SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
“PT IDOLA CAHAYA SEMESTA”
20 Maret 2023 1
“Tuhan Pun Berpuasa”
By
Emha Ainun Nadjid
“Mukjizat Puasa”
By
Dr. Zaprulkhan S.Sos.I, M.S.I
“Untuk Apa Berpuasa?”
By
Agus Mustofa
“Ihya Ulumiddin”
By
Imam Al Ghozali
2
3
1. Puasa Orang Awam (Umum)
1.1 Puasa orang pada umumnya
1.2 Cirinya: hanya menahan diri dari makan dan minum,
serta tidak melakukan hubungan suami istri.
2. Puasa Orang Khusus (Khowwash)
2.1 Bukan hanya menahan lapar dan haus, serta
hubungan suami istri, akan tetapi menjaga:
pendengaran, penglihatan,lidah,tangan,kaki, dan
semua anggota tubuh lainnya dari perbuatan dosa
maupun maksiat.
2.2 Menjaga qolbunya agar tetap khusu kepada Allah
melalui sikap takut (khauf), berharap (roja’) sabar dan
do’a
2.3 Inilah puasa orang soleh
TINGKATAN ORANG BERPUASA MENURUT IMAM
AL GHOZALI
4
3. Puasa Orang Spesial (Khowwash Al Khowwash)
3.1 Inilah puasa paling tinggi tingkatannya
3.2 Orang ditingkatan ini sudah mampu mengendalikan
qolbu dari dorongan nasfu dan pikiran duniawi.
Qolbu dan pikirannya hanya tertuju pada Allah.
3.3 Tingkatan puasa ini hanya dimiliki oleh para
Rosul,Nabi,Shidiqqun dan Muqorrobin.
TINGKATAN ORANG BERPUASA MENURUT IMAM
AL GHOZALI
1.1 Ibadah Puasa bersifat Revolusioner, Radikal &
Frontal, karena :
 Orang berpuasa disuruh langsung berpakaian
ketiadaan : tidak makan, tidak minum, tidak marah,
tidak berhubungan suami istri, dll.
1.2 Puasa adalah pekerjaan : (Habit)
 MENAHAN di tengah kebiasaan MENUMPAHKAN
 MENGENDALIKAN ditengah kebiasaan MELAMPIASKAN
5
6
1.3 Puasa adalah perlawanan terhadap kecintaan
akan dunia & penaklukan atas diri sendiri (hawa
& nafsu).
1.4 Puasa adalah DEMATERIALISASI, yaitu
manusia tidak terorientasi materi untuk
kepentingan dirinya tapi untuk PENCAPAIAN
CAHAYA, berupa pengabdian & taqorub kepada
Allah.
1.5 Ibadah puasa merupakan “Jalan Tol” bagi
perjuangan manusia untuk mencapai
kemenangan sejati dalam melawan hawa
nafsunya.
7
Ada 3 Tingkat Kepentingan Manusia Berpuasa :
1. Kepentingan Duniawi
2. Kepentingan Ukhrawi
3. Kepentingan Ilahiyah
2.1 Puasa Kepentingan Duniawi
Untuk memperoleh kepentingan dunia antara
lain : Kesuksesan, Kejayaan, Kekayaan, Jabatan,
kepentingan politik, dll.
8
2.2 Puasa Kepentingan Ukhrawi
 Demi memperoleh pahala sebanyak2nya &
mendapatkan Surga.
 Puasa ini lebih baik dari puasa kepentingan
dunia.
9
2.3 Puasa Kepentingan Ilahiyah
Puasanya seorang muslim yg pasrah total kepada
Allah & merindukan kualitas TAQWA & TAUHID yg
tertinggi, pamrih kepentingan ukhrawi pun
dilampaui.
Engkau tiba pada suatu tingkat KESADARAN
bahwa duniamu dan akhiratmu tidaklah penting,
sebab yg sungguh2 penting hanyalah Allah SWT.
Ditingkat ini termuat AL-IKHLAS, Berpuasanya
Ikhlas karena Allah SWT, dimana dihadapanNya
engkau lebur & lenyap. Dirimu, kejayaanmu,
pangkat, harta menjadi tidak penting, karena
hanya Allah satu2nya yg penting bagimu.
10
3.1 Sudah menjadi kebiasaan manusia untuk
mengikuti KESENANGAN pribadinya, mulai dari
memilih pakaian, makanan,kendaraan, kebutuhan
rumah tangga, rumah, dll. Kalau engkau
menggerakan tangan & melangkahkan kaki
hanya didorong oleh senang & tidak senang,
maka engkau adalah BAYI. Untuk melakukan
kesenangan engkau tidak memerlukan kualitas
atau mutu kepribadian apapun.
11
3.2 Sebaliknya, bila engkau mengharuskan
dirimu untuk melakukan apa yg tidak engkau
senangi atau tidak melakukan apa yg engkau
senangi (menurut syariat agama) maka engkau
adalah Manusia Pejuang.
3.3 Puasa adalah sebuah metode & disiplin agar
engkau melatih diri menjadi BERMENTAL
PEJUANG.
12
4.1 Bulan Ramadhan adalah bulan mewah dalam
kehidupan manusia, bahkan juga “mewah bagi
Allah”. Allah sangat posesif, sangat memendam
rasa memiliki terhadap ibadah puasa hamba-
hambanya di bulan Ramadhan.
Shalat, zakat, haji, pahalanya untuk manusia, tapi
“puasa untukKU” menurut Allah SWT.
Allah seakan-akan sedang secara terang-
terangan mengungkapkan rasa bahagia-Nya
karena kita cintai. Tapi bukan berarti Allah butuh
puasa kita seperti butuhnya mahluk. Karena
Allah yg Maha Sempurna tidak butuh apapun dari
mahluk-Nya.
13
5.1 Fisik puasa terletak dibulan Ramadhan dan
menghampar dari subuh ke magrib. Suasana
hatinya menyebar dan menabur/menebar ke
malam hari hingga fajar. Tetapi rohaninya, alam
pikirannya, maknanya, hikmah dan hakiki nyawa
hidupnya jika pelakunya memiliki KECERDASAN
DAN KESETIAAN; mendobrak dinding bulan
Ramadhan menembus segala ruang dan waktu,
memasuki kehidupan manusia sehari dengan
berbagai bidang.
14
5.2 Puasa hadir kepadamu kapan saja dan
dimana saja : sebagai makna hidup ia siap
engkau gunakan, sebagai metode penyehatan
dan penyelamatan kehidupan, ia selalu standby
untuk engkau gunakan.
5.3 Jadi, nilai-nilai puasa berlaku kapanpun dan
dimanapun sepanjang kehidupanmu (setiap hari,
setiap bulan, setiap tahun sampai dengan akhir
kehidupanmu).
15
Ramadhan adalah bulan untuk mempuasai dunia,
untuk melatih kita mengambil jarak dari dunia.
Untuk menjauhi dunia. Untuk mengatasi dunia.
Jangan sampai pernah kalah oleh dunia dan
isinya untuk memperoleh kemenangan atas
nafsu-nafsu dalam diri kita yang memperbudak
kita agar menyembah dunia.
16
Menurut Imam Al-Gazali dalam kitab Ihya Ulumudin,
ada 6 hal yang harus kita penuhi agar ibadah puasa
kita semprna dan membawa kita menjadi orang
bertaqwa :
7.1 Pertama, menahan pandangan mata dan tidak
mengumbarnya pada hal-hal tercela dan dilarang,
serta pada sesuatu yang dapat menyibukan hati
sehingga lalai dari mengiingat Allah.
7.2 Kedua, menjaga lisan dari segala ucapan sia-sia,
seperti berbohong, menggunjing, memfitnah,
bertengkar mulut dan membiasakan DIAM serta
sibuk BERDZIKIR kepada Allah.
17
7.3 Ketiga, menahan pendengaran telinga kita
dari segala sesuatu yang dilarang.
7.4 Keempat, menjaga seluruh anggota tubuh
yang lain dari perbuatan maksiat. Menjaga perut
kita dari makanan haram saat berbuka puasa.
Menjaga tangan dari mengambil yang bukan milik
kita.
Menjaga kaki dari melangkah ketempat-tempat
maksiat, dll.
18
7.5 Kelima, Hendaklah kita tidak memperbanyak
makan-makanan halal pada waktu berbuka
puasa.
7.6 keenam, setelah berbuka puasa, hendaklah
hati kita berada diantara cemas dan harap.
Khawatir kalau ibadah puasa kita tidak diterima
Allah, resah jangan-jangan ibadah puasa kita
tidak ikhlas semata-mata karna Allah.
19
Imam Al Gazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin,
menguraikan manfaat lapar bagi manusia.
8.1 Pertama, membersihkan hati & menyibak tirai
yang menutupi hati, misal : tamak , rakus, riya,
dengki, dll.
Dengan lapar kita di ajak memikirkan sesuatu
yang bernuasa SPIRITUAL bukan hanya yang
MATERIAL. Dengan dzikir yang khusuk, hijab
yang menutup mata hati akan
disingkapkan/singkirkan oleh Allah untuk
menyaksikan fenomena2 goib yang belum
pernah diketahui sebelumnya.
20
8.2 Kedua, melembutkan hati sehingga bisa
merasakan kelezatan & terkesan dalam berdzikir.
8.3 ketiga, menyebabkan hawa nafsu menjadi
hina dina sehingga tidak mampu
menyombongkan diri & mengkufuri nikmat.
21
8.4 keempat, mampu menundukkan kekuatan
hawa nafsu yang selalu mengajak perbuatan
maksiat.
Inilah manfaat rasa lapar yang paling utama.
Sesungguhnya sumber dari semua kemaksiatan
adalah merajalelanya bujukan hawa nafsu.
Sementara kekuatan hawa nafsu adalah melalui
makan & minuman.
22
Ketika dalam keadaan kenyang, nafsu
mempunyai kekuatan untuk menguasai kita,
meskipun kita beriman dan berilmu. Meskipun
kita beriman dan berilmu. Bukankan betapa
sering iman kita takluk dihadapan tuntunan hawa
nafsu ???
Betapa seringnya ilmu yg kita miliki tidak
bersuara ketika nafsu syahwat merajalela ?
Kita ikuti segala keinginan rendah hawa nafsu
walaupun kita tahu & sadar.
Kita tidak mampu menolaknya karena sdh
dikuasainya.
23
“Dan aku tidak akan membebaskan diriku dari
ajakan hawa nafsuku, karena sesungguhnya
hawa nafsu itu selalu menyuruh pada kejahatan,
kecuali nafsu yg di beri rahmat oleh Tuhanku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha pengampun lagi
Maha Penyayang” (QS Yusup)
24
8.6 Kelima, rasa lapar menjadikan manusia sehat.
“Berpuasalah engkau semua, niscaya engkau
akan sehat “ (HR Ath-Thabrani)
• Praktek Perbaikan Diri Meliputi :
1. Intropeksi kekurangan/ kelemahan diri
sebelum memasuki Ramadhan
2. Praktek memperbanyak ibadah dan melawan
hawa nafsu selama Ramadhan
3. Komitmen / Janji untuk melanjutkan
perbaikian diri setelah Ramadhahan.
Proses point 1,2 dan3, HARUS TERTULIS,
BUKAN HANYA DI ANGAN2, karena perlu
komitmen yg kuat utk menjalankannya. 25
9.1 Intropeksi Diri (Tafakur Diri) sebelum Ramadhan.
Mencatat semua kelemahan diri, terutama kekotoran hati kita
yang diakibatkan mengikuti hawa nafsu kita.
Proses ini seperti prosesi saat ibadah haji, yaitu Wukuf Di
Arafah, kita harus berani “Menelanjangi Diri” dg jujur
kelemahan dan dosa2 kita, untuk kita perbaiki saat di bulan
Ramadhan.
26
27
9.2 Praktek Ibadah
Perpanjang Dzikir dan Sholawat
Istiqomah Tahajud
Istiqomah puasa senin kamis & bahkan puasa
Daud
Tadabur Al Qur'an : Baca Terjemahan &
Tafsirnya.
 Rutin Sedekah & Zakat
 Dll
28
9.2 Praktek Melawan Hawa Nafsu :
 Kurangi mata melihat internet & medsos
 Kurangi bahkan hilangkan main game
 Perangi nafsu malas menuntut ilmu, antara
lain : malas baca buku, malas hadir di majlis
ilmu, dll.
 Kurangi melihat TV
 Perangi rasa marah, belajarlah sabar
 Lawan rasa malas intropeksi diri, gantikan
dengan muhasabah harian
 Dll
Terimakasih
29

More Related Content

Similar to PRAKTEK SPIRITUAL PUASA DALAM KEHIDUPAN SEHARI2 (1).ppt

Syarifudin, merawat jiwa
Syarifudin, merawat jiwaSyarifudin, merawat jiwa
Syarifudin, merawat jiwa
Syarifudin Amq
 
uMagazine by umma vol 4 (Melepas Jerat Resesi)
uMagazine by umma vol 4 (Melepas Jerat Resesi)uMagazine by umma vol 4 (Melepas Jerat Resesi)
uMagazine by umma vol 4 (Melepas Jerat Resesi)
umma Indonesia
 
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhanTiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
Muhsin Hariyanto
 
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُاَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
SrimulyoSrimulyo
 

Similar to PRAKTEK SPIRITUAL PUASA DALAM KEHIDUPAN SEHARI2 (1).ppt (20)

Puasa AIK II.pptx
Puasa AIK II.pptxPuasa AIK II.pptx
Puasa AIK II.pptx
 
7 Spirit Ramadhan.pdf
7 Spirit Ramadhan.pdf7 Spirit Ramadhan.pdf
7 Spirit Ramadhan.pdf
 
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_paiLalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
Lalu gilang rahmadi hamid l1 b021048_uts_pai
 
Syarifudin, merawat jiwa
Syarifudin, merawat jiwaSyarifudin, merawat jiwa
Syarifudin, merawat jiwa
 
Mp wudhu
Mp wudhuMp wudhu
Mp wudhu
 
[AGAMA] Puasa (Jenis-Jenis, Syarat, Rukun, Sunnah Puasa, dll)
[AGAMA] Puasa (Jenis-Jenis, Syarat, Rukun, Sunnah Puasa, dll)[AGAMA] Puasa (Jenis-Jenis, Syarat, Rukun, Sunnah Puasa, dll)
[AGAMA] Puasa (Jenis-Jenis, Syarat, Rukun, Sunnah Puasa, dll)
 
RAHASIA MENURUT IMAM GHOZALI DALAM KITABNYA
RAHASIA MENURUT IMAM GHOZALI DALAM KITABNYARAHASIA MENURUT IMAM GHOZALI DALAM KITABNYA
RAHASIA MENURUT IMAM GHOZALI DALAM KITABNYA
 
Bagaimana meraih kebahgiaan
Bagaimana meraih kebahgiaanBagaimana meraih kebahgiaan
Bagaimana meraih kebahgiaan
 
uMagazine by umma vol 4 (Melepas Jerat Resesi)
uMagazine by umma vol 4 (Melepas Jerat Resesi)uMagazine by umma vol 4 (Melepas Jerat Resesi)
uMagazine by umma vol 4 (Melepas Jerat Resesi)
 
Khutbah Idul Fitri Singkat.docx
Khutbah Idul Fitri Singkat.docxKhutbah Idul Fitri Singkat.docx
Khutbah Idul Fitri Singkat.docx
 
puasa~
puasa~puasa~
puasa~
 
Makna Puasa Wajib bagi Kehidupan Sehari-hari
Makna Puasa Wajib bagi Kehidupan Sehari-hariMakna Puasa Wajib bagi Kehidupan Sehari-hari
Makna Puasa Wajib bagi Kehidupan Sehari-hari
 
Bersyukur atas nikmat yang telah allah berikan pada
Bersyukur atas nikmat yang telah allah berikan padaBersyukur atas nikmat yang telah allah berikan pada
Bersyukur atas nikmat yang telah allah berikan pada
 
Macam macam nafsu
Macam macam nafsuMacam macam nafsu
Macam macam nafsu
 
Puasa
PuasaPuasa
Puasa
 
Falsafah bahagia
Falsafah bahagiaFalsafah bahagia
Falsafah bahagia
 
Akhlak
Akhlak Akhlak
Akhlak
 
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhanTiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
Tiga kunci sukses menjadi orang bertakwa di bulan ramadhan
 
Kamis, 18 Agustus 2022 (VIII).pptx
Kamis, 18 Agustus 2022 (VIII).pptxKamis, 18 Agustus 2022 (VIII).pptx
Kamis, 18 Agustus 2022 (VIII).pptx
 
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُاَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
 

Recently uploaded (7)

Perintah Tuhan untuk Nabi Hosea Mengawini Perempuan Sundal
Perintah Tuhan untuk Nabi Hosea Mengawini Perempuan SundalPerintah Tuhan untuk Nabi Hosea Mengawini Perempuan Sundal
Perintah Tuhan untuk Nabi Hosea Mengawini Perempuan Sundal
 
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
APA YANG TERJADI SEKARANG NEW.pptx BULAN MEI 2024
 
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEISIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
SIAPAKAH KITA DI DALAM KRISTUS.pptx BULAN MEI
 
KEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islam
KEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islamKEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islam
KEL 1 HAKIKAT IBADAH dalam ajaran agama islam
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 7
 
PPT puasa: menjekaskan tentang pengertian puasa dan hal hak yang berkaitan te...
PPT puasa: menjekaskan tentang pengertian puasa dan hal hak yang berkaitan te...PPT puasa: menjekaskan tentang pengertian puasa dan hal hak yang berkaitan te...
PPT puasa: menjekaskan tentang pengertian puasa dan hal hak yang berkaitan te...
 
4 RAHSIA UMUR PANJANG BAGI ORANG KRISTEN.ppt
4 RAHSIA UMUR PANJANG BAGI ORANG KRISTEN.ppt4 RAHSIA UMUR PANJANG BAGI ORANG KRISTEN.ppt
4 RAHSIA UMUR PANJANG BAGI ORANG KRISTEN.ppt
 

PRAKTEK SPIRITUAL PUASA DALAM KEHIDUPAN SEHARI2 (1).ppt

  • 1. “PT IDOLA CAHAYA SEMESTA” 20 Maret 2023 1
  • 2. “Tuhan Pun Berpuasa” By Emha Ainun Nadjid “Mukjizat Puasa” By Dr. Zaprulkhan S.Sos.I, M.S.I “Untuk Apa Berpuasa?” By Agus Mustofa “Ihya Ulumiddin” By Imam Al Ghozali 2
  • 3. 3 1. Puasa Orang Awam (Umum) 1.1 Puasa orang pada umumnya 1.2 Cirinya: hanya menahan diri dari makan dan minum, serta tidak melakukan hubungan suami istri. 2. Puasa Orang Khusus (Khowwash) 2.1 Bukan hanya menahan lapar dan haus, serta hubungan suami istri, akan tetapi menjaga: pendengaran, penglihatan,lidah,tangan,kaki, dan semua anggota tubuh lainnya dari perbuatan dosa maupun maksiat. 2.2 Menjaga qolbunya agar tetap khusu kepada Allah melalui sikap takut (khauf), berharap (roja’) sabar dan do’a 2.3 Inilah puasa orang soleh TINGKATAN ORANG BERPUASA MENURUT IMAM AL GHOZALI
  • 4. 4 3. Puasa Orang Spesial (Khowwash Al Khowwash) 3.1 Inilah puasa paling tinggi tingkatannya 3.2 Orang ditingkatan ini sudah mampu mengendalikan qolbu dari dorongan nasfu dan pikiran duniawi. Qolbu dan pikirannya hanya tertuju pada Allah. 3.3 Tingkatan puasa ini hanya dimiliki oleh para Rosul,Nabi,Shidiqqun dan Muqorrobin. TINGKATAN ORANG BERPUASA MENURUT IMAM AL GHOZALI
  • 5. 1.1 Ibadah Puasa bersifat Revolusioner, Radikal & Frontal, karena :  Orang berpuasa disuruh langsung berpakaian ketiadaan : tidak makan, tidak minum, tidak marah, tidak berhubungan suami istri, dll. 1.2 Puasa adalah pekerjaan : (Habit)  MENAHAN di tengah kebiasaan MENUMPAHKAN  MENGENDALIKAN ditengah kebiasaan MELAMPIASKAN 5
  • 6. 6 1.3 Puasa adalah perlawanan terhadap kecintaan akan dunia & penaklukan atas diri sendiri (hawa & nafsu). 1.4 Puasa adalah DEMATERIALISASI, yaitu manusia tidak terorientasi materi untuk kepentingan dirinya tapi untuk PENCAPAIAN CAHAYA, berupa pengabdian & taqorub kepada Allah. 1.5 Ibadah puasa merupakan “Jalan Tol” bagi perjuangan manusia untuk mencapai kemenangan sejati dalam melawan hawa nafsunya.
  • 7. 7 Ada 3 Tingkat Kepentingan Manusia Berpuasa : 1. Kepentingan Duniawi 2. Kepentingan Ukhrawi 3. Kepentingan Ilahiyah 2.1 Puasa Kepentingan Duniawi Untuk memperoleh kepentingan dunia antara lain : Kesuksesan, Kejayaan, Kekayaan, Jabatan, kepentingan politik, dll.
  • 8. 8 2.2 Puasa Kepentingan Ukhrawi  Demi memperoleh pahala sebanyak2nya & mendapatkan Surga.  Puasa ini lebih baik dari puasa kepentingan dunia.
  • 9. 9 2.3 Puasa Kepentingan Ilahiyah Puasanya seorang muslim yg pasrah total kepada Allah & merindukan kualitas TAQWA & TAUHID yg tertinggi, pamrih kepentingan ukhrawi pun dilampaui. Engkau tiba pada suatu tingkat KESADARAN bahwa duniamu dan akhiratmu tidaklah penting, sebab yg sungguh2 penting hanyalah Allah SWT. Ditingkat ini termuat AL-IKHLAS, Berpuasanya Ikhlas karena Allah SWT, dimana dihadapanNya engkau lebur & lenyap. Dirimu, kejayaanmu, pangkat, harta menjadi tidak penting, karena hanya Allah satu2nya yg penting bagimu.
  • 10. 10 3.1 Sudah menjadi kebiasaan manusia untuk mengikuti KESENANGAN pribadinya, mulai dari memilih pakaian, makanan,kendaraan, kebutuhan rumah tangga, rumah, dll. Kalau engkau menggerakan tangan & melangkahkan kaki hanya didorong oleh senang & tidak senang, maka engkau adalah BAYI. Untuk melakukan kesenangan engkau tidak memerlukan kualitas atau mutu kepribadian apapun.
  • 11. 11 3.2 Sebaliknya, bila engkau mengharuskan dirimu untuk melakukan apa yg tidak engkau senangi atau tidak melakukan apa yg engkau senangi (menurut syariat agama) maka engkau adalah Manusia Pejuang. 3.3 Puasa adalah sebuah metode & disiplin agar engkau melatih diri menjadi BERMENTAL PEJUANG.
  • 12. 12 4.1 Bulan Ramadhan adalah bulan mewah dalam kehidupan manusia, bahkan juga “mewah bagi Allah”. Allah sangat posesif, sangat memendam rasa memiliki terhadap ibadah puasa hamba- hambanya di bulan Ramadhan. Shalat, zakat, haji, pahalanya untuk manusia, tapi “puasa untukKU” menurut Allah SWT. Allah seakan-akan sedang secara terang- terangan mengungkapkan rasa bahagia-Nya karena kita cintai. Tapi bukan berarti Allah butuh puasa kita seperti butuhnya mahluk. Karena Allah yg Maha Sempurna tidak butuh apapun dari mahluk-Nya.
  • 13. 13 5.1 Fisik puasa terletak dibulan Ramadhan dan menghampar dari subuh ke magrib. Suasana hatinya menyebar dan menabur/menebar ke malam hari hingga fajar. Tetapi rohaninya, alam pikirannya, maknanya, hikmah dan hakiki nyawa hidupnya jika pelakunya memiliki KECERDASAN DAN KESETIAAN; mendobrak dinding bulan Ramadhan menembus segala ruang dan waktu, memasuki kehidupan manusia sehari dengan berbagai bidang.
  • 14. 14 5.2 Puasa hadir kepadamu kapan saja dan dimana saja : sebagai makna hidup ia siap engkau gunakan, sebagai metode penyehatan dan penyelamatan kehidupan, ia selalu standby untuk engkau gunakan. 5.3 Jadi, nilai-nilai puasa berlaku kapanpun dan dimanapun sepanjang kehidupanmu (setiap hari, setiap bulan, setiap tahun sampai dengan akhir kehidupanmu).
  • 15. 15 Ramadhan adalah bulan untuk mempuasai dunia, untuk melatih kita mengambil jarak dari dunia. Untuk menjauhi dunia. Untuk mengatasi dunia. Jangan sampai pernah kalah oleh dunia dan isinya untuk memperoleh kemenangan atas nafsu-nafsu dalam diri kita yang memperbudak kita agar menyembah dunia.
  • 16. 16 Menurut Imam Al-Gazali dalam kitab Ihya Ulumudin, ada 6 hal yang harus kita penuhi agar ibadah puasa kita semprna dan membawa kita menjadi orang bertaqwa : 7.1 Pertama, menahan pandangan mata dan tidak mengumbarnya pada hal-hal tercela dan dilarang, serta pada sesuatu yang dapat menyibukan hati sehingga lalai dari mengiingat Allah. 7.2 Kedua, menjaga lisan dari segala ucapan sia-sia, seperti berbohong, menggunjing, memfitnah, bertengkar mulut dan membiasakan DIAM serta sibuk BERDZIKIR kepada Allah.
  • 17. 17 7.3 Ketiga, menahan pendengaran telinga kita dari segala sesuatu yang dilarang. 7.4 Keempat, menjaga seluruh anggota tubuh yang lain dari perbuatan maksiat. Menjaga perut kita dari makanan haram saat berbuka puasa. Menjaga tangan dari mengambil yang bukan milik kita. Menjaga kaki dari melangkah ketempat-tempat maksiat, dll.
  • 18. 18 7.5 Kelima, Hendaklah kita tidak memperbanyak makan-makanan halal pada waktu berbuka puasa. 7.6 keenam, setelah berbuka puasa, hendaklah hati kita berada diantara cemas dan harap. Khawatir kalau ibadah puasa kita tidak diterima Allah, resah jangan-jangan ibadah puasa kita tidak ikhlas semata-mata karna Allah.
  • 19. 19 Imam Al Gazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, menguraikan manfaat lapar bagi manusia. 8.1 Pertama, membersihkan hati & menyibak tirai yang menutupi hati, misal : tamak , rakus, riya, dengki, dll. Dengan lapar kita di ajak memikirkan sesuatu yang bernuasa SPIRITUAL bukan hanya yang MATERIAL. Dengan dzikir yang khusuk, hijab yang menutup mata hati akan disingkapkan/singkirkan oleh Allah untuk menyaksikan fenomena2 goib yang belum pernah diketahui sebelumnya.
  • 20. 20 8.2 Kedua, melembutkan hati sehingga bisa merasakan kelezatan & terkesan dalam berdzikir. 8.3 ketiga, menyebabkan hawa nafsu menjadi hina dina sehingga tidak mampu menyombongkan diri & mengkufuri nikmat.
  • 21. 21 8.4 keempat, mampu menundukkan kekuatan hawa nafsu yang selalu mengajak perbuatan maksiat. Inilah manfaat rasa lapar yang paling utama. Sesungguhnya sumber dari semua kemaksiatan adalah merajalelanya bujukan hawa nafsu. Sementara kekuatan hawa nafsu adalah melalui makan & minuman.
  • 22. 22 Ketika dalam keadaan kenyang, nafsu mempunyai kekuatan untuk menguasai kita, meskipun kita beriman dan berilmu. Meskipun kita beriman dan berilmu. Bukankan betapa sering iman kita takluk dihadapan tuntunan hawa nafsu ??? Betapa seringnya ilmu yg kita miliki tidak bersuara ketika nafsu syahwat merajalela ? Kita ikuti segala keinginan rendah hawa nafsu walaupun kita tahu & sadar. Kita tidak mampu menolaknya karena sdh dikuasainya.
  • 23. 23 “Dan aku tidak akan membebaskan diriku dari ajakan hawa nafsuku, karena sesungguhnya hawa nafsu itu selalu menyuruh pada kejahatan, kecuali nafsu yg di beri rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Yusup)
  • 24. 24 8.6 Kelima, rasa lapar menjadikan manusia sehat. “Berpuasalah engkau semua, niscaya engkau akan sehat “ (HR Ath-Thabrani)
  • 25. • Praktek Perbaikan Diri Meliputi : 1. Intropeksi kekurangan/ kelemahan diri sebelum memasuki Ramadhan 2. Praktek memperbanyak ibadah dan melawan hawa nafsu selama Ramadhan 3. Komitmen / Janji untuk melanjutkan perbaikian diri setelah Ramadhahan. Proses point 1,2 dan3, HARUS TERTULIS, BUKAN HANYA DI ANGAN2, karena perlu komitmen yg kuat utk menjalankannya. 25
  • 26. 9.1 Intropeksi Diri (Tafakur Diri) sebelum Ramadhan. Mencatat semua kelemahan diri, terutama kekotoran hati kita yang diakibatkan mengikuti hawa nafsu kita. Proses ini seperti prosesi saat ibadah haji, yaitu Wukuf Di Arafah, kita harus berani “Menelanjangi Diri” dg jujur kelemahan dan dosa2 kita, untuk kita perbaiki saat di bulan Ramadhan. 26
  • 27. 27 9.2 Praktek Ibadah Perpanjang Dzikir dan Sholawat Istiqomah Tahajud Istiqomah puasa senin kamis & bahkan puasa Daud Tadabur Al Qur'an : Baca Terjemahan & Tafsirnya.  Rutin Sedekah & Zakat  Dll
  • 28. 28 9.2 Praktek Melawan Hawa Nafsu :  Kurangi mata melihat internet & medsos  Kurangi bahkan hilangkan main game  Perangi nafsu malas menuntut ilmu, antara lain : malas baca buku, malas hadir di majlis ilmu, dll.  Kurangi melihat TV  Perangi rasa marah, belajarlah sabar  Lawan rasa malas intropeksi diri, gantikan dengan muhasabah harian  Dll