Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Control Self Assessment (CSA) adalah proses dimana tim manajemen dan karyawan secara terus menerus menilai faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi.
2. CSA pertama kali dikembangkan pada tahun 1987 oleh perusahaan minyak di Kanada untuk mengidentifikasi masalah dan rencana penyelesaiannya.
3. CSA diperlukan untuk meningkatkan pen
3. Control Self Assessment merupakan sebuah proses dimana tim
karyawan danmanajemen, di tingkat lokal dan eksekutif, terus-
menerus menjaga kesadaran semuafaktor material yang cenderung
memengaruhi pencapaian tujuan organisasi, sehinggamemungkinkan
mereka membuat penyesuaian-penyesuaian yang tepat.
Untukmeningkatkan independensi, objektivitas dan kualitas dalam proses
tersebut. Serta tatakelola yang efektif, maka diharapkan auditor internal
terlibat dalam proses tersebut danbahwa mereka secara independen
melaporkan hasil-hasilnya ke manajemen senior dandewan komisaris.
PENGERTIAN CONTROL SELF ASSESSMENT
4. Konsep CSA pertama kali dikembangakan pada tahun 1987 oleh departemen internal audit
sebuah perusahaan minyak dan gas di Kanada Gulf Canada Resources Ltd.Penerapannya
pada waktu itu dalam bentuk suatu pertemuan yang dihadirin para karyawan dan manager
perusahaan yang difasilitasi oleh staf senior internal auditor untuk membahas fokus
masalah yang menghambat pencapaian tujuan atau risiko dimasing-masing departeman
serta rencana tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasinya. Proses CSA ini terus
dikembangkan dan dirasakan mafaatnya karena dapat mengungkapkan masalah-
masalah yang luas yang mencakup dalam konsep pengendalian risiko.
Meskipun program CSA perusahaan dihentikan pada tahun 1995 akibat adanya
pengambilalihan dan perubahan drastis dalam tata kelola manajemen yang baru,
banyakkelompok audit internal di berbagai belahan dunia telah mengadopsi filosofi awal
CSAdari Gulf dan melakukan eksperimen dengan program CSA atau membuat
sendiriprogram CSA mereka.
SEJARAH MUNCULNYA CONTROL SELF –
ASSESSMENT
5. Treadway dan COSO telah menemukan bahwa proses audit terlalu sempit
berfokuspada akuntansi keuangan dan mengabaikan “lingkungan control”
yang lebih luas,lingkungan yang mewadahi keputusan manajemen dan akuntansi.
Mereka berpendapatbahwa lingkungan control memiliki “dampak yang
pervasive” pada cara penyiapanlaporan keuangan.
COSO merekomendasikan auditor untuk menelaah dan mempertimbangkan
faktor-faktor yang berhubungan dengan manusia sebelum memberikan
opini.“Kebijakan resmi mengkhususkan apa yang manajemen inginkan untuk terjadi.
Budayaperusahaan menentukan apa yang sebenarnya terjadi, dan aturan-
aturan apa yangdilanggar, dibengkokkan, atau diabaikan.”
MENGAPA CONTROL SELF – ASSESSMENT
DIPERLUKAN
6. PENDEKATAN CONTROL SELF – ASSESSMENT
Workshop adalah pertemuan yang difasilitasi oleh fasilitator untuk memperolehinformasi yang akan
digunakan dalam penilaian resiko.
Survey adalah metode pengumpulan informasi yang bisa dilakukan denganmemberikan kuisioner
kepada responden.
Analisi Manajemen merupakan analisis yang dilakukan oleh manajemen berdasarkandiskusi, review, atau
kuisioner dalam rangka mendukung suatu opini/pendapattertentu atau membuat kesimpulan atas suatu
permasalahantertentu.
Dari ketiga metode CSA tersebut diatas yang paling popular dandirekomendasikan olehIIA adalah metode
Workshop.
7. IMPLIKASI BAGI KARYAWAN, MANAJEMEN, AUDITOR, DAN DEWAN
Dari sudut pandang klien, auditor CSA merupakan fasilitator yang menyediakanforum dan
agenda yang berguna yang memungkinkan klien menemukan sendirikeadaan sebenarnya dan
memutuskan perubahan yang diperlukan.
Bagi manajemen senior, CSA menawarkan penelaahan sangat baik atas informasiterbaru mengenai
resiko dan peluang yang muncul. Hal ini memberikan peluanguntuk membandingkan strategi mereka
dengan realitas saat ini dan membuatpenyesuaian yang diperlukan untuk memastikan bahwa tujuan
bersifat realitas danakan tercapai sampai tujuan utama kontrol.
Bagi direksi, komisaris, komite audit dan pihak-pihak lain dalam tata kelolaperusahaan, CSA
memiliki implikasi yang signifikan. Focus yang sempit dari profesiudit eksternal pada pelaporan keuangan
yang sering kali menghasilkan keterkejutandan memalukan bila terjadi kecurangan yang tidak diharapkan
karena faktor-faktorcontrol utama tidak diperiksa.
8. INDEPENDENSI, OBJEKTIVITAS DAN ETIKA FASILITATOR
Meskipun CSA umumnya menyebabkan hubungan auditor/fasilitator dengan
klienmenjadi lebih dekat, tetapi sangat penting untuk tetap menjaga
independensi danobjektvitas. Pada tahap riset sebelum rapat kerja sangatlah
penting karena fasilitatormendapatkan tolak ukur eksternal yang independen
untuk digunakan sebagaiperbandingan.
9. HUBUNGAN ANTARA CSA DENGAN
KEGIATAN AUDIT INTERNAL YANG
LAIN
CSA memiliki lingkup yangsangat luas, mengumpulkan informasi yang
material secara luas dan interaktif, danmenghabiskan sedikit waktu untuk
vertifikasi dan pelaporan. Dari sudut pandang manajeraudit, CSA merupakan
metode penentuan risiko yang cepat dan biasanya andal ditingkamakro tetapi
tidak seperti beberpa alat audit, CSA tidak dirancang untuk penyelidikanlebih
dalam. Bila CSA dilakukan secara berkesinambungan diorganisasi maka
CSAmerupakan alat ideal untuk mengidentifikasi risiko dan bidang-bidang
bernilai tinggiyang akan bermanfaat untuk dilakukan audit. Partisipasi
rapat kerja biasanya pandaidalam mengidentifikasi bidang-bidang masalah
utama
10. KUALITAS YANG DI BUTUHKAN UNTUK
TIM FASILITATOR CSA
Semua fasilitator harus memiliki sikap yang menghargai
orang lain, keahlianinterpersonal, punya rasa ingin tahu,
pendengaran yang baik dan terdorong untukmemberikan nilai
bagi klien dan organisasi. Fasilitator yang terbaik memiliki
keahliananalitis dan pembelajaran yang baik dan cepat yang mereka
gunakan untuk memahamiapa yang telah dikemukakan dan
mengubahnya kedalam kesimpulan yang bermakna bagiorganisasi.
11. KESULITAN CSA
Semua fasilitator harus memiliki sikap yang menghargai
orang lain, keahlianinterpersonal, punya rasa ingin tahu,
pendengaran yang baik dan terdorong untukmemberikan nilai
bagi klien dan organisasi. Fasilitator yang terbaik memiliki
keahliananalitis dan pembelajaran yang baik dan cepat yang mereka
gunakan untuk memahamiapa yang telah dikemukakan dan
mengubahnya kedalam kesimpulan yang bermakna bagiorganisasi.
12. KESULITAN CSA
04
02
03
01
Terlalu banyak rapat kerja dan
kurang memadai analisis
merupakan kesalahan yang
biasa terjadi, khususnya bila
tim audit baru pertama kali
menerapkan CSA.
Terlalu dalam masuk ke
dalam masalah tanpa tahu
cara mengatasi masalah
itu.Merupakan pendekatan
yang beralasan dalam bidang
yang sama sekali baru.
Tidak menepati janji atau
membuat terlalu banyak
janji merupakan
kesalahan lainn
Tidak sensitive terhadap
kebutuhan dan
kekhawatiran partisipan
merupakan kesalahan
yang biasa terjadi pada
fasilitator yunior.
13. FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN
CSA
04
02
03
01
Keterbukaan, kejujuran, dan
obyektifitas pimpinan instansi
dalam proses workshop
Budaya organisasi
mendukung diskusi yang
terbuka dan transparan
Peran aktif peserta
selama pelaksanaan
workshop
Pemilihan peserta yang
tepat, yaitu mempunyai
pemahaman dan berperan
aktif dalamproses bisnis
kegiatan.