SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
METODE PELAKSANAAN
KEGIATAN : REHABILITASI / PEMELIHARAAN JEMBATAN (DAK Afirman)
PEKERJAAN : JEMBATAN GANTUNG KUNING
LOKASI : KECAMATAN SUNGAI PAGU
TAHUN ANGGARAN : 2019
A.METODA ADMINISTRASI SECARA UMUM
I. PENDAHULUAN
Pekerjaan ini sumber dananya berasal dari Tahun Anggaran 2019. Koordinasi, pelaksanaan
dan metode yang tepat dalam pelaksanaan proyek ini sangat diperlukan supaya poyek ini dapat
berjalan tepat waktu dan memenuhi kualitas yang diharapkan.
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah 120 (Seratus Dua Puluh) hari Kalender.
II. RENCANA FASILITAS LAPANGAN (SITE FACILITIES PLAN)
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan dibuat “Rencana Fasilitas Lapangan atau Site Facilities
Plan” untuk pengaturan lokasi pekerjaan, termasuk pengaturan penempatan alat, stok material dan
sarana penunjang lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, antara
lain kantor direksi keet, gudang, barak kerja, posisi peralatan, dan fungsi lainnya. Dalam
menempatkan barang dan material kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun di halaman
terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga :
 Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan pekerjaan.
 Memudahkan pemeriksaan dan Pengecekan.
 Mudah pengambilannya
 Memudahkan pelaksanaan pekerjaan lanjutannya.
 Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
 Terjamin kebersihannya.
Site facilities plan dibuat berdasarkan kebutuhan per periode waktu pekerjaan, dimana site facilities
plan dibuat ideal untuk jangka waktu yang efektif sehingga tidak terlalu banyak merevisi site
facilities plan. Lalu lintas keluar masuk kendaraan proyek atau jalan kerja akan diproteksi /
dibatasi dengan menggunakan barikade dan rambu-rambu sehingga memperkecil kemungkinan
terhadap kecelakaan lalu lintas, gangguan keamanan, ketertiban maupun gangguan yang
lain.Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan lagi untuk kebutuhan langsung pada
pekerjaan sesegera mungkin akan dikeluarkan dari site.
Fasilitas Lapangan
Kantor lapangan untuk Direksi keet, Kontraktor, Gudang, dan Workshop akan ditempatkan dilokasi
yang terpisah namun berdekatan dan terjangkau sehingga dapat membantu efektivitas
pelayanan kerja konstruksi.
III. MANAJEMEN PROYEK
Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini ditangani oleh tenaga-tenaga terampil yang
sudah berpengalaman dalam penanganan proyek-proyek besar, sehingga keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan akan benar-benar terjamin, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak.
Disamping itu, tenaga-tenaga kerja yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
merupakan tenaga - tenaga Profesional yang telah dibina kemampuan dan produktifitasnya dalam
pelaksanaan proyek-proyek besar dan serupa, yang sebelum ini telah ditangani oleh tenaga ahli
perusahaan
1. Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala Proyek, dibantu
oleh beberapa tenaga staf dan tenaga Pelaksana Lapangan yang sesuai dengan bidang
pekerjaannya beserta pembantu-pembantunya. Adapun struktur organisasi perusahaan kami
terlampir dalam Dokumen Kualifikasi yang disertakan dalam penawaran ini.
2. Koordinasi
Kepala proyek memimpin semua kegiatan proyek, baik di bidang administrasi, teknik dan lain -
lain.
- Urusan teknik engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu oleh bagian teknik
beserta stafnya.
- Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh bagian Personalia dan
Keuangan beserta stafnya.
- Bagian logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.
Dengan dibentuknya sistim organisasi seperti tersebut, maka pelaksanaan proyek akan berjalan
dengan lancar, dan penyelesaian pekerjaan akan dapat tercapai dalam waktu yang ditentukan dan
dengan mutu yang diharapkan. Hal tersebut benar-benar menjadi perhatian dan komitmen
perusahaan sebagai Pelaksana / Penyedia Jasa.
3. Sistem Pra – RK3K
Setiap pelaksanaan kegiatan pekerjaan perusahaan kami selalu menerapkan Pra Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Kontrak (Pra-RK3K). Sebagai bagian dari kelancaran dalam menjalankan
kegiatan ini, adapun pelaksanaanya adalah sebagai berikut
- Melakukan koordinasi dengan balai pengobatan terdekat / puskesmas atau pun balai
pengobatan lainnya dengan tujuan bila terjadi kecelakaan kerja maka akan dapat pertolongan
secepatnya.
- Mengatur jalur lalu lintas dengan memberikan rambu – rambu kerja sehingga keamanan
dan kenyamanan dalam kerja lebih terjamin
- Memeriksa peralatan pengamanan pekerjaan misalnya, helem kerja, spatu kerja , tali
pengaman, peralatan P3K kendaraan untuk transportasi pengangkutan epakuasi korban
kecelakaan.
Demikian secara ringkas dalam penanganan Pra-RK3K kami uraikan untuk penerapan
dilapangan nantinya.
IV. METHODA PENCAPAIAN SASARAN
a. Sistem Pengendalian Proyek
Sarana pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, segala sesuatu yang
ada hubungannya dengan pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk daftar-daftar
isian ( formulir-formulir ) pengendalian, yang mengacu pada jadwal pelaksanaan pekerjaan yang
berupa barchart. Program utama yang telah dituangkan di dalam barchart tersebut, di lapangan
dijabarkan lagi secara lebih terinci. Dibuat program mingguan, yang realisasinya dipantau dengan
daftar-daftar isian ( formulir-formulir ) laporankegiatan pekerjaan. Untuk memandu pelaksanaan
pekerjaan di lapangan, dibuat metoda kerja yang rinciannya dilengkapi dengan gambar-gambar
pelaksanaan ( shop drawing ) yang mudah dibaca dan dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat
didalam pelaksanaan pekerjaan. Dengan sarana-sarana tersebut, maka sasaran kerja akan dicapai
seperti yang diharapkan.
Pengendalian Proyek diterapkan dengan :
A. Pengendalian Waktu
- Perencanaan dan Monitoring Master Schedule, Schedule Bahan, Schedule Alat.
- Perencanaan dan Monitoring schedule detail dan schedule mingguan.
B. Pengendalian Mutu
- Perencanaan dan pengendalian gambar
- Pelaksanaan Inspeksi dan Test dan penanganannya
- Pelaksanaan Audit Mutu Internal
C. Pengendalian Biaya
- Perencanaan design yang mantap.
- Bekerja sekali jadi, tidak ada rework.
- Pembuatan data administrasi yang tertib dan tepat.
b. Pemakaian dan pendatangan Alat
- Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta
sesuai dengan kondisi lapangan akan menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan
yakni Biaya
Hemat, Mutu Akurat dan Waktu Tepat. Kebutuhan peralatan minimum yang ditentukan akan
dicukupi
dengan alat milik sendiri, namun jika dalam pelaksanaannya terjadi kekurangan alat, maka akan
kami penuhi dari sumber alat yang banyak terdapat Kab. Solok Selatan.
- Pendatangan peralatan akan dilakukan sesuai dengan schedule pendatangan peralatan yang
akan digunakan dilapangan nantinya, schedule pendatangan peralatan ini akan kami
lampirkan dalam
penawaran ini
c. Pemakaian dan pendatangan Bahan
- Material-material yang akan digunakan untuk pekerjaan struktur terlebih dahulu akan dibawa
ke laboratorium untuk dilakukan pengujian, dan pada produk tertentu pabrikan akan dipenuhi
sesui
spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen kontrak / spesifikasi teknis.
- Material harus sudah didatangkan sebelum jadwal pemakaian atau menurut schedule
pendatangan bahan yang telah kami lampirkan juga dalam penawaran ini, dengan berpedoman
schedule pendatangan bahan maka terjadi keterlambatan pekerjaan hanya karena material
belum datang.
Kebutuhan Pokok Bahan Bangunan Proyek Ini Adalah :
 Bahan Portland camen : Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam N1-1 atau menurut standart Portland cemen yang digariskan oleh
Asosiasi Semen Indonesia. Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti
syarat-syarat penyimpangan bahan tersebut. Semen yang dipakai adalah Semen Padang sesuai
dengan speck material yang diajukan dan dilampirkan dalam penawaran ini.
 Bahan Air : Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air tawar yang dipakai harus
bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan organis dan bahan-bahan lain yang dapat
menurungkan mutu beton. Air diambil dari lokasi kerja atau disediakan bak-bak penampung
air nantinya dilapangan
 Bahan Kerikil/Batu Pecah : Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI
1971. Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous, memenuhi syarat
kekerasannya. Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap berat kering.
Koral cor yang akan dipakai dalam kegiatan ini adalah koral cor yang bersumber dari
sungai batang suliti muara labuh atau pakai batu pecah akan kami gunakan material dari
batu pecah dari ampalu – Kec. Pauh Duo, sesuai dengan speck material yang kami
ajukan dalam penawaran ini (terlampir).
 Bahan Pasir : Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Pasir yang dipakai
dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Pasir harus
terdiri dari butir-butir yang tajam dan mempunyai gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat
kekerasannya. Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan terhadap berat
kering. Pasir yang akan kami gunakan dalam kegiatan ini adalah material pasir dari
sungai batang suliti – muara labuh, sesuai dengan speck yang kami ajukan dalam
penawaran ini (terlampir).
 Bahan Besi Beton, Baja Struktur, dan kawat beton: Baja tulangan yang digunakan adalah baja
yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71. Besi beton harus bersih dari dari lapisan
minyak lemak, karat dan bebas dari cacat-cacat seperti serpih dan sebagainya, serta
berpenampang bulat. Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus
sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi minimal) seperti yang di
syaratkan dalam PBI 71, Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal
1mm dan tidak bersepuh seng. Material besi dan kawat beton serta paku besi dalam
orderan banyak akan kami datang kan dari padang sedang untuk kebutuhan mendesak
kami datangkan dari Toko Bangunan Terdekat.
 Bahan Bagesting : Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat
dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakainya tidak akan merusak atau
mengurangi nilai konstruksi, Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar
kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu yang apabila tidak ditentukan
lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5. Material
kayu akan kami datangkan dari lokasi atau Toko bahan bangunan terdekat.
 Bahan Timbunan : Timbunan Yang Dipakai pada pekerjaan ini adalah timbunan bekas material
galian. Material timbunan bekas galian yang sudah kami pisahkan dari material bekas
galian yang tidak dapat dipakai sebagai material timbunan.
 Bahan Batu Kali : batu kali yang dipasang adalah batu yang tidak mengandung lumut dan
berbentuk bulat atau lonjong serta tidak retak. Material akan kami datangkan dari lokasi
terdekat.
 Bahan Besi Beton BJ 24 Polos dan BJ 32 Ulir: besi yang dipakai adalah besi yang memeiliki
standar .SNI dan PBI 1971, merupakan besi baru Material akan kami datangkan dari lokasi
terdekat atau diorder dari Padang.
 Bahan Baja Struktur : besi baja struktur untuk jembatan mengunakan besi baja struktur BJ 50
dengan titik leleh 290 Mpa yang dipakai adalah besi yang memeiliki standar .SNI dan PBI 1971,
merupakan besi baru Material akan kami datangkan dari Padang.
Serta material lainnya yang merupakan material penunjang maupun pokok dalam pelaksanaan
pekerjaan jembatan ini yang masih banyak untuk diuraikan, seluruh materail yang akan kami pakai
akan mengacu pada speck standar PBI 1971 dan material yang mengunakan standar SNI.
d. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas;
 Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek.
 Tenaga operasional lapangan terdiri dari pelaksana, pengawas, mekanik dan operator.
 Tenaga Pelaksana lapangan langsung, Tukang terampil dan Pekerja terlatih (labour).
Tenaga inti yang digunakan, merupakan tenaga pilihan yang sering menangani proyek-proyek
besar dan pekerjaan-pekerjaan yang sejenis dan telah kami lampirkan nama dan job masing – masing
tangung jawab dalam lampiran penawaran ini.
Pendatangan tenaga tukang terampil dan pekerja terlatih akan didatangkan sesuai
dengan kebutuhan dilapangan atau sesuai dengan schedule pendatangan tenaga yang dimana
kami telah lampirkan dalam penawaran ini
e. Pengamanan (security)
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, kami akan menyediakan tenaga keamanan dan
keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas untuk :
a. Pengawasan terhadap para pekerja
b. Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian.
c. Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek, dengan melarang para pekerja membuat
api untuk keperluan apapun, dan menyediakan tabung pemadam kebakaran yang mudah dicapai,
baik ditempat pekerjaan maupun di kantor proyek.
d. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti helm kerja,
sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan jika dipersyaratkan.
e. Melakukan pengawasan dan menyiapkan pagar-pagar pengaman di tempat-tempat yang berbahaya
maupun yang sifatnya mengganggu kegiatan proyek.
f. Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
g. Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ ancaman dari pihak luar,
serta mencegah kemungkinan terjadinya keributan dilingkungan proyek.
h. Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.
Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek, akan
dibentuk unit K-3 atau Sistem Pra – RK3K yang akan membuat program seperti tersebut di atas
dan akan diawasi oleh tenaga satpam. Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin dapat terjadi,
maka unit K-3 atau Sistem Pra – RK3K akan bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik, Rumah
Sakit, maupun instansi-instansi lain yang terkait. Sebagai sarana komuniksi di proyek, digunakan
handy talky (HT), baik oleh untuk para petugas keamanan, para pelaksana (supervisor) dan
petugas-petugas lain yang memerlukan hubungan secara menerus. Komunikasi juga diperlukan
antara menara pengendali dengan kantor kontraktor atau dengan pelaksana lapangan secara langsung.
Demikian secara umum kami merencanakan dan mengambarkan secara ringkas mengenai
pelaksanaan Metode Administrasi Secara Umum, dengan demikian diharapkan pekerjaan ini kan
terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana dan scedule pelaksanan nantinya dan disini kami juga
membuat Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama.
B. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN UTAMA.
PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI
1. Setelah Surat mulai kerja dikeluarkan maka kami akan segera melakukan Pengukuran Ulang
(uitzeteten) adalah untuk menentukan tinggi rendahnya (elevasi) muka dan luas tanah yang akan
dipakai untuk keperluan pekerjaan dimaksud yang selanjutnya akan digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan pekerjaan. Pengukuran dilaksanakan bersama dengan Pengawas Lapangan dari Dinas
Pekerjaan Umum
2. Pembuatan gambar hasil pengukuran awal MC-0, Foto dokumentasi 0% pekerjaan.
3. Pemasangan Plank Proyek Kegiatan Pekerjaan.
4. Melakukan mobilisasi peralan kerja dan material kerja, serta membuat draik siket / kantor
sementara dilapangan.
5. Melakukan demobilisasi peralatan, tenaga dan sisa material pekerjaan ke gudang kontraktor
kembali.
6. Mengajukan jenis material Pekerjaan Struktur dan lain sebagainya yang dianggap perlu untuk
direkomendasikan sebagai bahan pelaksanaan pada kegiatan ini
7. Job Mix Formula merupakan pekerjaan yang mencakup uji seluruh material, untuk pekerjaan
beton struktur dilakukan tes uji labor terlebih dahulu sebelum material digunakan, pengujian
dilakukan dilaboratorium tes material labor PU di Padang, pengujian mencakup tes uji
kubus sewaktu melaksanakan perencanaan campuran beton (mixed design). Tujuan Job
Mix Formula adalah untuk mengurangi terjadinya kesalahan atau pun kerusakan pada pekerjaan
struktur yang diakibatkan oleh kelalaian melakukan adukan campuran beton dan pemakain
material yang tidak sesuai.
8. Mengajukan jenis material Pekerjaan Struktur, Besi BJ 24 polos, BJ 32 ulir, Baja Struktur (leger),
Elastomer dan lain sebagainya yang dianggap perlu untuk direkomendasikan sebagai bahan
pelaksanaan pada kegiatan ini
Gambar Imajinasi
Pekerjaan Pemgujian Kubus Mutu Beton
PEKERJAAN STRUKTUR
I. Pekerjaan Pembongkaran Lantai Jembatan
Pekerjaan pembongkaran lantai jembatan, lanatai lama jembatan dibongkar dan hasil bongkaran
diangkut dengan mobil bak terbuka untuk dibuang atau dipindahkan keluar dari lokasi kerja sesuai
dengan petunjuk dari pengawas pemberi kegiatan, pembongkoran lantai jembatan dilaksanakan
secara hati-hati mengutamakan keselamatan pekerja dan masyarakat yang ada dilokasi pekerjaan,
pelaksanaan pekerjaan bongkaran dilaksanakan sesuai dengan prosedur pembongkaran lantai
jembatan.
Bahan dipakai :  Minyak Solar, Oli untuk mobilisasi dan alat kerja
Peralatan dipakai :  Dump truck
 Kunci – Kunci baut, Grenda, Mesin genset, Mesin Bor dan lain-
lainnya sebagai alat bantu,
 Alat bantu tukang ( lingis, kukukambing, gerobak sorong dan lain
lain
Tenaga dipakai :  Supir dan operator alat bantu
 Pekerja terlatih diawasi oleh mandor
Pedoman :
Pelaksanaan
 Gambar perencanaan pekerjaan Pasangan Batu
 Instruksi dari pengawas lapangan pemberi kegiatan
 Pedoman spesifikasi umum tahun 2010 (revisi 3) Seksi 7.15
Pekerjaan Bongkaran Struktur
Metode pelaksanaan :
 Persiapan peralatan dan tenaga kerja untuk Pekerjaan Bongkaran lantai jembatan,
 Pengaturan lalulintas dan memberi rambu-rambu bahwa ada pekerjaan perbaikan jembatan,
serta memberi tali batas pengaman agar masyarakat tidak melewati lokasi kerja,
 Sekelompok pekerja diawasi oleh mandor melakukan pembongkaran lantai kayu jembatan
mengunakan peralatan yang sesuai dengan pekerjaan yang sedang dilaksanakan,
pembongkaran dilaksanakan sesuai dengan prosedur tatacara pembongkaran lantai jembatan
untuk menjaga keselamatan para pekerja,
 Material jembatan yang telah dibuka kemudian diangkut dengan mengunakan mobil bak terbuka
untuk dibuang atau ditumpuk pada satu lokasi yang telah disepakati dengan pengawas lapangan
pemberi kegiatan.
 Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan gambar dalam perencanaan atau sesuai
dengan instruksi dari pengawas pemberi kegiatan.
II. Pekerjaan Beton Mutu Sedang Dengan fc’ = 15 Mpa K-175
Pekerjaan beton non struktur mengunakan beton mutu sedang fc’ = 15 Mpa K-175, dalam kegiatan
ini mencakup pekerjaan :
1. Pekerjaan beton Loning tepi Jembatan, atau yang ditunjuk dalam gambar perencanaan
pelaksanaan pembetonan mutu K-175
Bahan dipakai :  Minyak Solar, Oli untuk alat kerja
 Papan / kayu bagesting Kls II / III
 Multipleks 9mm – 12mm
 Minyak bagesting
 Paku
 Semen Pc
 Koral cor
 Pasir beton
Peralatan dipakai :  Concret Mixer / Beton Molen (untuk adukan Mekanis)
 Cangkul, Skop, Keranjang Rotan, Gerobak Sorong, Selang air dan
lain-lainnya sebagai alat bantu,
 Pompa air, Bak penampung air
 Genset
Tenaga dipakai :  Operator dan pembantu operator Alat yang berpengalaman,
 Tukang kayu / batu dan Pekerja yang terlatih diawasi oleh mandor
serta Kepala tukang
Pedoman :
Pelaksanaan
 Gambar perencanaan pekerjaan Pembetonan
 Instruksi dari pengawas lapangan pemberi kegiatan
 Pedoman spesifikasi umum tahun 2010 (revisi 3) Pekerjaan
Beton
Metode pelaksanaan :
 Persiapan material, peralatan dan tenaga untuk pembuatan bagesting cetakan,
 Pekerjaan pembuatan bagesting berpedoman pada Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia
(PKKI)NI 5, dan Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1984
 Sekelompok tukang kayu dibantu pekerja melaksanakan pembuatan bagesting cetakan sesuai
dengan gambar perencanaan pekerjaan bagesting pada kegiatan lantai kerja atau
pekerjaan lainnya, bagesting sebelum dipasang diperiksa kedalamana dan kerataan lantai
kerja yang kan dicor,
 Setelah pekerjaan bagesting selesai dilaksanakan sesuai dengan gambar perencanaan,
dilanjutkan dengan pekerjaan pembetonan setelah ada izin dari pengawas lapangan pemberi
kegiatan,
 Persiapan material, peralatan dan tenaga kerja untuk pekerjaan pengecoran / pembetonan,
 Berpedoman pada Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1991), SK SNI T-
15,1919.03, dan Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton SNI 03-3976-1995.
 Sekelompok pekerja diawasi oleh mandor melakukan adukan material dengan mengunakan alat
mekanis concret mixer, setelah coran selesai material coran diangkut ke lokasi coran dan
dituangkan pada cetakan, setelah coran tertuang pada cetakan dilanjutkan dengan pekerjaan
pemadatan coran dengan menekan-nekan coran sehingga penuh dan rata pada cetakan,
 Setelah pekerjaan pengecoran selesai dilaksanakan dilanjutkan dengan perawatan hasil coran,
dengan memberi pelindung / menutupi permukaan coran dengan kain goni basah atau kertas
karung semen yang dibasahi dengan air terlebih dahulu, untuk menjaga kelembabpan beton,
 Setelah pengecoran selesai dilanjutkan dengan pekerjaan pembesian ABT diatas lantai
kerja atau sesuai dengan izin dan instruksi dari pengawas lapangan pemberi kegiatan,
PEKERJAAN PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
I. Plat Bordes Tebal 6 mm
setelah pekerjaan bongkaran lantai jembatan dilanjutkan dengan pengadaan, pemotongan,
pengelasan dan pemasangan lantai jembatan mengunakan plat bordes tebal 8 mm, pemasangan
plat lantai jembatan mengacu pada gambar perencanaan pemasangan plat lantai jembatan dan
instruksi pengawas lapangan pemberi kegiatan.
Bahan dipakai :  Minyak Solar, Oli mobilisasi dan untuk alat kerja
 Plat Bordes Tebal 8 mm
Peralatan dipakai :  Mobil bak terbuka,
 Mesin Las, Bor besi, katrol
 Genset dan lain-lainnya sebagai alat bantu (gerobak sorong dll),
Tenaga dipakai :  Pekerja biasa diawasi oleh mandor
Pedoman :
Pelaksanaan
 Instruksi dari pengawas lapangan pemberi kegiatan
 Pedoman spesifikasi umum tahun 2010 (revisi 3) Divisi 8
Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor
Metode pelaksanaan :
 Persiapan material, peralatan dan tenaga kerja untuk Pekerjaan Pemasangan Plat lantai
Jembatan,
 Memeriksa kembali bantalan lantai jembatan yang akan dipakai apakah sudah memenuhi syart
dan terpasang dengan baik sesui dengan gambar dalam perencanaan,
 Sekelompok pekerja dan tukang las diawasi oleh mandor serta kepala tukang, melaksanakan
pemotongan plat lantai jembatan sesuai dengan lebar dan panjang jembatan ( sesuai dengan
gambar perencanaan),
 Sekelompok pekerja diawasi mandor melaksanakan pekerjaan pemberian lobang pada lantai
jembatan untuk pemasangan baut pada plat lantai jembatan pada tulangan lantai jembatan,
 Setelah plat lantai jembatan terpasang dengan baik dilanjutkan dengan pengelasan plat besi
strip pada tiap sambungan plat lantai dan tepi plat lantai jembatan.
II. Paku Jembatan.
Setelah pembersihan dan pembongkaran pasangan kayu jembatan dilanjutkan dengan pekerjaan
pemasangan kayu balok lantai jembatan kayu keras kalyu Kls I sesuai dengan speck dan jenis kayu
yang disepakati dalam kontrak atau mengunakan kayu balok lantai jembatan lama kembali.
Penyambungan kayu balok lantai disambung sesuai dengan gambar sambungan kayu dan dipasang
paku sebagai perekat sambungan.
Bahan dipakai :  Minyak Solar, Oli mobilisasi dan untuk alat kerja
 Kayu Kls I
 Paku besi
Peralatan dipakai :  Mobil bak terbuka,
 Bor kayu / besi, gergaji kayu , mesin pemotong kayu, genset dan
lain lain untuk alat bantu pasang lanati jembatan
 Gerobak sorong, palu dan lain-lainnya sebagai alat bantu tukang,
Tenaga dipakai :  Tukang Kayu dan Pekerja biasa diawasi oleh mandor dan kepala
tukang kayu
Pedoman :
Pelaksanaan
 Instruksi dari pengawas lapangan pemberi kegiatan
 Pedoman spesifikasi umum tahun 2010 (revisi 3) Divisi 8
Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor,
seksi 8.5 Pengembalian Kondisi Jembatan
Metode pelaksanaan :
 Persiapan material, peralatan dan tenaga kerja,
 Sekelompok tukang diawasi oleh kepala tukang melakukan pengukuran dan pemotongan kayu
balok lantai jembatan sesuai dengan gambar perencanaan dan instruksi pelaksana lapangan
pemberi kegiatan,
 Sekelompok pekerja diawasi mandor melaksanakan pekerjaan penyambungan kayu balok lantai
jembatan sesuai dengan gambar dalam perencanaan dengan mengunakan paku besi,
 Setelah permukaan balok lantai jembatan terpasang dengan baik kemudian dilanjutkan dengan
pemasangan plat lantai jembatan.
III. Besi Plat strip BJTS 280.
Setelah pekerjaan pemasangan plat lantai jembatan dilaksankan dengan baik dan sempurna,
dilanjutkan dengan pemasangan plat besi strip dengan mengunkan metode pengelasan pada tiap
sambungan lantai jembatan dan tepi lantai jembatan.
Bahan dipakai :  Minyak Solar, Oli mobilisasi dan untuk alat kerja
 Besi Plat Strip 2 cm
 Kawat las
Peralatan dipakai :  Mobil bak terbuka,
 Bar Carter besi / grenda besi
 Mesin las, Genset
 Gerobak sorong, palu dan lain-lainnya sebagai alat bantu tukang,
Tenaga dipakai :  Tukang besi / las dan Pekerja biasa diawasi oleh mandor dan
kepala tukang kayu
Pedoman :
Pelaksanaan
 Instruksi dari pengawas lapangan pemberi kegiatan
 Pedoman spesifikasi umum tahun 2010 (revisi 3) Divisi 8
Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor,
seksi 8.5 Pengembalian Kondisi Jembatan
Metode pelaksanaan :
 Persiapan material, peralatan dan tenaga kerja,
 Sekelompok tukang besi diawasi oleh kepala tukang melakukan pengukuran dan pemotongan
besi plat strip sesuai dengan kebutuhan dilapangan,
 Sekelompok tukang las dibantu pekerja diawasi mandor melaksanakan pekerjaan
penyambungan plat besi strip lb 2cm sesuai kebutuhan dilapangan dengan cara pengelasan,
IV. Baut + Mor + Reng dan Kuku Elang.
Setelah plat lantai jembatan dipotong sesuai dengan gambar perencanaan pekerjaan pemasangan
plat lantai jembatan dilanjutkan dengan pengeboran plat lantai jembatan untuk pemasangan Baut +
Mor + Reng untuk pemasangan plat lantai jembatan pada tulangan / bantalan lantai jembatan.
Bahan dipakai :  Minyak Solar, Oli mobilisasi dan untuk alat kerja
 Baut + Mor + Reng
 Kuku Elang
Peralatan dipakai :  Mobil bak terbuka,
 Kunci besi
 Gerobak sorong, palu dan lain-lainnya sebagai alat bantu tukang,
Tenaga dipakai :  Pekerja biasa diawasi oleh mandor
Pedoman :
Pelaksanaan
 Instruksi dari pengawas lapangan pemberi kegiatan
 Pedoman spesifikasi umum tahun 2010 (revisi 3) Divisi 8
Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor,
seksi 8.5 Pengembalian Kondisi Jembatan
Metode pelaksanaan :
 Persiapan material, peralatan dan tenaga kerja,
 Sekelompok pekerja dan tukang besi melakukan pemasangan / peletakan plat lantai jembatan
dengan mengunakan alat bantu derek / katrol, setelah terpasang dilanjutkan dengan
pemasangan Baut + Mor + Reng
 Sekelompok pekerja diawasi mandor melaksanakan pekerjaan pemasangan Baut + Mor + Reng,
pada plat lantai jembatan,
 Pemasangan Kuku elang pada Leger dan balok lantai jembatan
ADMINISTRASI DAN PELAPORAN
Pembuatan laporan pekerjaan ini, yang dilaporkan baik kegiatan pekerjaan fisik maupun keadaan cuaca,
laporan ini secara bertingkat, dari laporan harian, mingguan dan bulanan di mana laporan tersebut
memuat hal – hal sebagai berikut :
1. Laporan Harian, dalam laporan harian ini melaporkan segala kejadian maupun kegiatan fisik yang
dilaksanakan diantaranya : Kedaan cuaca hari ini, Jumlah dan jenis pemasukan bahan, Jumlah dan
jenis pemakaian bahan, Jumlah dan jenis kegiatan yang dilaksanakan, Hasil pekerjaan yang
diperoleh / dihasilkan, Jumlah dan jenis peralatan yang digunakan, Jumlah personil dan tenaga kerja
yang ada dilokasi pekerjaan Dan kegiatan / kejadian lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan.
Laporan ini ditandatangani oleh pelaksana pekerjaan dan diketahui oleh pengawas lapangan.
2. Laporan mingguan, laporan mingguan ini memuat rangkuman / rekapitulasi dari hasil laporan
harian, laporan harian ini ditandatangani oleh Pelaksana pekerjaan dan diketahui oleh pengawas
lapangan, sedangkan coordinator pengawas lapangan mengetahui laporan tersebut .
3. Laporan Bulanan, laporan bulanan ini merupakan rangkuman / rekapitulasi dari laporan harian
dan laporan mingguan dan dengan melampirkan laporan harian, mingguan, Laporan bulanan ini
ditandatangani oleh Pelaksana pekerjaan, diketahui oleh pengawas lapangan mengetahui laporan
tersebut, dan dengan melampirkan laporan bulanan curah hujan yang berlangsung selama bulan
tersebut .
4. As Built Drawing, Setelah pekerjaan selesai secara keseluruan kami akan membuat gambar dari
hasil pelaksanaan pekerjaan yang sesungguhnya sesuai dengan spsifikasi pekerjaan baik ukuran
maupun keterangan lainnya yang dicantumkan didalam gambar As Built Drawing tersebut dan
dimensinya sesuai dengan perhitungan volume akhir pekerjaan tersebut .
5. Photo Dokumentasi, Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung kami akan mengambil foto
dokumentasi pekerjaan tersebut yang meliputi SEBELUM pekerjaan dilaksanakan, SEDANG
berlangsungnya pekerjaan, dan SESUDAH pekerjaan selesai dan dapat mewakili dari masing-masing
dari komponen pekerjaan tersebut pada titik pengambilan yang sama arah dan latar belakangnya
yang sama pula
6. Aktual Check 100, Mengadakan actual chek 100 antara penyedia jasa dengan penguna jasa, untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan sesuai dengan gambar perencanaan.
7. PHO atau penyerahan pertama dilakukan setelah pekerjaan selesai kemudian diadakan pemeriksaan
pekerjaan oleh Tim Pemeriksaan. Pemeriksaan dari segi Fisik maupun segi Administrasi dibuat Berita
Acara Pemeriksaan.
8. FHO, Setelah melewati masa pemeliharaan yang kegiatannya adalah mengadakan perbaikan –
perbaikan apabila ada kerusakan pada pekerjaan, maka dilakukan Penyerahan Akhir yang
pemeriksaannya dilakukan oleh tim pemeriksa dan dibuat Berita Acara Penyerahan Terakhir.
P E N U T U P
Selaian Time Schedule yang kami ajukan kami juga merencanakan metoda pelaksanaan pekerjaan
ini, sebagai salah satu pedoman pelaksanaan dilapangan nantinya dan tidak menyampingkan pengarahan
maupun petunjuk yang diberikan oleh pengawas atau direksi pekerjaan di kemudian hari untuk
kelancaran pekerjaan. Demikianlah uraian metoda Pelaksanaan Pekerjaan ini kami ajukan sebagai bahan
pertimbangan bagi Panitia Pengadaan, sebelumnya kami ucapkan terima kasih.
Muara Labuh, 31 Mei 2019
Penawar
CV. SERIBU TUJUH GROUP
RONAL SYAHJOHAN
Direktur

More Related Content

What's hot

Manpro.id Software Manajemen Proyek Konstruksi untuk Owner, Kontraktor, Manaj...
Manpro.id Software Manajemen Proyek Konstruksi untuk Owner, Kontraktor, Manaj...Manpro.id Software Manajemen Proyek Konstruksi untuk Owner, Kontraktor, Manaj...
Manpro.id Software Manajemen Proyek Konstruksi untuk Owner, Kontraktor, Manaj...zaki muliawan
 
Clean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air LimbahClean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air Limbahinfosanitasi
 
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGtrisna gallaran
 
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah TerpusatPemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah TerpusatJoy Irman
 
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Surya BS
 
195191004 contoh-laporan-pendahuluan
195191004 contoh-laporan-pendahuluan195191004 contoh-laporan-pendahuluan
195191004 contoh-laporan-pendahuluanTimey-ft Vytrhie
 
Definifisi beton prategang
Definifisi beton prategangDefinifisi beton prategang
Definifisi beton prategangrendy surindra
 
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructionPelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructioninfosanitasi
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1Dafa Adunt
 
PPT Kerja Praktek Bore Pile.pptx
PPT Kerja Praktek Bore Pile.pptxPPT Kerja Praktek Bore Pile.pptx
PPT Kerja Praktek Bore Pile.pptxJothysaMaheswari
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2infosanitasi
 
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan PemetaanPedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan PemetaanCv. Ainayya
 
Manajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksiManajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksiNurul Angreliany
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
 
Ahsp gedung seni
Ahsp gedung seniAhsp gedung seni
Ahsp gedung seniOkeAja3
 

What's hot (20)

Manpro.id Software Manajemen Proyek Konstruksi untuk Owner, Kontraktor, Manaj...
Manpro.id Software Manajemen Proyek Konstruksi untuk Owner, Kontraktor, Manaj...Manpro.id Software Manajemen Proyek Konstruksi untuk Owner, Kontraktor, Manaj...
Manpro.id Software Manajemen Proyek Konstruksi untuk Owner, Kontraktor, Manaj...
 
Presentasi Seminar KP
Presentasi Seminar KPPresentasi Seminar KP
Presentasi Seminar KP
 
Clean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air LimbahClean Construction Bidang Air Limbah
Clean Construction Bidang Air Limbah
 
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNGMETODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG
 
Pengawasan proyek
Pengawasan proyekPengawasan proyek
Pengawasan proyek
 
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah TerpusatPemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
Pemetaan, Survei dan Penyajian Gambar Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat
 
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
Pengujian kuat tarik_baja_beton (umum)
 
195191004 contoh-laporan-pendahuluan
195191004 contoh-laporan-pendahuluan195191004 contoh-laporan-pendahuluan
195191004 contoh-laporan-pendahuluan
 
Definifisi beton prategang
Definifisi beton prategangDefinifisi beton prategang
Definifisi beton prategang
 
Justek situ tlajung udik hilir
Justek situ tlajung udik hilirJustek situ tlajung udik hilir
Justek situ tlajung udik hilir
 
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructionPelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
 
209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1209921115 justifikasi-teknis-cco1
209921115 justifikasi-teknis-cco1
 
Item Pekerjaan
Item PekerjaanItem Pekerjaan
Item Pekerjaan
 
PPT Kerja Praktek Bore Pile.pptx
PPT Kerja Praktek Bore Pile.pptxPPT Kerja Praktek Bore Pile.pptx
PPT Kerja Praktek Bore Pile.pptx
 
Buku etabs
Buku etabsBuku etabs
Buku etabs
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
 
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan PemetaanPedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan
 
Manajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksiManajemen proyek konstruksi
Manajemen proyek konstruksi
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
 
Ahsp gedung seni
Ahsp gedung seniAhsp gedung seni
Ahsp gedung seni
 

Similar to REHABILITASI JEMBATAN

3. metoda lap bola kt. baru
3. metoda lap bola kt. baru3. metoda lap bola kt. baru
3. metoda lap bola kt. barucv.pilar utama
 
Dok pml jl. banjarsari silado
Dok pml jl. banjarsari   siladoDok pml jl. banjarsari   silado
Dok pml jl. banjarsari siladosugeng karyoto
 
Metode jbt. gantung
Metode jbt. gantungMetode jbt. gantung
Metode jbt. gantungfianardi
 
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptxMetode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptxAryadhimixIr
 
Metode pelaksanaan saluran seunebok bacee
Metode pelaksanaan saluran seunebok baceeMetode pelaksanaan saluran seunebok bacee
Metode pelaksanaan saluran seunebok baceePT. Pesona Design
 
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota PariamanMetoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota PariamanIMRA MORALDY
 
Metode Pelaksanaan via BJS
Metode Pelaksanaan via BJSMetode Pelaksanaan via BJS
Metode Pelaksanaan via BJSAlif Mahardika
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)Joy Irman
 
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PersiapanTahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PersiapanJoy Irman
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileIMRA MORALDY
 
274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx
274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx
274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptxMohAfif4
 
PowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang g
PowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang gPowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang g
PowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang gMohAfif4
 
Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...
Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...
Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...PT. Pesona Design
 
Rizki Herlan Ananda Putra - Pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi mady...
Rizki Herlan Ananda Putra - Pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi mady...Rizki Herlan Ananda Putra - Pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi mady...
Rizki Herlan Ananda Putra - Pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi mady...cvyohandrakonstruksi
 
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.pptiqbalsyaah
 
modul pelaksanaan proyek.ppt
modul pelaksanaan proyek.pptmodul pelaksanaan proyek.ppt
modul pelaksanaan proyek.pptSaifullDlangkawi
 

Similar to REHABILITASI JEMBATAN (20)

3. metoda lap bola kt. baru
3. metoda lap bola kt. baru3. metoda lap bola kt. baru
3. metoda lap bola kt. baru
 
Dok pml jl. banjarsari silado
Dok pml jl. banjarsari   siladoDok pml jl. banjarsari   silado
Dok pml jl. banjarsari silado
 
Metode jbt. gantung
Metode jbt. gantungMetode jbt. gantung
Metode jbt. gantung
 
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptxMetode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
Metode kerja BKT Semarang 140420 (1).pptx
 
Metode pelaksanaan saluran seunebok bacee
Metode pelaksanaan saluran seunebok baceeMetode pelaksanaan saluran seunebok bacee
Metode pelaksanaan saluran seunebok bacee
 
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota PariamanMetoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
Metoda pelaksanaan Trotoar Kota Pariaman
 
Metode Pelaksanaan via BJS
Metode Pelaksanaan via BJSMetode Pelaksanaan via BJS
Metode Pelaksanaan via BJS
 
Metode Pelaksanaan
Metode PelaksanaanMetode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
 
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PersiapanTahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
 
Metode pelaksanaan
Metode pelaksanaanMetode pelaksanaan
Metode pelaksanaan
 
274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx
274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx
274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx
 
PowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang g
PowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang gPowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang g
PowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang g
 
Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...
Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...
Metode pelaksanaan - PEMBANGUNAN PRASARANA PENGAMAN PANTAI KOTA MEULABOH (DES...
 
Rizki Herlan Ananda Putra - Pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi mady...
Rizki Herlan Ananda Putra - Pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi mady...Rizki Herlan Ananda Putra - Pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi mady...
Rizki Herlan Ananda Putra - Pelaksana lapangan pekerjaan saluran irigasi mady...
 
PCM ULAK KARANG.pptx
PCM ULAK KARANG.pptxPCM ULAK KARANG.pptx
PCM ULAK KARANG.pptx
 
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
 
modul pelaksanaan proyek.ppt
modul pelaksanaan proyek.pptmodul pelaksanaan proyek.ppt
modul pelaksanaan proyek.ppt
 

REHABILITASI JEMBATAN

  • 1. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN : REHABILITASI / PEMELIHARAAN JEMBATAN (DAK Afirman) PEKERJAAN : JEMBATAN GANTUNG KUNING LOKASI : KECAMATAN SUNGAI PAGU TAHUN ANGGARAN : 2019 A.METODA ADMINISTRASI SECARA UMUM I. PENDAHULUAN Pekerjaan ini sumber dananya berasal dari Tahun Anggaran 2019. Koordinasi, pelaksanaan dan metode yang tepat dalam pelaksanaan proyek ini sangat diperlukan supaya poyek ini dapat berjalan tepat waktu dan memenuhi kualitas yang diharapkan. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah 120 (Seratus Dua Puluh) hari Kalender. II. RENCANA FASILITAS LAPANGAN (SITE FACILITIES PLAN) Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan dibuat “Rencana Fasilitas Lapangan atau Site Facilities Plan” untuk pengaturan lokasi pekerjaan, termasuk pengaturan penempatan alat, stok material dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, antara lain kantor direksi keet, gudang, barak kerja, posisi peralatan, dan fungsi lainnya. Dalam menempatkan barang dan material kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun di halaman terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga :  Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan pekerjaan.  Memudahkan pemeriksaan dan Pengecekan.  Mudah pengambilannya  Memudahkan pelaksanaan pekerjaan lanjutannya.  Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja.  Terjamin kebersihannya. Site facilities plan dibuat berdasarkan kebutuhan per periode waktu pekerjaan, dimana site facilities plan dibuat ideal untuk jangka waktu yang efektif sehingga tidak terlalu banyak merevisi site facilities plan. Lalu lintas keluar masuk kendaraan proyek atau jalan kerja akan diproteksi / dibatasi dengan menggunakan barikade dan rambu-rambu sehingga memperkecil kemungkinan terhadap kecelakaan lalu lintas, gangguan keamanan, ketertiban maupun gangguan yang lain.Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan lagi untuk kebutuhan langsung pada pekerjaan sesegera mungkin akan dikeluarkan dari site. Fasilitas Lapangan Kantor lapangan untuk Direksi keet, Kontraktor, Gudang, dan Workshop akan ditempatkan dilokasi yang terpisah namun berdekatan dan terjangkau sehingga dapat membantu efektivitas pelayanan kerja konstruksi. III. MANAJEMEN PROYEK Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini ditangani oleh tenaga-tenaga terampil yang sudah berpengalaman dalam penanganan proyek-proyek besar, sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan benar-benar terjamin, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak. Disamping itu, tenaga-tenaga kerja yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini merupakan tenaga - tenaga Profesional yang telah dibina kemampuan dan produktifitasnya dalam pelaksanaan proyek-proyek besar dan serupa, yang sebelum ini telah ditangani oleh tenaga ahli perusahaan 1. Struktur Organisasi Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala Proyek, dibantu oleh beberapa tenaga staf dan tenaga Pelaksana Lapangan yang sesuai dengan bidang pekerjaannya beserta pembantu-pembantunya. Adapun struktur organisasi perusahaan kami terlampir dalam Dokumen Kualifikasi yang disertakan dalam penawaran ini.
  • 2. 2. Koordinasi Kepala proyek memimpin semua kegiatan proyek, baik di bidang administrasi, teknik dan lain - lain. - Urusan teknik engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu oleh bagian teknik beserta stafnya. - Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh bagian Personalia dan Keuangan beserta stafnya. - Bagian logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan. Dengan dibentuknya sistim organisasi seperti tersebut, maka pelaksanaan proyek akan berjalan dengan lancar, dan penyelesaian pekerjaan akan dapat tercapai dalam waktu yang ditentukan dan dengan mutu yang diharapkan. Hal tersebut benar-benar menjadi perhatian dan komitmen perusahaan sebagai Pelaksana / Penyedia Jasa. 3. Sistem Pra – RK3K Setiap pelaksanaan kegiatan pekerjaan perusahaan kami selalu menerapkan Pra Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (Pra-RK3K). Sebagai bagian dari kelancaran dalam menjalankan kegiatan ini, adapun pelaksanaanya adalah sebagai berikut - Melakukan koordinasi dengan balai pengobatan terdekat / puskesmas atau pun balai pengobatan lainnya dengan tujuan bila terjadi kecelakaan kerja maka akan dapat pertolongan secepatnya. - Mengatur jalur lalu lintas dengan memberikan rambu – rambu kerja sehingga keamanan dan kenyamanan dalam kerja lebih terjamin - Memeriksa peralatan pengamanan pekerjaan misalnya, helem kerja, spatu kerja , tali pengaman, peralatan P3K kendaraan untuk transportasi pengangkutan epakuasi korban kecelakaan. Demikian secara ringkas dalam penanganan Pra-RK3K kami uraikan untuk penerapan dilapangan nantinya. IV. METHODA PENCAPAIAN SASARAN a. Sistem Pengendalian Proyek Sarana pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk daftar-daftar isian ( formulir-formulir ) pengendalian, yang mengacu pada jadwal pelaksanaan pekerjaan yang berupa barchart. Program utama yang telah dituangkan di dalam barchart tersebut, di lapangan dijabarkan lagi secara lebih terinci. Dibuat program mingguan, yang realisasinya dipantau dengan daftar-daftar isian ( formulir-formulir ) laporankegiatan pekerjaan. Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan di lapangan, dibuat metoda kerja yang rinciannya dilengkapi dengan gambar-gambar pelaksanaan ( shop drawing ) yang mudah dibaca dan dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat didalam pelaksanaan pekerjaan. Dengan sarana-sarana tersebut, maka sasaran kerja akan dicapai seperti yang diharapkan. Pengendalian Proyek diterapkan dengan : A. Pengendalian Waktu - Perencanaan dan Monitoring Master Schedule, Schedule Bahan, Schedule Alat. - Perencanaan dan Monitoring schedule detail dan schedule mingguan. B. Pengendalian Mutu - Perencanaan dan pengendalian gambar - Pelaksanaan Inspeksi dan Test dan penanganannya - Pelaksanaan Audit Mutu Internal C. Pengendalian Biaya - Perencanaan design yang mantap. - Bekerja sekali jadi, tidak ada rework. - Pembuatan data administrasi yang tertib dan tepat.
  • 3. b. Pemakaian dan pendatangan Alat - Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai dengan kondisi lapangan akan menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan yakni Biaya Hemat, Mutu Akurat dan Waktu Tepat. Kebutuhan peralatan minimum yang ditentukan akan dicukupi dengan alat milik sendiri, namun jika dalam pelaksanaannya terjadi kekurangan alat, maka akan kami penuhi dari sumber alat yang banyak terdapat Kab. Solok Selatan. - Pendatangan peralatan akan dilakukan sesuai dengan schedule pendatangan peralatan yang akan digunakan dilapangan nantinya, schedule pendatangan peralatan ini akan kami lampirkan dalam penawaran ini c. Pemakaian dan pendatangan Bahan - Material-material yang akan digunakan untuk pekerjaan struktur terlebih dahulu akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian, dan pada produk tertentu pabrikan akan dipenuhi sesui spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen kontrak / spesifikasi teknis. - Material harus sudah didatangkan sebelum jadwal pemakaian atau menurut schedule pendatangan bahan yang telah kami lampirkan juga dalam penawaran ini, dengan berpedoman schedule pendatangan bahan maka terjadi keterlambatan pekerjaan hanya karena material belum datang. Kebutuhan Pokok Bahan Bangunan Proyek Ini Adalah :  Bahan Portland camen : Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi ketentuan-ketentuan dalam N1-1 atau menurut standart Portland cemen yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia. Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat-syarat penyimpangan bahan tersebut. Semen yang dipakai adalah Semen Padang sesuai dengan speck material yang diajukan dan dilampirkan dalam penawaran ini.  Bahan Air : Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air tawar yang dipakai harus bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan organis dan bahan-bahan lain yang dapat menurungkan mutu beton. Air diambil dari lokasi kerja atau disediakan bak-bak penampung air nantinya dilapangan  Bahan Kerikil/Batu Pecah : Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous, memenuhi syarat kekerasannya. Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap berat kering. Koral cor yang akan dipakai dalam kegiatan ini adalah koral cor yang bersumber dari sungai batang suliti muara labuh atau pakai batu pecah akan kami gunakan material dari batu pecah dari ampalu – Kec. Pauh Duo, sesuai dengan speck material yang kami ajukan dalam penawaran ini (terlampir).  Bahan Pasir : Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan mempunyai gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat kekerasannya. Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan terhadap berat kering. Pasir yang akan kami gunakan dalam kegiatan ini adalah material pasir dari sungai batang suliti – muara labuh, sesuai dengan speck yang kami ajukan dalam penawaran ini (terlampir).  Bahan Besi Beton, Baja Struktur, dan kawat beton: Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71. Besi beton harus bersih dari dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat-cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat. Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi minimal) seperti yang di
  • 4. syaratkan dalam PBI 71, Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng. Material besi dan kawat beton serta paku besi dalam orderan banyak akan kami datang kan dari padang sedang untuk kebutuhan mendesak kami datangkan dari Toko Bangunan Terdekat.  Bahan Bagesting : Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi, Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5. Material kayu akan kami datangkan dari lokasi atau Toko bahan bangunan terdekat.  Bahan Timbunan : Timbunan Yang Dipakai pada pekerjaan ini adalah timbunan bekas material galian. Material timbunan bekas galian yang sudah kami pisahkan dari material bekas galian yang tidak dapat dipakai sebagai material timbunan.  Bahan Batu Kali : batu kali yang dipasang adalah batu yang tidak mengandung lumut dan berbentuk bulat atau lonjong serta tidak retak. Material akan kami datangkan dari lokasi terdekat.  Bahan Besi Beton BJ 24 Polos dan BJ 32 Ulir: besi yang dipakai adalah besi yang memeiliki standar .SNI dan PBI 1971, merupakan besi baru Material akan kami datangkan dari lokasi terdekat atau diorder dari Padang.  Bahan Baja Struktur : besi baja struktur untuk jembatan mengunakan besi baja struktur BJ 50 dengan titik leleh 290 Mpa yang dipakai adalah besi yang memeiliki standar .SNI dan PBI 1971, merupakan besi baru Material akan kami datangkan dari Padang. Serta material lainnya yang merupakan material penunjang maupun pokok dalam pelaksanaan pekerjaan jembatan ini yang masih banyak untuk diuraikan, seluruh materail yang akan kami pakai akan mengacu pada speck standar PBI 1971 dan material yang mengunakan standar SNI. d. Tenaga Kerja Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas;  Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek.  Tenaga operasional lapangan terdiri dari pelaksana, pengawas, mekanik dan operator.  Tenaga Pelaksana lapangan langsung, Tukang terampil dan Pekerja terlatih (labour). Tenaga inti yang digunakan, merupakan tenaga pilihan yang sering menangani proyek-proyek besar dan pekerjaan-pekerjaan yang sejenis dan telah kami lampirkan nama dan job masing – masing tangung jawab dalam lampiran penawaran ini. Pendatangan tenaga tukang terampil dan pekerja terlatih akan didatangkan sesuai dengan kebutuhan dilapangan atau sesuai dengan schedule pendatangan tenaga yang dimana kami telah lampirkan dalam penawaran ini e. Pengamanan (security) Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, kami akan menyediakan tenaga keamanan dan keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas untuk : a. Pengawasan terhadap para pekerja b. Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian. c. Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek, dengan melarang para pekerja membuat api untuk keperluan apapun, dan menyediakan tabung pemadam kebakaran yang mudah dicapai, baik ditempat pekerjaan maupun di kantor proyek. d. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti helm kerja, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan jika dipersyaratkan. e. Melakukan pengawasan dan menyiapkan pagar-pagar pengaman di tempat-tempat yang berbahaya maupun yang sifatnya mengganggu kegiatan proyek. f. Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan. g. Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ ancaman dari pihak luar, serta mencegah kemungkinan terjadinya keributan dilingkungan proyek.
  • 5. h. Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan. Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek, akan dibentuk unit K-3 atau Sistem Pra – RK3K yang akan membuat program seperti tersebut di atas dan akan diawasi oleh tenaga satpam. Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin dapat terjadi, maka unit K-3 atau Sistem Pra – RK3K akan bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit, maupun instansi-instansi lain yang terkait. Sebagai sarana komuniksi di proyek, digunakan handy talky (HT), baik oleh untuk para petugas keamanan, para pelaksana (supervisor) dan petugas-petugas lain yang memerlukan hubungan secara menerus. Komunikasi juga diperlukan antara menara pengendali dengan kantor kontraktor atau dengan pelaksana lapangan secara langsung. Demikian secara umum kami merencanakan dan mengambarkan secara ringkas mengenai pelaksanaan Metode Administrasi Secara Umum, dengan demikian diharapkan pekerjaan ini kan terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana dan scedule pelaksanan nantinya dan disini kami juga membuat Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama. B. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN UTAMA. PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMOBILISASI 1. Setelah Surat mulai kerja dikeluarkan maka kami akan segera melakukan Pengukuran Ulang (uitzeteten) adalah untuk menentukan tinggi rendahnya (elevasi) muka dan luas tanah yang akan dipakai untuk keperluan pekerjaan dimaksud yang selanjutnya akan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan. Pengukuran dilaksanakan bersama dengan Pengawas Lapangan dari Dinas Pekerjaan Umum 2. Pembuatan gambar hasil pengukuran awal MC-0, Foto dokumentasi 0% pekerjaan. 3. Pemasangan Plank Proyek Kegiatan Pekerjaan. 4. Melakukan mobilisasi peralan kerja dan material kerja, serta membuat draik siket / kantor sementara dilapangan. 5. Melakukan demobilisasi peralatan, tenaga dan sisa material pekerjaan ke gudang kontraktor kembali. 6. Mengajukan jenis material Pekerjaan Struktur dan lain sebagainya yang dianggap perlu untuk direkomendasikan sebagai bahan pelaksanaan pada kegiatan ini 7. Job Mix Formula merupakan pekerjaan yang mencakup uji seluruh material, untuk pekerjaan beton struktur dilakukan tes uji labor terlebih dahulu sebelum material digunakan, pengujian dilakukan dilaboratorium tes material labor PU di Padang, pengujian mencakup tes uji kubus sewaktu melaksanakan perencanaan campuran beton (mixed design). Tujuan Job Mix Formula adalah untuk mengurangi terjadinya kesalahan atau pun kerusakan pada pekerjaan struktur yang diakibatkan oleh kelalaian melakukan adukan campuran beton dan pemakain material yang tidak sesuai. 8. Mengajukan jenis material Pekerjaan Struktur, Besi BJ 24 polos, BJ 32 ulir, Baja Struktur (leger), Elastomer dan lain sebagainya yang dianggap perlu untuk direkomendasikan sebagai bahan pelaksanaan pada kegiatan ini Gambar Imajinasi Pekerjaan Pemgujian Kubus Mutu Beton
  • 6. PEKERJAAN STRUKTUR I. Pekerjaan Pembongkaran Lantai Jembatan Pekerjaan pembongkaran lantai jembatan, lanatai lama jembatan dibongkar dan hasil bongkaran diangkut dengan mobil bak terbuka untuk dibuang atau dipindahkan keluar dari lokasi kerja sesuai dengan petunjuk dari pengawas pemberi kegiatan, pembongkoran lantai jembatan dilaksanakan secara hati-hati mengutamakan keselamatan pekerja dan masyarakat yang ada dilokasi pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan bongkaran dilaksanakan sesuai dengan prosedur pembongkaran lantai jembatan. Bahan dipakai :  Minyak Solar, Oli untuk mobilisasi dan alat kerja Peralatan dipakai :  Dump truck  Kunci – Kunci baut, Grenda, Mesin genset, Mesin Bor dan lain- lainnya sebagai alat bantu,  Alat bantu tukang ( lingis, kukukambing, gerobak sorong dan lain lain Tenaga dipakai :  Supir dan operator alat bantu  Pekerja terlatih diawasi oleh mandor Pedoman : Pelaksanaan  Gambar perencanaan pekerjaan Pasangan Batu  Instruksi dari pengawas lapangan pemberi kegiatan  Pedoman spesifikasi umum tahun 2010 (revisi 3) Seksi 7.15 Pekerjaan Bongkaran Struktur Metode pelaksanaan :  Persiapan peralatan dan tenaga kerja untuk Pekerjaan Bongkaran lantai jembatan,  Pengaturan lalulintas dan memberi rambu-rambu bahwa ada pekerjaan perbaikan jembatan, serta memberi tali batas pengaman agar masyarakat tidak melewati lokasi kerja,  Sekelompok pekerja diawasi oleh mandor melakukan pembongkaran lantai kayu jembatan mengunakan peralatan yang sesuai dengan pekerjaan yang sedang dilaksanakan, pembongkaran dilaksanakan sesuai dengan prosedur tatacara pembongkaran lantai jembatan untuk menjaga keselamatan para pekerja,  Material jembatan yang telah dibuka kemudian diangkut dengan mengunakan mobil bak terbuka untuk dibuang atau ditumpuk pada satu lokasi yang telah disepakati dengan pengawas lapangan pemberi kegiatan.  Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan gambar dalam perencanaan atau sesuai dengan instruksi dari pengawas pemberi kegiatan. II. Pekerjaan Beton Mutu Sedang Dengan fc’ = 15 Mpa K-175 Pekerjaan beton non struktur mengunakan beton mutu sedang fc’ = 15 Mpa K-175, dalam kegiatan ini mencakup pekerjaan : 1. Pekerjaan beton Loning tepi Jembatan, atau yang ditunjuk dalam gambar perencanaan pelaksanaan pembetonan mutu K-175 Bahan dipakai :  Minyak Solar, Oli untuk alat kerja  Papan / kayu bagesting Kls II / III  Multipleks 9mm – 12mm  Minyak bagesting  Paku  Semen Pc  Koral cor  Pasir beton Peralatan dipakai :  Concret Mixer / Beton Molen (untuk adukan Mekanis)  Cangkul, Skop, Keranjang Rotan, Gerobak Sorong, Selang air dan lain-lainnya sebagai alat bantu,  Pompa air, Bak penampung air
  • 7.  Genset Tenaga dipakai :  Operator dan pembantu operator Alat yang berpengalaman,  Tukang kayu / batu dan Pekerja yang terlatih diawasi oleh mandor serta Kepala tukang Pedoman : Pelaksanaan  Gambar perencanaan pekerjaan Pembetonan  Instruksi dari pengawas lapangan pemberi kegiatan  Pedoman spesifikasi umum tahun 2010 (revisi 3) Pekerjaan Beton Metode pelaksanaan :  Persiapan material, peralatan dan tenaga untuk pembuatan bagesting cetakan,  Pekerjaan pembuatan bagesting berpedoman pada Peraturan Konstruksi Kayu di Indonesia (PKKI)NI 5, dan Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1984  Sekelompok tukang kayu dibantu pekerja melaksanakan pembuatan bagesting cetakan sesuai dengan gambar perencanaan pekerjaan bagesting pada kegiatan lantai kerja atau pekerjaan lainnya, bagesting sebelum dipasang diperiksa kedalamana dan kerataan lantai kerja yang kan dicor,  Setelah pekerjaan bagesting selesai dilaksanakan sesuai dengan gambar perencanaan, dilanjutkan dengan pekerjaan pembetonan setelah ada izin dari pengawas lapangan pemberi kegiatan,  Persiapan material, peralatan dan tenaga kerja untuk pekerjaan pengecoran / pembetonan,  Berpedoman pada Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1991), SK SNI T- 15,1919.03, dan Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton SNI 03-3976-1995.  Sekelompok pekerja diawasi oleh mandor melakukan adukan material dengan mengunakan alat mekanis concret mixer, setelah coran selesai material coran diangkut ke lokasi coran dan dituangkan pada cetakan, setelah coran tertuang pada cetakan dilanjutkan dengan pekerjaan pemadatan coran dengan menekan-nekan coran sehingga penuh dan rata pada cetakan,  Setelah pekerjaan pengecoran selesai dilaksanakan dilanjutkan dengan perawatan hasil coran, dengan memberi pelindung / menutupi permukaan coran dengan kain goni basah atau kertas karung semen yang dibasahi dengan air terlebih dahulu, untuk menjaga kelembabpan beton,  Setelah pengecoran selesai dilanjutkan dengan pekerjaan pembesian ABT diatas lantai kerja atau sesuai dengan izin dan instruksi dari pengawas lapangan pemberi kegiatan, PEKERJAAN PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR I. Plat Bordes Tebal 6 mm setelah pekerjaan bongkaran lantai jembatan dilanjutkan dengan pengadaan, pemotongan, pengelasan dan pemasangan lantai jembatan mengunakan plat bordes tebal 8 mm, pemasangan plat lantai jembatan mengacu pada gambar perencanaan pemasangan plat lantai jembatan dan instruksi pengawas lapangan pemberi kegiatan. Bahan dipakai :  Minyak Solar, Oli mobilisasi dan untuk alat kerja  Plat Bordes Tebal 8 mm Peralatan dipakai :  Mobil bak terbuka,  Mesin Las, Bor besi, katrol  Genset dan lain-lainnya sebagai alat bantu (gerobak sorong dll), Tenaga dipakai :  Pekerja biasa diawasi oleh mandor Pedoman : Pelaksanaan  Instruksi dari pengawas lapangan pemberi kegiatan  Pedoman spesifikasi umum tahun 2010 (revisi 3) Divisi 8 Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor Metode pelaksanaan :  Persiapan material, peralatan dan tenaga kerja untuk Pekerjaan Pemasangan Plat lantai Jembatan,  Memeriksa kembali bantalan lantai jembatan yang akan dipakai apakah sudah memenuhi syart dan terpasang dengan baik sesui dengan gambar dalam perencanaan,  Sekelompok pekerja dan tukang las diawasi oleh mandor serta kepala tukang, melaksanakan pemotongan plat lantai jembatan sesuai dengan lebar dan panjang jembatan ( sesuai dengan
  • 8. gambar perencanaan),  Sekelompok pekerja diawasi mandor melaksanakan pekerjaan pemberian lobang pada lantai jembatan untuk pemasangan baut pada plat lantai jembatan pada tulangan lantai jembatan,  Setelah plat lantai jembatan terpasang dengan baik dilanjutkan dengan pengelasan plat besi strip pada tiap sambungan plat lantai dan tepi plat lantai jembatan. II. Paku Jembatan. Setelah pembersihan dan pembongkaran pasangan kayu jembatan dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan kayu balok lantai jembatan kayu keras kalyu Kls I sesuai dengan speck dan jenis kayu yang disepakati dalam kontrak atau mengunakan kayu balok lantai jembatan lama kembali. Penyambungan kayu balok lantai disambung sesuai dengan gambar sambungan kayu dan dipasang paku sebagai perekat sambungan. Bahan dipakai :  Minyak Solar, Oli mobilisasi dan untuk alat kerja  Kayu Kls I  Paku besi Peralatan dipakai :  Mobil bak terbuka,  Bor kayu / besi, gergaji kayu , mesin pemotong kayu, genset dan lain lain untuk alat bantu pasang lanati jembatan  Gerobak sorong, palu dan lain-lainnya sebagai alat bantu tukang, Tenaga dipakai :  Tukang Kayu dan Pekerja biasa diawasi oleh mandor dan kepala tukang kayu Pedoman : Pelaksanaan  Instruksi dari pengawas lapangan pemberi kegiatan  Pedoman spesifikasi umum tahun 2010 (revisi 3) Divisi 8 Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor, seksi 8.5 Pengembalian Kondisi Jembatan Metode pelaksanaan :  Persiapan material, peralatan dan tenaga kerja,  Sekelompok tukang diawasi oleh kepala tukang melakukan pengukuran dan pemotongan kayu balok lantai jembatan sesuai dengan gambar perencanaan dan instruksi pelaksana lapangan pemberi kegiatan,  Sekelompok pekerja diawasi mandor melaksanakan pekerjaan penyambungan kayu balok lantai jembatan sesuai dengan gambar dalam perencanaan dengan mengunakan paku besi,  Setelah permukaan balok lantai jembatan terpasang dengan baik kemudian dilanjutkan dengan pemasangan plat lantai jembatan. III. Besi Plat strip BJTS 280. Setelah pekerjaan pemasangan plat lantai jembatan dilaksankan dengan baik dan sempurna, dilanjutkan dengan pemasangan plat besi strip dengan mengunkan metode pengelasan pada tiap sambungan lantai jembatan dan tepi lantai jembatan. Bahan dipakai :  Minyak Solar, Oli mobilisasi dan untuk alat kerja  Besi Plat Strip 2 cm  Kawat las Peralatan dipakai :  Mobil bak terbuka,  Bar Carter besi / grenda besi  Mesin las, Genset  Gerobak sorong, palu dan lain-lainnya sebagai alat bantu tukang, Tenaga dipakai :  Tukang besi / las dan Pekerja biasa diawasi oleh mandor dan kepala tukang kayu Pedoman : Pelaksanaan  Instruksi dari pengawas lapangan pemberi kegiatan  Pedoman spesifikasi umum tahun 2010 (revisi 3) Divisi 8 Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor, seksi 8.5 Pengembalian Kondisi Jembatan
  • 9. Metode pelaksanaan :  Persiapan material, peralatan dan tenaga kerja,  Sekelompok tukang besi diawasi oleh kepala tukang melakukan pengukuran dan pemotongan besi plat strip sesuai dengan kebutuhan dilapangan,  Sekelompok tukang las dibantu pekerja diawasi mandor melaksanakan pekerjaan penyambungan plat besi strip lb 2cm sesuai kebutuhan dilapangan dengan cara pengelasan, IV. Baut + Mor + Reng dan Kuku Elang. Setelah plat lantai jembatan dipotong sesuai dengan gambar perencanaan pekerjaan pemasangan plat lantai jembatan dilanjutkan dengan pengeboran plat lantai jembatan untuk pemasangan Baut + Mor + Reng untuk pemasangan plat lantai jembatan pada tulangan / bantalan lantai jembatan. Bahan dipakai :  Minyak Solar, Oli mobilisasi dan untuk alat kerja  Baut + Mor + Reng  Kuku Elang Peralatan dipakai :  Mobil bak terbuka,  Kunci besi  Gerobak sorong, palu dan lain-lainnya sebagai alat bantu tukang, Tenaga dipakai :  Pekerja biasa diawasi oleh mandor Pedoman : Pelaksanaan  Instruksi dari pengawas lapangan pemberi kegiatan  Pedoman spesifikasi umum tahun 2010 (revisi 3) Divisi 8 Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor, seksi 8.5 Pengembalian Kondisi Jembatan Metode pelaksanaan :  Persiapan material, peralatan dan tenaga kerja,  Sekelompok pekerja dan tukang besi melakukan pemasangan / peletakan plat lantai jembatan dengan mengunakan alat bantu derek / katrol, setelah terpasang dilanjutkan dengan pemasangan Baut + Mor + Reng  Sekelompok pekerja diawasi mandor melaksanakan pekerjaan pemasangan Baut + Mor + Reng, pada plat lantai jembatan,  Pemasangan Kuku elang pada Leger dan balok lantai jembatan ADMINISTRASI DAN PELAPORAN Pembuatan laporan pekerjaan ini, yang dilaporkan baik kegiatan pekerjaan fisik maupun keadaan cuaca, laporan ini secara bertingkat, dari laporan harian, mingguan dan bulanan di mana laporan tersebut memuat hal – hal sebagai berikut : 1. Laporan Harian, dalam laporan harian ini melaporkan segala kejadian maupun kegiatan fisik yang dilaksanakan diantaranya : Kedaan cuaca hari ini, Jumlah dan jenis pemasukan bahan, Jumlah dan jenis pemakaian bahan, Jumlah dan jenis kegiatan yang dilaksanakan, Hasil pekerjaan yang diperoleh / dihasilkan, Jumlah dan jenis peralatan yang digunakan, Jumlah personil dan tenaga kerja yang ada dilokasi pekerjaan Dan kegiatan / kejadian lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan. Laporan ini ditandatangani oleh pelaksana pekerjaan dan diketahui oleh pengawas lapangan. 2. Laporan mingguan, laporan mingguan ini memuat rangkuman / rekapitulasi dari hasil laporan harian, laporan harian ini ditandatangani oleh Pelaksana pekerjaan dan diketahui oleh pengawas lapangan, sedangkan coordinator pengawas lapangan mengetahui laporan tersebut . 3. Laporan Bulanan, laporan bulanan ini merupakan rangkuman / rekapitulasi dari laporan harian dan laporan mingguan dan dengan melampirkan laporan harian, mingguan, Laporan bulanan ini ditandatangani oleh Pelaksana pekerjaan, diketahui oleh pengawas lapangan mengetahui laporan tersebut, dan dengan melampirkan laporan bulanan curah hujan yang berlangsung selama bulan tersebut . 4. As Built Drawing, Setelah pekerjaan selesai secara keseluruan kami akan membuat gambar dari hasil pelaksanaan pekerjaan yang sesungguhnya sesuai dengan spsifikasi pekerjaan baik ukuran maupun keterangan lainnya yang dicantumkan didalam gambar As Built Drawing tersebut dan dimensinya sesuai dengan perhitungan volume akhir pekerjaan tersebut .
  • 10. 5. Photo Dokumentasi, Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung kami akan mengambil foto dokumentasi pekerjaan tersebut yang meliputi SEBELUM pekerjaan dilaksanakan, SEDANG berlangsungnya pekerjaan, dan SESUDAH pekerjaan selesai dan dapat mewakili dari masing-masing dari komponen pekerjaan tersebut pada titik pengambilan yang sama arah dan latar belakangnya yang sama pula 6. Aktual Check 100, Mengadakan actual chek 100 antara penyedia jasa dengan penguna jasa, untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan sesuai dengan gambar perencanaan. 7. PHO atau penyerahan pertama dilakukan setelah pekerjaan selesai kemudian diadakan pemeriksaan pekerjaan oleh Tim Pemeriksaan. Pemeriksaan dari segi Fisik maupun segi Administrasi dibuat Berita Acara Pemeriksaan. 8. FHO, Setelah melewati masa pemeliharaan yang kegiatannya adalah mengadakan perbaikan – perbaikan apabila ada kerusakan pada pekerjaan, maka dilakukan Penyerahan Akhir yang pemeriksaannya dilakukan oleh tim pemeriksa dan dibuat Berita Acara Penyerahan Terakhir. P E N U T U P Selaian Time Schedule yang kami ajukan kami juga merencanakan metoda pelaksanaan pekerjaan ini, sebagai salah satu pedoman pelaksanaan dilapangan nantinya dan tidak menyampingkan pengarahan maupun petunjuk yang diberikan oleh pengawas atau direksi pekerjaan di kemudian hari untuk kelancaran pekerjaan. Demikianlah uraian metoda Pelaksanaan Pekerjaan ini kami ajukan sebagai bahan pertimbangan bagi Panitia Pengadaan, sebelumnya kami ucapkan terima kasih. Muara Labuh, 31 Mei 2019 Penawar CV. SERIBU TUJUH GROUP RONAL SYAHJOHAN Direktur