SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
METODA PELAKSANAAN
METODA PELAKSANAAN
Pembangunan Jalan Pejagan - Ketanggungan - Prupuk
METODA PELAKSANAAN
URAIAN METODA PELAKSANAAN
Secara garis besar Metode Pelaksanaan Pekerjaan dijelaskan sebagai berikut :
I. MANAJEMEN PROYEK
I.1. Umum
PT. Ria Kencana mengorientasikan dan mengorganisir untuk melaksanakan seluruh
aktivitas pekerjaan proyek dengan sasaran utama penyelesaian pekerjaan proyek dengan
tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya, yaitu dengan menempatkan dan menugaskan
secara penuh seorang General Superintendent /Project Manager berkualitas dan
berpengalaman, dengan dibantu oleh para tenaga ahli yang mempunyai pengalaman
pekerjaan di bidangnya masing-masing.
GS/PM memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik di bidang administrasi, teknik serta
kegiatan lainnya dalam rangka proses penyelesaian pekerjaan proyek di lapangan, dengan
tugas pokok sebagai berikut :
 Masalah teknik (Engineering) dan Quality Control, GS/PM dibantu oleh bagian
teknik beserta stafnya.
 Masalah keuangan, administrasi umum dan personalia, GS/PM dibantu oleh
Bagian Personalia dan Keuangan beserta stafnya.
 Masalah logistik dan peralatan, GS/PM dibantu oleh Bagian Logistik dan
Peralatan beserta stafnya.
 Masalah aktivitas fisik di lapangan, dibantu oleh para pelaksana madya dan
pelaksanaan muda yang masing-masing mempunyai tanggung jawab berdasarkan
jenis pekerjaan dan atau lokasi pekerjaan.
GS/PM juga akan mendapat dukungan penuh dari Direksi PT. Ria Kencana, dalam hal
kecukupan dan ketersediaan SDM, pendanaan, logistik dan peralatan. GS/PM
mempunyai otoritas penuh untuk melaksanakan semua aktivitas pekerjaan yang ada di
proyek termasuk berhubungan dengan pihak lain.
Sedangkan Direksi melakukan kesatuan likuiditas sehingga sumber daya benar-benar
dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin GS/PM bertanggung jawab langsung kepada
Direksi PT. Ria Kencana
METODA PELAKSANAAN
I.1.1 Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan Persiapan meliputi :
a. Pengukuran dan Pematokan (stake out)
b. Dokumentasi Proyek 0%
c. Pembuatan Papan nama proyek
d. Pembuatan Kantor Direksi
e. Pembuatan Kantor Kontraktor
f. Pembuatan Gudang Material dan Peralatan
g. Pengadaan Air Kerja
h. Pembuatan Shop Drawing
2. Pekerjaan Pelaksanaan dilakukan setelah Shop Drawing disetujui Direksi yang
meliputi :
No. Mata
Pembayaran
Uraian
a b
BAB I UMUM
1.2 Mobilisasi
1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
1.17 Pengamanan Lingkungan Hidup
BAB II DRAINASE
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar
2.3.(12) Beton K-250 (fc' 20) untuk struktur drainase beton minor
2.3.(13) Baja Tulangan untuk struktur drainase beton minor
BAB III PEKERJAAN TANAH
3.1.(1a) Galian Biasa
3.1.(6) Galian Perkerasan Beraspal dengan Cold Milling Machine
3.1.(7) Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Bahan
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari Sumber Bahan
3.3.(1) Penyiapan badan jalan
BAB IV PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
4.2.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A
4.2.(2b) Lapis Pondasi Agregat Kelas S
BAB V PERKERASAN BERBUTIR
5.3(1) Perkerasan Beton Semen
5.3.(3) Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus
Skh-1.5.3(3) Perkerasan Beton Semen untuk Pembukaan Lalu-lintas Umur Beton
lebih dari 3 hari dan kurang dari 7 hari
METODA PELAKSANAAN
BAB VI PERKERASAN ASPAL
6.3 (5a) Laston Lapis Aus (AC-WC)
6.3 (6a) Laston Lapis Antara (AC-BC)
6.3.(9) Bahan anti pengelupasan
BAB VII STRUKTUR
7.1 (7).a Beton mutu sedang dengan fc’=20 MPa
7.9.(1) Pasangan Batu
BAB VIII PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
8.1 (5) Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor
8.4 (1) Marka Jalan Termoplastik
8.4 (3a) Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineer Grade
8.4.(5) Patok Pengarah
8.4 (7) Rel Pengaman
8.4 (10a) Kerb Pracetak Jenis 1 (Peninggi/Mountable)
BAB 9 PEKERJAAN HARIAN
BAB 10 PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
10.1 (1) Pemeliharaan Rutin Perkerasan
10.1 (2) Pemeliharaan Rutin Bahu Jalan
10.1 (3) Pemeliharaan Rutin Selokan, Saluran Air, Galian dan Timbunan
10.1 (4) Pemeliharaan Rutin Perlengkapan Jalan
10.1 (5) Pemeliharaan Rutin Jembatan
1.2. Rapat Koordinasi
Di samping rapat koordinasi antara Kontraktor ( Pelaksana ) dengan Owner sebagaimana
disyaratkan dalam kontrak. Koordinasi internal Kontraktor antar bagian dalam organisasi
proyek juga dilakukan sedikitnya 1 minggu sekali untuk mengevaluasi, dan
merencanakan aktivitas lanjutan dalam mencapai target progress pekerjaan yang telah
ditetapkan. Dan jika diperlukan, juga diadakan rapat harian di pagi hari yang diadakan
khusus untuk menyelesaikan masalah baru yang muncul di lapangan/kantor yang belum
terprediksi.
I.3. Pelaporan Proyek ( Project Report )
GS / PM akan membuat laporan dengan mengikuti persyaratan dan ketentuan yang
tercantum di dalam kontrak, diantaranya pelaporan proyek secara Harian, Mingguan,
Bulanan dan laporan lainnya yang diperlukan, serta instruksi lain oleh Direksi lapangan.
Laporan Bulanan akan dilengkapi dengan dokumentasi untuk progress claim, S-curve dan
cash flow dan lainnya yang diperlukan. Disamping laporan eksternal ke pemilik proyek
(pengawas lapangan), laporan internal juga dikirimkan ke Direksi PT. Ria Kencana, hal
ini untuk memonitor perkembangan pelaksanaan proyek mencakup kualitas, biaya, mutu
dan waktu. Dengan laporan internal tersebut Direksi akan dapat memonitor posisi
METODA PELAKSANAAN
sumberdaya yang ada di proyek, dan pencapaian progress, serta persoalan-persoalan yang
dihadapi, sehingga Direksi PT. Ria Kencana, dapat membantu dan mengambil keputusan
yang tepat dalam mensukseskan proyek.
I.4. Keselamatan dan Keamanan
Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staff dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan
proyek, maka dibentuk unit K-3, guna menanggulangi gangguan keselamatan kerja yang
mungkin terjadi, dimana unit K-3 akan bekerja sama dengan instansi yang terkait dalam
hal keselamatan.
Unit K-3 mempunyai tugas antara lain :
 Mengawasi kebersihan daerah kerja
 Mengawasi penggunaan sarana keselamatan pekerja (helm, safety belt, sepatu,
dll)
 Mengawasi sarana keselamatan kerja (perlengkapan P3K, pemadam api, bak
sampah, dll)
 Menandai daerah bahaya kecelakaan kerja
 Melakukan tindakan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan
Untuk menjaga keamanan proyek, PT. Ria Kencana akan menyediakan tenaga keamanan
sesuai dengan kebutuhan, dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
 Pengawasan terhadap para pekerja
 Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan yang beroperasi diproyek
 Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan akibat peningkatan
jalan.
 Pencegahan adanya tindak kriminal dan bahaya kebakaran
METODA PELAKSANAAN
I.5. Jaminan Mutu (Quality Assurance)
Dalam rangka usaha untuk memenuhi tuntutan mutu maka ditunjuk seorang petugas
sebagai pengendali mutu. Pengendalian mutu merupakan salah satu langkah untuk
pencapaian sasaran akhir dalam menyelesaikan proyek yang ditangani yaitu Tepat Mutu,
Tepat Waktu dan Tepat Biaya. Dimana dalam hal ini PT. Ria Kencana menerapkan
standar pengendalian mutu, seperti bagian alir pengendalian mutu di bawah ini :
Pengendalian mutu mencakup segala bidang yang terlibat dalam proses produksi baik
SDM, material, peralatan, sarana kerja, proses dan subkontraktor dengan rincian sebagai
berikut :
1. SDM
- Memilih SDM yang bermoral baik dan mempunyai pengalaman sejenis
- Memberikan Pengarahan dan pembinaan
- Monitor dan pelaporan
2. Material
- Pengujian sample bahan
- Pemilihan sumber material (kuantitas dan kualitas) Pemilihan supplier
- Jadwal kebutuhan material
- Cara penyimpanan
- Cara handling
- Monitor dan pelaporan
3. Peralatan
FLOW CHART
PENGENDALIAN MUTU
BAGAN ALIR PENGENDALIAN MUTU
PROYEK
Rencana Mutu terdiri dari :
- Metoda Konstruksi
- Instruksi Kerja
- Jadwal Pelaksanaan
- Prosedur Kerja, dll
PERUSAHAAN
- Manual/Prosedur
- Administrasi
- Prosedur
- Organisasi
- Personal
- Keuangan
EKSTERNAL
- Standar Peraturan
- Keppres, Kepmen, Perda, dll
SUPERVISI
PELAKSANAAN PEKERJAAN
INPUT
- Bahan
- Alat
- Tenaga Kerja
OUTPUT
- Produk Akhir
Biaya, Mutu
dan Waktu
PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN
EVALUASI
KRITERIA KELAYAKAN
- Dokumen Tender
- Peraturan Terkait
PELAPORAN
&
MONITORING
METODA PELAKSANAAN
- Pemilihan jenis alat yang sesuai
- Kalibrasi untuk alat tertentu (ukuran, takaran, timbangan)
- Pemilihan sumber alat (kuantitas, umur dan kualitas)
- Pemilihan supplier alat yang baik
- Pemilihan operator yang baik dan berpengalaman
- Jadwal kebutuhan alat
- Penyediaan bahan bakar Penyediaan suku cadang
- Control service
- Monitor dan pelaporan
4. Proses
- Trial mix, trial embankment, job mix
- Peralatan yang sesuai Spesifikasi
- Kompososi yang sesuai Spesifikasi
- Standar proses
- Metode Pelaksanaan
- Cek hasil
- Monitor dan pelaporan
- Subkontraktor
- Seleksi, Pengawasan dan pengarahan
1.6. Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim Manajemen dan Pelaksana yang dipimpin
oleh GS/PM, dengan dibantu oleh beberapa tenaga staf, dan beberapa tenaga Pelaksana
Lapangan beserta pembantu-pembantu lainnya. GS/PM bertanggung jawab langsung
kepada pimpinan Manajemen PT. Ria Kencana.
GS/PM mengarahkan dan membuat strategi untuk seluruh kegiatan di proyek, baik di
bidang administrasi, teknik, maupun pelaksanaan pekerjaan dan melakukan koordinasi
terhadap pihak Direksi Lapangan dan juga terhadap pimpinan manajemen PT. Ria
Kencana. Dengan pengelolaan manajemen proyek seperti diuraikan di atas serta kerja-
sama yang baik dengan pihak pemberi tugas / konsultan pengawas, maka pelaksanaan
proyek diharapkan dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang disyaratkan.
Untuk Struktur Organisasi Proyek ini secara detail dapat dilihat pada lampiran Struktur
Organisasi, terlampir dalam form personil inti.
1.7. Pencapaian Proyek
Untuk menjamin Pencapaian Proyek agar dapat berjalan dengan baik, maka manajemen
PT. Ria Kencana telah mengeluarkan kebijakan mutu. Sistem manajemen mutu dalam
pelaksanaannya ditunjang dengan sarana-sarana lainnya yaitu berupa perangkat lunak
(software) sebagai sarana pengendali, danperangkat keras ( hardware ) yang berupa
peralatan-peralatan sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan, dengan strategi
sebagai berikut :
1.7.1. Tenaga Kerja
Personil atau Tenaga Kerja yang ditugaskan sebagai Personil Intl dalam menangani
proyek ini adalah personil yang berpengalaman dalam menangani proyek-proyek sejenis.
Sedangkan untuk tenaga kerja terampil dipilih dandidatangkan dari luar daerah dan atau
METODA PELAKSANAAN
dari daerah setempat. Adapun personil yang dipilih dalam penanganan proyek ini terdiri
atas :
o Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek.
o Tenaga operasional lapangan : pelaksana (supervisor), mekanik dan
operator.
o Pekerja (mandor, tukang, kenek, operator).
1.7.2. Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat balk dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta
sesuai dengan kondisi lapangan dan volume pekerjaan, akan dilakukan guna menjamin
tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni berupa tepat biaya, tepat mutu dan
tepat waktu.
Untuk proyek ini akan diperlukan peralatan sebagai berikut :
o Peralatan untuk pekerjaan persiapan
 Total Station
 Theodolite
 Waterpass
 Pick Up
 Dump Truck
 Alat bantu lainnya
o Peralatan untuk pekerjaan Pembersihan Tempat Kerja
 Bulldozer
 Excavator
 Dump Truck
o Peralatan untuk pekerjaan Galian
 Excavator
 Dump Truck
 Alat Bantu
o Peralatan untuk pekerjaan Drainase
 Excavator
 Dump Truck
 Alat Bantu
o Peralatan untuk pekerjaan Perkerasan Jalan dan struktur beton minimal
No.
Jenis Fasilitas/
Peralatan/Perlengkapan
Jumlah
Kapasitas
atau
output
pada saat
ini
1 2 3 4
1
Concrete Batching
Plant
1 40 m3/jam
2 Truk Mixer 10 7,5 M3
3
AMP, Batch Plant,
kapasitas Pugmill ≥
800 Kg, Bahan Bakar
1
60
TON/JAM
METODA PELAKSANAAN
minyak tanah/ gas/
solar, sistem
pemanasan ketel aspal
tidak langsung
(indirect)
4
ASPHALT FINISHER
2 30 TON
5 TANDEM ROLLER 2 10 TON
6
PNEUMATIC TIRE
ROLLER
2 8TON
7 Dump Truck 10 5 Ton
I.7.3. Kebutuhan Bahan
Kebutuhan bahan akan dikendalikan oleh bagian logistik dengan mengikuti jadwal
kebutuhan material dan spesifikasi teknik. Dimana material utama terdiri atas :
 Agregat kasar dan halus
 Besi Tulangan
 Beton ( Ready Mix )
 Semen
 Batu kali
 Hotmix
 Aspal Bitumen
 Tanah Pilihan,
 dll
I.7.4. Pengamanan ( Security )
PT. Ria Kencana akan menyediakan tenaga keamanan sesuai dengan kebutuhan, yang
akan bertugas dalam hal :
 Pengamanan terhadap personil proyek
 Pengamanan terhadap bahan dan peralatan di proyek
 Pengamanan terhadap keluar masuknya orang luar di proyek.
 Pengamanan terhadap pengendalian lalu lintas
I.7.5. Program K3
Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek
maka dibentuk unit K-3 yang menanggulangi segala hal tentang keselamatan, dimana unit
K-3 tersebut bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik, Rumah sakit, maupun instansi-
instansi terkait lainnya.
Secara garis besar program K3 tersebut adalah sebagai berikut :
METODA PELAKSANAAN
 Mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan di proyek dan menyediakan
perlengkapan P3K.
 Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti
topi pengaman, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dan lain sebagainya.
Lebih Jelasnya tentang alat pelindung diri yang akan dipergunakan adalah sebagai
berikut:
METODA PELAKSANAAN
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Safety Halmet
Melindungi kepala dari kejatuhan material
Ear Plug/Ear Muf
Melindungi telinga dari bising yang di atas ambang batas keamanan
diatas ambang batas (NAB = 85 dB utk 8 jam kerja)
Safety Glasses/Google
Melindungi mata dari benda asing
Gloves (sarung tangan)
Melindungi tangan dari terkena bahaya Melindung
 Kain/cotton Rubber/karet Leather/kulit
METODA PELAKSANAAN
Reflected Vest (Rompi)
Sebagai penanda dengan cara memantulkan cahaya
Masker
Mencegah material atau benda asing masuk ke dalam saluran pernapasan
Safety Shoes
Melindungi kaki dari terkena bahaya
I.7.6. Koordinasi Antar Disiplin ( INTERFACE )
Dalam rangka penyelesaian proyek secara menyeluruh, tentu adanya pekerjaan atau
kegiatan yang akan saling berkaitan. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya koordinasi
yang baik dan terpadu antar disiplin, guna menghindari terjadinya kesalahan atau ketidak
jelasan pelaksanaan, yang dapat mengakibatkan terjadinya hambatanhambatan yang tidak
diinginkan.
Untuk mengatur kegiatan pekerjaan yang saling terkait tersebut maka dilaksanakan :
1. Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi akan dilaksanakan pada setiap hari kerja yaitu dipagi hari
sebelum memulai kerja, dimana dalam rapat tersebut akan membahas dan
mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan, permasalahan dan penyelesaiannya
serta program pelaksanaan pekerjaan ke depan.
2. Program dan Scheduling.
METODA PELAKSANAAN
Pada pelaksanaan pekerjaan nanti, maka jadwal pekerjaan akan dijabarkan lebih
detail dan terperinci dalam bentuk Jadwal Harian dan Mingguan serta akan
dimonitor secara cermat dengan menggunakan laporan harian dan mingguan.
METODA PELAKSANAAN
I.7.7. Pengendalian Mutu
Untuk menjamin agar diperoleh hasil pekerja yang baik sesuai dengan mutu yang
disyaratkan, maka perlu dilakukan Pengendalian Mutu ( quality control ) terhadap
pelaksanaan pekerjaan, diantaranya mengontrol :
1. Seluruh material yang digunakan
2. Pemilihan tenaga kerja
3. Perawatan alat
4. Test material di laboratorium dan lapangan
5. Kondisi dan Lokasi pekerjaan
Selanjutnya melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan yang digunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.
Meskipun untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada penanggungjawabnya langsung,
namun tetap akan ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasikan oleh
bagian Engineering.
Manajemen mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan secara sistematik dan
terencana yang diterapkan sebagai bagian dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin
bahwa proses pelaksanaan di proyek terkendali dan konsisten.
Pekerjaan pengendalian mutu tersebut diharapkan dapat dijalankan dengan baik dengan
melakukan :
1. Sasaran mutu yang jelas
2. Sumber daya manusia yang profesional
3. Organisasi proyek yang baik
4. Sistem dan prosedur mutu yang baku
5. Penerapan manajemen mutu yang konsisten
METODA PELAKSANAAN
II. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
II.1. PEKERJAAN MOBILISASI
Pekerjaan Mobilisasi akan segera dilakukan, setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan. Pada Pekerjaan
Mobilisasi ini, akan dilakukan Mobilisasi Peralatan, Tenaga Kerja, Pembuatan/pembangunan Direksi Keet,
dan barak tempat kerja serta kebutuhan lainnya yang diperlukan guna menunjang kelancaran pekerjaan.
Juga dilakukan Penyelidikan atau Investigasi terhadap kondisi lapangan ( Field Investigation ), kondisi
material yang akan dipergunakan, dan melakukan pembuatan Mix Design Untuk Beton, Job Mix Formula
Untuk Hot Mix, Slurry Modifikasi Latex, serta Soil Investigation ( jika diperlukan ), dan hal ini lainnya
yang dianggap perlu.
Juga pada pekerjaan Mobilisasi ini akan dilakukan :
1. Pekerjaan survey lapangan
Pekerjaan survey lapangan ini sangat perlu dilaksanakan guna mengetahui tentang kemungkinan
adanya kendala-kendala di proyek yang akan dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan balk
secara langsung maupun tidak langsung.
2. Pekerjaan Pengukuran dan Site Planning
Sebelum pelaksanaan pekerjaan fisik, perlu dilakukan pengukuran ulang bersama antara
Kontraktor, Direksi Lapangan dan Konsultan, dengan menggunakan alat ukur ( Total Station,
Theodolite dan atau Waterpass ). Dimana pada pengukuran tersebut akan ditentukan titik Bench
Mark (BM) guna dijadikan patokan dalam menentukan titik, terutama yang berhubungan dengan
ketinggian peil/permukaan.
Pekerjaan Pengukuran (setting out ) dilaksanakan, guna mengetahui :
 Batas pekerjaan
 Posisi bangunan yang ada
 Posisi instalasi yang ada
 Posisi setiap pekerjaan yang akan dikerjakan
 Menentukan elevasi setiap pekerjaan yang akan dikerjakan

Pengukuran akan dilakukan dari awal hingga dapat dimulainya pelaksanaan pekerjaan. Hasil pengukuran
ini jika dimungkinkan juga akan dipakai untuk menentukan progress pekerjaan yang berhubungan dengan
pembayaran.
Tim pengukuran juga akan melakukan pengecekan gambar yang ada (Construction Drawing) dan akan
membuat data awal. Dimana data awal tersebut akan dipakai guna pembuatan Shop Drawing yang akan
dijadikan untuk pedoman pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Shop drawing sebelum dapat digunakan
sebagai pedoman di lapangan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Direksi lapangan dan
Konsultan. Selanjutnya diharapkan As Build Drawing akan dapat diproses bersamaan dengan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan dengan berpedoman pada hasil pekerjaan terlaksana (Pekerjaan yang sudah
dilakukan). Hal ini dimaksudkan agar pada saat selesai pekerjaan nanti, As Build Drawing yang menjadi
kewajiban Kontraktor juga dapat segera diselesaikan.
METODA PELAKSANAAN
BAGAN ALIR PEKERJAAN PENGUKURAN
Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dimulai dengan
pengukuran polygon dan waterpass sehingga dapat koordinat
(x,y,z). Kemudian titik-titik BM yang sesungguhnya dibandingkan
dengan data-data titik BM dalam gambar untuk mengetahui apakah
BM tersebut masih baik atau rusak.
Pembuatan/pemasangan temporary BM diperlukan untuk
mempermudah kegiatan staking pada saat pelaksanaan pekerjaan.
Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team Pengukur yang
dikoordinir oleh seorang surveyor yang berpengalaman pada
bidangnya dengan menggunakan peralatan-peralatan antara :
 Total Station atau EDM, untuk pengukuran polygon.
 Automatic Level wild NAK 2 (Waterpass ) lengkap
dengan statisnya dan baak ukur
 alumunium panjang 4 meter untuk pengukuran waterpass.
4. Foto Visual
Setelah dilakukan survey lapangan dan pemasangan papan nama, maka dilaksanakan foto visual
0% pertama dengan kamera. Pengambilan foto diharuskan pada titik yang ditentukan oleh Direksi,
minimal dari satu titik pengambilan dan tidak berubah ubah. Dan untuk selanjutnya pada
pengambilan foto 50% dan 100% pun dilakukan pada titik yang sama.
5. Pembuatan Papan Nama
Papan nama dibuat dari papan/triplex 9 mm satu lembar, dicat putih (atau sesuai petunjuk
direksi) dan disablon dengan huruf-huruf standar sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan. Pada papan nama tersebut tertera.
- Nama Perusahaan
- Nama Pemberi Kerja
- Nama Proyek
- Dll (atau sesuai petunjuk direksi)
Setelah dibuat dengan cat (sesuai petunjuk direksi), maka papan nama tersebut dibawa ke lokasi
proyek. Papan nama dipasang dengan dua buah kaso yang dipaku ke papan nama tersebut. Cara
memasangnya dengan memakai paku yang dipakukan menggunakan palu.
Pada tempat yang akan dipasang, digali terlebih dahulu dengan menggunakan linggis. Papan nama
yang telah dipaku ke kaso tadi, dipasang pada tanah yang telah digali. Tanah galian tersebut
kemudian dipadatkan.
PENGECEKAN TITIK
REFERENSI BM
(BENCH MARK)
PEMBUATAN DAN
PEMASANGAN PATOK
PATOK BM
(TEMPORARY BENC MARK)
PENGUKURAN CROSS DAN
LONGITUDINAL SECTION
KONDISI EKSISTING
SURVEY DAN
PENANDAAN LOKASI
PEKERJAAN
METODA PELAKSANAAN
6. Pembuatan Kantor Direksi.
Kantor Direksi yang dibuat adalah ukuran 10 X 5 m . Bahan untuk membuat Kantor Direksi
adalah: kaso, balok kayu, triplex, seng bergelombang, kaca nako, paku, palu, gergaji, semen, pasir,
split, ember, sendok, semen, air, reng.
Pertama-tama dipasang balok kayu dipojok ukuran bedeng empat persegi panjang. Balok kayu
dipasang dengan memakai pondasi cor setempat di empat sudut yang akan dibuat Kantor Direksi
Setelah balok kayu terpasang, dibuat kaso yang ukurannya lebih kecil sebagai kuda kuda untuk
atap seng nantinya, sesuai dengan ukuran.
Pemasangan kaso ini menggunakan paku yang dipukulkan menggunakan palu. Kaso – kaso
tersebut dipotong mengunakan gergaji sesuai dengan ukuran yang ada. Setelah rangka Kantor
Direksi terpasang, disediakan tempat untuk jendela yang menggunakan kaca nako serta tempat
pintu sederhana yang dapat ditutup/kunci. Setelah rangka tempat pintu dan jendela disediakan,
maka triplex ukuran dipasang sebagai dindingnya dengan cara memakukannya ke kaso dan rangka
rangkanya.
Bila dinding telah selesai dibuat, maka dipasang kuda kuda serta reng untuk penempatan seng
gelombang tersebut yaitu dengan memakukannya ke reng yang sudah disiapkan baru kemudian
dipaku dengan memakai paku seng.
Apabila semua telah selesai maka lantai Kantor Direksi dicor dengan beton 1:2:3, yaitu berupa
campuran semen, pasir, split dan air yang dicampur dalam suatu wadah yang terbuat dari papan
yang berupa kotak berukuran 1mx1m dengan tebal 10 cm. cara pemasangannya papan dipotong
dengan menggunakan gergaji lalu dipakukan dengan palu satu sama lain agar nantinya menjadi
sebuah kotak. Wadah ini dibuat agar campuran beton untuk lantai kantor direksi tidak berceceran
kemana-mana.
Setelah campuran beton dibuat, baru diangkat dengan menggunakan ember dan dituang lagi
kelantai kantor direksi lalu kemudian diratakan dengan menggunakan sendok semen dengan
kemiringan sesuai dengan tempatnya.
Pada saat lantai mulai mengeras segera disiram dengan air agar lantainya tidak retak.
Jendela yang dipasang pada kantor direksi adalah dari nako sedangkan pintunya terbuat dari
triplex yang digergaji sesuai ukuran (0,90 m x 1,80 m ). Setelah digergaji , baru dipasang list-nya
untuk penguat, kemudian dipasang engselnya agar dapat dibuka/tutup dan dipasang gemboknya.
Kemudian pekerjaan instalasi listrik ,penerangan dipasang dan sanitasi . Setelah semua selesai,
maka perlengkapannya kantor direksi pun dipasang, Meja ½ Biro, Kursi Lipat, Meja Rapat, White
board, penghapus, alat-alat tulis, pemadam kebakaran, dan lain-lain. Kemudian tempatkan
penjaga kantor selama masa pelaksanaan.
7. Pembuatan Kantor Kontraktor.
Kantor Kontraktor yang dibuat adalah ukuran 7,5 X 10 m . Bahan untuk membuat Kantor
Kontraktor adalah : kaso, balok kayu, triplex, seng bergelombang, kaca nako, paku, palu, gergaji,
semen, pasir, split, ember, sendok, semen, air, reng.
Pertama-tama dipasang balok kayu dipojok ukuran bedeng empat persegi panjang. Balok kayu
dipasang dengan memakai pondasi cor setempat di empat sudut yang akan dibuat Kantor
Kontraktor.
Setelah balok kayu terpasang, dibuat kaso yang ukurannya lebih kecil sebagai kuda kuda untuk
atap seng nantinya, sesuai dengan ukuran.
Pemasangan kaso ini menggunakan paku yang dipukulkan menggunakan palu. Kaso – kaso
tersebut dipotong mengunakan gergaji sesuai dengan ukuran yang ada. Setelah rangka Kantor
Kontraktor terpasang, disediakan tempat untuk jendela yang menggunakan kaca nako serta tempat
pintu sederhana yang dapat ditutup/kunci. Setelah rangka tempat pintu dan jendela disediakan,
maka triplex ukuran dipasang sebagai dindingnya dengan cara memakukannya ke kaso dan rangka
rangkanya.
Bila dinding telah selesai dibuat, maka dipasang kuda kuda serta reng untuk penempatan seng
gelombang tersebut yaitu dengan memakukannya ke reng yang sudah disiapkan baru kemudian
dipaku dengan memakai paku seng.
METODA PELAKSANAAN
Apabila semua telah selesai maka lantai Kantor Kontraktor dicor dengan beton 1:2:3, yaitu berupa
campuran semen, pasir, split dan air yang dicampur dalam suatu wadah yang terbuat dari papan
yang berupa kotak berukuran 1mx1m dengan tebal 10 cm. Cara pemasangannya papan dipotong
dengan menggunakan gergaji lalu dipakukan dengan palu satu sama lain agar nantinya menjadi
sebuah kotak. Wadah ini dibuat agar campuran beton untuk lantai direksi keet tidak berceceran
kemana-mana.
Setelah campuran beton dibuat, baru diangkat dengan menggunakan ember dan dituang lagi
kelantai kantor kontraktor lalu kemudian diratakan dengan menggunakan sendok semen dengan
kemiringan sesuai dengan tempatnya.
Pada saat lantai mulai mengeras segera disiram dengan air agar lantainya tidak retak.
Jendela yang dipasang pada direksi keet adalah dari nako sedangkan pintunya terbuat dari triplex
yang digergaji sesuai ukuran (0,90 m x 1,80 m ). Setelah digergaji , baru dipasang list-nya untuk
penguat, kemudian dipasang engselnya agar dapat dibuka/tutup dan dipasang gemboknya.
Kemudian pekerjaan instalasi listrik, penerangan dan sanitasi dipasang. Setelah semua selesai,
maka perlengkapannya kantor kontraktor pun dipasang, yaitu papan tulis, penghapus, meja, kursi,
alat-alat tulis, pemadam kebakaran, dan lain-lain.
8. Pembuatan Gudang Material dan Peralatan.
Gudang Material dan Peralatan yang dibuat adalah ukuran 5 X 5 m . Bahan untuk membuat
Gudang Material dan Peralatan adalah : kaso, balok kayu, triplex 9 mm, seng bergelombang, kaca
nako, paku, palu, gergaji, semen, pasir, split, ember, sendok, semen, air, reng.
Pertama-tama dipasang balok kayu dipojok ukuran bedeng empat persegi panjang. Balok kayu
dipasang dengan memakai pondasi cor setempat di empat sudut yang akan dibuat Gudang Material
dan Peralatan.
Setelah balok kayu terpasang, dibuat kaso yang ukurannya lebih kecil sebagai kuda kuda untuk
atap seng nantinya, sesuai dengan ukuran.
Pemasangan kaso ini menggunakan paku yang dipukulkan menggunakan palu. Kaso – kaso
tersebut dipotong mengunakan gergaji sesuai dengan ukuran yang ada. Setelah rangka Gudang
material dan peralatan terpasang, disediakan tempat untuk jendela yang menggunakan kaca nako
serta tempat pintu sederhana yang dapat ditutup/kunci. Setelah rangka tempat pintu dan jendela
disediakan, maka triplex ukuran dipasang sebagai dindingnya dengan cara memakukannya ke kaso
dan rangka rangkanya.
Bila dinding telah selesai dibuat, maka dipasang kuda kuda serta reng untuk penempatan seng
gelombang tersebut yaitu dengan memakukannya ke reng yang sudah disiapkan baru kemudian
dipaku dengan memakai paku seng.
Apabila semua telah selesai maka lantai gudang material dan peralatan dicor dengan beton 1:2:3,
yaitu berupa campuran semen, pasir, split dan air yang dicampur dalam suatu wadah yang terbuat
dari papan yang berupa kotak berukuran 1mx1m dengan tebal 10 cm. cara pemasangannya papan
dipotong dengan menggunakan gergaji lalu dipakukan dengan palu satu sama lain agar nantinya
menjadi sebuah kotak. Wadah ini dibuat agar campuran beton untuk lantai gudang material dan
peralatan tidak berceceran kemana-mana.
Setelah campuran beton dibuat, baru diangkat dengan menggunakan ember dan dituang lagi
kelantai gudang material dan peralatan lalu kemudian diratakan dengan menggunakan sendok
semen dengan kemiringan sesuai dengan tempatnya.
Pada saat lantai mulai mengeras segera disiram dengan air agar lantainya tidak retak.
Jendela yang dipasang pada gudang material dan peralatan adalah dari nako sedangkan pintunya
terbuat dari triplex yang digergaji sesuai ukuran (0,90 m x 1,80 m ). Setelah digergaji , baru
dipasang list-nya untuk penguat, kemudian dipasang engselnya agar dapat dibuka/tutup dan
dipasang gemboknya. Kemudian pekerjaan instalasi listrik, penerangan dan sanitasi dipasang.
Setelah semua selesai, maka perlengkapannya gudang material dan peralatan pun dipasang, yaitu
papan tulis, penghapus, meja, kursi, alat-alat tulis, pemadam kebakaran, dan lain-lain.
9. Pembuatan Pagar Pengaman
Pagar pengaman dibuat dengan cars yang mudah untuk dipindahkan dan dapat melindungi areal
pekerjaan dari segala gangguan, yang dapat menghambat kelancaran pekerjaan. Dimana pada
METODA PELAKSANAAN
tahap awal dibuatkan pagar untuk melindungi pekerjaan pada daerah yang akan dilaksanakan
dengan mengikuti rencana kerja yang telah dibuat.
10. Pengecekan Perhitungan Volume ( Rekayasa Lapangan )
Pengecekan quantity/volume ( Rekayasa Lapangan ) akan dilaksanakan sejak awal pelaksanaan
pekerjaan dengan melaksanakan kegiatan engineering, yaitu mulai dari survey bersama dengan pihak
Direksi Lapangan dan Konsultan. Dari survey tersebut akan dapat diketahui quantity/volume pekerjaan
yang tepat.
Apabila terdapat perbedaan quantity yang dihitung dengan quantity yang tercantum dikontrak, maka
GS/Project Manager akan menyampaikan kepada Direksi lapangan danmengajukan usulan perubahan
quantity dimaksud untuk mendapat tanggapan danatau persetujuan dari Direksi Lapangan. Pengecekan
perhitungan quantity dimaksud tetap akan dilakukan selama berlangsungnya proyek agar quantity
pekerjaan yang dilakukan dapat dipertanggung jawabkan
11. Listrik
Jika tidak dimungkinkan untuk dapat menggunakan fasilitas Listrik yang disuplay oleh PLN, maka
pengadaan listrik untuk keperluan proyek guna dapat melaksanakan pekerjaan sebagaimana yang
diharapkan serta sesuai dengan jadwal kerja yang ada, maka akan diadakan/disediakan genset yang
ditempatkan pads lokasi yang bebas dari penyebab gangguan kebisingan
12. Pengadaan Air
Pengadaan air guna keperluan kerja jika dimungkin akan diadakan dari PDAM, namun jika tidak
dimungkin maka akan diadakan dari pompa sumur atau sumber air yang terdekat.
II.1.1 PEKERJAAN PENGENDALIAN LALU LINTAS DAN PENGAMANAN LINGKUNGAN HIDUP 
a. Tujuan
Pengendalian lalu lintas atau kegiatan pengaturan lalu lintas dalam pelaksanaan suatu proyek, dimaksudkan
untuk mengatur dan mengupayakan pengamanan lalu lintas kendaraan di Jalan pada area yang sedang
dikerjakan atau sekitar area tersebut pada saat pelaksanaan pekerjaan berlangsung- Hal ini dilakukan
dengan cara merencanakan, mempersiapkan, menyusun tata pemasangan sarana pengamanan lalu lintas
dengan segala perlengkapan untuk dipakai sepanjang berlangsungnya pekerjaan/proyek. Berdasarkan
kondisi lapangan dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, berikut ini disampaikan rencana pengaturan
lalu lintas yang akan diterapkan.
METODA PELAKSANAAN
Gambar. Salah satu contoh Penataan Rambu
b. Pelaksanaan
Pengendalian lalu lintas dilaksanakan oleh seorang ( Tim ) yang bukan hanya menguasai masalah lalu lintas
saja tapi juga masalah teknik serta langsung bertanggung jawab pada General Superintendent/PM. Bagian
ini juga melakukan koordinasi aktif kepada Konsultan dan pihak pemberi tugas tentang waktu, perubahan
jalur dan lainnya sehingga dapat diperkecil segala kemungkinan buruk yang akan terjadi.
Pengaturan lalu-lintas ini terdiri dari :Penyediaan alat-alat pengatur laludintas
Pengecekan, perawatan dan perlindungan sepanjang area konstruksi
Pemasangan slat-slat lalu lintas selama konstruksi
 Penyediaan alat-alat pengatur lalu lintas
 Pengecekan, perawatan dan perlindungan sepanjang area konstruksi
 Pemasangan slat-slat lalu lintas selama konstruksi
Pelaksanaannya akan dikonfirmasikan dengan pihak yang berwenang. Kontraktor akan memelihara jalan
yang berpengaruh kepada area operasional dengan kondisi yang balk yang tentunya bekerja sama dengan
badan yang berwenang untuk mengatur kelancaran lalu lintas agar terhindar dari kemacetan, seperti dengan
Dinas Perhubungan dan Kepolisian.
Dalam menyiapkan fasilitas pengaturan lalu lintas, maka sepanjang area kerja, alat-alat pengatur lalu lintas
akan dipasang, yaitu pada titik-titik tertentu sesuai dengan kebutuhan.
Peralatan/fasilitas pengatur lalulintas yang diperlukan antara lain sbb
 Rambu perhatian, petunjuk, larangan dan sebagainya.
 Barikade
 Papan pemberitahuan
 Rubber cone
 Lampu – lampu
 Baju rompi pengaman lalu lintas
 Genset
 Handy talky untuk komunikasi
Nama Paket : Pembangunan Jalan Pejagan - Ketanggungan - Prupuk (APBN-P PA1)
Nama Peserta Lelang : PT. RIA KENCANA
T A H A P A N P E K E R J A A N
Surat Perintah Mulai Kerja
( SPMK )
Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja 
Konstruksi  (Rk3K)
a. Kebijakan K3 Proyek;
b. Organisasi K3;
c. Perencanaan K3;
d. Pengendalian dan Program K3;
e. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3;
f. Tinjauan Ulang Kinerja K3.
Program Mutu berisi :
a. informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja
Rapat Persiapan  Pelaksanaan  Kontrak
Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak meliputi :
a. program mutu;
b. rencana K3 Kontrak;
c. organisasi kerja;
d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti  uraian tentang metode kerja yang memperhatikan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja;
f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan personil;
g. penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi pekerjaan.
Mobilisasi   1.2
a. mendatangkan peralatan‐peralatan terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan personil‐personil.
Pemeriksaan  Bersama  Lokasi Pekerjaan :
Pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan pengukuran dan 
pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap rencana mata 
pembayaran(Mutual Check 0%).
Berita Acara Hasil Pemeriksaan Bersama. Apabila dalam pemeriksaan 
bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka  dituangkan dalam 
adendum Kontrak (Berita Acara Mutual Check 0%).
Galian untuk Selokan 
Drainase dan Saluran Air
2.1.(1)
Pasangan Batu 
dengan Mortar
2.2.(1)
Baja Tulangan untuk struktur 
drainase beton minor
2.3.(13)
Beton K‐250 (fc' 20) untuk struktur 
drainase beton minor
2.3.(12)
Galian Biasa
3.1.(1a)
Lapis Pondasi Bawah 
Beton Kurus
5.3.(3)
Penyiapan badan jalan
3.3.(1)
Lapis Pondasi 
Agregat Kelas A
4.2.(1)
Timbunan Pilihan 
dari  Sumber Bahan
3.2.(2a)
Pasangan Batu  (TPT) 
7.9.(1)
Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
1.8.(1)
Pengamanan 
Lingkungan Hidup 
1.17
Galian Perkerasan Beraspal 
dengan Cold Milling  Machine
3 1 (6)
Galian Perkerasan 
Berbutir
Timbunan Biasa dari  Sumber Bahan
3.2.(1a)
Keterangan  :
 Mata Pembayaran Utama
 Metoda pelaksanaan terlampir
Perkerasan Beton Semen untuk 
Pembukaan Lalu‐lintas Umur Beton  
lebih dari 3 hari dan kurang dari 7 hari 
Skh‐1.5.3(3)
Laston Lapis Aus (AC‐WC) 
6.3 (5a)
Lapis Resap Pengikat ‐ Aspal Cair
6.1 (1)(a)
Laston Lapis Antara (AC‐BC) 
6.3 (6a)
Lapis Perekat‐Aspal Cair
6.1.(2)(a)
Bahan anti pengelupasan
6.3.(9)
Bahan anti pengelupasan
6.3.(9)
Marka Jalan Termoplastik 
8.4 (1)
Rel Pengaman
8.4 (7)
Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan 
Pemantul Engineer Grade
8.4 (1)
Patok Pengarah
8.4.(5)
Serah Terima Pertama/  
Provision  Hand  Over 
(PHO)
Pemeliharaan Rutin 
Bab. 10
Perkerasan Beton Semen 
5.3(1)
Galian Perkerasan Beraspal 
Tanpa Cold Milling Machine
3.1.(7)
3.1.(6)
Lapis Pondasi 
Agregat Kelas A
4.2.(1)
Lapis Pondasi Bawah 
Beton Kurus
5.3.(3)
Kerb Pracetak Jenis 1 
(Peninggi/Mountable)
8.4 (10a)
Lapis Pondasi Agregat Kelas S
4.2.(2b)
Penyiapan badan jalan
3.3.(1)
Beton mutu sedang dengan 
fc’=20 MPa (K‐250)
7.1 (7).a
 Awal dan Akhir Pekerjaan
Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana
Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Agregat Kelas A
No. Mata Pembayaran : 4.2.(1)
 
I. ASUMSI III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. Matrial Lapis Pondasi Agregat Kelas A didatangkan dari produsen pendukung 1. Dump Truck
dan diterima di lokasi pekerjaan.
2. Kualitas bahan dasar telah dilakukan pengetesan di laboratorium pengujian
material oleh pihak terkait dan memenuhi syarat spesifikasi yang berlaku.
3. Karena lokasi pekerjaan di badan jalan maka pada saat pekerjaan dimulai
dengan penghamparan Agregat Kelas A, satu lajur jalan ditutup untuk lalu-
lintas kendaraan, sehingga perlu ada pengaturan arah arus lalu-lintas
II. PEKERJAAN PERSIAPAN 2.Motor Grader
a. Lokasi pekerjaan sudah disiapkan sesuai urutan pekerjaan sebelumnya
b. Permukaan yang ada harus dibersihkan dari bahan yang lepas dan yang
tidak dikehendaki dengan sapu mesin dan dibantu secara manual jika
               diperlukan
c. Semua peralatan pendukung dan pekerja sudah siap pakai dan layak kerja
Metode Kerja
d. Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pangaturan lalu-lintas
e. Sarana pengaturan lalu-lintas terdiri dari:
e1. Rambu lalu-litas peringatan dan Pengarah 3.Vibratory Roller
e2. Rubber Cones
e3. Marka jalan sementara
e4. Penghalang lalu-lintas
e5. Generator set ( untuk kerja malam hari )
e6. Lampu penerangan jalan sementara ( untuk kerja malam hari )
f. Request pekerjaan telah disetujui Direksi Pekerjaan secara tertulis.
4.Water Tank Truck
Berlanjut ke hal. berikut.
Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana
Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Agregat Kelas A
No. Mata Pembayaran : 4.2.(1)
IV. TAHAPAN PELAKSANAAN
1. Campuran Lapis Pondasi Agregat Kelas A dikirim ke lokasi penghamparan dengan menggunakan Dump Truck kemudian dihampar dan dibentuk oleh
Motor Grader dengan ketebalan padat sesuai gambar rencana
2. Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan Vibratory
Roller dengan jumlah lintasan sesuai rekomendasi dalam Formula Campuran
3. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu
4. Setelah dilaksanakan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam
spesifikasi teknis
Proses penghamparan dan pemadatan agregat
Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana
Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Agregat Kelas S
No. Mata Pembayaran : 4.2.(2b)
 
I. ASUMSI III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. Matrial Lapis Pondasi Agregat Kelas S didatangkan dari produsen pendukung 1. Dump Truck
dan diterima di lokasi pekerjaan.
2. Kualitas bahan dasar telah dilakukan pengetesan di laboratorium pengujian
material oleh pihak terkait dan memenuhi syarat spesifikasi yang berlaku.
3. Karena lokasi pekerjaan di bahu jalan maka pada saat pekerjaan dimulai
dengan penghamparan Agregat Kelas S, satu lajur jalan ditutup untuk lalu-
lintas kendaraan, sehingga perlu ada pengaturan arah arus lalu-lintas
II. PEKERJAAN PERSIAPAN 2.Motor Grader
a. Lokasi pekerjaan sudah disiapkan sesuai urutan pekerjaan sebelumnya
b. Permukaan yang ada harus dibersihkan dari bahan yang lepas dan yang
tidak dikehendaki dengan sapu mesin dan dibantu secara manual jika
               diperlukan
c. Semua peralatan pendukung dan pekerja sudah siap pakai dan layak kerja
Metode Kerja
d. Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pangaturan lalu-lintas
e. Sarana pengaturan lalu-lintas terdiri dari:
e1. Rambu lalu-litas peringatan dan Pengarah 3.Vibratory Roller
e2. Rubber Cones
e3. Marka jalan sementara
e4. Penghalang lalu-lintas
e5. Generator set ( untuk kerja malam hari )
e6. Lampu penerangan jalan sementara ( untuk kerja malam hari )
f. Request pekerjaan telah disetujui Direksi Pekerjaan secara tertulis.
4.Water Tank Truck
Berlanjut ke hal. berikut.
Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana
Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Agregat Kelas S
No. Mata Pembayaran : 4.2.(2b)
IV. TAHAPAN PELAKSANAAN
1. Campuran Lapis Pondasi Agregat Kelas S dikirim ke lokasi penghamparan dengan menggunakan Dump Truck kemudian dihampar dan dibentuk oleh
Motor Grader dengan ketebalan padat sesuai gambar rencana
2. Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan Vibratory
Roller dengan jumlah lintasan sesuai rekomendasi dalam Formula Campuran
3. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu
4. Setelah dilaksanakan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam
spesifikasi teknis
Proses penghamparan dan pemadatan agregat
Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana
Jenis Pekerjaan : Perkerasan Beton Semen
No. Mata Pembayaran : 5.3(1)
I. ASUMSI III. PENGADAAN CAMPURAN BETON
1. Pekerjaan dilakukan secara manual oleh sekelompok pekerja terlatih
2. Campuran Beton K-500 dibeli dari produsen pendukung, seluruh bahan dasar
penunjang (lembar dan batang kayu serta paku) untuk acuan/bekisting serta
baja tulangan untuk sambungan melintang (batang ruji) dan memanjang
(batang pengikat) diterima di lokasi pekerjaan
3. Mutu campuran Beton K-500 sudah diuji, diperiksa dan dikontrol oleh
Konsultan Pengawas di tempat produksi beton ( bathing plant )
4. Karena lokasi pekerjaan dipinggir jalan maka pada saat pekerjaan dimulai,
satu lajur jalan ditutup untuk lalu-lintas kendaraan sehingga perlu ada
Metode Kerja
satu lajur jalan ditutup untuk lalu-lintas kendaraan, sehingga perlu ada
         pengaturan arah arus lalu‐lintas IV. ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Alat Getar Beton
II. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pangaturan lalu-lintas
b. Lokasi pekerjaan sudah disiapkan sesuai urutan pekerjaan sebelumnya
c. Semua peralatan dan pekerja terlatih sudah siap pakai dan layak kerja
d. Sarana pengaturan lalu-lintas terdiri dari:
c1. Rambu lalu-litas peringatan dan Pengarah
c2. Rubber Cones
c3. Penghalang lalu-lintas 2. Gergaji Beton
e. Request pekerjaan telah disetujui Direksi Pekerjaan secara tertulis.
3. Alat bantu seperti :
- Sekop - Ember Cor
- Meteran - Gerobak Dorong
- Sendok Semen - Palu dan gegep
Berlanjut ke hal. berikut.
Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana
Jenis Pekerjaan : Perkerasan Beton Semen
No. Mata Pembayaran : 5.3(1)
V. TAHAPAN PELAKSANAAN
1. Lokasi yang akan di cor beton diberesihkan dari debu dan kotoran lainnya
2. Pemasangan kayu acuan/bekisting sesuai gambar perencanaan dan setelah
terpasang diperiksa oleh konsultan pengawas untuk direkomendasi
3. Pemasangan Plastik Polyetilen selebar lokasi yang akan dicor beton
4. Pemasangan sambungan melintang (batang ruji) :
- Ruji dari batang polos ф ‐ 36 mm,  ℓ = 45 cm diletakan di atas dudukan yang
kokoh dan dipasang di tengah-tengah tebal pelat Pemasangan sambungan melintang Pemasangan batang pengikat
- Bagian ruji yang bergerak bebas di cat (batang ruji)
- Dudukan ruji dipasang kuat dengan patok
5. Pemasangan batang pengikat
- Batang pengikat dari batang ulir ф - 16 mm, ℓ = 70 cm dan dengan jarak
60 cm antara satu dengan yang lainnya diletakan dan diikat di atas dudukan
yang kuat dan dipasang di tengah-tengah tebal pelat
6. Dilakukan pengetesan slam beton pada setiap truck beton yang datang dan
hasil pengetesan akan menentukan beton tesebut siap pakai atau tidak Alat pengetes slam beton Penghamparan beton K-500
7. Dilanjutkan dengan pengecoran campuran beton dari Truck Mixers (Agitator)
ke dalam bekisting yang telah disiapkan dan dihampar oleh pekerja terlatih
yang menggunakan alat bantu sambil dipadatkan dengan alat concrete
vibrator/penggetar beton
8. Penyelesaian, perataan dan perapihan oleh sekelompok pekerja
9. Pembentukan tekstur dan pembuatan alur permukaan beton terpasang
melalui penyikatan dengan kawat dan roskram
10. Perawatan beton selama masa pengersan :
Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini, Penggregajian pelat beton Pembuatan tekstur permukaan
temperatur yg terlalu panas, dan gangguan mekanis dengan cara ditutup
karung goni yang basah dan secara periodik karung goni tersebut disiram air
11. Pembuatan sambungan setelah beton mengeras dengan menggergaji lantai
beton yang terpasang selebar 3 mm dengan kedalam ¼ tebal pelat beton dan
celah beton ditutup kembali dengan Aspal Joint Sealent
12. Pengetesan mutu beton yang sudah cukup umur dengan Hammer Tes
Pemasangan Aspal Joint Sealent Pengetesan beton dengan Hammer Tes
Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana
Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus
No. Mata Pembayaran : 5.3.(3)
I. ASUMSI III. PENGADAAN CAMPURAN BETON
1. Pekerjaan dilakukan secara manual oleh sekelompok pekerja terlatih
2. Campuran Beton Kurus (Bo) dibeli dari produsen pendukung, seluruh bahan
dasar penunjang (lembar dan batang kayu serta paku) untuk acuan/bekisting
serta baja tulangan untuk sambungan melintang (batang ruji) dan memanjang
(batang pengikat) diterima di lokasi pekerjaan
3. Mutu campuran Beton Kurus sudah diuji, diperiksa dan dikontrol oleh
Konsultan Pengawas di tempat produksi beton ( bathing plant )
4. Karena lokasi pekerjaan dibadan jalan excisting maka pada saat pekerjaan
dimulai satu lajur jalan ditutup untuk lalu-lintas kendaraan sehingga perlu ada
Metode Kerja
dimulai, satu lajur jalan ditutup untuk lalu-lintas kendaraan, sehingga perlu ada
         pengaturan arah arus lalu‐lintas IV. ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Alat Getar Beton
II. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pangaturan lalu-lintas
b. Lokasi pekerjaan sudah disiapkan sesuai urutan pekerjaan sebelumnya
c. Semua peralatan dan pekerja terlatih sudah siap pakai dan layak kerja
d. Sarana pengaturan lalu-lintas terdiri dari:
c1. Rambu lalu-litas peringatan dan Pengarah
c2. Rubber Cones
c3. Penghalang lalu-lintas
e. Request pekerjaan telah disetujui Direksi Pekerjaan secara tertulis.
2. Alat bantu seperti :
- Sekop - Ember Cor
- Meteran - Gerobak Dorong
- Sendok Semen - Palu dan gegep
Berlanjut ke hal. berikut.
Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana
Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus
No. Mata Pembayaran : 5.3.(3)
V. TAHAPAN PELAKSANAAN
1. Lokasi yang akan di cor beton diberesihkan dari debu dan kotoran lainnya
2. Pemasangan kayu acuan/bekisting sesuai gambar perencanaan dan setelah
terpasang diperiksa oleh konsultan pengawas untuk direkomendasi
3. Pemasangan Plastik Polyetilen selebar lokasi yang akan dicor beton
4. Pemasangan sambungan melintang (batang ruji) :
- Ruji dari batang polos ф ‐ 36 mm,  ℓ = 45 cm diletakan di atas dudukan yang
kokoh dan dipasang di tengah-tengah tebal pelat
- Bagian ruji yang bergerak bebas di cat
- Dudukan ruji dipasang kuat dengan patok
5. Dilakukan pengetesan slam beton pada setiap truck beton yang datang dan
hasil pengetesan akan menentukan beton tesebut siap pakai atau tidak Penghamparan Beton Kurus
6. Dilanjutkan dengan pengecoran campuran beton dari Truck Mixers (Agitator)
ke dalam bekisting yang telah disiapkan dan dihampar oleh pekerja terlatih
yang menggunakan alat bantu sambil dipadatkan dengan alat concrete
vibrator/penggetar beton
7. Penyelesaian, perataan dan perapihan oleh sekelompok pekerja
8. Perawatan beton selama masa pengerasan :
Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini,
temperatur yg terlalu panas, dan gangguan mekanis dengan cara ditutup
karung goni yang basah dan secara periodik karung goni tersebut disiram air
9. Pengetesan mutu beton yang sudah cukup umur dengan Hammer Tes
Pemeliharaan Hamparan Beton
Alat pengetes slam beton
Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana
Jenis Pekerjaan : Perkerasan Beton Semen untuk Pembukaan Lalulintas umur beton lebih dari 3 hari dan kurang dari 7 hari
No. Mata Pembayaran : Skh-1.5.3(3)
I. ASUMSI III. PENGADAAN CAMPURAN BETON
1. Pekerjaan dilakukan secara manual oleh sekelompok pekerja terlatih
2. Untuk mencapai kuat tekan 300 kg/cm 2
pada umur beton lebih dari 3 hari
dan kurang dari 7 hari, maka Mutu Beton yang digunakan adalah K- 500 +
Additve yang kadarnya sesuai spesifikasi
3. Campuran Beton K-500 + Additve dibeli dari produsen pendukung, seluruh
bahan dasar penunjang (lembar dan batang kayu serta paku) untuk acuan/
bekisting serta baja tulangan untuk sambungan melintang (batang ruji) dan
memanjang (batang pengikat) diterima di lokasi pekerjaan
4 Mutu campuran Beton K-500 sudah diuji diperiksa dan dikontrol oleh
Metode Kerja
4. Mutu campuran Beton K-500 sudah diuji, diperiksa dan dikontrol oleh
Konsultan Pengawas di tempat produksi beton ( bathing plant ) IV. ALAT YANG DIGUNAKAN
5. Karena lokasi pekerjaan dipinggir jalan maka pada saat pekerjaan dimulai, 1. Alat Getar Beton
satu lajur jalan ditutup untuk lalu-lintas kendaraan, sehingga perlu ada
         pengaturan arah arus lalu‐lintas
II. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pangaturan lalu-lintas
b. Lokasi pekerjaan sudah disiapkan sesuai urutan pekerjaan sebelumnya
c. Semua peralatan dan pekerja terlatih sudah siap pakai dan layak kerja
d. Sarana pengaturan lalu-lintas terdiri dari: 2. Gergaji Beton
c1. Rambu lalu-litas peringatan dan Pengarah
c2. Rubber Cones
c3. Penghalang lalu-lintas
e. Request pekerjaan telah disetujui Direksi Pekerjaan secara tertulis.
3. Alat bantu seperti :
- Sekop - Ember Cor
- Meteran - Gerobak Dorong
- Sendok Semen - Palu dan gegep
Berlanjut ke hal. berikut.
Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana
Jenis Pekerjaan : Perkerasan Beton Semen untuk Pembukaan Lalulintas umur beton lebih dari 3 hari dan kurang dari 7 hari
No. Mata Pembayaran : Skh-1.5.3(3)
V. TAHAPAN PELAKSANAAN
1. Lokasi yang akan di cor beton diberesihkan dari debu dan kotoran lainnya
2. Pemasangan kayu acuan/bekisting sesuai gambar perencanaan dan setelah
terpasang diperiksa oleh konsultan pengawas untuk direkomendasi
3. Pemasangan Plastik Polyetilen selebar lokasi yang akan dicor beton
4. Pemasangan sambungan melintang (batang ruji) :
- Ruji dari batang polos ф ‐ 36 mm,  ℓ = 45 cm diletakan di atas dudukan yang
kokoh dan dipasang di tengah-tengah tebal pelat Pemasangan sambungan melintang Pemasangan batang pengikat
- Bagian ruji yang bergerak bebas di cat (batang ruji)
- Dudukan ruji dipasang kuat dengan patok
5. Pemasangan batang pengikat
- Batang pengikat dari batang ulir ф - 16 mm, ℓ = 70 cm dan dengan jarak
60 cm antara satu dengan yang lainnya diletakan dan diikat di atas dudukan
yang kuat dan dipasang di tengah-tengah tebal pelat
6. Dilakukan pengetesan slam beton pada setiap truck beton yang datang dan
hasil pengetesan akan menentukan beton tesebut siap pakai atau tidak Alat pengetes slam beton Penghamparan beton K-500
7. Dilanjutkan dengan pengecoran campuran beton dari Truck Mixers (Agitator)
ke dalam bekisting yang telah disiapkan dan dihampar oleh pekerja terlatih
yang menggunakan alat bantu sambil dipadatkan dengan alat concrete
vibrator/penggetar beton
8. Penyelesaian, perataan dan perapihan oleh sekelompok pekerja
9. Pembentukan tekstur dan pembuatan alur permukaan beton terpasang
melalui penyikatan dengan kawat dan roskram
10. Perawatan beton selama masa pengersan :
Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini, Penggregajian pelat beton Pembuatan tekstur permukaan
temperatur yg terlalu panas, dan gangguan mekanis dengan cara ditutup
karung goni yang basah dan secara periodik karung goni tersebut disiram air
11. Pembuatan sambungan setelah beton mengeras dengan menggergaji lantai
beton yang terpasang selebar 3 mm dengan kedalam ¼ tebal pelat beton dan
celah beton ditutup kembali dengan Aspal Joint Sealent
12. Pengetesan mutu beton yang sudah cukup umur dengan Hammer Tes
Pemasangan Aspal Joint Sealent Pengetesan beton dengan Hammer Tes
METODA PELAKSANAAN
 
PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan pekerjaan yang dibuat secara umum dan garis besarnya
saja, sedangkan metode pelaksanaan pekerjaan yang lebih detail akan dibuat pada saat
pelaksanaan nanti. Diharapkan pada masa pelaksanaan pekerjaan nanti dapat timbul ide-
ide baru, yang tentunya akan disesuaikan dan tidak bertentangan dengan dokumen
kontrak.

More Related Content

What's hot

Contoh metoda pelaksanaan drainase
Contoh metoda pelaksanaan drainaseContoh metoda pelaksanaan drainase
Contoh metoda pelaksanaan drainaseMetza d'Arch
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileIMRA MORALDY
 
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructionPelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructioninfosanitasi
 
Spesifikasi teknis
Spesifikasi teknisSpesifikasi teknis
Spesifikasi teknisCipt4
 
Metode jbt. gantung
Metode jbt. gantungMetode jbt. gantung
Metode jbt. gantungfianardi
 
Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)Arya Ningrat
 
234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedung234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedungNaruto40
 
Kak p engawasan jalan paket d
Kak p engawasan jalan paket dKak p engawasan jalan paket d
Kak p engawasan jalan paket dJoni Pandero
 
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"MOSES HADUN
 
35519172 spesifikasi-teknis-drainase
35519172 spesifikasi-teknis-drainase35519172 spesifikasi-teknis-drainase
35519172 spesifikasi-teknis-drainaseRahmat Hidayat
 
Spek jalan
Spek jalanSpek jalan
Spek jalanTony Svy
 
modul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekmodul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekMOSES HADUN
 
Kak pengawasan dermaga rpm 15
Kak pengawasan dermaga rpm 15Kak pengawasan dermaga rpm 15
Kak pengawasan dermaga rpm 15Ahmadnoorperady
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMOSES HADUN
 
metode-pelaksanaan-proyek
metode-pelaksanaan-proyekmetode-pelaksanaan-proyek
metode-pelaksanaan-proyekMOSES HADUN
 

What's hot (20)

Contoh metoda pelaksanaan drainase
Contoh metoda pelaksanaan drainaseContoh metoda pelaksanaan drainase
Contoh metoda pelaksanaan drainase
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
 
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean constructionPelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
Pelaksanaan pembangunan drainase perkotaan dan clean construction
 
Spesifikasi teknis
Spesifikasi teknisSpesifikasi teknis
Spesifikasi teknis
 
Metode jbt. gantung
Metode jbt. gantungMetode jbt. gantung
Metode jbt. gantung
 
Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)
 
Metode Pelaksanaan
Metode PelaksanaanMetode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan
 
Metode Pelaksana
Metode PelaksanaMetode Pelaksana
Metode Pelaksana
 
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
 Kegiatan Pelaksanaan Proyek Kegiatan Pelaksanaan Proyek
Kegiatan Pelaksanaan Proyek
 
Metode pelaksanaan kiru kiru
Metode pelaksanaan kiru kiruMetode pelaksanaan kiru kiru
Metode pelaksanaan kiru kiru
 
Mt
MtMt
Mt
 
234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedung234542160 metode-pelaksanaan-gedung
234542160 metode-pelaksanaan-gedung
 
Kak p engawasan jalan paket d
Kak p engawasan jalan paket dKak p engawasan jalan paket d
Kak p engawasan jalan paket d
 
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
TEKNIK SIPIL : "METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN BARU"
 
35519172 spesifikasi-teknis-drainase
35519172 spesifikasi-teknis-drainase35519172 spesifikasi-teknis-drainase
35519172 spesifikasi-teknis-drainase
 
Spek jalan
Spek jalanSpek jalan
Spek jalan
 
modul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyekmodul pelaksanaan proyek
modul pelaksanaan proyek
 
Kak pengawasan dermaga rpm 15
Kak pengawasan dermaga rpm 15Kak pengawasan dermaga rpm 15
Kak pengawasan dermaga rpm 15
 
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedungMakalah tentang metode pelaksanaan gedung
Makalah tentang metode pelaksanaan gedung
 
metode-pelaksanaan-proyek
metode-pelaksanaan-proyekmetode-pelaksanaan-proyek
metode-pelaksanaan-proyek
 

Viewers also liked

metode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalanmetode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalanAlif Mahardika
 
Metode pelaksanaan jalan
Metode pelaksanaan jalanMetode pelaksanaan jalan
Metode pelaksanaan jalanTri Hidayat
 
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan Pekerjaan KonstruksiPelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksijajankjos
 
03 Irawan=P2 Jj Kaltim 30 Agt 06 Edited
03 Irawan=P2 Jj Kaltim 30 Agt 06 Edited03 Irawan=P2 Jj Kaltim 30 Agt 06 Edited
03 Irawan=P2 Jj Kaltim 30 Agt 06 EditedAfianto Faisol
 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanismailacox.blogspot.com
 
Bag i-manual-desain-perkerasan
Bag i-manual-desain-perkerasanBag i-manual-desain-perkerasan
Bag i-manual-desain-perkerasanWSKT
 
Bab ii redacted
Bab ii redactedBab ii redacted
Bab ii redactedNataJhoker
 
Prosedur Pengujian Laboratorium Struktur dan Bahan
Prosedur Pengujian Laboratorium Struktur dan BahanProsedur Pengujian Laboratorium Struktur dan Bahan
Prosedur Pengujian Laboratorium Struktur dan BahanAchmad Sanwasih
 
Draft laporan pendahuluan Pekerjaan Penetapan Batas Ruang Perkeretaapian Sema...
Draft laporan pendahuluan Pekerjaan Penetapan Batas Ruang Perkeretaapian Sema...Draft laporan pendahuluan Pekerjaan Penetapan Batas Ruang Perkeretaapian Sema...
Draft laporan pendahuluan Pekerjaan Penetapan Batas Ruang Perkeretaapian Sema...Kunto Adji
 
Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control ferinurgianto
 
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Selphiepuspita
 
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1Selphiepuspita
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2infosanitasi
 
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanContoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanpt baranugraha
 

Viewers also liked (20)

metode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalanmetode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalan
 
Metode pelaksanaan jalan
Metode pelaksanaan jalanMetode pelaksanaan jalan
Metode pelaksanaan jalan
 
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan Pekerjaan KonstruksiPelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
 
Div02 ind
Div02 indDiv02 ind
Div02 ind
 
03 Irawan=P2 Jj Kaltim 30 Agt 06 Edited
03 Irawan=P2 Jj Kaltim 30 Agt 06 Edited03 Irawan=P2 Jj Kaltim 30 Agt 06 Edited
03 Irawan=P2 Jj Kaltim 30 Agt 06 Edited
 
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatanPelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
Pelaksanaan pekerjaan beton untuk jalan dan jembatan
 
Jalan pracetak
Jalan pracetakJalan pracetak
Jalan pracetak
 
Bag i-manual-desain-perkerasan
Bag i-manual-desain-perkerasanBag i-manual-desain-perkerasan
Bag i-manual-desain-perkerasan
 
Bab ii redacted
Bab ii redactedBab ii redacted
Bab ii redacted
 
Pengantar rs-smg-19apr12
Pengantar rs-smg-19apr12Pengantar rs-smg-19apr12
Pengantar rs-smg-19apr12
 
Rambu marka-delineasi-sby-30mei12
Rambu marka-delineasi-sby-30mei12Rambu marka-delineasi-sby-30mei12
Rambu marka-delineasi-sby-30mei12
 
Prosedur Pengujian Laboratorium Struktur dan Bahan
Prosedur Pengujian Laboratorium Struktur dan BahanProsedur Pengujian Laboratorium Struktur dan Bahan
Prosedur Pengujian Laboratorium Struktur dan Bahan
 
Peningkatan jalan
Peningkatan jalanPeningkatan jalan
Peningkatan jalan
 
10 Pengendalian Mutu
10 Pengendalian Mutu10 Pengendalian Mutu
10 Pengendalian Mutu
 
Draft laporan pendahuluan Pekerjaan Penetapan Batas Ruang Perkeretaapian Sema...
Draft laporan pendahuluan Pekerjaan Penetapan Batas Ruang Perkeretaapian Sema...Draft laporan pendahuluan Pekerjaan Penetapan Batas Ruang Perkeretaapian Sema...
Draft laporan pendahuluan Pekerjaan Penetapan Batas Ruang Perkeretaapian Sema...
 
Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control
 
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
 
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
Metode kontruksi (klasifikasi tanah) presentasi 1
 
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
Permen PU No 12 Tahun 2014 tentang Drainase Perkotaan - Lamp 2
 
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalanContoh metode pelaksanaan rehab jalan
Contoh metode pelaksanaan rehab jalan
 

Similar to Dok pml jl. banjarsari silado

5. Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja.doc
5. Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja.doc5. Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja.doc
5. Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja.docSupervisiPW092022
 
MODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALAN
MODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALANMODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALAN
MODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALANfrenkytanzil5
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx
274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx
274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptxMohAfif4
 
PowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang g
PowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang gPowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang g
PowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang gMohAfif4
 
ppt pelaksanan lapangan jalan perkerasan beton
ppt pelaksanan  lapangan jalan perkerasan betonppt pelaksanan  lapangan jalan perkerasan beton
ppt pelaksanan lapangan jalan perkerasan betonaspeknasoki
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)Joy Irman
 
Tor Pengawasan Jalan
Tor Pengawasan JalanTor Pengawasan Jalan
Tor Pengawasan Jalanssuser85bf14
 
PETUNJUK PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN.pptx
PETUNJUK PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN.pptxPETUNJUK PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN.pptx
PETUNJUK PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN.pptxSyawalasf
 
Presentasi PCM.ppt
Presentasi PCM.pptPresentasi PCM.ppt
Presentasi PCM.pptDodySutomo1
 
3. metoda lap bola kt. baru
3. metoda lap bola kt. baru3. metoda lap bola kt. baru
3. metoda lap bola kt. barucv.pilar utama
 
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptxFile_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptxFahrizalTriPrasetyo
 
fdokumen.com_metoda-pelaksanaan-jalan-raya.pptx
fdokumen.com_metoda-pelaksanaan-jalan-raya.pptxfdokumen.com_metoda-pelaksanaan-jalan-raya.pptx
fdokumen.com_metoda-pelaksanaan-jalan-raya.pptxRossaLesmana2
 
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PersiapanTahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PersiapanJoy Irman
 
PROSES_MANAJEMEN_MUTU.docx
PROSES_MANAJEMEN_MUTU.docxPROSES_MANAJEMEN_MUTU.docx
PROSES_MANAJEMEN_MUTU.docxImamArifin37
 
Manajemen proyek Diklat Jembatan OK.pptx
Manajemen proyek Diklat Jembatan OK.pptxManajemen proyek Diklat Jembatan OK.pptx
Manajemen proyek Diklat Jembatan OK.pptxBinamarga18
 
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.pptiqbalsyaah
 

Similar to Dok pml jl. banjarsari silado (20)

metoda jbtn plat besi
metoda  jbtn plat besimetoda  jbtn plat besi
metoda jbtn plat besi
 
5. Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja.doc
5. Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja.doc5. Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja.doc
5. Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja.doc
 
MODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALAN
MODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALANMODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALAN
MODUL PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN JALAN
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx
274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx
274417_3319095207820004_52064_1707279377.pptx
 
PowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang g
PowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang gPowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang g
PowerPoint pelaksana bangunan gedung jenjang g
 
ppt pelaksanan lapangan jalan perkerasan beton
ppt pelaksanan  lapangan jalan perkerasan betonppt pelaksanan  lapangan jalan perkerasan beton
ppt pelaksanan lapangan jalan perkerasan beton
 
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
 
Tor Pengawasan Jalan
Tor Pengawasan JalanTor Pengawasan Jalan
Tor Pengawasan Jalan
 
PETUNJUK PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN.pptx
PETUNJUK PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN.pptxPETUNJUK PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN.pptx
PETUNJUK PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN.pptx
 
Presentasi PCM.ppt
Presentasi PCM.pptPresentasi PCM.ppt
Presentasi PCM.ppt
 
3. metoda lap bola kt. baru
3. metoda lap bola kt. baru3. metoda lap bola kt. baru
3. metoda lap bola kt. baru
 
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptxFile_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
File_Soal_17_158_29_1666928742.pptx
 
fdokumen.com_metoda-pelaksanaan-jalan-raya.pptx
fdokumen.com_metoda-pelaksanaan-jalan-raya.pptxfdokumen.com_metoda-pelaksanaan-jalan-raya.pptx
fdokumen.com_metoda-pelaksanaan-jalan-raya.pptx
 
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan PersiapanTahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
Tahap Pra Konstruksi SPAL - Pekerjaan Persiapan
 
PROSES_MANAJEMEN_MUTU.docx
PROSES_MANAJEMEN_MUTU.docxPROSES_MANAJEMEN_MUTU.docx
PROSES_MANAJEMEN_MUTU.docx
 
PPT2.pptx
PPT2.pptxPPT2.pptx
PPT2.pptx
 
PCM ULAK KARANG.pptx
PCM ULAK KARANG.pptxPCM ULAK KARANG.pptx
PCM ULAK KARANG.pptx
 
Manajemen proyek Diklat Jembatan OK.pptx
Manajemen proyek Diklat Jembatan OK.pptxManajemen proyek Diklat Jembatan OK.pptx
Manajemen proyek Diklat Jembatan OK.pptx
 
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
2modul-pelaksanaan-proyek.ppt
 

Recently uploaded

Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 

Recently uploaded (8)

Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 

Dok pml jl. banjarsari silado

  • 1. METODA PELAKSANAAN METODA PELAKSANAAN Pembangunan Jalan Pejagan - Ketanggungan - Prupuk
  • 2. METODA PELAKSANAAN URAIAN METODA PELAKSANAAN Secara garis besar Metode Pelaksanaan Pekerjaan dijelaskan sebagai berikut : I. MANAJEMEN PROYEK I.1. Umum PT. Ria Kencana mengorientasikan dan mengorganisir untuk melaksanakan seluruh aktivitas pekerjaan proyek dengan sasaran utama penyelesaian pekerjaan proyek dengan tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya, yaitu dengan menempatkan dan menugaskan secara penuh seorang General Superintendent /Project Manager berkualitas dan berpengalaman, dengan dibantu oleh para tenaga ahli yang mempunyai pengalaman pekerjaan di bidangnya masing-masing. GS/PM memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik di bidang administrasi, teknik serta kegiatan lainnya dalam rangka proses penyelesaian pekerjaan proyek di lapangan, dengan tugas pokok sebagai berikut :  Masalah teknik (Engineering) dan Quality Control, GS/PM dibantu oleh bagian teknik beserta stafnya.  Masalah keuangan, administrasi umum dan personalia, GS/PM dibantu oleh Bagian Personalia dan Keuangan beserta stafnya.  Masalah logistik dan peralatan, GS/PM dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan beserta stafnya.  Masalah aktivitas fisik di lapangan, dibantu oleh para pelaksana madya dan pelaksanaan muda yang masing-masing mempunyai tanggung jawab berdasarkan jenis pekerjaan dan atau lokasi pekerjaan. GS/PM juga akan mendapat dukungan penuh dari Direksi PT. Ria Kencana, dalam hal kecukupan dan ketersediaan SDM, pendanaan, logistik dan peralatan. GS/PM mempunyai otoritas penuh untuk melaksanakan semua aktivitas pekerjaan yang ada di proyek termasuk berhubungan dengan pihak lain. Sedangkan Direksi melakukan kesatuan likuiditas sehingga sumber daya benar-benar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin GS/PM bertanggung jawab langsung kepada Direksi PT. Ria Kencana
  • 3. METODA PELAKSANAAN I.1.1 Lingkup Pekerjaan 1. Pekerjaan Persiapan meliputi : a. Pengukuran dan Pematokan (stake out) b. Dokumentasi Proyek 0% c. Pembuatan Papan nama proyek d. Pembuatan Kantor Direksi e. Pembuatan Kantor Kontraktor f. Pembuatan Gudang Material dan Peralatan g. Pengadaan Air Kerja h. Pembuatan Shop Drawing 2. Pekerjaan Pelaksanaan dilakukan setelah Shop Drawing disetujui Direksi yang meliputi : No. Mata Pembayaran Uraian a b BAB I UMUM 1.2 Mobilisasi 1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas 1.17 Pengamanan Lingkungan Hidup BAB II DRAINASE 2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air 2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar 2.3.(12) Beton K-250 (fc' 20) untuk struktur drainase beton minor 2.3.(13) Baja Tulangan untuk struktur drainase beton minor BAB III PEKERJAAN TANAH 3.1.(1a) Galian Biasa 3.1.(6) Galian Perkerasan Beraspal dengan Cold Milling Machine 3.1.(7) Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine 3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Bahan 3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari Sumber Bahan 3.3.(1) Penyiapan badan jalan BAB IV PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN 4.2.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A 4.2.(2b) Lapis Pondasi Agregat Kelas S BAB V PERKERASAN BERBUTIR 5.3(1) Perkerasan Beton Semen 5.3.(3) Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus Skh-1.5.3(3) Perkerasan Beton Semen untuk Pembukaan Lalu-lintas Umur Beton lebih dari 3 hari dan kurang dari 7 hari
  • 4. METODA PELAKSANAAN BAB VI PERKERASAN ASPAL 6.3 (5a) Laston Lapis Aus (AC-WC) 6.3 (6a) Laston Lapis Antara (AC-BC) 6.3.(9) Bahan anti pengelupasan BAB VII STRUKTUR 7.1 (7).a Beton mutu sedang dengan fc’=20 MPa 7.9.(1) Pasangan Batu BAB VIII PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR 8.1 (5) Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor 8.4 (1) Marka Jalan Termoplastik 8.4 (3a) Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineer Grade 8.4.(5) Patok Pengarah 8.4 (7) Rel Pengaman 8.4 (10a) Kerb Pracetak Jenis 1 (Peninggi/Mountable) BAB 9 PEKERJAAN HARIAN BAB 10 PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN 10.1 (1) Pemeliharaan Rutin Perkerasan 10.1 (2) Pemeliharaan Rutin Bahu Jalan 10.1 (3) Pemeliharaan Rutin Selokan, Saluran Air, Galian dan Timbunan 10.1 (4) Pemeliharaan Rutin Perlengkapan Jalan 10.1 (5) Pemeliharaan Rutin Jembatan 1.2. Rapat Koordinasi Di samping rapat koordinasi antara Kontraktor ( Pelaksana ) dengan Owner sebagaimana disyaratkan dalam kontrak. Koordinasi internal Kontraktor antar bagian dalam organisasi proyek juga dilakukan sedikitnya 1 minggu sekali untuk mengevaluasi, dan merencanakan aktivitas lanjutan dalam mencapai target progress pekerjaan yang telah ditetapkan. Dan jika diperlukan, juga diadakan rapat harian di pagi hari yang diadakan khusus untuk menyelesaikan masalah baru yang muncul di lapangan/kantor yang belum terprediksi. I.3. Pelaporan Proyek ( Project Report ) GS / PM akan membuat laporan dengan mengikuti persyaratan dan ketentuan yang tercantum di dalam kontrak, diantaranya pelaporan proyek secara Harian, Mingguan, Bulanan dan laporan lainnya yang diperlukan, serta instruksi lain oleh Direksi lapangan. Laporan Bulanan akan dilengkapi dengan dokumentasi untuk progress claim, S-curve dan cash flow dan lainnya yang diperlukan. Disamping laporan eksternal ke pemilik proyek (pengawas lapangan), laporan internal juga dikirimkan ke Direksi PT. Ria Kencana, hal ini untuk memonitor perkembangan pelaksanaan proyek mencakup kualitas, biaya, mutu dan waktu. Dengan laporan internal tersebut Direksi akan dapat memonitor posisi
  • 5. METODA PELAKSANAAN sumberdaya yang ada di proyek, dan pencapaian progress, serta persoalan-persoalan yang dihadapi, sehingga Direksi PT. Ria Kencana, dapat membantu dan mengambil keputusan yang tepat dalam mensukseskan proyek. I.4. Keselamatan dan Keamanan Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staff dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek, maka dibentuk unit K-3, guna menanggulangi gangguan keselamatan kerja yang mungkin terjadi, dimana unit K-3 akan bekerja sama dengan instansi yang terkait dalam hal keselamatan. Unit K-3 mempunyai tugas antara lain :  Mengawasi kebersihan daerah kerja  Mengawasi penggunaan sarana keselamatan pekerja (helm, safety belt, sepatu, dll)  Mengawasi sarana keselamatan kerja (perlengkapan P3K, pemadam api, bak sampah, dll)  Menandai daerah bahaya kecelakaan kerja  Melakukan tindakan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan Untuk menjaga keamanan proyek, PT. Ria Kencana akan menyediakan tenaga keamanan sesuai dengan kebutuhan, dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :  Pengawasan terhadap para pekerja  Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan yang beroperasi diproyek  Menjaga kelancaran lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan akibat peningkatan jalan.  Pencegahan adanya tindak kriminal dan bahaya kebakaran
  • 6. METODA PELAKSANAAN I.5. Jaminan Mutu (Quality Assurance) Dalam rangka usaha untuk memenuhi tuntutan mutu maka ditunjuk seorang petugas sebagai pengendali mutu. Pengendalian mutu merupakan salah satu langkah untuk pencapaian sasaran akhir dalam menyelesaikan proyek yang ditangani yaitu Tepat Mutu, Tepat Waktu dan Tepat Biaya. Dimana dalam hal ini PT. Ria Kencana menerapkan standar pengendalian mutu, seperti bagian alir pengendalian mutu di bawah ini : Pengendalian mutu mencakup segala bidang yang terlibat dalam proses produksi baik SDM, material, peralatan, sarana kerja, proses dan subkontraktor dengan rincian sebagai berikut : 1. SDM - Memilih SDM yang bermoral baik dan mempunyai pengalaman sejenis - Memberikan Pengarahan dan pembinaan - Monitor dan pelaporan 2. Material - Pengujian sample bahan - Pemilihan sumber material (kuantitas dan kualitas) Pemilihan supplier - Jadwal kebutuhan material - Cara penyimpanan - Cara handling - Monitor dan pelaporan 3. Peralatan FLOW CHART PENGENDALIAN MUTU BAGAN ALIR PENGENDALIAN MUTU PROYEK Rencana Mutu terdiri dari : - Metoda Konstruksi - Instruksi Kerja - Jadwal Pelaksanaan - Prosedur Kerja, dll PERUSAHAAN - Manual/Prosedur - Administrasi - Prosedur - Organisasi - Personal - Keuangan EKSTERNAL - Standar Peraturan - Keppres, Kepmen, Perda, dll SUPERVISI PELAKSANAAN PEKERJAAN INPUT - Bahan - Alat - Tenaga Kerja OUTPUT - Produk Akhir Biaya, Mutu dan Waktu PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN EVALUASI KRITERIA KELAYAKAN - Dokumen Tender - Peraturan Terkait PELAPORAN & MONITORING
  • 7. METODA PELAKSANAAN - Pemilihan jenis alat yang sesuai - Kalibrasi untuk alat tertentu (ukuran, takaran, timbangan) - Pemilihan sumber alat (kuantitas, umur dan kualitas) - Pemilihan supplier alat yang baik - Pemilihan operator yang baik dan berpengalaman - Jadwal kebutuhan alat - Penyediaan bahan bakar Penyediaan suku cadang - Control service - Monitor dan pelaporan 4. Proses - Trial mix, trial embankment, job mix - Peralatan yang sesuai Spesifikasi - Kompososi yang sesuai Spesifikasi - Standar proses - Metode Pelaksanaan - Cek hasil - Monitor dan pelaporan - Subkontraktor - Seleksi, Pengawasan dan pengarahan 1.6. Struktur Organisasi Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim Manajemen dan Pelaksana yang dipimpin oleh GS/PM, dengan dibantu oleh beberapa tenaga staf, dan beberapa tenaga Pelaksana Lapangan beserta pembantu-pembantu lainnya. GS/PM bertanggung jawab langsung kepada pimpinan Manajemen PT. Ria Kencana. GS/PM mengarahkan dan membuat strategi untuk seluruh kegiatan di proyek, baik di bidang administrasi, teknik, maupun pelaksanaan pekerjaan dan melakukan koordinasi terhadap pihak Direksi Lapangan dan juga terhadap pimpinan manajemen PT. Ria Kencana. Dengan pengelolaan manajemen proyek seperti diuraikan di atas serta kerja- sama yang baik dengan pihak pemberi tugas / konsultan pengawas, maka pelaksanaan proyek diharapkan dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang disyaratkan. Untuk Struktur Organisasi Proyek ini secara detail dapat dilihat pada lampiran Struktur Organisasi, terlampir dalam form personil inti. 1.7. Pencapaian Proyek Untuk menjamin Pencapaian Proyek agar dapat berjalan dengan baik, maka manajemen PT. Ria Kencana telah mengeluarkan kebijakan mutu. Sistem manajemen mutu dalam pelaksanaannya ditunjang dengan sarana-sarana lainnya yaitu berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali, danperangkat keras ( hardware ) yang berupa peralatan-peralatan sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan, dengan strategi sebagai berikut : 1.7.1. Tenaga Kerja Personil atau Tenaga Kerja yang ditugaskan sebagai Personil Intl dalam menangani proyek ini adalah personil yang berpengalaman dalam menangani proyek-proyek sejenis. Sedangkan untuk tenaga kerja terampil dipilih dandidatangkan dari luar daerah dan atau
  • 8. METODA PELAKSANAAN dari daerah setempat. Adapun personil yang dipilih dalam penanganan proyek ini terdiri atas : o Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek. o Tenaga operasional lapangan : pelaksana (supervisor), mekanik dan operator. o Pekerja (mandor, tukang, kenek, operator). 1.7.2. Pemilihan Alat Pemilihan peralatan yang tepat balk dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai dengan kondisi lapangan dan volume pekerjaan, akan dilakukan guna menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni berupa tepat biaya, tepat mutu dan tepat waktu. Untuk proyek ini akan diperlukan peralatan sebagai berikut : o Peralatan untuk pekerjaan persiapan  Total Station  Theodolite  Waterpass  Pick Up  Dump Truck  Alat bantu lainnya o Peralatan untuk pekerjaan Pembersihan Tempat Kerja  Bulldozer  Excavator  Dump Truck o Peralatan untuk pekerjaan Galian  Excavator  Dump Truck  Alat Bantu o Peralatan untuk pekerjaan Drainase  Excavator  Dump Truck  Alat Bantu o Peralatan untuk pekerjaan Perkerasan Jalan dan struktur beton minimal No. Jenis Fasilitas/ Peralatan/Perlengkapan Jumlah Kapasitas atau output pada saat ini 1 2 3 4 1 Concrete Batching Plant 1 40 m3/jam 2 Truk Mixer 10 7,5 M3 3 AMP, Batch Plant, kapasitas Pugmill ≥ 800 Kg, Bahan Bakar 1 60 TON/JAM
  • 9. METODA PELAKSANAAN minyak tanah/ gas/ solar, sistem pemanasan ketel aspal tidak langsung (indirect) 4 ASPHALT FINISHER 2 30 TON 5 TANDEM ROLLER 2 10 TON 6 PNEUMATIC TIRE ROLLER 2 8TON 7 Dump Truck 10 5 Ton I.7.3. Kebutuhan Bahan Kebutuhan bahan akan dikendalikan oleh bagian logistik dengan mengikuti jadwal kebutuhan material dan spesifikasi teknik. Dimana material utama terdiri atas :  Agregat kasar dan halus  Besi Tulangan  Beton ( Ready Mix )  Semen  Batu kali  Hotmix  Aspal Bitumen  Tanah Pilihan,  dll I.7.4. Pengamanan ( Security ) PT. Ria Kencana akan menyediakan tenaga keamanan sesuai dengan kebutuhan, yang akan bertugas dalam hal :  Pengamanan terhadap personil proyek  Pengamanan terhadap bahan dan peralatan di proyek  Pengamanan terhadap keluar masuknya orang luar di proyek.  Pengamanan terhadap pengendalian lalu lintas I.7.5. Program K3 Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek maka dibentuk unit K-3 yang menanggulangi segala hal tentang keselamatan, dimana unit K-3 tersebut bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik, Rumah sakit, maupun instansi- instansi terkait lainnya. Secara garis besar program K3 tersebut adalah sebagai berikut :
  • 10. METODA PELAKSANAAN  Mencegah dan menghindari terjadinya kecelakaan di proyek dan menyediakan perlengkapan P3K.  Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti topi pengaman, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dan lain sebagainya. Lebih Jelasnya tentang alat pelindung diri yang akan dipergunakan adalah sebagai berikut:
  • 11. METODA PELAKSANAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) Safety Halmet Melindungi kepala dari kejatuhan material Ear Plug/Ear Muf Melindungi telinga dari bising yang di atas ambang batas keamanan diatas ambang batas (NAB = 85 dB utk 8 jam kerja) Safety Glasses/Google Melindungi mata dari benda asing Gloves (sarung tangan) Melindungi tangan dari terkena bahaya Melindung  Kain/cotton Rubber/karet Leather/kulit
  • 12. METODA PELAKSANAAN Reflected Vest (Rompi) Sebagai penanda dengan cara memantulkan cahaya Masker Mencegah material atau benda asing masuk ke dalam saluran pernapasan Safety Shoes Melindungi kaki dari terkena bahaya I.7.6. Koordinasi Antar Disiplin ( INTERFACE ) Dalam rangka penyelesaian proyek secara menyeluruh, tentu adanya pekerjaan atau kegiatan yang akan saling berkaitan. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya koordinasi yang baik dan terpadu antar disiplin, guna menghindari terjadinya kesalahan atau ketidak jelasan pelaksanaan, yang dapat mengakibatkan terjadinya hambatanhambatan yang tidak diinginkan. Untuk mengatur kegiatan pekerjaan yang saling terkait tersebut maka dilaksanakan : 1. Rapat Koordinasi Rapat koordinasi akan dilaksanakan pada setiap hari kerja yaitu dipagi hari sebelum memulai kerja, dimana dalam rapat tersebut akan membahas dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan, permasalahan dan penyelesaiannya serta program pelaksanaan pekerjaan ke depan. 2. Program dan Scheduling.
  • 13. METODA PELAKSANAAN Pada pelaksanaan pekerjaan nanti, maka jadwal pekerjaan akan dijabarkan lebih detail dan terperinci dalam bentuk Jadwal Harian dan Mingguan serta akan dimonitor secara cermat dengan menggunakan laporan harian dan mingguan.
  • 14. METODA PELAKSANAAN I.7.7. Pengendalian Mutu Untuk menjamin agar diperoleh hasil pekerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, maka perlu dilakukan Pengendalian Mutu ( quality control ) terhadap pelaksanaan pekerjaan, diantaranya mengontrol : 1. Seluruh material yang digunakan 2. Pemilihan tenaga kerja 3. Perawatan alat 4. Test material di laboratorium dan lapangan 5. Kondisi dan Lokasi pekerjaan Selanjutnya melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Meskipun untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada penanggungjawabnya langsung, namun tetap akan ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasikan oleh bagian Engineering. Manajemen mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan secara sistematik dan terencana yang diterapkan sebagai bagian dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin bahwa proses pelaksanaan di proyek terkendali dan konsisten. Pekerjaan pengendalian mutu tersebut diharapkan dapat dijalankan dengan baik dengan melakukan : 1. Sasaran mutu yang jelas 2. Sumber daya manusia yang profesional 3. Organisasi proyek yang baik 4. Sistem dan prosedur mutu yang baku 5. Penerapan manajemen mutu yang konsisten
  • 15. METODA PELAKSANAAN II. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN II.1. PEKERJAAN MOBILISASI Pekerjaan Mobilisasi akan segera dilakukan, setelah Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan. Pada Pekerjaan Mobilisasi ini, akan dilakukan Mobilisasi Peralatan, Tenaga Kerja, Pembuatan/pembangunan Direksi Keet, dan barak tempat kerja serta kebutuhan lainnya yang diperlukan guna menunjang kelancaran pekerjaan. Juga dilakukan Penyelidikan atau Investigasi terhadap kondisi lapangan ( Field Investigation ), kondisi material yang akan dipergunakan, dan melakukan pembuatan Mix Design Untuk Beton, Job Mix Formula Untuk Hot Mix, Slurry Modifikasi Latex, serta Soil Investigation ( jika diperlukan ), dan hal ini lainnya yang dianggap perlu. Juga pada pekerjaan Mobilisasi ini akan dilakukan : 1. Pekerjaan survey lapangan Pekerjaan survey lapangan ini sangat perlu dilaksanakan guna mengetahui tentang kemungkinan adanya kendala-kendala di proyek yang akan dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan balk secara langsung maupun tidak langsung. 2. Pekerjaan Pengukuran dan Site Planning Sebelum pelaksanaan pekerjaan fisik, perlu dilakukan pengukuran ulang bersama antara Kontraktor, Direksi Lapangan dan Konsultan, dengan menggunakan alat ukur ( Total Station, Theodolite dan atau Waterpass ). Dimana pada pengukuran tersebut akan ditentukan titik Bench Mark (BM) guna dijadikan patokan dalam menentukan titik, terutama yang berhubungan dengan ketinggian peil/permukaan. Pekerjaan Pengukuran (setting out ) dilaksanakan, guna mengetahui :  Batas pekerjaan  Posisi bangunan yang ada  Posisi instalasi yang ada  Posisi setiap pekerjaan yang akan dikerjakan  Menentukan elevasi setiap pekerjaan yang akan dikerjakan  Pengukuran akan dilakukan dari awal hingga dapat dimulainya pelaksanaan pekerjaan. Hasil pengukuran ini jika dimungkinkan juga akan dipakai untuk menentukan progress pekerjaan yang berhubungan dengan pembayaran. Tim pengukuran juga akan melakukan pengecekan gambar yang ada (Construction Drawing) dan akan membuat data awal. Dimana data awal tersebut akan dipakai guna pembuatan Shop Drawing yang akan dijadikan untuk pedoman pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Shop drawing sebelum dapat digunakan sebagai pedoman di lapangan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Direksi lapangan dan Konsultan. Selanjutnya diharapkan As Build Drawing akan dapat diproses bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan berpedoman pada hasil pekerjaan terlaksana (Pekerjaan yang sudah dilakukan). Hal ini dimaksudkan agar pada saat selesai pekerjaan nanti, As Build Drawing yang menjadi kewajiban Kontraktor juga dapat segera diselesaikan.
  • 16. METODA PELAKSANAAN BAGAN ALIR PEKERJAAN PENGUKURAN Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dimulai dengan pengukuran polygon dan waterpass sehingga dapat koordinat (x,y,z). Kemudian titik-titik BM yang sesungguhnya dibandingkan dengan data-data titik BM dalam gambar untuk mengetahui apakah BM tersebut masih baik atau rusak. Pembuatan/pemasangan temporary BM diperlukan untuk mempermudah kegiatan staking pada saat pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team Pengukur yang dikoordinir oleh seorang surveyor yang berpengalaman pada bidangnya dengan menggunakan peralatan-peralatan antara :  Total Station atau EDM, untuk pengukuran polygon.  Automatic Level wild NAK 2 (Waterpass ) lengkap dengan statisnya dan baak ukur  alumunium panjang 4 meter untuk pengukuran waterpass. 4. Foto Visual Setelah dilakukan survey lapangan dan pemasangan papan nama, maka dilaksanakan foto visual 0% pertama dengan kamera. Pengambilan foto diharuskan pada titik yang ditentukan oleh Direksi, minimal dari satu titik pengambilan dan tidak berubah ubah. Dan untuk selanjutnya pada pengambilan foto 50% dan 100% pun dilakukan pada titik yang sama. 5. Pembuatan Papan Nama Papan nama dibuat dari papan/triplex 9 mm satu lembar, dicat putih (atau sesuai petunjuk direksi) dan disablon dengan huruf-huruf standar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Pada papan nama tersebut tertera. - Nama Perusahaan - Nama Pemberi Kerja - Nama Proyek - Dll (atau sesuai petunjuk direksi) Setelah dibuat dengan cat (sesuai petunjuk direksi), maka papan nama tersebut dibawa ke lokasi proyek. Papan nama dipasang dengan dua buah kaso yang dipaku ke papan nama tersebut. Cara memasangnya dengan memakai paku yang dipakukan menggunakan palu. Pada tempat yang akan dipasang, digali terlebih dahulu dengan menggunakan linggis. Papan nama yang telah dipaku ke kaso tadi, dipasang pada tanah yang telah digali. Tanah galian tersebut kemudian dipadatkan. PENGECEKAN TITIK REFERENSI BM (BENCH MARK) PEMBUATAN DAN PEMASANGAN PATOK PATOK BM (TEMPORARY BENC MARK) PENGUKURAN CROSS DAN LONGITUDINAL SECTION KONDISI EKSISTING SURVEY DAN PENANDAAN LOKASI PEKERJAAN
  • 17. METODA PELAKSANAAN 6. Pembuatan Kantor Direksi. Kantor Direksi yang dibuat adalah ukuran 10 X 5 m . Bahan untuk membuat Kantor Direksi adalah: kaso, balok kayu, triplex, seng bergelombang, kaca nako, paku, palu, gergaji, semen, pasir, split, ember, sendok, semen, air, reng. Pertama-tama dipasang balok kayu dipojok ukuran bedeng empat persegi panjang. Balok kayu dipasang dengan memakai pondasi cor setempat di empat sudut yang akan dibuat Kantor Direksi Setelah balok kayu terpasang, dibuat kaso yang ukurannya lebih kecil sebagai kuda kuda untuk atap seng nantinya, sesuai dengan ukuran. Pemasangan kaso ini menggunakan paku yang dipukulkan menggunakan palu. Kaso – kaso tersebut dipotong mengunakan gergaji sesuai dengan ukuran yang ada. Setelah rangka Kantor Direksi terpasang, disediakan tempat untuk jendela yang menggunakan kaca nako serta tempat pintu sederhana yang dapat ditutup/kunci. Setelah rangka tempat pintu dan jendela disediakan, maka triplex ukuran dipasang sebagai dindingnya dengan cara memakukannya ke kaso dan rangka rangkanya. Bila dinding telah selesai dibuat, maka dipasang kuda kuda serta reng untuk penempatan seng gelombang tersebut yaitu dengan memakukannya ke reng yang sudah disiapkan baru kemudian dipaku dengan memakai paku seng. Apabila semua telah selesai maka lantai Kantor Direksi dicor dengan beton 1:2:3, yaitu berupa campuran semen, pasir, split dan air yang dicampur dalam suatu wadah yang terbuat dari papan yang berupa kotak berukuran 1mx1m dengan tebal 10 cm. cara pemasangannya papan dipotong dengan menggunakan gergaji lalu dipakukan dengan palu satu sama lain agar nantinya menjadi sebuah kotak. Wadah ini dibuat agar campuran beton untuk lantai kantor direksi tidak berceceran kemana-mana. Setelah campuran beton dibuat, baru diangkat dengan menggunakan ember dan dituang lagi kelantai kantor direksi lalu kemudian diratakan dengan menggunakan sendok semen dengan kemiringan sesuai dengan tempatnya. Pada saat lantai mulai mengeras segera disiram dengan air agar lantainya tidak retak. Jendela yang dipasang pada kantor direksi adalah dari nako sedangkan pintunya terbuat dari triplex yang digergaji sesuai ukuran (0,90 m x 1,80 m ). Setelah digergaji , baru dipasang list-nya untuk penguat, kemudian dipasang engselnya agar dapat dibuka/tutup dan dipasang gemboknya. Kemudian pekerjaan instalasi listrik ,penerangan dipasang dan sanitasi . Setelah semua selesai, maka perlengkapannya kantor direksi pun dipasang, Meja ½ Biro, Kursi Lipat, Meja Rapat, White board, penghapus, alat-alat tulis, pemadam kebakaran, dan lain-lain. Kemudian tempatkan penjaga kantor selama masa pelaksanaan. 7. Pembuatan Kantor Kontraktor. Kantor Kontraktor yang dibuat adalah ukuran 7,5 X 10 m . Bahan untuk membuat Kantor Kontraktor adalah : kaso, balok kayu, triplex, seng bergelombang, kaca nako, paku, palu, gergaji, semen, pasir, split, ember, sendok, semen, air, reng. Pertama-tama dipasang balok kayu dipojok ukuran bedeng empat persegi panjang. Balok kayu dipasang dengan memakai pondasi cor setempat di empat sudut yang akan dibuat Kantor Kontraktor. Setelah balok kayu terpasang, dibuat kaso yang ukurannya lebih kecil sebagai kuda kuda untuk atap seng nantinya, sesuai dengan ukuran. Pemasangan kaso ini menggunakan paku yang dipukulkan menggunakan palu. Kaso – kaso tersebut dipotong mengunakan gergaji sesuai dengan ukuran yang ada. Setelah rangka Kantor Kontraktor terpasang, disediakan tempat untuk jendela yang menggunakan kaca nako serta tempat pintu sederhana yang dapat ditutup/kunci. Setelah rangka tempat pintu dan jendela disediakan, maka triplex ukuran dipasang sebagai dindingnya dengan cara memakukannya ke kaso dan rangka rangkanya. Bila dinding telah selesai dibuat, maka dipasang kuda kuda serta reng untuk penempatan seng gelombang tersebut yaitu dengan memakukannya ke reng yang sudah disiapkan baru kemudian dipaku dengan memakai paku seng.
  • 18. METODA PELAKSANAAN Apabila semua telah selesai maka lantai Kantor Kontraktor dicor dengan beton 1:2:3, yaitu berupa campuran semen, pasir, split dan air yang dicampur dalam suatu wadah yang terbuat dari papan yang berupa kotak berukuran 1mx1m dengan tebal 10 cm. Cara pemasangannya papan dipotong dengan menggunakan gergaji lalu dipakukan dengan palu satu sama lain agar nantinya menjadi sebuah kotak. Wadah ini dibuat agar campuran beton untuk lantai direksi keet tidak berceceran kemana-mana. Setelah campuran beton dibuat, baru diangkat dengan menggunakan ember dan dituang lagi kelantai kantor kontraktor lalu kemudian diratakan dengan menggunakan sendok semen dengan kemiringan sesuai dengan tempatnya. Pada saat lantai mulai mengeras segera disiram dengan air agar lantainya tidak retak. Jendela yang dipasang pada direksi keet adalah dari nako sedangkan pintunya terbuat dari triplex yang digergaji sesuai ukuran (0,90 m x 1,80 m ). Setelah digergaji , baru dipasang list-nya untuk penguat, kemudian dipasang engselnya agar dapat dibuka/tutup dan dipasang gemboknya. Kemudian pekerjaan instalasi listrik, penerangan dan sanitasi dipasang. Setelah semua selesai, maka perlengkapannya kantor kontraktor pun dipasang, yaitu papan tulis, penghapus, meja, kursi, alat-alat tulis, pemadam kebakaran, dan lain-lain. 8. Pembuatan Gudang Material dan Peralatan. Gudang Material dan Peralatan yang dibuat adalah ukuran 5 X 5 m . Bahan untuk membuat Gudang Material dan Peralatan adalah : kaso, balok kayu, triplex 9 mm, seng bergelombang, kaca nako, paku, palu, gergaji, semen, pasir, split, ember, sendok, semen, air, reng. Pertama-tama dipasang balok kayu dipojok ukuran bedeng empat persegi panjang. Balok kayu dipasang dengan memakai pondasi cor setempat di empat sudut yang akan dibuat Gudang Material dan Peralatan. Setelah balok kayu terpasang, dibuat kaso yang ukurannya lebih kecil sebagai kuda kuda untuk atap seng nantinya, sesuai dengan ukuran. Pemasangan kaso ini menggunakan paku yang dipukulkan menggunakan palu. Kaso – kaso tersebut dipotong mengunakan gergaji sesuai dengan ukuran yang ada. Setelah rangka Gudang material dan peralatan terpasang, disediakan tempat untuk jendela yang menggunakan kaca nako serta tempat pintu sederhana yang dapat ditutup/kunci. Setelah rangka tempat pintu dan jendela disediakan, maka triplex ukuran dipasang sebagai dindingnya dengan cara memakukannya ke kaso dan rangka rangkanya. Bila dinding telah selesai dibuat, maka dipasang kuda kuda serta reng untuk penempatan seng gelombang tersebut yaitu dengan memakukannya ke reng yang sudah disiapkan baru kemudian dipaku dengan memakai paku seng. Apabila semua telah selesai maka lantai gudang material dan peralatan dicor dengan beton 1:2:3, yaitu berupa campuran semen, pasir, split dan air yang dicampur dalam suatu wadah yang terbuat dari papan yang berupa kotak berukuran 1mx1m dengan tebal 10 cm. cara pemasangannya papan dipotong dengan menggunakan gergaji lalu dipakukan dengan palu satu sama lain agar nantinya menjadi sebuah kotak. Wadah ini dibuat agar campuran beton untuk lantai gudang material dan peralatan tidak berceceran kemana-mana. Setelah campuran beton dibuat, baru diangkat dengan menggunakan ember dan dituang lagi kelantai gudang material dan peralatan lalu kemudian diratakan dengan menggunakan sendok semen dengan kemiringan sesuai dengan tempatnya. Pada saat lantai mulai mengeras segera disiram dengan air agar lantainya tidak retak. Jendela yang dipasang pada gudang material dan peralatan adalah dari nako sedangkan pintunya terbuat dari triplex yang digergaji sesuai ukuran (0,90 m x 1,80 m ). Setelah digergaji , baru dipasang list-nya untuk penguat, kemudian dipasang engselnya agar dapat dibuka/tutup dan dipasang gemboknya. Kemudian pekerjaan instalasi listrik, penerangan dan sanitasi dipasang. Setelah semua selesai, maka perlengkapannya gudang material dan peralatan pun dipasang, yaitu papan tulis, penghapus, meja, kursi, alat-alat tulis, pemadam kebakaran, dan lain-lain. 9. Pembuatan Pagar Pengaman Pagar pengaman dibuat dengan cars yang mudah untuk dipindahkan dan dapat melindungi areal pekerjaan dari segala gangguan, yang dapat menghambat kelancaran pekerjaan. Dimana pada
  • 19. METODA PELAKSANAAN tahap awal dibuatkan pagar untuk melindungi pekerjaan pada daerah yang akan dilaksanakan dengan mengikuti rencana kerja yang telah dibuat. 10. Pengecekan Perhitungan Volume ( Rekayasa Lapangan ) Pengecekan quantity/volume ( Rekayasa Lapangan ) akan dilaksanakan sejak awal pelaksanaan pekerjaan dengan melaksanakan kegiatan engineering, yaitu mulai dari survey bersama dengan pihak Direksi Lapangan dan Konsultan. Dari survey tersebut akan dapat diketahui quantity/volume pekerjaan yang tepat. Apabila terdapat perbedaan quantity yang dihitung dengan quantity yang tercantum dikontrak, maka GS/Project Manager akan menyampaikan kepada Direksi lapangan danmengajukan usulan perubahan quantity dimaksud untuk mendapat tanggapan danatau persetujuan dari Direksi Lapangan. Pengecekan perhitungan quantity dimaksud tetap akan dilakukan selama berlangsungnya proyek agar quantity pekerjaan yang dilakukan dapat dipertanggung jawabkan 11. Listrik Jika tidak dimungkinkan untuk dapat menggunakan fasilitas Listrik yang disuplay oleh PLN, maka pengadaan listrik untuk keperluan proyek guna dapat melaksanakan pekerjaan sebagaimana yang diharapkan serta sesuai dengan jadwal kerja yang ada, maka akan diadakan/disediakan genset yang ditempatkan pads lokasi yang bebas dari penyebab gangguan kebisingan 12. Pengadaan Air Pengadaan air guna keperluan kerja jika dimungkin akan diadakan dari PDAM, namun jika tidak dimungkin maka akan diadakan dari pompa sumur atau sumber air yang terdekat. II.1.1 PEKERJAAN PENGENDALIAN LALU LINTAS DAN PENGAMANAN LINGKUNGAN HIDUP  a. Tujuan Pengendalian lalu lintas atau kegiatan pengaturan lalu lintas dalam pelaksanaan suatu proyek, dimaksudkan untuk mengatur dan mengupayakan pengamanan lalu lintas kendaraan di Jalan pada area yang sedang dikerjakan atau sekitar area tersebut pada saat pelaksanaan pekerjaan berlangsung- Hal ini dilakukan dengan cara merencanakan, mempersiapkan, menyusun tata pemasangan sarana pengamanan lalu lintas dengan segala perlengkapan untuk dipakai sepanjang berlangsungnya pekerjaan/proyek. Berdasarkan kondisi lapangan dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, berikut ini disampaikan rencana pengaturan lalu lintas yang akan diterapkan.
  • 20. METODA PELAKSANAAN Gambar. Salah satu contoh Penataan Rambu b. Pelaksanaan Pengendalian lalu lintas dilaksanakan oleh seorang ( Tim ) yang bukan hanya menguasai masalah lalu lintas saja tapi juga masalah teknik serta langsung bertanggung jawab pada General Superintendent/PM. Bagian ini juga melakukan koordinasi aktif kepada Konsultan dan pihak pemberi tugas tentang waktu, perubahan jalur dan lainnya sehingga dapat diperkecil segala kemungkinan buruk yang akan terjadi. Pengaturan lalu-lintas ini terdiri dari :Penyediaan alat-alat pengatur laludintas Pengecekan, perawatan dan perlindungan sepanjang area konstruksi Pemasangan slat-slat lalu lintas selama konstruksi  Penyediaan alat-alat pengatur lalu lintas  Pengecekan, perawatan dan perlindungan sepanjang area konstruksi  Pemasangan slat-slat lalu lintas selama konstruksi Pelaksanaannya akan dikonfirmasikan dengan pihak yang berwenang. Kontraktor akan memelihara jalan yang berpengaruh kepada area operasional dengan kondisi yang balk yang tentunya bekerja sama dengan badan yang berwenang untuk mengatur kelancaran lalu lintas agar terhindar dari kemacetan, seperti dengan Dinas Perhubungan dan Kepolisian. Dalam menyiapkan fasilitas pengaturan lalu lintas, maka sepanjang area kerja, alat-alat pengatur lalu lintas akan dipasang, yaitu pada titik-titik tertentu sesuai dengan kebutuhan. Peralatan/fasilitas pengatur lalulintas yang diperlukan antara lain sbb  Rambu perhatian, petunjuk, larangan dan sebagainya.  Barikade  Papan pemberitahuan  Rubber cone  Lampu – lampu  Baju rompi pengaman lalu lintas  Genset  Handy talky untuk komunikasi
  • 21. Nama Paket : Pembangunan Jalan Pejagan - Ketanggungan - Prupuk (APBN-P PA1) Nama Peserta Lelang : PT. RIA KENCANA T A H A P A N P E K E R J A A N Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ) Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja  Konstruksi  (Rk3K) a. Kebijakan K3 Proyek; b. Organisasi K3; c. Perencanaan K3; d. Pengendalian dan Program K3; e. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3; f. Tinjauan Ulang Kinerja K3. Program Mutu berisi : a. informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan; b. organisasi kerja penyedia; c. jadwal pelaksanaan pekerjaan; d. prosedur pelaksanaan pekerjaan; e. prosedur instruksi kerja; dan f. pelaksana kerja Rapat Persiapan  Pelaksanaan  Kontrak Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak meliputi : a. program mutu; b. rencana K3 Kontrak; c. organisasi kerja; d. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan; e. jadwal pelaksanaan pekerjaan, yang diikuti  uraian tentang metode kerja yang memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja; f. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan personil; g. penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi pekerjaan. Mobilisasi   1.2 a. mendatangkan peralatan‐peralatan terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan; b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau c. mendatangkan personil‐personil. Pemeriksaan  Bersama  Lokasi Pekerjaan : Pemeriksaan lokasi pekerjaan dengan melakukan pengukuran dan  pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap rencana mata  pembayaran(Mutual Check 0%). Berita Acara Hasil Pemeriksaan Bersama. Apabila dalam pemeriksaan  bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka  dituangkan dalam  adendum Kontrak (Berita Acara Mutual Check 0%). Galian untuk Selokan  Drainase dan Saluran Air 2.1.(1) Pasangan Batu  dengan Mortar 2.2.(1) Baja Tulangan untuk struktur  drainase beton minor 2.3.(13) Beton K‐250 (fc' 20) untuk struktur  drainase beton minor 2.3.(12) Galian Biasa 3.1.(1a) Lapis Pondasi Bawah  Beton Kurus 5.3.(3) Penyiapan badan jalan 3.3.(1) Lapis Pondasi  Agregat Kelas A 4.2.(1) Timbunan Pilihan  dari  Sumber Bahan 3.2.(2a) Pasangan Batu  (TPT)  7.9.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas 1.8.(1) Pengamanan  Lingkungan Hidup  1.17 Galian Perkerasan Beraspal  dengan Cold Milling  Machine 3 1 (6) Galian Perkerasan  Berbutir Timbunan Biasa dari  Sumber Bahan 3.2.(1a) Keterangan  :  Mata Pembayaran Utama  Metoda pelaksanaan terlampir Perkerasan Beton Semen untuk  Pembukaan Lalu‐lintas Umur Beton   lebih dari 3 hari dan kurang dari 7 hari  Skh‐1.5.3(3) Laston Lapis Aus (AC‐WC)  6.3 (5a) Lapis Resap Pengikat ‐ Aspal Cair 6.1 (1)(a) Laston Lapis Antara (AC‐BC)  6.3 (6a) Lapis Perekat‐Aspal Cair 6.1.(2)(a) Bahan anti pengelupasan 6.3.(9) Bahan anti pengelupasan 6.3.(9) Marka Jalan Termoplastik  8.4 (1) Rel Pengaman 8.4 (7) Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan  Pemantul Engineer Grade 8.4 (1) Patok Pengarah 8.4.(5) Serah Terima Pertama/   Provision  Hand  Over  (PHO) Pemeliharaan Rutin  Bab. 10 Perkerasan Beton Semen  5.3(1) Galian Perkerasan Beraspal  Tanpa Cold Milling Machine 3.1.(7) 3.1.(6) Lapis Pondasi  Agregat Kelas A 4.2.(1) Lapis Pondasi Bawah  Beton Kurus 5.3.(3) Kerb Pracetak Jenis 1  (Peninggi/Mountable) 8.4 (10a) Lapis Pondasi Agregat Kelas S 4.2.(2b) Penyiapan badan jalan 3.3.(1) Beton mutu sedang dengan  fc’=20 MPa (K‐250) 7.1 (7).a  Awal dan Akhir Pekerjaan
  • 22. Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Agregat Kelas A No. Mata Pembayaran : 4.2.(1)   I. ASUMSI III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN 1. Matrial Lapis Pondasi Agregat Kelas A didatangkan dari produsen pendukung 1. Dump Truck dan diterima di lokasi pekerjaan. 2. Kualitas bahan dasar telah dilakukan pengetesan di laboratorium pengujian material oleh pihak terkait dan memenuhi syarat spesifikasi yang berlaku. 3. Karena lokasi pekerjaan di badan jalan maka pada saat pekerjaan dimulai dengan penghamparan Agregat Kelas A, satu lajur jalan ditutup untuk lalu- lintas kendaraan, sehingga perlu ada pengaturan arah arus lalu-lintas II. PEKERJAAN PERSIAPAN 2.Motor Grader a. Lokasi pekerjaan sudah disiapkan sesuai urutan pekerjaan sebelumnya b. Permukaan yang ada harus dibersihkan dari bahan yang lepas dan yang tidak dikehendaki dengan sapu mesin dan dibantu secara manual jika                diperlukan c. Semua peralatan pendukung dan pekerja sudah siap pakai dan layak kerja Metode Kerja d. Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pangaturan lalu-lintas e. Sarana pengaturan lalu-lintas terdiri dari: e1. Rambu lalu-litas peringatan dan Pengarah 3.Vibratory Roller e2. Rubber Cones e3. Marka jalan sementara e4. Penghalang lalu-lintas e5. Generator set ( untuk kerja malam hari ) e6. Lampu penerangan jalan sementara ( untuk kerja malam hari ) f. Request pekerjaan telah disetujui Direksi Pekerjaan secara tertulis. 4.Water Tank Truck Berlanjut ke hal. berikut.
  • 23. Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Agregat Kelas A No. Mata Pembayaran : 4.2.(1) IV. TAHAPAN PELAKSANAAN 1. Campuran Lapis Pondasi Agregat Kelas A dikirim ke lokasi penghamparan dengan menggunakan Dump Truck kemudian dihampar dan dibentuk oleh Motor Grader dengan ketebalan padat sesuai gambar rencana 2. Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan Vibratory Roller dengan jumlah lintasan sesuai rekomendasi dalam Formula Campuran 3. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu 4. Setelah dilaksanakan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis Proses penghamparan dan pemadatan agregat
  • 24. Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Agregat Kelas S No. Mata Pembayaran : 4.2.(2b)   I. ASUMSI III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN 1. Matrial Lapis Pondasi Agregat Kelas S didatangkan dari produsen pendukung 1. Dump Truck dan diterima di lokasi pekerjaan. 2. Kualitas bahan dasar telah dilakukan pengetesan di laboratorium pengujian material oleh pihak terkait dan memenuhi syarat spesifikasi yang berlaku. 3. Karena lokasi pekerjaan di bahu jalan maka pada saat pekerjaan dimulai dengan penghamparan Agregat Kelas S, satu lajur jalan ditutup untuk lalu- lintas kendaraan, sehingga perlu ada pengaturan arah arus lalu-lintas II. PEKERJAAN PERSIAPAN 2.Motor Grader a. Lokasi pekerjaan sudah disiapkan sesuai urutan pekerjaan sebelumnya b. Permukaan yang ada harus dibersihkan dari bahan yang lepas dan yang tidak dikehendaki dengan sapu mesin dan dibantu secara manual jika                diperlukan c. Semua peralatan pendukung dan pekerja sudah siap pakai dan layak kerja Metode Kerja d. Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pangaturan lalu-lintas e. Sarana pengaturan lalu-lintas terdiri dari: e1. Rambu lalu-litas peringatan dan Pengarah 3.Vibratory Roller e2. Rubber Cones e3. Marka jalan sementara e4. Penghalang lalu-lintas e5. Generator set ( untuk kerja malam hari ) e6. Lampu penerangan jalan sementara ( untuk kerja malam hari ) f. Request pekerjaan telah disetujui Direksi Pekerjaan secara tertulis. 4.Water Tank Truck Berlanjut ke hal. berikut.
  • 25. Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Agregat Kelas S No. Mata Pembayaran : 4.2.(2b) IV. TAHAPAN PELAKSANAAN 1. Campuran Lapis Pondasi Agregat Kelas S dikirim ke lokasi penghamparan dengan menggunakan Dump Truck kemudian dihampar dan dibentuk oleh Motor Grader dengan ketebalan padat sesuai gambar rencana 2. Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan Vibratory Roller dengan jumlah lintasan sesuai rekomendasi dalam Formula Campuran 3. Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu 4. Setelah dilaksanakan pekerjaan ini dilakukan pengetesan kepadatan lapangan dengan test sencon untuk mengetahui kepadatan yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis Proses penghamparan dan pemadatan agregat
  • 26. Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana Jenis Pekerjaan : Perkerasan Beton Semen No. Mata Pembayaran : 5.3(1) I. ASUMSI III. PENGADAAN CAMPURAN BETON 1. Pekerjaan dilakukan secara manual oleh sekelompok pekerja terlatih 2. Campuran Beton K-500 dibeli dari produsen pendukung, seluruh bahan dasar penunjang (lembar dan batang kayu serta paku) untuk acuan/bekisting serta baja tulangan untuk sambungan melintang (batang ruji) dan memanjang (batang pengikat) diterima di lokasi pekerjaan 3. Mutu campuran Beton K-500 sudah diuji, diperiksa dan dikontrol oleh Konsultan Pengawas di tempat produksi beton ( bathing plant ) 4. Karena lokasi pekerjaan dipinggir jalan maka pada saat pekerjaan dimulai, satu lajur jalan ditutup untuk lalu-lintas kendaraan sehingga perlu ada Metode Kerja satu lajur jalan ditutup untuk lalu-lintas kendaraan, sehingga perlu ada          pengaturan arah arus lalu‐lintas IV. ALAT YANG DIGUNAKAN 1. Alat Getar Beton II. PEKERJAAN PERSIAPAN a. Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pangaturan lalu-lintas b. Lokasi pekerjaan sudah disiapkan sesuai urutan pekerjaan sebelumnya c. Semua peralatan dan pekerja terlatih sudah siap pakai dan layak kerja d. Sarana pengaturan lalu-lintas terdiri dari: c1. Rambu lalu-litas peringatan dan Pengarah c2. Rubber Cones c3. Penghalang lalu-lintas 2. Gergaji Beton e. Request pekerjaan telah disetujui Direksi Pekerjaan secara tertulis. 3. Alat bantu seperti : - Sekop - Ember Cor - Meteran - Gerobak Dorong - Sendok Semen - Palu dan gegep Berlanjut ke hal. berikut.
  • 27. Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana Jenis Pekerjaan : Perkerasan Beton Semen No. Mata Pembayaran : 5.3(1) V. TAHAPAN PELAKSANAAN 1. Lokasi yang akan di cor beton diberesihkan dari debu dan kotoran lainnya 2. Pemasangan kayu acuan/bekisting sesuai gambar perencanaan dan setelah terpasang diperiksa oleh konsultan pengawas untuk direkomendasi 3. Pemasangan Plastik Polyetilen selebar lokasi yang akan dicor beton 4. Pemasangan sambungan melintang (batang ruji) : - Ruji dari batang polos ф ‐ 36 mm,  ℓ = 45 cm diletakan di atas dudukan yang kokoh dan dipasang di tengah-tengah tebal pelat Pemasangan sambungan melintang Pemasangan batang pengikat - Bagian ruji yang bergerak bebas di cat (batang ruji) - Dudukan ruji dipasang kuat dengan patok 5. Pemasangan batang pengikat - Batang pengikat dari batang ulir ф - 16 mm, ℓ = 70 cm dan dengan jarak 60 cm antara satu dengan yang lainnya diletakan dan diikat di atas dudukan yang kuat dan dipasang di tengah-tengah tebal pelat 6. Dilakukan pengetesan slam beton pada setiap truck beton yang datang dan hasil pengetesan akan menentukan beton tesebut siap pakai atau tidak Alat pengetes slam beton Penghamparan beton K-500 7. Dilanjutkan dengan pengecoran campuran beton dari Truck Mixers (Agitator) ke dalam bekisting yang telah disiapkan dan dihampar oleh pekerja terlatih yang menggunakan alat bantu sambil dipadatkan dengan alat concrete vibrator/penggetar beton 8. Penyelesaian, perataan dan perapihan oleh sekelompok pekerja 9. Pembentukan tekstur dan pembuatan alur permukaan beton terpasang melalui penyikatan dengan kawat dan roskram 10. Perawatan beton selama masa pengersan : Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini, Penggregajian pelat beton Pembuatan tekstur permukaan temperatur yg terlalu panas, dan gangguan mekanis dengan cara ditutup karung goni yang basah dan secara periodik karung goni tersebut disiram air 11. Pembuatan sambungan setelah beton mengeras dengan menggergaji lantai beton yang terpasang selebar 3 mm dengan kedalam ¼ tebal pelat beton dan celah beton ditutup kembali dengan Aspal Joint Sealent 12. Pengetesan mutu beton yang sudah cukup umur dengan Hammer Tes Pemasangan Aspal Joint Sealent Pengetesan beton dengan Hammer Tes
  • 28. Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus No. Mata Pembayaran : 5.3.(3) I. ASUMSI III. PENGADAAN CAMPURAN BETON 1. Pekerjaan dilakukan secara manual oleh sekelompok pekerja terlatih 2. Campuran Beton Kurus (Bo) dibeli dari produsen pendukung, seluruh bahan dasar penunjang (lembar dan batang kayu serta paku) untuk acuan/bekisting serta baja tulangan untuk sambungan melintang (batang ruji) dan memanjang (batang pengikat) diterima di lokasi pekerjaan 3. Mutu campuran Beton Kurus sudah diuji, diperiksa dan dikontrol oleh Konsultan Pengawas di tempat produksi beton ( bathing plant ) 4. Karena lokasi pekerjaan dibadan jalan excisting maka pada saat pekerjaan dimulai satu lajur jalan ditutup untuk lalu-lintas kendaraan sehingga perlu ada Metode Kerja dimulai, satu lajur jalan ditutup untuk lalu-lintas kendaraan, sehingga perlu ada          pengaturan arah arus lalu‐lintas IV. ALAT YANG DIGUNAKAN 1. Alat Getar Beton II. PEKERJAAN PERSIAPAN a. Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pangaturan lalu-lintas b. Lokasi pekerjaan sudah disiapkan sesuai urutan pekerjaan sebelumnya c. Semua peralatan dan pekerja terlatih sudah siap pakai dan layak kerja d. Sarana pengaturan lalu-lintas terdiri dari: c1. Rambu lalu-litas peringatan dan Pengarah c2. Rubber Cones c3. Penghalang lalu-lintas e. Request pekerjaan telah disetujui Direksi Pekerjaan secara tertulis. 2. Alat bantu seperti : - Sekop - Ember Cor - Meteran - Gerobak Dorong - Sendok Semen - Palu dan gegep Berlanjut ke hal. berikut.
  • 29. Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana Jenis Pekerjaan : Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus No. Mata Pembayaran : 5.3.(3) V. TAHAPAN PELAKSANAAN 1. Lokasi yang akan di cor beton diberesihkan dari debu dan kotoran lainnya 2. Pemasangan kayu acuan/bekisting sesuai gambar perencanaan dan setelah terpasang diperiksa oleh konsultan pengawas untuk direkomendasi 3. Pemasangan Plastik Polyetilen selebar lokasi yang akan dicor beton 4. Pemasangan sambungan melintang (batang ruji) : - Ruji dari batang polos ф ‐ 36 mm,  ℓ = 45 cm diletakan di atas dudukan yang kokoh dan dipasang di tengah-tengah tebal pelat - Bagian ruji yang bergerak bebas di cat - Dudukan ruji dipasang kuat dengan patok 5. Dilakukan pengetesan slam beton pada setiap truck beton yang datang dan hasil pengetesan akan menentukan beton tesebut siap pakai atau tidak Penghamparan Beton Kurus 6. Dilanjutkan dengan pengecoran campuran beton dari Truck Mixers (Agitator) ke dalam bekisting yang telah disiapkan dan dihampar oleh pekerja terlatih yang menggunakan alat bantu sambil dipadatkan dengan alat concrete vibrator/penggetar beton 7. Penyelesaian, perataan dan perapihan oleh sekelompok pekerja 8. Perawatan beton selama masa pengerasan : Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini, temperatur yg terlalu panas, dan gangguan mekanis dengan cara ditutup karung goni yang basah dan secara periodik karung goni tersebut disiram air 9. Pengetesan mutu beton yang sudah cukup umur dengan Hammer Tes Pemeliharaan Hamparan Beton Alat pengetes slam beton
  • 30. Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana Jenis Pekerjaan : Perkerasan Beton Semen untuk Pembukaan Lalulintas umur beton lebih dari 3 hari dan kurang dari 7 hari No. Mata Pembayaran : Skh-1.5.3(3) I. ASUMSI III. PENGADAAN CAMPURAN BETON 1. Pekerjaan dilakukan secara manual oleh sekelompok pekerja terlatih 2. Untuk mencapai kuat tekan 300 kg/cm 2 pada umur beton lebih dari 3 hari dan kurang dari 7 hari, maka Mutu Beton yang digunakan adalah K- 500 + Additve yang kadarnya sesuai spesifikasi 3. Campuran Beton K-500 + Additve dibeli dari produsen pendukung, seluruh bahan dasar penunjang (lembar dan batang kayu serta paku) untuk acuan/ bekisting serta baja tulangan untuk sambungan melintang (batang ruji) dan memanjang (batang pengikat) diterima di lokasi pekerjaan 4 Mutu campuran Beton K-500 sudah diuji diperiksa dan dikontrol oleh Metode Kerja 4. Mutu campuran Beton K-500 sudah diuji, diperiksa dan dikontrol oleh Konsultan Pengawas di tempat produksi beton ( bathing plant ) IV. ALAT YANG DIGUNAKAN 5. Karena lokasi pekerjaan dipinggir jalan maka pada saat pekerjaan dimulai, 1. Alat Getar Beton satu lajur jalan ditutup untuk lalu-lintas kendaraan, sehingga perlu ada          pengaturan arah arus lalu‐lintas II. PEKERJAAN PERSIAPAN a. Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pangaturan lalu-lintas b. Lokasi pekerjaan sudah disiapkan sesuai urutan pekerjaan sebelumnya c. Semua peralatan dan pekerja terlatih sudah siap pakai dan layak kerja d. Sarana pengaturan lalu-lintas terdiri dari: 2. Gergaji Beton c1. Rambu lalu-litas peringatan dan Pengarah c2. Rubber Cones c3. Penghalang lalu-lintas e. Request pekerjaan telah disetujui Direksi Pekerjaan secara tertulis. 3. Alat bantu seperti : - Sekop - Ember Cor - Meteran - Gerobak Dorong - Sendok Semen - Palu dan gegep Berlanjut ke hal. berikut.
  • 31. Nama Peserta Lelang : PT. Ria Kencana Jenis Pekerjaan : Perkerasan Beton Semen untuk Pembukaan Lalulintas umur beton lebih dari 3 hari dan kurang dari 7 hari No. Mata Pembayaran : Skh-1.5.3(3) V. TAHAPAN PELAKSANAAN 1. Lokasi yang akan di cor beton diberesihkan dari debu dan kotoran lainnya 2. Pemasangan kayu acuan/bekisting sesuai gambar perencanaan dan setelah terpasang diperiksa oleh konsultan pengawas untuk direkomendasi 3. Pemasangan Plastik Polyetilen selebar lokasi yang akan dicor beton 4. Pemasangan sambungan melintang (batang ruji) : - Ruji dari batang polos ф ‐ 36 mm,  ℓ = 45 cm diletakan di atas dudukan yang kokoh dan dipasang di tengah-tengah tebal pelat Pemasangan sambungan melintang Pemasangan batang pengikat - Bagian ruji yang bergerak bebas di cat (batang ruji) - Dudukan ruji dipasang kuat dengan patok 5. Pemasangan batang pengikat - Batang pengikat dari batang ulir ф - 16 mm, ℓ = 70 cm dan dengan jarak 60 cm antara satu dengan yang lainnya diletakan dan diikat di atas dudukan yang kuat dan dipasang di tengah-tengah tebal pelat 6. Dilakukan pengetesan slam beton pada setiap truck beton yang datang dan hasil pengetesan akan menentukan beton tesebut siap pakai atau tidak Alat pengetes slam beton Penghamparan beton K-500 7. Dilanjutkan dengan pengecoran campuran beton dari Truck Mixers (Agitator) ke dalam bekisting yang telah disiapkan dan dihampar oleh pekerja terlatih yang menggunakan alat bantu sambil dipadatkan dengan alat concrete vibrator/penggetar beton 8. Penyelesaian, perataan dan perapihan oleh sekelompok pekerja 9. Pembentukan tekstur dan pembuatan alur permukaan beton terpasang melalui penyikatan dengan kawat dan roskram 10. Perawatan beton selama masa pengersan : Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini, Penggregajian pelat beton Pembuatan tekstur permukaan temperatur yg terlalu panas, dan gangguan mekanis dengan cara ditutup karung goni yang basah dan secara periodik karung goni tersebut disiram air 11. Pembuatan sambungan setelah beton mengeras dengan menggergaji lantai beton yang terpasang selebar 3 mm dengan kedalam ¼ tebal pelat beton dan celah beton ditutup kembali dengan Aspal Joint Sealent 12. Pengetesan mutu beton yang sudah cukup umur dengan Hammer Tes Pemasangan Aspal Joint Sealent Pengetesan beton dengan Hammer Tes
  • 32. METODA PELAKSANAAN   PENUTUP Demikian metode pelaksanaan pekerjaan yang dibuat secara umum dan garis besarnya saja, sedangkan metode pelaksanaan pekerjaan yang lebih detail akan dibuat pada saat pelaksanaan nanti. Diharapkan pada masa pelaksanaan pekerjaan nanti dapat timbul ide- ide baru, yang tentunya akan disesuaikan dan tidak bertentangan dengan dokumen kontrak.