Koperasi di Indonesia diatur oleh UU No. 25/1992 dan memiliki prinsip-prinsip seperti kekeluargaan dan demokrasi. Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat umum serta turut serta dalam pembangunan ekonomi nasional. Koperasi dapat dibedakan berdasarkan bidang usaha, jenis komoditas, anggota dan wilayah. UMKM dianggap penting untuk pengentasan kemiskinan di Indonesia
1. Menurut UU No. 25/1992
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.
Koperasi berasal dari bahasa Latin cum (yang artinya
dengan) dan operasi (yang artinya bekerja). Dari dua kata
tersebut maka koperasi dapat diartikan bekerja dengan
orang-orang lain (Cornelis Rintuh, 1995: 59).
Manajaemen Koperasi adalah suatu proses manajemen
yang diselenggarakan oleh orang-orang yang diberi
wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola koperasi,
nilai-nilai dan prinsip-prinsip koperasi serta kekayaannya
untuk mencapai tujuannya (Peter Davis, 1999).
2. Dalam menjalankan kegiatannya koperasi memiliki berbagai
landasan. Landasan tersebut meliputi: (Revrisond Baswir, 2000: 36).
Landasan Idiil
Sesuai dengan Bab II UU No. 25/1992, landasan idiil koperasi
Indonesia adalah pancasila. Penempatan pancasila sebagai landasan
Koperasi Indonesia ini didasarkan atas pertimbangan bahwa
pancasila adalah pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia.
Landasan strukturil
UUD 1945 sebagai landasan strukturil koperasi Indonesia yang
merupakan aturan pokok organisasi negara. Terutama dalam ayat 1
pasal
33 UUD 1945 telah menegaskan bahwa perekonomian yang hendak
disusun di Indonesia adalah suatu perekonomian “usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan”.
Landasan mental
Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan
kesadaran berpribadi (Cornelis Rintuh, 1995: 59).
3. UU No. 25/1992, pasal 2, menetapkan kekeluargaan
sebagai asas Koperasi. Di satu pihak, hal itu sejalan
dengan penegasan ayat 1 pasal 33 UUD 1945 beserta
penjelasannya, sejauh bentuk-bentuk perusahaan
lainnya tidak dibangun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaaan, semangat
kekeluargaan ini merupakaAn pembeda utama antara
Koperasi dengan bentuk-bentuk perusahaan lainnya
(Revrisond Baswir, 2000: 39).
4. Tujuan utama pendirian suatu koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi para
anggotanya. Namun demikian, karena adalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan
ekonomi anggotanya itu, koperasi berpegang pada asas dan prinsip-prinsip ideal tertentu, maka
kegiatan koperasi biasanya juga diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat secara keseluruhan.
Menurut UU. No. 25 tahun 1992 pasal 3
“Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 (Revrisond Baswir, 2000: 40-41)”.
5. Fungsi koperasi untuk Indonesia tertuang dalam pasal 4
UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian yaitu:
- Membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
- Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi
kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
-Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar
kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan
koperasi sebagai sokogurunya.
- Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usa abersama
berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi (Arifin Sitio & Halomoan Tamba, 2001: 20).
6. Koperasi dapat dibedakan berdasarkan bidang usaha, jenis komoditi, jenis anggota, daerah
kerja (Revrisond Baswir, 2000: 76-85).
Berdasarkan bidang usaha, koperasi dibedakan menjadi:
a. Koperasi konsumsi
b. Koperasi produksi
c. Koperasi pemasaran
d. Koperasi kredit/simpan pinjam
Berdasarkan jenis komoditi, koperasi dapat dibedakan menjadi:
a. Koperasi pertambangan
b. Koperasi pertanian dan peternakan
c. Koperasi industri dan kerajinan
d. Koperasi jasa-jasa
Berdasarkan jenis anggota, koperasi dibedakan menjadi:
a. Koperasi karyawan
b. Koperasi pedagang pasar
c. Koperasi angkatan darat
d. Koperasi mahasiswa
e. Koperasi pondok pesantren
f. Koperasi peranserta wanita
g. Koperasi pramuka
Berdasarkan daerah kerja koperasi dibedakan menjadi:
a. Koperasi primer
b. Koperasi sekunder
c. Koperasi tertier
7. Kelebihan dan Kelemahan Koperasi
Hal-hal yang menjadi kelebihan koperasi di Indonesia adalah:
Bersifat terbuka dan sukarela.
Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan
anggota.
Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan
besarnya modal
Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan
sematamata mencari keuntungan.
Hal-hal yang menjadi kelemahan koperasi di Indonesia adalah:
1. Koperasi sulit berkembang karena modal terbatas.
2. Kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi.
3. Pengurus kadang-kadang tidak jujur.
4. Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya.
8. Kondisi Koperasi di Indonesia Setelah Merdeka
Keinginan dan semangat untuk berkoperasi yang hancur akibat politik pada masa kolonial belanda
dan dilanjutkan oleh sistem kumini pada zaman penjajahan Jepang, lambat laun setelah Indonesia
merdeka kembali menghangat. Apalagi dengan adanya Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun
1945, pada pasal 33 yang menetapkan koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia, maka
kedudukan hukum koperasi di Indonesia benar-benar menjadi lebih mantap. Dan sejak saat itu Moh.Hatta
sebagai wakil presiden Republik Indonesia lebih intensif mempertebal kesadaran untuk berkoperasi bagi
bangsa Indonesia, serta memberikan banyak bimbingan dan motivasi kepada gerakan koperasi agar
meningkatkan cara usaha dan cara kerja, atas jasa-jasa beliau lah maka Moh.Hatta diangkat sebagai
Bapak Koperasi Indonesia.
Beberapa kejadian penting yang mempengaruhi perkembangan koperasi di Indonesia :
Pada tanggal 12 Juli 1947, dibentuk SOKRI (Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia) dalam
Kongres Koperasi Indonesia I di Tasikmalaya, sekaligus ditetapkannya sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Pada tahun 1960 dengan Inpres no.2, koperasi ditugaskan sebagai badan penggerak yang
menyalurkan bahan pokok bagi rakyat. Dengan inpres no.3, pendidikan koperasi di Indonesia ditingkatkan
baik secara resmi di sekolah-sekolah, maupun dengan cara informal melalui siaran media masa,dll yang
dapat memberikan informasi serta menumbuhkan semangat berkoperasi bagi rakyat.
Lalu pada tahun 1961, dibentuk Kesatuan Organisasi Koperasi Seluruh Indonesia (KOKSI).
Pada tanggal 2-10 Agustus 1965, diadakan (Musyawarah Nasional Koperasi) MUNASKOP II yang
mengesahkan Undang-Undang koperasi no.14 tahun 1965 di Jakarta.
9. Di Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sering
disingkat (UMKM). UMKM saat ini dianggap sebagai cara
yang efektif dalam pengentasan kemiskinan. Dari statistik
dan riset yang dilakukan, UMKM mewakili jumlah kelompok
usaha terbesar. UMKM telah diatur secara hukum melalui
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah.
UMKM merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam
perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup
pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis, serta
menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis
ekonomi. Selain menjadi sektor usaha yang paling besar
kontribusinya terhadap pembangunan nasional, UMKM juga
menciptakan peluang kerja yang cukup besar bagi tenaga
kerja dalam negeri, sehingga sangat membantu upaya
mengurangi pengangguran.
10. Ada dua hal yang sangat mempengaruhi kemampuan sebuah koperasi untuk
bisa bertahan atau unggul dalam persaingan (terutama jangka panjang) di
pasar, yakni: kemampuan menetapkan harga dan struktur pasar. Dua koperasi
(atau perusahaan) akan mendapatkan kesempatan yang berbeda untuk
survive karena masing-masing berbeda dalam kemampuan menetapkan
harga dan struktur pasar yang dihadapi. Namun demikian, ada satu hal yang
jelas yakni bahwa dalam bentuk pasar apapun juga, terkecuali monopoli
(misalnya persaingan sempurna atau persaingan monopolistik), kemampuan
koperasi maupun perusahaan non-koperasi untuk bisa unggul dalam
persaingan dalam periode jangka panjang ditentukan oleh kualitas dan
efisiensi.
Koperasi di Indonesia akan menghadapi tantangan bahkan ancaman serius
dari globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan dunia. Terutama
mengingat bahwa kemampuan koperasi menghadapi ancaman dan juga
kesempatan yang muncul dari globalisasi ekonomi dan liberalisasi
perdagangan dunia sangat dipengaruhi oleh kemampuan akan dua hal
tersebut dari sektor bersangkutan.Artinya, jika sektor pertanian Indonesia
belakangan ini semakin terkalahkan oleh komoditas-komoditas pertanian
impor, sulit mengharapkan koperasi pertanian Indonesia akan survive.