3. Pengertian
STEREOTIP
Gambar di
kepala yang
merupakan
rekonstruksi dari
keadaan
lingkungan yang
sebenarnya.
Lippman (1922 : 1 )
Persepsi atau keyakinan yang dianut
mengenai suatu individu atau
komunitas berdasarkan pendapat dan
sikap yang terbentuk terlebih dahulu
Samovar & E. Porter
(Mulayana, 2000)
4. PembagianStereotip
(Mufid, 2010: 27)
Stereotip Positif
Merupakan dugaan
atau gambaran yang
bersifat positif terhadap
kondisi suatu kelompok
tertentu.
Sehingga menciptakan
suatu hubungan yang
harmonis antar
kelompok budaya.
Stereotip Negatif
Merupakan dugaan atau
gambaran yang bersifat negatif
yang dibebankan kepada suatu
kelompok tertentu yang
memiliki perbedaan yang tidak
bias diterima oleh kelompok lain,
akan menjadikan sekat yang
jelas antarkelompok, sehingga
dapat menghambat komunikasi
keduanya karena terbangun
jarak akibat stereotip.
6. FAKTOR YANG MENDORONG DAN
MENIMBULKAN STEREOTIP
KELUARGA TEMAN SEBAYA SEKOLAH
MEDIA MASA
MASYARAKAT
7. CONTOH
STEREOTIPStereotip ada yang positif dan ada yang negative
1. semua orang kulit putih sukses,
2. semua orang jepang dan cina
pekerja keras, kalem, dan
berorientasi prestasi
1. semua orang kulit putih rasis
2. semua orang asia tidak bisa
terus terang
3. para turis distereotipkan sebagai
orang yang kaya, berbicara
keras (gaduh ), dan tidak peka
terhadap keinginan tuan rumah,
4. sebaliknya tuan rumah
distereotipkan sebagai orang
yang miskin, dan bisa
diekploitasi oleh para turis
Frankowski-Braganza 1983
dalam Reisinger 2009 : 239
POSITIF
NEGATIF
8. Pengertian
Etnosentrism
e
…
Etnosentrisme
…
Harris (1985) mengatakan
etnosentrisme sebagai
kecenderungan seseorang yang
menganggap bahwa kelompoknya
lebih dibandingkan kelompok lain
sehingga hal tersebut mendorong
tindakan-tindakan yang tidak
rasional seperti melakukan
kekerasan, peperangan, dan lain
sebagainya.
Coleman dan Cressey (1984),
menurutnya etnosentrisme adalah
seseorang yang berasal dari
kelompok etnis yang cenderung
melihat budaya mereka sebagai
yang terbaik dibandingkan yang
lainnya.
9. ETNOSENTRISME
FLEKSIBEL
TIPE-TIPE
ETNOSENTRISM
E ETNOSENTRISME
INFLEKSIBEL
Tiga cara untuk memperkuat
etnosentrisme fleksibel
Matsumoto (1996)
1. Mengetahui bagaimana cara kita memahami
realitas sebagaimana yang biasa kita
lakukan dalam cara tertentu
3. Mengetahui mengenai budaya
sendiri dan budaya orang
lain serta pengaruhnya
terhadap cara-cara memahami
realitas dalam keadaan
tertentu tidak cukup untuk
menumbuhkan etnosentrisme
fleksibel
2. Mengakui dan menghargai kenyataan bahwa orang-
orang ynag berasal dari latar belakang budaya
yang berbeda memiliki perbedaan cara dalam
memahami realitas
12. sebagaian orang Indonesia
yang cenderung menilai
budaya barat sebagai budaya
yang ‘vulgar ‘, kasar, dan tidak
tahu sopan santun. Budaya
kita sebagai budaya yang
paling baik, unggul dan paling
bermoral. Mereka membatasi
komunikasi dengan orang
barat, keran takut terkena
polusi budaya barat.
CONTOH
ETNOSENTRISME
Dengan demikian, kita semua
kadang-kadang tanpa disadari,
bahkan tidak terhindarkan
menganggap kelompok kita
sendiri, negeri kita sendiri,
budaya kita sendiri yang
terbaik, dan yang paling
bemoral (Samovar dan Porter,
1991 ).
13. TANTANGAN STEREOTIP DAN
ETNOSENTRISME
Konflik etnis yang
melibatkan beragam
kepentingan,
misalnya
kepentingan politik
maupun kepentingan
ekonomi.
Tantangan
globalisasi menjadi
bagian dari
tantangan yang
bersifat ekternal
selain dari tantangan,
bahkan ancaman
yang berasal dari
keanekaraman
budaya dan suku
bangsa yang bersifat
internal dapat
memicu terjadinya
peselisihan
Tingginya sikap
stereotip dan
etnosentrisme yang
ada di sebagian
besar wilayah
Indonesia
menjadikan
tantangan sendiri
bagi kita