SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
KARAKTERISTIK TANAMAN BUAH-BUAHAN
Buah-buahan tropis di Indonesia :
- Semusim atau dua musim (Annual/biannual)
- Tahunan (pirennial)---- lebih dominan
tergantung musim/kondisi iklim
berbuah pada musim hujan setelah kemarau panjang. Pada
musim kemarau jarang berbuah lebat. Sehingga ada istilah
panen buah raya (harga turun), panen buah kecil/susulan dan
tanpa panen buah (paceklik) harga mahal
Arah pengembangan Budidaya buah diluar
musim (off season)?
Belum banyak berhasil
Untuk buah non musim (belimbing, jambu
air/biji, jeruk dan sejenisnya) tak jadi masalah.
Ada buah musiman varietas tertentu yang jadi
non musim (ada hub dengan spesifik lokasi).
Di Indonesia banyak buah-buahan baik buah tropis maupun sub-
tropis.
1. Buah sub-tropis suhu < 21 oC (apel, Kiwi, pir, markisa dll.).
2. Buah-buahan tropis menghendaki suhu tinggi lebih dari 25oC.
Musim hujan menimbulkan iklim basah (hujan
rata2> 100mm/bulan) dan musim kemarau
menimbulkan iklim kering (curah hujan rata2 60
mm/bulan):
a) buah musiman (durian, rambutan, duku.,
b) non musim (pisang, belimbing dll).
Curah hujan rata2 60-100 mm/bulan adalah daerah
lembab.
Indonesia bagian barat pada umumnya beriklim
basah dan Indonesia bagian Timur beriklim kering
(dari Lombok Timur hingga Sulawesi).
Iklim/hujan ini akan menentukan sebaran jenis
buah-buahan.
Penyebaran buah-buahan di Indonesia
Mengikuti pola sebaran iklim :
1. Curah hujan
Sebagian wilayah Indonesia umumnya iklim basah.
- buah-buahan hidup subur– terbentuk hutan tropis basah
(tropical rain forest). Pengembangan nya mengikuti pola
tersebut.
2. Jenis tanah
- Kandungan hara
- pH
- Air tanah
3. Suhu udara/temperatur
Ditentukan ketinggian tempat (elevasi):
a. Dataran rendah: 0-400 m dpl. (25 -35oC. Dataran
menengah 400-800 m dpl (21-25oC.) .
b. Dataran tingg1 : 800-1200 m dpl.(18-21oC.)
c. Dataran pegunungan > 1200 m dpl.(15-18oC.)
Di Indonesia dibagi 4 wilayah penyebaran
buah-buahan :
1. Dataran rendah 0-400 m dpl. (25 -35oC) beriklim
basah :
Durian, rambutan, manggis, duku, pisang, pepaya,
nanas, cempedak, nangka, apokat, lengkeng, jeruk
siam, jeruk keprok, jambu bol, duwet, jambu biji,
sirsak, sirkaya, semangka, salak, sukun, belimbing,
sawo, namnam, mundu, wuni.
2. Dataran rendah 0-400 m dpl. (25 -35oC) beriklim
kering :
Anggur, mangga, mete, srikaya, jeruk siam, jeruk
besar.
3. Dataran tingg1 : 800-3000 m dpl.(12-21oC.)
beriklim basah :
Apokat, leci, markisa, pisang dan kiwi.
4. Dataran tingg1 : 800-3000 m dpl.(12-21oC.)
beriklim kering :
Apel., pir, persik, jeruk keprok, jeruk manis.
Selain ditentukan
Kualitas dan produksi buah-buahan ditentukan
oleh:
1. Kondisi bibit (varietas),
2. Kondisi lingkungan. Lokasi pengembangan harus
sesuai agroklimat.peta agroklimat untuk setiap
komuditas/varietas akan sangat membantu
budidaya tanaman tersebut.pembagian wilayah
persebaran tipe iklim bersifat kasar. Pembagian
wilayah sebaiknya berdasarkan agroklimat yang
lebih rinci dan sesuai kebutuhan masing2
tanaman/varietas .
Pohon buah-buahan tropika
dapat dikelompokkan menjadi:
A. Pohon buah tidak bercabang (single stemmed species)
1. Tumbuh dan berbuah terus setelah dewasa, bunga di ketiak daun
Pertumbuhan tunas dan perkembangan bunga terjadi bersamaan:
pepaya, kelapa,sawit
2. Tumbuh vegetatif diakhiri bunga, bunga muncul pada akhir
pertumbuhan batang: nenas, pisang, aren
B. Pohon buah bercabang (branched
species)
1. Perkembangan bunga terjadi bersamaan dengan
pertumbuhan
Tumbuh dan berbuah terus tak mengenal musim:
markisa, lamtoro, talok (arben)
2. Perkembangan bunga terpisah dari pertumbuhan
Ada perbedaan tempat bagian vegetatif dan
reproduktif
a. Tempat tunas vegetatif dan reproduktif berbeda
tempat, CAULIFLOROUS
: durian, nangka, kakao, nam-nam
b. Tempat tunas vegetatif dan reproduktif
terdapat pada satu tempat, calon tunas
vegetatif dapat dibedakan dengan bakal tunas
bunga, SHOOT DIMORPHISM
: kopi, jeruk, apel, anggur
c. Tipe campuran, bunga di batang, cabang,
ketiak daun, ujung ranting
: belimbing, jambu air, jambu bol
3. Ada perbedaan irama pertumbuhan atau waktu
pertumbuhan antara tunas vegetative dan tunas
reproduktif
a. Waktu serempak, pembungaan serentak dalam satu
pohon (synchronous)
: mangga, rambutan, alpukat
b. Tidak serempak, tidak bermusim, pada satu pohon
terdapat pertumbuhan vegetatif, kuncup bunga, bunga
mekar (asynchronous)
: sawo, sirsak
c. Pembungaan dipengaruhi musim sehingga dapat diatur
pembungaannya melalui pemangkasan dan pengairan
: apel, jeruk, anggur
Selain Klasifikasi Verheij tersebut, secara umum
klasifikasi buah tropika dapat dikelompokkan
berdasarkan habitusnya menjadi:
1. Pohon: mangga, rambutan, durian
2. Non pohon:
a. Terna (herba tahunan): pisang, nenas, pepaya
b. Liana: anggur, markisa, kiwi
(keterangan: liana adalah vines yang berkayu,
sedangkan vines adalah tanaman yang menjalar atau
merambat)
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN BUAH
Bagian-bagian Tanaman :
a. daun,
b. batang dan
c. akar.
Semua bagian tersebut tersusun atas sel-sel hidup. Untuk mendukung
proses hidup tanaman, sel-sel tersebut terbagi bagi tugasnya.
Kelompok sel sejenis dengan bentuk dan fungsi yang sama disebut
jaringan
Sel hidup menunjukkan kegiatan hidup :
a. respirasi,
b. bermetabolisme,
c. tumbuh dan berkembang.
Tanaman tumbuh :
Ukuran yang bertambah :
a) bertambah banyak
b) bertambah besar.
Pertambahan ukuran :
bertambahnya bahan kering.
Jadi pertumbuhan : pertambahan bahan kering
Bertambahnya bahan kering :
merupakan bertambahnya protoplasma.
Bertambahnya protoplasma :
saat sel membelah dan sel membesar.
Protoplasma :
merupakan bahan hidup yang terdiri atas protein yang
bahan bakunya adalah karbohidrat dan garam
nitrogen.
Garam nitrogen :
diperoleh dari absorpsi tanaman dari larutan tanah
dan
Karbohidrat :
berasal dari hasil fotosintesis.
Karbohidrat : senyawa organik Cm(H2O)n :
a. glukosa,
b. fruktosa dan
c. saccharosa.
Glukosa :
1. Sebagai bahan pangan simpanan diubah
menjadi pati yang sukar larut.
2. Membentuk lignin dan selulosa
3. Menjadi bahan awal (prekursor) dari lemak,
asam amino, vitamin hingga hormon.
Untuk hidup diperlukan energi dari proses
respirasi.
Respirasi : proses oksidasi enzimatis dari karbohidrat.
Respirasi proses kebalikan dari fotosintesis.
Selain fotosintesis dan respirasi,
1) absorbsi atau pengisapan air dan hara dari larutan tanah,
2) translokasi atau pengangkutan larutan pangan ke seluruh
tubuh tanaman,
3) transpirasi atau penguapan air melalui jaringan hidup
4) sintesis atau proses pembentukan bahan-bahan hidup.
Diperoleh Hasil :
Proses kehidupan berjalan lancar dan seimbang.
Contoh :
Respirasi lebih giat dibandingkan fotosintesis: maka
Tanaman kehabisan gula.
untuk memperoleh energi akan merubah pati, lemak
dan bahkan protein ke gula dan direspirasikan.
Sebaliknya bila respirasi tertekan, karena kurang O2
misalnya, tanaman juga akan kehabisan tenaga.
Akibatnya tanaman tidak lagi mampu menyediakan
bahan untuk ditransformasikan ke produk yang
diinginkan penanam.
Fase Pertumbuhan dan Keseimbangannya
1. fase vegetatif : pembentukan batang,
daun dan akar yang intensif.
2. fase reproduktif. fase pembentukan
kuncup-kuncup bunga, bunga, buah, biji
dan cadangan bahan makanan.
Pada fase vegetatif :
proses-proses yang dominan adalah
pembelahan dan pembesaran sel dari tahap
awal diferensiasi.
Pada saat itu dibutuhkan karbohidrat dan N
yang banyak untuk pembangunan tubuh
tanaman berupa pembuatan protoplasma
baru.
Pertumbuhan vegetatif yang lancar
ditunjukkan oleh daun-daun yang lebar, tebal
dan berwarna hijau tua dan batang yang
kokoh.
Pada fase reproduktif, :
Proses-proses yang dominan meliputi
pembentukan hormon dan penimbunan
makanan di dalam biji,buah, umbi dan
batang dan terjadi pendewasaan selsel.
Dalam hal ini juga diperlukan karbohidrat
yang tinggi untuk ditimbun bukan untuk
pembetukan protoplasma.

More Related Content

Similar to 2. Karakteristik tanaman buah.pptx

Pelajaran budidaya tanaman tahunan
Pelajaran budidaya tanaman tahunanPelajaran budidaya tanaman tahunan
Pelajaran budidaya tanaman tahunangabriellapatric
 
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...
PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...Hanifah Nurhayati
 
2.2 b-c-d-pengaruh-suhuhujan-dan-angin (1)
2.2 b-c-d-pengaruh-suhuhujan-dan-angin (1)2.2 b-c-d-pengaruh-suhuhujan-dan-angin (1)
2.2 b-c-d-pengaruh-suhuhujan-dan-angin (1)alfateh_lfc
 
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatBahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatWulung Gono
 
kelompok1 tugas pertanian tanaman coklat
kelompok1 tugas pertanian tanaman coklatkelompok1 tugas pertanian tanaman coklat
kelompok1 tugas pertanian tanaman coklatAbi Hutomo
 
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar EkologiAinal Chaza
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiNurulia Dimitha
 
BUAH_SEGAR prakarya.pptx
BUAH_SEGAR prakarya.pptxBUAH_SEGAR prakarya.pptx
BUAH_SEGAR prakarya.pptxAtutPujoNugroho
 
Budidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jerukBudidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jerukCaraKerja
 
Budidaya Nanas.pdf
Budidaya Nanas.pdfBudidaya Nanas.pdf
Budidaya Nanas.pdfazuan13
 

Similar to 2. Karakteristik tanaman buah.pptx (20)

Pelajaran budidaya tanaman tahunan
Pelajaran budidaya tanaman tahunanPelajaran budidaya tanaman tahunan
Pelajaran budidaya tanaman tahunan
 
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...
PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...PERBANDINGAN  PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS MELON (Cucumis Melo L.) PADA MUSIM KEMARAU DAN PE...
 
Kumis kucing
Kumis kucingKumis kucing
Kumis kucing
 
2.2 b-c-d-pengaruh-suhuhujan-dan-angin (1)
2.2 b-c-d-pengaruh-suhuhujan-dan-angin (1)2.2 b-c-d-pengaruh-suhuhujan-dan-angin (1)
2.2 b-c-d-pengaruh-suhuhujan-dan-angin (1)
 
Acara 10 PETLAP RAMBUTAN
Acara 10 PETLAP RAMBUTANAcara 10 PETLAP RAMBUTAN
Acara 10 PETLAP RAMBUTAN
 
Tpt semangka
Tpt semangkaTpt semangka
Tpt semangka
 
Rambutan
RambutanRambutan
Rambutan
 
Rambutan
RambutanRambutan
Rambutan
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatBahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
kelompok1 tugas pertanian tanaman coklat
kelompok1 tugas pertanian tanaman coklatkelompok1 tugas pertanian tanaman coklat
kelompok1 tugas pertanian tanaman coklat
 
Budidaya jeruk nipis
Budidaya jeruk nipisBudidaya jeruk nipis
Budidaya jeruk nipis
 
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
 
Tanaman Lidah Mertua
Tanaman Lidah MertuaTanaman Lidah Mertua
Tanaman Lidah Mertua
 
BUAH_SEGAR prakarya.pptx
BUAH_SEGAR prakarya.pptxBUAH_SEGAR prakarya.pptx
BUAH_SEGAR prakarya.pptx
 
Budidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jerukBudidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jeruk
 
Budidaya Nanas.pdf
Budidaya Nanas.pdfBudidaya Nanas.pdf
Budidaya Nanas.pdf
 
Nenas
NenasNenas
Nenas
 

More from DebbyUstari1

2-Bioteknologi-Kloning.pdf
2-Bioteknologi-Kloning.pdf2-Bioteknologi-Kloning.pdf
2-Bioteknologi-Kloning.pdfDebbyUstari1
 
dasar-dasar-pewarisan-mendel 6.ppt
dasar-dasar-pewarisan-mendel 6.pptdasar-dasar-pewarisan-mendel 6.ppt
dasar-dasar-pewarisan-mendel 6.pptDebbyUstari1
 
adoc.pub_keragaman-somaklonal-yushi-mardiana-sp-msi-retno-d.pdf
adoc.pub_keragaman-somaklonal-yushi-mardiana-sp-msi-retno-d.pdfadoc.pub_keragaman-somaklonal-yushi-mardiana-sp-msi-retno-d.pdf
adoc.pub_keragaman-somaklonal-yushi-mardiana-sp-msi-retno-d.pdfDebbyUstari1
 
DETERIORASI BENIH 2020.pptx
DETERIORASI  BENIH 2020.pptxDETERIORASI  BENIH 2020.pptx
DETERIORASI BENIH 2020.pptxDebbyUstari1
 
PROBLEM IDENTIFICATION IN SCIENTIFIC RESEARCH.pptx
PROBLEM IDENTIFICATION IN SCIENTIFIC RESEARCH.pptxPROBLEM IDENTIFICATION IN SCIENTIFIC RESEARCH.pptx
PROBLEM IDENTIFICATION IN SCIENTIFIC RESEARCH.pptxDebbyUstari1
 
gwc-lit-review-resentation-matt-w.ppt
gwc-lit-review-resentation-matt-w.pptgwc-lit-review-resentation-matt-w.ppt
gwc-lit-review-resentation-matt-w.pptDebbyUstari1
 
KULTUR JARINGAN EKOSARI[Compatibility Mode].pdf
KULTUR JARINGAN EKOSARI[Compatibility Mode].pdfKULTUR JARINGAN EKOSARI[Compatibility Mode].pdf
KULTUR JARINGAN EKOSARI[Compatibility Mode].pdfDebbyUstari1
 
Lect 9 - Kultur Jaringan.pptx
Lect 9 - Kultur Jaringan.pptxLect 9 - Kultur Jaringan.pptx
Lect 9 - Kultur Jaringan.pptxDebbyUstari1
 
nurserymanagement-220602143004-4574a13a.pdf
nurserymanagement-220602143004-4574a13a.pdfnurserymanagement-220602143004-4574a13a.pdf
nurserymanagement-220602143004-4574a13a.pdfDebbyUstari1
 

More from DebbyUstari1 (9)

2-Bioteknologi-Kloning.pdf
2-Bioteknologi-Kloning.pdf2-Bioteknologi-Kloning.pdf
2-Bioteknologi-Kloning.pdf
 
dasar-dasar-pewarisan-mendel 6.ppt
dasar-dasar-pewarisan-mendel 6.pptdasar-dasar-pewarisan-mendel 6.ppt
dasar-dasar-pewarisan-mendel 6.ppt
 
adoc.pub_keragaman-somaklonal-yushi-mardiana-sp-msi-retno-d.pdf
adoc.pub_keragaman-somaklonal-yushi-mardiana-sp-msi-retno-d.pdfadoc.pub_keragaman-somaklonal-yushi-mardiana-sp-msi-retno-d.pdf
adoc.pub_keragaman-somaklonal-yushi-mardiana-sp-msi-retno-d.pdf
 
DETERIORASI BENIH 2020.pptx
DETERIORASI  BENIH 2020.pptxDETERIORASI  BENIH 2020.pptx
DETERIORASI BENIH 2020.pptx
 
PROBLEM IDENTIFICATION IN SCIENTIFIC RESEARCH.pptx
PROBLEM IDENTIFICATION IN SCIENTIFIC RESEARCH.pptxPROBLEM IDENTIFICATION IN SCIENTIFIC RESEARCH.pptx
PROBLEM IDENTIFICATION IN SCIENTIFIC RESEARCH.pptx
 
gwc-lit-review-resentation-matt-w.ppt
gwc-lit-review-resentation-matt-w.pptgwc-lit-review-resentation-matt-w.ppt
gwc-lit-review-resentation-matt-w.ppt
 
KULTUR JARINGAN EKOSARI[Compatibility Mode].pdf
KULTUR JARINGAN EKOSARI[Compatibility Mode].pdfKULTUR JARINGAN EKOSARI[Compatibility Mode].pdf
KULTUR JARINGAN EKOSARI[Compatibility Mode].pdf
 
Lect 9 - Kultur Jaringan.pptx
Lect 9 - Kultur Jaringan.pptxLect 9 - Kultur Jaringan.pptx
Lect 9 - Kultur Jaringan.pptx
 
nurserymanagement-220602143004-4574a13a.pdf
nurserymanagement-220602143004-4574a13a.pdfnurserymanagement-220602143004-4574a13a.pdf
nurserymanagement-220602143004-4574a13a.pdf
 

2. Karakteristik tanaman buah.pptx

  • 1. KARAKTERISTIK TANAMAN BUAH-BUAHAN Buah-buahan tropis di Indonesia : - Semusim atau dua musim (Annual/biannual) - Tahunan (pirennial)---- lebih dominan tergantung musim/kondisi iklim berbuah pada musim hujan setelah kemarau panjang. Pada musim kemarau jarang berbuah lebat. Sehingga ada istilah panen buah raya (harga turun), panen buah kecil/susulan dan tanpa panen buah (paceklik) harga mahal
  • 2. Arah pengembangan Budidaya buah diluar musim (off season)? Belum banyak berhasil Untuk buah non musim (belimbing, jambu air/biji, jeruk dan sejenisnya) tak jadi masalah. Ada buah musiman varietas tertentu yang jadi non musim (ada hub dengan spesifik lokasi).
  • 3. Di Indonesia banyak buah-buahan baik buah tropis maupun sub- tropis. 1. Buah sub-tropis suhu < 21 oC (apel, Kiwi, pir, markisa dll.). 2. Buah-buahan tropis menghendaki suhu tinggi lebih dari 25oC.
  • 4. Musim hujan menimbulkan iklim basah (hujan rata2> 100mm/bulan) dan musim kemarau menimbulkan iklim kering (curah hujan rata2 60 mm/bulan): a) buah musiman (durian, rambutan, duku., b) non musim (pisang, belimbing dll). Curah hujan rata2 60-100 mm/bulan adalah daerah lembab. Indonesia bagian barat pada umumnya beriklim basah dan Indonesia bagian Timur beriklim kering (dari Lombok Timur hingga Sulawesi). Iklim/hujan ini akan menentukan sebaran jenis buah-buahan.
  • 5. Penyebaran buah-buahan di Indonesia Mengikuti pola sebaran iklim : 1. Curah hujan Sebagian wilayah Indonesia umumnya iklim basah. - buah-buahan hidup subur– terbentuk hutan tropis basah (tropical rain forest). Pengembangan nya mengikuti pola tersebut.
  • 6. 2. Jenis tanah - Kandungan hara - pH - Air tanah 3. Suhu udara/temperatur Ditentukan ketinggian tempat (elevasi): a. Dataran rendah: 0-400 m dpl. (25 -35oC. Dataran menengah 400-800 m dpl (21-25oC.) . b. Dataran tingg1 : 800-1200 m dpl.(18-21oC.) c. Dataran pegunungan > 1200 m dpl.(15-18oC.)
  • 7. Di Indonesia dibagi 4 wilayah penyebaran buah-buahan : 1. Dataran rendah 0-400 m dpl. (25 -35oC) beriklim basah : Durian, rambutan, manggis, duku, pisang, pepaya, nanas, cempedak, nangka, apokat, lengkeng, jeruk siam, jeruk keprok, jambu bol, duwet, jambu biji, sirsak, sirkaya, semangka, salak, sukun, belimbing, sawo, namnam, mundu, wuni. 2. Dataran rendah 0-400 m dpl. (25 -35oC) beriklim kering : Anggur, mangga, mete, srikaya, jeruk siam, jeruk besar.
  • 8. 3. Dataran tingg1 : 800-3000 m dpl.(12-21oC.) beriklim basah : Apokat, leci, markisa, pisang dan kiwi. 4. Dataran tingg1 : 800-3000 m dpl.(12-21oC.) beriklim kering : Apel., pir, persik, jeruk keprok, jeruk manis.
  • 9. Selain ditentukan Kualitas dan produksi buah-buahan ditentukan oleh: 1. Kondisi bibit (varietas), 2. Kondisi lingkungan. Lokasi pengembangan harus sesuai agroklimat.peta agroklimat untuk setiap komuditas/varietas akan sangat membantu budidaya tanaman tersebut.pembagian wilayah persebaran tipe iklim bersifat kasar. Pembagian wilayah sebaiknya berdasarkan agroklimat yang lebih rinci dan sesuai kebutuhan masing2 tanaman/varietas .
  • 10. Pohon buah-buahan tropika dapat dikelompokkan menjadi: A. Pohon buah tidak bercabang (single stemmed species) 1. Tumbuh dan berbuah terus setelah dewasa, bunga di ketiak daun Pertumbuhan tunas dan perkembangan bunga terjadi bersamaan: pepaya, kelapa,sawit 2. Tumbuh vegetatif diakhiri bunga, bunga muncul pada akhir pertumbuhan batang: nenas, pisang, aren
  • 11. B. Pohon buah bercabang (branched species) 1. Perkembangan bunga terjadi bersamaan dengan pertumbuhan Tumbuh dan berbuah terus tak mengenal musim: markisa, lamtoro, talok (arben) 2. Perkembangan bunga terpisah dari pertumbuhan Ada perbedaan tempat bagian vegetatif dan reproduktif a. Tempat tunas vegetatif dan reproduktif berbeda tempat, CAULIFLOROUS : durian, nangka, kakao, nam-nam
  • 12. b. Tempat tunas vegetatif dan reproduktif terdapat pada satu tempat, calon tunas vegetatif dapat dibedakan dengan bakal tunas bunga, SHOOT DIMORPHISM : kopi, jeruk, apel, anggur c. Tipe campuran, bunga di batang, cabang, ketiak daun, ujung ranting : belimbing, jambu air, jambu bol
  • 13. 3. Ada perbedaan irama pertumbuhan atau waktu pertumbuhan antara tunas vegetative dan tunas reproduktif a. Waktu serempak, pembungaan serentak dalam satu pohon (synchronous) : mangga, rambutan, alpukat b. Tidak serempak, tidak bermusim, pada satu pohon terdapat pertumbuhan vegetatif, kuncup bunga, bunga mekar (asynchronous) : sawo, sirsak c. Pembungaan dipengaruhi musim sehingga dapat diatur pembungaannya melalui pemangkasan dan pengairan : apel, jeruk, anggur
  • 14. Selain Klasifikasi Verheij tersebut, secara umum klasifikasi buah tropika dapat dikelompokkan berdasarkan habitusnya menjadi: 1. Pohon: mangga, rambutan, durian 2. Non pohon: a. Terna (herba tahunan): pisang, nenas, pepaya b. Liana: anggur, markisa, kiwi (keterangan: liana adalah vines yang berkayu, sedangkan vines adalah tanaman yang menjalar atau merambat)
  • 15. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN BUAH Bagian-bagian Tanaman : a. daun, b. batang dan c. akar. Semua bagian tersebut tersusun atas sel-sel hidup. Untuk mendukung proses hidup tanaman, sel-sel tersebut terbagi bagi tugasnya. Kelompok sel sejenis dengan bentuk dan fungsi yang sama disebut jaringan
  • 16. Sel hidup menunjukkan kegiatan hidup : a. respirasi, b. bermetabolisme, c. tumbuh dan berkembang. Tanaman tumbuh : Ukuran yang bertambah : a) bertambah banyak b) bertambah besar. Pertambahan ukuran : bertambahnya bahan kering. Jadi pertumbuhan : pertambahan bahan kering
  • 17. Bertambahnya bahan kering : merupakan bertambahnya protoplasma. Bertambahnya protoplasma : saat sel membelah dan sel membesar. Protoplasma : merupakan bahan hidup yang terdiri atas protein yang bahan bakunya adalah karbohidrat dan garam nitrogen. Garam nitrogen : diperoleh dari absorpsi tanaman dari larutan tanah dan Karbohidrat : berasal dari hasil fotosintesis.
  • 18. Karbohidrat : senyawa organik Cm(H2O)n : a. glukosa, b. fruktosa dan c. saccharosa. Glukosa : 1. Sebagai bahan pangan simpanan diubah menjadi pati yang sukar larut. 2. Membentuk lignin dan selulosa 3. Menjadi bahan awal (prekursor) dari lemak, asam amino, vitamin hingga hormon.
  • 19. Untuk hidup diperlukan energi dari proses respirasi. Respirasi : proses oksidasi enzimatis dari karbohidrat. Respirasi proses kebalikan dari fotosintesis. Selain fotosintesis dan respirasi, 1) absorbsi atau pengisapan air dan hara dari larutan tanah, 2) translokasi atau pengangkutan larutan pangan ke seluruh tubuh tanaman, 3) transpirasi atau penguapan air melalui jaringan hidup 4) sintesis atau proses pembentukan bahan-bahan hidup.
  • 20. Diperoleh Hasil : Proses kehidupan berjalan lancar dan seimbang. Contoh : Respirasi lebih giat dibandingkan fotosintesis: maka Tanaman kehabisan gula. untuk memperoleh energi akan merubah pati, lemak dan bahkan protein ke gula dan direspirasikan. Sebaliknya bila respirasi tertekan, karena kurang O2 misalnya, tanaman juga akan kehabisan tenaga. Akibatnya tanaman tidak lagi mampu menyediakan bahan untuk ditransformasikan ke produk yang diinginkan penanam.
  • 21. Fase Pertumbuhan dan Keseimbangannya 1. fase vegetatif : pembentukan batang, daun dan akar yang intensif. 2. fase reproduktif. fase pembentukan kuncup-kuncup bunga, bunga, buah, biji dan cadangan bahan makanan.
  • 22. Pada fase vegetatif : proses-proses yang dominan adalah pembelahan dan pembesaran sel dari tahap awal diferensiasi. Pada saat itu dibutuhkan karbohidrat dan N yang banyak untuk pembangunan tubuh tanaman berupa pembuatan protoplasma baru. Pertumbuhan vegetatif yang lancar ditunjukkan oleh daun-daun yang lebar, tebal dan berwarna hijau tua dan batang yang kokoh.
  • 23. Pada fase reproduktif, : Proses-proses yang dominan meliputi pembentukan hormon dan penimbunan makanan di dalam biji,buah, umbi dan batang dan terjadi pendewasaan selsel. Dalam hal ini juga diperlukan karbohidrat yang tinggi untuk ditimbun bukan untuk pembetukan protoplasma.

Editor's Notes

  1. Ukan oleh