1. PENGKAJIAN LANJUT KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)
PADA KONDISI AKUT DAN KRITIS SISTEM KARDIOVASKULER,
PERNAFASAN, INTEGUMEN
By: Dewi Sinta W.K (G4A019007)
3. Mengedarkan darah keseluruh tubuh
Membawa oksigen dan zat gizi ke
semua jaringan tubuh
Mengangkut semua zatbuangan
SISTEM
KARDIOVASKULER
S
I
S
T
E
M
Jantung Pembuluhdarah
4. FUNGSI
SISTEMKARDIOVASKULER
Tranpor nutrisi, hormone,O2,
limbah metabolik
Perlindungan tubuh olehsel
darahputih
Pengaturan suhu tubuh,ph
cairan dan kadar airsel
Memerlukan fungsi kooperatif sistem lain untuk
mempertahankan komposisidarah dan sebagainyauntuk
mengelola homeostasisintraseluler
6. 1. Epikardiaadalah lapisan visera pada perikardiaserum
2. Miokardia adalah bagianjantung yang berotot, terdiri atas otot jantung yang
berkontraksi dan serta purkinje yang tidak berkontraksi yang mengantarkan impulssaraf
3. Endokardia adalah endotelium tipis dan halusyang menjadi pembatas dalam jantung
yang berhubungan dengan pembatas dalam pembuluhdarah.
DINDING
JANTUNG
7. Jantung terletakdalam rongga
mediastinum ronggadada
Perikardium melindungi
terhadap penyebaran
infeksi atauneoplasma
dari organ-organ
sekitarnya kejantung
Dewasa, rata-rata
Panjangnya ± 12cm
Lebar ± 9cm
Berat 300 -400 g
9. Fisiologi Jantung
Seratpurkinje
Menghantar impuls5x
kecepatan hantaranserabut
otot jantung
NodusSA
• Melepaskan impuls sebanyak 72kali permenit,frekuensi
irama ≥Atrium (40 sampai 60 kali permenit), dan
ventrikel (20 kalipermenit)
• Dipengaruhi sistem sarafotonom: sarafsimpatis dan
parasimpatis, yang akan mempercepat atau
memperlambat iramanya
• Pemacujantung
NodusAV
Menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksidarah
atrium selesai sebelum terjadi kontraksiventrikular
BerkasHIS
• Sekelompok besar serat purkinje yang berasaldari
nodusAV
• Membawa impuls di sepanjangseptum
interventrikular menuju ventrikel
• Dibagi menjadi percabangan berkas kanan dankiri
10. OTOTJANTUNG
1. Membantu memompa darah ke seluruhtubuh
2. Membersihkan tubuh dari hasil metabolisme(karbondioksida)
3. Membantu dalam kontraksi sellainnya
4. Menyediakan cara pemompaan ventrikel padajantung
5. Meremas darah sehinggadarah dapat keluardari jantungsaat
berkontraksi dan mengambil darah padarelaksasi
6. Menunjang kerja dari organjantung
11. MEKANISME KONDUKSIJANTUNG
Potensial aksi (impuls elektrik) pada jantung berasal
dari sel otot jantung khususyang disebut sel otoritmik
Sel-sel ini dapat bergerak sendiri, dapat
mengghasilkan potensi aksi tanpa perangsangan saraf
Sel otoritmik berfungsi sebagai perintis untuk
memulai siklus jantung (siklus pemompaan jantung)
untuk
seluruh
dan menyediakan sistem konduksi
mengkoordinasi kontraksi sel-sel otot di
jantung
12. MEKANISME KONTRAKSIJANTUNG
• Kontraksi terjadi karena Otot jantung mempunyai kemampuan untuk
menimbulkan rangsanganlistrik yang dimulai dari nodusSA
• Periode refrakter yang berlangsung sekitar 250 milidetik. Hampir selama
periode kontraksi yang dipicu oleh potensial aksi yang bersangkutan;
kontraksi satu serat otot jantung berlangsungserata 300milidetik.
• Otot jantung tidak dapat dirangsang kembali sampai kontraksi hampir
selesai sehingga tidak terjadi penjumlahan kontraksi dan tetani otot
jantung. Ini adalah suatu mekanisme protektif penting.
• Pemompaan darah memerlukan periode kontraksi (pengosongan) dan
relaksasi (pengisian) yang bergantian. Kontraksi tetanik yang
berkepanjangan akan menyebabkan kematian. Rongga-rongga jantung
tidak dapat terisi dan mengosogkandirinya.
14. ELEKTROKARDIOGRAM
Rekamangrafik aktivitas listrik yang
menyertai kontraksi atrium dan
ventrikel jantung.
Aliran listrik yang dihasilkan jantung selama siklus
jantung dapat dikenali pada permukaan tubuh oleh
elektroda elektrokardiogram
Rekaman aliran ini, yang disebut elektrokardiogram,
menunjukkan jumlah seluruh potensial aksi yang
terjadi secara bersamaan yang dihasilkan jantung
sesuai dengan yang dikenali oleh 12 elektroda
elektrokardiogram.
16. SIKLUSJANTUNG
1. Relaksasiisovolumetrik ventrikel adalah periode selama ventrikel relaksdan
katup AVdan katup memaruh bulan masih tertutup. Volume ventrikel tidak
berubah selama periode ini(isovolumetrik)
2. Pengisian ventrikel dimulai ketika katupAVmembuka dan darah mengisi
ventrikel.Ventrikel tetap berada dalam keadaan diastol selamaperiode ini
3. Kontraksi ventrikel (sistol ventrikel) dimulai ketika potensi aksi nodusAV
memasuki ventrikel, ventrikel terdepolarisasi, dan kompleks QRSdapat
diamati padaEKG
SISTOL
DIASTOL
17. CURAHJANTUNG
• Curah jantung merupakan jumlah darah yang dipompa oleh
masing-masing ventrikel permenit.
• Curah jantung rata-ratadws adalah 5L/menit.
• Curah jantung ditentukan melalui hubungan nadi dengan
volume sekuncup.
• Curahjantung =nadi x isi sekucup (SV)].
• Isi sekuncup ditentukan oleh interaksi tiga variabel: beban awal
(preload), beban akhir (afterload), dankontraktilitas
19. Bagian darisistem peredaran darah
Merupakan jaringan elastis membawa darah yang dipompa
dari ventrikel kiri jantung ke seluruh tubuh, kemudian
mengembalikannya lagi kedalam jantung
Menyalurkan darah yang mengandung oksigen ke sel dan
jaringan dan mengembalikan darah venakeparu-paru untuk
pertukaran gasoksigen (O2)dengan karbon dioksida (CO2)
Membawa sel darahputih ketika terjadi infeksi untuk
mekanisme penyembuhan
20. SISTEM PEMBULUHDARAH
ARTERI
• Mengandung banyak jaringan
penting dan sebagianotot polos.
• Fungsiarteri yaitu pada saatventrikel
kiri memompa darah masukke dalam
aorta dengan tekanantinggi
ARTERIOLA
• Terdiri dari otot polos dengan sedikit
serat elastis dan sangat peka dan
dapat berdilatasi atauberkontraksi
• Saat berkontraksi arteriola
merupakan tempat resistensi utama
aliran darah dalam cabangarterial.
21. KAPILER
• Memiliki dinding tipis yang terdiri dari lapisan selendotel
• Nutrisi dan mentabolik berdifusi dari daerah berkonsentrasi
tinggi menuju daerah berkonsentrasi rendah melalui
membran yang tipis dan semipermeabelini
• Oksigendan nutrisi akan meninggalkan pembekuan darah
dan masukke dalam ruang interstisial dansel.
• Karbondiokidadan metabolik berdifusi ke arah yang
berlawanan.
• Pergerakan cairan antara pembuluh darah dan ruang
interstisial bergantung pada keseimbangan relatif antara
tekanan hidrostatik dan osmotik jaringankapiler
22. VENULA
Berfungsi sebagai saluran pengumpul
dan terdiri dari sel-sel endotel dan
jaringan fibrosa
VENA
• Saluran yang berdinding relatif tipis dan
berfungsi menyalurkan darah dari jaringan
kapiler melalui sistem vena, masuk ke atrium
kanan
• Merupakan pembuluh pada sirkulasi sistemik
yang paling dapatmerenggang
• Dapat menampung darah dalam jumlah banyak
dengan tekanan yang relatifrendah
• Sifat aliran vena yang bertekanan rendah
bervolume tinggi ini menyebabkan sistem vena
ini di sebut sistemkapasitas
26. SISTEM PEREDARANDARAH
Organ penyusunsistem peredaran darah
yaitu: darah, jantung, dan pembuluhdarah
Pada sistem peredaran darah manusia
terdapat dua lintasan peredaran darah,yaitu
• sirkulasi paru-paru (peredaran darahkecil)
• sirkulasi sistemik (peredaran darahbesar).
• Kedua peredaran darah inidisebut
peredaran darahganda
Zat makanan hasil pencernaan diedarkanke
seluruh tubuh yangmemerlukan
27. DARAH
55%
• Terdiridari
Air (± 90%)
Zat-zat yang terlarut ( protein darah, sari-sari
makanan (glukosadan asamamino), enzim,
antibodi, hormon, dan zat sisametabolisme,
serta gas-gas(oksigen, karbondioksida, dan
nitrogen)
•
•
Fibrinogen
Fungsi
Mengedarkan sari-sarimakanan Hati
seluruh tubuh
mengangkut sisametabolisme CO2(sebagian
diangkut oleh darah merah) kembalidari
Plasmadarah
28. 45%
Terdiridari:
Sel darah merah(99%)
berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih,
tengahnya cekung, seringberada dalam
keadaanbertumpukan
Sel darahputih
Ukuran > seldarah merah tidakberpigmen,
dan mempunyai inti yang bentuknya
bermacam-macam
Kepingdarah
Berbentuk kecil, tidak teratur, tidakberinti
dan berkelompok membentuk kepingan-
kepingan di dalamdarah
Seldarah
29. MEKANISMESISTEM
PEREDARANDARAH
SirkulasiParu
• Darah kotor yang beradadi dalamatrium kananjantung terpompa
keluar (saat jantung berkontraksi), menuju ke arteri pulmonalis
yang bercabangdua (satu paru kiri dan satu parukanan).
• Sesampainya di paru-paru, karbon dioksida dilepaskandaritubuh
kemudian darah mengikatoksigen.
• Dari paru-paru, darah yang kaya oksigenmengalirke dalamvena
pulmonalis kiri dan kanan. Vena pulmonaliskiri dan kanan
kemudian bersatu menjadi vena pulmonalis. Venapulmonalis
masukke ventrikel kirijantung.
30. SirkulasiSistemik
• Peredarandarah tubuh karena darah mengalir dari jantungke
seluruhtubuh dan kembali lagi kejantung.
• Darah bersihdi dalam atrium kiri jantungdipompa masukke
dalam aorta.
• Aorta bercabangmenuju ke bagian atas tubuh (kepaladan
tangan) dan menuju ke bagian bawahtubuh.
• Aorta yang menuju ke bagian bawah tubuh ada yang menuju
ke hati, usus,lambung, ginjal, anggota tubuh, dan kejaringan
tubuh bagianbawah.
• Dari organ-organ tersebut, darah akan kembali kejantung
melalui pembuluh balik(vena).
• Dekat ke jantung, vena-vena tersebut bersatu membentuk
vena kava posterior dan vena kava anterior kemudianmasuk
31. PEMBULUHDARAH
KORONER
Meliputi seluruh permukaan
epikardium membawa oksigen dan
nutrisi ke dalam miokardium dan
melalui cabang-cabangintramiokardial
yang kecilkecil
• Efisiensi jantung bergantung pada nutrisi dan oksigenasi otot jantung melalui sirkulasi koroner
• Untuk dapat mengetahui akibat penyakit jantung koroner, maka kita harus mengenal terlebih dahulu distribusi arteria
koronari ke otot jantung dan sistem konduksi. Pengetahuan komponen dinding arteri juga harus diketahui agar dapat
memahami proses pengobatanaterosklerosis.
• Meskipunrongga-rongga jantung selalu terisi penuh dengan darah tetapi darah tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan
otot-otot jantung karena tebal miokard tidak memungkinkan darah dari rongga jantung meresap kejaringan miokard.
• Darah yang dapat memenuhi kebutuhan energi jantung berasal dari arteri koronari kanan dan kiri yang berasal dari pangkal
aorta dan mengalir melingkari jantung pada lekuk diantara atrium dan ventrikel
32. • Terdapat anastomis antara cabang arteria yang sangat kecil dalam sirkulasi koronari.
• Walaupun saluran antar koroner tidak berfungsi dalam sirkulasi normal, tetapi menjadi sangat penting sebagai rute alternatif
atau sirkulasi kolateral untuk mendukung miokardium melalui aliran darah.
• Setelah terjadi oklusi mendadak “kolateral” ini akan berfungsi dalam beberapa hari atau lebih dari itu pada penyempitan
pembuluh darah secara bertahap (seperti pada aterosklerosis), akan terbentuk pembuluh darah fungsional besar secara
terus menerus diantara pembuluh darah yang mengalami penyumbatan dan yang tidak.
• Pembuluh darah kolateral ini sering berperan penting dalam mempertahankan fungsi miokardium saat terdapat oklusi
pembuluh darah
33. SIRKULASILIMFATIK
Terdiri dari organ-organ yang memproduksi dan menyimpan limfosit; suatu
cairanyang bersirkulasi(limfa); yang merupakan derivate cairanjaringan;dan
pembuluh-pembuluh limfatik yang mengembalikan limfa kesirkulasi
Fungsisirkulasilimfatik yaitu:
1. mengembalikan kelebihan cairan jantung yang keluar darikapiler
2. mengembalikan protein plasma ke dalamsirkulasi
3. mentranspor nutrisi yang terabsorbsi terutama lemak darisistem
pencernaan ke dalamdarah
4. mengeluarkan zat-zat toksik dan debrisselulardari jaringan setelahinfeksi
atau kerusakanjaringan
5. mengendalikan kualitas aliran cairanjaringan dengan caramenyaringnya
melalui nodus-nodus limfe sebelummengembalikannya kesirkulasi
34. Pengkajian Sistem Kardiovaskuler
1. Anamnesa
Gejala sistem kardiovaskuler yang sering
dikeluhkan pasien adalah nyeri dada
(chest pain), palpitasi, nafas pendek,
orthopnea, dispnea paroksismal atau
edema. Dapat juga muncul gejala mirip
dengan gejala sistem respirasi misalnya
sesak nafas, wheezing, batuk dan
hemoptisis.
2. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan JVP (Jugular Venous
Pressure)
b. Pemeriksaan jantung
INSPEKSI
Mencari adanya asimetri bentuk dada.
Adanya asimetri bentuk rongga dada dapat
menyebabkan timbulnya hipertensi pulmonal
dalam jangka panjang. Asimetri dada dapat
diakibatkan oleh penyebab yang sama dengan
penyebab kelainan jantung.
Inspeksi juga berguna untuk mencari
iktus kordis (punctum maximum). Pada
sebagian besar orang normal (20-25%) dapat
dilihat pulses gerakan apeks menyentuh dinding
dada saat sistolik pada sela iga 5 di sebelah
medial linea midklavikularis sinistra. Bila terjadi
pembesaran jantung iktus kordis dapat tampak
bergeser dari posisi normal. Disamping itu pada
inspeksi dapat dilaporkan ada tidaknya jaringan
parut paska operasi jantung.
35. PALPASI
Mencari iktus kordis (bila tidak terlihat
pada inspeksi) dan mengkonfirmasi karakteristik
iktus kordis. Palpasi dilakukan dengan cara:
meletakkan permukaan palmar telapak tangan
atau bagian 1/3 distal jari II, II dan IV atau
dengan meletakkan sisi medial tangan, terutama
pada palpasi untuk meraba thrill. Identifikasi
BJ1 dan BJ2 pada iktus kordis dilakukan
dengan memberikan tekanan ringan pada iktus.
Bila iktus tidak teraba pada posisi
terlentang, mintalah pasien untuk berbaring
sedikit miring ke kiri (posisi left lateral
decubitus) dan kembali lakukan palpasi. Jika
iktus tetap belum teraba, mintalah pasien untuk
inspirasi dan ekspirasi maksimal kemudian
menahan nafas sebentar.
Setelah iktus teraba, lakukan penilaian
lokasi, diameter, amplitudo dan durasi impuls
apeks pada iktus.
PERKUSI
Menetapkan batas jantung, terutama pada
pembe- saran jantung. Perkusi batas kiri redam
jantung (LBCD – left border of cardiac dullness)
dilakukan dari lateral ke medial dimulai dari sela iga 5,
4 dan 3. LBCD terdapat kurang lebih 1-2 cm di sebelah
medial linea midklavikularis kiri dan bergeser 1 cm ke
medial pada sela iga 4 dan 3. Batas kanan redam
jantung (RBCD - right border of cardiac dullness)
dilakukan dengan perkusi bagian lateral kanan dari
sternum. Pada keadaan normal RBCD akan berada di
medial batas dalam sternum. Kepekakan RBCD diluar
batas kanan sternum mencerminkan adanya bagian
jantung yang membesar atau bergeser ke kanan.
Penentuan adanya pem- besaran jantung harus
ditentukan dari RBCD maupun LBCD. Kepekakan di
daerah dibawah sternum (retrosternal dullness)
biasanya mempunyai lebar kurang lebih 6 cm pada
orang dewasa. Jika lebih lebar, harus dipikirkan
kemungkinan adanya massa retrosternal. Pada wanita,
kesulitan akan terjadi dengan mammae yang besar,
dalam hal ini perkusi dilakukan setelah menyingkirkan
kelenjar mammae dari area perkusi dengan bantuan
tangan pasien.
36. AUSKULTASI
Mendengarkan perubahan-perubahan dinamis akibat aktivitas jantung. Auskultasi
jantung berguna untuk menemukan bunyi-bunyi yang diakibatkan oleh adanya kelainan struktur
jantung dan perubahan-perubahan aliran darah yang ditimbulkan selama siklus jantung. Untuk
dapat mengenal dan menginterpretasikan bunyi jantung dengan tepat, mahasiswa perlu
mempunyai dasar pengetahuan tentang siklus jantung.
Bunyi jantung diakibatkan karena getaran dengan masa amat pendek. Bunyi yang
timbul akibat aktifitas jantung dapat dibagi dalam:
BJ1 : disebabkan karena getaran menutupnya katup atrioventrikuler terutama katup mitral,
getaran karena kontraksi otot miokard serta aliran cepat saat katup semiluner mulai terbuka.
Pada keadaan normal terdengar tunggal.
BJ2 : disebabkan karena getaran menutupnya katup semilunaris aorta maupun pulmonalis. Pada
keadaan normal terdengar pemisahan (splitting) dari kedua komponen yang bervariasi dengan
pernafasan pada anak-anak atau orang muda.
BJ3: disebabkan karena getaran cepat dari aliran darah saat pengisian cepat (rapid filling phase)
dari ventrikel. Hanya terdengar pada anak-anak atau orang dewasa muda (fisiologis) atau
keadaan dimana komplians otot ventrikel menurun (hipertrofi/ dilatasi).
BJ4: disebabkan kontraksi atrium yang mengalirkan darah ke ventrikel yang kompliansnya
menurun. Jika atrium tak berkontraksi dengan efisien misalnya fibrilasi atrium maka bunyi
jantung 4 tak terdengar.
42. Fisiologi Pernafasan
Bernafas: perpindahanoksigen(O2)dari udaramenuju kesel-
seltubuhdankeluarnyakarbondioksida (CO2) dari sel-sel
menujuudarabebas
Pernafasaneksternal Difusi O2danCO2m
e
l
a
l
u
i
membrankapiler alveolus
Pernafasaninternal prosestransferO2dan CO2
antarakapiler-kapiler danseltubuh
49. Persarafan pada saluran pernafasan
sistemsarafparasimpatik:reseptormuskarinik respon
bronkokonstriksi,vasodilatasipulmonar,dansekresikelenjar mukus.
sistemsarafsimpatik: reseptoradrenergikadanb(epitelium bronkus,paru-
paru,otot danselmast) bronkodilatasi, vasokonstriksi
pulmonar,danberkurangnyasekresikelenjarmukus.
sistem saraf nonkolinergik non adrenergik (NANC) pada bronkiolus :
melibatkan berbagaimediator seperti A
TP
,oksidanitrat, substance P
,danVIP
(vasoactive intestinal peptide) respon p
e
n
g
h
a
m
b
a
t
a
n
, meliputi
bronkodilatasi, dan diduga berfungsi sebagai penyeimbang terhadap fungsi
pemicuanolehsistemkolinergik.
50. serabutsarafaferen:
reseptorperegangan(strech),di trakeadanbronkus bagian
atas bronkodilatasi danpeningkatandenyutjantung
reseptoriritan, di bagianatassalurannafas
b
a
t
u
k
,bronkokonstriksi,dansekresimukus.
SerabutC(reseptorjukstakapiler), yaituserabuttidak bermielin
yangberujungdi parenkimparudandinding bronkus
beresponterhadapstimulusmekanis maupunkimiawi
polanafasshallowyangcepat, sekresimukus,batuk,dan
melambatnyadenyutjantung.
51. Pengkajian Sistem Pernafasan
INSPEKSI
Wawancara pasien terkait keluhan
sesak napas, nyeri dada, batuk, pengeluaran
sputum dan batuk darah.
Amati dan temukan beberapa
pemeriksaan: Frekuensi pernapasan; Pola nafas
dan irama pernafasan regular atau ireguler;
Bentuk dada dan kelainan dinding dada;
Kelainan bentuk tulang belakang (kifosis,
lordosis, skoliosis); Retraksi kontraksi
berlebihan dari otot – otot pernafasan Scalenus,
Trapezius, Sternocleidomastoideus; Amati tanda
sianosisi pada mukosa bibir, tanda clunning
finger, pergeseran trakea
AUSKULTASI
1. Dengarkan suara dasar pernafasan
2. Dengarkan suara tambahan
PALPASI
1. Memeriksa dan melaporkan adanya nyeri
tekan, massa (disertai deskripsi massa),
patah tulang
2. Melakukan dan melaporkan pemeriksaan
pengembangan dinding dada
3. Melakukan dan melaporkan pemeriksaan
fremitus taktil dengan benar
PERKUSI
1. Memeriksa suara paru yang normalnya
sonor, bila terdapat cairan berubah menjadi
pekak atau redup)
2. Lakukan perkusi paru-paru anterior dengan
posisi pasien telentang.
3. Perkusi mulai dari atas klavikula ke bawah
pada setiap ruang interkostal.
4. Bandingkan sisi kanan dan kiri.
5. Lakukan perkusi paru-paru posterior dengan
posisi pasien sebaiknya duduk atau berdiri.
54. Lapisan k u l i t
Lapisan epidermis/ kutikel
Lapisan dermis/ korium, kutis vera, true skin
Lapisan subkutis/ hipodermis
55. epidermis
Str. Corneum (lapisan tanduk) :tdd >>lapisan keratinosit
mati
Lapisan kulit yang paling luar
Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati
Tidak berinti
Protoplasmanya telah berubah menjadi keratin/zat tanduk
Terdiri dari 15-30 lapisan sel keratin
56. epidermis
Str. Lucidum ( +)
Terdapat langsung di bawah lapisan korneum
Lapisan sel terang
Lapisan selgepeng tanpa inti
Protoplasma yang berubah menjadi protein (elerdin)
Hanya ada pada kulit yang tebal, tampaklebih jelas di
telapak tangan dan kaki
57. epidermis
Str. Granulosum :berperan dalam mencegah dehidrasi
Terdiri dari 2-3 lapisan selgepeng
Grainy (lapisan bulir padi)
Sitoplasma berbutir kasar (keratohialin), terdapat inti
diantaranya.
Juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki.
58. epidermis
Str. Spinosum:beberapa lapis keratinosit dg kecepatan mitosislbh
rendah. Berperan dlm strength and flexibility
Terdiri dari 5-8 lapisan
Lapisan yang paling tebal (0,2 mm)
Selberbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karenaadanya
proses mitosis.
Terdapat sellangerhans
Lapisan ini memproduksi keratin
Keratin merupakan protein yang tidak larut air –menjaga kelembaban
kulit
59. epidermis
Str. Basale :supplier keratinocyte è str germinativum
Lapisan epidermis yang paling dalam, berkontak dengan
dermis
Terdiri atas sel-sel berbentuk kubus/kolumnar
Terdiri dari selpembentuk melanin yang mengandungpigmen.
Sel-selbasal mengadakan mitosisdan berfungsi reproduktif
63. dermis
Jaringan ikat irreguler
vascular
>>free nerve end, reseptor
sensorisberkapsul, serabut
autonom untuk VSMC
Mengandung folikel
rambut, kelenjar,
pembuluh darah, limfatik,
& saraf
64. dermis
Berisi3jenisjaringan :
Kolagen dan seratelastis,
Otot, Saraf
Mendapat suplai darah dan
saraf
Lapisan di bawah epidermis
yang jauh lebih tebal
daripada epidermis.
Sensoriaparatus:sentuhan,
tekanan, temperatur,nyeri.
65. Dermis terdiri dari 2 bagian :
Pars Papilare :bagian yang menonjol ke
epidermis dg nerve ending (Meissner), berisi ujung
serabut saraf dan pemb darah serta
mengandung kapiler
Pars Retikulare :banyak mengandung jaringan
ikat, folikel rambut, pemb darah, saraf,kolagen.
• Struktur asesoris(Dermalappendages)
o strength, extensibility & elasticity
66. Hypodermis/sub cutis
Merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan
ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya.
Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus
adiposa/fascia subcutaneayang berfungsi sebagai
cadangan makanan. Dalam lapisan ini terdapat
ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah
bening
67. hypodermis
Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama
tergantung pada lokalisasinya, di abdomen dapat
mencapai ketebalan 3cm, kelopak mata dan penis
sangat sedikit dan fungsinya sebagai Isolator panas
bagi tubuh
68. hypodermis
Mampu memproduksi pigmen coklat, melanin
Melanin dapat menyerap sinar ultraviolet (UV)
Sinar UV light berisi energi tinggi foton yang dapat
merusak DNA – mutasi
Melanin dapat mencegah kerusakan DNA,
membantu mencegah kanker kulit
70. Asesorius Kelenjar pada Kulit
Terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar
sebaseus/kelenjar minyak
Kelenjar keringat terbagi atas :
Kelenjar Ekrin
Kelenjar apokrin
71. K e l e n j a r Ekrin
Kelenjar kecil-kecil, letaknya dangkal, di lapisan dermis,
bermuara di permukaan kulit.
Sekret encer ±1,5lt/24 jam
Udara panas dan kering, ±6 lt/24 jam
Sekresikelenjar ekrin dipengaruhi oleh stres emosional,
faktor panas dan saraf simpatis
Fungsinya untuk pengeluaran keringat, pengaturan suhu
tubuh
72. K e l e n j a r a p o k r i n
Terletak lebih dalam, sekresilebih kental
Banyak terdapat pada axila, areolamamae,
pubis, dan saluran telinga luar
Fungsibelum jelas
73. KELENJAR SEBASEA (KELENJAR
MINYAK)
Terdapat di seluruh permukaan kulit kecuali di
telapak tangan dan kaki
Terletak di samping akar rambut, bermuara pada
folikel rambut
Fungsi :memberi lapisan lemak, bakteriostatik,
menahan evaporasi
Masa remaja kelenjar sabasea lebih produktif
74. RAMBUT
Terdiri dari akar rambut dan batang
Menutupi hampir seluruh permukaan
tubuh
Diproduksi oleh folikel rambut
Sikluspertumbuhan rambut:
FaseAnagen/pertumbuhan :2-6 tahun
dengan kecepataan tumbuh
0,35mm/hari
FaseTelogen/istirahat :beberapa bulan
FaseKatogen :fase diantara kedua fase
Pada saat 85%mengalami fase anagen,
15%mengalami fase telogen
75. Tipe r a m b u t
Lanugo :3rd month s.d lahir
Dewasa :
Vellus :halus, di hampir seluruh permukaan tubuh
Intermediate :di extremitas
Terminal :tebal, lebih berpigmen, kadang ikal.
Termasukalisdan“bulu”mata
Warna rambut ditentukan oleh densitas melanin di cortex
76. Struktur terkait denganrambut
M. Arrector pili
smoothmusclein
dermis contracts with
coldor fear.
forms goosebumpsas
hair ispulled
vertically
glands
77. kuku
Bagian terminal lapisantanduk
yang menebal
Akar kuku :bagian yang
terbenam kulit jari
Badan kuku :bagian di atas
jaringan lunak ujungjari
Tumbuh : 1mm/minggu
Fungsi:melindungi jari tangan
78. Perubahan pd kuku dapat
mengindikasan adanya suatu
kondisi patologis(ex : icteric,cyanosis)
81. Fungsi umum
PROTEKSI :
• Sbgbarrier thd mikroba, toxic subs,radiasi, benturan,tekanan
• Via sistemimun
Regulasi suhu tubuh
Sensoris
Ekskresi
Metabolisme vit D (pro-vitamin D berada dikulit)
“Waterretention”
82.
83. Sistem k e r a t i n i s a s i
cell renewal (aktivitas mitosis) :di germinativum &
spinosum
diferensisasi (keratinisasi) :dr germinativum ke atas death
cell :lucidum ke atas
Prosesberlangsung 14-21hari sebagai perlindungan
terhadap infeksi secara mekanis fisiologik
kedalaman & tahap berbeda gambaran berlapisdan
bergelombang
84. Sistem pigmentasi
Faktor
pigmen melanin & carotin
ketebalan epidermis
pembuluh darah dermis
warna darah pd
pembuluh
genetik
Melanin
sintesa oleh melanosit
macam :
eumelanin :warna :coklat
gelap. Di epidermis, iris,
rambut hitam &coklat
pheomelanin :warna kuning
kemerahan
85. Melanosit
Jumlah melanosit/unit
area sama pada semua
jenis warna kulit. Yang
membedakan warna kulit
:
Kecepatan sintesa
melanin
Kecepatan akumulasi
Kecepatan degradasi
Fungsi melanin
Perlindungan.
Cara :absorbsi
radikal bebas
87. Terutama akibat pengaruhhormon
Hormon yang terlibat :estrogen, MSH(meningkat t.u trimester III)
Pengaruh :
Melanocyte lebih besar, lebih aktif
Sirkulasi & neovaskularisasi
Klinis :
Melasma gravidarum / Chloasma
Linea nigra
Fisiologi sistem integuman dalam kehamilan:
90. Jenis “skin aging”
Intrinsic a g i n g – t r u e a g i n g
Fisiologis, sesuai waktu.
Banyak dipengaruhi scr
genetik
Cx:kerusakan endogen oleh
ROS(reactive oxygen
species),yg dihasilkan dlm
metabolisme oksidatif seluler
Extrinsic a g i n g
Krn paparan lingkungan
eksternal.
Ex:p.u UV light (à
photoaging). Lain :radiasi ion,
stressfisik dan psikis,
alkohol,gizi kurang,obesitas,
polusi lingkungan.
92. m a n i f e s t a s i
Kerutan (Fx :otot, subkutan, gravitasi, tulang, &
kartilago)
Xerosis
Laxity (longgar)
Slackness(kendur, tidak elastis)
Tumor jinak
93.
94. Extrinsic a g i n g
Disebabkan oleh UVB (290–320 nm), dan UVA
(320–400 nm)
UVB menyebabkan perubahan pada epidermis à
merusak DNA pada keratinocytes dan melanocytes.à
Lebihbersifat“membakar”.
UVA penetrasi lebih dalam (s.d dermis) ROS Lebih
berperan dalam photoaging.
Efek rokok :cigarette skin
99. PemeriksaanFisik Integumen
Karakteristik Kulit Normal
• Pemahaman terhadap anatomi dan fungsi kulit dapat menjamin bahwa setiap
penyimpangan dari keadaan normal akan dapat dikenali
Warna
• Warna kulit normal bervariasi antara orang yang satu dengan yang lain
Tekstur kulit
• Tekstur kulit normalnya lembut dan kencang
Suhu
• Suhu kulit normalnya hangat, walaupun pada beberapa kondisi pada bagian perifer
seperti tangan dan telapak kaki akan teraba dingin
Kelembaban
• Secara normal kulit akan teraba kering apabila disentuh
Bau Busuk
• Bau yang tajam secara normal dapat ditemukan pada peningkatan produksi keringat
100. Efloresensi adalah pengkajian kelainan
kulit yang dapat dilihat dengan mata
telanjang (secara objektif), dan bila perlu
dapat diperiksa dengan perabaan
T
erdapat dua macam pengkajian
eflorensensi,meliputi:
1. E. Primer: K
elainan kulit yang terjadi
padapermulaan penyakit
2. E. Sekunder : K
elainan kulit yg terjadi
selamaperjalanan penyakit
Efloresensi
102. b)Papula Karakteristik
:
Peninggian kulityangsolid dengandiameter
<1 c
m & bagian terbesarnya berada diatas
permukaan kulit (bila papula bergabung
dengan diameter > 1 c
m dan permukaan
datardisebut plakat)
Lesi
103. c)Nodul Kara
k
teristik
:
Seperti papula, berbentuk kubah, ukuran
>1c
mdanlebih dalam,tumormerupakan
istilah
umum yang
adanyasuatumassabaikjinak
menunjukkan
maupun ganas yangukurannya
>2 c
m
Lesi
116. f) Sikatriks
Karakteristik:
Pembentukan jaringan baru yang sifatnya lebih
banyak mengandung jaringan ikat untuk
mengganti jaringan yang rusak akibat penyakit
atautraumapadadermisyang lebihdalam.Bisa
atrofi disebut sikatriks atrofi, bila membesar
disebutsikatrikshipertrofi
Lesi
119. Pengkajian Sistem Integumen
1.Anamnesa
Tanggal dan waktu pengkajian harus dicantumkan guna
mengetahui perkembangan penyakit, kerena pada beberapa
kasus, terjadi perubahan lesi yang cepat.
Anamnesis/wawancara yang dilakukan meliputi hal berikut:
a. Biodata
Tanyakan nama, umur (penting untuk menegetahui
angka pravalensi), jenis kelamin, pekerjaan, (pada
beberapa kasus penyakit kulit, banyak terkait dengan
factor pekerjaan, [misalnya, dermatitis kontar alergi]
b. Riwayat Kesehatan
Yang harus dikaji meliputi masalah kesehatan
sekarang, riwayat penyakit dahulu, status kesehatan
keluarga dan status perkembangan. dalam mengkaji
riwayat kesehatan sekarang, pola PQRST dapat
digunakan untuk menanyakan keluhan klien.
c. Riwayat Pengobatan atau terpapar zat
d. Riwayat Pekerjaan atau aktivitas sehari-
hari
e. Riwayat psikososial
2. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan kulit
b. Perubahan menyeluruh
c. Perubahan Setempat
d. Ruam kulit
e. Pemeriksaan kulit yang harus
dilakukan