B'
Type 'C'
Mechanical Looseness is indicated by either type A, B or C spectra. Type 'A' is caused by structural
looseness/weakness of machine feet, baseplate or foundation, also by deteriorated grouting, loose hold-
down bolts at the base and distortion of the frame or base (i.e Soft Foot). Phase analysis may reveal
approx. 180° phase difference between vertical measurements on the machine foot, baseplate and base
itself. Type 'B' is generally caused by loose pillowblock bolts, cracks in the frame structure or bearing
pedestal. Type 'C' is normally generated by improper fit between component parts which will cause many
harmonics due to non linear response of loose parts to dynamic forces from the rotor. Causes a
truncation of time waveform. Type 'C' is often caused by a bearing liner loose in its cap, excessive
clearance in either a sleeve or rolling element bearing or a loose impeller on a shaft. Type 'C' phase is
often unstable and may vary widely from one measurement to the next, particularly if the rotor shifts
position on the shaft from one start-up to the next. Mechanical looseness is often highly directional and
may cause noticeably different readings if you compare levels at 30° increments in the radial direction all
the way around one bearing housing. Also note that looseness will often cause subharmonic multiples at
exactly 1/2 or 1/3 x rpm (.5x, 1.5x, 2.5x etc.)
ISO 10816-3 :
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 12
13. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
Eccentricity Rotor :
Tabel. 2. BALANCING QUALITY GRADES FOR VARIOUS GROUPS
of REPRESENTATIVE RIGID ROTORS
ISO-1940.1-1986
QUALITY
GRADE
EXAMPLES of BALANCING BODIES of MACHINES
630 Crankshaft drive of rigidly-mounted four stroke Motors and soft-mounted
ship diesel motors
250 Crankshaft drive of rigidly-mounted, high-speed 4-cylinder diesel engines
100 Crankshaft drive of rigidly-mounted, high-speed 4-cylinder diesel engines
with six or more cylinders
40 Autowheels, wheel rims, wheel sets, drive shafts crankshaft drive of
soft-mounted, high-speed four-stroke motor with six or more cylinders
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 13
14. PT POLOWIJO GOSARI-GRESIK PT.PETROKIMIA GRESIK
16 Crankshaft drive components of automobile, truck and train motor,
crankshaft drive of six or more cylinder motors with special requirements
Parts of Crushing Machines, parts of agricultural machinery
6,3 Fans, flywheels, centrifugal pumps, machine building and machine tool
building parts
2,5 Turbines of jet power plants, gas and steam turbines, turbo blowers
and generators
1 Gramophone and tape deck drives. Grinding machines drive parts
0,4 High precision grinding machine "rotor, shafts and disc. Gyroscopes
Laporan Pekerjaan Analisa Vibrasi di PT Polowijo Gosari-Gresik 14