2. KATA BIJAK
‘Through a deep understanding of the
COVID-19 ,we can gain positive energy
for overcoming its negative impacts
on our peace on our beloved earth’.
~ Benediktus Ma’dika
5. COVID-19 ?
❖Penyakit Virus Korona (Corona Virus desease atau Covid-19)
disebabkan oleh sindrom virus korona pernapasan akut berat (severe
acute respiratory syndrome 2/SARS-CoV-2) yang awalnya berkembang
di Wuhan, China kemudian menyebar ke hampir setiap negara di dunia.
❖Disebut virus korona karena memiliki tonjolan (spike) seperti mahkota
(korona) di permukaan luarnya.
❖Virus ini sangat mudah ditransmisikan dari manusia ke manusia dan
dari hewan (terutama kelelawar karena telah diketahui memiliki
kesamaan genom dengan virus kelelawar ) ke manusia.
❖Virus ini dinamai, oleh peneliti Cina, sebagai Virus Korona Wuhan
(Wuhan Coranavirus) atau Virus korona baru 2019 (2019-novel
coronavirus/2019-nCov).
❖Komite Internasional tentang Taksonomi (Pengelompokkan) Virus
(ICTV) menamakan virus ini sebagai SARS-CoV-2 dan penyakit yang
ditimbulkan disebut sebagai COVID-19.
6. ASAL-MUASAL COVID -19
❑Berasal dari Pasar makanan laut Hunan di kota Wuhan Cina dan menginfeksi lebih
dari 50 orang.Binatang hidup yang sering dijual di pasar ini seperti kelelawar, katak,
ular, burung, marmut dan kelinci.
❑Prasangka awal menyatakan bahwa semua pasien awal di Cina yang terinfeksi
pneumonia yang disebabkan oleh Virus Korana Wuhan di Cina mungkin telah
mengunjungi pasar makanan laut tersebut di mana hewan hidup dijual atau mungkin
menggunakan hewan atau burung yang terinfeksi sebagai sumber makanan. Namun,
berdasarkan hasil penelitian mengungkapkan bahwa beberapa orang tertular infeksi
virus bahkan tanpa catatan mengunjungi pasar makanan laut tersebut. Pengamatan
ini menunjukkan kemampuan penyebaran virus dari manusia ke manusia yang
dilaporkan di lebih dari 100 negara di dunia. Penyebaran virus dari manusia ke
manusia terjadi karena kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, terkena batuk,
bersin, tetesan pernapasan atau aerosol. Aerosol ini dapat menembus tubuh manusia
(paru-paru) melalui inhalasi hidung atau mulut.
❑Aerosol terbentuk ketika droplet (cairan lendir dan air liur dari mulut dan hidung) lebih
cepat menguap dibandingkan jatuh ke tanah, meninggalkan inti berdiameter kurang
dari 5 mikrometer. Tanpa adanya cairan, partikel virus dari droplet yang menguap
dapat terbang di udara selama setengah jam.
7. Model Transmisi
COVID-19 Wuhan
Transmisi
Binatang
yang dijual
Transmisi
Kontak
Komunitas Keruman
massal
Pasien
Transmisi
Petugas
Medis
Pasien
Lain
Transmisitransmisinya
masih
dipertanyakan
Perantara lain yaitu babi,
burung liar, ayam, kucing,
kelelawar dan anjing masih
dipertanyakan.
8. COVID-19
STRUKTUR COVID-19
➢Ukuran diameter: 65-125 nanometer ( sangat jauh
lebih kecil dibandingkan ukuran diameter rambut
manusia).
➢Nucleocapsid protein berfungsi untuk
meningkatkan pelepasan partikel seperti virus dari
tubuh virusnya.
➢ M dan E membentuk selubung virus dan
interaksinya cukup untuk memproduksi partikel-
partikel seperti virus.
➢ S adalah protein yang berperan utama dalam
melekatkan virus ke sel manusia atau binatang.
➢RNA merupakan bagian yang seperti mesin yang
memproduksi banyak salinan protein virus baru
pada sel yang terinfeksi kemudian dirakit menjadi
ribuan virus-virus baru untuk disebarkan.
9. 2. RUTE TRANSMISI DARI PASIEN COVID-19
1. Transmisi simtomatik
2. Transmisi pra-gejala
3. Transmisi tanpa gejala
10. TRANSMISI SIMTOMATIK
❖kasus COVID-19 simtomatik adalah kasus yang telah menunjukkan tanda
dan gejala pada orang yang terinfeksi yang sesuai dengan infeksi virus
COVID-19. Transmisi simtomatik mengacu pada transmisi dari seseorang
saat mereka sedang mengalami gejala.
❖Pada transmisi ini, COVID-19 terutama ditularkan dari orang yang bergejala
ke orang lain yang berada dalam kontak dekat melalui tetesan pernapasan,
kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau melalui kontak dengan
benda dan permukaan yang terkontaminasi virus ini.
❖Penelitian telah menunjukkan bahwa pelepasan virus COVID-19 tertinggi
pada saluran pernapasan atas (hidung dan tenggorokan) pada saat awal
munculnya penyakit yaitu dalam 3 hari pertama sejak timbulnya gejala dan
juga telah diteliti bahwa orang terinfeksi mungkin lebih berpotensi menularkan
virus di sekitar waktu timbulnya gejala dibandingkan dengan waktu
setelahnya.
11. T R AN S M I S I P R AG E J A L A
❖Transmisi ini merupakan masa inkubasi COVID-19 yang merupakan
waktu antara paparan virus (menjadi terinfeksi) dan bermulahnya
munculnya gejala (rata-rata 5-6 hari, namun bisa sampai 14
hari).Periode ini juga dikenal sebagai periode "pre-simptomatik“ yaitu
orang yang terinfeksi dapat menularkan COVID-19 namun belum
menunjukkan gejala. Oleh karena itu, penularan dari kasus pra-gejala
dapat terjadi sebelum timbulnya gejala pada orang yang terinfeksi.
❖Telah diteliti bahwa beberapa orang menunjukkan hasil tes positif
COVID-19 mulai 1-3 hari sebelum mereka mengalami gejala. Jadi,
mungkin saja orang yang terinfeksi COVID-19 dapat menularkan virus
sebelum timbul gejala yang signifikan. Ini penting untuk disadari bahwa
penularan pra-gejala masih memiliki virus untuk disebarkan melalui
cairan lendir dan air liur dari mulut dan hidung atau melalui sentuhan
permukaan yang terkontaminasi.
12. PENULARAN TANPA GEJALA
❑Penularan tanpa gejala mengacu pada penularan virus dari seseorang
yang terinfeksi COVID-19 namun tidak menunjukkan gejala.
❑Ada beberapa laporan tentang kasus yang dikonfirmasi secara
laboratorium yang benar-benar tanpa gejala dan sampai saat ini, belum
ada penularan tanpa gejala yang terdokumentasi. Namun, tidak
menutup kemungkinan bahwa hal itu dapat terjadi.
❑Dengan adanya penularan tanpa gelaja ini, maka penting bagi kita
untuk waspada terhadap orang-orang yang dicurigai atau kemungkinan
memiliki COVID-19, misalnya orang-orang yang baru datang dari
daerah-daerah yang memiliki kasus COVID-19.
14. GEJALA
• Siapa pun dapat memiliki
gejala ringan hingga berat.
• Orang dewasa yang lebih tua
dan orang-orang yang
memiliki kondisi medis
mendasar yang parah seperti
penyakit jantung atau paru-
paru atau diabetes tampaknya
berisiko lebih tinggi untuk
memiliki penyakit COVID-19
yang lebih serius.
KAMU HARUS TAHU!
• Gejala dapat muncul 2-14 hari
setelah terpapar virus.
• Gejala-gejala yang mungkin
menunjukkan infeksi COVID-19
yaitu: demam atau kedinginan,
batuk, napas pendek atau sulit
bernapas, kelelahan otot atau
sakit tubuh, sakit kepala,
kehilangan kemampuan merasa
atau membau, sakit tenggorokan,
hidung tersumbat atau berair,
mual atau muntah dan diare.
PERHATIKAN GEJALAMU!
15. 01
04
PENCEGAHAN (PREVENSI)
1.Mengetahui Bagaimana COVID-19 Menyebar
❖ Virus diperkirakan menyebar terutama dari orang ke orang.
Antara orang yang bersentuhan erat satu sama lain (dalam
jarak sekitar kurang dari 2 meter ).
❖ Melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan ketika orang
yang terinfeksi batuk, bersin atau berbicara.Tetesan ini dapat
sampai di mulut atau hidung orang yang berada di dekatnya
atau mungkin terhirup ke dalam paru-paru.
❖ Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa COVID-19
dapat disebarkan oleh orang-orang yang terinfeksi namun
tidak menunjukkan gejala.
16. PENCEGAHAN (PREVENSI)
2.Sering Mencuci Tangan
❖ Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20
detik terutama setelah Anda berada di tempat umum, batuk, atau
bersin.
❖ Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan yang
mengandung setidaknya 60% alkohol. Tutupi semua permukaan
tangan Anda dan gosokkan semuanya sampai kering.
❖ Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut Anda dengan tangan
yang tidak dicuci.
17. 3.Hindari Kontak Dekat
❖Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit, bahkan di dalam rumah
Anda. Jika memungkinkan, pertahankan sekitar 2 meter antara orang
yang sakit dan anggota rumah tangga lainnya.
❖ Ingatlah bahwa beberapa orang tanpa gejala mungkin dapat
menyebarkan virus.
❖Jaga jarak setidaknya 2 meter dari orang lain. Jangan berkumpul dalam
kelompok.
❖Jauhi tempat-tempat ramai dan hindari pertemuan massal. Menjaga
jarak dari orang lain sangat penting bagi orang yang berisiko lebih tinggi
untuk sakit parah.
PENCEGAHAN (PREVENSI)
18. 4.Tutuplah Mulut dan Hidung Anda dengan Masker Saat
Berada di Sekitar Orang Lain!
❖Setiap orang harus mengenakan masker ketika mereka
harus pergi ke tempat umum.
❖Penutup wajah kain tidak boleh dipakaikan pada anak-
anak di bawah usia 2 tahun atau siapa pun yang
mengalami kesulitan bernapas atau tidak sadar.
❖Penutup wajah kain dimaksudkan untuk melindungi orang
lain jika Anda terinfeksi.
❖Terus menjaga jarak sekitar 2 meter antara Anda dan
orang lain. Penutup wajah kain bukan pengganti jarak
sosial.
PENCEGAHAN (PREVENSI)
19. 5. Biasakanlah Lindungi Muka Saat Batuk atau
Bersin!
❖Jika Anda berada di lingkungan pribadi dan tidak
memiliki penutup wajah , ingatlah untuk selalu
menutup mulut dan hidung Anda dengan tisu
saat Anda batuk atau bersin atau menggunakan
bagian dalam siku Anda.Buanglah tisu bekas di
tempat sampah.
❖Segera cuci tangan Anda dengan sabun dan air
setidaknya selama 20 detik. Jika sabun dan air
tidak tersedia, bersihkan tangan Anda dengan
pembersih tangan yang mengandung setidaknya
60% alkohol.
PENCEGAHAN (PREVENSI)
20. 6. Bersihkan dan Disinfeksi Permukaann yang
Sering Disentuh Setiap Hari !
❖Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering
disentuh setiap hari misalnya meja, gagang pintu,
sakelar lampu, meja, telepon, keyboard komputer,
toilet, keran, HP dan bak cuci.
❖Jika permukaannya kotor, bersihkan. Gunakan
deterjen atau sabun dan air sebelum disinfeksi.
Kemudian, gunakan desinfektan rumah tangga
seperti Dettol,Bayclin, Wipol dan lain-lain.
PENCEGAHAN (PREVENSI)
21. 7.Kontrol Kesehatanmu
❖Waspadai gejalanya : seperti demam, batuk, napas pendek, atau
gejala COVID-19 lainnya.Terutama jika Anda menjalankan tugas
penting, pergi ke kantor atau tempat kerja, dan dalam kondisi di mana
mungkin sulit untuk menjaga jarak fisik 2 meter
❖Ukur suhu tubuh Anda jika timbul gejala. Jangan mengukur suhu
tubuh Anda dalam 30 menit setelah berolahraga atau setelah minum
obat yang dapat menurunkan suhu tubuh Anda, seperti asetaminofen.
❖Makan makan yang sehat dan bergisi
❖Hindari begadang atau kecapean karena dapat menurunkan daya
tahan tubuh terhadap infeksi COVID-19.
PENCEGAHAN (PREVENSI)
22. REFERENSI
• Centers for Disease Control and
Prevention. (n.d.). Retrieved from
https://www.cdc.gov/
• COVID-19 situation reports. (n.d.).
Retrieved from
https://www.who.int/emergencies/di
seases/novel-coronavirus-
2019/situation-reports
• Shereen, M. A., Khan, S., Kazmi,
A., Bashir, N., & Siddique, R.
(2020). COVID-19 infection: Origin,
transmission, and characteristics of
human coronaviruses. Journal of
Advanced Research, 24, 91–98.
doi: 10.1016/j.jare.2020.03.005