3. Sejarah DinKel
• Gerakan dinamika kelompok mulai
pada akhir tahun 1800 di Eropa
• Bantuan dari para ahli sosiologi,
psikologi, filsafat dan pendidikan
• Ahlinya : Kurt Lewin & J.L. Moreno
• Baru sekitar 1960an, prinsip dan
konsep dinamika kelompok
berpengaruh terhadap Bimbingan
Kelompok
4. Zaman Yunani
Pada masa ini berkembang ajaran Plato,
bahwa daya-daya pada individu
tercermin dalam struktur masyarakat
dengan karakteristik yang berbeda satu
sama lain.
Masing-masing struktur masyarakat
tersebut merupakan kelompok yang
terpisah satu sama lain dan tiap-tiap
kelompok memiliki norma yang berfungsi
sebagai pemersatu dan pedoman dalam
interaksi sosial antar anggota masing-
masing kelompok.
5. Lanjutan...Zaman Yunani
Pada masa ini ikatan persatuan dan
interaksi sosial terjalin dengan kuat,
sehingga masing-masing golongan dapat
mempertahankan kesatuannya dan
tidak terpecah-pecah dalam
kelompok/golongan yang lebih kecil.
6. Zaman Liberalisme
Pengaruh cara berfikir bebas
mengakibatkan individu bebas
menentukan segala sesuatu bagi
dirinya dan namun tidak bisa
menentukan kepada individu lain
dalam kehidupan.
Kebebasan ini justru membawa
malapetaka pada individu, karena
individu merasa tidak mempunyai
pedoman dalam kehidupan, sehingga
merasa tidak memiliki kepastian.
7. Lanjutan... Zaman Liberalisme
Kondisi tsb membuat individu merasa
ketakutan, sehingga berbagai cara
ditempuh untuk menghilangkan
ketakutan dan memperoleh pedoman
dalam menjalani hidup.
Gagasan individu yang muncul pada
saat kondisi diatas adalah
mengadakan perjanjian social antara
sesamanya dan hal tersebut
dirumuskan dalam Leviathan atau
Negara yang diharapkan dapat
menjamin hidup mereka.
8. Zaman ilmu Jiwa Bangsa-Bangsa
Moritz Lazarus dan Stanley Hall
mempelopori untuk mengadakan
suatu penyelidikan terhadap bangsa
primitive yang memiliki ciri khas
didalam kehidupannya. Penyelidikan
dilakukan terhadap adat dan bahasa
rakyat serta hubungannya dengan
tingkah laku masyarakat primitif tsb.
9. Lanjutan, Zaman ilmu Jiwa Bangsa
Hasil penyelidikan, pengaruh adat dan
bahasa menimbulkan homogenitas pada
masyarakat shgga sikap dan tingkah laku
anggota masyarakat tidak berbeda satu
sama lain. Hal ini disebabkan karena
adat dan bahasa rakyat menimbulkan
kesamaan psikologi yg tercermin dalam
tingkah laku.
Teori ini berkembang, bahwa setiap
masyarakat yang mempunyai kesamaan
psikologi menjadi suku bangsa tertentu,
lengkap dgn kepribadian masing-masing.
10. Zaman Gerakan Massa
Bentuk pemerintahan otokrasi dgn
penekanan yang mengakibatkan
masyarakat menunjukkan pergolakan
untuk membebaskan diri dan
membentuk pemerintahan yang
diinginkan.
Gerakan massa ini mendorong
Gustave Le Bon melakukan
penyelidikan secara intensif dan
mendalami gerakan massa tsb.
11. Lanjutan..., Zaman Gerakan Massa
Hasil penyelidikan menunjukkan
bahwa dalam gerakan massa
timbul apa yg dinamakan sugesti,
yg mengakibatkan setiap individu
kehilangan kendali diri terhadap
mereka. Apabila ditinjau, massa
yang memiliki gerakan sedemikian
hebat, tentu mempunyai anggota,
norma, pimpinan dan tujuan yang
tidak ubahnya seperti bentuk
suatu kelompok.
12. Zaman Psikologi Sosial
Pada awal abad ke-20
penyelidikan terhadap massa
memberikan motivasi kepada ahli
untuk mengadakan penyelidikan
lebih mendalam terhadap massa,
meskipun risikonya besar.
Kemudian, para ahli mengubah
arah penyelidikannya yg lebih
tertarik terhadap gejala-gejala
psikis dalam situasi tertentu.
13. Lanjutan..., Zaman Psikologi Sosial
Edward A. Ross mengadakan
penyelidikan terhadap hubungan
psikis antara individu dengan
lingkungannya. Dalam meninjau
situasi sosial tersebut adalah
situasi yang mengakibatkan
berkumpulnya sejumlah individu
pada saat tertentu. Hal ini tidak
berbeda dengan anggapan
terdahulunya bahwa situasi sosial
berarti membawa yang namanya
kelompok.
14. Zaman Dinamika Kelompok
Erich Fromm mengawali kegiatan
penyelidikannya yang disusun
dalam buku Escape From Freedom
untuk menunjukkan perlunya
individu bekerja sama dengan
individu lain, hingga timbul
solidaritas dalam kehidupannya.
Hal ini didorong keinginan individu
memperoleh kepastian dalam
kehidupan, yaitu kepastian yg hanya
diperoleh bila masing-masing individu
memiliki rasa solidaritas.
15. Lanjutan..., Zaman DinKel
Moreno mengemukakan bahwa
kelompok kecil dalam kehidupan
ini sangatlah diperlukan,
seperti:keluarga, regu kerja, regu
belajar,dll. Ketika didalam
kelompok itu terdapat suasana
saling menolong, hingga kohesi
menjadi kuat, dan kelompok yang
makin kuat kohesinya, makin
kuat moralnya.
16. Lanjutan...,Zaman DinKel
Kurt Lewin menyimpulkan bahwa
tingkah laku individu sangat
dipengaruhi oleh kelompok yang
menjadi anggotanya. Jadi jelaslah
bahwa kelompok itu memang
benar-benar mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan
individu.
19. Perkembangan dinkel tidak
terlepas dari pandangan para ahli
berbagai disiplin ilmu. Berikut ini
pandangan dan pengakuan para
ahli ttg status dinkel:
a. Cabang sosiologi
Ahli sosiologi spt Homans, Moreno,
dan Mitschell berpendapat bahwa:
kelompok yg menjadi obyek dinkel
merupakan sebagian dari bahan
dalam obyek sosiologi.
20. b. Cabang Psikologi
Robert F. Bales memasukkan dinkel
kedalam cabang psikologi.
Alasannya karena dalam dinkel titik
beratnya bukan masalah kelompok
itu sendiri, tetapi yang pokok
adalah proses kejiwaan yang
terjadi/timbul pada individu dan
pengaruhnya terhadap kelompok.
21. c. Cabang Psikologi Sosial
Ahli psikologi sosial seperti Otto
Klineberg berpendapat bahwa
dinkel lebih ditekankan pada
peninjauan psiokologi sosial,
karena yang terpenting adalah
sejauh mana pengaruh interaksi
sosial individu di dalam kelompok
terhadap masing-masing individu
sebagai anggota kelompok.
22. d. Bidang Eksperimen
Di dalam buku Group Dynamic
yang disusun oleh Cartwright dan
Zander, disebutkan bahwa
dinamika kelompok sebenarnya
adalah bidang eksperimen,
walaupun sifatnya cenderung
mengarah pada persoalan
psikologi.