3. “ Ampas kopi dari produk lokal dapat
diaplikasikan pada pertanian dan
perkebunan perkotaan”
“Antara Pengaplikasian langsung maupun
pengomposan”
4. Penelitian
Penggunaan SCG
langsung dalam
pengaruh yang
berbeda
pH tanaman,
tingkat nitrogen,
tipe tanah, rentang
aplikasi SCG
“Penelitian ini dilakukan
Agar memahami dampak
dari pengguna SCG
langsung sebagai perbaikan
tanah tanpa kompos”
5. Terdapat Fenol didalam ampas bubuk kopi
yang dapat dijadikan sebagai pestisida
alami dan herbisida (Cruz et al., 2012).
Perubahan tanah dengan SCG secara
bersamaan dapat meningkatkan biomassa
tanaman (Cruz et al, 2012.;Yamane et al.,
2014)
6. 6 kafe di Melbourne untuk menyelidiki variasi
sifat kimia sesuai dengan jenis biji kopi,
roasting dan teknik pengolahan.
7. Tanaman
- Bibit viola (Viola cornuta
'Johnny Jump Up '),
- daun bawang (Allium
ampeloprasum var. Porrum'
Carentian Raksasa '),
- brokoli (Brassica oleracea'
Hijau Tumbuh ')
- bunga matahari
(Helianthus annuus'
Ausigold- 62 ')
- Lobak (Raphanus sativus
'Scarlet Globe') biji dijahit
langsung.
Tipe tanah
(1) pasir,
(2) lempung liat
berpasir dan
(3) lempung,
8. Rumah kaca
Lapangan kampus
The University of Melbourne
stasiun Burnley
9. Biomassa tanaman yang berkaitan dengan:
- pH tanah
- N anorganik (Ammonium dan nitrat)
- Kelembapan tanah
- Konsentrasi nitrogen
- Mineralisasi murni N
10. Rumah Kaca
3 jenis teksture tanah x 4 tanah
perlakuan x 5 jenis tanaman x
5 blok tiruan = 300 pot
Ampas bubuk kopi (SCG) ; 5%
oleh volume
Pupuk (F) : jenis yang spesifik
di tingkat pertanian
SCG + F; 5% oleh volume; jenis
yang spesifik di tingkat
pertanian
Control : tanpa SCG dan F
5 blok x 6 tanah perlakuan , x
5 jenis tanaman= 150 plot
Pupuk (F) spesies-spesifik
Volume SCG-2,5 2,5%,
Volume SCG-5 5%,
Volume SCG-10 10%,
Volume SCG-20 20%,
Control (C) tanpa SCG dan
pupuk
Lapangan
11. Rumah Kaca
Ditanam pada pot plastik
diameter 22,5 cm dan
ditempatkan pada geotekstil
Pupuk (30-60% urea, <10%
amonium nitrat, NPK 21,2:
1,9: 5,7)
Suhu diatur minimal sehari-
hari adalah 6-9 ◦C,
maksimum 27-34 ° C.
Disiram 200-300ml (2-3
kali/minggu)
Gulma dibersihakan jika
tumbuh.
Desain random block
2 ulangan setiap pot
Tanaman diairi 1-3 kali per
minggu
Setelah panen (77 hari)
Gulma dibiarkan tumbuh
selama 50 hari
Kemudian Kotak persegi 36 ×
36 diletakkan di sekitar
masing-masing plot
pertumbuhan tanaman
Difoto
Lapangan
12.
13.
14.
15. Rumah Kaca : penambahan SCG secara segnifikan
menurunkan pertumbuhan tanaman di semua spesies,
- Respon pertumbuhan dominan terjadi pada tanah liat
(lepung) dengan pemberian pupuk
- Efek yang jelas terlihat pada lobak
Lapangan : SCG juga mengurangi pertumbuhan
tanaman untuk semua jenis tanaman hortikultura
- Pada respon SCG 2,5% - 20% terjadi penurunan
biomasa tanaman dan juga penurunan gulma
16. Konsentrasi Inorganik N
tanah
Rumah Kaca : perlakuan
F menunjukan efek
perlakuan disetiap jenis
tanaman
Lapangan : SCG
menurunkan kadar
Inorganik tanah dari
pada F dan C
Pada pasir dan lempung
berpasir, semua perlakuan
menunjukkan nitrifikasi
bersih, untuk tanah lepung
F dan C yang menunjukan
immobilisasi bersih NO3-
Nitrifikasi terlihat pada
SCG dan SCG+F pada
percobaan rumah kaca
Mineralisasi bersih N
tanah
17. Hydrologi tanah
Rumah kaca : SCG
memberikan efek
tehadap WHC
Lapangan : SCG
meningkatkan MC pada
10% dan 20% SCG
Rumah Kaca : pH
meningkat pada tanah
lepung khususnya pada
tanah SCG+F
Lapangan : semua
perlakuan meningkatkan
pH tanah dari waktu k
waktu
pH tanah
19. KEUNGGULAN
• Informasi Penggunaan
SCG yang baik
• Dasar penelitian untuk
Fitotoksin SCG
KELEMAHAN
• Jenis kopi
• Tingkat oksidasi, kafein,
tanin, fenol dari SCG
• pH tanah di lapangan
dipengaruhi faktor lain.