1. Aplikasi umma meluncurkan fitur e-learning pertama untuk umat Islam di Indonesia bernama uClass, yang bertujuan membantu masyarakat menjadi Muslim yang lebih cerdas dan produktif melalui pembelajaran agama secara online.
2. uClass menyediakan berbagai kelas pelajaran agama seperti membaca Al-Quran, dengan kurikulum terstruktur dan pemateri berpengalaman. Kelas dapat diikuti secara gratis tanpa iklan.
3. Ke
ramadhan, puasa, bulan ramadhan, bulan puasa, hukum puasa, persiapan puasa, bekal ramadhan, sunnah ramadhan, keutamaan ramadhan, syariat ramadhan, fiqih ramadhan, fiqih puasa, berkah ramadhan, keutamaan puasa, kiat meraih berkah ramadhan, pahala puasa, syariat puasa, e book ramadhan, panduan ramadhan, meraih surga ramadhan, kebaikan bulan ramadhan, keutamaan bulan ramadhan, sesuai sunnah
silahkan didownload dan disebarkan.
ramadhan, puasa, bulan ramadhan, bulan puasa, hukum puasa, persiapan puasa, bekal ramadhan, sunnah ramadhan, keutamaan ramadhan, syariat ramadhan, fiqih ramadhan, fiqih puasa, berkah ramadhan, keutamaan puasa, kiat meraih berkah ramadhan, pahala puasa, syariat puasa, e book ramadhan, panduan ramadhan, meraih surga ramadhan, kebaikan bulan ramadhan, keutamaan bulan ramadhan, sesuai sunnah
silahkan didownload dan disebarkan.
Khutbah Idul Fitri 1 Syawal 1434 / 8 Agustus 2013 di Kobe Internasional Hall yang diselenggarakan oleh KJRI Jepang di Osaka, Keluarga Muslim Indonesia Kansai dan IPTIJ (Ikatan Persaudaraan Trainee Indonesia di Jepang)
ramadhan, puasa, bulan ramadhan, bulan puasa, hukum puasa, persiapan puasa, bekal ramadhan, sunnah ramadhan, keutamaan ramadhan, syariat ramadhan, fiqih ramadhan, fiqih puasa, berkah ramadhan, keutamaan puasa, kiat meraih berkah ramadhan, pahala puasa, syariat puasa, e book ramadhan, panduan ramadhan, meraih surga ramadhan, kebaikan bulan ramadhan, keutamaan bulan ramadhan, sesuai sunnah
silahkan didownload dan disebarkan.
ramadhan, puasa, bulan ramadhan, bulan puasa, hukum puasa, persiapan puasa, bekal ramadhan, sunnah ramadhan, keutamaan ramadhan, syariat ramadhan, fiqih ramadhan, fiqih puasa, berkah ramadhan, keutamaan puasa, kiat meraih berkah ramadhan, pahala puasa, syariat puasa, e book ramadhan, panduan ramadhan, meraih surga ramadhan, kebaikan bulan ramadhan, keutamaan bulan ramadhan, sesuai sunnah
silahkan didownload dan disebarkan.
Khutbah Idul Fitri 1 Syawal 1434 / 8 Agustus 2013 di Kobe Internasional Hall yang diselenggarakan oleh KJRI Jepang di Osaka, Keluarga Muslim Indonesia Kansai dan IPTIJ (Ikatan Persaudaraan Trainee Indonesia di Jepang)
uMagazine by umma vol 11 (Berkerumun No, Zikir dan Doa Yes)umma Indonesia
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hampir 10 bulan lamanya virus Covid-19 menjadi pandemi di Indonesia. Dalam kurun waktu tersebut, hingga Jumat
(18/12/2020) siang, tercatat 650.197 orang pasien terkonfirmasi positif terhitung sejak diumumkannya pasien pertama
pada 2 Maret 2020.
Dari jumlah tersebut, jumlah pasien sembuh mencapai
531.995 orang sejak awal pandemi. Sementara angka kematian mencapai 19.514 orang.
Masih tingginya kasus Covid-19 membuat Indonesia berharap pada vaksin untuk menghentikan penularan virus mematikan tersebut. Pasalnya, hingga saat ini penyakit tersebut
masih belum ditemukan obatnya.
Angin segar berembus. Kemenkes telah menetapkan
6 jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan setelah
mendapatkan izin dari BPOM. Keenam vaksin tersebut
diproduksi Bio Farma, Astra Zeneca, Sinopharm, Moderna,
Pfizer Inc and BioNtech, dan Sinovac Biotech.
Presiden Jokowi pun menegaskan vaksinasi corona gratis
untuk seluruh rakyat Indonesia. Keputusan pemberian vaksin Covid-19 secara gratis ini diambilnya setelah menerima
banyak masukan dari masyarakat serta menghitung ulang
keuangan negara.
Jokowi kemudian menginstruksikan ke jajaran kabinetnya, lembaga serta pemerintah daerah untuk memprioritaskan vaksinasi dalam anggaran 2021. Meski vaksin sudah tersedia, Jokowi mengimbau warga tetap harus disiplin
menjalankan protokol kesehatan.
Tentunya, imbauan tersebut perlu disikapi dengan serius.
Masyarakat sebaiknya tidak masa bodoh dengan kondisi saat
ini. Sebab, keberadaan vaksin belum tentu menyelesaikan
masalah Covid-19.
uMagazine edisi 11 mengambil tema ‘Berkerumun No, Zikir
dan Doa Yes’. Tema ini diambil sebagai pengingat bagi umat
Islam agar senantiasa memanjatkan doa kepada Allah agar
pandemi Covid-19 segera berakhir.
Selain itu, informasi seputar kabar baru dari aplikasi umma
dan aktivitas komunitas tersaji pada edisi kali ini. Akhir kata,
semoga uMagazine edisii ini bermanfaat bagi kita semua. Selamat membaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
uMagazine by umma vol 10 (Palestina Milik Kita)umma Indonesia
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jangan lupakan Palestina! Setiap muslim wajib meletakkannya sebagai judul besar dalam benak mereka. Di sana ada harum darah para
syuhada, ada Masjid Al Aqsha, ada napak tilas keagungan Rasulullah
Shallahi Alaihi Wassalam yang bertolak ke Sidratul Muntaha.
Ya, Palestina bukan sekadar tanah, negara, dan letak geografis. Status tanah Palestina yang istimewa harus jadi tambatan setiap orang
beriman. Negeri para Anbiya itu memiliki kedudukan istimewa di lubuk
hati setiap insan. Palestina adalah tanah suci yang dimuliakan.
Sejak lebih dari 40 tahun lalu, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 29 November sebagai Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina. Sejatinya, tanggal itu menjadi momen bagi dunia untuk memusatkan perhatiannya pada masalah Palestina yang belum terselesaikan.
Namun kenyataannya, hingga kini rakyat Palestina tak kunjung
menggapai hak-hak mereka akibat kekejaman Israel. Mereka belum
memperoleh hak untuk menentukan nasib sendiri tanpa campur
tangan eksternal, hak atas kemerdekaan dan kedaulatan nasional,
serta hak untuk kembali ke tanah airnya.
Ironisnya lagi, sejumlah negara telah melakukan normalisasi
hubungan dengan Israel seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, Yordania,
hingga Sudan. Palestina pun menyebut langkah tersebut sebagai
bentuk pengkhianatan terhadap perjuangan mereka.
Meski dalam kondisi terkekang, kesabaran penduduk Palestina benar-benar luar biasa. Mereka menghadapi penindasan zionis Israel dengan penuh keikhlasan, mempersembahkan satu, dua, atau tiga anggota keluarga untuk perjuangan.
Seiring peringatan Hari Solidaritas Internasional 29 November lalu,
uMagazine volume 10 mengangkat tema ‘Palestina Milik Kita’. Tema
ini diangkat untuk mengingatkan kembali umat muslim betapa penting
dan mulianya Tanah Palestina.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu perjuangan rakyat
Palestina. Tak perlu berangkat ke sana, menyuarakan dukungan dalam
bentuk apa pun atau ikut menyumbangkan dana juga sudah cukup.
Jangan sampai umat muslim terutama di Indonesia membuat Bangsa
Palestina merasa sendiri menghadapi kekejaman Israel.
Akhir kata, semoga uMagazine edisi 10 bermanfaat bagi kita semua.
Selamat membaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
uMagazine by umma vol 9 (Apa Kabar Guru Agama?)umma Indonesia
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh
Guru identik dengan ungkapan pahlawan tanpa
tanda jasa. Sebuah profesi yang membutuhkan
kesabaran, ketekunan, dan tentu saja ketulusan.
Lewat jasa gurulah, seseorang bisa meraih
cita-citanya kelak.
Tak sebatas sekolah formal, guru juga bermakna
luas yakni orang yang mengajarkan ilmu dan menuntun pada kebaikan. Islam bahkan menempatkan guru
pada posisi sangat mulia. Sebuah hadis menyebutkan:
"Sesungguhnya Allah, para malaikat dan semua
makhluk yang ada di langit dan di bumi, sampai semut
yang ada di liangnya dan juga ikan besar, semuanya
bershalawat kepada muallim (orang yang berilmu dan
mengajarkannya) yang mengajarkan kebaikan kepada
manusia (HR Tirmidzi).
Tepat 25 November nanti, dunia pendidikan
Indonesia memperingati Hari Guru Nasional. Di
tengah pandemi Corona, beragam harapan pun
mengemuka.
Guru dituntut lebih menguasai teknologi karena
proses belajar mengajar dilakukan secara daring
(dalam jaringan). Mereka juga harus menjangkau
anak-anak di sekolah yang terkendala teknologi.
Tahun ini, Indonesia masih dihadapkan dengan
masih minimnya guru agama. Padahal, mengutip
ucapan Ustaz Asep Kamaludin, menuntut ilmu, tidak
sekadar untuk pendidikan saja, tetapi juga
pembentukan karakter, kecerdasan spiritual, dan
emosi. Berdasarkan data saat ini, kurang lebih ada 36
juta anak didik di Indonesia. Sementara jumlah guru
agama hanya sebanyak 180 ribu.
Nah, uMagazine Volume 9 mengangkat tema
'Apa Kabar Guru Agama?'. Selain itu, pada edisi kali
ini, pembaca juga bisa mengetahui kabar baru dari
aplikasi umma. Salah satunya pembaruan fitur
Alquran. Selamat membaca.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
uMagazine by umma vol 7 (Pemuda Menjawab Tantangan Zaman)umma Indonesia
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Apa kabar pemuda Indonesia? Masih ingatkah pada Sumpah Pemuda? Jangan-jangan sudah lupa dan menganggapnya sekadar naskah
kuno tak berarti. Kalau sudah lupa, mari mengingat kembali ikrar para
pemuda dari berbagai daerah itu pada 28 Oktober 1928.
Ya, Oktober disebut bulan pemuda. Kala itu, 28 Oktober 92 tahun
silam, para pemuda membuktikan perannya untuk bersatu menghadapi para penjajah. Aksi mereka bahkan boleh jadi tercatat dalam sejarah
sebagai salah satu bibit lahirnya Bangsa Indonesia.
Bayangkan saja, usia mereka saat itu yang rata-rata 20 tahunan atau
tidak lebih dari 30 tahun. Namun tingkat kedewasaannya melebihi usia
mereka saat itu. Meski sulit dibandingkan dengan generasi muda saat
ini, semangat mereka bersatu dan beraksi patut jadi teladan.
Islam pun mencatat pemuda-pemuda hebat yang tak hanya berikrar
tapi juga melakukan aksi. Sebut saja Umar bin Abdul Aziz yang pada
usia 22 tahun telah menjadi Gubernur Madinah. Kemudian Muhammad
Alfatih yang berhasil menaklukkan benteng konstantinopel saat berusia
24 tahun.
Beberapa tahun ke depan Indonesia akan menghadapi Post Bonus
Demography. Jumlah angkatan produktif akan lebih banyak dibanding
generasi lainnya. Namun, jika tak dikelola dengan baik, bonus itu bisa
berubah bencana. Pemuda malah menjadi “beban” masa depan.
Sejatinya, pemuda merupakan tongkat estafet dalam kebangkitan
peradaban suatu bangsa. Seperti harapan Menpora Zainudin Amali agar
para pemuda selalu siap dalam menghadapi tantangan ke depannya.
Jika tidak, Bangsa Indonesia akan tertinggal.
‘Pemuda Menjawab Tantangan Zaman’ menjadi tema uMagazine edisi 7. Selain itu, uMagazine juga mengangkat tema Hari Santri 22 Oktober dengan menampilkan tokoh Founder Santri Nulis Ustaz Saiful Falah.
Akhir kata, semoga sajian uMagazine kali ini bermanfaat bagi pembaca.
Selamat membaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
uMagazine by umma vol 5 (Libatkan Allah atasi Pandemi)umma Indonesia
Bismillahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh
Semua orang mungkin sepakat, rumah adalah tempat yang nyaman untuk berkumpul bersama keluarga setelah letih beraktivitas. Rumah juga
jadi tempat seseorang memiliki alasan pulang dan
menghabiskan masa tua dan menyimpan kenangan.
Namun jika semua hal dikerjakan di rumah, rasa
nyaman bisa jadi berkurang hingga berujung masalah. Bayangkan saja, hidup sebagai makhluk sosial harus ditanggalkan ketika bekerja, belajar, dan
beribadah di rumah. Lama-lama, rasa jenuh dan
stres melanda.
Di masa pandemi Covid-19 ini, sebagian orang
mau tak mau harus menghabiskan waktu di rumah.
Bukan hanya bekerja di rumah atau Work From
Home (WFH), tapi bisa juga karena dirumahkan
alias kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Di sanalah risiko pergesekan dengan keluarga
lebih tinggi hingga memicu kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Selain faktor ekonomi,
intensitas pertemuan suami dengan istri yang tinggi
juga memengaruhi fenomena peningkatan KDRT.
Data Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) menunjukkan, terdapat 110 kasus KDRT sejak PSBB dari
tanggal 16 Maret sampai 20 Juni 2020. Dalam kurun
waktu 3 bulan tersebut, angka kasus KDRT mencapai setengah dari angka kasus KDRT selama 2019.
Pandemi Covid-19 memang jadi sumber ketakutan dunia, termasuk Indonesia. Sebab hingga
kini, tak ada jawaban pasti kapan wabah tersebut
akan berakhir. Namun, meski kebanyakan manusia
resah, doa tetap jadi kekuatan terbaik.
uMagazine vol.5 mengangkat tema ‘Libatkan
Allah Atasi Pandemi’. Sebagai umat beriman, seorang mukmin tentu sadar kehidupan penuh ujian. Dengan mengingat Allah, semoga kita mampu
menghadapi semua ujian dengan sabar dan ikhlas.
Selamat membaca.
Wasalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh
uMagazine by umma vol 3 (Habis Hijrah, Terbitlah Berkah)umma Indonesia
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Sepekan sudah umat Islam menyambut
kedatangan 1 Muharram 1442 Hijriah atau Tahun
Baru Islam. Momen mengenang hijrahnya Nabi
Sallallahu’alaihi Wasallam dari Makkah ke Madinah
itu nyaris tanpa kemeriahan. Tak ada zikir akbar
yang biasa dihelat menjelang pergantian tahun.
Pawai obor pun hanya dilakukan di beberapa
daerah.
Ya, wabah Covid-19 yang melanda dunia,
termasuk Indonesia, berimbas pada pembatasan
aktivitas keagamaan. Hal itu membuat antusiasme
umat Islam menyambut 1 Muharram tak diwujudkan dengan kegiatan yang mengundang massa.
Alasannya, demi menekan penyebaran wabah
Covid-19.
Meski dalam kondisi penuh keprihatinan akibat
pandemi Covid-19, Tahun Baru Islam jangan
sampai kehilangan makna. Spirit hijrahnya Nabi
Sallallahu’alaihi Wasallam harus jadi teladan.
Bukan sekadar perpindahan tempat, tapi hijrah
sebagai sebuah pergerakan atau perubahan.
Edisi 3 uMagazine kali ini mengangkat tema
‘Habis Hijrah Terbitlah Berkah’. Tema ini
mudah-mudahan menjadi penyemangat bagi umat
Islam untuk senantiasa menjadi pribadi yang lebih
baik, bersih dari segala maksiat, dosa serta syirik.
“Dan barang siapa yang berhijrah di jalan Allah,
niscaya mereka akan mendapatkan bumi Allah
yang sangat luas, dan rezeki yang banyak. Barang
siapa yang keluar dari rumahnya dengan berniat
berhijrah karena Allah dan Rasulnya, kemudian
wafat sebelum sampai ke tujuannya, maka sesungguhnya pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah.
Dan Allah Maha Pengampun dan Maha
Penyayang.” (An Nisa : 100)
Akhir kata, mari kita memuliakan Bulan
Muharram dengan semangat menjadi lebih baik,
lebih berkualitas, lebih bermakna dan bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
uMagazine by umma vol 2 (Merdeka Belajar, Belajar Merdeka)umma Indonesia
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Ada dua momen bersejarah pada Agustus 2020 ini: perayaan 75
tahun kemerdekaan RI dan Tahun Baru Islam 1442 Hijriah. Menilik kalender masehi, perayaan 75 tahun kemerdekaan RI jatuh pada Senin
(17/8/2020). Sementara Tahun Baru Islam 1442 Hijriah, jatuh pada
Kamis (20/8/2020).
Namun, berbeda dengan tahun sebelumnya, dua momen itu
berlangsung di tengah keprihatinan negeri yang tertatih-tatih menghadapi pandemi Covid-19. Virus mematikan itu masih terus menggerogoti
negeri ini. Fokus pemerintah pun tersita menangani wabah tersebut.
Kini, pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia tengah berjuang meraih
kemerdekaan. Bukan dari belenggu penjajah, tapi serangan Covid-19.
Hanya dengan semangat dan kekompakan, Insyaa Allah, bangsa ini tak
akan mati diterkam pandemi Covid-19.
Seiring dengan semangat perjuangan menghadapi kemerdekaan,
makna Tahun Baru Islam 1442 Hijriah bisa diartikan sebagai semangat
perjuangan tanpa mengenal rasa putus asa serta rasa optimisme yang
tinggi yakni semangat hijrah dari hal buruk menuju kebaikan.
Edisi kedua uMagazine mengambil tema 'Merdeka Belajar, Belajar
Merdeka'. Merdeka Belajar, lebih pada memiliki cita-cita melampaui
ruang kelas dan batas dunia. Belajar merdeka yakni menumbuhkan sikap
merdeka untuk maju, berkembang, serta inovatif. Selamat membaca.
2. V O L . 4
DAFTAR ISI
Editorial - 2
Mimbar - 3
Kabar umma - 5
Terkini - 8
Sahabat umma - 11
Profil - 12
3. 2
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Wabah Covid-19 tak kunjung mereda. Ekonomi di banyak negara
terkapar. Indonesia pun terkena dampaknya. Sejumlah kalangan
memprediksi negeri ini akan mengalami resesi ekonomi pada
September ini.
Isyarat nyata Indonesia di ambang resesi bahkan datang dari
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Terang-terangan dia
menyebut perekonomian Indonesia di kuartal III-2020 kemungkinan
besar masih negatif.
Perekonomian di kuartal III ini diramal akan berada di kisaran
-2% hingga 0%. Jika perekonomian di kuartal III negatif maka
Indonesia akan resmi masuk jurang resesi. Sebab, perekonomian
di kuartal II-2020 juga negatif 5,34%.
Nah, mengutip tulisan Pendiri Klinik Pendidikan MIPA, Motivator
Suprarasional Raden Ridwan Hasan Saputra di Harian Republika,
resesi bisa dimaknai berkurangnya penghasilan atau rezeki.
Maka, ketika penghasilan atau rezeki berkurang, ada baiknya
bersabar dan bertawakal. Dalam kondisi rumit pun, umat manusia
harustetappercayaAllahtelahmenjaminrezekisetiapmakhlukNya.
Allah berfirman dalam Alquran Surah Hud ayat 6 yang artinya:
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan
Allah-lah yang memberi rezekinya. Dan Dia mengetahui tempat
berdiam itu dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam
kitab yang nyata”.
Tema uMagazine Volume 4 membahas soal resesi ekonomi
denganjudul‘MelepasJeratResesi’.Selainpaparanpakarekonomi,
tema ini juga dibahas dari sudut pandang Islam. Akhir kata, semoga
bangsa ini bisa lepas dari jerat resesi ekonomi. Selamat membaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Editorial
Resesi dan Rezeki
4. 3
Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerin-
tahkan kepada orang-orang beriman agar
senantiasa berpegang teguh, meminta
petunjuk, dan pertolongan melalui sabar
dan sholat. Sebagaimana firmanNya:
ِۚاة
َ
ل
َّ
الص َو ِ
ر
ْ
ب
َّ
الصِب وا
ُ
ين ِ
ع
َ
ت ْ
اس وا
ُ
ن
َمآ
َ
ين ِ
ذ
َّ
ال ا َهُّي
َ
أ اَي
َ
ين ِ
رِاب
َّ
الص َ
ع َم
ّ
َ
الل
َّ
نِإ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikan-
lah sabar dan sholat sebagai penolong-
mu, sesungguhnya Allah beserta orang-
orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah: 153)
Karena bila seseorang hamba
mendapatkan nikmat dari Allah Subha-
nahu Wa Ta’ala, dia wajib mensyukurinya.
Atau apabila seseorang hamba mendapat
bencana, maka dia bersabar mengha-
dapinya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjelas-
kan sarana terbaik yang dapat digunakan
untuk menghadapi berbagai musibah,
yaitu sabar dan sholat. Dalam sebuah
hadis dikatakan:
“Apabila Rasulullah Shallallahu ’Alaihi
Wasallam menghadapi sesuatu kesulitan,
maka beliau sholat.”
Imam Ibnu Katsir mengatakan, sabar
ada dua. Pertama, sabar dalam mening-
galkan berbagai hal yang diharamkan dan
dosa; Kedua, sabar dalam melakukan
berbagai bentuk ketaatan dan kedekatan
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala .
Kesabaran yang kedua adalah kesaba-
ran yang paling besar pahalanya, sebab
dialah yang dimaksud. Ada juga sabar je-
nis ketiga, yaitu bersabar dalam meng-
hadapi berbagai bencana dan petaka,
seperti memohon ampun dari berbagai
perbuatan aib.
Kenapa Allah Subhanahu Wa Ta’ala
memerintahkan untuk sabar dalam sega-
la urusan? Karena sabar adalah peker-
jaan batin yang paling berat.
Ibnu Rajab Al Hambali membagi sabar
menjadi tiga bagian:
1. Sabar dalam menjalankan perintah
Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Semua perintah Allah Subhanahu
Wa Ta’ala pasti selalu bertentangan
dengan hawa nafsu manusia. Seperti
contoh: sholat, zakat, puasa, dan se-
bagainya ini merupakan perintah yang
senantiasabertentangandenganhawa
nafsu manusia.
Sholat wajib yang senantiasa kita
kerjakan setiap hari lima waktu tanpa
ada rasa capek, bosan atau mengeluh
sedikitpun. Dalam kondisi waktu yang
sibuk, sholat tetap dikerjakannya.
Ketika menderita sakit separah
apapun, selama akal masih berfungsi,
sholat menjadi yang paling utama dan
M I M B A R
KEUTAMAAN SABAR & SHOLAT
Oleh: Ustaz Aep Hidayat
5. 4
kewajiban. Saat tiba bulan Ramadhan
untuk berpuasa, selama itu pula men-
jalankan puasa dengan sabar menahan
rasa lapar, dahaga, dan haus, bahkan
melakukan aktivitas pekerjaan seperti
biasa di siang hari.
Semua ibadah ini dilakukan de-
ngan penuh kenyamanan hati tanpa
mengeluh sedikitpun. Padahal kalau
kita cermati, semua perintah tersebut
bertentangan dengan nafsu manusia.
Karena manusia menghendaki tidak
melaksakan sholat dan puasa.
Tetapi justru Allah memerintah-
kan hal-hal tersebut. Inilah yang tidak
diinginkan oleh hawa nafsu kita. Kare-
na nafsu kita hanya menginginkan ke-
bebasan dari semua itu, berat rasanya
untuk sholat, puasa dan sebagainya.
Maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala
menganjurkan kepada manusia yang
beriman untuk bersabar dalam men-
jalankan semua perintah Allah. Karena
memang semua perintah Allah sangat
bertentangan dengan hawa nafsu ma-
nusia.
2. Sabar dalam menjauhi larangan
Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Semua larangan Allah yang dipe-
rintahkan untuk ditinggalkan oleh
manusia pasti sangat cocok dengan
hawa nafsu manusia. Allah melarang
mabuk, berjudi, zina, selingkuh, itu pada
umumnya banyak disenangi oleh ma-
nusia dan sesuai dengan nafsu manu-
sia.
Hati kita sangat ingin minum-minu-
man keras supaya mabuk, namun kita
tahan dengan sekuat tenaga. Muncul
perasaan ingin selingkuh dari keluarga
karena selingkuh itu indah kata orang,
tetapi hati urung dari niat tersebut.
Muncul ada keinginan untuk ber-
zina, namun perasaan tersebut di-
hindari. Semua larangan-larangan
tersebut pasti ada dalam hati keinginan
untuk melakukannya namun kita ditun-
tut oleh Allah untuk meninggalkannya
dan itu memerlukan kesabaran yang
luar biasa.
Kalaukitabisabersabardarisemua
kemaksiatan, di akhirat nanti Allah
akan anugerahkan derajat yang paling
tinggi yang ada di antara langit ketu-
juh dan bumi.
3.
Sabar terhadap ketentuan Allah
yang menyakitkan.
Ketentuan Allah ada yang
menyenangkan dan ada pula yang
menyakitkan, dalam hal ini adalah
ketentuan yang menyakitkan (musi-
bah) yang diberikan kepada manusia.
Ujian yang diberikan kepada ma-
nusia pasti berbeda sesuai dengan
tingkat kemampuan manusia. Sema-
kin tinggi tingkat keimanan manusia,
kian tinggi ujian yang Allah berikan.
Ujian tidak akan melebihi batas ke-
mampuan seseorang hamba.
Jika manusia mampu menerima
ujian dengan kesabaran, maka Allah
akan mengantikan ujian tersebut de-
ngan keindahan, kesenangan. Oleh
karena itu bersabarlah dalam setiap
ujian yang diberikan Allah kepada kita
sebagai makhluknya.
Manusia sebagai hamba Allah yang
hidup di muka bumi ini tidak akan per-
nah terhindar dari ujian dan cobaan, baik
itu kesusahan maupun kesenangan.
Hal tersebut sudah menjadi sunnatul-
lah yang menimpa manusia baik yang
beriman atau kafir sekalipun.
Oleh karena itu setiap kita berha-
dapan dengan cobaan atau musibah,
maka sarana yang paling baik yang
dapat digunakan adalah dengan sa-
bar dan sholat. Seseorang hamba
melakukan sholat pada hakikatnya
dia sedang berbicara, berdoa, bahkan
curhat kepada Allah.
Begitu cobaan menimpa kemudian
kita sholat, di situlah tampak bahwa
kita manusia lemah, yang senantiasa
harus selalu mengingat Allah dalam
setiap waktu, berserah diri dari semua
cobaan.
6. 5
K A B A R u m m a
uClass, Solusi
#JadiMuslimCerdas
Aplikasi Komunitas dan Gaya Hidup
Muslim umma meluncurkan fitur e-learning
muslim pertama di Indonesia, uClass. De-
ngan fitur yang memiliki kurikulum kom-
prehensif serta interaktif mengajak mas-
yarakat #JadiMuslimCerdas, belajar ilmu
agama dari rumah akan semakin mudah.
Co-Founder dan CEO umma Indra Wi-
ralaksmana menjelaskan, pihaknya ber-
komitmen membantu masyarakat muslim
Indonesia menjadi khairu ummah (umat
terbaik) tidak berhenti selama Ramadhan
saja.
“Dengan uClass, kami percaya bisa
membantu masyarakat jadi Muslim yang
lebih baik dan produktif. Masyarakat kini
memiliki kebutuhan religi yang semakin
meningkat. Melalui uClass, umat Islam
bisa belajar mulai dari membaca Alquran
hingga beragam topik lainnya,” kata Indra,
Selasa (8/9/2020).
Riset Alvara Strategic (2019) mengung-
kapkan lebih dari 80,2 persen masyarakat
Indonesia menyatakan agama sangat
penting dan menjadi pijakan utama atau
panduan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai solusi #JadiMuslimCerdas,
uClass menghadirkan seamless learning ex-
perience. Pemateri bisa mengatur class-
room, mengunggah materi kelas dan
video serta tugas-tugas untuk peserta,
melakukan live streaming, hingga mem-
buat forum dan berdiskusi dengan peser-
ta, semuanya dalam satu platform yang
sama.
“Dikurasi dan disusun umma bersama
pemateri, kurikulum uClass diatur ber-
tahap dan terstruktur sesuai tingkat pem-
belajaran pengguna,” tambah Indra.
Salah satu materi unggulan uClass
adalah belajar Alquran untuk dewasa dan
anak-anak. Kurikulum Kelas Belajar Baca
Quran (BBQ) di uClass, disusun secara
sistematis dan dibagi menjadi beberapa
jenjang sesuai tingkat pemahaman peng-
guna. Tidak hanya dewasa, kelas BBQ
untuk anak-anak juga tersedia di uClass.
7. 6
“Fitur Alquran di umma tersedia gra-
tis dan tanpa iklan. Kami berharap de-
ngan adanya kurikulum yang sistematis
di uClass, lebih banyak umat Muslim bisa
belajar Alquran dengan mudah tanpa ha-
rus meninggalkan rumah ataupun pergi
ke tempat lain khususnya di masa pan-
demi ini,” terang Indra.
Selain itu, Indra berharap, dengan
uClass, peserta tidak hanya belajar mem-
baca Alquran, tetapi juga memahami
makna dan mengamalkan ajaran-ajaran
Alquran dalam kehidupan sehari-hari.
“Selain belajar baca Alquran, uClass
juga memiliki beragam kelas lainnya
yang dapat membantu masyarakat da-
lam mengembangkan diri menjadi priba-
di yang produktif dan lebih baik,” ujarnya.
Saatini,kataIndra,kelas-kelasdiuClass
diisi lebih dari 100 Ustaz serta pema-
teri lainnya. Sebagai platform e-learning,
umma akan terus menggandeng berbagai
ustaz, institusi, komunitas dan narasum-
ber ahli untuk mengisi beragam topik di
uClass yang bermanfaat bagi umat Islam
secara luas.
“Melalui uClass, umma terus berkomit-
men mendukung penuh para ustaz, guru
ngaji, tokoh inspiratif dan pemateri lain-
nya di tengah masa pandemi agar terus
saling berbagi kebaikan melalui kelas-ke-
las di uClass,” kata Indra.
Hal tersebut, lanjut Indra, sejalan de-
ngan misi umma mendorong Ustaz,
tokoh-tokoh, komunitas serta institusi
dan organisasi di Indonesia untuk leb-
ih mudah menjangkau jemaah lebih luas
lagi melalui teknologi digital.
umma mengundang siapapun yang
berminat untuk menjadi pemateri di
uClass untuk mendaftarkan diri melalui
alamat email pemateri-uclass@umma.id
atau nomor Whatsapp 0817-3434-24.
Sementara itu, pengusaha sekaligus
Founder Rumah Siap Kerja (RSK) Sandi-
aga Uno mengatakan Indonesia menjadi
negara dengan penduduk muslim terbe-
sar di dunia. Sehingga aplikasi umma se-
bagai platform muslim bisa berkembang.
Dia mengapresiasi dengan diluncur-
kannya fitur uClass. Menurutnya konten
yang disajikan dalam uClass harus berke-
las dunia dan berdekatan langsung de-
ngan kehidupan masyarakat. Terlebih di
masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“Keren banget, saya sangat apresia-
si peluncuran uClass. Karena ini berkai-
tan dengan moral dan karakter bangsa.
Ini bisa dijadikan jembatan anak muda
mewujudkan cita-cita Indonesia emas
2045,” katanya.
PendakwahkondangUstazahOkiSeti-
anaDewimengatakan,pandemiCovid-19
seperti saat ini bukan berarti menghen-
tikan aktivitas belajar tapi justru bisa di-
manfaatkan untuk menambah ilmu. Salah
satunya dengan memanfaatkan aplikasi
muslim seperti umma.
8. 7
“Jadi tidak ada alasan untuk tidak
menambah ilmu. Dengan umma kita ting-
gal duduk di rumah, hemat waktu, hemat
tenaga. Selesai pandemi ini akan sema-
kin banyak belajar dengan cara e-learning
seperti uClass,” tandasnya.
Seiring dengan hadirnya fitur uClass
sebagai solusi #JadiMuslimCerdas,
umma juga menyempurnakan tampilan
halaman depan di aplikasi yang semakin
memudahkan pengguna mengakses fitur
penunjang ibadah harian.
“Sejak berdiri, umma berkomitmen
dalam mendukung kebutuhan ibadah
umat Islam dengan menciptakan user
experience yang baik dan nyaman,
tanpa menghadirkan iklan (Ads-Free), dan
tanpa memungut biaya untuk fitur-fitur
utama penunjang ibadah. Kenyamanan
pengguna tersebut terlihat dari aplikasi
umma yang telah diunduh oleh lebih dari
9,4 juta pengguna per Agustus 2020,”
terang Indra.
Untuk bergabung di uClass atau meng-
akses berbagai fitur umma lainnya, peng-
guna cukup mengunduh aplikasi umma
yang tersedia di Google Play Store dan di
Apple App Store. Melalui kanal uClass di
halaman utama, pengguna dapat memi-
lih kelas yang diinginkan.
Untuk kelas berbayar, umma menye-
diakanaksespembayaranmelaluidompet
digital dan transfer bank. Biaya dibande-
rol mulai dari Rp30.000 hingga Rp300.000
per kelas atau per program pembelaja-
ran. Hingga saat ini, uClass telah diikuti
oleh lebih dari 5.000 peserta dalam satu
bulan berjalan.
Khusus Bulan September 2020, umma
memberikan promo bagi pengguna beru-
paPaketuClassPasssehargaRp100.000.
Dengan Paket tersebut, pengguna dapat
mengikuti seluruh kelas berbayar yang
ditawarkan di uClass selama Bulan Sep-
tember tanpa dikenakan biaya tambahan
per kelasnya. Selamat memulai pembe-
lajaran #JadiMuslimCerdas!
9. 8
T E R K I N I
MELEPAS
JERAT
RESESI
Akhir bulan lalu, Menkopolhukam Mahfud
MD melontarkan kalimat menohok. Dengan
gamblang, dia menyebut Indonesia bakal ma-
suk ke jurang resesi ekonomi.
“Sementara kehidupan ekonomi turun te-
rus. Bulan depan hampir dapat dipastikan 99,9
persen akan terjadi resesi ekonomi di Indo-
nesia,” katanya saat memberikan sambutan
dalam acara temu seniman dan budayawan
Yogya di Warung Bu Ageng, Jalan Tirtodipu-
ran, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakar-
ta, Sabtu (29/8/2020).
Meski begitu, Mahfud meminta masyarakat
tidak perlu khawatir. Sebab, kata dia, resesi
bukanlah krisis ekonomi.
“Resesi itu teknis, sebenarnya, tidak ber-
bahaya, aman. Karena resesi itu artinya per-
tumbuhan ekonomi itu minus atau di bawah 1
selama 2 kuartal berturut-turut,” ucapnya.
Ekonom Muda Ikatan Sarjana Ekonomi
Indonesia (ISE) Cabang Bandung Koordinator
Jawa Barat Aditia Febriansyah mengatakan,
ciri-ciri resesi adalah pertumbuhan ekonomi
melambat, aggregate demand turun tapi
aggregate supply tetap.
Paling terlihat, kata dia, ketika Gross
Domestic Product (GDP) atau Produk Do-
mestik Bruto (PDB) melambat, tapi masih ada
kegiatan ekonomi.
Aditia mengatakan, memang ada yang
menyebutkanresesibukanhalyangharusdita-
kutkan karena belum masuk depresi ekonomi.
Depresi terjadi ketika aggregate demand dan
aggregate supply turun, uang tidak ada, dan
tidak ada barang yang bisa dibeli.
10. 9
“Kalau kita belajar ekonomi makro,
depresi itu lebih tidak baik dibanding re-
sesi, tapi jangan diartikan lebih buruk.
Ekonomi makro ini hanya membicarakan
angka-angka, pertumbuhan ekonomi
turun, inflasi turun, tapi dampaknya tidak
pernah terukur,” kata Aditia saat dihubu-
ngi umma.
Dia lantas mencontohkan jumlah
orang yang kehilangan pekerjaan. Secara
ekonomi, kata dia, cost bisa dihitung,
tapi social economy tidak bisa dihitung.
“Ekonomi tidak bisa menghitung social
cost yang terjadi ketika penurunan GDP,
ini tidak ter-capture baik,” kata Aditia.
Adit, sapaan akrabnya, menyatakan,
Presiden Joko Widodo memang menga-
takan, Indonesia masih terancam resesi.
Hal itu dikatakannya karena berlindung di
balik kuartal 1 yang positif 2,97 persen
dan kuartal 2 minus 5,32 persen.
“Presiden masih berharap di kuartal
3 ada perbaikan karena ekonomi sudah
berjalan, misalnya mal buka, pesawat su-
dah terbang, kegiatan ekonomi lain mulai
menggeliat,” kata dia.
Adit mengaku pesimistis dengan angka
pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuar-
tal 3 ini. Namun sekali lagi dia mengingat-
kan supaya masyarakat jangan terjebak
angka. Pasalnya semua dampak ekonomi
sangat mengerikan. Dampak tersebut su-
sah terukur, dan akan terukur ketika ter-
jadi esklasi di masyarakat.
Untuk menghadapi ancaman resesi,
Aditia meminta masyarakat melihat ag-
gregate demand yang disokong 3 atau 4
faktor, yakni konsumsi rumah tangga, in-
vestasi, pengeluaran pemeintah, ditam-
bah ekspor impor.
Sementara itu, Pendakwah asal Jawa
Barat Ustaz Miharja mengatakan, da-
lam konteks ekonomi, kondisi ini men-
jadi momentum membangun kesadaran
saling tolong menolong (ta’awun). Rese-
si ekonomi, lanjut dia, akan berdampak
pada sektor real di masyarakat.
Menurutnyaadabeberapahalyangbisa
dilakukan umat Islam dalam menghadapi
resesi ekonomi. Pertama, kata dia, saling
memberikan bantuan pada orang yang
memerlukan, saudara terdekat maupun
jauh di perkotaan dan di perdesaan.
“Yang kedua, saling berbagi pangan,
dan kebutuhan rumah tinggal bagi yang
masih indekos atau ngontrak. Ketiga,
prioritas silaturahmi kepada warga paling
terkena krisis, misalnya yang lansia, ya-
tim, korban PHK, korban bisnis, dan lain-
nya,” kata Ustaz Miharja kepada umma.
11. 10
Poin keempat, kata Ustaz Miharja, da-
lam silaturahmi lebih peka pada potensi
dan peluang berbagi. Misalnya, lanjut dia,
berbagi fasilitas bisnis, lapangan kerja,
sembako, pakaian, rumah indekos gratis,
buku pelajaran, dan wifi.
“Sementara poin kelima, para tokoh
agama, tokoh masyarakat, tokoh peme-
rintahan saling berkoordinasi untuk ban-
tu masyarakat. Bantuan lebih difokuskan
pada kesehatan, pangan, dan peluang
kemandirian dari krisis,” lanjut dia.
Ustaz Miharja lantas melanjutkan, da-
lam menghadapi resesi ekonomi, ma-
syarakat bisa memanfaatkan lahan peka-
rangan untuk bertanam sumber pangan
seperti sayuran, umbi-umbian.
“Bila agak luas lahannya dapat mena-
nam rumput untuk ternak. Jika tersedia
sumber air dapat membuat kolam untuk
intensifikasi pelihara ikan berbenih ung-
gul,” kata dia.
Jika masih ada dana pada tabungan
untuk pengeluaran satu tahun ke depan,
kata dia, jangan dulu diinventasikan pada
papan dan sandang. Akan lebih bijak un-
tuk cadangan beli pangan dan investasi
pada pendidikan yang berbasis digital,
internet, dan lainnya.
“Kondisi ini adalah ujian bagi kita
semua. Kelulusan dari ujian ini tampak
saling semangat untuk saling tolong
menolong,” kata Ustaz Miharja.
Lebih lanjut Ustaz Miharja mencerita-
kan resesi ekonomi di masa Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam. Ketika awal
berhijrah ke Madinah, umat Islam dari
kalangan muhajirin mengalami krisis di
lokasi baru.
Oleh Rasulullah, kata dia, para Muha-
jirin ini dipasangkan sesuai keahlian dan
jenis kasab masing-masing. Misalnya,
muhajirin yang dulunya bertani dipasang-
kan dan mendapatkan lahan untuk ber-
tani dari kaum Anshar.
Demikian juga pedagang dengan
pedagang dan kasab sejenis lainnya.
Mereka diberi kesempatan mengelola
hak kelola 50 persen dari yang dimiliki
kaum Anshar untuk diberikan pada kaum
Muhajirin.
“Upaya ini menjalin hubungan per-
saudaraan, dan menjadi salah satu solusi
penyangga kekuatan umat,” ujarnya.
12. 11
Jika menikah dengan yang sebaya, lukislah kisah semisal seper-
ti Ali dan Fatimatuzzahra. Keduanya saling mencintai karena iman.
Fatimah yang sabar walau suami pulang tanpa membawa uang.
Juga ’Ali yang tetap bertanggung jawab walau harus bekerja
sebagai kuli dengan gaji segenggam kurma.
Jika menikah dengan yang lebih muda, pahatlah cerita seperti
Usman bin Affan dan Naila as-Syam. Keduanya tetap menyayangi
walau yang satu telah beruban dan yang satu lagi berumur belasan
tahun.
Sebaik-baik guru adalah suami yang saleh. Maka Naila bela-
jar pada Usman yang lebih dewasa. Belajar untuk semakin men-
salehahkan diri. Hingga dia merelakan jari jemarinya putus karena
menahan pedang musuh yang hendak membunuh suaminya.
Selepas Usman wafat, ada cerita menyatakan, Naila mencakar
wajah cantiknya agar tidak ada seorang pun yang mau melamar-
nya. Dia amat mencintai kekasih jiwanya. Wallahu’alam.…
Jika menikah dengan yang lebih tua, ukirlah cinta seperti
Rasulullah dan Siti Khadijah. Keduanya saling mengasihi sekaligus
menyemai cinta pada sesama. Khadijah adalah sebaik-baik istri.
Senantiasa menenangkan seperti seorang ibu, selalu menemani
seolah sahabat sejati, mengorbankan harta benda demi dakwah
sang suami.
Dan sungguh hanya Khadijah-lah cinta pertama yang tidak per-
nah dimadukan oleh Sang Rasul. Dia atas pernikahan, umur tidak
lagi menjadi persoalan. Sebab nikah adalah proses pendewasaan
diri, proses perbaiki diri dan proses mensalehahkan diri.
Jadikan pasangan kita sebagai guru, kita hormat kepadanya.
Jadikan pasangan kita sebagai sahabat, kita tertawa bersamanya.
Jadikan pasangan kita sebagai adik, kita manjakan dia sepenuh-
nya.
Sekali lagi setelah menikah, yang terpenting bukan tentang
usia berapa, tapi tentang perjalanannya seperti apa. Dan pastikan
perjalanan rumah tangga kita seperti pelangi, banyak warna yang
menaungi dengan naungan Iman dan takwa. Insya Allah.
S A H A B A T u m m a
Menikah Meraih Jannah
Farizal Ma’ruf
13. 12
Menjadi seorang Public Relation (PR)
yang baik bukanlah hal mudah. Profe-
si ini mengemban tugas membangun
dan meningkatkan reputasi perusahaan.
Untuk itu, PR harus memiliki kemampuan
paripurna dalam menyajikan citra sebuah
perusahaan.
Head of Public Relation & Brand Com-
munication umma, Kholifah Nuzulia
Firdausy mengatakan, PR perusahaan
berperan sebagai komunikator antara
pihak internal dengan eksternal. Se-
lain itu, kata dia, PR juga bertugas men-
jalin hubungan baik antara perusahaan
dengan publik.
“PR harus mengidentifikasi hal yang
dapat menimbulkan dampak negatif
dalam perusahaan sebelum suatu kebija-
kan dijalankan dan disampaikan kepada
publik. Dengan adanya PR, perusahaan
terbantu memberikan gambaran publik
yang positif terhadap perusahaan,” kata
perempuan yang akrab disapa Lia ini.
Sebagai PR perusahaan yang berge-
rak di bidang aplikasi muslim, Lia
menghadapi berbagai tantangan. Salah
satunya, kata dia, dalam hal strategi
komunikasi. Menurut Lia, setiap materi
komunikasi yang disampaikan kepada
pengguna umma, harus sesuai dengan
kaidah Islam.
“Strategi komunikasinya akan ber-
beda saat menghadapi segmented user
seperti aplikasi muslim. Setiap materi
komunikasi yang disampaikan harus se-
suai kaidah umat Islam, di mana konten/
topik agama ini sangat sensitif jika ber-
singgungan dengan topik yang lebih
P R O F I L
WADAH
PEMERSATU
UMAT
Kholifah Nuzulia Firdausy
Head of Public Relation & Brand
Communication umma
14. 13
global. Karena korelasinya dengan keya-
kinan,” terang Lia.
Lia sendiri berharap bisa berkontribu-
si terhadap perkembangan perusahaan.
Dia ingin umma dikenal sebagai platform
yang dapat menyatukan umat.
“Targetnya berkontribusi menjadikan
umma sebagai platform muslim yang
dapat menyatukan umat serta bisa terus
berkontribusi positif agar menjadi plat-
form terdepan mendukung umat muslim
menjadi khairu ummah dan #jadimuslim-
cerdas,” kata Lia.
Lia mungkin merupakan satu dari
sekian banyak perempuan di Indonesia
yang berperan ganda, menjadi ibu rumah
tangga sekaligus PR sebuah perusahaan.
Meski begitu, dia tetap memiliki prioritas.
Bagi Lia, keluarga tetap nomor satu.
“Harus punya prioritas dan komitmen
terhadap manajemen waktu yang sudah
disepakati antara suami sebagai kepala
keluarga dengan kita yang memutuskan
bekerja. Sebab tugas utama kita sebagai
seorang istri dan ibu, jadi prioritas utama
tetap keluarga,” kata dia.
Selain itu, Lia meniatkan pekerjaan
sebagai ibadah. Sehingga, kata dia,
tanggung jawab terhadap perusahaan
tetap bisa dijalankan dengan baik tanpa
mengganggu kewajiban dalam keluarga.
“Ibaratnya, saya bekerja 8 jam, berar-
ti saya harus punya waktu 8 jam sisanya
untuk ngurusin keluarga dan 8 jam sisa-
nya untuk istirahat,” ujar Lia.
Sebelum bergabung dengan umma, Lia
cukup lama berkecimpung di dunia bisnis.
Kegiatan itu bahkan sudah dia geluti sejak
kuliah. Kala itu, Lia sudah mulai merintis
karier dalam bidang kewirausahaan, mes-
ki masih sekadar hobi.
“Bisnis itu sama dengan bekerja.
Kerja dengan apa yang kita sukai itu
menyenangkan. Maka mulailah mengem-
bangkan usaha dari kemampuan kita,
passion-nya kita,” tutup Lia.