2. Introduction
• The Conventional Wisdom
• The Important to Enjoy Our Life
• Personal Branding is “My Way”
• The Risk Dealing with “My Way”
• The Opportunities with “My Way
3. The Way by Theory
• Existence
Adanya kesadaran publik terhadap eksistensi diri. Masyarakat atau
orang lain menyadari akan keberadaan individu tersebut.
• Clarity
Adanya kejelasan informasi. Kejelasan informasi siapa individu
tersebut, dan apa yang ia dapat lakukan.
• Specialization
Adanya spesialisasi kemampuan. Individu tersebut memiliki daya beda
dengan orang lain (kompetitor).
• Consistency and persistence
Adanya konsistensi dan daya tahan terhadap perubahan. Personal
brand yang ditunjukan individu tersebut sama dalam periode waktu
yang relatif panjang.
(Diolah dari Montoya, P., & Vandehey T., 2009)
4. The Way by Experience
YORIS SEBASTIAN
Existence;
• “Young Creative Enterpreneur of the Year 2006”
• Indonesian Young Marketers Award 2003
• “Destination Nowhere” in MURI at 2003
• Broadcast Bar (BC Bar) at 2000
Clarity:
• Blog and personal identity
• Book; “Oh My Goodness: Buku Pintar Seorang Creative Junkies”
• Business in the field of creative consulting, “Oh My Goodness”
Specialization:
• Creativity
Consistency and persistence:
• Track Record
• Article and his creation
Social networking: Facebook and Twitter
The Way by Experience
5. The Way by Experience
NDORO KAKUNG
Existence;
• Blog and article
Clarity:
• -
Specialization:
• Social observer and critics
Consistency and persistence:
• Article
Social networking:
• Facebook and Twitter
6. Personal Branding With My Way
1. Mampu menonjolkan spesialisasi keunggulan diri
yang dapat menjadikan diri berbeda dengan orang
lain.
2. Menciptakan ikatan emosional dengan “konsumen”
yang memiliki nilai-nilai/kecenderungan yang relatif
sama, sehingga mampu membuat kita tetap eksis.
3. Memberikan informasi yang sejelas mungkin
berkenaan dengan siapa kita dan hal apa saja yang
dapat kita lakukan.
4. Hal lain yang tak kalah penting setelah spesialisasi dan
eksistensi diri adalah konsisten dengan personal
brand yang kita buat.
7. With My Way:
• a. Need of Passion. Pentingnya membangun personal brand yang selaras dengan
hasrat kita.
• b. Create something new. Perlunya menciptakan sesuatu yang baru yang juga
dapat menawarkan keuntungan kepada pihak lain.
• c. Focus and get smaller. Mempersempit ruang lingkup dan memperdalam
keahlian yang sesuai dengan hasrat kita.
• d. Change as your needs change. Selalu menyiapkan diri untuk merubah pakem
ketika kebutuhan diri berubah.
• e. Making people see that you’re different. Membuat orang lain menganggap kita
berbeda dengan yang lain (spesialisasi).
• f. Helping people see you as being “like them.” Bantu orang lain untuk dapat
melihat nilai-nilai dan kecenderungan apa yang kita miliki dengan tepat.
• g. Getting prospects in the door. Upayakan menjalin relasi efektif sebanyak
mungkin.
• h. Find partners. Temukan rekan kerja yang dapat melengkapi kekurangan atau hal
yang seringkali terlupakan oleh kita.
9. Bibliography
• Montoya, P., & Vandehey T. 2009. The Brand
Called You: Create a Personal Brand That Wins
Attention and Grows Your Business. The
McGraw-Hill Companies
• Witzel, M. 2004. Management the Basics.
New York: Routledge