Dokumen tersebut membahas tentang personal branding dan cara membangunnya dengan "My Way". Personal branding merupakan cara untuk menonjolkan keunggulan diri sehingga berbeda dengan orang lain, menciptakan ikatan emosional dengan konsumen, serta memberikan informasi jelas tentang diri sendiri. Penting untuk fokus pada keahlian dan konsisten mempertahankan merek pribadi yang dibangun.
Dokumen tersebut membahas tentang personal branding, yaitu representasi otentisitas diri seseorang berdasarkan keahlian dan kesenangan pribadi. Untuk membentuk personal brand yang kuat, seseorang perlu fokus pada ketiga hal utama yaitu kejelasan pesan tentang diri, spesialisasi di bidang tertentu, dan konsistensi dalam mempromosikan diri. Dengan demikian, orang lain dapat lebih mudah mengenali keahlian seseorang dan meman
Dokumen tersebut membahas pentingnya membangun kredibilitas bagi seorang pembicara untuk meyakinkan audiens. Terdapat tiga komponen utama kredibilitas yaitu kompetensi, karakter, dan karisma. Kompetensi mengacu pada keahlian pembicara tentang topik, karakter menyangkut persepsi kejujuran dan keadilan, sedangkan karisma terkait antusiasme dan faktor disukai pembicara. Membang
Dokumen tersebut membahas pentingnya membangun kredibilitas bagi seorang pembicara untuk meyakinkan audiens. Terdapat tiga komponen utama kredibilitas yaitu kompetensi, karakter, dan karisma. Kompetensi mengacu pada keahlian pembicara tentang topik, karakter menyangkut persepsi kejujuran dan keadilan, sedangkan karisma terkait antusiasme dan faktor disukai pembicara. Membang
Dokumen tersebut membahas tentang personal branding, yang didefinisikan sebagai cara untuk memasarkan diri sendiri dan membangun citra diri sebagai "produk" unik. Dokumen tersebut menjelaskan empat langkah untuk membangun personal branding yang baik, yaitu mengenali diri sendiri, menciptakan alat pemasaran diri, berkomunikasi dengan orang lain, dan mempertahankan citra diri. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal branding antara lain
Dokumen tersebut membahas pentingnya membangun personal branding untuk merintis karier. Personal branding adalah cara seseorang mempresentasikan dirinya kepada orang lain dengan menciptakan kesan konsisten yang mencerminkan keahlian, pengalaman, dan nilai pribadinya. Membangun personal branding membantu seseorang untuk menonjol dan membuka peluang dalam karirnya.
Dokumen tersebut membahas tentang personal branding dan cara membangunnya dengan "My Way". Personal branding merupakan cara untuk menonjolkan keunggulan diri sehingga berbeda dengan orang lain, menciptakan ikatan emosional dengan konsumen, serta memberikan informasi jelas tentang diri sendiri. Penting untuk fokus pada keahlian dan konsisten mempertahankan merek pribadi yang dibangun.
Dokumen tersebut membahas tentang personal branding, yaitu representasi otentisitas diri seseorang berdasarkan keahlian dan kesenangan pribadi. Untuk membentuk personal brand yang kuat, seseorang perlu fokus pada ketiga hal utama yaitu kejelasan pesan tentang diri, spesialisasi di bidang tertentu, dan konsistensi dalam mempromosikan diri. Dengan demikian, orang lain dapat lebih mudah mengenali keahlian seseorang dan meman
Dokumen tersebut membahas pentingnya membangun kredibilitas bagi seorang pembicara untuk meyakinkan audiens. Terdapat tiga komponen utama kredibilitas yaitu kompetensi, karakter, dan karisma. Kompetensi mengacu pada keahlian pembicara tentang topik, karakter menyangkut persepsi kejujuran dan keadilan, sedangkan karisma terkait antusiasme dan faktor disukai pembicara. Membang
Dokumen tersebut membahas pentingnya membangun kredibilitas bagi seorang pembicara untuk meyakinkan audiens. Terdapat tiga komponen utama kredibilitas yaitu kompetensi, karakter, dan karisma. Kompetensi mengacu pada keahlian pembicara tentang topik, karakter menyangkut persepsi kejujuran dan keadilan, sedangkan karisma terkait antusiasme dan faktor disukai pembicara. Membang
Dokumen tersebut membahas tentang personal branding, yang didefinisikan sebagai cara untuk memasarkan diri sendiri dan membangun citra diri sebagai "produk" unik. Dokumen tersebut menjelaskan empat langkah untuk membangun personal branding yang baik, yaitu mengenali diri sendiri, menciptakan alat pemasaran diri, berkomunikasi dengan orang lain, dan mempertahankan citra diri. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal branding antara lain
Dokumen tersebut membahas pentingnya membangun personal branding untuk merintis karier. Personal branding adalah cara seseorang mempresentasikan dirinya kepada orang lain dengan menciptakan kesan konsisten yang mencerminkan keahlian, pengalaman, dan nilai pribadinya. Membangun personal branding membantu seseorang untuk menonjol dan membuka peluang dalam karirnya.
Dokumen tersebut membahas tentang strategi komunikasi bisnis dalam konteks budaya dan multibudaya. Terdapat beberapa kasus yang menunjukkan pentingnya memahami budaya lokal saat melakukan komunikasi bisnis internasional seperti kasus Pepsi dan Parker. Dokumen juga menjelaskan unsur-unsur budaya seperti bahasa, estetika, dan ritual serta isu-isu yang muncul dalam komunikasi multibudaya seperti sindrom langit-langit kaca dan
Three Steps to Boost "YOUR PERSONAL BRANDING"Kanaidi ken
Personal branding membutuhkan 3 langkah yaitu mengenali diri, menunjukkan kemampuan diri, dan terus mengembangkan diri secara konsisten untuk membangun citra pribadi yang kuat dan bermanfaat.
Dokumen tersebut membahas tentang personal brand dan 10 cara untuk membangun personal brand yang kuat, termasuk mengelebrasi keunikan diri, memperluas jaringan, dan menjalankan rencana aksi pemasaran diri. Elemen kunci membangun personal brand yang menang adalah kejelasan pesan, spesialisasi di bidang tertentu, dan konsistensi dalam menyampaikan pesan kepada orang lain.
Dokumen tersebut memberikan nasihat dan pesan Rasulullah tentang pentingnya berdakwah sesuai dengan zaman dan karakteristik audiens. Dokumen juga menyarankan perlunya berinovasi dalam berdakwah dengan memahami kebutuhan audiens dan selalu menyesuaikan metode dakwah. Langkah-langkah seperti survei, belajar dari pengalaman lain, dan evaluasi berkelanjutan diusulkan untuk mendukung inovasi d
Dokumen tersebut membahas tentang identitas kolektif dan bagaimana media massa berperan dalam pembentukannya. Identitas kolektif terbentuk melalui interaksi sosial antaranggota kelompok dan dipengaruhi pesan dari media seperti film dan televisi yang membentuk gaya hidup dan ekspresi diri. Contohnya adalah komunitas pecinta manga yang membentuk identitas melalui kosplay dan interaksi online.
Nama : Gusnanda Dipta Galih Surasa
Prodi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Sains dan Teknologi
NIM : 161270000123
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara '16
Melalui Postingan ini, sekarang kalian sudah tahu sekilas akan personal branding itu apa, dan begitu banyak manfaat apabila kita membangun personal branding diri kita sendiri dengan baik.
Saya ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya karena sudah menyempatkan waktunya untuk membaca postingan saya ini, semoga apa yang ada pada postingan ini bisa bermanfaat bagi kita semua.. :) jangan lupa like, share, dan follow yaa
BAB dokumen menjelaskan hubungan antara kepribadian dan perilaku konsumsi. Teori kepribadian seperti Freud, Horney, dan trait theory mempengaruhi preferensi dan keputusan konsumen. Kepribadian konsumen dan citra diri mereka mempengaruhi pemilihan merek dan produk. Kepribadian virtual menjadi penting dengan perkembangan internet.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang personal branding, yaitu proses menciptakan kesan dan membentuk persepsi orang lain sesuai dengan yang diinginkan. Beberapa poin pentingnya adalah melakukan brand audit untuk menentukan brand yang diinginkan, menganalisis kelebihan dan kekurangan diri sendiri, serta mengembangkan strategi dan jadwal untuk mempromosikan diri secara konsisten.
Dokumen tersebut membahas tentang strategi komunikasi bisnis dalam konteks budaya dan multibudaya. Terdapat beberapa kasus yang menunjukkan pentingnya memahami budaya lokal saat melakukan komunikasi bisnis internasional seperti kasus Pepsi dan Parker. Dokumen juga menjelaskan unsur-unsur budaya seperti bahasa, estetika, dan ritual serta isu-isu yang muncul dalam komunikasi multibudaya seperti sindrom langit-langit kaca dan
Three Steps to Boost "YOUR PERSONAL BRANDING"Kanaidi ken
Personal branding membutuhkan 3 langkah yaitu mengenali diri, menunjukkan kemampuan diri, dan terus mengembangkan diri secara konsisten untuk membangun citra pribadi yang kuat dan bermanfaat.
Dokumen tersebut membahas tentang personal brand dan 10 cara untuk membangun personal brand yang kuat, termasuk mengelebrasi keunikan diri, memperluas jaringan, dan menjalankan rencana aksi pemasaran diri. Elemen kunci membangun personal brand yang menang adalah kejelasan pesan, spesialisasi di bidang tertentu, dan konsistensi dalam menyampaikan pesan kepada orang lain.
Dokumen tersebut memberikan nasihat dan pesan Rasulullah tentang pentingnya berdakwah sesuai dengan zaman dan karakteristik audiens. Dokumen juga menyarankan perlunya berinovasi dalam berdakwah dengan memahami kebutuhan audiens dan selalu menyesuaikan metode dakwah. Langkah-langkah seperti survei, belajar dari pengalaman lain, dan evaluasi berkelanjutan diusulkan untuk mendukung inovasi d
Dokumen tersebut membahas tentang identitas kolektif dan bagaimana media massa berperan dalam pembentukannya. Identitas kolektif terbentuk melalui interaksi sosial antaranggota kelompok dan dipengaruhi pesan dari media seperti film dan televisi yang membentuk gaya hidup dan ekspresi diri. Contohnya adalah komunitas pecinta manga yang membentuk identitas melalui kosplay dan interaksi online.
Nama : Gusnanda Dipta Galih Surasa
Prodi : Desain Komunikasi Visual
Fakultas : Sains dan Teknologi
NIM : 161270000123
Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara '16
Melalui Postingan ini, sekarang kalian sudah tahu sekilas akan personal branding itu apa, dan begitu banyak manfaat apabila kita membangun personal branding diri kita sendiri dengan baik.
Saya ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya karena sudah menyempatkan waktunya untuk membaca postingan saya ini, semoga apa yang ada pada postingan ini bisa bermanfaat bagi kita semua.. :) jangan lupa like, share, dan follow yaa
BAB dokumen menjelaskan hubungan antara kepribadian dan perilaku konsumsi. Teori kepribadian seperti Freud, Horney, dan trait theory mempengaruhi preferensi dan keputusan konsumen. Kepribadian konsumen dan citra diri mereka mempengaruhi pemilihan merek dan produk. Kepribadian virtual menjadi penting dengan perkembangan internet.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang personal branding, yaitu proses menciptakan kesan dan membentuk persepsi orang lain sesuai dengan yang diinginkan. Beberapa poin pentingnya adalah melakukan brand audit untuk menentukan brand yang diinginkan, menganalisis kelebihan dan kekurangan diri sendiri, serta mengembangkan strategi dan jadwal untuk mempromosikan diri secara konsisten.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
2. Introduction
• The Conventional Wisdom
• The Important to Enjoy Our Life
• Personal Branding is “My Way”
• The Risk Dealing with “My Way”
• The Opportunities with “My Way
3. The Way by Theory
• Existence
Adanya kesadaran publik terhadap eksistensi diri. Masyarakat atau
orang lain menyadari akan keberadaan individu tersebut.
• Clarity
Adanya kejelasan informasi. Kejelasan informasi siapa individu
tersebut, dan apa yang ia dapat lakukan.
• Specialization
Adanya spesialisasi kemampuan. Individu tersebut memiliki daya beda
dengan orang lain (kompetitor).
• Consistency and persistence
Adanya konsistensi dan daya tahan terhadap perubahan. Personal
brand yang ditunjukan individu tersebut sama dalam periode waktu
yang relatif panjang.
(Diolah dari Montoya, P., & Vandehey T., 2009)
4. The Way by Experience
YORIS SEBASTIAN
Existence;
• “Young Creative Enterpreneur of the Year 2006”
• Indonesian Young Marketers Award 2003
• “Destination Nowhere” in MURI at 2003
• Broadcast Bar (BC Bar) at 2000
Clarity:
• Blog and personal identity
• Book; “Oh My Goodness: Buku Pintar Seorang Creative Junkies”
• Business in the field of creative consulting, “Oh My Goodness”
Specialization:
• Creativity
Consistency and persistence:
• Track Record
• Article and his creation
Social networking: Facebook and Twitter
The Way by Experience
5. The Way by Experience
NDORO KAKUNG
Existence;
• Blog and article
Clarity:
• -
Specialization:
• Social observer and critics
Consistency and persistence:
• Article
Social networking:
• Facebook and Twitter
6. Personal Branding With My Way
1. Mampu menonjolkan spesialisasi keunggulan diri
yang dapat menjadikan diri berbeda dengan orang
lain.
2. Menciptakan ikatan emosional dengan “konsumen”
yang memiliki nilai-nilai/kecenderungan yang relatif
sama, sehingga mampu membuat kita tetap eksis.
3. Memberikan informasi yang sejelas mungkin
berkenaan dengan siapa kita dan hal apa saja yang
dapat kita lakukan.
4. Hal lain yang tak kalah penting setelah spesialisasi dan
eksistensi diri adalah konsisten dengan personal
brand yang kita buat.
7. With My Way:
• a. Need of Passion. Pentingnya membangun personal brand yang selaras dengan
hasrat kita.
• b. Create something new. Perlunya menciptakan sesuatu yang baru yang juga
dapat menawarkan keuntungan kepada pihak lain.
• c. Focus and get smaller. Mempersempit ruang lingkup dan memperdalam
keahlian yang sesuai dengan hasrat kita.
• d. Change as your needs change. Selalu menyiapkan diri untuk merubah pakem
ketika kebutuhan diri berubah.
• e. Making people see that you’re different. Membuat orang lain menganggap kita
berbeda dengan yang lain (spesialisasi).
• f. Helping people see you as being “like them.” Bantu orang lain untuk dapat
melihat nilai-nilai dan kecenderungan apa yang kita miliki dengan tepat.
• g. Getting prospects in the door. Upayakan menjalin relasi efektif sebanyak
mungkin.
• h. Find partners. Temukan rekan kerja yang dapat melengkapi kekurangan atau hal
yang seringkali terlupakan oleh kita.
9. Bibliography
• Montoya, P., & Vandehey T. 2009. The Brand
Called You: Create a Personal Brand That Wins
Attention and Grows Your Business. The
McGraw-Hill Companies
• Witzel, M. 2004. Management the Basics.
New York: Routledge