SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
i | P a g e
LAPORAN KARYA ILMIAH PENGUJIAN STATISTIK
PENGUJIAN DAYA TERSAMBUNG PER KELOMPOK
PELANGGAN (MVA)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pengujian Statistik
Pelajaran Matematika Terapan : Statistika
Oleh :
Nama : Fiqi Mutiah
NIM : 1312020004
No. Absen : 11
Kelas : Teknik Listrik 2-A
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2013
Nilai :
ii | P a g e
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini. Laporan ini ditulis untuk memenuhi tugas akhir semester 2 (dua)
Matematika Terapan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan baik secara moral maupun materil demi
terselesaikannya laporan ini, diantaranya :
1. Kedua Orang Tua penulis
2. Kepada Dosen pembimbing, Bapak Drs. Agus Setiawan, ....
3. Kepada waktu yang masih memberikan kesempatan kepada penulis
Akhirnya penulis berharap agar laporan ini bermanfaat bagi yang
membacanya. Penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan, saran dan usul guna menyempurnakan laporan ini. Penulis akan
menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat
memperbaiki laporan penulis di masa mendatang.
Depok, Juni 2013
Penulis
iii | P a g e
Daftar isi
JUDUL ...................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii
Daftar isi......................................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan...................................................................Error! Bookmark not defined.
D. Manfaat...............................................................................................................2
BAB II KERANGKA TEORI.................................................................................................3
A. Kajian Pustaka ...................................................................................................4
B. Kerangka Berpikir.............................................................................................8
C. Hipotesis Penelitian..........................................................................................14
BAB III METODOLOGI ......................................................................................................52
A. Pemilihan Subjek. ............................................................................................52
B. Desain dan Pendekatan Penelitian .................................................................54
C. Metode Pengumpulan Data.............................................................................56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................................59
A. Hasil Penelitian.................................................................................................59
B. Pembahasan......................................................................................................60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................65
A. Kesimpulan.......................................................................................................65
B. Saran .................................................................................................................66
Daftar pustaka........................................................................................................................76
iv | P a g e
1 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai macam kebutuhan diciptakan dan dikondisikan untuk memenuhi
kehidupan manusia, salah satunya energi. Energi merupakan hal esensial
dalam seluruh aktifitas kehidupan manusia untuk meningkatkan taraf hidup.
Kehidupan energi yang tidak mungkin dipisahkan dalam kehidupan manusia
adalah kebutuhan energi listrik. Listrik memegang peranan yang vital dalam
kehidupan. Dapat dikatakan bahwa listrik telah menjadi sumber energi utama
dalam setiap kegiatan baik di rumah tangga, industry, pembisnis, social,
pemerintah dan penerangan jalan umum. Mulai dari peralatan dapur hingga
mesin pabrik-pabrik besar bahkan pesawat terbang, semua memerlukan listrik.
Perkembangan industri serta pesatnya pertumbuhan penduduk, menimbulkan
kendala pemenuhan kebutuhan pasokan listrik.
Daya yang terpasang pada per kelompok pelanggan selalu meningkat di
tiap tahunnya. Mulai dari daya yang terpasang pada rumah tinggal, industry,
bisnis, social, pemerinatah maupun penerangan jalan umum, semua
mengalami peningkatan dalam daya yang diperlukannya.
Berdasarkan penjabaran diatas, maka penulis tertarik untuk menulis karya
ilmiah dengan judul “Daya yang Tersambung per Kelompok Pelanggan
(MVA)”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah daya yang tersambung per kelompok pelanggan?
2. Berapakah kebutuhan daya yang tersambung pada rumah tinggal di tahun
2014?
3. Berapakah kebutuhan daya yang tersambung pada industri di tahun 2014?
4. Berapakah kebutuhan daya yang tersambung pada bisnis di tahun 2014?
5. Berapakah kebutuhan daya yang tersambung pada sosial di tahun 2014?
2 | P a g e
6. Berapakah kebutuhan daya yang tersambung pada pemerintahan di tahun
2014?
7. Berapakah kebutuhan daya yang tersambung pada penerangan jalan
umum di tahun 2014?
8. Bagaimanakah pertumbuhan permintaan daya yang tersambung per
kelompok pelanggan?
9. Apakah pertumbuhan permintaan daya yang tersambung per kelompok
pelanggan sama?
C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan serta
peningkatan permintaan akan daya yang terpasang per kelompok pelanggan di
Indonesia.
D. Manfaat
Sebagai sumbangan pengetahuan bagi bidang sumber energy untuk
mengetahui permintaan daya yang terpasang per kelompok pelanggan di
Indonesia pada tahun 2014.
3 | P a g e
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Kajian Pustaka
Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan
atau kerja yang dilakukan per satuan waktu. Daya dilambangkan dengan S.
Mengikuti definisi ini daya dapat dirumuskan sebagai:
di mana
S adalah daya
W adalah usaha
t adalah waktu
Daya rata-rata (sering disebut sebagai "daya" saja bila konteksnya
jelas) adalah kerja rata-rata atau energi yang dihantarkan per satuan
waktu. Daya sesaat adalah limit daya rata-rata ketika selang waktu
Δt mendekati nol.
Bila laju transfer energi atau kerja tetap, rumus di atas dapat
disederhanakan menjadi:
,
di mana W, E adalah kerja yang dilakukan, atau energi yang
dihantarkan, dalam waktu t (biasanya diukur dalam satuan detik).
Satuan daya dalam SI adalah watt.
4 | P a g e
Sumber daya
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh
suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu
bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible).
Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun
hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal
pula istilah sumber daya yang dapat pulih atau terbarukan (renewable resources)
dan sumber daya tak terbarukan (non-renewable resources). Ke dalam sumber
daya dapat pulih termasuk tanaman dan hewan (sumber daya hayati).
Tenaga atau daya adalah kemampuan untuk melakukan kerja yang
dinyatakan dalam satuan Nm/s, Watt, ataupun HP. Menurut sejarah besarnya
satuan 1 HP (horse power) pertama kali dinyatakan sebagai setara dengan
kemampuan seekor kuda menarik beban 366 pound dengan kecepatan 1 foot per
second seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas.
Jenis-Jenis Daya Pada Mesin
Brake power adalah daya yang diberikan oleh poros engkol.
Drawbar power adalah daya pada drawbar dan tersedia untuk menarik beban.
Friction power adalah Daya yang digunakan untuk mengatasi gesekan-gesekan
pada motor.
Indicated power adalah daya yang timbul dalam ruang pembakaan datar
diterima oleh piston.
5 | P a g e
Cara mengukur indicated horse power
Untuk siklus mesin 4 langkah N harus dibagi 2, karena untuk 1 kekuatan untuk
tiap silinder per 2 revolusi. Dibagi dua tidak diperlukan untuk siklus mesin 2
langkah karena tiap kekuatan langkah untuk tiap silinder bagi tiap revolusi.
Hubungan indicated power dengan net brake power dan friction power adalah
Gross indicated power = net brake power + friction power.
Brake power maksimum adalah kekuatan mesin maksimal untuk membuka
dengan penuh throttle dengan kecepatan tertentu. Namun kita harus ingat bahwa
pengujian throttle harus dibandingkan dengan pengujian mesin.
Obsemed power adalah daya yang diukur dengan dinamometer tanpa
6 | P a g e
memperhatikan temperatur atmosfer, takanan atau tekanan uap.
Corrected power adalah observed power yang memperhatikan tekanan
permukaan air laut ( 1.013 x 105 Pa), suhu 15.5 o
C dan tekanan uap 0. (modul
kuliah ipb)
satuan daya yang terpasang dirumah/konsumen adalah VA (volt-ampere),
itu merupakan daya yang terpasang atau daya pengenal, jadi jika konsumen
berlangganan sebesar 450 VA, dengan tegangan 220 V maka arusnya sebesar 2 A,
makanya MCB nya juga akan sebesar 2 A.
Dalam sistem listrik AC/Arus Bolak-Balik ada tiga jenis daya yang
dikenal, khususnya untuk beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu:
• Daya semu (S, VA, Volt Amper)
• Daya aktif (P, W, Watt)
• Daya reaktif (Q, VAR, Volt Amper Reaktif)
Untuk rangkaian listrik AC, bentuk gelombang tegangan dan arus adalah
sinusoida, sehingga besarnya daya setiap saat tidak sama. Maka daya yang
merupakan daya rata-rata diukur dengan satuan Watt, Daya ini membentuk
energi aktif persatuan waktu, dan dapat diukur dengan kwh meter dan juga
merupakan daya nyata atau daya aktif (daya poros, daya yang sebenarnya) yang
digunakan oleh beban untuk melakukan tugas/usaha tertentu.
Sedangkan daya semu dinyatakan dengan satuan Volt-Ampere (disingkat, VA),
menyatakan kapasitas peralatan listrik, seperti yang tertera pada peralatan
generator, transformator dan bahkan di KWh meter rumah kita.
Pada suatu instalasi, khususnya di pabrik/industri juga terdapat beban
tertentu seperti motor listrik, yang memerlukan bentuk lain dari daya, yaitu daya
reaktif (VAR) untuk membuat medan magnet atau dengan kata lain daya
reaktif adalah daya yang terpakai sebagai energi pembangkitan flux magnetik
7 | P a g e
sehingga timbul magnetisasi dan daya ini dikembalikan ke sistem karena efek
induksi elektromagnetik itu sendiri, sehingga daya ini sebenarnya merupakan
beban (kebutuhan) pada suatu sistim tenaga listrik.
Namun selain pengertian daya diatas, ada juga yang dikenal dengan Faktor
daya atau faktor kerja, yaitu perbandingan antara daya aktif (watt) dengan daya
semu/daya total (VA), atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya semu/daya
total. Daya reaktif yang tinggi akan meningkatkan sudut ini dan sebagai hasilnya
faktor daya akan menjadi lebih rendah. Faktor Daya / Faktor kerja
menggambarkan sudut phasa antara daya aktif dan daya semu.
Faktor daya selalu lebih kecil atau sama dengan satu. Faktor daya yang
rendah merugikan karena mengakibatkan arus beban tinggi. Perbaikan faktor daya
ini dapat dilakukan dengan menggunakan kapasitor.
Secara teoritis, jika seluruh beban daya yang dipasok oleh perusahaan listrik
negara (PLN) memiliki faktor daya satu, maka daya aktif (watt) yang ditransfer
setara dengan kapasitas daya terpasang (VA).
Salah satu hal yang menarik untuk dibahas adalah pengertian mengenai
daya listrik PLN. Ada beberapa pertanyaan seperti ini : “Listrik PLN di rumah
saya 1300Watt, mengapa…dst”. Dan selalu kita koreksi dengan 1300VA.
Perbedaannya adalah satuan VA dan Watt. Apa perbedaannya dan mengapa
digunakan satuan VA?
Pembahasannya kita mulai dari teori dasar listrik mengenai daya. Daya
listrik merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja atau
usaha. Dalam sistem listrik arus bolak-balik, dikenal adanya 3 jenis daya yaitu :
 Daya Nyata (simbol : S; satuan : VA (Volt Ampere))
 Daya Aktif (symbol : P; satuan : W (Watt))
8 | P a g e
 Daya Reaktif (symbol : Q; satuan : VAR (Volt Ampere Reaktif))
Daya Aktif adalah daya yang digunakan untuk energi kerja sebenarnya. Daya
inilah yang dikonversikan menjadi energi tenaga (mekanik), cahaya atau panas.
Satuan daya aktif adalah Watt.
Daya Reaktif adalah daya yang digunakan untuk pembangkitan fluks
magnetik atau medan magnet. Satuannya adalah VAR. Contoh peralatan listrik
yang memerlukan daya reaktif adalah motor listrik atau dinamo, trafo, ballast
lampu yang konvensional dan peralatan listrik lain yang menggunakan proses
induksi listrik lilitan untuk operasinya.
Daya Nyata dengan satuan VA adalah total perkalian antara arus dan
tegangan pada suatu jaringan listrik atau penjumlahan dengan metode
trigonometri dari daya aktif dan reaktif dalam segitiga daya.
Hubungan antara ketiga jenis daya ini digambarkan dalam segitiga daya.
Gambar Segitiga Daya Listrik
9 | P a g e
Sekarang kita lihat rumus yang menghubungkan ketiga daya tersebut .
Rumus untuk daya nyata adalah perkalian antara arus dan tegangan, yaitu :
S=V.I
Dimana :
S = Daya Nyata (VA)
V = Voltage / Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
Sedangkan hubungan antara daya nyata dan daya aktif dapat dihitung dengan
rumus trigonometri sebagai berikut:
Cos φ=P/S
P=S x Cosφ
P=V x I x Cos φ
Dimana :
P = Daya Aktif (Watt)
S = Daya Nyata (VA)
Dengan rumus segitiga phytagoras dapat juga dituliskan :
S=√(P^2+Q^2 )
Cos ϕ adalah perbandingan antara daya aktif (P) dan daya nyata (S) dan
dikenal dengan faktor daya listrik (PF : Power Factor). Nilai Cos ϕ yang
digunakan PLN adalah sebesar 0.8.
10 | P a g e
Itu teori listriknya, bagaimana dengan aplikasinya untuk instalasi listrik
perumahan?
Daya nyata (S) dengan satuan VA digunakan untuk perhitungan besarnya
daya listrik terpasang dari PLN di rumah pelanggan. Hal ini karena PLN hanya
memasang MCB sebagai pembatas daya listrik pada kWh-meter. Contohnya pada
suatu rumah dipasang MCB 6A dengan tegangan 220V maka daya terpasang
pelanggan tersebut adalah 6A x 220V = 1320VA atau dibulatkan 1300VA.
Daya listrik terpasang PLN yang lainnya (yang paling umum) adalah
450VA, 900VA, 2200VA, 3500VA, 4400VA.
Daya aktif (P) dengan satuan Watt digunakan untuk mengetahui berapa
daya listrik yang bisa digunakan untuk peralatan listrik oleh konsumen. Dari
rumus daya aktif diatas maka dari besarnya daya terpasang 1300VA tersebut bisa
dihitung daya aktifnya.
Dengan Cos ϕ sebesar 0.8 maka dengan daya terpasang 1300VA, daya
aktifnya (P) sebesar 6A x 220V x 0.8 = 1056 Watt.
Apa artinya 1300VA dan 1056Watt?
Setiap peralatan listrik di rumah sebenarnya hanya mencantumkan nilai
daya listrik dalam Watt, yang merupakan daya aktif. contohnya mesin jetpump
150Watt, lampu TL 20Watt, AC 300Watt dan lain-lain. Bila semua peralatan
listrik tersebut dipakai, maka total maksimum daya yang mampu disediakan hanya
1056Watt (bila rumah tersebut berlangganan listrik 1300VA).
Dalam nilai 1300VA (S) dan 1056Watt (P), terdapat daya reaktif (Q).
Perhitungan secara trigometri, dengan faktor daya sebesar 0.8 akan menghasilkan
nilai Q = 792VAR. Daya reaktif ini digunakan untuk pembangkitan medan
magnet pada peralatan listrik yang bersifat induksi seperti mesin air, kipas angin,
ballast lampu, AC dll.
11 | P a g e
Contoh, pada mesin air tertulis dayanya 150Watt, maka daya 150 Watt tersebut
akan dikonversikan oleh motor listrik / dinamo mesin air menjadi tenaga. Untuk
menghasilkan daya kerja 150Watt tersebut, mesin air akan menyerap daya nyata
sebesar 150Watt/0.8 = 187,5VA. Daya reaktif sebesar 112.5VAR digunakan
untuk pembangkitan medan magnet pada motor listrik.
Bagaimana perhitungan daya listrik oleh PLN?
Untuk pelanggan perumahan, hanya penggunaan daya aktif dalam satuan
watt yang dihitung oleh PLN. Karena itu alat pengukurnya disebut kWh-meter
(kiloWatt Hour meter). Besarnya daya reaktif tidak dihitung karena faktor daya
untuk listrik perumahan masih ditoleransi dalam angka 0.8. Berbeda dengan listrik
industry dimana terpasang kVARh-meter (Kilo-VAR hour meter) untuk
menghitung besarnya pemakaian daya reaktif, dimana jika penggunaannya
melebihi batas maka akan kena pinalti oleh PLN.
Apa pentingnya kita mengetahui perbedaan antara daya listrik dalam Watt dan
VA?
Misalkan kita mempunyai peralatan listrik dengan total daya 1200Watt,
maka besarnya daya listrik PLN tidak akan cukup dengan 1300VA (rating MCB
6A). Dengan faktor daya 0.8 maka akan didapat daya nyata sebesar 1200/0.8 =
1500VA. Sehingga daya listrik PLN yang terdekat adalah 2200VA (sesuai dengan
rating MCB-nya yaitu 10A). Dari angka 2200VA maka selanjutnya kita bisa
menentukan besarnya kapasitas instalasi listrik, terutama kabel listrik, minimal
adalah 10A atau 2200VA.
Jadi satuan Watt lebih digunakan untuk menghitung besarnya penggunaan
daya listrik pada peralatan dan satuan VA digunakan untuk menghitung kapasitas
terpasang instalasi listrik, mulai dari MCB dan penghantarnya.
12 | P a g e
B. Kerangka Berpikir
Penulis melakukan pengujian statistic tentang daya yang terpasang
per kelompok pelanggan di Indonesia.
C. Hipotesis Penelitian
Daya yang terpasang per kelompok pelanggan di Indonesia
mengalami peningkatan pertumbuhan dalam permintaan daya yang
terpasang.
13 | P a g e
BAB III
METODOLOGI
A. Pemilihan Subjek
1. Populasi : Daya yang terpasang di Indonesia
1. Sampel : Daya yang terpasang pada rumah tinggal, pada I
i industri, bisnis, sosial, pemerintahan, dan p
e penerangan jalan umum. Sumber data Statistik PLN
B. Desain dan Pendekatan Penelitian
2. Tempat : Daya yang terpasang pada rumah tinggal, pada I
n industri, bisnis, sosial, pemerintahan, dan p
e penerangan jalan umum. Sember data statistik PLN
3. Waktu : Tahun 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009,
2 2010, dan 2011
4. Alat dan bahan : Seperangkat komputer
C. Metode Pengumpulan Data
Penulis melakukan pengujian statistic pada daya yang terpasang
per kelompok pelanggan menggunakan Trend Parabola dan Analisa
Varian. Alat analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah atau
dengan menggunakan beberapa metode analisis yaitu metode Trend
Parabola, dan Analisa Varian untuk mengetahui dengan tepat alternatif
yang tersedia dan kebijakan yang akan ditempuh dalam menentukan
kemajuan perusahaan.
Trend Parabolik :
n Σ x Σ x² A Σ y
Σ x Σ x² Σ x³ B = Σ xy
Σ x² Σ x³ Σ x⁴ C Σ x²y
14 | P a g e
Analisa Varian
 Varian dalam sampel
∫α² = S₁² + S₂² + S₃² + S₄²
K
 Varian antar sampel
Sᵣ² = ɱ S²ῡ
df untuk penyebut (N2) df untuk pembilang (N1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20
ɱ = ῡ₁ + ῡ₂ + ῡ₃ + ῡ₄
K
S²ῡ =
(ῡ₁ - ɱ)² + (ῡ₂ - ɱ)² +(ῡ₃ - ɱ)² + (ῡ₄ -
ɱ)²
K-1
15 | P a g e
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian
Tabel 4.1
Data Terpasang per Kelompok Pelanggan (MVA) pada rumah tinggal,
industi, bisnis, social, pemerintahan, dan penerangan jalan umum
Tahun
Rumah
Tinggal
Industri Bisnis Sosial Pemerintah
Penerangan Jalan
Umum (PJU)
2003 22.467 12.413 7.824 1.406 1.089 387
2004 23.657 12.532 8.449 1.501 1.177 533
2005 25.006 12.961 9.320 1.621 1.247 558
2006 25.100 13.292 10.254 1.732 1.318 618
2007 27.777 13.881 10.939 1.875 1.403 672
2008 29.334 14.531 11.941 2.008 1.532 737
2009 30.699 14.790 12.710 2.252 1.672 768
2010 33.202 15.565 13.772 2.318 1.766 812
2011 37.182 17.477 15.236 2.558 1.894 838
16 | P a g e
B. Pengolahan Data
1. Menggunakan Trend Parabola
Tabel 4.3
Data Daya yang terpasang pada Rumah Tinggal dengan metode Trend
Parabola
Tahun x Y x² x³ x⁴ xy x²y
2003 -4 22.467 16 -64 256 -89.868 359.472
2004 -3 23.657 9 -27 81 -70.971 212.913
2005 -2 25.006 4 -8 16 -50.012 100.024
2006 -1 25.1 1 -1 1 -25.1 25.1
2007 0 27.777 0 0 0 0 0
2008 1 29.334 1 1 1 29.334 29.334
2009 2 30.699 4 8 16 61.398 122.796
2010 3 33.202 9 27 81 99.606 298.818
2011 4 37.182 16 64 256 148.728 594.912
Σ 0 254.424 60 0 708 103.115 1743.369
Persamaan Normalnya :
Eliminasi :
540 a + 3600 c = 254.424
540 a + 6372 c = 1743.469 -
N Σ x Σ x² a Σ y
Σ x Σ x² Σ x³ b = Σ xy
Σ x² Σ x³ Σx⁴ c Σ x²y
9 0 60 a 254.424
0 60 0 b = 103.115
60 0 708 c 1743.369
9a + 60c = 254.424 x 60
60a + 708c = 1743.469 x 9
17 | P a g e
-2772 c = - 424.881
c = 153,27
Subsitusi :
9a + 60c = 254.424
9 a + 60 (153,27) = 254.424
9 a + 9196,2 = 254.424
9 a = 245.227,8
a = 27247,53
60 b = 103.115
b = 1718,58
Pertumbuhan untuk tahun selanjutnya,
Jadi Persamaan trend parabolic sebagai berikut :
y’= a + bx + cx2
y’= 27247,53 + 91718,58 x +153,27 (x)2
Prediksi daya terpasang (MVA) tenaga panas bumi pada tahun
2013 :
y' = 27247,53 + (1718,58)(6) + (153,27)(36)
y' = 43076,43 MVA
Prediksi daya terpasang (MVA) tenaga panas bumi pada tahun
2014 :
y' = 27247,53 + (1718,58)(7) + (153,27)(49)
y' = 46787,82 MVA
Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahu 2015 :
y' = 27247,53 + (1718,58)(8) + (153,27)(64)
y' = 50805,45 MVA
18 | P a g e
Tabel 4.4
Data Daya yang terpasang pada Industri dengan metode Trend Parabola
Persamaan Normalnya :
Tahun X Y x² x³ x⁴ xy x²y
2003 -4 12.413 16 -64 256 -49.652 198.608
2004 -3 12.532 9 -27 81 -37.596 112.788
2005 -2 12.961 4 -8 16 -25.922 51.844
2006 -1 13.292 1 -1 1 -13.292 13.292
2007 0 13.881 0 0 0 0 0
2008 1 14.531 1 1 1 14.531 14.531
2009 2 14.79 4 8 16 29.58 59.16
2010 3 15.565 9 27 81 46.695 140.085
2011 4 17.477 16 64 256 69.908 279.632
Σ 0 127.442 60 0 708 34.252 869.94
N Σ x Σ x² a Σ y
Σ x Σ x² Σ x³ b = Σ xy
Σ x² Σ x³ Σx⁴ c Σ x²y
9 0 60 a 127.442
0 60 0 b = 34.252
60 0 708 c 869.940
9a + 60c = 127.442 x 60
19 | P a g e
Eliminasi :
540 a + 3600 c = 7646520
540 a + 6372 c = 7829460 -
-2772 c = - 182940
c = 66
Subsitusi :
9a + 60c = 127442
9 a + 60 (66) = 127442
9 a + 3960 = 127442
9 a = 123483
a = 13720
60 b = 34252
b = 570,86
Pertumbuhan untuk tahun selanjutnya,
Jadi Persamaan trend parabolic sebagai berikut :
60a + 708c = 869.940 x 9
y’= a + bx + cx2
y’= 13720 + 570,86 x + 66 (x)2
Prediksi daya terpasang (MVA) tenaga panas bumi pada tahun 2012
y' = 13720 + (570,86)(5) + (66)(25)
y' = 18224,3 MVA
Prediksi daya terpasang (MVA) tenaga panas bumi pada tahun 2013 :
y' = 13720 + (570,86)(6) + (66)(36)
y' = 19521,16 MVA
20 | P a g e
Prediksi daya terpasang (MVA) tenaga panas bumi pada tahun 2014 :
y' = 13720 + (570,86)(7) + (66)(49)
y' = 20950,02 MVA
Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2015 :
y' = 13720 + (570,86)(8) + (66)(64)
y' = 22510,88 MVA
21 | P a g e
Tabel 4.5
Data Daya yang terpasang pada Bisnis dengan metode Trend Parabola
Tahun X Y x² x³ x⁴ xy x²y
2003 -4 7.824 16 -64 256 -31.296 125.184
2004 -3 8.449 9 -27 81 -25.347 76.041
2005 -2 9.320 4 -8 16 -18.64 37.28
2006 -1 10.254 1 -1 1 -10.254 10.254
2007 0 10.939 0 0 0 0 0
2008 1 11.941 1 1 1 11.941 11.941
2009 2 12.710 4 8 16 25.42 50.84
2010 3 13.772 9 27 81 41.316 123.948
2011 4 15.236 16 64 256 60.944 243.776
Σ 0 100.445 60 0 708 54.084 679.264
Persamaan Normalnya :
Eliminasi :
540 a + 3600 c = 6026700
540 a + 6372 c = 6113376 -
-2772 c = - 86676
c = 31,26
Subsitusi :
N Σ x Σ x² a Σ y
Σ x Σ x² Σ x³ b = Σ xy
Σ x² Σ x³ Σx⁴ c Σ x²y
9 0 60 a 100.445
0 60 0 b = 54.084
60 0 708 c 679.264
9a + 60c = 100.445 x 60
60a + 708c = 679.264 x 9
22 | P a g e
9a + 60c = 100445
9 a + 60 (31,26) = 100445
9 a + 1875,6 = 100445
9 a = 98569,4
a = 10952,15
60 b = 54084
b = 901,4
Pertumbuhan untuk tahun selanjutnya,
Jadi Persamaan trend parabolic sebagai berikut :
y’= a + bx + cx2
y’= 10952,15 + 901,4 x + 31,26(x)2
Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2012 :
y' = 10952,15+ (901,4)(5) + (31,26)(25)
y' = 16240,65 MVA
Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2013 :
y' = 10952,15 + (901,4)(6) + (31,26)(36)
y' = 17485,91 MVA
Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2014 :
y' = 10952,15 + (901,4)(7) + (31,26)(49)
y' = 18793,69 MVA
Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2015
y' = 10952,15 + (901,4)(8) + (31,26)(64)
y' =20163,99 MVA
23 | P a g e
Tabel 4.6
Data Daya yang terpasang pada Sosial dengan metode Trend Parabola
Tahun x Y x² x³ x⁴ xy x²y
2003 -4 1.406 16 -64 256 -5.624 22.496
2004 -3 1.501 9 -27 81 -4.503 13.509
2005 -2 1.621 4 -8 16 -3.242 6.484
2006 -1 1.732 1 -1 1 -1.732 1.732
2007 0 1.875 0 0 0 0 0
2008 1 2.008 1 1 1 2.008 2.008
2009 2 2.252 4 8 16 4.504 9.008
2010 3 2.318 9 27 81 6.954 20.862
2011 4 2.558 16 64 256 10.232 40.928
Σ 0 17.271 60 0 708 8.597 117.027
Persamaan Normalnya :
Eliminasi :
540 a + 3600 c = 1036260
540 a + 6372 c = 1053243 -
-2772 c = - 16983
c = 6,126
N Σ x Σ x² a Σ y
Σ x Σ x² Σ x³ b = Σ xy
Σ x² Σ x³ Σx⁴ c Σ x²y
9 0 60 a 17.271
0 60 0 b = 8.597
60 0 708 c 117.027
9a + 60c = 17.271 x 60
60a + 708c = 117.027 x 9
24 | P a g e
Subsitusi :
9a + 60c = 17.271
9 a + 60 (6,126) = 17.271
9 a + 367.56 = 17.271
9 a = 16903,44
a = 1878,16
60 b = 8597
b = 143,23
Pertumbuhan untuk tahun selanjutnya,
Jadi Persamaan trend parabolic sebagai berikut :
y’= a + bx + cx2
y’= 1878,16+ 143,23 x + 6,126 (x)2
Prediksi daya terpasang (MVA) tena pada tahun 2012 :
y' = 1878,16+ (143,23 ) (5) + (6,126 )(25)
y' = 2747,46 MVA
Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2013 :
y' = 1878,16+ (143,23 ) (6) + (6,126 )(36)
y' = 2958,076 MVA
Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2014 :
y' = 1878,16+ (143,23 ) (7) + (6,126 )(49)
y' = 3180,944 MVA
Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2015:
y' = 1878,16+ (143,23 ) (8) + (6,126 )(64)
y' = 3416,64 MVA
25 | P a g e
Tabel 4.7
Data Daya yang terpasang pada Pemerintah dengan metode Trend
Parabola
Tahun x Y x² x³ x⁴ Xy x²y
2003 -4 1.089 16 -64 256 -4.356 17.424
2004 -3 1.177 9 -27 81 -3.531 10.593
2005 -2 1.247 4 -8 16 -2.494 4.988
2006 -1 1.318 1 -1 1 -1.318 1.318
2007 0 1.403 0 0 0 0 0
2008 1 1.532 1 1 1 1.532 1.532
2009 2 1.672 4 8 16 3.344 6.688
2010 3 1.766 9 27 81 5.298 15.894
2011 4 1.894 16 64 256 7.576 30.304
Σ 0 13.098 60 0 708 6.051 88.741
Persamaan Normalnya :
Eliminasi :
540 a + 3600 c = 785.880
N Σ x Σ x² a Σ y
Σ x Σ x² Σ x³ b = Σ xy
Σ x² Σ x³ Σx⁴ c Σ x²y
9 0 60 a 13.098
0 60 0 b = 6.051
60 0 708 c 88.741
9a + 60c = 13.098 x 60
60a + 708c = 88.741 x 9
26 | P a g e
540 a + 6372 c = 798.669 -
-2772 c = - 12.789
c = 4,613
Subsitusi :
9a + 60c = 13.098
9 a + 60 (4,613) = 13.098
9 a + 276,78 = 13.098
9 a = 12821,22
a = 1424,58
60 b = 6051
b = 100,85
Pertumbuhan untuk tahun selanjutnya,
Jadi Persamaan trend parabolic sebagai berikut :
y’= a + bx + cx2
y’= 1424,58+ 100,85 x + 4,613 (x)2
Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2012 :
y' = 1424,58 + (100,85 ) (5) + (4,613 )(25)
y' = 2044,155 MVA
Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2013 :
y' = 1424,58 + (100,85 ) (6) + (4,613 )(36)
y' = 2195,748 MVA
Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2014 :
y' = 1424,58 + (100,85 ) (7) + (4,613 )(49)
y' = 2356,567 MVA
Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2015:
y' = 1424,58 + (100,85 ) (8) + (4,613 )(64)
27 | P a g e
Tabel 4.8
Data Daya yang Terpasang pada Penerangan Jalan Umum (PJU) dengan
Metode Trend Parabola
Tahun x Y x² x³ x⁴ xy x²y
2003 -4 387 16 -64 256 -1548 6192
2004 -3 533 9 -27 81 -1599 4797
2005 -2 558 4 -8 16 -1116 2232
2006 -1 618 1 -1 1 -618 618
2007 0 672 0 0 0 0 0
2008 1 737 1 1 1 737 737
2009 2 768 4 8 16 1536 3072
2010 3 812 9 27 81 2436 7308
2011 4 838 16 64 256 3352 13408
Σ 0 5923 60 0 708 3180 38364
Persamaan Normalnya :
Eliminasi :
y' = 2526,612 MVA
N Σ x Σ x² A Σ y
Σ x Σ x² Σ x³ B = Σ xy
Σ x² Σ x³ Σx⁴ C Σ x²y
9 0 60 a 5923
0 60 0 b = 3180
60 0 708 c 38364
9a + 60c = 5.923 x 60
60a + 708c = 38.364 x 9
28 | P a g e
540 a + 3600 c = 355.380
540 a + 6372 c = 345.276 -
-2772 c = 10.104
c = - 3,64
Subsitusi :
9a + 60c = 5923
9 a + 60 (-3,64) = 5923
9 a - 218,4 = 5923
9 a = 6141,4
a = 682,37
60 b = 3180
b = 53
Pertumbuhan untuk tahun selanjutnya,
Jadi Persamaan trend parabolic sebagai berikut :
y’= a + bx + cx2
y’= 682,37 + 53 x + (-3,64) (x)2
Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2012 :
y' = 682,37 + 53 (5) + (-3,64) (25)
y' = 856,37 MVA
Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2013 :
y' = 682,37 + 53 (6) + (-3,64) (36)
y' = 869,33 MVA
Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2014 :
y' = 682,37 + 53 (7) + (-3,64) (49)
y' = 875,01 MVA
29 | P a g e
Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2015:
y' = 682,37 + 53 (8) + (-3,64) (64)
y' = 873,41 MVA
30 | P a g e
2. Menggunakan Analisa Varian
Tabel 4.9
Data Analisa Varian Data Terpasang (%) per kelompom pelanggan
Ren-
tang
Ta-
hun
(n)
Rumah
Tinggal
Industri Bisnis Sosial Pemerintah PJU
X1
(X1-
Χ1)
X2
(X2-
Χ2)
X3
(X3-
Χ3)
X4 (X4-Χ4) X5 (X5-Χ5) X6 (X6-Χ6)
2003
-
2004
2,6 0,375 0,5 2,7 3,8 0,1 3,26 0,0081 3,8 0,14 15,8 120,45
2004
–
2005
2,8 0,17 1,7 2,0 4,9 0,6 3,84 0,24 2,8 0,4 2,3 6,37
2005
–
2006
0,7 6,31 1,3 0,71 4,7 0,33 3,3 0,0025 2,7 0,53 5,1 0,075
2006
–
2007
5,0 3,2 2,2 0,003 3,2 0,85 3,95 0,6 3,12 0,096 4,2 0,39
2007
–
2008
2,7 0,26 2,3 0,024 4,3 0,03 3,42 0,0049 4,4 0,94 4,6 0,05
2008
–
2009
2,3 0,83 0.88 1,6 3,1 1,05 5,7 5,5225 4,41 0,96 2,0 7,98
31 | P a g e
2009
–
2010
4,0 0,62 2,5 0,126 4,0 0,015 1,4 3,8 2,7 0,53 2,7 4,51
2010
–
2011
5,6 5,7 5,78 13,21 5,0 0,76 4,9 2,4 3,5 0,0009 1,9 8,55
25,7 17,465 17,16 20,373 33 3,735 26,77 12,578 27,43 3,5969 38,6 148,375
32 | P a g e
Tabel 4.10
Data Analisa Varian Data Terpasang (%) pada Rumah Tinggal dan
Penerangan Jalan Umum (PJU)
Rentang Tahun
(n)
Rumah Tinggal PJU
X1 (X1-Χ1) X6 (X6-Χ6)
2003 – 2004 2,6 0,375 15,8 120,45
2004 – 2005 2,8 0,17 2,3 6,37
2005 – 2006 0,7 6,31 5,1 0,075
2006 – 2007 5,0 3,2 4,2 0,39
2007 – 2008 2,7 0,26 4,6 0,05
2008 – 2009 2,3 0,83 2,0 7,98
2009 – 2010 4,0 0,62 2,7 4,51
2010 – 2011 5,6 5,7 1,9 8,55
Jumlah 25,7 17,465 38,6 148,375
Dari data di atas didapatkan :
∑ 𝑋1 = 25,7 ∑ 𝑋6 = 36,8
Χ1 =
∑ 𝑋1
𝑛
Χ6 =
∑ 𝑋6
𝑛
=
25,7
8
=
38,6
8
Χ1 = 3,2125 Χ6 = 4,825
∑(X1 − Χ1) = 17,465 ∑(X6 − Χ6) = 148,375
33 | P a g e
Standar Deviasi
S1
2
=
∑(X1−Χ1)
𝑛−1
S6
2
=
∑(X6−Χ6)
𝑛−1
S1
2
=
17,465
8−1
S6
2
=
148,375
8−1
S1
2
= 2,495 S6
2
= 21,2
Varian Dalam Sampel
S1
2
= 2,495
S6
2
= 21,2
Varian Populasi
∫ 𝑎2
=
𝑆1
2+ 𝑆6
2
𝑘
∫ 𝑎2
=
2,495 + 21,2
2
∫ 𝑎2
= 11,8475
Varian Antar Sampel
𝝁 =
𝑿𝟏(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂) + 𝑿𝟔(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)
𝒌
𝝁 =
𝟑,𝟐𝟏𝟐𝟓 + 𝟒,𝟖𝟐𝟓
𝟐
𝜇 = 4,01875
𝑺 𝑿(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)
𝟐
=
(𝑿𝟏(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)−𝜇 ) 𝟐 + (𝑿𝟔(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)−𝜇 ) 𝟐
𝒌−𝟏
𝑺 𝑿(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)
𝟐
=
(𝟑,𝟐𝟏𝟐𝟓−4,01875 ) 𝟐 + (𝟒,𝟖𝟐𝟓−4,01875 ) 𝟐
𝟐−𝟏
𝑆 𝑋(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎)
2
=
0,65 + 0,65
1
𝑆 𝑋(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎)
2
= 1,3
𝑺 𝑩
𝟐
= 𝝁 . 𝑺 𝑿(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)
𝟐
𝑆 𝐵
2
= 4,01875 . 1,3
𝑆 𝐵
2
= 5,224375 ≈ 5,2
34 | P a g e
Dengan Rumusan Hipotesis
Ho = U1 = U6
Ha = U1 ≠ U6
FH =
𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑨𝒏𝒕𝒂𝒓 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑫𝒂𝒍𝒂𝒎 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
FH =
𝑆 𝐵
2
∫ 𝑎2
FH =
5,2
11,8475
FH = 0,44
Titik Kritis
F 𝜶 df (k-1) , k (n-1)
F 0,05 df (2-1) , 2 (8-1)
F 0,05 df 1 , 14
Titik Kritisnya adalah 4,6 (lihat pada tabel f 5 %)
Karena FH < F 𝛼
0,44 < 4,6
Rumusan Hipotesis Ha ditolak menandakan bahwa Ho diterima yaitu
pertumbuhan daya yang terpasang pada rumah tinggal dan Penerangan Jalan
Umum (PJU) adalah sama.
Ho = U1 = U6
35 | P a g e
Parabolanya
FH
F 𝛼
4,6
36 | P a g e
Tabel 4.11
Data Analisa Varian Data Terpasang (%) pada Industri dengan Bisnis
Rentang Tahun
(n)
Industri Bisnis
X2 (X2-Χ2) X3 (X3-Χ3)
2003 - 2004 0,5 2,7 3,8 0,1
2004 – 2005 1,7 2,0 4,9 0,6
2005 – 2006 1,3 0,71 4,7 0,33
2006 – 2007 2,2 0,003 3,2 0,85
2007 – 2008 2,3 0,024 4,3 0,03
2008 – 2009 0.88 1,6 3,1 1,05
2009 – 2010 2,5 0,126 4,0 0,015
2010 – 2011 5,78 13,21 5,0 0,76
17,16 20,373 33 3,735
Dari data di atas didapatkan :
∑ 𝑋2 = 17,16 ∑ 𝑋3 = 33
Χ2 =
∑ 𝑋2
𝑛
Χ3 =
∑ 𝑋3
𝑛
=
17,16
8
=
33
8
Χ2 = 2,145 Χ3 = 4,125
∑(X2 − Χ2) = 20,373 ∑(X3 − Χ3) = 3,735
37 | P a g e
Standar Deviasi
S2
2
=
∑(X2−Χ2)
𝑛−1
S3
2
=
∑(X3−Χ3)
𝑛−1
S2
2
=
20,373
8−1
S3
2
=
3,735
8−1
S2
2
= 2,91 S3
2
= 0,53
Varian Dalam Sampel
S2
2
= 2,91
S3
2
= 0,53
Varian Populasi
∫ 𝑎2
=
𝑆2
2+ 𝑆3
2
𝑘
∫ 𝑎2
=
2,91 + 0,53
2
∫ 𝑎2
= 1,72
Varian Antar Sampel
𝝁 =
𝑿𝟐(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂) + 𝑿𝟑(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)
𝒌
𝝁 =
𝟐,𝟏𝟒𝟓 + 𝟒,𝟏𝟐𝟓
𝟐
𝜇 = 3,135
𝑺 𝑿(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)
𝟐
=
(𝑿𝟐(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)−𝜇 ) 𝟐 + (𝑿𝟑(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)−𝜇 ) 𝟐
𝒌−𝟏
𝑺 𝑿(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)
𝟐
=
(𝟐,𝟏𝟒𝟓−3,135 ) 𝟐 + (𝟒,𝟏𝟐𝟓−3,135 ) 𝟐
𝟐−𝟏
𝑆 𝑋(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎)
2
=
0,9801 + 0,9801
1
𝑆 𝑋(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎)
2
= 1,9602
𝑺 𝑩
𝟐
= 𝝁 . 𝑺 𝑿(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)
𝟐
𝑆 𝐵
2
= 3,135 . 1,9602
𝑆 𝐵
2
= 6,145227 ≈ 6,2
38 | P a g e
Dengan Rumusan Hipotesis
Ho = U2 = U3
Ha = U2 ≠ U3
FH =
𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑨𝒏𝒕𝒂𝒓 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑫𝒂𝒍𝒂𝒎 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
FH =
𝑆 𝐵
2
∫ 𝑎2
FH =
6,2
1,72
FH = 3,6
Titik Kritis
F 𝜶 df (k-1) , k (n-1)
F 0,05 df (2-1) , 2 (8-1)
F 0,05 df 1 , 14
Titik Kritisnya adalah 4,6 (lihat pada tabel f 5 %)
Karena FH < F 𝛼
3,6 < 4,6
Rumusan Hipotesis Ha ditolak menandakan bahwa Ho diterima yaitu
pertumbuhan daya yang terpasang pada Industri dan Bisnis adalah sama.
Ho = U2 = U3
39 | P a g e
Parabolanya
FH
F 𝛼
4,6
40 | P a g e
Tabel 4.12
Data Analisa Varian Data Terpasang (%) pada Sosial dengan Pemerintah
Rentang
Tahun
(n)
Sosial Pemerintah
X4 (X4-Χ4) X5 (X5-Χ5)
2003 – 2004 3,26 0,0081 3,8 0,14
2004 – 2005 3,84 0,24 2,8 0,4
2005 – 2006 3,3 0,0025 2,7 0,53
2006 – 2007 3,95 0,6 3,12 0,096
2007 – 2008 3,42 0,0049 4,4 0,94
2008 – 2009 5,7 5,5225 4,41 0,96
2009 – 2010 1,4 3,8 2,7 0,53
2010 – 2011 4,9 2,4 3,5 0,0009
26,77 12,578 27,43 3,5969
Dari data di atas didapatkan :
∑ 𝑋4 = 26,77 ∑ 𝑋5 = 27,43
Χ4=
∑ 𝑋4
𝑛
Χ5 =
∑ 𝑋5
𝑛
=
26,77
8
=
27,43
8
Χ4= 3,35 Χ5 = 3,43
∑(X4 − Χ4) = 12,578 ∑(X5 − Χ5) = 3,5969
41 | P a g e
Standar Deviasi
S4
2
=
∑(X4−Χ4)
𝑛−1
S5
2
=
∑(X5−Χ5)
𝑛−1
S2
2
=
12,578
8−1
S3
2
=
3,5969
8−1
S2
2
= 1,8 S3
2
= 0,51
Varian Dalam Sampel
S4
2
= 1,8
S5
2
= 0,51
Varian Populasi
∫ 𝑎2
=
𝑆4
2+ 𝑆5
2
𝑘
∫ 𝑎2
=
1,8 + 0,51
2
∫ 𝑎2
= 1,155
Varian Antar Sampel
𝝁 =
𝑿𝟒(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂) + 𝑿𝟓(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)
𝒌
𝝁 =
𝟑,𝟑𝟓 + 𝟑,𝟒𝟑
𝟐
𝜇 = 3,39
𝑺 𝑿(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)
𝟐
=
(𝑿𝟒(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)−𝜇 ) 𝟐 + (𝑿𝟓(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)−𝜇 ) 𝟐
𝒌−𝟏
𝑺 𝑿(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)
𝟐
=
(𝟑,𝟑𝟓−3,39 ) 𝟐 + (𝟑,𝟒𝟑−3,39 ) 𝟐
𝟐−𝟏
𝑆 𝑋(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎)
2
=
0,0016 + 0,0016
1
𝑆 𝑋(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎)
2
= 0,0032
42 | P a g e
𝑺 𝑩
𝟐
= 𝝁 . 𝑺 𝑿(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)
𝟐
𝑆 𝐵
2
= 3,39 . 0,0032
𝑆 𝐵
2
= 0,010848 ≈ 0,01
Dengan Rumusan Hipotesis
Ho = U2 = U3
Ha = U2 ≠ U3
FH =
𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑨𝒏𝒕𝒂𝒓 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑫𝒂𝒍𝒂𝒎 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
FH =
𝑆 𝐵
2
∫ 𝑎2
FH =
0,01
1,155
FH = 0,0086
Titik Kritis
F 𝜶 df (k-1) , k (n-1)
F 0,05 df (2-1) , 2 (8-1)
F 0,05 df 1 , 14
Titik Kritisnya adalah 4,6 (lihat pada tabel f 5 %)
Karena FH < F 𝛼
0,0086 < 4,6
Rumusan Hipotesis Ha ditolak menandakan bahwa Ho diterima yaitu
pertumbuhan daya yang terpasang pada Sosial dan Pemerintah adalah sama.
Ho = U4 = U5
43 | P a g e
Parabolanya
FH
F 𝛼
4,6
44 | P a g e
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
a. Berdasarkan hasil perhitungan, maka di dapat pada tahun 2014 :
 Daya terpasang (MVA) per kelompok pelanggan sampai tahun
2014 diperkirakan akan terus meningkat
 Daya terpasang (MVA) pada rumah tangga tahun 2014
diperkirakan 46787,82 MVA
 Daya terpasang (MVA) pada industri tahun 2014 diperkirakan
20950,02 MVA
 Daya terpasang (MVA) pada bisnis tahun 2014 diperkirakan
18793,69 MVA
 Daya terpasang (MVA) pada sosial tahun 2014 diperkirakan
3180,944 MVA
 Daya terpasang (MVA) pada pemerintah tahun 2014 diperkirakan
2356,567 MVA
 Daya terpasang (MVA) pada penerangan jalan umum tahun 2014
diperkirakan 875,01 MVA
b. Adanya persamaan pertumbuhan permintaan daya yang terpasang pada
rumah tangga dan penerangan jalan umum.
c. Adanya persamaan pertumbuhan permintaan daya yang terpasang pada
industri dan bisnis.
d. Adanya persamaan pertumbuhan permintaan daya yang terpasang pada
social dan pemerintahan.
45 | P a g e
B. Saran
Pada PT. PLN dapat meningkatkan daya yang terpasang per kelompok
pelanggan pada tahun 2014
46 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
StatistikaPLN.2011
Wikipedia.com
www.google.com
1 | P a g e

More Related Content

What's hot

Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
ririsarum
 
18. soal soal notasi sigma barisan- deret dan induksi matematika
18. soal soal notasi sigma  barisan- deret dan induksi matematika18. soal soal notasi sigma  barisan- deret dan induksi matematika
18. soal soal notasi sigma barisan- deret dan induksi matematika
Dian Fery Irawan
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Dian Kirtley Kristi
 
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 BandungFisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Munadi14
 

What's hot (20)

SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPTSUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
SUMBER ENERGI FISIKA KELAS 12 PPT
 
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
 
PPKN – Peran Advokat dalam Penegakan Hukum
PPKN – Peran Advokat dalam Penegakan Hukum PPKN – Peran Advokat dalam Penegakan Hukum
PPKN – Peran Advokat dalam Penegakan Hukum
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
 
Soal dan pembahasan suku banyak
Soal dan pembahasan suku banyakSoal dan pembahasan suku banyak
Soal dan pembahasan suku banyak
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XIPowerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Pp relativitas
Pp relativitasPp relativitas
Pp relativitas
 
18. soal soal notasi sigma barisan- deret dan induksi matematika
18. soal soal notasi sigma  barisan- deret dan induksi matematika18. soal soal notasi sigma  barisan- deret dan induksi matematika
18. soal soal notasi sigma barisan- deret dan induksi matematika
 
Penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanPenurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutan
 
Ppt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhyaPpt. fluida By FitrahRhya
Ppt. fluida By FitrahRhya
 
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesiaMakalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
Makalah tentang bahasa indonesia : penggunaan bahasa indonesia
 
100 soal kimia karbon
100 soal kimia karbon 100 soal kimia karbon
100 soal kimia karbon
 
Percobaan gerak melingkar
Percobaan gerak melingkarPercobaan gerak melingkar
Percobaan gerak melingkar
 
Potensial Sel
Potensial SelPotensial Sel
Potensial Sel
 
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 BandungFisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
 
Fisika kelas 11 gelombang mekanik
Fisika kelas 11 gelombang mekanikFisika kelas 11 gelombang mekanik
Fisika kelas 11 gelombang mekanik
 
ppt elektrolisis
ppt elektrolisisppt elektrolisis
ppt elektrolisis
 
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptx
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptxREDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptx
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptx
 

Similar to Laporan matematika statistik smstr 2

Estimasi kebutuhan daya listrik sulawesi selatan sampai tahun 2017
Estimasi kebutuhan daya listrik sulawesi selatan sampai tahun 2017Estimasi kebutuhan daya listrik sulawesi selatan sampai tahun 2017
Estimasi kebutuhan daya listrik sulawesi selatan sampai tahun 2017
Rahmatdi Black
 
Rpp ipa berkarakter kd 3.4 kls 9
Rpp ipa berkarakter kd 3.4 kls 9Rpp ipa berkarakter kd 3.4 kls 9
Rpp ipa berkarakter kd 3.4 kls 9
Mustahal SSi
 
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tioAlat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Raimondus Tabulagatta
 
Peran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrik
Peran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrikPeran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrik
Peran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrik
Yanu Priandana
 
19 analisis faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik sektro sosial
19 analisis faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik sektro sosial19 analisis faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik sektro sosial
19 analisis faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik sektro sosial
Aminullah Assagaf
 
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Sri Sediaz
 
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Sri Sediaz
 
Peran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesia
rohimsediaz
 
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Sri Sediaz
 

Similar to Laporan matematika statistik smstr 2 (20)

Laporan Magang Jaringan Distribusi
Laporan Magang Jaringan DistribusiLaporan Magang Jaringan Distribusi
Laporan Magang Jaringan Distribusi
 
Latihan 2
Latihan 2Latihan 2
Latihan 2
 
Estimasi kebutuhan daya listrik sulawesi selatan sampai tahun 2017
Estimasi kebutuhan daya listrik sulawesi selatan sampai tahun 2017Estimasi kebutuhan daya listrik sulawesi selatan sampai tahun 2017
Estimasi kebutuhan daya listrik sulawesi selatan sampai tahun 2017
 
Makalah teknik tenaga listrik part 1
Makalah teknik tenaga listrik part 1Makalah teknik tenaga listrik part 1
Makalah teknik tenaga listrik part 1
 
Bab i distribusi
Bab i distribusiBab i distribusi
Bab i distribusi
 
laporan energi listrik
laporan energi listriklaporan energi listrik
laporan energi listrik
 
Tugas alat ukur
Tugas alat ukurTugas alat ukur
Tugas alat ukur
 
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN POWER SUPPLY DENGAN SOFTWARE PROTEL
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN POWER SUPPLY DENGAN SOFTWARE PROTELLAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN POWER SUPPLY DENGAN SOFTWARE PROTEL
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM PERAKITAN POWER SUPPLY DENGAN SOFTWARE PROTEL
 
Topik 1 fransie
Topik 1 fransieTopik 1 fransie
Topik 1 fransie
 
Rpp ipa berkarakter kd 3.4 kls 9
Rpp ipa berkarakter kd 3.4 kls 9Rpp ipa berkarakter kd 3.4 kls 9
Rpp ipa berkarakter kd 3.4 kls 9
 
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tioAlat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
Alat ukur dan_teknik_pengukuran_jilid_2_film_by_tio
 
Perencanaan ptlmh
Perencanaan ptlmhPerencanaan ptlmh
Perencanaan ptlmh
 
Peran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrik
Peran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrikPeran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrik
Peran warga dalam mendukung upaya pemenuhan kebutuhan listrik
 
19 analisis faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik sektro sosial
19 analisis faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik sektro sosial19 analisis faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik sektro sosial
19 analisis faktor yang mempengaruhi permintaan tenaga listrik sektro sosial
 
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
 
Modul perubahan energi menjadi energi listrik
Modul perubahan energi menjadi energi listrikModul perubahan energi menjadi energi listrik
Modul perubahan energi menjadi energi listrik
 
Komplasi bahan ajar
Komplasi bahan ajarKomplasi bahan ajar
Komplasi bahan ajar
 
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
 
Peran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam mendukung upaya kebutuhan listrik bangsa indonesia
 
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesiaPeran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
Peran warga negara dalam pemenuhan kebutuhan listrik bangsa indonesia
 

Recently uploaded

KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxKELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
UPPKBGUYANGAN
 
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptxMATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
DenzbaguseNugroho
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang 082223109953 Cytotec Asli Serang
 
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Cytotec Yogyakarta
 
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di PalembangKlinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
gulieglue
 
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJABAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
NoorAmelia4
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Cytotec Asli Surabaya
 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Kandungan Denpasar Bali
 

Recently uploaded (14)

KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptxKELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
KELOMPOK 3_MODUL 5_MANAJEMEN PERSEDIAAN[1].pptx
 
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGANPPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
PPT PENGANGGARAN MODAL MK MANAJEMEN KEUANGAN
 
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptxMATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
MATERI PEMBELAJARAN REALISASI ANGGARAN.pptx
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
Jual Obat Aborsi Yogyakarta 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Cytotec asli...
 
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di PalembangKlinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
 
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara ac...
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJABAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
BAB PERTEMUAN 6 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di SurabayaObat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
Obat Aborsi Surabaya WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Surabaya
 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
 
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptxMateri Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
Materi Kuliah Kebijakan Ekonomi Makro_.pptx
 

Laporan matematika statistik smstr 2

  • 1. i | P a g e LAPORAN KARYA ILMIAH PENGUJIAN STATISTIK PENGUJIAN DAYA TERSAMBUNG PER KELOMPOK PELANGGAN (MVA) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pengujian Statistik Pelajaran Matematika Terapan : Statistika Oleh : Nama : Fiqi Mutiah NIM : 1312020004 No. Absen : 11 Kelas : Teknik Listrik 2-A PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2013 Nilai :
  • 2. ii | P a g e KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini ditulis untuk memenuhi tugas akhir semester 2 (dua) Matematika Terapan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik secara moral maupun materil demi terselesaikannya laporan ini, diantaranya : 1. Kedua Orang Tua penulis 2. Kepada Dosen pembimbing, Bapak Drs. Agus Setiawan, .... 3. Kepada waktu yang masih memberikan kesempatan kepada penulis Akhirnya penulis berharap agar laporan ini bermanfaat bagi yang membacanya. Penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna menyempurnakan laporan ini. Penulis akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki laporan penulis di masa mendatang. Depok, Juni 2013 Penulis
  • 3. iii | P a g e Daftar isi JUDUL ...................................................................................................................................... i KATA PENGANTAR............................................................................................................. ii Daftar isi......................................................................................Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1 A. Latar Belakang...................................................................................................1 B. Rumusan Masalah..............................................................................................1 C. Tujuan...................................................................Error! Bookmark not defined. D. Manfaat...............................................................................................................2 BAB II KERANGKA TEORI.................................................................................................3 A. Kajian Pustaka ...................................................................................................4 B. Kerangka Berpikir.............................................................................................8 C. Hipotesis Penelitian..........................................................................................14 BAB III METODOLOGI ......................................................................................................52 A. Pemilihan Subjek. ............................................................................................52 B. Desain dan Pendekatan Penelitian .................................................................54 C. Metode Pengumpulan Data.............................................................................56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................................59 A. Hasil Penelitian.................................................................................................59 B. Pembahasan......................................................................................................60 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................65 A. Kesimpulan.......................................................................................................65 B. Saran .................................................................................................................66 Daftar pustaka........................................................................................................................76
  • 4. iv | P a g e
  • 5. 1 | P a g e BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai macam kebutuhan diciptakan dan dikondisikan untuk memenuhi kehidupan manusia, salah satunya energi. Energi merupakan hal esensial dalam seluruh aktifitas kehidupan manusia untuk meningkatkan taraf hidup. Kehidupan energi yang tidak mungkin dipisahkan dalam kehidupan manusia adalah kebutuhan energi listrik. Listrik memegang peranan yang vital dalam kehidupan. Dapat dikatakan bahwa listrik telah menjadi sumber energi utama dalam setiap kegiatan baik di rumah tangga, industry, pembisnis, social, pemerintah dan penerangan jalan umum. Mulai dari peralatan dapur hingga mesin pabrik-pabrik besar bahkan pesawat terbang, semua memerlukan listrik. Perkembangan industri serta pesatnya pertumbuhan penduduk, menimbulkan kendala pemenuhan kebutuhan pasokan listrik. Daya yang terpasang pada per kelompok pelanggan selalu meningkat di tiap tahunnya. Mulai dari daya yang terpasang pada rumah tinggal, industry, bisnis, social, pemerinatah maupun penerangan jalan umum, semua mengalami peningkatan dalam daya yang diperlukannya. Berdasarkan penjabaran diatas, maka penulis tertarik untuk menulis karya ilmiah dengan judul “Daya yang Tersambung per Kelompok Pelanggan (MVA)” B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah daya yang tersambung per kelompok pelanggan? 2. Berapakah kebutuhan daya yang tersambung pada rumah tinggal di tahun 2014? 3. Berapakah kebutuhan daya yang tersambung pada industri di tahun 2014? 4. Berapakah kebutuhan daya yang tersambung pada bisnis di tahun 2014? 5. Berapakah kebutuhan daya yang tersambung pada sosial di tahun 2014?
  • 6. 2 | P a g e 6. Berapakah kebutuhan daya yang tersambung pada pemerintahan di tahun 2014? 7. Berapakah kebutuhan daya yang tersambung pada penerangan jalan umum di tahun 2014? 8. Bagaimanakah pertumbuhan permintaan daya yang tersambung per kelompok pelanggan? 9. Apakah pertumbuhan permintaan daya yang tersambung per kelompok pelanggan sama? C. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan serta peningkatan permintaan akan daya yang terpasang per kelompok pelanggan di Indonesia. D. Manfaat Sebagai sumbangan pengetahuan bagi bidang sumber energy untuk mengetahui permintaan daya yang terpasang per kelompok pelanggan di Indonesia pada tahun 2014.
  • 7. 3 | P a g e BAB II KERANGKA TEORI A. Kajian Pustaka Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang dilakukan per satuan waktu. Daya dilambangkan dengan S. Mengikuti definisi ini daya dapat dirumuskan sebagai: di mana S adalah daya W adalah usaha t adalah waktu Daya rata-rata (sering disebut sebagai "daya" saja bila konteksnya jelas) adalah kerja rata-rata atau energi yang dihantarkan per satuan waktu. Daya sesaat adalah limit daya rata-rata ketika selang waktu Δt mendekati nol. Bila laju transfer energi atau kerja tetap, rumus di atas dapat disederhanakan menjadi: , di mana W, E adalah kerja yang dilakukan, atau energi yang dihantarkan, dalam waktu t (biasanya diukur dalam satuan detik). Satuan daya dalam SI adalah watt.
  • 8. 4 | P a g e Sumber daya Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal pula istilah sumber daya yang dapat pulih atau terbarukan (renewable resources) dan sumber daya tak terbarukan (non-renewable resources). Ke dalam sumber daya dapat pulih termasuk tanaman dan hewan (sumber daya hayati). Tenaga atau daya adalah kemampuan untuk melakukan kerja yang dinyatakan dalam satuan Nm/s, Watt, ataupun HP. Menurut sejarah besarnya satuan 1 HP (horse power) pertama kali dinyatakan sebagai setara dengan kemampuan seekor kuda menarik beban 366 pound dengan kecepatan 1 foot per second seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas. Jenis-Jenis Daya Pada Mesin Brake power adalah daya yang diberikan oleh poros engkol. Drawbar power adalah daya pada drawbar dan tersedia untuk menarik beban. Friction power adalah Daya yang digunakan untuk mengatasi gesekan-gesekan pada motor. Indicated power adalah daya yang timbul dalam ruang pembakaan datar diterima oleh piston.
  • 9. 5 | P a g e Cara mengukur indicated horse power Untuk siklus mesin 4 langkah N harus dibagi 2, karena untuk 1 kekuatan untuk tiap silinder per 2 revolusi. Dibagi dua tidak diperlukan untuk siklus mesin 2 langkah karena tiap kekuatan langkah untuk tiap silinder bagi tiap revolusi. Hubungan indicated power dengan net brake power dan friction power adalah Gross indicated power = net brake power + friction power. Brake power maksimum adalah kekuatan mesin maksimal untuk membuka dengan penuh throttle dengan kecepatan tertentu. Namun kita harus ingat bahwa pengujian throttle harus dibandingkan dengan pengujian mesin. Obsemed power adalah daya yang diukur dengan dinamometer tanpa
  • 10. 6 | P a g e memperhatikan temperatur atmosfer, takanan atau tekanan uap. Corrected power adalah observed power yang memperhatikan tekanan permukaan air laut ( 1.013 x 105 Pa), suhu 15.5 o C dan tekanan uap 0. (modul kuliah ipb) satuan daya yang terpasang dirumah/konsumen adalah VA (volt-ampere), itu merupakan daya yang terpasang atau daya pengenal, jadi jika konsumen berlangganan sebesar 450 VA, dengan tegangan 220 V maka arusnya sebesar 2 A, makanya MCB nya juga akan sebesar 2 A. Dalam sistem listrik AC/Arus Bolak-Balik ada tiga jenis daya yang dikenal, khususnya untuk beban yang memiliki impedansi (Z), yaitu: • Daya semu (S, VA, Volt Amper) • Daya aktif (P, W, Watt) • Daya reaktif (Q, VAR, Volt Amper Reaktif) Untuk rangkaian listrik AC, bentuk gelombang tegangan dan arus adalah sinusoida, sehingga besarnya daya setiap saat tidak sama. Maka daya yang merupakan daya rata-rata diukur dengan satuan Watt, Daya ini membentuk energi aktif persatuan waktu, dan dapat diukur dengan kwh meter dan juga merupakan daya nyata atau daya aktif (daya poros, daya yang sebenarnya) yang digunakan oleh beban untuk melakukan tugas/usaha tertentu. Sedangkan daya semu dinyatakan dengan satuan Volt-Ampere (disingkat, VA), menyatakan kapasitas peralatan listrik, seperti yang tertera pada peralatan generator, transformator dan bahkan di KWh meter rumah kita. Pada suatu instalasi, khususnya di pabrik/industri juga terdapat beban tertentu seperti motor listrik, yang memerlukan bentuk lain dari daya, yaitu daya reaktif (VAR) untuk membuat medan magnet atau dengan kata lain daya reaktif adalah daya yang terpakai sebagai energi pembangkitan flux magnetik
  • 11. 7 | P a g e sehingga timbul magnetisasi dan daya ini dikembalikan ke sistem karena efek induksi elektromagnetik itu sendiri, sehingga daya ini sebenarnya merupakan beban (kebutuhan) pada suatu sistim tenaga listrik. Namun selain pengertian daya diatas, ada juga yang dikenal dengan Faktor daya atau faktor kerja, yaitu perbandingan antara daya aktif (watt) dengan daya semu/daya total (VA), atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya semu/daya total. Daya reaktif yang tinggi akan meningkatkan sudut ini dan sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebih rendah. Faktor Daya / Faktor kerja menggambarkan sudut phasa antara daya aktif dan daya semu. Faktor daya selalu lebih kecil atau sama dengan satu. Faktor daya yang rendah merugikan karena mengakibatkan arus beban tinggi. Perbaikan faktor daya ini dapat dilakukan dengan menggunakan kapasitor. Secara teoritis, jika seluruh beban daya yang dipasok oleh perusahaan listrik negara (PLN) memiliki faktor daya satu, maka daya aktif (watt) yang ditransfer setara dengan kapasitas daya terpasang (VA). Salah satu hal yang menarik untuk dibahas adalah pengertian mengenai daya listrik PLN. Ada beberapa pertanyaan seperti ini : “Listrik PLN di rumah saya 1300Watt, mengapa…dst”. Dan selalu kita koreksi dengan 1300VA. Perbedaannya adalah satuan VA dan Watt. Apa perbedaannya dan mengapa digunakan satuan VA? Pembahasannya kita mulai dari teori dasar listrik mengenai daya. Daya listrik merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja atau usaha. Dalam sistem listrik arus bolak-balik, dikenal adanya 3 jenis daya yaitu :  Daya Nyata (simbol : S; satuan : VA (Volt Ampere))  Daya Aktif (symbol : P; satuan : W (Watt))
  • 12. 8 | P a g e  Daya Reaktif (symbol : Q; satuan : VAR (Volt Ampere Reaktif)) Daya Aktif adalah daya yang digunakan untuk energi kerja sebenarnya. Daya inilah yang dikonversikan menjadi energi tenaga (mekanik), cahaya atau panas. Satuan daya aktif adalah Watt. Daya Reaktif adalah daya yang digunakan untuk pembangkitan fluks magnetik atau medan magnet. Satuannya adalah VAR. Contoh peralatan listrik yang memerlukan daya reaktif adalah motor listrik atau dinamo, trafo, ballast lampu yang konvensional dan peralatan listrik lain yang menggunakan proses induksi listrik lilitan untuk operasinya. Daya Nyata dengan satuan VA adalah total perkalian antara arus dan tegangan pada suatu jaringan listrik atau penjumlahan dengan metode trigonometri dari daya aktif dan reaktif dalam segitiga daya. Hubungan antara ketiga jenis daya ini digambarkan dalam segitiga daya. Gambar Segitiga Daya Listrik
  • 13. 9 | P a g e Sekarang kita lihat rumus yang menghubungkan ketiga daya tersebut . Rumus untuk daya nyata adalah perkalian antara arus dan tegangan, yaitu : S=V.I Dimana : S = Daya Nyata (VA) V = Voltage / Tegangan (Volt) I = Arus (Ampere) Sedangkan hubungan antara daya nyata dan daya aktif dapat dihitung dengan rumus trigonometri sebagai berikut: Cos φ=P/S P=S x Cosφ P=V x I x Cos φ Dimana : P = Daya Aktif (Watt) S = Daya Nyata (VA) Dengan rumus segitiga phytagoras dapat juga dituliskan : S=√(P^2+Q^2 ) Cos ϕ adalah perbandingan antara daya aktif (P) dan daya nyata (S) dan dikenal dengan faktor daya listrik (PF : Power Factor). Nilai Cos ϕ yang digunakan PLN adalah sebesar 0.8.
  • 14. 10 | P a g e Itu teori listriknya, bagaimana dengan aplikasinya untuk instalasi listrik perumahan? Daya nyata (S) dengan satuan VA digunakan untuk perhitungan besarnya daya listrik terpasang dari PLN di rumah pelanggan. Hal ini karena PLN hanya memasang MCB sebagai pembatas daya listrik pada kWh-meter. Contohnya pada suatu rumah dipasang MCB 6A dengan tegangan 220V maka daya terpasang pelanggan tersebut adalah 6A x 220V = 1320VA atau dibulatkan 1300VA. Daya listrik terpasang PLN yang lainnya (yang paling umum) adalah 450VA, 900VA, 2200VA, 3500VA, 4400VA. Daya aktif (P) dengan satuan Watt digunakan untuk mengetahui berapa daya listrik yang bisa digunakan untuk peralatan listrik oleh konsumen. Dari rumus daya aktif diatas maka dari besarnya daya terpasang 1300VA tersebut bisa dihitung daya aktifnya. Dengan Cos ϕ sebesar 0.8 maka dengan daya terpasang 1300VA, daya aktifnya (P) sebesar 6A x 220V x 0.8 = 1056 Watt. Apa artinya 1300VA dan 1056Watt? Setiap peralatan listrik di rumah sebenarnya hanya mencantumkan nilai daya listrik dalam Watt, yang merupakan daya aktif. contohnya mesin jetpump 150Watt, lampu TL 20Watt, AC 300Watt dan lain-lain. Bila semua peralatan listrik tersebut dipakai, maka total maksimum daya yang mampu disediakan hanya 1056Watt (bila rumah tersebut berlangganan listrik 1300VA). Dalam nilai 1300VA (S) dan 1056Watt (P), terdapat daya reaktif (Q). Perhitungan secara trigometri, dengan faktor daya sebesar 0.8 akan menghasilkan nilai Q = 792VAR. Daya reaktif ini digunakan untuk pembangkitan medan magnet pada peralatan listrik yang bersifat induksi seperti mesin air, kipas angin, ballast lampu, AC dll.
  • 15. 11 | P a g e Contoh, pada mesin air tertulis dayanya 150Watt, maka daya 150 Watt tersebut akan dikonversikan oleh motor listrik / dinamo mesin air menjadi tenaga. Untuk menghasilkan daya kerja 150Watt tersebut, mesin air akan menyerap daya nyata sebesar 150Watt/0.8 = 187,5VA. Daya reaktif sebesar 112.5VAR digunakan untuk pembangkitan medan magnet pada motor listrik. Bagaimana perhitungan daya listrik oleh PLN? Untuk pelanggan perumahan, hanya penggunaan daya aktif dalam satuan watt yang dihitung oleh PLN. Karena itu alat pengukurnya disebut kWh-meter (kiloWatt Hour meter). Besarnya daya reaktif tidak dihitung karena faktor daya untuk listrik perumahan masih ditoleransi dalam angka 0.8. Berbeda dengan listrik industry dimana terpasang kVARh-meter (Kilo-VAR hour meter) untuk menghitung besarnya pemakaian daya reaktif, dimana jika penggunaannya melebihi batas maka akan kena pinalti oleh PLN. Apa pentingnya kita mengetahui perbedaan antara daya listrik dalam Watt dan VA? Misalkan kita mempunyai peralatan listrik dengan total daya 1200Watt, maka besarnya daya listrik PLN tidak akan cukup dengan 1300VA (rating MCB 6A). Dengan faktor daya 0.8 maka akan didapat daya nyata sebesar 1200/0.8 = 1500VA. Sehingga daya listrik PLN yang terdekat adalah 2200VA (sesuai dengan rating MCB-nya yaitu 10A). Dari angka 2200VA maka selanjutnya kita bisa menentukan besarnya kapasitas instalasi listrik, terutama kabel listrik, minimal adalah 10A atau 2200VA. Jadi satuan Watt lebih digunakan untuk menghitung besarnya penggunaan daya listrik pada peralatan dan satuan VA digunakan untuk menghitung kapasitas terpasang instalasi listrik, mulai dari MCB dan penghantarnya.
  • 16. 12 | P a g e B. Kerangka Berpikir Penulis melakukan pengujian statistic tentang daya yang terpasang per kelompok pelanggan di Indonesia. C. Hipotesis Penelitian Daya yang terpasang per kelompok pelanggan di Indonesia mengalami peningkatan pertumbuhan dalam permintaan daya yang terpasang.
  • 17. 13 | P a g e BAB III METODOLOGI A. Pemilihan Subjek 1. Populasi : Daya yang terpasang di Indonesia 1. Sampel : Daya yang terpasang pada rumah tinggal, pada I i industri, bisnis, sosial, pemerintahan, dan p e penerangan jalan umum. Sumber data Statistik PLN B. Desain dan Pendekatan Penelitian 2. Tempat : Daya yang terpasang pada rumah tinggal, pada I n industri, bisnis, sosial, pemerintahan, dan p e penerangan jalan umum. Sember data statistik PLN 3. Waktu : Tahun 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2 2010, dan 2011 4. Alat dan bahan : Seperangkat komputer C. Metode Pengumpulan Data Penulis melakukan pengujian statistic pada daya yang terpasang per kelompok pelanggan menggunakan Trend Parabola dan Analisa Varian. Alat analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah atau dengan menggunakan beberapa metode analisis yaitu metode Trend Parabola, dan Analisa Varian untuk mengetahui dengan tepat alternatif yang tersedia dan kebijakan yang akan ditempuh dalam menentukan kemajuan perusahaan. Trend Parabolik : n Σ x Σ x² A Σ y Σ x Σ x² Σ x³ B = Σ xy Σ x² Σ x³ Σ x⁴ C Σ x²y
  • 18. 14 | P a g e Analisa Varian  Varian dalam sampel ∫α² = S₁² + S₂² + S₃² + S₄² K  Varian antar sampel Sᵣ² = ɱ S²ῡ df untuk penyebut (N2) df untuk pembilang (N1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246 2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43 3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70 4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86 5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62 6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94 7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51 8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22 9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01 10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85 11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72 12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62 13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53 14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46 15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40 16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35 17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31 18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27 19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23 20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20 ɱ = ῡ₁ + ῡ₂ + ῡ₃ + ῡ₄ K S²ῡ = (ῡ₁ - ɱ)² + (ῡ₂ - ɱ)² +(ῡ₃ - ɱ)² + (ῡ₄ - ɱ)² K-1
  • 19. 15 | P a g e BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian Tabel 4.1 Data Terpasang per Kelompok Pelanggan (MVA) pada rumah tinggal, industi, bisnis, social, pemerintahan, dan penerangan jalan umum Tahun Rumah Tinggal Industri Bisnis Sosial Pemerintah Penerangan Jalan Umum (PJU) 2003 22.467 12.413 7.824 1.406 1.089 387 2004 23.657 12.532 8.449 1.501 1.177 533 2005 25.006 12.961 9.320 1.621 1.247 558 2006 25.100 13.292 10.254 1.732 1.318 618 2007 27.777 13.881 10.939 1.875 1.403 672 2008 29.334 14.531 11.941 2.008 1.532 737 2009 30.699 14.790 12.710 2.252 1.672 768 2010 33.202 15.565 13.772 2.318 1.766 812 2011 37.182 17.477 15.236 2.558 1.894 838
  • 20. 16 | P a g e B. Pengolahan Data 1. Menggunakan Trend Parabola Tabel 4.3 Data Daya yang terpasang pada Rumah Tinggal dengan metode Trend Parabola Tahun x Y x² x³ x⁴ xy x²y 2003 -4 22.467 16 -64 256 -89.868 359.472 2004 -3 23.657 9 -27 81 -70.971 212.913 2005 -2 25.006 4 -8 16 -50.012 100.024 2006 -1 25.1 1 -1 1 -25.1 25.1 2007 0 27.777 0 0 0 0 0 2008 1 29.334 1 1 1 29.334 29.334 2009 2 30.699 4 8 16 61.398 122.796 2010 3 33.202 9 27 81 99.606 298.818 2011 4 37.182 16 64 256 148.728 594.912 Σ 0 254.424 60 0 708 103.115 1743.369 Persamaan Normalnya : Eliminasi : 540 a + 3600 c = 254.424 540 a + 6372 c = 1743.469 - N Σ x Σ x² a Σ y Σ x Σ x² Σ x³ b = Σ xy Σ x² Σ x³ Σx⁴ c Σ x²y 9 0 60 a 254.424 0 60 0 b = 103.115 60 0 708 c 1743.369 9a + 60c = 254.424 x 60 60a + 708c = 1743.469 x 9
  • 21. 17 | P a g e -2772 c = - 424.881 c = 153,27 Subsitusi : 9a + 60c = 254.424 9 a + 60 (153,27) = 254.424 9 a + 9196,2 = 254.424 9 a = 245.227,8 a = 27247,53 60 b = 103.115 b = 1718,58 Pertumbuhan untuk tahun selanjutnya, Jadi Persamaan trend parabolic sebagai berikut : y’= a + bx + cx2 y’= 27247,53 + 91718,58 x +153,27 (x)2 Prediksi daya terpasang (MVA) tenaga panas bumi pada tahun 2013 : y' = 27247,53 + (1718,58)(6) + (153,27)(36) y' = 43076,43 MVA Prediksi daya terpasang (MVA) tenaga panas bumi pada tahun 2014 : y' = 27247,53 + (1718,58)(7) + (153,27)(49) y' = 46787,82 MVA Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahu 2015 : y' = 27247,53 + (1718,58)(8) + (153,27)(64) y' = 50805,45 MVA
  • 22. 18 | P a g e Tabel 4.4 Data Daya yang terpasang pada Industri dengan metode Trend Parabola Persamaan Normalnya : Tahun X Y x² x³ x⁴ xy x²y 2003 -4 12.413 16 -64 256 -49.652 198.608 2004 -3 12.532 9 -27 81 -37.596 112.788 2005 -2 12.961 4 -8 16 -25.922 51.844 2006 -1 13.292 1 -1 1 -13.292 13.292 2007 0 13.881 0 0 0 0 0 2008 1 14.531 1 1 1 14.531 14.531 2009 2 14.79 4 8 16 29.58 59.16 2010 3 15.565 9 27 81 46.695 140.085 2011 4 17.477 16 64 256 69.908 279.632 Σ 0 127.442 60 0 708 34.252 869.94 N Σ x Σ x² a Σ y Σ x Σ x² Σ x³ b = Σ xy Σ x² Σ x³ Σx⁴ c Σ x²y 9 0 60 a 127.442 0 60 0 b = 34.252 60 0 708 c 869.940 9a + 60c = 127.442 x 60
  • 23. 19 | P a g e Eliminasi : 540 a + 3600 c = 7646520 540 a + 6372 c = 7829460 - -2772 c = - 182940 c = 66 Subsitusi : 9a + 60c = 127442 9 a + 60 (66) = 127442 9 a + 3960 = 127442 9 a = 123483 a = 13720 60 b = 34252 b = 570,86 Pertumbuhan untuk tahun selanjutnya, Jadi Persamaan trend parabolic sebagai berikut : 60a + 708c = 869.940 x 9 y’= a + bx + cx2 y’= 13720 + 570,86 x + 66 (x)2 Prediksi daya terpasang (MVA) tenaga panas bumi pada tahun 2012 y' = 13720 + (570,86)(5) + (66)(25) y' = 18224,3 MVA Prediksi daya terpasang (MVA) tenaga panas bumi pada tahun 2013 : y' = 13720 + (570,86)(6) + (66)(36) y' = 19521,16 MVA
  • 24. 20 | P a g e Prediksi daya terpasang (MVA) tenaga panas bumi pada tahun 2014 : y' = 13720 + (570,86)(7) + (66)(49) y' = 20950,02 MVA Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2015 : y' = 13720 + (570,86)(8) + (66)(64) y' = 22510,88 MVA
  • 25. 21 | P a g e Tabel 4.5 Data Daya yang terpasang pada Bisnis dengan metode Trend Parabola Tahun X Y x² x³ x⁴ xy x²y 2003 -4 7.824 16 -64 256 -31.296 125.184 2004 -3 8.449 9 -27 81 -25.347 76.041 2005 -2 9.320 4 -8 16 -18.64 37.28 2006 -1 10.254 1 -1 1 -10.254 10.254 2007 0 10.939 0 0 0 0 0 2008 1 11.941 1 1 1 11.941 11.941 2009 2 12.710 4 8 16 25.42 50.84 2010 3 13.772 9 27 81 41.316 123.948 2011 4 15.236 16 64 256 60.944 243.776 Σ 0 100.445 60 0 708 54.084 679.264 Persamaan Normalnya : Eliminasi : 540 a + 3600 c = 6026700 540 a + 6372 c = 6113376 - -2772 c = - 86676 c = 31,26 Subsitusi : N Σ x Σ x² a Σ y Σ x Σ x² Σ x³ b = Σ xy Σ x² Σ x³ Σx⁴ c Σ x²y 9 0 60 a 100.445 0 60 0 b = 54.084 60 0 708 c 679.264 9a + 60c = 100.445 x 60 60a + 708c = 679.264 x 9
  • 26. 22 | P a g e 9a + 60c = 100445 9 a + 60 (31,26) = 100445 9 a + 1875,6 = 100445 9 a = 98569,4 a = 10952,15 60 b = 54084 b = 901,4 Pertumbuhan untuk tahun selanjutnya, Jadi Persamaan trend parabolic sebagai berikut : y’= a + bx + cx2 y’= 10952,15 + 901,4 x + 31,26(x)2 Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2012 : y' = 10952,15+ (901,4)(5) + (31,26)(25) y' = 16240,65 MVA Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2013 : y' = 10952,15 + (901,4)(6) + (31,26)(36) y' = 17485,91 MVA Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2014 : y' = 10952,15 + (901,4)(7) + (31,26)(49) y' = 18793,69 MVA Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2015 y' = 10952,15 + (901,4)(8) + (31,26)(64) y' =20163,99 MVA
  • 27. 23 | P a g e Tabel 4.6 Data Daya yang terpasang pada Sosial dengan metode Trend Parabola Tahun x Y x² x³ x⁴ xy x²y 2003 -4 1.406 16 -64 256 -5.624 22.496 2004 -3 1.501 9 -27 81 -4.503 13.509 2005 -2 1.621 4 -8 16 -3.242 6.484 2006 -1 1.732 1 -1 1 -1.732 1.732 2007 0 1.875 0 0 0 0 0 2008 1 2.008 1 1 1 2.008 2.008 2009 2 2.252 4 8 16 4.504 9.008 2010 3 2.318 9 27 81 6.954 20.862 2011 4 2.558 16 64 256 10.232 40.928 Σ 0 17.271 60 0 708 8.597 117.027 Persamaan Normalnya : Eliminasi : 540 a + 3600 c = 1036260 540 a + 6372 c = 1053243 - -2772 c = - 16983 c = 6,126 N Σ x Σ x² a Σ y Σ x Σ x² Σ x³ b = Σ xy Σ x² Σ x³ Σx⁴ c Σ x²y 9 0 60 a 17.271 0 60 0 b = 8.597 60 0 708 c 117.027 9a + 60c = 17.271 x 60 60a + 708c = 117.027 x 9
  • 28. 24 | P a g e Subsitusi : 9a + 60c = 17.271 9 a + 60 (6,126) = 17.271 9 a + 367.56 = 17.271 9 a = 16903,44 a = 1878,16 60 b = 8597 b = 143,23 Pertumbuhan untuk tahun selanjutnya, Jadi Persamaan trend parabolic sebagai berikut : y’= a + bx + cx2 y’= 1878,16+ 143,23 x + 6,126 (x)2 Prediksi daya terpasang (MVA) tena pada tahun 2012 : y' = 1878,16+ (143,23 ) (5) + (6,126 )(25) y' = 2747,46 MVA Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2013 : y' = 1878,16+ (143,23 ) (6) + (6,126 )(36) y' = 2958,076 MVA Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2014 : y' = 1878,16+ (143,23 ) (7) + (6,126 )(49) y' = 3180,944 MVA Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2015: y' = 1878,16+ (143,23 ) (8) + (6,126 )(64) y' = 3416,64 MVA
  • 29. 25 | P a g e Tabel 4.7 Data Daya yang terpasang pada Pemerintah dengan metode Trend Parabola Tahun x Y x² x³ x⁴ Xy x²y 2003 -4 1.089 16 -64 256 -4.356 17.424 2004 -3 1.177 9 -27 81 -3.531 10.593 2005 -2 1.247 4 -8 16 -2.494 4.988 2006 -1 1.318 1 -1 1 -1.318 1.318 2007 0 1.403 0 0 0 0 0 2008 1 1.532 1 1 1 1.532 1.532 2009 2 1.672 4 8 16 3.344 6.688 2010 3 1.766 9 27 81 5.298 15.894 2011 4 1.894 16 64 256 7.576 30.304 Σ 0 13.098 60 0 708 6.051 88.741 Persamaan Normalnya : Eliminasi : 540 a + 3600 c = 785.880 N Σ x Σ x² a Σ y Σ x Σ x² Σ x³ b = Σ xy Σ x² Σ x³ Σx⁴ c Σ x²y 9 0 60 a 13.098 0 60 0 b = 6.051 60 0 708 c 88.741 9a + 60c = 13.098 x 60 60a + 708c = 88.741 x 9
  • 30. 26 | P a g e 540 a + 6372 c = 798.669 - -2772 c = - 12.789 c = 4,613 Subsitusi : 9a + 60c = 13.098 9 a + 60 (4,613) = 13.098 9 a + 276,78 = 13.098 9 a = 12821,22 a = 1424,58 60 b = 6051 b = 100,85 Pertumbuhan untuk tahun selanjutnya, Jadi Persamaan trend parabolic sebagai berikut : y’= a + bx + cx2 y’= 1424,58+ 100,85 x + 4,613 (x)2 Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2012 : y' = 1424,58 + (100,85 ) (5) + (4,613 )(25) y' = 2044,155 MVA Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2013 : y' = 1424,58 + (100,85 ) (6) + (4,613 )(36) y' = 2195,748 MVA Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2014 : y' = 1424,58 + (100,85 ) (7) + (4,613 )(49) y' = 2356,567 MVA Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2015: y' = 1424,58 + (100,85 ) (8) + (4,613 )(64)
  • 31. 27 | P a g e Tabel 4.8 Data Daya yang Terpasang pada Penerangan Jalan Umum (PJU) dengan Metode Trend Parabola Tahun x Y x² x³ x⁴ xy x²y 2003 -4 387 16 -64 256 -1548 6192 2004 -3 533 9 -27 81 -1599 4797 2005 -2 558 4 -8 16 -1116 2232 2006 -1 618 1 -1 1 -618 618 2007 0 672 0 0 0 0 0 2008 1 737 1 1 1 737 737 2009 2 768 4 8 16 1536 3072 2010 3 812 9 27 81 2436 7308 2011 4 838 16 64 256 3352 13408 Σ 0 5923 60 0 708 3180 38364 Persamaan Normalnya : Eliminasi : y' = 2526,612 MVA N Σ x Σ x² A Σ y Σ x Σ x² Σ x³ B = Σ xy Σ x² Σ x³ Σx⁴ C Σ x²y 9 0 60 a 5923 0 60 0 b = 3180 60 0 708 c 38364 9a + 60c = 5.923 x 60 60a + 708c = 38.364 x 9
  • 32. 28 | P a g e 540 a + 3600 c = 355.380 540 a + 6372 c = 345.276 - -2772 c = 10.104 c = - 3,64 Subsitusi : 9a + 60c = 5923 9 a + 60 (-3,64) = 5923 9 a - 218,4 = 5923 9 a = 6141,4 a = 682,37 60 b = 3180 b = 53 Pertumbuhan untuk tahun selanjutnya, Jadi Persamaan trend parabolic sebagai berikut : y’= a + bx + cx2 y’= 682,37 + 53 x + (-3,64) (x)2 Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2012 : y' = 682,37 + 53 (5) + (-3,64) (25) y' = 856,37 MVA Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2013 : y' = 682,37 + 53 (6) + (-3,64) (36) y' = 869,33 MVA Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2014 : y' = 682,37 + 53 (7) + (-3,64) (49) y' = 875,01 MVA
  • 33. 29 | P a g e Prediksi daya terpasang (MVA) pada tahun 2015: y' = 682,37 + 53 (8) + (-3,64) (64) y' = 873,41 MVA
  • 34. 30 | P a g e 2. Menggunakan Analisa Varian Tabel 4.9 Data Analisa Varian Data Terpasang (%) per kelompom pelanggan Ren- tang Ta- hun (n) Rumah Tinggal Industri Bisnis Sosial Pemerintah PJU X1 (X1- Χ1) X2 (X2- Χ2) X3 (X3- Χ3) X4 (X4-Χ4) X5 (X5-Χ5) X6 (X6-Χ6) 2003 - 2004 2,6 0,375 0,5 2,7 3,8 0,1 3,26 0,0081 3,8 0,14 15,8 120,45 2004 – 2005 2,8 0,17 1,7 2,0 4,9 0,6 3,84 0,24 2,8 0,4 2,3 6,37 2005 – 2006 0,7 6,31 1,3 0,71 4,7 0,33 3,3 0,0025 2,7 0,53 5,1 0,075 2006 – 2007 5,0 3,2 2,2 0,003 3,2 0,85 3,95 0,6 3,12 0,096 4,2 0,39 2007 – 2008 2,7 0,26 2,3 0,024 4,3 0,03 3,42 0,0049 4,4 0,94 4,6 0,05 2008 – 2009 2,3 0,83 0.88 1,6 3,1 1,05 5,7 5,5225 4,41 0,96 2,0 7,98
  • 35. 31 | P a g e 2009 – 2010 4,0 0,62 2,5 0,126 4,0 0,015 1,4 3,8 2,7 0,53 2,7 4,51 2010 – 2011 5,6 5,7 5,78 13,21 5,0 0,76 4,9 2,4 3,5 0,0009 1,9 8,55 25,7 17,465 17,16 20,373 33 3,735 26,77 12,578 27,43 3,5969 38,6 148,375
  • 36. 32 | P a g e Tabel 4.10 Data Analisa Varian Data Terpasang (%) pada Rumah Tinggal dan Penerangan Jalan Umum (PJU) Rentang Tahun (n) Rumah Tinggal PJU X1 (X1-Χ1) X6 (X6-Χ6) 2003 – 2004 2,6 0,375 15,8 120,45 2004 – 2005 2,8 0,17 2,3 6,37 2005 – 2006 0,7 6,31 5,1 0,075 2006 – 2007 5,0 3,2 4,2 0,39 2007 – 2008 2,7 0,26 4,6 0,05 2008 – 2009 2,3 0,83 2,0 7,98 2009 – 2010 4,0 0,62 2,7 4,51 2010 – 2011 5,6 5,7 1,9 8,55 Jumlah 25,7 17,465 38,6 148,375 Dari data di atas didapatkan : ∑ 𝑋1 = 25,7 ∑ 𝑋6 = 36,8 Χ1 = ∑ 𝑋1 𝑛 Χ6 = ∑ 𝑋6 𝑛 = 25,7 8 = 38,6 8 Χ1 = 3,2125 Χ6 = 4,825 ∑(X1 − Χ1) = 17,465 ∑(X6 − Χ6) = 148,375
  • 37. 33 | P a g e Standar Deviasi S1 2 = ∑(X1−Χ1) 𝑛−1 S6 2 = ∑(X6−Χ6) 𝑛−1 S1 2 = 17,465 8−1 S6 2 = 148,375 8−1 S1 2 = 2,495 S6 2 = 21,2 Varian Dalam Sampel S1 2 = 2,495 S6 2 = 21,2 Varian Populasi ∫ 𝑎2 = 𝑆1 2+ 𝑆6 2 𝑘 ∫ 𝑎2 = 2,495 + 21,2 2 ∫ 𝑎2 = 11,8475 Varian Antar Sampel 𝝁 = 𝑿𝟏(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂) + 𝑿𝟔(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂) 𝒌 𝝁 = 𝟑,𝟐𝟏𝟐𝟓 + 𝟒,𝟖𝟐𝟓 𝟐 𝜇 = 4,01875 𝑺 𝑿(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂) 𝟐 = (𝑿𝟏(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)−𝜇 ) 𝟐 + (𝑿𝟔(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)−𝜇 ) 𝟐 𝒌−𝟏 𝑺 𝑿(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂) 𝟐 = (𝟑,𝟐𝟏𝟐𝟓−4,01875 ) 𝟐 + (𝟒,𝟖𝟐𝟓−4,01875 ) 𝟐 𝟐−𝟏 𝑆 𝑋(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) 2 = 0,65 + 0,65 1 𝑆 𝑋(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) 2 = 1,3 𝑺 𝑩 𝟐 = 𝝁 . 𝑺 𝑿(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂) 𝟐 𝑆 𝐵 2 = 4,01875 . 1,3 𝑆 𝐵 2 = 5,224375 ≈ 5,2
  • 38. 34 | P a g e Dengan Rumusan Hipotesis Ho = U1 = U6 Ha = U1 ≠ U6 FH = 𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑨𝒏𝒕𝒂𝒓 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑫𝒂𝒍𝒂𝒎 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 FH = 𝑆 𝐵 2 ∫ 𝑎2 FH = 5,2 11,8475 FH = 0,44 Titik Kritis F 𝜶 df (k-1) , k (n-1) F 0,05 df (2-1) , 2 (8-1) F 0,05 df 1 , 14 Titik Kritisnya adalah 4,6 (lihat pada tabel f 5 %) Karena FH < F 𝛼 0,44 < 4,6 Rumusan Hipotesis Ha ditolak menandakan bahwa Ho diterima yaitu pertumbuhan daya yang terpasang pada rumah tinggal dan Penerangan Jalan Umum (PJU) adalah sama. Ho = U1 = U6
  • 39. 35 | P a g e Parabolanya FH F 𝛼 4,6
  • 40. 36 | P a g e Tabel 4.11 Data Analisa Varian Data Terpasang (%) pada Industri dengan Bisnis Rentang Tahun (n) Industri Bisnis X2 (X2-Χ2) X3 (X3-Χ3) 2003 - 2004 0,5 2,7 3,8 0,1 2004 – 2005 1,7 2,0 4,9 0,6 2005 – 2006 1,3 0,71 4,7 0,33 2006 – 2007 2,2 0,003 3,2 0,85 2007 – 2008 2,3 0,024 4,3 0,03 2008 – 2009 0.88 1,6 3,1 1,05 2009 – 2010 2,5 0,126 4,0 0,015 2010 – 2011 5,78 13,21 5,0 0,76 17,16 20,373 33 3,735 Dari data di atas didapatkan : ∑ 𝑋2 = 17,16 ∑ 𝑋3 = 33 Χ2 = ∑ 𝑋2 𝑛 Χ3 = ∑ 𝑋3 𝑛 = 17,16 8 = 33 8 Χ2 = 2,145 Χ3 = 4,125 ∑(X2 − Χ2) = 20,373 ∑(X3 − Χ3) = 3,735
  • 41. 37 | P a g e Standar Deviasi S2 2 = ∑(X2−Χ2) 𝑛−1 S3 2 = ∑(X3−Χ3) 𝑛−1 S2 2 = 20,373 8−1 S3 2 = 3,735 8−1 S2 2 = 2,91 S3 2 = 0,53 Varian Dalam Sampel S2 2 = 2,91 S3 2 = 0,53 Varian Populasi ∫ 𝑎2 = 𝑆2 2+ 𝑆3 2 𝑘 ∫ 𝑎2 = 2,91 + 0,53 2 ∫ 𝑎2 = 1,72 Varian Antar Sampel 𝝁 = 𝑿𝟐(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂) + 𝑿𝟑(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂) 𝒌 𝝁 = 𝟐,𝟏𝟒𝟓 + 𝟒,𝟏𝟐𝟓 𝟐 𝜇 = 3,135 𝑺 𝑿(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂) 𝟐 = (𝑿𝟐(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)−𝜇 ) 𝟐 + (𝑿𝟑(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)−𝜇 ) 𝟐 𝒌−𝟏 𝑺 𝑿(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂) 𝟐 = (𝟐,𝟏𝟒𝟓−3,135 ) 𝟐 + (𝟒,𝟏𝟐𝟓−3,135 ) 𝟐 𝟐−𝟏 𝑆 𝑋(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) 2 = 0,9801 + 0,9801 1 𝑆 𝑋(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) 2 = 1,9602 𝑺 𝑩 𝟐 = 𝝁 . 𝑺 𝑿(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂) 𝟐 𝑆 𝐵 2 = 3,135 . 1,9602 𝑆 𝐵 2 = 6,145227 ≈ 6,2
  • 42. 38 | P a g e Dengan Rumusan Hipotesis Ho = U2 = U3 Ha = U2 ≠ U3 FH = 𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑨𝒏𝒕𝒂𝒓 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑫𝒂𝒍𝒂𝒎 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 FH = 𝑆 𝐵 2 ∫ 𝑎2 FH = 6,2 1,72 FH = 3,6 Titik Kritis F 𝜶 df (k-1) , k (n-1) F 0,05 df (2-1) , 2 (8-1) F 0,05 df 1 , 14 Titik Kritisnya adalah 4,6 (lihat pada tabel f 5 %) Karena FH < F 𝛼 3,6 < 4,6 Rumusan Hipotesis Ha ditolak menandakan bahwa Ho diterima yaitu pertumbuhan daya yang terpasang pada Industri dan Bisnis adalah sama. Ho = U2 = U3
  • 43. 39 | P a g e Parabolanya FH F 𝛼 4,6
  • 44. 40 | P a g e Tabel 4.12 Data Analisa Varian Data Terpasang (%) pada Sosial dengan Pemerintah Rentang Tahun (n) Sosial Pemerintah X4 (X4-Χ4) X5 (X5-Χ5) 2003 – 2004 3,26 0,0081 3,8 0,14 2004 – 2005 3,84 0,24 2,8 0,4 2005 – 2006 3,3 0,0025 2,7 0,53 2006 – 2007 3,95 0,6 3,12 0,096 2007 – 2008 3,42 0,0049 4,4 0,94 2008 – 2009 5,7 5,5225 4,41 0,96 2009 – 2010 1,4 3,8 2,7 0,53 2010 – 2011 4,9 2,4 3,5 0,0009 26,77 12,578 27,43 3,5969 Dari data di atas didapatkan : ∑ 𝑋4 = 26,77 ∑ 𝑋5 = 27,43 Χ4= ∑ 𝑋4 𝑛 Χ5 = ∑ 𝑋5 𝑛 = 26,77 8 = 27,43 8 Χ4= 3,35 Χ5 = 3,43 ∑(X4 − Χ4) = 12,578 ∑(X5 − Χ5) = 3,5969
  • 45. 41 | P a g e Standar Deviasi S4 2 = ∑(X4−Χ4) 𝑛−1 S5 2 = ∑(X5−Χ5) 𝑛−1 S2 2 = 12,578 8−1 S3 2 = 3,5969 8−1 S2 2 = 1,8 S3 2 = 0,51 Varian Dalam Sampel S4 2 = 1,8 S5 2 = 0,51 Varian Populasi ∫ 𝑎2 = 𝑆4 2+ 𝑆5 2 𝑘 ∫ 𝑎2 = 1,8 + 0,51 2 ∫ 𝑎2 = 1,155 Varian Antar Sampel 𝝁 = 𝑿𝟒(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂) + 𝑿𝟓(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂) 𝒌 𝝁 = 𝟑,𝟑𝟓 + 𝟑,𝟒𝟑 𝟐 𝜇 = 3,39 𝑺 𝑿(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂) 𝟐 = (𝑿𝟒(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)−𝜇 ) 𝟐 + (𝑿𝟓(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂)−𝜇 ) 𝟐 𝒌−𝟏 𝑺 𝑿(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂) 𝟐 = (𝟑,𝟑𝟓−3,39 ) 𝟐 + (𝟑,𝟒𝟑−3,39 ) 𝟐 𝟐−𝟏 𝑆 𝑋(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) 2 = 0,0016 + 0,0016 1 𝑆 𝑋(𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) 2 = 0,0032
  • 46. 42 | P a g e 𝑺 𝑩 𝟐 = 𝝁 . 𝑺 𝑿(𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂) 𝟐 𝑆 𝐵 2 = 3,39 . 0,0032 𝑆 𝐵 2 = 0,010848 ≈ 0,01 Dengan Rumusan Hipotesis Ho = U2 = U3 Ha = U2 ≠ U3 FH = 𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑨𝒏𝒕𝒂𝒓 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 𝑽𝒂𝒓𝒊𝒂𝒏 𝑫𝒂𝒍𝒂𝒎 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍 FH = 𝑆 𝐵 2 ∫ 𝑎2 FH = 0,01 1,155 FH = 0,0086 Titik Kritis F 𝜶 df (k-1) , k (n-1) F 0,05 df (2-1) , 2 (8-1) F 0,05 df 1 , 14 Titik Kritisnya adalah 4,6 (lihat pada tabel f 5 %) Karena FH < F 𝛼 0,0086 < 4,6 Rumusan Hipotesis Ha ditolak menandakan bahwa Ho diterima yaitu pertumbuhan daya yang terpasang pada Sosial dan Pemerintah adalah sama. Ho = U4 = U5
  • 47. 43 | P a g e Parabolanya FH F 𝛼 4,6
  • 48. 44 | P a g e BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan a. Berdasarkan hasil perhitungan, maka di dapat pada tahun 2014 :  Daya terpasang (MVA) per kelompok pelanggan sampai tahun 2014 diperkirakan akan terus meningkat  Daya terpasang (MVA) pada rumah tangga tahun 2014 diperkirakan 46787,82 MVA  Daya terpasang (MVA) pada industri tahun 2014 diperkirakan 20950,02 MVA  Daya terpasang (MVA) pada bisnis tahun 2014 diperkirakan 18793,69 MVA  Daya terpasang (MVA) pada sosial tahun 2014 diperkirakan 3180,944 MVA  Daya terpasang (MVA) pada pemerintah tahun 2014 diperkirakan 2356,567 MVA  Daya terpasang (MVA) pada penerangan jalan umum tahun 2014 diperkirakan 875,01 MVA b. Adanya persamaan pertumbuhan permintaan daya yang terpasang pada rumah tangga dan penerangan jalan umum. c. Adanya persamaan pertumbuhan permintaan daya yang terpasang pada industri dan bisnis. d. Adanya persamaan pertumbuhan permintaan daya yang terpasang pada social dan pemerintahan.
  • 49. 45 | P a g e B. Saran Pada PT. PLN dapat meningkatkan daya yang terpasang per kelompok pelanggan pada tahun 2014
  • 50. 46 | P a g e DAFTAR PUSTAKA StatistikaPLN.2011 Wikipedia.com www.google.com
  • 51. 1 | P a g e