SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
MASYARAKAT
& KEBUDAYAAN
Pengantar Antropologi
Choerunisa Noor Syahid
FUNGSI KEBUDAYAAN UNTUK
MASYARAKAT:
Untuk melindungi diri terhadap alam
Budaya orang Papua, gunung sebagai ibu
Untuk mengatur hubungan antar manusia
Kebudayaan mengatur agar manusia mengerti
bagaimana bertindak
Menentukan sikap bagaimana berhubungan dengan
orang lain
Menciptakan habit sebagai suatu perilaku pribadi 
membentuk kebiasaan khusus bagi dirinya sendiri
Kebiasaan  menjadi aturan
Sebagai wadah dari segenap perasaan manusia
MANUSIA & BUDAYA
MANUSIA:
Individu Makhluk
Sosial
MASYARAKAT:
Bersama ,
berkumpul dalam
waktu yang lama
BUDAYA
MASYARAKAT ??
Masyarakat ialah kumpulan individu yang hidup
bersama dalam jangka waktu tertentu dan
menciptakan kebudayaan
Tidak ada masyarakat yang tidak memiliki
kebudayaan
Tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat
Setiap masyarakat memiliki budaya berbeda
yang disebabkan oleh latar belakangnya
Misalnya:
Suku Jawa vs Suku Batak
- Berbeda perilaku karena pengaruh geografis,
ekonomi.
MACAM KEBUDAYAAN
Dalam skala bangsa dan negara, kebudayaan
dibagi dua:
Kebudayaan nasional (umum) dan
Kebudayaan lokal (sub culture)
Kebudayaan nasional diakui dan dimiliki oleh seluruh
masyarakat yang ada didalam bangsa tersebut
- Bendera sebagai simbol budaya masyarakat Indonesia
Kebudayaan lokal (sub culture) adalah budaya yang
dimiliki oleh masing-masing masyarakat daerah di
Indonesia
- Blankon sebagai simbol masyarakat suku Jawa
KEPRIBADIAN, PERILAKU &
KEBUDAYAAN
Kepribadian berasal dari latar belakang perilaku
manusia
Kepribadian menunjukkan sikap dan pikiran
seseorang, tetapi bukan tindakan
Melerai Perkelahian  KEPRIBADIAN untuk
menyelesaikan
Tindakan melerai  PERILAKU yang diambil
Anti kekerasan  BUDAYA (jika dilakukan terus
menerus dan digunakan komunal)
Pada perkembangan selanjutnya, KEBUDAYAAN
DAPAT MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN
INDIVIDU.
Lingkungan berbasis budaya Islami
mempengaruhi kepribadian islami individu yg ada
disekitarnya.
KEBUDAYAAN YANG
MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN
Kebudayaan khusus atas dasar kedaerahan
Kebudayaan cara hidup di desa dan di kota
(rural and urban society)
Kebudayaan khusus kelas sosial
Kebudayaan khusus atas dasar agama
Kebudayaan khusus atas dasar keahlian
Kepribadian seorang dosen berbeda dengan
kepribadian seorang tani
HUBUNGAN
KEBUDAYAAN &
MASYARAKAT
Kebudayaan  Habit Merasa memiliki budaya paling
baik
KONSEP SUKU BANGSA
Suatu golongan manusia yang terikat oleh
kesadaran dan identitas akan KESATUAN
KEBUDAYAAN
Kesadaran dan identitas seringkali (tapi tidak
selalu) dikuatkan oleh KESATUAN BAHASA
KESATUAN KEBUDAYAAN ditentukan oleh
warga kebudayaan-nya sendiri
KESATUAN KEBUDAYAAN tidak dapat
ditentukan oleh orang luar
Konsep SUKU BANGSA lebih kompleks
daripada yang terurai di atas.
Dalam kenyataan, batas dari kesatuan manusia
yang merasa terikat oleh keseragaman dapat
meluas atau menyempit
Suku Bangsa
Minangkabau:
• Suku Jambak
• Suku Panyalai
• Suku Mandailiang
• Suku Mandaliko
• Suku Lintau
• Suku Dalimo
Bahasa Sub
Suku Bangsa
DIVERSITAS SUKU
BANGSA
Volkstelling (1930) pernah memuat suku bangsa
sebagai salah satu hasil sensus penduduk di
Indonesia yang dilakukan oleh Belanda
Koentjaraningrat sendiri masih belum dapat
memastikan berapakah jumlah suku bangsa di
Indonesia saat ini. Karena istilah suku bangsa
dapat berkembang dan tergantung subjektifitas
HUBUNGAN ANTAR
SUKU BANGSA
Proses integrasi antar suku bangsa di Indonesia terjadi
melalui perkawinan antar suku bangsa, baik nasional
ataupun internasional
Pesatnya komunikasi dan teknologi, memberikan nilai
keterbukaan dan meminimalisir perilaku sukuisme
Suku bangsa, ras, agama, dan golongan
memiliki latar belakang sosial dan budaya yang
berbeda
Hal tersebut membentuk cara berfikir, sikap, dan
tindakan yang berbeda pula
Perbedaan ini menimbulkan dorongan untuk
memetakan masyarakat berdasarkan RAS di
atas peta mayoritas dan minoritas, yang
kemudian menimbulkan konflik.
ETNOSENTRIS
Sebagai konsekuensi dari identitas etnis muncullah
ETNOSENTRISME.
Matsumoto (1996) ETNOSENTRISME adalah
kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui
sudut pandang budaya sendiri.
ETNOSENTRISME tidak selalu negatif, bahkan
merupakan sesuatu yang positif. Karena
ETNOSENTRISME merupakan sesuatu yang
fungsional karena mendorong kelompok dalam
perjuangan mencari kekuasaan dan kekayaan.
Pada saat konflik, ETNOSENTRISME benar-benar
bermanfaat. ETNOSENTRISME membuat kelompok
yang terlibat konflik dengan kelompok lain akan saling
dukung satu sama lain.
Lawan dari ETNOSENTRISME adalah
ETNORELATIVISME, yaitu kepercayaan bahwa semua
kelompok, semua budaya dan sub-culture pada
hakekatnya sama (Daft, 1999). ETNORELATIVISME
menilai setiap etnik dinilai memiliki kedudukan yang
sama penting dan sama berharganya.
Sikap ETNOSENTRIK dipengaruhi oleh banyak hal,
diantaranya tipe kepribadian, derajat identifikasi etnik,
dan ketergantungan. Semakin tinggi derajat identifikasi
etnik umumnya semakin tinggi pula derajat
ETNOSENTRISME yang dimiliki, meski tidak selalu
demikian.
PRASANGKA ANTAR ETNIK
PRASANGKA atau PREJUDICE adalah pernyataan
atau kesimpulan tentang sesuatu berdasarkan
perasaan atau pengalaman yang dangkal terhadap
seseorang atau sekelompok orang tertentu
Gordon Allport (1954) mengemukakan bahwa
“PRASANGKA adalah antipati berdasarkan
generalisasi yang salah atau generalisasi yang tidak
luwes. Antipati itu dapat dirasakan atau dinyatakan.
Antipati dapat langsung ditujukan kepada kelompok
atau individu dari kelompok tertentu”.
PENYEBAB PRASANGKA
Beberapa faktor penyebab timbulnya PRASANGKA:
• Orang berprasangka dalam rangka mencari kambing
hitam.
• Orang berprasangka, karena memang ia sudah
dipersiapkan di dalam lingkungannya atau kelompoknya
untuk berprasangka.
• Prasangka timbul karena perbedaan, dimana perbedaan
ini menimbulkan perasaan superior. Perbedaan ini
meliputi:
1. Perbedaan phisik/ biologis, ras. Misalnya : AS dan Negro
2. Perbedaan Lingkungan /Geografis. Misalnya : Orang Kota
dan Desa
3. Perbedaan Kekayaan. Misalnya : Orang kaya dan miskin
4. Perbedaan status sosial. Misalnya : Majikan dan Buruh
5. Perbedaan kepercayaan dan agama
STEREOTYPE ETHNIC
STEREOTYPE adalah kombinasi dari ciri-ciri yang
paling sering diterapkan oleh suatu kelompok tehadap
kelompok lain, atau oleh seseorang kepada orang lain
(Soekanto, 1993).
STEREOTYPE berfungsi menggambarkan realitas
antar kelompok, mendefinisikan kelompok dalam
kontras dengan yang lain, membentuk image kelompok
lain (dan kelompok sendiri) yang menerangkan,
merasionalisasi, dan menjustifikasi hubungan antar
kelompok dan perilaku orang pada masa lalu,
sekarang, dan akan datang di dalam hubungan itu
(Bourhis, Turner, & Gagnon, 1997).
Melalui STEREOTYPE kita bertindak menurut apa yang sekiranya
sesuai terhadap kelompok lain.
STEREOTYPE dapat diwariskan dari generasi ke generasi melalui
bahasa verbal tanpa pernah adanya kontak dengan tujuan/objek
STEREOTYPE (Brisslin,1993)
Menurut Johnson & Johnson (2000), STEREOTYPE dikukuhkan
dalam empat cara,:
1. STEREOTYPE mempengaruhi apa yang kita rasakan dan kita ingat
berkenaan dengan tindakan orang-orang dari kelompok lain.
2. STEREOTYPE membentuk penyederhanaan gambaran secara
berlebihan pada anggota kelompok lain. Individu dengan mudah
menyamakan perilaku individu-individu kelompok lain sebagi tipikal
sama.
3. STEREOTYPE dapat menimbulkan pengkambinghitaman.
4. STEREOTYPE kadangkala memang memiliki derajat kebenaran
yang cukup tinggi, namun sering tidak berdasar sama sekali.
STEREOTYPE biasanya muncul pada orang-orang yang tidak
mengenal sungguh-sungguh etnik lain. Apabila kita menjadi akrab
dengan etnis bersangkutan maka STEREOTYPEtehadap etnik itu
STEREOTYPE ETHNIC
Aneka suku bangsa saling berinteraksi
Munculnya gambaran subyektif mengenai
bangsa lain
Untuk memahami aspek yang melekat dalam
masyarakat, maka perlu dikaitkan dengan hal
yang melatarbelakangi
STEREOTYPE ETHNIC dan PRASANGKA
saling berkaitan secara logis maupun psikologis
STEREOTYPE ETHNIC atau PRASANGKA
merupakan mentalitas yang kaku, dimana pemberian
nilai selalu diberikan kepada out-group
Sebaliknya, nilai positif diberikan kepada sesama in-
group
STEREOTYPE ETHNIC yang kaku terhadap out-group
akan meningkatkan PRASANGKA yang kuat pula.
PRASANGKA seringkali dilihat dan dinilai sebagai
perkembangan dari STEREOTYPE
DISKRIMINASI ETNIK
PRASANGKA meliputi sikap, keyakinan, atau
predisposisi untuk bertindak, maka
DISKRIMINASI mengarah kepada tindakan
nyata.
DISKRIMINASI biasanya dilakukan oleh mereka
yang memiliki sikap PRASANGKA kuat akibat
tekanan tertentu, misalnya tekanan budaya, adat
istiadat, kebiasaan, dan hukum.
BENTUK DISKRIMINASI
Pettigrew membedakan diskriminasi menjadi :
• DISKRIMINASI LANGSUNG
• tindakan yang membatasi wilayah tertentu untuk
etnik lain, seperti pemukiman, jenis pekerjaan,
fasilitas umum, dan semacamnya.
• DISKRIMINASI TIDAK LANGSUNG
• dilaksanakan melalui penciptaan kebijakan/
peraturan yang menghalangi ras/ etnik tertentu.
KONFLIK adalah….
1. Bentuk pertentangan alamiah yang dihasilkan oleh individu atau
kelompok, karena mereka yang terlibat memiliki perbedaan sikap,
kepercayaan, nilai dan kebutuhan.
2. Hubungan pertentangan antara dua pihak atau lebih (individu atau
kelompok) yang memiliki, atau merasa memiliki, sasaran-sasaran
tertentu namun diliputi pemikiran, perasaan atau perbuatan yang
tidak sejalan.
3. Pertentangan atau pertikaian karena ada perbedaan dalam
kebutuhan, nilai, motivasi pelaku atau yang terlibat di dalamnya.
4. Suatu proses yang terjadi ketika satu pihak secara negatif
mempengaruhi pihak lain, dengan malakukan kekerasan fisik yang
membuat orang lain, perasaan dan fisiknya tertanggu.
5. Bentuk pertentangan bersifat fungsional, karena pertentangannya
mendukung tujuan kelompok dan memperbarui tampilan, namun juga
disfungsional karena menghilangkan tampilan kelompok.
6. Proses mendapatkan monopoli ganjaran, kekuasaan, kepemilikan
dengan menyingkirkan atau melemahkan para pesaing.
UNSUR KONFLIK
Unsur Konflik :
1. Ada dua pihak atau lebih yang terlibat
2. Ada tujuan yang dijadikan sasaran konflik. Tujuan
itulah yang menjadi sumber konflik.
3. Ada beberapa pikiran, perasaan, tindakan
diantara pihak yang terlibat untuk mendapatkan
atau mencapai tujuan/ sasaran.
4. Ada situasi konflik antara dua pihak yang
bertentangan. Ini meliputi situasi antar pribadi,
antar kelompok, dan antar organisasi
(Barge, 1994)
SUMBER KONFLIK
1. Konflik yang bersumber dari nilai, yakni perbedaan rasa
percaya, keyakinan, dan ideologi.
2. Konflik yang bersumber karena kurang komunikasi.
3. Konflik yang bersumber dari pengambilan keputusan yang
tidak adil.
4. Konflik yang bersumber karena ketidakcocokan peran dalam
organisasi.
5. Konflik yang bersumber dari perbedaan keuntungan
6. Konflik yang bersumber dari perubahan keseimbangan, baik
karena alam atau mutasi/ rotasi dan promosi dalm
berorganisasi.
7. Konflik yang belum terpecahkan, sehingga seperti api dalam
sekam, yang setiap waktu dapat membara.

More Related Content

Similar to kebudayan beragam yang ada di indonesia yang mendalam

Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Konsep Asas HE
Konsep Asas HEKonsep Asas HE
Konsep Asas HEteochaw
 
Identitas nasional
Identitas nasionalIdentitas nasional
Identitas nasionalGozali Ghozi
 
Bab 1 konsep2 asas hubungan etnik
Bab 1 konsep2 asas hubungan etnikBab 1 konsep2 asas hubungan etnik
Bab 1 konsep2 asas hubungan etnikEiYra KifLi
 
Topik 2 potret hubungan etnik
Topik 2 potret hubungan etnikTopik 2 potret hubungan etnik
Topik 2 potret hubungan etnikDatoknye
 
Presentasi Pendidikan Biru Tua Geografi dan Budaya.pptx
Presentasi Pendidikan Biru Tua Geografi dan Budaya.pptxPresentasi Pendidikan Biru Tua Geografi dan Budaya.pptx
Presentasi Pendidikan Biru Tua Geografi dan Budaya.pptxGoklasSitio
 
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4bMasyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4bResti Muliani
 
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadianSosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadianAthia Nabila Faqiha
 
Definisi kelompok sosial
Definisi kelompok sosialDefinisi kelompok sosial
Definisi kelompok sosialcops777
 
Manusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakatManusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakatfeggyernes
 
Bab 2 potret hubungan etnik
Bab 2  potret hubungan etnikBab 2  potret hubungan etnik
Bab 2 potret hubungan etnikINSTAQLIM
 
Kelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnya
Kelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnyaKelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnya
Kelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnyabismarsiregar93
 
KONSEP ASAS 2 (HUBUNGAN ETNIK)
KONSEP ASAS 2 (HUBUNGAN ETNIK)KONSEP ASAS 2 (HUBUNGAN ETNIK)
KONSEP ASAS 2 (HUBUNGAN ETNIK)Ashikin Azeman
 

Similar to kebudayan beragam yang ada di indonesia yang mendalam (20)

Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Konsep Asas HE
Konsep Asas HEKonsep Asas HE
Konsep Asas HE
 
Identitas nasional
Identitas nasionalIdentitas nasional
Identitas nasional
 
HBSS4303 Antropologi Topik 9 (han wei)
HBSS4303 Antropologi Topik 9 (han wei)HBSS4303 Antropologi Topik 9 (han wei)
HBSS4303 Antropologi Topik 9 (han wei)
 
Diferensiasi sosial
Diferensiasi sosialDiferensiasi sosial
Diferensiasi sosial
 
Bab 1 konsep2 asas hubungan etnik
Bab 1 konsep2 asas hubungan etnikBab 1 konsep2 asas hubungan etnik
Bab 1 konsep2 asas hubungan etnik
 
Topik 2 potret hubungan etnik
Topik 2 potret hubungan etnikTopik 2 potret hubungan etnik
Topik 2 potret hubungan etnik
 
Presentasi Pendidikan Biru Tua Geografi dan Budaya.pptx
Presentasi Pendidikan Biru Tua Geografi dan Budaya.pptxPresentasi Pendidikan Biru Tua Geografi dan Budaya.pptx
Presentasi Pendidikan Biru Tua Geografi dan Budaya.pptx
 
Struktur sosial
Struktur sosialStruktur sosial
Struktur sosial
 
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4bMasyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
 
Multietnik yapi
Multietnik yapiMultietnik yapi
Multietnik yapi
 
Manusia Dan Masyarakat
Manusia Dan MasyarakatManusia Dan Masyarakat
Manusia Dan Masyarakat
 
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadianSosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
Sosiologi - Kebudayaan dan kepribadian
 
Definisi kelompok sosial
Definisi kelompok sosialDefinisi kelompok sosial
Definisi kelompok sosial
 
Manusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakatManusia dan masyarakat
Manusia dan masyarakat
 
Bab 2 potret hubungan etnik
Bab 2  potret hubungan etnikBab 2  potret hubungan etnik
Bab 2 potret hubungan etnik
 
Kelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnya
Kelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnyaKelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnya
Kelompok Sosial, fungsi dan jenis-jenisnya
 
11.-Kelompok-Sosial.ppt
11.-Kelompok-Sosial.ppt11.-Kelompok-Sosial.ppt
11.-Kelompok-Sosial.ppt
 
KONSEP ASAS 2 (HUBUNGAN ETNIK)
KONSEP ASAS 2 (HUBUNGAN ETNIK)KONSEP ASAS 2 (HUBUNGAN ETNIK)
KONSEP ASAS 2 (HUBUNGAN ETNIK)
 
Remidi bu haka
Remidi bu hakaRemidi bu haka
Remidi bu haka
 

kebudayan beragam yang ada di indonesia yang mendalam

  • 2. FUNGSI KEBUDAYAAN UNTUK MASYARAKAT: Untuk melindungi diri terhadap alam Budaya orang Papua, gunung sebagai ibu Untuk mengatur hubungan antar manusia Kebudayaan mengatur agar manusia mengerti bagaimana bertindak Menentukan sikap bagaimana berhubungan dengan orang lain Menciptakan habit sebagai suatu perilaku pribadi  membentuk kebiasaan khusus bagi dirinya sendiri Kebiasaan  menjadi aturan Sebagai wadah dari segenap perasaan manusia
  • 3. MANUSIA & BUDAYA MANUSIA: Individu Makhluk Sosial MASYARAKAT: Bersama , berkumpul dalam waktu yang lama BUDAYA
  • 4. MASYARAKAT ?? Masyarakat ialah kumpulan individu yang hidup bersama dalam jangka waktu tertentu dan menciptakan kebudayaan Tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan Tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat Setiap masyarakat memiliki budaya berbeda yang disebabkan oleh latar belakangnya Misalnya: Suku Jawa vs Suku Batak - Berbeda perilaku karena pengaruh geografis, ekonomi.
  • 5. MACAM KEBUDAYAAN Dalam skala bangsa dan negara, kebudayaan dibagi dua: Kebudayaan nasional (umum) dan Kebudayaan lokal (sub culture) Kebudayaan nasional diakui dan dimiliki oleh seluruh masyarakat yang ada didalam bangsa tersebut - Bendera sebagai simbol budaya masyarakat Indonesia Kebudayaan lokal (sub culture) adalah budaya yang dimiliki oleh masing-masing masyarakat daerah di Indonesia - Blankon sebagai simbol masyarakat suku Jawa
  • 6. KEPRIBADIAN, PERILAKU & KEBUDAYAAN Kepribadian berasal dari latar belakang perilaku manusia Kepribadian menunjukkan sikap dan pikiran seseorang, tetapi bukan tindakan Melerai Perkelahian  KEPRIBADIAN untuk menyelesaikan Tindakan melerai  PERILAKU yang diambil Anti kekerasan  BUDAYA (jika dilakukan terus menerus dan digunakan komunal) Pada perkembangan selanjutnya, KEBUDAYAAN DAPAT MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN INDIVIDU. Lingkungan berbasis budaya Islami mempengaruhi kepribadian islami individu yg ada disekitarnya.
  • 7. KEBUDAYAAN YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN Kebudayaan khusus atas dasar kedaerahan Kebudayaan cara hidup di desa dan di kota (rural and urban society) Kebudayaan khusus kelas sosial Kebudayaan khusus atas dasar agama Kebudayaan khusus atas dasar keahlian Kepribadian seorang dosen berbeda dengan kepribadian seorang tani
  • 8. HUBUNGAN KEBUDAYAAN & MASYARAKAT Kebudayaan  Habit Merasa memiliki budaya paling baik
  • 9. KONSEP SUKU BANGSA Suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan KESATUAN KEBUDAYAAN Kesadaran dan identitas seringkali (tapi tidak selalu) dikuatkan oleh KESATUAN BAHASA KESATUAN KEBUDAYAAN ditentukan oleh warga kebudayaan-nya sendiri KESATUAN KEBUDAYAAN tidak dapat ditentukan oleh orang luar
  • 10. Konsep SUKU BANGSA lebih kompleks daripada yang terurai di atas. Dalam kenyataan, batas dari kesatuan manusia yang merasa terikat oleh keseragaman dapat meluas atau menyempit Suku Bangsa Minangkabau: • Suku Jambak • Suku Panyalai • Suku Mandailiang • Suku Mandaliko • Suku Lintau • Suku Dalimo Bahasa Sub Suku Bangsa
  • 11. DIVERSITAS SUKU BANGSA Volkstelling (1930) pernah memuat suku bangsa sebagai salah satu hasil sensus penduduk di Indonesia yang dilakukan oleh Belanda Koentjaraningrat sendiri masih belum dapat memastikan berapakah jumlah suku bangsa di Indonesia saat ini. Karena istilah suku bangsa dapat berkembang dan tergantung subjektifitas
  • 12. HUBUNGAN ANTAR SUKU BANGSA Proses integrasi antar suku bangsa di Indonesia terjadi melalui perkawinan antar suku bangsa, baik nasional ataupun internasional Pesatnya komunikasi dan teknologi, memberikan nilai keterbukaan dan meminimalisir perilaku sukuisme
  • 13. Suku bangsa, ras, agama, dan golongan memiliki latar belakang sosial dan budaya yang berbeda Hal tersebut membentuk cara berfikir, sikap, dan tindakan yang berbeda pula Perbedaan ini menimbulkan dorongan untuk memetakan masyarakat berdasarkan RAS di atas peta mayoritas dan minoritas, yang kemudian menimbulkan konflik.
  • 14. ETNOSENTRIS Sebagai konsekuensi dari identitas etnis muncullah ETNOSENTRISME. Matsumoto (1996) ETNOSENTRISME adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri. ETNOSENTRISME tidak selalu negatif, bahkan merupakan sesuatu yang positif. Karena ETNOSENTRISME merupakan sesuatu yang fungsional karena mendorong kelompok dalam perjuangan mencari kekuasaan dan kekayaan.
  • 15. Pada saat konflik, ETNOSENTRISME benar-benar bermanfaat. ETNOSENTRISME membuat kelompok yang terlibat konflik dengan kelompok lain akan saling dukung satu sama lain. Lawan dari ETNOSENTRISME adalah ETNORELATIVISME, yaitu kepercayaan bahwa semua kelompok, semua budaya dan sub-culture pada hakekatnya sama (Daft, 1999). ETNORELATIVISME menilai setiap etnik dinilai memiliki kedudukan yang sama penting dan sama berharganya. Sikap ETNOSENTRIK dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya tipe kepribadian, derajat identifikasi etnik, dan ketergantungan. Semakin tinggi derajat identifikasi etnik umumnya semakin tinggi pula derajat ETNOSENTRISME yang dimiliki, meski tidak selalu demikian.
  • 16. PRASANGKA ANTAR ETNIK PRASANGKA atau PREJUDICE adalah pernyataan atau kesimpulan tentang sesuatu berdasarkan perasaan atau pengalaman yang dangkal terhadap seseorang atau sekelompok orang tertentu Gordon Allport (1954) mengemukakan bahwa “PRASANGKA adalah antipati berdasarkan generalisasi yang salah atau generalisasi yang tidak luwes. Antipati itu dapat dirasakan atau dinyatakan. Antipati dapat langsung ditujukan kepada kelompok atau individu dari kelompok tertentu”.
  • 17. PENYEBAB PRASANGKA Beberapa faktor penyebab timbulnya PRASANGKA: • Orang berprasangka dalam rangka mencari kambing hitam. • Orang berprasangka, karena memang ia sudah dipersiapkan di dalam lingkungannya atau kelompoknya untuk berprasangka. • Prasangka timbul karena perbedaan, dimana perbedaan ini menimbulkan perasaan superior. Perbedaan ini meliputi: 1. Perbedaan phisik/ biologis, ras. Misalnya : AS dan Negro 2. Perbedaan Lingkungan /Geografis. Misalnya : Orang Kota dan Desa 3. Perbedaan Kekayaan. Misalnya : Orang kaya dan miskin 4. Perbedaan status sosial. Misalnya : Majikan dan Buruh 5. Perbedaan kepercayaan dan agama
  • 18. STEREOTYPE ETHNIC STEREOTYPE adalah kombinasi dari ciri-ciri yang paling sering diterapkan oleh suatu kelompok tehadap kelompok lain, atau oleh seseorang kepada orang lain (Soekanto, 1993). STEREOTYPE berfungsi menggambarkan realitas antar kelompok, mendefinisikan kelompok dalam kontras dengan yang lain, membentuk image kelompok lain (dan kelompok sendiri) yang menerangkan, merasionalisasi, dan menjustifikasi hubungan antar kelompok dan perilaku orang pada masa lalu, sekarang, dan akan datang di dalam hubungan itu (Bourhis, Turner, & Gagnon, 1997).
  • 19. Melalui STEREOTYPE kita bertindak menurut apa yang sekiranya sesuai terhadap kelompok lain. STEREOTYPE dapat diwariskan dari generasi ke generasi melalui bahasa verbal tanpa pernah adanya kontak dengan tujuan/objek STEREOTYPE (Brisslin,1993) Menurut Johnson & Johnson (2000), STEREOTYPE dikukuhkan dalam empat cara,: 1. STEREOTYPE mempengaruhi apa yang kita rasakan dan kita ingat berkenaan dengan tindakan orang-orang dari kelompok lain. 2. STEREOTYPE membentuk penyederhanaan gambaran secara berlebihan pada anggota kelompok lain. Individu dengan mudah menyamakan perilaku individu-individu kelompok lain sebagi tipikal sama. 3. STEREOTYPE dapat menimbulkan pengkambinghitaman. 4. STEREOTYPE kadangkala memang memiliki derajat kebenaran yang cukup tinggi, namun sering tidak berdasar sama sekali. STEREOTYPE biasanya muncul pada orang-orang yang tidak mengenal sungguh-sungguh etnik lain. Apabila kita menjadi akrab dengan etnis bersangkutan maka STEREOTYPEtehadap etnik itu
  • 20. STEREOTYPE ETHNIC Aneka suku bangsa saling berinteraksi Munculnya gambaran subyektif mengenai bangsa lain Untuk memahami aspek yang melekat dalam masyarakat, maka perlu dikaitkan dengan hal yang melatarbelakangi STEREOTYPE ETHNIC dan PRASANGKA saling berkaitan secara logis maupun psikologis
  • 21. STEREOTYPE ETHNIC atau PRASANGKA merupakan mentalitas yang kaku, dimana pemberian nilai selalu diberikan kepada out-group Sebaliknya, nilai positif diberikan kepada sesama in- group STEREOTYPE ETHNIC yang kaku terhadap out-group akan meningkatkan PRASANGKA yang kuat pula. PRASANGKA seringkali dilihat dan dinilai sebagai perkembangan dari STEREOTYPE
  • 22. DISKRIMINASI ETNIK PRASANGKA meliputi sikap, keyakinan, atau predisposisi untuk bertindak, maka DISKRIMINASI mengarah kepada tindakan nyata. DISKRIMINASI biasanya dilakukan oleh mereka yang memiliki sikap PRASANGKA kuat akibat tekanan tertentu, misalnya tekanan budaya, adat istiadat, kebiasaan, dan hukum.
  • 23. BENTUK DISKRIMINASI Pettigrew membedakan diskriminasi menjadi : • DISKRIMINASI LANGSUNG • tindakan yang membatasi wilayah tertentu untuk etnik lain, seperti pemukiman, jenis pekerjaan, fasilitas umum, dan semacamnya. • DISKRIMINASI TIDAK LANGSUNG • dilaksanakan melalui penciptaan kebijakan/ peraturan yang menghalangi ras/ etnik tertentu.
  • 24. KONFLIK adalah…. 1. Bentuk pertentangan alamiah yang dihasilkan oleh individu atau kelompok, karena mereka yang terlibat memiliki perbedaan sikap, kepercayaan, nilai dan kebutuhan. 2. Hubungan pertentangan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki, atau merasa memiliki, sasaran-sasaran tertentu namun diliputi pemikiran, perasaan atau perbuatan yang tidak sejalan. 3. Pertentangan atau pertikaian karena ada perbedaan dalam kebutuhan, nilai, motivasi pelaku atau yang terlibat di dalamnya. 4. Suatu proses yang terjadi ketika satu pihak secara negatif mempengaruhi pihak lain, dengan malakukan kekerasan fisik yang membuat orang lain, perasaan dan fisiknya tertanggu. 5. Bentuk pertentangan bersifat fungsional, karena pertentangannya mendukung tujuan kelompok dan memperbarui tampilan, namun juga disfungsional karena menghilangkan tampilan kelompok. 6. Proses mendapatkan monopoli ganjaran, kekuasaan, kepemilikan dengan menyingkirkan atau melemahkan para pesaing.
  • 25. UNSUR KONFLIK Unsur Konflik : 1. Ada dua pihak atau lebih yang terlibat 2. Ada tujuan yang dijadikan sasaran konflik. Tujuan itulah yang menjadi sumber konflik. 3. Ada beberapa pikiran, perasaan, tindakan diantara pihak yang terlibat untuk mendapatkan atau mencapai tujuan/ sasaran. 4. Ada situasi konflik antara dua pihak yang bertentangan. Ini meliputi situasi antar pribadi, antar kelompok, dan antar organisasi (Barge, 1994)
  • 26. SUMBER KONFLIK 1. Konflik yang bersumber dari nilai, yakni perbedaan rasa percaya, keyakinan, dan ideologi. 2. Konflik yang bersumber karena kurang komunikasi. 3. Konflik yang bersumber dari pengambilan keputusan yang tidak adil. 4. Konflik yang bersumber karena ketidakcocokan peran dalam organisasi. 5. Konflik yang bersumber dari perbedaan keuntungan 6. Konflik yang bersumber dari perubahan keseimbangan, baik karena alam atau mutasi/ rotasi dan promosi dalm berorganisasi. 7. Konflik yang belum terpecahkan, sehingga seperti api dalam sekam, yang setiap waktu dapat membara.