3. ANGGOTA KELOMPOK 10
Wahyu Ramadhan Purwomundito
Wanda Nur Aisyah
Widiyana Ramayanti
Wulan Permata Sari
4.
5. PENGERTIAN PENGALAMAN
Pengalaman adalah peristiwa yang benar-benar pernah dialami.
Pengungkapan pengalaman secara narasi berarti mengemukakan
atau memaparkan suatu peristiwa atau pengalaman yang pernah
dialami berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa.
Mengungkapkan pengalaman bisa dilakukan baik secara tertulis
maupun lesan, jadi membuat narasi pun dapat dilakukan secara
lisan pula, contohnya adalah tradisi sastra lisan yang disampaikan
dari mulut ke telinga.
Penyampaian narasi secara lisan biasanya untuk menyampaikan
cerita yang berupa mitos, legenda dan dongeng.
8. PENGALAMAN ORANG LAIN
LIBURAN
Tak terasa liburan sudah tiba. Aku menanti saat-
saat ini. Perkenalkan namaku Kitriana, biasa
dipanggil Ana. Aku mempunyai 2 saudara laki-laki
yang bernama Dino, dan Raja. Umurku masih 12
tahun, sedangkan kakak dan adikku umurnya 14
dan 7 tahun.
9. PENGERTIAN CERPEN
Cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif.Cerita pendek
cenderung padat dan dan langsung pada tujuannya dibanding karya
fiksi lain.cerita pendek/cerpen biasanya berasal dari anekdot.Agar
dapat memahami cerpen,kita harus mengetahui unsur Cerpen.
Berikut unsur Cerpen :
1.tema/permasalahan utama dalam Cerita
2.Amanat/Pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada
Pembaca
3.Latar/segala segala sesuatu Yang berkaitan Dengan
waktu,ruang,dan suasana terjadinya cerita
4.Sudut Pandang/posisi pengarang dalam cerita
5.Penokohan/cara pengarang menyajikan/menggambarkan tokoh
6.Alur/rangkaian/lakuan dalam cerita.
10. CONTOH CERPEN
Suasana Kebun Raya Bogor dipenuhi dengan pengunjung. Laki-laki, perempuan, tua maupun muda
semuanya ada disana. Saat itu adalah hari libur panjang sekolah sehingga banyak pengunjung yang
pergi liburan. Mereka ingin menikmati suasana malam dan menghilangkan kejenuhan.
Seorang anak kecil tiba-tiba datang. Dengan pakaian sederhana, ia menjajakan tikar dari plastik
kepada para pengunjung ke pengunjung lain, ia terus menawarkan tikarnya. “Pak, mau sewa
tikar?”katanya pada Pak Umar. “Berapa harga sewa satu lembar tikarnya?”tanya Pak Umar. “Lima
ribu rupiah, Pak!”jawabnya dengan suara lembut. “Bagaimana kalau Bapak ambil tiga puluh ribu
rupiah?”tanya Pak Umar lagi. Gadis itu diam sejenak. Kemudian ia pun berkata,”Baiklah kalau begitu.
Silahkan pilih, Pak!”
Pak Umar memilih tikar plastik yang akana disewanya. Dalam hati Pak Umar ada rasa tak tega
terhadap gadis itu. Gadis berusia delapan tahun harus bekerja keras untuk mendapatkan uang. “Kamu
sekolah?”tanya Pak Umar. “Sekolah, Pak! Saya kelas empat SD. “jawabnya.”Mengapa kamu
menyewakan tikar plastik ini?”tanya Pak Umar lagi. “Saya harus membantu ibu saya. “jawab gadis itu.
“Kemana ayahmu?”Pak Umar bertanya lagi. “Bapak telah lama meninggal dunia. Untuk itu, saya harus
membantu ibu untuk mencari uang,”jawab gadis itu pelan. Mendengar cerita gadis tersebut, Pak Umar
merasa terharu.
Pak Umar merasa kasihan terhadap anak tersebut. Diambilnya beberapa lembar uang dua puluh ribuan
lalu diberikannya kepada gadis kecil itu. “Pak maaf, saya tidak boleh menerima uang jika tidak bekerja,
“katanya sambil menggeleng-gelengkan kepala. “Mengapa?”tanya Pak Umar heran. “Kata ibu, saya
boleh menerima uang kalau memamg hasil bekerja. Saya tidak boleh meminta belas kasihan dari orang.
“Mendengar perkataan gadis itu, Pak Umar makin terharu. Ia tahu kalau ibu gadis kecil itu seorang
yang berbudi luhur. “Begini saja, kalau memang harus bekerja, sekarang bantu Bapak beserta
keluarga. Tolong kamu bawakan rantang ini. Kita akan makan bersama di bawah pohon yang rindang
itu!” kata Pak Umar ramah. Pak Umar dan keluarga menuju ke bawah pohon yang rindang tersebut.
Mereka pun menggelar tikar plastik yang baru saja disewanya. Gadis kecil itu pun diajak untuk makan
bersama
11. SESI TANYA JAWAB :
1. M. Hadi : apakah cerpen itu sama dengan buku harian
2. Agung : bedanya judul dan tema
3. Naurah : siapa yang bikin cerita tersebut??
4. A. Recky : arti sudut pandang