SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
FENOMENAFENOMENA
MEGAPOLITANMEGAPOLITAN
OlehOleh
Deddy S. BratakusumahDeddy S. Bratakusumah
deddys@bappenas.go.iddeddys@bappenas.go.id
08169683670816968367
20092009
MEGAPOLITANMEGAPOLITAN
MegapolitanMegapolitan diperkenalkan oleh Jean Gottmann, daridiperkenalkan oleh Jean Gottmann, dari
bahasa Yunani yakni Megalopolis yang artinya kotabahasa Yunani yakni Megalopolis yang artinya kota
besar.besar.
Gottmann memakai kata itu pada tahun 1964, ketikaGottmann memakai kata itu pada tahun 1964, ketika
dia mencermati betapa telah terjadi suatudia mencermati betapa telah terjadi suatu
perkembangan kota yang amat dahsyat di pantai timurperkembangan kota yang amat dahsyat di pantai timur
bagian utara Amerika Serikat.bagian utara Amerika Serikat.
Daerah pengamatannya membentang dari BostonDaerah pengamatannya membentang dari Boston
dinegara bagian Massachussets sampai dengandinegara bagian Massachussets sampai dengan
Washington, D.C, karenanya dia menamakanWashington, D.C, karenanya dia menamakan
hamparan kota tersebut sebagai megapolitanhamparan kota tersebut sebagai megapolitan
“Boswash” (Boston – Washington)“Boswash” (Boston – Washington)
FENOMENA MEGAPOLITANFENOMENA MEGAPOLITAN
Bersatunya beberapa metropolitan denganBersatunya beberapa metropolitan dengan
metropolitan lainnya yang disambungkan olehmetropolitan lainnya yang disambungkan oleh
kota-kota kecil yang berkembang, sebenarnyakota-kota kecil yang berkembang, sebenarnya
adalah ketidak sengajaan atau keterlanjuran,adalah ketidak sengajaan atau keterlanjuran,
sebagai akibat tumbuhnya kota-kota kecil yangsebagai akibat tumbuhnya kota-kota kecil yang
tidak terencana (tidak terencana (urban-sprawlurban-sprawl).).
TIDAK ADA KONSEPTIDAK ADA KONSEP
MEGAPOLITANMEGAPOLITAN
Dengan demikian sebenarnya tidak ada yangDengan demikian sebenarnya tidak ada yang
namanya konsep Megapolitan itu. Megapolitannamanya konsep Megapolitan itu. Megapolitan
adalah suatu fenomena spontan tumbuhnya kotaadalah suatu fenomena spontan tumbuhnya kota
tanpa kendali.tanpa kendali.
FENOMENA JAKARTAFENOMENA JAKARTA
Perkembangan bersatunya kota metropolitan denganPerkembangan bersatunya kota metropolitan dengan
daerah penyangganya tanpa rencana telah terjadi didaerah penyangganya tanpa rencana telah terjadi di
Jakarta.Jakarta.
Rencana tata ruang yang telah dibuat sama sekaliRencana tata ruang yang telah dibuat sama sekali
tidak pernah ditaati. Kota-kota penyangga yang adatidak pernah ditaati. Kota-kota penyangga yang ada
sekitar Jakarta berkembang manasuka.sekitar Jakarta berkembang manasuka.
DAMPAK MEGAPOLITANDAMPAK MEGAPOLITAN
Menyatunya Jakarta dengan daerah penyanggaMenyatunya Jakarta dengan daerah penyangga
lainnya telah mengakibatkan beban yang beratlainnya telah mengakibatkan beban yang berat
terhadap ekosistem dan penyediaan prasarana.terhadap ekosistem dan penyediaan prasarana.
Banjir, sampah, air limbah, udara kotor dan airBanjir, sampah, air limbah, udara kotor dan air
bersih merupakan masalah lingkungan hidup yangbersih merupakan masalah lingkungan hidup yang
sudah amat dirasakan oleh penghuni kota.sudah amat dirasakan oleh penghuni kota.
AKIBATNYAAKIBATNYA
 Beberapa tahun kedepan, apabila tidak segeraBeberapa tahun kedepan, apabila tidak segera
ditangani dengan serius, akan terjadi kegaranganditangani dengan serius, akan terjadi kegarangan
masyarakat kota akibat kegersangan kota.masyarakat kota akibat kegersangan kota.
 Keadaan seperti ini akan sangat merugikan semuaKeadaan seperti ini akan sangat merugikan semua
pihak. Tidak akan ada investor yang datang padapihak. Tidak akan ada investor yang datang pada
suatu lokasi yang amburadul seperti itu.suatu lokasi yang amburadul seperti itu.
MENGATASINYAMENGATASINYA
 Tegakkan peraturan perundangan yang ada,Tegakkan peraturan perundangan yang ada,
terutama tata ruangterutama tata ruang
 Megapolitan merupakan konsep fungsi danMegapolitan merupakan konsep fungsi dan
interaksi serta kerjasama manajerial bukan fisik,interaksi serta kerjasama manajerial bukan fisik,
karenanya diperlukan forum kerjasama antarkarenanya diperlukan forum kerjasama antar
daerah yang ada dalam kawasan Megapolitandaerah yang ada dalam kawasan Megapolitan
JakartaJakarta
PENUTUPPENUTUP
Megapolitan bukanlah konsep untuk menjadikanMegapolitan bukanlah konsep untuk menjadikan
satu fisik kota raksasa, melainkan keterlanjuransatu fisik kota raksasa, melainkan keterlanjuran
yang harus diatasi dengan kerjasama manajerialyang harus diatasi dengan kerjasama manajerial
antar kota dan antar daerah.antar kota dan antar daerah.
PENUTUPPENUTUP
Megapolitan bukanlah konsep untuk menjadikanMegapolitan bukanlah konsep untuk menjadikan
satu fisik kota raksasa, melainkan keterlanjuransatu fisik kota raksasa, melainkan keterlanjuran
yang harus diatasi dengan kerjasama manajerialyang harus diatasi dengan kerjasama manajerial
antar kota dan antar daerah.antar kota dan antar daerah.

More Related Content

More from Deddy Supriady Bratakusumah

Embracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptx
Embracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptxEmbracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptx
Embracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptxDeddy Supriady Bratakusumah
 
Koperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang Pertumbuhan
Koperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang PertumbuhanKoperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang Pertumbuhan
Koperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang PertumbuhanDeddy Supriady Bratakusumah
 
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)Deddy Supriady Bratakusumah
 
Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...
Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...
Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...Deddy Supriady Bratakusumah
 
Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)
Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)
Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)Deddy Supriady Bratakusumah
 
Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)
Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)
Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)Deddy Supriady Bratakusumah
 
Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)
Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)
Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)Deddy Supriady Bratakusumah
 
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)Deddy Supriady Bratakusumah
 
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)Deddy Supriady Bratakusumah
 
Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)
Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)
Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)Deddy Supriady Bratakusumah
 

More from Deddy Supriady Bratakusumah (20)

Embracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptx
Embracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptxEmbracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptx
Embracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptx
 
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
 
Koperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang Pertumbuhan
Koperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang PertumbuhanKoperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang Pertumbuhan
Koperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang Pertumbuhan
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHPERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
 
Penyusunan Rencana-Strategis-Daerah
Penyusunan Rencana-Strategis-DaerahPenyusunan Rencana-Strategis-Daerah
Penyusunan Rencana-Strategis-Daerah
 
Konsep Manstra-Manja-Perangkat Daerah
Konsep Manstra-Manja-Perangkat DaerahKonsep Manstra-Manja-Perangkat Daerah
Konsep Manstra-Manja-Perangkat Daerah
 
Empowering Local Governance for Development
Empowering Local Governance for DevelopmentEmpowering Local Governance for Development
Empowering Local Governance for Development
 
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
 
Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...
Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...
Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...
 
Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)
Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)
Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)
 
Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)
Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)
Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)
 
Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)
Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)
Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)
 
Retribusi Daerah.(Retribution)
Retribusi Daerah.(Retribution)Retribusi Daerah.(Retribution)
Retribusi Daerah.(Retribution)
 
Pajak Daerah.(Local Tax)
Pajak Daerah.(Local Tax)Pajak Daerah.(Local Tax)
Pajak Daerah.(Local Tax)
 
SUMBER KEUANGAN DAERAH (LOCAL REVENUES)
SUMBER KEUANGAN DAERAH (LOCAL REVENUES)SUMBER KEUANGAN DAERAH (LOCAL REVENUES)
SUMBER KEUANGAN DAERAH (LOCAL REVENUES)
 
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)
 
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)
 
Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)
Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)
Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)
 
KEUANGAN NEGARA (PUBLIC FINANCE)
KEUANGAN NEGARA (PUBLIC FINANCE)KEUANGAN NEGARA (PUBLIC FINANCE)
KEUANGAN NEGARA (PUBLIC FINANCE)
 
FISCAL DECENTRALIZATION IN INDONESIA
FISCAL DECENTRALIZATION IN INDONESIAFISCAL DECENTRALIZATION IN INDONESIA
FISCAL DECENTRALIZATION IN INDONESIA
 

Recently uploaded

Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (14)

Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 

Fenomena Megapolitan Jakarta

  • 1. FENOMENAFENOMENA MEGAPOLITANMEGAPOLITAN OlehOleh Deddy S. BratakusumahDeddy S. Bratakusumah deddys@bappenas.go.iddeddys@bappenas.go.id 08169683670816968367 20092009
  • 2. MEGAPOLITANMEGAPOLITAN MegapolitanMegapolitan diperkenalkan oleh Jean Gottmann, daridiperkenalkan oleh Jean Gottmann, dari bahasa Yunani yakni Megalopolis yang artinya kotabahasa Yunani yakni Megalopolis yang artinya kota besar.besar. Gottmann memakai kata itu pada tahun 1964, ketikaGottmann memakai kata itu pada tahun 1964, ketika dia mencermati betapa telah terjadi suatudia mencermati betapa telah terjadi suatu perkembangan kota yang amat dahsyat di pantai timurperkembangan kota yang amat dahsyat di pantai timur bagian utara Amerika Serikat.bagian utara Amerika Serikat. Daerah pengamatannya membentang dari BostonDaerah pengamatannya membentang dari Boston dinegara bagian Massachussets sampai dengandinegara bagian Massachussets sampai dengan Washington, D.C, karenanya dia menamakanWashington, D.C, karenanya dia menamakan hamparan kota tersebut sebagai megapolitanhamparan kota tersebut sebagai megapolitan “Boswash” (Boston – Washington)“Boswash” (Boston – Washington)
  • 3. FENOMENA MEGAPOLITANFENOMENA MEGAPOLITAN Bersatunya beberapa metropolitan denganBersatunya beberapa metropolitan dengan metropolitan lainnya yang disambungkan olehmetropolitan lainnya yang disambungkan oleh kota-kota kecil yang berkembang, sebenarnyakota-kota kecil yang berkembang, sebenarnya adalah ketidak sengajaan atau keterlanjuran,adalah ketidak sengajaan atau keterlanjuran, sebagai akibat tumbuhnya kota-kota kecil yangsebagai akibat tumbuhnya kota-kota kecil yang tidak terencana (tidak terencana (urban-sprawlurban-sprawl).).
  • 4. TIDAK ADA KONSEPTIDAK ADA KONSEP MEGAPOLITANMEGAPOLITAN Dengan demikian sebenarnya tidak ada yangDengan demikian sebenarnya tidak ada yang namanya konsep Megapolitan itu. Megapolitannamanya konsep Megapolitan itu. Megapolitan adalah suatu fenomena spontan tumbuhnya kotaadalah suatu fenomena spontan tumbuhnya kota tanpa kendali.tanpa kendali.
  • 5. FENOMENA JAKARTAFENOMENA JAKARTA Perkembangan bersatunya kota metropolitan denganPerkembangan bersatunya kota metropolitan dengan daerah penyangganya tanpa rencana telah terjadi didaerah penyangganya tanpa rencana telah terjadi di Jakarta.Jakarta. Rencana tata ruang yang telah dibuat sama sekaliRencana tata ruang yang telah dibuat sama sekali tidak pernah ditaati. Kota-kota penyangga yang adatidak pernah ditaati. Kota-kota penyangga yang ada sekitar Jakarta berkembang manasuka.sekitar Jakarta berkembang manasuka.
  • 6. DAMPAK MEGAPOLITANDAMPAK MEGAPOLITAN Menyatunya Jakarta dengan daerah penyanggaMenyatunya Jakarta dengan daerah penyangga lainnya telah mengakibatkan beban yang beratlainnya telah mengakibatkan beban yang berat terhadap ekosistem dan penyediaan prasarana.terhadap ekosistem dan penyediaan prasarana. Banjir, sampah, air limbah, udara kotor dan airBanjir, sampah, air limbah, udara kotor dan air bersih merupakan masalah lingkungan hidup yangbersih merupakan masalah lingkungan hidup yang sudah amat dirasakan oleh penghuni kota.sudah amat dirasakan oleh penghuni kota.
  • 7. AKIBATNYAAKIBATNYA  Beberapa tahun kedepan, apabila tidak segeraBeberapa tahun kedepan, apabila tidak segera ditangani dengan serius, akan terjadi kegaranganditangani dengan serius, akan terjadi kegarangan masyarakat kota akibat kegersangan kota.masyarakat kota akibat kegersangan kota.  Keadaan seperti ini akan sangat merugikan semuaKeadaan seperti ini akan sangat merugikan semua pihak. Tidak akan ada investor yang datang padapihak. Tidak akan ada investor yang datang pada suatu lokasi yang amburadul seperti itu.suatu lokasi yang amburadul seperti itu.
  • 8. MENGATASINYAMENGATASINYA  Tegakkan peraturan perundangan yang ada,Tegakkan peraturan perundangan yang ada, terutama tata ruangterutama tata ruang  Megapolitan merupakan konsep fungsi danMegapolitan merupakan konsep fungsi dan interaksi serta kerjasama manajerial bukan fisik,interaksi serta kerjasama manajerial bukan fisik, karenanya diperlukan forum kerjasama antarkarenanya diperlukan forum kerjasama antar daerah yang ada dalam kawasan Megapolitandaerah yang ada dalam kawasan Megapolitan JakartaJakarta
  • 9. PENUTUPPENUTUP Megapolitan bukanlah konsep untuk menjadikanMegapolitan bukanlah konsep untuk menjadikan satu fisik kota raksasa, melainkan keterlanjuransatu fisik kota raksasa, melainkan keterlanjuran yang harus diatasi dengan kerjasama manajerialyang harus diatasi dengan kerjasama manajerial antar kota dan antar daerah.antar kota dan antar daerah.
  • 10. PENUTUPPENUTUP Megapolitan bukanlah konsep untuk menjadikanMegapolitan bukanlah konsep untuk menjadikan satu fisik kota raksasa, melainkan keterlanjuransatu fisik kota raksasa, melainkan keterlanjuran yang harus diatasi dengan kerjasama manajerialyang harus diatasi dengan kerjasama manajerial antar kota dan antar daerah.antar kota dan antar daerah.