Perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa berlangsung dari abad ke-16 hingga abad ke-20. Strategi perlawanan awalnya bersifat lokal dan tergantung pemimpin, tetapi kemudian meliputi perang melawan kongsi dagang dan upaya militer dari kerajaan seperti Aceh, Demak, dan Banten. Sayangnya, perlawanan ini sering kalah oleh kekuatan dan senjata Eropa.
2. Perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Portugis dan Span
3.2 Menganalisis Strategi perlawanan Bangsa
Indonesia terhadap penjajahan Bangsa Eropa
( Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris ) samapai
dengan abad ke 20
3.2.1 Menganalisis strategi perlawanan
Bangsa Indonesia terhadap terhadap
penjajahan Bangsa Portugis dan Spanyol.
6. Monopoli perdagangan
rempah – rempah
Penyebaran agama
Kristen
• Perlawanan Kerajaan Demak
atas Portugis di Sunda Kelapa
dan Malaka
• Perlawanan Kesultanan Ternate
di Maluku
• Perlawanan Kesultanan Aceh
7. Monopoli perdagangan rempah – rempah
Campur tangan terhadap masalah internal kerajaan
Ekspansi wilayah demi melancarkan kebijakan Pintu Terbuka
Arogansi Belanda terhadap kerajaan di Nusantara
Adanya praktik diskriminasi terhadap penduduk pribumi
Penderitaan rakyat akibat sistem Tanam Paksa, kebijakan Pintu Terbuka, serta Politik Etis
9. PERANG MELAWAN KONGSI DAGANG (ABAD KE-16 SAMPAI
KE-18)
ACEH VS PORTUGIS & VOC
PERLAWANAN MALUKU
SULTAN AGUNG VS J.P COEN
PERLAWANAN BANTEN
PERLAWANAN GOA
ORANG CHINA BERONTAK
PERLAWANAN PANGERAN
MANGKUBUMI DAN MAS SAID
11. History Magistra Vitae 11
Untuk menghadapi Portugis, Sultan Aceh mengambil langkah-
langkah sebagai berikut :
• Kapal-kapal dagangnya yang berlayar disertai prajurit dengan
perlengkapan meriam.
• Meminta bantuan meriam serta tenaga ahlinya dari Turki.
Bantuan dari Turki ini diperoleh pada tahun 1567.
• Meminta bantuan dari Jepara (Demak) dan Calicut (India).
13. Perlawanan yang terjadi pada abad ke-16 di berbagai daerah ditujukan kepada
Portugis, Spanyol dan Belanda. Kemudian perlawanan rakyat pada abad ke 17 dan 18
umumnya ditujukan kepada dominasi kongsi dagang VOC (Belanda).
Perlawanan rakyat Indonesia dilatarbelakangi karena tindakan monopoli, keserakahan
dan intervensi politik dengan devide et impera dari pemerintahan kongsi dagang itu.
Perlawanan rakyat Indonesia itu umumnya memang dapat dipatahkan oleh kekuatan
musuh yang sering berlaku licik dan memiliki persenjataan yang lebih lengkap.
Akibat dominasi pemerintahan kongsi dagang dan kekalahan perlawanan rakyat
berdampak sebagian besar Kepulauan Indonesia dikuasai kekuasaan asing terutama
VOC.
Perilaku penjajahan itu tidak sesuai dengan fitrah dan hak asasi manusia maka harus
dilawan.