SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
TEOREMA HOMOMORFISME
DASAR
KELAS 5 C
NUR CHOLID M
AMIR ARSAD
AHMAD TRIHRYANTO
TETRIKLADITRA
RIFMAWATI MAISAROH
ADHINDA ADYHANING D
ATIK SUKAWATI
SEPTIARI AYU L
1
Pengertian Homomorfisme
• Definisi 8.1
Misalkan (G,) dan (G’,) masing masing adalah
grup. Pemetaan  : GG’ disebut homomorfisme
dari G ke G’ jika dan hanya jika untuk setiap a,b G
berlaku  (a b) =  (a)   (b). Homomorfisme
disebut pula pemetaan yang mempertahankan
atau mengawetkan operasi, dan dapat disajikan
dengan skema sebagai berikut :
2
Pengertian Homomorfisme
Operasi pada G kadang kadang tidak ditulis, sehingga  (ab) ditulis  (ab).
Ada beberapa nama khusus untuk pemetaan :
a. Pemetaan onto atau surjektif jika dan hanya jika range atau himpunan
bayangan G adalah G’.
b. Pemetaan injektif jika dan hanya jika…
c. Pemetaan bijektif jika dan hanya jika…
d. Pemetaan pada G yaitu pemetaan dari G ke dalam G itu sendiri.
e. Pemetaan identitas dari G ke G dengan  (x) = x.
3
(G,) (G’,) (G,) (G’,)
a  a’ a   (a)
b  b’ atau b   (b)
ab  a’  b’ ab   (ab) =  (a)   (b)
Pengertian Homomorfisme
• Sehubungan dengan pemetaan tersebut, ada
beberapa homomorfisme khusus pula :
• Definisi 8.2
1) Suatu homomorfisme dari grup G G’ yang
injektif disebut monomorfisme.
2) Suatu homomorfisme dari grup G G’ yang
surjektif disebut epimorfisme.
3) Suatu homomorfisme dari grup G G’ yang
bijektif disebut isomorfisme.
4
Pengertian Homomorfisme
• Defini 8.3
1) Suatu homomorfisme dari suatu grup
kedalam grup itu sendiri disebut
endomorfisme.
2) Suatu endomorfisme yang bijektif disebut
automorfisme.
3) Apabila antar grup (G,) dan grup (G’,)
terdapat homomorfisme, maka dikatakan
bahwa (G,) dan (G’,) homomorfik.
5
Sifat sifat Homomorfisme
• Teorema 8.1
Misalakan (G; ) dan (G’;) adalah grup,
sedangkan pemetaan  : G G’
merupakan homomorfisme, maka :
i) (i) = i’, I elemen identitas dalam G dan i’
adalah elemen identitas dalam G’
ii)(x-1) = (x)-1 untuk setiap x ∊ G
(x)-1 ialah ((x))-1 yaitu invers dari  (x)
dalam G’
6
Sifat sifat Homomorfisme
• Bukti,
Akan dibuktikan (i) = i’ dengan i elemen identitas G dan i’ elemen
identitas G’
i) i’ adalah elemen identitas dalam G’ maka  (x)  i’ =  (x).
Untuk x ∊ G, x ∊ G, dan i ∊ G maka x  i = x, sehingga  (x  i) =  (x).
Jadi  (x)  i’ =  (x  i)
=  (x)   (i) karena  homomorfisme
i’ =  (i).
ii) Akan dibuktikan bahwa  (x-1) =  (x)-1
i’ =  (i) = (x  x-1) untuk setiap x ∊ G.
Maka i’ =  (x)   (x-1) karena  suatu homomorfisme
 (x)-1  i’ =  (x)-1   (x)   (x-1)
 (x)-1 = i’   (x-1)
 (x)-1 =  (x-1) untuk setiap x ∊ G.
Sifat sifat Homomorfisme
• Teorema tersebut dapat dikatakan bahwa (i)
peta (bayangan) elemen identitas dalam G
adalah elemen identitas dalam G’ dan (ii)
bayangan invers x dalam G adalah invers
bayangan x dalam G’.
• Jadi apabila  : GG’ merupakan
homomorfisme dan G merupakan suatu grup,
maka G’ adalah grup. Tetapi apabila G’ suatu
grup maka G belum tentu merupakan grup.
8
Sifat sifat Homomorfisme
• Teorema 8.2
Jika  : GG’ homomorfisme dan G merupakan grup
komutatif, maka G’ merupakan grup komutatif.
• Bukti,
Ambil a,b ∊ G dan a’,b’ ∊ G’ dengan  (a) = a’ dan  (b) = b’,
serta (G,) dan (G’,)
 (ab) =  (a)   (b) = a’  b’
G grup komutatif,  a,b ∊ G ; ab =ba
 (ab) =  (ba) =  (b)   (a) = b’  a’
Jadi  a’,b’ ∊ G’ memenuhi a’  b’ = b’  a’
Yang berarti G’ grup komutatif
9
Sifat sifat Homomorfisme
• Teorema 8.3
Misalkan (G,) dan (G’,) adalah grup.
Jika pemetaan  : GG’ merupakan homomorfisme yang
surjektif, maka -1 (i’) adalah subgrup normal dari G.
Dengan perkataan lain, himpunan semua x ∊ G yang
memenuhi  (x) = i’ ∊ G’, merupakan subgrup normal N dari
G.
Jadi N = x ∊ G  x = -1 (i’), i’ ∊ G’ merupakan subgrup
normal dari G.
10
Sifat sifat Homomorfisme
• Bukti,
1) akan dibuktikan bahwa N subgrup, yaitu jika ab
∊ N maka ab-1 ∊ N.
Ambil a,b ∊ N maka  (a) = i’ dan  (b) = i’.
 (ab) =  (a)   (b)
 (ab-1) =  (a)   (b-1)
=  (a)  ((b))-1
= i’  (i’)-1 = i’’  i’ = i’
Jadi ab-1 ∊ N dan N merupakan subgrup.
11
Sifat sifat Homomorfisme
2) Akan dibuktikan bahwa N subgrup normal,
yaitu jika g ∊ G dan n ∊ N maka (g . n . g-1) ∊ N
 (g . n . g-1) =  (g)   (n)   (g-1)
=  (g)  i’ ((g))-1 = i’
Jadi (g . n . g-1) ∊ N dan N subgrup normal.
Himpunan N = x ∊ G x = -1 (i’), i’ ∊ G
disebut inti (kernel) dari pemetaan tersebut
dan dinyatakan dengan ker ().
12
Sifat sifat Homomorfisme
• Teorema 8.4
Misalkan (G,) dan (G’,) adalah grup,
sedangkan  adalah homomorfisme dari G ke
G’. Himpunan semua peta (bayangan) anggota
dari G dalam G’ oleh homomorfisme 
merupakan subgrup dari G’.
13
Sifat sifat Homomorfisme
• Teorema 8.5
Misalkan G suatu grup dan N subgrup normal
dari G. Sedangkan G/N grup faktor.
Jika pemetaan  : GG/N didefinisikan oleh 
(x) = Nx untuk setiap x ∊ G, maka  suatu
homomorfisme.
14
Contoh 1
Misalkan G suatu grup dan N subgrup normal
dari G. Pemetaan  : GG/N didefinisikan
oleh  (x) = Nx untuk setiap x ∊ G. Tunjukkan
bahwa  suatu homomorfisme dari G onto
G/N !
15
Penyelesaian
 : GG/N didefinisikan oleh  (x) = Nx untuk x ∊ G. Ambil
sebarang x,y ∊ G , maka  (x) = Nx dan  (y) = Ny.
 (x,y)= Nxy
= Nnxy karena N subgrup normal dari G
= Nx Ny
 (x,y)=  (x) .  (y)
Jadi  suatu homomorfisme.
Ambil sebarang T ∊ G/N, dan misalkan T = Nt untuk t ∊ G.
Maka T = Nt =  (t). Ini berarti bahwa setiap elemen dari
G/N merupakan peta elemen dari G oleh homomorfisme .
Jadi  suatu homomorfisme dari G onto G/N.
16
Contoh 2
Misalkan (G,) dan (G’,) adalah grup,
sedangkan  adalah homomorfisme dari G ke
G’. Buktikan bahwa himpunan semua peta
(bayangan) anggota dari G dalam G’ oleh
homomorfisme  merupakan subgrup dari G’ !
17
Penyelesaian
Misalkan  : (G,)(G’,) suatu homomorfisme,
sedangkan H adalah himpunan semua peta
elemen-elemen dari G dalam G’ oleh
homomorfisme , atau H = x ∊ G’ x =  (a) untuk
a ∊ G.
Maka H  G’. Untuk membuktikan bahwa H
subgrup dari G’, ditunjukkan bahwa (H,) suatu
grup.
H bukan himpunan kosong, sebab untuk i ∊ G
maka  (i) = i’ ∊ H.
18
Penyelesaian
a) Ambil x,y ∊ H maka ada a,b ∊ G sedemikian hingga  (a)
= x dan  (b) = y.
(ab) ∊ G maka  (ab) ∊ H
 Suatu homomorfisme
Maka  (ab) =  (a)   (b)
= x  y
Karena  (ab) ∊ H maka (x  y) ∊ H. Ini berarti H
tertutup terhadap operasi , atau operasi  merupakan
operasi biner dalam H.
b) G’ suatu grup, sehingga operasi  dalam G’ bersifat
asosiatif. Karena H  G’ maka operasi  dalam H
bersifat asosiatif pula.
19
Penyelesaian
c) Ambil x ∊ H, maka ada a ∊ G sehingga  (a) =
x. Karena  suatu homomorfisme, maka :
 (ai) =  (a)  (i)  (i a) =  (i)   (a)
 (a) =  (a)  i’ dan  (a) = i’   (a)
x = x  i’ x = i’  x
Jadi x  i’ = i’  x untuk setiap x ∊ H. Ini berarti
elemen identitas dalam H adalah i’ yaitu
elemen identitas dalam G’
20
Penyelesaian
d) Menurut teorema, jika a ∊ G maka  (a-1) =  (a)-1
Karena  adalah homomorfisme, maka untuk a ∊ G berlaku:
 (aa-1) =  (a)   (a-1)
 (i) =  (a)   (a)-1
i’ =  (a)   (a)-1 , dan
 (a-1 a) =  (a-1)   (a)
 (i) =  (a)-1   (a)
i’ =  (a)-1   (a)
Jadi  (a)   (a)-1 =  (a)-1   (a) = i’
Ini berarti  (a)-1 adalah invers dari  (a) dalam H
Dari (a), (b), (c), dan (d) disimpulkan bahwa H suatu grup.
Karena H  G’ dan G’ suatu grup maka H subgrup dari G’.
21
Contoh 3
Misalkan G adalah himpunn bilangan bulat
dengan operasi penjumlahan dan G’ adalh
himpunan bilangan bulat selain nol dengan
operasi perkalian. Pemetaan  : GG’
didefinisikan oleh  (x) = 2x untuk setiap x G.
Tunjukkan bahwa  adalah homomorfisme !
22
Penyelesaian
Misalkan  adalah pemetaan dari G ke G’
dengan  (x) = 2x untuk setiap x ∊ G.
Ambil sebarang a,b ∊ G maka  (a) = 2a dan 
(b) = 2b
 (a+b) = 2a+b = 2a . 2b =  (a) .  (b)
Jadi  suatu homomorfisme
23
Sekian Terima Kasih

More Related Content

What's hot

kunci jawaban grup
kunci jawaban grupkunci jawaban grup
kunci jawaban grupchikarahayu
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriNia Matus
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grupwahyuhenky
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Nia Matus
 
Subgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSubgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSholiha Nurwulan
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi Nia Matus
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cUmmu Zuhry
 
GRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABARGRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABARFely Ramury
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Arvina Frida Karela
 
Semigrup dan monoid
Semigrup dan monoidSemigrup dan monoid
Semigrup dan monoidJhoko Jhoko
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum Rossi Fauzi
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaranNia Matus
 

What's hot (20)

Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
kunci jawaban grup
kunci jawaban grupkunci jawaban grup
kunci jawaban grup
 
Rangkuman materi Isometri
Rangkuman materi IsometriRangkuman materi Isometri
Rangkuman materi Isometri
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Order dari Elemen Grup
Order dari Elemen GrupOrder dari Elemen Grup
Order dari Elemen Grup
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
Subgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSubgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktor
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
GRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABARGRUP STRUKTUR ALJABAR
GRUP STRUKTUR ALJABAR
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Semigrup dan monoid
Semigrup dan monoidSemigrup dan monoid
Semigrup dan monoid
 
Supremum dan infimum
Supremum dan infimum  Supremum dan infimum
Supremum dan infimum
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 

Viewers also liked

Viewers also liked (10)

Pemetaan sifat sifat homomorfisme
Pemetaan sifat sifat homomorfismePemetaan sifat sifat homomorfisme
Pemetaan sifat sifat homomorfisme
 
Уртын нэгж түүний үйлдэл
Уртын нэгж түүний үйлдэлУртын нэгж түүний үйлдэл
Уртын нэгж түүний үйлдэл
 
Kepemimpinan Operasional
Kepemimpinan OperasionalKepemimpinan Operasional
Kepemimpinan Operasional
 
CV - Marcio_ingles detalhado- v9s
CV - Marcio_ingles detalhado- v9sCV - Marcio_ingles detalhado- v9s
CV - Marcio_ingles detalhado- v9s
 
Tearn Up pitch deck.pdf
Tearn Up pitch deck.pdfTearn Up pitch deck.pdf
Tearn Up pitch deck.pdf
 
CV 2-8-2014
CV 2-8-2014CV 2-8-2014
CV 2-8-2014
 
Night Dress For Women Sex
Night Dress For Women SexNight Dress For Women Sex
Night Dress For Women Sex
 
แบบสำรวจตนเอง
แบบสำรวจตนเองแบบสำรวจตนเอง
แบบสำรวจตนเอง
 
Presentation2 160129194510
Presentation2 160129194510Presentation2 160129194510
Presentation2 160129194510
 
Redvolucion
RedvolucionRedvolucion
Redvolucion
 

Similar to Teorema homomorfisme dasar

Similar to Teorema homomorfisme dasar (14)

05 Materi Subgrup.pdf
05 Materi Subgrup.pdf05 Materi Subgrup.pdf
05 Materi Subgrup.pdf
 
Centralizers, normalizers, center, stabilizers
Centralizers, normalizers, center, stabilizersCentralizers, normalizers, center, stabilizers
Centralizers, normalizers, center, stabilizers
 
Grup
GrupGrup
Grup
 
Teorema Grup
Teorema GrupTeorema Grup
Teorema Grup
 
Template PPT.pptx
Template PPT.pptxTemplate PPT.pptx
Template PPT.pptx
 
Aljabar abstract B
Aljabar abstract BAljabar abstract B
Aljabar abstract B
 
Aljabar
AljabarAljabar
Aljabar
 
Grup
GrupGrup
Grup
 
Modul sa-07-homomorfisma
Modul sa-07-homomorfismaModul sa-07-homomorfisma
Modul sa-07-homomorfisma
 
Modul sa-07-homomorfisma
Modul sa-07-homomorfismaModul sa-07-homomorfisma
Modul sa-07-homomorfisma
 
KELOMPOK_1_GRUP FIKS.pptx
KELOMPOK_1_GRUP FIKS.pptxKELOMPOK_1_GRUP FIKS.pptx
KELOMPOK_1_GRUP FIKS.pptx
 
Homomorfisma grup
Homomorfisma grupHomomorfisma grup
Homomorfisma grup
 
Grup siklik (strukur aljabar)
Grup siklik (strukur aljabar)Grup siklik (strukur aljabar)
Grup siklik (strukur aljabar)
 
Teori grup
Teori grupTeori grup
Teori grup
 

Recently uploaded

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 

Recently uploaded (8)

TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 

Teorema homomorfisme dasar

  • 1. TEOREMA HOMOMORFISME DASAR KELAS 5 C NUR CHOLID M AMIR ARSAD AHMAD TRIHRYANTO TETRIKLADITRA RIFMAWATI MAISAROH ADHINDA ADYHANING D ATIK SUKAWATI SEPTIARI AYU L 1
  • 2. Pengertian Homomorfisme • Definisi 8.1 Misalkan (G,) dan (G’,) masing masing adalah grup. Pemetaan  : GG’ disebut homomorfisme dari G ke G’ jika dan hanya jika untuk setiap a,b G berlaku  (a b) =  (a)   (b). Homomorfisme disebut pula pemetaan yang mempertahankan atau mengawetkan operasi, dan dapat disajikan dengan skema sebagai berikut : 2
  • 3. Pengertian Homomorfisme Operasi pada G kadang kadang tidak ditulis, sehingga  (ab) ditulis  (ab). Ada beberapa nama khusus untuk pemetaan : a. Pemetaan onto atau surjektif jika dan hanya jika range atau himpunan bayangan G adalah G’. b. Pemetaan injektif jika dan hanya jika… c. Pemetaan bijektif jika dan hanya jika… d. Pemetaan pada G yaitu pemetaan dari G ke dalam G itu sendiri. e. Pemetaan identitas dari G ke G dengan  (x) = x. 3 (G,) (G’,) (G,) (G’,) a  a’ a   (a) b  b’ atau b   (b) ab  a’  b’ ab   (ab) =  (a)   (b)
  • 4. Pengertian Homomorfisme • Sehubungan dengan pemetaan tersebut, ada beberapa homomorfisme khusus pula : • Definisi 8.2 1) Suatu homomorfisme dari grup G G’ yang injektif disebut monomorfisme. 2) Suatu homomorfisme dari grup G G’ yang surjektif disebut epimorfisme. 3) Suatu homomorfisme dari grup G G’ yang bijektif disebut isomorfisme. 4
  • 5. Pengertian Homomorfisme • Defini 8.3 1) Suatu homomorfisme dari suatu grup kedalam grup itu sendiri disebut endomorfisme. 2) Suatu endomorfisme yang bijektif disebut automorfisme. 3) Apabila antar grup (G,) dan grup (G’,) terdapat homomorfisme, maka dikatakan bahwa (G,) dan (G’,) homomorfik. 5
  • 6. Sifat sifat Homomorfisme • Teorema 8.1 Misalakan (G; ) dan (G’;) adalah grup, sedangkan pemetaan  : G G’ merupakan homomorfisme, maka : i) (i) = i’, I elemen identitas dalam G dan i’ adalah elemen identitas dalam G’ ii)(x-1) = (x)-1 untuk setiap x ∊ G (x)-1 ialah ((x))-1 yaitu invers dari  (x) dalam G’ 6
  • 7. Sifat sifat Homomorfisme • Bukti, Akan dibuktikan (i) = i’ dengan i elemen identitas G dan i’ elemen identitas G’ i) i’ adalah elemen identitas dalam G’ maka  (x)  i’ =  (x). Untuk x ∊ G, x ∊ G, dan i ∊ G maka x  i = x, sehingga  (x  i) =  (x). Jadi  (x)  i’ =  (x  i) =  (x)   (i) karena  homomorfisme i’ =  (i). ii) Akan dibuktikan bahwa  (x-1) =  (x)-1 i’ =  (i) = (x  x-1) untuk setiap x ∊ G. Maka i’ =  (x)   (x-1) karena  suatu homomorfisme  (x)-1  i’ =  (x)-1   (x)   (x-1)  (x)-1 = i’   (x-1)  (x)-1 =  (x-1) untuk setiap x ∊ G.
  • 8. Sifat sifat Homomorfisme • Teorema tersebut dapat dikatakan bahwa (i) peta (bayangan) elemen identitas dalam G adalah elemen identitas dalam G’ dan (ii) bayangan invers x dalam G adalah invers bayangan x dalam G’. • Jadi apabila  : GG’ merupakan homomorfisme dan G merupakan suatu grup, maka G’ adalah grup. Tetapi apabila G’ suatu grup maka G belum tentu merupakan grup. 8
  • 9. Sifat sifat Homomorfisme • Teorema 8.2 Jika  : GG’ homomorfisme dan G merupakan grup komutatif, maka G’ merupakan grup komutatif. • Bukti, Ambil a,b ∊ G dan a’,b’ ∊ G’ dengan  (a) = a’ dan  (b) = b’, serta (G,) dan (G’,)  (ab) =  (a)   (b) = a’  b’ G grup komutatif,  a,b ∊ G ; ab =ba  (ab) =  (ba) =  (b)   (a) = b’  a’ Jadi  a’,b’ ∊ G’ memenuhi a’  b’ = b’  a’ Yang berarti G’ grup komutatif 9
  • 10. Sifat sifat Homomorfisme • Teorema 8.3 Misalkan (G,) dan (G’,) adalah grup. Jika pemetaan  : GG’ merupakan homomorfisme yang surjektif, maka -1 (i’) adalah subgrup normal dari G. Dengan perkataan lain, himpunan semua x ∊ G yang memenuhi  (x) = i’ ∊ G’, merupakan subgrup normal N dari G. Jadi N = x ∊ G  x = -1 (i’), i’ ∊ G’ merupakan subgrup normal dari G. 10
  • 11. Sifat sifat Homomorfisme • Bukti, 1) akan dibuktikan bahwa N subgrup, yaitu jika ab ∊ N maka ab-1 ∊ N. Ambil a,b ∊ N maka  (a) = i’ dan  (b) = i’.  (ab) =  (a)   (b)  (ab-1) =  (a)   (b-1) =  (a)  ((b))-1 = i’  (i’)-1 = i’’  i’ = i’ Jadi ab-1 ∊ N dan N merupakan subgrup. 11
  • 12. Sifat sifat Homomorfisme 2) Akan dibuktikan bahwa N subgrup normal, yaitu jika g ∊ G dan n ∊ N maka (g . n . g-1) ∊ N  (g . n . g-1) =  (g)   (n)   (g-1) =  (g)  i’ ((g))-1 = i’ Jadi (g . n . g-1) ∊ N dan N subgrup normal. Himpunan N = x ∊ G x = -1 (i’), i’ ∊ G disebut inti (kernel) dari pemetaan tersebut dan dinyatakan dengan ker (). 12
  • 13. Sifat sifat Homomorfisme • Teorema 8.4 Misalkan (G,) dan (G’,) adalah grup, sedangkan  adalah homomorfisme dari G ke G’. Himpunan semua peta (bayangan) anggota dari G dalam G’ oleh homomorfisme  merupakan subgrup dari G’. 13
  • 14. Sifat sifat Homomorfisme • Teorema 8.5 Misalkan G suatu grup dan N subgrup normal dari G. Sedangkan G/N grup faktor. Jika pemetaan  : GG/N didefinisikan oleh  (x) = Nx untuk setiap x ∊ G, maka  suatu homomorfisme. 14
  • 15. Contoh 1 Misalkan G suatu grup dan N subgrup normal dari G. Pemetaan  : GG/N didefinisikan oleh  (x) = Nx untuk setiap x ∊ G. Tunjukkan bahwa  suatu homomorfisme dari G onto G/N ! 15
  • 16. Penyelesaian  : GG/N didefinisikan oleh  (x) = Nx untuk x ∊ G. Ambil sebarang x,y ∊ G , maka  (x) = Nx dan  (y) = Ny.  (x,y)= Nxy = Nnxy karena N subgrup normal dari G = Nx Ny  (x,y)=  (x) .  (y) Jadi  suatu homomorfisme. Ambil sebarang T ∊ G/N, dan misalkan T = Nt untuk t ∊ G. Maka T = Nt =  (t). Ini berarti bahwa setiap elemen dari G/N merupakan peta elemen dari G oleh homomorfisme . Jadi  suatu homomorfisme dari G onto G/N. 16
  • 17. Contoh 2 Misalkan (G,) dan (G’,) adalah grup, sedangkan  adalah homomorfisme dari G ke G’. Buktikan bahwa himpunan semua peta (bayangan) anggota dari G dalam G’ oleh homomorfisme  merupakan subgrup dari G’ ! 17
  • 18. Penyelesaian Misalkan  : (G,)(G’,) suatu homomorfisme, sedangkan H adalah himpunan semua peta elemen-elemen dari G dalam G’ oleh homomorfisme , atau H = x ∊ G’ x =  (a) untuk a ∊ G. Maka H  G’. Untuk membuktikan bahwa H subgrup dari G’, ditunjukkan bahwa (H,) suatu grup. H bukan himpunan kosong, sebab untuk i ∊ G maka  (i) = i’ ∊ H. 18
  • 19. Penyelesaian a) Ambil x,y ∊ H maka ada a,b ∊ G sedemikian hingga  (a) = x dan  (b) = y. (ab) ∊ G maka  (ab) ∊ H  Suatu homomorfisme Maka  (ab) =  (a)   (b) = x  y Karena  (ab) ∊ H maka (x  y) ∊ H. Ini berarti H tertutup terhadap operasi , atau operasi  merupakan operasi biner dalam H. b) G’ suatu grup, sehingga operasi  dalam G’ bersifat asosiatif. Karena H  G’ maka operasi  dalam H bersifat asosiatif pula. 19
  • 20. Penyelesaian c) Ambil x ∊ H, maka ada a ∊ G sehingga  (a) = x. Karena  suatu homomorfisme, maka :  (ai) =  (a)  (i)  (i a) =  (i)   (a)  (a) =  (a)  i’ dan  (a) = i’   (a) x = x  i’ x = i’  x Jadi x  i’ = i’  x untuk setiap x ∊ H. Ini berarti elemen identitas dalam H adalah i’ yaitu elemen identitas dalam G’ 20
  • 21. Penyelesaian d) Menurut teorema, jika a ∊ G maka  (a-1) =  (a)-1 Karena  adalah homomorfisme, maka untuk a ∊ G berlaku:  (aa-1) =  (a)   (a-1)  (i) =  (a)   (a)-1 i’ =  (a)   (a)-1 , dan  (a-1 a) =  (a-1)   (a)  (i) =  (a)-1   (a) i’ =  (a)-1   (a) Jadi  (a)   (a)-1 =  (a)-1   (a) = i’ Ini berarti  (a)-1 adalah invers dari  (a) dalam H Dari (a), (b), (c), dan (d) disimpulkan bahwa H suatu grup. Karena H  G’ dan G’ suatu grup maka H subgrup dari G’. 21
  • 22. Contoh 3 Misalkan G adalah himpunn bilangan bulat dengan operasi penjumlahan dan G’ adalh himpunan bilangan bulat selain nol dengan operasi perkalian. Pemetaan  : GG’ didefinisikan oleh  (x) = 2x untuk setiap x G. Tunjukkan bahwa  adalah homomorfisme ! 22
  • 23. Penyelesaian Misalkan  adalah pemetaan dari G ke G’ dengan  (x) = 2x untuk setiap x ∊ G. Ambil sebarang a,b ∊ G maka  (a) = 2a dan  (b) = 2b  (a+b) = 2a+b = 2a . 2b =  (a) .  (b) Jadi  suatu homomorfisme 23