2. Pengertian...
Kontaktor biasanya sering kita temui pada panel kontrol listrik. Pada
panel, kontaktor berfungsi sebagai penyambung dan pemutus arus
listrik yang bertipe AC.
Dengan fungsinya tersebut, kontaktor dapat juga digunakan pada
rangkaian elektronik lainnya sebagai pengendali arus listrik.
Adanya kontaktor ini dapat membantu ketika seseorang merangkai
peralatan elektronik dengan daya yang besar
Asep Mula Kurnia, ST - SKEE XI
3. Pengertian...
Komponen ini biasa disebut juga dengan relay contactor
yang biasanya terdapat pada panel kontrol listrik.
Pada panel kontrol listrik, kontaktor sering digunakan
sebagai saklar transfer dan interlock di sistem ATS.
Kontaktor juga dapat dikontrol secara otomatis dengan
alat pilot atau sensor yang sensitif.
Jadi sebuah kontaktor akan berfungsi jika dialiri listrik
yang mengenai kumparan tembaganya (coil).
Sehingga didalam kontaktor menimbulkan medan
magnet yang menyebabkan kontak NO (Normally Open)
tertutup dan NC (Normally Close) akan terbuka.
Asep Mula Kurnia, ST - SKEE XI
4. Sejarah...
Pada tahun 1950, kontaktor pertama kali diluncurkan oleh perusahaan OEM HVACR
(Original Equipment Manufacturer Heating Ventilation Air Conditioning and Refrigeration).
OEM HVACR bekerja sama dengan perusahaan lainnya yang bergerak dalam bidang yang
sama. Beberapa perusahaan yang saling bekerja sama tersebut, bertujuan untuk
membuat kontaktor murah serta ramah lingkungan.
Unit elektrikal ini mulanya diperuntukkan untuk pasar di benua Amerika Utara saja dan
sudah berstandart NEMA.
Namun, Perusahaan OEM HVACR ini membuat target baru ke pasar asia juga yang
berstandart ICE. Sehingga akhirnya kini kita bisa menggunakan kontaktor tersebut dan
menggunakannya dalam instalasi kelistrikan.
Asep Mula Kurnia, ST - SKEE XI
5. Fungsi...
Seperti yang telah diketahui, kontaktor adalah alat yang berguna untuk dapat
menyambungkan serta memutuskan arus listrik bertipe AC.
Dengan demikian, arus pada rangkaian elektronik jadi lebih mudah ketika ingin
dikontrol.
Di luar itu, sebenarnya kontaktor juga memiliki beberapa fungsi lain. Yaitu:
1. Kontrol Lighting
Kontaktor dapat berfungsi sebagai kontrol pencahayaan atau sebagai komponen
penghubung dan pemutus arus listrik ke lampu tersebut. Pada saklar NO dan NC di
kontaktor maka fungsi tersebut dapat dimaksimalkan.
Asep Mula Kurnia, ST - SKEE XI
6. Fungsi...
2. Kontrol Motor Listrik
Kontaktor juga dapat digunakan dalam dunia industri sebagai komponen untuk
mengontrol motor listrik yang memiliki daya besar. Kontaktor berfungsi untuk
menghubungkan serta memutuskan arus listrik ke motor tersebut.
3. Transfer Switch
Kontaktor sering dipakai pada transfer switch yang masih merupakan sistem ATS.
Selain itu, kontaktor juga sering digunakan sebagai saklar transfer dan interlock
didalamnya.
Alasannya, karena pada transfer switch memerlukan kapasitas kontrol dengan daya
besar serta kecepatan transfer yang mumpuni. Semua yang diperlukan transfer
switch dimiliki oleh karakteristik dari kontaktor tersebut.
Asep Mula Kurnia, ST - SKEE XI
7. Fungsi...
4. Kontrol suatu Komponen secara Otomatis
Kontrol ini memang pada awalnya menjadi fungsi utama dari kontaktor.
Karena kontaktor memiliki saklar NO dan NC, yang dapat membuka serta menutup
arus listrik yang mengalir secara otomatis pada rangkaian elektronik.
Jadi, adanya kontaktor maka arus listrik pada rangkaian elektronik dapat terkendali
dengan maksimal.
Selain itu, jika tidak ada arus listrik yang mengalir lagi maka kontaktor akan kembali
ke keadaan semula.
Asep Mula Kurnia, ST - SKEE XI
8. Prinsip Kerja...
Pada dasarnya prinsip kerja sebuah kontaktor sama dengan Relay, untuk lebih
jelasnya simak video berikut :
Asep Mula Kurnia, ST - SKEE XI
https://youtu.be/gnasraApypo
9. Prinsip Kerja...
Didalam kontaktor juga terdapat komponen berupa saklar yang dikendalikan
secara elektromagnetik.
Selain itu, pada kontaktor juga terdapat komponen saklar NO dan NC serta ada
sebuah kumparan tembaga.
Apabila kumparan tembaga (coil) diberikan arus listrik bolak-balik maka saklar
didalamnya akan terhubung atau merubah kondisinya secara otomatis.
Misalkan perubahan kondisinya seperti pada posisi awal saklar OFF menjadi
ON dan begitu juga sebaliknya.
Asep Mula Kurnia, ST - SKEE XI
10. Prinsip Kerja...
Dalam proses tersebut biasanya sebuah
kontaktor memerlukan waktu selama 4-9
ms (untuk ON) dan 12-22 ms (untuk OFF).
Namun, ketika arus yang masuk kedalam
kontaktor berhenti maka medan
magnetnya akan hilang dan
menyebabkanya kembali ke keadaan
semula.
Masih Belum Jelas? Simak video berikut :
.
Asep Mula Kurnia, ST - SKEE XI
https://youtu.be/X9bkHw7o5kk
11. Jenis Kontaktor...
Kontaktor pada umumnya dapat dibedakan menjadi dua jenis, berdasarkan
kemampuannya dalam mengontrol tegangan arus listrik bertipe AC.
Berikut ini adalah jenis-jenis kontaktor beserta penjelasannya:
Kontaktor 1 Phase
Kontaktor jenis ini dapat digunakan untuk mengontrol arus listrik bolak-balik 1 phase.
Selain itu pada kontaktor 1 phase minimal memiliki 2 saklar utama didalamnya.
Kontaktor 3 Phase
Kontaktor jenis ini dapat digunakan untuk mengontrol arus listrik bolak-balik 3 phase.
Selain itu pada kontaktor 3 phase minimal memiliki 3 saklar utama didalamnya.
.
Asep Mula Kurnia, ST - SKEE XI
13. Bagian Kontaktor...
1. Kontak Utama
Kontaktor biasanya terdiri dari tiga kontak NO (Normally Open) yang
diberi angka dari 1 sampai 6 dan saling berpasangan.
Biasanya untuk instalasi industry, beban dihubungkan langsung pada
ketika fasa ini.
Selanjutnya, kumparan tembaga (coil) pada kontaktor yang berfungsi
untuk menentukan kontrolnya.
Asep Mula Kurnia, ST - SKEE XI
14. Bagian Kontaktor...
2. Kontak Bantu
Pada kontaktor biasanya mempunyai kontak bantu yang terdiri
dari NO (Normally Open) dan NC (Normally Close).
Kedua kontak tersebut dapat membantu kita dalam
mengendalikan arus listrik.
Kontak bantu ini biasanya diberi kode penomoran dari angka 13
sampai 22
Asep Mula Kurnia, ST - SKEE XI
15. Bagian Kontaktor...
3. Kumparan Tembaga (Coil)
Kumparan tembaga pada kontaktor memiliki sifat elektromagnetik
atau sebagai penghantar tegangan berupa arus listrik.
Nantinya, arus listrik tersebut dapat merubah keseluruhan kontak
yang ada menjadi open atau close sesuai keadaanya.
Pada sebuah rangkaian kontaktor, biasanya kumparan tembaga ini
disimbolkan dengan A1 sampai A2.
Asep Mula Kurnia, ST - SKEE XI
16. Cara Memilih Kontaktor...
1. Sesuaikan Tegangan
Kita bisa menyesuaikan tegangan pada rangkaian elektronik yang ingin menggunakan
kontaktor tersebut. Caranya dengan mengecek coil didalamnya, lalu sesuaikan dengan
tegangan yang dibutuhkan.
Pada kontaktor, umumnya terdapat tegangan 220 VAC, 110 VAC dan 24 DC.
2. Sesuaikan Ampere
Kita juga bisa menyesuaikan ampere pada motor yang akan digunakan. Untuk
mengetahuinya, kita bisa melihat ukuran ampere tersebut pada nameplate motor.
Selanjutnya kita pilih kontaktor yang memiliki daya ampere sedikit lebih besar.
Asep Mula Kurnia, ST - SKEE XI
17. Cara Memilih Kontaktor...
3. Sesuaikan Dengan Kebutuhan
Dalam memilih kontaktor, pastikan kita menyesuaikannya sesuai dengan kebutuhan.
Misalkan untuk instalasi penerangan maka membutuhkan kontaktor jenis tertentu.
Begitu juga untuk penggunaan komponen motor.
4. Berkualitas
Ini menjadi point yang penting dalam memilih kontaktor sebagai komponen rangkaian
elektronik. Kita harus milih yang berkualitas serta produsennya telah berpengalaman
dalam bidang elektronikal.
Hal ini perlu dilakukan untuk menjamin kontaktor yang digunakan nantinnya akan
bekerja secara lebih optimal.
Asep Mula Kurnia, ST - SKEE XI