SlideShare a Scribd company logo
1 of 68
DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA
& PENATALAKSANAANNYA
DENGAN TERAPI
LONG ACTING INJECTION (LAI)
dr. Agustina Sjenny, Sp.KJ
PENDAHULUAN
Mental /Jiwa
Adalah bagian dari manusia yang menyangkut :
 Pikiran
 Perasaan
 Persepsi (penerimaan rangsang)
 Dorongan kemauan
 Fungsi luhur/kognitif
 Perilaku
Dapat dioptimalkan sejak saat konsepsi - akhir
Sehat Jiwa
• Perasaan sehat dan bahagia
• Mampu menghadapi tantangan hidup
• Dpt menerima orang lain sebagaimana
adanya
• Mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri
dan orang lain
GANGGUAN JIWA
Gangguan Jiwa
 Perilaku, pikiran, atau perasaan yg berbeda,
tidak lazim, atau “menyimpang”  ggn jiwa??
 Bila hanya terjadi penyimpangan atau konflik
sosial saja tanpa disfungsi seseorang  tidak
dimasukkan ke dalam gangguan jiwa
 Dikategorikan sebagai gangguan jiwa apabila
memenuhi kriteria gangguan jiwa
Kriteria Gangguan Jiwa
Kelompok gejala yang secara klinis
bermakna  gangguan pikiran,
perasaan, dan perilaku
Penderitaan (distress)
Disfungsi pekerjaan, sosial, dan
psikologis
Gangguan Jiwa
 Penyebab pasti : ??
 Faktor bio-psiko-sosial
BIOLOGI
PSIKOL
OGIS
SOSIAL
Gangguan Jiwa
 Gangguan jiwa tidak berdiri sendiri  berkaitan
dengan tubuh/fisik
 Pemeriksaan fisik-psikis
 Evaluasi secara komprehensif  evaluasi
multiaksial
Evaluasi Multiaksial
• Axis I : Gangguan Jiwa
• Axis II : Ciri Kepribadian /Ggn Kepribadian
• Axis III : Kondisi/Penyakit Fisik/Medik
• Axis IV : Stresor psikososial
• Axis V : Kemampuan Adaptasi Psikososial
Tertinggi dlm 1 th terakhir
Gangguan Jiwa
• Jenis gangguan jiwa : ringan – berat
• Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jiwa III (PPDGJ III) ~ International
Classified Diagnosis X
•  10 kelompok besar
PPDGJ III
 F0 - F9  hierarkis
 Ggn jiwa yang terletak dalam urutan di atas
mempunyai gejala >> dari yang terletak di
bawahnya.
 Makin ke atas biasanya makin besar tingkat
keparahan atau kedaruratannya, khususnya F0,
F1, F2, dan F3.
PPDGJ III - ICD X
F0: Ggn Mental Organik
F1: GMP Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif
F2: Skizofrenia, Ggn Skizotipal dan Ggn Waham
F3: Ggn Suasana Perasaan (Mood/Afektif)
F4: Ggn Neurotik, Somatoform & Ggn yg Berkaitan dg Stres
F5: Sindrom Tingkah Laku -- Ggn Fisiologis & Faktor Fisik
F6: Ggn Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa
F7: Retardasi Mental
F8: Gangguan Perkembangan Psikologis
F9: GPE dg Onset Biasanya pd Masa kanak & Remaja
F0 : Gangguan Mental Organik
Penyebab :
 Primer : penyakit, rudapaksa, atau cedera langsung
pada otak  disfungsi otak
 Sekunder : penyakit dalam tubuh yang kemudian
secara fisiologis/faali (bukan secara psikologis)
mempengaruhi fungsi otak  disfungsi otak 
gangguan jiwa
Demensia
• Gangguan fungsi kognitif yg mencakup gangguan
daya ingat (segera dan jangka pendek)
• Dapat disertai gejala psikotik, depresi, perubahan
kepribadian
• Penyebab : peny. Alzheimer, vaskular, dll.
• Bukan sekedar proses penuaan biasa
Delirium
• Gangguan kesadaran (kesadaran berkabut-
koma) dan perhatian (tidak mampu memusatkan,
mempertahankan, dan mengalihkan perhatian)
• Ggn persepsi, proses pikir, daya ingat, perilaku
psikomotor, emosi dan siklus tidur-bangun
• Onset cepat, perjalanan penyakitnya hilang-
timbul sepanjang hari.
F1 : Ggn Mental & Perilaku Akibat Penggunaan Zat
Psikoaktif
F10 : Golongan alkohol
F11 : Golongan opioida (candu, morfin, heroin)
F12 : Golongan kanabinoida (ganja)
F13 : Golongan sedativa atau hipnotika (obat tidur)
F14 : Golongan kokain
F15 : Golongan stimulansia lain termasuk kafein
F16 : Golongan halusinogenika
F17 : Golongan tembakau
F18 : Golongan zat pelarut yang mudah menguap
F19 : Golongan zat multipel dan penggunaan zat
psikoaktif lainnya
F1 : Ggn Mental & Perilaku Akibat Penggunaan
Zat Psikoaktif
F1x.0 : Intoksikasi
F1x.1 : Penggunaan yang merugikan
F1x.2 : Sindrom ketergantungan
F1x.3 : Keadaan putus zat
F1x.4 : Keadaan putus zat dengan delirium
F1x.5 : Ggn psikotik
F1x.6 : Sindrom amnestik
F1x.7 : Ggn psikotik residual atau onset lambat
F1x.8 : Ggn mental & perilaku lainnya
F1x.9 : Ggn mental & perilaku YTT
Intoksikasi (F1x.0)
• Kondisi peralihan yg timbul akibat
penggunaan zat psikoaktif  ggn kesadaran,
fungsi kognitif, persepsi, afek, perilaku, atau
fungsi dan respons psikofisiologis lainnya
• Intensitas intoksikasi berkurang ~ waktu 
hilang bila tidak menggunakan lagi
• Gejala tidak selalu mencerminkan aksi primer
zat
Sindrom Ketergantungan (F1x.2)
1. Keinginan yg amat sangat kuat menggunakan zat
2. Sulit untuk tdk menggunakan, menghentikan, atau
mengendalikan tingkat penggunaannya,
meskipun tahu akibatnya merugikan
3. Keadaan putus zat
4. Toleransi
5. Mengabaikan kenikmatan karena zat lain
6. Meningkatnya wkt yg dipakai untuk mendapatkan,
menggunakan, atau pulih dari pengaruhnya
Keadaan putus zat (F1x.3)
• Sekelompok gejala dg aneka bentuk &
keparahan yg tjd pd penghentian zat sesudah
penggunaan zat yg terus-menerus & dlm jangka
panjang dan/atau dosis tinggi
• Gejala mereda bila pemakaian dilanjutkan
• Onset & perjalanannya terbatas (waktunya),
terkait dengan jenis zat
• Dapat disertai komplikasi kejang
F2 : Skizofrenia, Ggn Skizotipal dan Ggn
Waham
•F20 : Gangguan skizofrenia
•F21 : Gangguan skizotipal
•F22 : Gangguan waham menetap
•F23 : Gangguan psikotik akut dan sementara
•F24 : Gangguan waham induksi
•F25 : Gangguan skizoafektif
•F28 : Gangguan psikotik non organik
•F29 : Gangguan psikotik non organik lainnya
F2 : Skizofrenia, Ggn Skizotipal dan Ggn
Waham
Ciri khas :
 Gejala psikotik yg cukup bermakna dan tidak
disebabkan oleh Ggn Mental Organik (F0) dan Ggn
Mental dan Perilaku akibat Penggunaan Zat
Psikoaktif (F1).
F2 : Skizofrenia, Ggn Skizotipal dan Ggn Waham
Gejala psikotik :
• Halusinasi
• Waham
• Perilaku gaduh gelisah, kacau,
• Aktivitas berlebihan atau retardasi psikomotor
berat,
• Perilaku katatonik,
• Pembicaraan yg kacau, tanpa tilikan yg baik
Gangguan Skizofrenia
Ditandai adanya :
 Penyimpangan yg fundamental dan
karakteristik dari pikiran & persepsi
 Afek yg tdk sesuai atau tumpul
 Kesadaran jernih
 Kemampuan intelektual tetap terpelihara
 Bisa terjadi kemunduran kognitif tertentu
F3 : Ggn Suasana Perasaan (Mood/Afektif)
Ciri khas :
• Perubahan suasana perasaan yg bermakna :
~ depresi (yang dapat disertai kecemasan)
~ elasi/peningkatan suasana perasaan (manik)
• Episodik, berulang, kronis berkepanjangan
• Dapat disertai gejala psikotik
 Bila gejala psikotiknya mereda/hilang, kondisi
manik/depresi masih berlangsung
F3 : Ggn Suasana Perasaan (Mood/Afektif)
Yang termasuk dalam blok ini adalah :
• F30 : Episode Manik
• F31 : Ggn Afektif Bipolar (manik dan depresif)
• F32 : Episode Depresif
• F33 : Episode Depresif Berulang
• F34 : Ggn Suasana Perasaan (Mood) Menetap
• F38 : Ggn Suasana Perasaan Lainnya
• F39 : Ggn Suasana Perasaan YTT
Episode Manik
• Pikiran, perasaan, perilaku meningkat
• Untuk episode manik tunggal
• F30.0 : Hipomania
• F30.1 : Mania tanpa gejala psikotik
• F30.2 : Mania dg gejala psikotik
• F30.8 : Episode manik lainnya
• F30.9 : Episode manik YTT
Gangguan Afektif Bipolar
• Ada episode mania/hipomania dan depresi
• Ada penyembuhan sempurna antar episode
• Episode manik : 2 mg – 4 bln
• Depresi : 2 mg – 6 bln
• Psikosis manik-depresif
Episode Depresif
• Pikiran, perasaan, perilaku menurun
F32.0 : Episode depresif ringan
F32.1 : Episode depresif sedang
F32.2 : Episode depresif berat tanpa
gejala psikotik
F32.3 : Episode depresif berat dg gejala
psikotik
F32.8 : Episode depresif lainnya
F32.9 : Episode depresif YTT
Kriteria Diagnosis Depresi
Kriteria Mayor :
• Afek/mood depresif
• Kehilangan minat &
kegembiraan
• Berkurangnya energi
 mudah lelah
Kriteria Minor :
• Konsentrasi
berkurang
• Harga diri berkurang
• Merasa bersalah &
tdk berguna
• Pesimis thd masa
depan
• Usaha bunuh diri
• Tidur terganggu
• Nafsu makan
terganggu
Kriteria diagnosis depresi
 Depresi ringan : 2 mayor, 2 minor
 Depresi sedang : 2 mayor, 3 minor
 Depresi berat : 3 mayor, 4 minor, ide bunuh
diri/ciri psikotik
 berlangsung minimal 2 minggu
F4 : Ggn Neurotik, Ggn Somatoform &
Ggn yg Berkaitan dg Stres
F40 : Ggn anxietas fobik
F41 : Ggn anxietas lainnya
F42 : Ggn obsesif-kompulsif
F43 : Reaksi thd stres berat & ggn penyesuaian
F44 : Ggn disosiatif (konversi)
F45 : Ggn somatoform
F48 : Ggn neurotik lainnya
F4 : Ggn Neurotik, Ggn Somatoform &
Ggn yg Berkaitan dg Stres
 Ggn dlm perasaan, perilaku atau proses pikir
yang irasional, egodistonik, namun tidak dapat
dikendalikan oleh pasien
 Tilikan (walau terganggu sampai tertentu)
namun masih baik
 Pasien biasanya datang berobat atas
keinginan sendiri
Gangguan Cemas
• Merasa khawatir atau takut yg berlebihan
• Merasa gelisah
• Mudah berkeringat dingin, berdebar-debar,
gemetar
• Keluhan fisik lainnya
F5. Sindrom Tingkah Laku yang berhub dg
Gg Fisiologis dan Faktor Fisik
•F50 : Ggn Makan (Anoreksia/Bulimia Nervosa)
•F51 : Ggn Tidur Non-organik
•F52 : Disfungsi Seksual non-organik
•F53 : Ggn jiwa & perilaku  masa nifas
•F54 : Ggn psikologis & perilaku YDK
•F55 : Penyalahgunaan zat yg tdk menyebabkan
ketergantungan
•F59 : Sindrom perilaku YTT yg tdk berhub dg
ggn fisiologis & faktor fisik
F6. Gangguan Kepribadian & Perilaku Masa
Dewasa
F60 : Ggn kepribadian khas
F61 : Ggn kepribadian campuran & lainnya
F62 : Perubahan kepribadian yg berlangsung lama yg
tdk diakibatkan oleh kerusakan atau penyakit otak
F63 : Ggn kebiasaan & impuls (judi, bakar, dll)
F64 : Ggn identitas jenis kelamin
F65 : Ggn preferensi seksual
F66 : Ggn psikologis & perilaku yg berhubungan dg
perkembangan & orientasi seksual
F68 : Ggn kepribadian & perilaku masa dewasa lainnya
F69 : Ggn kepribadian & perilaku masa dewasa YTT
F60. Gangguan Kepribadian Khas
 Kepribadian : pola perilaku yg tertanam
dalam, berlangsung lama, yang muncul
sebagai respons yang KAKU bila individu
dihadapkan kepada situasi sosial atau
personal.
 Pola ini menunjukkan deviasi bermakna
dibandingkan dengan umumnya orang
 Seringkali berkaitan dengan penderitaan dan
masalah dalam fungsi sosial
Ciri Kepribadian
•Paranoid
•Skizoid
Cluster A
:
• Dissosial, psikopat
• Emosional tak stabil
• Histrionik, narsisistik
Cluster B :
• Anankastik
• Cemas Menghindar
• Dependen
Cluster C :
F7.Retardasi Mental
• Perkembangan mental yang terhenti atau
tidak lengkap
• Ditandai oleh hendaya ketrampilan selama
masa perkembangan
• Mempengaruhi semua tingkat intelegensi, yi.
kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan
sosial
• Dapat terjadi dengan/tanpa gg.jiwa atau
gg.fisik lain
Retardasi Mental
• RM Ringan (IQ 50-69), educable, dapat mandiri
• RM Sedang (IQ 35-49), lazim ditemui disabilitas
fisik, trainable, dapat melakukan fungsi sehari-
hari namun memerlukan pengawasan
• RM Berat (IQ 20-34), disabilitas motorik mencolok
• RM Sangat Berat (IQ <20), vegetatif, senantiasa
memerlukan bantuan
Ggn Perkembangan Psikologis (F8)
F80 : GP khas berbicara dan berbahasa
F81 : GP belajar khas (membaca, mengeja,
berhitung)
F82 : GP motorik khas
F83 : GP khas campuran
F84 : GP pervasif
F88 : GP psikologis lainnya
F89 : GP psikologis YTT
GP Pervasif (F84)
• Abnormalitas kualitatif dlm interaksi sosial & pola
komunikasi, minat & gerakan yg stereotipik,
berulang & terbatas
GP Pervasif (F84)
F84.0 : Autisme masa kanak
F84.1 : Autisme tak khas
F84.2 : Sindrom Rett
F84.3 : Ggn desintegratif masa kanak lainnya
F84.4 : Ggn aktivitas berlebih yg berhub dg RM &
gerakan stereotipik
F84.5 : Sindrom Asperger
F84.8 : GPP lainnya
F84.9 : GPP YTT
Ggn Perilaku & Emosional (F9)
F90 : Ggn hiperkinetik
F91 : Ggn tingkah laku
F92 : Ggn campuran tingkah laku & emosi
F93 : Ggn emosional dg onset khas pada masa
kanak
F94 : Ggn fungsi sosial dg onset khas pada masa
kanak & remaja
F95 : Ggn TIC
F98 : GPE lainnya
F99 : Ggn jiwa YTT
F90 : Gg Hiperkinetik
• Kurangnya perhatian serta ketekunan dalam
suatu kegiatan yang menuntut keterlibatan
kognitif
• Aktivitas berlebih: ber-pindah2 kegiatan tanpa
menyelesaikan satu tugas pun, aktivitas tidak
beraturan dan berlebihan
• Harus nyata dalam lebih dari satu situasi (mis.
di rumah, di sekolah, di klinik)
• Onset dini (dalam 5 tahun pertama)
DETEKSI DINI
KELUHAN
UTAMA
KELUHAN  PIKIRAN,
PERASAAN, PERILAKU
MENTAL
EMOSIONAL
FISIK
FISIK MURNI
FISIK 
MENTAL
KELUHAN
PSIKOSOMATIK
PEMERIKSAAN FISIK & MENTAL
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Gangguan Jiwa
• Komprehensif :
▫ Intervensi psikososial
▫ Intervensi farmakologis
Intervensi Farmakologis
• Antipsikotik, anti depresan, anti cemas,
mood stabilizer
• Oral atau parenteral ?
• Monoterapi
• Start low go slow
• Evaluasi 4 – 6 mg untuk melihat efektivitas
terapi
• Monitor efek samping  gejala
ekstrapiramidal
Intervensi Psikososial
• Psikoedukasi :
▫ Individu : lanjutkan aktivitas sejauh
memungkinkan, jaga kesehatan, minum obat
teratur
▫ Keluarga : gejala psikosis, pentingnya
pengobatan  cegah kekambuhan,
minimalisir stigma
• Rehabilitasi : kesehatan, sosial
• Follow up : kontrol teratur  evaluasi gejala,
efek terapi, efek samping
LONG ACTING INJECTION
(LAI)
SKIZOFRENIA
Tolok ukur luaran
Remisi
Gejala
Integrasi
Sosial
Pengobatan
terus menerus
Perbaikan
Fungsi
Tolerabilitas
Kesehatan dan
Kesejahteraan
Pekerjaan
Kualitas Hidup
Jangka
Pendek
Jangka
Panjang
Kepatuhan : Penting
• 1 dari 2 pasien skizofrenia tidak patuh
pengobatan
• Ketidak-patuhan parsial dan total terhadap
antipsikotik oral sering ditemukan pada pasien
skizofrenia dan menyebabkan kenaikan risiko
kambuh dan re-hospitalisasi secara signifikan
• Lalai obat hanya 1-10 hari/tahun : meningkatkan
resiko re-hospitalisasi
Solusi Terbaik
• Pengobatan rutin
• Kontrol rutin
• Kepatuhan berobat kurang baik  injeksi long
acting
• Anti psikotik generasi I dan II
Pilihan terapi
ANTIPSIKOTIKA GENERASI
LAMA
ANTIPSIKOTIKA GENERASI
BARU
Contoh : Haloperidol, Flufenazine Contoh : Risperidone, klozapin,
paliperidone, quetiapin, aripiprazol
KEKURANGAN KELEBIHAN KEKURANGAN KELEBIHAN
Hanya dapat
bekerja untuk
gejala positif
Dapat
mengatasi gejala
positif dengan
segera
- Dapat mengatasi
gejala positif dan
negatif, afektif
dan defisit
kognitif
Efek samping
EPS relatif lebih
berat
- - Efek samping
relatif lebih ringan
Kelebihan Kekurangan
Keluarga tidak terbebani mengawasi
kepatuhan minum obat oral ODS
Risiko nyeri pada
penyuntikan
Memastikan kadar obat tetap ada dan
stabil di dalam darah untuk
mengendalikan gejala
Angka kekambuhan relatif lelbih kecil
Diberikan hanya 2 minggu sekali atau 4
minggu sekali
Efek samping relatif lebih kecil
Risiko lupa minum obat lebih kecil
karena disuntikkan dengan jadwal
tertentu
ODS dan keluarga memiliki jadwal
rutin bertemu dan kontrol ke dokter
tiap 2 minggu / 4 mingguan
Harapan Baru Bagi ODGJ
STOP STIGMA PADA ODGJ
ODGJ
kembali
produktif
Diagnosis dan
Tangani lebih dini
Pengobatan memadai yang terus
menerus untuk mengendalikan
gejala sejak dini
Dukungan dari keluarga
dan lingkungan
Deteksi Dini Gangguan Jiwa Dinkes 2022.ppt

More Related Content

Similar to Deteksi Dini Gangguan Jiwa Dinkes 2022.ppt

PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxPENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxFadhliKusuma
 
GANGGUAN JIWA PADA PERIODE KEHAMILAN DAN PASCA PERSALINAN.pdf
GANGGUAN JIWA PADA PERIODE KEHAMILAN DAN PASCA PERSALINAN.pdfGANGGUAN JIWA PADA PERIODE KEHAMILAN DAN PASCA PERSALINAN.pdf
GANGGUAN JIWA PADA PERIODE KEHAMILAN DAN PASCA PERSALINAN.pdfdatakemalang21
 
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]Lautan Jiwa
 
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptZiaDr1
 
gangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn wahamgangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn wahamfikri asyura
 
1. perbedaan antara skizoafektif
1. perbedaan antara skizoafektif1. perbedaan antara skizoafektif
1. perbedaan antara skizoafektifAmelia Rahmadiyan
 
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptwayandarsana
 
Anxietas = kecemasan
Anxietas = kecemasanAnxietas = kecemasan
Anxietas = kecemasanNazmi Bachmid
 
Gangguan mental akibat gagal dalam penyesuaian diri
Gangguan mental akibat gagal dalam penyesuaian diriGangguan mental akibat gagal dalam penyesuaian diri
Gangguan mental akibat gagal dalam penyesuaian diriYudiSiswanto5
 
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.pptDhiyaMaghfirah
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwamonaarman
 
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptxPPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptxApriliaAdelinaBarus
 
Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu
Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu
Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu Bagus Utomo
 
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat AdiktifGangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat AdiktifBagus Utomo
 
KOAS_MATERI JIWA2.pptx
KOAS_MATERI JIWA2.pptxKOAS_MATERI JIWA2.pptx
KOAS_MATERI JIWA2.pptxssuser1a94271
 
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.finalKp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.finalAhmad Muhtar
 

Similar to Deteksi Dini Gangguan Jiwa Dinkes 2022.ppt (20)

PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptxPENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
PENYULUHAN SKIZOFRENIA.pptx
 
GANGGUAN JIWA PADA PERIODE KEHAMILAN DAN PASCA PERSALINAN.pdf
GANGGUAN JIWA PADA PERIODE KEHAMILAN DAN PASCA PERSALINAN.pdfGANGGUAN JIWA PADA PERIODE KEHAMILAN DAN PASCA PERSALINAN.pdf
GANGGUAN JIWA PADA PERIODE KEHAMILAN DAN PASCA PERSALINAN.pdf
 
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
 
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
 
F48 gangguan neurotik
F48 gangguan neurotik F48 gangguan neurotik
F48 gangguan neurotik
 
icdx
 icdx icdx
icdx
 
gangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn wahamgangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn waham
 
1. perbedaan antara skizoafektif
1. perbedaan antara skizoafektif1. perbedaan antara skizoafektif
1. perbedaan antara skizoafektif
 
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
 
Anxietas = kecemasan
Anxietas = kecemasanAnxietas = kecemasan
Anxietas = kecemasan
 
Gangguan mental akibat gagal dalam penyesuaian diri
Gangguan mental akibat gagal dalam penyesuaian diriGangguan mental akibat gagal dalam penyesuaian diri
Gangguan mental akibat gagal dalam penyesuaian diri
 
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
 
referat jiwa.pptx
referat jiwa.pptxreferat jiwa.pptx
referat jiwa.pptx
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwa
 
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptxPPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx
 
Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu
Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu
Hak Pilih ODGJ dalam Pemilu
 
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat AdiktifGangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
 
KOAS_MATERI JIWA2.pptx
KOAS_MATERI JIWA2.pptxKOAS_MATERI JIWA2.pptx
KOAS_MATERI JIWA2.pptx
 
ABAT HIV AIDS.ppt
ABAT HIV AIDS.pptABAT HIV AIDS.ppt
ABAT HIV AIDS.ppt
 
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.finalKp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
 

Recently uploaded

PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...nadyahermawan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 

Recently uploaded (20)

PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 

Deteksi Dini Gangguan Jiwa Dinkes 2022.ppt

  • 1. DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA & PENATALAKSANAANNYA DENGAN TERAPI LONG ACTING INJECTION (LAI) dr. Agustina Sjenny, Sp.KJ
  • 3. Mental /Jiwa Adalah bagian dari manusia yang menyangkut :  Pikiran  Perasaan  Persepsi (penerimaan rangsang)  Dorongan kemauan  Fungsi luhur/kognitif  Perilaku Dapat dioptimalkan sejak saat konsepsi - akhir
  • 4. Sehat Jiwa • Perasaan sehat dan bahagia • Mampu menghadapi tantangan hidup • Dpt menerima orang lain sebagaimana adanya • Mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain
  • 6. Gangguan Jiwa  Perilaku, pikiran, atau perasaan yg berbeda, tidak lazim, atau “menyimpang”  ggn jiwa??  Bila hanya terjadi penyimpangan atau konflik sosial saja tanpa disfungsi seseorang  tidak dimasukkan ke dalam gangguan jiwa  Dikategorikan sebagai gangguan jiwa apabila memenuhi kriteria gangguan jiwa
  • 7. Kriteria Gangguan Jiwa Kelompok gejala yang secara klinis bermakna  gangguan pikiran, perasaan, dan perilaku Penderitaan (distress) Disfungsi pekerjaan, sosial, dan psikologis
  • 8. Gangguan Jiwa  Penyebab pasti : ??  Faktor bio-psiko-sosial BIOLOGI PSIKOL OGIS SOSIAL
  • 9. Gangguan Jiwa  Gangguan jiwa tidak berdiri sendiri  berkaitan dengan tubuh/fisik  Pemeriksaan fisik-psikis  Evaluasi secara komprehensif  evaluasi multiaksial
  • 10. Evaluasi Multiaksial • Axis I : Gangguan Jiwa • Axis II : Ciri Kepribadian /Ggn Kepribadian • Axis III : Kondisi/Penyakit Fisik/Medik • Axis IV : Stresor psikososial • Axis V : Kemampuan Adaptasi Psikososial Tertinggi dlm 1 th terakhir
  • 11. Gangguan Jiwa • Jenis gangguan jiwa : ringan – berat • Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ III) ~ International Classified Diagnosis X •  10 kelompok besar
  • 12. PPDGJ III  F0 - F9  hierarkis  Ggn jiwa yang terletak dalam urutan di atas mempunyai gejala >> dari yang terletak di bawahnya.  Makin ke atas biasanya makin besar tingkat keparahan atau kedaruratannya, khususnya F0, F1, F2, dan F3.
  • 13. PPDGJ III - ICD X F0: Ggn Mental Organik F1: GMP Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif F2: Skizofrenia, Ggn Skizotipal dan Ggn Waham F3: Ggn Suasana Perasaan (Mood/Afektif) F4: Ggn Neurotik, Somatoform & Ggn yg Berkaitan dg Stres F5: Sindrom Tingkah Laku -- Ggn Fisiologis & Faktor Fisik F6: Ggn Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa F7: Retardasi Mental F8: Gangguan Perkembangan Psikologis F9: GPE dg Onset Biasanya pd Masa kanak & Remaja
  • 14. F0 : Gangguan Mental Organik Penyebab :  Primer : penyakit, rudapaksa, atau cedera langsung pada otak  disfungsi otak  Sekunder : penyakit dalam tubuh yang kemudian secara fisiologis/faali (bukan secara psikologis) mempengaruhi fungsi otak  disfungsi otak  gangguan jiwa
  • 15. Demensia • Gangguan fungsi kognitif yg mencakup gangguan daya ingat (segera dan jangka pendek) • Dapat disertai gejala psikotik, depresi, perubahan kepribadian • Penyebab : peny. Alzheimer, vaskular, dll. • Bukan sekedar proses penuaan biasa
  • 16. Delirium • Gangguan kesadaran (kesadaran berkabut- koma) dan perhatian (tidak mampu memusatkan, mempertahankan, dan mengalihkan perhatian) • Ggn persepsi, proses pikir, daya ingat, perilaku psikomotor, emosi dan siklus tidur-bangun • Onset cepat, perjalanan penyakitnya hilang- timbul sepanjang hari.
  • 17. F1 : Ggn Mental & Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif F10 : Golongan alkohol F11 : Golongan opioida (candu, morfin, heroin) F12 : Golongan kanabinoida (ganja) F13 : Golongan sedativa atau hipnotika (obat tidur) F14 : Golongan kokain F15 : Golongan stimulansia lain termasuk kafein F16 : Golongan halusinogenika F17 : Golongan tembakau F18 : Golongan zat pelarut yang mudah menguap F19 : Golongan zat multipel dan penggunaan zat psikoaktif lainnya
  • 18. F1 : Ggn Mental & Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif F1x.0 : Intoksikasi F1x.1 : Penggunaan yang merugikan F1x.2 : Sindrom ketergantungan F1x.3 : Keadaan putus zat F1x.4 : Keadaan putus zat dengan delirium F1x.5 : Ggn psikotik F1x.6 : Sindrom amnestik F1x.7 : Ggn psikotik residual atau onset lambat F1x.8 : Ggn mental & perilaku lainnya F1x.9 : Ggn mental & perilaku YTT
  • 19. Intoksikasi (F1x.0) • Kondisi peralihan yg timbul akibat penggunaan zat psikoaktif  ggn kesadaran, fungsi kognitif, persepsi, afek, perilaku, atau fungsi dan respons psikofisiologis lainnya • Intensitas intoksikasi berkurang ~ waktu  hilang bila tidak menggunakan lagi • Gejala tidak selalu mencerminkan aksi primer zat
  • 20. Sindrom Ketergantungan (F1x.2) 1. Keinginan yg amat sangat kuat menggunakan zat 2. Sulit untuk tdk menggunakan, menghentikan, atau mengendalikan tingkat penggunaannya, meskipun tahu akibatnya merugikan 3. Keadaan putus zat 4. Toleransi 5. Mengabaikan kenikmatan karena zat lain 6. Meningkatnya wkt yg dipakai untuk mendapatkan, menggunakan, atau pulih dari pengaruhnya
  • 21. Keadaan putus zat (F1x.3) • Sekelompok gejala dg aneka bentuk & keparahan yg tjd pd penghentian zat sesudah penggunaan zat yg terus-menerus & dlm jangka panjang dan/atau dosis tinggi • Gejala mereda bila pemakaian dilanjutkan • Onset & perjalanannya terbatas (waktunya), terkait dengan jenis zat • Dapat disertai komplikasi kejang
  • 22. F2 : Skizofrenia, Ggn Skizotipal dan Ggn Waham •F20 : Gangguan skizofrenia •F21 : Gangguan skizotipal •F22 : Gangguan waham menetap •F23 : Gangguan psikotik akut dan sementara •F24 : Gangguan waham induksi •F25 : Gangguan skizoafektif •F28 : Gangguan psikotik non organik •F29 : Gangguan psikotik non organik lainnya
  • 23. F2 : Skizofrenia, Ggn Skizotipal dan Ggn Waham Ciri khas :  Gejala psikotik yg cukup bermakna dan tidak disebabkan oleh Ggn Mental Organik (F0) dan Ggn Mental dan Perilaku akibat Penggunaan Zat Psikoaktif (F1).
  • 24. F2 : Skizofrenia, Ggn Skizotipal dan Ggn Waham Gejala psikotik : • Halusinasi • Waham • Perilaku gaduh gelisah, kacau, • Aktivitas berlebihan atau retardasi psikomotor berat, • Perilaku katatonik, • Pembicaraan yg kacau, tanpa tilikan yg baik
  • 25. Gangguan Skizofrenia Ditandai adanya :  Penyimpangan yg fundamental dan karakteristik dari pikiran & persepsi  Afek yg tdk sesuai atau tumpul  Kesadaran jernih  Kemampuan intelektual tetap terpelihara  Bisa terjadi kemunduran kognitif tertentu
  • 26. F3 : Ggn Suasana Perasaan (Mood/Afektif) Ciri khas : • Perubahan suasana perasaan yg bermakna : ~ depresi (yang dapat disertai kecemasan) ~ elasi/peningkatan suasana perasaan (manik) • Episodik, berulang, kronis berkepanjangan • Dapat disertai gejala psikotik  Bila gejala psikotiknya mereda/hilang, kondisi manik/depresi masih berlangsung
  • 27. F3 : Ggn Suasana Perasaan (Mood/Afektif) Yang termasuk dalam blok ini adalah : • F30 : Episode Manik • F31 : Ggn Afektif Bipolar (manik dan depresif) • F32 : Episode Depresif • F33 : Episode Depresif Berulang • F34 : Ggn Suasana Perasaan (Mood) Menetap • F38 : Ggn Suasana Perasaan Lainnya • F39 : Ggn Suasana Perasaan YTT
  • 28. Episode Manik • Pikiran, perasaan, perilaku meningkat • Untuk episode manik tunggal • F30.0 : Hipomania • F30.1 : Mania tanpa gejala psikotik • F30.2 : Mania dg gejala psikotik • F30.8 : Episode manik lainnya • F30.9 : Episode manik YTT
  • 29. Gangguan Afektif Bipolar • Ada episode mania/hipomania dan depresi • Ada penyembuhan sempurna antar episode • Episode manik : 2 mg – 4 bln • Depresi : 2 mg – 6 bln • Psikosis manik-depresif
  • 30. Episode Depresif • Pikiran, perasaan, perilaku menurun F32.0 : Episode depresif ringan F32.1 : Episode depresif sedang F32.2 : Episode depresif berat tanpa gejala psikotik F32.3 : Episode depresif berat dg gejala psikotik F32.8 : Episode depresif lainnya F32.9 : Episode depresif YTT
  • 31. Kriteria Diagnosis Depresi Kriteria Mayor : • Afek/mood depresif • Kehilangan minat & kegembiraan • Berkurangnya energi  mudah lelah Kriteria Minor : • Konsentrasi berkurang • Harga diri berkurang • Merasa bersalah & tdk berguna • Pesimis thd masa depan • Usaha bunuh diri • Tidur terganggu • Nafsu makan terganggu
  • 32. Kriteria diagnosis depresi  Depresi ringan : 2 mayor, 2 minor  Depresi sedang : 2 mayor, 3 minor  Depresi berat : 3 mayor, 4 minor, ide bunuh diri/ciri psikotik  berlangsung minimal 2 minggu
  • 33. F4 : Ggn Neurotik, Ggn Somatoform & Ggn yg Berkaitan dg Stres F40 : Ggn anxietas fobik F41 : Ggn anxietas lainnya F42 : Ggn obsesif-kompulsif F43 : Reaksi thd stres berat & ggn penyesuaian F44 : Ggn disosiatif (konversi) F45 : Ggn somatoform F48 : Ggn neurotik lainnya
  • 34. F4 : Ggn Neurotik, Ggn Somatoform & Ggn yg Berkaitan dg Stres  Ggn dlm perasaan, perilaku atau proses pikir yang irasional, egodistonik, namun tidak dapat dikendalikan oleh pasien  Tilikan (walau terganggu sampai tertentu) namun masih baik  Pasien biasanya datang berobat atas keinginan sendiri
  • 35. Gangguan Cemas • Merasa khawatir atau takut yg berlebihan • Merasa gelisah • Mudah berkeringat dingin, berdebar-debar, gemetar • Keluhan fisik lainnya
  • 36. F5. Sindrom Tingkah Laku yang berhub dg Gg Fisiologis dan Faktor Fisik •F50 : Ggn Makan (Anoreksia/Bulimia Nervosa) •F51 : Ggn Tidur Non-organik •F52 : Disfungsi Seksual non-organik •F53 : Ggn jiwa & perilaku  masa nifas •F54 : Ggn psikologis & perilaku YDK •F55 : Penyalahgunaan zat yg tdk menyebabkan ketergantungan •F59 : Sindrom perilaku YTT yg tdk berhub dg ggn fisiologis & faktor fisik
  • 37. F6. Gangguan Kepribadian & Perilaku Masa Dewasa F60 : Ggn kepribadian khas F61 : Ggn kepribadian campuran & lainnya F62 : Perubahan kepribadian yg berlangsung lama yg tdk diakibatkan oleh kerusakan atau penyakit otak F63 : Ggn kebiasaan & impuls (judi, bakar, dll) F64 : Ggn identitas jenis kelamin F65 : Ggn preferensi seksual F66 : Ggn psikologis & perilaku yg berhubungan dg perkembangan & orientasi seksual F68 : Ggn kepribadian & perilaku masa dewasa lainnya F69 : Ggn kepribadian & perilaku masa dewasa YTT
  • 38. F60. Gangguan Kepribadian Khas  Kepribadian : pola perilaku yg tertanam dalam, berlangsung lama, yang muncul sebagai respons yang KAKU bila individu dihadapkan kepada situasi sosial atau personal.  Pola ini menunjukkan deviasi bermakna dibandingkan dengan umumnya orang  Seringkali berkaitan dengan penderitaan dan masalah dalam fungsi sosial
  • 39. Ciri Kepribadian •Paranoid •Skizoid Cluster A : • Dissosial, psikopat • Emosional tak stabil • Histrionik, narsisistik Cluster B : • Anankastik • Cemas Menghindar • Dependen Cluster C :
  • 40. F7.Retardasi Mental • Perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap • Ditandai oleh hendaya ketrampilan selama masa perkembangan • Mempengaruhi semua tingkat intelegensi, yi. kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial • Dapat terjadi dengan/tanpa gg.jiwa atau gg.fisik lain
  • 41. Retardasi Mental • RM Ringan (IQ 50-69), educable, dapat mandiri • RM Sedang (IQ 35-49), lazim ditemui disabilitas fisik, trainable, dapat melakukan fungsi sehari- hari namun memerlukan pengawasan • RM Berat (IQ 20-34), disabilitas motorik mencolok • RM Sangat Berat (IQ <20), vegetatif, senantiasa memerlukan bantuan
  • 42. Ggn Perkembangan Psikologis (F8) F80 : GP khas berbicara dan berbahasa F81 : GP belajar khas (membaca, mengeja, berhitung) F82 : GP motorik khas F83 : GP khas campuran F84 : GP pervasif F88 : GP psikologis lainnya F89 : GP psikologis YTT
  • 43. GP Pervasif (F84) • Abnormalitas kualitatif dlm interaksi sosial & pola komunikasi, minat & gerakan yg stereotipik, berulang & terbatas
  • 44. GP Pervasif (F84) F84.0 : Autisme masa kanak F84.1 : Autisme tak khas F84.2 : Sindrom Rett F84.3 : Ggn desintegratif masa kanak lainnya F84.4 : Ggn aktivitas berlebih yg berhub dg RM & gerakan stereotipik F84.5 : Sindrom Asperger F84.8 : GPP lainnya F84.9 : GPP YTT
  • 45. Ggn Perilaku & Emosional (F9) F90 : Ggn hiperkinetik F91 : Ggn tingkah laku F92 : Ggn campuran tingkah laku & emosi F93 : Ggn emosional dg onset khas pada masa kanak F94 : Ggn fungsi sosial dg onset khas pada masa kanak & remaja F95 : Ggn TIC F98 : GPE lainnya F99 : Ggn jiwa YTT
  • 46. F90 : Gg Hiperkinetik • Kurangnya perhatian serta ketekunan dalam suatu kegiatan yang menuntut keterlibatan kognitif • Aktivitas berlebih: ber-pindah2 kegiatan tanpa menyelesaikan satu tugas pun, aktivitas tidak beraturan dan berlebihan • Harus nyata dalam lebih dari satu situasi (mis. di rumah, di sekolah, di klinik) • Onset dini (dalam 5 tahun pertama)
  • 48. KELUHAN UTAMA KELUHAN  PIKIRAN, PERASAAN, PERILAKU MENTAL EMOSIONAL FISIK FISIK MURNI FISIK  MENTAL KELUHAN PSIKOSOMATIK PEMERIKSAAN FISIK & MENTAL DIAGNOSIS PEMERIKSAAN FISIK
  • 50. Penatalaksanaan Gangguan Jiwa • Komprehensif : ▫ Intervensi psikososial ▫ Intervensi farmakologis
  • 51. Intervensi Farmakologis • Antipsikotik, anti depresan, anti cemas, mood stabilizer • Oral atau parenteral ? • Monoterapi • Start low go slow • Evaluasi 4 – 6 mg untuk melihat efektivitas terapi • Monitor efek samping  gejala ekstrapiramidal
  • 52. Intervensi Psikososial • Psikoedukasi : ▫ Individu : lanjutkan aktivitas sejauh memungkinkan, jaga kesehatan, minum obat teratur ▫ Keluarga : gejala psikosis, pentingnya pengobatan  cegah kekambuhan, minimalisir stigma • Rehabilitasi : kesehatan, sosial • Follow up : kontrol teratur  evaluasi gejala, efek terapi, efek samping
  • 54. SKIZOFRENIA Tolok ukur luaran Remisi Gejala Integrasi Sosial Pengobatan terus menerus Perbaikan Fungsi Tolerabilitas Kesehatan dan Kesejahteraan Pekerjaan Kualitas Hidup Jangka Pendek Jangka Panjang
  • 55.
  • 56.
  • 57.
  • 58. Kepatuhan : Penting • 1 dari 2 pasien skizofrenia tidak patuh pengobatan • Ketidak-patuhan parsial dan total terhadap antipsikotik oral sering ditemukan pada pasien skizofrenia dan menyebabkan kenaikan risiko kambuh dan re-hospitalisasi secara signifikan • Lalai obat hanya 1-10 hari/tahun : meningkatkan resiko re-hospitalisasi
  • 59.
  • 60.
  • 61.
  • 62.
  • 63. Solusi Terbaik • Pengobatan rutin • Kontrol rutin • Kepatuhan berobat kurang baik  injeksi long acting • Anti psikotik generasi I dan II
  • 64.
  • 65. Pilihan terapi ANTIPSIKOTIKA GENERASI LAMA ANTIPSIKOTIKA GENERASI BARU Contoh : Haloperidol, Flufenazine Contoh : Risperidone, klozapin, paliperidone, quetiapin, aripiprazol KEKURANGAN KELEBIHAN KEKURANGAN KELEBIHAN Hanya dapat bekerja untuk gejala positif Dapat mengatasi gejala positif dengan segera - Dapat mengatasi gejala positif dan negatif, afektif dan defisit kognitif Efek samping EPS relatif lebih berat - - Efek samping relatif lebih ringan
  • 66. Kelebihan Kekurangan Keluarga tidak terbebani mengawasi kepatuhan minum obat oral ODS Risiko nyeri pada penyuntikan Memastikan kadar obat tetap ada dan stabil di dalam darah untuk mengendalikan gejala Angka kekambuhan relatif lelbih kecil Diberikan hanya 2 minggu sekali atau 4 minggu sekali Efek samping relatif lebih kecil Risiko lupa minum obat lebih kecil karena disuntikkan dengan jadwal tertentu ODS dan keluarga memiliki jadwal rutin bertemu dan kontrol ke dokter tiap 2 minggu / 4 mingguan
  • 67. Harapan Baru Bagi ODGJ STOP STIGMA PADA ODGJ ODGJ kembali produktif Diagnosis dan Tangani lebih dini Pengobatan memadai yang terus menerus untuk mengendalikan gejala sejak dini Dukungan dari keluarga dan lingkungan

Editor's Notes

  1. Dengan bergesernya tujuan pengobatan pada skizofrenia serta pengobatan yang semakin maju dan berkembang membuat harapan baru bagi ODS lebih nyata dimana ODS dapat terkendali dan kembali produktif sehingga tidak menjadi beban bagi keluarga dan lingkungan. Dengan dukungan penuh dari keluarga dan lingkungan untuk mengurangi stigma pada skizofrenia maka kita dapat membantu ODS untuk dapat terkendali dan kembali ke masyarakat seperti semula. Skizofrenia tidak berbeda dengan penyakit kronis lainnya seperti diabetes ataupun hipertensi, dimana pada skizofrenia terdapat gangguan di otak yang mengakibatkan aktivitas berlebihan di otak, yang dapat dikendalikan dengan pengobatan terus menerus sejak dini seperti halnya penderita diabetes makan obat setiap hari untuk mengendalikan gula darah.