1. MATA KULIAH EKONOMI MIKRO LANJUTAN
SEMESTER GENAP 2017/2018
KELAS EKI 213 B2
PASAR MONOPOLI
OLEH :
KELOMPOK 4
Ni Luh Grace Ayu Cahyaningtyas ( 1607511018)
Dominikus I Wayan Devanantha ( 1607511019 )
I Gusti Ayu Made Arista Moontari ( 1607511026 )
EKONOMI PEMBANGUNAN REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
2. i
Kata Pengantar
Puji dan Syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ekonomi mikro lanjutan ini.
Adapun maksud dan tujuan kami disini untuk menyajikan beberapa hal yang menjadi materi dari
makalah kami ini.
Makalah ini membahas mengenai “ Pasar Monopoli ”. Makalah ini juga menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti untuk para pembacanya. Kami menyadari bahwa didalam makalah kami
ini masih banyak kekurangan, kami mengharapkan kritik dan saran dari bapak dosen demi
menyempurnakan makalah kami agar lebih baik dan dapat berguna semaksimal mungkin.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih
Bali, 7 Maret 2018
Hormat kami
3. ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Makalah .............................................................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAAN.................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Pasar Monopoli ............................................................................................. 3
2.2 Ciri-ciri Pasar Monopoli ................................................................................................. 3
2.3 Faktor-faktor yang Menimbulkan Monopoli ................................................................... 4
2.4 Permintaan dan Penerimaan Perusahaan Monopoli ........................................................ 6
BAB 3 KESIMPULAN ........................................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 14
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan ekonomi menjelaskan bahwa suatu perekonomian harus memutuskan siapa yang akan
menikmati hasil aktifitas ekonomi disebut sebagai masalah for whom.Hasil aktifitas ekonomi akan
dinikmati oleh masyarakat yang didistribusikan melalui pasar. Pasar merupakan tempat interaksi
antara pembeli dan penjual dalam melakukan tawar menawar (negosiasi) untuk bersepakat
membeli dan menjual pada harga dan jumlah keseimbangan.
Pasar sebagai kumpulan jumlah pembeli dan penjual individual mempunyai karakteristik-
karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut muncul karena masing-masing pembeli dan penjual
individual mempunyai perilaku individual yang berbeda pula. Di dalam bab biaya produksi
dijelaskan bahwa ada karakteristik pasar tertentu dimana dalam pasar tersebut hanya terdapat satu
penjual dari satu produk (barang atau jasa) yang tidak mempunyai alternative produk pengganti
(substitusi). Pasar dengan karakteristik tersebut disebut dengan pasar monopoli. Mengingat dalam
pasar monopoli hanya terdapat satu penjual dari satu produk (barang atau jasa) yang tidak
mempunyai alternatif produk pengganti (subtitusi) maka dalam pasar monopoli tidak ada
persaingan dari penjual lain.
Dalam kehidupan perekonomian yang factual, sangat jarang mendapat penjual yang tidak
menghadapi persaingan dari penjual lain. Meskipun dalam suatu pasar misalnya hanya terdapat
satu penjual sehingga tidak ada persaingan secara langsung dari penjual lain, tetapi penjual tunggal
tersebut akan menghadapi persaingan secara tidak langsung dari penjual lain yang menghasilkan
produk yang dapat merupakan alternative produk pengganti yang tidak sempurna.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pasar monopoli?
2. Apa ciri – ciri dari pasar monopoli?
5. 2
3. Apa saja faktor yang menimbulkan pasar monopoli?
4. Apa saja permintaan dan penerimaan pasar monopoli?
1.3 Tujuan Makalah
1. Menjelaskan mengenai pasar monopoli
2. Menjelaskan mengenai ciri – ciri dari pasar monopoli
3. Menyebutkan dan menjelaskan faktor yang menimbulkan pasar monopoli
4. Menjelaskan mengenai permintaan dan penerimaan pasar monopoli
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar yang hanya terdapat satu perusahaan saja atau bisa
disebut suatu pasar yang penjualnya hanya ada satu dan pembelinya banyak dan menghasilkan
barang yang tidak mempunyai pengganti.
Keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah keuntungan yang melebihi
normal dan ini diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat tangguh yang dihadapi perusahaan
– perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut.
2.2 Ciri-ciri Pasar Monopoli :
1) Tidak mempunyai barang pengganti
Barang yang dihasilkan perusahaan monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada
di pasar. Atau dengan kata lain tidak terdapat barang mirip (close substitute), contohnya adalah
aliran listrik yang berasal dari PLN tidak dapat digantikan dengan lampu minyak, karena listrik
bukan hanya digunakan untuk menghidupkan lampu saja tetapi juga untuk menghidupkan televisi,
setrika, radio dll
2) Tidak dapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri
Maksudnya karena sifatnya monopoli maka pesaing tidak dapat masuk ke dalam pasar tersebut
karena barang yang dihasilkan hanya dimiliki oleh perusahaan tersebut saja dan selain itu biasanya
dibatasi dengan undang – undang dan bersifat legal.
3) Dapat mempengaruhi harga
Karena perusahaan monopoli merupakan satu – satunya penjual di pasar maka penentuan harga
dapat dikuasai sepenuhnya, dengan mengendalikan ke atas produksi dan jumlah barang yang
ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang dikehendaki.
4) Promosi iklan kurang diperlukan
Biasanya perusahaan monopoli tidak perlu mempromosikan barangnya dengan iklan karena
pembeli akan membeli barang kepada perusahaan tersebut karena tidak ada pilihan.
7. 4
2.3 Faktor-faktor yang Menimbulkan Monopoli
Terdapat 3 faktor yang dapat menyebabkan wujudnya pasar monopoli, antara lain :
1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki
oleh perusahaan lain
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi hingga ketingkat
produksi yang sangat tinggi
3. Monopli wujud dan berkembang melalui undang-undang. Yaitu pemerintah memberi hak
monopoli kepada perusahaan tersebut.
Perusahaan tidak memiliki pesaing karena adanya hambatan (barriers to entry) bagi
perusahaan lain untuk memasuki industri yang bersangkutan. Dilihat dari penyebabnya, hambatan
masuk dikelompokkan menjadi hambatan teknis (technical barriers to entry) dan hambatan
legalitas (legal barriers to entry).
A. Hambatan Teknis (Technical Barriers to Entry)
Ketidakmampuan bersaing secara teknis menyebabkan perusahaan lain sulit bersaing dengan
perusahaan yang sudah ada (existing firm). Keunggulan secara teknis ini disebabkan oleh beberapa
hal.
1) Perusahaan memiliki kemampuan dan atau pengetahuan khusus (special knowledge) yang
memungkinkan berproduksi sangat efisien.
2) Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan monopolis mempunyai kurva biaya
(MC dan AC) yang menurun. Makin besar skala produksi, biaya marginal makin menurun,
sehingga biaya produksi per unit (AC) makin rendah (decreasing MC and AC).
3) Pemsahaan memiliki kemampuan kontrol sumber faktor produksi, baik berupa sumber daya
alam, sumber daya manusia maupun lokasi produksi. Kelompok konglomerat di Indonesia
mempunyai kemampuan monopoli secara teknis, karena mampu mengontrol faktor produksi
berupa bahan baku (misalnya batu kapur untuk pabrik semen). Selain bahan baku, faktor
produksi yang dimonopoli konglomerat adalah SDM berkualitas, di mana tamatan-tamatan
universitas top di Indonesia kebanyakan bekerja di perusahaan konglomerat, dibanding
8. 5
perusahaan kecil. Lokasi produksi yang khusus juga menycbabkan perusahaan memiliki
kemampuan teknis (biaya transportasi sangat rendah) yang menyebabkan daya monopoli.
Perusahaan-porusahaan yang mempunyai daya monopoli karena kemampuan toknis disebut
pcrusahaan monopolis alamiah (natural monopolist).
B. Hambatan Legalitas (Legal Barriers to Entry).
1) Undang-undang dan Hak Khusus
Tidak semua perusahaan mempunyai daya monopoli karena kemampuan teknis. Dalam
kehidupan sehari-hari kita menemukan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien tetapi memiliki
daya monopoli. Hal itu dimungkinkan karena secara hukum mereka diberi hak monopoli (Legal
Monopoly). Di Indonesia, Badan-Badan Usaha Milik Negara (BUMN-BUMN) banyak yang
memiliki daya monopoli karena undang-undang. Berdasarkan undang-undang tersebut mereka
memiljki hak khusus (Special Franchise) untuk mengelola industri tertentu. Hak khusus tidak
hanya diberikan oleh pemerintah, tetapi juga oleh satu perusahaan kepada perusahaan lainnya. Di
Indonesia beberapa bentuk konkritnya adalah agen tunggal, importir tunggal, lisensi dan bisnis
wara laba (Franchise).
2) Hak Paten (Patent Right) afau Hak Cipta
Tidak semua monopoli berdasarkan hukum (undang-undang) mengakibatkan inefisiensi. Hak
paten (patent right) atau hak cipta adalah monopoli berdasarkan hukum karena pengetahuan-
kemampuan khusus (special knowledge) yang menciptakan daya monopoli secara teknik. Seorang
yang mempunyai kemampuan menulis yang baik, memiliki hak monopoli atas bukunya bila
mengurus hak cipta. Seseorang yang menemukan resep masakan atau ramuan obat, memiliki hak
monopoli atas penemuannya bila mengurus hak paten.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, industri penyediaan tenaga listrik (industri listrik) di
Indonesia dikatakan berstruktur pasar monopoli, karena:
1. Hanya ada satu produsen, yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN)
2. Listrik yang dihasilkan PLN tidak mempunyai substitusi, walaupun sumber tenaga listriknya
memiliki beberapa altematif (disel, tenaga air, tenaga uap dan nuklir).
9. 6
3. Perusahaan-perusahaan lain tidak dapat memasuki industri listrik karena ada hambalan
(barrier to entry), yaitu hak monopoli PLN berdasarkan Undang-Undang.
2.4 Permintaan dan Penerimaan Perusahaan Monopoli
a. Permintaan
Dalam pasar monopoli, pennintaam terhadap output perusahaan (firm‘s demand) mempakan
pennintaan industri. Karena itu perusahaan mempunyai kemampuan untuk memengaruhi harga
pasar dengan mangatur jumlah output. Posisi perusahaan monopolis adalah penentu harga (price
setter atau price maker). Dengan demikian, kurva permimaan yang dihadapi monopolis adalah
juga kurva permintaan pasar/industri.
Kurva permintaan monopoli, bagi komoditas yang dihasilkan monopoli, menurun dari kiri atas
ke kanan bawah. Dalam hal tersebut monopolis (pelaku pasar monopoli) akan memperoleh harga
jual tinggi bila produksi sedikit, dan harganya akan semakin rendah bila produksinya semakin
banyak. contoh gambar kurva permintaan seperti dibawah ini.
b. Penerimaan Total dan Penerimaan Marginal
Pada pasar persaingan mum pemrimaan marginal pemsahaan sama dengan harga jual (MR =
AR = D = P). Tidak demikian halnya dengan perusahaan yang berada dalam pasat monopoli.
Penerimaan marginai perusahaan monopoli lebih kecil dari harga jual (MR < P). Diagram A
10. 7
menunjukkan bahwa untuk meningkalkan output yang dijual (Q1 ke Q2) perusahaan harus
menurunkan harga jual (P1 ke P2). Penurunan harga jual menyebabkan penerimaan total (TR)
berkurang sebanyak luas daerah segi empat A. Penambahan jumlah output manambah TR seluas
daerah segi empat B. Dengan demikian MR = -A + B yang nilainya lebih kecil dari harga.
Penjelasan yang sama dapat diterapkan bila perusahaan bergerak ke P3, P4,dan seterusnya. Karena
itu kurva MR barada di bawah kurva harga (permintaan) seperti pada Diagram A (b)
Dalam pasar persaingan sempuma kurva TR berbentuk garis lurus dimulai dari titik (0,0).
Dalam pasar monopoli besamya TR sangat tergantung pada besarnya elastisitas harga.
a) Jika elastisitas harga lebih besar dati satu (elastis), untuk mambah output 1% harga
dimnmkan labih kecil 1%. Akibanya TR naik yang berarti MR positif.
b) Jika elastisitas harga sama dengan satu, untuk menambah output 1%, harga harus diturunkan
1% juga. TR tidak bertambah, yang artinya MR = 0. Pada saat itu nilai TR maksimum.
c) Jika elastisitas harga lebih kecil dari satu (inelastis) untuk menaikkan output 1%, harga harus
diturunkan lebih dari 1%. Akibatnya TR turun, yang artinya MR < 0 (negatif).
KurvaMR Dalam PerasahaanMonopoli
D
P1
P2
P3
P4
Rp
0 Kuantitas
A
B
Penurunan TR karena
Penurunan Harga
Penambahan TRkarena
Penurunan Harga
Permintaan Industri=
Permintaan Perusahaan
Kuantitas
MR D
Rp
(a) (b)
Diagram A
11. 8
Hubungan antara besamya TR dan MR digambarkan pada Diagram B
Diagram B
Kurva TR dan MR Dalam Perusahaan Monopoli
Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang
Sebagaimana halnya perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan sempurna, pernsaham
monopoli juga harus menyamakaan MR dengan MC agar mencapai laba maksimum, seperti yang
digambarkan. pada Diagram C.
Rp
0 Kuantitas
MR
D
Q*
Ep > 1
Ep < 1
Ep = 1
TR
Kuantitas
Rp
0 Q*
12. 9
Digram C
Keseimabangan Jangaka Pendek Dalam Perusahaan Monopoli
Pada diagram C laba maksimu tercapai pada output Q*, dimana MR = MC. Besar laba seluas
bidang AP*BC. Jika output ebih kecil dari Q*, misalnya Q1 laba perusahaan belum maksimal
sebab MR > MC. Sebaliknya jika output lebih besar dari Q*, misalnya Q2, laba akan berkurang
karena MR < MC.
Monopolis juga bias menderita rugi. Namun, apabila rugi akan diusahakan agar kerugiannya
adalah minimum (juga pada tingkat output dimana MR = MC)
MR
MC
AC
C
MR = MC
MR < MCMR > MC
Q*Q1 Q2
P*
A
Kuantitas0
D
D
Rp
13. 10
Diagram D
Monopolis Yang Menderita Rugi
Tingkat outputnya adalah Q’, harga P’ , TR = OP*CQ*,sedangkan TC = OABQ*, sehingga daerah
kerugian adalah bidang P*ABC (Kerugian yang minimum).
Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka panjang
Perusahaan monopoli tidak mempunyai masalah besar dengan keseimbangan jangka panjang,
selama dalam jangka pendek memperoleh laba maksimum. Dalam pasar persaingan sempuma,
laba super normal akan menarik perusahaan lain untuk masuk he dalam industri sehingga dalam
jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba normal saja. Hal tersebut tidak berlaku dalam
pasar monopoli. Hambatan untuk masuk menyebabkan perusahaan monopoli mampu menikmali
laba super normal, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan monopoli hanya
akan kehilangan laba super normal jangka panjang, bila tidak mampu mempertahankan daya
monopolinya.
Hal tersebut dapat saja terjadi, terutama jika perusahaan lalai melakukan riset dan
pengembangan untuk memperoleh teknologi yang meningkatkan efisiensi produksi. Akibatnya
posisi perusahaan tergantikan oleh perusahaan lain yang mampu menghasilkan atau memanfaatkan
14. 11
teknologi produksi yang lebih efisien. Hal tersebut terjadi pada Perusahaan-perusahaan jam tangan
di negara Swiss. Karena menolak memanfaatkan beknologi digital, mereka kehilangan
kemampuan monopolinya.
Saat ini, daya monopoli pembuatan jam tangan dikuasai perusahaam perusahaan jam di Jepang,
yang mau memanfaatkan teknologi digital.
Keseimbangan dalam jangka panjang akan menjadi masalah bila dalam jangka pendek perusahaan
mengalami kerugian. Diagram E (a) menunjukkan perusahaan monopolis yang mengalami
kerugian dalam jangka pendek. Namun karena biaya rata-rata variabel masih lebih besar dari harga
(AVC > P) untuk sementara perusahaan masih dapat beroperasi. Bila ingin mempertahankan
eksistensinya dalam jangka panjang, perusahaan harus berupaya mencapai laba.
Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah melakukan efisiensi agar biaya produksi menjadi
lebih murah. Dalam Diagram E (b) ditunjukkan dengan menurunnya kurva AC (AC0 AC1).
Karena sekarang biaya rata-rata lebih kecil daripada harga (AC < P), perusahaan sudah dapat
menikmati laba.
Cara lain yang dapat dilakukan adalah meningkatkan atau memperbesar permintaan. Misalnya
dengan menggiatkan promosi dan memasang iklan. Peningkatan pennintaan (D1 D2)
menyebabkan P > AC, yang artinya perusahaan memperoleh laba (Diagram E (c)). Tentu saja cara
yang terbaik adalah melakukan peningkatan efisiensi sekaligus meningkatkan permintaan.
16. 13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan
perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
Atau bisa disebut suatu pelaku usaha atau penjual yang menjadi pusat kekuatan ekonomi yang
mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. Dan juga
telah ada larangan monopoli pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1999
Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan dan persaingan usaha yang tidak sehat serta
merugikan orang banyak.
Selepas dari larangan dari monopoli ada juga monopoli yang tidak dilarang yaitu, Monopoli by
Law & Monopoli by License, meskipun begitu nyatanya ini juga kurang efektif dan bertentangan
dengan teori ekonomi klasik dan hukum syariat islam.
3.2 Saran
Dengan terselesainya makalah ini semoga bermanfaat bagi teman-teman yang mau
mempelajarinya dan dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat kesalahan maupun
kekurangnya mohon kritik dan saran untuk kemudian hari lebih membangun lagi.