2. DEFINISI
Definisi Inovasi menurut Para Ahli
• Everett M. Rogers (1983), Mendefisinikan bahwa inovasi adalah
suatu ide, gagasan, praktek atau objek/benda yang disadari
dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau
kelompok untuk diadopsi.
• Stephen Robbins (1994), Mendefinisikan, inovasi sebagai suatu
gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau
memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.
3. Inovasi dapat diartikan sebagai ide-ide baru, praktik-praktik baru, atau objek-objek baru yang
dapat dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh individu atau masyarakat. Dalam hal ini,
pengertian ‘’baru’’ mengandung makna bukan sekedar baru diketahui oleh pikiran (cognitive),
akan tetapi juga baru karena belum dapat diterima secara luas oleh seluruh warga masyarakat
dalam arti sikap (attitude), serta baru dalam pengertian belum diterima dan
dilaksanakan/diterapakan oleh seluruh warga masyarakat setempat.
Pengertian inovasi tidak hanya terbatas pada benda atau barang hasil produksi saja, tetapi
juga mencakup ideologi, kepercayaan, sikap hidup, informasi, atau gerakan-gerakan menuju
kepada proses perubahan dalam segala bentuk tata kehidupan masyarakat.
Dengan demikian, pengertian inovasi semakin luas menjadi satu ide, perilaku, produk,
informasi, serta praktik-praktik yang belum banyak diketahui, diterima, dan
digunakan/diterapkan/dilaksanakan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam suatu
lokalitas tertentu yang dapat digunakan atau mendorong terjadinya perubahan-perubahan di
segala aspek kehidupan masyarakat.
DEFINISI
4. Berikut ini adalah beberapa hal yang
dapat mendorong terjadinya suatu
inovasi, yaitu:
1. Perbedaan antara permintaan dengan penawaran
2. Penciptaan permintaan karena adanya kecenderungan
3. Adanya perubahan
4. Masalah yang belum terpecahkan dalam jangka waktu
yang lama
5. Inovasi yang ditujukan untuk mengganti inovasi produk
sendiri.
5. Inovasi Teknologi Dalam Pengembangan
Pertanian
Teknologi biasanya di bagi dalam beberapa bagian,
antara lain :
1. Teknologi kimia/biologi, yang mencakup pupuk,
peptisida, bibit unggul, dan sebagaianya.
2. Teknologi mekanik, yang meliputi traktor, mesin-mesin
dan sebagainya.
6. JENIS-JENIS TEKNOLOGI
Ada pula pembagian lain dari teknologi, seperti :
1. Teknologi padat karya, yang lebih banyak
dipergunakan tenaga kerja manusia relatif terhadap
modal
2. Teknologi padat modal, yang lebih banyak
dipergunakan modal relatif terhadap tenaga kerja
manusia.
7. JENIS-JENIS TEKNOLOGI
Jika ditinjau tinggi-rendahnya tingkat ilmu dari mana teknologi itu
dihasilkan maka pembagian teknologi sebagai berikut :
• Teknologi tinggi, seperti teknologi yang dipakai dalam penjelajahan
ruang angkasa, teknologi dalam peralatan nuklir, teknologi
komputer, serta teknologi dalam eksplorasi dan produksi minyak
bumi dan gas alam, dan lain-lain.
• Teknologi madya dan rendah, yaitu teknologi yang memerlukan
peralatan dalam tingkat sopistikasi yang lebih rendah.
8. Dari pernyataan tersebut, ada beberapa sumber dimana dan dari mana inovasi baru dapat diperoleh:
1. Teknik kerja petani lain.
2. Mendatangkan dari daerah lain.
3. Percobaan-percobaan terarah (purposefull experimentation).
Cara-cara suatu negara untuk mendapatkan teknologi dari negara lain dapat berupa:
1. Meminta, biasanya dalam bentuk bantuan teknik.
2. Meminjam, biasanya berupa perjanjia persahabatan.
3. Membeli, biasanya berupa pembelian lisensi secara komersional
4. Mencuri, biasanya berupa kegiatan mata-mata (spionase).
9. Adopsi merupakan proses perubahan perilaku, baik yang berupa pengetahuan
(cognitif), sikap (affective), maupun keterampilan (psychomotoric) pada diri seseorang
setelah menerima inovasi
Pengertian – Pengertian.
Inovasi merupakan suatu ide, produk, informasi teknologi, kelembagaan, perilaku,
nilai-nilai dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima, dan
dilaksanakan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam suatu daerah tertentu.
Adopsi inovasi pertanian merupakan suatu proses mental atau perubahan perilaku
baik yang berupa pengetahuan (cognitive), sikap (affective), maupun
keterampilan (psychomotor) pada diri seseorang sejak ia mengenal inovasi sampai
memutuskan untuk mengadopsinya setelah menerima inovasi.
Difusi inovasi adalah kegiatan adopsi dan penerapan hasil inovasi secara lebih
ekstensif oleh penemunya dan/atau pihak-pihak lain dengan tujuan meningkatkan
daya guna potensinya.
10. SALURAN DIFUSI TEKNOLOGI
Difusi teknologi pada dasarnya terjadi melalui beberapa saluran,
antara lain:
1. Difusi teknologi antar perusahaan
2. Difusi teknologi antar unit dalam perusahaan
3. Difusi teknologi antar penyedia teknologi dengan pengguna
4. Difusi teknologi antar lembaga litbang dengan pengguna.
11. Pokok-pokok pemikiran tentang adopsi inovasi kaitannya dengan pembangunan pertanian,
sebagai berikut:
1. Adopsi inovasi memerlukan proses komunikasi yang terus-menerus untuk me-
ngenalkan, menjelaskan, mendidik, dan membantu masyarakat agar tahu, mau, dan
mampu menerapkan teknologi terpilih (yang disuluhkan).
2. Adopsi inovasi merupakan proses pengambilan keputusan yang berkelanjutan dan tidak
kenal berhenti, untuk memperhatikan, menerima, memahami, meng-hayati, dan
menerapkan teknologi terpilih yang disuluhkan.
3. Adopsi inovasi memerlukan kesiapan untuk melakukan perubahan-perubahan dalam
praktek berusahatani, dengan memanfaatkan teknologi terpilih (yang disuluhkan).
12. TAHAPAN – TAHAPAN ADOPSI
Tahapan dalam proses pengambilan keputusan oleh pelaku terhadap inovasi baru yang ditawarkan
kepada mereka yaitu (Rogers and Shoemaker, 1971):
1. Adanya kesadaran (awareness), sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi baru, misalnya
teknologi pertanian spesifik lokasi.
2. Tumbuhnya minat (interest) yaitu keinginan kelompok sasaran untuk bertanya atau
mengetahui tentang adanya inovasi baru.
3. Munculnya penilaian (evaluation) dari kelompok sasaran atau pengguna lainnya terhadap baik,
buruk, dan manfaat dari inovasi baru yang diperkenalkan kepada mereka.
4. Ada keinginan kelompok sasaran untuk mencoba (trial) dalam skala kecil sebelum menerapkan
dalam skala yang lebih luas.
5. Akhirnya berdasarkan kondisi tersebut di atas, kelompok sasaran akan mengambil keputusan
untuk menerima dan menerapkan (adoption) inovasi yang mereka terima, atau menolak
(rejection) inovasi tersebut.
13. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN SESEORANG UNTUK
MENGADOPSI INOVASI
Sehubungan dengan ragam kelompok masyarakat penerima inovasi tersebut, ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan seseorang untuk mengadopsi
inovasi. Faktor-faktor tersebut, antara lain:
1. Luas usaha tani yang dimiliki dan/atau dikuasai
2. Tingkat pendapatan
3. Keberanian mengambil resiko
4. Umur
5. Tingkat partisipasi dalam kelompok/organisasi di luar lingkungan
6. Aktivitas mencari informasi dan ide-ide baru
7. Sumber informasi yang dapat dimanfaatkan