SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Studi Interaksi Simbolik Kualitatif mengenai Implementasi Berbagi Pengetahuan 
(Knowledge Sharing) di Perpustakaan Lembaga Penelitian 
Yayasan Pelangi Indonesia 
Arman Kurniadi
Latar Belakang Penelitian 
 Yayasan Pelangi Indonesia sebagai salah satu lembaga riset independen, melakukan 
penerapan Knowledge Management sebagai usaha di dalam meningkatkan kualitas 
penelitian yang dihasilkan. 
 Pengetahuan yang terdapat pada Yayasan Pelangi, baik dalam bentuk tacit knowledge 
maupun explicit knowledge merupakan aset dari Yayasan Pelangi yang perlu dikelola 
dengan baik. (orang boleh pergi, pengetahuan harus tetap tinggal) 
 Proses berbagi pengetahuan (Knowledge Sharing) harus dipastikan berjalan secara 
berkesinambungan sehingga Knowledge Management dapat terus terjaga 
keberlangsungannya 
 Penerapan Knowledge Management ini ternyata masih mengalami kendala terutama 
pada budaya masyarakat yang sulit untuk berbagi pengetahuan.
Maksud dan tujuan 
Maksud penyusunan tesis ini adalah untuk mengetahui Implementasi berbagi 
pengetahuan (knowledge sharing) pada perpustakaan lembaga penelitian 
Yayasan Pelangi Indonesia. 
Tujuan penyusunan tesis ini adalah untuk: 
 Mengetahui implementasi berbagi pengetahuan (knowledge sharing) oleh 
kontributor, peserta, dan fasilitator pada perpustakaan lembaga penelitian 
Yayasan Pelangi Indonesia. 
 Mengetahui media yang digunakan dalam melakukan berbagi pengetahuan 
(knowledge sharing) pada perpustakaan lembaga penelitian Yayasan Pelangi 
Indonesia 
 Mengetahui trust (kepercayaan) antara kontributor dan peserta dalam 
melakukan berbagi pengetahuan (knowledge sharing) pada perpustakaan 
lembaga penelitian Yayasan Pelangi Indonesia.
Manfaat Penelitian 
Manfaat penelitian ini meliputi dua aspek yakni aspek teoritis dan aspek 
praktis, sebagai berikut: 
 Manfaat Teoretis 
 Memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu informasi dan 
perpustakaan. 
 Memberikan kontribusi bagi pengembangan penelitian di bidang Knowledge 
Management. 
 Manfaat Praktis 
 Manfaat praktis dari penelitian ini adalah Yayasan Pelangi mendapatkan 
informasi dari eksplorasi mengenai implementasi berbagi pengetahuan 
(knowledge sharing) pada perpustakaan lembaga penelitian Yayasan Pelangi 
Indonesia.
Jenis Penelitian 
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 
penelitian deskriptif kualitatif. 
Penelitian kualitatif merujuk kepada prosedur penelitian 
yang menghasilkan data deskriptif, yakni apa yang 
dituturkan orang, baik lisan maupun tulisan, apa yang 
dilakukan orang secara fundamental bergantung pada 
pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri (Bogdan 
dan Taylor, 1971: 4).
Kajian Literatur 
Review Hasil Penelitian sejenis 
No Item Suhitarini 
Soemarto Putri 
Rini Muliahati Natalia Kosasih Arman Kurniadi 
1 Judul Knowledge Management System: 
Knowledge Sharing Culture di Dinas 
Sosial Provinsi DKI Jakarta 
Model Knowledge Sharing Berbasis 
Kompetensi: Studi Kasus Biro 
Kepegawaian dan Organisasi 
Departemen Komunikasi dan 
Informatika 
Pengaruh Knowledge Management 
Terhadap Kinerja Karyawan: Studi 
Kasus Departemen Front Office 
Surabaya Plaza Hotel 
Implementasi Knowledge 
Sharing di Perpustakaan 
Lembaga Penelitian 
2 Tahun 2009 2009 2007 2010 
3 Tujuan Untuk mengetahui bagaimana 
membangun budaya Knowledge Sharing 
antar pegawai Dinas Sosial dalam rangka 
peningkatan kinerja dan konsep KMS 
untuk meningkatkan keunggulan pada 
Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta 
Untuk mengidentifikasi keadaan jejaring 
knowledge dan Knowledge Sharing 
pada biro kepegawaian dan organisasi 
(Rowai) Departemen Komunikasi dan 
Informatika Jakarta 
Untuk mengukur pengaruh dari 
knowledge management terhadap 
kinerja karyawan dengan studi kasus 
pada departemen front office di 
Surabaya Plaza Hotel 
Untuk mengetahui 
bagaimana implementasi 
Knowledge Sharing di 
Perpustakaan Yayasan 
Pelangi Indonesia Jakarta 
4 Hasil Portal Jejaring Knowledge - 
5 Penelitian Knowledge Management System 
memudahkan untuk mengelola 
pengetahuan tacit dan eksplisit karena 
pengetahuan tersimpan berbentuk digital 
dan lebih terstruktur 
knowledge dan Knowledge Sharing di 
Rowai Kedua-duanya dalam keadaan 
cukup baik, selain itu, pegawai Rowai 
yang kompeten yaitu pegawai yang 
memiliki knowledge dan menjadi 
referensi knowledge bagi banyak 
pegawai, juga dapat diketahui 
management secara tidak langsung 
mempengaruhi kinerja karyawan, ada 
pengaruh yang signifikan antara 
personal knowledge terhadap job 
procedure, dan faktor yang paling 
dominan mempengaruhi kinerja 
karyawan adalah technology 
6 Perbedaan Penelitian ini membuat sebuah portal 
sebagai sebuah sistem knowledge 
management yang memudahkan untuk 
mengelola pengetahuan pada organisasi 
tersebut. 
Penelitian ini menganalisis bagaimana 
keadaan Knowledge Sharing pada 
suatu organisasi dengan menggunakan 
Social Network Analysis (SNA) 
Penelitian ini hanya mengukur 
pengaruh penerapan knowledge 
management terhadap kinerja 
karyawan. 
Penelitian ini direncanakan 
untuk mengetahui 
bagaimana proses 
implementasi Knowledge 
Sharing berdasarkan 
elemen pengembangan 
Knowledge Sharing. 
7 Kritik Penelitian ini membuat portal dengan 
tujuan untuk mengelola pengetahuan 
pada organisasi tersebut. Pengelolaan 
pengetahuan pada organisasi sangat 
bergantung pada kelancaran proses 
Knowledge Sharing pada organisasi 
tersebut. 
Penelitian ini menganalisi keadaan 
jejaring knowledge dan keadaan 
Knowledge Sharing berdasarkan pada 
SNA. Knowledge Sharing disini lebih 
dipandang sebagai sebuah hubungan 
sosial antar orang dan dapat 
dimodelkan sebagai hubungan jejaring. 
Penelitian ini hanya mengukur 
pengaruh penerapan knowledge 
management terhadap kinerja 
karyawan.
Landasan Teoritis 
Paradigma Interaksi Simbolik 
Setiap orang membawa bidang pengalaman yang unik dalam tiap 
episode komunikasi dan pengalaman-pengalaman tersebut sering kali 
memengaruhi komunikasi yang terjadi. (West & Turner, 2008: 13) 
Teori interaksionisme simbolik memandang bahwa makna-makna 
(meanings) dicipta dan dilanggengkan melalui interaksi dalam 
kelompok-kelompok sosial. Interaksi sosial memberikan, 
melanggengkan dan mengubah aneka konvensi, seperti peran, norma, 
aturan dan makna-makna yang ada dalam suatu kelompok sosial.
Landasan Konsepsi 
Manajemen Pengetahuan 
Knowledge management menurut Amrit Tiwana, 
“management of organizational knowledge for creating business value and generating a competitive 
advantage”. (Tiwana, 2000:5). 
Data, Informasi dan Pengetahuan 
Data menurut Amrit Tiwana, 
“Data is a set of particular and objective facts about an event or simply the structured record of a 
transaction.” (Tiwana, 2000: 59) 
Informasi menurut Peter Drucker dalam Amrit Tiwana, 
“Information is data endowed with relevance and purpose”. (Tiwana, 2000: 61). 
Pengetahuan menurut Davenport dan Prusak dalam Tiwana, 
Knowledge is a fluid mix of framed experience, values, contextual information, expert insight and 
grounded intuition that provides an environment and framework for evaluating and incorporating new 
experiences and information. It originates and is applied in the minds of knowers. In organizations, it 
often becomes embedded not only in documents or repositories but also in organizational routines, 
processes, practices, and norms. (Tiwana, 2000: 57).
Landasan Konsepsi 
Berbagi pengetahuan (Knowledge Sharing). 
Berbagi pengetahuan (Knowledge Sharing) adalah tahapan 
diseminasi dan penyediaan knowledge pada saat tepat untuk karyawan 
yang membutuhkan. (Tobing, 2007: 9) 
Teori Pengembangan Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing) 
Probst menyebutkan bahwa kunci pertanyaan dari Knowledge 
Sharing adalah 
Who should know how much abaout what or be able to do what and to 
what level? 
How can we facilitate the sharing and distribution of knowledge? 
(Probst, 2000: 31-32)
Kerangka Pemikiran 
Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing) 
Aspek-aspek Pengembangan Berbagi 
Pengetahuan (knowledge sharing) dalam 
penelitian ini: 
1. Kontributor, Peserta, Fasilitator 
2. Media 
3. Kepercayaan dan keterbukaan 
Implementasi 
Berbagi Pengetahuan 
(Knowledge Sharing) pada 
Perpustakaan Yayasan Pelangi 
Indonesia 
Interaksi Simbolik 
1. Pentingnya makna bagi 
perilaku manusia 
2. Pentingnya konsep mengenai 
diri 
3. Hubungan antara individu 
dengan masyarakat
Fokus Penelitian Masalah 
Identifikasi masalah penelitian ini adalah : 
Bagaimana kontributor, peserta dan fasilitator melakukan Knowledge 
Sharing pada perpustakaan lembaga penelitian Yayasan Pelangi 
Indonesia? 
Media apa yang digunakan dalam melakukan Knowledge Sharing pada 
perpustakaan lembaga penelitian Yayasan Pelangi Indonesia? 
Bagaimana trust (kepercayaan) antara kontributor dan peserta dalam 
melakukan Knowledge Sharing pada perpustakaan lembaga penelitian 
Yayasan Pelangi Indonesia?
Metodologi 
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan 
interaksi simbolik.
Subyek dan Obyek Penelitian 
Subyek penelitian ini adalah para karyawan di Yayasan Pelangi 
Indonesia. 
Obyek penelitian ini adalah Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia
Teknik Pengumpulan Data 
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 4 (empat) teknik 
pengumpulan data, yaitu meliputi: 
 Observasi/Pengamatan 
 Wawancara/Interview 
 Studi Pustaka 
 Dokumentasi
Lokasi dan Waktu Penelitian 
Lokasi penelitian dilakukan di Perpustakaan Yayasan Pelangi 
Indonesia. Yang terletak di Jalan Wijaya V No. 14B Jakarta. 
Waktu penelitian direncanakan akan dimulai pada bulan Februari 2011 
hingga April 2011.
Analisis Data 
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 
analisis model interaktif (interactive of analysis) yang dikembangkan 
oleh Miles dan Huberman sebagaimana yang diuraikan oleh Bungin 
yang terdiri dari tiga komponen analisis, yaitu: 
Reduksi data (data reduction) 
Penyajian data (data display) 
Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing & 
verifying)
Validitas / Keabsahan Data 
Peneliti akan menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data 
sebagai berikut: 
 Perpanjangan keikutsertaan 
 Ketekunan/keajegan pengamatan 
 Triangulasi
Hasil Penelitian 
Sekilas Pelangi 
Pelangi adalah sebuah lembaga penelitian 
independent yang aktif melakukan penelitian di 
bidang energi, kehutanan, transportasi, polusi udara, 
dan perubahan iklim untuk menuju pembangunan 
yang berkelanjutan. Pelangi memulai debutnya di 
tahun 1990 sebagai “think-thank” informal untuk isu-isu 
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan 
lingkungan bagi gerakan LSM.
Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia 
Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia berdiri seiring dengan berdirinya Yayasan 
Pelangi Indonesia sejak tahun 1990, namun secara resmi perpustakaan didirikan pada 
saat Yayasan Pelangi diresmikan pada tanggal 27 Maret 1992. Perpustakaan ini memiliki 
tujuan untuk membantu kegiatan Yayasan Pelangi Indonesia untuk menyebarluaskan 
isu utama lembaga induknya yaitu isu energi, perubahan iklim, transportasi, kualitas 
udara dan kehutanan ketengah masyarakat dengan melalui kepustakaan yang ada di 
perpustakaan. Tujuan lainnya adalah untuk mengumpulkan segala macam bahan 
cetakan berupa buku, brosur, hasil seminar dan bahan-bahan lainnya maupun bahan 
non cetak yang berhubungan dengan masalah energi, perubahan iklim, transportasi, 
kualitas udara dan isu lingkungan hidup lainnya. 
Mendokumentasikan/menginventarisasi semua koleksi bahan pustaka yang ada untuk 
digunakan sebagaimana mestinya.
Implementasi Berbagi Pengetahuan oleh Kontributor, Peserta 
dan Fasilitator 
Kegiatan berbagi pengetahuan merupakan salah satu proses utama dari 
manajemen pengetahuan (knowledge management) yang digunakan untuk 
memberikan kesempatan kepada anggota suatu organisasi, instansi, atau 
perusahaan untuk berbagi pengetahuan (knowledge), teknik, pengalaman, dan 
ide yang mereka miliki kepada anggota lainnya. Berbagi pengetahuan adalah 
tahapan disseminasi dan penyediaan pengetahuan pada saat tepat untuk 
karyawan yang membutuhkan. Berbagi pengetahuan dianggap sebagai 
hubungan atau interaksi sosial antar orang per orang yang melibatkan 
kontributor, peserta, dan fasilitator serta membutuhkan media sebagai sarana 
menyampaikan pengetahuan. Berbagi pengetahuan juga harus dilandasi 
dengan adanya kepercayaan (trust) antara kontributor dan peserta.
Diskusi di Pelangi 
 18 Januari 2011 
Meningkatkan Layanan Busway Sebagai Solusi Mengatasi Kemacetan 
Transportation Specialist dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP). 
 16 Februari 2011 
Optimalisasi Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat 
Executive Director Yayasan Pelangi 
 29 Maret 2011 
Konversi Minyak Tanah ke LPG: menuju Pembangunan Rendah Emisi yang Berkelanjutan 
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) dan Energy Officer World Wild 
Fund (WWF) 
 13 Juni 2011 
Persiapan Pelaksanaan Proyek Sustainable Tourism through Energy Efficiency with Adaptation and 
Mitigation Measures in Pangandaran” (STREAM) 
UNWTO
Media 
 Media yang digunakan dalam berbagi pengetahuan di Yayasan Pelangi ada dua jenis, 
yaitu media yang bersifat tatap muka dan media online. 
 Media yang bersifat tatap muka contohnya adalah diskusi dan rapat. 
 Sedangka media berbagi pengetahuan yang sifatnya online adalah website dan Program 
Infokom yang terdapat di server perpustakaan. Website dan program Infokom dikelola 
oleh Perpustakaan Yayasan Pelangi. 
 Media berbagi lain seperti facebook, twitter, dan email pribadi dikelola oleh masing-masing 
pihak, baik kontributor dan juga peserta.
Trust / Kepercayaan 
Kepercayaan karyawan dalam berbagi pengetahuan di Perpustakaan Yayasan Pelangi 
belum berjalan baik, karena masih ada beberapa karyawan yang merasa bahwa berbagi 
pengetahuan tidak memberikan efek apa pun terhadap kinerja mereka sebagai 
karyawan. Hal ini terjadi di divisi lain selain bagian program dan komunikasi informasi. 
Hal ini juga bisa diakibatkan oleh karena diskusi yang sering dilaksanakan hanya 
menyangkut isu-isu yang terkait dengan penelitian di Yayasan Pelangi. Selain itu 
hambatan dalam berbagi pengetahuan juga dikarenakan masih adanya karyawan yang 
merasa bahwa pengetahuan yang dimilikinya tidak memberikan manfaat bagi si 
peneriama, karena si penerima memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Berbagi Pengetahuan dan Interaksi Simbolik 
 Penjabaran interaksi simbolik ini dalam aplikasinya memberikan landasan bagaimana 
seorang individu dari perspektif komunikasi memberikan pengetahuannya kepada 
individu lain. 
 Berbagi pengetahuan merupakan sebuah proses komunikasi dimana seorang 
kontributor memberikan pengetahuan yang awalnya berasal dari informasi dan data. 
Informasi dan data terdiri dari simbol-simbol yang telah dibentuk oleh pikiran 
berdasarkan perspektif dari kontributor tersebut. 
 Pengetahuan tersebut kemudian disebarkan kepada masyarakat, terutama masyarakat 
dimana individu tersebut beraktivitas. 
 Masyarakat ini didalam berbagi pengetahuan disebut peserta.
Kesimpulan 
 Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah kontributor dalam aktivitas berbagi pengetahuan di 
Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia adalah para peneliti dan pihak eksternal Yayasan Pelangi 
yang diundang untuk memberikan pengetahuan kepada karyawan Yayasan Pelangi Indonesia. 
Peneliti membagi pengetahuan tacitnya melalui diskusi dan rapat, sedangkan untuk pengetahuan 
eksplisitnya peneliti lebih sering memberikan dalam bentuk tercetak ke Perpustakaan Yayasan 
Pelangi Indonesia dan dalam bentuk digital yang langsung diserahkan ke program Infokom didalam 
server Perpustakaan Yayasan Pelangi. Karyawan pada bagian lain bisa dikatakan sangat jarang 
menjadi kontributor pada diskusi atau rapat karena umumnya tema yang diangkat bukan tema yang 
menjadi keahlian dari karyawan tersebut. 
 Peserta dalam aktivitas berbagi pengetahuan di Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia tidak hanya 
terfokus pada internal dari Yayasan Pelangi Indonesia. Mereka adalah stakeholder, pemerintah dan 
masyarakat umum. Peserta yang berasal dari internal menerima pengetahuan dari mengikuti 
seminar, rapat, dan dari program Infokom. Sedangkan peserta yang berasal dari eksternal Yayasan 
Pelangi menerima pengetahuan dari website dan dari program Kampanye Pelangi. 
 Fasilitator dalam aktivitas berbagi pengetahuan di Yayasan Pelangi Indonesia diserahkan kepada 
Pustakawan. Executive Director Yayasan Pelangi menilai bahwa Pustakawan lebih tepat dalam 
menggerakkan aktivitas berbagi pengetahuan dan mengelola media berbagi pengetahuan.
Saran 
 Untuk menggerakkan kontributor yang berasal dari karyawan di bagian keuangan dan 
bagian umum, fasilitator harusnya membuat sebuah diskusi informal yang membahas 
tema-tema seputar masalah yang dihadapi dalam menyelesaikan pekerjaan. Diskusi ini 
diharapkan berlangsung secara konsisten dan menjadi budaya di Yayasan Pelangi 
Indonesia. 
 Pimpinan harusnya menerapkan reward and punishment dalam berbagi pengetahuan. 
Reward dapat berupa pujian dalam pertemuan atau rapat karyawan dan punishment 
yang diberikan dapat berupa notifikasi kepada karyawan yang tidak aktif sambil 
menanyakan apa yang menjadi hambatan bagi karyawan tersebut dalam melaksanakan 
berbagi pengetahuan. 
 Pimpinan harus selalu memantau kegiatan berbagi pengetahuan dan kalau 
memungkinkan turut serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, tidak hanya sebatas 
menjadi kontributor, tetapi juga menjadi peserta.
Selesai

More Related Content

Similar to Sidang tesis Arman

Chapter 4 km capture & codification
Chapter 4 km capture & codificationChapter 4 km capture & codification
Chapter 4 km capture & codificationdodyprasetyotrisandy
 
Teknik penyusunan instrumen pemantauan evaluasi pelaksanaan bimbingan penyulu...
Teknik penyusunan instrumen pemantauan evaluasi pelaksanaan bimbingan penyulu...Teknik penyusunan instrumen pemantauan evaluasi pelaksanaan bimbingan penyulu...
Teknik penyusunan instrumen pemantauan evaluasi pelaksanaan bimbingan penyulu...Firman Nugraha
 
Knowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam OrganisasiKnowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam Organisasidhibah
 
PENTINGNYA MANAJEMEN PENGETAHUAN BAGI ORGANISASI DAN SDM
PENTINGNYA MANAJEMEN PENGETAHUAN BAGI ORGANISASI DAN SDMPENTINGNYA MANAJEMEN PENGETAHUAN BAGI ORGANISASI DAN SDM
PENTINGNYA MANAJEMEN PENGETAHUAN BAGI ORGANISASI DAN SDMVorata Alvorata
 
Sistem pengelola pengetahuan
Sistem pengelola pengetahuan  Sistem pengelola pengetahuan
Sistem pengelola pengetahuan rian rian
 
Publikasi karya_ilmiah
Publikasi  karya_ilmiahPublikasi  karya_ilmiah
Publikasi karya_ilmiahMas Mujoko
 
I-Polink : Indonesian Police Link Model Knowledge Management Investigasi Fo...
I-Polink : Indonesian Police Link  Model Knowledge Management  Investigasi Fo...I-Polink : Indonesian Police Link  Model Knowledge Management  Investigasi Fo...
I-Polink : Indonesian Police Link Model Knowledge Management Investigasi Fo...Igun
 
Aksi_Nyata_Merumuskan_Pemahaman_Bermakna.pptx
Aksi_Nyata_Merumuskan_Pemahaman_Bermakna.pptxAksi_Nyata_Merumuskan_Pemahaman_Bermakna.pptx
Aksi_Nyata_Merumuskan_Pemahaman_Bermakna.pptxsarimustikadewi
 
Learning organization by Daniel Doni Sundjojo
Learning organization by Daniel Doni SundjojoLearning organization by Daniel Doni Sundjojo
Learning organization by Daniel Doni SundjojoDaniel Doni
 
MATERI SEMHAS 2023.pptx
MATERI SEMHAS 2023.pptxMATERI SEMHAS 2023.pptx
MATERI SEMHAS 2023.pptxLilisIsnaini
 
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian SibueaProfil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian SibueaDwi Budiwiwaramulja
 
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUAN
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUANSISTEM PENGELOLA PENGETAHUAN
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUANJordanOctavian
 

Similar to Sidang tesis Arman (20)

Chapter 4 km capture & codification
Chapter 4 km capture & codificationChapter 4 km capture & codification
Chapter 4 km capture & codification
 
Teknik penyusunan instrumen pemantauan evaluasi pelaksanaan bimbingan penyulu...
Teknik penyusunan instrumen pemantauan evaluasi pelaksanaan bimbingan penyulu...Teknik penyusunan instrumen pemantauan evaluasi pelaksanaan bimbingan penyulu...
Teknik penyusunan instrumen pemantauan evaluasi pelaksanaan bimbingan penyulu...
 
Knowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam OrganisasiKnowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam Organisasi
 
PENTINGNYA MANAJEMEN PENGETAHUAN BAGI ORGANISASI DAN SDM
PENTINGNYA MANAJEMEN PENGETAHUAN BAGI ORGANISASI DAN SDMPENTINGNYA MANAJEMEN PENGETAHUAN BAGI ORGANISASI DAN SDM
PENTINGNYA MANAJEMEN PENGETAHUAN BAGI ORGANISASI DAN SDM
 
Sistem pengelola pengetahuan
Sistem pengelola pengetahuan  Sistem pengelola pengetahuan
Sistem pengelola pengetahuan
 
1106
11061106
1106
 
1106
11061106
1106
 
Publikasi karya_ilmiah
Publikasi  karya_ilmiahPublikasi  karya_ilmiah
Publikasi karya_ilmiah
 
I-Polink : Indonesian Police Link Model Knowledge Management Investigasi Fo...
I-Polink : Indonesian Police Link  Model Knowledge Management  Investigasi Fo...I-Polink : Indonesian Police Link  Model Knowledge Management  Investigasi Fo...
I-Polink : Indonesian Police Link Model Knowledge Management Investigasi Fo...
 
PMDO
PMDOPMDO
PMDO
 
Audit komunikasi 8
Audit komunikasi 8Audit komunikasi 8
Audit komunikasi 8
 
Teknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdfTeknik Pengumpulan Data.pdf
Teknik Pengumpulan Data.pdf
 
Aksi_Nyata_Merumuskan_Pemahaman_Bermakna.pptx
Aksi_Nyata_Merumuskan_Pemahaman_Bermakna.pptxAksi_Nyata_Merumuskan_Pemahaman_Bermakna.pptx
Aksi_Nyata_Merumuskan_Pemahaman_Bermakna.pptx
 
Learning organization by Daniel Doni Sundjojo
Learning organization by Daniel Doni SundjojoLearning organization by Daniel Doni Sundjojo
Learning organization by Daniel Doni Sundjojo
 
MATERI SEMHAS 2023.pptx
MATERI SEMHAS 2023.pptxMATERI SEMHAS 2023.pptx
MATERI SEMHAS 2023.pptx
 
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian SibueaProfil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
Profil sebuah organisasi belajar oleh Parulian Sibuea
 
Desain Riset PAR
Desain Riset PAR Desain Riset PAR
Desain Riset PAR
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUAN
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUANSISTEM PENGELOLA PENGETAHUAN
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUAN
 
2781
27812781
2781
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

Sidang tesis Arman

  • 1. Studi Interaksi Simbolik Kualitatif mengenai Implementasi Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing) di Perpustakaan Lembaga Penelitian Yayasan Pelangi Indonesia Arman Kurniadi
  • 2. Latar Belakang Penelitian  Yayasan Pelangi Indonesia sebagai salah satu lembaga riset independen, melakukan penerapan Knowledge Management sebagai usaha di dalam meningkatkan kualitas penelitian yang dihasilkan.  Pengetahuan yang terdapat pada Yayasan Pelangi, baik dalam bentuk tacit knowledge maupun explicit knowledge merupakan aset dari Yayasan Pelangi yang perlu dikelola dengan baik. (orang boleh pergi, pengetahuan harus tetap tinggal)  Proses berbagi pengetahuan (Knowledge Sharing) harus dipastikan berjalan secara berkesinambungan sehingga Knowledge Management dapat terus terjaga keberlangsungannya  Penerapan Knowledge Management ini ternyata masih mengalami kendala terutama pada budaya masyarakat yang sulit untuk berbagi pengetahuan.
  • 3. Maksud dan tujuan Maksud penyusunan tesis ini adalah untuk mengetahui Implementasi berbagi pengetahuan (knowledge sharing) pada perpustakaan lembaga penelitian Yayasan Pelangi Indonesia. Tujuan penyusunan tesis ini adalah untuk:  Mengetahui implementasi berbagi pengetahuan (knowledge sharing) oleh kontributor, peserta, dan fasilitator pada perpustakaan lembaga penelitian Yayasan Pelangi Indonesia.  Mengetahui media yang digunakan dalam melakukan berbagi pengetahuan (knowledge sharing) pada perpustakaan lembaga penelitian Yayasan Pelangi Indonesia  Mengetahui trust (kepercayaan) antara kontributor dan peserta dalam melakukan berbagi pengetahuan (knowledge sharing) pada perpustakaan lembaga penelitian Yayasan Pelangi Indonesia.
  • 4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini meliputi dua aspek yakni aspek teoritis dan aspek praktis, sebagai berikut:  Manfaat Teoretis  Memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu informasi dan perpustakaan.  Memberikan kontribusi bagi pengembangan penelitian di bidang Knowledge Management.  Manfaat Praktis  Manfaat praktis dari penelitian ini adalah Yayasan Pelangi mendapatkan informasi dari eksplorasi mengenai implementasi berbagi pengetahuan (knowledge sharing) pada perpustakaan lembaga penelitian Yayasan Pelangi Indonesia.
  • 5. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif merujuk kepada prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yakni apa yang dituturkan orang, baik lisan maupun tulisan, apa yang dilakukan orang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri (Bogdan dan Taylor, 1971: 4).
  • 6. Kajian Literatur Review Hasil Penelitian sejenis No Item Suhitarini Soemarto Putri Rini Muliahati Natalia Kosasih Arman Kurniadi 1 Judul Knowledge Management System: Knowledge Sharing Culture di Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Model Knowledge Sharing Berbasis Kompetensi: Studi Kasus Biro Kepegawaian dan Organisasi Departemen Komunikasi dan Informatika Pengaruh Knowledge Management Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Kasus Departemen Front Office Surabaya Plaza Hotel Implementasi Knowledge Sharing di Perpustakaan Lembaga Penelitian 2 Tahun 2009 2009 2007 2010 3 Tujuan Untuk mengetahui bagaimana membangun budaya Knowledge Sharing antar pegawai Dinas Sosial dalam rangka peningkatan kinerja dan konsep KMS untuk meningkatkan keunggulan pada Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Untuk mengidentifikasi keadaan jejaring knowledge dan Knowledge Sharing pada biro kepegawaian dan organisasi (Rowai) Departemen Komunikasi dan Informatika Jakarta Untuk mengukur pengaruh dari knowledge management terhadap kinerja karyawan dengan studi kasus pada departemen front office di Surabaya Plaza Hotel Untuk mengetahui bagaimana implementasi Knowledge Sharing di Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia Jakarta 4 Hasil Portal Jejaring Knowledge - 5 Penelitian Knowledge Management System memudahkan untuk mengelola pengetahuan tacit dan eksplisit karena pengetahuan tersimpan berbentuk digital dan lebih terstruktur knowledge dan Knowledge Sharing di Rowai Kedua-duanya dalam keadaan cukup baik, selain itu, pegawai Rowai yang kompeten yaitu pegawai yang memiliki knowledge dan menjadi referensi knowledge bagi banyak pegawai, juga dapat diketahui management secara tidak langsung mempengaruhi kinerja karyawan, ada pengaruh yang signifikan antara personal knowledge terhadap job procedure, dan faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan adalah technology 6 Perbedaan Penelitian ini membuat sebuah portal sebagai sebuah sistem knowledge management yang memudahkan untuk mengelola pengetahuan pada organisasi tersebut. Penelitian ini menganalisis bagaimana keadaan Knowledge Sharing pada suatu organisasi dengan menggunakan Social Network Analysis (SNA) Penelitian ini hanya mengukur pengaruh penerapan knowledge management terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini direncanakan untuk mengetahui bagaimana proses implementasi Knowledge Sharing berdasarkan elemen pengembangan Knowledge Sharing. 7 Kritik Penelitian ini membuat portal dengan tujuan untuk mengelola pengetahuan pada organisasi tersebut. Pengelolaan pengetahuan pada organisasi sangat bergantung pada kelancaran proses Knowledge Sharing pada organisasi tersebut. Penelitian ini menganalisi keadaan jejaring knowledge dan keadaan Knowledge Sharing berdasarkan pada SNA. Knowledge Sharing disini lebih dipandang sebagai sebuah hubungan sosial antar orang dan dapat dimodelkan sebagai hubungan jejaring. Penelitian ini hanya mengukur pengaruh penerapan knowledge management terhadap kinerja karyawan.
  • 7. Landasan Teoritis Paradigma Interaksi Simbolik Setiap orang membawa bidang pengalaman yang unik dalam tiap episode komunikasi dan pengalaman-pengalaman tersebut sering kali memengaruhi komunikasi yang terjadi. (West & Turner, 2008: 13) Teori interaksionisme simbolik memandang bahwa makna-makna (meanings) dicipta dan dilanggengkan melalui interaksi dalam kelompok-kelompok sosial. Interaksi sosial memberikan, melanggengkan dan mengubah aneka konvensi, seperti peran, norma, aturan dan makna-makna yang ada dalam suatu kelompok sosial.
  • 8. Landasan Konsepsi Manajemen Pengetahuan Knowledge management menurut Amrit Tiwana, “management of organizational knowledge for creating business value and generating a competitive advantage”. (Tiwana, 2000:5). Data, Informasi dan Pengetahuan Data menurut Amrit Tiwana, “Data is a set of particular and objective facts about an event or simply the structured record of a transaction.” (Tiwana, 2000: 59) Informasi menurut Peter Drucker dalam Amrit Tiwana, “Information is data endowed with relevance and purpose”. (Tiwana, 2000: 61). Pengetahuan menurut Davenport dan Prusak dalam Tiwana, Knowledge is a fluid mix of framed experience, values, contextual information, expert insight and grounded intuition that provides an environment and framework for evaluating and incorporating new experiences and information. It originates and is applied in the minds of knowers. In organizations, it often becomes embedded not only in documents or repositories but also in organizational routines, processes, practices, and norms. (Tiwana, 2000: 57).
  • 9. Landasan Konsepsi Berbagi pengetahuan (Knowledge Sharing). Berbagi pengetahuan (Knowledge Sharing) adalah tahapan diseminasi dan penyediaan knowledge pada saat tepat untuk karyawan yang membutuhkan. (Tobing, 2007: 9) Teori Pengembangan Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing) Probst menyebutkan bahwa kunci pertanyaan dari Knowledge Sharing adalah Who should know how much abaout what or be able to do what and to what level? How can we facilitate the sharing and distribution of knowledge? (Probst, 2000: 31-32)
  • 10. Kerangka Pemikiran Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing) Aspek-aspek Pengembangan Berbagi Pengetahuan (knowledge sharing) dalam penelitian ini: 1. Kontributor, Peserta, Fasilitator 2. Media 3. Kepercayaan dan keterbukaan Implementasi Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing) pada Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia Interaksi Simbolik 1. Pentingnya makna bagi perilaku manusia 2. Pentingnya konsep mengenai diri 3. Hubungan antara individu dengan masyarakat
  • 11. Fokus Penelitian Masalah Identifikasi masalah penelitian ini adalah : Bagaimana kontributor, peserta dan fasilitator melakukan Knowledge Sharing pada perpustakaan lembaga penelitian Yayasan Pelangi Indonesia? Media apa yang digunakan dalam melakukan Knowledge Sharing pada perpustakaan lembaga penelitian Yayasan Pelangi Indonesia? Bagaimana trust (kepercayaan) antara kontributor dan peserta dalam melakukan Knowledge Sharing pada perpustakaan lembaga penelitian Yayasan Pelangi Indonesia?
  • 12. Metodologi Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan interaksi simbolik.
  • 13. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah para karyawan di Yayasan Pelangi Indonesia. Obyek penelitian ini adalah Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia
  • 14. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 4 (empat) teknik pengumpulan data, yaitu meliputi:  Observasi/Pengamatan  Wawancara/Interview  Studi Pustaka  Dokumentasi
  • 15. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia. Yang terletak di Jalan Wijaya V No. 14B Jakarta. Waktu penelitian direncanakan akan dimulai pada bulan Februari 2011 hingga April 2011.
  • 16. Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif (interactive of analysis) yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman sebagaimana yang diuraikan oleh Bungin yang terdiri dari tiga komponen analisis, yaitu: Reduksi data (data reduction) Penyajian data (data display) Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing & verifying)
  • 17. Validitas / Keabsahan Data Peneliti akan menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data sebagai berikut:  Perpanjangan keikutsertaan  Ketekunan/keajegan pengamatan  Triangulasi
  • 18. Hasil Penelitian Sekilas Pelangi Pelangi adalah sebuah lembaga penelitian independent yang aktif melakukan penelitian di bidang energi, kehutanan, transportasi, polusi udara, dan perubahan iklim untuk menuju pembangunan yang berkelanjutan. Pelangi memulai debutnya di tahun 1990 sebagai “think-thank” informal untuk isu-isu pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan bagi gerakan LSM.
  • 19. Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia berdiri seiring dengan berdirinya Yayasan Pelangi Indonesia sejak tahun 1990, namun secara resmi perpustakaan didirikan pada saat Yayasan Pelangi diresmikan pada tanggal 27 Maret 1992. Perpustakaan ini memiliki tujuan untuk membantu kegiatan Yayasan Pelangi Indonesia untuk menyebarluaskan isu utama lembaga induknya yaitu isu energi, perubahan iklim, transportasi, kualitas udara dan kehutanan ketengah masyarakat dengan melalui kepustakaan yang ada di perpustakaan. Tujuan lainnya adalah untuk mengumpulkan segala macam bahan cetakan berupa buku, brosur, hasil seminar dan bahan-bahan lainnya maupun bahan non cetak yang berhubungan dengan masalah energi, perubahan iklim, transportasi, kualitas udara dan isu lingkungan hidup lainnya. Mendokumentasikan/menginventarisasi semua koleksi bahan pustaka yang ada untuk digunakan sebagaimana mestinya.
  • 20. Implementasi Berbagi Pengetahuan oleh Kontributor, Peserta dan Fasilitator Kegiatan berbagi pengetahuan merupakan salah satu proses utama dari manajemen pengetahuan (knowledge management) yang digunakan untuk memberikan kesempatan kepada anggota suatu organisasi, instansi, atau perusahaan untuk berbagi pengetahuan (knowledge), teknik, pengalaman, dan ide yang mereka miliki kepada anggota lainnya. Berbagi pengetahuan adalah tahapan disseminasi dan penyediaan pengetahuan pada saat tepat untuk karyawan yang membutuhkan. Berbagi pengetahuan dianggap sebagai hubungan atau interaksi sosial antar orang per orang yang melibatkan kontributor, peserta, dan fasilitator serta membutuhkan media sebagai sarana menyampaikan pengetahuan. Berbagi pengetahuan juga harus dilandasi dengan adanya kepercayaan (trust) antara kontributor dan peserta.
  • 21. Diskusi di Pelangi  18 Januari 2011 Meningkatkan Layanan Busway Sebagai Solusi Mengatasi Kemacetan Transportation Specialist dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP).  16 Februari 2011 Optimalisasi Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat Executive Director Yayasan Pelangi  29 Maret 2011 Konversi Minyak Tanah ke LPG: menuju Pembangunan Rendah Emisi yang Berkelanjutan Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) dan Energy Officer World Wild Fund (WWF)  13 Juni 2011 Persiapan Pelaksanaan Proyek Sustainable Tourism through Energy Efficiency with Adaptation and Mitigation Measures in Pangandaran” (STREAM) UNWTO
  • 22. Media  Media yang digunakan dalam berbagi pengetahuan di Yayasan Pelangi ada dua jenis, yaitu media yang bersifat tatap muka dan media online.  Media yang bersifat tatap muka contohnya adalah diskusi dan rapat.  Sedangka media berbagi pengetahuan yang sifatnya online adalah website dan Program Infokom yang terdapat di server perpustakaan. Website dan program Infokom dikelola oleh Perpustakaan Yayasan Pelangi.  Media berbagi lain seperti facebook, twitter, dan email pribadi dikelola oleh masing-masing pihak, baik kontributor dan juga peserta.
  • 23. Trust / Kepercayaan Kepercayaan karyawan dalam berbagi pengetahuan di Perpustakaan Yayasan Pelangi belum berjalan baik, karena masih ada beberapa karyawan yang merasa bahwa berbagi pengetahuan tidak memberikan efek apa pun terhadap kinerja mereka sebagai karyawan. Hal ini terjadi di divisi lain selain bagian program dan komunikasi informasi. Hal ini juga bisa diakibatkan oleh karena diskusi yang sering dilaksanakan hanya menyangkut isu-isu yang terkait dengan penelitian di Yayasan Pelangi. Selain itu hambatan dalam berbagi pengetahuan juga dikarenakan masih adanya karyawan yang merasa bahwa pengetahuan yang dimilikinya tidak memberikan manfaat bagi si peneriama, karena si penerima memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
  • 24. Berbagi Pengetahuan dan Interaksi Simbolik  Penjabaran interaksi simbolik ini dalam aplikasinya memberikan landasan bagaimana seorang individu dari perspektif komunikasi memberikan pengetahuannya kepada individu lain.  Berbagi pengetahuan merupakan sebuah proses komunikasi dimana seorang kontributor memberikan pengetahuan yang awalnya berasal dari informasi dan data. Informasi dan data terdiri dari simbol-simbol yang telah dibentuk oleh pikiran berdasarkan perspektif dari kontributor tersebut.  Pengetahuan tersebut kemudian disebarkan kepada masyarakat, terutama masyarakat dimana individu tersebut beraktivitas.  Masyarakat ini didalam berbagi pengetahuan disebut peserta.
  • 25. Kesimpulan  Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah kontributor dalam aktivitas berbagi pengetahuan di Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia adalah para peneliti dan pihak eksternal Yayasan Pelangi yang diundang untuk memberikan pengetahuan kepada karyawan Yayasan Pelangi Indonesia. Peneliti membagi pengetahuan tacitnya melalui diskusi dan rapat, sedangkan untuk pengetahuan eksplisitnya peneliti lebih sering memberikan dalam bentuk tercetak ke Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia dan dalam bentuk digital yang langsung diserahkan ke program Infokom didalam server Perpustakaan Yayasan Pelangi. Karyawan pada bagian lain bisa dikatakan sangat jarang menjadi kontributor pada diskusi atau rapat karena umumnya tema yang diangkat bukan tema yang menjadi keahlian dari karyawan tersebut.  Peserta dalam aktivitas berbagi pengetahuan di Perpustakaan Yayasan Pelangi Indonesia tidak hanya terfokus pada internal dari Yayasan Pelangi Indonesia. Mereka adalah stakeholder, pemerintah dan masyarakat umum. Peserta yang berasal dari internal menerima pengetahuan dari mengikuti seminar, rapat, dan dari program Infokom. Sedangkan peserta yang berasal dari eksternal Yayasan Pelangi menerima pengetahuan dari website dan dari program Kampanye Pelangi.  Fasilitator dalam aktivitas berbagi pengetahuan di Yayasan Pelangi Indonesia diserahkan kepada Pustakawan. Executive Director Yayasan Pelangi menilai bahwa Pustakawan lebih tepat dalam menggerakkan aktivitas berbagi pengetahuan dan mengelola media berbagi pengetahuan.
  • 26. Saran  Untuk menggerakkan kontributor yang berasal dari karyawan di bagian keuangan dan bagian umum, fasilitator harusnya membuat sebuah diskusi informal yang membahas tema-tema seputar masalah yang dihadapi dalam menyelesaikan pekerjaan. Diskusi ini diharapkan berlangsung secara konsisten dan menjadi budaya di Yayasan Pelangi Indonesia.  Pimpinan harusnya menerapkan reward and punishment dalam berbagi pengetahuan. Reward dapat berupa pujian dalam pertemuan atau rapat karyawan dan punishment yang diberikan dapat berupa notifikasi kepada karyawan yang tidak aktif sambil menanyakan apa yang menjadi hambatan bagi karyawan tersebut dalam melaksanakan berbagi pengetahuan.  Pimpinan harus selalu memantau kegiatan berbagi pengetahuan dan kalau memungkinkan turut serta berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, tidak hanya sebatas menjadi kontributor, tetapi juga menjadi peserta.